Re: ( 3 ) [R@ntau-Net] Tragedi Mina
Assalamualaikum.Wr.Wb. Saya copylan sekedar untuk diketahui oleh kita-kita saja.Betapa banyak masalah-masalah baru yang di timbulkan oleh beberapa orang Islam terhadap permasalahan agama. Ada yang melontarkan Shalat tidak wajib,jilbab tidak wajib,boleh kawin dengan orang Musyrik.Dan hampir semua mereka yang melontarkan itu maaf ( berasal dari mereka yang pernah belajar dari Eropah ).Saya bukan mengatakan semua yang belajar agama ( khusus agama,tidak scients yang lainnya ) di Eropah itu semacam itu,tidak karena banyak juga yang belajar di agama di Eropah,masih cukup kuat argument keagamaannya yang mendahulukan nash ketimbang akal. Dan pada umumnya mereka-mereka itu datang ke Mesir,tujuannya selalu saja ,langsung kepemerintah Mesir,sementara kita mahasiswa disini selalu mencegah kerisuhan ,konflik, yang akan di timbulkan oleh mereka-mereka ini.Semua ini demi menjaga nama baik mahasiswa Mesir,dan kita dapat belajar dengan tenang.Tanpa kesulitan dari pihak Mesir,akibat pernyataan dan sikap mereka,yang selalu berusaha terus mengusik ketenangan mahasiswa Mesir yang sedang belajar di Al Azhar.Kita tidak tahu mengapa akhir-akhir ini kami sering menghadapi permasalahan semacam ini.Mungkin ini cobaan sekaligus tantangan. Dan seharusnya memang kita sebagai ummat Islam,masalah akidah,agama ini yang kita pakai adalah Nash-yang ada dari Al Qur'an hadist dulu,bila tidak ada nash nya baru pakai akal.kalau sudah jelas hukum yang ada dalam Al Qur'an,kenapa kita berusaha membelokkannya dengan memakai akal ? Lihatlah,betapa ironisnya ada ummat islam mengatakan Shalat tidak wajib ,kawin dengan orang Musyrik boleh,padahal sudah jelas nash dari Al Qur'an mengatakan semua ini ? Dan inilah beberapa contoh yang dihadapi mahasiswa Mesir terutama yang belajar di Kairo,menghadapi berbagai macam pendapat lain yang kebanyakan mereka berasal dari orang yang belajar agama dari Eropah.Memang diakui kalau kita Al Azhar lebih mendahulukan Al Qur'an Hadist ketimbang akal. Dan ini tantangan bagi kami yang belajar agama di Mesir,dalam menghadapi mereka yang belajar agama di Eropah.Bagi netter atau siapapun saja,silahkan saja memilih mana yang lebih baik dan ketuju di hati,tugas kami hanya menyampaikan dan menyanggah pernyataan-pernyataan dari mereka.( karena sering sekali orang berpendapat ,toh..dalam agama itu kan memang selalu berbeda pendapat..? Memang benar,tapi bagi kami juga sudah menjadi kewajiban kami untuk menyanggah argumen itu dan silahkan bagi yang lain untuk mengikuti mana yang baik,tugas kami dihadapan Allah sudah selesai. Wassalam.Rahima. Para Netters, dibawah ini adalah salah satu tanggapan yang ditujukan kepada salah satu pemikir JIL(Jaringan Islam Leberal) Sukidi namanya, sama halnya dengan Masdar F.Masudi yang melontarkan pemikiran "Pelaksanaan Haji ditinjau ulang" Pemikiran yang mengacaukan ummat selama ini. Mudah2an manfaat dan benar2 prihatin/peduli, jangan terkecoh dengan aktifitas JIL..!!! Wassalam MSA Kenapa kebenaran harus ditafsirkan? Dari Website - Dikirim: 25/01/2004 03:01 Assalamu`àlaikum Sdr. Sukidi, saya tertarik membaca tulisan anda, bukan karena kepiawaian dalam menyusun kata, mengolah dan memaksimalkan otak, serta mengadopsi beberapa literatur yang telah anda lumat melalui buku-buku. Ketertarikan saya adalah karena ketergelinciran pemahaman dan pemikiran anda tentang tuhan dan hakekat tuhan itu sendiri. Anda selaku orang muslim, tentunya yakin dengan konsep tuhan yang telah dipaparkan di dalamnya, baik melalui Al-quràn maupun Assunnah. Jangan pula anda berdalil dengan kenyataan yang ada di masyarakat dunia ini tentang sebutan kata tuhan, sehingga harus membenarkan atau paling tidak mengakui akan sebutan-sebutan tuhan oleh ummat lain. Bahwa pluralisme, saya katakan sekali bahwa pluralisme itu sampai hari qiamat akan tetap ada. Akan tetapi jangan dijadikan sebagai justifikasi untuk melakukan pembenaran terhadap pluralisme dengan segala cabang sektenya. Kalau sekiranya kesyirikan menjadi pekerjaan atau amalan manusia sehari-hari, apakah dengan begitu kesyirikan itu benar? Jadi dengan adanya sebutan terhadap tuhan oleh beragam ummat dengan segala interpretasinya itu merupakan khasanah keilmuan barang kali. Saya katakan itu tidak benar. Contoh misalnya : Konsep syirik dalam islam : Ummat budha memiliki Sang Budha Gautama dengan diabadikan dalam sebentuk patung, maka hal ini jatuh kepada syirik . Jangan pula anda katakan : Ah, itu kan menurut anda ! bagi orang budha itu kan bukan kesyirikan. Demikian halnya bagi ummat kristiani, tak jauh berbeda dengan konsep ketuhanan yang ada didalam agama budha yang diwujudkan dalam sebentuk patung Jesus misalnya. Barang kali ada yang mencoba menyerang ummat Islam dengan kata-kata : Ah,... orang Islam itu 5 kali sholat, lima kali pula menyembah batu !. Dengan anggapan bahwa Ka`bah itu kan terbuat dari batu. Kan patung juga ?!?! Kalau konsep pemikiran seperti ini, dimana masing-masing individu atau kelompok bebas memberikan tafsiran terhadap terhad
Re: ( 3 ) [R@ntau-Net] Tragedi Mina
Assalamu'alaikum wr. wb. Kalau berbeda pendapat kenapa harus dijadikan permusuhan? Hal ini yang sangat disayangkan dari sebagian kecil orang yang mengaku Islam, padahal sejak sepeninggal Rasulullah SAW sendiri.. Anda sebagai akademisi dari universitas tertua didunia, tolong dong bersikap akademis jangan seperti wahabi KSA yang tidak mau bertanggung jawab, selalu menyalahkan takdir. Dimana sih pemikiran Masdar merugikan anda terhadap pemerintah Mesir? Silahkandibuktikan. Salam SBN - Original Message - From: "Rahima" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)" <[EMAIL PROTECTED]> Cc: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Saturday, February 14, 2004 4:35 PM Subject: Re: ( 3 ) [EMAIL PROTECTED] Tragedi Mina > Assalamualaikum.Wr.Wb. > > Saya copylan sekedar untuk diketahui oleh kita-kita > saja.Betapa banyak masalah-masalah baru yang di > timbulkan oleh beberapa orang Islam terhadap > permasalahan agama. > > Ada yang melontarkan Shalat tidak wajib,jilbab tidak > wajib,boleh kawin dengan orang Musyrik.Dan hampir > semua mereka yang melontarkan itu maaf ( berasal dari > mereka yang pernah belajar dari Eropah ).Saya bukan > mengatakan semua yang belajar agama ( khusus > agama,tidak scients yang lainnya ) di Eropah itu > semacam itu,tidak karena banyak juga yang belajar di > agama di Eropah,masih cukup kuat argument keagamaannya > yang mendahulukan nash ketimbang akal. > > Dan pada umumnya mereka-mereka itu datang ke > Mesir,tujuannya selalu saja ,langsung kepemerintah > Mesir,sementara kita mahasiswa disini selalu mencegah > kerisuhan ,konflik, yang akan di timbulkan oleh > mereka-mereka ini.Semua ini demi menjaga nama baik > mahasiswa Mesir,dan kita dapat belajar dengan > tenang.Tanpa kesulitan dari pihak Mesir,akibat > pernyataan dan sikap mereka,yang selalu berusaha terus > mengusik ketenangan mahasiswa Mesir yang sedang > belajar di Al Azhar.Kita tidak tahu mengapa > akhir-akhir ini kami sering menghadapi permasalahan > semacam ini.Mungkin ini cobaan sekaligus tantangan. > > > Dan seharusnya memang kita sebagai ummat > Islam,masalah akidah,agama ini yang kita pakai adalah > Nash-yang ada dari Al Qur'an hadist dulu,bila tidak > ada nash nya baru pakai akal.kalau sudah jelas hukum > yang ada dalam Al Qur'an,kenapa kita berusaha > membelokkannya dengan memakai akal ? Lihatlah,betapa > ironisnya ada ummat islam mengatakan Shalat tidak > wajib ,kawin dengan orang Musyrik boleh,padahal sudah > jelas nash dari Al Qur'an mengatakan semua ini ? > > Dan inilah beberapa contoh yang dihadapi mahasiswa > Mesir terutama yang belajar di Kairo,menghadapi > berbagai macam pendapat lain yang kebanyakan mereka > berasal dari orang yang belajar agama dari > Eropah.Memang diakui kalau kita Al Azhar lebih > mendahulukan Al Qur'an Hadist ketimbang akal. > > Dan ini tantangan bagi kami yang belajar agama di > Mesir,dalam menghadapi mereka yang belajar agama di > Eropah.Bagi netter atau siapapun saja,silahkan saja > memilih mana yang lebih baik dan ketuju di hati,tugas > kami hanya menyampaikan dan menyanggah > pernyataan-pernyataan dari mereka.( karena sering > sekali orang berpendapat ,toh..dalam agama itu kan > memang selalu berbeda pendapat..? > > > > Memang benar,tapi bagi kami juga sudah menjadi > kewajiban kami untuk menyanggah argumen itu dan > silahkan bagi yang lain untuk mengikuti mana yang > baik,tugas kami dihadapan Allah sudah selesai. > > > > Wassalam.Rahima. > > > Para Netters, dibawah ini adalah salah satu tanggapan > yang ditujukan kepada salah satu pemikir JIL(Jaringan > Islam Leberal) Sukidi namanya, sama halnya dengan > Masdar F.Masudi yang melontarkan pemikiran > "Pelaksanaan Haji ditinjau ulang" Pemikiran yang > mengacaukan ummat selama ini. > Mudah2an manfaat dan benar2 prihatin/peduli, jangan > terkecoh dengan aktifitas JIL..!!! > Wassalam >MSA > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: ( 3 ) [R@ntau-Net] Tragedi Mina
Assalamu'alaikum.w.w. Dik Rahima, tak usah ditanggapi. Karena setahu saya, memang SBN cenderung membela Islam Liberal. Saya curiga beliau salah satu pentolan Islam Liberal, tapi belum pasti. Dari Informasi yang saya dapat Islam Liberal ini termasuk rencana dunia Kristen untuk Kristenisasinya dengan menggunakan ayat- ayat Al-Qur'an yang diselewengkan, dan mempergunakan kelemahan ummat Islam yang kebanyakan tidak tahu itu dari Al-Qur'an atau malah Injil berbahasa arab, dan argumentasi serta kemampuan berdebat. Berdebat dengan beliau menghabiskan waktu dan energy. Sampaikanlah apa yang ingin disampaikan. Biarkan kafilah berlalu, jangan dipedulikan. Jazakumullah khaira Wassalam St. Sinaro. __ Do you Yahoo!? Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online. http://taxes.yahoo.com/filing.html Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: ( 3 ) [R@ntau-Net] Tragedi Mina
Waalaikumsalam.Wr.Wb. Wow,..justru sikap akademis saya ini,saya ( maaf bukan sok hebat ),berani berdiskusi langsung ( face to face ),memang terkadang kelihatannya orang yang berani itu sepertinya " orang sok hebat" Padahal memang ia berani aja,ngak lebih dari itu,bukan sombong atau sok hebat. Dengan pak masdar ( sebenarnya belum biasa saya panggil nama Pak Masdar,sebagaimana kalau manggil Akbar Tanjung bukan didepan nya saya kira orang panggil Akbar tanjung saja,tanpa embel-embel Bapak Akbar Tanjung,Pak Soeharto,pak Amin Rais,,lain hal kalau yang kita hadapi tersebut langsung kita bermail ria dan berbicara langsung,baru saya panggil Pak Masdar,Pak Akbar,..pak.Amin.dst..tapi yah ,.ngak papalah,..demi menjaga kesopanan terhadap yang lebih tua,meski tidak kita hadapi langsung orangnya,panggil jugalah Bapak,..Ibu..ngak rugi dan ngak salah,meski orang lain juga ngak melakukan hal semacam itu di media massa yang saya baca. Tapi yah...sayang..begitulah..niat kita baik,ingin berdiskusi cari kebenaran,malah lari.Soal apa kerugian kami mahasiswa Al Azhar di Kairo atas sikap Pak Masdar juga orang-orang Islam Liberal lainnya yang datang ke Mesir,..? Hmmm...contohnya sudah cukup banyak,lagian ngak perlu saya ulangi lagi. Apakah harus sudah terjadi dulu akibat pernyataan pak Masdar,baru mahasiswa di kairo bergerak..? Lha,..kalau begitu bukan mahasiswa akademis namanya,sudah terjadi baru bergerak ?.Justru sikap mahasiswa akademis berfikir dulu baru bergerak.Mengambil pelajaran dan menganalisa permasalahan atas negatif dan positifnya dari suatu perkataan dan tindakan yang akan merugikan ribuan mahasiswa lainnya,makanya kami mahasiswa disini cepat bergerak. Kalau saya pribadi? Yah..alhamdulilah ( sekali lagi bukan maksud sombong ) kalau " Saya pribadi ",ngak jadi masalah,karena saya bukan sekedar mahasiswi,tapi istri dari pegawai Kedutaan,wajar perlindungan dari orang Mesir terhadap mereka keluarga kedutaan,ngak sama dengan sikap mereka dengan mahasiswa lainnya,jadi yang saya lakukan bukanlah untuk kepentingan saya pribadi,tapi kepentingan ribuan mahasiswa lainnya. kalau saya bersikap egois sentris,peduli amat dengan persoalan mahasiswa itu,toh yang menaggung akibatnya kan mahasiswa itu sendiri.tapi saya ngak mau seperti itu,saya juga dapat merasakan bagaimana kesulitan mahasiswa kalau di perlakukan tidak baik oleh orang Mesir,akibat segelincir dari perbuatan orang-orang yang tak mau mempertanggung jawabkan pernyataannya. Kalau permasalahan itu diajukan langsung dari Indonesia,tanpa melalui kekeluargaan dan Persatuan Mahasiswa disini,dan tanpa ada ikut campur mahasiswa kairo itu lain masalah.Ini yang diminta mahasiswa sini yang menghandle acara itu.Aneh kan,.ntar resikonya tentu yang hadapi juga mahasiswa sini.Wajar sikap mahasiswa sini sangat hati-hati sekali.Tidak akan mau jatuh kelobang yang sama. Akibat orang -orang yang berpemikiran Liberal dan bebas,yang selalu mendahulukan akal ketimbang nash-nash yang sudah ada dan jelas itu.kami tetap sebagaimana kami,mendahulukan Nash ketimbang akal,karena itulah yang diajarkan oleh Islam itu sendiri.kalau sudah nash ngak ada,baru kami mempergunakan akal kami " Ijtihad ",dalam mengambil suatu hukum.Dan sikap kami ini, sampai kapanpun tidak akan pernah berubah,walau yang kami hadapi orang-orang Tammatan Eropah yang berpemikiran Liberal sekalipun. Sekali lagi justru kami menghindari permusuhanlah kami menawarkan diskusi dengan baik-baik pada Masdar itu.Tapi yang terjadi mereka emosi dan menimbulkan emosi yang lain juga donk ,itulah yang terjadi.Setelah ditawarkan agar tidak emosi begini,kita diskusi interen dulu ,Pak Masdar dan rombongan diskusi dengan kami beberpa orang saja dulu malah kabur. Yang lari dan tidak bertangggung jawab itu siapa mak Basri,mahasiswa atau Pak Masdar nya...? Ngak ada sangkut pautnya dengan kejadian KSA.Kalau mau compleint,silahkan mak basri langsung ke Ke dubes Saudi di jakarta. Ini saja jawaban saya buat mak hasan Basri. --- basrihasan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamu'alaikum wr. wb. > > Kalau berbeda pendapat kenapa harus dijadikan > permusuhan? Hal ini yang > sangat > disayangkan dari sebagian kecil orang yang mengaku > Islam, padahal sejak > sepeninggal Rasulullah SAW sendiri.. > Anda sebagai akademisi dari universitas tertua > didunia, tolong dong bersikap > akademis > jangan seperti wahabi KSA yang tidak mau bertanggung > jawab, selalu > menyalahkan > takdir. Dimana sih pemikiran Masdar merugikan anda > terhadap pemerintah > Mesir? > Silahkandibuktikan. > > Salam > > SBN > > - Original Message - > From: "Rahima" <[EMAIL PROTECTED]> > To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di __ Do you Yahoo!? Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online. http://taxes.yahoo.com/filing.html Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net __
Re: ( 3 ) [R@ntau-Net] Tragedi Mina
Sikap tidak mau berdiskusi, hanya kita yang benar orang lain salah, nampaknya salah satu ciri wahabi dan penyebab tragedi ummat seperti di Mina, belum pernah setahu saya Islam itu memusuhi perbedaan, kalau kalifah jaman dahulu memancungi yang berbeda pemikiran ya, tapi itu bukan Islam, hanya tindakan seorang. Salam SBN - Original Message - From: "Sutan Sinaro" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Sunday, February 15, 2004 2:11 PM Subject: Re: ( 3 ) [EMAIL PROTECTED] Tragedi Mina > Assalamu'alaikum.w.w. > > Dik Rahima, tak usah ditanggapi. > Karena setahu saya, memang SBN cenderung membela > Islam Liberal. Saya curiga beliau salah satu pentolan > Islam Liberal, tapi belum pasti. Dari Informasi yang > saya dapat Islam Liberal ini termasuk rencana dunia > Kristen untuk Kristenisasinya dengan menggunakan ayat- > ayat Al-Qur'an yang diselewengkan, dan mempergunakan > kelemahan ummat Islam yang kebanyakan tidak tahu itu > dari Al-Qur'an atau malah Injil berbahasa arab, dan > argumentasi serta kemampuan berdebat. >Berdebat dengan beliau menghabiskan waktu dan > energy. Sampaikanlah apa yang ingin disampaikan. > Biarkan kafilah berlalu, jangan dipedulikan. > > Jazakumullah khaira > > Wassalam > > St. Sinaro. > > > > __ > Do you Yahoo!? > Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online. > http://taxes.yahoo.com/filing.html > > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: > http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net > > > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: ( 3 ) [R@ntau-Net] Tragedi Mina
--- basrihasan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > belum pernah setahu saya Islam itu memusuhi > perbedaan, kalau kalifah jaman > > Salam > > SBN Lagi-lagi saya malas berdebat dengan anda. Kalau anda ingin tahu kapan Islam memusuhi perbedaan yang sangat mendasar, sebaiknya anda membaca surat Rasulullah saw. kepada Kaisar Romawi dan Kisra. Yang patut anda pahami bahwa musyawarah dalam Islam bukanlah demokrasi. Mufakat dalam Islam tidak Identik dengan demokrasi. Perbedaan pendapat merupakan rahmat hanyalah pada hal-hal cabang dan tidak pada hal-hal yang pokok. Saran saya sebelum anda membantai Islam dengan mengaburkan pengertian- pengertian yang vital sebagaimana layaknya kerja pentolan Islam Liberal, sebaiknya anda pelajari betul- betul dulu apa itu Islam, mudahan-mudahan anda kembali ke jalan yang benar. Salam St. Sinaro __ Do you Yahoo!? Yahoo! Finance: Get your refund fast by filing online. http://taxes.yahoo.com/filing.html Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: ( 3 ) [R@ntau-Net] Tragedi Mina
Assalamu'alaikum wr.wb. dinda Rahima, kenapa sih kok terasa janggal melihat keberatan dinda menyebut orang lain apalagi sudah diketahui lebih tua dengan sebutan bapak.., bukankah dengan memanggil orang dengan bapak adalah lebih baik, dan sama sekali tidak akan menurunkan harga diri dinda. ingatlah, hancurnya islam itu bukan oleh orang luar..., tapi lebih banyak datang dari dalam..., lihatlah sejarah hancurnya Ottoman empire..., mereka semua hancurnya karena "young Turks", bukan semata mata karena serbuan Barat. semoga dinda sebagai orang yang lebih menekuni agama islam bisa sedikit lebih arif dalam bersikap. wassalam Adrisman --- Rahima <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Waalaikumsalam.Wr.Wb. > > Wow,..justru sikap akademis saya ini,saya ( maaf > bukan > sok hebat ),berani berdiskusi langsung ( face to > face > ),memang terkadang kelihatannya orang yang berani > itu > sepertinya " orang sok hebat" Padahal memang ia > berani > aja,ngak lebih dari itu,bukan sombong atau sok > hebat. > > > Dengan pak masdar ( sebenarnya belum biasa saya > panggil nama Pak Masdar,sebagaimana kalau manggil > Akbar Tanjung bukan didepan nya saya kira orang > panggil Akbar tanjung saja,tanpa embel-embel Bapak > Akbar Tanjung,Pak Soeharto,pak Amin Rais,,lain hal > kalau yang kita hadapi tersebut langsung kita > bermail > ria dan berbicara langsung,baru saya panggil Pak > Masdar,Pak Akbar,..pak.Amin.dst..tapi yah ,.ngak > papalah,..demi menjaga kesopanan terhadap yang lebih > tua,meski tidak kita hadapi langsung > orangnya,panggil > jugalah Bapak,..Ibu..ngak rugi dan ngak salah,meski > orang lain juga ngak melakukan hal semacam itu di > media massa yang saya baca. > > Tapi yah...sayang..begitulah..niat kita baik,ingin > berdiskusi cari kebenaran,malah lari.Soal apa > kerugian > kami mahasiswa Al Azhar di Kairo atas sikap Pak > Masdar > juga orang-orang Islam Liberal lainnya yang datang > ke > Mesir,..? Hmmm...contohnya sudah cukup banyak,lagian > ngak perlu saya ulangi lagi. > > Apakah harus sudah terjadi dulu akibat pernyataan > pak > Masdar,baru mahasiswa di kairo bergerak..? > Lha,..kalau > begitu bukan mahasiswa akademis namanya,sudah > terjadi > baru bergerak ?.Justru sikap mahasiswa akademis > berfikir dulu baru bergerak.Mengambil pelajaran dan > menganalisa permasalahan atas negatif dan > positifnya > dari suatu perkataan dan tindakan yang akan > merugikan > ribuan mahasiswa lainnya,makanya kami mahasiswa > disini > cepat bergerak. > > Kalau saya pribadi? Yah..alhamdulilah ( sekali lagi > bukan maksud sombong ) kalau " Saya pribadi ",ngak > jadi masalah,karena saya bukan sekedar > mahasiswi,tapi > istri dari pegawai Kedutaan,wajar perlindungan dari > orang Mesir terhadap mereka keluarga kedutaan,ngak > sama dengan sikap mereka dengan mahasiswa > lainnya,jadi > yang saya lakukan bukanlah untuk kepentingan saya > pribadi,tapi kepentingan ribuan mahasiswa lainnya. > > kalau saya bersikap egois sentris,peduli amat dengan > persoalan mahasiswa itu,toh yang menaggung akibatnya > kan mahasiswa itu sendiri.tapi saya ngak mau seperti > itu,saya juga dapat merasakan bagaimana kesulitan > mahasiswa kalau di perlakukan tidak baik oleh orang > Mesir,akibat segelincir dari perbuatan orang-orang > yang tak mau mempertanggung jawabkan pernyataannya. > > > Kalau permasalahan itu diajukan langsung dari > Indonesia,tanpa melalui kekeluargaan dan Persatuan > Mahasiswa disini,dan tanpa ada ikut campur mahasiswa > kairo itu lain masalah.Ini yang diminta mahasiswa > sini > yang menghandle acara itu.Aneh kan,.ntar resikonya > tentu yang hadapi juga mahasiswa sini.Wajar sikap > mahasiswa sini sangat hati-hati sekali.Tidak akan > mau > jatuh kelobang yang sama. > > > Akibat orang -orang yang berpemikiran Liberal dan > bebas,yang selalu mendahulukan akal ketimbang > nash-nash yang sudah ada dan jelas itu.kami tetap > sebagaimana kami,mendahulukan Nash ketimbang > akal,karena itulah yang diajarkan oleh Islam itu > sendiri.kalau sudah nash ngak ada,baru kami > mempergunakan akal kami " Ijtihad ",dalam mengambil > suatu hukum.Dan sikap kami ini, sampai kapanpun > tidak > akan pernah berubah,walau yang kami hadapi > orang-orang > Tammatan Eropah yang berpemikiran Liberal sekalipun. > > Sekali lagi justru kami menghindari permusuhanlah > kami > menawarkan diskusi dengan baik-baik pada Masdar > itu.Tapi yang terjadi mereka emosi dan menimbulkan > emosi yang lain juga donk ,itulah yang > terjadi.Setelah > ditawarkan agar tidak emosi begini,kita diskusi > interen dulu ,Pak Masdar dan rombongan diskusi > dengan > kami beberpa orang saja dulu malah kabur. > > Yang lari dan tidak bertangggung jawab itu siapa mak > Basri,mahasiswa atau Pak Masdar nya...? Ngak ada > sangkut pautnya dengan kejadian KSA.Kalau mau > compleint,silahkan mak basri langsung ke Ke dubes > Saudi di jakarta. > > Ini saja jawaban saya buat mak hasan Basri. > > > --- basrihasan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu'alaikum wr. wb. > > > > Kalau berbeda pendapat kenapa h