Re: [ppiindia] Re: Mengapa semakin banyak kekerasan terhadap perempuan ?

2006-05-23 Terurut Topik Iwan Wibawa



hm..interesting soal mas mayang eh...mas bambang...itu namanya senjata makan tuan...mas bambang gak tepo saliro sama istri tua...itu salah satu bentuk kekerasan dalam rumah ...bukan secara fisik tapi psikis...coba bayangkan kalo lina dahlan punya suami...lantas suaminya kawin mawingak talking-talking sama sampeyan...apa sampeyan mau diem ajawalaupun hidup sampeyan dicukupin secara material...apalagi ada anak-anak...yang merasa malu...liat kelakuan bapaknya seperti itu...iya toh.he...he seru juga yah
 
 salam
 iwan

Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Iwan Wibawa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 saya punya adagium yang sudah dianggap lazim di negeri kita ini, 
adalah peraturan dibikin memang untuk dilanggar, dan yang melanggar 
biasanya yang paling ngerti hukum, lihat saja hakim narkoba jual 
beli narkoba, polisi narkoba ikut make narkoba, jaksa tipikor ikut 
terima suap, anggota dpr anti KKN, gemar terima amplop

Lina:
Ini sih permainan silat lidah aja alias permainan kata. 
Kata pelanggaran timbul karena adanya kata peraturan. Jadi kalau 
kata peraturan tidak ada, maka kata pelanggaran tidak akan ada. 
Begitu saja.

Masalahnya, apa hidup didunia ini tidak perlu peraturan? 

IW:
 jadi semakin banyak perarturan (baca : undang-undang) memang 
semakin orang kepingin melanggar.peraturan di negeri ini 
dibuat bukan untuk dipatuhi, tetapi dilanggar...kalo bisa dibikin 
susah kenapa dibikin gampang...inget iklan rokok di 
televisi.he...he

Lina:
Banyak peraturan bukan penyebab orang kepingin melanggar. Yang 
membuat orang ingin melanggar karena peraturan cuma diatas kertas 
doang. Gak dipraktekin bener2 alias peraturan/hukumnya gak tegak. 
Makanya buru2 jadi Presiden, kesalahan Presiden itu pasti dimaafkan. 
The King can do no wrong. Makanya ada yang bilang Indonesia surganya 
narkoba, sorganya koruptor, maling, penjudi, pornografi...

Tapi kembali ke judul...:-), kejadian yang menimpa Bambang 
Trihatmodjo suatu pengecualian ya? Suami mendapat perlakuan tindakan 
kekerasan...:-)). 

wassalam,





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




 SPONSORED LINKS 
 Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian language course 
 
-
 YAHOO! GROUPS LINKS 

 
 Visit your group ppiindia on the web.
 
 To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 
 Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 

 
-
 



   
-
Sneak preview the all-new Yahoo.com. It's not radically different. Just radically better. 

[Non-text portions of this message have been removed]







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Cultural diversity
  
  
Indonesian languages
  
  
Indonesian language learn
  
  


Indonesian language course
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "ppiindia" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[ppiindia] Re: Mengapa semakin banyak kekerasan terhadap perempuan ?

2006-05-22 Terurut Topik Lina Dahlan



Bung Iwan,
Kalau anda memang seorang muslim, saya berharap anda bisa menjadi 
seorang muslim yang baik. Maksudnya jangan nagajakin tarohan karena 
ada unsur judi...:-). Ada peraturan (manusia)ato tidak, seorang 
Muslim harus tunduk kepada peringatan (Tuhan) untuk menjauhi judi 
(bahkan larangan keras).

Bukan saya sok suci. Sayapun mempunyai kekhawatiran yang sama. Hanya 
karena saya pesimis kalo peraturan dibuat tanpa perbaikan kepada 
mental aparatur hukumnya. Namun saya mencoba tetap berfikir positif, 
semoga para pendukung RUU-APP ini terus berusaha juga untuk 
perbaikan mental aparaturnya...:-). Semangat untuk memperbaiki 
moral, jangan hanya terbatas pada hal pornografi saja tapi juga 
moral aparatur, moral memperhatikan kaum dhuafa, moral koruptor, 
moral disegala bidang. Jadi, pertolongan Allah betul-betul akan 
datang. Semoga.

Saya juga gak tau berdasarkan data dan fenomena apa, bung Iwan bisa 
mengatakan sejak disahkannya UU anti kekerasan dalam rumah tangga, 
semakin banyak perempuan atau istri yang mengalami kekerasan dalam 
rumah tangga dari para suami. Karena ini kan perlu banyak analisa 
data. Apa karena sudah ada UU tsb, para isteri jadi pada berani 
mengadukan ke pengadilan, dan demikian bisa tercatat menjadi lebih 
banyak pere yg mengalami kekerasan? Sedang dahulu, pere gak tau 
harus mengadu kemana dan mungkin merasa takut? Boleh jadi karena 
pere sekarang dah pinter dan berani?

Kalau SEKARANG, andaikan, kekerasan pere lebih banyak terjadi dari 
DULU...saya kira karena memang di Indonesia ini SEKARANG lagi banyak 
yang stress or sakit jiwa karena hidup yang semakin keras dan dunia 
yang semakin panas daripada DULU

Buat saya sih, membuat UU itu adalah suatu keharusan bagi negara 
yang katanya berdasarkan hukum. Namun, supaya UU tsb efektif (gak 
mubazir), moral/mental aparaturnya juga perlu diperbaiki. Membuat UU 
juga berdasarkan skala prioritas, tentunya. Menurut pengamatan saya 
sendiri, di negeri ini yang ribut dan repot dengan UU adalah bukan 
orang-orang yang mengerti hukum itu sendiri...:-). 

Saya berharap, RUU-APP ini cepat terselesaikan agar gak perlu lagi 
buang energi karena energi masih diperlukan untuk ngurusi perut 
rakyat kecil. Hmm..bagaimana...kita berburu harta Suharto untuk 
dikembalikan ke pemerintah buat menghidupi rakyat kecil??? Hayo 
bagaimana ya MUI, para ulama? punya ide? ato sayanya yg kebelenger: 
nanya sama yang tidak berkompetensi dibidang itu?

Semoga (lagi) dengan adanya penegakan hukum, bisa membuat dunia 
Indonesia jadi semakin adem...amien...(tanpa rais).

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Iwan Wibawa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 sejak disahkannya UU anti kekerasan dalam rumah tangga, semakin 
banyak perempuan atau istri yang mengalami kekerasan dalam rumah 
tangga dari para suami, ada yang disiram air keras, ada yang 
dipotong kelingkingnya, ada yang dibakar, ada di lukai kemaluannya, 
ada yang dicabutin giginya, bahkan ada yang sampai menemui 
kematiannyakasihan sekali kaum perempuan yang mengalami 
nasib sial seperti itu
 bahkan untuk hal-hal sepele, misalnya sang suami cemburu 
berataneh jaman sekarang semakin banyak para suami yang 'nggak 
pede', lantas jadi cemburuan...dan terjadilah kekerasannamun 
masih sedikit suami yang harus dipenjara karena melakukan kekerasan 
dalam rumah tangga...karena ternyata banyak istri yang kemudian 
tidak jadi menuntut sang suami, dan sang polisi malas meneruskan 
kasus tersebut sampai pengadilan...istilahnya cabut perkara...dan 
diselesaikan secara kekeluargaan
 di negeri ini banyak sekali undang-undang, termasuk undang-
undang tentang larangan berjuditapi tetap saja judi dimana-
mana...termasuk judi togel...
 saya jadi khawatir...bila UU antipornograpi dan pornoaksi 
disahkan DPR...namun pornograpi tetap saja berkibar dimana-
manaada yang mau bertaruh sama saya ?
 lihat saja nanti ya
 
 salam
 iwan 
 
   
 -
 Yahoo! Messenger with Voice. PC-to-Phone calls for ridiculously 
low rates.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]











***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Cultural diversity
  
  
Indonesian languages
  

Re: [ppiindia] Re: Mengapa semakin banyak kekerasan terhadap perempuan ?

2006-05-22 Terurut Topik irwank



Cara berpikir Mas Iwan (namanya mirip) rancu tuh meskipun saya (Insya Allah
berusaha) memahami mau ke mana arahnya.. :-)
Kalau setelah satu aturan (baca: UU) disahkan lalu masih terjadi pelanggaran
itu diantaranya disebabkan 2 hal:

1. Orang tersebut tidak tahu ada aturannya (masa sih)..
2. Orang tersebut memang tidak ambil pusing (masa bodoh) dengan
 aturan tersebut. Abis enak sih.. :-p

Salah satu contoh adalah adanya ajaran agama. Seseorang bisa saja
tidak menjalankan larangan dalam agama karena satu dari 2 hal di atas.
Dan kalau ada (atau banyak) umat yang melanggar ajaran agama bukan
berarti ajaran agamanya yang pasti salah atau 'percum tak bergun' atau
tidak manusiawi/sesuai dengan hasrat manusia/umat.
Tetapi mungkin saja mentalitas umatnya yang perlu diperbaiki.

Wallahu a'lam.. CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 5/23/06, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bung Iwan,
 Kalau anda memang seorang muslim, saya berharap anda bisa menjadi
 seorang muslim yang baik. Maksudnya jangan nagajakin tarohan karena
 ada unsur judi...:-). Ada peraturan (manusia)ato tidak, seorang
 Muslim harus tunduk kepada peringatan (Tuhan) untuk menjauhi judi
 (bahkan larangan keras).

 Bukan saya sok suci. Sayapun mempunyai kekhawatiran yang sama. Hanya
 karena saya pesimis kalo peraturan dibuat tanpa perbaikan kepada
 mental aparatur hukumnya. Namun saya mencoba tetap berfikir positif,
 semoga para pendukung RUU-APP ini terus berusaha juga untuk
 perbaikan mental aparaturnya...:-). Semangat untuk memperbaiki
 moral, jangan hanya terbatas pada hal pornografi saja tapi juga
 moral aparatur, moral memperhatikan kaum dhuafa, moral koruptor,
 moral disegala bidang. Jadi, pertolongan Allah betul-betul akan datang.

Semoga.

 Saya juga gak tau berdasarkan data dan fenomena apa, bung Iwan bisa
 mengatakan sejak disahkannya UU anti kekerasan dalam rumah tangga,
 semakin banyak perempuan atau istri yang mengalami kekerasan dalam
 rumah tangga dari para suami. Karena ini kan perlu banyak analisa
 data. Apa karena sudah ada UU tsb, para isteri jadi pada berani
 mengadukan ke pengadilan, dan demikian bisa tercatat menjadi lebih
 banyak pere yg mengalami kekerasan? Sedang dahulu, pere gak tau
 harus mengadu kemana dan mungkin merasa takut? Boleh jadi karena
 pere sekarang dah pinter dan berani?

 Kalau SEKARANG, andaikan, kekerasan pere lebih banyak terjadi dari
 DULU...saya kira karena memang di Indonesia ini SEKARANG lagi banyak
 yang stress or sakit jiwa karena hidup yang semakin keras dan dunia
 yang semakin panas daripada DULU

 Buat saya sih, membuat UU itu adalah suatu keharusan bagi negara
 yang katanya berdasarkan hukum. Namun, supaya UU tsb efektif (gak
 mubazir), moral/mental aparaturnya juga perlu diperbaiki. Membuat UU
 juga berdasarkan skala prioritas, tentunya. Menurut pengamatan saya
 sendiri, di negeri ini yang ribut dan repot dengan UU adalah bukan
 orang-orang yang mengerti hukum itu sendiri...:-).

 Saya berharap, RUU-APP ini cepat terselesaikan agar gak perlu lagi
 buang energi karena energi masih diperlukan untuk ngurusi perut
 rakyat kecil. Hmm..bagaimana...kita berburu harta Suharto untuk
 dikembalikan ke pemerintah buat menghidupi rakyat kecil??? Hayo
 bagaimana ya MUI, para ulama? punya ide? ato sayanya yg kebelenger:
 nanya sama yang tidak berkompetensi dibidang itu?


Saya ini cuma wong cilik, bukan MUI, ulama atau aleg DPR, tapi mau ikut
komentar..
AFAIK, 'pengejaran' terhadap Eyang Harto, keluarga dan kroninya (termasuk
harta yang didapatkan dari cara yang tidak dibenarkan) adalah untuk menjadi
contoh penegakan aturan/hukum mulai saat publik sadar (saat bergulir
reformasi)
dan ke depannya. Mengenai peruntukan 'recovered assets', IMHO, yang paling
logis adalah untuk pembayaran hutang negara.

Kecuali pihak kreditor mau menghapus hutang RI yang dibuat oleh pemerintah
ORBA. Kalau pemerintahan pasca ORBA membuat hutang dan mengkorupnya
lagi, ikuti cara di atas (pengejaran). :D

Semoga (lagi) dengan adanya penegakan hukum, bisa membuat dunia
 Indonesia jadi semakin adem...amien...(tanpa rais).


Apa salah Pak Amien Rais jadi kebawa-bawa, Mbak? :-)

wassalam,


Wassalam,

Irwan.K

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Iwan Wibawa [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  sejak disahkannya UU anti kekerasan dalam rumah tangga, semakin
  banyak perempuan atau istri yang mengalami kekerasan dalam rumah
  tangga dari para suami, ada yang disiram air keras, ada yang
  dipotong kelingkingnya, ada yang dibakar, ada di lukai kemaluannya,
  ada yang dicabutin giginya, bahkan ada yang sampai menemui
  kematiannyakasihan sekali kaum perempuan yang mengalami
  nasib sial seperti itu
  bahkan untuk hal-hal sepele, misalnya sang suami cemburu
  berataneh jaman sekarang semakin banyak para suami yang 'nggak
  pede', lantas jadi cemburuan...dan terjadilah kekerasannamun
  masih sedikit suami yang harus dipenjara karena melakukan kekerasan
  dalam rumah tangga...karena ternyata banyak istri yang kemudian
  tidak jadi menuntut 

Re: [ppiindia] Re: Mengapa semakin banyak kekerasan terhadap perempuan ?

2006-05-22 Terurut Topik Iwan Wibawa



kalo soale berburu harte suharto...kalo gak salah babeh din syamsudin (ketua MUI) sudah mendoaken bapake suharto sehat walafiat...dan dimaafken semua kesalahannyesoale dulu juga ...babeh kite yang satu ini ikut dukung mendukung bahkan doa bersama agar bapake suharto kepilih lagi jadi presidenteopo tumon rek..rek...bapake suharto lewat yayasan amal bakti muslim pancasile..soale wis nyumbang mesjid akeh ...
 
 salame
 
 iwan
 

Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Bung Iwan,
Kalau anda memang seorang muslim, saya berharap anda bisa menjadi 
seorang muslim yang baik. Maksudnya jangan nagajakin tarohan karena 
ada unsur judi...:-). Ada peraturan (manusia)ato tidak, seorang 
Muslim harus tunduk kepada peringatan (Tuhan) untuk menjauhi judi 
(bahkan larangan keras).

Bukan saya sok suci. Sayapun mempunyai kekhawatiran yang sama. Hanya 
karena saya pesimis kalo peraturan dibuat tanpa perbaikan kepada 
mental aparatur hukumnya. Namun saya mencoba tetap berfikir positif, 
semoga para pendukung RUU-APP ini terus berusaha juga untuk 
perbaikan mental aparaturnya...:-). Semangat untuk memperbaiki 
moral, jangan hanya terbatas pada hal pornografi saja tapi juga 
moral aparatur, moral memperhatikan kaum dhuafa, moral koruptor, 
moral disegala bidang. Jadi, pertolongan Allah betul-betul akan 
datang. Semoga.

Saya juga gak tau berdasarkan data dan fenomena apa, bung Iwan bisa 
mengatakan sejak disahkannya UU anti kekerasan dalam rumah tangga, 
semakin banyak perempuan atau istri yang mengalami kekerasan dalam 
rumah tangga dari para suami. Karena ini kan perlu banyak analisa 
data. Apa karena sudah ada UU tsb, para isteri jadi pada berani 
mengadukan ke pengadilan, dan demikian bisa tercatat menjadi lebih 
banyak pere yg mengalami kekerasan? Sedang dahulu, pere gak tau 
harus mengadu kemana dan mungkin merasa takut? Boleh jadi karena 
pere sekarang dah pinter dan berani?

Kalau SEKARANG, andaikan, kekerasan pere lebih banyak terjadi dari 
DULU...saya kira karena memang di Indonesia ini SEKARANG lagi banyak 
yang stress or sakit jiwa karena hidup yang semakin keras dan dunia 
yang semakin panas daripada DULU

Buat saya sih, membuat UU itu adalah suatu keharusan bagi negara 
yang katanya berdasarkan hukum. Namun, supaya UU tsb efektif (gak 
mubazir), moral/mental aparaturnya juga perlu diperbaiki. Membuat UU 
juga berdasarkan skala prioritas, tentunya. Menurut pengamatan saya 
sendiri, di negeri ini yang ribut dan repot dengan UU adalah bukan 
orang-orang yang mengerti hukum itu sendiri...:-). 

Saya berharap, RUU-APP ini cepat terselesaikan agar gak perlu lagi 
buang energi karena energi masih diperlukan untuk ngurusi perut 
rakyat kecil. Hmm..bagaimana...kita berburu harta Suharto untuk 
dikembalikan ke pemerintah buat menghidupi rakyat kecil??? Hayo 
bagaimana ya MUI, para ulama? punya ide? ato sayanya yg kebelenger: 
nanya sama yang tidak berkompetensi dibidang itu?

Semoga (lagi) dengan adanya penegakan hukum, bisa membuat dunia 
Indonesia jadi semakin adem...amien...(tanpa rais).

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Iwan Wibawa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 sejak disahkannya UU anti kekerasan dalam rumah tangga, semakin 
banyak perempuan atau istri yang mengalami kekerasan dalam rumah 
tangga dari para suami, ada yang disiram air keras, ada yang 
dipotong kelingkingnya, ada yang dibakar, ada di lukai kemaluannya, 
ada yang dicabutin giginya, bahkan ada yang sampai menemui 
kematiannyakasihan sekali kaum perempuan yang mengalami 
nasib sial seperti itu
 bahkan untuk hal-hal sepele, misalnya sang suami cemburu 
berataneh jaman sekarang semakin banyak para suami yang 'nggak 
pede', lantas jadi cemburuan...dan terjadilah kekerasannamun 
masih sedikit suami yang harus dipenjara karena melakukan kekerasan 
dalam rumah tangga...karena ternyata banyak istri yang kemudian 
tidak jadi menuntut sang suami, dan sang polisi malas meneruskan 
kasus tersebut sampai pengadilan...istilahnya cabut perkara...dan 
diselesaikan secara kekeluargaan
 di negeri ini banyak sekali undang-undang, termasuk undang-
undang tentang larangan berjuditapi tetap saja judi dimana-
mana...termasuk judi togel...
 saya jadi khawatir...bila UU antipornograpi dan pornoaksi 
disahkan DPR...namun pornograpi tetap saja berkibar dimana-
manaada yang mau bertaruh sama saya ?
 lihat saja nanti ya
 
 salam
 iwan 
 
 
 -
 Yahoo! Messenger with Voice. PC-to-Phone calls for ridiculously 
low rates.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. 

Re: [ppiindia] Re: Mengapa semakin banyak kekerasan terhadap perempuan ?

2006-05-22 Terurut Topik Iwan Wibawa



saya punya adagium yang sudah dianggap lazim di negeri kita ini, adalah peraturan dibikin memang untuk dilanggar, dan yang melanggar biasanya yang paling ngerti hukum, lihat saja hakim narkoba jual beli narkoba, polisi narkoba ikut make narkoba, jaksa tipikor ikut terima suap, anggota dpr anti KKN, gemar terima amplop
 jadi semakin banyak perarturan (baca : undang-undang) memang semakin orang kepingin melanggar.peraturan di negeri ini dibuat bukan untuk dipatuhi, tetapi dilanggar...kalo bisa dibikin susah kenapa dibikin gampang...inget iklan rokok di televisi.he...he
 
 salam
 iwan

irwank [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Cara berpikir Mas Iwan (namanya mirip) rancu tuh meskipun saya (Insya Allah
berusaha) memahami mau ke mana arahnya.. :-)
Kalau setelah satu aturan (baca: UU) disahkan lalu masih terjadi pelanggaran
itu diantaranya disebabkan 2 hal:

1. Orang tersebut tidak tahu ada aturannya (masa sih)..
2. Orang tersebut memang tidak ambil pusing (masa bodoh) dengan
 aturan tersebut. Abis enak sih.. :-p

Salah satu contoh adalah adanya ajaran agama. Seseorang bisa saja
tidak menjalankan larangan dalam agama karena satu dari 2 hal di atas.
Dan kalau ada (atau banyak) umat yang melanggar ajaran agama bukan
berarti ajaran agamanya yang pasti salah atau 'percum tak bergun' atau
tidak manusiawi/sesuai dengan hasrat manusia/umat.
Tetapi mungkin saja mentalitas umatnya yang perlu diperbaiki.

Wallahu a'lam.. CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 5/23/06, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bung Iwan,
 Kalau anda memang seorang muslim, saya berharap anda bisa menjadi
 seorang muslim yang baik. Maksudnya jangan nagajakin tarohan karena
 ada unsur judi...:-). Ada peraturan (manusia)ato tidak, seorang
 Muslim harus tunduk kepada peringatan (Tuhan) untuk menjauhi judi
 (bahkan larangan keras).

 Bukan saya sok suci. Sayapun mempunyai kekhawatiran yang sama. Hanya
 karena saya pesimis kalo peraturan dibuat tanpa perbaikan kepada
 mental aparatur hukumnya. Namun saya mencoba tetap berfikir positif,
 semoga para pendukung RUU-APP ini terus berusaha juga untuk
 perbaikan mental aparaturnya...:-). Semangat untuk memperbaiki
 moral, jangan hanya terbatas pada hal pornografi saja tapi juga
 moral aparatur, moral memperhatikan kaum dhuafa, moral koruptor,
 moral disegala bidang. Jadi, pertolongan Allah betul-betul akan datang.

Semoga.

 Saya juga gak tau berdasarkan data dan fenomena apa, bung Iwan bisa
 mengatakan sejak disahkannya UU anti kekerasan dalam rumah tangga,
 semakin banyak perempuan atau istri yang mengalami kekerasan dalam
 rumah tangga dari para suami. Karena ini kan perlu banyak analisa
 data. Apa karena sudah ada UU tsb, para isteri jadi pada berani
 mengadukan ke pengadilan, dan demikian bisa tercatat menjadi lebih
 banyak pere yg mengalami kekerasan? Sedang dahulu, pere gak tau
 harus mengadu kemana dan mungkin merasa takut? Boleh jadi karena
 pere sekarang dah pinter dan berani?

 Kalau SEKARANG, andaikan, kekerasan pere lebih banyak terjadi dari
 DULU...saya kira karena memang di Indonesia ini SEKARANG lagi banyak
 yang stress or sakit jiwa karena hidup yang semakin keras dan dunia
 yang semakin panas daripada DULU

 Buat saya sih, membuat UU itu adalah suatu keharusan bagi negara
 yang katanya berdasarkan hukum. Namun, supaya UU tsb efektif (gak
 mubazir), moral/mental aparaturnya juga perlu diperbaiki. Membuat UU
 juga berdasarkan skala prioritas, tentunya. Menurut pengamatan saya
 sendiri, di negeri ini yang ribut dan repot dengan UU adalah bukan
 orang-orang yang mengerti hukum itu sendiri...:-).

 Saya berharap, RUU-APP ini cepat terselesaikan agar gak perlu lagi
 buang energi karena energi masih diperlukan untuk ngurusi perut
 rakyat kecil. Hmm..bagaimana...kita berburu harta Suharto untuk
 dikembalikan ke pemerintah buat menghidupi rakyat kecil??? Hayo
 bagaimana ya MUI, para ulama? punya ide? ato sayanya yg kebelenger:
 nanya sama yang tidak berkompetensi dibidang itu?


Saya ini cuma wong cilik, bukan MUI, ulama atau aleg DPR, tapi mau ikut
komentar..
AFAIK, 'pengejaran' terhadap Eyang Harto, keluarga dan kroninya (termasuk
harta yang didapatkan dari cara yang tidak dibenarkan) adalah untuk menjadi
contoh penegakan aturan/hukum mulai saat publik sadar (saat bergulir
reformasi)
dan ke depannya. Mengenai peruntukan 'recovered assets', IMHO, yang paling
logis adalah untuk pembayaran hutang negara.

Kecuali pihak kreditor mau menghapus hutang RI yang dibuat oleh pemerintah
ORBA. Kalau pemerintahan pasca ORBA membuat hutang dan mengkorupnya
lagi, ikuti cara di atas (pengejaran). :D

Semoga (lagi) dengan adanya penegakan hukum, bisa membuat dunia
 Indonesia jadi semakin adem...amien...(tanpa rais).


Apa salah Pak Amien Rais jadi kebawa-bawa, Mbak? :-)

wassalam,


Wassalam,

Irwan.K

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Iwan Wibawa [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  sejak disahkannya UU anti kekerasan dalam rumah tangga, semakin
  banyak perempuan atau istri yang mengalami kekerasan dalam rumah
  

Re: [ppiindia] Re: Mengapa semakin banyak kekerasan terhadap perempuan ?

2006-05-22 Terurut Topik irwank



Adegium di bawah memang cocok untuk sikap pesimis atau sekedar joke..
Tapi kalau diyakini sebagai kebenaran ya gak cocok donk, bos.. :-)
Karena kalau logikanya begitu, berarti kita tidak perlu punya UU sama
sekali..
toh cuma untuk dilanggar (bukan musholla) saja.. :-P
Gak gitu kan bos..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 5/23/06, Iwan Wibawa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 saya punya adagium yang sudah dianggap lazim di negeri kita ini, adalah
 peraturan dibikin memang untuk dilanggar, dan yang melanggar biasanya yang
 paling ngerti hukum, lihat saja hakim narkoba jual beli narkoba, polisi
 narkoba ikut make narkoba, jaksa tipikor ikut terima suap, anggota dpr anti
 KKN, gemar terima amplop
 jadi semakin banyak perarturan (baca : undang-undang) memang semakin
 orang kepingin melanggar.peraturan di negeri ini dibuat bukan untuk
 dipatuhi, tetapi dilanggar...kalo bisa dibikin susah kenapa dibikin
 gampang...inget iklan rokok di televisi.he...he

 salam
 iwan

 irwank [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Cara berpikir Mas Iwan (namanya mirip) rancu tuh meskipun saya (Insya
 Allah
 berusaha) memahami mau ke mana arahnya.. :-)
 Kalau setelah satu aturan (baca: UU) disahkan lalu masih terjadi
 pelanggaran
 itu diantaranya disebabkan 2 hal:

 1. Orang tersebut tidak tahu ada aturannya (masa sih)..
 2. Orang tersebut memang tidak ambil pusing (masa bodoh) dengan
 aturan tersebut. Abis enak sih.. :-p

 Salah satu contoh adalah adanya ajaran agama. Seseorang bisa saja
 tidak menjalankan larangan dalam agama karena satu dari 2 hal di atas.
 Dan kalau ada (atau banyak) umat yang melanggar ajaran agama bukan
 berarti ajaran agamanya yang pasti salah atau 'percum tak bergun' atau
 tidak manusiawi/sesuai dengan hasrat manusia/umat.
 Tetapi mungkin saja mentalitas umatnya yang perlu diperbaiki.

 Wallahu a'lam.. CMIIW..

 Wassalam,

 Irwan.K--- In ppiindia@yahoogroups.com, Iwan Wibawa [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   sejak disahkannya UU anti kekerasan dalam rumah tangga, semakin
   banyak perempuan atau istri yang mengalami kekerasan dalam rumah
   tangga dari para suami, ada yang disiram air keras, ada yang
   dipotong kelingkingnya, ada yang dibakar, ada di lukai kemaluannya,
   ada yang dicabutin giginya, bahkan ada yang sampai menemui
   kematiannyakasihan sekali kaum perempuan yang mengalami
   nasib sial seperti itu
   bahkan untuk hal-hal sepele, misalnya sang suami cemburu
   berataneh jaman sekarang semakin banyak para suami yang 'nggak
   pede', lantas jadi cemburuan...dan terjadilah kekerasannamun
   masih sedikit suami yang harus dipenjara karena melakukan kekerasan
   dalam rumah tangga...karena ternyata banyak istri yang kemudian
   tidak jadi menuntut sang suami, dan sang polisi malas meneruskan
   kasus tersebut sampai pengadilan...istilahnya cabut perkara...dan
   diselesaikan secara kekeluargaan
   di negeri ini banyak sekali undang-undang, termasuk undang-
   undang tentang larangan berjuditapi tetap saja judi dimana-
   mana...termasuk judi togel...
   saya jadi khawatir...bila UU antipornograpi dan pornoaksi
   disahkan DPR...namun pornograpi tetap saja berkibar dimana-
   manaada yang mau bertaruh sama saya ?
   lihat saja nanti ya
  
   salam
   iwan


[Non-text portions of this message have been removed]







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Cultural diversity
  
  
Indonesian languages
  
  
Indonesian language learn
  
  


Indonesian language course
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "ppiindia" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[ppiindia] Re: Mengapa semakin banyak kekerasan terhadap perempuan ?

2006-05-22 Terurut Topik Lina Dahlan



Memaafkan bukan berarti tidak boleh berburu...:-)
Yang dimaafkan kesalahan pak Harto, yang diburu hartanya. Ya beda 
objeknya.

Orang yang dah kemakan kebaekanya Suharto, memang bisa jadi ada rasa 
sungkan. Ikut menuntut, takut dibilang gak tau diri, lu!. 
Memaafkan, dibilang-bilangin juga...:-). Resiko lah yau jadi 
politikus. Apapun tindakan politikus or publik figure bakalan jadi 
omongan.

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Iwan Wibawa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 kalo soale berburu harte suharto...kalo gak salah babeh din 
syamsudin (ketua MUI) sudah mendoaken bapake suharto sehat 
walafiat...dan dimaafken semua kesalahannyesoale dulu 
juga ...babeh kite yang satu ini ikut dukung mendukung bahkan doa 
bersama agar bapake suharto kepilih lagi jadi presidenteopo 
tumon rek..rek...bapake suharto lewat yayasan amal bakti muslim 
pancasile..soale wis nyumbang mesjid akeh ...
 
 salame
 
 iwan
 
 
 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Bung Iwan,
 Kalau anda memang seorang muslim, saya berharap anda bisa menjadi 
 seorang muslim yang baik. Maksudnya jangan nagajakin tarohan 
karena 
 ada unsur judi...:-). Ada peraturan (manusia)ato tidak, seorang 
 Muslim harus tunduk kepada peringatan (Tuhan) untuk menjauhi judi 
 (bahkan larangan keras).
 
 Bukan saya sok suci. Sayapun mempunyai kekhawatiran yang sama. 
Hanya 
 karena saya pesimis kalo peraturan dibuat tanpa perbaikan kepada 
 mental aparatur hukumnya. Namun saya mencoba tetap berfikir 
positif, 
 semoga para pendukung RUU-APP ini terus berusaha juga untuk 
 perbaikan mental aparaturnya...:-). Semangat untuk memperbaiki 
 moral, jangan hanya terbatas pada hal pornografi saja tapi juga 
 moral aparatur, moral memperhatikan kaum dhuafa, moral koruptor, 
 moral disegala bidang. Jadi, pertolongan Allah betul-betul akan 
 datang. Semoga.
 
 Saya juga gak tau berdasarkan data dan fenomena apa, bung Iwan 
bisa 
 mengatakan sejak disahkannya UU anti kekerasan dalam rumah 
tangga, 
 semakin banyak perempuan atau istri yang mengalami kekerasan dalam 
 rumah tangga dari para suami. Karena ini kan perlu banyak analisa 
 data. Apa karena sudah ada UU tsb, para isteri jadi pada berani 
 mengadukan ke pengadilan, dan demikian bisa tercatat menjadi lebih 
 banyak pere yg mengalami kekerasan? Sedang dahulu, pere gak tau 
 harus mengadu kemana dan mungkin merasa takut? Boleh jadi karena 
 pere sekarang dah pinter dan berani?
 
 Kalau SEKARANG, andaikan, kekerasan pere lebih banyak terjadi dari 
 DULU...saya kira karena memang di Indonesia ini SEKARANG lagi 
banyak 
 yang stress or sakit jiwa karena hidup yang semakin keras dan 
dunia 
 yang semakin panas daripada DULU
 
 Buat saya sih, membuat UU itu adalah suatu keharusan bagi negara 
 yang katanya berdasarkan hukum. Namun, supaya UU tsb efektif (gak 
 mubazir), moral/mental aparaturnya juga perlu diperbaiki. Membuat 
UU 
 juga berdasarkan skala prioritas, tentunya. Menurut pengamatan 
saya 
 sendiri, di negeri ini yang ribut dan repot dengan UU adalah bukan 
 orang-orang yang mengerti hukum itu sendiri...:-). 
 
 Saya berharap, RUU-APP ini cepat terselesaikan agar gak perlu lagi 
 buang energi karena energi masih diperlukan untuk ngurusi perut 
 rakyat kecil. Hmm..bagaimana...kita berburu harta Suharto untuk 
 dikembalikan ke pemerintah buat menghidupi rakyat kecil??? Hayo 
 bagaimana ya MUI, para ulama? punya ide? ato sayanya yg 
kebelenger: 
 nanya sama yang tidak berkompetensi dibidang itu?
 
 Semoga (lagi) dengan adanya penegakan hukum, bisa membuat dunia 
 Indonesia jadi semakin adem...amien...(tanpa rais).
 
 wassalam,
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Iwan Wibawa iwanw1963@ wrote:
 
  sejak disahkannya UU anti kekerasan dalam rumah tangga, semakin 
 banyak perempuan atau istri yang mengalami kekerasan dalam rumah 
 tangga dari para suami, ada yang disiram air keras, ada yang 
 dipotong kelingkingnya, ada yang dibakar, ada di lukai 
kemaluannya, 
 ada yang dicabutin giginya, bahkan ada yang sampai menemui 
 kematiannyakasihan sekali kaum perempuan yang mengalami 
 nasib sial seperti itu
  bahkan untuk hal-hal sepele, misalnya sang suami cemburu 
 berataneh jaman sekarang semakin banyak para suami yang 'nggak 
 pede', lantas jadi cemburuan...dan terjadilah kekerasannamun 
 masih sedikit suami yang harus dipenjara karena melakukan 
kekerasan 
 dalam rumah tangga...karena ternyata banyak istri yang kemudian 
 tidak jadi menuntut sang suami, dan sang polisi malas meneruskan 
 kasus tersebut sampai pengadilan...istilahnya cabut perkara...dan 
 diselesaikan secara kekeluargaan
  di negeri ini banyak sekali undang-undang, termasuk undang-
 undang tentang larangan berjuditapi tetap saja judi dimana-
 mana...termasuk judi togel...
  saya jadi khawatir...bila UU antipornograpi dan pornoaksi 
 disahkan DPR...namun pornograpi tetap saja berkibar dimana-
 manaada yang mau bertaruh sama saya ?
  lihat saja nanti ya
  
  salam
  iwan 
  
  
  

[ppiindia] Re: Mengapa semakin banyak kekerasan terhadap perempuan ?

2006-05-22 Terurut Topik Lina Dahlan




--- In ppiindia@yahoogroups.com, Iwan Wibawa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 saya punya adagium yang sudah dianggap lazim di negeri kita ini, 
adalah peraturan dibikin memang untuk dilanggar, dan yang melanggar 
biasanya yang paling ngerti hukum, lihat saja hakim narkoba jual 
beli narkoba, polisi narkoba ikut make narkoba, jaksa tipikor ikut 
terima suap, anggota dpr anti KKN, gemar terima amplop

Lina:
Ini sih permainan silat lidah aja alias permainan kata. 
Kata pelanggaran timbul karena adanya kata peraturan. Jadi kalau 
kata peraturan tidak ada, maka kata pelanggaran tidak akan ada. 
Begitu saja.

Masalahnya, apa hidup didunia ini tidak perlu peraturan? 

IW:
 jadi semakin banyak perarturan (baca : undang-undang) memang 
semakin orang kepingin melanggar.peraturan di negeri ini 
dibuat bukan untuk dipatuhi, tetapi dilanggar...kalo bisa dibikin 
susah kenapa dibikin gampang...inget iklan rokok di 
televisi.he...he

Lina:
Banyak peraturan bukan penyebab orang kepingin melanggar. Yang 
membuat orang ingin melanggar karena peraturan cuma diatas kertas 
doang. Gak dipraktekin bener2 alias peraturan/hukumnya gak tegak. 
Makanya buru2 jadi Presiden, kesalahan Presiden itu pasti dimaafkan. 
The King can do no wrong. Makanya ada yang bilang Indonesia surganya 
narkoba, sorganya koruptor, maling, penjudi, pornografi...

Tapi kembali ke judul...:-), kejadian yang menimpa Bambang 
Trihatmodjo suatu pengecualian ya? Suami mendapat perlakuan tindakan 
kekerasan...:-)). 

wassalam,









***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]









  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Cultural diversity
  
  
Indonesian languages
  
  
Indonesian language learn
  
  


Indonesian language course
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "ppiindia" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












Re: [ppiindia] Re: Mengapa semakin banyak kekerasan terhadap perempuan ?

2006-05-22 Terurut Topik Iwan Wibawa



bung irwan
 
 kalo di milis ini jangan yang serius-serius lah...cape...yang ringan-ringan saja...sekedar intermezzo

 salam
 iwan
 
irwank [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Adegium di bawah memang cocok untuk sikap pesimis atau sekedar joke..
Tapi kalau diyakini sebagai kebenaran ya gak cocok donk, bos.. :-)
Karena kalau logikanya begitu, berarti kita tidak perlu punya UU sama
sekali..
toh cuma untuk dilanggar (bukan musholla) saja.. :-P
Gak gitu kan bos..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 5/23/06, Iwan Wibawa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 saya punya adagium yang sudah dianggap lazim di negeri kita ini, adalah
 peraturan dibikin memang untuk dilanggar, dan yang melanggar biasanya yang
 paling ngerti hukum, lihat saja hakim narkoba jual beli narkoba, polisi
 narkoba ikut make narkoba, jaksa tipikor ikut terima suap, anggota dpr anti
 KKN, gemar terima amplop
 jadi semakin banyak perarturan (baca : undang-undang) memang semakin
 orang kepingin melanggar.peraturan di negeri ini dibuat bukan untuk
 dipatuhi, tetapi dilanggar...kalo bisa dibikin susah kenapa dibikin
 gampang...inget iklan rokok di televisi.he...he

 salam
 iwan

 irwank [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Cara berpikir Mas Iwan (namanya mirip) rancu tuh meskipun saya (Insya
 Allah
 berusaha) memahami mau ke mana arahnya.. :-)
 Kalau setelah satu aturan (baca: UU) disahkan lalu masih terjadi
 pelanggaran
 itu diantaranya disebabkan 2 hal:

 1. Orang tersebut tidak tahu ada aturannya (masa sih)..
 2. Orang tersebut memang tidak ambil pusing (masa bodoh) dengan
 aturan tersebut. Abis enak sih.. :-p

 Salah satu contoh adalah adanya ajaran agama. Seseorang bisa saja
 tidak menjalankan larangan dalam agama karena satu dari 2 hal di atas.
 Dan kalau ada (atau banyak) umat yang melanggar ajaran agama bukan
 berarti ajaran agamanya yang pasti salah atau 'percum tak bergun' atau
 tidak manusiawi/sesuai dengan hasrat manusia/umat.
 Tetapi mungkin saja mentalitas umatnya yang perlu diperbaiki.

 Wallahu a'lam.. CMIIW..

 Wassalam,

 Irwan.K--- In ppiindia@yahoogroups.com, Iwan Wibawa [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   sejak disahkannya UU anti kekerasan dalam rumah tangga, semakin
   banyak perempuan atau istri yang mengalami kekerasan dalam rumah
   tangga dari para suami, ada yang disiram air keras, ada yang
   dipotong kelingkingnya, ada yang dibakar, ada di lukai kemaluannya,
   ada yang dicabutin giginya, bahkan ada yang sampai menemui
   kematiannyakasihan sekali kaum perempuan yang mengalami
   nasib sial seperti itu
   bahkan untuk hal-hal sepele, misalnya sang suami cemburu
   berataneh jaman sekarang semakin banyak para suami yang 'nggak
   pede', lantas jadi cemburuan...dan terjadilah kekerasannamun
   masih sedikit suami yang harus dipenjara karena melakukan kekerasan
   dalam rumah tangga...karena ternyata banyak istri yang kemudian
   tidak jadi menuntut sang suami, dan sang polisi malas meneruskan
   kasus tersebut sampai pengadilan...istilahnya cabut perkara...dan
   diselesaikan secara kekeluargaan
   di negeri ini banyak sekali undang-undang, termasuk undang-
   undang tentang larangan berjuditapi tetap saja judi dimana-
   mana...termasuk judi togel...
   saya jadi khawatir...bila UU antipornograpi dan pornoaksi
   disahkan DPR...namun pornograpi tetap saja berkibar dimana-
   manaada yang mau bertaruh sama saya ?
   lihat saja nanti ya
  
   salam
   iwan


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




 SPONSORED LINKS 
 Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn Indonesian language course 
 
-
 YAHOO! GROUPS LINKS 

 
 Visit your group ppiindia on the web.
 
 To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
 
 Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 

 
-
 



  
-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1cent;/min.

[Non-text portions of this message have been removed]







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny.