Re: [tanya-jawab] Tanya soal IP

2009-07-22 Terurut Topik Utian Ayuba
2009/7/22 Ronny Haryanto ro...@haryan.to:

 Memangnya seberapa sering ya broadcastnya? Paling kan cuma kalo belum
 ada di MAC tablenya switch, sama kalo ada yg pindah colokan aja?

jangan lupa tabel ARP di masing-masing host juga harus terisi dulu pak
sebelum mengirim paket utuh.
untuk mengisinya, host akan broadcast pertama kali.
dan kalau broadcastnya masuk ke switch, akan dibroadcast lagi. tabel
ARP tersimpan di RAM jadi kalo host-nya sore ini mati, besok pagi akan
melakukan hal yang sama saat akan menghubungi host yang belum ada
maping-nya di tabel ARP :)


 Ya itu pertanyaan saya. Kenapa harus dipecah? Memangnya kalo besar kenapa?


hehehe.. tidak harus dipecah pak, hanya tentu saja trafic broadcast
dari 10 host lebih kecil dibanding dari 100 host.

-- 
Utian Ayuba

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



[tanya-jawab] Tanya soal IP

2009-07-21 Terurut Topik E. Setiawan
Selamat siang pakars,
Kantor saya ada kurang lebih 200 user dimana menggunakan IP 192.168.1.X...
Nah masalahnya adalah kayaknya IP kosongnya sudah mepet, karena ada
beberapa tambahan perangkat
yang memerlukan IP, padahal maksimal adalah 1 segmen ada 254 IP.
Nah yang ingin saya tanyakan adalah, bagaimana caranya agar saya dapat
membuat lebih dari 254 ip user client.
Apakah itu yang dimaksud dengan VLAN?  bagaimana caranya? Terima kasih.

--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Tanya soal IP

2009-07-21 Terurut Topik Wahyu Cahyadi

pakai saja IP kelas A atau kelas B
dengan kelas tsb Anda dapat memiliki alamat host yang lebih banyak
dengan VLAN juga bisa menjadi solusi, Anda harus pakai switch yang 
support VLAN

VLAN akan membagi jaringan di kantor menjadi beberapa segmen/ beberapa VLAN
Pengalamatan dengan VLAN contohnya, VLAN1 pakai network 192.168.1.x,  
VLAN2 pakai network 192.168.2.x  , dst


E. Setiawan wrote:

Selamat siang pakars,
Kantor saya ada kurang lebih 200 user dimana menggunakan IP 192.168.1.X...
Nah masalahnya adalah kayaknya IP kosongnya sudah mepet, karena ada
beberapa tambahan perangkat
yang memerlukan IP, padahal maksimal adalah 1 segmen ada 254 IP.
Nah yang ingin saya tanyakan adalah, bagaimana caranya agar saya dapat
membuat lebih dari 254 ip user client.
Apakah itu yang dimaksud dengan VLAN?  bagaimana caranya? Terima kasih.

  



--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Tanya soal IP

2009-07-21 Terurut Topik Ronny Haryanto
2009/7/21 E. Setiawan edwin.setia...@gmail.com:
 Kantor saya ada kurang lebih 200 user dimana menggunakan IP 192.168.1.X...
 Nah masalahnya adalah kayaknya IP kosongnya sudah mepet, karena ada
 beberapa tambahan perangkat
 yang memerlukan IP, padahal maksimal adalah 1 segmen ada 254 IP.

Max 1 segmen 254 ini benar hanya untuk /24 networks (netmasknya
255.255.255.0). Kalo netmasknya 255.255.0.0 (atau /16 networks) ya
jumlah usable addressnya lebih besar (2^16 - 2).

BTW, yg lebih umum istilahnya utk ini adalah subnet. Kalo segmen itu
biasanya utk layer 2.

 Nah yang ingin saya tanyakan adalah, bagaimana caranya agar saya dapat
 membuat lebih dari 254 ip user client.

Salah satunya dengan mengganti subnet mask ke /16 (atau 255.255.0.0)
dan/atau pake private address range lain (misalnya 10.0.0.0/8). Utk
192.168.x.x mentok netmask di /16 paling gede, kalo mau lebih gede ya
pake 172.16.x.x (max /12, atau 2^20 - 2 usable addresses) atau
10.x.x.x (max /8 atau 2^24 - 2 usable addresses).

Kekurangan cara ini ya gak enak kalo:
- ada yg pake static address
- gak pake DHCP, berarti mesti ganti setting satu2 di semua host

Cara lain: dengan menambah router yg menghubungkan 192.168.1.0/24 dan
192.168.2.0/24. Bisa menggunakan mesin router/gateway yg sudah ada,
tinggal tambah interface baru dan routing rules aja di router itu
(jadi minimal router itu punya 2 address: satu utk yg 192.168.1.x dan
satu lagi utk yg 192.168.2.x; bisa pake IP aliasing ke interface yg
sama juga kayaknya, CMIIW).

Kekurangannya kalo pake cara router ini: semua traffic dari salah satu
192.168.1.X ke salah satu 192.168.2.Y mesti lewat si router itu dulu
(plus switch(es) di tengahnya). Kalo tanpa router, dan semuanya nyolok
ke switch yg sama, ya bisa langsung dr host X ke switch trus ke host
Y.

 Apakah itu yang dimaksud dengan VLAN?  bagaimana caranya?

Silakan Google atau ke Wikipedia. Cara2 di atas lebih gak mbingungin
soalnya semuanya di layer 3 (IP). Kalo VLAN itu sebetulnya di layer 2,
jadi kalo mau dicampur2 nanti jadi lebih kompleks. Mendingan keep it
simple kalo memungkinkan. Biasanya pake VLAN utk grouping secara
logical di layer 3 tapi switchnya (layer 2) terpisah2. Caranya umumnya
pake switch yg support VLAN tagging.

Ronny

-- 
LewatMana.com -- the Indonesian commuter community

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Tanya soal IP

2009-07-21 Terurut Topik Utian Ayuba
ikutan menambahkan :D

salah satu tujuan membuat subnet ipv4 dan vlan adalah untuk memisahkan
broadcast domain (daerah terjadinya broadcast). selain itu agar lebih
mudah pengelolaan jaringan serta berkaitan juga dengan security.

kalau di layer 3 broadcast domain sudah dipisahkan dengan subnet, maka
di layer 2 broadcast domain dipisahkan dengan vlan. dan optimalnya
(dari sisi broadcast domain) dua-duanya diimplementasikan bersamaan.
maksudnya klo di layer 3 sudah kita bagi-bagi dengan subnet, layer 2
nya kita bagi-bagi juga dengan vlan. klo di layer 3 sudah kita bagi
dengan subnet tapi di layer 2 tidak kita bagi dengan vlan, maka
sebetulnya pemisahan broadcast domain hanya terjadi di layer 3 dan di
layer 2 tetap broadcast dipropaganda ke mana-mana (inipun klo
asusmsinya host-host yang beda subnet tercolok di switch yang sama).

host-host yang berbeda subnet dan vlan baru bisa dimungkinkan
berkomunikasi melalui router.

berapa banyak jumlah host dalam satu broadcast domain ya tergantung
adminnya, yang jelas makin banyak jumlah host di suatu broadcast
domain, makin besar juga kemungkinan terjadinya broadcast (atau bisa
sampai jadi badai :D)

-- 
Utian Ayuba

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Tanya soal IP

2009-07-21 Terurut Topik E. Setiawan
Terima kasih tapi kalau masalah securitynya bagaimana? Apakah
dengan subnetting 255.255.0.0 cukup aman?

2009/7/21 Utian Ayuba utianay...@gmail.com:
 ikutan menambahkan :D

 salah satu tujuan membuat subnet ipv4 dan vlan adalah untuk memisahkan
 broadcast domain (daerah terjadinya broadcast). selain itu agar lebih
 mudah pengelolaan jaringan serta berkaitan juga dengan security.

 kalau di layer 3 broadcast domain sudah dipisahkan dengan subnet, maka
 di layer 2 broadcast domain dipisahkan dengan vlan. dan optimalnya
 (dari sisi broadcast domain) dua-duanya diimplementasikan bersamaan.
 maksudnya klo di layer 3 sudah kita bagi-bagi dengan subnet, layer 2
 nya kita bagi-bagi juga dengan vlan. klo di layer 3 sudah kita bagi
 dengan subnet tapi di layer 2 tidak kita bagi dengan vlan, maka
 sebetulnya pemisahan broadcast domain hanya terjadi di layer 3 dan di
 layer 2 tetap broadcast dipropaganda ke mana-mana (inipun klo
 asusmsinya host-host yang beda subnet tercolok di switch yang sama).

 host-host yang berbeda subnet dan vlan baru bisa dimungkinkan
 berkomunikasi melalui router.

 berapa banyak jumlah host dalam satu broadcast domain ya tergantung
 adminnya, yang jelas makin banyak jumlah host di suatu broadcast
 domain, makin besar juga kemungkinan terjadinya broadcast (atau bisa
 sampai jadi badai :D)

 --
 Utian Ayuba

 --
 FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
 Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
 Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Tanya soal IP

2009-07-21 Terurut Topik avudz
2009/7/21 E. Setiawan edwin.setia...@gmail.com:
 Terima kasih tapi kalau masalah securitynya bagaimana? Apakah
 dengan subnetting 255.255.0.0 cukup aman?


 berapa banyak jumlah host dalam satu broadcast domain ya tergantung
 adminnya, yang jelas makin banyak jumlah host di suatu broadcast
 domain, makin besar juga kemungkinan terjadinya broadcast (atau bisa
 sampai jadi badai :D)


+++ sayang sekali pak edwin ga jelasin topologi jaringan disana, cuma
seperti pak Ronny dan pak Utian bilang, makin banyak jumlah host dalam
jaringan makin banyak pula broadcast domain dan jika ada penambahan
100 client lagi rasanya kurang efisien jika menggunakan netmask
255.255.0.0 karena total host yang bisa di gunakan adalah sebanyak
2^16-2 yaitu sebanyak 65534, sedangkan jumlah host yg di perlukan
kemungkinan cuma 400 host, jadi mubazir 65134 IP Address.

kalau tidak menggunakan vlan, mungkin netmasknya bisa dibesarkan dari
255.255.255.0 menjadi 255.255.254.0, jadi host yang bisa di gunakan
adalah 510 IP Address.

Silahkan baca kembali konsep TCP/IP dan Subnetting

-- 
a writer http://avudz.alifia.co.id
a mac lover http://macclub.alifia.co.id
a worker http://alifia.co.id
a shopaholic http://shop.alifia.co.id

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Tanya soal IP

2009-07-21 Terurut Topik Utian Ayuba

Ronny Haryanto wrote:

Errr.. saya gak bilang gitu lho. Yg saya bilang cuma jumlah usable
address. Saya gak ada mention sedikit pun soal broadcast domain.

Broadcast domain tidak bertambah banyak, hanya bertambah besar. I
don't see how this is relevant. Malah nambah potensi bikin bingung,
karena org bisa salah kaprah begitu denger broadcast. Memangnya kalo
broadcast domain tambah besar kenapa ya? (Satu2nya penjelasan yg
terpikir oleh saya hanyalah kalo masih pada pake hub dan belum pake
switch.) Mohon pencerahan.
  


saya berkomentar bagian ini saja ya, karena sepertinya memang saya yang 
pertama sebut-sebut broadcast domain :D


ini akan rada panjang tapi nanti saya akan kembali ke pertanyaan 
lanjutan pak edwin dan mencoba menjawab tentu saja dengan jawaban yang 
sesuai pemahaman saya :)


jadi benar penyataan pak ronny bahwa jika menambah host di suatu 
broadcast domain (suatu subnet/vlan), tidak akan membuat jumlah 
broadcast domain bertambah banyak, tapi membuat kemungkinan broadcast di 
domain tersebut lebih besar.
kalo kemungkinan terjadinya broadcast di suatu domain bertambah besar, 
maka kemungkinan traffic padat oleh broadcast juga jadi lebih besar.


kelemahan hub (kerjanya di layer 1) adalah tidak mampu memisahkan 
collision domain (daerah terjadinya tabrakan frame). maka digunakanlah 
switch (kerjanya di layer2) untuk memecah collision domain. tapi 
sayangnya switch (asumsi: tanpa vlan) tidak mampu juga memecah broadcast 
domain. karena klo ada frame broadcast yang datang ke switch atau frame 
yang tujuannya tidak ada di tabel mac switch, maka switch akan melakukan 
broadcast kembali. (istilah broadcast di switch/ layer 2 biasanya 
disebut flood). dan yang harus kita ingat juga, bahwa mac tabel-nya 
switch bukannya tanpa batas dan broadcast akan selalu ada selama kita 
menggunakan ipv4 dan protocol lan ethernet. device yang berfungsi 
memecah broadcast domain adalah router


kaitannya dengan jumlah hosts yang ideal di suatu broadcast domain 
(subnet/vlan), sebetulnya kembali lagi ke adminnya. tapi teorinya ya 
seperti tadi semakin banyak jumlah host di suatu broadcast domain, akan 
semakin banyak kemungkinan terjadinya traffic broadcast di domain tersebut.
solusinya menurut saya, perbanyak broadcast domain-nya dengan membuat 
subnet dan vlan.
contoh prakteknya kalau masing-masing user sudah terpisahkan secara 
manajemen oleh divisi/unit kerja, maka kita pisahkan juga pengalamatan 
jaringan masing-masing divisi tersebut dengan subnet dan kita pisahkan 
juga dengan vlan (jika ingin diperlakukan permisahan broadcast domain 
secara logik di layer2, jika tidak mau vlan, pisahkan saja switch-nya 
secara fisik untuk masing-masing divisi)


--
Utian Ayuba


--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Tanya soal IP

2009-07-21 Terurut Topik Utian Ayuba

E. Setiawan wrote:

Terima kasih tapi kalau masalah securitynya bagaimana? Apakah
dengan subnetting 255.255.0.0 cukup aman?
  


pak edwin,
isu security tidak terkait langsung dengan penggunaan subnet manapun, 
yang ingin saya sampaikan tentang security tadi adalah bahwa pengelolaan 
jaringan termasuk yang berkaitan dengan security akan lebih mudah 
dilakukan pada jaringan yang sudah diterapkan subnet dibandingkan pada 
jaringan banyak hosts dengan satu pengalamatan saja. contoh : pengaturan 
akses antar host untuk service tertentu, jika sudah disubnet, bisa kita 
atur pengaturan aksesnya cukup pada router saja.


:)

--
Utian Ayuba


--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Tanya soal IP

2009-07-21 Terurut Topik avudz
 Saya juga gak melihat di mana tidak efisiennya dan gak ngerti kenapa
 jadi mubazirnya. Bisa tolong dijelaskan?


+++ ini karena kebiasaan yg saya liat di kantor2 yg ada di indonesia,
jarang sekali yg menggunakan /16, biasanya paling tinggi /22, ya
alasannya utk kemudahan maintain aja, di samping ya mubazir :-)
sesuatu yg berlebihan pasti hasilnya tidak baik hehehe

Maaf telat reply, lgi mobile, intinya cuma mau menekankan di usable host.

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Tanya soal IP

2009-07-21 Terurut Topik Ronny Haryanto
2009/7/21 Utian Ayuba utianay...@gmail.com:
 kalo kemungkinan terjadinya broadcast di suatu domain bertambah besar, maka
 kemungkinan traffic padat oleh broadcast juga jadi lebih besar.

Memangnya seberapa sering ya broadcastnya? Paling kan cuma kalo belum
ada di MAC tablenya switch, sama kalo ada yg pindah colokan aja?

 kelemahan hub (kerjanya di layer 1) adalah tidak mampu memisahkan collision
 domain (daerah terjadinya tabrakan frame). maka digunakanlah switch
 (kerjanya di layer2) untuk memecah collision domain. tapi sayangnya switch
 (asumsi: tanpa vlan) tidak mampu juga memecah broadcast domain.

Ya itu pertanyaan saya. Kenapa harus dipecah? Memangnya kalo besar kenapa?

 karena klo
 ada frame broadcast yang datang ke switch atau frame yang tujuannya tidak
 ada di tabel mac switch, maka switch akan melakukan broadcast kembali.

Nah seberapa sering ini terjadi? Apakah sebegitu seringnya sampe jadi
signifikan? Ini yg saya maksud sebelumnya dengan potentially
confusing, karena IMHO ini tidak cukup signifikan utk jadi relevan.

 (istilah broadcast di switch/ layer 2 biasanya disebut flood). dan yang
 harus kita ingat juga, bahwa mac tabel-nya switch bukannya tanpa batas

Nah switchnya berapa port biasanya? Dan anggaplah masing2 port dichain
lagi ke switch lain deh worst casenya. Masa jumlah MAC address segitu
dia gak bisa keep di tablenya?

Anggeplah 24 port, trus masing2 port dichain lagi ke switch lain yg
masing2 24 port, jadi total 576 port, yg masing2 dicolok ke host, jadi
satu MAC address (bisa lebih sih, e.g. vmware, tapi anggep lah 1
dulu), jadi 576 x (48-bit (ukuran MAC address) + 5 bit (port index,
2^5 = 32, jadi lebih utk 24 port)) = 30528 bits = 3816 bytes. Kecil
banget itu. FYI, switch Cisco 2950 bisa keep maximum 8000 MAC
addresses. Referensi:
http://www.cisco.com/en/US/products/hw/switches/ps628/products_data_sheet09186a00801cfb71.html

 contoh prakteknya kalau masing-masing user sudah terpisahkan secara
 manajemen oleh divisi/unit kerja, maka kita pisahkan juga pengalamatan
 jaringan masing-masing divisi tersebut dengan subnet dan kita pisahkan juga
 dengan vlan (jika ingin diperlakukan permisahan broadcast domain secara
 logik di layer2, jika tidak mau vlan, pisahkan saja switch-nya secara fisik
 untuk masing-masing divisi)

Nah kalo ini memang banyak dianjurkan. Tapi lebih untuk alasan
kemudahan management, bukan soal performance.

Ronny

-- 
LewatMana.com -- the Indonesian commuter community

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Tanya soal IP

2009-07-21 Terurut Topik Ronny Haryanto
2009/7/22 avudz avud...@gmail.com:
 Saya juga gak melihat di mana tidak efisiennya dan gak ngerti kenapa
 jadi mubazirnya. Bisa tolong dijelaskan?

 +++ ini karena kebiasaan yg saya liat di kantor2 yg ada di indonesia,
 jarang sekali yg menggunakan /16, biasanya paling tinggi /22,

Jadi diikuti karena banyak yg pake aja, tanpa tau alasannya kenapa ya?
:-) Trus menganjurkan org lain utk mengikuti juga, hehehe.

 ya alasannya utk kemudahan maintain aja, di samping ya mubazir :-)

Ya itu yg saya masih bingung, lebih mudahnya di mana ya?

 sesuatu yg berlebihan pasti hasilnya tidak baik hehehe

Itu kan kalo konsumsi, lain kalo capacity planning :-) Coba anda
bilang gitu deh ke committee yg design IPv6 address space, atau yg
design chip 64-bit :-)

Ronny

-- 
LewatMana.com -- the Indonesian commuter community

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis