Re: [R@ntau-Net] Re: Hoyak-hoyak Gampo Aceh 6.4 SR Rabu 7 Des 2016

2016-12-09 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Dari Serambi News:

*Masih Banyak Rumah Rusak Yang Belum Terdata* 
Sabtu, 10 Desember 2016 12:22

*Laporan Yusmandin Idris I Bireuen*


*SERAMBINEWS.COM, BIREUEN* - Hingga hari keempat musibah gempa, masih 
banyak rumah rusak di Samalanga belum terdata oleh Badan Penanggulangam 
Bencana Daerah (BPBD) Bireuen.

Kepala BPBD  Bireuen, Farhan Husein SE 
kepada *Serambinews.com*, Sabtu (10/12/2016) mengharapkan masyarakat korban 
gempa baik rumah rusak, ruko, sarana umum, sekolah dan lainnya segera 
melapor ke Posko di depan kantor camat Samalanga.


"Kami berharap pendataan nanti akurat dan valid, sehingga tidak ada korban 
rumah rusak dan lainnya yang tidak terdata," ujar Farhan Husein.

Plt Bupati Bireuen, Ir Mukhtar MSi meminta tim pendataan untuk mendata 
secara akurat dengan melengkapi gambar rumah rusak, gambar tingkat 
kerusakan, foto copy KTP pemilik rumah, dan keterangan dari kepala desa 
agar tidak bermasalah nantinya. *(*)*

On Friday, December 9, 2016 at 6:39:11 AM UTC-8, Maturidi Donsan wrote:
>
> Untuk kita yang berada dicincin api, datangnya gempa, menunggu waktu saja.
> Bangunan kayu mungkin lebih tepat dari beton, tinggal lagi memperbaiki 
> kualitas bangunan..
> Pengalaman gempa 1943, rumah gadang dikampung saya  dikaki gunung Talang,  
> hanya condong saja jarang atau boleh dikatakan tak ada yang rubuh.
> Jadi tata ruang daerah dicincin api mungkin harus dibedakan dengan 
> lainnya, sekarang disama ratakan saja.
>
> Didaerah cincin api bangunan beton  mungikin bahayanya lebih bsar dari 
> bangunan kayu
>
> Hanya perlindungan Allah swt yang bisa meringnkan kita dari bahaya gempa 
> bagi kita yang terlahir dan menetap didaerah cicncin api itu
>
> Kita ikut mendoakan, semoga para korban gempa Aceh yang meninggal itu,   
> mendapat tempat sebaik-baiknya disisi Allah swti dan bagi yang  ditinggal 
> dan yang cidera  lainnya segera sembuh dan diberikan ketabahan, amiiin.
>
> Maturidi
>
> Pada 9 Desember 2016 18.32, Sjamsir Sjarif  > menulis:
>
>> Pengungsi Korban Gempa Bertambah Menjadi 21.013
>>
>>
>> Jumat, 9 Desember 2016 18:15
>> [image: Pengungsi Korban Gempa Bertambah Menjadi 21.013]
>> PENGUNGSI korban gempa bertahan di posko sementara, Masjid Al-Istiqamah, 
>> Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya, Kamis (8/12). 
>>
>> *Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya*
>>
>> *‎SERAMBINEWS.COM , MEUREUDU -* Hingga hari 
>> ketiga bencana gempa di Pijay, jumlah pengungsi bertambah hingga 100 persen.
>>
>> Sebelumnya, jumlah pengungsi 10.029 jiwa kini menjadi 21.013 jiwa yang 
>> tersebar di enam kecamatan. Sehingga terdapat penambahan sebanyak 10.984 
>> jiwa.
>>
>>
>> Humas Posko Pengungsi  Pidie 
>> Jaya, Ridwan kepada *Serambinews.com,* Jumat (9/12/2016) mengatakan, 
>> penambahan jumlah pengungsi ini dikrenakan masyarakat trauma ‎sehingga 
>> jumlah pengungsi meningkat lebih signifikan.
>>
>> ‎"Sebanyak 21.013 jiwa pengungsi itu menempati 29 lokasi atau titik 
>> pengungsi," jelasnya. 
>> *(*) *
>>
>>
>> Ikuti kami di 
>> Tags 
>> Pengungsi 
>> 
>> korban 
>> Gempa
>>  
>> Pidie Jaya 
>> 
>>  
>> Berita Terkait:Gempa Pidie Jaya 
>> 
>>
>>- Penyaluran Bantuan belum Merata 
>>
>> 
>>  
>>- Presiden Pastikan Gedung IAI Al Aziziyah Segera Dibangun Kembali 
>>
>> 
>>  
>>- Semburan Lumpur Muncul di Rantau Tamiang 
>>
>> 
>>  
>>- ASPPI Aceh Peduli Bantu Korban Gempa 
>>
>> 
>>  
>>- Warga Peurade Masih Bermalam di Kaki Bukit 
>>
>> 
>>  
>>
>> Penulis: Idris Ismail 
>> Editor: Yusmadi 
>>
>> On Thursday, December 8, 2016 at 4:09:38 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>>>
>>> Dari Serambi Indonesia (Banda Aceh) kita baca:
>>>
>>> "Nak, Ini Pak Presiden Sudah Menjenguk Kita"
>>>
>>>
>>> Kamis, 8 Desember 2016 22:14
>>> SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA
>>> Presiden Jokowi menjenguk korban gempa yang dirawat di RSUDZA, Banda 
>>> Aceh 
>>>
>>> *Laporan Budi Fatria | 

[R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "ABS-SBK DAN PANCASILA PEGANGAN HIDUP MANUSIA MINANG'

2016-12-09 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet

Kawan2,Mohon dibaca dan ditanggapi. Salam, MN, 10 Des 2016 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


161209 1 ABS-SBK DAN  PANCAISILA.docx
Description: MS-Word 2007 document


[R@ntau-Net] Re: Seribu Rumah Warga Rohingya Hancur Sejak Operasi Militer Myanmar

2016-12-09 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
 PERTEMUAN JOKOWI DENGAN KOFI ANNAN *Indonesia Akan Kirim Bantuan untuk 
Rohingya* 
Jumat,09 Desember 2016 - 01:01:02 WIB
[image: Indonesia Akan Kirim Bantuan untuk Rohingya] Presiden RI, Jokowi, 
berdiskusi dengan Ketua Advisory Committee untuk Rakhine State, Kofi Annan 
di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/12). Mereka membahas sejumlah langkah untuk 
membantu penyelesaian krisis kemanusiaan Rohingya di Myanmar.

*BALI, HALUAN *— Presiden RI, Jokowi bertemu mantan Sekjen PBB, Kofi Annan 
untuk membahas sejumlah langkah untuk membantu penyelesaian krisis 
ke­ma­nusia­an Rohingya di Myanmar.

“Mr. Kofi Annan adalah Ketua Advisory Committee untuk Rak­hine State. Jadi, 
kita telah berbicara banyak dan dalam diskusi tadi beliau menyampaikan 
langkah-langkah yang perlu kita ambil dalam membantu kemanusiaan di Rakhine 
State,” ujar Jokowi kepada warta­wan seusai pertemuan di Nusa Dua, Bali, 
Kamis (8/12).


Dalam pertemuan sebelum pembukaan Bali Democracy Forum IX itu, Jokowi juga 
mengatakan akan mengirim bantuan logistik secepatnya ke Myanmar.

“Saya juga telah memerintahkan kepada menteri untuk menyiapkan bantuan 
secepat-cepatnya untuk bisa dikirim,” ucap Jokowi berd­a­sar­kan siaran 
pers Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden yang diterima 
*Haluan*.

Adapun jenis bantuan yang akan dikirim oleh Indonesia dalam waktu dekat 
adalah dalam bentuk makanan dan selimut. Jokowi mengatakan, berdasarkan 
ko­muni­kasi dengan Myanmar, jenis bantu­an itulah yang saat ini dibutuhkan 
oleh masyarakat Rohingya di sana.


Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan 
bahwa Kofi Annan yang juga sekaligus menjabat se­bagai Chairman Kofi Annan 
Foun­dation, mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia dalam mem­bantu 
menyelesaikan masalah yang terjadi di negara bagian Rakhine. Selain langkah 
jangka pendek, Menteri Retno juga mengaku telah mendapat instruksi dari 
Presiden untuk mempersiapkan langkah jangka panjang.

“Untuk langkah yang lebih panjang ada beberapa hal yang diperlukan dan kita 
sudah bahas dengan state counsellor Aung San Suu Kyi yakni pemberian 
kapasitas di bidang *Good Government De­mocracy* dan juga di bidang HAM. 
Ini program sudah kita lakukan, tapi akan diteruskan karena ini merupa­kan 
hal penting,” tutur Retno.* (h/rel)*


On Monday, December 5, 2016 at 6:20:45 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>
>
> 
>
> 
>  
> 
>  
> 
>  
> 
>  
> 
>
> PM Najib Razak mengibarkan bendera nasional Malaysia saat merayakan Hari 
> Kemerdekaan ke-58 di Kuala Lumpur, Senin (31/8/2015). Perayaan kemerdekaan 
> kali ini dilakukan di tengah desakan mundur kepada PM Najib. 
> (REUTERS/Olivia Harris)
>
> *Liputan6.com, Jakarta -* Masalah Rohingya yang terjadi di Myanmar 
> menjadi
>  
> perhatian khusus Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Dia mengatakan saat 
> ini dunia tak boleh tinggal diam.
>
>
> Ia mendorong masyarakat Malaysia untuk terus bersuara menentang Myanmar. 
> 
>  Najib 
> menilai negara tersebut telah melakukan pelanggaran HAM terhadap Rohingya.
>
> Bukan hanya kepada warganya, orang nomor satu di pemerintahan Malaysia ini 
> juga mendorong warga Indonesia melalukan hal yang sama.
>
> Baca Juga
>
>- PM Malaysia Kritik Keras Aung San Suu Kyi Terkait Rohingya 
>
> 
>- Bicara soal Perdamaian, Suu Kyi Tak Tanggapi Krisis Rohingya 
>
> 
>- Aung San Suu Kyi Batal Kunjungi Indonesia 
>
> 
>
> "Peran dari Indonesia serta negara lain adalah penting," kata Najib. Hal 
> itu ia kemukakan agar Myanmar menghentikan aksi pelanggaran HAM yang terus 
> mereka targetkan kepada etnis minoritas tersebut.
>
> "Dunia tidak bisa cuma duduk dan menyaksikan genosida terjadi," tutur 
> Najib seperti dikutip dari *Channel News Asia*, Senin (5/12/2016).
>
>
> Sebelumnya, Najib menyampaikan kritik terhadap State Counsellor Myanmar, 
> Aung San Suu Kyi.
>
> "Kami ingin menyampaikan kepada Aung 

Re: [R@ntau-Net] Re: Hoyak-hoyak Gampo Aceh 6.4 SR Rabu 7 Des 2016

2016-12-09 Terurut Topik Maturidi Donsan
Untuk kita yang berada dicincin api, datangnya gempa, menunggu waktu saja.

Bangunan kayu mungkin lebih tepat dari beton, tinggal lagi memperbaiki
kualitas bangunan..

Pengalaman gempa 1943, rumah gadang dikampung saya  dikaki gunung Talang,
hanya condong saja jarang atau boleh dikatakan tak ada yang rubuh.

Jadi tata ruang daerah dicincin api mungkin harus dibedakan dengan lainnya,
sekarang disama ratakan saja.

Didaerah cincin api bangunan beton  mungikin bahayanya lebih bsar dari
bangunan kayu


Hanya perlindungan Allah swt yang bisa meringnkan kita dari bahaya gempa
bagi kita yang terlahir dan menetap didaerah cicncin api itu

Kita ikut mendoakan, semoga para korban gempa Aceh yang meninggal itu,
mendapat tempat sebaik-baiknya disisi Allah swti dan bagi yang  ditinggal
dan yang cidera  lainnya segera sembuh dan diberikan ketabahan, amiiin.



Maturidi






Pada 9 Desember 2016 18.32, Sjamsir Sjarif 
menulis:

> Pengungsi Korban Gempa Bertambah Menjadi 21.013
>
>
> Jumat, 9 Desember 2016 18:15
> [image: Pengungsi Korban Gempa Bertambah Menjadi 21.013]
> PENGUNGSI korban gempa bertahan di posko sementara, Masjid Al-Istiqamah,
> Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya, Kamis (8/12).
>
> *Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya*
>
> *‎SERAMBINEWS.COM , MEUREUDU -* Hingga hari
> ketiga bencana gempa di Pijay, jumlah pengungsi bertambah hingga 100 persen.
>
> Sebelumnya, jumlah pengungsi 10.029 jiwa kini menjadi 21.013 jiwa yang
> tersebar di enam kecamatan. Sehingga terdapat penambahan sebanyak 10.984
> jiwa.
>
>
> Humas Posko Pengungsi  Pidie
> Jaya, Ridwan kepada *Serambinews.com,* Jumat (9/12/2016) mengatakan,
> penambahan jumlah pengungsi ini dikrenakan masyarakat trauma ‎sehingga
> jumlah pengungsi meningkat lebih signifikan.
>
> ‎"Sebanyak 21.013 jiwa pengungsi itu menempati 29 lokasi atau titik
> pengungsi," jelasnya.
> *(*) *
>
>
> Ikuti kami di
> Tags
> Pengungsi
> 
> korban
> Gempa
> Pidie Jaya
> 
> Berita Terkait:Gempa Pidie Jaya
> 
>
>- Penyaluran Bantuan belum Merata
>
> 
>- Presiden Pastikan Gedung IAI Al Aziziyah Segera Dibangun Kembali
>
> 
>- Semburan Lumpur Muncul di Rantau Tamiang
>
> 
>- ASPPI Aceh Peduli Bantu Korban Gempa
>
> 
>- Warga Peurade Masih Bermalam di Kaki Bukit
>
> 
>
> Penulis: Idris Ismail
> Editor: Yusmadi
>
>
> On Thursday, December 8, 2016 at 4:09:38 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>>
>> Dari Serambi Indonesia (Banda Aceh) kita baca:
>>
>> "Nak, Ini Pak Presiden Sudah Menjenguk Kita"
>>
>>
>> Kamis, 8 Desember 2016 22:14
>> SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA
>> Presiden Jokowi menjenguk korban gempa yang dirawat di RSUDZA, Banda Aceh
>>
>> *Laporan Budi Fatria | Banda Aceh*
>>
>>
>> *SERAMBINEWS.COM , BANDA ACEH - *Presiden Joko
>> Widodo tiba di Banda Aceh, Kamis (8/12/2016) sore.
>>
>> Ia menjenguk korban gempa yang dirawat di RSUDZA, Banda Aceh.
>>
>> Jokowi menyemangati korban gempa yang saat ini masih dirawat.
>>
>> Seorang ibu dari anak korban gempa yang dirawat beberapa kali
>> menyemangati anaknya bahwa mereka sudah dijenguk Presiden.
>>
>>
>> "Nak, Ini Presiden. Pak Jokowi sudah melihat kita," kata si Ibu
>> menyemangati anaknya.
>>
>> "Nak, Ini Presiden. Pak Jokowi sudah melihat kita," katanya lagi.
>>
>> "Nak, Ini Presiden. Pak Jokowi sudah melihat kita," kata ibu korban untuk
>> ketiga kalinya.
>>
>> Ia mengatakan itu hingga tiga kali.
>>
>> Anak itu pun menatap Presiden tanpa berkata apa apa.
>>
>> Jokowi pun tersenyum saat ibu anak ini mengenalkan dirinya ke korban
>> gempa yang terbaring di ranjang rumah sakit.
>>
>> Jokowi didamping Direktur RSUDZA Banda Aceh, dr Fachrul Jamal SpAn KIC.
>>
>> Selain itu, Plt Gubernur Aceh, Mayjen TNI Soedarmo, dan Menteri Kesehatan
>> Nila Moeloek juga mendampingi Presiden menjenguk beberapa pasien korban
>> gempa yang saat ini dirawat di RSUDZA, Banda Aceh.
>>
>>
>>
>> On Thursday, December 

[R@ntau-Net] Re: Hoyak-hoyak Gampo Aceh 6.4 SR Rabu 7 Des 2016

2016-12-09 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Pengungsi Korban Gempa Bertambah Menjadi 21.013


Jumat, 9 Desember 2016 18:15
[image: Pengungsi Korban Gempa Bertambah Menjadi 21.013]
PENGUNGSI korban gempa bertahan di posko sementara, Masjid Al-Istiqamah, 
Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya, Kamis (8/12). 

*Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya*

*‎SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU -* Hingga hari ketiga bencana gempa di Pijay, 
jumlah pengungsi bertambah hingga 100 persen.

Sebelumnya, jumlah pengungsi 10.029 jiwa kini menjadi 21.013 jiwa yang 
tersebar di enam kecamatan. Sehingga terdapat penambahan sebanyak 10.984 
jiwa.


Humas Posko Pengungsi  Pidie 
Jaya, Ridwan kepada *Serambinews.com,* Jumat (9/12/2016) mengatakan, 
penambahan jumlah pengungsi ini dikrenakan masyarakat trauma ‎sehingga 
jumlah pengungsi meningkat lebih signifikan.

‎"Sebanyak 21.013 jiwa pengungsi itu menempati 29 lokasi atau titik 
pengungsi," jelasnya. 
*(*) *


Ikuti kami di 
Tags 
Pengungsi 

korban 
Gempa
 
Pidie Jaya 

 
Berita Terkait:Gempa Pidie Jaya 


   - Penyaluran Bantuan belum Merata 
   

 
   - Presiden Pastikan Gedung IAI Al Aziziyah Segera Dibangun Kembali 
   

 
   - Semburan Lumpur Muncul di Rantau Tamiang 
   

 
   - ASPPI Aceh Peduli Bantu Korban Gempa 
   

 
   - Warga Peurade Masih Bermalam di Kaki Bukit 
   

 

Penulis: Idris Ismail 
Editor: Yusmadi 


On Thursday, December 8, 2016 at 4:09:38 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>
> Dari Serambi Indonesia (Banda Aceh) kita baca:
>
> "Nak, Ini Pak Presiden Sudah Menjenguk Kita"
>
>
> Kamis, 8 Desember 2016 22:14
> SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA
> Presiden Jokowi menjenguk korban gempa yang dirawat di RSUDZA, Banda Aceh 
>
> *Laporan Budi Fatria | Banda Aceh*
>
>
> *SERAMBINEWS.COM , BANDA ACEH - *Presiden Joko 
> Widodo tiba di Banda Aceh, Kamis (8/12/2016) sore. 
>
> Ia menjenguk korban gempa yang dirawat di RSUDZA, Banda Aceh.
>
> Jokowi menyemangati korban gempa yang saat ini masih dirawat.
>
> Seorang ibu dari anak korban gempa yang dirawat beberapa kali menyemangati 
> anaknya bahwa mereka sudah dijenguk Presiden.
>
>
> "Nak, Ini Presiden. Pak Jokowi sudah melihat kita," kata si Ibu 
> menyemangati anaknya.
>
> "Nak, Ini Presiden. Pak Jokowi sudah melihat kita," katanya lagi.
>
> "Nak, Ini Presiden. Pak Jokowi sudah melihat kita," kata ibu korban untuk 
> ketiga kalinya.
>
> Ia mengatakan itu hingga tiga kali.
>
> Anak itu pun menatap Presiden tanpa berkata apa apa.
>
> Jokowi pun tersenyum saat ibu anak ini mengenalkan dirinya ke korban gempa 
> yang terbaring di ranjang rumah sakit.
>
> Jokowi didamping Direktur RSUDZA Banda Aceh, dr Fachrul Jamal SpAn KIC. 
>
> Selain itu, Plt Gubernur Aceh, Mayjen TNI Soedarmo, dan Menteri Kesehatan 
> Nila Moeloek juga mendampingi Presiden menjenguk beberapa pasien korban 
> gempa yang saat ini dirawat di RSUDZA, Banda Aceh.
>
>
>
> On Thursday, December 8, 2016 at 3:52:54 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
>>
>> Dari sumber Haluan kita baca juga:
>>
>> *Waspadai Segmen Suliti* 
>> Jumat,09 Desember 2016 - 01:19:27 WIB
>>
>>
>> *PADANG, HALUAN —* Meski patahan gempa Aceh tak melewati jalur Sumbar, 
>> namun pakar gempa dari Universitas Andalas Padang Prof Badrul Mustafa 
>> mengingatkan bahwa warga Sumbar tetap harus waspada. Alasannya, karena 
>> Sumbar 
>> dilewati sejumlah Sesar Sumatera.
>>
>>
>> Seperti segmen Pasaman, Sianok, Sumani. Ber­dasar­kan segmen yang ada 
>> sek­a­rang gempa terakhir yang terjadi pada 2007, dan yang perlu lebih 
>> diwaspadai ada­lah segmen Suliti di Solok Selatan. Ia mengatakan u­ntuk 
>> segmen Suliti sudah cukup lama menyimpan energi dan belum pernah terjadi 
>> gempa dalam waktu dekat. Terakhir, gempa besar terjadi pada 1943.
>>
>> “Artinya dapat saja ter­jadi gempa dari patahan Se­mang­ko dan tidak bisa 
>> disimpul­kan terjadi akibat gempa yang terjadi di Pidie. Mas­ya­rakat harus 
>> tetap was­pada karena daerah kita di lalui banyak patahan yang men­yim­pan 
>> enerni,” katanya.
>>

Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "BUYA KITA BILANG ..."

2016-12-09 Terurut Topik Marindo Palar Vinkoert
Assalamu'alaikum wr wb.
Sungguh ambo heran, banyak orang orang (yg merasa) hebat, melecehkan
gagasan DIM, tapi ambo belum pernah membaca alasan mereka  yg sebenarnya
menolak gagasan DIM itu.  Manuruik ambo gagasan DIM itu justru harus
didukung oleh semua lapisan masyarakat Minangkabau, terutama kaum
intekektual, karena tujuan utama DIM itu managakkan baliak maruah
Minangkabau. Kalau ado yg indak jaleh ttg gagasan DIM tsb, kenapa tidak
mendiskusikannya dgn penggagasnya, Prof.DR. Moechtar Naim.
Ambo raso, kalau kaum intekektual Minang yg saat ini tdk setuju dgn DIM mau
mendiskusikannya dgn pak MN, mungkin akan lebih baik. Jangan cuma hanya
mengemukakan cimeeh di media massa.
Wassalam
Marindo Palar Vinkoert

Pada tanggal 8 Des 2016 10.40, "'Mochtar Naim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> *BUYA KITA BILANG: *
> *DENGAN DIM YANG BER-ABS-SBK*
> *MEMPERTINGGI TEMPAT JATUH. *
> *BETULKAH?*
>
> *Mochtar Naim*
> *8 Des 2016*
>
> B
> UYA kita, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif, bertanya dalam judul tulisannya di
> *Republika*, Selasa, 6 Des 2016 yl, “DIM, Apa Kabar?” Jawabnya dengan
> pertanyaan yang miring itu, tentu saja: “Kabar Baik.” Sekarang kita tengah
> menyiapkan NA (Naskah Akademik)nya dan menyusul mempersiapkan Kongres
> Rakyat Minangkabau (KRM) untuk membahas dan mengambil kata sepakat tentang
> isi dari NA yang akan kita bawakan ke Pusat untuk mendapatkan persetujuan
> Pusat, seperti yang telah dilakukan oleh 4 Provinsi Daerah Istimewa
> lainnya: Aceh, Yogya, Jakarta dan Papua.
> Kita di Sumatera Barat juga mengambil manfaat dari peluang
> yang diberikan oleh UUD 1945 sendiri, pasal 18 B, di mana ayat (1) nya
> mengatakan: “Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan
> daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan
> undang-undang.” Sedang ayat (2) nya: “Negara mengakui dan menghormati
> kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya
> sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
> Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.”
> Urgensi dari kita merubah Provinsi Sumatera Barat menjadi
> Provinsi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) itu tentu saja bukan hanya
> sekadar perubahan nama, dari Prov Sumbar ke Prov DIM, seperti yang
> disinyalir oleh Buya kita itu, tetapi sifatnya mendasar dan menyeluruh. Dan
> motifnya tidak lain dari seperti yang disampaikan oleh Buya kita sendiri:
> Sumbar selama 6 dekade ke mari ini, yakni dari era pasca PRRI ke masa pasca
> Orde Reformasi sekarang ini, telah melorot jauh ke bawah sehingga tingkat
> kesejahteraannya dewasa ini oleh BPS dinyatakan sebagai nomor 3 dari bawah
> dari 34 Provinsi di Indonesia ini. Yang di bawah Sumbar hanyalah NTT dan
> Papua, sedang selebihnya di atas Sumbar seluruhnya.
> Siapa pula takkan ngeri dan geram melihat situasi Sumbar
> dengan budaya Minangnya menjadi semelorot seperti itu, pada hal daerah ini
> pernah menciptakan pentolan-pentolan nasional yang tak ada duanya di
> Nusantara ini. Karena kenyataannya sudah sedemikian melorot itulah maka
> kita di Ranah dan di Rantau mengambil inisiatif  untuk secepatnya merombak
> kembali susunan dan struktur sosial yang telah luntur itu menjadi berdaya
> kuat kembali. Dan caranya tidak lain dari kembali ke daya dan budaya
> asalnya, yaitu ABS-SBK – Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah.
> Semata dan sekadar mengikuti ketentuan-ketentuan yuridis-formal yang datang
> dari pusat saja, kita lihat sendiri, dalam kenyataannya banyak yang
> melenceng dan disalah-gunakan, sehingga yang menonjol keluar adalah
> eksesnya, entah berupa korupsi, kolusi, nepotisme, entah bermacam penyakit
> sosial dalam skala luas yang tak dikenal selama ini, termasuk narkoba,
> pergaulan bebas, pelacuran, perjudian, dsb.
> Masyarakat Minang merasa beruntung karena memiliki nilai
> budaya yang jarang ada tandingannya di Nusantara ini, yaitu yang memadu
> secara sintetikal nilai budaya adat dan agama yang dirumuskan dalam bentuk
> ABS-SBK itu. Adat dan agama (Islam), yang hidup saling topang-menopang dan
> kuat-menguatkan, bagai aur dengan tebing, berbeda sekali dengan budaya
> sinkretik seperti di Jawa yang masing-masing jalan sendiri-sendiri sehingga
> yang satu suka bertubrukan dengan yang lainnya. Dan cara berpikir yang
> sinkretik ini pula yang diikuti dan dianut di NKRI sekarang ini, di samping
> maraknya cara berfikir yang liberal, kapitalistik, materialistik dan
> hedonistik itu.
> Dalam kita menyusun kembali budaya sintetikal yang terpadu ke
> dalam filosofi ABS-SBK itu kitapun meramu kembali sistem sosial, ekonomi,
> pendidikan dan budaya kita yang telah melorot itu untuk kembali padu dan
> kuat, dengan kita menghidupkan kembali rasa kebersamaan, kesatuan,
> kerjasama dan gotong-royong, yang basisnya ada di Nagari, di tengah-tengah
> masyarakat sendiri.  Dan filosofi ABS-SBK itu, ke depan, tidak hanya
> sekadar untuk