Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-24 Terurut Topik aris solikhah
Mas Yohannis,
  Pendidikan sekular yang saya pahami adalah memisahkan antara spirit  ilmu 
agama dengan ilmu keduniaan (sains teknologi). Sistem pendidikan sekular banyak 
diterapkan di negara Amerika, Eropa bahkan Indonesia. Misalnya produk 
pendidikan sekuar, akan menghasilkan seseorang sejak SD menguasai hanya satu 
sisi keilmuan yakni agama saja (diwakili beberapa pesantren) atau ilmu sains 
teknologi saja. Atau kalau pun dia mempunyai ilmu agama yang mumpuni tapi 
ajaran agama itu tidak berdampak terhadap kehidupan sehari-hari dia baik moral, 
behaviour dll.
   
  Bagi yang muslim maaf jika ini agak menyinggung.
  Dia mungkin shalat, puasa rajin (baca ibadahnya rajin) namun pola pikir dan 
pola sikap dia tidak sesuai islami atau agamanya. Misalnya dia korupsi, 
melacur, makan makanan riba, hidup jauh dari aturan agama, menolak syariat 
Islam.  Atau kebalikannya. Guru ngaji tapi memperkosa, jadi garong,  dll Ilmu 
ya sebatas ilmu minus amal. 
   
  Bagi muslimah dia menolak pakai busana muslimah, melakukan pacaran (ta'rabuz 
zina atau mendekati zina), dia bebas berekpresi, berbuat, bertingkah laku, 
seolah-olah agamanya tak mengatur semua itu.. baik dari aspek politik, 
pemerintahan, bernegara, sosial, busana, budaya, ekonomi, hubungan luar negeri 
dll . Hal  ini serius, ni  bukan jargon. Islam yang saya pahami demikian sangat 
komplit.
   
  Ajaran guru agama SD hingga SMU itu ndak bohong Islam sekomplit itu.Suer deh.
  Dia bisa jadi orang yang banyak berbuat baik  menyumbang amal dan sangat 
jenius, tapi dia tak merasa beragama.Misalnya di Rusia dan banyak juga di 
Jerman, dan AS.
   
  Pendidikan sekular menghasilkan produk manusia yang materialist oriented. 
HIdupnya hanya mengejar kebahagian materi dan memuja sesuatu yang sifatnya 
seperti popularitas, pujian, kekayaan, harta, wanita, tahta, jabatan, 
eksistensi diri, kemewahan, dan yang serupa dengan itu nggak peduli orang lain 
sengsara Masa bodoh aturan agama, masa bodoh halal haram korupsi, masa bodoh 
konspirasi, imperialisasi, membunuhi jutaan orang, mengeksplorasi kekayaan 
bangsa lain, menghisap habis-habisan kekayaan negara lain.
   
  Pendidikan sekular menghasilkan individu-individu yang egois, individualis, 
hedonis, having fun, hura-hura, menghabur-haburkan harta untuk kesenangan 
pribadi nggak peduli penderitaan orang lain. Yang penting aku bahagia, populer 
dan hidup aman, yang lain masa bodoh..
   
  Kalau non Kristen...saya kira mas Yohannis lebih memahaminya.^_^
   
  Apa yang saya inginkan di pendidikan Indonesia, balance penguasaan aplikasi  
ilmu agama dan sains teknologi. Hidup untuk pengabdian pada Tuhan semesta alam, 
bukan semata-mata materi. Materi digunakan untuk sarana meningkatkan pengabdian 
juga...
   
   
  Mas Ari,
  sepahaman saya Bukan NU, MUhamadiyah, PKS, HTI, Salafi, MMI, FPI, 
Persis,Tablig-nya atau dia tak masuk organisasi salah satu diantaranya. saya 
memahami yang membuat orang  membumi ditengah-tengah masyarakat, bukan 
ditentukan oleh organisasinya tapi personal masing-masing masyarakat yang 
dipengaruhi berbagai faktor.
   
   NU, of course mungkin lebih membumi karena sudah memiliki brand image, 
organisasi paling tua. Selain itu juga karena mas Ari hidup di tengah-tengah NU 
sehingga merasa enjoy atau lebih memahami NU dibanding ormas lain. ^_^ Akan 
beda persoalannya dengan orang lain di organisasi lain. Misalnya FPI dan FBR 
lebih membumi di tanah Betawi. Organisasi hanyalah wadah untuk menyatukan 
gerak.Soalnya merubah keadaan,  sendirian ... itu tak mungkin. Meski semua 
berawal dari satu orang.
   
  Saya akan bilang, I love islam and all moslem apalagi yang memperjuangkan 
syariat Islam. (tanpa terkecuali) ^_^
   
   
  salam,
  aris
   
   
   
   
   
   
  

Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Iya mas Ari, mas Munajat, terimakasih koreksiannya soal Said Aqil al
Munawar.

Nggak komen dulu ya, ngejar setoran sambil nunggu komentar diajeng Aris...

yk


On 8/24/06, Ari Condro wrote:

 mas mnemonics,

 ini adalah produk dari institusi menara gading. beberapa pesantren yang
 bersikap eksklusif darimasyarakat kulturalnya, juga mengalami friksi
 dengan
 masyarakat sekitar.

 that's why I love NU ... pesantrennya yg paling melt dengan masyarakat.
 bahkan bisa mingling dengan kalangan abangan. Itulah kenyataan yang saya
 lihat dalam keseharian masyarakat jawa timuran dan jawa tengahan pedalaman
 ... agak beda emang nuansanya dengan luar jawa yg lebih konservatif dan
 bersikap keras, meski NU namun bersikap ala muhi lawas 

 oh ya, ttg said aqil al munawwar beda dengan said aqil siradz sudah
 disampaikan mas munajat yah ...

 salam,
 Ari Condro


 On 8/23/06, Yohanis Komboi 
 wrote:
 
 
  Syahdan dahulu, di tahun 1950-an s/d akhir 1960-an di Irian diadakan
  pendidikan berpola boarding school (sptnya Ngruki bgt juga kan?) yang
  dikelola oleh gereja. Pendidikan spartaan ini menghasilkan pemimpin
 formal
  papua dan elit masyarakat yg beberapa masih eksis sampai skrg. Dalam
  perkembangannya 

Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-24 Terurut Topik Ari Condro
orang memilih organisasi karena merasa dekat dengannya, ini masalah
primordialisme.

fpi pun kulturnya NU, kalo mau blak blakan.  makanya yg saya sebut tadi
adalah nu dikawasan jawa timur dan jawa tengah pedalaman.  itu untuk
membedakan dengan kalangan nu di kawasan tapal kuda, dengan jamiatul khair
di nusa tenggara, dan kalangan nu di wilayah jawa barat.  kejawaan mereka
membuat mereka lebih mingling dengan masyarakatnya.

orang nu yg keras .. banyak kok.  lihat aja si ainul yakin yg suka teriak
keras keras di web swara muslim itu, atau pak ma'ruf amin yang fatwa
keluaran di ma'ruf amin administrationnya bikin gonjang ganjing dunia
persilatan.  nu pedalaman yg kritis mdel tapal kuda.  ada juga ... why not.

fpi, dengan latar betawi sendiri, banyak dipengaruhi unsur para habaib yg
lagi cari pijakan kukuasaan baru di tengah masyarakat yg sedang berubah.
ini saya lihat dalam kacamata sosiologis.  bukan dogma keagamaan.

kalau mau bicara ht indonesia pun sudah mengalami banyak gonjang ganjing,
terutama sekitar reformasi.  lha itu, boss lamanya kena depak ...  diganti
orang lokal semua sekarang.  padahal dulu kan masih suka ngeliat tulisannya
abdurahman al baghdadi yg warga negara australia itu.   :D

btw, nogososronya masih di cari yah   di tempat saya sudah ndak ada.
masih di carikan di teman sebelah.


salam,
Ari Condro





On 8/24/06, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Mas Yohannis,
 Pendidikan sekular yang saya pahami adalah memisahkan antara spirit ilmu
 agama dengan ilmu keduniaan (sains teknologi). Sistem pendidikan sekular
 banyak diterapkan di negara Amerika, Eropa bahkan Indonesia. Misalnya produk
 pendidikan sekuar, akan menghasilkan seseorang sejak SD menguasai hanya satu
 sisi keilmuan yakni agama saja (diwakili beberapa pesantren) atau ilmu sains
 teknologi saja. Atau kalau pun dia mempunyai ilmu agama yang mumpuni tapi
 ajaran agama itu tidak berdampak terhadap kehidupan sehari-hari dia baik
 moral, behaviour dll.

 Bagi yang muslim maaf jika ini agak menyinggung.
 Dia mungkin shalat, puasa rajin (baca ibadahnya rajin) namun pola pikir
 dan pola sikap dia tidak sesuai islami atau agamanya. Misalnya dia korupsi,
 melacur, makan makanan riba, hidup jauh dari aturan agama, menolak syariat
 Islam. Atau kebalikannya. Guru ngaji tapi memperkosa, jadi garong, dll Ilmu
 ya sebatas ilmu minus amal.

 Bagi muslimah dia menolak pakai busana muslimah, melakukan pacaran
 (ta'rabuz zina atau mendekati zina), dia bebas berekpresi, berbuat,
 bertingkah laku, seolah-olah agamanya tak mengatur semua itu.. baik dari
 aspek politik, pemerintahan, bernegara, sosial, busana, budaya, ekonomi,
 hubungan luar negeri dll . Hal ini serius, ni bukan jargon. Islam yang saya
 pahami demikian sangat komplit.

 Ajaran guru agama SD hingga SMU itu ndak bohong Islam sekomplit itu.Suerdeh.
 Dia bisa jadi orang yang banyak berbuat baik menyumbang amal dan sangat
 jenius, tapi dia tak merasa beragama.Misalnya di Rusia dan banyak juga di
 Jerman, dan AS.

 Pendidikan sekular menghasilkan produk manusia yang materialist oriented.
 HIdupnya hanya mengejar kebahagian materi dan memuja sesuatu yang sifatnya
 seperti popularitas, pujian, kekayaan, harta, wanita, tahta, jabatan,
 eksistensi diri, kemewahan, dan yang serupa dengan itu nggak peduli orang
 lain sengsara Masa bodoh aturan agama, masa bodoh halal haram korupsi, masa
 bodoh konspirasi, imperialisasi, membunuhi jutaan orang, mengeksplorasi
 kekayaan bangsa lain, menghisap habis-habisan kekayaan negara lain.

 Pendidikan sekular menghasilkan individu-individu yang egois,
 individualis, hedonis, having fun, hura-hura, menghabur-haburkan harta untuk
 kesenangan pribadi nggak peduli penderitaan orang lain. Yang penting aku
 bahagia, populer dan hidup aman, yang lain masa bodoh..

 Kalau non Kristen...saya kira mas Yohannis lebih memahaminya.^_^

 Apa yang saya inginkan di pendidikan Indonesia, balance penguasaan
 aplikasi ilmu agama dan sains teknologi. Hidup untuk pengabdian pada Tuhan
 semesta alam, bukan semata-mata materi. Materi digunakan untuk sarana
 meningkatkan pengabdian juga...


 Mas Ari,
 sepahaman saya Bukan NU, MUhamadiyah, PKS, HTI, Salafi, MMI, FPI,
 Persis,Tablig-nya atau dia tak masuk organisasi salah satu diantaranya. saya
 memahami yang membuat orang membumi ditengah-tengah masyarakat, bukan
 ditentukan oleh organisasinya tapi personal masing-masing masyarakat yang
 dipengaruhi berbagai faktor.

 NU, of course mungkin lebih membumi karena sudah memiliki brand image,
 organisasi paling tua. Selain itu juga karena mas Ari hidup di tengah-tengah
 NU sehingga merasa enjoy atau lebih memahami NU dibanding ormas lain. ^_^
 Akan beda persoalannya dengan orang lain di organisasi lain. Misalnya FPI
 dan FBR lebih membumi di tanah Betawi. Organisasi hanyalah wadah untuk
 menyatukan gerak.Soalnya merubah keadaan, sendirian ... itu tak mungkin.
 Meski semua berawal dari satu orang.

 Saya akan bilang, I love islam and all moslem apalagi yang memperjuangkan
 

Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-24 Terurut Topik aris solikhah
NU memang menginspirasi banyak orang dan berbagai organisasi Islam baik yang 
pro syariat ISlam maupun yang tidak ^_^...
   
  Abdurahman Al Baghdadi sepahaman saya, seorang yang sangat faqih, beliau 
sudah setara mujtahid masalah atau bahkan lebih. Saya kira adalah wajar bila 
seorang mujtahid masalah (apalagi mujtahid mutlak) kemudian tak bergabung dalam 
sebuah organisasi lagi.
   
  Pemahaman Islam beliau tetap seperti dahulu itu yang terpenting. Tetap 
konsisten mempejuangkan syariat Islam. btw salah satu putra beliau menurut info 
kuliah di IPB dan hafiz Al Quran. Kalau anaknya begitu, Saya berpikir bagaimana 
bapaknya...^_^
   
  Subhanallah
   saya malu euy, masih jauh.. banget.sekali..
   
  Terima kasih mas ditunggu Nogo sosronya ntar saya ganti ongkosnya.. 
  salam,
  aris
Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
  orang memilih organisasi karena merasa dekat dengannya, ini masalah
primordialisme.

fpi pun kulturnya NU, kalo mau blak blakan. makanya yg saya sebut tadi
adalah nu dikawasan jawa timur dan jawa tengah pedalaman. itu untuk
membedakan dengan kalangan nu di kawasan tapal kuda, dengan jamiatul khair
di nusa tenggara, dan kalangan nu di wilayah jawa barat. kejawaan mereka
membuat mereka lebih mingling dengan masyarakatnya.

orang nu yg keras .. banyak kok. lihat aja si ainul yakin yg suka teriak
keras keras di web swara muslim itu, atau pak ma'ruf amin yang fatwa
keluaran di ma'ruf amin administrationnya bikin gonjang ganjing dunia
persilatan. nu pedalaman yg kritis mdel tapal kuda. ada juga ... why not.

fpi, dengan latar betawi sendiri, banyak dipengaruhi unsur para habaib yg
lagi cari pijakan kukuasaan baru di tengah masyarakat yg sedang berubah.
ini saya lihat dalam kacamata sosiologis. bukan dogma keagamaan.

kalau mau bicara ht indonesia pun sudah mengalami banyak gonjang ganjing,
terutama sekitar reformasi. lha itu, boss lamanya kena depak ... diganti
orang lokal semua sekarang. padahal dulu kan masih suka ngeliat tulisannya
abdurahman al baghdadi yg warga negara australia itu. :D

btw, nogososronya masih di cari yah  di tempat saya sudah ndak ada.
masih di carikan di teman sebelah.


salam,
Ari Condro





On 8/24/06, aris solikhah wrote:

 Mas Yohannis,
 Pendidikan sekular yang saya pahami adalah memisahkan antara spirit ilmu
 agama dengan ilmu keduniaan (sains teknologi). Sistem pendidikan sekular
 banyak diterapkan di negara Amerika, Eropa bahkan Indonesia. Misalnya produk
 pendidikan sekuar, akan menghasilkan seseorang sejak SD menguasai hanya satu
 sisi keilmuan yakni agama saja (diwakili beberapa pesantren) atau ilmu sains
 teknologi saja. Atau kalau pun dia mempunyai ilmu agama yang mumpuni tapi
 ajaran agama itu tidak berdampak terhadap kehidupan sehari-hari dia baik
 moral, behaviour dll.

 Bagi yang muslim maaf jika ini agak menyinggung.
 Dia mungkin shalat, puasa rajin (baca ibadahnya rajin) namun pola pikir
 dan pola sikap dia tidak sesuai islami atau agamanya. Misalnya dia korupsi,
 melacur, makan makanan riba, hidup jauh dari aturan agama, menolak syariat
 Islam. Atau kebalikannya. Guru ngaji tapi memperkosa, jadi garong, dll Ilmu
 ya sebatas ilmu minus amal.

 Bagi muslimah dia menolak pakai busana muslimah, melakukan pacaran
 (ta'rabuz zina atau mendekati zina), dia bebas berekpresi, berbuat,
 bertingkah laku, seolah-olah agamanya tak mengatur semua itu.. baik dari
 aspek politik, pemerintahan, bernegara, sosial, busana, budaya, ekonomi,
 hubungan luar negeri dll . Hal ini serius, ni bukan jargon. Islam yang saya
 pahami demikian sangat komplit.

 Ajaran guru agama SD hingga SMU itu ndak bohong Islam sekomplit itu.Suerdeh.
 Dia bisa jadi orang yang banyak berbuat baik menyumbang amal dan sangat
 jenius, tapi dia tak merasa beragama.Misalnya di Rusia dan banyak juga di
 Jerman, dan AS.

 Pendidikan sekular menghasilkan produk manusia yang materialist oriented.
 HIdupnya hanya mengejar kebahagian materi dan memuja sesuatu yang sifatnya
 seperti popularitas, pujian, kekayaan, harta, wanita, tahta, jabatan,
 eksistensi diri, kemewahan, dan yang serupa dengan itu nggak peduli orang
 lain sengsara Masa bodoh aturan agama, masa bodoh halal haram korupsi, masa
 bodoh konspirasi, imperialisasi, membunuhi jutaan orang, mengeksplorasi
 kekayaan bangsa lain, menghisap habis-habisan kekayaan negara lain.

 Pendidikan sekular menghasilkan individu-individu yang egois,
 individualis, hedonis, having fun, hura-hura, menghabur-haburkan harta untuk
 kesenangan pribadi nggak peduli penderitaan orang lain. Yang penting aku
 bahagia, populer dan hidup aman, yang lain masa bodoh..

 Kalau non Kristen...saya kira mas Yohannis lebih memahaminya.^_^

 Apa yang saya inginkan di pendidikan Indonesia, balance penguasaan
 aplikasi ilmu agama dan sains teknologi. Hidup untuk pengabdian pada Tuhan
 semesta alam, bukan semata-mata materi. Materi digunakan untuk sarana
 meningkatkan pengabdian juga...


 Mas Ari,
 sepahaman saya Bukan NU, MUhamadiyah, PKS, HTI, Salafi, MMI, FPI,
 

Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-24 Terurut Topik Ari Condro
cara memuji yg bagus untuk ketegori orang yg didepak.  tapi baguslah kalau
itu bisa diterapkan pada orang lain yg tidak segolongan.  saya liat kok
masih pilah pilih tebu dalam pujian ... :D

nogososronya dalam bentuk ebook.  kalo saya sih free ... ndak tahu kalo
pewarisnya pak s.h mintardja ...:D


On 8/24/06, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote:

   NU memang menginspirasi banyak orang dan berbagai organisasi Islam baik
 yang pro syariat ISlam maupun yang tidak ^_^...

 Abdurahman Al Baghdadi sepahaman saya, seorang yang sangat faqih, beliau
 sudah setara mujtahid masalah atau bahkan lebih. Saya kira adalah wajar bila
 seorang mujtahid masalah (apalagi mujtahid mutlak) kemudian tak bergabung
 dalam sebuah organisasi lagi.

 Pemahaman Islam beliau tetap seperti dahulu itu yang terpenting. Tetap
 konsisten mempejuangkan syariat Islam. btw salah satu putra beliau menurut
 info kuliah di IPB dan hafiz Al Quran. Kalau anaknya begitu, Saya berpikir
 bagaimana bapaknya...^_^

 Subhanallah
 saya malu euy, masih jauh.. banget.sekali..

 Terima kasih mas ditunggu Nogo sosronya ntar saya ganti ongkosnya..
 salam,
 aris

 Ari Condro [EMAIL PROTECTED] masarcon%40gmail.com wrote:
 orang memilih organisasi karena merasa dekat dengannya, ini masalah
 primordialisme.

 fpi pun kulturnya NU, kalo mau blak blakan. makanya yg saya sebut tadi
 adalah nu dikawasan jawa timur dan jawa tengah pedalaman. itu untuk
 membedakan dengan kalangan nu di kawasan tapal kuda, dengan jamiatul khair
 di nusa tenggara, dan kalangan nu di wilayah jawa barat. kejawaan mereka
 membuat mereka lebih mingling dengan masyarakatnya.

 orang nu yg keras .. banyak kok. lihat aja si ainul yakin yg suka teriak
 keras keras di web swara muslim itu, atau pak ma'ruf amin yang fatwa
 keluaran di ma'ruf amin administrationnya bikin gonjang ganjing dunia
 persilatan. nu pedalaman yg kritis mdel tapal kuda. ada juga ... why not.

 fpi, dengan latar betawi sendiri, banyak dipengaruhi unsur para habaib yg
 lagi cari pijakan kukuasaan baru di tengah masyarakat yg sedang berubah.
 ini saya lihat dalam kacamata sosiologis. bukan dogma keagamaan.

 kalau mau bicara ht indonesia pun sudah mengalami banyak gonjang ganjing,
 terutama sekitar reformasi. lha itu, boss lamanya kena depak ... diganti
 orang lokal semua sekarang. padahal dulu kan masih suka ngeliat tulisannya
 abdurahman al baghdadi yg warga negara australia itu. :D

 btw, nogososronya masih di cari yah  di tempat saya sudah ndak ada.
 masih di carikan di teman sebelah.

 salam,
 Ari Condro

 On 8/24/06, aris solikhah wrote:
 
  Mas Yohannis,
  Pendidikan sekular yang saya pahami adalah memisahkan antara spirit ilmu
  agama dengan ilmu keduniaan (sains teknologi). Sistem pendidikan sekular
  banyak diterapkan di negara Amerika, Eropa bahkan Indonesia. Misalnya
 produk
  pendidikan sekuar, akan menghasilkan seseorang sejak SD menguasai hanya
 satu
  sisi keilmuan yakni agama saja (diwakili beberapa pesantren) atau ilmu
 sains
  teknologi saja. Atau kalau pun dia mempunyai ilmu agama yang mumpuni
 tapi
  ajaran agama itu tidak berdampak terhadap kehidupan sehari-hari dia baik
  moral, behaviour dll.
 
  Bagi yang muslim maaf jika ini agak menyinggung.
  Dia mungkin shalat, puasa rajin (baca ibadahnya rajin) namun pola pikir
  dan pola sikap dia tidak sesuai islami atau agamanya. Misalnya dia
 korupsi,
  melacur, makan makanan riba, hidup jauh dari aturan agama, menolak
 syariat
  Islam. Atau kebalikannya. Guru ngaji tapi memperkosa, jadi garong, dll
 Ilmu
  ya sebatas ilmu minus amal.
 
  Bagi muslimah dia menolak pakai busana muslimah, melakukan pacaran
  (ta'rabuz zina atau mendekati zina), dia bebas berekpresi, berbuat,
  bertingkah laku, seolah-olah agamanya tak mengatur semua itu.. baik dari
  aspek politik, pemerintahan, bernegara, sosial, busana, budaya, ekonomi,
  hubungan luar negeri dll . Hal ini serius, ni bukan jargon. Islam yang
 saya
  pahami demikian sangat komplit.
 
  Ajaran guru agama SD hingga SMU itu ndak bohong Islam sekomplit
 itu.Suerdeh.
  Dia bisa jadi orang yang banyak berbuat baik menyumbang amal dan sangat
  jenius, tapi dia tak merasa beragama.Misalnya di Rusia dan banyak juga
 di
  Jerman, dan AS.
 
  Pendidikan sekular menghasilkan produk manusia yang materialist
 oriented.
  HIdupnya hanya mengejar kebahagian materi dan memuja sesuatu yang
 sifatnya
  seperti popularitas, pujian, kekayaan, harta, wanita, tahta, jabatan,
  eksistensi diri, kemewahan, dan yang serupa dengan itu nggak peduli
 orang
  lain sengsara Masa bodoh aturan agama, masa bodoh halal haram korupsi,
 masa
  bodoh konspirasi, imperialisasi, membunuhi jutaan orang, mengeksplorasi
  kekayaan bangsa lain, menghisap habis-habisan kekayaan negara lain.
 
  Pendidikan sekular menghasilkan individu-individu yang egois,
  individualis, hedonis, having fun, hura-hura, menghabur-haburkan harta
 untuk
  kesenangan pribadi nggak peduli penderitaan orang lain. Yang penting aku
  bahagia, populer dan hidup 

[ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-24 Terurut Topik johnmagnum2000
--- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 
   Miss Solehah is the best example for the disability of certain ( 
or 
 the most) Indonesian University graduates to understand the 
 religious context properly. She thinks dogmatically. She is unable 
 to distinguish between the real thought and just metaphora in the 
 scripture!
 
   Or I always wish and try to combine three sides en bloc. 
Intelectuality, emotionality and spirituality. The spirit of 
spiritual has been agented by religion. For myself, of course my 
religion. The three combination makes people balance to reach their 
goal and play their life. Forgive me, if my english is so bad

   regard,
   Solihah
   .  means  very nice girl ^_^

 

john: Balanced? why are countries with people like you who always 
put religion on thge first place, the most poor countries? the most 
countries with violence and terrorism? inhuman and cruel?

You mentioned it balanced? balanced what?

Why are all technologically , socially developed countries are 
secular?

 







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-24 Terurut Topik aris solikhah
My dear friend told me, John Magnum is Danardono or Blangkabang ^_^. Pripun 
mbah kabaripun? Mbah, kita sudah diskusi banyak tentang ini, mbah mengikuti 
jejak mas RD juga ya? ^_^
   
  Semoga saja 30 tahun kedepan saat saya seusia mbah bahasa Inggris saya jadi 
jago eh salah babon he he he
   
   The Science Technology is just products from the  superpower of  
civilization. 
   
  The civilization is created from The  capitalizm (include secularism) or 
comunizm and socializm, or confucianizm or Islam Ideology. Indonesia must 
choose one and adopt totally.
   
  Like USA chooses capiltalizm and adopts totally for their country, law and 
citizen.
   
  What do you think about USA with its capitalism? The ideal country? 
   
  Sorry mbah lagi belajar... masih ancur bahasa saya...
   
  regards,
   
  A very nice girl ^_^

wrote:
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah 
wrote:

 
 
 Miss Solehah is the best example for the disability of certain ( 
or 
 the most) Indonesian University graduates to understand the 
 religious context properly. She thinks dogmatically. She is unable 
 to distinguish between the real thought and just metaphora in the 
 scripture!
 
 Or I always wish and try to combine three sides en bloc. 
Intelectuality, emotionality and spirituality. The spirit of 
spiritual has been agented by religion. For myself, of course my 
religion. The three combination makes people balance to reach their 
goal and play their life. Forgive me, if my english is so bad
 
 regard,
 Solihah
 . means very nice girl ^_^
 
 

john: Balanced? why are countries with people like you who always 
put religion on thge first place, the most poor countries? the most 
countries with violence and terrorism? inhuman and cruel?

You mentioned it balanced? balanced what?

Why are all technologically , socially developed countries are 
secular?









***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links










The great job makes a great man
  pustaka tani 
  nuraulia


-
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ 
countries) for 2ยข/min or less.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-24 Terurut Topik aris solikhah
My dear friend told me, John Magnum is Danardono or Blangkabang ^_^. Pripun 
mbah kabaripun? Mbah, kita sudah diskusi banyak tentang ini, mbah mengikuti 
jejak mas RD juga ya? ^_^
   
  Semoga saja 30 tahun kedepan saat saya seusia mbah bahasa Inggris saya jadi 
jago eh salah babon he he he
   
   The Science Technology is just products from the  superpower of  
civilization. 
   
  The civilization is created from The  capitalizm (include secularism) or 
comunizm and socializm, or confucianizm or Islam Ideology. Indonesia must 
choose one and adopt totally.
   
  Like USA chooses capiltalizm and adopts totally for their country, law and 
citizen.
   
  What do you think about USA with its capitalism? The ideal country? 
   
  Sorry mbah lagi belajar... masih ancur bahasa saya...
   
  regards,
   
  A very nice girl ^_^

wrote:
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah 
wrote:

 
 
 Miss Solehah is the best example for the disability of certain ( 
or 
 the most) Indonesian University graduates to understand the 
 religious context properly. She thinks dogmatically. She is unable 
 to distinguish between the real thought and just metaphora in the 
 scripture!
 
 Or I always wish and try to combine three sides en bloc. 
Intelectuality, emotionality and spirituality. The spirit of 
spiritual has been agented by religion. For myself, of course my 
religion. The three combination makes people balance to reach their 
goal and play their life. Forgive me, if my english is so bad
 
 regard,
 Solihah
 . means very nice girl ^_^
 
 

john: Balanced? why are countries with people like you who always 
put religion on thge first place, the most poor countries? the most 
countries with violence and terrorism? inhuman and cruel?

You mentioned it balanced? balanced what?

Why are all technologically , socially developed countries are 
secular?









***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links










The great job makes a great man
  pustaka tani 
  nuraulia


-
Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com.  Check it out. 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-24 Terurut Topik Lina Dahlan
--- In ppiindia@yahoogroups.com, johnmagnum2000 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 --- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah fm_solihah@ 
 wrote:
 
  
  
Miss Solehah is the best example for the disability of certain 
(  or   the most) Indonesian University graduates to understand 
the   religious context properly. She thinks dogmatically. She is 
unable   to distinguish between the real thought and just 
metaphora in the   scripture!
  
Or I always wish and try to combine three sides en bloc. 
 Intelectuality, emotionality and spirituality. The spirit of 
 spiritual has been agented by religion. For myself, of course my 
 religion. The three combination makes people balance to reach 
their  goal and play their life. Forgive me, if my english is so bad
 
regard,
Solihah
.  means  very nice girl ^_^
 
  
 
 john: Balanced? why are countries with people like you who always 
 put religion on thge first place, the most poor countries? the 
most  countries with violence and terrorism? inhuman and cruel?
 
 You mentioned it balanced? balanced what?
 
 Why are all technologically , socially developed countries are 
 secular?


Mbak Aris: berusaha menerapkan agama secara intelektual, emosional, 
dan spiritual (tidak dogmatis spt yg dituduhkan John) sehingga 
diharapkan bisa membuat kehidupan mbak Aris seimbang (bahagia dunia 
dan akhirat). Saya kira, sayapun berusaha demikian.

John : bertanya seimbang apaan? Negara yang berisi orang2 spt mbak 
Aris nyatanya adalah negara miskin, penuh kekerasan, dan teroris?

Lina : bingung [sambil teringat seseorang yg materialis disana...]. 
Pertama, mbak Aris menuju kpd kebaikan/keseimbangan persona sedang 
John kepada kebaikan/keseimbangan sebuah negara. Sepertinya John ini 
dah kenal betul sama mbak Aris.

Kedua, Apa iya negara2 miskin, penuh kekerasan, dan teroris berisi 
orang2 spt mbak Aris? Seperti apa sih mbak Aris ini? Ato mungkin 
tebulak bhw negara developed socially itu berisi orang2 yang tidak 
dogmatis, spt mbak Aris? karena berdasarkan sejarah, Jaman kegelapan 
di Barat itu akibat dogmatisasi ajaran agama (Kristen). Dan kini 
setelah mereka melepaskan diri dari dogmatisasi agama, mereka bisa 
maju? Saya kira kalo orang2 di Indonesia isinya orang2 seperti mbak 
Aris ini, sopan, tidak menggunakan kekerasan dalam berusaha, beriman 
teguh, pandai...Indonesia bakalan maju kok...:-))

Ketiga, Apa iya negara menjadi miskin, penuh kekerasan dan penuh 
teror karena orang2nya spt mbak Aris?

Ya ampuuun.

wassalam,








***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-24 Terurut Topik Lina Dahlan
Satu lagi, soal Metaphora
Memang dalam scripture ada ungkapan metaphora. Bukan berarti seluruh 
kitab suci isinya metaphora. Di AlQur'an jg ada. Tapi kalau soal 
negara, kepemimpinan, ini kan bukan soal metaphora.

Metaphora itu ada pada hal2 yang susah dibayangkan oleh panca indera 
kita dan kita belum punya pengalaman atasnya, seperti kadaan di 
surga, neraka, dll.

Jadi, kalo mbak Aris itu ngotot pada kekhalifahan, itu artinya mbak 
Aris bukan lagi mengutak-ngatik metaphora dalam scripture: AlQur'an. 
Hanya ingin mengutak-ngatik nilai2 kepemimpinan yang ada dalam 
AlQur'an lalu ingin diterapkan dalam kehidupan bernegara.

wassalam,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, johnmagnum2000 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 --- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah fm_solihah@ 
 wrote:
Miss Solehah is the best example for the disability of certain 
(  or   the most) Indonesian University graduates to understand 
the   religious context properly. She thinks dogmatically. She is 
unable   to distinguish between the real thought and just 
metaphora in the   scripture!
  
Or I always wish and try to combine three sides en bloc. 
 Intelectuality, emotionality and spirituality. The spirit of 
 spiritual has been agented by religion. For myself, of course my 
 religion. The three combination makes people balance to reach 
their 
 goal and play their life. Forgive me, if my english is so bad
 
regard,
Solihah
.  means  very nice girl ^_^
 
  
 
 john: Balanced? why are countries with people like you who always 
 put religion on thge first place, the most poor countries? the 
most 
 countries with violence and terrorism? inhuman and cruel?
 
 You mentioned it balanced? balanced what?
 
 Why are all technologically , socially developed countries are 
 secular?







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-23 Terurut Topik Yohanis Komboi
On 8/23/06, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mas Ari sendiri telah memberikan komentarnya mengenai pengalaman hidup
beliau yang kemudian menjadi salah satu prinsip hidup beliau. Sedih sekali,
bahwa seseorang yang sedari kecil dibina dengan agama tatkaa sudah besar,
ajaran agama itu ditinggalkan.

yk: Kenapa harus sedih mbak? Bukankah itu semua soal pilihan? Dan setiap
kepala memiliki standard rasionalnya sendiri? Artinya, pembobotan kita atas
bingkaibingkai cerita yang terjadi di depan mata mestinya bisa kita lihat
sebagai kewajaran.

Mungkinkah selama ini sistem pendidikan tempat kita berada itu hanya sebatas
tranfer ilmu saja bukan nilai atau membangun kesadaran berpikir. Pinter tapi
intelektual doang. yah seperti juga di IPB. Banyak lulusannya tapi
membutuhkan waktu adaptasi untuk siapa kerja atau mengaplikasikan ilmunya
dan agak minus di soft skill seperti sopan santun dan mental hidup...

yk: Masalahnya tidak spesifik IPB, Secara keseluruhan gambar dunia
pendidikan kita memang buram. Pendidikan semestinya terintegrasi, tidak
terdiri dari bingkaibingkai lepas (fractioned, punctuated). Pernah saya
katakan (lupa kapan) kalau pendidikan (anak) di Indonesia itu membingungkan
karena ketidakkonsistenan context. Di sekolah diajari kalau menyogok itu
tercela, di rumah dicontohkan menyogok polisi untuk menghindari tilang, oleh
guru mengaji diajarkan bahwa mengambil yang bukan hak itu bathil, tetapi
massmedia mengabarkan DR. KH Agil Siradj mantan menag divonis korupsi, dan
seabreg contoh lain.

Pandangan buram di atas sering mengacaukan kita dalam menentukan prioritas
untuk bertindak. Beberapa orang percaya bahwa semua harus dimulai dari diri
sendiri. Akibatnya nilai kebersamaan dinomorsekiankan. Beberapa lainnya
mengutamakan kebersamaan kelompok, ternyata hasilnya hanya kelompok
exclusive ellitis yang asing terhadap lingkungan. Beberapa lainnya lagi
mendambakan kebersamaan secara aggregate, ini juga menggantang asap karena
ketiadaan platform.

 Sistem pendidikan sekular... bahkan ilmu agama juga, betul kan?

yk: Saya masih sering bertanyatanya, apa sih pendidikan sekular itu.
Pendidikan dasar dan menengah di Belanda dan Jepang yang sedikit saya tahu
tidak mengajarkan agama, tidak juga moral. Dua aspek itu di dua negara tsb
hanya dicontohkan. Hasilnya? murid yang taat beragama tetap taat, taat pada
aturan social, dll. Hasil ini sangat berbeda dibandingkan dengan di
Indonesia.

Tahu nggak sih.. kadang jika saya lagi nyadar melihat orang lain yang banyak
kelebihan dibanding saya (entah intelektual, harta, posisi, keahlian dll).
Bhkan saya iri dengan kemampuan orang-orang di pesantren. Serta kadang
menyayangkan kemampuan mereka dalam agama tak selaras dengan ajaran agamanya
sendiri maaf.

yk: He, terang saja nggak mbak. Kalau saya sih melihat semua itu dengan
santai. (Lihat komentar paling awal di atas). Lagipula, bukankah Anda
(harus) percaya kalau setiap orang memiliki jalan hidup sendirisendiri dan
berikut dengannya juga nasib dan peruntungan sendirisendiri?

Klo yang Ngruki ini benar-benar menjadi harapan tersendiri.

Yk: Saya tidak tahu seberapa hebatnya system Ngruki. Untuk tidak terjerat
dalam myopia 'system Ngruki', mungkin perlu ada info tambahan.

Syahdan dahulu, di tahun 1950-an s/d akhir 1960-an di Irian diadakan
pendidikan berpola boarding school (sptnya Ngruki bgt juga kan?) yang
dikelola oleh gereja. Pendidikan spartaan ini menghasilkan pemimpin formal
papua dan elit masyarakat yg beberapa masih eksis sampai skrg. Dalam
perkembangannya kemudian, banyak terjadi friksi antara pemimpin formal
dengan informal. Ini adalah faultline tersendiri dalam masyarakat Papua yang
sering dimainkan untuk kebutuhan politik.

Info Papua ini saya ceritakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu yang dipahami
baik di awalnya, bisa menjadi sebaliknya dimasa datang. Artinya, claim baik
skrg bisa saja tidak valid overtime.

Beberapa diantara mereka pandai berdebat, berhujjah dengan berbagai dalil
namun sayang aplikasinya kadang maaf masih jauh dari harapan, bahkan malah
membuat umat muslim jauh dari agamanya.

Saya berpikir seandainya saja potensi itu sepenuhnya diabdikan untuk jalan
kebenaran, kejujuran, upaya membangun masyarakat pada ketaatan pada Allah
alangkah indahnya Indonesia.

Yk: Sebetulnya gambaran masa depan Indonesia seperti apa yg Anda punyai mbak
Aris?

yk


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email 

Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-23 Terurut Topik Ari Condro
pesantren bahari (yg basisnya nelayan dan hasil laut lain) jangan dilupaken
... :D

On 8/22/06, sidikpam [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Melihat tradisi jauh ke belakang, pesantren memiliki peran yang luar
 biasa bagi kelahiran negara kita yang berdaulat. Dalam perjuangan
 meraih kemerdekaan, kalangan pesantren memilih jalur 'non-
 kooperatif' ketimbang jalur kooperatif yang dijalankan oleh tokoh-
 tokoh pergerakan lainnya. Akibatnya, mereka cenderung disingkirkan
 oleh kaum penjajah, yang ironisnya marginalisasi terhadap mereka
 terus berlanjut pasca kemerdekaan, bahkan oleh bangsa sendiri!!!
 Meminjam bahasa Cak Nur, pesantren seperti 'the stone of the corner
 of the house neglected by the builder', bahkan hingga saat ini.
 Dalam satu kesempatan, beliau menambahkan bahwa untuk membangun
 kembali Indonesia seperti yang dicita-citakan oleh founding fathers
 kita, revitalisasi pesantren menjadi suatu pra-syarat.

 Metode pengajaran dan pendidikan yang dijalankan pesantren telah
 membuat kagum banyak kalangan. Melihat itu, adanya santri dari
 Ngruki yang menjadi mahasiswa terbaik di IPB seharusnya tidak
 terlalu mengagetkan. Bahkan saya koq agak yakin, bila potensi
 pesantren terus digali dan dikembangkan secara maksimal, akan banyak
 bermunculan mutiara-mutiara terbaik bangsa yang akan membawa bangsa
 ini lebih baik. Terlebih lagi, seperti dikatakan pihak IPB, santri
 atau pesantren kebanyakan berasal dari kalangan petani yang sangat
 familiar dengan kehidupan agraris. Ini mungkin kelebihan mereka
 dibanding siswa-siswa sekolah umum lainnya, yang cenderung jauh
 lebih 'urban', terutama setelah mereke menempuh ilmu. Kita lihat
 sekarang, lulusan-lulusan terbaik di universitas di Indonesia ini,
 bahkan yang berasal dari desa, lebih memilih untuk hidup di kota,
 dengan segala image yang ada di kepala mereka ttg kota dan desa.

 Saya pikir ini harapan yang membanggakan, dengan semakin banyaknya
 lulusan pesantren yang mengecap pendidikan tinggi di universitas,
 baik dalam dan luar negeri, dan tidak hanya belajar ilmu agama,
 kemudian kembali ke dan membangun masyarakatnya. Sudah bukan
 waktunya lagi kita bicara latar belakang ideologi, apalagi bila itu
 tidak terbukti kebenarannya. Bangsa ini membutuhkan seluruh kekuatan
 putera-puterinya, tidak peduli ideologinya, agamanya, sukunya, dan
 hal-hal primordial lain yang seringkali membuat kita berdebat hal-
 hal yang tidak perlu.

 Pis...

  



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-23 Terurut Topik Yohanis Komboi
Iya mas Ari, mas Munajat, terimakasih koreksiannya soal Said Aqil al
Munawar.

Nggak komen dulu ya, ngejar setoran sambil nunggu komentar diajeng Aris...

yk


On 8/24/06, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

mas mnemonics,

 ini adalah produk dari institusi menara gading. beberapa pesantren yang
 bersikap eksklusif darimasyarakat kulturalnya, juga mengalami friksi
 dengan
 masyarakat sekitar.

 that's why I love NU ... pesantrennya yg paling melt dengan masyarakat.
 bahkan bisa mingling dengan kalangan abangan. Itulah kenyataan yang saya
 lihat dalam keseharian masyarakat jawa timuran dan jawa tengahan pedalaman
 ... agak beda emang nuansanya dengan luar jawa yg lebih konservatif dan
 bersikap keras, meski NU namun bersikap ala muhi lawas 

 oh ya, ttg said aqil al munawwar beda dengan said aqil siradz sudah
 disampaikan mas munajat yah ...

 salam,
 Ari Condro


 On 8/23/06, Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.com
 wrote:
 
 
  Syahdan dahulu, di tahun 1950-an s/d akhir 1960-an di Irian diadakan
  pendidikan berpola boarding school (sptnya Ngruki bgt juga kan?) yang
  dikelola oleh gereja. Pendidikan spartaan ini menghasilkan pemimpin
 formal
  papua dan elit masyarakat yg beberapa masih eksis sampai skrg. Dalam
  perkembangannya kemudian, banyak terjadi friksi antara pemimpin formal
  dengan informal. Ini adalah faultline tersendiri dalam masyarakat Papua
  yang
  sering dimainkan untuk kebutuhan politik.
 
  Info Papua ini saya ceritakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu yang
  dipahami
  baik di awalnya, bisa menjadi sebaliknya dimasa datang. Artinya, claim
  baik
  skrg bisa saja tidak valid overtime.



 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-22 Terurut Topik Lina Dahlan
Kayaknya masarcon in 'napsu' banget ama mbak Aris. Kalo aja masarcon 
ini masih single, ta' bawa dua-duanya kedepan penghulu!...:-)).

Pokoke asik lah, penghulunya yang ada di Austria sana...:-)))

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:

 sistem pendidikan sekolah unggulan yg paling bagus di kalangan 
pondok pesantren, darul ulum tambak beras tuh kerjasamanya 
ama BPPT, di tangerang dia bikin MA/smu cendekia ... di jombangnya 
darul ulum itu.
 
 dan peringkat danem lulusannya masuk 10 besar terus (cendekia nya).
 
 sayang, yg akhwat dari darul ulum, ketika msuk sekolah umum 
(mereka tembus UMPTN) di berbagai universitas umum, banyak yg 
melepas jilbab ketika kuliah.
 






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-22 Terurut Topik sidikpam
Melihat tradisi jauh ke belakang, pesantren memiliki peran yang luar 
biasa bagi kelahiran negara kita yang berdaulat. Dalam perjuangan 
meraih kemerdekaan, kalangan pesantren memilih jalur 'non-
kooperatif' ketimbang jalur kooperatif yang dijalankan oleh tokoh-
tokoh pergerakan lainnya. Akibatnya, mereka cenderung disingkirkan 
oleh kaum penjajah, yang ironisnya marginalisasi terhadap mereka 
terus berlanjut pasca kemerdekaan, bahkan oleh bangsa sendiri!!! 
Meminjam bahasa Cak Nur, pesantren seperti 'the stone of the corner 
of the house neglected by the builder', bahkan hingga saat ini. 
Dalam satu kesempatan, beliau menambahkan bahwa untuk membangun 
kembali Indonesia seperti yang dicita-citakan oleh founding fathers 
kita, revitalisasi pesantren menjadi suatu pra-syarat. 

Metode pengajaran dan pendidikan yang dijalankan pesantren telah 
membuat kagum banyak kalangan. Melihat itu, adanya santri dari 
Ngruki yang menjadi mahasiswa terbaik di IPB seharusnya tidak 
terlalu mengagetkan. Bahkan saya koq agak yakin, bila potensi 
pesantren terus digali dan dikembangkan secara maksimal, akan banyak 
bermunculan mutiara-mutiara terbaik bangsa yang akan membawa bangsa 
ini lebih baik. Terlebih lagi, seperti dikatakan pihak IPB, santri 
atau pesantren kebanyakan berasal dari kalangan petani yang sangat 
familiar dengan kehidupan agraris. Ini mungkin kelebihan mereka 
dibanding siswa-siswa sekolah umum lainnya, yang cenderung jauh 
lebih 'urban', terutama setelah mereke menempuh ilmu. Kita lihat 
sekarang, lulusan-lulusan terbaik di universitas di Indonesia ini, 
bahkan yang berasal dari desa, lebih memilih untuk hidup di kota, 
dengan segala image yang ada di kepala mereka ttg kota dan desa. 

Saya pikir ini harapan yang membanggakan, dengan semakin banyaknya 
lulusan pesantren yang mengecap pendidikan tinggi di universitas, 
baik dalam dan luar negeri, dan tidak hanya belajar ilmu agama, 
kemudian kembali ke dan membangun masyarakatnya. Sudah bukan 
waktunya lagi kita bicara latar belakang ideologi, apalagi bila itu 
tidak terbukti kebenarannya. Bangsa ini membutuhkan seluruh kekuatan 
putera-puterinya, tidak peduli ideologinya, agamanya, sukunya, dan 
hal-hal primordial lain yang seringkali membuat kita berdebat hal-
hal yang tidak perlu. 

Pis...








***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-22 Terurut Topik irwank
Hehehe.. milis ini minimal udah punya 2 mak comblang.. :-p
Selamat ber-mak comblang ria.. Hehehe..

Wassalam,

Irwan.K

On 8/22/06, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kayaknya masarcon in 'napsu' banget ama mbak Aris. Kalo aja masarcon
 ini masih single, ta' bawa dua-duanya kedepan penghulu!...:-)).

 Pokoke asik lah, penghulunya yang ada di Austria sana...:-)))

 wassalam,

 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  sistem pendidikan sekolah unggulan yg paling bagus di kalangan
 pondok pesantren, darul ulum tambak beras tuh kerjasamanya
 ama BPPT, di tangerang dia bikin MA/smu cendekia ... di jombangnya
 darul ulum itu.
 
  dan peringkat danem lulusannya masuk 10 besar terus (cendekia nya).
 
  sayang, yg akhwat dari darul ulum, ketika msuk sekolah umum
 (mereka tembus UMPTN) di berbagai universitas umum, banyak yg
 melepas jilbab ketika kuliah.


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-22 Terurut Topik Yohanis Komboi
Siapa? siapa mak comblangnya mas Irwank?

Assessment mbak Lina sebetulnya nggak mleset banget kok. Biasanya kan memang
gitu, anak muda berlainan jenis kelamin cenderung usreg... solusinya ya
jadiken saja.

Penghulunya di Austria siapa mbak Lina? Kok hrs jauh banget?

Pengin tahu juga nih, ini maillist ppiindia kok nggak ada hidung
mahasiswanya sebatangpun?

yk

On 8/22/06, irwank [EMAIL PROTECTED] wrote:

Hehehe.. milis ini minimal udah punya 2 mak comblang.. :-p
 Selamat ber-mak comblang ria.. Hehehe..

 Wassalam,

 Irwan.K
 On 8/22/06, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] linadahlan%40yahoo.com
 wrote:
 
  Kayaknya masarcon in 'napsu' banget ama mbak Aris. Kalo aja masarcon
  ini masih single, ta' bawa dua-duanya kedepan penghulu!...:-)).
 
  Pokoke asik lah, penghulunya yang ada di Austria sana...:-)))
 
  wassalam,
 
  --- In ppiindia@yahoogroups.com ppiindia%40yahoogroups.com, Ari
 Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   sistem pendidikan sekolah unggulan yg paling bagus di kalangan
  pondok pesantren, darul ulum tambak beras tuh  kerjasamanya
  ama BPPT, di tangerang dia bikin MA/smu cendekia ... di jombangnya
  darul ulum itu.
  
   dan peringkat danem lulusannya masuk 10 besar terus (cendekia nya).
  
   sayang, yg akhwat dari darul ulum, ketika msuk sekolah umum
  (mereka tembus UMPTN) di berbagai universitas umum, banyak yg
  melepas jilbab ketika kuliah.
 http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/post;_ylc=X3oDMTJlMjhncmE5BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzQ4OTM3NjcEZ3Jwc3BJZAMxNjAwMzI5NzI5BHNlYwNmdHIEc2xrA250cGMEc3RpbWUDMTE1NjI0NTk1Mg--


 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB

2006-08-22 Terurut Topik aris solikhah
Saya lebih suka tema dikembalikan pada bagian awal, ehm seperti opini mas Sidik.
   
   
  Mas Ari sendiri telah memberikan komentarnya mengenai pengalaman hidup beliau 
yang kemudian menjadi salah satu prinsip hidup beliau. Sedih sekali, bahwa 
seseorang yang sedari kecil dibina dengan agama tatkaa sudah besar, ajaran 
agama itu ditinggalkan. 
   
   
  Mungkinkah selama ini sistem pendidikan tempat kita berada itu hanya sebatas 
tranfer ilmu saja bukan nilai atau membangun kesadaran berpikir. Pinter tapi 
intelektual doang.  yah seperti juga di IPB. Banyak lulusannya tapi membutuhkan 
waktu adaptasi untuk siapa kerja atau mengaplikasikan ilmunya dan agak minus di 
soft skill seperti sopan santun dan mental hidup...
   
  Sistem pendidikan sekular... bahkan ilmu agama juga, betul kan?
   
  Tahu nggak sih.. kadang jika saya lagi nyadar melihat orang lain yang banyak 
kelebihan dibanding saya (entah intelektual, harta, posisi, keahlian dll). 
Bhkan saya iri dengan kemampuan orang-orang di pesantren. Serta kadang 
menyayangkan kemampuan mereka dalam agama tak selaras dengan ajaran agamanya 
sendiri maaf.
   
  Klo yang Ngruki ini benar-benar menjadi harapan tersendiri.
   
   
   
  Beberapa diantara mereka pandai berdebat, berhujjah dengan berbagai dalil 
namun sayang aplikasinya kadang maaf masih jauh dari harapan, bahkan malah 
membuat umat muslim jauh dari agamanya. 
   
  Saya berpikir seandainya saja potensi itu sepenuhnya diabdikan untuk jalan 
kebenaran, kejujuran, upaya membangun masyarakat pada ketaatan pada Allah 
alangkah indahnya Indonesia.
   
  Btw wartawan yang nulis berita itu mas Andi Jauhari, dari Antara, Sekjen PWI 
Bogor, masa keci beliau hidup dilingkungan NU yang agamanya bagus.. jadi 
tulisannya mantap.^_^ Press Conference kami kadang belum dimulai kalau beliau 
belum datang, untungnya beliau sering tepat waktu. ^_^
   
  salam,
  aris
   yang sedang berusaha memaknai arti ilmu untuk amal

Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Siapa? siapa mak comblangnya mas Irwank?

Assessment mbak Lina sebetulnya nggak mleset banget kok. Biasanya kan memang
gitu, anak muda berlainan jenis kelamin cenderung usreg... solusinya ya
jadiken saja.

Penghulunya di Austria siapa mbak Lina? Kok hrs jauh banget?

Pengin tahu juga nih, ini maillist ppiindia kok nggak ada hidung
mahasiswanya sebatangpun?

yk

On 8/22/06, irwank wrote:

 Hehehe.. milis ini minimal udah punya 2 mak comblang.. :-p
 Selamat ber-mak comblang ria.. Hehehe..

 Wassalam,

 Irwan.K
 On 8/22/06, Lina Dahlan 

 wrote:
 
  Kayaknya masarcon in 'napsu' banget ama mbak Aris. Kalo aja masarcon
  ini masih single, ta' bawa dua-duanya kedepan penghulu!...:-)).
 
  Pokoke asik lah, penghulunya yang ada di Austria sana...:-)))
 
  wassalam,
 
  --- In ppiindia@yahoogroups.com 
, Ari
 Condro wrote:
  
   sistem pendidikan sekolah unggulan yg paling bagus di kalangan
  pondok pesantren, darul ulum tambak beras tuh  kerjasamanya
  ama BPPT, di tangerang dia bikin MA/smu cendekia ... di jombangnya
  darul ulum itu.
  
   dan peringkat danem lulusannya masuk 10 besar terus (cendekia nya).
  
   sayang, yg akhwat dari darul ulum, ketika msuk sekolah umum
  (mereka tembus UMPTN) di berbagai universitas umum, banyak yg
  melepas jilbab ketika kuliah.
 


 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links










The great job makes a great man
  pustaka tani 
  nuraulia


-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL