Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-22 Terurut Topik Ari Condro
sayang kalau orang miskin dan butuh jalan kehidupan dijeratnya
sebagaikesalahan.

mana fpi upayanya mengentaskan para pelacur dari kemiskinan ?  dalam dialog
dengan fpi, mereka minta kekuasaan negara diserahkan dulu ke mereka baru
meeka bertindak membimbing para pelacur supaya lepas dari jerat lingkaran
setan itu.

cara berpikir yang aneh ... :D

On 8/16/06, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Dear All,

 Sebenarnya masalah ini cukup simpel. Tidak ada manusia pun yang setuju
 dengan pelacuran termasuk pelcur sendiri apalagi masyarakat luas. Sayangnya
 dengan hukum sekarang sulit bisa dijerat.

 Umat ISlam (termasuk orang yang waras) gerah dengan situasi ini, kami
 punya seperangkat aturan dalam syariat ISlam yang bisa mencegah semua itu
 terjadi. Yakni agar suami tidak selingkuh dengan pelacur atau orang lain,
 istri selingkuh dengan gigolo, perdagangan perempuan dll.

 Di daerah tertentu kemudian menyetujui bahwa upaya pencegahan dan
 pemberantasan dengan munculnya Perda Syariah, ini anpirasi masyarakat daerah
 tersebut.

 Tapi entahlah kemudian orang di daerah lain atau LSM-LSM yang tak setuju
 atau agak alergi dengan nama Syariat ISlam, merasa tak setuju dengan Perda
 tersebut.
 LSM-LSM yang mengatakan diri membawa kesejahteraan rakyat?

 Padahal seperti di Bulukumba misalnya Perda Syariat ISlam sangat efektif
 untuk meningkatkan keharmonisan RT baik non muslim dan muslim, menghemat
 belanja suami karena semua perempuan yang muslim pakai kerudung. ya lah
 biaya ke salon berkurang. Pencuri pun berkurang drastis.Coba tanya saja ke
 Bupati di sana

 Perda syariah itu beratnya diawal.. semua butuh pembiasaan, seperti UU
 baru yang memberatkan. Kenapa kita tak menyempurnakan syariat ISlam yang
 tepat dan seharusnya dan bukan memperdebatkannya atau menolaknya.


 Mengatakan Perda syariat Islam atau memberi judul postingan Perda-Perda
 Diskriminatif ini juga sebuah pikiran yang picik. Menolak tanpa solusi,
 ketika orang memberi solusi atas semua masalah yang meresahkan orang banyak,
 tapi kemudian ia marah atau tak setuju. Hanya karena dia tak setuju syariat
 ISlam atau karena alergi.

 Seperti orang yang menolak RUU APP tapi tak memberi solusi terhadap
 maraknya pornografi dan pornoaksi. Sedihnya kebanyakan pihak yang menolak
 APP malah ikut dalam makin memarakkan pornografi dan pornografi.

 We need solution. bila sistem dan orang-orang pelaksananya tak
 mengakomodasi maka perlu ada perubahan total.

 Maka alangkah baiknya diskusi ini diarahkan mencari solusi itu. BUkan
 saling berdebat dan menjatuhkan.. kalau saya akan selalu memberi solusi
 sesuai syariat ISlam.. silahkan rekan-rekan yang ada di milis ini, jika ada
 yang menolaknya beri saya alasan yang kuat kenapa misalnya teman-teman di
 milis ini menolak pendapat saya. Tapi plis bukan karena alergi syariat ISlam
 tetapi lihatlah obyektifitas syariat dalam memecahkan solusi.

 salam berdiskusi

 aris


 A Nizami [EMAIL PROTECTED] nizaminz%40yahoo.com wrote:
 Kan saya sudah tulis bahwa pelacur baik laki-laki mau
 pun wanita harus dihukum. Makanya baca yang teliti
 jangan pakai emosi.

 Dalam Islam pezinah laki-laki dan wanita itu dihukum
 semua.

 Jangan sampai protes-protes eh malah hukuman buat
 pelacur dihilangkan. Perjuangankan hukuman pelacur
 baik bagi lelaki mau pun perempuan.

 --- Lina Dahlan
 wrote:

  Untuk menyatukan pendapat Mas Nizami dan mbak Carla,
  mari mbak kita
  perjuangkan perda buat pelacur laki-laki...:-)
 
  Dunia ini emang dah patriarkhi, mo diapain? Nabi aja
  semua laki2,
  apa kita pere mo protes? Adam aja diciptain
  duluan...apa kita mo
  protes?
 
  salam,
 
  --- In ppiindia@yahoogroups.com ppiindia%40yahoogroups.com, carla
 annamarie
  kneefel
  wrote:
  
   pak Nizami,
  
   bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo,
  pake kaos ketat,
  celana panjang ketat or celana boxer...or maybe
  laki2 cuman pake
  handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2
  perda tsbt..boleh
  dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur...
  
   pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2
  juga banyak...,
  tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma
  perempuan aja...,
  malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya
  drpd perempuan
  
   pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia,
  baik laki2
  maupun perempuan merupakan komoditi..., ada
  permintaan makanya ada
  penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di
  berikan
  edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn
  diberlakukan perda akan
  menghambat atau mematikan arus perdagangan seks
  tsbt...
   contoh aja iran..banyak praktek pelacuran
  terselubung, and lihat
  aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan
  nafsunya di negnya
  malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu
  bejatnya...
  
   ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender
  menunjukkan
  penggagas atau konseptor perda2 tsbt tidak peka dan
  bodoh secara
  hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan
  harkat n martabat
  perempuan.., perda2 tesebut adalah 

Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-21 Terurut Topik Nugroho Dewanto

kalau soal ini mesti ditanya ke mbak aris.

saya kan percaya demokrasi. bukan monarki absolut,
teokrasi, dan sejenisnya.


At 12:56 AM 8/19/2006, you wrote:

Mohon petromaxnya ya mas?

Negara negara yang dicadikan panutan ideologis untuk
mengkonstruksikan idee khilafat Islamyah itu semuanya dynastic
structure?

Jadi, negara yang akan dibangun kelak itu, dipimpin oleh sebuah
keluarga raja? absolut monarchy seperti dizaman dahoeloe? rajanya
mau diambilkan dari mana?

Salam

danardono

--- In mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, 
Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 
  At 11:08 AM 8/18/2006, you wrote:
 
 
  Nyatanyapun, Ali ra terlalu lembut hati menjadi
pemimpin...sehingga
  kurang berhasil melawan nafsu musuh2nya. Itupun sudah takdir Allah
  SWT harus begini dunia ini...
 
  ==
 
  tepat sekali. ali memang lebih memilih menjadi orang baik,
ketimbang adu
  licik dengan muawiyah.
 
  sudah takdir Allah juga orang syiah dikuyo-kuyo saudaranya sendiri
  sesama pemeluk islam semasa dinasti umayah yang berusia 92 tahun.
 
  kemudian datang dinasti abasiyah berkuasa. eh, ternyata
penderitaaan
  orang syiah semasa dinasti umayah dulu cuma ibarat anak kecil
  dijewer kupingnya dibanding nestapa dibawah dinasti abasiyah yang
  berusia 524 tahun.
 
  btw, memiliki syahwat politik itu manusiawi kok.
 
  aku juga punya sedikit. tapi syahwat lain yang lebih sehat
  kayaknya lebih besar :---))
 





[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-18 Terurut Topik Nugroho Dewanto
At 11:08 AM 8/18/2006, you wrote:


Nyatanyapun, Ali ra terlalu lembut hati menjadi pemimpin...sehingga
kurang berhasil melawan nafsu musuh2nya. Itupun sudah takdir Allah
SWT harus begini dunia ini...

==

tepat sekali. ali memang lebih memilih menjadi orang baik, ketimbang adu
licik dengan muawiyah.

sudah takdir Allah juga orang syiah dikuyo-kuyo saudaranya sendiri
sesama pemeluk islam semasa dinasti umayah yang berusia 92 tahun.

kemudian datang dinasti abasiyah berkuasa. eh, ternyata penderitaaan
orang syiah semasa dinasti umayah dulu cuma ibarat anak kecil
dijewer kupingnya dibanding nestapa dibawah dinasti abasiyah yang
berusia 524 tahun.

btw, memiliki syahwat politik itu manusiawi kok.

aku juga punya sedikit. tapi syahwat lain yang lebih sehat
kayaknya lebih besar :---))





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-16 Terurut Topik ndewanto
 --- Lina Dahlan
 wrote:

 Untuk menyatukan pendapat Mas Nizami dan mbak Carla,
 mari mbak kita
 perjuangkan perda buat pelacur laki-laki...:-)

 Dunia ini emang dah patriarkhi, mo diapain? Nabi aja
 semua laki2,
 apa kita pere mo protes? Adam aja diciptain
 duluan...apa kita mo
 protes?

 salam,


===

nabi yang kita ketahui semuanya laki-laki.
tapi nabi yang tidak kita ketahui? who knows ada yang
perempuan?

para penafsir agama yang datang belakangan
kebanyakan berasal dari konteks masyarakat
yang berbudaya patriarkis. tak heran produk-produk
agama yang mereka hasilkan bernuansa patriarkis.

tapi kaum yahudi sampai sekarang masih berkultur
matrilineal seperti juga masyarakat minang, banda, dll.

kaum feminis ekstrim berteriak Tuhan itu
perempuan. semata karena ingin berontak
terhadap kultur patriarki.

seperti juga kaum kulit hitam di amerika
berteriak god is black. semata karena ingin
berontak terhadap tafsir seolah Tuhan itu
berkulit/memihak kulit putih.






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-16 Terurut Topik Alpha Bagus Sunggono
Wah udah kuno ..

heil Ehud Olmert ..

Pada tanggal 06/08/16, carla annamarie kneefel
[EMAIL PROTECTED] menulis:







 the new form of facism...

 heil Hitler.


  



-- 
Salam Revolusi IT Indonesia 

Alpha Bagus Sunggono
http://bagusalfa.blogspot.com
[EMAIL PROTECTED]


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-16 Terurut Topik Nugroho Dewanto


dalam islam, nuansa feminin masih terlihat sisa-sisanya
pada ajaran syiah. (paling tidak itu yang saya amati
secara amatir).

ada penghormatan yang begitu tinggi terhadap fatimah,
yang dianggap sebagai cikal bakal 12 imam.

lukisan, kaligrafi, dan ungkapan-ungkapan yang memuji
fatimah bertebaran di rumah-rumah penduduk iran (atau
penganut syiah di indonesia) sampai sekarang.

dalam nikah mut'ah versi syiah, peran perempuan juga
amat menentukan.

pengantin perempuan yang mengucapkan ijab dengan
mengatakan: aku kawinkan engkau dengan diriku sendiri
dengan mas kawin. dalam tempo untuk mendekatkan
diri kepada Allah.

sedangkan pengantin laki-laki hanya berlaku pasif dan
mengucapkan kabul: aku terima.

tapi warna feminin ini sekarang makin pudar. nikah mut'ah
banyak dipermainkan untuk prostitusi terselubung.

para mullah (di iran, irak maupun libanon) cuma terdiri atas
kaum pria.

kegiatan perempuan bahkan dibatasi dengan menyitir ayat-ayat
qur'an yang ditafsirkan/dipengaruhi kultur arab dan persia
kuno yang patriarki.




At 03:08 PM 8/16/2006, you wrote:

ya,who knows? faktanya, no one know toh?
hmmm..saya jadi teringat ada ustadz yg menulis ttg nabi pere.
Menurut ustadz tsb ada kok nabi yg pere. Hanya saja ini berpulang
kpd apa makna nabi itu sendiri. Dimana ya saya baca ini??

Para penafsir agama 'duluan' dan 'belakangan' sama-sama patriarkis
kok...:-)

Kaum Yahudi, meski berkultur matrilineal, apa mau mengakui nabi pere
meski misalnya ada? wong Yahudisme itu faham yang paling menghina
pere kok dulunya???pere dikatakan mahluk 1/2 jadi lah, pere cuma
buat melahirkan doang lah, apalagi kalau lagi 'datang bulan'
dianggap menjijikkan dan harus dikucilkan.

hi..hi.. saya gak ingin berteriak/berontak krn saya (ingin) selalu
bersyukur dan saya orang yg cenderung pasrah...:-) Kalo ada
kebakaran aja, saya baru teriak.

wassalam,





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-16 Terurut Topik Listy
mbak Lina, yeee.. meneketehe.. :))
tanya mbak Ida tuh.. kayaknya udah pingin banget.. hik hik
 
besok upacara.. trus libur 5 hari.. waa..
guwe pasti akan kangen, ngobrol di milis ini.. :))
 
sampai jumpa..
 
wassalam,

-Original Message-
From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan
Sent: Wednesday, August 16, 2006 4:54 PM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, 
Tulisan 2* (sebarluaskan)



Saya syiah bukan ya? tak tau lah.

Tapi saya merasa puas (bersyukur...lagi) jadi pere muslimah. Gak 
merasa peran saya dibatasi. Bahkan saya membatasi diri saya sendiri 
karena batasan itu membuat saya jadi bermakna sbg pere...:-)

ya, saya juga memuji Fatimah Az-Zahra sebagaimana saya memuji ummul 
mukminin juga. Tapi tak pernah sampe begitu tingginya karena masing2 
punya kelebihan sendiri yang bisa dijadikan contoh para muslimah.

Di yang non syiah malah ada kisah ttg penghormatan kpd pere. Ketika 
mau berperang, Rasulullah itu kan mengundi siapa istrinya yang akan 
ikut ke medan perang. Hebat kan?? Aisyah ra pernah kan memimpin 
perang, mesti keok akhirnya..??(cmiiw)

Ya wong..Rasulullah sendiri pernah bilang yg intinya 'jihad seorang 
istri adalah dirumah (suaminya)'. Sumpah deh saya belum cek lagi 
kesahihan hadist ini. Tapi andaikanpun ini hadist lemah, saya sih 
suka2 aja karena dikasih kemudahan utk berjihad dirumah suaminya 
sendiri..lah..kok nyari yang sulit2 sih?. Kalau bisa dipermudah 
mengapa dipersulit? eh tebulak yak? Aneh pere itu, emang?? [sambil 
garuk2 kepala]

Sebetulnya, dalam nikah (apapun namanya), peran pere sangat 
menentukan. Coba bayangin kalo perenya gak mo nikah, lah gak akan 
ada pernikahan kan? Ada juga pernikahan sesama homo...tapi ini kan 
diluar konteks.

Alasan itu juga yang saya pakai ketika saya 'berantem' sama temen 
laki saya yang mengatakan bhw hak memilih ada pada pria...:-). Uenak 
aja!! iye gak, mbak Listy???

Nikah memang bisa dipakai sebagai alat. Itu hebatnya manusia. Bisa 
pake apa saja demi kepentingan pribadinya. Makanya, saya tetap 
berprinsip mo pake system apa aja sebuah negara itu, bergantung yang 
ngejalaninnya. Yaaa...kok muter lagi kesini seh. 
wis...hapus..hapus..sreet..sret.

wassalam,
--- In [EMAIL PROTECTED] mailto:ppiindia%40yahoogroups.com s.com, Nugroho 
Dewanto [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 
 dalam islam, nuansa feminin masih terlihat sisa-sisanya
 pada ajaran syiah. (paling tidak itu yang saya amati
 secara amatir).
 
 ada penghormatan yang begitu tinggi terhadap fatimah,
 yang dianggap sebagai cikal bakal 12 imam.
 
 lukisan, kaligrafi, dan ungkapan-ungkapan yang memuji
 fatimah bertebaran di rumah-rumah penduduk iran (atau
 penganut syiah di indonesia) sampai sekarang.
 
 dalam nikah mut'ah versi syiah, peran perempuan juga
 amat menentukan.
 
 pengantin perempuan yang mengucapkan ijab dengan
 mengatakan: aku kawinkan engkau dengan diriku sendiri
 dengan mas kawin. dalam tempo untuk mendekatkan
 diri kepada Allah.
 
 sedangkan pengantin laki-laki hanya berlaku pasif dan
 mengucapkan kabul: aku terima.
 
 tapi warna feminin ini sekarang makin pudar. nikah mut'ah
 banyak dipermainkan untuk prostitusi terselubung.
 
 para mullah (di iran, irak maupun libanon) cuma terdiri atas
 kaum pria.
 
 kegiatan perempuan bahkan dibatasi dengan menyitir ayat-ayat
 qur'an yang ditafsirkan/dipengaruhi kultur arab dan persia
 kuno yang patriarki.
 
 
 
 
 At 03:08 PM 8/16/2006, you wrote:
 
 ya,who knows? faktanya, no one know toh?
 hmmm..saya jadi teringat ada ustadz yg menulis ttg nabi pere.
 Menurut ustadz tsb ada kok nabi yg pere. Hanya saja ini berpulang
 kpd apa makna nabi itu sendiri. Dimana ya saya baca ini??
 
 Para penafsir agama 'duluan' dan 'belakangan' sama-sama patriarkis
 kok...:-)
 
 Kaum Yahudi, meski berkultur matrilineal, apa mau mengakui nabi 
pere
 meski misalnya ada? wong Yahudisme itu faham yang paling menghina
 pere kok dulunya???pere dikatakan mahluk 1/2 jadi lah, pere cuma
 buat melahirkan doang lah, apalagi kalau lagi 'datang bulan'
 dianggap menjijikkan dan harus dikucilkan.
 
 hi..hi.. saya gak ingin berteriak/berontak krn saya (ingin) selalu
 bersyukur dan saya orang yg cenderung pasrah...:-) Kalo ada
 kebakaran aja, saya baru teriak.
 
 wassalam,




 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: 

RE: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-16 Terurut Topik Nugroho Dewanto


-Original Message-
From: mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com 
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan
Sent: Wednesday, August 16, 2006 4:54 PM
To: mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 
Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

Saya syiah bukan ya? tak tau lah.
===

saya bukan syiah, tapi sedang banyak membaca
kata-kata hikmah ali bin abi thalib.

sangat mencerahkan ketimbang membaca fiqh-fiqh
yang bikin pusing.

sampai sekarang para pengacara katakan, kalau ada
dua ahli hukum berdebat maka akan muncul
tiga pendapat hukum. hehehe.


Tapi saya merasa puas (bersyukur...lagi) jadi pere muslimah. Gak
merasa peran saya dibatasi. Bahkan saya membatasi diri saya sendiri
karena batasan itu membuat saya jadi bermakna sbg pere...:-)

ya, saya juga memuji Fatimah Az-Zahra sebagaimana saya memuji ummul
mukminin juga. Tapi tak pernah sampe begitu tingginya karena masing2
punya kelebihan sendiri yang bisa dijadikan contoh para muslimah.


fatimah merupakan anak perempuan nabi.
isteri-isteri nabi yang secara tradisi disebut ummul mukminin.



Di yang non syiah malah ada kisah ttg penghormatan kpd pere. Ketika
mau berperang, Rasulullah itu kan mengundi siapa istrinya yang akan
ikut ke medan perang. Hebat kan?? Aisyah ra pernah kan memimpin
perang, mesti keok akhirnya..??(cmiiw)
===

orang syiah percaya, khusus aisyah, nabi malah memerintahkan
beliau untuk selalu diam di rumah.

aisyah melanggar dan akhirnya memimpin perang jamal melawan ali.
hehehe.

orang syiah kurang simpati kepada aisyah binti abu bakar karena beliau
dianggap selalu sentimen kepada ali dan fatimah.

mereka lebih simpati kepada hafsah binti umar yang dianggap
lebih baik kepada ali dan fatimah.

pada bagian lain, orang syiah banyak mengkritik keras ijtihad
umar (bapak hafsah) yang dianggap bertentangan dengan hadis-hadis
nabi. hehehe. rumit deh.





[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-16 Terurut Topik Nugroho Dewanto
At 06:25 PM 8/16/2006, you wrote:

Kalau baca yang begini, jangan pikir gimana orang syiah berpendapat
deh. Pikirin aja ape kate Ali bin Abi Thalib tsb. Ketidaksukaan
Syiah kepada Aisyah ra, Umar ra..karena ada syahwat politik. Jadi,
suseh deh.
==

ada teman saya yang syiah selalu katakan: dilarang melarang.
hehehe.

syahwat politik tak cuma dimiliki orang syiah, tapi juga orang
suni, dll.

aisyah tak menyukai ali dan fatimah, menurut orang syiah,
juga karena beliau ingin kepemimpinan setelah nabi
jatuh ke tangan abu bakar, ayahnya. bukan ke tangan ali.


Saya pernah baca Aisyah malah menyuruh seseorang utk bertanya kepada
Ali ra ketika orang tsb bertanya soal wudhu yang membasahi 'sorban'
krn katanya Ali lebih sering bersama Rasulullah di luar sana
(maksudnya wkt perang kali?).

Soal Aisyah berangkat perang melawan Ali tsb, bukannya ketika Nabi
SAW sudah wafat? Ini menjadi pertanyaan memang, apakah Nabi pernah
melarang wanita utk terjun ke medan perang utk perang mengangkat
senjata? Dengan tidak adanya larangan apakah berarti dibolehkan?
Kayaknya ini ada ushul fiqh nya deh??? Gak mudeng aku.
=

nabi tak pernah membatasi kegiatan perempuan. termasuk ikut
berperang.

tapi khusus untuk aisyah, menurut orang syiah, nabi perintahkan
untuk selalu diam di rumah (maksudnya jangan ikut-ikutan perang).

sebagian orang islam menafsirkan perintah itu sebagai tanda
kecintaan nabi yang lebih tinggi kepada aisyah ketimbang isteri
yang lain.

orang syiah menafsirkan perintah itu muncul karena nabi punya
waskita bahwa aisyah akan menimbulkan huru-hara bila keluar
rumah. hal yang terbukti terjadi para perang jamal yang meletus
setelah nabi, abu bakar, umar dan usman wafat.

memang susah memperdebatkan keyakinan... hehehe


Iya, saya paham kalo Fatimah puteri nabi SAW sedang ummul mukminin
adalah istri2 Nabi SAW. Sebagai umat Islam kita harus menghormati
semuanya.

Hafsah binti Umar, memang mendukung Ali pada perang tsb namun dilain
kisah ada juga Hafsah memuji Aisyah dan Aisyahpun memuji Hafsah.

Syiah itu jg banyak macemnya ...:-)
===

iya banyak sekali aliran dalam syiah.
kan islam ada 73 golongan, dan cuma satu yang benar... :--))





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik carla annamarie kneefel
pak Nizami,
   
  bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo, pake kaos ketat, celana panjang 
ketat or celana boxer...or maybe laki2 cuman pake handuk doang..klo dlihat dr 
generalisasi pasal2 perda tsbt..boleh dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur...
   
  pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2 juga banyak..., tapi knp yg 
kena tangkap, di undang-undangin cuma perempuan aja..., malah sekarang pelacur 
laki2 gak kalah jumlahnya drpd perempuan
   
  pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia, baik laki2 maupun perempuan 
merupakan komoditi..., ada permintaan makanya ada penjualan..., mestinya 
pelaku2 pelacuran tersebut di berikan edukasi, and bimbingan spritual, apakah 
dgn diberlakukan perda akan menghambat atau mematikan arus perdagangan seks 
tsbt...
  contoh aja iran..banyak praktek pelacuran terselubung, and lihat aja perilaku 
seks orang2 arab yg pusing nahan nafsunya di negnya malah hijrah ke indo utk 
pelampiasan nafsu bejatnya...
   
  ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender menunjukkan penggagas atau 
konseptor perda2 tsbt  tidak peka dan bodoh secara hukum, sehingga melahirkan 
perda2 yang memiskinkan harkat n martabat perempuan.., perda2 tesebut adalah 
legitimasi patriarkhi dan kepentingan politik kelompok tertentu.
   
   
   
   
  

Free Thinker [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Tidak ada peraturan di Indonesia yang mendukung pelacuran. Indonesia 
bukan Belanda yang melegalkan pelacuran.
Tapi kalau ada peraturan yang bersikap diskriminatif terhadap perempuan dan 
memberi peluang bagi aparat yang tak becus menuduh perempuan yang bekerja malam 
sebagai pelacur, tentu saja harus ditinjau ulang. 

Anda jangan menyesatkan: Menentang perda = mendukung pelacuran, padahal bukan 
begitu esensinya. Kesimpulan Anda dungu. 

Itu kan sama saja dalil Anda (dan banyak orang yang tak mengerti esensi 
perundangan) menuduh orang yang Menolak RUU APP = mendukung pornografi, 
padahal jelas bukan begitu maksudnya. Ini juga kesimpulan yang tak kalah 
dungunya. 

Hapuskan Perda2 diskriminatif, karena perempuan dan laki-laki sama hak dan 
kedudukannya di mata hukum.

A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha
menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan,
kemaksiatan, atau kejahatan seperti
pelacuran/perzinahan.

Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
mereka.
Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman
kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah
yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
mereka.
Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang
kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya
orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan
mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia
perbandingan-perbandingan bagi mereka. [Muhammad:1-3]

Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya
pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita
saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran
dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan
justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam
pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang.

Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu
bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin
seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan
lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan
pengguguran atau aborsi.

Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau
menentang pelaksanaan syariah Islam di mana mayoritas
wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk
tirani minoritas yang tidak demokratis.

--- Amir S. Dewana [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 
 - Original Message - 
 From: R. Husna Mulya 
 To: [EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM
 Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2*
 (sebarluaskan)
 
 
 Kebijakan Daerah Diskriminatif
 (Suatu Langkah Mundur dalam Upaya Perlindungan
 Hak-Hak Asasi Manusia di Indonesia)
 
 
 Pengantar
 
 Fenomena maraknya penerapan berbagai kebijakan
 daerah yang meresahkan masyarakat karena mengandung
 rumusan yang diskriminatif dan berpotensi pada
 munculnya ketidak pastian hukum, setidaknya dapat
 menjadi gambaran akan adanya ancaman serius terhadap
 integritas hukum nasional. Pasca penerapan otonomi
 daerah, otoritas derah mengalami euphoria untuk
 dapat mengelola pemerintahan daerahnya sesuai dengan
 ciri khas kedaerahan dan kondisi wilayahnya
 masing-masing, setelah sekian puluh tahun terikat
 pada sistem pemerintahan yang terpusat
 (sentralistik). Sayangnya, semangat yang
 sesungguhnya positif menjadi berbeda dalam tataran
 pelaksanaannya karena adanya kepentingan-kepentingan
 politik kelompok tertentu ataupun individual yang
 memanfaatkan momentum ini demi kepentingan diri
 ataupun kelompoknya.
 
 Munculnya berbagai kebijakan daerah yang mengatur
 cara berpakaian sesuai dengan aturan kelompok
 tertentu misalnya; merupakan suatu bentuk
 pelanggaran atas hak 

Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik Alpha Bagus Sunggono
Kafir itu Tidak Mempercayai Alloh
Alloh adalah Tuhannya Alam Semesta.

Kalau orang itu Tidak Percaya Tuhan, berarti tersesat.

jadi saya kira kalimat yang lebih tepat adalah demikian.

Pada tanggal 06/08/15, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] menulis:







 Mas Nizami: Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
 jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka

 Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen, Yahudi, Hindu, Hindu
 Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan disesatkan Allah?

 ??

 



-- 
Salam Revolusi IT Indonesia 

Alpha Bagus Sunggono
http://bagusalfa.blogspot.com
[EMAIL PROTECTED]


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik Al-Badruuni Enterprise
To : DH,
   
  Anda ini anak baru kemarin sore atau apa ya biar enak menyebutnya..???
  Masing-masing pemeluk agama tentu mempunyai keyakinan agamanya 
sendiri-sendiri,apakah agama Anda tidak Anda yakini kebenarannya?
   
  Begitu pula dengan kami,kami punya definisi sendiri mengenai status kafir 
yang semuanya disandarkan kepada kitab kami Al Quran. Jika Anda tidak setuju, 
itu wajar karena Anda bukan Muslimso jangan bahas lagi masalah keyakinan 
orang lain
   
  Nih orang kapan sadarnya ya.eh maklum dehudah tua...
   
  Ahmad
  

RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mas Nizami: Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka

Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen, Yahudi, Hindu, Hindu 
Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan disesatkan Allah? 

??

--- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 pak Nizami,
 
 bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo, pake kaos ketat, 
celana panjang ketat or celana boxer...or maybe laki2 cuman pake 
handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2 perda tsbt..boleh 
dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur...
 
 pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2 juga banyak..., 
tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma perempuan aja..., 
malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya drpd perempuan
 
 pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia, baik laki2 
maupun perempuan merupakan komoditi..., ada permintaan makanya ada 
penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di berikan 
edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn diberlakukan perda akan 
menghambat atau mematikan arus perdagangan seks tsbt...
 contoh aja iran..banyak praktek pelacuran terselubung, and lihat 
aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan nafsunya di negnya 
malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu bejatnya...
 
 ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender menunjukkan 
penggagas atau konseptor perda2 tsbt tidak peka dan bodoh secara 
hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan harkat n martabat 
perempuan.., perda2 tesebut adalah legitimasi patriarkhi dan 
kepentingan politik kelompok tertentu.
 
 
 
 
 
 
 Free Thinker [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Tidak ada peraturan di Indonesia yang mendukung 
pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan pelacuran.
 Tapi kalau ada peraturan yang bersikap diskriminatif terhadap 
perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak becus menuduh 
perempuan yang bekerja malam sebagai pelacur, tentu saja harus 
ditinjau ulang. 
 
 Anda jangan menyesatkan: Menentang perda = mendukung pelacuran, 
padahal bukan begitu esensinya. Kesimpulan Anda dungu. 
 
 Itu kan sama saja dalil Anda (dan banyak orang yang tak mengerti 
esensi perundangan) menuduh orang yang Menolak RUU APP = mendukung 
pornografi, padahal jelas bukan begitu maksudnya. Ini juga 
kesimpulan yang tak kalah dungunya. 
 
 Hapuskan Perda2 diskriminatif, karena perempuan dan laki-laki sama 
hak dan kedudukannya di mata hukum.
 
 A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha
 menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan,
 kemaksiatan, atau kejahatan seperti
 pelacuran/perzinahan.
 
 Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
 jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
 mereka.
 Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman
 kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah
 yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
 kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
 mereka.
 Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang
 kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya
 orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan
 mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia
 perbandingan-perbandingan bagi mereka. [Muhammad:1-3]
 
 Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya
 pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita
 saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran
 dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan
 justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam
 pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang.
 
 Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu
 bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin
 seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan
 lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan
 pengguguran atau aborsi.
 
 Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau
 menentang pelaksanaan syariah Islam di mana mayoritas
 wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk
 tirani minoritas yang tidak demokratis.
 
 --- Amir S. Dewana [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  
  - Original Message - 
  From: R. Husna Mulya 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM
  Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2*
  (sebarluaskan)
  
  
  Kebijakan Daerah Diskriminatif
  (Suatu Langkah Mundur dalam Upaya 

Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik indrawan santoso
huu..hha...haaa...haaa...
  jijik aku

A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha
menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan,
kemaksiatan, atau kejahatan seperti
pelacuran/perzinahan.

Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
mereka.
Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman
kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah
yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
mereka.
Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang
kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya
orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan
mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia
perbandingan-perbandingan bagi mereka. [Muhammad:1-3]

Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya
pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita
saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran
dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan
justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam
pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang.

Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu
bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin
seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan
lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan
pengguguran atau aborsi.

Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau
menentang pelaksanaan syariah Islam di mana mayoritas
wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk
tirani minoritas yang tidak demokratis.

--- Amir S. Dewana [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 
 - Original Message - 
 From: R. Husna Mulya 
 To: [EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM
 Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2*
 (sebarluaskan)
 
 
 Kebijakan Daerah Diskriminatif
 (Suatu Langkah Mundur dalam Upaya Perlindungan
 Hak-Hak Asasi Manusia di Indonesia)
 
 
 Pengantar
 
 Fenomena maraknya penerapan berbagai kebijakan
 daerah yang meresahkan masyarakat karena mengandung
 rumusan yang diskriminatif dan berpotensi pada
 munculnya ketidak pastian hukum, setidaknya dapat
 menjadi gambaran akan adanya ancaman serius terhadap
 integritas hukum nasional. Pasca penerapan otonomi
 daerah, otoritas derah mengalami euphoria untuk
 dapat mengelola pemerintahan daerahnya sesuai dengan
 ciri khas kedaerahan dan kondisi wilayahnya
 masing-masing, setelah sekian puluh tahun terikat
 pada sistem pemerintahan yang terpusat
 (sentralistik). Sayangnya, semangat yang
 sesungguhnya positif menjadi berbeda dalam tataran
 pelaksanaannya karena adanya kepentingan-kepentingan
 politik kelompok tertentu ataupun individual yang
 memanfaatkan momentum ini demi kepentingan diri
 ataupun kelompoknya.
 
 Munculnya berbagai kebijakan daerah yang mengatur
 cara berpakaian sesuai dengan aturan kelompok
 tertentu misalnya; merupakan suatu bentuk
 pelanggaran atas hak seseorang untuk mempunyai
 pemikiran berdasarkan nilai-nilai yang mereka anut,
 dan mengekpresikannya lewat cara berpakaian. Dalam
 hal ini, kebijakan tentang cara berpakaian tidak
 menghargai keaneka aragaman budaya dan nilai-nilai
 yang dianut masyarakat Indonesia. Tidak sedikit pula
 kebijakan daerah yang masih diskriminatif terhadap
 perempuan, misalnya kebijakan yang melarang
 perempuan untuk keluar malam (pada jam-jam tertentu)
 (Perda Gorontalo No. 10/2003 tentang Pencegahan
 Maksiat) , atau yang melekatkan perempuan pada
 status tertentu sebagai pelanggar suatu bentuk
 pidana. Misalnya pelacur adalah berjenis kelamin
 perempuan, sebagaimana yang tertera dalam Perda
 Indramayu No. 7 /1999 tentang Prostitusi  Pelacuran
 adalah suatu perbuatan dimana seorang perempuan
 menyerahkan dirinya untuk berhubungan kelamin dengan
 lawan jenisnya dan menerima pembayaran baik berupa
 uang maupun bentuk lain. 
 
 Rumusan Kebijakan Daerah yang Bertentangan dengan
 Prinsip-Prinsip Hukum Umum
 
 Berdasarkan analisis terhadap 17 (tujuh belas)
 kebijakan daerah, berikut ini adalah bentuk-bentuk
 pelanggaran atas prinsip-prinsip hukum umum yang
 dilanggar dalam beberapa Kebijakan Daerah :
 
 1. Azas Praduga Tak Bersalah (Presumption of
 Innocence)/ Obyektifitas Hukum;
 Azas ini merupakan azas universal dalam proses
 penegakan hukum. Bahwa tidak ada seorang pun dapat
 dinyatakan bersalah (melanggar suatu aturan hukum)
 sebelum dibuktikan di hadapan pengadilan yang
 berwenang. Azas ini juga menjadi dasar dalam
 perumusan suatu delik, bahwa dalam merumuskan suatu
 perbuatan yang akan dikualifikasi sebagai suatu
 tindak pelanggaran hukum (pidana), rumusan tersebut
 harus jelas dapat menunjukkan antara lain adanya;
 (i) kesengajaan/opzet; atau (ii)dengan
 maksud/oogmerk; atau (iii) kelalaian/culpa dan atau
 menunjukkan adanya sifat (i)melawan hukum; (ii)
 tanpa memiliki kewenangan untuk itu; (iii) tanpa
 ijin; dan (iv) dengan melampauai batas
 kewenangan.[1] 
 
 Pelanggaran atas prinsip tersebut baik dalam rumusan
 peraturan maupun dalam penegakan hukum 

Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik A Nizami
Kafir tidak mempercayai Allah sebagai satu-satunya
Tuhan.

Kalau menyembah selain Allah seperti Tuhan Anak, Tuhan
Bapak, dsb, itu adalah kafir menurut ajaran Islam.

--- Alpha Bagus Sunggono [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kafir itu Tidak Mempercayai Alloh
 Alloh adalah Tuhannya Alam Semesta.
 
 Kalau orang itu Tidak Percaya Tuhan, berarti
 tersesat.
 
 jadi saya kira kalimat yang lebih tepat adalah
 demikian.
 
 Pada tanggal 06/08/15, RM Danardono HADINOTO
 [EMAIL PROTECTED] menulis:
 
 
 
 
 
 
 
  Mas Nizami: Orang-orang yang kafir dan
 menghalangi (manusia) dari
  jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
 mereka
 
  Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen,
 Yahudi, Hindu, Hindu
  Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan
 disesatkan Allah?
 
  ??
 
  
 
 
 
 -- 
 Salam Revolusi IT Indonesia 
 
 Alpha Bagus Sunggono
 http://bagusalfa.blogspot.com
 [EMAIL PROTECTED]
 


===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik A Nizami
Kan saya sudah tulis bahwa pelacur baik laki-laki mau
pun wanita harus dihukum. Makanya baca yang teliti
jangan pakai emosi.

Dalam Islam pezinah laki-laki dan wanita itu dihukum
semua.

Jangan sampai protes-protes eh malah hukuman buat
pelacur dihilangkan. Perjuangankan hukuman pelacur
baik bagi lelaki mau pun perempuan.

--- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Untuk menyatukan pendapat Mas Nizami dan mbak Carla,
 mari mbak kita 
 perjuangkan perda buat pelacur laki-laki...:-)
 
 Dunia ini emang dah patriarkhi, mo diapain? Nabi aja
 semua laki2, 
 apa kita pere mo protes? Adam aja diciptain
 duluan...apa kita mo 
 protes? 
 
 salam,
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie
 kneefel 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  pak Nizami,
 
bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo,
 pake kaos ketat, 
 celana panjang ketat or celana boxer...or maybe
 laki2 cuman pake 
 handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2
 perda tsbt..boleh 
 dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur...
 
pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2
 juga banyak..., 
 tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma
 perempuan aja..., 
 malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya
 drpd perempuan
 
pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia,
 baik laki2 
 maupun perempuan merupakan komoditi..., ada
 permintaan makanya ada 
 penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di
 berikan 
 edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn
 diberlakukan perda akan 
 menghambat atau mematikan arus perdagangan seks
 tsbt...
contoh aja iran..banyak praktek pelacuran
 terselubung, and lihat 
 aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan
 nafsunya di negnya 
 malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu
 bejatnya...
 
ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender
 menunjukkan 
 penggagas atau konseptor perda2 tsbt  tidak peka dan
 bodoh secara 
 hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan
 harkat n martabat 
 perempuan.., perda2 tesebut adalah legitimasi
 patriarkhi dan 
 kepentingan politik kelompok tertentu.
 
 
 
 

  
  Free Thinker [EMAIL PROTECTED] wrote:
Tidak ada peraturan di Indonesia yang
 mendukung 
 pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan
 pelacuran.
  Tapi kalau ada peraturan yang bersikap
 diskriminatif terhadap 
 perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak
 becus menuduh 
 perempuan yang bekerja malam sebagai pelacur, tentu
 saja harus 
 ditinjau ulang. 
  
  Anda jangan menyesatkan: Menentang perda =
 mendukung pelacuran, 
 padahal bukan begitu esensinya. Kesimpulan Anda
 dungu. 
  
  Itu kan sama saja dalil Anda (dan banyak orang
 yang tak mengerti 
 esensi perundangan) menuduh orang yang Menolak RUU
 APP = mendukung 
 pornografi, padahal jelas bukan begitu maksudnya.
 Ini juga 
 kesimpulan yang tak kalah dungunya. 
  
  Hapuskan Perda2 diskriminatif, karena perempuan
 dan laki-laki sama 
 hak dan kedudukannya di mata hukum.
  
  A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha
  menghalang-halangi kebenaran dan mendukung
 kesesatan,
  kemaksiatan, atau kejahatan seperti
  pelacuran/perzinahan.
  
  Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia)
 dari
  jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
  mereka.
  Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta
 beriman
  kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan
 itulah
  yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
  kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
  mereka.
  Yang demikian adalah karena sesungguhnya
 orang-orang
  kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya
  orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan
  mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia
  perbandingan-perbandingan bagi mereka.
 [Muhammad:1-3]
  
  Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya
  pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku
 wanita
  saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang
 pelacuran
  dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita.
 Bukan
  justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam
 Islam
  pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu
 dilarang.
  
  Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan
 satu
  bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin
  seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta
 menimbulkan
  lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti
 dengan
  pengguguran atau aborsi.
  
  Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau
  menentang pelaksanaan syariah Islam di mana
 mayoritas
  wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk
  tirani minoritas yang tidak demokratis.
  
  --- Amir S. Dewana [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
  
   
   - Original Message - 
   From: R. Husna Mulya 
   To: [EMAIL PROTECTED] 
   Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM
   Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan
 2*
   (sebarluaskan)
   
   
   Kebijakan Daerah Diskriminatif
   (Suatu Langkah Mundur dalam Upaya Perlindungan
   Hak-Hak Asasi Manusia di Indonesia)
   
   
   Pengantar
   
   

Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik aris solikhah
Dear All,
   
  Sebenarnya masalah ini cukup simpel. Tidak ada manusia pun yang setuju dengan 
pelacuran termasuk pelcur sendiri apalagi masyarakat luas. Sayangnya dengan 
hukum sekarang sulit bisa dijerat. 
   
  Umat ISlam (termasuk orang yang waras) gerah dengan situasi ini, kami punya 
seperangkat aturan dalam syariat ISlam yang bisa mencegah semua itu terjadi. 
Yakni agar  suami tidak selingkuh dengan pelacur atau orang lain, istri 
selingkuh dengan gigolo, perdagangan perempuan dll. 
   
  Di daerah tertentu kemudian menyetujui bahwa upaya pencegahan dan 
pemberantasan dengan munculnya Perda Syariah, ini anpirasi masyarakat daerah 
tersebut. 
   
  Tapi entahlah kemudian orang di daerah lain atau LSM-LSM yang tak setuju atau 
agak alergi dengan nama Syariat ISlam, merasa tak setuju dengan Perda tersebut. 
  LSM-LSM yang mengatakan diri membawa kesejahteraan rakyat?
   
  Padahal seperti di Bulukumba misalnya Perda Syariat ISlam sangat efektif 
untuk meningkatkan keharmonisan RT baik non muslim dan muslim, menghemat 
belanja suami karena semua perempuan yang muslim pakai kerudung. ya lah biaya 
ke salon berkurang. Pencuri pun berkurang drastis.Coba tanya saja ke Bupati di 
sana 
   
  Perda syariah itu beratnya diawal.. semua butuh pembiasaan, seperti UU baru 
yang memberatkan. Kenapa kita tak menyempurnakan syariat ISlam yang tepat dan 
seharusnya dan bukan memperdebatkannya atau menolaknya.
   
   
  Mengatakan Perda syariat Islam atau memberi judul postingan Perda-Perda 
Diskriminatif ini juga sebuah pikiran yang picik. Menolak tanpa solusi, ketika 
orang memberi solusi atas semua masalah yang meresahkan orang banyak, tapi  
kemudian ia marah atau tak setuju. Hanya karena dia tak setuju syariat ISlam 
atau karena alergi.
   
   Seperti orang yang menolak RUU APP tapi tak memberi solusi terhadap maraknya 
pornografi dan pornoaksi. Sedihnya kebanyakan pihak yang menolak APP malah ikut 
dalam makin memarakkan pornografi dan pornografi. 
   
  We need solution. bila sistem dan orang-orang pelaksananya tak 
mengakomodasi maka perlu ada perubahan total.
   
  Maka alangkah baiknya diskusi ini diarahkan mencari solusi itu. BUkan saling 
berdebat dan menjatuhkan.. kalau saya akan selalu memberi solusi sesuai syariat 
ISlam.. silahkan rekan-rekan yang ada di milis ini, jika ada yang menolaknya  
beri saya alasan yang kuat kenapa misalnya teman-teman di milis ini menolak 
pendapat saya. Tapi plis bukan karena alergi syariat ISlam tetapi lihatlah 
obyektifitas syariat dalam memecahkan solusi. 
   
  salam berdiskusi
   
  aris
  
A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kan saya sudah tulis bahwa pelacur baik laki-laki mau
pun wanita harus dihukum. Makanya baca yang teliti
jangan pakai emosi.

Dalam Islam pezinah laki-laki dan wanita itu dihukum
semua.

Jangan sampai protes-protes eh malah hukuman buat
pelacur dihilangkan. Perjuangankan hukuman pelacur
baik bagi lelaki mau pun perempuan.

--- Lina Dahlan 
wrote:

 Untuk menyatukan pendapat Mas Nizami dan mbak Carla,
 mari mbak kita 
 perjuangkan perda buat pelacur laki-laki...:-)
 
 Dunia ini emang dah patriarkhi, mo diapain? Nabi aja
 semua laki2, 
 apa kita pere mo protes? Adam aja diciptain
 duluan...apa kita mo 
 protes? 
 
 salam,
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie
 kneefel 
 wrote:
 
  pak Nizami,
  
  bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo,
 pake kaos ketat, 
 celana panjang ketat or celana boxer...or maybe
 laki2 cuman pake 
 handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2
 perda tsbt..boleh 
 dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur...
  
  pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2
 juga banyak..., 
 tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma
 perempuan aja..., 
 malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya
 drpd perempuan
  
  pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia,
 baik laki2 
 maupun perempuan merupakan komoditi..., ada
 permintaan makanya ada 
 penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di
 berikan 
 edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn
 diberlakukan perda akan 
 menghambat atau mematikan arus perdagangan seks
 tsbt...
  contoh aja iran..banyak praktek pelacuran
 terselubung, and lihat 
 aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan
 nafsunya di negnya 
 malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu
 bejatnya...
  
  ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender
 menunjukkan 
 penggagas atau konseptor perda2 tsbt tidak peka dan
 bodoh secara 
 hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan
 harkat n martabat 
 perempuan.., perda2 tesebut adalah legitimasi
 patriarkhi dan 
 kepentingan politik kelompok tertentu.
  
  
  
  
  
  
  Free Thinker wrote:
  Tidak ada peraturan di Indonesia yang
 mendukung 
 pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan
 pelacuran.
  Tapi kalau ada peraturan yang bersikap
 diskriminatif terhadap 
 perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak
 becus menuduh 
 perempuan yang bekerja malam sebagai pelacur, tentu
 saja harus 
 ditinjau 

Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik carla annamarie kneefel
the new form of facism...

   
  heil Hitler.
  
A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kafir tidak mempercayai Allah sebagai satu-satunya
Tuhan.

Kalau menyembah selain Allah seperti Tuhan Anak, Tuhan
Bapak, dsb, itu adalah kafir menurut ajaran Islam.

--- Alpha Bagus Sunggono [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kafir itu Tidak Mempercayai Alloh
 Alloh adalah Tuhannya Alam Semesta.
 
 Kalau orang itu Tidak Percaya Tuhan, berarti
 tersesat.
 
 jadi saya kira kalimat yang lebih tepat adalah
 demikian.
 
 Pada tanggal 06/08/15, RM Danardono HADINOTO
 [EMAIL PROTECTED] menulis:
 
 
 
 
 
 
 
  Mas Nizami: Orang-orang yang kafir dan
 menghalangi (manusia) dari
  jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
 mereka
 
  Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen,
 Yahudi, Hindu, Hindu
  Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan
 disesatkan Allah?
 
  ??
 
  
 
 
 
 -- 
 Salam Revolusi IT Indonesia 
 
 Alpha Bagus Sunggono
 http://bagusalfa.blogspot.com
 [EMAIL PROTECTED]
 

===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 


-
Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com.  Check it out. 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik carla annamarie kneefel
mba Aris,
   
  budaya pelacuran memang sifatnya universal, di neg maupun pelosok manapun 
pasti ada, even di neg2 bersyariat Islam spt malaysia, n neg2 arab juga 
ada..mba.., bahkan di iran yg katanya neg yg paling keras penerapan syariah 
islamnya juga masih banyak pelacuran, bahkan utk kasus nikah kilat ala cisarua 
dimana para orang2 arab yang kebelet mau berhubungan seks dinikahkan dengan 
cara agama yg menurut kepercayaan agama mereka itu sudah halal...itu kan juga 
suatu bentuk prostitusi yang memanfaatkan ke halal an oleh agama..., klo mau 
diselidiki lebih detil lagi orang2 arab sana datang dari neg2 bersyariah 
islam..., terbukti mereka sendiri tidak menjalankan syariat agamanya bahkan 
memanfaatkan celah agama untuk kepentingan sendiri...
   
  ditambah lagi belom terbukti penerapan syariah islam dapat mematikan 
perdagangan seks kan..? mba bisa kasih contoh gak yg konkrit neg islam mana 
yang bebas prostitusi?
   
  penerapan syariah islam bukan jawaban dalam mematikan perdagangan seks...
   
  dengan adanya aturan yg membatasi kebebasan perempuan dimana posisi 
kekuasaaan dan regulator adalah kaum patriarkhi, maka dipastikan akan terjadi 
lebih banyak penindasan, perempuan akan lebih dimanfaatkan oleh kaum laki2, 
posisi laki2 adalah tidak tersentuh oleh hukum, karena dalam hal ini mereka 
adalah hukumnya...perempuan selalu menjadi korban penindasan...
   
  mba..let me make it simple..dlm hubungan seks..there's need two ppl to 
tango..rite?  tp knp dalam posisi ini perempuan yg jadi objek penderitanya...?
   
  bahkan apabila perempuan claim dia diperkosa, dia harus menghadirkan at least 
2 saksi yg semuanya adalah berjenis kelamin laki2, yg mendukung ceritanya..
   
  man..i think it's crazy..., mba..mostly perkosaan gak menjadi tontonan 
publik..mba..it's happen when no one is around.., saya jadi sangat empati 
dengan perempuan2 dari neg2 arab..pasti banyak dari mereka yg mengalami 
pemerkosaan, pelecehan seksual, tapi karena mereka dibatasi oleh hukum neg nya, 
makanya mereka menyimpan hal itu rapat2 dalam...
   
  btw..waktu saya SMA, saya banyak baca2 buku perjuangan wanita di timur 
tengah, saya salut sama mereka..., menurut saya..dibanding perempuan2 barat 
mereka lebih hebat...karena hal2 yg mereka endure...
   
  mudah2ahn hal2 tersebut gak akan dialami oleh kaum wanita di indonesia...

aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Dear All,

Sebenarnya masalah ini cukup simpel. Tidak ada manusia pun yang setuju dengan 
pelacuran termasuk pelcur sendiri apalagi masyarakat luas. Sayangnya dengan 
hukum sekarang sulit bisa dijerat. 

Umat ISlam (termasuk orang yang waras) gerah dengan situasi ini, kami punya 
seperangkat aturan dalam syariat ISlam yang bisa mencegah semua itu terjadi. 
Yakni agar suami tidak selingkuh dengan pelacur atau orang lain, istri 
selingkuh dengan gigolo, perdagangan perempuan dll. 

Di daerah tertentu kemudian menyetujui bahwa upaya pencegahan dan pemberantasan 
dengan munculnya Perda Syariah, ini anpirasi masyarakat daerah tersebut. 

Tapi entahlah kemudian orang di daerah lain atau LSM-LSM yang tak setuju atau 
agak alergi dengan nama Syariat ISlam, merasa tak setuju dengan Perda tersebut. 
LSM-LSM yang mengatakan diri membawa kesejahteraan rakyat?

Padahal seperti di Bulukumba misalnya Perda Syariat ISlam sangat efektif untuk 
meningkatkan keharmonisan RT baik non muslim dan muslim, menghemat belanja 
suami karena semua perempuan yang muslim pakai kerudung. ya lah biaya ke salon 
berkurang. Pencuri pun berkurang drastis.Coba tanya saja ke Bupati di sana 

Perda syariah itu beratnya diawal.. semua butuh pembiasaan, seperti UU baru 
yang memberatkan. Kenapa kita tak menyempurnakan syariat ISlam yang tepat dan 
seharusnya dan bukan memperdebatkannya atau menolaknya.


Mengatakan Perda syariat Islam atau memberi judul postingan Perda-Perda 
Diskriminatif ini juga sebuah pikiran yang picik. Menolak tanpa solusi, ketika 
orang memberi solusi atas semua masalah yang meresahkan orang banyak, tapi 
kemudian ia marah atau tak setuju. Hanya karena dia tak setuju syariat ISlam 
atau karena alergi.

Seperti orang yang menolak RUU APP tapi tak memberi solusi terhadap maraknya 
pornografi dan pornoaksi. Sedihnya kebanyakan pihak yang menolak APP malah ikut 
dalam makin memarakkan pornografi dan pornografi. 

We need solution. bila sistem dan orang-orang pelaksananya tak 
mengakomodasi maka perlu ada perubahan total.

Maka alangkah baiknya diskusi ini diarahkan mencari solusi itu. BUkan saling 
berdebat dan menjatuhkan.. kalau saya akan selalu memberi solusi sesuai syariat 
ISlam.. silahkan rekan-rekan yang ada di milis ini, jika ada yang menolaknya 
beri saya alasan yang kuat kenapa misalnya teman-teman di milis ini menolak 
pendapat saya. Tapi plis bukan karena alergi syariat ISlam tetapi lihatlah 
obyektifitas syariat dalam memecahkan solusi. 

salam berdiskusi

aris

A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kan saya sudah tulis bahwa pelacur baik laki-laki mau

Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-14 Terurut Topik Free Thinker
Tidak ada peraturan di Indonesia yang mendukung pelacuran. Indonesia bukan 
Belanda yang melegalkan pelacuran.
Tapi kalau ada peraturan yang bersikap diskriminatif terhadap perempuan dan 
memberi peluang bagi aparat yang tak becus menuduh perempuan yang bekerja malam 
sebagai pelacur, tentu saja harus ditinjau ulang. 
   
  Anda jangan menyesatkan: Menentang perda = mendukung pelacuran, padahal 
bukan begitu esensinya. Kesimpulan Anda dungu. 
   
  Itu kan sama saja dalil Anda (dan banyak orang yang tak mengerti esensi 
perundangan) menuduh orang yang Menolak RUU APP = mendukung pornografi, 
padahal jelas bukan begitu maksudnya. Ini juga kesimpulan yang tak kalah 
dungunya. 
   
  Hapuskan Perda2 diskriminatif, karena perempuan dan laki-laki sama hak dan 
kedudukannya di mata hukum.

A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha
menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan,
kemaksiatan, atau kejahatan seperti
pelacuran/perzinahan.

Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
mereka.
Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman
kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah
yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
mereka.
Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang
kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya
orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan
mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia
perbandingan-perbandingan bagi mereka. [Muhammad:1-3]

Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya
pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita
saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran
dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan
justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam
pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang.

Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu
bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin
seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan
lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan
pengguguran atau aborsi.

Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau
menentang pelaksanaan syariah Islam di mana mayoritas
wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk
tirani minoritas yang tidak demokratis.

--- Amir S. Dewana [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 
 - Original Message - 
 From: R. Husna Mulya 
 To: [EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM
 Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2*
 (sebarluaskan)
 
 
 Kebijakan Daerah Diskriminatif
 (Suatu Langkah Mundur dalam Upaya Perlindungan
 Hak-Hak Asasi Manusia di Indonesia)
 
 
 Pengantar
 
 Fenomena maraknya penerapan berbagai kebijakan
 daerah yang meresahkan masyarakat karena mengandung
 rumusan yang diskriminatif dan berpotensi pada
 munculnya ketidak pastian hukum, setidaknya dapat
 menjadi gambaran akan adanya ancaman serius terhadap
 integritas hukum nasional. Pasca penerapan otonomi
 daerah, otoritas derah mengalami euphoria untuk
 dapat mengelola pemerintahan daerahnya sesuai dengan
 ciri khas kedaerahan dan kondisi wilayahnya
 masing-masing, setelah sekian puluh tahun terikat
 pada sistem pemerintahan yang terpusat
 (sentralistik). Sayangnya, semangat yang
 sesungguhnya positif menjadi berbeda dalam tataran
 pelaksanaannya karena adanya kepentingan-kepentingan
 politik kelompok tertentu ataupun individual yang
 memanfaatkan momentum ini demi kepentingan diri
 ataupun kelompoknya.
 
 Munculnya berbagai kebijakan daerah yang mengatur
 cara berpakaian sesuai dengan aturan kelompok
 tertentu misalnya; merupakan suatu bentuk
 pelanggaran atas hak seseorang untuk mempunyai
 pemikiran berdasarkan nilai-nilai yang mereka anut,
 dan mengekpresikannya lewat cara berpakaian. Dalam
 hal ini, kebijakan tentang cara berpakaian tidak
 menghargai keaneka aragaman budaya dan nilai-nilai
 yang dianut masyarakat Indonesia. Tidak sedikit pula
 kebijakan daerah yang masih diskriminatif terhadap
 perempuan, misalnya kebijakan yang melarang
 perempuan untuk keluar malam (pada jam-jam tertentu)
 (Perda Gorontalo No. 10/2003 tentang Pencegahan
 Maksiat) , atau yang melekatkan perempuan pada
 status tertentu sebagai pelanggar suatu bentuk
 pidana. Misalnya pelacur adalah berjenis kelamin
 perempuan, sebagaimana yang tertera dalam Perda
 Indramayu No. 7 /1999 tentang Prostitusi  Pelacuran
 adalah suatu perbuatan dimana seorang perempuan
 menyerahkan dirinya untuk berhubungan kelamin dengan
 lawan jenisnya dan menerima pembayaran baik berupa
 uang maupun bentuk lain. 
 
 Rumusan Kebijakan Daerah yang Bertentangan dengan
 Prinsip-Prinsip Hukum Umum
 
 Berdasarkan analisis terhadap 17 (tujuh belas)
 kebijakan daerah, berikut ini adalah bentuk-bentuk
 pelanggaran atas prinsip-prinsip hukum umum yang
 dilanggar dalam beberapa Kebijakan Daerah :
 
 1. Azas Praduga Tak Bersalah (Presumption of
 Innocence)/ Obyektifitas Hukum;
 Azas ini merupakan azas universal dalam