[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: --cut--Waduh,gimana nih :) Saya dah jelaskan dengan spesifikasi teknisdiatas: "Innovator IT Dunia", kang Roy Suryo kan bukan innovator.Bukan memang bukan karena saya juga engga lagi ngomongin inovator. Kita ngomongin gimana Steve Jobs bisa membranding sedemikian rupa sampai jadi corporate face-nya Apple. Nah proses branding personal dari Roy Suryo ini nih yang bisa kita ambil pelajarannya (bukan sifat ata expertise-nya loh ya...). Loh kok jadi forum marketing nih??-- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://www.pojokbisnis.com/
[teknologia] Re: Teknologi dan Lingkungan -- Electronic waste
Biasanya sampah-sampah electronic itu akan menjadi landfill. Wah sebenarnya pernah kepikir enggak kalo sampah electronic 10 tahun lagi dari sekarang. Coba liat estimasi angka-angka dari website ini. http://www.ewaste.ch/facts_and_figures/economics/quantities/ Kalau dipikir-pikir lagi bahwa electonic semakin murah berhubung mass-production dari China. Memang sih ada banyak solusinya, seperti baterai dari alcohol. Dan tentu saja masih ada banyak solusi-solusi yang lainnya. Tapi seperti biasa berhubung cara yang lama masih lebih murah dan efek sampingnya belum terkena secara langsung. Kita selalu memakai cara termurah dan termudah.
[teknologia] Re: menyambung dosen vs mahasiswa
Budi Rahardjo wrote: > Menyambung tulisan tentang Dosen vs. Mahasiswa > > Tidak Peduli SDM hengkang? > =-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- > http://br.paume.itb.ac.id/blog/2006/01/12/#SDM-hengkang > > -- budi Wah Pak Budi membuka topik baru lagi. Takut tulisan di topik lama saya tidak terbaca, saya punya perspektif lain. Teman saya pernah bertanya dalam kesempatan tanya jawab dengan calon rektor ITB 2005-2010. Inti pertanyaan itu adalah ide untuk memberikan kepemimpinan hal-hal yang bersifat manajerial kepada orang-orang profesional di bidang manajemen. Jadi pendeknya, dosen-dosen bisa asyik mengajar dan meneliti tanpa harus direpotkan dengan hal-hal kecil yang makan waktu. Namun apakah kemampuan manajerial dan intelektual itu oxymoron? Zaki Akhmad http://www.zakiakhmad.info
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
baskara wrote: > On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Jadi,keputusan Apple untuk milih Intel mungkin(?) kita tidak akan > > pernah tahu. > > > > 1. Apakah AMD gagal "approach" Apple,apakah AMD ikut dalam proses > > technical discussion ? > > > > 2. Apakah karena IBM gagal deliver PowerPC sekarang atau masa > > depan(gagal commit) yang menyebabkan Apple memilih non-PowerPC ? > > > > 3. Atau memang,pilihan Apple untuk ke Intel 100% Technical dan Business > > Evaluation. > > > > Mungkin gua mesti tanya ke insider kontak di Apple :) > > Entah apakah itu alasan utama atau sekedar alasan "basa-basi", > bukankah SJ dalam keynote speechnya sudah mengatakan alasannya? It's > about performance per watt. Jadi keputusan sangat besar seperti sebuah vendor memakai/memilih prosesor/komponen baru untuk road map kedepannya,ini pasti sudah direncanakan dari dua atau tiga tahun yang lalu dan decisionnya pasti melewati phase teknis dan 'non-teknis' yang cukup lama dan alot.Faktor 'basa-basi' selalu ada dong,pasti ada yang namanya negosiasi dan kompetisi. Coba baca lawsuit "Intel vs AMD" yang isinya 48 halaman itu,lihat bagaimana vendor "memaksakan" agar komponennya yang dipakai. Meskipun saya gak bilang,dalam hal ini terjadi hal yang sama lho ... he he he :) Carlos
[teknologia] Re: Teknologi dan Lingkungan -- Electronic waste
On 1/12/06, ron4ld <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Menurut report tsb, kebanyakan dari komputer-komputer bekas tsb nggak > bisa dipakai lagi, dan akhirnya harus dibakar dan limbahnya dibuang ke > sungai. Menurut report tsb, itu terjadi di mana? Itu tetap salah orang yang membuang, bukan komponennya, karena komponen2 tersebut bisa didaur-ulang. Kalau ada orang yang membuang kotoran/tinja ke sungai, apakah anda akan bertanya apakah ada tinja yang ramah lingkungan? :D
[teknologia] Re: Teknologi dan Lingkungan -- Electronic waste
baskara wrote: > Namun sekarang banyak yang suka membuang sampahnya ke > pengumpul sampah elektronik ini (yang biasanya untuk dijual lagi > sebagai barang bekas/recycle) karena gratis! Menurut report tsb, kebanyakan dari komputer-komputer bekas tsb nggak bisa dipakai lagi, dan akhirnya harus dibakar dan limbahnya dibuang ke sungai.
[teknologia] Re: Teknologi dan Lingkungan -- Electronic waste
On 1/12/06, ron4ld <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Justru di report itu bilang, banyak komputer-komputer bekas yang nggak > didaur-ulang > tapi malah diekspor ke negara dunia ketiga, karena lebih ekonomis. Karena ada yang berbisnis begituan. Pernah ada yang cerita ke saya kalau ada orang Indonesia di Jepang yang mempunyai bisnis mengirim barang2 bekas ke Indonesia. Jadi orang2 yang berbisnis sampah ini aktif mengumpulkan sampah2. Kalau sampah2 elektronik yang dibuang dan diangkut oleh petugas perusahaan yang ditunjuk (oleh entah pemerintah daerah atau produsen, saya kurang tahu) pasti balik ke produsen lagi sampah2 itu. Namun sekarang banyak yang suka membuang sampahnya ke pengumpul sampah elektronik ini (yang biasanya untuk dijual lagi sebagai barang bekas/recycle) karena gratis! Kalau dibuang di tempat sampah = bayar mahal.
[teknologia] Re: Teknologi dan Lingkungan -- Electronic waste
baskara wrote: > Di Jepang (dan saya yakin di US juga), sampah elektronik tsb dibuang > ke pihak produsen barang tersebut. Produsen yang nanti akan membongkar > dan mendaurulang komponen2 tersebut. Justru di report itu bilang, banyak komputer-komputer bekas yang nggak didaur-ulang tapi malah diekspor ke negara dunia ketiga, karena lebih ekonomis. Ronald
[teknologia] Re: Teknologi dan Lingkungan -- Electronic waste
On 1/12/06, ron4ld <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Sedih deh abis baca report ini: > "Exporting Harm, The High-Tech Trashing of Asia" > dari The Basel Action Network dan Silicon Valley Toxics Coalition > -- http://www.svtc.org/cleancc/pubs/technotrash.pdf > > Ada pikiran nggak ya, apa ada caranya membuat komponen-komponen > komputer > yang nggak mencemari lingkungan? Itu cara pembuangannya yang salah, bukan komponennya. Di Jepang (dan saya yakin di US juga), sampah elektronik tsb dibuang ke pihak produsen barang tersebut. Produsen yang nanti akan membongkar dan mendaurulang komponen2 tersebut. Mengenai komponen ramah lingkungan, sudah pernah melihat baterai biasa (AA) yang dibuat dari jagung? Sudah dijual lho.
[teknologia] Teknologi dan Lingkungan -- Electronic waste
Sedih deh abis baca report ini: "Exporting Harm, The High-Tech Trashing of Asia" dari The Basel Action Network dan Silicon Valley Toxics Coalition -- http://www.svtc.org/cleancc/pubs/technotrash.pdf Ada pikiran nggak ya, apa ada caranya membuat komponen-komponen komputer yang nggak mencemari lingkungan? Ronald ref: http://www.svtc.org/cleancc/pubs/computertoxics.pdf http://www.ban.org/main/photogallery.html
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On 1/12/06, Oskar Syahbana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Banyak orang dan perusahaan sekarang,yang gak bisa hidup (atau susah > > hidup) jika tidak ada Ebay. > > > > ( Tapi orang masih bisa hidup walaupun gak ada apple -- sebagai > > perbandingan bodoh tentunya .. he he he ) di sini sebenarnya saya kurang setuju. banyak perusahaan aksesoris ipod yang bermunculan (dan laku!), sehingga bisa dibilang ada juga yang mungkin tidak bisa hidup kalau nggak ada ipod (dan mungkin juga apple). > OOT: Para Macheads kayaknya engga bisa hidup tanpa hardware yang satu ini > :D. Coba tanya Ryo atau Macnoto wehehe ini salah besar :) adinoto masih pake thinkpad tuh buat cari duit (tapi saya mungkin tidak cocok buat mewakili dia dalam hal ini). saya sendiri suka ibook karena memang portable in every way dan juga rock stable. ada hal2 yang mana saya tidak suka menggunakan apple, seperti misalnya baca gmail, jauh lebih "kencang" di windows ketimbang di mac (apalagi di G4 yang cuma 800 MHz). jadi kalau di rumah, saya nyalain xp box saya, dial-up callback ke ras kantor, lalu share via wifi, dan saya tidur2-an baca gmail dengan ibook dengan cara remote desktop ke XP, hehe. -- I solemnly swear that I'm up to no good http://data.startrek.or.id http://kiozk.com
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Jadi,keputusan Apple untuk milih Intel mungkin(?) kita tidak akan > pernah tahu. > > 1. Apakah AMD gagal "approach" Apple,apakah AMD ikut dalam proses > technical discussion ? > > 2. Apakah karena IBM gagal deliver PowerPC sekarang atau masa > depan(gagal commit) yang menyebabkan Apple memilih non-PowerPC ? > > 3. Atau memang,pilihan Apple untuk ke Intel 100% Technical dan Business > Evaluation. > > Mungkin gua mesti tanya ke insider kontak di Apple :) Entah apakah itu alasan utama atau sekedar alasan "basa-basi", bukankah SJ dalam keynote speechnya sudah mengatakan alasannya? It's about performance per watt.
[teknologia] Re: Mengenal Steve Jobs
On 1/12/06, Ronny Haryanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > On Thursday 12 January 2006 11:33, Budi Rahardjo wrote: > > Gara-gara Anda sekalian!!! > > > > http://budi.insan.co.id/articles/stevejobs/ > > Loh kok saya? Gara2 Bang Carlos dong :-) > > Satu lagi bukti bahwa sisi artistik (non-teknis) juga gak kalah pentingnya > dalam teknologi. Kita bisa lihat jelas siapa yg playing catch-up ke siapa > kalo soal ini. Jadi ingat tulisan mengenai mobil USA vs mobil Jepang di http://www.paulgraham.com/usa.html > > Soal sifat perfectionist ini memang kalo sudah jadi atasan lebih mudah, tapi > menerapkannya selalu saat kita cuma jadi buruh banyak sekali challengesnya. > Dikejer deadline lah, PHB yg idiot tapi sok pinter lah, belum lagi clients yg > maunya aneh2 lah, bahkan team leader/membernya sendiri yg gak sealiran > perfectionist bisa bikin makan hati, kita jadi yg kebagian gak enaknya dan > mesti "tutup mata sebelah". Makanya kalo ngelamar kerja, cari atasan yg > perfectionist :-) > > Ronny > > > -- Demi masa..
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
Oskar Syahbana wrote: > On 1/12/06, Affan Basalamah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > Kalau kata temen saya yang kenal ama salah satu developer hardware > > Apple di webforum, dia bilang salah satu keputusan pindahnya Apple ke > > Intel dari PowerPC adalah karena Apple pingin masuk ke pasar Consumer > > Electronics, dan prosesor paling bagus utk itu adalah bikinan Intel. > > > Loh Mas Affan, ga salah tuh? Bukannya prosesor dengan teknologi terbaik (dan > perbandingan konsumsi daya per performa) dipegang oleh AMD? ::AMD lover nih > hehehe:: Kurang lebih *mungkin* begitu. Akan tetapi,bisnis prosesor/chips ini **very high politics** dibelakangnya Dude. (additional data meski tidak berhubungan: main komponen di ipod nano disupply Cypress Semiconductor). Silahkan refer pada "Intel vs AMD" lawsuit 6 bulan lalu.Si AMD sampai iklan satu halaman di koran lokal disini. http://www.eet.com/news/design/business/showArticle.jhtml?articleID=164903291 Jadi,keputusan Apple untuk milih Intel mungkin(?) kita tidak akan pernah tahu. 1. Apakah AMD gagal "approach" Apple,apakah AMD ikut dalam proses technical discussion ? 2. Apakah karena IBM gagal deliver PowerPC sekarang atau masa depan(gagal commit) yang menyebabkan Apple memilih non-PowerPC ? 3. Atau memang,pilihan Apple untuk ke Intel 100% Technical dan Business Evaluation. Mungkin gua mesti tanya ke insider kontak di Apple :) Carlos
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
Btw sebelumnya Terimakasih Banyak atas rekans yang berhasil menerangkan Apple dan Jobs secara sangat komprenship,terutama Ryo Saeba dan Pak Budi. Jadi tahu nanti kalau mau beli intel macs harus menghubungi siapa ? :) > 2. Bagaimana caranya publik tahu (terutama di Indonesia) mengenai IT > > innovator lain yang lebih sukses tapi 'imagenya' kurang (di > > Indonesia),karena mereka tidak pernah menulis buku. Tentu saja yang > > mungkin bisa dibahas adalah 'bagaimana cara'nya dia mencapai kesitu dan > > pre-kondisi apa yang menyebabkan sehingga berhasil. > > > Bagaimana kalau dimulai dengan Roy Suryo? Hahaha, bakalan menimbulkan > kontroversi :). Saya salut dengan orang ini karena despite ketidaktahuannya > dalam bidang IT, masih bisa dipercaya sebagai pakar (walaupun banyak juga > yang bilang bahwa dia itu fake... ah no comment on this). It's truly a great > way of branding. Image produknya melebihi spesifikasinya :-) Waduh,gimana nih :) Saya dah jelaskan dengan spesifikasi teknis diatas: "Innovator IT Dunia", kang Roy Suryo kan bukan innovator. Coba saja ambil contoh dua innovator: Sergey Brin atau Michael Dell. Tapi mungkin bener seperti kata om Priyadi yang baru jadi ayah (congrats dude), si Jobs ini memang unik,sampai bisa dibandingkan sebagai 'living' leonardo da vinci. :) Carlos
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
Oskar Syahbana wrote: > On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > --cut-- > > > Anyway,kalau ada yang pernah datang ke "Ebay Live" di San Jose,wah itu > > acara besar di kota mana acara itu dilakukan,artinya memang "Ebay > > Effect" lebih kuat dibanding "Apple Effect". > > > > Banyak orang dan perusahaan sekarang,yang gak bisa hidup (atau susah > > hidup) jika tidak ada Ebay. > > > > ( Tapi orang masih bisa hidup walaupun gak ada apple -- sebagai > > perbandingan bodoh tentunya .. he he he ) > > > OOT: Para Macheads kayaknya engga bisa hidup tanpa hardware yang satu ini > :D. Coba tanya Ryo atau Macnoto pengertian hidup ini sebagai sumber pemasukan/income untuk kehidupan sehari2 :-) Dari statistik sektor ekonomi tentunya: -market share apple dicomputing hanya 5% -market share ipod sekitar 70% sementara market share ebay mungkin 95%,saingn terdekat Ebay skrg adalah overstock.com's auction.Saingannya dulu yaitu yahoo's auction sudah kalah. Banyak persh yang tadinya gagal jualan dengan cara tradisional dan cara online melalui mempunyai online store sendiri,tapi begitu masuk dan listing di Ebay langsun sukses. Nah. Ebay Effect :-) Carlos
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: --cut--Anyway,kalau ada yang pernah datang ke "Ebay Live" di San Jose,wah itu acara besar di kota mana acara itu dilakukan,artinya memang "EbayEffect" lebih kuat dibanding "Apple Effect".Banyak orang dan perusahaan sekarang,yang gak bisa hidup (atau susahhidup) jika tidak ada Ebay. ( Tapi orang masih bisa hidup walaupun gak ada apple -- sebagaiperbandingan bodoh tentunya .. he he he )OOT: Para Macheads kayaknya engga bisa hidup tanpa hardware yang satu ini :D. Coba tanya Ryo atau Macnoto -- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://www.pojokbisnis.com/
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On 1/12/06, Affan Basalamah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau kata temen saya yang kenal ama salah satu developer hardwareApple di webforum, dia bilang salah satu keputusan pindahnya Apple keIntel dari PowerPC adalah karena Apple pingin masuk ke pasar ConsumerElectronics, dan prosesor paling bagus utk itu adalah bikinan Intel. Loh Mas Affan, ga salah tuh? Bukannya prosesor dengan teknologi terbaik (dan perbandingan konsumsi daya per performa) dipegang oleh AMD? ::AMD lover nih hehehe:: Ya saya gak tahu persis juga sih, cuma dilihat aja produk yg dibundelama Imac yg baru, yaitu FrontRow dgn Apple Remote, yang nampaknya akanlari jadi barang Consumer Electronics.iMac yang lama (maksudnya yang G5) juga sudah default. Bahkan nantinya MacBook Pro juga akan memiliki fasilitas ini. -- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://www.pojokbisnis.com/
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: --cut--Whew, diskusinya jadi semakin seru. Kayaknya milis ini semakin ramai :-) Balik ke pertanyaan saya di awal thread ini.1. Seberapa pentingnya seorang IT innovator untuk punya 'image' yangbagus seperti Jobs ? misalnya dalam masalah penjualan produknya ? BangOskar ? Menurut saya, sangat penting. Kenapa orang mencintai Steve Jobs dan despise Bill Gates? Ya karena Steve Jobs bisa membawa hal - hal yang teknis dan very very techie menjadi hal yang mudah. Kan pasarnya consumer electronics, ngapain juga dicekoki hal - hal teknis yang malah bikin ribet (ada yang udah nonton presentasi Windows Live-nya Bill Gates?). Seperti link yang tadi di kasih... eh dikasih siapa ya? Pokoknya link tentang presentationzen, bahwa Steve Jobs itu tidak hanya berfungsi sebagai CEO saja tetapi juga corporate face. Dan logikanya, manusia itu lebih senang berinteraksi dengan manusia lagi ketimbang perusahaan dan disinilah steve jobs memainkan peran pentingnya. Memberikan sisi manusiawi pada Apple :-) Dan saya yakin, ini lah alasan orang untuk bersedia membayar "Apple Tax" dalam setiap pembelian mesin Apple mereka. Saya sendiri kalau tidak halangan mau membeli MacMini/iMac. Nunggu MacMini versi intel keluar saja ;-) 2. Bagaimana caranya publik tahu (terutama di Indonesia) mengenai ITinnovator lain yang lebih sukses tapi 'imagenya' kurang (di Indonesia),karena mereka tidak pernah menulis buku. Tentu saja yangmungkin bisa dibahas adalah 'bagaimana cara'nya dia mencapai kesitu danpre-kondisi apa yang menyebabkan sehingga berhasil. Bagaimana kalau dimulai dengan Roy Suryo? Hahaha, bakalan menimbulkan kontroversi :). Saya salut dengan orang ini karena despite ketidaktahuannya dalam bidang IT, masih bisa dipercaya sebagai pakar (walaupun banyak juga yang bilang bahwa dia itu fake... ah no comment on this). It's truly a great way of branding. Image produknya melebihi spesifikasinya :-) -- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://www.pojokbisnis.com/
[teknologia] Re: Mengenal Steve Jobs
Dari sisi taste,Memang dari awal mula Apple berdiri Steve kan selalu menginginkan hardware yang dibuat sekecil mungkin yang dapat menampung seabreg - abreg fasilitas. Istilahnya, pushing Wozniak till the edge. Pembuktian bahwa dia memang dapat "melakukan" sesuatu di kancah teknologi justru terjadi ketika dia di depak dari Apple dan membentuk Pixar. And you know the rest of the story right :)-- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://www.pojokbisnis.com/
[teknologia] Re: Mengenal Steve Jobs
Ronny Haryanto wrote: > On Thursday 12 January 2006 11:33, Budi Rahardjo wrote: > > Gara-gara Anda sekalian!!! > > > > http://budi.insan.co.id/articles/stevejobs/ > > Loh kok saya? Gara2 Bang Carlos dong :-) > > Satu lagi bukti bahwa sisi artistik (non-teknis) juga gak kalah pentingnya > dalam teknologi. Kita bisa lihat jelas siapa yg playing catch-up ke siapa > kalo soal ini. > > Soal sifat perfectionist ini memang kalo sudah jadi atasan lebih mudah, tapi > menerapkannya selalu saat kita cuma jadi buruh banyak sekali challengesnya. > Dikejer deadline lah, PHB yg idiot tapi sok pinter lah, belum lagi clients yg > maunya aneh2 lah, bahkan team leader/membernya sendiri yg gak sealiran > perfectionist bisa bikin makan hati, kita jadi yg kebagian gak enaknya dan > mesti "tutup mata sebelah". Makanya kalo ngelamar kerja, cari atasan yg > perfectionist :-) > > Ronny mau cari bos yang 'perfectionist' ? mudah saja,kalau di valley,cari bos yang lulusan IIT India --> Sering jadi sindiran di Dilbert: - This guy (IIT graduated) is trained to sleep only during the national holiday. - There're some people (IIT graduated) that rather rewrite the entire code instead of fixing 2 lines of buggy code. sedikit curhat juga tapi ternyata ada di dilbert comics :) Carlos
[teknologia] Re: Konvensi SKKNI Jaringan dan Sisadmin
Budi Rahardjo wrote: > Ngantuk... tanggal 18 Januari 2006. > > -- budi Wah hebat sekali komputer Pak Budi. Biarpun sudah ngantuk masih bisa mengetik tanggal 18 Januari 2006. :D (Komputernya yang hebat atau memang manusianya yang harus kerja keras, hayoo?) Zaki Akhmad http://www.zakiakhmad.info
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
Wah saya lihat diskusinya jadi masuk ke tataran manajerial, bagaimana mengelola perguruan tinggi (baik yang negeri maupun yang swasta). Mainan audit-mengaudit, mengatur biaya, dan kawan-kawan manajerial lainnya. Namun sepertinya kok mulai meruncing nih. Saya coba memberikan perspektif dari sudut pandang mahasiswa ITB ya. Dalam satu kesempatan yang lalu, ketika sedang ada hearing terbuka calon rektor ITB 2005-2010, salah seorang teman saya ada yang bertanya. Dan saya pikir pertanyaannya keren juga. Berikut pertanyaannya: "Menurut Bapak Calon Rektor, apakah tidak sebaiknya manajemen kampus diserahkan saja ke pihak profesional di bidang manajemen dan kemudian dosen bisa asyik mengajar dan meneliti?" (Contoh ekstrim tataran praktisnya adalah: rektor bukan dari kalangan dosen, tapi dari lulusan MM) Pendekatan yang digunakan teman saya itu, saya pikir mampu mendobrak kemapanan sistem yang sudah ada. Pendekatan yang digunakan teman saya itu bersifat sekuler: memisahkan antara kemampuan manajerial dan kemampuan intelektual. Lalu, apakah keduanya bersifat oxymoron? Hi..hi... bisa jadi diskusi panjang lagi deh. Penyederhanaan suatu masalah sering kali menipu. Namun karena waktu yang terbatas, penyederhanaan boleh dibenarkan. Oleh karena itu dalam dunia ilmiah kita mengenal batasan masalah. Sayangnya ketika dihadapkan pada dunia nyata, batasan masalah ini bisa melebar kemana-mana. Jadi solusi untuk PTN A tidak sama dengan PTN B juga tidak sama dengan PTS A juga tidak sama dengan PTS B dan seterusnya. Lanjutlanjut. Pada akhirnya, keputusan tetap ada di tangan pemimpin, karena pemimpin yang punya kuasa. Dan kalau konteksnya universitas, berarti ada di tangan rektor sebagai eksekutif. Saya pribadi termasuk orang yang sebenarnya tidak suka peraturan. Waktu saya aktif di organisasi dulu, saya tidak membuat peraturan tertulis macam-macam. Selain karena organisasi kami kecil, jadi kami bisa kompak dan gesit. Kalau ada yang jarang datang, terus pas ditanya masih mau aktif atau enggak dan jawabannya enggak, kami memutuskan untuk mencoret namanya dari terbitan. Kalau organisasi besar dan mapan, saya pikir proses pengambilan keputusan jadi panjang, lama dan tidak mudah. Tapi saya gak berani ngomong banyak soal ini, karena belum pernah masuk di organisasi besar dan mapan. Hi...hi...hi. Zaki Akhmad http://www.zakiakhmad.info
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On 1/12/06, Affan Basalamah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > 2. Ada kesan keras, seakan-akan dirancang untuk kebanting-banting > (walaupun saya masih belum berani membanting2nya). Dan juga, buat apa > punya notebook yang harus disayang-sayang, dijaga agar nggak > kebanting-banting ? Malah bikin usernya repot. Mau notebook tahan banting dan dilempar ke kolam juga tidak apa2? Nih: http://www.panasonic.com/business/toughbook/home.asp Pakai touchscreen pula. Saya coba angkat, weleh..beratnya mak. :-)
[teknologia] Ebay Effect Re: mengapa harus steve jobs ?
Affan Basalamah wrote: > Kalau saya lihat, Ebay ini hanya populer di negara2 maju (US, UK atau > di tempat-tempat lain) dimana kartu kredit itu gak mudah di-fraud, not > to mention broadband. Kalau ngomong credit card fraud, ya reputasi > Indonesia kan sudah tidak diragukan lagi ;) Sementara Apple kan urusan > hardware dan software saja, tinggal diimpor dan dibajak software nya ;) > > Sayang juga sih di Indon belum ada sejenis Ebay gitu, akhirnya jual > belinya via milis (mis. gadtorade dan indocisco), tawar-tawaran via > SMS/HP, transaksinya via Internet Banking BCA, shippingnya via Fedex > atau Tiki ;) > > -affan Ada beberapa hal lagi Affan: 1. Listing di Ebay itu relatif mahal kalau transaksinya bukan di negara maju,saya gak yakin banyak yang kuat secara finansial untuk listing ebay dari Indonesia. 2. 80-90% ? transaksi Ebay itu masih transaksi dalam negara 3. Ebay tahun kemaren kan akuisisi craiglist.org , ini semacam portal jual beli: i want to buy,you want to sell seperti iklanbaris.com Nah,saya pikir mungkin bagusnya ada Ebay Indonesia atau persh lain yang bikin model auction atau buy-it-now seperti itu.Kalau ada Ebay Indonesia,listing pricenya harus terjangkau publik. Kalau masalah paypal,iya ini sulit,saya mikirnya begini ... ini mungkin bisa dilakukan jika ada kerjasama antara satu company di Indonesia dengan Ebay/Paypal sebagai watchdog atau guarantoor pembayaran kartu kredit tsb,gak tahu deh apakah ide ini 'feasible' atau tidak. Tapi kalau temen2 atau persh yang serius di online bisnis sich,paling tidak mereka bikin kartu kredit atau bank account di singapore. Carlos
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On Thursday 12 January 2006 11:35, Muhamad Carlos Patriawan wrote: > Iya,Ebay power seller mungkin gak tahu siapa founder Ebay tapi mereka > jelas tahu siapa CEO Ebay (Meg Whittman),si Meg ini terkenal banget lho > dan sangat *influential* di luar Ebay. Ya itu bedanya. Harus jadi eBay PowerSeller dulu baru tertarik utk tahu siapa CEO eBay. Saya belom pake Apple aja udah ingin tau siapa Steve Jobs dan kok dia populer banget. It says a lot about him, the company, and their products. Ronny pgpzPDOSRaFET.pgp Description: PGP signature
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On Thursday 12 January 2006 11:55, Affan Basalamah wrote: > Kalau saya lihat, Ebay ini hanya populer di negara2 maju (US, UK atau > di tempat-tempat lain) dimana kartu kredit itu gak mudah di-fraud, not > to mention broadband. Kalau ngomong credit card fraud, ya reputasi > Indonesia kan sudah tidak diragukan lagi ;) Sementara Apple kan urusan > hardware dan software saja, tinggal diimpor dan dibajak software nya ;) > > Sayang juga sih di Indon belum ada sejenis Ebay gitu, akhirnya jual > belinya via milis (mis. gadtorade dan indocisco), tawar-tawaran via > SMS/HP, transaksinya via Internet Banking BCA, shippingnya via Fedex > atau Tiki ;) Saya pengguna ebay.com.au di Australia sini. Yang gak kalah populernya itu cara pembayaran lewat direct deposit via internet banking. Saya gak punya hard data utk back this up, tapi dr pengamatan aja hampir semua barang yg dijual lokal di ebay.com.au pasti menerima cara pembayaran lewat net banking tsb. Simple, cepet dan bisa ditrace/audit. Yg membuat situs lelang online seperti ebay kurang populer di Indo saya rasa bukan karena cara pembayarannya atau shippingnya, karena itu sih udah bisa pake bca, tiki, dsb, seperti anda katakan. Ronny pgpUjo8dUIRlN.pgp Description: PGP signature
[teknologia] menyambung dosen vs mahasiswa
Menyambung tulisan tentang Dosen vs. Mahasiswa Tidak Peduli SDM hengkang? =-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- http://br.paume.itb.ac.id/blog/2006/01/12/#SDM-hengkang -- budi
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
Kalau saya lihat, Ebay ini hanya populer di negara2 maju (US, UK atau di tempat-tempat lain) dimana kartu kredit itu gak mudah di-fraud, not to mention broadband. Kalau ngomong credit card fraud, ya reputasi Indonesia kan sudah tidak diragukan lagi ;) Sementara Apple kan urusan hardware dan software saja, tinggal diimpor dan dibajak software nya ;) Sayang juga sih di Indon belum ada sejenis Ebay gitu, akhirnya jual belinya via milis (mis. gadtorade dan indocisco), tawar-tawaran via SMS/HP, transaksinya via Internet Banking BCA, shippingnya via Fedex atau Tiki ;) -affan
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kalau dilihat dari sejarah,Apple itu baru bangkit dan naik daun lagi > bener2 (secara perusahaan) baru dalam dua tahun terakhir ini saja. > > Akibat Ipod ? the "MP3 player" dan "flashy campaign" ?? flashy campaign mah udah dari dulu. coba aja lihat di url yang pernah diberikan di sini tentang sejarah apple dan microsoft, ada tuh sejarah kampanye iklan apple yang bisa dibilang nggak pernah ada tandingannya dari perusahaan komputer lain. dari hasil baca2 sih, apple bangkit lagi itu memang sedikit banyak akibat ipod, tapi juga ditambah faktor lain. sebelum ada ipod, apple berani melakukan transisi dari mac os classic (yang very crash prone) ke mac os X (yang jauh jauh jauh lebih stabil) sebagai desktop. transisi ini mengakibatkan banyak pengguna classic yang merasa ditinggalkan apple, tapi di sisi lain orang yang tadinya mencibir mac os classic melihat bahwa apple wisened up dan beralih ke OS yang jauh lebih OK (baca: stabil). windows sendiri dari windows 98 ke windows 2000 dan kemudian windows XP juga menjadi sangat stabil (relatif terhadap windows 9x ya), namun tetap virus/trojan prone, beda dengan mac os X (masih bisa didebat apakah mac os X ini kebal terhadap virus karena security via obscurity, hehehe). kemudian muncul ipod. tadinya ipod ini eksklusif untuk pengguna apple, karena hanya bisa diformat dengan format apple dan cuma bisa sync dengan itunes yang pada saat itu cuma ada di mac os. namun kemudian si jobs menyatakan hell freezes over, dan dikeluarkan itunes versi windows, barengan dengan ipod yang kompatibel windows. cara ini tentu saja meruntuhkan eksklusivitas ipod yang tadinya apple only, namun di sisi lain sekarang apple punya akses ke orang2 pengguna windows melalui ipod! dibukanya akses ke ipod dari apple only menjadi kompatibel windows membuat orang semakin aware tentang adanya apple dan juga mac os x. akhirnya jobs menebarkan racun berikutnya: mac mini. sebuah apple desktop termurah dalam sejarah! kayaknya sudah banyak yang mahfum kalau mac mini merupakan godaan terbesar bagi pengguna windows untuk "menyeberang" ke sisi apple. sangat murah (karena memang bukan komputer yang "lengkap", tanpa mouse keyboard dan monitor, tapi semuanya bisa dikompensasi dengan menggunakan mouse keyboard dan monitor komputer windows yang sudah dimiliki, hehehe). entah runtutan peristiwa di atas itu cuma kebetulan semua sehingga patut disebut sebagai keberuntungan apple, atau memang sudah distrategikan sejak awal. > Apa bedanya jika Mac mau menggunakan Intel sekarang dibanding 3 tahun > lalu atau 5 tahun lalu ? kenapa gak dari dulu ? sisi inovasi dan > strategisnya dimana ya ? ada yang bisa menjelaskan ? karena untuk kampanye "think different", akan lebih OK kalo pake unit "pemikir" yang beda pula, yaitu powerpc vs the world (baca: intel). kabarnya sih ibm sering gagal memenuhi janji dalam proses produksi powerpc ini, juga ditambah prosesor G5 yang boros listriknya saingan dengan intel pentium 4, hehe. yang ironis adalah ketika akhirnya apple mengumumkan akan beralih ke intel, eh malah ibm bikin prosesor untuk xbox (baca: microsoft) dengan basis powerpc dengan speed 3 GHz lebih. namun seperti yang diungkapkan di sini, jobs mengatakan bahwa sebenarnya sudah dari dulu ada mac os x yang jalan di x86. saya percaya akan hal ini, karena dikuatkan oleh info dari adinoto sejak jauh sebelum pengumuman tentang apple akan menggunakan prosesor intel, bahwa mac os x itu ada versi x86 yang codename-nya marklaar. jadi mengapa steve jobs? karena dia berani melakukan perubahan, walaupun pada awalnya penuh resiko (seperti menghilangkan eksklusivitas produk apple), tapi di jangka panjang lebih menguntungkan. -- I solemnly swear that I'm up to no good http://data.startrek.or.id http://kiozk.com
[teknologia] Re: Mengenal Steve Jobs
On Thursday 12 January 2006 11:33, Budi Rahardjo wrote: > Gara-gara Anda sekalian!!! > > http://budi.insan.co.id/articles/stevejobs/ Loh kok saya? Gara2 Bang Carlos dong :-) Satu lagi bukti bahwa sisi artistik (non-teknis) juga gak kalah pentingnya dalam teknologi. Kita bisa lihat jelas siapa yg playing catch-up ke siapa kalo soal ini. Soal sifat perfectionist ini memang kalo sudah jadi atasan lebih mudah, tapi menerapkannya selalu saat kita cuma jadi buruh banyak sekali challengesnya. Dikejer deadline lah, PHB yg idiot tapi sok pinter lah, belum lagi clients yg maunya aneh2 lah, bahkan team leader/membernya sendiri yg gak sealiran perfectionist bisa bikin makan hati, kita jadi yg kebagian gak enaknya dan mesti "tutup mata sebelah". Makanya kalo ngelamar kerja, cari atasan yg perfectionist :-) Ronny pgp5wtASXYKkC.pgp Description: PGP signature
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
Priyadi Iman Nurcahyo wrote: > On Thursday 12 January 2006 00:20, Muhamad Carlos Patriawan wrote: > > Gak cuman duit saja Pri,tapi juga Inovasi dan efek lainnya terhadap > > masyrakat. > > > > Misalnya: > > > > Ada berapa lapangan pekerjaan yang bakal tercipta karena Apple dan Ipod > > ? > > Ada berapa orang yang bisa hidup dengan berjualan online karena Ebay ? > > Ada berapa orang yang bisa mengerjakan kerjaan yang tadinya hanya bisa > > dikerjakan di AS karena ada Infosys ? > > Ada berapa orang yang bisa sembuh sakit kankernya karena obat dari > > Genentech ? > > dst ... > > h, kalau steve jobs rasanya dia populer bukan karena 'dia membawa apple > dari hampir bangkrut ke sukses yang ada sekarang', tapi karena dia 'membuat > produk yang disukai publik'. rasanya sih publik gak peduli dia jalanin > perusahaannya seperti apapun juga. publik juga gak peduli kalau gaji dia $1. > kecuali mungkin para fans hardcore apple. > > masih ingat waktu microsoft 'menyelamatkan' apple dulu itu, exec apple waktu > itu malah di-boo habis2an :) > > jadi kayanya publik gak bakalan mengidolakan foundernya ebay hanya karena ebay > itu sukses. itu belum cukup syarat untuk menjadi idola. orang2 di sana sudah > take ebay for granted, tapi coba tanya random ebayer seller di sana, apa dia > tahu siapa foundernya ebay? :) > Bagus masukannya Pri. Iya,Ebay power seller mungkin gak tahu siapa founder Ebay tapi mereka jelas tahu siapa CEO Ebay (Meg Whittman),si Meg ini terkenal banget lho dan sangat *influential* di luar Ebay. Anyway,kalau ada yang pernah datang ke "Ebay Live" di San Jose,wah itu acara besar di kota mana acara itu dilakukan,artinya memang "Ebay Effect" lebih kuat dibanding "Apple Effect". Banyak orang dan perusahaan sekarang,yang gak bisa hidup (atau susah hidup) jika tidak ada Ebay. ( Tapi orang masih bisa hidup walaupun gak ada apple -- sebagai perbandingan bodoh tentunya .. he he he ) Carlos
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On Thursday 12 January 2006 11:21, Affan Basalamah wrote: > Ya saya gak tahu persis juga sih, cuma dilihat aja produk yg dibundel > ama Imac yg baru, yaitu FrontRow dgn Apple Remote, yang nampaknya akan > lari jadi barang Consumer Electronics. Kalo FrontRow dan Remote di iMac OK lah, masih bisa ngerti saya. Kalo ditaroh di MacBook Pro kok rasanya aneh, kecuali Apple memang niatnya mau encourage pengguna MacBook Pro utk pake 30" Cinema Displaynya. Ronny pgpQ4dLtSmN9F.pgp Description: PGP signature
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
Membandingkan iBook/PowerBook/MacBook (disingkat AppleBook) dgn ThinkPad itu agak susah sih. Walaupun sama-sama notebook, tapi penggunanya beda. AppleBook itu lebih banyak utk user casual biasa, walaupun sekarang banyak dipakai oleh developer UNIX karena udah built-in UNIX, sementara ThinkPad itu lebih ke arah business corporate user. Tapi saya pribadi gak terlalu suka AppleBook (walaupun kalau dikasih masih mau terima hehe), dan lebih suka dgn design ThinkPad, karena : 1. Warnanya hitam, jadi walaupun usernya dekil, notebooknya nggak kelihatan kotor ;) Ada teman saya punya iBook, begitu bagian tangannya kotor, jadinya iBook putih susu ini jadi dekil, gak enak dilihat ;) 2. Ada kesan keras, seakan-akan dirancang untuk kebanting-banting (walaupun saya masih belum berani membanting2nya). Dan juga, buat apa punya notebook yang harus disayang-sayang, dijaga agar nggak kebanting-banting ? Malah bikin usernya repot. Silakan lihat aja ThinkPad Legend (http://www.pc.ibm.com/us/thinkpad/community/legends/index.html) Tapi ada juga point dimana AppleBook lebih unggul daripada Thinkpad : 1. Versi 12 inci nya Apple sudah ada optical drive, sementara Thinkpad gak ada, musti pake external drive. 2. Harga 12 inci nya Apple lebih murah, sementara Thinkpad justru yang mahal itu yang seri 12 incinya. -affan
[teknologia] Mengenal Steve Jobs
Gara-gara Anda sekalian!!! http://budi.insan.co.id/articles/stevejobs/ -- budi
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
Budi Rahardjo wrote: > On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > AYO pak Budi join Google ; baru ada empat orang Indonesia disitu. > > Ada alasan mengapa saya masih mikir-mikir. > Ah, yet another article to write! > [EMAIL PROTECTED] you guys! :D > > -- budi profile seperti Pak Budi pantasnya meneliti di Stanford atau MIT :) atau kalau mau pure techno-enterpreneur-dancing-and-debugging-with-gdb-allthetimes ya bagus kerja langsung dengan sergey brin atau steve jobs. Carlos Ps: masih salut dengan kejujuran BBR yang mengatakan software house Indonesia ponten CMMnya 2.5 dan "susah berkarya di ITB",jarang ada orang sejujur dan seterbuka itu.
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On Thursday 12 January 2006 00:20, Muhamad Carlos Patriawan wrote: > Gak cuman duit saja Pri,tapi juga Inovasi dan efek lainnya terhadap > masyrakat. > > Misalnya: > > Ada berapa lapangan pekerjaan yang bakal tercipta karena Apple dan Ipod > ? > Ada berapa orang yang bisa hidup dengan berjualan online karena Ebay ? > Ada berapa orang yang bisa mengerjakan kerjaan yang tadinya hanya bisa > dikerjakan di AS karena ada Infosys ? > Ada berapa orang yang bisa sembuh sakit kankernya karena obat dari > Genentech ? > dst ... h, kalau steve jobs rasanya dia populer bukan karena 'dia membawa apple dari hampir bangkrut ke sukses yang ada sekarang', tapi karena dia 'membuat produk yang disukai publik'. rasanya sih publik gak peduli dia jalanin perusahaannya seperti apapun juga. publik juga gak peduli kalau gaji dia $1. kecuali mungkin para fans hardcore apple. masih ingat waktu microsoft 'menyelamatkan' apple dulu itu, exec apple waktu itu malah di-boo habis2an :) jadi kayanya publik gak bakalan mengidolakan foundernya ebay hanya karena ebay itu sukses. itu belum cukup syarat untuk menjadi idola. orang2 di sana sudah take ebay for granted, tapi coba tanya random ebayer seller di sana, apa dia tahu siapa foundernya ebay? :) -- http://priyadi.net
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
Kalau kata temen saya yang kenal ama salah satu developer hardware Apple di webforum, dia bilang salah satu keputusan pindahnya Apple ke Intel dari PowerPC adalah karena Apple pingin masuk ke pasar Consumer Electronics, dan prosesor paling bagus utk itu adalah bikinan Intel. Ya saya gak tahu persis juga sih, cuma dilihat aja produk yg dibundel ama Imac yg baru, yaitu FrontRow dgn Apple Remote, yang nampaknya akan lari jadi barang Consumer Electronics. Itu kata dia sih. Gak tahu juga ya. -affan
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > AYO pak Budi join Google ; baru ada empat orang Indonesia disitu. Ada alasan mengapa saya masih mikir-mikir. Ah, yet another article to write! [EMAIL PROTECTED] you guys! :D -- budi
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
> > lagi mikir-mikir mau sabatical di Singapura saja ah > or, better yet, working for google??? > hahaha :-) jadi seperti katanya Softwan/Fade2blac dong,dosen2 bikin startup 2.0 saja. AYO pak Budi join Google ; baru ada empat orang Indonesia disitu. Mungkin kawan2 lain lebih bersemangat untuk berinovasi-ria jika BR join google atau bikin new google-like startup :) Carlos
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
On 1/12/06, adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > On Thu, Jan 12, 2006 at 05:22:46AM +0700, Budi Rahardjo wrote: > > Alasannya sangat sederhana, karena tanpa auditorpun sudah bisa > > disimpulkan betapa kekurangan dananya PTN :) > > kalau hanya itu alasannya, artinya mudah sekali mendatangkan auditor > dari luar, bukan? :-) He he he ... ya silahkan saja. > > Kalau nanti memang ketahuan PTN/S tidak punya duit (aka kere), > > apa yang akan Anda lakukan? > > Sekedar puas dengan hasil audit? > > kalau ternyata dari hasil audit ketahuan bahwa memang tidak efisien? :-) Terus mau diapakan? > kenyataannya, biaya perguruan tinggi *negeri* jauh lebih besar > dibandingkan dengan biaya perguruan tinggi swasta. data please. berapa biaya masuk BINUS vs UI/ITB misalnya. > itu belum memasukkan > kenyataan bahwa kapasistas perguruan tinggi negeri yang jauh lebih > besar. data please. berapa sih jumlah mahasiswa S1 komputer-related di BINUS? silahkan bandingkan dengan jumlah mahasiswa komputer-related di PTN (UI, ITB, UGM, IPB). ... > kalau perguruan tinggi swasta lebih mahal itu sah-sah saja. bahkan > sah-sah saja kalau perguruan tinggi swasta berfungsi sebagai industri > pendidikan (baca: bisnis). tapi perguruan tinggi n-e-g-e-r-i? ... tergantung dari subsidi pemerintah. > saya pikir masalahnya tidak sesederhana: 'dibiayai oleh dosennya > sendiri'. mungkin menyangkut institutional fee yang tidak masuk akal, > mungkin menyangkut pada alur pertanggungjawaban, kepada siapa sih satu > laboratorium bertanggung jawab? pada jurusan? pada fakultas? pada > universitas? pada masyarakat? atau pada direktur lab? kalau hanya alur pertanggungjawaban sih mudah. itu sudah ada. oh ya, di kampus kami sudah ada (profesional) internal auditor. :) maklum bhmn. hal yang lebih mikro. saya pernah mencoba membuat sebuah panduan (yang kemudian seharusnya menjadi aturan) mengenai kriteria / tolok ukur unit penelitian (apa pun namanya; lab, pusat penelitian, kelompok penelitian, dsb.). saya mengusulkan beberapa ukuran yang bisa digunakan: - akademis/teknologi: jumlah makalah/paten/karya ilmiah/artikel/dsb, lisensi, kerjasama dengan perguruan tinggi lain & industri, - sdm: jumlah peneliti yang dipertahankan (termasuk level2nya) [catatan: bukan dosen! tapi peneliti], jumlah sdm yang dihasilkan, critical mass?, jumlah cluster perusahaan/sdm yang terkait. - bisnis/finansial: cash flow (topik sensitif), jumlah sumber pendanaan, start-up yang dihasilkan - management: bagaimana proses yang ada (proses pergantian pimpinan, rapat rutin, berapa persen yang aktif) saya tidak begitu mempermasalahkan mengenai hasilnya. bukan baik atau buruknya. yang penting: tercatat! kemudian dari semester ke semester bisa kita ukur kemajuannya. apakah naik, tetap, atau turun. selama belum ada ukuran yang disepakati, bagaimana mengelola? if you can't measure it, you can't manage it. hasilnya: hanya 1 tempat yang menerapkan pengukuran seperti itu. inilah sebabnya saya menuliskan artikel: Losing faith in ITB yang sekarang bikin bos2/senior2 di tempat saya blingsatan. saya katakan ITB bukan lagi tempat yang menarik untuk berkarya bagi anak muda. :( salah satunya masalah akuntabilitas yang pak adi bilang! [sayang itu milis terbatas/tertutup.] begitu pak adi. saya bukan tidak setuju dengan pemikiran pak adi. bahkan saya cenderung melakukan apa yang bapak bilang. akan tetapi, fighting from the inside is not easy. saya sudah capek. bentar lagi ke mode EGP, I could care less! lagi mikir-mikir mau sabatical di Singapura saja ah or, better yet, working for google??? -- budi
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On Thursday 12 January 2006 10:13, Budi Rahardjo wrote: > > Apa bedanya jika Mac mau menggunakan Intel sekarang dibanding 3 tahun > > lalu atau 5 tahun lalu ? kenapa gak dari dulu ? sisi inovasi dan > > strategisnya dimana ya ? ada yang bisa menjelaskan ? > > Yang ini, saya gak tahu. > Person: Steve Jobs sold his soul? ha ha ha > Biz: Komoditi? Kerjasama dengan Intel lebih menguntungkan? > Tech: PowerPC ran out of steam engine? > Ingin dengar juga komentar dari rekan-rekan sekalian. Dari yg saya tangkap sih, yg bikin PowerPC gak bisa deliver. Jadi ini simple business decision, tapi decision ini udah diprepare jauh2 hari sebelumnya sebagai salah satu option (yg membuatnya jadi simple). > Kata dia, sebetulnya untuk setiap Mac OS X, sudah ada versi Intelnya. > Hanya saja tidak pernah dirilis. Hmm ... Ya ini sepertinya adalah salah satu preparation yg dilakukan Apple "just in case". Ronny pgpHlWcBvf3gK.pgp Description: PGP signature
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
On Wed, Jan 11, 2006 at 03:03:18PM -0800, Muhamad Carlos Patriawan wrote: > > Saya ambil contoh lagi deh. > > Apakah Carlos mau mendatakan auditor untuk > > mengaudit SD inpres (yang atapnya udah bocor2 > > dan reyot)? Tidak efisien SD ini! > > Pasti diketawain guru-guru di sana. > > Mending kalau hanya diketawain, gimana kalau > > dilemparin sandal. ha ha ha. > > ha ha ha ... saya mengerti koq pak,saya netral saja karena ndak tahu > situasinya seperti apa sekarang :-) sebenarnya ... tidak ada lagi yang ngetawain atau melempar sandal kalau uang gedung dan uang SPP SD inpres tsb. sama dengan SPP perguruan tinggi negeri sekarang. yang terjadi, kepala berikut pengurus sekolahnya mengundang satpam untuk mengusir auditor he..he.. perguruan tinggi negeri (spp, biaya) bisa dianalogikan dengan sd inpres? go figure ... :-) Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Btw, tipikal innovator (perfectionist and doesn't seetle for less") > seperti ini yang saya katakan: "Banyak sudah" , si jobs bukan > satu2nya...tapi memang media tidak 'memburu' yang lain --mungkin karena > males nulis buku ;-) Si Steve Jobs ini memang lain dari yang lain. One of a kind. There's something about him that makes you love and hate him at the same time. You *want* to work for him, but you want to strangle him. ha ha ha. Saya suka biografi & sejarah komputer, dsb. (sekarang lagi baca tentang Google). Memang banyak inventor dan innovator lain, masing-masing memiliki karakter yang berbeda. Kebetulan saja sekarang sedang rame tentang Steve Jobs. > Disclaimer: saya fan/penonton Jobs tapi bukan fanatik,sama seperti > gates dkk,hanya memandang dari sisi kritis saja. Saya akui memang saya fans berat Steve Jobs sejak jaman Apple ][ > Kalau dilihat dari sejarah,Apple itu baru bangkit dan naik daun lagi > bener2 (secara perusahaan) baru dalam dua tahun terakhir ini saja. > Akibat Ipod ? the "MP3 player" dan "flashy campaign" ?? Mungkin. Saya melihat ada dua visi Steve Jobs yang menarik. - Tech company: Apple - Creative company: Pixar Ini bisa dielaborasi lebih jauh lagi. Dia memadukan kreativitas dan teknologi. No. Dia *memaksakan*. Itulah hebatnya dia. > Mungkin hal yang sama jika besok tiba2 orang bicara Borland atau Sun > Microsystem karena mereka punya inovasi baru. Old celebs with new > makeups ? :) Akan ada pelukis-pelukis baru, tapi hanya ada satu Leonardo da Vinci. Apakah artinya ini? Silahkan jawab sendiri. hi hi hi. > Satu lagi pertanyaan bodoh: > Apa bedanya jika Mac mau menggunakan Intel sekarang dibanding 3 tahun > lalu atau 5 tahun lalu ? kenapa gak dari dulu ? sisi inovasi dan > strategisnya dimana ya ? ada yang bisa menjelaskan ? Yang ini, saya gak tahu. Person: Steve Jobs sold his soul? ha ha ha Biz: Komoditi? Kerjasama dengan Intel lebih menguntungkan? Tech: PowerPC ran out of steam engine? Ingin dengar juga komentar dari rekan-rekan sekalian. Kata dia, sebetulnya untuk setiap Mac OS X, sudah ada versi Intelnya. Hanya saja tidak pernah dirilis. Hmm ... -- budi
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
On Thu, Jan 12, 2006 at 05:22:46AM +0700, Budi Rahardjo wrote: > Alasannya sangat sederhana, karena tanpa auditorpun sudah bisa > disimpulkan betapa kekurangan dananya PTN :) kalau hanya itu alasannya, artinya mudah sekali mendatangkan auditor dari luar, bukan? :-) > Kalau nanti memang ketahuan PTN/S tidak punya duit (aka kere), > apa yang akan Anda lakukan? > Sekedar puas dengan hasil audit? kalau ternyata dari hasil audit ketahuan bahwa memang tidak efisien? :-) gerakan rumah sakit (pemerintah) swadana tidak otomatis menjadikan biaya lebih besar dibanding rumah sakit swasta (lepas dari kenyataan bahwa ringannya biaya rumah sakit pemerintah ini masih belum cukup!). kenyataannya, biaya perguruan tinggi *negeri* jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya perguruan tinggi swasta. itu belum memasukkan kenyataan bahwa kapasistas perguruan tinggi negeri yang jauh lebih besar. apa sih kegiatan pelayanan kesehatan swasta yang menyebabkan biaya lebih besar dibanding pelayanan kesehatan pemerintah? lah wong kegiatannya sama :-) apa sih yang menyebabkan biaya pendidikan perguruan tinggi negeri lebih besar dari pada perguruan tinggi swasta, lah wong kegiatannya sama :-) beban biaya perguruan tinggi negeri yang (jauh) lebih besar dari perguruan tinggi swasta ini saja sudah menimbulkan pertanyaan besar. lantas untuk apa ada perguruan tinggi negeri? kenapa tidak diserahkan saja (equally) kepada perguruan tinggi swasta? kalau perguruan tinggi swasta lebih mahal itu sah-sah saja. bahkan sah-sah saja kalau perguruan tinggi swasta berfungsi sebagai industri pendidikan (baca: bisnis). tapi perguruan tinggi n-e-g-e-r-i? > Saya lihat sendiri banyak lab yang gak punya pemasukan akan tetapi > menghasilkan output penelitian. Bagaimana bisa ya? > Ternyata penelitian tersebut didanai oleh sang dosennya sendiri. > Kalau diaudit ini bisa jadi temuan, sebab seharusnya tidak ada > hasil penelitian. saya pikir masalahnya tidak sesederhana: 'dibiayai oleh dosennya sendiri'. mungkin menyangkut institutional fee yang tidak masuk akal, mungkin menyangkut pada alur pertanggungjawaban, kepada siapa sih satu laboratorium bertanggung jawab? pada jurusan? pada fakultas? pada universitas? pada masyarakat? atau pada direktur lab? kalau proses audit adalah sekedar mengkorek-korek kesalahan, ya saya setuju, tidak usah saja. hasil audit yang baik, selalu mengarah pada peningkatan efisiensi, dan menangkap hal-hal positif yang bisa diinterpolasikan (direplikasikan) ke tempat lain. dan satu hal lagi, audit hanya salah satu dari ukuran akuntabilitas :-) Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
> Saya ambil contoh lagi deh. > Apakah Carlos mau mendatakan auditor untuk > mengaudit SD inpres (yang atapnya udah bocor2 > dan reyot)? Tidak efisien SD ini! > Pasti diketawain guru-guru di sana. > Mending kalau hanya diketawain, gimana kalau > dilemparin sandal. ha ha ha. ha ha ha ... saya mengerti koq pak,saya netral saja karena ndak tahu situasinya seperti apa sekarang :-) Saya cuman melihat tendensi rekan2 disini sangat antusias dalam diskusi apa saja yang berhubungan dengan pendidikan yang intinya mengusulkan "pendidikan murah" yang mana daripada adalah mustahal karena atapnya dah pada bocor. So no further complaints :) Mungkin,lagi2 dalam masalah ini, kudu ada beasiswa jangka panjang atau financing pendidikan jangka panjang buat yang tidak mampu (membayar) tentunya dilakukan oleh pihak yang kelebihan duit. Carlos
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Ada "disconnection" disini antara om made,Adi dan Pak Budi. > Berdasarkan ujaran beliau(om made dan Pak Adi), PTN tidak efisien.Harus > diaudit sehingga ada accountability public. Ya silahkan saja kalau mau mengaudit. > Sementara ujar Pak Budi: memang kurang dana. > Nah itu kurang dananya (dari yg saya tangkap oleh Om Made) apakah > karena > a) tidak efisien atau > b) karena memang gak ada duit ? > c) dua duanya, kalau ya sebutkan berapa prosen faktor "inefisiensi" ? > 0.1 %, 2% , 50% ? Dari pengalaman saya ikut terlibat dalam operasional: - tidak efisien, tentu saja ada (seberapa besar? itu saya tidak tahu) - tidak ada duit, tentu saja tidak sepenuhnya benar. duit ada, tapi besarnya itu lho. Kalau mau bicara inefisiensi kan begini: - di PTN1 masuk xyz rupiah, keluarannya abc - di PTN2 masuk xyz rupiah, keluarannya def - di PTS1 masuk xyz rupiah, keluarannya ghi Nah ... gimana kalau kasusnya begini - di PTN3 masuk 0 rupiah kita mengharapkan keluarannya apa/berapa? PS: saya sudah tidak digaji resmi 7 tahun, tapi tetap ngajar Nah, kalau mau diukur efisiensi ... gimana ngukurnya ya? Saya ambil contoh lagi deh. Apakah Carlos mau mendatakan auditor untuk mengaudit SD inpres (yang atapnya udah bocor2 dan reyot)? Tidak efisien SD ini! Pasti diketawain guru-guru di sana. Mending kalau hanya diketawain, gimana kalau dilemparin sandal. ha ha ha. Peace... -- budi
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
Muhamad Carlos Patriawan wrote: > Ini pertanyaan bodoh: > > Kenapa ya kelihatannya hanya figur Steve Jobs yang paling ngetop (dari > dulu) ? Dia orangnya karismatik, visionaris, dan pandai memotivasi orang untuk entusias dengan produk jualannya. Dan emang sih produknya emang desainnya keren-keren. > Atau mungkin seperti kata Ronald,orang umumnya cenderung menilai dari > bentuk 'luar'nya saja dan tidak melihat dari dalam. Contohnya orang > suka dengan design Ferrari,tapi apakah ada yang 'care' jika Ferrari > perusahaan yang sehat bin profitable ? Ya jelas dong, pertama kali liat kan tampang dulu, kalo tertarik tampang, baru liat dalem-dalemnya. Kan "berawal dari mata" :-) Desain produk-produk Apple (apalagi setelah Steve Jobs) balik ke Apple emang keren-keren banget. Bandingin coba, desain laptop iBook/PowerBook dengan IBM Thinkpad, kayak bumi dan langit kan? Bener-bener nggak ngerti tuh dengan desainer laptop Thinkpad, koq bisa-bisanya stuck di jaman batu dengan desain boring kayak gitu. Yang jelas, mrk sadar ada market buat desain boring spt itu, so ya terusin aja, daripada ganti desain malah pembeli setianya kabur. Emang bener, katanya Thinkpad itu lebih tahan banting, dsb, tapi coba kalo ketahan-bantingan Thinkpad dipadukan dengan desain keren Apple PowerBook. Sip deh. (sampe skr belom beli laptop, krn nggak ada yg spt itu, hehehe) Ronald
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
Budi Rahardjo wrote: > On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > saya sebenarnya sudah sepakat dengan jawaban baskara,ronny dan andhy > > mengenai "personality seorang steve jobs" atau lebih tepatnya > > "self-marketing ?" > > SALAH!!! > Steve Jobs is a [EMAIL PROTECTED] :) ha ha ha > > Saya punya jawaban lain mengenai mengapa dibutuhkan seorang > Steve Jobs. Sifat dia: *perfectionist* > Dan yang membedakan dengan lainnya: dia punya taste yang bagus. > He would not settle for less. > Yang lain-lainnya menjadi akibat dari dua hal tersebut. > > Menurut banyak referensi, Anda semua gak bakalan betah kerja > untuk Steve Jobs. It's a love and hate thing. Anda pasti ingin > meludahi dia. Tapi di sisi lain, Anda tahu dia benar dan Anda > ingin mewujudkan impian (untuk menjadikan produk terbaik) > yang ada dalam visi Steve. Terimakasih atas insightnya pak. Btw, tipikal innovator (perfectionist and doesn't seetle for less") seperti ini yang saya katakan: "Banyak sudah" , si jobs bukan satu2nya...tapi memang media tidak 'memburu' yang lain --mungkin karena males nulis buku ;-) > > > Saya ingat komentar Metcalf (yang menemukan ethernet) tentang > Steve Jobs ini; "steve can't do wrong in my book" > > Banyak orang yang menyukai visi Steve Jobs. Termasuk saya. > He is one of my heroes. The other one is Leonardo da Vinci. Disclaimer: saya fan/penonton Jobs tapi bukan fanatik,sama seperti gates dkk,hanya memandang dari sisi kritis saja. Kalau dilihat dari sejarah,Apple itu baru bangkit dan naik daun lagi bener2 (secara perusahaan) baru dalam dua tahun terakhir ini saja. Akibat Ipod ? the "MP3 player" dan "flashy campaign" ?? Mungkin hal yang sama jika besok tiba2 orang bicara Borland atau Sun Microsystem karena mereka punya inovasi baru. Old celebs with new makeups ? :) Satu lagi pertanyaan bodoh: Apa bedanya jika Mac mau menggunakan Intel sekarang dibanding 3 tahun lalu atau 5 tahun lalu ? kenapa gak dari dulu ? sisi inovasi dan strategisnya dimana ya ? ada yang bisa menjelaskan ? Carlos
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
Budi Rahardjo wrote: > On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > mestinya, kalau memang biaya pendidikan itu mahal, maka masing-masing > > > perguruan tinggi secara sukarela mengundang para auditor dari luar untuk > > > datang memeriksa. ini merupakan hil yang mustahal. padahal hasil audit > > > dari pihak ketiga ini merupakan salah satu faktor yang menentukan > > > tingkat akuntabilitasnya. > > > > > > Salam, > > > > I see.Ide yang cukup cemerlang. > > > > Cuman saya belum mengerti kenapa mengundang auditor dari luar = > > mustahal. > > Alasannya sangat sederhana, karena tanpa auditorpun sudah bisa > disimpulkan betapa kekurangan dananya PTN :) > Ini seperti menghusulkan agar didatangkan auditor untuk ngecek > apa pak Amat, tukang becak, harus membayar pajak penghasilan > karena dia tidak punya NPWP. Jadi harus diaudit dulu. > hi hi hi. > Orang-orang tetap ngotot bahwa pak Amat harus diaudit, > sebab semua orang harus punya NPWP. bhwa ha ha ha ha ha. Ada "disconnection" disini antara om made,Adi dan Pak Budi. Berdasarkan ujaran beliau(om made dan Pak Adi), PTN tidak efisien.Harus diaudit sehingga ada accountability public. Sementara ujar Pak Budi: memang kurang dana. Nah itu kurang dananya (dari yg saya tangkap oleh Om Made) apakah karena a) tidak efisien atau b) karena memang gak ada duit ? c) dua duanya, kalau ya sebutkan berapa prosen faktor "inefisiensi" ? 0.1 %, 2% , 50% ? Carlos
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > mestinya, kalau memang biaya pendidikan itu mahal, maka masing-masing > > perguruan tinggi secara sukarela mengundang para auditor dari luar untuk > > datang memeriksa. ini merupakan hil yang mustahal. padahal hasil audit > > dari pihak ketiga ini merupakan salah satu faktor yang menentukan > > tingkat akuntabilitasnya. > > > > Salam, > > I see.Ide yang cukup cemerlang. > > Cuman saya belum mengerti kenapa mengundang auditor dari luar = > mustahal. Alasannya sangat sederhana, karena tanpa auditorpun sudah bisa disimpulkan betapa kekurangan dananya PTN :) Ini seperti menghusulkan agar didatangkan auditor untuk ngecek apa pak Amat, tukang becak, harus membayar pajak penghasilan karena dia tidak punya NPWP. Jadi harus diaudit dulu. hi hi hi. Orang-orang tetap ngotot bahwa pak Amat harus diaudit, sebab semua orang harus punya NPWP. bhwa ha ha ha ha ha. Kalau nanti memang ketahuan PTN/S tidak punya duit (aka kere), apa yang akan Anda lakukan? Sekedar puas dengan hasil audit? Di Indonesia ini memang banyak yang ajaib. Saya lihat sendiri banyak lab yang gak punya pemasukan akan tetapi menghasilkan output penelitian. Bagaimana bisa ya? Ternyata penelitian tersebut didanai oleh sang dosennya sendiri. Kalau diaudit ini bisa jadi temuan, sebab seharusnya tidak ada hasil penelitian. -- budi
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On 1/12/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > saya sebenarnya sudah sepakat dengan jawaban baskara,ronny dan andhy > mengenai "personality seorang steve jobs" atau lebih tepatnya > "self-marketing ?" SALAH!!! Steve Jobs is a [EMAIL PROTECTED] :) ha ha ha Saya punya jawaban lain mengenai mengapa dibutuhkan seorang Steve Jobs. Sifat dia: *perfectionist* Dan yang membedakan dengan lainnya: dia punya taste yang bagus. He would not settle for less. Yang lain-lainnya menjadi akibat dari dua hal tersebut. Menurut banyak referensi, Anda semua gak bakalan betah kerja untuk Steve Jobs. It's a love and hate thing. Anda pasti ingin meludahi dia. Tapi di sisi lain, Anda tahu dia benar dan Anda ingin mewujudkan impian (untuk menjadikan produk terbaik) yang ada dalam visi Steve. Saya ingat komentar Metcalf (yang menemukan ethernet) tentang Steve Jobs ini; "steve can't do wrong in my book" Banyak orang yang menyukai visi Steve Jobs. Termasuk saya. He is one of my heroes. The other one is Leonardo da Vinci. -- budi
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
> mestinya, kalau memang biaya pendidikan itu mahal, maka masing-masing > perguruan tinggi secara sukarela mengundang para auditor dari luar untuk > datang memeriksa. ini merupakan hil yang mustahal. padahal hasil audit > dari pihak ketiga ini merupakan salah satu faktor yang menentukan > tingkat akuntabilitasnya. > > Salam, I see.Ide yang cukup cemerlang. Cuman saya belum mengerti kenapa mengundang auditor dari luar = mustahal. Satu hal,setahu saya sudah ada beberapa persh pemerintahan yang melakukan hal sama (mengundang auditor) dan kurang lebih hasilnya sama diatas.Alias Efisiensi alias Reorganisasi alias PHK buat sebagian nih Alias bisa punya bos 10 tahun lebih muda dari yang lebih senior :) Carlos
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
On Wed, Jan 11, 2006 at 05:32:35PM -, Muhamad Carlos Patriawan wrote: > Terus kalau bisa diefisiensikan, bisa dihemat sampai berapa persen ? > dan apakah ini sama dengan penghilangan berberapa departemen alias PHK > ? by design, tiap-tiap fakultas jadinya berfungsi semacam kerajaan kecil. masing-masing mengadakan pungutan sendiri, yang pada dasarnya bisa dishare lintas fakultas ... misalnya: lab, ruang kuliah, wc, satpam dll. kalau ndak salah, hampir tiap fakultas mengeluh bahwa dana dari universitas itu kecil bin ndak cukup. bahkan, di satu fakultas, masing-masing jurusan bisa memiliki lab masing-masing (yang juga mengadakan pungutan sendiri-sendiri). dari hari ke hari, lab-lab tsb. mostly idle ... masing-masing memiliki staf non-pengajar sendiri-sendiri, menanggung biaya untuk listrik, air sendiri-sendiri. untuk hal yang mungkin tidak terkait, rata-rata jurusan/ilmu manajemen yang bahkan secara khusus mengajarkan efisiensi, rata-rata menghasilkan orang-orang yang tidak efisien (lihat gedung-gedung yang pintunya bisa dimasuki 100 orang sekaligus, tetapi yang berkeliaran cuman 1 atau dua biji saja :-) rata-rata gedung kuliah untuk ini mentereng dan mahal, yang akhirnya menjadi justifikasi biaya *pendidikan* yang mahal. mestinya, kalau memang biaya pendidikan itu mahal, maka masing-masing perguruan tinggi secara sukarela mengundang para auditor dari luar untuk datang memeriksa. ini merupakan hil yang mustahal. padahal hasil audit dari pihak ketiga ini merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat akuntabilitasnya. Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
On Wed, Jan 11, 2006 at 01:57:41PM +0100, Made Wiryana wrote: > Jangan-jangan malah mereka (individu yg baik itu) terseret oleh sistem yang > buruk kalau mengacu pada kenyataan, memang cara-cara mencetak agen perubahan untuk memperbaiki sistem ini selalu gagal. misalnya contoh yang agak bombastis: dulunya demo dan teriak-teriak keras-keras, begitu dikasih kedudukan jadi bijaksana (hi..hi..). yang belum pernah dicoba orang, setidaknya di Indonesia, yaitu sistemnya dirombak dulu, baru meletakkan kader-kader yang diharapkan mampu menjaga dan mengembangkan sistem. Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
On Tue, Jan 10, 2006 at 08:02:30PM +0700, Budi Rahardjo wrote: > nah, karena pak adi ingin memperbaiki sistem, maka > boleh dong saya menuntut pak adi untuk berkarya > memperbaiki sistem? ;-) [wink, wink, wink] wah .. saya pikir perjuangan dari dalam punya kesempatan yang lebih besar he..he.. kalau menurut hemat saya, di negara kita tercinta ini, perlu ada mekanisme impeachment di segala bidang (bukan bidang pendidikan saja). minimal, dengan itu jalan menuju perbaikan jadi lebih terbuka (misalnya, ngomong sama PNS yang tidak bisa dipecat kan repot hi..hi..). secara individu, hampir di setiap lini ada semacam hasrat (primitif) yang berusaha sekuat tenaga membuat dirinya menjadi indispensable. misalnya: dosen mengangkangi ilmunya, mahasiswa menyembunyikan 'trik' dari mahasiswa lain, admin/network engineer meletakkan sesuatu yang 'rumit' secara diam-diam (dengan harapan kalau dia didepak, maka akan ada sesuatu yang meledak). budaya seperti ini perlu di-usang-kan. bayangkan kalau ybs menjadi pejabat/boss maka yang dilakukan pertama kali adalah menerapkan aturan main (secara sepihak) supaya posisinya tidak bisa digeser dst..dst.. and then the story begin .. :-) Salam, P.Y. Adi Prasaja
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
> Zap: > Sependapat... duit tuh dampak aja, jgn jadi-in indikator prestasi... > toh byk org berprestasi msh miskin2 aja gara2 teguh memegang prinsip... > percuma orang pinter kalo nipu khan? prestasi tuh cm sekedar achievement > aja... Sebaiknya threadnya gak usah terlalu jauh melebar pada hal yang abstrak.Kita bikin saja singkatnya: 30 perusahan hitek R&D yang paling sukses,silahkan diukur dengan parameter masing2 asalkan definitif dan konsisten. Lalu kita lihat lagi,yang "benar-benar" kita kenal siapa ?? secara personal,pendekatan bisnis,wawasan,bagaimana dia mengembangkan,pre-kondisi.Jangan-jangan hanya "tahu" Microsoft dan Apple doang (karena 'cuman' tahu operating system saja) ??? Padahal sejak jaman internet berkembang,sudah banyak sekali inovator lain yang berkembang dan bertumbuh, yang kalau dipelajari melalu case study mungkin sekali applikabel untuk ditiru di Indonesia. Carlos
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
Adjie wrote: > > > > Jadi ada 3 hal yang bisa disimpulkan mengapa Ipod sukses: > > > > -Simplicity > > Karena bicara soal Simplicity jadi inget Articel dari the economist > tahun 2004, mungkin aja Steve jobs baca artikel ini dan menciptakan > ide how to simplify you mp3. check this link > > http://www.economist.com/printedition/PrinterFriendly.cfm?story_id=3307363 > > > Atau this blogs, dari namanya/tampangnya mungkin juga orang indonesia > > http://weblogs.media.mit.edu/SIMPLICITY/ Trims Adjie atas URL-nya. Untuk di sektor Consumer Electronic memang mungkin 'simplicity' sebagai salah satu faktor pembelian. Untuk disektor Service Provider,istilah "simplicity" ini berpindah menjadi "managability".Contohnya,bagaimana sebuah device bisa dioperasikan tanpa "too much chaos".Kadang2 memang pembeli(Service provider dalam hal ini) lebih membeli barang yang passed technical/feature specsnya dan mempunyai kemampuan managability tinggi dibanding produk hitek yang punya performance tinggi tapi susah untuk di'manage'. Carlos
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
kelupaan,thread ini sebenarnya menanyakan 'mengapa banyak orang terlalu fokus pada steve jobs' dan bukan 'kenapa consumer beli barang dari orang kurang berduit' :-) saya sebenarnya sudah sepakat dengan jawaban baskara,ronny dan andhy mengenai "personality seorang steve jobs" atau lebih tepatnya "self-marketing ?" Jawaban Ryo Saeba/Baskara juga mantep koq walaupun tadinya saya mikir a) this guy is only selling "mp3 player" b) kenapa orang beli 300 dollar mp3 player walau sudah ada 20an dollar mp3 player dan fungsi dan design yang hampir sama (meskipun tidak ber-brand "Apple") http://www.surpluscomputers.com/store/main.aspx?p=CategoryBody&c=MP Balik ke pertanyaan saya di awal thread ini. 1. Seberapa pentingnya seorang IT innovator untuk punya 'image' yang bagus seperti Jobs ? misalnya dalam masalah penjualan produknya ? Bang Oskar ? 2. Bagaimana caranya publik tahu (terutama di Indonesia) mengenai IT innovator lain yang lebih sukses tapi 'imagenya' kurang (di Indonesia),karena mereka tidak pernah menulis buku. Tentu saja yang mungkin bisa dibahas adalah 'bagaimana cara'nya dia mencapai kesitu dan pre-kondisi apa yang menyebabkan sehingga berhasil. Carlos
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
> > Jadi ada 3 hal yang bisa disimpulkan mengapa Ipod sukses: > > -Simplicity Karena bicara soal Simplicity jadi inget Articel dari the economist tahun 2004, mungkin aja Steve jobs baca artikel ini dan menciptakan ide how to simplify you mp3. check this link http://www.economist.com/printedition/PrinterFriendly.cfm?story_id=3307363 Atau this blogs, dari namanya/tampangnya mungkin juga orang indonesia http://weblogs.media.mit.edu/SIMPLICITY/ > -Design > -Branding > >
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
> > > > karena tidak bisa diturunkan,mungkinkah: > > > > a) beasiswa jangka panjang yang massive dilakukan > > (oleh orang yang kelebihan duit dong,misalnya yayasan bill gates atau > > konglomerat indonesia yang mau bikin nano research di indonesia ) > > > > b) financing pembiayaan sekolah sampai 10 tahun > > > > btw,bukanya di Indonesia sudah ada yang seperti itu ? mungkin perlu > > diperluas lagi (dana dan cakupannya). > > > Biaya pelaksanaan kampus di Indonesia besar karena pelaksanaan pengoperasian > kampus tidak efisien. Itu yg saya lihat di PTN I see. Trims atas tambahanya Pak Made. Terus kalau bisa diefisiensikan, bisa dihemat sampai berapa persen ? dan apakah ini sama dengan penghilangan berberapa departemen alias PHK ? Carlos
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
Ryo Saeba wrote: > On 1/11/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > btw, Ipod pun sebenarnya gak terlalu canggi fiturnya (menurut saya > > ipod disukai orang bukan karena kecanggihannya, tapi kemudahan > penggunaannya + desain yang "bersih". > Wah Terimakasih Banyak atas penjelasannya yang cukup komprenship mengenai Ipod. Jadi ada 3 hal yang bisa disimpulkan mengapa Ipod sukses: -Simplicity -Design -Branding Setuju, karena saya punya Ipod juga koq ... he he he :-) Hanya saja, too many gadgets nowadays :-) dan untuk menggabungkan itu semua (Cell phone,Pocket Pc,Palm,Research In motion's BlackBerry,GPS,Ipod,mp3 player) sebenarnya dah ada PDA Pocket PC,tapi ya itu...agak ribet waktu nyetel lagu dan suaranya gak semantap ipod nano. Kalau simplicity saya berharap "someday" pocket pc bakal bisa punya button atau interface yang bisa mendekati ipod nano,sekalian HDnya dimasukan kedalamnya. Carlos
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
Priyadi Iman Nurcahyo wrote: > On Wednesday 11 January 2006 13:47, Muhamad Carlos Patriawan wrote: > > > Atau kalau dirunut lagi,"golongan" inovator IT yang sukses setelah > > "keluarga" Microsoft (Gates,Allen,Ballmer) bukan si Jobs, tapi kang > > Larry Ellison, alias Oracle. > > > > Bedanya dengan Jobs,apa mungkin mereka tersebut tidak banyak bikin > > presentasi ke publik sehingga kurang "friendly" dimata publik ? padahal > > "prestasi"nya sebenarnya melebihi Jobs. > > 'prestasi' yang mana dulu nih? prestasi bikin duit sebanyak2nya gak sepenuhnya > berhubungan dengan prestasi bikin produk yang disukai konsumen. Gak cuman duit saja Pri,tapi juga Inovasi dan efek lainnya terhadap masyrakat. Misalnya: Ada berapa lapangan pekerjaan yang bakal tercipta karena Apple dan Ipod ? Ada berapa orang yang bisa hidup dengan berjualan online karena Ebay ? Ada berapa orang yang bisa mengerjakan kerjaan yang tadinya hanya bisa dikerjakan di AS karena ada Infosys ? Ada berapa orang yang bisa sembuh sakit kankernya karena obat dari Genentech ? dst ... > konsumen lebih menyukai yang terakhir, sedangkan investor macam om carlos > lebih menyukai yang pertama :). Benar,dengan alasan diatas. > konsumen reguler gak peduli kalau > perusahaannya bangkrut sekalipun asalkan produk yang dihasilkannya bagus. Ini mungkin benar. Tapi kalau saya,saya lebih cenderung beli produk yang murah kalau feature yang saya buruhkan dimiliki kompetitor lain,mungkin karena Asia minded :) > hint: jangan nilai segalanya dari jumlah uang yang dihasilkan Sebenarnya kalo balik ke thread ini ada dua hal: 1. Point utama: Banyak orang yang lebih berprestasi (gak hanya duit saja) dibanding Steve Jobs tapi jarang di kenal publik dan jarang dipelajari :-) 2. Memang jangan nilai semuanya dari 'duit',tapi pikir juga efeknya ke society seperti point nomor satu. Misalnya ada diantara kita ada yang bikin IndoPaypal jadi virtual metode pembayaran di Indonesia,itu lebih menarik diamati dan dipelajari daripada Ipod baru. :) Carlos
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
On 1/10/06, Budi Rahardjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: tentu pendekatan sistem lebih baik.hanya, saya tidak bisa menunggu sistem baik dulu barumenghasilkan. saya harus tetap bisa menghasilkan orang2yang bagus meskipun sistem kita bobrok.sebab, orang2 inilah yang mengurusi saya (kita2?) kalau kita sudah tua nanti. siapa pimpinan2 kita nanti?kita siapkan dari sekarang. ini investment jangka panjang.nah nanti mereka yang memperbaiki sistem. ha ha ha ... Jangan-jangan malah mereka (individu yg baik itu) terseret oleh sistem yang buruk IMW
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
Carlos:Contohnya orang suka dengan design Ferrari,tapi apakah ada yang 'care' jika Ferrari perusahaan yang sehat bin profitable ? Apa mungkin karena Jobs sering menulis buku,apple 'tampak luar'nyacantik dan barangnya ditujukan untuk consumer retail ? Zap:Itu namanya trade mark alias merk dagang... developing produk canggih n super cantik pun tetep aja ga bakal laku kl marketing salah nembak pasar... aku ga suka ferari dan ga peduli dr perusahaan mana? Tp tetep aja kl dikasih aku ga nolak... aku jg ga kenal jobs, krn mm bukan sodara ato bahkan temen... toh mrk jg ga kenal gw, bodo amat gitu loh... kl sekedar tahu aja trus nge-fans jd idol seh boleh aja, jgn ampe kultus individu aja... Xixixixi... Ronny:Mungkin soalnya dulu selama bbrp tahun annual salary dia cuma $1? :-)Memang orangnya charismatic sih. Selain luarnya bagus juga dia memang punyaisi, bukan nice shell yg hollow. Dan isi yg bagus tidak selalu berarti 'menang angka' atau banyak duit. Mirip halnya seperti anak yg paling pinterdi sekolah belum tentu yg paling populer. Zap:Setuju... populer ga ada relasinya dg kepintaran... kl karisma jelas menyangkut personal, dan hal ini relatif bgt... orang tau dia itu pinter krn bukan ujian yg sempurna ato nilai yg sangat tinggi, tp krn dia bs membuktikan apa yg menjadi kemampuannya... sama halnya seperti orang pinter, populer itu juga butuh skill... skill itu butuh pembelajaran agar bener2 trampil dalam menyelesaikan semua tugas dan ujian sesuai dengan kemampuan sesungguhnya... Andhi:In my opinion, salah satu keunggulan Steve Jobs adalah dia tukang presentasi paling hebat sedunia! (tentunya selain kehebatan-kehebatan melirik dan melihat peluang pasar yang lain yang beberapa orang di belahan dunia lain juga punya). Dia bisa memutarbalikkan dan meyakinkan opini pasar yang semula "buruk" menjadi "terkagum-kagum".Jadi, ga rugi kayaknya sering-sering liat cara dia menyampaikan sesuatu lewat presentasinya. Zap:Aku ga komen... yg jelas retorika atopun janji2 palsu, ga akan membuat seseorang menjadi populer dalam arti baik... imho, popularitas bisa dicari dengan cara "laen" khan... pengaruh tuh ga bs dibeli, tp bisa dibuktikan... itu yg menyebabkan tren bisa berubah2 sesuai pengetahuan... Oscar:Salute to Steve Jobs :). Dan gw rasa, Apple tanpa steve tidak akan berhasil seperti sekarang ini. Terlepas dari visinya di MacOS, masih banyak kok produsen komputer lain yang bisa membuat komputer dengan desain yang unik dan berperforma tinggi seperti Alienware. iPod is a team work, Apple is a team work Zap:Aku pernah menggunakan MacOS ato produk2 apple laennya... tp aku jg ga bangga2 amat kok, cm worthy aja gitu loh ama duit yg berani di-spend... Xixixixi... mgk tantangan jobs bakal lebih luas lg, tuntutan ekspansi merger ga akan bs lepas, masalah relasi karyawan produksi, kompetitor dr tubuh sendiri, dan aku cuba nyari2 kira2 sapa yg pantes jd penerusnya... team work ini beda bgt ama gayanya gates yg single fighter setelah bentrok ama alan... Budi:Wah ... topik ini bisa bikin saya nulis artikel tentang Steve Jobs nih.Saya ingin sekali membuat buku tentang Steve Jobs :)Hampir semua buku tentang dia saya baca.Yang terakhir, iCon belum dapet :( Zap:Boleh pinjem bukunya Pak... resensinya jg ok... Cool bgt! n aku tunggu... mudah2an semakin berharga n saku ku lg ga cekak Priyadi:prestasi bikin duit sebanyak2nya gak sepenuhnyaberhubungan dengan prestasi bikin produk yang disukai konsumen.konsumen lebih menyukai yang terakhir, sedangkan investor macam om carloslebih menyukai yang pertama :). konsumen reguler gak peduli kalau perusahaannya bangkrut sekalipun asalkan produk yang dihasilkannya bagus. Zap:Sependapat... duit tuh dampak aja, jgn jadi-in indikator prestasi...toh byk org berprestasi msh miskin2 aja gara2 teguh memegang prinsip... percuma orang pinter kalo nipu khan? prestasi tuh cm sekedar achievement aja...penghargaan jg sekedar rasa terima kasih aja khan... selanjutnya yg kembali ke orangnya lg, mo dipake sendiri ato utk orang laen yg lebih luas lg... jd jgn liat perusahaannya, tp liat orang2 yg mengendalikannya... termasuk orang2 di belakang layarnya si jobs... Baskara:He is a great marketer. Tidak hanya untuk Apple, tetapi juga membangunimage dirinya. Orang banyak yang suka cara dia mengkomunikasikan idedan produknya. Secara angka tentu saja banyak yang lebih berhasil. Jenis produk dan kompetitornya kan beda. :-)... Not exactly. Apa yang berkesan saat saya mencoba ipod pertama kali (selain design dan warna), adalah "the wheel"-nya. Mudah sekali rasanya berpindah-pindah menu, memilih lagu, enak di tangan. Jangan dilupakan juga iTunes (dengan kemudahan download dan harga), sebagai pelengkap yang tidak dipunyai oleh vendor lain. Ditambah lagi dengan promo, promo, dan promo. User dimanjakan dengan apple store yang tidak sekedar toko. Zap:Betul bgt... Komunikasi itu penting bgt, makanya pas jobs ngerasa kemalingan ide ama gates... job ga putus asa, menyeimbangin timnya yg terpecah... dan aku ga li
[teknologia] Re: Konsensus Milis Teknologia
On 11/01/06, Ronny Haryanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Saya pertama kali baca ini dari buku "Mati Ketawa a la Yahudi". Tapi tulisanawalnya: "Di sini hari ini jual ikan segar". Kayaknya gini deh: "Toko Ikan. Menjual Ikan Setiap Hari Kerja, Kecuali Hari Sabtu dan Minggu (Beribadah)" yang terus dicoret-coret. Duh, tulisan ini melanggar konsensus nggak, Pak RMS?-- Kuncoro Wastuwibowohttp://kun.co.ro/
[teknologia] Re: Konsensus Milis Teknologia
On Thursday 12 January 2006 00:13, Rahmat M Samik-Ibrahim wrote: > Rekan Milis Yang Berbahagia, > > Cerita lama ini mestinya pernah terbaca sebelumnya: > >"Kisah sang Penjual Ikan": > > = > Ada seorang penjual ikan memasang papan tulisan di atas meja > dagangannya: > "Di sini Menjual Ikan Segar". Saya pertama kali baca ini dari buku "Mati Ketawa a la Yahudi". Tapi tulisan awalnya: "Di sini hari ini jual ikan segar". Ronny pgpRxEpTSlM90.pgp Description: PGP signature
[teknologia] Re: Konsensus Milis Teknologia
On 1/11/06, Rahmat M Samik-Ibrahim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Rekan Milis Yang Berbahagia, > > Cerita lama ini mestinya pernah terbaca sebelumnya: > > "Kisah sang Penjual Ikan": > > = > Ada seorang penjual ikan memasang papan tulisan di atas meja > dagangannya: >"Di sini Menjual Ikan Segar". > Hihihi... sepengetahuan saya, "di sini" tidak bisa menjual ikan. Yang agak mending: di sini *dijual* ikan segar. *bukan penjual atau pembeli, kadang-kadang saja penumpang lewat. -- amal
[teknologia] Konsensus Milis Teknologia
Rekan Milis Yang Berbahagia, Cerita lama ini mestinya pernah terbaca sebelumnya: "Kisah sang Penjual Ikan": = Ada seorang penjual ikan memasang papan tulisan di atas meja dagangannya: "Di sini Menjual Ikan Segar". Ada seorang pelanggan memberikan kritikan bahwa sudah pasti berjualan ikannya "Di sini". Sang pedagang, dengan serta-merta mengubah tulisan di papan menjadi: "Menjual Ikan Segar". Datang pelanggan berikutnya, serta juga memberikan masukan bahwa ikan sudah pasti "Segar". Lalu, sang pedagang mengubah lagi tulisan di papan menjadi: "Menjual Ikan". Pelanggan berikutnya, memberikan masukan bahwa tentunya ikan tersebut untuk "dijual". Sang pedagang memutuskan untuk merevisi ulang tulisan menjadi: "Ikan". Tetap saja, ada pelanggan memberikan komentar bahwa dari baunya sudah ketahuan bahwa yang di atas meja adalah "Ikan". Sang pedagang kemudian menghapus total tulisan papan. Terakhir, ada pelanggan memberikan komentar, bahwa berdasarkan teori "Marketing", sebaiknya mempromosikan dengan sebuah papan tulisan, umpamanya: "Di sini Menjual Ikan Segar" = Mudah-mudahan bisa ada konsensus dari peserta milis teknologia ini: Konsensus #1: Keputusan apapun yang diambil, akan ada "kelebihan" dan "kekurangannya". Namun, sang pedaganglah yang harus membuat keputusan, dan apapun keputusannya, sepenuhnya merupakan tanggung-jawab sang pedagang! Sang pedagang dilarang ngeyel bahwa para pelanggannya telah membuat bingung. Konsensus#2: Para pelanggan dipersilakan untuk sepuasnya memberikan masukan. Jangan sampai ada anggapan bahwa "komentar apa adanya" merupakan "menjelek-jelekan". Sang pedagang tidak perlu sampai marah/tersinggung. Namun, sang pedagang harus selalu ingat bahwa yang bersangkutanlah yang akan membuat keputusan akhir. Konsensus#3: Para "penonton", bukan pelanggan atau pedagang, seharusnya tidak perlu dengki, serta mencari-cari kesalahan sang pedagang ataupun pelanggannya. Kalau "On Topik"-nya mengenai "Papan Tulisan"; mengapa tiba-tiba ada penonton yang mengalihkan fokus -- umpamanya ke masalah "mengapa sang pelanggan tidak menggunakan celana dalam"? tabe, RMS
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On 1/11/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > btw, Ipod pun sebenarnya gak terlalu canggi fiturnya (menurut saya ipod disukai orang bukan karena kecanggihannya, tapi kemudahan penggunaannya + desain yang "bersih". > lho),iya lah bisa nyimpan mp3 song dan bass-nya cool, tapi pakai > PDA+pocket PC juga bisa melakukan hal yang sama koq (meskipun sound > card di PDA harus di-enhance).Kalau masalah storage,iya itu mungkin > satu keunggulan tapi gak bakal lama bertahan kalau SDIO sudah bisa > simpan beberapa giga-bytes. > > Keunggulan ipod lagi2 design kecil dan sleek :) mungkin bagus dimata > kawula muda tapi "re-invent the wheel" apa yang ada di PDA.CMIIW. wah, siapa yang "reinvent the wheel" kalau media SD-nya masih kalah jauh dalam hal ukuran, hehe. lagipula, agak lucu kalau dibilang ipod itu reinvent the wheel. setara lucunya dengan mengatakan tv itu reinvent the wheel, karena sudah ada komputer dengan tv tuner. seperti yang saya tulis di atas, kemudahan pemakaian, alias "simplicity". 1. pakai pda (terserah mau pake palm/pocketpc/apapun), bagaimana cara anda memainkan 1 lagu? apakah: tinggal nyalakan dan tekan play/shuffle dengan satu tangan, atau tunggu pda-nya booting, lalu buka2 application manager, pilih pemutar mp3, cari lagi lagunya, baru tekan play dan menggunakan dua tangan? 2. bagaimana cara ganti lagu / skip lagu? apakah: tekan saja forward/backward dengan satu tangan, atau berburu dulu tombol skip di layar sentuh dengan stylus dan berharap tidak salah tekan dengan menggunakan dua tangan? 3. bagaimana cara browsing lagu? apakah: tinggal sentuh click-wheel dan geser2 (ala jog-wheel-nya sony tapi lebih bagus implementasinya) dengan satu tangan atau mesti buka playlist lalu scroll di layar sentuh pakai stylus dan berharap bisa memilih lagu tanpa salah tekan dengan menggunakan kedua tangan? 4. bagaimana manajemen lagu mana yang mau ditaruh di portable media? apakah ada yang sebagus itunes, yang bisa mencatat seberapa banyak sebuah lagu sudah dimainkan di ipod? itulah kenapa saya menulis kalau ipod dibilang reinventing the wheel karena sudah ada pda itu sama seperti mengatakan pesawat tv itu reinventing the wheel karena sudah ada komputer + tv tuner. jauh lebih mudah pakai yang mana kalau cuma pengen tahu detik ini ada acara apa di tv? pakai remote tv dan tinggal tekan on dan nggak sampai 2 detik tv udah nyala, atau pakai komputer yang harus nunggu booting dulu, jalanin aplikasi tv tunernya dulu, baru deh ketahuan sedang ada acara apa di tv (setelah menunggu kira2 5 menit). > Skrg dah banyak vendor(creative?) yg bisa menandingi ipod dan harganya > lebih terjangkau... so ? ada hal selain simplicity yang membuat ipod menguasai pasar ketimbang misalnya creative yang terlebih dulu masuk ke dunia mp3 player: desain + branding. saya sempat baca2 bahwa pemilihan warna putih mengkilat pada ipod generasi awal dan uncluttered buttons mengingatkan orang pada porselen yang dipergunakan di toilet dan secara bawah sadar menghasilkan "image" bahwa ipod = bersih. setelah kesan "bersih" ini sudah sangat kuat menempel pada nama ipod, maka tidak sulit menjual ipod shuffle yang sama sekali tidak mengkilat dan plasticky, karena sudah melekat nama ipod = mp3 player yang bersih dan bagus. nb: kalau memang tidak pernah punya ipod, ya maklum sih kalo belum kenal sama simplicity-nya. coba deh punya 1 aja, yang nano 4 GB kalau mau "bang for the buck" (karena harga flash memory 4 GB itu masih lebih mahal ketimbang harga nano 4 GB), dan rasakan sendiri antarmuka click-wheel-nya. -- I solemnly swear that I'm up to no good http://data.startrek.or.id http://kiozk.com
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
On 1/10/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> > - spp/uang gedung mau diturunkan? digratiskan?>> mimpi kali ye?>karena tidak bisa diturunkan,mungkinkah:a) beasiswa jangka panjang yang massive dilakukan(oleh orang yang kelebihan duit dong,misalnya yayasan bill gates atau konglomerat indonesia yang mau bikin nano research di indonesia )b) financing pembiayaan sekolah sampai 10 tahunbtw,bukanya di Indonesia sudah ada yang seperti itu ? mungkin perludiperluas lagi (dana dan cakupannya). Biaya pelaksanaan kampus di Indonesia besar karena pelaksanaan pengoperasian kampus tidak efisien. Itu yg saya lihat di PTN IMW
[teknologia] Re: Dosen VS Mahasiswa
fade2blac wrote: > Meneruskan tradisi Dullatip (halo junior internet engineer?), Weleh-weleh, "Avatar Dullatip" sampai dibawa-bawa... Hm... isyu serta tanggapan yang diungkapkan di sini sudah sangat rumit. Jika saya ikutan memberikan tanggapan, wah nantinya bisa tambah rumit... -- Rahmat M. Samik-Ibrahim
[teknologia] Re: mengapa harus steve jobs ?
On 1/11/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Keunggulan ipod lagi2 design kecil dan sleek :) mungkin bagus dimata > kawula muda tapi "re-invent the wheel" apa yang ada di PDA.CMIIW. Not exactly. Apa yang berkesan saat saya mencoba ipod pertama kali (selain design dan warna), adalah "the wheel"-nya. Mudah sekali rasanya berpindah-pindah menu, memilih lagu, enak di tangan. Jangan dilupakan juga iTunes (dengan kemudahan download dan harga), sebagai pelengkap yang tidak dipunyai oleh vendor lain. Ditambah lagi dengan promo, promo, dan promo. User dimanjakan dengan apple store yang tidak sekedar toko. Ada ruangan2 untuk presentasi, demonstrasi, dan training. Jadi, maksud saya itu tidak sekedar "deliver mp3 player". Ada sesuatu yang berbeda. Yang original. Kalau baca profil Jobs (di wikipedia juga ada), dia selalu mengantarkan hal-hal yang belum ada sebelumnya. Innovation that makes money. > Skrg dah banyak vendor(creative?) yg bisa menandingi ipod dan harganya > lebih terjangkau... so ? Di Jepang, tetap saja ipod yang lebih laku meskipun lebih mahal. :-)