[proletar] Harapan
Einstein berkata: “Saya memandang & melihat apa yg dilihat org lain. Kemudian saya memikirkan hal² yg tak pernah dipikirkan org lain”. Sudah seharusnya setiap kita memiliki keinginan sangat kuat untuk menggunakan semua anugerah yang diberikan Tuhan, mendengar genderang harapan berseru kepada kita: “Bangun! Bangun! Melangkahlah ke depan”. Sering kali sedemikian tumpulnya kemampuan kita utk mendengar irama genderang yg tdk terdengar oleh org lain itu. Apa yang menyebabkan ketulian itu? Penyebabnya adalah terlalu banyak mendengarkan perkataan para pesimis. "Kau pikir kau siapa?” ”Kau tidak berbakat dlm hal itu”. “Kau tidak berpeluang, jadi, untuk apa mencoba?” Kalau mendengarkan org yg negatif, kita bisa terbawa untuk berpikir bahwa mereka memang tahu apa yg mereka bicarakan. Mendengarkan mereka akan membuat mereka bersuara lbh keras. Akhirnya, harapan pun per-lahan² meredup. Percayalah, genderang harapan masih terus berdentam keras bagi semua generasi yg sejak awal telah menciptakan kehidupan yang Iebih baik. Albert Einstein dan ribuan pemikir hebat lain dikeluarkan dari sekolah karena terlalu bodoh untuk diajari. Mereka diberitahu bahwa mereka terlalu bodoh untuk belajar! lngat, tidak ada seorang pun yang mengetahui kemampuan Anda selain diri Anda sendiri. Genderang harapan itu masih ada sampai sekarang. Yg harus Anda lakukan adalah menaruh jari di atas urat nadi lengan Anda agar dapat merasakannya, agar dapat mendengarnya berseru kepada Anda: “Bangun!” Di semua rumpun bangsa di bumi ini, sebagian mendengar genderang harapan. Sebagian membungkam para pesimis dan sukses. Sebagian lagi jatuh, namun bangun & berjuang lagi. Mereka yg mendengar adalah para pelaku, pencipta, dan pemimpin. Sebagian berani, dan berbaris maju mengikuti irama genderang. Apakah itu Anda? Semoga harapan selalu menyertai Anda dan Sukses utk Anda. Surabaya Ch@™ pin: 21EF6D92 Powered by Telkomsel BlackBerry® Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage: http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[proletar] Harapan
Pada masa yang lalu, ada seorang pengusaha yang cukup berhasil di ibukota. Ketika sang pengusaha kaya tersebut jatuh sakit, satu per satu pabrik dan harta benda yang mereka punya dijual. Harta mereka terkuras untuk berbagai biaya pengobatan penyakitnya. Hingga akhirnya mereka harus pindah ke pinggiran kota dan membuka rumah makan sederhana. Karena sakit yang tak kunjung sembuh, sang pengusahapun akhirnya meninggal dunia. Beberapa tahun kemudian, rumah makan sederhana itu pun harus berganti rupa menjadi warung makan yang lebih kecil di sebelah pasar. Setelah lama tak mendengar kabarnya, kini setiap malam tampak sang istri pengusah tsb dibantu oleh anak dan menantunya menggelar tikar berjualan lesehan di alun-alun kota. Cucunya sudah beberapa. Orang-orang pun masih mengenal masa lalunya yang berkelimpahan. Namun, ia tak kehilangan senyumnya yang tegar saat meladeni para pembeli. Akhirnya seorang mahasiswa langganan warung makan ini bertanya kepada ibu itu: "Wahai ibu, bagaimana kau sedemikian kuat dan selalu tersenyum?" “Harapan nak! Jangan kehilangan harapan. Bukankah seorang guru dunia pernah berujar, karena harapanlah seorang ibu menyusui anaknya. Karena harapanlah kita menanam pohon meski kita tahu kita tak kan sempat memetik buahnya yang ranum bertahun-tahun kemudian. Sekali kau kehilangan harapan, kau kehilangan seluruh kekuatanmu untuk menghadapi dunia”. My friend... Jangan pernah putus harapan dalam mengarungi kehidupan.. Selamat Sore... Surabaya Ch@™ pin: 21EF6D92 Powered by Telkomsel BlackBerry® Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage: http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[proletar] Harapan Abang Becak!
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2007070807034316 Minggu, 8 Juli 2007 BURAS Harapan Abang Becak! "DALAM apel siaga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se-Provinsi Lampung di GOR Saburai kemarin, ditayangkan di layar besar rekaman harapan seorang abang becak!" ujar Umar. "Kata dia, pembangunan maju pesat, tapi hidup kami tetap susah! Sebab itu, kalau memilih gubernur baru untuk Lampung nanti, pilih yang memikirkan nasib rakyat kecil seperti kami ini!" "Harapannya sederhana, bahkan normatif!" sambut Amir. "Tapi untuk memenuhinya, tak mudah mencari gubernur seperti yang dia harapkan itu! Sebab, kebanyakan pemimpin terobsesi kemegahan, yang di dalamnya abang becak dan rakyat kecil umumnya tak masuk sebagai bagiannya!" "Mungkin karena menyadari hal itu, abang becak bernama Rasman, tinggal di Kedaton dan narik di kawasan Pasir Gintung, yang diberi kehormatan selaku orator terakhir dalam apel siaga tersebut, tak mau menyebut harapan yang cenderung fisis-material!" ujar Umar. "Yang ia inginkan cuma bisa menjadi seperti kader PKS--yang memenuhi gedung itu! Bukan masalah duniawi ukurannya, melainkan bagaimana bisa selalu dalam rida Allah!" "Menyentuh sekali!" sambut Amir. "Harapan abang becak kedua itu lebih cenderung ke arah ukhrawi! Tapi kalau harapan kedua abang becak dipadu, muncul sebuah model kepemimpinan yang holistik komprehensif, pemimpin dunia akhirat!" "Waduh, pemimpin harapan abang becak itu bisa jadi model pemimpin buat semua lapisan masyarakat!" tegas Umar. "Yakni suatu pemimpin yang profetik, dengan kepribadian berorientasi Sunah Rasul--akhlaqul-karimah!" "Memang!" timpal Amir. "Bahkan ketika model kepemimpinan profetik itu pakai konsep Barat, yang berarti berpihak kepada kaum lemah dan yang tertindas, nyambung dengan harapan abang becak pertama!" "Keberpihakan pemimpin profetik kepada yang lemah itu mutlak karena kalau sampai pemimpin berpihak kepada si kuat, tak bedanya dia yang menghantamkan durian ke mentimun!" tegas Umar. "Maka itu, sang pemimpin harus berpihak yang lemah agar bisa melindungi mentimun dari durian!" "Tapi lazimnya selama ini justru pemimpin lebih dekat dengan pihak yang kuat, justru sebagai penyangga kekuasaannya!" timpal Amir. "Sering terbaca, kala durian benturan dengan mentimun, secara terbuka atau tertutup sang penguasa berpihak pada durian, setidaknya membuat kebijakan yang menguntungkan durian!" "Maka itu, apel siaga kader PKS itu menarik tegas Pilgub tahun 2008 sebagai batas antara masa kini dengan segala gejala buruk itu dan masa depan yang harus diperjuangkan agar membawa perubahan menjadi lebih baik!" tegas Umar "Betapa pentingnya Pilgub tahun 2008 sebagai jembatan peralihan kedua era, kader PKS se-Provinsi Lampung harus Siaga Satu untuk menyeleksi agar mendapatkan seorang pemimpin yang benar-benar mampu dan sesuai dengan harapan mereka!" "Siaga Satu sepanjang proses seleksi calon pemimpin hingga pemilihan langsung nanti, bukanlah hal yang berlebihan!" sambut Amir. "Soalnya, tidaklah mudah mencari pemimpin yang memenuhi kriteria harapan abang becak itu di Lampung! Mudah-mudahan saja ada!" *** [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage: http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[proletar] Harapan di Balik Hasil Suksesi di Politani Negeri Pangkep
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=22274 Harapan di Balik Hasil Suksesi di Politani Negeri Pangkep ( 08 May 2006, 3 x , cetak, Komentar) Politeknik Pertanian Negeri Pangkep sukses menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilihan Direktur periode 2006 - 2010 pada tanggal 20 April 2006. Peserta pesta demokrasi kampus yang terletak di batas Kabuten Pangkep dan Barru ini, tergolong sangat spektakuler karena mengikutsertakan seluruh warga kampus dalam empat kategori pemilih, yaitu : mahasiswa, pegawai, dosen non senat dan dosen yang menjadi anggota senat; dengan nilai suara masing: 0,1 untuk mahasiswa, 0,5 untuk pegawai, 1,0 untuk dosen non senat, dan 6,0 untuk dosen yang menjadi anggota senat. Sukses pelaksanaan suksesi yang sangat demokratis seperti ini tentulah merupakan sukses seluruh warga Politeknik Pertanian Negeri Pangkep di bawah kepemimpinan Saudara Ir Zainal Abidin Musa, putra Pangkep yang "menoreh banyak perubahan" di dalam kiprahnya menakhodai Politani selama dua periode berturut-turut. Sebagai dosen yang sudah lama malang-melintang di Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, penulis sempat juga dihinggapi oleh rasa was-was akan kemungkinan-kemungkinan terjadinya gesekan-gesekan di antara sesama warga kampus selama proses suksesi tersebut digelindingkan. Namun Alhamdulillah, kekhawatiran-kekhawatiran seperti itu segera sirna, pupus dan tergantikan dengan harapan masa depan yang lebih gemilang di bawah kepemimpinan baru yang lahir dari pilihan mayoritas (lebih 50 persen) warga politani. Siapa pun yang dihasilkan dari pesta demokrasi tersebut tentulah sosok yang ideal, dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, sesuai dengan kondisi kekinian (esisting condition) yang terjadi di Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Itulah cerminan keinginan kebanyakan warga Politani sebagai masyarakat ilmiah yang menjunjung tinggi nilai-nilai rasionalitas dan objektivitas di dalam bersikap, bertindak, dan berperilaku. Mengikutsertakan seluruh warga Politeknik Pertanian Negeri Pangkep dalam menentukan pimpinan masa depannya merupakan hasil kompromi melalui kesepakatan senat dalam mengakomodasi keinginan semua komponen (kecuali mahasiswa) untuk berkontribusi dalam menyalurkan hak demokrasinya. Di samping itu, juga diharapkan dapat mereduksi kemungkinan-kemungkinan yang ditengarai bisa mengurangi kualitas hasil pemilihan. Tiap komponen yang berkontribusi dalam pemberian hak suara, cenderung ada tititk rawannya masing-masing, tetapi juga setiap komponen tersebut dapat menjadi penyeimbang di antara komponen yang lainnya. Namun tetap dengan catatan bahwa setiap komponen akan menentukan pilihannya berdasarkan pertimbangan yang berbeda dalam satu bingkai utama, yaitu: menjaga citra dan mempertahankan eksistensi Politeknik Pertanian Negeri Pangkep sebagai suatu Lembaga Pendidikan Tinggi Vokasional. Seperti institusi pendidikan lainnya, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep yang sudah eksis selama hampir dua dekade (18 tahun), tentu ada masa kejayaan ada masa kemerosotannya. Kondisi fluktuatif seperti itu tentulah merupakan sesuatu yang wajar untuk juga terus disikapi secara wajar oleh seluruh komponen yang ada dengan prinsip bahwa keberhasilan adalah keberhasilan untuk semua, tak perlu ada yang menjadi pahlawan; begitu juga kemerosotan adalah kemerosotan bagi semua, tak perlu mencari kambing hitamnya. Prinsip dan tanggung jawab seperti inilah yang harus dipupuk dan ditumbuhkembangkan oleh pimpinan baru, untuk menghargai berbagai perbedaan sehingga tidak menjadikan warga Politani terkotak-kotak dalam sekat perbedaan tersebut. Dengan kesadaran dan sikap hidup seperti itulah yang akan merekat berbagai perbedaan tersebut sebagai suatu potensi untuk saling mengisi dan melengkapi, saling menghargai dan saling pengertian dalam kesatuan sebagai civitas akademi, menuju satu cita-cia bersama membangun, mengemba ngkan, memajukan dan mempertahankan eksistensi Politeknik Pertanian Negeri Pangkep menyongsong hari esok yang lebih cerah. "Pemimpin baru - harapan baru" tidak hanya sekadar menjadi harapan, tetapi adalah cita-cita luhur dalam sanubari segenap warga Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, yang di dalamnya terhimpun: 159 dosen, 164 pegawai (administrasi, teknisi/laboran, dan instruktur), dan 302 mahasiswa (3 angkatan dan 5 jurusan). Lebih dari 50 persen mereka itulah semua dengan nilai suara yang berbeda menitipkan harapan baru berupa amanah tanggung jawab ke pundak pemimpin baru yang akan menakhodai Politeknik Pertanian Negeri Pangkep empat tahun ke depan. Berbagai tantangan berat ke depan menghadang di pelupuk mata, merosotnya jumlah calon mahasiswa baru dalam 7 tahun terakhir ini adalah masalah yang paling kritis untuk dicarikan solusi lebih dari apa yang telah dilakukan selama ini. Sebab tanpa peningkatan jumlah mahasiswa yang diterima setiap tahunnya, berar
[proletar] Harapan di Balik Hasil Suksesi di Politani Negeri Pangkep
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=22274 Harapan di Balik Hasil Suksesi di Politani Negeri Pangkep ( 08 May 2006, 3 x , cetak, Komentar) Politeknik Pertanian Negeri Pangkep sukses menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilihan Direktur periode 2006 - 2010 pada tanggal 20 April 2006. Peserta pesta demokrasi kampus yang terletak di batas Kabuten Pangkep dan Barru ini, tergolong sangat spektakuler karena mengikutsertakan seluruh warga kampus dalam empat kategori pemilih, yaitu : mahasiswa, pegawai, dosen non senat dan dosen yang menjadi anggota senat; dengan nilai suara masing: 0,1 untuk mahasiswa, 0,5 untuk pegawai, 1,0 untuk dosen non senat, dan 6,0 untuk dosen yang menjadi anggota senat. Sukses pelaksanaan suksesi yang sangat demokratis seperti ini tentulah merupakan sukses seluruh warga Politeknik Pertanian Negeri Pangkep di bawah kepemimpinan Saudara Ir Zainal Abidin Musa, putra Pangkep yang "menoreh banyak perubahan" di dalam kiprahnya menakhodai Politani selama dua periode berturut-turut. Sebagai dosen yang sudah lama malang-melintang di Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, penulis sempat juga dihinggapi oleh rasa was-was akan kemungkinan-kemungkinan terjadinya gesekan-gesekan di antara sesama warga kampus selama proses suksesi tersebut digelindingkan. Namun Alhamdulillah, kekhawatiran-kekhawatiran seperti itu segera sirna, pupus dan tergantikan dengan harapan masa depan yang lebih gemilang di bawah kepemimpinan baru yang lahir dari pilihan mayoritas (lebih 50 persen) warga politani. Siapa pun yang dihasilkan dari pesta demokrasi tersebut tentulah sosok yang ideal, dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, sesuai dengan kondisi kekinian (esisting condition) yang terjadi di Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Itulah cerminan keinginan kebanyakan warga Politani sebagai masyarakat ilmiah yang menjunjung tinggi nilai-nilai rasionalitas dan objektivitas di dalam bersikap, bertindak, dan berperilaku. Mengikutsertakan seluruh warga Politeknik Pertanian Negeri Pangkep dalam menentukan pimpinan masa depannya merupakan hasil kompromi melalui kesepakatan senat dalam mengakomodasi keinginan semua komponen (kecuali mahasiswa) untuk berkontribusi dalam menyalurkan hak demokrasinya. Di samping itu, juga diharapkan dapat mereduksi kemungkinan-kemungkinan yang ditengarai bisa mengurangi kualitas hasil pemilihan. Tiap komponen yang berkontribusi dalam pemberian hak suara, cenderung ada tititk rawannya masing-masing, tetapi juga setiap komponen tersebut dapat menjadi penyeimbang di antara komponen yang lainnya. Namun tetap dengan catatan bahwa setiap komponen akan menentukan pilihannya berdasarkan pertimbangan yang berbeda dalam satu bingkai utama, yaitu: menjaga citra dan mempertahankan eksistensi Politeknik Pertanian Negeri Pangkep sebagai suatu Lembaga Pendidikan Tinggi Vokasional. Seperti institusi pendidikan lainnya, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep yang sudah eksis selama hampir dua dekade (18 tahun), tentu ada masa kejayaan ada masa kemerosotannya. Kondisi fluktuatif seperti itu tentulah merupakan sesuatu yang wajar untuk juga terus disikapi secara wajar oleh seluruh komponen yang ada dengan prinsip bahwa keberhasilan adalah keberhasilan untuk semua, tak perlu ada yang menjadi pahlawan; begitu juga kemerosotan adalah kemerosotan bagi semua, tak perlu mencari kambing hitamnya. Prinsip dan tanggung jawab seperti inilah yang harus dipupuk dan ditumbuhkembangkan oleh pimpinan baru, untuk menghargai berbagai perbedaan sehingga tidak menjadikan warga Politani terkotak-kotak dalam sekat perbedaan tersebut. Dengan kesadaran dan sikap hidup seperti itulah yang akan merekat berbagai perbedaan tersebut sebagai suatu potensi untuk saling mengisi dan melengkapi, saling menghargai dan saling pengertian dalam kesatuan sebagai civitas akademi, menuju satu cita-cia bersama membangun, mengemba ngkan, memajukan dan mempertahankan eksistensi Politeknik Pertanian Negeri Pangkep menyongsong hari esok yang lebih cerah. "Pemimpin baru - harapan baru" tidak hanya sekadar menjadi harapan, tetapi adalah cita-cita luhur dalam sanubari segenap warga Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, yang di dalamnya terhimpun: 159 dosen, 164 pegawai (administrasi, teknisi/laboran, dan instruktur), dan 302 mahasiswa (3 angkatan dan 5 jurusan). Lebih dari 50 persen mereka itulah semua dengan nilai suara yang berbeda menitipkan harapan baru berupa amanah tanggung jawab ke pundak pemimpin baru yang akan menakhodai Politeknik Pertanian Negeri Pangkep empat tahun ke depan. Berbagai tantangan berat ke depan menghadang di pelupuk mata, merosotnya jumlah calon mahasiswa baru dalam 7 tahun terakhir ini adalah masalah yang paling kritis untuk dicarikan solusi lebih dari apa yang telah dilakukan selama ini. Sebab tanpa peningkatan jumlah mahasiswa yang diterima setiap tahunnya, berar
[proletar] Harapan Rusak dan Menyesatkan
MEDIA INDONESIA Jum'at, 25 November 2005 Harapan Rusak dan Menyesatkan Yahya Abdurrahman, Anggota Lajnah Tsaqafiyah Hizbut Tahrir Indonesia SAAT mencermati tulisan M Dawam Raharjo (Media Indonesia, 22 November 2005) yang bertajuk 'Mendambakan UU Kebebasan Beragama' dan berisi poin-poin penting tentang mekanisme serta interaksi antarumat beragama dalam sebuah masyarakat (negara) sekuler, ternyata isinya sangat rusak dan menyesatkan kaum muslim. Dalam tulisannya, Dawam membangun pandangan dengan menghubungkan sikap Islam terhadap sekularisme, pluralisme, dan liberalisme (kebebasan)--yang menurut pendapatnya--tidak bertentangan dengan agama Islam. Bahkan teks ayat Alquran laa ikraha fi ad-din sebagai dasar ide sekularisme, pluralisme, dan kebebasan. Dawam berpendapat ide kebebasan beragama sebagai asas liberalisme dan pluralisme bertemu dengan sekularisme, sesungguhnya tidak bertentangan dengan agama, termasuk Islam. Pernyataan ini keliru dan amat berbahaya, seakan-akan Islam tidak bertentangan dengan paham sekularisme, liberalisme, dan pluralisme. Masalahnya, jika kita mencermati teks-teks Alquran, terutama ayat tadi, pemahaman seperti itu tidak pernah ditemukan dalam sumber hukum Islam. Laa ikraha fi ad-din diartikan 'tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)', bukan seperti diartikan--secara salah--oleh Dawam dengan 'tidak ada paksaan dalam agama'. Dawam juga mengartikan la rohbaniyah fi al-Islam dengan 'tidak ada otoritas keagamaan dalam Islam', padahal yang benar, 'tidak ada kerahiban atau sistem kependetaan di dalam Islam'. Jika ayat tersebut diartikan dengan tidak ada paksaan dalam agama, berarti tidak ada paksaan untuk memasuki agama (Islam), dan juga tidak ada paksaan untuk keluar dari agama (Islam). Makna ini bertentangan dengan QS Ali Imran: 85. Ayat la ikraha fi ad-din ditulis seperti itu, bukan la ikraha fi din. Di dalam bahasa Arab, makna sebuah kata yang memiliki awalan al (huruf alif dan lam) artinya berbeda dengan kata yang tidak memiliki awalan al. Al pada ayat itu menunjukkan lil jins, yaitu agama yang dimaksudkan adalah agama Islam, bukan agama lain. Maksud dari ayat la ikraha fi ad-din ditafsirkan, 'janganlah engkau memaksa seorang (kafir)-pun untuk memasuki agama Islam.' (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur'an al-'Adhim, vol I/383). Jadi, sasaran dari ayat tersebut adalah nonmuslim, bukan muslim. Oleh karena itu, Islam melarang seorang muslim keluar dari agamanya. Sebaliknya, Islam tidak memaksa orang nonmuslim untuk memasuki agama Islam. Konsekuensinya, semua agama adalah salah, kecuali Islam. Seorang muslim diwajibkan terikat dengan hukum-hukum Islam. Hukum Islam melarang berpindah ke agama selain Islam. Dalam hukum Islam dikenal istilah murtad, yaitu kembali menjadi kafir setelah sebelumnya menganut agama Islam (Kamus <>al-Mu'jam al-Wasith, vol I/338). Pengertian murtad, berbeda dengan pemahaman Dawam. Menurutnya berpindah agama tidak disebut kafir, karena istilah kafir bukan berarti memiliki agama lain, melainkan karena menentang perintah Tuhan. Perpindahan agama harus dianggap peristiwa biasa. Pandangan Dawam tentang kebebasan, sama dengan pendapat kapitalis-sekuler. Bagi penganut paham sekuler, semua agama adalah benar, malahan tidak beragama pun bisa dibenarkan. Pandangan ini berawal dari ide pluralisme. Ide ini lahir dari paham kapitalisme-sekularisme. Ide ini membolehkan muncul dan berkembangnya berbagai kelompok, organisasi, partai, gerakan, dan yang sejenisnya, yang mencerminkan keberadaan majemuknya masyarakat, yang harus dipelihara aspirasinya, apa pun bentuk dan wujudnya. Bagi mereka, pluralisme bukan sekadar diizinkannya keberadaan kelompok-kelompok keagamaan tanpa memedulikan jenis dan bentuk agamanya, melainkan juga diizinkan pula keberadaan komunitas-komunitas homo, nudis, dan lain sebagainya. Jika seseorang sanggup membentuk agama baru, membuat berhala dan Tuhan baru, membuat syariat baru, membuat komunitas agama baru, sesuai dengan keinginan dan kesukaan pembuatnya, hal itu dibolehkan asal tidak mengganggu ketenteraman umum. Islam mengakui kemajemukan masyarakat dan pluralitas (bukan pluralisme). Namun, tidak berarti pengakuan atas kebenaran dari ajaran-ajaran mereka. Dalam masyarakat Islam di Madinah juga terdapat komunitas Yahudi, Nasrani, bahkan paganisme dan Majusi. Keberadaan berbagai macam agama dan keyakinan tersebut terus ada hingga sepeninggal Rasulullah SAW. Mereka tetap di bawah kekuasaan Islam dan diakui keberadaannya, tetapi bukan berarti Islam mengakui ajaran-ajaran mereka. Mereka tetap dicap sebagai komunitas kafir, tetapi komunitas kafir yang bersedia tunduk di bawah aturan-aturan Islam. Negara Islam pada masa itu memberi warna Islam, dan tidak memberi warna lainnya. Hal ini sesuatu yang wajar dan juga dijumpai di negara-negara lain yang memiliki ideologi tertentu. Uni Soviet kala itu, paham kapitalisme dan liberalisme sama sekali dilarang. Islam masih diyakini sebagian penduduknya t
[proletar] Harapan bagi Kekuasaan Kehakiman
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/06/opini/1868350.htm Harapan bagi Kekuasaan Kehakiman Oleh: H BENJAMIN MANGKOEDILAGA Nuansa penegakan hukum di Indonesia akhir-akhir ini diwarnai mulai dari telah terpilihnya tujuh anggota Komisi Yudisial, putusan bebas Nurdin Halid, sampai dengan dikuranginya masa hukuman Tommy Soeharto dalam rangka pengajuan PK-nya. Dalam rangka terpilihnya tujuh anggota Komisi Yudisial, kita semua hanya berharap komisi ini baru dapat berfungsi beberapa lama waktu lagi ke depan karena komisi ini terlebih dahulu harus dilengkapi dengan sarana kesekretariatan yang canggih, sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, dan tata cara kerja yang baku. Terhadap putusan Nurdin Halid dan ringannya hukuman terhadap Adiguna Sutowo, saya sepenuhnya menyetujui pendapat dari Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh bahwasanya sandiwara belum selesai dan masih ada upaya hukum seterusnya. Terhadap putusan PK Tommy Soeharto, kiranya reaksi dan silang pendapat akan berjalan terus sampai munculnya kembali suatu kasus hukum yang lebih dahsyat! Saya sepenuhnya sependapat dengan Ketua Mahkamah Agung (MA) Bagir Manan mengenai tercoreng-morengnya lembaga peradilan setelah terkuaknya sejumlah uang Rp 250 juta di areal kepaniteraan Pengadilan Tinggi Jakarta dalam kasus Abdullah Puteh. Memang jumlah uang sebesar itu atau mungkin lebih lagi di areal gedung peradilan merupakan hal yang harus dianggap biasa kalau terkait dengan eksekusi pengadilan. Namun, itu pun layaknya terdapat pada pengadilan tingkat pertama di mana sesuai dengan ketentuan eksekusi dilaksanakan di bawah ketua pengadilan di mana perkara itu ditangani dan diputus. Bahwasanya ini terjadi di areal kepaniteraan pengadilan tinggi adalah suatu hal yang ganjil, patut dipertanyakan, patut dilacak, dan dituntaskan penyelesaiannya. Dalam rangka peperangan terhadap korupsi yang genderang perangnya telah dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seyogianya para hakim yang berada di lapangan berperan sebagai the queen of the battle field atau kalau menyitir ucapan HR Dharsono (alm) yang menyatakan bahwa "a duty of a soldier is to make the mission of his officer's success!" Para hakim yang berada di lapangan seyogianya membuat apa yang dicanangkan oleh Presiden Yudhoyono dapat tercapai. Untuk itu, para hakim harus profesional, berani menyatakan salah adalah salah, yang benar adalah benar, atau berani menyatakan merah adalah merah, putih adalah putih, demi merah putihnya republik dengan membuang jauh-jauh aroma yang miring yang masih sering tercium. Lesu darah Memang gaung pemberantasan antikorupsi terasa masih kurang menyentuh Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi). Sebagai salah satu organisasi para hakim masih terasa lambat langkahnya dibandingkan dengan langkah-langkah yang telah diambil pengurus Kadin, Nahdlatul Ulama, maupun Muhammadiyah yang telah sejak lama pernah mengikrarkan tekadnya untuk aktif dalam pemberantasan korupsi. Organisasi Ikahi seolah-olah telah kehilangan jati dirinya sebagai suatu organisasi perjuangan seperti terasa pada awal-awal pembentukannya dahulu pada masa kepemimpinan Asikin Kusumaatmadja. Pada periode itu, organisasi bergema mulai dari nilai perjuangan hingga pembentukan direktorat jenderal tersendiri yang mengurus administrasi keuangan secara tersendiri sampai dengan terbentuknya direktorat tersendiri pada Departemen Kehakiman, perbaikan gaji dan kesejahteraan hakim, sampai dengan menurunkan seorang Ketua MA dari jabatannya. Organisasi ini gaungnya memang tidak terdengar lagi, terutama pada saat persoalan yang menyangkut masa depan para hakim itu timbul. Ikahi tidak pernah menyuarakan profil-profil hakim agung, Ketua MA yang bagaimana, calon Komisi Yudisial bagaimana, yang menjadi ukuran atau solusi dalam rangka memberantas korupsi dan menaikkan citra kekuasaan kehakiman kita. Tiadanya gaung itulah yang mungkin menyebabkan keadaan kekuasaan kehakiman kita pada keadaan sekarang ini lesu darah, tanpa gairah. Mutu akademis hakim Suatu hal yang menggembirakan adalah makin banyaknya SDM kekuasaan kehakiman, mulai dari hakim tingkat pertama sampai dengan hakim agung, yang memperoleh kesempatan untuk meningkatkan mutu akademisnya, mengikuti program- program S2 dan S3 ilmu hukum pada berbagai program pascasarjana di berbagai perguruan tinggi. Kemudian banyaknya sponsor yang membiayai program-program untuk meluaskan wawasan maupun pendalaman materi hukum pada masa akhir-akhir ini telah pula dilaksanakan, baik dalam bentuk mengikuti seminar- seminar, mengikuti berbagai pertemuan ilmiah, maupun studi perbandingan ke luar negeri. Bagi saya, program-program semacam ini lebih akan bermanfaat bila diperuntukkan bagi para hakim muda atau para hakim tinggi yang masih memiliki masa pengabdian lebih panjang dibandingkan dengan program tersebut diberikan kepa
Re: [proletar] Harapan untuk pengusaha restoran di Batam
Lha.bisa bubar dong semua restoran Padang, sur ( justru uniknya restoran Padang adalah lauk pauknya yang tahan lama dan memang layak makan pula ) ps. Kayaknya si penulis dibawah baru tahu ada restoran jenis padang, dan juga gak pernah masuk kedapur restoran. + - Original Message - From: "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> > http://www.harianbatampos.com/mod.php?mod=diskusi&op=viewdisk&did=77 > > Harapan untuk pengusaha restoran di Batam > By dara > Thursday, 06-January-2005, 13:11:59 32 clicks > > > Saya berharap untuk pengusaha2 restoran di Batam supaya tidak menjual makanan2 yg udah ga pantes lagi dimakan alias makanan sisa dari hari sebelumnya yg ga kejual ataw habis. > Contoh dunk negara2 maju lainnya, makanan yg ga kejual untuk hari tersebut di buang or dikasiin ke orang2 jalanan. Bukannya dijual lagi hari berikutnya. Please dechhh... Kalau mau untung jangan merugikan kami customer. Kita kan udah bela2in ngeluarin duit untuk menikmatin makanan ehhh ga taunya... Gw amatin ada satu restoran padang yg sebelum jam 11 siang sering nge-serve lauk pauk sisa sehari sebelumnya. > Peace > > Response > Harapan untuk pengusaha restoran di Batam > By aisyah Thursday, 06-January-2005, 14:41:16 > > kok ngak terus terang aja nama restorannya, biar kapok pok pok, kalo gini kan restorannya ngak gitu peduli, anjing menggonggong kapilah berlalu ya pastilahhh... > > Your Response? > To write a response, you have to login first. If you're not a member yet, it's free to Register. > Yahoo! Groups Sponsor ~--> Has someone you know been affected by illness or disease? Network for Good is THE place to support health awareness efforts! http://us.click.yahoo.com/rkgkPB/UOnJAA/Zx0JAA/uTGrlB/TM ~-> Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage: http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[proletar] Harapan untuk pengusaha restoran di Batam
http://www.harianbatampos.com/mod.php?mod=diskusi&op=viewdisk&did=77 Harapan untuk pengusaha restoran di Batam By dara Thursday, 06-January-2005, 13:11:59 32 clicks Saya berharap untuk pengusaha2 restoran di Batam supaya tidak menjual makanan2 yg udah ga pantes lagi dimakan alias makanan sisa dari hari sebelumnya yg ga kejual ataw habis. Contoh dunk negara2 maju lainnya, makanan yg ga kejual untuk hari tersebut di buang or dikasiin ke orang2 jalanan. Bukannya dijual lagi hari berikutnya. Please dechhh... Kalau mau untung jangan merugikan kami customer. Kita kan udah bela2in ngeluarin duit untuk menikmatin makanan ehhh ga taunya... Gw amatin ada satu restoran padang yg sebelum jam 11 siang sering nge-serve lauk pauk sisa sehari sebelumnya. Peace Response Harapan untuk pengusaha restoran di Batam By aisyah Thursday, 06-January-2005, 14:41:16 kok ngak terus terang aja nama restorannya, biar kapok pok pok, kalo gini kan restorannya ngak gitu peduli, anjing menggonggong kapilah berlalu ya pastilahhh... Your Response? To write a response, you have to login first. If you're not a member yet, it's free to Register. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Has someone you know been affected by illness or disease? Network for Good is THE place to support health awareness efforts! http://us.click.yahoo.com/rkgkPB/UOnJAA/Zx0JAA/uTGrlB/TM ~-> Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage: http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/