Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
sayang kalau orang miskin dan butuh jalan kehidupan dijeratnya sebagaikesalahan. mana fpi upayanya mengentaskan para pelacur dari kemiskinan ? dalam dialog dengan fpi, mereka minta kekuasaan negara diserahkan dulu ke mereka baru meeka bertindak membimbing para pelacur supaya lepas dari jerat lingkaran setan itu. cara berpikir yang aneh ... :D On 8/16/06, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear All, Sebenarnya masalah ini cukup simpel. Tidak ada manusia pun yang setuju dengan pelacuran termasuk pelcur sendiri apalagi masyarakat luas. Sayangnya dengan hukum sekarang sulit bisa dijerat. Umat ISlam (termasuk orang yang waras) gerah dengan situasi ini, kami punya seperangkat aturan dalam syariat ISlam yang bisa mencegah semua itu terjadi. Yakni agar suami tidak selingkuh dengan pelacur atau orang lain, istri selingkuh dengan gigolo, perdagangan perempuan dll. Di daerah tertentu kemudian menyetujui bahwa upaya pencegahan dan pemberantasan dengan munculnya Perda Syariah, ini anpirasi masyarakat daerah tersebut. Tapi entahlah kemudian orang di daerah lain atau LSM-LSM yang tak setuju atau agak alergi dengan nama Syariat ISlam, merasa tak setuju dengan Perda tersebut. LSM-LSM yang mengatakan diri membawa kesejahteraan rakyat? Padahal seperti di Bulukumba misalnya Perda Syariat ISlam sangat efektif untuk meningkatkan keharmonisan RT baik non muslim dan muslim, menghemat belanja suami karena semua perempuan yang muslim pakai kerudung. ya lah biaya ke salon berkurang. Pencuri pun berkurang drastis.Coba tanya saja ke Bupati di sana Perda syariah itu beratnya diawal.. semua butuh pembiasaan, seperti UU baru yang memberatkan. Kenapa kita tak menyempurnakan syariat ISlam yang tepat dan seharusnya dan bukan memperdebatkannya atau menolaknya. Mengatakan Perda syariat Islam atau memberi judul postingan Perda-Perda Diskriminatif ini juga sebuah pikiran yang picik. Menolak tanpa solusi, ketika orang memberi solusi atas semua masalah yang meresahkan orang banyak, tapi kemudian ia marah atau tak setuju. Hanya karena dia tak setuju syariat ISlam atau karena alergi. Seperti orang yang menolak RUU APP tapi tak memberi solusi terhadap maraknya pornografi dan pornoaksi. Sedihnya kebanyakan pihak yang menolak APP malah ikut dalam makin memarakkan pornografi dan pornografi. We need solution. bila sistem dan orang-orang pelaksananya tak mengakomodasi maka perlu ada perubahan total. Maka alangkah baiknya diskusi ini diarahkan mencari solusi itu. BUkan saling berdebat dan menjatuhkan.. kalau saya akan selalu memberi solusi sesuai syariat ISlam.. silahkan rekan-rekan yang ada di milis ini, jika ada yang menolaknya beri saya alasan yang kuat kenapa misalnya teman-teman di milis ini menolak pendapat saya. Tapi plis bukan karena alergi syariat ISlam tetapi lihatlah obyektifitas syariat dalam memecahkan solusi. salam berdiskusi aris A Nizami [EMAIL PROTECTED] nizaminz%40yahoo.com wrote: Kan saya sudah tulis bahwa pelacur baik laki-laki mau pun wanita harus dihukum. Makanya baca yang teliti jangan pakai emosi. Dalam Islam pezinah laki-laki dan wanita itu dihukum semua. Jangan sampai protes-protes eh malah hukuman buat pelacur dihilangkan. Perjuangankan hukuman pelacur baik bagi lelaki mau pun perempuan. --- Lina Dahlan wrote: Untuk menyatukan pendapat Mas Nizami dan mbak Carla, mari mbak kita perjuangkan perda buat pelacur laki-laki...:-) Dunia ini emang dah patriarkhi, mo diapain? Nabi aja semua laki2, apa kita pere mo protes? Adam aja diciptain duluan...apa kita mo protes? salam, --- In ppiindia@yahoogroups.com ppiindia%40yahoogroups.com, carla annamarie kneefel wrote: pak Nizami, bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo, pake kaos ketat, celana panjang ketat or celana boxer...or maybe laki2 cuman pake handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2 perda tsbt..boleh dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur... pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2 juga banyak..., tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma perempuan aja..., malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya drpd perempuan pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia, baik laki2 maupun perempuan merupakan komoditi..., ada permintaan makanya ada penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di berikan edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn diberlakukan perda akan menghambat atau mematikan arus perdagangan seks tsbt... contoh aja iran..banyak praktek pelacuran terselubung, and lihat aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan nafsunya di negnya malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu bejatnya... ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender menunjukkan penggagas atau konseptor perda2 tsbt tidak peka dan bodoh secara hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan harkat n martabat perempuan.., perda2 tesebut adalah
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
kalau soal ini mesti ditanya ke mbak aris. saya kan percaya demokrasi. bukan monarki absolut, teokrasi, dan sejenisnya. At 12:56 AM 8/19/2006, you wrote: Mohon petromaxnya ya mas? Negara negara yang dicadikan panutan ideologis untuk mengkonstruksikan idee khilafat Islamyah itu semuanya dynastic structure? Jadi, negara yang akan dibangun kelak itu, dipimpin oleh sebuah keluarga raja? absolut monarchy seperti dizaman dahoeloe? rajanya mau diambilkan dari mana? Salam danardono --- In mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: At 11:08 AM 8/18/2006, you wrote: Nyatanyapun, Ali ra terlalu lembut hati menjadi pemimpin...sehingga kurang berhasil melawan nafsu musuh2nya. Itupun sudah takdir Allah SWT harus begini dunia ini... == tepat sekali. ali memang lebih memilih menjadi orang baik, ketimbang adu licik dengan muawiyah. sudah takdir Allah juga orang syiah dikuyo-kuyo saudaranya sendiri sesama pemeluk islam semasa dinasti umayah yang berusia 92 tahun. kemudian datang dinasti abasiyah berkuasa. eh, ternyata penderitaaan orang syiah semasa dinasti umayah dulu cuma ibarat anak kecil dijewer kupingnya dibanding nestapa dibawah dinasti abasiyah yang berusia 524 tahun. btw, memiliki syahwat politik itu manusiawi kok. aku juga punya sedikit. tapi syahwat lain yang lebih sehat kayaknya lebih besar :---)) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
At 11:08 AM 8/18/2006, you wrote: Nyatanyapun, Ali ra terlalu lembut hati menjadi pemimpin...sehingga kurang berhasil melawan nafsu musuh2nya. Itupun sudah takdir Allah SWT harus begini dunia ini... == tepat sekali. ali memang lebih memilih menjadi orang baik, ketimbang adu licik dengan muawiyah. sudah takdir Allah juga orang syiah dikuyo-kuyo saudaranya sendiri sesama pemeluk islam semasa dinasti umayah yang berusia 92 tahun. kemudian datang dinasti abasiyah berkuasa. eh, ternyata penderitaaan orang syiah semasa dinasti umayah dulu cuma ibarat anak kecil dijewer kupingnya dibanding nestapa dibawah dinasti abasiyah yang berusia 524 tahun. btw, memiliki syahwat politik itu manusiawi kok. aku juga punya sedikit. tapi syahwat lain yang lebih sehat kayaknya lebih besar :---)) *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
--- Lina Dahlan wrote: Untuk menyatukan pendapat Mas Nizami dan mbak Carla, mari mbak kita perjuangkan perda buat pelacur laki-laki...:-) Dunia ini emang dah patriarkhi, mo diapain? Nabi aja semua laki2, apa kita pere mo protes? Adam aja diciptain duluan...apa kita mo protes? salam, === nabi yang kita ketahui semuanya laki-laki. tapi nabi yang tidak kita ketahui? who knows ada yang perempuan? para penafsir agama yang datang belakangan kebanyakan berasal dari konteks masyarakat yang berbudaya patriarkis. tak heran produk-produk agama yang mereka hasilkan bernuansa patriarkis. tapi kaum yahudi sampai sekarang masih berkultur matrilineal seperti juga masyarakat minang, banda, dll. kaum feminis ekstrim berteriak Tuhan itu perempuan. semata karena ingin berontak terhadap kultur patriarki. seperti juga kaum kulit hitam di amerika berteriak god is black. semata karena ingin berontak terhadap tafsir seolah Tuhan itu berkulit/memihak kulit putih. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
Wah udah kuno .. heil Ehud Olmert .. Pada tanggal 06/08/16, carla annamarie kneefel [EMAIL PROTECTED] menulis: the new form of facism... heil Hitler. -- Salam Revolusi IT Indonesia Alpha Bagus Sunggono http://bagusalfa.blogspot.com [EMAIL PROTECTED] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
dalam islam, nuansa feminin masih terlihat sisa-sisanya pada ajaran syiah. (paling tidak itu yang saya amati secara amatir). ada penghormatan yang begitu tinggi terhadap fatimah, yang dianggap sebagai cikal bakal 12 imam. lukisan, kaligrafi, dan ungkapan-ungkapan yang memuji fatimah bertebaran di rumah-rumah penduduk iran (atau penganut syiah di indonesia) sampai sekarang. dalam nikah mut'ah versi syiah, peran perempuan juga amat menentukan. pengantin perempuan yang mengucapkan ijab dengan mengatakan: aku kawinkan engkau dengan diriku sendiri dengan mas kawin. dalam tempo untuk mendekatkan diri kepada Allah. sedangkan pengantin laki-laki hanya berlaku pasif dan mengucapkan kabul: aku terima. tapi warna feminin ini sekarang makin pudar. nikah mut'ah banyak dipermainkan untuk prostitusi terselubung. para mullah (di iran, irak maupun libanon) cuma terdiri atas kaum pria. kegiatan perempuan bahkan dibatasi dengan menyitir ayat-ayat qur'an yang ditafsirkan/dipengaruhi kultur arab dan persia kuno yang patriarki. At 03:08 PM 8/16/2006, you wrote: ya,who knows? faktanya, no one know toh? hmmm..saya jadi teringat ada ustadz yg menulis ttg nabi pere. Menurut ustadz tsb ada kok nabi yg pere. Hanya saja ini berpulang kpd apa makna nabi itu sendiri. Dimana ya saya baca ini?? Para penafsir agama 'duluan' dan 'belakangan' sama-sama patriarkis kok...:-) Kaum Yahudi, meski berkultur matrilineal, apa mau mengakui nabi pere meski misalnya ada? wong Yahudisme itu faham yang paling menghina pere kok dulunya???pere dikatakan mahluk 1/2 jadi lah, pere cuma buat melahirkan doang lah, apalagi kalau lagi 'datang bulan' dianggap menjijikkan dan harus dikucilkan. hi..hi.. saya gak ingin berteriak/berontak krn saya (ingin) selalu bersyukur dan saya orang yg cenderung pasrah...:-) Kalo ada kebakaran aja, saya baru teriak. wassalam, *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
mbak Lina, yeee.. meneketehe.. :)) tanya mbak Ida tuh.. kayaknya udah pingin banget.. hik hik besok upacara.. trus libur 5 hari.. waa.. guwe pasti akan kangen, ngobrol di milis ini.. :)) sampai jumpa.. wassalam, -Original Message- From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan Sent: Wednesday, August 16, 2006 4:54 PM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan) Saya syiah bukan ya? tak tau lah. Tapi saya merasa puas (bersyukur...lagi) jadi pere muslimah. Gak merasa peran saya dibatasi. Bahkan saya membatasi diri saya sendiri karena batasan itu membuat saya jadi bermakna sbg pere...:-) ya, saya juga memuji Fatimah Az-Zahra sebagaimana saya memuji ummul mukminin juga. Tapi tak pernah sampe begitu tingginya karena masing2 punya kelebihan sendiri yang bisa dijadikan contoh para muslimah. Di yang non syiah malah ada kisah ttg penghormatan kpd pere. Ketika mau berperang, Rasulullah itu kan mengundi siapa istrinya yang akan ikut ke medan perang. Hebat kan?? Aisyah ra pernah kan memimpin perang, mesti keok akhirnya..??(cmiiw) Ya wong..Rasulullah sendiri pernah bilang yg intinya 'jihad seorang istri adalah dirumah (suaminya)'. Sumpah deh saya belum cek lagi kesahihan hadist ini. Tapi andaikanpun ini hadist lemah, saya sih suka2 aja karena dikasih kemudahan utk berjihad dirumah suaminya sendiri..lah..kok nyari yang sulit2 sih?. Kalau bisa dipermudah mengapa dipersulit? eh tebulak yak? Aneh pere itu, emang?? [sambil garuk2 kepala] Sebetulnya, dalam nikah (apapun namanya), peran pere sangat menentukan. Coba bayangin kalo perenya gak mo nikah, lah gak akan ada pernikahan kan? Ada juga pernikahan sesama homo...tapi ini kan diluar konteks. Alasan itu juga yang saya pakai ketika saya 'berantem' sama temen laki saya yang mengatakan bhw hak memilih ada pada pria...:-). Uenak aja!! iye gak, mbak Listy??? Nikah memang bisa dipakai sebagai alat. Itu hebatnya manusia. Bisa pake apa saja demi kepentingan pribadinya. Makanya, saya tetap berprinsip mo pake system apa aja sebuah negara itu, bergantung yang ngejalaninnya. Yaaa...kok muter lagi kesini seh. wis...hapus..hapus..sreet..sret. wassalam, --- In [EMAIL PROTECTED] mailto:ppiindia%40yahoogroups.com s.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: dalam islam, nuansa feminin masih terlihat sisa-sisanya pada ajaran syiah. (paling tidak itu yang saya amati secara amatir). ada penghormatan yang begitu tinggi terhadap fatimah, yang dianggap sebagai cikal bakal 12 imam. lukisan, kaligrafi, dan ungkapan-ungkapan yang memuji fatimah bertebaran di rumah-rumah penduduk iran (atau penganut syiah di indonesia) sampai sekarang. dalam nikah mut'ah versi syiah, peran perempuan juga amat menentukan. pengantin perempuan yang mengucapkan ijab dengan mengatakan: aku kawinkan engkau dengan diriku sendiri dengan mas kawin. dalam tempo untuk mendekatkan diri kepada Allah. sedangkan pengantin laki-laki hanya berlaku pasif dan mengucapkan kabul: aku terima. tapi warna feminin ini sekarang makin pudar. nikah mut'ah banyak dipermainkan untuk prostitusi terselubung. para mullah (di iran, irak maupun libanon) cuma terdiri atas kaum pria. kegiatan perempuan bahkan dibatasi dengan menyitir ayat-ayat qur'an yang ditafsirkan/dipengaruhi kultur arab dan persia kuno yang patriarki. At 03:08 PM 8/16/2006, you wrote: ya,who knows? faktanya, no one know toh? hmmm..saya jadi teringat ada ustadz yg menulis ttg nabi pere. Menurut ustadz tsb ada kok nabi yg pere. Hanya saja ini berpulang kpd apa makna nabi itu sendiri. Dimana ya saya baca ini?? Para penafsir agama 'duluan' dan 'belakangan' sama-sama patriarkis kok...:-) Kaum Yahudi, meski berkultur matrilineal, apa mau mengakui nabi pere meski misalnya ada? wong Yahudisme itu faham yang paling menghina pere kok dulunya???pere dikatakan mahluk 1/2 jadi lah, pere cuma buat melahirkan doang lah, apalagi kalau lagi 'datang bulan' dianggap menjijikkan dan harus dikucilkan. hi..hi.. saya gak ingin berteriak/berontak krn saya (ingin) selalu bersyukur dan saya orang yg cenderung pasrah...:-) Kalo ada kebakaran aja, saya baru teriak. wassalam, [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari:
RE: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
-Original Message- From: mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan Sent: Wednesday, August 16, 2006 4:54 PM To: mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com Subject: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan) Saya syiah bukan ya? tak tau lah. === saya bukan syiah, tapi sedang banyak membaca kata-kata hikmah ali bin abi thalib. sangat mencerahkan ketimbang membaca fiqh-fiqh yang bikin pusing. sampai sekarang para pengacara katakan, kalau ada dua ahli hukum berdebat maka akan muncul tiga pendapat hukum. hehehe. Tapi saya merasa puas (bersyukur...lagi) jadi pere muslimah. Gak merasa peran saya dibatasi. Bahkan saya membatasi diri saya sendiri karena batasan itu membuat saya jadi bermakna sbg pere...:-) ya, saya juga memuji Fatimah Az-Zahra sebagaimana saya memuji ummul mukminin juga. Tapi tak pernah sampe begitu tingginya karena masing2 punya kelebihan sendiri yang bisa dijadikan contoh para muslimah. fatimah merupakan anak perempuan nabi. isteri-isteri nabi yang secara tradisi disebut ummul mukminin. Di yang non syiah malah ada kisah ttg penghormatan kpd pere. Ketika mau berperang, Rasulullah itu kan mengundi siapa istrinya yang akan ikut ke medan perang. Hebat kan?? Aisyah ra pernah kan memimpin perang, mesti keok akhirnya..??(cmiiw) === orang syiah percaya, khusus aisyah, nabi malah memerintahkan beliau untuk selalu diam di rumah. aisyah melanggar dan akhirnya memimpin perang jamal melawan ali. hehehe. orang syiah kurang simpati kepada aisyah binti abu bakar karena beliau dianggap selalu sentimen kepada ali dan fatimah. mereka lebih simpati kepada hafsah binti umar yang dianggap lebih baik kepada ali dan fatimah. pada bagian lain, orang syiah banyak mengkritik keras ijtihad umar (bapak hafsah) yang dianggap bertentangan dengan hadis-hadis nabi. hehehe. rumit deh. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
At 06:25 PM 8/16/2006, you wrote: Kalau baca yang begini, jangan pikir gimana orang syiah berpendapat deh. Pikirin aja ape kate Ali bin Abi Thalib tsb. Ketidaksukaan Syiah kepada Aisyah ra, Umar ra..karena ada syahwat politik. Jadi, suseh deh. == ada teman saya yang syiah selalu katakan: dilarang melarang. hehehe. syahwat politik tak cuma dimiliki orang syiah, tapi juga orang suni, dll. aisyah tak menyukai ali dan fatimah, menurut orang syiah, juga karena beliau ingin kepemimpinan setelah nabi jatuh ke tangan abu bakar, ayahnya. bukan ke tangan ali. Saya pernah baca Aisyah malah menyuruh seseorang utk bertanya kepada Ali ra ketika orang tsb bertanya soal wudhu yang membasahi 'sorban' krn katanya Ali lebih sering bersama Rasulullah di luar sana (maksudnya wkt perang kali?). Soal Aisyah berangkat perang melawan Ali tsb, bukannya ketika Nabi SAW sudah wafat? Ini menjadi pertanyaan memang, apakah Nabi pernah melarang wanita utk terjun ke medan perang utk perang mengangkat senjata? Dengan tidak adanya larangan apakah berarti dibolehkan? Kayaknya ini ada ushul fiqh nya deh??? Gak mudeng aku. = nabi tak pernah membatasi kegiatan perempuan. termasuk ikut berperang. tapi khusus untuk aisyah, menurut orang syiah, nabi perintahkan untuk selalu diam di rumah (maksudnya jangan ikut-ikutan perang). sebagian orang islam menafsirkan perintah itu sebagai tanda kecintaan nabi yang lebih tinggi kepada aisyah ketimbang isteri yang lain. orang syiah menafsirkan perintah itu muncul karena nabi punya waskita bahwa aisyah akan menimbulkan huru-hara bila keluar rumah. hal yang terbukti terjadi para perang jamal yang meletus setelah nabi, abu bakar, umar dan usman wafat. memang susah memperdebatkan keyakinan... hehehe Iya, saya paham kalo Fatimah puteri nabi SAW sedang ummul mukminin adalah istri2 Nabi SAW. Sebagai umat Islam kita harus menghormati semuanya. Hafsah binti Umar, memang mendukung Ali pada perang tsb namun dilain kisah ada juga Hafsah memuji Aisyah dan Aisyahpun memuji Hafsah. Syiah itu jg banyak macemnya ...:-) === iya banyak sekali aliran dalam syiah. kan islam ada 73 golongan, dan cuma satu yang benar... :--)) *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
pak Nizami, bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo, pake kaos ketat, celana panjang ketat or celana boxer...or maybe laki2 cuman pake handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2 perda tsbt..boleh dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur... pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2 juga banyak..., tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma perempuan aja..., malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya drpd perempuan pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia, baik laki2 maupun perempuan merupakan komoditi..., ada permintaan makanya ada penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di berikan edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn diberlakukan perda akan menghambat atau mematikan arus perdagangan seks tsbt... contoh aja iran..banyak praktek pelacuran terselubung, and lihat aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan nafsunya di negnya malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu bejatnya... ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender menunjukkan penggagas atau konseptor perda2 tsbt tidak peka dan bodoh secara hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan harkat n martabat perempuan.., perda2 tesebut adalah legitimasi patriarkhi dan kepentingan politik kelompok tertentu. Free Thinker [EMAIL PROTECTED] wrote: Tidak ada peraturan di Indonesia yang mendukung pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan pelacuran. Tapi kalau ada peraturan yang bersikap diskriminatif terhadap perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak becus menuduh perempuan yang bekerja malam sebagai pelacur, tentu saja harus ditinjau ulang. Anda jangan menyesatkan: Menentang perda = mendukung pelacuran, padahal bukan begitu esensinya. Kesimpulan Anda dungu. Itu kan sama saja dalil Anda (dan banyak orang yang tak mengerti esensi perundangan) menuduh orang yang Menolak RUU APP = mendukung pornografi, padahal jelas bukan begitu maksudnya. Ini juga kesimpulan yang tak kalah dungunya. Hapuskan Perda2 diskriminatif, karena perempuan dan laki-laki sama hak dan kedudukannya di mata hukum. A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan, kemaksiatan, atau kejahatan seperti pelacuran/perzinahan. Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka. Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka. [Muhammad:1-3] Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang. Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan pengguguran atau aborsi. Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau menentang pelaksanaan syariah Islam di mana mayoritas wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk tirani minoritas yang tidak demokratis. --- Amir S. Dewana [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: R. Husna Mulya To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan) Kebijakan Daerah Diskriminatif (Suatu Langkah Mundur dalam Upaya Perlindungan Hak-Hak Asasi Manusia di Indonesia) Pengantar Fenomena maraknya penerapan berbagai kebijakan daerah yang meresahkan masyarakat karena mengandung rumusan yang diskriminatif dan berpotensi pada munculnya ketidak pastian hukum, setidaknya dapat menjadi gambaran akan adanya ancaman serius terhadap integritas hukum nasional. Pasca penerapan otonomi daerah, otoritas derah mengalami euphoria untuk dapat mengelola pemerintahan daerahnya sesuai dengan ciri khas kedaerahan dan kondisi wilayahnya masing-masing, setelah sekian puluh tahun terikat pada sistem pemerintahan yang terpusat (sentralistik). Sayangnya, semangat yang sesungguhnya positif menjadi berbeda dalam tataran pelaksanaannya karena adanya kepentingan-kepentingan politik kelompok tertentu ataupun individual yang memanfaatkan momentum ini demi kepentingan diri ataupun kelompoknya. Munculnya berbagai kebijakan daerah yang mengatur cara berpakaian sesuai dengan aturan kelompok tertentu misalnya; merupakan suatu bentuk pelanggaran atas hak
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
Kafir itu Tidak Mempercayai Alloh Alloh adalah Tuhannya Alam Semesta. Kalau orang itu Tidak Percaya Tuhan, berarti tersesat. jadi saya kira kalimat yang lebih tepat adalah demikian. Pada tanggal 06/08/15, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] menulis: Mas Nizami: Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen, Yahudi, Hindu, Hindu Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan disesatkan Allah? ?? -- Salam Revolusi IT Indonesia Alpha Bagus Sunggono http://bagusalfa.blogspot.com [EMAIL PROTECTED] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
To : DH, Anda ini anak baru kemarin sore atau apa ya biar enak menyebutnya..??? Masing-masing pemeluk agama tentu mempunyai keyakinan agamanya sendiri-sendiri,apakah agama Anda tidak Anda yakini kebenarannya? Begitu pula dengan kami,kami punya definisi sendiri mengenai status kafir yang semuanya disandarkan kepada kitab kami Al Quran. Jika Anda tidak setuju, itu wajar karena Anda bukan Muslimso jangan bahas lagi masalah keyakinan orang lain Nih orang kapan sadarnya ya.eh maklum dehudah tua... Ahmad RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Nizami: Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen, Yahudi, Hindu, Hindu Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan disesatkan Allah? ?? --- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel [EMAIL PROTECTED] wrote: pak Nizami, bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo, pake kaos ketat, celana panjang ketat or celana boxer...or maybe laki2 cuman pake handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2 perda tsbt..boleh dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur... pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2 juga banyak..., tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma perempuan aja..., malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya drpd perempuan pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia, baik laki2 maupun perempuan merupakan komoditi..., ada permintaan makanya ada penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di berikan edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn diberlakukan perda akan menghambat atau mematikan arus perdagangan seks tsbt... contoh aja iran..banyak praktek pelacuran terselubung, and lihat aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan nafsunya di negnya malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu bejatnya... ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender menunjukkan penggagas atau konseptor perda2 tsbt tidak peka dan bodoh secara hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan harkat n martabat perempuan.., perda2 tesebut adalah legitimasi patriarkhi dan kepentingan politik kelompok tertentu. Free Thinker [EMAIL PROTECTED] wrote: Tidak ada peraturan di Indonesia yang mendukung pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan pelacuran. Tapi kalau ada peraturan yang bersikap diskriminatif terhadap perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak becus menuduh perempuan yang bekerja malam sebagai pelacur, tentu saja harus ditinjau ulang. Anda jangan menyesatkan: Menentang perda = mendukung pelacuran, padahal bukan begitu esensinya. Kesimpulan Anda dungu. Itu kan sama saja dalil Anda (dan banyak orang yang tak mengerti esensi perundangan) menuduh orang yang Menolak RUU APP = mendukung pornografi, padahal jelas bukan begitu maksudnya. Ini juga kesimpulan yang tak kalah dungunya. Hapuskan Perda2 diskriminatif, karena perempuan dan laki-laki sama hak dan kedudukannya di mata hukum. A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan, kemaksiatan, atau kejahatan seperti pelacuran/perzinahan. Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka. Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka. [Muhammad:1-3] Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang. Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan pengguguran atau aborsi. Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau menentang pelaksanaan syariah Islam di mana mayoritas wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk tirani minoritas yang tidak demokratis. --- Amir S. Dewana [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: R. Husna Mulya To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan) Kebijakan Daerah Diskriminatif (Suatu Langkah Mundur dalam Upaya
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
huu..hha...haaa...haaa... jijik aku A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan, kemaksiatan, atau kejahatan seperti pelacuran/perzinahan. Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka. Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka. [Muhammad:1-3] Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang. Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan pengguguran atau aborsi. Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau menentang pelaksanaan syariah Islam di mana mayoritas wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk tirani minoritas yang tidak demokratis. --- Amir S. Dewana [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: R. Husna Mulya To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan) Kebijakan Daerah Diskriminatif (Suatu Langkah Mundur dalam Upaya Perlindungan Hak-Hak Asasi Manusia di Indonesia) Pengantar Fenomena maraknya penerapan berbagai kebijakan daerah yang meresahkan masyarakat karena mengandung rumusan yang diskriminatif dan berpotensi pada munculnya ketidak pastian hukum, setidaknya dapat menjadi gambaran akan adanya ancaman serius terhadap integritas hukum nasional. Pasca penerapan otonomi daerah, otoritas derah mengalami euphoria untuk dapat mengelola pemerintahan daerahnya sesuai dengan ciri khas kedaerahan dan kondisi wilayahnya masing-masing, setelah sekian puluh tahun terikat pada sistem pemerintahan yang terpusat (sentralistik). Sayangnya, semangat yang sesungguhnya positif menjadi berbeda dalam tataran pelaksanaannya karena adanya kepentingan-kepentingan politik kelompok tertentu ataupun individual yang memanfaatkan momentum ini demi kepentingan diri ataupun kelompoknya. Munculnya berbagai kebijakan daerah yang mengatur cara berpakaian sesuai dengan aturan kelompok tertentu misalnya; merupakan suatu bentuk pelanggaran atas hak seseorang untuk mempunyai pemikiran berdasarkan nilai-nilai yang mereka anut, dan mengekpresikannya lewat cara berpakaian. Dalam hal ini, kebijakan tentang cara berpakaian tidak menghargai keaneka aragaman budaya dan nilai-nilai yang dianut masyarakat Indonesia. Tidak sedikit pula kebijakan daerah yang masih diskriminatif terhadap perempuan, misalnya kebijakan yang melarang perempuan untuk keluar malam (pada jam-jam tertentu) (Perda Gorontalo No. 10/2003 tentang Pencegahan Maksiat) , atau yang melekatkan perempuan pada status tertentu sebagai pelanggar suatu bentuk pidana. Misalnya pelacur adalah berjenis kelamin perempuan, sebagaimana yang tertera dalam Perda Indramayu No. 7 /1999 tentang Prostitusi Pelacuran adalah suatu perbuatan dimana seorang perempuan menyerahkan dirinya untuk berhubungan kelamin dengan lawan jenisnya dan menerima pembayaran baik berupa uang maupun bentuk lain. Rumusan Kebijakan Daerah yang Bertentangan dengan Prinsip-Prinsip Hukum Umum Berdasarkan analisis terhadap 17 (tujuh belas) kebijakan daerah, berikut ini adalah bentuk-bentuk pelanggaran atas prinsip-prinsip hukum umum yang dilanggar dalam beberapa Kebijakan Daerah : 1. Azas Praduga Tak Bersalah (Presumption of Innocence)/ Obyektifitas Hukum; Azas ini merupakan azas universal dalam proses penegakan hukum. Bahwa tidak ada seorang pun dapat dinyatakan bersalah (melanggar suatu aturan hukum) sebelum dibuktikan di hadapan pengadilan yang berwenang. Azas ini juga menjadi dasar dalam perumusan suatu delik, bahwa dalam merumuskan suatu perbuatan yang akan dikualifikasi sebagai suatu tindak pelanggaran hukum (pidana), rumusan tersebut harus jelas dapat menunjukkan antara lain adanya; (i) kesengajaan/opzet; atau (ii)dengan maksud/oogmerk; atau (iii) kelalaian/culpa dan atau menunjukkan adanya sifat (i)melawan hukum; (ii) tanpa memiliki kewenangan untuk itu; (iii) tanpa ijin; dan (iv) dengan melampauai batas kewenangan.[1] Pelanggaran atas prinsip tersebut baik dalam rumusan peraturan maupun dalam penegakan hukum
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
Kafir tidak mempercayai Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Kalau menyembah selain Allah seperti Tuhan Anak, Tuhan Bapak, dsb, itu adalah kafir menurut ajaran Islam. --- Alpha Bagus Sunggono [EMAIL PROTECTED] wrote: Kafir itu Tidak Mempercayai Alloh Alloh adalah Tuhannya Alam Semesta. Kalau orang itu Tidak Percaya Tuhan, berarti tersesat. jadi saya kira kalimat yang lebih tepat adalah demikian. Pada tanggal 06/08/15, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] menulis: Mas Nizami: Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen, Yahudi, Hindu, Hindu Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan disesatkan Allah? ?? -- Salam Revolusi IT Indonesia Alpha Bagus Sunggono http://bagusalfa.blogspot.com [EMAIL PROTECTED] === Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits? Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://www.media-islam.or.id __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
Kan saya sudah tulis bahwa pelacur baik laki-laki mau pun wanita harus dihukum. Makanya baca yang teliti jangan pakai emosi. Dalam Islam pezinah laki-laki dan wanita itu dihukum semua. Jangan sampai protes-protes eh malah hukuman buat pelacur dihilangkan. Perjuangankan hukuman pelacur baik bagi lelaki mau pun perempuan. --- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk menyatukan pendapat Mas Nizami dan mbak Carla, mari mbak kita perjuangkan perda buat pelacur laki-laki...:-) Dunia ini emang dah patriarkhi, mo diapain? Nabi aja semua laki2, apa kita pere mo protes? Adam aja diciptain duluan...apa kita mo protes? salam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel [EMAIL PROTECTED] wrote: pak Nizami, bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo, pake kaos ketat, celana panjang ketat or celana boxer...or maybe laki2 cuman pake handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2 perda tsbt..boleh dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur... pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2 juga banyak..., tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma perempuan aja..., malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya drpd perempuan pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia, baik laki2 maupun perempuan merupakan komoditi..., ada permintaan makanya ada penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di berikan edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn diberlakukan perda akan menghambat atau mematikan arus perdagangan seks tsbt... contoh aja iran..banyak praktek pelacuran terselubung, and lihat aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan nafsunya di negnya malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu bejatnya... ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender menunjukkan penggagas atau konseptor perda2 tsbt tidak peka dan bodoh secara hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan harkat n martabat perempuan.., perda2 tesebut adalah legitimasi patriarkhi dan kepentingan politik kelompok tertentu. Free Thinker [EMAIL PROTECTED] wrote: Tidak ada peraturan di Indonesia yang mendukung pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan pelacuran. Tapi kalau ada peraturan yang bersikap diskriminatif terhadap perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak becus menuduh perempuan yang bekerja malam sebagai pelacur, tentu saja harus ditinjau ulang. Anda jangan menyesatkan: Menentang perda = mendukung pelacuran, padahal bukan begitu esensinya. Kesimpulan Anda dungu. Itu kan sama saja dalil Anda (dan banyak orang yang tak mengerti esensi perundangan) menuduh orang yang Menolak RUU APP = mendukung pornografi, padahal jelas bukan begitu maksudnya. Ini juga kesimpulan yang tak kalah dungunya. Hapuskan Perda2 diskriminatif, karena perempuan dan laki-laki sama hak dan kedudukannya di mata hukum. A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan, kemaksiatan, atau kejahatan seperti pelacuran/perzinahan. Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka. Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka. [Muhammad:1-3] Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang. Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan pengguguran atau aborsi. Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau menentang pelaksanaan syariah Islam di mana mayoritas wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk tirani minoritas yang tidak demokratis. --- Amir S. Dewana [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: R. Husna Mulya To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan) Kebijakan Daerah Diskriminatif (Suatu Langkah Mundur dalam Upaya Perlindungan Hak-Hak Asasi Manusia di Indonesia) Pengantar
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
Dear All, Sebenarnya masalah ini cukup simpel. Tidak ada manusia pun yang setuju dengan pelacuran termasuk pelcur sendiri apalagi masyarakat luas. Sayangnya dengan hukum sekarang sulit bisa dijerat. Umat ISlam (termasuk orang yang waras) gerah dengan situasi ini, kami punya seperangkat aturan dalam syariat ISlam yang bisa mencegah semua itu terjadi. Yakni agar suami tidak selingkuh dengan pelacur atau orang lain, istri selingkuh dengan gigolo, perdagangan perempuan dll. Di daerah tertentu kemudian menyetujui bahwa upaya pencegahan dan pemberantasan dengan munculnya Perda Syariah, ini anpirasi masyarakat daerah tersebut. Tapi entahlah kemudian orang di daerah lain atau LSM-LSM yang tak setuju atau agak alergi dengan nama Syariat ISlam, merasa tak setuju dengan Perda tersebut. LSM-LSM yang mengatakan diri membawa kesejahteraan rakyat? Padahal seperti di Bulukumba misalnya Perda Syariat ISlam sangat efektif untuk meningkatkan keharmonisan RT baik non muslim dan muslim, menghemat belanja suami karena semua perempuan yang muslim pakai kerudung. ya lah biaya ke salon berkurang. Pencuri pun berkurang drastis.Coba tanya saja ke Bupati di sana Perda syariah itu beratnya diawal.. semua butuh pembiasaan, seperti UU baru yang memberatkan. Kenapa kita tak menyempurnakan syariat ISlam yang tepat dan seharusnya dan bukan memperdebatkannya atau menolaknya. Mengatakan Perda syariat Islam atau memberi judul postingan Perda-Perda Diskriminatif ini juga sebuah pikiran yang picik. Menolak tanpa solusi, ketika orang memberi solusi atas semua masalah yang meresahkan orang banyak, tapi kemudian ia marah atau tak setuju. Hanya karena dia tak setuju syariat ISlam atau karena alergi. Seperti orang yang menolak RUU APP tapi tak memberi solusi terhadap maraknya pornografi dan pornoaksi. Sedihnya kebanyakan pihak yang menolak APP malah ikut dalam makin memarakkan pornografi dan pornografi. We need solution. bila sistem dan orang-orang pelaksananya tak mengakomodasi maka perlu ada perubahan total. Maka alangkah baiknya diskusi ini diarahkan mencari solusi itu. BUkan saling berdebat dan menjatuhkan.. kalau saya akan selalu memberi solusi sesuai syariat ISlam.. silahkan rekan-rekan yang ada di milis ini, jika ada yang menolaknya beri saya alasan yang kuat kenapa misalnya teman-teman di milis ini menolak pendapat saya. Tapi plis bukan karena alergi syariat ISlam tetapi lihatlah obyektifitas syariat dalam memecahkan solusi. salam berdiskusi aris A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Kan saya sudah tulis bahwa pelacur baik laki-laki mau pun wanita harus dihukum. Makanya baca yang teliti jangan pakai emosi. Dalam Islam pezinah laki-laki dan wanita itu dihukum semua. Jangan sampai protes-protes eh malah hukuman buat pelacur dihilangkan. Perjuangankan hukuman pelacur baik bagi lelaki mau pun perempuan. --- Lina Dahlan wrote: Untuk menyatukan pendapat Mas Nizami dan mbak Carla, mari mbak kita perjuangkan perda buat pelacur laki-laki...:-) Dunia ini emang dah patriarkhi, mo diapain? Nabi aja semua laki2, apa kita pere mo protes? Adam aja diciptain duluan...apa kita mo protes? salam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel wrote: pak Nizami, bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo, pake kaos ketat, celana panjang ketat or celana boxer...or maybe laki2 cuman pake handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2 perda tsbt..boleh dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur... pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2 juga banyak..., tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma perempuan aja..., malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya drpd perempuan pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia, baik laki2 maupun perempuan merupakan komoditi..., ada permintaan makanya ada penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di berikan edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn diberlakukan perda akan menghambat atau mematikan arus perdagangan seks tsbt... contoh aja iran..banyak praktek pelacuran terselubung, and lihat aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan nafsunya di negnya malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu bejatnya... ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender menunjukkan penggagas atau konseptor perda2 tsbt tidak peka dan bodoh secara hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan harkat n martabat perempuan.., perda2 tesebut adalah legitimasi patriarkhi dan kepentingan politik kelompok tertentu. Free Thinker wrote: Tidak ada peraturan di Indonesia yang mendukung pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan pelacuran. Tapi kalau ada peraturan yang bersikap diskriminatif terhadap perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak becus menuduh perempuan yang bekerja malam sebagai pelacur, tentu saja harus ditinjau
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
the new form of facism... heil Hitler. A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Kafir tidak mempercayai Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Kalau menyembah selain Allah seperti Tuhan Anak, Tuhan Bapak, dsb, itu adalah kafir menurut ajaran Islam. --- Alpha Bagus Sunggono [EMAIL PROTECTED] wrote: Kafir itu Tidak Mempercayai Alloh Alloh adalah Tuhannya Alam Semesta. Kalau orang itu Tidak Percaya Tuhan, berarti tersesat. jadi saya kira kalimat yang lebih tepat adalah demikian. Pada tanggal 06/08/15, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] menulis: Mas Nizami: Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen, Yahudi, Hindu, Hindu Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan disesatkan Allah? ?? -- Salam Revolusi IT Indonesia Alpha Bagus Sunggono http://bagusalfa.blogspot.com [EMAIL PROTECTED] === Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits? Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://www.media-islam.or.id __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com. Check it out. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
mba Aris, budaya pelacuran memang sifatnya universal, di neg maupun pelosok manapun pasti ada, even di neg2 bersyariat Islam spt malaysia, n neg2 arab juga ada..mba.., bahkan di iran yg katanya neg yg paling keras penerapan syariah islamnya juga masih banyak pelacuran, bahkan utk kasus nikah kilat ala cisarua dimana para orang2 arab yang kebelet mau berhubungan seks dinikahkan dengan cara agama yg menurut kepercayaan agama mereka itu sudah halal...itu kan juga suatu bentuk prostitusi yang memanfaatkan ke halal an oleh agama..., klo mau diselidiki lebih detil lagi orang2 arab sana datang dari neg2 bersyariah islam..., terbukti mereka sendiri tidak menjalankan syariat agamanya bahkan memanfaatkan celah agama untuk kepentingan sendiri... ditambah lagi belom terbukti penerapan syariah islam dapat mematikan perdagangan seks kan..? mba bisa kasih contoh gak yg konkrit neg islam mana yang bebas prostitusi? penerapan syariah islam bukan jawaban dalam mematikan perdagangan seks... dengan adanya aturan yg membatasi kebebasan perempuan dimana posisi kekuasaaan dan regulator adalah kaum patriarkhi, maka dipastikan akan terjadi lebih banyak penindasan, perempuan akan lebih dimanfaatkan oleh kaum laki2, posisi laki2 adalah tidak tersentuh oleh hukum, karena dalam hal ini mereka adalah hukumnya...perempuan selalu menjadi korban penindasan... mba..let me make it simple..dlm hubungan seks..there's need two ppl to tango..rite? tp knp dalam posisi ini perempuan yg jadi objek penderitanya...? bahkan apabila perempuan claim dia diperkosa, dia harus menghadirkan at least 2 saksi yg semuanya adalah berjenis kelamin laki2, yg mendukung ceritanya.. man..i think it's crazy..., mba..mostly perkosaan gak menjadi tontonan publik..mba..it's happen when no one is around.., saya jadi sangat empati dengan perempuan2 dari neg2 arab..pasti banyak dari mereka yg mengalami pemerkosaan, pelecehan seksual, tapi karena mereka dibatasi oleh hukum neg nya, makanya mereka menyimpan hal itu rapat2 dalam... btw..waktu saya SMA, saya banyak baca2 buku perjuangan wanita di timur tengah, saya salut sama mereka..., menurut saya..dibanding perempuan2 barat mereka lebih hebat...karena hal2 yg mereka endure... mudah2ahn hal2 tersebut gak akan dialami oleh kaum wanita di indonesia... aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear All, Sebenarnya masalah ini cukup simpel. Tidak ada manusia pun yang setuju dengan pelacuran termasuk pelcur sendiri apalagi masyarakat luas. Sayangnya dengan hukum sekarang sulit bisa dijerat. Umat ISlam (termasuk orang yang waras) gerah dengan situasi ini, kami punya seperangkat aturan dalam syariat ISlam yang bisa mencegah semua itu terjadi. Yakni agar suami tidak selingkuh dengan pelacur atau orang lain, istri selingkuh dengan gigolo, perdagangan perempuan dll. Di daerah tertentu kemudian menyetujui bahwa upaya pencegahan dan pemberantasan dengan munculnya Perda Syariah, ini anpirasi masyarakat daerah tersebut. Tapi entahlah kemudian orang di daerah lain atau LSM-LSM yang tak setuju atau agak alergi dengan nama Syariat ISlam, merasa tak setuju dengan Perda tersebut. LSM-LSM yang mengatakan diri membawa kesejahteraan rakyat? Padahal seperti di Bulukumba misalnya Perda Syariat ISlam sangat efektif untuk meningkatkan keharmonisan RT baik non muslim dan muslim, menghemat belanja suami karena semua perempuan yang muslim pakai kerudung. ya lah biaya ke salon berkurang. Pencuri pun berkurang drastis.Coba tanya saja ke Bupati di sana Perda syariah itu beratnya diawal.. semua butuh pembiasaan, seperti UU baru yang memberatkan. Kenapa kita tak menyempurnakan syariat ISlam yang tepat dan seharusnya dan bukan memperdebatkannya atau menolaknya. Mengatakan Perda syariat Islam atau memberi judul postingan Perda-Perda Diskriminatif ini juga sebuah pikiran yang picik. Menolak tanpa solusi, ketika orang memberi solusi atas semua masalah yang meresahkan orang banyak, tapi kemudian ia marah atau tak setuju. Hanya karena dia tak setuju syariat ISlam atau karena alergi. Seperti orang yang menolak RUU APP tapi tak memberi solusi terhadap maraknya pornografi dan pornoaksi. Sedihnya kebanyakan pihak yang menolak APP malah ikut dalam makin memarakkan pornografi dan pornografi. We need solution. bila sistem dan orang-orang pelaksananya tak mengakomodasi maka perlu ada perubahan total. Maka alangkah baiknya diskusi ini diarahkan mencari solusi itu. BUkan saling berdebat dan menjatuhkan.. kalau saya akan selalu memberi solusi sesuai syariat ISlam.. silahkan rekan-rekan yang ada di milis ini, jika ada yang menolaknya beri saya alasan yang kuat kenapa misalnya teman-teman di milis ini menolak pendapat saya. Tapi plis bukan karena alergi syariat ISlam tetapi lihatlah obyektifitas syariat dalam memecahkan solusi. salam berdiskusi aris A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Kan saya sudah tulis bahwa pelacur baik laki-laki mau
Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)
Tidak ada peraturan di Indonesia yang mendukung pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan pelacuran. Tapi kalau ada peraturan yang bersikap diskriminatif terhadap perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak becus menuduh perempuan yang bekerja malam sebagai pelacur, tentu saja harus ditinjau ulang. Anda jangan menyesatkan: Menentang perda = mendukung pelacuran, padahal bukan begitu esensinya. Kesimpulan Anda dungu. Itu kan sama saja dalil Anda (dan banyak orang yang tak mengerti esensi perundangan) menuduh orang yang Menolak RUU APP = mendukung pornografi, padahal jelas bukan begitu maksudnya. Ini juga kesimpulan yang tak kalah dungunya. Hapuskan Perda2 diskriminatif, karena perempuan dan laki-laki sama hak dan kedudukannya di mata hukum. A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan, kemaksiatan, atau kejahatan seperti pelacuran/perzinahan. Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka. Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka. [Muhammad:1-3] Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang. Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan pengguguran atau aborsi. Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau menentang pelaksanaan syariah Islam di mana mayoritas wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk tirani minoritas yang tidak demokratis. --- Amir S. Dewana [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: R. Husna Mulya To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan) Kebijakan Daerah Diskriminatif (Suatu Langkah Mundur dalam Upaya Perlindungan Hak-Hak Asasi Manusia di Indonesia) Pengantar Fenomena maraknya penerapan berbagai kebijakan daerah yang meresahkan masyarakat karena mengandung rumusan yang diskriminatif dan berpotensi pada munculnya ketidak pastian hukum, setidaknya dapat menjadi gambaran akan adanya ancaman serius terhadap integritas hukum nasional. Pasca penerapan otonomi daerah, otoritas derah mengalami euphoria untuk dapat mengelola pemerintahan daerahnya sesuai dengan ciri khas kedaerahan dan kondisi wilayahnya masing-masing, setelah sekian puluh tahun terikat pada sistem pemerintahan yang terpusat (sentralistik). Sayangnya, semangat yang sesungguhnya positif menjadi berbeda dalam tataran pelaksanaannya karena adanya kepentingan-kepentingan politik kelompok tertentu ataupun individual yang memanfaatkan momentum ini demi kepentingan diri ataupun kelompoknya. Munculnya berbagai kebijakan daerah yang mengatur cara berpakaian sesuai dengan aturan kelompok tertentu misalnya; merupakan suatu bentuk pelanggaran atas hak seseorang untuk mempunyai pemikiran berdasarkan nilai-nilai yang mereka anut, dan mengekpresikannya lewat cara berpakaian. Dalam hal ini, kebijakan tentang cara berpakaian tidak menghargai keaneka aragaman budaya dan nilai-nilai yang dianut masyarakat Indonesia. Tidak sedikit pula kebijakan daerah yang masih diskriminatif terhadap perempuan, misalnya kebijakan yang melarang perempuan untuk keluar malam (pada jam-jam tertentu) (Perda Gorontalo No. 10/2003 tentang Pencegahan Maksiat) , atau yang melekatkan perempuan pada status tertentu sebagai pelanggar suatu bentuk pidana. Misalnya pelacur adalah berjenis kelamin perempuan, sebagaimana yang tertera dalam Perda Indramayu No. 7 /1999 tentang Prostitusi Pelacuran adalah suatu perbuatan dimana seorang perempuan menyerahkan dirinya untuk berhubungan kelamin dengan lawan jenisnya dan menerima pembayaran baik berupa uang maupun bentuk lain. Rumusan Kebijakan Daerah yang Bertentangan dengan Prinsip-Prinsip Hukum Umum Berdasarkan analisis terhadap 17 (tujuh belas) kebijakan daerah, berikut ini adalah bentuk-bentuk pelanggaran atas prinsip-prinsip hukum umum yang dilanggar dalam beberapa Kebijakan Daerah : 1. Azas Praduga Tak Bersalah (Presumption of Innocence)/ Obyektifitas Hukum; Azas ini merupakan azas universal dalam