Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
Mas Yohannis, Pendidikan sekular yang saya pahami adalah memisahkan antara spirit ilmu agama dengan ilmu keduniaan (sains teknologi). Sistem pendidikan sekular banyak diterapkan di negara Amerika, Eropa bahkan Indonesia. Misalnya produk pendidikan sekuar, akan menghasilkan seseorang sejak SD menguasai hanya satu sisi keilmuan yakni agama saja (diwakili beberapa pesantren) atau ilmu sains teknologi saja. Atau kalau pun dia mempunyai ilmu agama yang mumpuni tapi ajaran agama itu tidak berdampak terhadap kehidupan sehari-hari dia baik moral, behaviour dll. Bagi yang muslim maaf jika ini agak menyinggung. Dia mungkin shalat, puasa rajin (baca ibadahnya rajin) namun pola pikir dan pola sikap dia tidak sesuai islami atau agamanya. Misalnya dia korupsi, melacur, makan makanan riba, hidup jauh dari aturan agama, menolak syariat Islam. Atau kebalikannya. Guru ngaji tapi memperkosa, jadi garong, dll Ilmu ya sebatas ilmu minus amal. Bagi muslimah dia menolak pakai busana muslimah, melakukan pacaran (ta'rabuz zina atau mendekati zina), dia bebas berekpresi, berbuat, bertingkah laku, seolah-olah agamanya tak mengatur semua itu.. baik dari aspek politik, pemerintahan, bernegara, sosial, busana, budaya, ekonomi, hubungan luar negeri dll . Hal ini serius, ni bukan jargon. Islam yang saya pahami demikian sangat komplit. Ajaran guru agama SD hingga SMU itu ndak bohong Islam sekomplit itu.Suer deh. Dia bisa jadi orang yang banyak berbuat baik menyumbang amal dan sangat jenius, tapi dia tak merasa beragama.Misalnya di Rusia dan banyak juga di Jerman, dan AS. Pendidikan sekular menghasilkan produk manusia yang materialist oriented. HIdupnya hanya mengejar kebahagian materi dan memuja sesuatu yang sifatnya seperti popularitas, pujian, kekayaan, harta, wanita, tahta, jabatan, eksistensi diri, kemewahan, dan yang serupa dengan itu nggak peduli orang lain sengsara Masa bodoh aturan agama, masa bodoh halal haram korupsi, masa bodoh konspirasi, imperialisasi, membunuhi jutaan orang, mengeksplorasi kekayaan bangsa lain, menghisap habis-habisan kekayaan negara lain. Pendidikan sekular menghasilkan individu-individu yang egois, individualis, hedonis, having fun, hura-hura, menghabur-haburkan harta untuk kesenangan pribadi nggak peduli penderitaan orang lain. Yang penting aku bahagia, populer dan hidup aman, yang lain masa bodoh.. Kalau non Kristen...saya kira mas Yohannis lebih memahaminya.^_^ Apa yang saya inginkan di pendidikan Indonesia, balance penguasaan aplikasi ilmu agama dan sains teknologi. Hidup untuk pengabdian pada Tuhan semesta alam, bukan semata-mata materi. Materi digunakan untuk sarana meningkatkan pengabdian juga... Mas Ari, sepahaman saya Bukan NU, MUhamadiyah, PKS, HTI, Salafi, MMI, FPI, Persis,Tablig-nya atau dia tak masuk organisasi salah satu diantaranya. saya memahami yang membuat orang membumi ditengah-tengah masyarakat, bukan ditentukan oleh organisasinya tapi personal masing-masing masyarakat yang dipengaruhi berbagai faktor. NU, of course mungkin lebih membumi karena sudah memiliki brand image, organisasi paling tua. Selain itu juga karena mas Ari hidup di tengah-tengah NU sehingga merasa enjoy atau lebih memahami NU dibanding ormas lain. ^_^ Akan beda persoalannya dengan orang lain di organisasi lain. Misalnya FPI dan FBR lebih membumi di tanah Betawi. Organisasi hanyalah wadah untuk menyatukan gerak.Soalnya merubah keadaan, sendirian ... itu tak mungkin. Meski semua berawal dari satu orang. Saya akan bilang, I love islam and all moslem apalagi yang memperjuangkan syariat Islam. (tanpa terkecuali) ^_^ salam, aris Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] wrote: Iya mas Ari, mas Munajat, terimakasih koreksiannya soal Said Aqil al Munawar. Nggak komen dulu ya, ngejar setoran sambil nunggu komentar diajeng Aris... yk On 8/24/06, Ari Condro wrote: mas mnemonics, ini adalah produk dari institusi menara gading. beberapa pesantren yang bersikap eksklusif darimasyarakat kulturalnya, juga mengalami friksi dengan masyarakat sekitar. that's why I love NU ... pesantrennya yg paling melt dengan masyarakat. bahkan bisa mingling dengan kalangan abangan. Itulah kenyataan yang saya lihat dalam keseharian masyarakat jawa timuran dan jawa tengahan pedalaman ... agak beda emang nuansanya dengan luar jawa yg lebih konservatif dan bersikap keras, meski NU namun bersikap ala muhi lawas oh ya, ttg said aqil al munawwar beda dengan said aqil siradz sudah disampaikan mas munajat yah ... salam, Ari Condro On 8/23/06, Yohanis Komboi wrote: Syahdan dahulu, di tahun 1950-an s/d akhir 1960-an di Irian diadakan pendidikan berpola boarding school (sptnya Ngruki bgt juga kan?) yang dikelola oleh gereja. Pendidikan spartaan ini menghasilkan pemimpin formal papua dan elit masyarakat yg beberapa masih eksis sampai skrg. Dalam perkembangannya
Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
orang memilih organisasi karena merasa dekat dengannya, ini masalah primordialisme. fpi pun kulturnya NU, kalo mau blak blakan. makanya yg saya sebut tadi adalah nu dikawasan jawa timur dan jawa tengah pedalaman. itu untuk membedakan dengan kalangan nu di kawasan tapal kuda, dengan jamiatul khair di nusa tenggara, dan kalangan nu di wilayah jawa barat. kejawaan mereka membuat mereka lebih mingling dengan masyarakatnya. orang nu yg keras .. banyak kok. lihat aja si ainul yakin yg suka teriak keras keras di web swara muslim itu, atau pak ma'ruf amin yang fatwa keluaran di ma'ruf amin administrationnya bikin gonjang ganjing dunia persilatan. nu pedalaman yg kritis mdel tapal kuda. ada juga ... why not. fpi, dengan latar betawi sendiri, banyak dipengaruhi unsur para habaib yg lagi cari pijakan kukuasaan baru di tengah masyarakat yg sedang berubah. ini saya lihat dalam kacamata sosiologis. bukan dogma keagamaan. kalau mau bicara ht indonesia pun sudah mengalami banyak gonjang ganjing, terutama sekitar reformasi. lha itu, boss lamanya kena depak ... diganti orang lokal semua sekarang. padahal dulu kan masih suka ngeliat tulisannya abdurahman al baghdadi yg warga negara australia itu. :D btw, nogososronya masih di cari yah di tempat saya sudah ndak ada. masih di carikan di teman sebelah. salam, Ari Condro On 8/24/06, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Yohannis, Pendidikan sekular yang saya pahami adalah memisahkan antara spirit ilmu agama dengan ilmu keduniaan (sains teknologi). Sistem pendidikan sekular banyak diterapkan di negara Amerika, Eropa bahkan Indonesia. Misalnya produk pendidikan sekuar, akan menghasilkan seseorang sejak SD menguasai hanya satu sisi keilmuan yakni agama saja (diwakili beberapa pesantren) atau ilmu sains teknologi saja. Atau kalau pun dia mempunyai ilmu agama yang mumpuni tapi ajaran agama itu tidak berdampak terhadap kehidupan sehari-hari dia baik moral, behaviour dll. Bagi yang muslim maaf jika ini agak menyinggung. Dia mungkin shalat, puasa rajin (baca ibadahnya rajin) namun pola pikir dan pola sikap dia tidak sesuai islami atau agamanya. Misalnya dia korupsi, melacur, makan makanan riba, hidup jauh dari aturan agama, menolak syariat Islam. Atau kebalikannya. Guru ngaji tapi memperkosa, jadi garong, dll Ilmu ya sebatas ilmu minus amal. Bagi muslimah dia menolak pakai busana muslimah, melakukan pacaran (ta'rabuz zina atau mendekati zina), dia bebas berekpresi, berbuat, bertingkah laku, seolah-olah agamanya tak mengatur semua itu.. baik dari aspek politik, pemerintahan, bernegara, sosial, busana, budaya, ekonomi, hubungan luar negeri dll . Hal ini serius, ni bukan jargon. Islam yang saya pahami demikian sangat komplit. Ajaran guru agama SD hingga SMU itu ndak bohong Islam sekomplit itu.Suerdeh. Dia bisa jadi orang yang banyak berbuat baik menyumbang amal dan sangat jenius, tapi dia tak merasa beragama.Misalnya di Rusia dan banyak juga di Jerman, dan AS. Pendidikan sekular menghasilkan produk manusia yang materialist oriented. HIdupnya hanya mengejar kebahagian materi dan memuja sesuatu yang sifatnya seperti popularitas, pujian, kekayaan, harta, wanita, tahta, jabatan, eksistensi diri, kemewahan, dan yang serupa dengan itu nggak peduli orang lain sengsara Masa bodoh aturan agama, masa bodoh halal haram korupsi, masa bodoh konspirasi, imperialisasi, membunuhi jutaan orang, mengeksplorasi kekayaan bangsa lain, menghisap habis-habisan kekayaan negara lain. Pendidikan sekular menghasilkan individu-individu yang egois, individualis, hedonis, having fun, hura-hura, menghabur-haburkan harta untuk kesenangan pribadi nggak peduli penderitaan orang lain. Yang penting aku bahagia, populer dan hidup aman, yang lain masa bodoh.. Kalau non Kristen...saya kira mas Yohannis lebih memahaminya.^_^ Apa yang saya inginkan di pendidikan Indonesia, balance penguasaan aplikasi ilmu agama dan sains teknologi. Hidup untuk pengabdian pada Tuhan semesta alam, bukan semata-mata materi. Materi digunakan untuk sarana meningkatkan pengabdian juga... Mas Ari, sepahaman saya Bukan NU, MUhamadiyah, PKS, HTI, Salafi, MMI, FPI, Persis,Tablig-nya atau dia tak masuk organisasi salah satu diantaranya. saya memahami yang membuat orang membumi ditengah-tengah masyarakat, bukan ditentukan oleh organisasinya tapi personal masing-masing masyarakat yang dipengaruhi berbagai faktor. NU, of course mungkin lebih membumi karena sudah memiliki brand image, organisasi paling tua. Selain itu juga karena mas Ari hidup di tengah-tengah NU sehingga merasa enjoy atau lebih memahami NU dibanding ormas lain. ^_^ Akan beda persoalannya dengan orang lain di organisasi lain. Misalnya FPI dan FBR lebih membumi di tanah Betawi. Organisasi hanyalah wadah untuk menyatukan gerak.Soalnya merubah keadaan, sendirian ... itu tak mungkin. Meski semua berawal dari satu orang. Saya akan bilang, I love islam and all moslem apalagi yang memperjuangkan
Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
NU memang menginspirasi banyak orang dan berbagai organisasi Islam baik yang pro syariat ISlam maupun yang tidak ^_^... Abdurahman Al Baghdadi sepahaman saya, seorang yang sangat faqih, beliau sudah setara mujtahid masalah atau bahkan lebih. Saya kira adalah wajar bila seorang mujtahid masalah (apalagi mujtahid mutlak) kemudian tak bergabung dalam sebuah organisasi lagi. Pemahaman Islam beliau tetap seperti dahulu itu yang terpenting. Tetap konsisten mempejuangkan syariat Islam. btw salah satu putra beliau menurut info kuliah di IPB dan hafiz Al Quran. Kalau anaknya begitu, Saya berpikir bagaimana bapaknya...^_^ Subhanallah saya malu euy, masih jauh.. banget.sekali.. Terima kasih mas ditunggu Nogo sosronya ntar saya ganti ongkosnya.. salam, aris Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: orang memilih organisasi karena merasa dekat dengannya, ini masalah primordialisme. fpi pun kulturnya NU, kalo mau blak blakan. makanya yg saya sebut tadi adalah nu dikawasan jawa timur dan jawa tengah pedalaman. itu untuk membedakan dengan kalangan nu di kawasan tapal kuda, dengan jamiatul khair di nusa tenggara, dan kalangan nu di wilayah jawa barat. kejawaan mereka membuat mereka lebih mingling dengan masyarakatnya. orang nu yg keras .. banyak kok. lihat aja si ainul yakin yg suka teriak keras keras di web swara muslim itu, atau pak ma'ruf amin yang fatwa keluaran di ma'ruf amin administrationnya bikin gonjang ganjing dunia persilatan. nu pedalaman yg kritis mdel tapal kuda. ada juga ... why not. fpi, dengan latar betawi sendiri, banyak dipengaruhi unsur para habaib yg lagi cari pijakan kukuasaan baru di tengah masyarakat yg sedang berubah. ini saya lihat dalam kacamata sosiologis. bukan dogma keagamaan. kalau mau bicara ht indonesia pun sudah mengalami banyak gonjang ganjing, terutama sekitar reformasi. lha itu, boss lamanya kena depak ... diganti orang lokal semua sekarang. padahal dulu kan masih suka ngeliat tulisannya abdurahman al baghdadi yg warga negara australia itu. :D btw, nogososronya masih di cari yah di tempat saya sudah ndak ada. masih di carikan di teman sebelah. salam, Ari Condro On 8/24/06, aris solikhah wrote: Mas Yohannis, Pendidikan sekular yang saya pahami adalah memisahkan antara spirit ilmu agama dengan ilmu keduniaan (sains teknologi). Sistem pendidikan sekular banyak diterapkan di negara Amerika, Eropa bahkan Indonesia. Misalnya produk pendidikan sekuar, akan menghasilkan seseorang sejak SD menguasai hanya satu sisi keilmuan yakni agama saja (diwakili beberapa pesantren) atau ilmu sains teknologi saja. Atau kalau pun dia mempunyai ilmu agama yang mumpuni tapi ajaran agama itu tidak berdampak terhadap kehidupan sehari-hari dia baik moral, behaviour dll. Bagi yang muslim maaf jika ini agak menyinggung. Dia mungkin shalat, puasa rajin (baca ibadahnya rajin) namun pola pikir dan pola sikap dia tidak sesuai islami atau agamanya. Misalnya dia korupsi, melacur, makan makanan riba, hidup jauh dari aturan agama, menolak syariat Islam. Atau kebalikannya. Guru ngaji tapi memperkosa, jadi garong, dll Ilmu ya sebatas ilmu minus amal. Bagi muslimah dia menolak pakai busana muslimah, melakukan pacaran (ta'rabuz zina atau mendekati zina), dia bebas berekpresi, berbuat, bertingkah laku, seolah-olah agamanya tak mengatur semua itu.. baik dari aspek politik, pemerintahan, bernegara, sosial, busana, budaya, ekonomi, hubungan luar negeri dll . Hal ini serius, ni bukan jargon. Islam yang saya pahami demikian sangat komplit. Ajaran guru agama SD hingga SMU itu ndak bohong Islam sekomplit itu.Suerdeh. Dia bisa jadi orang yang banyak berbuat baik menyumbang amal dan sangat jenius, tapi dia tak merasa beragama.Misalnya di Rusia dan banyak juga di Jerman, dan AS. Pendidikan sekular menghasilkan produk manusia yang materialist oriented. HIdupnya hanya mengejar kebahagian materi dan memuja sesuatu yang sifatnya seperti popularitas, pujian, kekayaan, harta, wanita, tahta, jabatan, eksistensi diri, kemewahan, dan yang serupa dengan itu nggak peduli orang lain sengsara Masa bodoh aturan agama, masa bodoh halal haram korupsi, masa bodoh konspirasi, imperialisasi, membunuhi jutaan orang, mengeksplorasi kekayaan bangsa lain, menghisap habis-habisan kekayaan negara lain. Pendidikan sekular menghasilkan individu-individu yang egois, individualis, hedonis, having fun, hura-hura, menghabur-haburkan harta untuk kesenangan pribadi nggak peduli penderitaan orang lain. Yang penting aku bahagia, populer dan hidup aman, yang lain masa bodoh.. Kalau non Kristen...saya kira mas Yohannis lebih memahaminya.^_^ Apa yang saya inginkan di pendidikan Indonesia, balance penguasaan aplikasi ilmu agama dan sains teknologi. Hidup untuk pengabdian pada Tuhan semesta alam, bukan semata-mata materi. Materi digunakan untuk sarana meningkatkan pengabdian juga... Mas Ari, sepahaman saya Bukan NU, MUhamadiyah, PKS, HTI, Salafi, MMI, FPI,
Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
cara memuji yg bagus untuk ketegori orang yg didepak. tapi baguslah kalau itu bisa diterapkan pada orang lain yg tidak segolongan. saya liat kok masih pilah pilih tebu dalam pujian ... :D nogososronya dalam bentuk ebook. kalo saya sih free ... ndak tahu kalo pewarisnya pak s.h mintardja ...:D On 8/24/06, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: NU memang menginspirasi banyak orang dan berbagai organisasi Islam baik yang pro syariat ISlam maupun yang tidak ^_^... Abdurahman Al Baghdadi sepahaman saya, seorang yang sangat faqih, beliau sudah setara mujtahid masalah atau bahkan lebih. Saya kira adalah wajar bila seorang mujtahid masalah (apalagi mujtahid mutlak) kemudian tak bergabung dalam sebuah organisasi lagi. Pemahaman Islam beliau tetap seperti dahulu itu yang terpenting. Tetap konsisten mempejuangkan syariat Islam. btw salah satu putra beliau menurut info kuliah di IPB dan hafiz Al Quran. Kalau anaknya begitu, Saya berpikir bagaimana bapaknya...^_^ Subhanallah saya malu euy, masih jauh.. banget.sekali.. Terima kasih mas ditunggu Nogo sosronya ntar saya ganti ongkosnya.. salam, aris Ari Condro [EMAIL PROTECTED] masarcon%40gmail.com wrote: orang memilih organisasi karena merasa dekat dengannya, ini masalah primordialisme. fpi pun kulturnya NU, kalo mau blak blakan. makanya yg saya sebut tadi adalah nu dikawasan jawa timur dan jawa tengah pedalaman. itu untuk membedakan dengan kalangan nu di kawasan tapal kuda, dengan jamiatul khair di nusa tenggara, dan kalangan nu di wilayah jawa barat. kejawaan mereka membuat mereka lebih mingling dengan masyarakatnya. orang nu yg keras .. banyak kok. lihat aja si ainul yakin yg suka teriak keras keras di web swara muslim itu, atau pak ma'ruf amin yang fatwa keluaran di ma'ruf amin administrationnya bikin gonjang ganjing dunia persilatan. nu pedalaman yg kritis mdel tapal kuda. ada juga ... why not. fpi, dengan latar betawi sendiri, banyak dipengaruhi unsur para habaib yg lagi cari pijakan kukuasaan baru di tengah masyarakat yg sedang berubah. ini saya lihat dalam kacamata sosiologis. bukan dogma keagamaan. kalau mau bicara ht indonesia pun sudah mengalami banyak gonjang ganjing, terutama sekitar reformasi. lha itu, boss lamanya kena depak ... diganti orang lokal semua sekarang. padahal dulu kan masih suka ngeliat tulisannya abdurahman al baghdadi yg warga negara australia itu. :D btw, nogososronya masih di cari yah di tempat saya sudah ndak ada. masih di carikan di teman sebelah. salam, Ari Condro On 8/24/06, aris solikhah wrote: Mas Yohannis, Pendidikan sekular yang saya pahami adalah memisahkan antara spirit ilmu agama dengan ilmu keduniaan (sains teknologi). Sistem pendidikan sekular banyak diterapkan di negara Amerika, Eropa bahkan Indonesia. Misalnya produk pendidikan sekuar, akan menghasilkan seseorang sejak SD menguasai hanya satu sisi keilmuan yakni agama saja (diwakili beberapa pesantren) atau ilmu sains teknologi saja. Atau kalau pun dia mempunyai ilmu agama yang mumpuni tapi ajaran agama itu tidak berdampak terhadap kehidupan sehari-hari dia baik moral, behaviour dll. Bagi yang muslim maaf jika ini agak menyinggung. Dia mungkin shalat, puasa rajin (baca ibadahnya rajin) namun pola pikir dan pola sikap dia tidak sesuai islami atau agamanya. Misalnya dia korupsi, melacur, makan makanan riba, hidup jauh dari aturan agama, menolak syariat Islam. Atau kebalikannya. Guru ngaji tapi memperkosa, jadi garong, dll Ilmu ya sebatas ilmu minus amal. Bagi muslimah dia menolak pakai busana muslimah, melakukan pacaran (ta'rabuz zina atau mendekati zina), dia bebas berekpresi, berbuat, bertingkah laku, seolah-olah agamanya tak mengatur semua itu.. baik dari aspek politik, pemerintahan, bernegara, sosial, busana, budaya, ekonomi, hubungan luar negeri dll . Hal ini serius, ni bukan jargon. Islam yang saya pahami demikian sangat komplit. Ajaran guru agama SD hingga SMU itu ndak bohong Islam sekomplit itu.Suerdeh. Dia bisa jadi orang yang banyak berbuat baik menyumbang amal dan sangat jenius, tapi dia tak merasa beragama.Misalnya di Rusia dan banyak juga di Jerman, dan AS. Pendidikan sekular menghasilkan produk manusia yang materialist oriented. HIdupnya hanya mengejar kebahagian materi dan memuja sesuatu yang sifatnya seperti popularitas, pujian, kekayaan, harta, wanita, tahta, jabatan, eksistensi diri, kemewahan, dan yang serupa dengan itu nggak peduli orang lain sengsara Masa bodoh aturan agama, masa bodoh halal haram korupsi, masa bodoh konspirasi, imperialisasi, membunuhi jutaan orang, mengeksplorasi kekayaan bangsa lain, menghisap habis-habisan kekayaan negara lain. Pendidikan sekular menghasilkan individu-individu yang egois, individualis, hedonis, having fun, hura-hura, menghabur-haburkan harta untuk kesenangan pribadi nggak peduli penderitaan orang lain. Yang penting aku bahagia, populer dan hidup
[ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
--- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Miss Solehah is the best example for the disability of certain ( or the most) Indonesian University graduates to understand the religious context properly. She thinks dogmatically. She is unable to distinguish between the real thought and just metaphora in the scripture! Or I always wish and try to combine three sides en bloc. Intelectuality, emotionality and spirituality. The spirit of spiritual has been agented by religion. For myself, of course my religion. The three combination makes people balance to reach their goal and play their life. Forgive me, if my english is so bad regard, Solihah . means very nice girl ^_^ john: Balanced? why are countries with people like you who always put religion on thge first place, the most poor countries? the most countries with violence and terrorism? inhuman and cruel? You mentioned it balanced? balanced what? Why are all technologically , socially developed countries are secular? *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
My dear friend told me, John Magnum is Danardono or Blangkabang ^_^. Pripun mbah kabaripun? Mbah, kita sudah diskusi banyak tentang ini, mbah mengikuti jejak mas RD juga ya? ^_^ Semoga saja 30 tahun kedepan saat saya seusia mbah bahasa Inggris saya jadi jago eh salah babon he he he The Science Technology is just products from the superpower of civilization. The civilization is created from The capitalizm (include secularism) or comunizm and socializm, or confucianizm or Islam Ideology. Indonesia must choose one and adopt totally. Like USA chooses capiltalizm and adopts totally for their country, law and citizen. What do you think about USA with its capitalism? The ideal country? Sorry mbah lagi belajar... masih ancur bahasa saya... regards, A very nice girl ^_^ wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah wrote: Miss Solehah is the best example for the disability of certain ( or the most) Indonesian University graduates to understand the religious context properly. She thinks dogmatically. She is unable to distinguish between the real thought and just metaphora in the scripture! Or I always wish and try to combine three sides en bloc. Intelectuality, emotionality and spirituality. The spirit of spiritual has been agented by religion. For myself, of course my religion. The three combination makes people balance to reach their goal and play their life. Forgive me, if my english is so bad regard, Solihah . means very nice girl ^_^ john: Balanced? why are countries with people like you who always put religion on thge first place, the most poor countries? the most countries with violence and terrorism? inhuman and cruel? You mentioned it balanced? balanced what? Why are all technologically , socially developed countries are secular? *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links The great job makes a great man pustaka tani nuraulia - Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ countries) for 2ยข/min or less. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
My dear friend told me, John Magnum is Danardono or Blangkabang ^_^. Pripun mbah kabaripun? Mbah, kita sudah diskusi banyak tentang ini, mbah mengikuti jejak mas RD juga ya? ^_^ Semoga saja 30 tahun kedepan saat saya seusia mbah bahasa Inggris saya jadi jago eh salah babon he he he The Science Technology is just products from the superpower of civilization. The civilization is created from The capitalizm (include secularism) or comunizm and socializm, or confucianizm or Islam Ideology. Indonesia must choose one and adopt totally. Like USA chooses capiltalizm and adopts totally for their country, law and citizen. What do you think about USA with its capitalism? The ideal country? Sorry mbah lagi belajar... masih ancur bahasa saya... regards, A very nice girl ^_^ wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah wrote: Miss Solehah is the best example for the disability of certain ( or the most) Indonesian University graduates to understand the religious context properly. She thinks dogmatically. She is unable to distinguish between the real thought and just metaphora in the scripture! Or I always wish and try to combine three sides en bloc. Intelectuality, emotionality and spirituality. The spirit of spiritual has been agented by religion. For myself, of course my religion. The three combination makes people balance to reach their goal and play their life. Forgive me, if my english is so bad regard, Solihah . means very nice girl ^_^ john: Balanced? why are countries with people like you who always put religion on thge first place, the most poor countries? the most countries with violence and terrorism? inhuman and cruel? You mentioned it balanced? balanced what? Why are all technologically , socially developed countries are secular? *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links The great job makes a great man pustaka tani nuraulia - Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com. Check it out. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
--- In ppiindia@yahoogroups.com, johnmagnum2000 [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah fm_solihah@ wrote: Miss Solehah is the best example for the disability of certain ( or the most) Indonesian University graduates to understand the religious context properly. She thinks dogmatically. She is unable to distinguish between the real thought and just metaphora in the scripture! Or I always wish and try to combine three sides en bloc. Intelectuality, emotionality and spirituality. The spirit of spiritual has been agented by religion. For myself, of course my religion. The three combination makes people balance to reach their goal and play their life. Forgive me, if my english is so bad regard, Solihah . means very nice girl ^_^ john: Balanced? why are countries with people like you who always put religion on thge first place, the most poor countries? the most countries with violence and terrorism? inhuman and cruel? You mentioned it balanced? balanced what? Why are all technologically , socially developed countries are secular? Mbak Aris: berusaha menerapkan agama secara intelektual, emosional, dan spiritual (tidak dogmatis spt yg dituduhkan John) sehingga diharapkan bisa membuat kehidupan mbak Aris seimbang (bahagia dunia dan akhirat). Saya kira, sayapun berusaha demikian. John : bertanya seimbang apaan? Negara yang berisi orang2 spt mbak Aris nyatanya adalah negara miskin, penuh kekerasan, dan teroris? Lina : bingung [sambil teringat seseorang yg materialis disana...]. Pertama, mbak Aris menuju kpd kebaikan/keseimbangan persona sedang John kepada kebaikan/keseimbangan sebuah negara. Sepertinya John ini dah kenal betul sama mbak Aris. Kedua, Apa iya negara2 miskin, penuh kekerasan, dan teroris berisi orang2 spt mbak Aris? Seperti apa sih mbak Aris ini? Ato mungkin tebulak bhw negara developed socially itu berisi orang2 yang tidak dogmatis, spt mbak Aris? karena berdasarkan sejarah, Jaman kegelapan di Barat itu akibat dogmatisasi ajaran agama (Kristen). Dan kini setelah mereka melepaskan diri dari dogmatisasi agama, mereka bisa maju? Saya kira kalo orang2 di Indonesia isinya orang2 seperti mbak Aris ini, sopan, tidak menggunakan kekerasan dalam berusaha, beriman teguh, pandai...Indonesia bakalan maju kok...:-)) Ketiga, Apa iya negara menjadi miskin, penuh kekerasan dan penuh teror karena orang2nya spt mbak Aris? Ya ampuuun. wassalam, *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
Satu lagi, soal Metaphora Memang dalam scripture ada ungkapan metaphora. Bukan berarti seluruh kitab suci isinya metaphora. Di AlQur'an jg ada. Tapi kalau soal negara, kepemimpinan, ini kan bukan soal metaphora. Metaphora itu ada pada hal2 yang susah dibayangkan oleh panca indera kita dan kita belum punya pengalaman atasnya, seperti kadaan di surga, neraka, dll. Jadi, kalo mbak Aris itu ngotot pada kekhalifahan, itu artinya mbak Aris bukan lagi mengutak-ngatik metaphora dalam scripture: AlQur'an. Hanya ingin mengutak-ngatik nilai2 kepemimpinan yang ada dalam AlQur'an lalu ingin diterapkan dalam kehidupan bernegara. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, johnmagnum2000 [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah fm_solihah@ wrote: Miss Solehah is the best example for the disability of certain ( or the most) Indonesian University graduates to understand the religious context properly. She thinks dogmatically. She is unable to distinguish between the real thought and just metaphora in the scripture! Or I always wish and try to combine three sides en bloc. Intelectuality, emotionality and spirituality. The spirit of spiritual has been agented by religion. For myself, of course my religion. The three combination makes people balance to reach their goal and play their life. Forgive me, if my english is so bad regard, Solihah . means very nice girl ^_^ john: Balanced? why are countries with people like you who always put religion on thge first place, the most poor countries? the most countries with violence and terrorism? inhuman and cruel? You mentioned it balanced? balanced what? Why are all technologically , socially developed countries are secular? *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
On 8/23/06, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ari sendiri telah memberikan komentarnya mengenai pengalaman hidup beliau yang kemudian menjadi salah satu prinsip hidup beliau. Sedih sekali, bahwa seseorang yang sedari kecil dibina dengan agama tatkaa sudah besar, ajaran agama itu ditinggalkan. yk: Kenapa harus sedih mbak? Bukankah itu semua soal pilihan? Dan setiap kepala memiliki standard rasionalnya sendiri? Artinya, pembobotan kita atas bingkaibingkai cerita yang terjadi di depan mata mestinya bisa kita lihat sebagai kewajaran. Mungkinkah selama ini sistem pendidikan tempat kita berada itu hanya sebatas tranfer ilmu saja bukan nilai atau membangun kesadaran berpikir. Pinter tapi intelektual doang. yah seperti juga di IPB. Banyak lulusannya tapi membutuhkan waktu adaptasi untuk siapa kerja atau mengaplikasikan ilmunya dan agak minus di soft skill seperti sopan santun dan mental hidup... yk: Masalahnya tidak spesifik IPB, Secara keseluruhan gambar dunia pendidikan kita memang buram. Pendidikan semestinya terintegrasi, tidak terdiri dari bingkaibingkai lepas (fractioned, punctuated). Pernah saya katakan (lupa kapan) kalau pendidikan (anak) di Indonesia itu membingungkan karena ketidakkonsistenan context. Di sekolah diajari kalau menyogok itu tercela, di rumah dicontohkan menyogok polisi untuk menghindari tilang, oleh guru mengaji diajarkan bahwa mengambil yang bukan hak itu bathil, tetapi massmedia mengabarkan DR. KH Agil Siradj mantan menag divonis korupsi, dan seabreg contoh lain. Pandangan buram di atas sering mengacaukan kita dalam menentukan prioritas untuk bertindak. Beberapa orang percaya bahwa semua harus dimulai dari diri sendiri. Akibatnya nilai kebersamaan dinomorsekiankan. Beberapa lainnya mengutamakan kebersamaan kelompok, ternyata hasilnya hanya kelompok exclusive ellitis yang asing terhadap lingkungan. Beberapa lainnya lagi mendambakan kebersamaan secara aggregate, ini juga menggantang asap karena ketiadaan platform. Sistem pendidikan sekular... bahkan ilmu agama juga, betul kan? yk: Saya masih sering bertanyatanya, apa sih pendidikan sekular itu. Pendidikan dasar dan menengah di Belanda dan Jepang yang sedikit saya tahu tidak mengajarkan agama, tidak juga moral. Dua aspek itu di dua negara tsb hanya dicontohkan. Hasilnya? murid yang taat beragama tetap taat, taat pada aturan social, dll. Hasil ini sangat berbeda dibandingkan dengan di Indonesia. Tahu nggak sih.. kadang jika saya lagi nyadar melihat orang lain yang banyak kelebihan dibanding saya (entah intelektual, harta, posisi, keahlian dll). Bhkan saya iri dengan kemampuan orang-orang di pesantren. Serta kadang menyayangkan kemampuan mereka dalam agama tak selaras dengan ajaran agamanya sendiri maaf. yk: He, terang saja nggak mbak. Kalau saya sih melihat semua itu dengan santai. (Lihat komentar paling awal di atas). Lagipula, bukankah Anda (harus) percaya kalau setiap orang memiliki jalan hidup sendirisendiri dan berikut dengannya juga nasib dan peruntungan sendirisendiri? Klo yang Ngruki ini benar-benar menjadi harapan tersendiri. Yk: Saya tidak tahu seberapa hebatnya system Ngruki. Untuk tidak terjerat dalam myopia 'system Ngruki', mungkin perlu ada info tambahan. Syahdan dahulu, di tahun 1950-an s/d akhir 1960-an di Irian diadakan pendidikan berpola boarding school (sptnya Ngruki bgt juga kan?) yang dikelola oleh gereja. Pendidikan spartaan ini menghasilkan pemimpin formal papua dan elit masyarakat yg beberapa masih eksis sampai skrg. Dalam perkembangannya kemudian, banyak terjadi friksi antara pemimpin formal dengan informal. Ini adalah faultline tersendiri dalam masyarakat Papua yang sering dimainkan untuk kebutuhan politik. Info Papua ini saya ceritakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu yang dipahami baik di awalnya, bisa menjadi sebaliknya dimasa datang. Artinya, claim baik skrg bisa saja tidak valid overtime. Beberapa diantara mereka pandai berdebat, berhujjah dengan berbagai dalil namun sayang aplikasinya kadang maaf masih jauh dari harapan, bahkan malah membuat umat muslim jauh dari agamanya. Saya berpikir seandainya saja potensi itu sepenuhnya diabdikan untuk jalan kebenaran, kejujuran, upaya membangun masyarakat pada ketaatan pada Allah alangkah indahnya Indonesia. Yk: Sebetulnya gambaran masa depan Indonesia seperti apa yg Anda punyai mbak Aris? yk [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email
Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
pesantren bahari (yg basisnya nelayan dan hasil laut lain) jangan dilupaken ... :D On 8/22/06, sidikpam [EMAIL PROTECTED] wrote: Melihat tradisi jauh ke belakang, pesantren memiliki peran yang luar biasa bagi kelahiran negara kita yang berdaulat. Dalam perjuangan meraih kemerdekaan, kalangan pesantren memilih jalur 'non- kooperatif' ketimbang jalur kooperatif yang dijalankan oleh tokoh- tokoh pergerakan lainnya. Akibatnya, mereka cenderung disingkirkan oleh kaum penjajah, yang ironisnya marginalisasi terhadap mereka terus berlanjut pasca kemerdekaan, bahkan oleh bangsa sendiri!!! Meminjam bahasa Cak Nur, pesantren seperti 'the stone of the corner of the house neglected by the builder', bahkan hingga saat ini. Dalam satu kesempatan, beliau menambahkan bahwa untuk membangun kembali Indonesia seperti yang dicita-citakan oleh founding fathers kita, revitalisasi pesantren menjadi suatu pra-syarat. Metode pengajaran dan pendidikan yang dijalankan pesantren telah membuat kagum banyak kalangan. Melihat itu, adanya santri dari Ngruki yang menjadi mahasiswa terbaik di IPB seharusnya tidak terlalu mengagetkan. Bahkan saya koq agak yakin, bila potensi pesantren terus digali dan dikembangkan secara maksimal, akan banyak bermunculan mutiara-mutiara terbaik bangsa yang akan membawa bangsa ini lebih baik. Terlebih lagi, seperti dikatakan pihak IPB, santri atau pesantren kebanyakan berasal dari kalangan petani yang sangat familiar dengan kehidupan agraris. Ini mungkin kelebihan mereka dibanding siswa-siswa sekolah umum lainnya, yang cenderung jauh lebih 'urban', terutama setelah mereke menempuh ilmu. Kita lihat sekarang, lulusan-lulusan terbaik di universitas di Indonesia ini, bahkan yang berasal dari desa, lebih memilih untuk hidup di kota, dengan segala image yang ada di kepala mereka ttg kota dan desa. Saya pikir ini harapan yang membanggakan, dengan semakin banyaknya lulusan pesantren yang mengecap pendidikan tinggi di universitas, baik dalam dan luar negeri, dan tidak hanya belajar ilmu agama, kemudian kembali ke dan membangun masyarakatnya. Sudah bukan waktunya lagi kita bicara latar belakang ideologi, apalagi bila itu tidak terbukti kebenarannya. Bangsa ini membutuhkan seluruh kekuatan putera-puterinya, tidak peduli ideologinya, agamanya, sukunya, dan hal-hal primordial lain yang seringkali membuat kita berdebat hal- hal yang tidak perlu. Pis... [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
Iya mas Ari, mas Munajat, terimakasih koreksiannya soal Said Aqil al Munawar. Nggak komen dulu ya, ngejar setoran sambil nunggu komentar diajeng Aris... yk On 8/24/06, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: mas mnemonics, ini adalah produk dari institusi menara gading. beberapa pesantren yang bersikap eksklusif darimasyarakat kulturalnya, juga mengalami friksi dengan masyarakat sekitar. that's why I love NU ... pesantrennya yg paling melt dengan masyarakat. bahkan bisa mingling dengan kalangan abangan. Itulah kenyataan yang saya lihat dalam keseharian masyarakat jawa timuran dan jawa tengahan pedalaman ... agak beda emang nuansanya dengan luar jawa yg lebih konservatif dan bersikap keras, meski NU namun bersikap ala muhi lawas oh ya, ttg said aqil al munawwar beda dengan said aqil siradz sudah disampaikan mas munajat yah ... salam, Ari Condro On 8/23/06, Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] ykomboi%40gmail.com wrote: Syahdan dahulu, di tahun 1950-an s/d akhir 1960-an di Irian diadakan pendidikan berpola boarding school (sptnya Ngruki bgt juga kan?) yang dikelola oleh gereja. Pendidikan spartaan ini menghasilkan pemimpin formal papua dan elit masyarakat yg beberapa masih eksis sampai skrg. Dalam perkembangannya kemudian, banyak terjadi friksi antara pemimpin formal dengan informal. Ini adalah faultline tersendiri dalam masyarakat Papua yang sering dimainkan untuk kebutuhan politik. Info Papua ini saya ceritakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu yang dipahami baik di awalnya, bisa menjadi sebaliknya dimasa datang. Artinya, claim baik skrg bisa saja tidak valid overtime. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
Kayaknya masarcon in 'napsu' banget ama mbak Aris. Kalo aja masarcon ini masih single, ta' bawa dua-duanya kedepan penghulu!...:-)). Pokoke asik lah, penghulunya yang ada di Austria sana...:-))) wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: sistem pendidikan sekolah unggulan yg paling bagus di kalangan pondok pesantren, darul ulum tambak beras tuh kerjasamanya ama BPPT, di tangerang dia bikin MA/smu cendekia ... di jombangnya darul ulum itu. dan peringkat danem lulusannya masuk 10 besar terus (cendekia nya). sayang, yg akhwat dari darul ulum, ketika msuk sekolah umum (mereka tembus UMPTN) di berbagai universitas umum, banyak yg melepas jilbab ketika kuliah. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
Melihat tradisi jauh ke belakang, pesantren memiliki peran yang luar biasa bagi kelahiran negara kita yang berdaulat. Dalam perjuangan meraih kemerdekaan, kalangan pesantren memilih jalur 'non- kooperatif' ketimbang jalur kooperatif yang dijalankan oleh tokoh- tokoh pergerakan lainnya. Akibatnya, mereka cenderung disingkirkan oleh kaum penjajah, yang ironisnya marginalisasi terhadap mereka terus berlanjut pasca kemerdekaan, bahkan oleh bangsa sendiri!!! Meminjam bahasa Cak Nur, pesantren seperti 'the stone of the corner of the house neglected by the builder', bahkan hingga saat ini. Dalam satu kesempatan, beliau menambahkan bahwa untuk membangun kembali Indonesia seperti yang dicita-citakan oleh founding fathers kita, revitalisasi pesantren menjadi suatu pra-syarat. Metode pengajaran dan pendidikan yang dijalankan pesantren telah membuat kagum banyak kalangan. Melihat itu, adanya santri dari Ngruki yang menjadi mahasiswa terbaik di IPB seharusnya tidak terlalu mengagetkan. Bahkan saya koq agak yakin, bila potensi pesantren terus digali dan dikembangkan secara maksimal, akan banyak bermunculan mutiara-mutiara terbaik bangsa yang akan membawa bangsa ini lebih baik. Terlebih lagi, seperti dikatakan pihak IPB, santri atau pesantren kebanyakan berasal dari kalangan petani yang sangat familiar dengan kehidupan agraris. Ini mungkin kelebihan mereka dibanding siswa-siswa sekolah umum lainnya, yang cenderung jauh lebih 'urban', terutama setelah mereke menempuh ilmu. Kita lihat sekarang, lulusan-lulusan terbaik di universitas di Indonesia ini, bahkan yang berasal dari desa, lebih memilih untuk hidup di kota, dengan segala image yang ada di kepala mereka ttg kota dan desa. Saya pikir ini harapan yang membanggakan, dengan semakin banyaknya lulusan pesantren yang mengecap pendidikan tinggi di universitas, baik dalam dan luar negeri, dan tidak hanya belajar ilmu agama, kemudian kembali ke dan membangun masyarakatnya. Sudah bukan waktunya lagi kita bicara latar belakang ideologi, apalagi bila itu tidak terbukti kebenarannya. Bangsa ini membutuhkan seluruh kekuatan putera-puterinya, tidak peduli ideologinya, agamanya, sukunya, dan hal-hal primordial lain yang seringkali membuat kita berdebat hal- hal yang tidak perlu. Pis... *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
Hehehe.. milis ini minimal udah punya 2 mak comblang.. :-p Selamat ber-mak comblang ria.. Hehehe.. Wassalam, Irwan.K On 8/22/06, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Kayaknya masarcon in 'napsu' banget ama mbak Aris. Kalo aja masarcon ini masih single, ta' bawa dua-duanya kedepan penghulu!...:-)). Pokoke asik lah, penghulunya yang ada di Austria sana...:-))) wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: sistem pendidikan sekolah unggulan yg paling bagus di kalangan pondok pesantren, darul ulum tambak beras tuh kerjasamanya ama BPPT, di tangerang dia bikin MA/smu cendekia ... di jombangnya darul ulum itu. dan peringkat danem lulusannya masuk 10 besar terus (cendekia nya). sayang, yg akhwat dari darul ulum, ketika msuk sekolah umum (mereka tembus UMPTN) di berbagai universitas umum, banyak yg melepas jilbab ketika kuliah. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
Siapa? siapa mak comblangnya mas Irwank? Assessment mbak Lina sebetulnya nggak mleset banget kok. Biasanya kan memang gitu, anak muda berlainan jenis kelamin cenderung usreg... solusinya ya jadiken saja. Penghulunya di Austria siapa mbak Lina? Kok hrs jauh banget? Pengin tahu juga nih, ini maillist ppiindia kok nggak ada hidung mahasiswanya sebatangpun? yk On 8/22/06, irwank [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehe.. milis ini minimal udah punya 2 mak comblang.. :-p Selamat ber-mak comblang ria.. Hehehe.. Wassalam, Irwan.K On 8/22/06, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] linadahlan%40yahoo.com wrote: Kayaknya masarcon in 'napsu' banget ama mbak Aris. Kalo aja masarcon ini masih single, ta' bawa dua-duanya kedepan penghulu!...:-)). Pokoke asik lah, penghulunya yang ada di Austria sana...:-))) wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com ppiindia%40yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: sistem pendidikan sekolah unggulan yg paling bagus di kalangan pondok pesantren, darul ulum tambak beras tuh kerjasamanya ama BPPT, di tangerang dia bikin MA/smu cendekia ... di jombangnya darul ulum itu. dan peringkat danem lulusannya masuk 10 besar terus (cendekia nya). sayang, yg akhwat dari darul ulum, ketika msuk sekolah umum (mereka tembus UMPTN) di berbagai universitas umum, banyak yg melepas jilbab ketika kuliah. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/post;_ylc=X3oDMTJlMjhncmE5BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzQ4OTM3NjcEZ3Jwc3BJZAMxNjAwMzI5NzI5BHNlYwNmdHIEc2xrA250cGMEc3RpbWUDMTE1NjI0NTk1Mg-- [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Dua Santri Ponpes Ngruki, Lima Terbaik di IPB
Saya lebih suka tema dikembalikan pada bagian awal, ehm seperti opini mas Sidik. Mas Ari sendiri telah memberikan komentarnya mengenai pengalaman hidup beliau yang kemudian menjadi salah satu prinsip hidup beliau. Sedih sekali, bahwa seseorang yang sedari kecil dibina dengan agama tatkaa sudah besar, ajaran agama itu ditinggalkan. Mungkinkah selama ini sistem pendidikan tempat kita berada itu hanya sebatas tranfer ilmu saja bukan nilai atau membangun kesadaran berpikir. Pinter tapi intelektual doang. yah seperti juga di IPB. Banyak lulusannya tapi membutuhkan waktu adaptasi untuk siapa kerja atau mengaplikasikan ilmunya dan agak minus di soft skill seperti sopan santun dan mental hidup... Sistem pendidikan sekular... bahkan ilmu agama juga, betul kan? Tahu nggak sih.. kadang jika saya lagi nyadar melihat orang lain yang banyak kelebihan dibanding saya (entah intelektual, harta, posisi, keahlian dll). Bhkan saya iri dengan kemampuan orang-orang di pesantren. Serta kadang menyayangkan kemampuan mereka dalam agama tak selaras dengan ajaran agamanya sendiri maaf. Klo yang Ngruki ini benar-benar menjadi harapan tersendiri. Beberapa diantara mereka pandai berdebat, berhujjah dengan berbagai dalil namun sayang aplikasinya kadang maaf masih jauh dari harapan, bahkan malah membuat umat muslim jauh dari agamanya. Saya berpikir seandainya saja potensi itu sepenuhnya diabdikan untuk jalan kebenaran, kejujuran, upaya membangun masyarakat pada ketaatan pada Allah alangkah indahnya Indonesia. Btw wartawan yang nulis berita itu mas Andi Jauhari, dari Antara, Sekjen PWI Bogor, masa keci beliau hidup dilingkungan NU yang agamanya bagus.. jadi tulisannya mantap.^_^ Press Conference kami kadang belum dimulai kalau beliau belum datang, untungnya beliau sering tepat waktu. ^_^ salam, aris yang sedang berusaha memaknai arti ilmu untuk amal Yohanis Komboi [EMAIL PROTECTED] wrote: Siapa? siapa mak comblangnya mas Irwank? Assessment mbak Lina sebetulnya nggak mleset banget kok. Biasanya kan memang gitu, anak muda berlainan jenis kelamin cenderung usreg... solusinya ya jadiken saja. Penghulunya di Austria siapa mbak Lina? Kok hrs jauh banget? Pengin tahu juga nih, ini maillist ppiindia kok nggak ada hidung mahasiswanya sebatangpun? yk On 8/22/06, irwank wrote: Hehehe.. milis ini minimal udah punya 2 mak comblang.. :-p Selamat ber-mak comblang ria.. Hehehe.. Wassalam, Irwan.K On 8/22/06, Lina Dahlan wrote: Kayaknya masarcon in 'napsu' banget ama mbak Aris. Kalo aja masarcon ini masih single, ta' bawa dua-duanya kedepan penghulu!...:-)). Pokoke asik lah, penghulunya yang ada di Austria sana...:-))) wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com , Ari Condro wrote: sistem pendidikan sekolah unggulan yg paling bagus di kalangan pondok pesantren, darul ulum tambak beras tuh kerjasamanya ama BPPT, di tangerang dia bikin MA/smu cendekia ... di jombangnya darul ulum itu. dan peringkat danem lulusannya masuk 10 besar terus (cendekia nya). sayang, yg akhwat dari darul ulum, ketika msuk sekolah umum (mereka tembus UMPTN) di berbagai universitas umum, banyak yg melepas jilbab ketika kuliah. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links The great job makes a great man pustaka tani nuraulia - Do you Yahoo!? Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL