Re: ( 3 ) [R@ntau-Net] Tragedi Mina

2004-02-14 Thread Rahima
Assalamualaikum.Wr.Wb.

Saya copylan sekedar untuk diketahui oleh kita-kita
saja.Betapa banyak masalah-masalah baru yang di
timbulkan oleh beberapa orang Islam terhadap
permasalahan agama.

Ada yang melontarkan Shalat tidak wajib,jilbab tidak
wajib,boleh kawin dengan orang Musyrik.Dan hampir
semua mereka yang melontarkan itu maaf ( berasal dari
mereka yang pernah belajar dari Eropah ).Saya bukan
mengatakan semua yang belajar agama ( khusus
agama,tidak scients yang lainnya ) di Eropah itu
semacam itu,tidak karena banyak juga yang belajar di
agama di Eropah,masih cukup kuat argument keagamaannya
yang mendahulukan nash ketimbang akal.

Dan pada umumnya mereka-mereka itu datang ke
Mesir,tujuannya selalu saja ,langsung kepemerintah
Mesir,sementara kita mahasiswa disini selalu mencegah
kerisuhan ,konflik, yang akan di timbulkan oleh
mereka-mereka ini.Semua ini demi menjaga nama baik
mahasiswa Mesir,dan kita dapat belajar dengan
tenang.Tanpa kesulitan dari pihak Mesir,akibat
pernyataan dan sikap mereka,yang selalu berusaha terus
mengusik ketenangan mahasiswa Mesir yang sedang
belajar di Al Azhar.Kita tidak tahu mengapa
akhir-akhir ini kami sering menghadapi permasalahan
semacam ini.Mungkin ini cobaan sekaligus tantangan.


 Dan seharusnya memang kita sebagai ummat
Islam,masalah akidah,agama ini yang kita pakai adalah
Nash-yang ada dari Al Qur'an hadist dulu,bila tidak
ada nash nya baru pakai akal.kalau sudah jelas hukum
yang ada dalam Al Qur'an,kenapa kita berusaha
membelokkannya dengan memakai akal  ? Lihatlah,betapa
ironisnya ada ummat islam mengatakan Shalat tidak
wajib ,kawin dengan orang Musyrik boleh,padahal sudah
jelas nash dari Al Qur'an mengatakan semua ini ?

Dan inilah beberapa contoh yang dihadapi mahasiswa
Mesir terutama yang belajar di Kairo,menghadapi
berbagai macam pendapat lain yang kebanyakan mereka
berasal dari orang yang belajar agama dari
Eropah.Memang diakui kalau kita Al Azhar lebih
mendahulukan Al Qur'an Hadist ketimbang akal.

Dan ini tantangan bagi kami yang belajar agama di
Mesir,dalam menghadapi mereka yang belajar agama di
Eropah.Bagi netter atau siapapun saja,silahkan saja
memilih mana yang lebih baik dan ketuju di hati,tugas
kami hanya menyampaikan dan menyanggah
pernyataan-pernyataan dari mereka.( karena sering
sekali orang berpendapat ,toh..dalam agama itu kan
memang selalu berbeda pendapat..?



Memang benar,tapi bagi kami juga sudah menjadi
kewajiban kami untuk menyanggah argumen itu dan
silahkan bagi yang lain untuk mengikuti mana yang
baik,tugas kami dihadapan Allah sudah selesai.



Wassalam.Rahima.


Para Netters, dibawah ini adalah salah satu tanggapan
yang ditujukan kepada salah satu pemikir JIL(Jaringan
Islam Leberal) Sukidi namanya, sama halnya dengan
Masdar F.Masudi  yang melontarkan pemikiran
"Pelaksanaan Haji ditinjau ulang" Pemikiran yang
mengacaukan ummat selama ini.
Mudah2an  manfaat dan benar2 prihatin/peduli, jangan
terkecoh dengan aktifitas JIL..!!!
Wassalam
   MSA
 
Kenapa kebenaran harus ditafsirkan?
Dari Website - Dikirim: 25/01/2004 03:01

Assalamu`àlaikum Sdr. 

Sukidi, saya tertarik membaca tulisan anda, bukan
karena kepiawaian dalam menyusun kata, mengolah dan
memaksimalkan otak, serta mengadopsi beberapa
literatur yang telah anda lumat melalui buku-buku.
Ketertarikan saya adalah karena ketergelinciran
pemahaman dan pemikiran anda tentang tuhan dan hakekat
tuhan itu sendiri. Anda selaku orang muslim, tentunya
yakin dengan konsep tuhan yang telah dipaparkan di
dalamnya, baik melalui Al-quràn maupun Assunnah.
Jangan pula anda berdalil dengan kenyataan yang ada di
masyarakat dunia ini tentang sebutan kata tuhan,
sehingga harus membenarkan atau paling tidak mengakui
akan sebutan-sebutan tuhan oleh ummat lain. 

Bahwa pluralisme, saya katakan sekali bahwa pluralisme
itu sampai hari qiamat akan tetap ada. Akan tetapi
jangan dijadikan sebagai justifikasi untuk melakukan
pembenaran terhadap pluralisme dengan segala cabang
sektenya. Kalau sekiranya kesyirikan menjadi pekerjaan
atau amalan manusia sehari-hari, apakah dengan begitu
kesyirikan itu benar? Jadi dengan adanya sebutan
terhadap tuhan oleh beragam ummat dengan segala
interpretasinya itu merupakan khasanah keilmuan barang
kali. Saya katakan itu tidak benar. Contoh misalnya :
Konsep syirik dalam islam : Ummat budha memiliki Sang
Budha Gautama dengan diabadikan dalam sebentuk patung,
maka hal ini jatuh kepada syirik . Jangan pula
anda katakan : Ah, itu kan menurut anda ! bagi orang
budha itu kan bukan kesyirikan. Demikian halnya bagi
ummat kristiani, tak jauh berbeda dengan konsep
ketuhanan yang ada didalam agama budha yang diwujudkan
dalam sebentuk patung Jesus misalnya. Barang kali ada
yang mencoba menyerang ummat Islam dengan kata-kata :
Ah,... orang Islam itu 5 kali sholat, lima kali pula
menyembah batu !. Dengan anggapan bahwa Ka`bah itu kan
terbuat dari batu. Kan patung juga ?!?! Kalau konsep
pemikiran seperti ini, dimana masing-masing individu
atau kelompok bebas memberikan tafsiran terhadap
terhad

Re: ( 3 ) [R@ntau-Net] Tragedi Mina

2004-02-14 Thread basrihasan
Assalamu'alaikum wr. wb.

Kalau berbeda pendapat kenapa harus dijadikan permusuhan? Hal ini yang
sangat
disayangkan dari sebagian kecil orang yang mengaku Islam, padahal sejak
sepeninggal Rasulullah SAW sendiri..
Anda sebagai akademisi dari universitas tertua didunia, tolong dong bersikap
akademis
jangan seperti wahabi KSA yang tidak mau bertanggung jawab, selalu
menyalahkan
takdir. Dimana sih pemikiran Masdar merugikan anda terhadap pemerintah
Mesir?
Silahkandibuktikan.

Salam

SBN

- Original Message -
From: "Rahima" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)"
<[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Saturday, February 14, 2004 4:35 PM
Subject: Re: ( 3 ) [EMAIL PROTECTED] Tragedi Mina


> Assalamualaikum.Wr.Wb.
>
> Saya copylan sekedar untuk diketahui oleh kita-kita
> saja.Betapa banyak masalah-masalah baru yang di
> timbulkan oleh beberapa orang Islam terhadap
> permasalahan agama.
>
> Ada yang melontarkan Shalat tidak wajib,jilbab tidak
> wajib,boleh kawin dengan orang Musyrik.Dan hampir
> semua mereka yang melontarkan itu maaf ( berasal dari
> mereka yang pernah belajar dari Eropah ).Saya bukan
> mengatakan semua yang belajar agama ( khusus
> agama,tidak scients yang lainnya ) di Eropah itu
> semacam itu,tidak karena banyak juga yang belajar di
> agama di Eropah,masih cukup kuat argument keagamaannya
> yang mendahulukan nash ketimbang akal.
>
> Dan pada umumnya mereka-mereka itu datang ke
> Mesir,tujuannya selalu saja ,langsung kepemerintah
> Mesir,sementara kita mahasiswa disini selalu mencegah
> kerisuhan ,konflik, yang akan di timbulkan oleh
> mereka-mereka ini.Semua ini demi menjaga nama baik
> mahasiswa Mesir,dan kita dapat belajar dengan
> tenang.Tanpa kesulitan dari pihak Mesir,akibat
> pernyataan dan sikap mereka,yang selalu berusaha terus
> mengusik ketenangan mahasiswa Mesir yang sedang
> belajar di Al Azhar.Kita tidak tahu mengapa
> akhir-akhir ini kami sering menghadapi permasalahan
> semacam ini.Mungkin ini cobaan sekaligus tantangan.
>
>
>  Dan seharusnya memang kita sebagai ummat
> Islam,masalah akidah,agama ini yang kita pakai adalah
> Nash-yang ada dari Al Qur'an hadist dulu,bila tidak
> ada nash nya baru pakai akal.kalau sudah jelas hukum
> yang ada dalam Al Qur'an,kenapa kita berusaha
> membelokkannya dengan memakai akal  ? Lihatlah,betapa
> ironisnya ada ummat islam mengatakan Shalat tidak
> wajib ,kawin dengan orang Musyrik boleh,padahal sudah
> jelas nash dari Al Qur'an mengatakan semua ini ?
>
> Dan inilah beberapa contoh yang dihadapi mahasiswa
> Mesir terutama yang belajar di Kairo,menghadapi
> berbagai macam pendapat lain yang kebanyakan mereka
> berasal dari orang yang belajar agama dari
> Eropah.Memang diakui kalau kita Al Azhar lebih
> mendahulukan Al Qur'an Hadist ketimbang akal.
>
> Dan ini tantangan bagi kami yang belajar agama di
> Mesir,dalam menghadapi mereka yang belajar agama di
> Eropah.Bagi netter atau siapapun saja,silahkan saja
> memilih mana yang lebih baik dan ketuju di hati,tugas
> kami hanya menyampaikan dan menyanggah
> pernyataan-pernyataan dari mereka.( karena sering
> sekali orang berpendapat ,toh..dalam agama itu kan
> memang selalu berbeda pendapat..?
>
>
>
> Memang benar,tapi bagi kami juga sudah menjadi
> kewajiban kami untuk menyanggah argumen itu dan
> silahkan bagi yang lain untuk mengikuti mana yang
> baik,tugas kami dihadapan Allah sudah selesai.
>
>
>
> Wassalam.Rahima.
>
>
> Para Netters, dibawah ini adalah salah satu tanggapan
> yang ditujukan kepada salah satu pemikir JIL(Jaringan
> Islam Leberal) Sukidi namanya, sama halnya dengan
> Masdar F.Masudi  yang melontarkan pemikiran
> "Pelaksanaan Haji ditinjau ulang" Pemikiran yang
> mengacaukan ummat selama ini.
> Mudah2an  manfaat dan benar2 prihatin/peduli, jangan
> terkecoh dengan aktifitas JIL..!!!
> Wassalam
>MSA
>



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: ( 3 ) [R@ntau-Net] Tragedi Mina

2004-02-15 Thread Sutan Sinaro
Assalamu'alaikum.w.w.

Dik Rahima, tak usah ditanggapi.
Karena setahu saya, memang SBN cenderung membela
Islam Liberal. Saya curiga beliau salah satu pentolan
Islam Liberal, tapi belum pasti. Dari Informasi yang 
saya dapat Islam Liberal ini termasuk rencana dunia 
Kristen untuk Kristenisasinya dengan menggunakan ayat-
ayat Al-Qur'an yang diselewengkan, dan mempergunakan 
kelemahan ummat Islam yang kebanyakan tidak tahu itu 
dari Al-Qur'an atau malah Injil berbahasa arab, dan 
argumentasi serta kemampuan berdebat.
   Berdebat dengan beliau menghabiskan waktu dan 
energy. Sampaikanlah apa yang ingin disampaikan. 
Biarkan kafilah berlalu, jangan dipedulikan.

Jazakumullah khaira

Wassalam

St. Sinaro.
 


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online.
http://taxes.yahoo.com/filing.html

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: ( 3 ) [R@ntau-Net] Tragedi Mina

2004-02-15 Thread Rahima
Waalaikumsalam.Wr.Wb.

Wow,..justru sikap akademis saya ini,saya ( maaf bukan
sok hebat ),berani berdiskusi langsung ( face to face
),memang terkadang kelihatannya orang yang berani itu
sepertinya " orang sok hebat" Padahal memang ia berani
aja,ngak lebih dari itu,bukan sombong atau sok hebat.


Dengan pak masdar ( sebenarnya belum biasa saya
panggil nama Pak Masdar,sebagaimana kalau manggil
Akbar Tanjung bukan didepan nya saya kira orang
panggil Akbar tanjung saja,tanpa embel-embel Bapak
Akbar Tanjung,Pak Soeharto,pak Amin Rais,,lain hal
kalau yang kita hadapi tersebut langsung kita bermail
ria dan berbicara langsung,baru saya panggil Pak
Masdar,Pak Akbar,..pak.Amin.dst..tapi yah ,.ngak
papalah,..demi menjaga kesopanan terhadap yang lebih
tua,meski tidak kita hadapi langsung orangnya,panggil
jugalah Bapak,..Ibu..ngak rugi dan ngak salah,meski
orang lain juga ngak melakukan hal semacam itu di
media massa yang saya baca.

Tapi yah...sayang..begitulah..niat kita baik,ingin
berdiskusi cari kebenaran,malah lari.Soal apa kerugian
kami mahasiswa Al Azhar di Kairo atas sikap Pak Masdar
juga orang-orang Islam Liberal lainnya yang datang ke
Mesir,..? Hmmm...contohnya sudah cukup banyak,lagian
ngak perlu saya ulangi lagi.

Apakah harus sudah terjadi dulu akibat pernyataan pak
Masdar,baru mahasiswa di kairo bergerak..? Lha,..kalau
begitu bukan mahasiswa akademis namanya,sudah terjadi
baru bergerak ?.Justru sikap mahasiswa akademis
berfikir dulu baru bergerak.Mengambil pelajaran dan
menganalisa permasalahan  atas negatif dan positifnya
dari suatu perkataan dan tindakan yang akan merugikan
ribuan mahasiswa lainnya,makanya kami mahasiswa disini
cepat bergerak.

Kalau saya pribadi? Yah..alhamdulilah ( sekali lagi
bukan maksud sombong ) kalau " Saya pribadi ",ngak
jadi masalah,karena saya bukan sekedar mahasiswi,tapi
istri dari pegawai Kedutaan,wajar perlindungan dari
orang Mesir terhadap mereka keluarga kedutaan,ngak
sama dengan sikap mereka dengan mahasiswa lainnya,jadi
yang saya lakukan bukanlah untuk kepentingan saya
pribadi,tapi kepentingan ribuan mahasiswa lainnya.

kalau saya bersikap egois sentris,peduli amat dengan
persoalan mahasiswa itu,toh yang menaggung akibatnya
kan mahasiswa itu sendiri.tapi saya ngak mau seperti
itu,saya juga dapat merasakan bagaimana kesulitan
mahasiswa kalau di perlakukan tidak baik oleh orang
Mesir,akibat segelincir dari perbuatan orang-orang
yang tak mau mempertanggung jawabkan pernyataannya.


Kalau permasalahan itu diajukan langsung dari
Indonesia,tanpa melalui kekeluargaan dan Persatuan
Mahasiswa disini,dan tanpa ada ikut campur mahasiswa
kairo itu lain masalah.Ini yang diminta mahasiswa sini
yang menghandle acara itu.Aneh kan,.ntar resikonya
tentu yang hadapi juga mahasiswa sini.Wajar sikap
mahasiswa sini sangat hati-hati sekali.Tidak akan mau
jatuh kelobang yang sama.


Akibat orang -orang yang berpemikiran Liberal dan
bebas,yang selalu mendahulukan akal ketimbang
nash-nash yang sudah ada dan jelas itu.kami tetap
sebagaimana kami,mendahulukan Nash ketimbang
akal,karena itulah yang diajarkan oleh Islam itu
sendiri.kalau sudah nash ngak ada,baru kami
mempergunakan akal kami  " Ijtihad ",dalam mengambil
suatu hukum.Dan sikap kami ini, sampai kapanpun tidak
akan pernah berubah,walau yang kami hadapi orang-orang
Tammatan Eropah yang berpemikiran Liberal sekalipun.

Sekali lagi justru kami menghindari permusuhanlah kami
menawarkan diskusi dengan baik-baik pada Masdar
itu.Tapi yang terjadi mereka emosi dan menimbulkan
emosi yang lain juga donk ,itulah yang terjadi.Setelah
ditawarkan agar tidak emosi begini,kita diskusi
interen dulu ,Pak Masdar dan rombongan diskusi dengan
kami beberpa orang saja dulu  malah kabur.

Yang lari dan tidak bertangggung jawab itu siapa mak
Basri,mahasiswa atau Pak Masdar nya...? Ngak ada
sangkut pautnya dengan kejadian KSA.Kalau mau
compleint,silahkan mak basri  langsung ke Ke dubes
Saudi di jakarta.

Ini saja jawaban saya buat mak hasan Basri.


--- basrihasan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Assalamu'alaikum wr. wb.
> 
> Kalau berbeda pendapat kenapa harus dijadikan
> permusuhan? Hal ini yang
> sangat
> disayangkan dari sebagian kecil orang yang mengaku
> Islam, padahal sejak
> sepeninggal Rasulullah SAW sendiri..
> Anda sebagai akademisi dari universitas tertua
> didunia, tolong dong bersikap
> akademis
> jangan seperti wahabi KSA yang tidak mau bertanggung
> jawab, selalu
> menyalahkan
> takdir. Dimana sih pemikiran Masdar merugikan anda
> terhadap pemerintah
> Mesir?
> Silahkandibuktikan.
> 
> Salam
> 
> SBN
> 
> - Original Message -
> From: "Rahima" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online.
http://taxes.yahoo.com/filing.html

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
__

Re: ( 3 ) [R@ntau-Net] Tragedi Mina

2004-02-15 Thread basrihasan
Sikap tidak mau berdiskusi, hanya kita yang benar orang lain salah,
nampaknya salah satu ciri wahabi dan penyebab tragedi ummat seperti di Mina,
belum pernah setahu saya Islam itu memusuhi perbedaan, kalau kalifah jaman
dahulu memancungi yang berbeda pemikiran ya, tapi itu bukan Islam, hanya
tindakan seorang.
Salam

SBN
- Original Message -
From: "Sutan Sinaro" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Sunday, February 15, 2004 2:11 PM
Subject: Re: ( 3 ) [EMAIL PROTECTED] Tragedi Mina


> Assalamu'alaikum.w.w.
>
> Dik Rahima, tak usah ditanggapi.
> Karena setahu saya, memang SBN cenderung membela
> Islam Liberal. Saya curiga beliau salah satu pentolan
> Islam Liberal, tapi belum pasti. Dari Informasi yang
> saya dapat Islam Liberal ini termasuk rencana dunia
> Kristen untuk Kristenisasinya dengan menggunakan ayat-
> ayat Al-Qur'an yang diselewengkan, dan mempergunakan
> kelemahan ummat Islam yang kebanyakan tidak tahu itu
> dari Al-Qur'an atau malah Injil berbahasa arab, dan
> argumentasi serta kemampuan berdebat.
>Berdebat dengan beliau menghabiskan waktu dan
> energy. Sampaikanlah apa yang ingin disampaikan.
> Biarkan kafilah berlalu, jangan dipedulikan.
>
> Jazakumullah khaira
>
> Wassalam
>
> St. Sinaro.
>
>
>
> __
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online.
> http://taxes.yahoo.com/filing.html
> 
> Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
> http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
> 
>
>


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: ( 3 ) [R@ntau-Net] Tragedi Mina

2004-02-15 Thread Sutan Sinaro

--- basrihasan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> belum pernah setahu saya Islam itu memusuhi
> perbedaan, kalau kalifah jaman
>
> Salam
> 
> SBN

Lagi-lagi saya malas berdebat dengan anda.

  Kalau anda ingin tahu kapan Islam memusuhi perbedaan
yang sangat mendasar, sebaiknya anda membaca surat
Rasulullah saw. kepada Kaisar Romawi dan Kisra.
  Yang patut anda pahami bahwa musyawarah dalam
Islam bukanlah demokrasi. Mufakat dalam Islam tidak
Identik dengan demokrasi. Perbedaan pendapat 
merupakan rahmat hanyalah pada hal-hal cabang dan 
tidak pada hal-hal yang pokok. Saran saya sebelum 
anda membantai Islam dengan mengaburkan pengertian-
pengertian yang vital sebagaimana layaknya kerja
pentolan Islam Liberal, sebaiknya anda pelajari betul-
betul dulu apa itu Islam, mudahan-mudahan anda kembali
ke jalan yang benar.

Salam

St. Sinaro



__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online.
http://taxes.yahoo.com/filing.html

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: ( 3 ) [R@ntau-Net] Tragedi Mina

2004-02-15 Thread Adrisman Yunus
Assalamu'alaikum wr.wb.

dinda Rahima, kenapa sih kok terasa janggal melihat
keberatan dinda menyebut orang lain apalagi sudah
diketahui lebih tua dengan sebutan bapak..,

bukankah dengan memanggil orang dengan bapak adalah
lebih baik, dan sama sekali tidak akan menurunkan
harga diri dinda.

ingatlah, hancurnya islam itu bukan oleh orang
luar..., tapi lebih banyak datang dari dalam...,
lihatlah sejarah hancurnya Ottoman empire..., mereka
semua hancurnya karena "young Turks", bukan semata
mata karena serbuan Barat.

semoga dinda sebagai orang yang lebih menekuni agama
islam bisa sedikit lebih arif dalam bersikap.

wassalam
Adrisman

--- Rahima <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Waalaikumsalam.Wr.Wb.
> 
> Wow,..justru sikap akademis saya ini,saya ( maaf
> bukan
> sok hebat ),berani berdiskusi langsung ( face to
> face
> ),memang terkadang kelihatannya orang yang berani
> itu
> sepertinya " orang sok hebat" Padahal memang ia
> berani
> aja,ngak lebih dari itu,bukan sombong atau sok
> hebat.
> 
> 
> Dengan pak masdar ( sebenarnya belum biasa saya
> panggil nama Pak Masdar,sebagaimana kalau manggil
> Akbar Tanjung bukan didepan nya saya kira orang
> panggil Akbar tanjung saja,tanpa embel-embel Bapak
> Akbar Tanjung,Pak Soeharto,pak Amin Rais,,lain hal
> kalau yang kita hadapi tersebut langsung kita
> bermail
> ria dan berbicara langsung,baru saya panggil Pak
> Masdar,Pak Akbar,..pak.Amin.dst..tapi yah ,.ngak
> papalah,..demi menjaga kesopanan terhadap yang lebih
> tua,meski tidak kita hadapi langsung
> orangnya,panggil
> jugalah Bapak,..Ibu..ngak rugi dan ngak salah,meski
> orang lain juga ngak melakukan hal semacam itu di
> media massa yang saya baca.
> 
> Tapi yah...sayang..begitulah..niat kita baik,ingin
> berdiskusi cari kebenaran,malah lari.Soal apa
> kerugian
> kami mahasiswa Al Azhar di Kairo atas sikap Pak
> Masdar
> juga orang-orang Islam Liberal lainnya yang datang
> ke
> Mesir,..? Hmmm...contohnya sudah cukup banyak,lagian
> ngak perlu saya ulangi lagi.
> 
> Apakah harus sudah terjadi dulu akibat pernyataan
> pak
> Masdar,baru mahasiswa di kairo bergerak..?
> Lha,..kalau
> begitu bukan mahasiswa akademis namanya,sudah
> terjadi
> baru bergerak ?.Justru sikap mahasiswa akademis
> berfikir dulu baru bergerak.Mengambil pelajaran dan
> menganalisa permasalahan  atas negatif dan
> positifnya
> dari suatu perkataan dan tindakan yang akan
> merugikan
> ribuan mahasiswa lainnya,makanya kami mahasiswa
> disini
> cepat bergerak.
> 
> Kalau saya pribadi? Yah..alhamdulilah ( sekali lagi
> bukan maksud sombong ) kalau " Saya pribadi ",ngak
> jadi masalah,karena saya bukan sekedar
> mahasiswi,tapi
> istri dari pegawai Kedutaan,wajar perlindungan dari
> orang Mesir terhadap mereka keluarga kedutaan,ngak
> sama dengan sikap mereka dengan mahasiswa
> lainnya,jadi
> yang saya lakukan bukanlah untuk kepentingan saya
> pribadi,tapi kepentingan ribuan mahasiswa lainnya.
> 
> kalau saya bersikap egois sentris,peduli amat dengan
> persoalan mahasiswa itu,toh yang menaggung akibatnya
> kan mahasiswa itu sendiri.tapi saya ngak mau seperti
> itu,saya juga dapat merasakan bagaimana kesulitan
> mahasiswa kalau di perlakukan tidak baik oleh orang
> Mesir,akibat segelincir dari perbuatan orang-orang
> yang tak mau mempertanggung jawabkan pernyataannya.
> 
> 
> Kalau permasalahan itu diajukan langsung dari
> Indonesia,tanpa melalui kekeluargaan dan Persatuan
> Mahasiswa disini,dan tanpa ada ikut campur mahasiswa
> kairo itu lain masalah.Ini yang diminta mahasiswa
> sini
> yang menghandle acara itu.Aneh kan,.ntar resikonya
> tentu yang hadapi juga mahasiswa sini.Wajar sikap
> mahasiswa sini sangat hati-hati sekali.Tidak akan
> mau
> jatuh kelobang yang sama.
> 
> 
> Akibat orang -orang yang berpemikiran Liberal dan
> bebas,yang selalu mendahulukan akal ketimbang
> nash-nash yang sudah ada dan jelas itu.kami tetap
> sebagaimana kami,mendahulukan Nash ketimbang
> akal,karena itulah yang diajarkan oleh Islam itu
> sendiri.kalau sudah nash ngak ada,baru kami
> mempergunakan akal kami  " Ijtihad ",dalam mengambil
> suatu hukum.Dan sikap kami ini, sampai kapanpun
> tidak
> akan pernah berubah,walau yang kami hadapi
> orang-orang
> Tammatan Eropah yang berpemikiran Liberal sekalipun.
> 
> Sekali lagi justru kami menghindari permusuhanlah
> kami
> menawarkan diskusi dengan baik-baik pada Masdar
> itu.Tapi yang terjadi mereka emosi dan menimbulkan
> emosi yang lain juga donk ,itulah yang
> terjadi.Setelah
> ditawarkan agar tidak emosi begini,kita diskusi
> interen dulu ,Pak Masdar dan rombongan diskusi
> dengan
> kami beberpa orang saja dulu  malah kabur.
> 
> Yang lari dan tidak bertangggung jawab itu siapa mak
> Basri,mahasiswa atau Pak Masdar nya...? Ngak ada
> sangkut pautnya dengan kejadian KSA.Kalau mau
> compleint,silahkan mak basri  langsung ke Ke dubes
> Saudi di jakarta.
> 
> Ini saja jawaban saya buat mak hasan Basri.
> 
> 
> --- basrihasan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Assalamu'alaikum wr. wb.
> > 
> > Kalau berbeda pendapat kenapa h