[R@ntau-Net] ide awal DIM?
Tulisan dari tahun 2012 http://m.kompasiana.com/post/read/517400/3/perjuangkan-daerah-istimewa-minangkabau.html -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Bls: [R@ntau-Net] ide awal DIM?
Tarimo kasih references tsb. Wass. Haasma Depok Pada Jumat, 19 Desember 2014 22:05, 'Ibnu' via RantauNet menulis: Tulisan dari tahun 2012 http://m.kompasiana.com/post/read/517400/3/perjuangkan-daerah-istimewa-minangkabau.html -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Bls: [R@ntau-Net] ide awal DIM?
Bahkan dari taun 80an : http://yulfianazrialcyber.blogspot.com/2014/11/mewujudkan-daerah-istimewa-minangkabau.html?m=1 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] ide awal DIM?
Sia lai nan mangaku labiah dulu? Capeklah, di saaik urang banyak nan "sakik" kasempatan mampaliekan sia waden ko tabukak abih? He he he.. Astaghfirullah al azim. *mm Pada 21 Desember 2014 00.25, 'Ibnu' via RantauNet < rantaunet@googlegroups.com> menulis: > Bahkan dari taun 80an : > > http://yulfianazrialcyber.blogspot.com/2014/11/mewujudkan-daerah-istimewa-minangkabau.html?m=1 > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Google Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] ide awal DIM?
Ambo kutip cuplikan wawancara dari tautan nan dikirim sanak Ibnu. Mungkin alun sadonyo dunsanak mambaco: = *Kalau begitu, kenapa belum lama ini Anda justru menolak ketika diajak untuk memperjuangkannya ke Jakarta? Ada Apa? * Hmmm. Bukan menolak. Tapi saya tak ingin perjungan ini hanya sebatas mengganti nama Propinsi Sumatera Barat dengan Daerah Istimewa Minangkabau saja. Masyarakat Bali, bahkan telah menjadi daerah Istimewa meski tanpa diembel-embeli nama sebagai Daerah Istimewa Bali. (Tentang Kondisi Bali ini Baca Juga penjelasan Yulfian Azrial,S.E pada tulisan Revitalisasi Nagari Dalam Kota, hal. 6 di edisi ini) Jadi dalam pemahaman saya, belum saatnya kita ke Jakarta. karena medan perjuangan untuk mewujudkan Daerah Istimewa Minangkabau itu bukanlah di Jakarta tapi di sini. Di setiap nagari kita yang ada. Kecuali, kalau kita ingin mempertontonkan kebodohan kita. *Kebodohan bagaimana? Bukankah perjuangan untuk keistimewaan ini butuh pengakuan dari pemerintah pusat?* (Yulfian sejenak gelengkan kepala. Kemudian berujar). Kita adalah orang Minangkabau. Harus tahu di runciang nan ka mancucuak, tahu di condong nan ka mahimpok. Nenek moyang kita mengajarkan, dipatuik diagak-agak, lah sudah mako dikakok. Sedangkan, bagaimana kondisi kita sekarang? Apa yang akan kita bawa ke Senayan atau ke Istana Gambir? Apakah kita tak malu membawa carano kosong ke sana? Ke mana nanti, muka kita akan disurukkan? Tidakkah itu suatu kebodohan? *Maksud Anda?* Untuk berjuang, kita harus tahu diri terlebih duhulu. Tahu dan paham dengan apa yang kita perjuangkan. Lalu sadar dengan kekuatan dan kelemahan kita. Sekarang, coba jawab, masih adakah saat ini nagari yang memiliki tatanan asli dan berjalan sesuai dengan warisan turun te-murun sebagaimana dimaksud Pasal 18 UUD 1945 itu? Seandainya orang di Senayan (DPR/MPR-RI) meminta contoh nagari tsb, nagari mana yang akan kita jadikan sampel (contoh)? Karena itu, saya tidak mau memperjuangkan sesuatu yang belum ada untuk diistimewakan. == Tanyo saketek ka Mak MM dek ado komentar "di saaik urang banyak nan "sakik" kasempatan mampaliekan sia waden ko tabukak abih?" Apokah dek ado jawaban sarupo itu sahinggo Yulfian Azrial S.E (Kepala BKKP, Balai Kajian Konsultansi, dan Pemberdayaan, Nagari Adat Alam Minangkabau) ko disabuik 'sakik'? Wassalam, ANB Cibubur Pada 21 Desember 2014 04.10, Muchwardi Muchtar menulis: > Sia lai nan mangaku labiah dulu? > Capeklah, di saaik urang banyak nan "sakik" kasempatan mampaliekan sia > waden ko tabukak abih? > > He he he.. > > Astaghfirullah al azim. > > *mm > > Pada 21 Desember 2014 00.25, 'Ibnu' via RantauNet < > rantaunet@googlegroups.com> menulis: > > Bahkan dari taun 80an : >> >> http://yulfianazrialcyber.blogspot.com/2014/11/mewujudkan-daerah-istimewa-minangkabau.html?m=1 >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> === >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> === >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari >> Google Grup. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >> > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.co
Re: [R@ntau-Net] ide awal DIM?
Sato ambo saketek sajo di bagian iko Kanda ANB.. Ungkapan Pak Jenderal kito MM ko sabananyo hal biaso.. Apakah dengan bahasa "sakik", atau bahasa klasik yang konotasi nya kasar sekalipun bagi beliau sangat biasa Kenapa? Karena salamoko ambo caliak, Bagi baliau nan penting "malantong" ka siko kamari.. Tanpa peduli orang lain akan tasingguang atau tidak, Itu bukan urusan liau.. Karena itulah baliau... Dan awak harus paham Seperti nan sering beliau sorak-kan ... Pahamilah saya, walau saya tak mau paham dengan orang lain.. Sakitu... Selamat malantong Pak Jendral Salam Pada 21 Desember 2014 20.29, Akmal Nasery Basral menulis: > Ambo kutip cuplikan wawancara dari tautan nan dikirim sanak Ibnu. Mungkin > alun sadonyo dunsanak mambaco: > > = > > *Kalau begitu, kenapa belum lama ini Anda justru menolak ketika diajak > untuk memperjuangkannya ke Jakarta? Ada Apa? * > > Hmmm. Bukan menolak. Tapi saya tak ingin perjungan ini hanya sebatas > mengganti nama Propinsi Sumatera Barat dengan Daerah Istimewa Minangkabau > saja. Masyarakat Bali, bahkan telah menjadi daerah Istimewa meski tanpa > diembel-embeli nama sebagai Daerah Istimewa Bali. (Tentang Kondisi Bali ini > Baca Juga penjelasan Yulfian Azrial,S.E pada tulisan Revitalisasi Nagari > Dalam Kota, hal. 6 di edisi ini) Jadi dalam pemahaman saya, belum saatnya > kita ke Jakarta. karena medan perjuangan untuk mewujudkan Daerah Istimewa > Minangkabau itu bukanlah di Jakarta tapi di sini. Di setiap nagari kita > yang ada. Kecuali, kalau kita ingin mempertontonkan kebodohan kita. > > *Kebodohan bagaimana? Bukankah perjuangan untuk keistimewaan ini butuh > pengakuan dari pemerintah pusat?* > > (Yulfian sejenak gelengkan kepala. Kemudian berujar). Kita adalah orang > Minangkabau. Harus tahu di runciang nan ka mancucuak, tahu di condong nan > ka mahimpok. Nenek moyang kita mengajarkan, dipatuik diagak-agak, lah sudah > mako dikakok. Sedangkan, bagaimana kondisi kita sekarang? Apa yang akan > kita bawa ke Senayan atau ke Istana Gambir? Apakah kita tak malu membawa > carano kosong ke sana? Ke mana nanti, muka kita akan disurukkan? Tidakkah > itu suatu kebodohan? > > *Maksud Anda?* > > Untuk berjuang, kita harus tahu diri terlebih duhulu. Tahu dan paham > dengan apa yang kita perjuangkan. Lalu sadar dengan kekuatan dan kelemahan > kita. Sekarang, coba jawab, masih adakah saat ini nagari yang memiliki > tatanan asli dan berjalan sesuai dengan warisan turun te-murun sebagaimana > dimaksud Pasal 18 UUD 1945 itu? Seandainya orang di Senayan (DPR/MPR-RI) > meminta contoh nagari tsb, nagari mana yang akan kita jadikan sampel > (contoh)? Karena itu, saya tidak mau memperjuangkan sesuatu yang belum ada > untuk diistimewakan. > > == > > Tanyo saketek ka Mak MM dek ado komentar "di saaik urang banyak nan "sakik" > kasempatan mampaliekan sia waden ko tabukak abih?" > Apokah dek ado jawaban sarupo itu sahinggo Yulfian Azrial S.E (Kepala > BKKP, Balai Kajian Konsultansi, dan Pemberdayaan, Nagari Adat Alam > Minangkabau) ko disabuik 'sakik'? > > Wassalam, > > ANB > Cibubur > > > > > Pada 21 Desember 2014 04.10, Muchwardi Muchtar > menulis: > > Sia lai nan mangaku labiah dulu? >> Capeklah, di saaik urang banyak nan "sakik" kasempatan mampaliekan sia >> waden ko tabukak abih? >> >> He he he.. >> >> Astaghfirullah al azim. >> >> *mm >> >> Pada 21 Desember 2014 00.25, 'Ibnu' via RantauNet < >> rantaunet@googlegroups.com> menulis: >> >> Bahkan dari taun 80an : >>> >>> http://yulfianazrialcyber.blogspot.com/2014/11/mewujudkan-daerah-istimewa-minangkabau.html?m=1 >>> >>> -- >>> . >>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>> === >>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>> * DILARANG: >>> 1. Email besar dari 200KB; >>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>> 3. Email One Liner. >>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >>> mengirimkan biodata! >>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>> mengganti subjeknya. >>> === >>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>> --- >>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari >>> Google Grup. >>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >>> >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumbe
Re: [R@ntau-Net] ide awal DIM?
Lai ado juo PILAR Ulama MINANGKABAU? Lai ado juo PILAR Adaik MINANGKABAU? Lai ado juo PILAR Cadiak Pandai MINANGKABAU? Lai ado juo PILAR Saudagar MINANGKABAU? Lai ado juo PILAR MINANGKABAU? Apo, Sia, Dima tu? Lai ado juo GOTONG ROYOANG di MINANGKABAU? Baa kondisi MINANGKABAU di Sumatera Barat kiniko? Apo iyo Sumatera Barat sajo nan MINANGKABAU? Lai katalok dek Sumatera Barat surang manjujuang MINANGKABAU? Iyo lai MINANGKABAU juo BadanDiriko? On 21 Dec 2014 23:09, "ARIEF" wrote: > Sato ambo saketek sajo di bagian iko Kanda ANB.. > Ungkapan Pak Jenderal kito MM ko sabananyo hal biaso.. > Apakah dengan bahasa "sakik", atau bahasa klasik yang konotasi nya kasar > sekalipun bagi beliau sangat biasa > > Kenapa? > Karena salamoko ambo caliak, Bagi baliau nan penting "malantong" ka siko > kamari.. > Tanpa peduli orang lain akan tasingguang atau tidak, Itu bukan urusan > liau.. > Karena itulah baliau... > Dan awak harus paham > > Seperti nan sering beliau sorak-kan ... > Pahamilah saya, walau saya tak mau paham dengan orang lain.. > > Sakitu... > > Selamat malantong Pak Jendral > > Salam > > Pada 21 Desember 2014 20.29, Akmal Nasery Basral > menulis: > >> Ambo kutip cuplikan wawancara dari tautan nan dikirim sanak Ibnu. Mungkin >> alun sadonyo dunsanak mambaco: >> >> = >> >> *Kalau begitu, kenapa belum lama ini Anda justru menolak ketika diajak >> untuk memperjuangkannya ke Jakarta? Ada Apa? * >> >> Hmmm. Bukan menolak. Tapi saya tak ingin perjungan ini hanya sebatas >> mengganti nama Propinsi Sumatera Barat dengan Daerah Istimewa Minangkabau >> saja. Masyarakat Bali, bahkan telah menjadi daerah Istimewa meski tanpa >> diembel-embeli nama sebagai Daerah Istimewa Bali. (Tentang Kondisi Bali ini >> Baca Juga penjelasan Yulfian Azrial,S.E pada tulisan Revitalisasi Nagari >> Dalam Kota, hal. 6 di edisi ini) Jadi dalam pemahaman saya, belum saatnya >> kita ke Jakarta. karena medan perjuangan untuk mewujudkan Daerah Istimewa >> Minangkabau itu bukanlah di Jakarta tapi di sini. Di setiap nagari kita >> yang ada. Kecuali, kalau kita ingin mempertontonkan kebodohan kita. >> >> *Kebodohan bagaimana? Bukankah perjuangan untuk keistimewaan ini butuh >> pengakuan dari pemerintah pusat?* >> >> (Yulfian sejenak gelengkan kepala. Kemudian berujar). Kita adalah orang >> Minangkabau. Harus tahu di runciang nan ka mancucuak, tahu di condong nan >> ka mahimpok. Nenek moyang kita mengajarkan, dipatuik diagak-agak, lah sudah >> mako dikakok. Sedangkan, bagaimana kondisi kita sekarang? Apa yang akan >> kita bawa ke Senayan atau ke Istana Gambir? Apakah kita tak malu membawa >> carano kosong ke sana? Ke mana nanti, muka kita akan disurukkan? Tidakkah >> itu suatu kebodohan? >> >> *Maksud Anda?* >> >> Untuk berjuang, kita harus tahu diri terlebih duhulu. Tahu dan paham >> dengan apa yang kita perjuangkan. Lalu sadar dengan kekuatan dan kelemahan >> kita. Sekarang, coba jawab, masih adakah saat ini nagari yang memiliki >> tatanan asli dan berjalan sesuai dengan warisan turun te-murun sebagaimana >> dimaksud Pasal 18 UUD 1945 itu? Seandainya orang di Senayan (DPR/MPR-RI) >> meminta contoh nagari tsb, nagari mana yang akan kita jadikan sampel >> (contoh)? Karena itu, saya tidak mau memperjuangkan sesuatu yang belum ada >> untuk diistimewakan. >> >> == >> >> Tanyo saketek ka Mak MM dek ado komentar "di saaik urang banyak nan "sakik" >> kasempatan mampaliekan sia waden ko tabukak abih?" >> Apokah dek ado jawaban sarupo itu sahinggo Yulfian Azrial S.E (Kepala >> BKKP, Balai Kajian Konsultansi, dan Pemberdayaan, Nagari Adat Alam >> Minangkabau) ko disabuik 'sakik'? >> >> Wassalam, >> >> ANB >> Cibubur >> >> >> >> >> Pada 21 Desember 2014 04.10, Muchwardi Muchtar >> menulis: >> >> Sia lai nan mangaku labiah dulu? >>> Capeklah, di saaik urang banyak nan "sakik" kasempatan mampaliekan sia >>> waden ko tabukak abih? >>> >>> He he he.. >>> >>> Astaghfirullah al azim. >>> >>> *mm >>> >>> Pada 21 Desember 2014 00.25, 'Ibnu' via RantauNet < >>> rantaunet@googlegroups.com> menulis: >>> >>> Bahkan dari taun 80an : http://yulfianazrialcyber.blogspot.com/2014/11/mewujudkan-daerah-istimewa-minangkabau.html?m=1 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti s
Re: [R@ntau-Net] ide awal DIM?
"Kebodohan bagaimana? Bukankah perjuangan untuk keistimewaan ini butuh pengakuan dari pemerintah pusat? (Yulfian sejenak gelengkan kepala. Kemudian berujar). Kita adalah orang Minangkabau. Harus tahu di runciang nan ka mancucuak, tahu di condong nan ka mahimpok. Nenek moyang kita mengajarkan, dipatuik diagak-agak, lah sudah mako dikakok. Sedangkan, bagaimana kondisi kita sekarang? Apa yang akan kita bawa ke Senayan atau ke Istana Gambir? Apakah kita tak malu membawa carano kosong ke sana? Ke mana nanti, muka kita akan disurukkan? Tidakkah itu suatu kebodohan?" .. Carano Kosong? Mungkin indak baa doh mambawo "Carano Kosong" tu yo? Kan Urang Banyak indak paralu amek tahu apo isinyo doh. Carano tu dimasuakkan kadalam Tuduang Saji batutuik kain rancak basulam banang omeh. Takana di Makngah pangalaman paribadi di Taman Mini Indonesia wakatu mamparingek-i 10 tahun TMI sarato marayokan Manaik-i Anjung Rumah Gadang di TMI tu, April 1985. Alahuarabi raminyo parayaan tu langkok jo sagalo pakaian adat Minang nan kalua, baiak di ateh Anjuang Rumah Gadang baru tu apolai di Pakarangan Rumah Gadang nan batabek rancak di mukonyo tu. Sahubuangan jo event ko ado rahasio "Isi Carano" nan indak ado urang banyak nan tahu sampai kini salain kami baduo. (Surang lah jadi almarhumah, nan surang kini tingga Makngah). Tuduang Saji tu talatak semarak di ateh meja tampek terhormat dan di kursinyo duduak balimo Tokoh Negara. Buk Tin, Buk Wira, Buk Nelly, Buk Jus, Pak Azwar. Sabalun tamu2 datang, katu Makngah manolong Buk Jus maatur-atur mamatuik-matuik malatakkan Tuduang Saji tu, Buk Jus babisiak ka Makngah jo galak bagumam: "Sir, Tahu Sir aa isinyo ko?" Tantu Makngah indak tahu. Bisiak baliau, "Talua Katuang! Untuak Buk Tin. Inyo suko bana jo Talua Katuang!" Kami baduo angguak-angguak galak bagumam ... Salam, -- Makngah Sjamsir Sjarif -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] ide awal DIM?
Sakali lai taruihlah sumangaik nan babusa busa tu sayang indak jadi. Supayo indak taganggu dan berbeda visi dan misinyo iyo bueklah milis sendiri. Kan lai banyak tu buliah sanang mangumpuakan pitih. @Hayatun Nismah Rumzy# > On 22 Des 2014, at 06.06, Sjamsir Sjarif wrote: > >This message is eligible for Automatic Cleanup! (sjamsirsja...@gmail.com) > Add cleanup rule | More info > "Kebodohan bagaimana? Bukankah perjuangan untuk keistimewaan ini butuh > pengakuan dari pemerintah pusat? > > (Yulfian sejenak gelengkan kepala. Kemudian berujar). Kita adalah orang > Minangkabau. Harus tahu di runciang nan ka mancucuak, tahu di condong nan ka > mahimpok. Nenek moyang kita mengajarkan, dipatuik diagak-agak, lah sudah mako > dikakok. Sedangkan, bagaimana kondisi kita sekarang? Apa yang akan kita bawa > ke Senayan atau ke Istana Gambir? Apakah kita tak malu membawa carano kosong > ke sana? Ke mana nanti, muka kita akan disurukkan? Tidakkah itu suatu > kebodohan?" > .. > > Carano Kosong? > > Mungkin indak baa doh mambawo "Carano Kosong" tu yo? Kan Urang Banyak indak > paralu amek tahu apo isinyo doh. Carano tu dimasuakkan kadalam Tuduang Saji > batutuik kain rancak basulam banang omeh. > > Takana di Makngah pangalaman paribadi di Taman Mini Indonesia wakatu > mamparingek-i 10 tahun TMI sarato marayokan Manaik-i Anjung Rumah Gadang di > TMI tu, April 1985. Alahuarabi raminyo parayaan tu langkok jo sagalo pakaian > adat Minang nan kalua, baiak di ateh Anjuang Rumah Gadang baru tu apolai di > Pakarangan Rumah Gadang nan batabek rancak di mukonyo tu. > > Sahubuangan jo event ko ado rahasio "Isi Carano" nan indak ado urang banyak > nan tahu sampai kini salain kami baduo. (Surang lah jadi almarhumah, nan > surang kini tingga Makngah). Tuduang Saji tu talatak semarak di ateh meja > tampek terhormat dan di kursinyo duduak balimo Tokoh Negara. Buk Tin, Buk > Wira, Buk Nelly, Buk Jus, Pak Azwar. > > Sabalun tamu2 datang, katu Makngah manolong Buk Jus maatur-atur > mamatuik-matuik malatakkan Tuduang Saji tu, Buk Jus babisiak ka Makngah jo > galak bagumam: "Sir, Tahu Sir aa isinyo ko?" Tantu Makngah indak tahu. Bisiak > baliau, "Talua Katuang! Untuak Buk Tin. Inyo suko bana jo Talua Katuang!" > Kami baduo angguak-angguak galak bagumam ... > > Salam, > -- Makngah > Sjamsir Sjarif > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti > subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim > email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] ide awal DIM?
Sanak dipalanta n.a.h. Ambo sasudah mambaco wawancara nan dikirim sanak Wisnu, sangek sapandapek jo pandapek Yulfian Azrial SE itu . itu sababnyo ambo mangusulkan jajak pandapek kamasyarakat Minangkabau tautamo nan ado dikota jo kabupaten. Salain itu sudah 15 tahun babaliak kasistem banagari, kok alun juo bafungsi Limbago2 Nagari nan harus diadokan baliak, sasuai jo Pedoman Monografi Adat nan ado diasatiok Nagari di Minangkabau nan alah lamo talipek. Ambo alah labiah 3 tahun mandorong KAN jo Walinagari untuak mambuek paraturan Nagari, nan indak ado hambatan samo sakali dari aturan hukum nasional mulai dari UUD45, UU, Permen, Perda Prop. Justeru hambatannyo talatak di Kapalo Daerah nan indak paduli jo mukasuik babaliak kasistem banagari itu. Ambo sangek setuju, perjuangan Daerah Istimewa Minangkabau iyolah perjuangan babaliak ka JATIDIRI urang Minangkabau nan ba ABS-SBK nan tercermin dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanyo dalam retorika jo dalam kegiatan2 seremonial sajo salamoko Kito harus mendukung satiok upaya babaliak ka JATIDIRI , karano iko marupokan salah satu langkah strategis nan mampu maadoki konspirasi global nan kamarusaknyo malalui agen2 urang awak sendiri nan dipakainyo atau urang2 nan ndak amuah sadar karano batahan jo ego masiang2. Kini wakatunyo kito basinergi dan bakarajosamo sacaro aktif, positif jo konstruktif. bukan sabaliaknyo Mari bapikia dan aksi apo nan bisa awak sumbangkan supayo perjuangan ko berhasil diwujudkan dalam wakatu ndak talalu lamo. ... Ambo maramalkan jo maarok sanak Yulian Azrial SE ko bisa jadi salah satu tokoh nan kito harokkan dimaso datang manjadi pamimpin daerah jo manjadi pimpinan nasional. Insya Allah. Wassalam, AA On 21/12/2014 20:29, Akmal Nasery Basral wrote: Ambo kutip cuplikan wawancara dari tautan nan dikirim sanak Ibnu. Mungkin alun sadonyo dunsanak mambaco: = */ */ /* Kalau begitu, kenapa belum lama ini Anda justru menolak ketika diajak untuk memperjuangkannya ke Jakarta? Ada Apa? /* Hmmm. Bukan menolak. Tapi saya tak ingin perjungan ini hanya sebatas mengganti nama Propinsi Sumatera Barat dengan Daerah Istimewa Minangkabau saja. Masyarakat Bali, bahkan telah menjadi daerah Istimewa meski tanpa diembel-embeli nama sebagai Daerah Istimewa Bali. (Tentang Kondisi Bali ini Baca Juga penjelasan Yulfian Azrial,S.E pada tulisan Revitalisasi Nagari Dalam Kota, hal. 6 di edisi ini) Jadi dalam pemahaman saya, belum saatnya kita ke Jakarta. karena medan perjuangan untuk mewujudkan Daerah Istimewa Minangkabau itu bukanlah di Jakarta tapi di sini. Di setiap nagari kita yang ada. Kecuali, kalau kita ingin mempertontonkan kebodohan kita. */Kebodohan bagaimana? Bukankah perjuangan untuk keistimewaan ini butuh pengakuan dari pemerintah pusat?/* (Yulfian sejenak gelengkan kepala. Kemudian berujar). Kita adalah orang Minangkabau. Harus tahu di runciang nan ka mancucuak, tahu di condong nan ka mahimpok. Nenek moyang kita mengajarkan, dipatuik diagak-agak, lah sudah mako dikakok. Sedangkan, bagaimana kondisi kita sekarang? Apa yang akan kita bawa ke Senayan atau ke Istana Gambir? Apakah kita tak malu membawa carano kosong ke sana? Ke mana nanti, muka kita akan disurukkan? Tidakkah itu suatu kebodohan? *Maksud Anda?* Untuk berjuang, kita harus tahu diri terlebih duhulu. Tahu dan paham dengan apa yang kita perjuangkan. Lalu sadar dengan kekuatan dan kelemahan kita. Sekarang, coba jawab, masih adakah saat ini nagari yang memiliki tatanan asli dan berjalan sesuai dengan warisan turun te-murun sebagaimana dimaksud Pasal 18 UUD 1945 itu? Seandainya orang di Senayan (DPR/MPR-RI) meminta contoh nagari tsb, nagari mana yang akan kita jadikan sampel (contoh)? Karena itu, saya tidak mau memperjuangkan sesuatu yang belum ada untuk diistimewakan. == Tanyo saketek ka Mak MM dek ado komentar "di saaik urang banyak nan "sakik" kasempatan mampaliekan sia waden ko tabukak abih?" Apokah dek ado jawaban sarupo itu sahinggo Yulfian Azrial S.E (Kepala BKKP, Balai Kajian Konsultansi, dan Pemberdayaan, Nagari Adat Alam Minangkabau) kodisabuik 'sakik'? Wassalam, ANB Cibubur Pada 21 Desember 2014 04.10, Muchwardi Muchtar mailto:muchwa...@rantaunet.org>> menulis: Sia lai nan mangaku labiah dulu? Capeklah, di saaik urang banyak nan "sakik" kasempatan mampaliekan sia waden ko tabukak abih? He he he.. Astaghfirullah al azim. *mm Pada 21 Desember 2014 00.25, 'Ibnu' via RantauNet mailto:rantaunet@googlegroups.com>> menulis: Bahkan dari taun 80an : http://yulfianazrialcyber.blogspot.com/2014/11/mewujudkan-daerah-istimewa-minangkabau.html?m=1 -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. ===
Re: [R@ntau-Net] ide awal DIM?
Kalau Angku Yulfian mambayangkan mambawo Carano Kosong tu ka Jakarta marupokan suatu Kebodohan, kito baco pulo tulisan urang di Haluan: Suatu Lelucon. Dipostisng baliak mungkin talangkawi minggu nan lalu: Dari Haluan kita baca sedikit: Menggelitik, memang. Soalnya, gagasan DIM itu baru berupa selembar surat Kalau sekedar dibawa ke Jakarta, mungkin tak jadi soal karena, toh, surat terbuka Mochtar beredar di dunia maya dan dapat dibaca di mana-mana. Padahal kalau dilihat dari proses dan prosedur pengusulan pemekaran daerah selama ini, tentulah membawa surat terbuka Mochtar Naim ke pemerintah pusat itu menjadi sebuah lelucon. ... Selanjutnya baca satu komentar it di Haluan, http://www.harianhaluan.com/index.php/refleksi/36591-dim-dan-rpjmd-sumbar -- Nyit Sungut -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] ide awal DIM?
Cuplikan dari Mak Asmardi Arbi: Ambo maramalkan jo maarok sanak Yulian Azrial SE ko bisa jadi salah satu tokoh nan kito harokkan dimaso datang manjadi pamimpin daerah jo manjadi pimpinan nasional. Insya Allah. Cuplikan dari Mak Muchwardi Muchtar: Sia lai nan mangaku labiah dulu? Capeklah, di saaik urang banyak nan "sakik" kasempatan mampaliekan sia waden ko tabukak abih? ANB: Iko pertanyaan serius dari seseorang nan lahia dan gadang di rantau kapado mamanda baduo (buliah juo dijawek para senior lain): jadi Yulfian Azrial SE itu labiah cocok jadi tokoh di maso datang (pemimpin daerah/nasional) atau jinih urang sakik nan hanyo manunjuakan sia waden ko? Baa sampai muncua duo jinih penilaian nan batulak belakang secara ekstrem ko padahal baiak Mak AA maupun Mak MM samo-samo ingin ABS SBK berjalan konsisten di nagari awak? Pada 22 Desember 2014 13.36, Asmardi Arbi menulis: > Sanak dipalanta n.a.h. > Ambo sasudah mambaco wawancara nan dikirim sanak Wisnu, sangek sapandapek > jo pandapek Yulfian Azrial SE itu . itu sababnyo ambo mangusulkan jajak > pandapek kamasyarakat Minangkabau tautamo nan ado dikota jo kabupaten. > Salain itu sudah 15 tahun babaliak kasistem banagari, kok alun juo bafungsi > Limbago2 Nagari nan harus diadokan baliak, sasuai jo Pedoman Monografi Adat > nan ado diasatiok Nagari di Minangkabau nan alah lamo talipek. Ambo alah > labiah 3 tahun mandorong KAN jo Walinagari untuak mambuek paraturan Nagari, > nan indak ado hambatan samo sakali dari aturan hukum nasional mulai dari > UUD45, UU, Permen, Perda Prop. Justeru hambatannyo talatak di Kapalo Daerah > nan indak paduli jo mukasuik babaliak kasistem banagari itu. Ambo sangek > setuju, perjuangan Daerah Istimewa Minangkabau iyolah perjuangan babaliak > ka JATIDIRI urang Minangkabau nan ba ABS-SBK nan tercermin dalam kehidupan > sehari-hari, tidak hanyo dalam retorika jo dalam kegiatan2 seremonial sajo > salamoko > > Kito harus mendukung satiok upaya babaliak ka JATIDIRI , karano iko > marupokan salah satu langkah strategis nan mampu maadoki konspirasi global > nan kamarusaknyo malalui agen2 urang awak sendiri nan dipakainyo atau > urang2 nan ndak amuah sadar karano batahan jo ego masiang2. Kini wakatunyo > kito basinergi dan bakarajosamo sacaro aktif, positif jo konstruktif. bukan > sabaliaknyo Mari bapikia dan aksi apo nan bisa awak sumbangkan supayo > perjuangan ko berhasil diwujudkan dalam wakatu ndak talalu lamo. ... > Ambo maramalkan jo maarok sanak Yulian Azrial SE ko bisa jadi salah satu > tokoh nan kito harokkan dimaso datang manjadi pamimpin daerah jo manjadi > pimpinan nasional. Insya Allah. > > Wassalam, > AA > > > On 21/12/2014 20:29, Akmal Nasery Basral wrote: > > Ambo kutip cuplikan wawancara dari tautan nan dikirim sanak Ibnu. > Mungkin alun sadonyo dunsanak mambaco: > > = > > * Kalau begitu, kenapa belum lama ini Anda justru menolak ketika diajak > untuk memperjuangkannya ke Jakarta? Ada Apa? * > > Hmmm. Bukan menolak. Tapi saya tak ingin perjungan ini hanya sebatas > mengganti nama Propinsi Sumatera Barat dengan Daerah Istimewa Minangkabau > saja. Masyarakat Bali, bahkan telah menjadi daerah Istimewa meski tanpa > diembel-embeli nama sebagai Daerah Istimewa Bali. (Tentang Kondisi Bali ini > Baca Juga penjelasan Yulfian Azrial,S.E pada tulisan Revitalisasi Nagari > Dalam Kota, hal. 6 di edisi ini) Jadi dalam pemahaman saya, belum saatnya > kita ke Jakarta. karena medan perjuangan untuk mewujudkan Daerah Istimewa > Minangkabau itu bukanlah di Jakarta tapi di sini. Di setiap nagari kita > yang ada. Kecuali, kalau kita ingin mempertontonkan kebodohan kita. > > *Kebodohan bagaimana? Bukankah perjuangan untuk keistimewaan ini butuh > pengakuan dari pemerintah pusat?* > > (Yulfian sejenak gelengkan kepala. Kemudian berujar). Kita adalah orang > Minangkabau. Harus tahu di runciang nan ka mancucuak, tahu di condong nan > ka mahimpok. Nenek moyang kita mengajarkan, dipatuik diagak-agak, lah sudah > mako dikakok. Sedangkan, bagaimana kondisi kita sekarang? Apa yang akan > kita bawa ke Senayan atau ke Istana Gambir? Apakah kita tak malu membawa > carano kosong ke sana? Ke mana nanti, muka kita akan disurukkan? Tidakkah > itu suatu kebodohan? > > *Maksud Anda?* > > Untuk berjuang, kita harus tahu diri terlebih duhulu. Tahu dan paham > dengan apa yang kita perjuangkan. Lalu sadar dengan kekuatan dan kelemahan > kita. Sekarang, coba jawab, masih adakah saat ini nagari yang memiliki > tatanan asli dan berjalan sesuai dengan warisan turun te-murun sebagaimana > dimaksud Pasal 18 UUD 1945 itu? Seandainya orang di Senayan (DPR/MPR-RI) > meminta contoh nagari tsb, nagari mana yang akan kita jadikan sampel > (contoh)? Karena itu, saya tidak mau memperjuangkan sesuatu yang belum ada > untuk diistimewakan. > > == > > Tanyo saketek ka Mak MM dek ado komentar "di saaik urang banyak nan "sakik" > kasempatan mampaliekan sia waden ko tabukak abih?" > Apokah dek ado jawaban sarupo itu sahinggo Yulfian Azrial S
Re: [R@ntau-Net] ide awal DIM?
Sanak dipalanta n.a.h Io kasabodoh nan tagambar di Haluan to bana, Gub kito ? Eloklah awak simak sajo dulu.. Bola tu alah ditangan pak Gubenur. Talapeh dari babagai kepentingan, salamo ko itu nan ayah. Usul dari anggota masyarakat ( bawah), ditarimo urang no 1 di Sumbar tu. Mudah-mudahanlah, setidaknyo sebagai tonggak sejarah bagi urang minang. Desember 2014, suaro pembentukan Daerah Istimewa Minangkabau diterima Gubenur Sumbar. Berhasil tidaknyo tergantung pado pribumi Sumbar. Kita jangan berharap ini akan sekali jadi,tidak, prosesnya akan panjang, tapi harus dimulai dari sekarang. Selamat kepado samonyo kito pendukung, pengamat dan pemberi masukan, mudah-mudahan 2025 anak cucu kito di Sumbar alah hiduik di alam Daerah Istimewa Minangkabau. amin Wass, Maturidi (L/76) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau Pada 22 Desember 2014 20.12, Sjamsir Sjarif menulis: > Kalau Angku Yulfian mambayangkan mambawo Carano Kosong tu ka Jakarta > marupokan suatu Kebodohan, kito baco pulo tulisan urang di Haluan: Suatu > Lelucon. Dipostisng baliak mungkin talangkawi minggu nan lalu: > > Dari Haluan kita baca sedikit: > Menggelitik, memang. Soalnya, gagasan DIM itu baru berupa selembar surat > > > Kalau sekedar dibawa ke Jakarta, mungkin tak jadi soal karena, toh, surat > terbuka Mochtar beredar di dunia maya dan dapat dibaca di mana-mana. > > Padahal kalau dilihat dari proses dan prosedur pengusulan pemekaran daerah > selama ini, tentulah membawa surat terbuka Mochtar Naim ke pemerintah pusat > itu menjadi sebuah lelucon. ... > > Selanjutnya baca satu komentar it di Haluan, > > http://www.harianhaluan.com/index.php/refleksi/36591-dim-dan-rpjmd-sumbar > > -- Nyit Sungut > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Google Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] ide awal DIM?
"Kita jangan berharap ini akan sekali jadi,tidak, prosesnya akan panjang, tapi harus dimulai dari sekarang. " Syukurlah kalau baitu, indak batakok-takok baakuak-akuak-an sajo tanggal 17 Agustus 2015 ko lah salasai kaji tu... -- Makngah -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.