[ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-09 Thread ndah maldiniwati
Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang informasi teknologi dari 
reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi rahardjo di ITB sudah 
dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk dalam negeri, 
kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa diperbaiki dan 
dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Kalo semuanya musti 
impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan produk INDO bisa 
mendunia???
Artikel yg saya ambil dr blogg 
http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/

Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo mengenai 
keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial Vehicles (UAV) 
dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya karena saya 
mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah berhasil 
menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di kampus yang 
telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah melihat presentasi 
mereka.)
UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen / militer (TNI) 
sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis. Bukankah untuk hal-
hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita kembangkan di dalam 
negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib melakukannya. 
Ini negara kita yang harus kita lindungi bersama-sama.

Pertanyaannya adalah:
Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa membuat sendiri.
Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel? Ingat, kita tidak 
memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya paham bahwa 
tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel memang sangat maju 
(tinggi). Tapi … ini masalah strategis.



--- In ppiindia@yahoogroups.com, Ananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> .."Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama 
seperti
> Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)
> 
> AP:
> menhan mengutip omongannya GD tuh... :-p statement itu kan yang 
jadi alasan
> utama GD dalam membuka hubungan dagang dengan Israel... :))
> 
> salam,
> ananto
> 
> 
> On 10/9/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > *** dasar FPI.. ha ha ha
> >
> >
> >
> > Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
> > Kris Fathoni W - detikcom
> >
> > Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes rencana Dephan 
membeli
> > pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel. Namun, protes 
tersebut
> > dinilai tidak tepat. Sebab pengelola terbesar dalam rencana
> > pembelian pesawat tersebut adalah Filipina, bukan Israel.
> >
> > "Sekarang ini tidak ada satupun alutsista termasuk radar atau
> > pesawat tanpa awak yang murni dari satu negara," kata Menteri
> > Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara buka puasa di Komplek
> > Perumahan Menteri, Widya Chandra, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, 
Senin
> > (9/10/2006).
> >
> > Juwono juga mempertanyakan konsistensi FPI dalam melakukan protes
> > tersebut. Karena dia menilai, saat ini telah banyak unsur Yahudi
> > yang berada di Indonesia.
> >
> > "Uang dari orang-orang Yahudi banyak beredar dalam berbagai 
bentuk.
> > Antara lain patungan antara AS dengan Yahudi, Kanada dengan 
Yahudi,
> > bahkan India dengan Yahudi," jelas Juwono.
> >
> > Selain itu Juwono juga menambahkan, kalau Indonesia telah 
melakukan
> > kerjasama dengan negara-negara yang terdiri dari orang Yahudi
> > ataupun memiliki pengaruh dari Yahudi sejak tahun 1968.
> >
> > "Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama 
seperti
> > Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> > adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > 
*
**
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia
> > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> > http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> >
> > 
*
**
> > 
_
_
> > Mohon Perhatian:
> >
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.
> > 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan y

[ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-10 Thread RM Danardono HADINOTO
Udaahhh..beli aja dari Austria. Karena Austria

negara netral, masuk NATO aja kagak mau
gak punya jajahan
gak pernah bantai siapa siapa
gak musuhin Arab
negrinya cantik
gak ada korupsi korupsian (yang gede)
yang namanya senapan automatik Steyr itu buuagusss sekali

mengenai komisi, ini bisa nego...nanti tak negoin..

Gimana?

Salam

Danardono




--- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya, keputusan/loyalitas 
itu kepada
> 
> komisi.. bukan nasionalisme.. :-p
> 
> Wassalam,
> 
> Irwan.K
> 
> "..
> UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi 
pembebasan
> sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus juga 
pernah dilatih
> sama agen mossad tahun 80an.
> 
> Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk kontrol 
dan alat2
> sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga ada atau 
kecil
> komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari temen yang 
sedang
> mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI sendiri
> 
> regards.
> .."
> 
> On 10/10/06, Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
> > bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
> > bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
> >
> > (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
> > cukup buat buka puasa bersama...he..he)
> >
> >
> > --- ndah maldiniwati <[EMAIL PROTECTED] > 
wrote:
> >
> > > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > > informasi teknologi dari
> > > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > > rahardjo di ITB sudah
> > > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > > dalam negeri,
> > > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > > diperbaiki dan
> > > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > > Kalo semuanya musti
> > > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > > produk INDO bisa
> > > mendunia???
> > > Artikel yg saya ambil dr blogg
> > >
> > http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> > >
> > > Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> > > mengenai
> > > keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> > > Vehicles (UAV)
> > > dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> > > karena saya
> > > mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> > > berhasil
> > > menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> > > kampus yang
> > > telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> > > melihat presentasi
> > > mereka.)
> > > UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> > > militer (TNI)
> > > sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
> > > Bukankah untuk hal-
> > > hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
> > > kembangkan di dalam
> > > negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
> > > melakukannya.
> > > Ini negara kita yang harus kita lindungi
> > > bersama-sama.
> > >
> > > Pertanyaannya adalah:
> > > Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa
> > > membuat sendiri.
> > > Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel?
> > > Ingat, kita tidak
> > > memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya
> > > paham bahwa
> > > tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel
> > > memang sangat maju
> > > (tinggi). Tapi … ini masalah strategis.
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-10 Thread RM Danardono HADINOTO
Kapan Israel mundur gara gara Hizbollah? Hizbollah yang korban 
berapa? Israel berapa? yang hancur di Lebanon itu rumah Israel apa?

Bahwa senjata Israel canggih, tanyakan pada akhli alutista, misale 
dari TNI..




--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Melihat kebiadaban Israel membantai warga sipil di
> Palestina dan Lebanon tanpa dapat dihukum oleh DK PBB,
> sebaiknya pantang melakukan hubungan apa pun dgn
> negara yang menginjak2 HAM
> 
> Siapa bilang senjata Israel canggih? Buktinya lawan
> Hizbullah saja mundur:)
> 
> --- Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Mbak, mungkin ITB memang pernah membuat prototip UAV
> > tapi kan harus diuji
> > dulu di lapangan sebelum dapat diproduksi secara
> > massal. Saya setuju bahwa
> > di masa yang akan datang lebih baik semua alutista
> > tentara kita diproduksi
> > sendiri seperti halnya senapan, meriam,peluru
> > kendali dan peluru biasa yang
> > sekarang sudah dapat diproduksi sendiri. Beberapa
> > jenis kapal patroli cepat
> > juga sudah bisa dibuat di dalam negeri.
> > Khusus mengenai UAV ini harus diakui bahwa buatan
> > Israel lebih unggul
> > dibanding yang buatan AS meskipun yang pertama
> > mengembangkan UAV adalah AS
> > untuk perang Vietnam. Juga buatan Israel lebih
> > murah. Dalam perang melawan
> > pasukan tank Syria keunggulan UAV Israel ini diakui
> > oleh AS. Kini AS
> > mengembangkan UAV yang mampu terbang lama (satu
> > sudah dicoba terbang dari
> > Kalifornia ke Australia tanpa mengisi bahan bakar di
> > jalan) dan juga dibuat
> > yang tidak terdeteksi radar (stealth technology).
> > Soal hubungan dagang dengan Israel saya kira tidak
> > perlu menjadi masalah
> > besar. Mesir, Maroko  dan Turki bahkan menjalin
> > hubungan diplomatik.
> > Beberapa negara Timur Tengah sudah berdagang dengan
> > Israel. Mengapa umat
> > Islam Indonesia tidak meributkan hal itu?
> > Selama ini beberapa peziarah dari Indonesia juga
> > pergi ke Yerusalem, baik
> > yang Islam maupun yang Keristen.
> > So what, gitu loh.
> > KM
> >  
> > ---Original Message---
> >  
> > From: ppiindia@yahoogroups.com
> > Date: 10/10/06 09:00:20
> > To: ppiindia@yahoogroups.com
> > Subject: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari
> > Israel ==>napa ga make
> > buatan sendiri??
> >  
> > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > informasi teknologi dari 
> > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > rahardjo di ITB sudah 
> > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > dalam negeri, 
> > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > diperbaiki dan 
> > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > Kalo semuanya musti 
> > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > produk INDO bisa 
> > mendunia???
> > Artikel yg saya ambil dr blogg 
> >
> http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> > 
> > Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> > mengenai 
> > keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> > Vehicles (UAV) 
> > dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> > karena saya 
> > mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> > berhasil 
> > menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> > kampus yang 
> > telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> > melihat presentasi 
> > mereka.)
> > UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> > militer (TNI) 
> > sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
> > Bukankah untuk hal-
> > hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
> > kembangkan di dalam 
> > negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
> > melakukannya. 
> > Ini negara kita yang harus kita lindungi
> > bersama-sama.
> > 
> > Pertanyaannya adalah:
> > Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa
> > membuat sendiri.
> > Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel?
> > Ingat, kita tidak 
> > memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya
> > paham bahwa 
> > tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel
> > memang sangat maju 
> > (tinggi). Tapi … ini masalah strategis.
> > 
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ananto
> >  wrote:
> > >
> > > .."Selama ini kita juga berhubungan dengan
> > negara tanpa agama 
> > seperti
> > > Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling
> > sed

[ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-10 Thread Kartono Mohamad
Mengapa kita melakukan hubungan diplomatik dan dagang dengan Irak
sewaktu jaman Saddam Hussein membantai suku Kurdi dengan bom kimia?
Mengapa kita melakukan hubungan dagang dengan Rusia yang menindas
rakyat Cechnya?
Mengapa kita berdagang dengan AS yang menyerang Irak secara seenaknya
saja?
KM

--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Melihat kebiadaban Israel membantai warga sipil di
> Palestina dan Lebanon tanpa dapat dihukum oleh DK PBB,
> sebaiknya pantang melakukan hubungan apa pun dgn
> negara yang menginjak2 HAM
> 
> Siapa bilang senjata Israel canggih? Buktinya lawan
> Hizbullah saja mundur:)
> 
> --- Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Mbak, mungkin ITB memang pernah membuat prototip UAV
> > tapi kan harus diuji
> > dulu di lapangan sebelum dapat diproduksi secara
> > massal. Saya setuju bahwa
> > di masa yang akan datang lebih baik semua alutista
> > tentara kita diproduksi
> > sendiri seperti halnya senapan, meriam,peluru
> > kendali dan peluru biasa yang
> > sekarang sudah dapat diproduksi sendiri. Beberapa
> > jenis kapal patroli cepat
> > juga sudah bisa dibuat di dalam negeri.
> > Khusus mengenai UAV ini harus diakui bahwa buatan
> > Israel lebih unggul
> > dibanding yang buatan AS meskipun yang pertama
> > mengembangkan UAV adalah AS
> > untuk perang Vietnam. Juga buatan Israel lebih
> > murah. Dalam perang melawan
> > pasukan tank Syria keunggulan UAV Israel ini diakui
> > oleh AS. Kini AS
> > mengembangkan UAV yang mampu terbang lama (satu
> > sudah dicoba terbang dari
> > Kalifornia ke Australia tanpa mengisi bahan bakar di
> > jalan) dan juga dibuat
> > yang tidak terdeteksi radar (stealth technology).
> > Soal hubungan dagang dengan Israel saya kira tidak
> > perlu menjadi masalah
> > besar. Mesir, Maroko  dan Turki bahkan menjalin
> > hubungan diplomatik.
> > Beberapa negara Timur Tengah sudah berdagang dengan
> > Israel. Mengapa umat
> > Islam Indonesia tidak meributkan hal itu?
> > Selama ini beberapa peziarah dari Indonesia juga
> > pergi ke Yerusalem, baik
> > yang Islam maupun yang Keristen.
> > So what, gitu loh.
> > KM
> >  
> > ---Original Message---
> >  
> > From: ppiindia@yahoogroups.com
> > Date: 10/10/06 09:00:20
> > To: ppiindia@yahoogroups.com
> > Subject: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari
> > Israel ==>napa ga make
> > buatan sendiri??
> >  
> > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > informasi teknologi dari 
> > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > rahardjo di ITB sudah 
> > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > dalam negeri, 
> > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > diperbaiki dan 
> > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > Kalo semuanya musti 
> > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > produk INDO bisa 
> > mendunia???
> > Artikel yg saya ambil dr blogg 
> >
> http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> > 
> > Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> > mengenai 
> > keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> > Vehicles (UAV) 
> > dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> > karena saya 
> > mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> > berhasil 
> > menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> > kampus yang 
> > telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> > melihat presentasi 
> > mereka.)
> > UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> > militer (TNI) 
> > sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
> > Bukankah untuk hal-
> > hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
> > kembangkan di dalam 
> > negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
> > melakukannya. 
> > Ini negara kita yang harus kita lindungi
> > bersama-sama.
> > 
> > Pertanyaannya adalah:
> > Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa
> > membuat sendiri.
> > Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel?
> > Ingat, kita tidak 
> > memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya
> > paham bahwa 
> > tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel
> > memang sangat maju 
> > (tinggi). Tapi … ini masalah strategis.
> > 
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ananto
> >  wrote:
> > >
> > > .."Selama ini kita juga berhubungan dengan
> > negara tanpa agama 
> > seperti
> >

[ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-10 Thread ndah maldiniwati
Benar mas, secara teknologi memang Israel lebih unggul, tapi yang saya 
sesalkan dari sikap pemerintah kita adalah tidak adanya perencanaan 
yang jelas & strategy yang jitu di bidang pertahanan yang seharusnya 
menjadi prioritas utama.  OK lah kalo sekarang masih impor, tp dengan 
bibit yang sudah ada dimiliki anak Bangsa kan sudah seharusnya 
dikembangkan jangan cuman di"nyek-nyek"/disepelekan jadi qt ga TERLALU 
bergantung kpd asing.

Soal hubungan dagang saya ga mempermasalahkan dengan siapa qt 
bekerjasama, mengingat dijaman global sekarang ini sudah susah untuk 
bisa pilih-pilih partner apalagi bisa BERDIKARI.  Yang sangat ingin 
saya bagi informasi buat temen2 di milis ini adalah bahwa sebenarnya 
anak Bangsa sudah banyak yang bisa melahirkan karya2 brillian. 
lihatlah olimpiade2 matematika dkk, kejuaraan coding google, robot, 
enterpreneurship dll yang bisa bicara ditingkat dunia. Bagaimana 
pemerintah bisa memanfaatkan keunggulan mereka?? Itu yang belum saya 
lihat.  jangankan pemerintah, qt sendiri sering under estimate dgn 
karya anak bangsa sendiri. Islam, Kristen, Israel, USA, FPI ahhh qt 
kan harusnya melihat dr sisi teknologinya saja tanpa harus kembali 
masuk jebakan tikus ini.


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mbak, mungkin ITB memang pernah membuat prototip UAV tapi kan harus 
diuji
> dulu di lapangan sebelum dapat diproduksi secara massal. Saya setuju 
bahwa
> di masa yang akan datang lebih baik semua alutista tentara kita 
diproduksi
> sendiri seperti halnya senapan, meriam,peluru kendali dan peluru 
biasa yang
> sekarang sudah dapat diproduksi sendiri. Beberapa jenis kapal 
patroli cepat
> juga sudah bisa dibuat di dalam negeri.
> Khusus mengenai UAV ini harus diakui bahwa buatan Israel lebih 
unggul
> dibanding yang buatan AS meskipun yang pertama mengembangkan UAV 
adalah AS
> untuk perang Vietnam. Juga buatan Israel lebih murah. Dalam perang 
melawan
> pasukan tank Syria keunggulan UAV Israel ini diakui oleh AS. Kini AS
> mengembangkan UAV yang mampu terbang lama (satu sudah dicoba terbang 
dari
> Kalifornia ke Australia tanpa mengisi bahan bakar di jalan) dan juga 
dibuat
> yang tidak terdeteksi radar (stealth technology).
> Soal hubungan dagang dengan Israel saya kira tidak perlu menjadi 
masalah
> besar. Mesir, Maroko  dan Turki bahkan menjalin hubungan diplomatik.
> Beberapa negara Timur Tengah sudah berdagang dengan Israel. Mengapa 
umat
> Islam Indonesia tidak meributkan hal itu?
> Selama ini beberapa peziarah dari Indonesia juga pergi ke Yerusalem, 
baik
> yang Islam maupun yang Keristen.
> So what, gitu loh.
> KM
>  
> ---Original Message---
>  
> From: ppiindia@yahoogroups.com
> Date: 10/10/06 09:00:20
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga 
make
> buatan sendiri??
>  
> Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang informasi teknologi dari 
> reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi rahardjo di ITB sudah 
> dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk dalam negeri, 
> kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa diperbaiki dan 
> dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Kalo semuanya musti 
> impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan produk INDO bisa 
> mendunia???
> Artikel yg saya ambil dr blogg 
> http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> 
> Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo mengenai 
> keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial Vehicles (UAV) 
> dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya karena saya 
> mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah berhasil 
> menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di kampus yang 
> telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah melihat presentasi 
> mereka.)
> UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen / militer (TNI) 
> sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis. Bukankah untuk hal-
> hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita kembangkan di dalam 
> negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib melakukannya. 
> Ini negara kita yang harus kita lindungi bersama-sama.
> 
> Pertanyaannya adalah:
> Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa membuat sendiri.
> Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel? Ingat, kita tidak 
> memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya paham bahwa 
> tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel memang sangat maju 
> (tinggi). Tapi … ini masalah strategis.
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ananto  wrote:
> >
> > .."Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama 
> seperti
> > Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> > adalah negara yang punya agama," tutu

[ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-12 Thread jkarta2002
Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli (kerjasama) 
dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara yahudi kek, 
dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan menguntungkan bagi 
bangsa dan negara ya OK aja. 

Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo merugikan yang 
jangan beli. 

Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan rasa suka 
dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat dengan kacamata 
kuda. 

Tks 
ALIHUSNI

--- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya, keputusan/loyalitas 
itu kepada
> 
> komisi.. bukan nasionalisme.. :-p
> 
> Wassalam,
> 
> Irwan.K
> 
> "..
> UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi 
pembebasan
> sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus juga 
pernah dilatih
> sama agen mossad tahun 80an.
> 
> Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk kontrol 
dan alat2
> sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga ada atau 
kecil
> komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari temen yang 
sedang
> mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI sendiri
> 
> regards.
> .."
> 
> On 10/10/06, Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >   Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
> > bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
> > bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
> >
> > (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
> > cukup buat buka puasa bersama...he..he)
> >
> >
> > --- ndah maldiniwati <[EMAIL PROTECTED] > 
wrote:
> >
> > > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > > informasi teknologi dari
> > > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > > rahardjo di ITB sudah
> > > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > > dalam negeri,
> > > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > > diperbaiki dan
> > > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > > Kalo semuanya musti
> > > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > > produk INDO bisa
> > > mendunia???
> > > Artikel yg saya ambil dr blogg
> > >
> > http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> > >
> > > Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> > > mengenai
> > > keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> > > Vehicles (UAV)
> > > dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> > > karena saya
> > > mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> > > berhasil
> > > menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> > > kampus yang
> > > telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> > > melihat presentasi
> > > mereka.)
> > > UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> > > militer (TNI)
> > > sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
> > > Bukankah untuk hal-
> > > hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
> > > kembangkan di dalam
> > > negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
> > > melakukannya.
> > > Ini negara kita yang harus kita lindungi
> > > bersama-sama.
> > >
> > > Pertanyaannya adalah:
> > > Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa
> > > membuat sendiri.
> > > Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel?
> > > Ingat, kita tidak
> > > memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya
> > > paham bahwa
> > > tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel
> > > memang sangat maju
> > > (tinggi). Tapi … ini masalah strategis.
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-12 Thread RM Danardono HADINOTO
Tepat sekali, terutama dalam pembelian alutista. Senjata adalah 
senjata, hanya mungkin dinilai dari kemampuannya sebagai sebuah 
senjata, bukan asalnya dari mana.

KOPASSUS sudah sejak bernama RPKAD, sebagai pasukan istimewa AD 
dipersenjatai dengan senjata yang terbaik. Juga buatan Israel.

Kalau kita membuka sebuah mesin, kendaraan bermotor, pesawat 
terbang, komputer ataupun alat alat tekhnis, kita seringkali tak 
tahu, di mana saja barang barang itu dibuat. Dan darimana komponent 
komponent berasal.

Dana para hartawan dari TimTeng yang tak disangsikan ke Muslimannya 
dan ke Arabannya, dipakir di bank bank barat yang seringkali 
dimanage oleh fund managements milik Yahudi.

Salam

Danardono





--- In ppiindia@yahoogroups.com, "jkarta2002" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli 
(kerjasama) 
> dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara yahudi kek, 
> dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan menguntungkan bagi 
> bangsa dan negara ya OK aja. 
> 
> Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo merugikan 
yang 
> jangan beli. 
> 
> Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan rasa suka 
> dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat dengan 
kacamata 
> kuda. 
> 
> Tks 
> ALIHUSNI
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank  wrote:
> >
> > Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya, 
keputusan/loyalitas 
> itu kepada
> > 
> > komisi.. bukan nasionalisme.. :-p
> > 
> > Wassalam,
> > 
> > Irwan.K
> > 
> > "..
> > UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi 
> pembebasan
> > sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus juga 
> pernah dilatih
> > sama agen mossad tahun 80an.
> > 
> > Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk kontrol 
> dan alat2
> > sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga ada 
atau 
> kecil
> > komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari temen 
yang 
> sedang
> > mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI sendiri
> > 
> > regards.
> > .."
> > 
> > On 10/10/06, Satrio Arismunandar  wrote:
> > >
> > >   Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
> > > bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
> > > bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
> > >
> > > (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
> > > cukup buat buka puasa bersama...he..he)
> > >
> > >
> > > --- ndah maldiniwati > 
> wrote:
> > >
> > > > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > > > informasi teknologi dari
> > > > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > > > rahardjo di ITB sudah
> > > > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > > > dalam negeri,
> > > > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > > > diperbaiki dan
> > > > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > > > Kalo semuanya musti
> > > > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > > > produk INDO bisa
> > > > mendunia???
> > > > Artikel yg saya ambil dr blogg
> > > >
> > > http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> > > >
> > > > Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> > > > mengenai
> > > > keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> > > > Vehicles (UAV)
> > > > dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> > > > karena saya
> > > > mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> > > > berhasil
> > > > menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> > > > kampus yang
> > > > telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> > > > melihat presentasi
> > > > mereka.)
> > > > UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> > > > militer (TNI)
> > > > sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
> > > > Bukankah untuk hal-
> > > > hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
> > > > kembangkan di dalam
> > > > negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
> > > > melakukannya.
> > > > Ini negara kita yang harus kita lindungi
> > > > bersama-sama.
> > > >
> > > > Pertanyaannya adalah:
> > > > Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa
> > > > membuat sendiri.
> > > > Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel?
> > > > Ingat, kita tidak
> > > > memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya
> > > > paham bahwa
> > > > tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel
> > > > memang sangat maju
> > > > (tinggi). Tapi … ini masalah strategis.
> > >
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan dir

[ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-13 Thread RM Danardono HADINOTO
Orang beli barang bekas alias loakan, itu karena dompet hanya sampai 
kesitu...

Dua dua untung, yang jual terlepas dari barang yang gak dipakai, 
yang beli untung karena dapat barang yang dibutuhkannya dengan harga 
yang dia mampu bayar. That's it..




--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Anda ini naifnya kok nggak ketulungan...
> Sejak kapan ada negara yang berkooperasi saling menguntungkan? 
Semuanya akan
> mencari keuntungan masing-masing. Sekarang hanya tinggal kadar 
kerugian dan
> keuntungan ini yang ditakar...
> Kalo beli barang bekas yang di negara lain udah diapkir ya buat 
apa? Itu
> yang anda sebut menguntungkan?
> DG
> 
> 
> On 10/11/06, jkarta2002 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli 
(kerjasama)
> > dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara yahudi kek,
> > dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan menguntungkan 
bagi
> > bangsa dan negara ya OK aja.
> >
> > Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo merugikan 
yang
> > jangan beli.
> >
> > Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan rasa 
suka
> > dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat dengan 
kacamata
> > kuda.
> >
> > Tks
> > ALIHUSNI
> >
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank  wrote:
> > >
> > > Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya, 
keputusan/loyalitas
> > itu kepada
> > >
> > > komisi.. bukan nasionalisme.. :-p
> > >
> > > Wassalam,
> > >
> > > Irwan.K
> > >
> > > "..
> > > UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi
> > pembebasan
> > > sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus juga
> > pernah dilatih
> > > sama agen mossad tahun 80an.
> > >
> > > Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk 
kontrol
> > dan alat2
> > > sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga ada 
atau
> > kecil
> > > komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari temen 
yang
> > sedang
> > > mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI sendiri
> > >
> > > regards.
> > > .."
> > >
> > > On 10/10/06, Satrio Arismunandar  wrote:
> > > >
> > > >   Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
> > > > bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
> > > > bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
> > > >
> > > > (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
> > > > cukup buat buka puasa bersama...he..he)
> > > >
> > > >
> > > > --- ndah maldiniwati >
> > wrote:
> > > >
> > > > > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > > > > informasi teknologi dari
> > > > > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > > > > rahardjo di ITB sudah
> > > > > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > > > > dalam negeri,
> > > > > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > > > > diperbaiki dan
> > > > > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > > > > Kalo semuanya musti
> > > > > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > > > > produk INDO bisa
> > > > > mendunia???
> > > > > Artikel yg saya ambil dr blogg
> > > > >
> > > > http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> > > > >
> > > > > Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> > > > > mengenai
> > > > > keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> > > > > Vehicles (UAV)
> > > > > dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> > > > > karena saya
> > > > > mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> > > > > berhasil
> > > > > menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> > > > > kampus yang
> > > > > telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> > > > > melihat presentasi
> > > > > mereka.)
> > > > > UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> > > > > militer (TNI)
> > > > > sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
> > > > > Bukankah untuk hal-
> > > > > hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
> > > > > kembangkan di dalam
> > > > > negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
> > > > > melakukannya.
> > > > > Ini negara kita yang harus kita lindungi
> > > > > bersama-sama.
> > > > >
> > > > > Pertanyaannya adalah:
> > > > > Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa
> > > > > membuat sendiri.
> > > > > Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel?
> > > > > Ingat, kita tidak
> > > > > memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya
> > > > > paham bahwa
> > > > > tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel
> > > > > memang sangat maju
> > > > > (tinggi). Tapi … ini masalah strategis.
> > > >
> > >
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > 
*
**
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia
> > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> > http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> >
> > 
*

[ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-13 Thread RM Danardono HADINOTO
memang, kalau kita campuadukkan niaga dengan akidah, semua jadi 
konfus alias puyeng...

Salam

danardono




--- In ppiindia@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Didalam bidang business kita jangan melihat poltic atau aliran 
social. Kita harus openminded.  Jikalau ada opportunity harus 
langsung ambil dan jangan tungu waktu. Itulah sifat tukang dagang. 
Banyak pedagang ethic mereka memang suatu tanda tanya besar - tetapi 
hasilnya mereka tetap menguntungkan.
>   Memang banyak perdagangan tidak halal - seperti perdagangan 
candu2, tetapi meskipun pemerintah2 melarang perdagangan tetap 
berjalan. Hasilnya druglords ini kaya raya. DiIndonesia sama banyak 
kontrak perdagangan dilakukan secara system "teman" dan "pelicin" 
Achirnya kalian lihat sendiri siapa yg mendapat penghasilan 
besar2an. Kan Suharto cs.
>   Didalam perdagangan dunia banyak bahan2 dari negara2 yg 
kontroversial dirubah negara origin mereka dgn negara lain yg lebih 
dpt diterima. Umpamanya sebagai contoh ikan tuna didalam kaleng 
dibikin diHighsea [daerah international]. Mereka hanya memasukkan 
ikan tsb dlm kaleng dan labelling bisa dilaut atau di daratan - dan 
tergantung mereknya bisa made in USA, Indonesia, Australia, atau 
negara lain sedangkan tuna seharusnya upamanya made in Argentina, 
Mexico  Benzine yg kalian beli semua asal satu refinery yg kemudian 
didalam truck transport dikasih campuran2 utk Shell, Exxon, BP etc.
>   Indonesia tidak ada hubungan diplomatic dgn Israel - sedangkan 
Egypt, Jordania, Turkye dan bbp negara diafrica utara mempunyainya - 
Kapal terbang tsb bisa diexport ke Jordania dan diimport kembali ke 
Indonesia  dan semua labeling made in Israel dihapuskn. 
>   Andreas
>
>   
> 
> jkarta2002 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli 
(kerjasama) 
> dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara yahudi kek, 
> dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan menguntungkan bagi 
> bangsa dan negara ya OK aja. 
> 
> Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo merugikan 
yang 
> jangan beli. 
> 
> Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan rasa suka 
> dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat dengan 
kacamata 
> kuda. 
> 
> Tks 
> ALIHUSNI
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank  wrote:
> >
> > Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya, 
keputusan/loyalitas 
> itu kepada
> > 
> > komisi.. bukan nasionalisme.. :-p
> > 
> > Wassalam,
> > 
> > Irwan.K
> > 
> > "..
> > UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi 
> pembebasan
> > sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus juga 
> pernah dilatih
> > sama agen mossad tahun 80an.
> > 
> > Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk kontrol 
> dan alat2
> > sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga ada 
atau 
> kecil
> > komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari temen 
yang 
> sedang
> > mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI sendiri
> > 
> > regards.
> > .."
> > 
> > On 10/10/06, Satrio Arismunandar  wrote:
> > >
> > > Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
> > > bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
> > > bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
> > >
> > > (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
> > > cukup buat buka puasa bersama...he..he)
> > >
> > >
> > > --- ndah maldiniwati > 
> wrote:
> > >
> > > > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > > > informasi teknologi dari
> > > > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > > > rahardjo di ITB sudah
> > > > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > > > dalam negeri,
> > > > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > > > diperbaiki dan
> > > > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > > > Kalo semuanya musti
> > > > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > > > produk INDO bisa
> > > > mendunia???
> > > > Artikel yg saya ambil dr blogg
> > > >
> > > http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> > > >
> > > > Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> > > > mengenai
> > > > keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> > > > Vehicles (UAV)
> > > > dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> > > > karena saya
> > > > mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> > > > berhasil
> > > > menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> > > > kampus yang
> > > > telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> > > > melihat presentasi
> > > > mereka.)
> > > > UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> > > > militer (TNI)
> > > > sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
> > > > Bukankah untuk hal-
> > > > hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
> > > > kembangkan di dalam
> > > > negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
> > > > melakukannya.
> > > > Ini negara kita yang harus kita lindungi
> > > > bersama-sama.
> 

[ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-16 Thread RM Danardono HADINOTO
Inilah soale. Mark up mark up-an. Tapi ini soale bangsane dewe, 
bukan kesalahan orang lain...

Siapa yang tak sayang pada smiling Washington, atau sekarang smiling 
EU ha ha ha

DH


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Walah boss-boss...
> Mending kalo beli bekas pake harga bekas...
> Wong beli bekas, harganya harga baru gitu lho?
> Ingat nggak kasus kapal eks jertim itu? atawa A-4 skyhawk di era 
80-an?
> Kita ini sanggup beli baru siapa bilang nggak sanggup?
> Kita beli scorpion dalam kondisi gress (meski harganya 4-5 kali 
lipat harga
> singapore), kita beli BTR rusia gress, beli MI-35 gress... mosok 
dibilang
> nggak kuat? Kalo nggak kuat yang bikin nggak kuat itu khan harga 
mark up-nya
> itu
> Masalahnya ya itu tadi... 'smiling washington' di balik batu 
tadi...
> 
> DG
> 
> On 10/13/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Orang beli barang bekas alias loakan, itu karena dompet hanya 
sampai
> > kesitu...
> >
> > Dua dua untung, yang jual terlepas dari barang yang gak dipakai,
> > yang beli untung karena dapat barang yang dibutuhkannya dengan 
harga
> > yang dia mampu bayar. That's it..
> >
> >
> >
> >
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong"  
wrote:
> > >
> > > Anda ini naifnya kok nggak ketulungan...
> > > Sejak kapan ada negara yang berkooperasi saling menguntungkan?
> > Semuanya akan
> > > mencari keuntungan masing-masing. Sekarang hanya tinggal kadar
> > kerugian dan
> > > keuntungan ini yang ditakar...
> > > Kalo beli barang bekas yang di negara lain udah diapkir ya buat
> > apa? Itu
> > > yang anda sebut menguntungkan?
> > > DG
> > >
> > >
> > > On 10/11/06, jkarta2002  wrote:
> > > >
> > > > Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli
> > (kerjasama)
> > > > dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara yahudi 
kek,
> > > > dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan menguntungkan
> > bagi
> > > > bangsa dan negara ya OK aja.
> > > >
> > > > Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo 
merugikan
> > yang
> > > > jangan beli.
> > > >
> > > > Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan rasa
> > suka
> > > > dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat dengan
> > kacamata
> > > > kuda.
> > > >
> > > > Tks
> > > > ALIHUSNI
> > > >
> > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank  wrote:
> > > > >
> > > > > Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya,
> > keputusan/loyalitas
> > > > itu kepada
> > > > >
> > > > > komisi.. bukan nasionalisme.. :-p
> > > > >
> > > > > Wassalam,
> > > > >
> > > > > Irwan.K
> > > > >
> > > > > "..
> > > > > UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi
> > > > pembebasan
> > > > > sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus 
juga
> > > > pernah dilatih
> > > > > sama agen mossad tahun 80an.
> > > > >
> > > > > Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk
> > kontrol
> > > > dan alat2
> > > > > sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga 
ada
> > atau
> > > > kecil
> > > > > komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari 
temen
> > yang
> > > > sedang
> > > > > mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI 
sendiri
> > > > >
> > > > > regards.
> > > > > .."
> > > > >
> > > > > On 10/10/06, Satrio Arismunandar  
wrote:
> > > > > >
> > > > > >   Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
> > > > > > bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
> > > > > > bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
> > > > > >
> > > > > > (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
> > > > > > cukup buat buka puasa bersama...he..he)
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > --- ndah maldiniwati >
> > > > wrote:
> > > > > >
> > > > > > > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > > > > > > informasi teknologi dari
> > > > > > > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > > > > > > rahardjo di ITB sudah
> > > > > > > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > > > > > > dalam negeri,
> > > > > > > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > > > > > > diperbaiki dan
> > > > > > > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > > > > > > Kalo semuanya musti
> > > > > > > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > > > > > > produk INDO bisa
> > > > > > > mendunia???
> > > > > > > Artikel yg saya ambil dr blogg
> > > > > > >
> > > > > > http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-
israel/
> > > > > > >
> > > > > > > Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> > > > > > > mengenai
> > > > > > > keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> > > > > > > Vehicles (UAV)
> > > > > > > dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> > > > > > > karena saya
> > > > > > > mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> > > > > > > berhasil
> > > > > > > menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> > > > > > > kampus yang
> > > > > > > telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> > > > 

[ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-17 Thread RM Danardono HADINOTO
Siapa bilang Sukarno mesem gak laku? lebih membuat kesengsem 
daripada semar mendem..



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Lha ya itu...
> Wong sanggup beli baru kok nyari barang apkiran... apa tumon?
> Ya gara-gara smiling washington ama smiling EU tadi... jadi nggak 
laku deh
> sukarno mesem...
> DG
> 
> 
> On 10/16/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Inilah soale. Mark up mark up-an. Tapi ini soale bangsane dewe,
> > bukan kesalahan orang lain...
> >
> > Siapa yang tak sayang pada smiling Washington, atau sekarang 
smiling
> > EU ha ha ha
> >
> > DH
> >
> >
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong"  
wrote:
> > >
> > > Walah boss-boss...
> > > Mending kalo beli bekas pake harga bekas...
> > > Wong beli bekas, harganya harga baru gitu lho?
> > > Ingat nggak kasus kapal eks jertim itu? atawa A-4 skyhawk di 
era
> > 80-an?
> > > Kita ini sanggup beli baru siapa bilang nggak sanggup?
> > > Kita beli scorpion dalam kondisi gress (meski harganya 4-5 kali
> > lipat harga
> > > singapore), kita beli BTR rusia gress, beli MI-35 gress... 
mosok
> > dibilang
> > > nggak kuat? Kalo nggak kuat yang bikin nggak kuat itu khan 
harga
> > mark up-nya
> > > itu
> > > Masalahnya ya itu tadi... 'smiling washington' di balik batu
> > tadi...
> > >
> > > DG
> > >
> > > On 10/13/06, RM Danardono HADINOTO  wrote:
> > > >
> > > > Orang beli barang bekas alias loakan, itu karena dompet hanya
> > sampai
> > > > kesitu...
> > > >
> > > > Dua dua untung, yang jual terlepas dari barang yang gak 
dipakai,
> > > > yang beli untung karena dapat barang yang dibutuhkannya 
dengan
> > harga
> > > > yang dia mampu bayar. That's it..
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong" 
> > wrote:
> > > > >
> > > > > Anda ini naifnya kok nggak ketulungan...
> > > > > Sejak kapan ada negara yang berkooperasi saling 
menguntungkan?
> > > > Semuanya akan
> > > > > mencari keuntungan masing-masing. Sekarang hanya tinggal 
kadar
> > > > kerugian dan
> > > > > keuntungan ini yang ditakar...
> > > > > Kalo beli barang bekas yang di negara lain udah diapkir ya 
buat
> > > > apa? Itu
> > > > > yang anda sebut menguntungkan?
> > > > > DG
> > > > >
> > > > >
> > > > > On 10/11/06, jkarta2002  wrote:
> > > > > >
> > > > > > Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli
> > > > (kerjasama)
> > > > > > dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara 
yahudi
> > kek,
> > > > > > dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan 
menguntungkan
> > > > bagi
> > > > > > bangsa dan negara ya OK aja.
> > > > > >
> > > > > > Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo
> > merugikan
> > > > yang
> > > > > > jangan beli.
> > > > > >
> > > > > > Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan 
rasa
> > > > suka
> > > > > > dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat 
dengan
> > > > kacamata
> > > > > > kuda.
> > > > > >
> > > > > > Tks
> > > > > > ALIHUSNI
> > > > > >
> > > > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank  
wrote:
> > > > > > >
> > > > > > > Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya,
> > > > keputusan/loyalitas
> > > > > > itu kepada
> > > > > > >
> > > > > > > komisi.. bukan nasionalisme.. :-p
> > > > > > >
> > > > > > > Wassalam,
> > > > > > >
> > > > > > > Irwan.K
> > > > > > >
> > > > > > > "..
> > > > > > > UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. 
Operasi
> > > > > > pembebasan
> > > > > > > sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus
> > juga
> > > > > > pernah dilatih
> > > > > > > sama agen mossad tahun 80an.
> > > > > > >
> > > > > > > Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri 
termasuk
> > > > kontrol
> > > > > > dan alat2
> > > > > > > sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri 
ga
> > ada
> > > > atau
> > > > > > kecil
> > > > > > > komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari
> > temen
> > > > yang
> > > > > > sedang
> > > > > > > mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI
> > sendiri
> > > > > > >
> > > > > > > regards.
> > > > > > > .."
> > > > > > >
> > > > > > > On 10/10/06, Satrio Arismunandar 
> > wrote:
> > > > > > > >
> > > > > > > >   Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. 
Kalau
> > > > > > > > bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
> > > > > > > > bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
> > > > > > > >
> > > > > > > > (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
> > > > > > > > cukup buat buka puasa bersama...he..he)
> > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > > > --- ndah maldiniwati >
> > > > > > wrote:
> > > > > > > >
> > > > > > > > > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > > > > > > > > informasi teknologi dari
> > > > > > > > > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > > > > > > > > rahardjo di ITB sudah
> > > > > > > > > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu 
produk
> > > > > > > > > dalam negeri,
> > > > > > > > > kalo nanti masih kurang 

Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-10 Thread Satrio Arismunandar
Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?

(kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
cukup buat buka puasa bersama...he..he)


--- ndah maldiniwati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> informasi teknologi dari 
> reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> rahardjo di ITB sudah 
> dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> dalam negeri, 
> kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> diperbaiki dan 
> dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> Kalo semuanya musti 
> impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> produk INDO bisa 
> mendunia???
> Artikel yg saya ambil dr blogg 
>
http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> 
> Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> mengenai 
> keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> Vehicles (UAV) 
> dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> karena saya 
> mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> berhasil 
> menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> kampus yang 
> telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> melihat presentasi 
> mereka.)
> UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> militer (TNI) 
> sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
> Bukankah untuk hal-
> hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
> kembangkan di dalam 
> negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
> melakukannya. 
> Ini negara kita yang harus kita lindungi
> bersama-sama.
> 
> Pertanyaannya adalah:
> Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa
> membuat sendiri.
> Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel?
> Ingat, kita tidak 
> memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya
> paham bahwa 
> tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel
> memang sangat maju 
> (tinggi). Tapi … ini masalah strategis.
> 
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ananto
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > .."Selama ini kita juga berhubungan dengan
> negara tanpa agama 
> seperti
> > Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling
> sedikit Israel
> > adalah negara yang punya agama," tutur
> Juwono.(ahm)
> > 
> > AP:
> > menhan mengutip omongannya GD tuh... :-p statement
> itu kan yang 
> jadi alasan
> > utama GD dalam membuka hubungan dagang dengan
> Israel... :))
> > 
> > salam,
> > ananto
> > 
> > 
> > On 10/9/06, RM Danardono HADINOTO
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > *** dasar FPI.. ha ha ha
> > >
> > >
> > >
> > > Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak
> Tepat
> > > Kris Fathoni W - detikcom
> > >
> > > Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes
> rencana Dephan 
> membeli
> > > pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel.
> Namun, protes 
> tersebut
> > > dinilai tidak tepat. Sebab pengelola terbesar
> dalam rencana
> > > pembelian pesawat tersebut adalah Filipina,
> bukan Israel.
> > >
> > > "Sekarang ini tidak ada satupun alutsista
> termasuk radar atau
> > > pesawat tanpa awak yang murni dari satu negara,"
> kata Menteri
> > > Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara buka
> puasa di Komplek
> > > Perumahan Menteri, Widya Chandra, Jl Gatot
> Soebroto, Jakarta, 
> Senin
> > > (9/10/2006).
> > >
> > > Juwono juga mempertanyakan konsistensi FPI dalam
> melakukan protes
> > > tersebut. Karena dia menilai, saat ini telah
> banyak unsur Yahudi
> > > yang berada di Indonesia.
> > >
> > > "Uang dari orang-orang Yahudi banyak beredar
> dalam berbagai 
> bentuk.
> > > Antara lain patungan antara AS dengan Yahudi,
> Kanada dengan 
> Yahudi,
> > > bahkan India dengan Yahudi," jelas Juwono.
> > >
> > > Selain itu Juwono juga menambahkan, kalau
> Indonesia telah 
> melakukan
> > > kerjasama dengan negara-negara yang terdiri dari
> orang Yahudi
> > > ataupun memiliki pengaruh dari Yahudi sejak
> tahun 1968.
> > >
> > > "Selama ini kita juga berhubungan dengan negara
> tanpa agama 
> seperti
> > > Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang,
> paling sedikit Israel
> > > adalah negara yang punya agama," tutur
> Juwono.(ahm)
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > 
>
*
> **
> > > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat
> Persahabatan. Menuju 
> Indonesia
> > > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> > > http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> > >
> > > 
>
*
> **
> > > 
>
_
> _
> > > Mohon Perhatian:
> > >
> > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung
> SARA (kecuali sbg 
> otokritik)
> > > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali
> yg akan 
> dikomentari.
> > > 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> > > 4. Satu email perhari:
> [EMAIL PROTECTED]
> > > 5. No-email/web only:
> [EMAIL PROTECTED]
> > > 6. kembali menerima 

Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-10 Thread irwank
Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya, keputusan/loyalitas itu kepada

komisi.. bukan nasionalisme.. :-p

Wassalam,

Irwan.K

"..
UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi pembebasan
sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus juga pernah dilatih
sama agen mossad tahun 80an.

Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk kontrol dan alat2
sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga ada atau kecil
komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari temen yang sedang
mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI sendiri

regards.
.."

On 10/10/06, Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
> bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
> bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
>
> (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
> cukup buat buka puasa bersama...he..he)
>
>
> --- ndah maldiniwati <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
>
> > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > informasi teknologi dari
> > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > rahardjo di ITB sudah
> > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > dalam negeri,
> > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > diperbaiki dan
> > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > Kalo semuanya musti
> > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > produk INDO bisa
> > mendunia???
> > Artikel yg saya ambil dr blogg
> >
> http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> >
> > Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> > mengenai
> > keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> > Vehicles (UAV)
> > dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> > karena saya
> > mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> > berhasil
> > menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> > kampus yang
> > telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> > melihat presentasi
> > mereka.)
> > UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> > militer (TNI)
> > sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
> > Bukankah untuk hal-
> > hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
> > kembangkan di dalam
> > negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
> > melakukannya.
> > Ini negara kita yang harus kita lindungi
> > bersama-sama.
> >
> > Pertanyaannya adalah:
> > Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa
> > membuat sendiri.
> > Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel?
> > Ingat, kita tidak
> > memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya
> > paham bahwa
> > tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel
> > memang sangat maju
> > (tinggi). Tapi … ini masalah strategis.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-10 Thread Kartono Mohamad
Mbak, mungkin ITB memang pernah membuat prototip UAV tapi kan harus diuji
dulu di lapangan sebelum dapat diproduksi secara massal. Saya setuju bahwa
di masa yang akan datang lebih baik semua alutista tentara kita diproduksi
sendiri seperti halnya senapan, meriam,peluru kendali dan peluru biasa yang
sekarang sudah dapat diproduksi sendiri. Beberapa jenis kapal patroli cepat
juga sudah bisa dibuat di dalam negeri.
Khusus mengenai UAV ini harus diakui bahwa buatan Israel lebih unggul
dibanding yang buatan AS meskipun yang pertama mengembangkan UAV adalah AS
untuk perang Vietnam. Juga buatan Israel lebih murah. Dalam perang melawan
pasukan tank Syria keunggulan UAV Israel ini diakui oleh AS. Kini AS
mengembangkan UAV yang mampu terbang lama (satu sudah dicoba terbang dari
Kalifornia ke Australia tanpa mengisi bahan bakar di jalan) dan juga dibuat
yang tidak terdeteksi radar (stealth technology).
Soal hubungan dagang dengan Israel saya kira tidak perlu menjadi masalah
besar. Mesir, Maroko  dan Turki bahkan menjalin hubungan diplomatik.
Beberapa negara Timur Tengah sudah berdagang dengan Israel. Mengapa umat
Islam Indonesia tidak meributkan hal itu?
Selama ini beberapa peziarah dari Indonesia juga pergi ke Yerusalem, baik
yang Islam maupun yang Keristen.
So what, gitu loh.
KM
 
---Original Message---
 
From: ppiindia@yahoogroups.com
Date: 10/10/06 09:00:20
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make
buatan sendiri??
 
Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang informasi teknologi dari 
reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi rahardjo di ITB sudah 
dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk dalam negeri, 
kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa diperbaiki dan 
dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Kalo semuanya musti 
impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan produk INDO bisa 
mendunia???
Artikel yg saya ambil dr blogg 
http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/

Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo mengenai 
keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial Vehicles (UAV) 
dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya karena saya 
mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah berhasil 
menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di kampus yang 
telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah melihat presentasi 
mereka.)
UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen / militer (TNI) 
sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis. Bukankah untuk hal-
hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita kembangkan di dalam 
negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib melakukannya. 
Ini negara kita yang harus kita lindungi bersama-sama.

Pertanyaannya adalah:
Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa membuat sendiri.
Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel? Ingat, kita tidak 
memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya paham bahwa 
tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel memang sangat maju 
(tinggi). Tapi … ini masalah strategis.

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Ananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> .."Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama 
seperti
> Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)
> 
> AP:
> menhan mengutip omongannya GD tuh... :-p statement itu kan yang 
jadi alasan
> utama GD dalam membuka hubungan dagang dengan Israel... :))
> 
> salam,
> ananto
> 
> 
> On 10/9/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > *** dasar FPI.. ha ha ha
> >
> >
> >
> > Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
> > Kris Fathoni W - detikcom
> >
> > Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes rencana Dephan 
membeli
> > pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel. Namun, protes 
tersebut
> > dinilai tidak tepat. Sebab pengelola terbesar dalam rencana
> > pembelian pesawat tersebut adalah Filipina, bukan Israel.
> >
> > "Sekarang ini tidak ada satupun alutsista termasuk radar atau
> > pesawat tanpa awak yang murni dari satu negara," kata Menteri
> > Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara buka puasa di Komplek
> > Perumahan Menteri, Widya Chandra, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, 
Senin
> > (9/10/2006).
> >
> > Juwono juga mempertanyakan konsistensi FPI dalam melakukan protes
> > tersebut. Karena dia menilai, saat ini telah banyak unsur Yahudi
> > yang berada di Indonesia.
> >
> > "Uang dari orang-orang Yahudi banyak beredar dalam berbagai 
bentuk.
> > Antara lain patungan antara AS dengan Yahudi, Kanada dengan 
Yahudi,
> > bahkan India dengan Yahudi," jelas Juwono.
> >
> > Selain itu Juwono juga menambahkan, kalau Indonesia telah 
melakukan
> > kerjasa

Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-10 Thread A Nizami
Melihat kebiadaban Israel membantai warga sipil di
Palestina dan Lebanon tanpa dapat dihukum oleh DK PBB,
sebaiknya pantang melakukan hubungan apa pun dgn
negara yang menginjak2 HAM

Siapa bilang senjata Israel canggih? Buktinya lawan
Hizbullah saja mundur:)

--- Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Mbak, mungkin ITB memang pernah membuat prototip UAV
> tapi kan harus diuji
> dulu di lapangan sebelum dapat diproduksi secara
> massal. Saya setuju bahwa
> di masa yang akan datang lebih baik semua alutista
> tentara kita diproduksi
> sendiri seperti halnya senapan, meriam,peluru
> kendali dan peluru biasa yang
> sekarang sudah dapat diproduksi sendiri. Beberapa
> jenis kapal patroli cepat
> juga sudah bisa dibuat di dalam negeri.
> Khusus mengenai UAV ini harus diakui bahwa buatan
> Israel lebih unggul
> dibanding yang buatan AS meskipun yang pertama
> mengembangkan UAV adalah AS
> untuk perang Vietnam. Juga buatan Israel lebih
> murah. Dalam perang melawan
> pasukan tank Syria keunggulan UAV Israel ini diakui
> oleh AS. Kini AS
> mengembangkan UAV yang mampu terbang lama (satu
> sudah dicoba terbang dari
> Kalifornia ke Australia tanpa mengisi bahan bakar di
> jalan) dan juga dibuat
> yang tidak terdeteksi radar (stealth technology).
> Soal hubungan dagang dengan Israel saya kira tidak
> perlu menjadi masalah
> besar. Mesir, Maroko  dan Turki bahkan menjalin
> hubungan diplomatik.
> Beberapa negara Timur Tengah sudah berdagang dengan
> Israel. Mengapa umat
> Islam Indonesia tidak meributkan hal itu?
> Selama ini beberapa peziarah dari Indonesia juga
> pergi ke Yerusalem, baik
> yang Islam maupun yang Keristen.
> So what, gitu loh.
> KM
>  
> ---Original Message-------
>  
> From: ppiindia@yahoogroups.com
> Date: 10/10/06 09:00:20
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari
> Israel ==>napa ga make
> buatan sendiri??
>  
> Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> informasi teknologi dari 
> reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> rahardjo di ITB sudah 
> dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> dalam negeri, 
> kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> diperbaiki dan 
> dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> Kalo semuanya musti 
> impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> produk INDO bisa 
> mendunia???
> Artikel yg saya ambil dr blogg 
>
http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> 
> Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> mengenai 
> keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> Vehicles (UAV) 
> dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> karena saya 
> mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> berhasil 
> menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> kampus yang 
> telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> melihat presentasi 
> mereka.)
> UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> militer (TNI) 
> sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
> Bukankah untuk hal-
> hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
> kembangkan di dalam 
> negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
> melakukannya. 
> Ini negara kita yang harus kita lindungi
> bersama-sama.
> 
> Pertanyaannya adalah:
> Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa
> membuat sendiri.
> Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel?
> Ingat, kita tidak 
> memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya
> paham bahwa 
> tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel
> memang sangat maju 
> (tinggi). Tapi … ini masalah strategis.
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ananto
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > .."Selama ini kita juga berhubungan dengan
> negara tanpa agama 
> seperti
> > Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling
> sedikit Israel
> > adalah negara yang punya agama," tutur
> Juwono.(ahm)
> > 
> > AP:
> > menhan mengutip omongannya GD tuh... :-p statement
> itu kan yang 
> jadi alasan
> > utama GD dalam membuka hubungan dagang dengan
> Israel... :))
> > 
> > salam,
> > ananto
> > 
> > 
> > On 10/9/06, RM Danardono HADINOTO
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > *** dasar FPI.. ha ha ha
> > >
> > >
> > >
> > > Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak
> Tepat
> > > Kris Fathoni W - detikcom
> > >
> > > Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes
> rencana Dephan 
> membeli
> > > pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel.
> Namun, protes 
> tersebut
> > >

Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-10 Thread Mas Bagong
Betul itu...
Steyr kita pake Austria...
Terus pesawat kita beli Grippen dari Swedia... eh ada GAM di situ...
Ya udah kita beli dari Perancis...
Tank kita beli dari Austria juga...
Panser bisa dari Finland atawa Perancis...
Masalahnya satu boss...
Mau nggak mereka jual ke kita?
Jangan-jangan ada klausul khusus lagi...
DG


On 10/10/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Udaahhh..beli aja dari Austria. Karena Austria
>
> negara netral, masuk NATO aja kagak mau
> gak punya jajahan
> gak pernah bantai siapa siapa
> gak musuhin Arab
> negrinya cantik
> gak ada korupsi korupsian (yang gede)
> yang namanya senapan automatik Steyr itu buuagusss sekali
>
> mengenai komisi, ini bisa nego...nanti tak negoin..
>
> Gimana?
>
> Salam
>
> Danardono
>
>
>
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya, keputusan/loyalitas
> itu kepada
> >
> > komisi.. bukan nasionalisme.. :-p
> >
> > Wassalam,
> >
> > Irwan.K
> >
> > "..
> > UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi
> pembebasan
> > sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus juga
> pernah dilatih
> > sama agen mossad tahun 80an.
> >
> > Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk kontrol
> dan alat2
> > sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga ada atau
> kecil
> > komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari temen yang
> sedang
> > mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI sendiri
> >
> > regards.
> > .."
> >
> > On 10/10/06, Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > >   Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
> > > bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
> > > bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
> > >
> > > (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
> > > cukup buat buka puasa bersama...he..he)
> > >
> > >
> > > --- ndah maldiniwati <[EMAIL PROTECTED] >
> wrote:
> > >
> > > > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > > > informasi teknologi dari
> > > > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > > > rahardjo di ITB sudah
> > > > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > > > dalam negeri,
> > > > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > > > diperbaiki dan
> > > > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > > > Kalo semuanya musti
> > > > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > > > produk INDO bisa
> > > > mendunia???
> > > > Artikel yg saya ambil dr blogg
> > > >
> > > http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> > > >
> > > > Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> > > > mengenai
> > > > keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> > > > Vehicles (UAV)
> > > > dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> > > > karena saya
> > > > mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> > > > berhasil
> > > > menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> > > > kampus yang
> > > > telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> > > > melihat presentasi
> > > > mereka.)
> > > > UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> > > > militer (TNI)
> > > > sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
> > > > Bukankah untuk hal-
> > > > hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
> > > > kembangkan di dalam
> > > > negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
> > > > melakukannya.
> > > > Ini negara kita yang harus kita lindungi
> > > > bersama-sama.
> > > >
> > > > Pertanyaannya adalah:
> > > > Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa
> > > > membuat sendiri.
> > > > Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel?
> > > > Ingat, kita tidak
> > > > memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya
> > > > paham bahwa
> > > > tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel
> > > > memang sangat maju
> > > > (tinggi). Tapi … ini masalah strategis.
> > >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>
>
>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indone

Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-10 Thread Mas Bagong
Kalau masalah canggih, pesawat yang mau dibeli itu jenis KFIR yang notabene
adalah modifikasi dari Mirage IIICJ Perancis yang di berbagai negara udah
diapkir...
Nah generasi terbarunya adalah LAVI tapi nggak jadi dibuat karena Amrik udah
kirim F-16 ama F-15 jadi Israel mundur... Pesawat KFIR ini rangkanya pakai
Mirage mesin pakai mesin F 4 Phantom yang terkenal boros dan ruwet
pemeliharaannya...
mendingan beli dari Rusia... murah meriah bandel lagi... yang penting lagi
nggak ada klausul khusus untuk makainya...
DG


On 10/10/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kapan Israel mundur gara gara Hizbollah? Hizbollah yang korban
> berapa? Israel berapa? yang hancur di Lebanon itu rumah Israel apa?
>
> Bahwa senjata Israel canggih, tanyakan pada akhli alutista, misale
> dari TNI..
>
>
>
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Melihat kebiadaban Israel membantai warga sipil di
> > Palestina dan Lebanon tanpa dapat dihukum oleh DK PBB,
> > sebaiknya pantang melakukan hubungan apa pun dgn
> > negara yang menginjak2 HAM
> >
> > Siapa bilang senjata Israel canggih? Buktinya lawan
> > Hizbullah saja mundur:)
> >
> > --- Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > > Mbak, mungkin ITB memang pernah membuat prototip UAV
> > > tapi kan harus diuji
> > > dulu di lapangan sebelum dapat diproduksi secara
> > > massal. Saya setuju bahwa
> > > di masa yang akan datang lebih baik semua alutista
> > > tentara kita diproduksi
> > > sendiri seperti halnya senapan, meriam,peluru
> > > kendali dan peluru biasa yang
> > > sekarang sudah dapat diproduksi sendiri. Beberapa
> > > jenis kapal patroli cepat
> > > juga sudah bisa dibuat di dalam negeri.
> > > Khusus mengenai UAV ini harus diakui bahwa buatan
> > > Israel lebih unggul
> > > dibanding yang buatan AS meskipun yang pertama
> > > mengembangkan UAV adalah AS
> > > untuk perang Vietnam. Juga buatan Israel lebih
> > > murah. Dalam perang melawan
> > > pasukan tank Syria keunggulan UAV Israel ini diakui
> > > oleh AS. Kini AS
> > > mengembangkan UAV yang mampu terbang lama (satu
> > > sudah dicoba terbang dari
> > > Kalifornia ke Australia tanpa mengisi bahan bakar di
> > > jalan) dan juga dibuat
> > > yang tidak terdeteksi radar (stealth technology).
> > > Soal hubungan dagang dengan Israel saya kira tidak
> > > perlu menjadi masalah
> > > besar. Mesir, Maroko  dan Turki bahkan menjalin
> > > hubungan diplomatik.
> > > Beberapa negara Timur Tengah sudah berdagang dengan
> > > Israel. Mengapa umat
> > > Islam Indonesia tidak meributkan hal itu?
> > > Selama ini beberapa peziarah dari Indonesia juga
> > > pergi ke Yerusalem, baik
> > > yang Islam maupun yang Keristen.
> > > So what, gitu loh.
> > > KM
> > >
> > > ---Original Message---
> > >
> > > From: ppiindia@yahoogroups.com
> > > Date: 10/10/06 09:00:20
> > > To: ppiindia@yahoogroups.com
> > > Subject: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari
> > > Israel ==>napa ga make
> > > buatan sendiri??
> > >
> > > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > > informasi teknologi dari
> > > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > > rahardjo di ITB sudah
> > > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > > dalam negeri,
> > > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > > diperbaiki dan
> > > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > > Kalo semuanya musti
> > > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > > produk INDO bisa
> > > mendunia???
> > > Artikel yg saya ambil dr blogg
> > >
> > http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> > >
> > > Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> > > mengenai
> > > keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> > > Vehicles (UAV)
> > > dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> > > karena saya
> > > mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> > > berhasil
> > > menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> > > kampus yang
> > > telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> > > melihat presentasi
> > > mereka.)
> > > UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> > > militer (TNI)
> > > seh

Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-12 Thread Mas Bagong
Anda ini naifnya kok nggak ketulungan...
Sejak kapan ada negara yang berkooperasi saling menguntungkan? Semuanya akan
mencari keuntungan masing-masing. Sekarang hanya tinggal kadar kerugian dan
keuntungan ini yang ditakar...
Kalo beli barang bekas yang di negara lain udah diapkir ya buat apa? Itu
yang anda sebut menguntungkan?
DG


On 10/11/06, jkarta2002 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli (kerjasama)
> dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara yahudi kek,
> dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan menguntungkan bagi
> bangsa dan negara ya OK aja.
>
> Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo merugikan yang
> jangan beli.
>
> Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan rasa suka
> dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat dengan kacamata
> kuda.
>
> Tks
> ALIHUSNI
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya, keputusan/loyalitas
> itu kepada
> >
> > komisi.. bukan nasionalisme.. :-p
> >
> > Wassalam,
> >
> > Irwan.K
> >
> > "..
> > UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi
> pembebasan
> > sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus juga
> pernah dilatih
> > sama agen mossad tahun 80an.
> >
> > Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk kontrol
> dan alat2
> > sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga ada atau
> kecil
> > komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari temen yang
> sedang
> > mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI sendiri
> >
> > regards.
> > .."
> >
> > On 10/10/06, Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > >   Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
> > > bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
> > > bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
> > >
> > > (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
> > > cukup buat buka puasa bersama...he..he)
> > >
> > >
> > > --- ndah maldiniwati <[EMAIL PROTECTED] >
> wrote:
> > >
> > > > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > > > informasi teknologi dari
> > > > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > > > rahardjo di ITB sudah
> > > > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > > > dalam negeri,
> > > > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > > > diperbaiki dan
> > > > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > > > Kalo semuanya musti
> > > > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > > > produk INDO bisa
> > > > mendunia???
> > > > Artikel yg saya ambil dr blogg
> > > >
> > > http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> > > >
> > > > Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> > > > mengenai
> > > > keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> > > > Vehicles (UAV)
> > > > dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> > > > karena saya
> > > > mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> > > > berhasil
> > > > menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> > > > kampus yang
> > > > telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> > > > melihat presentasi
> > > > mereka.)
> > > > UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> > > > militer (TNI)
> > > > sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
> > > > Bukankah untuk hal-
> > > > hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
> > > > kembangkan di dalam
> > > > negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
> > > > melakukannya.
> > > > Ini negara kita yang harus kita lindungi
> > > > bersama-sama.
> > > >
> > > > Pertanyaannya adalah:
> > > > Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa
> > > > membuat sendiri.
> > > > Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel?
> > > > Ingat, kita tidak
> > > > memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya
> > > > paham bahwa
> > > > tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel
> > > > memang sangat maju
> > > > (tinggi). Tapi … ini masalah strategis.
> > >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>
>
>
>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



*

Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-13 Thread ANDREAS MIHARDJA
Didalam bidang business kita jangan melihat poltic atau aliran social. Kita 
harus openminded.  Jikalau ada opportunity harus langsung ambil dan jangan 
tungu waktu. Itulah sifat tukang dagang. Banyak pedagang ethic mereka memang 
suatu tanda tanya besar - tetapi hasilnya mereka tetap menguntungkan.
  Memang banyak perdagangan tidak halal - seperti perdagangan candu2, tetapi 
meskipun pemerintah2 melarang perdagangan tetap berjalan. Hasilnya druglords 
ini kaya raya. DiIndonesia sama banyak kontrak perdagangan dilakukan secara 
system "teman" dan "pelicin" Achirnya kalian lihat sendiri siapa yg mendapat 
penghasilan besar2an. Kan Suharto cs.
  Didalam perdagangan dunia banyak bahan2 dari negara2 yg kontroversial dirubah 
negara origin mereka dgn negara lain yg lebih dpt diterima. Umpamanya sebagai 
contoh ikan tuna didalam kaleng dibikin diHighsea [daerah international]. 
Mereka hanya memasukkan ikan tsb dlm kaleng dan labelling bisa dilaut atau di 
daratan - dan tergantung mereknya bisa made in USA, Indonesia, Australia, atau 
negara lain sedangkan tuna seharusnya upamanya made in Argentina, Mexico  
Benzine yg kalian beli semua asal satu refinery yg kemudian didalam truck 
transport dikasih campuran2 utk Shell, Exxon, BP etc.
  Indonesia tidak ada hubungan diplomatic dgn Israel - sedangkan Egypt, 
Jordania, Turkye dan bbp negara diafrica utara mempunyainya - Kapal terbang tsb 
bisa diexport ke Jordania dan diimport kembali ke Indonesia  dan semua labeling 
made in Israel dihapuskn. 
  Andreas
   
  

jkarta2002 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli (kerjasama) 
dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara yahudi kek, 
dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan menguntungkan bagi 
bangsa dan negara ya OK aja. 

Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo merugikan yang 
jangan beli. 

Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan rasa suka 
dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat dengan kacamata 
kuda. 

Tks 
ALIHUSNI

--- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya, keputusan/loyalitas 
itu kepada
> 
> komisi.. bukan nasionalisme.. :-p
> 
> Wassalam,
> 
> Irwan.K
> 
> "..
> UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi 
pembebasan
> sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus juga 
pernah dilatih
> sama agen mossad tahun 80an.
> 
> Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk kontrol 
dan alat2
> sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga ada atau 
kecil
> komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari temen yang 
sedang
> mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI sendiri
> 
> regards.
> .."
> 
> On 10/10/06, Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
> > bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
> > bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
> >
> > (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
> > cukup buat buka puasa bersama...he..he)
> >
> >
> > --- ndah maldiniwati <[EMAIL PROTECTED] > 
wrote:
> >
> > > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > > informasi teknologi dari
> > > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > > rahardjo di ITB sudah
> > > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > > dalam negeri,
> > > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > > diperbaiki dan
> > > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > > Kalo semuanya musti
> > > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > > produk INDO bisa
> > > mendunia???
> > > Artikel yg saya ambil dr blogg
> > >
> > http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> > >
> > > Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> > > mengenai
> > > keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> > > Vehicles (UAV)
> > > dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> > > karena saya
> > > mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> > > berhasil
> > > menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> > > kampus yang
> > > telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> > > melihat presentasi
> > > mereka.)
> > > UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> > > militer (TNI)
> > > sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
> > > Bukankah untuk hal-
> > > hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
> > > kembangkan di dalam
> > > negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
> > > melakukannya.
> > > Ini negara kita yang harus kita lindungi
> > > bersama-sama.
> > >
> > > Pertanyaannya adalah:
> > > Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa
> > > membuat sendiri.
> > > Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel?
> > > Ingat, kita tidak
> > > memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya
> > > paham bahwa
> > > tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel
> > > memang sangat maju
> > > (ti

Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-15 Thread Mas Bagong
Walah boss-boss...
Mending kalo beli bekas pake harga bekas...
Wong beli bekas, harganya harga baru gitu lho?
Ingat nggak kasus kapal eks jertim itu? atawa A-4 skyhawk di era 80-an?
Kita ini sanggup beli baru siapa bilang nggak sanggup?
Kita beli scorpion dalam kondisi gress (meski harganya 4-5 kali lipat harga
singapore), kita beli BTR rusia gress, beli MI-35 gress... mosok dibilang
nggak kuat? Kalo nggak kuat yang bikin nggak kuat itu khan harga mark up-nya
itu
Masalahnya ya itu tadi... 'smiling washington' di balik batu tadi...

DG

On 10/13/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Orang beli barang bekas alias loakan, itu karena dompet hanya sampai
> kesitu...
>
> Dua dua untung, yang jual terlepas dari barang yang gak dipakai,
> yang beli untung karena dapat barang yang dibutuhkannya dengan harga
> yang dia mampu bayar. That's it..
>
>
>
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Anda ini naifnya kok nggak ketulungan...
> > Sejak kapan ada negara yang berkooperasi saling menguntungkan?
> Semuanya akan
> > mencari keuntungan masing-masing. Sekarang hanya tinggal kadar
> kerugian dan
> > keuntungan ini yang ditakar...
> > Kalo beli barang bekas yang di negara lain udah diapkir ya buat
> apa? Itu
> > yang anda sebut menguntungkan?
> > DG
> >
> >
> > On 10/11/06, jkarta2002 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli
> (kerjasama)
> > > dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara yahudi kek,
> > > dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan menguntungkan
> bagi
> > > bangsa dan negara ya OK aja.
> > >
> > > Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo merugikan
> yang
> > > jangan beli.
> > >
> > > Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan rasa
> suka
> > > dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat dengan
> kacamata
> > > kuda.
> > >
> > > Tks
> > > ALIHUSNI
> > >
> > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank  wrote:
> > > >
> > > > Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya,
> keputusan/loyalitas
> > > itu kepada
> > > >
> > > > komisi.. bukan nasionalisme.. :-p
> > > >
> > > > Wassalam,
> > > >
> > > > Irwan.K
> > > >
> > > > "..
> > > > UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi
> > > pembebasan
> > > > sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus juga
> > > pernah dilatih
> > > > sama agen mossad tahun 80an.
> > > >
> > > > Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk
> kontrol
> > > dan alat2
> > > > sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga ada
> atau
> > > kecil
> > > > komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari temen
> yang
> > > sedang
> > > > mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI sendiri
> > > >
> > > > regards.
> > > > .."
> > > >
> > > > On 10/10/06, Satrio Arismunandar  wrote:
> > > > >
> > > > >   Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
> > > > > bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
> > > > > bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
> > > > >
> > > > > (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
> > > > > cukup buat buka puasa bersama...he..he)
> > > > >
> > > > >
> > > > > --- ndah maldiniwati >
> > > wrote:
> > > > >
> > > > > > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > > > > > informasi teknologi dari
> > > > > > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > > > > > rahardjo di ITB sudah
> > > > > > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > > > > > dalam negeri,
> > > > > > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > > > > > diperbaiki dan
> > > > > > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > > > > > Kalo semuanya musti
> > > > > > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > > > > > produk INDO bisa
> > > > > > mendunia???
> > > > > > Artikel yg saya ambil dr blogg
> > > > > >
> > > > > http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/
> > > > > >
> > > > > > Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo
> > > > > > mengenai
> > > > > > keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial
> > > > > > Vehicles (UAV)
> > > > > > dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya
> > > > > > karena saya
> > > > > > mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah
> > > > > > berhasil
> > > > > > menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di
> > > > > > kampus yang
> > > > > > telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah
> > > > > > melihat presentasi
> > > > > > mereka.)
> > > > > > UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen /
> > > > > > militer (TNI)
> > > > > > sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis.
> > > > > > Bukankah untuk hal-
> > > > > > hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita
> > > > > > kembangkan di dalam
> > > > > > negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib
> > > > > > melakukannya.
> > > > > > Ini negara kita yang harus kita lindungi
> > > > > > bersama-sama.
> > > > > >
> > > > > > 

Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-16 Thread Mas Bagong
Lha ya itu...
Wong sanggup beli baru kok nyari barang apkiran... apa tumon?
Ya gara-gara smiling washington ama smiling EU tadi... jadi nggak laku deh
sukarno mesem...
DG


On 10/16/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Inilah soale. Mark up mark up-an. Tapi ini soale bangsane dewe,
> bukan kesalahan orang lain...
>
> Siapa yang tak sayang pada smiling Washington, atau sekarang smiling
> EU ha ha ha
>
> DH
>
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Walah boss-boss...
> > Mending kalo beli bekas pake harga bekas...
> > Wong beli bekas, harganya harga baru gitu lho?
> > Ingat nggak kasus kapal eks jertim itu? atawa A-4 skyhawk di era
> 80-an?
> > Kita ini sanggup beli baru siapa bilang nggak sanggup?
> > Kita beli scorpion dalam kondisi gress (meski harganya 4-5 kali
> lipat harga
> > singapore), kita beli BTR rusia gress, beli MI-35 gress... mosok
> dibilang
> > nggak kuat? Kalo nggak kuat yang bikin nggak kuat itu khan harga
> mark up-nya
> > itu
> > Masalahnya ya itu tadi... 'smiling washington' di balik batu
> tadi...
> >
> > DG
> >
> > On 10/13/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > Orang beli barang bekas alias loakan, itu karena dompet hanya
> sampai
> > > kesitu...
> > >
> > > Dua dua untung, yang jual terlepas dari barang yang gak dipakai,
> > > yang beli untung karena dapat barang yang dibutuhkannya dengan
> harga
> > > yang dia mampu bayar. That's it..
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong" 
> wrote:
> > > >
> > > > Anda ini naifnya kok nggak ketulungan...
> > > > Sejak kapan ada negara yang berkooperasi saling menguntungkan?
> > > Semuanya akan
> > > > mencari keuntungan masing-masing. Sekarang hanya tinggal kadar
> > > kerugian dan
> > > > keuntungan ini yang ditakar...
> > > > Kalo beli barang bekas yang di negara lain udah diapkir ya buat
> > > apa? Itu
> > > > yang anda sebut menguntungkan?
> > > > DG
> > > >
> > > >
> > > > On 10/11/06, jkarta2002  wrote:
> > > > >
> > > > > Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli
> > > (kerjasama)
> > > > > dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara yahudi
> kek,
> > > > > dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan menguntungkan
> > > bagi
> > > > > bangsa dan negara ya OK aja.
> > > > >
> > > > > Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo
> merugikan
> > > yang
> > > > > jangan beli.
> > > > >
> > > > > Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan rasa
> > > suka
> > > > > dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat dengan
> > > kacamata
> > > > > kuda.
> > > > >
> > > > > Tks
> > > > > ALIHUSNI
> > > > >
> > > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank  wrote:
> > > > > >
> > > > > > Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya,
> > > keputusan/loyalitas
> > > > > itu kepada
> > > > > >
> > > > > > komisi.. bukan nasionalisme.. :-p
> > > > > >
> > > > > > Wassalam,
> > > > > >
> > > > > > Irwan.K
> > > > > >
> > > > > > "..
> > > > > > UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu. Operasi
> > > > > pembebasan
> > > > > > sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus
> juga
> > > > > pernah dilatih
> > > > > > sama agen mossad tahun 80an.
> > > > > >
> > > > > > Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri termasuk
> > > kontrol
> > > > > dan alat2
> > > > > > sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri ga
> ada
> > > atau
> > > > > kecil
> > > > > > komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari
> temen
> > > yang
> > > > > sedang
> > > > > > mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI
> sendiri
> > > > > >
> > > > > > regards.
> > > > > > .."
> > > > > >
> > > > > > On 10/10/06, Satrio Arismunandar 
> wrote:
> > > > > > >
> > > > > > >   Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat. Kalau
> > > > > > > bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
> > > > > > > bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
> > > > > > >
> > > > > > > (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
> > > > > > > cukup buat buka puasa bersama...he..he)
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > --- ndah maldiniwati >
> > > > > wrote:
> > > > > > >
> > > > > > > > Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang
> > > > > > > > informasi teknologi dari
> > > > > > > > reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi
> > > > > > > > rahardjo di ITB sudah
> > > > > > > > dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk
> > > > > > > > dalam negeri,
> > > > > > > > kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa
> > > > > > > > diperbaiki dan
> > > > > > > > dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
> > > > > > > > Kalo semuanya musti
> > > > > > > > impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan
> > > > > > > > produk INDO bisa
> > > > > > > > mendunia???
> > > > > > > > Artikel yg saya ambil dr blogg
> > > > > > > >
> > > > > > > http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-
> israel/
> > > > > > > >
> > > > > > 

Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-17 Thread Mas Bagong
Sukarno mesem lakunya saat BLT doang, saat ketemu washington mrenges...
Kebanting deh...
DG


On 10/18/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Siapa bilang Sukarno mesem gak laku? lebih membuat kesengsem
> daripada semar mendem..
>
>
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Lha ya itu...
> > Wong sanggup beli baru kok nyari barang apkiran... apa tumon?
> > Ya gara-gara smiling washington ama smiling EU tadi... jadi nggak
> laku deh
> > sukarno mesem...
> > DG
> >
> >
> > On 10/16/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > Inilah soale. Mark up mark up-an. Tapi ini soale bangsane dewe,
> > > bukan kesalahan orang lain...
> > >
> > > Siapa yang tak sayang pada smiling Washington, atau sekarang
> smiling
> > > EU ha ha ha
> > >
> > > DH
> > >
> > >
> > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong" 
> wrote:
> > > >
> > > > Walah boss-boss...
> > > > Mending kalo beli bekas pake harga bekas...
> > > > Wong beli bekas, harganya harga baru gitu lho?
> > > > Ingat nggak kasus kapal eks jertim itu? atawa A-4 skyhawk di
> era
> > > 80-an?
> > > > Kita ini sanggup beli baru siapa bilang nggak sanggup?
> > > > Kita beli scorpion dalam kondisi gress (meski harganya 4-5 kali
> > > lipat harga
> > > > singapore), kita beli BTR rusia gress, beli MI-35 gress...
> mosok
> > > dibilang
> > > > nggak kuat? Kalo nggak kuat yang bikin nggak kuat itu khan
> harga
> > > mark up-nya
> > > > itu
> > > > Masalahnya ya itu tadi... 'smiling washington' di balik batu
> > > tadi...
> > > >
> > > > DG
> > > >
> > > > On 10/13/06, RM Danardono HADINOTO  wrote:
> > > > >
> > > > > Orang beli barang bekas alias loakan, itu karena dompet hanya
> > > sampai
> > > > > kesitu...
> > > > >
> > > > > Dua dua untung, yang jual terlepas dari barang yang gak
> dipakai,
> > > > > yang beli untung karena dapat barang yang dibutuhkannya
> dengan
> > > harga
> > > > > yang dia mampu bayar. That's it..
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong" 
> > > wrote:
> > > > > >
> > > > > > Anda ini naifnya kok nggak ketulungan...
> > > > > > Sejak kapan ada negara yang berkooperasi saling
> menguntungkan?
> > > > > Semuanya akan
> > > > > > mencari keuntungan masing-masing. Sekarang hanya tinggal
> kadar
> > > > > kerugian dan
> > > > > > keuntungan ini yang ditakar...
> > > > > > Kalo beli barang bekas yang di negara lain udah diapkir ya
> buat
> > > > > apa? Itu
> > > > > > yang anda sebut menguntungkan?
> > > > > > DG
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > On 10/11/06, jkarta2002  wrote:
> > > > > > >
> > > > > > > Ah itu kan kesimpulan Anda, kalo menurut saya kita beli
> > > > > (kerjasama)
> > > > > > > dari siapa saja, dari negara komunis kek, dari negara
> yahudi
> > > kek,
> > > > > > > dari negara Leberal kek, sepanjang itu baik dan
> menguntungkan
> > > > > bagi
> > > > > > > bangsa dan negara ya OK aja.
> > > > > > >
> > > > > > > Begitu pun sebaliknya walaupun dari negara Islam kalo
> > > merugikan
> > > > > yang
> > > > > > > jangan beli.
> > > > > > >
> > > > > > > Jadi menurut saya, kita jangan lihat sesuatu berdasarkan
> rasa
> > > > > suka
> > > > > > > dan tidak suka, karena nantinya akan seperti melihat
> dengan
> > > > > kacamata
> > > > > > > kuda.
> > > > > > >
> > > > > > > Tks
> > > > > > > ALIHUSNI
> > > > > > >
> > > > > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank 
> wrote:
> > > > > > > >
> > > > > > > > Diambil dari milis lain.. Jadi kesimpulannya,
> > > > > keputusan/loyalitas
> > > > > > > itu kepada
> > > > > > > >
> > > > > > > > komisi.. bukan nasionalisme.. :-p
> > > > > > > >
> > > > > > > > Wassalam,
> > > > > > > >
> > > > > > > > Irwan.K
> > > > > > > >
> > > > > > > > "..
> > > > > > > > UAV itu kan udah disewa dan dibeli dari jaman dulu.
> Operasi
> > > > > > > pembebasan
> > > > > > > > sandera kelly kwalik dulu kan pake UAV israel. Kopassus
> > > juga
> > > > > > > pernah dilatih
> > > > > > > > sama agen mossad tahun 80an.
> > > > > > > >
> > > > > > > > Sebenarnya kita sudah bisa produksi UAV sendiri
> termasuk
> > > > > kontrol
> > > > > > > dan alat2
> > > > > > > > sensornya. Ga bikin sendiri karena kalau bikin sendri
> ga
> > > ada
> > > > > atau
> > > > > > > kecil
> > > > > > > > komisinya. Tentang komisi ini saya dapet langsung dari
> > > temen
> > > > > yang
> > > > > > > sedang
> > > > > > > > mengembangkan UAV buatan indonesia dan dari sumber TNI
> > > sendiri
> > > > > > > >
> > > > > > > > regards.
> > > > > > > > .."
> > > > > > > >
> > > > > > > > On 10/10/06, Satrio Arismunandar 
> > > wrote:
> > > > > > > > >
> > > > > > > > >   Argumen dari Ndah ini adalah yang paling kuat.
> Kalau
> > > > > > > > > bisa bikin sendiri (pasti lebih murah), kenapa senang
> > > > > > > > > bener beli produk luar negeri? Ada komisinya?
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > (kalau beli dari mahasiswa ITB, komisinya paling cuma
> > > > > > > > > cukup buat buka puasa bersama...he..he)

Fw: Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-11 Thread Kartono Mohamad
 
 
---Original Message---
 
From: Kartono Mohamad
Date: 10/10/06 17:32:37
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: Re: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make
buatan sendiri??
 
Mbak, mungkin ITB memang pernah membuat prototip UAV tapi kan harus diuji
dulu di lapangan sebelum dapat diproduksi secara massal. Saya setuju bahwa
di masa yang akan datang lebih baik semua alutista tentara kita diproduksi
sendiri seperti halnya senapan, meriam,peluru kendali dan peluru biasa yang
sekarang sudah dapat diproduksi sendiri. Beberapa jenis kapal patroli cepat
juga sudah bisa dibuat di dalam negeri.
Khusus mengenai UAV ini harus diakui bahwa buatan Israel lebih unggul
dibanding yang buatan AS meskipun yang pertama mengembangkan UAV adalah AS
untuk perang Vietnam. Juga buatan Israel lebih murah. Dalam perang melawan
pasukan tank Syria keunggulan UAV Israel ini diakui oleh AS. Kini AS
mengembangkan UAV yang mampu terbang lama (satu sudah dicoba terbang dari
Kalifornia ke Australia tanpa mengisi bahan bakar di jalan) dan juga dibuat
yang tidak terdeteksi radar (stealth technology).
Soal hubungan dagang dengan Israel saya kira tidak perlu menjadi masalah
besar. Mesir, Maroko  dan Turki bahkan menjalin hubungan diplomatik.
Beberapa negara Timur Tengah sudah berdagang dengan Israel. Mengapa umat
Islam Indonesia tidak meributkan hal itu?
Selama ini beberapa peziarah dari Indonesia juga pergi ke Yerusalem, baik
yang Islam maupun yang Keristen.
So what, gitu loh.
KM
 
---Original Message---
 
From: ppiindia@yahoogroups.com
Date: 10/10/06 09:00:20
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make
buatan sendiri??
 
Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang informasi teknologi dari 
reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi rahardjo di ITB sudah 
dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk dalam negeri, 
kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa diperbaiki dan 
dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Kalo semuanya musti 
impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan produk INDO bisa 
mendunia???
Artikel yg saya ambil dr blogg 
http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/

Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo mengenai 
keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial Vehicles (UAV) 
dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya karena saya 
mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah berhasil 
menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di kampus yang 
telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah melihat presentasi 
mereka.)
UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen / militer (TNI) 
sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis. Bukankah untuk hal-
hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita kembangkan di dalam 
negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib melakukannya. 
Ini negara kita yang harus kita lindungi bersama-sama.

Pertanyaannya adalah:
Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa membuat sendiri.
Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel? Ingat, kita tidak 
memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya paham bahwa 
tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel memang sangat maju 
(tinggi). Tapi … ini masalah strategis.

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Ananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> .."Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama 
seperti
> Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)
> 
> AP:
> menhan mengutip omongannya GD tuh... :-p statement itu kan yang 
jadi alasan
> utama GD dalam membuka hubungan dagang dengan Israel... :))
> 
> salam,
> ananto
> 
> 
> On 10/9/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > *** dasar FPI.. ha ha ha
> >
> >
> >
> > Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
> > Kris Fathoni W - detikcom
> >
> > Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes rencana Dephan 
membeli
> > pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel. Namun, protes 
tersebut
> > dinilai tidak tepat. Sebab pengelola terbesar dalam rencana
> > pembelian pesawat tersebut adalah Filipina, bukan Israel.
> >
> > "Sekarang ini tidak ada satupun alutsista termasuk radar atau
> > pesawat tanpa awak yang murni dari satu negara," kata Menteri
> > Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara buka puasa di Komplek
> > Perumahan Menteri, Widya Chandra, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, 
Senin
> > (9/10/2006).
> >
> > Juwono juga mempertanyakan konsistensi FPI dalam melakukan protes
> > tersebut. Karena dia menilai, saat ini telah banyak unsur Yahudi
> > yang berada di Indonesia.
> >
> > "Uang dari orang-orang Yahudi banyak beredar dalam berbagai 
bentuk.
> > Antara lain patungan an