[EMAIL PROTECTED] Re: Balasan: [EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI
Ass.Wr.Wb. P'Ajo Duta, P'Rainal Rais, jo saluruh ummaik sPalanta. Salamaik Ualngtahun P'Rainal Rais, smoga panjang umua, banyak rzaki. Namo ambo biasanyo dipakai diJawaTimur, dakek ka Pabatasan Jawatangah. Tapi saluruah dunsanak ambo, ambo surang nan Banamo Jawado. Dek Kawan apak ambo, Urang asa Jawa, sasudah maangkek ambo jadi anak angkeknyo (tapi ambo tatap dipaliharo/tingga dirumah ranggaek kanduang ambo) bagiah ambo namo baliau Muljadi. Indak lamo sasudah itu manganduang bini apak angkek ambo iko. Bisa baitu, pandapek ambo dek kabatulan sajo. wassalam, Muljadi. Tapi, banamo jawa itu ado pulo hikmahnyo, dek ado bakarik jo suku etnik presiden, Di kantua2 urusan kenegaraan, agak capek integrasinyo, misalnyo di Kedutaan, apolai pandai bahasonyo.. Original-Nachricht Datum: Sat, 25 Oct 2008 06:01:16 -0400 Von: ajo duta [EMAIL PROTECTED] An: RantauNet@googlegroups.com Betreff: [EMAIL PROTECTED] Re: Balasan: [EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI Selamaik Ulang Tahun Bang Rainal Rais nan ka 65 Semoga terus memberi manfaat pada umat. Soal namo ambopun indak ketinggalan maagiah namo babaun Jawa ka anak ambo yaitu Gasanto. Tapi singkatan kampuang ambo Gasan dan kampuang bini Toboh, kaduonyo di Piaman. Ado pulo sanak ambo Litoto, Limo Koto Toboh. ajoduta/61+/usa 2008/10/25 Rainal Rais [EMAIL PROTECTED] Dusanak Zubaidah...Akibat PRRI sangat menyakitkan sekali..Dirantau banyak yg tidak mau mengaku berasal dari Minang..Tidak sedikit anak anak yang lahir diberi nama Jawa atau nama asing...oleh karena itu pada tahun 70an kami dari Sulit Air dengan SASnya beserta nagari lainnya bekerja keras membangun Nagari masing2 dengan maksud untuk kembali membuat kita Bangga menjadi orang Minang..Mudah2an pengalaman pahit tsb tidak dialami lagi oleh anak cucu kita dan wajar mereka harus diingatkan ..wass, Rainal Rais ( Jkt 65th-2hr ). --- Abraham Ilyas... sudah membagi info penting ini di milis ini. kudungkuduang-ingek Mak Sati-- -- New Email names for you! http://sg.rd.yahoo.com/aa/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ -- Feel free - 5 GB Mailbox, 50 FreeSMS/Monat ... Jetzt GMX ProMail testen: http://www.gmx.net/de/go/promail --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI
Assalamu alaikum warahmatulLahi wabarokatuh, Berterima kasih saya kepada Pak Rainal Rais dengan mem-posting-kan catatan dari Saudari Reni Nuryanti yang membicarakan tentang Perempuan Minang Saat PRRI. Saya memang tertarik dengan penyelidikan yang di lakukan oleh Sdri. Reni ini. Penyelidikan secara ilmiyyah yang bertanggung jawab/responsible academics tentang women in time of war or conflict zone sangat sangat membantu memperkukuhkan the academics of peace/conflict resolution studies in Indonesia. Kini, Indonesia sangat sangat memerlukan dan sepatutnya memerlukan sumbangan ilimiyyah dalam membetul atau memperbaiki penulisan sejarah semasa/contemporary Indonesia. Sometimes, histiographical revisionism membantu memahami perjalan sejarah, apatah lagi perjalanan sejarah Indonesia semasa. Salah satu usaha memperbaiki fahaman dan mencari tafsiran sebenar tentang pensejarahan PRRI ini, within the Minang or national context, ialah melalui penulisan hasil kajian atau penyelidan saperti yang diusahakan oleh Sdri. reni ini. Sekiranya dasar kajian dan kaji selidik dengan pendekatan peace/conflict resolution studies yang sehubung dengan pensejarahan PRRI ini masih belum wujud, maka penulisan dan kajnian Reni akan membantu meletakkan batu asas kaedah ilmiyyah/ academic methodology of research tentang war/conflict torn resolution studies di Indonesia. Kita harapkan juga hasil kajian ini akan memberi ma'na baru pentafsiran dan pentakrifan (semula) contemporary Indonesian security studies. Di harapkan nanti Indonesian will appreciate the academic contribution from such studies and this discipline would make a better and stable Indonesia. Insya' Allah. Sefaham saya pendekatan pengajian science of Hadiths or the methodology of Hadiths banyak membantu dalam membina academic legitimacy bidang kajian war/conflict torn resolution studies. Usaha usaha ilmiyyah berdasarkan kekuatan akhlaq/moral excellence telah membina keilmiyyahan ilmu Hadiths. Kaedah kaedah yang mantap dan dapat memenuhi ciri ciri keilmuan (Islam) telah meletakkan dasar keyakinan kellmiyyah Ilmu Hadiths. Perjalanan meletakkan dasar ilmu pengetahuan contemporary Indonesian peace/war torn/conflict resolution studies, mungkin, memerlukan pendekatan yang telah di lakukan oleh Ipara sarjana Ilmu Hadiths. --- On Thu, 10/23/08, Rainal Rais [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Rainal Rais [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI To: RantauNet@googlegroups.com Date: Thursday, October 23, 2008, 10:42 PM --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Balasan: [EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI
Dusanak Zubaidah...Akibat PRRI sangat menyakitkan sekali..Dirantau banyak yg tidak mau mengaku berasal dari Minang..Tidak sedikit anak anak yang lahir diberi nama Jawa atau nama asing...oleh karena itu pada tahun 70an kami dari Sulit Air dengan SASnya beserta nagari lainnya bekerja keras membangun Nagari masing2 dengan maksud untuk kembali membuat kita Bangga menjadi orang Minang..Mudah2an pengalaman pahit tsb tidak dialami lagi oleh anak cucu kita dan wajar mereka harus diingatkan ..wass, Rainal Rais ( Jkt 65th-2hr ). --- On Fri, 24/10/08, zubaidah djohar [EMAIL PROTECTED] wrote: From: zubaidah djohar [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Balasan: [EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI To: RantauNet@googlegroups.com Date: Friday, 24 October, 2008, 8:26 PM Mauh malenceang saketek... Kalau dikait2kan bisa betul juga sejarah nama itu Uda sepupu saya namanya dua-duanya bernuansakan Jawa tapi untung tidak bernama Jawa... hehee (Mauh Bagarah). Suryanto.. Suryama.. Kalau tipak di uni sepupu ambo banamo Zulharti... nan laia kalau tidak salah di tahun 50-an... Sepakat dengan Kanda Lies Suryadi (maaf, pr atau lk?)... bahwa fenomena canda ika patuik diangkek dan dikaji labiah dareh! Salam, ZDj (nan tangah samangaik 45 mangunyah2 sejarah iduik padusi kito..) 2008/10/24 Lies Suryadi [EMAIL PROTECTED] Ibu saya bilang waktu PRRI rumah nenek saya sering menjadi tempat mangkal PRRI. Entah,,,mungkin ibu saya pernah naksir kepada salah seorang tentara PRRI. Yang jelas setelah lahir saya diberi nama Jawa. Untung saya lahir tahun 1965. Kalau tidak...akan banyak spekulasi, he he. Saya dengar ada yg disebut syndrom PRRI. Kabarnya setelah PRRI banyak nama orang Minang seperti nama orang Jawa. Apakah hal ini juga menjadi perhatian dalam penelitian Sanak Reni? Kalau kita melihat sejarah dari perspektif collective memory, fenomena ini mungkin menarik dikaji lebih jauh. Salam, Suryadi auliah azza [EMAIL PROTECTED] wrote: ibu saya sering cerita soal PRRI. Beliau bilang, waktu zaman itu perempuan di kampung saya sangat ketakutan baik yang sudah menikah atau belum. Tentara suka memperkosa. Jadi kalau ada tentara datang pada ngumpet ... atau dikirim ke Jawa. Kalau lihat perang di televisi, pasti ingat PRRI dan kata-katanya menyiratkan trauma. Saat PRRI, ibu saya masih kecil. aa.35.f.dj On 10/24/08, zubaidah djohar [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikumsalam Wr.Wb., Tulisan yang luar biasa...! Terimakasih Bapak Abraham Ilyas... sudah membagi info penting ini di milis ini. Wah.. saya akan menjadi orang yang paling merugi bila melewati tulisan seperti ini. Sebagai padusi Minang, tantu ambo harok bana mandanga kisah-kisah heroik dan padiah iduik kaum perempuan di maso parang terdahulu... apolai iko dikunyah2 melalui sebuah riset... luar biaso! Ambo malah terdampar mangunyah2 riset di nagari urang... :) Dengan imel ko ingin pulo ambo berkenalan dan badiskusi jo Ibu Reni Nurhayanti ko. Salam parantauan, ZDj (nan masih tamangut2 jo hasil riset dunsanak Reni) 2008/10/24 Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED] Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. br Cepat sebelum diambil orang lain Get your new Email address! Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Balasan: [EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI
Selamaik Ulang Tahun Bang Rainal Rais nan ka 65 Semoga terus memberi manfaat pada umat. Soal namo ambopun indak ketinggalan maagiah namo babaun Jawa ka anak ambo yaitu Gasanto. Tapi singkatan kampuang ambo Gasan dan kampuang bini Toboh, kaduonyo di Piaman. Ado pulo sanak ambo Litoto, Limo Koto Toboh. ajoduta/61+/usa 2008/10/25 Rainal Rais [EMAIL PROTECTED] Dusanak Zubaidah...Akibat PRRI sangat menyakitkan sekali..Dirantau banyak yg tidak mau mengaku berasal dari Minang..Tidak sedikit anak anak yang lahir diberi nama Jawa atau nama asing...oleh karena itu pada tahun 70an kami dari Sulit Air dengan SASnya beserta nagari lainnya bekerja keras membangun Nagari masing2 dengan maksud untuk kembali membuat kita Bangga menjadi orang Minang..Mudah2an pengalaman pahit tsb tidak dialami lagi oleh anak cucu kita dan wajar mereka harus diingatkan ..wass, Rainal Rais ( Jkt 65th-2hr ). --- Abraham Ilyas... sudah membagi info penting ini di milis ini. kudungkuduang-ingek Mak Sati-- -- New Email names for you! http://sg.rd.yahoo.com/aa/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI
Waalaikumsalam w.w. Inyiak Sunguik, Ado koreksi saketek. Reni urang Banyumas, samo jo pak Jacky. Tapi ambo satuju kito angkek baliau-baliau ko jadi urang Minang honoris causa. Baa gak ati ? Wassalam, Saafroedin Bahar (L, masuk 72 th, Jakarta) Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] From: hambociek [EMAIL PROTECTED] To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Friday, October 24, 2008 10:35:53 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Nah, apakah buku Reni Nuryanti PEREMPUAN MINANGKABAU MASA PRRI itu sudah diterbitkan atau masih sedang ditulis? Kalau sudah, ini akan merupakan buku pertama dalam topik itu ditulis mengenai Perempuan Minangkabau, istimewa lagi oleh Seorang Wanita Minangkabu sendiri. Kita sambut buku itu dengan penuh rasahati terbuka. Tolong beri info tentang penerbitannya. Saya ingin melihat akan ada buku-buku pengalaman seperti itu yang mengiringinya nanti. .. Angku Abraham Ilyas, karano Rangkayo Reni Nuryanti tampaknyo alun Anggota Lapau kito, tolong porowaikkan email ko ka baliau. Lahy lamo ambo manunggu-nunggu Carito dari Kaum Ibu kito mangnai Pengalaman Sejarah ko. Ambo ingin tahu juo kiro-kiro saangkatan sia baliau, (taruih tarang umua bara baliau) di maa Kampuang baliau, di daerah maa baliau mangalami pergolakan, sebagian atau seluruh waktu, dll. Kok barek manayorakkannyo di Lapau, bialah labiah elok kok dapek kami bahubuangan jo jalua paribadi. Tolong barikan alamat email ambo sarato Salam ambo untuak baliau. Tarimo kasih. Salam, --MakNgah www.usindo.net/hambo --- In [EMAIL PROTECTED], Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED] wrote: -- Forwarded message -- From: Reni Nuryanti [EMAIL PROTECTED] Date: Oct 22, 2008 5:54 PM Subject: Salam Kenal To: [EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaikum Pak Abraham Ilyas.. Salam kenal, saya Reni Nuryanti yang menulis PEREMPUAN MINANGKABAU MASA PRRI. Saya membaca email bapak ke Pak Jacky, yang terkirim ke saya.Betul, apa yang bapak tulis, bahwa kekerasan terhadap perempuan memang ada yang dilakukan oleh OPR. Tetapi, demikian juga oleh pihak APRI. Ini saya temukan di Solok, dimana APRI menempati rumah2 istri tentara PRRI. Lain dengan apa yang terjadi di Sumpurkudus. Disana mulai muncul istilah ganja batu dan ganja kayu yang demikian santer, setelah PRRI. Para perempuan itu tidak dinikahi APRI tetapi orang PRRI sendiri yang sudah berkeluarga. Mereka banyak ditinggal begitu saja setelah PRRI.. Beda dengan di Bukit Batuah di Agam, salah seorang perempuan mengaku pernah stress karena disekpa bermalam2 oleh OPR. Nah, dalam hal ini, saya melihat bahwa tindak kekerasan ataupun memori kesedihan bagi perempuan di Minangkabau, bukan hanya diakibat OPR, tetapi juga APRI dan APRI.Dalam hal ini, agar lebih bijak, saya akan melihatnya dalam sudut pandang sosial, militer, biologis serta psikologis. Oya pak, ada yang cukup mengagetkan bagi saya. Ada seorang perempuan di dusun terpencil di Solok, namanya Rakana. Dialah satu2nya perempuan yang menjadi tentara pelajar yang ikut berperang melawan APRI. Dia bersama 10 orang kawan laki2nya selama 3 tahun di hutan.Tampangnya khas, dengan rokok yang hampir tak pernah berhenti mengepul.Mungkin ini dulu dari saya Pak, saya sedang menulis bab tentang perempuan, InsyaAllah kalau udah jadi, saya kirim. Salam hangat, Reni Nur --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI
Wa'alaikumsalam Wr.Wb., Tulisan yang luar biasa...! Terimakasih Bapak Abraham Ilyas... sudah membagi info penting ini di milis ini. Wah.. saya akan menjadi orang yang paling merugi bila melewati tulisan seperti ini. Sebagai padusi Minang, tantu ambo harok bana mandanga kisah-kisah heroik dan padiah iduik kaum perempuan di maso parang terdahulu... apolai iko dikunyah2 melalui sebuah riset... luar biaso! Ambo malah terdampar mangunyah2 riset di nagari urang... :) Dengan imel ko ingin pulo ambo berkenalan dan badiskusi jo Ibu Reni Nurhayanti ko. Salam parantauan, ZDj (nan masih tamangut2 jo hasil riset dunsanak Reni) 2008/10/24 Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED] -- Forwarded message -- From: Reni Nuryanti [EMAIL PROTECTED] Date: Oct 22, 2008 5:54 PM Subject: Salam Kenal To: [EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaikum Pak Abraham Ilyas.. Salam kenal, saya Reni Nuryanti yang menulis PEREMPUAN MINANGKABAU MASA PRRI. Saya membaca email bapak ke Pak Jacky, yang terkirim ke saya.Betul, apa yang bapak tulis, bahwa kekerasan terhadap perempuan memang ada yang dilakukan oleh OPR. Tetapi, demikian juga oleh pihak APRI. Ini saya temukan di Solok, dimana APRI menempati rumah2 istri tentara PRRI. Lain dengan apa yang terjadi di Sumpurkudus. Disana mulai muncul istilah ganja batu dan ganja kayu yang demikian santer, setelah PRRI. Para perempuan itu tidak dinikahi APRI tetapi orang PRRI sendiri yang sudah berkeluarga. Mereka banyak ditinggal begitu saja setelah PRRI. Beda dengan di Bukit Batuah di Agam, salah seorang perempuan mengaku pernah stress karena disekpa bermalam2 oleh OPR. Nah, dalam hal ini, saya melihat bahwa tindak kekerasan ataupun memori kesedihan bagi perempuan di Minangkabau, bukan hanya diakibat OPR, tetapi juga APRI dan APRI.Dalam hal ini, agar lebih bijak, saya akan melihatnya dalam sudut pandang sosial, militer, biologis serta psikologis. Oya pak, ada yang cukup mengagetkan bagi saya. Ada seorang perempuan di dusun terpencil di Solok, namanya Rakana. Dialah satu2nya perempuan yang menjadi tentara pelajar yang ikut berperang melawan APRI. Dia bersama 10 orang kawan laki2nya selama 3 tahun di hutan.Tampangnya khas, dengan rokok yang hampir tak pernah berhenti mengepul.Mungkin ini dulu dari saya Pak, saya sedang menulis bab tentang perempuan, InsyaAllah kalau udah jadi, saya kirim. Salam hangat, Reni Nur ___ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI
ibu saya sering cerita soal PRRI. Beliau bilang, waktu zaman itu perempuan di kampung saya sangat ketakutan baik yang sudah menikah atau belum. Tentara suka memperkosa. Jadi kalau ada tentara datang pada ngumpet ... atau dikirim ke Jawa. Kalau lihat perang di televisi, pasti ingat PRRI dan kata-katanya menyiratkan trauma. Saat PRRI, ibu saya masih kecil. aa.35.f.dj On 10/24/08, zubaidah djohar [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikumsalam Wr.Wb., Tulisan yang luar biasa...! Terimakasih Bapak Abraham Ilyas... sudah membagi info penting ini di milis ini. Wah.. saya akan menjadi orang yang paling merugi bila melewati tulisan seperti ini. Sebagai padusi Minang, tantu ambo harok bana mandanga kisah-kisah heroik dan padiah iduik kaum perempuan di maso parang terdahulu... apolai iko dikunyah2 melalui sebuah riset... luar biaso! Ambo malah terdampar mangunyah2 riset di nagari urang... :) Dengan imel ko ingin pulo ambo berkenalan dan badiskusi jo Ibu Reni Nurhayanti ko. Salam parantauan, ZDj (nan masih tamangut2 jo hasil riset dunsanak Reni) 2008/10/24 Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED] --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Balasan: [EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI
Ibu saya bilang waktu PRRI rumah nenek saya sering menjadi tempat mangkal PRRI. Entah,,,mungkin ibu saya pernah naksir kepada salah seorang tentara PRRI. Yang jelas setelah lahir saya diberi nama Jawa. Untung saya lahir tahun 1965. Kalau tidak...akan banyak spekulasi, he he. Saya dengar ada yg disebut syndrom PRRI. Kabarnya setelah PRRI banyak nama orang Minang seperti nama orang Jawa. Apakah hal ini juga menjadi perhatian dalam penelitian Sanak Reni? Kalau kita melihat sejarah dari perspektif collective memory, fenomena ini mungkin menarik dikaji lebih jauh. Salam, Suryadi auliah azza [EMAIL PROTECTED] wrote: ibu saya sering cerita soal PRRI. Beliau bilang, waktu zaman itu perempuan di kampung saya sangat ketakutan baik yang sudah menikah atau belum. Tentara suka memperkosa. Jadi kalau ada tentara datang pada ngumpet ... atau dikirim ke Jawa. Kalau lihat perang di televisi, pasti ingat PRRI dan kata-katanya menyiratkan trauma. Saat PRRI, ibu saya masih kecil. aa.35.f.dj On 10/24/08, zubaidah djohar [EMAIL PROTECTED] wrote:Wa'alaikumsalam Wr.Wb., Tulisan yang luar biasa...! Terimakasih Bapak Abraham Ilyas... sudah membagi info penting ini di milis ini. Wah.. saya akan menjadi orang yang paling merugi bila melewati tulisan seperti ini. Sebagai padusi Minang, tantu ambo harok bana mandanga kisah-kisah heroik dan padiah iduik kaum perempuan di maso parang terdahulu... apolai iko dikunyah2 melalui sebuah riset... luar biaso! Ambo malah terdampar mangunyah2 riset di nagari urang... :) Dengan imel ko ingin pulo ambo berkenalan dan badiskusi jo Ibu Reni Nurhayanti ko. Salam parantauan, ZDj (nan masih tamangut2 jo hasil riset dunsanak Reni) 2008/10/24 Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED] - Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. brCepat sebelum diambil orang lain! --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Balasan: [EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI
Mauh malenceang saketek... Kalau dikait2kan bisa betul juga sejarah nama itu Uda sepupu saya namanya dua-duanya bernuansakan Jawa tapi untung tidak bernama Jawa... hehee (Mauh Bagarah). Suryanto.. Suryama.. Kalau tipak di uni sepupu ambo banamo Zulharti... nan laia kalau tidak salah di tahun 50-an... Sepakat dengan Kanda Lies Suryadi (maaf, pr atau lk?)... bahwa fenomena canda ika patuik diangkek dan dikaji labiah dareh! Salam, ZDj (nan tangah samangaik 45 mangunyah2 sejarah iduik padusi kito..) 2008/10/24 Lies Suryadi [EMAIL PROTECTED] Ibu saya bilang waktu PRRI rumah nenek saya sering menjadi tempat mangkal PRRI. Entah,,,mungkin ibu saya pernah naksir kepada salah seorang tentara PRRI. Yang jelas setelah lahir saya diberi nama Jawa. Untung saya lahir tahun 1965. Kalau tidak...akan banyak spekulasi, he he. Saya dengar ada yg disebut syndrom PRRI. Kabarnya setelah PRRI banyak nama orang Minang seperti nama orang Jawa. Apakah hal ini juga menjadi perhatian dalam penelitian Sanak Reni? Kalau kita melihat sejarah dari perspektif collective memory, fenomena ini mungkin menarik dikaji lebih jauh. Salam, Suryadi *auliah azza [EMAIL PROTECTED]* wrote: ibu saya sering cerita soal PRRI. Beliau bilang, waktu zaman itu perempuan di kampung saya sangat ketakutan baik yang sudah menikah atau belum. Tentara suka memperkosa. Jadi kalau ada tentara datang pada ngumpet ... atau dikirim ke Jawa. Kalau lihat perang di televisi, pasti ingat PRRI dan kata-katanya menyiratkan trauma. Saat PRRI, ibu saya masih kecil. aa.35.f.dj On 10/24/08, zubaidah djohar [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikumsalam Wr.Wb., Tulisan yang luar biasa...! Terimakasih Bapak Abraham Ilyas... sudah membagi info penting ini di milis ini. Wah.. saya akan menjadi orang yang paling merugi bila melewati tulisan seperti ini. Sebagai padusi Minang, tantu ambo harok bana mandanga kisah-kisah heroik dan padiah iduik kaum perempuan di maso parang terdahulu... apolai iko dikunyah2 melalui sebuah riset... luar biaso! Ambo malah terdampar mangunyah2 riset di nagari urang... :) Dengan imel ko ingin pulo ambo berkenalan dan badiskusi jo Ibu Reni Nurhayanti ko. Salam parantauan, ZDj (nan masih tamangut2 jo hasil riset dunsanak Reni) 2008/10/24 Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED] -- Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru http://sg.rd.yahoo.com/id/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. br Cepat sebelum diambil orang lain --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Balasan: [EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI
Tapi timbul pertanyaan: Apakah ada konflik bersenjata yang tidak menimbukan efek negatif kepada perempuan? Di Uganda, di Kolombia, di Timor Leste, di Kepualauan Bougenville, di Kamboja, juga di Sumatera Barat... Salam, Suryadi zubaidah djohar [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikumsalam Wr.Wb., Tulisan yang luar biasa...! Terimakasih Bapak Abraham Ilyas... sudah membagi info penting ini di milis ini. Wah.. saya akan menjadi orang yang paling merugi bila melewati tulisan seperti ini. Sebagai padusi Minang, tantu ambo harok bana mandanga kisah-kisah heroik dan padiah iduik kaum perempuan di maso parang terdahulu... apolai iko dikunyah2 melalui sebuah riset... luar biaso! Ambo malah terdampar mangunyah2 riset di nagari urang... :) Dengan imel ko ingin pulo ambo berkenalan dan badiskusi jo Ibu Reni Nurhayanti ko. Salam parantauan, ZDj (nan masih tamangut2 jo hasil riset dunsanak Reni) 2008/10/24 Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED] -- Forwarded message -- From: Reni Nuryanti [EMAIL PROTECTED] Date: Oct 22, 2008 5:54 PM Subject: Salam Kenal To: [EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaikum Pak Abraham Ilyas.. Salam kenal, saya Reni Nuryanti yang menulis PEREMPUAN MINANGKABAU MASA PRRI. Saya membaca email bapak ke Pak Jacky, yang terkirim ke saya.Betul, apa yang bapak tulis, bahwa kekerasan terhadap perempuan memang ada yang dilakukan oleh OPR. Tetapi, demikian juga oleh pihak APRI. Ini saya temukan di Solok, dimana APRI menempati rumah2 istri tentara PRRI. Lain dengan apa yang terjadi di Sumpurkudus. Disana mulai muncul istilah ganja batu dan ganja kayu yang demikian santer, setelah PRRI. Para perempuan itu tidak dinikahi APRI tetapi orang PRRI sendiri yang sudah berkeluarga. Mereka banyak ditinggal begitu saja setelah PRRI. Beda dengan di Bukit Batuah di Agam, salah seorang perempuan mengaku pernah stress karena disekpa bermalam2 oleh OPR. Nah, dalam hal ini, saya melihat bahwa tindak kekerasan ataupun memori kesedihan bagi perempuan di Minangkabau, bukan hanya diakibat OPR, tetapi juga APRI dan APRI.Dalam hal ini, agar lebih bijak, saya akan melihatnya dalam sudut pandang sosial, militer, biologis serta psikologis. Oya pak, ada yang cukup mengagetkan bagi saya. Ada seorang perempuan di dusun terpencil di Solok, namanya Rakana. Dialah satu2nya perempuan yang menjadi tentara pelajar yang ikut berperang melawan APRI. Dia bersama 10 orang kawan laki2nya selama 3 tahun di hutan.Tampangnya khas, dengan rokok yang hampir tak pernah berhenti mengepul.Mungkin ini dulu dari saya Pak, saya sedang menulis bab tentang perempuan, InsyaAllah kalau udah jadi, saya kirim. Salam hangat, Reni Nur ___ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ - Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Balasan: [EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI
Menarik pertanyaannya... Sepanjang konflik yang saya tahu dan yang saya baca, juga yang pernah saya teliti (khusus di Aceh), konflik selalu memberikan dampak negatif terhadap perempuan. Dalam riset ambo tahun 2003 lalu jo yang tangah ambo lakukan kini.. kondisi perempuan lebih tragis dari sebuah dampak konflik. dijadikan alat intimidasi dan teror. Betul bahwa laki-laki juga mengalami penyiksaan, tetapi kalau perempuan selain disika juga diperkosa. Perempuanlah yang pertama kali berdiri di depan untuk melindungi lelaki terkasih (bapak, suami, abang) dari kejaran musuh. Bahkan, ketika satu pihak yang bertikai tengah mencari musuhnya sering yang dijadikan alat intimidasi itu perempuan. Dalam situasi ini sering (kalau tidak ingin kita sebut selalu) mereka mengalami pelecehan dan perkosaan. Dalam laporan The Straits TIme 98 ditemukan sebanyak 600 perempuan Aceh diperkosa sepanjang konflik dalam masa 7 th sebelum pencabutan DOM. Dampak negatif itu tidak berhenti hanya sampai disitu, perempuan juga yang menjadi tulang punggung keluarga, membesarkan sendiri anak2 ketika suami tengah bersembunyi dan melarikan diri akibat kejaran musuh... dan itu dilakukan dalam situasi konflik yang hebat yang penuh ancaman dan ketakutan, bahkan menjadi lurah, camat di dalam situasi genting tersebut karena semua orang pada takut dan memilih melarikan diri (karena seorang pemimpin di kampung atau di kecamatan akan selalu menjadi bulan2an para pihak yang bertikai, malah nyawa pun taruhannya). Namun, ketika konflik berlalu, kondisi mereka hari ini terbiar dan seperti hilang dari prioritas... bahkan mereka yang tadinya bertarung menjadi lurah dan camat kini tersingkir dan banyak yang diberhentikan karena semua orang tengah berlomba mengejar posisi itu (diskusi saya dengan beberapa mantan lurah/sekdes/camat dalam sebuah training di Aceh). BIla melirik ke negara lain, kondisi yang hampir sama juga terjadi. Dalam temuan tim pencari fakta Masyarakat Eropa (European Community Fact Finding Team): lebih dari 20.000 perempuan di Bosnia telah diperkosa sejak peperangan berlangsung April 1992. Dalam laporan World's Children 1996 juga ditemukan: bahwa gadis-gadis remaja dijadikan target khusus di Bosnia Herzegovina dan Croatia. Mereka menjadi korban dari strategi perang yang dinamakan memelihara anak musuh (bear the enemy's child). Kejadian yang sama terjadi pula di Rwanda, saat pertikaian berlangsung, remaja-remaja yang awalnya selamat dari serangan musuh diketahui terpaksa harus menyimpan janin hasil perkosaan. kebanyakan dari mereka yang telah hamil harus menghadapi kenyataan diasingkan oleh keluarga dan masyarakat, sebagian menggagalkan kandungannya secara paksa, dan sebagian lainnya harus menempuh pilihan bunuh diri akibat tak kuasa menahan penderitaan itu. Ini baru dari beberapa negara, terutama di bagian daerah Indonesia salah satunya. Mungkin ada Bapanda/Ibunda/Kakanda/Adinda/Temenda yang akan turut berbagi di Palanta Raya ini... Salam Perdamaian, ZDj (yang biasa disapa Ibed) 2008/10/24 Lies Suryadi [EMAIL PROTECTED] Tapi timbul pertanyaan: Apakah ada konflik bersenjata yang tidak menimbukan efek negatif kepada perempuan? Di Uganda, di Kolombia, di Timor Leste, di Kepualauan Bougenville, di Kamboja, juga di Sumatera Barat... Salam, Suryadi *zubaidah djohar [EMAIL PROTECTED]* wrote: Wa'alaikumsalam Wr.Wb., Tulisan yang luar biasa...! Terimakasih Bapak Abraham Ilyas... sudah membagi info penting ini di milis ini. Wah.. saya akan menjadi orang yang paling merugi bila melewati tulisan seperti ini. Sebagai padusi Minang, tantu ambo harok bana mandanga kisah-kisah heroik dan padiah iduik kaum perempuan di maso parang terdahulu... apolai iko dikunyah2 melalui sebuah riset... luar biaso! Ambo malah terdampar mangunyah2 riset di nagari urang... :) Dengan imel ko ingin pulo ambo berkenalan dan badiskusi jo Ibu Reni Nurhayanti ko. Salam parantauan, ZDj (nan masih tamangut2 jo hasil riset dunsanak Reni) 2008/10/24 Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED] -- Forwarded message -- From: Reni Nuryanti [EMAIL PROTECTED] Date: Oct 22, 2008 5:54 PM Subject: Salam Kenal To: [EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaikum Pak Abraham Ilyas.. Salam kenal, saya Reni Nuryanti yang menulis PEREMPUAN MINANGKABAU MASA PRRI. Saya membaca email bapak ke Pak Jacky, yang terkirim ke saya.Betul, apa yang bapak tulis, bahwa kekerasan terhadap perempuan memang ada yang dilakukan oleh OPR. Tetapi, demikian juga oleh pihak APRI. Ini saya temukan di Solok, dimana APRI menempati rumah2 istri tentara PRRI. Lain dengan apa yang terjadi di Sumpurkudus. Disana mulai muncul istilah ganja batu dan ganja kayu yang demikian santer, setelah PRRI. Para perempuan itu tidak dinikahi APRI tetapi orang PRRI sendiri yang sudah berkeluarga. Mereka banyak ditinggal begitu saja setelah PRRI. Beda dengan di Bukit Batuah di Agam, salah seorang perempuan mengaku pernah stress karena disekpa bermalam2 oleh OPR. Nah, dalam hal ini,
[EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI
Dusanak Reni...sangat menarik kisahnya...kami tunggu..! salam kenal dari saya..wass Rainal Rais (jkt,65th-3hr) --- On Fri, 24/10/08, Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED] Subject: [EMAIL PROTECTED] Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI To: RantauNet@googlegroups.com Date: Friday, 24 October, 2008, 9:38 AM -- Forwarded message -- From: Reni Nuryanti [EMAIL PROTECTED] Date: Oct 22, 2008 5:54 PM Subject: Salam Kenal To: [EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaikum Pak Abraham Ilyas.. Salam kenal, saya Reni Nuryanti yang menulis PEREMPUAN MINANGKABAU MASA PRRI. Saya membaca email bapak ke Pak Jacky, yang terkirim ke saya.Betul, apa yang bapak tulis, bahwa kekerasan terhadap perempuan memang ada yang dilakukan oleh OPR. Tetapi, demikian juga oleh pihak APRI. Ini saya temukan di Solok, dimana APRI menempati rumah2 istri tentara PRRI. Lain dengan apa yang terjadi di Sumpurkudus. Disana mulai muncul istilah ganja batu dan ganja kayu yang demikian santer, setelah PRRI. Para perempuan itu tidak dinikahi APRI tetapi orang PRRI sendiri yang sudah berkeluarga. Mereka banyak ditinggal begitu saja setelah PRRI. Beda dengan di Bukit Batuah di Agam, salah seorang perempuan mengaku pernah stress karena disekpa bermalam2 oleh OPR. Nah, dalam hal ini, saya melihat bahwa tindak kekerasan ataupun memori kesedihan bagi perempuan di Minangkabau, bukan hanya diakibat OPR, tetapi juga APRI dan APRI.Dalam hal ini, agar lebih bijak, saya akan melihatnya dalam sudut pandang sosial, militer, biologis serta psikologis. Oya pak, ada yang cukup mengagetkan bagi saya. Ada seorang perempuan di dusun terpencil di Solok, namanya Rakana. Dialah satu2nya perempuan yang menjadi tentara pelajar yang ikut berperang melawan APRI. Dia bersama 10 orang kawan laki2nya selama 3 tahun di hutan.Tampangnya khas, dengan rokok yang hampir tak pernah berhenti mengepul.Mungkin ini dulu dari saya Pak, saya sedang menulis bab tentang perempuan, InsyaAllah kalau udah jadi, saya kirim. Salam hangat, Reni Nur ___ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---
[EMAIL PROTECTED] Re: Email dari Reni ttg Perempuan Minang saat PRRI
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Nah, apakah buku Reni Nuryanti PEREMPUAN MINANGKABAU MASA PRRI itu sudah diterbitkan atau masih sedang ditulis? Kalau sudah, ini akan merupakan buku pertama dalam topik itu ditulis mengenai Perempuan Minangkabau, istimewa lagi oleh Seorang Wanita Minangkabu sendiri. Kita sambut buku itu dengan penuh rasahati terbuka. Tolong beri info tentang penerbitannya. Saya ingin melihat akan ada buku-buku pengalaman seperti itu yang mengiringinya nanti. .. Angku Abraham Ilyas, karano Rangkayo Reni Nuryanti tampaknyo alun Anggota Lapau kito, tolong porowaikkan email ko ka baliau. Lahy lamo ambo manunggu-nunggu Carito dari Kaum Ibu kito mangnai Pengalaman Sejarah ko. Ambo ingin tahu juo kiro-kiro saangkatan sia baliau, (taruih tarang umua bara baliau) di maa Kampuang baliau, di daerah maa baliau mangalami pergolakan, sebagian atau seluruh waktu, dll. Kok barek manayorakkannyo di Lapau, bialah labiah elok kok dapek kami bahubuangan jo jalua paribadi. Tolong barikan alamat email ambo sarato Salam ambo untuak baliau. Tarimo kasih. Salam, --MakNgah www.usindo.net/hambo http://www.usindo.net/hambo --- In [EMAIL PROTECTED], Abraham Ilyas [EMAIL PROTECTED] wrote: -- Forwarded message -- From: Reni Nuryanti [EMAIL PROTECTED] Date: Oct 22, 2008 5:54 PM Subject: Salam Kenal To: [EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaikum Pak Abraham Ilyas.. Salam kenal, saya Reni Nuryanti yang menulis PEREMPUAN MINANGKABAU MASA PRRI. Saya membaca email bapak ke Pak Jacky, yang terkirim ke saya.Betul, apa yang bapak tulis, bahwa kekerasan terhadap perempuan memang ada yang dilakukan oleh OPR. Tetapi, demikian juga oleh pihak APRI. Ini saya temukan di Solok, dimana APRI menempati rumah2 istri tentara PRRI. Lain dengan apa yang terjadi di Sumpurkudus. Disana mulai muncul istilah ganja batu dan ganja kayu yang demikian santer, setelah PRRI. Para perempuan itu tidak dinikahi APRI tetapi orang PRRI sendiri yang sudah berkeluarga. Mereka banyak ditinggal begitu saja setelah PRRI. Beda dengan di Bukit Batuah di Agam, salah seorang perempuan mengaku pernah stress karena disekpa bermalam2 oleh OPR. Nah, dalam hal ini, saya melihat bahwa tindak kekerasan ataupun memori kesedihan bagi perempuan di Minangkabau, bukan hanya diakibat OPR, tetapi juga APRI dan APRI.Dalam hal ini, agar lebih bijak, saya akan melihatnya dalam sudut pandang sosial, militer, biologis serta psikologis. Oya pak, ada yang cukup mengagetkan bagi saya. Ada seorang perempuan di dusun terpencil di Solok, namanya Rakana. Dialah satu2nya perempuan yang menjadi tentara pelajar yang ikut berperang melawan APRI. Dia bersama 10 orang kawan laki2nya selama 3 tahun di hutan.Tampangnya khas, dengan rokok yang hampir tak pernah berhenti mengepul.Mungkin ini dulu dari saya Pak, saya sedang menulis bab tentang perempuan, InsyaAllah kalau udah jadi, saya kirim. Salam hangat, Reni Nur --~--~-~--~~~---~--~~ === UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari 200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru === Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe === -~--~~~~--~~--~--~---