Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal

2005-11-29 Terurut Topik satriyo
kolom mas adhian yang mana mas? di mana maksudnya ...

On 11/29/05, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:


 - Original Message -
 From: satriyo [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, November 29, 2005 7:06 AM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku
 Menjadi
 Muslim Liberal


 (deleted)
  2. yang mba tonton di tv menghalalkan darah itu mas adhian husaini atau
  ustad athian ali dai ya? mas adhian itu wong jowo yang adem dan lembut
 tutur
  bahasanya walau tegas dan keras sikapnya. itu yang selama ini saya
 kenal.
  mungkin mba bisa baca buku karya beliau terbitan GIP, seputar pemikiran
  islam (nanti saya cek lagi judul persisnya).
 

 Saya kenal mas Adhian Husaini hanya dari kolom-kolomnya.
 Terus terang mas satriyo, IMHO nggak baik ulama menulis seperti di
 kolom-kolomnya itu.
 Isinya hanya memberi banyak cap-cap emosional ttg orang lain walaupun
 niatnya mungkin baik

 Kalau Pak Athian, pernah kenal dekat dulu, memang sepertinya Pak Athian
 itu
 awet muda dari dulu orangnya nggak berubah ya begitu. Kalo sedang marah
 Sueereeem... ^_^

 Salam
 Ary




  Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 


  --
 YAHOO! GROUPS LINKS


-  Visit your group 
 wanita-muslimahhttp://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah
on the web.

-  To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED]

-  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service http://docs.yahoo.com/info/terms/.


  --



[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal

2005-11-29 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Yang catatan akhir pekan di Hidayatullah.
Yang kita bicarakan kan  Adian Husaini yang itu kan?

Salam
Ary
.

- Original Message -
From: satriyo [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, November 29, 2005 9:14 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi
Muslim Liberal


 kolom mas adhian yang mana mas? di mana maksudnya ...

 On 11/29/05, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  - Original Message -
  From: satriyo [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, November 29, 2005 7:06 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku
  Menjadi
  Muslim Liberal
 
 
  (deleted)
   2. yang mba tonton di tv menghalalkan darah itu mas adhian husaini
atau
   ustad athian ali dai ya? mas adhian itu wong jowo yang adem dan lembut
  tutur
   bahasanya walau tegas dan keras sikapnya. itu yang selama ini saya
  kenal.
   mungkin mba bisa baca buku karya beliau terbitan GIP, seputar
pemikiran
   islam (nanti saya cek lagi judul persisnya).
  
 
  Saya kenal mas Adhian Husaini hanya dari kolom-kolomnya.
  Terus terang mas satriyo, IMHO nggak baik ulama menulis seperti di
  kolom-kolomnya itu.
  Isinya hanya memberi banyak cap-cap emosional ttg orang lain walaupun
  niatnya mungkin baik
 
  Kalau Pak Athian, pernah kenal dekat dulu, memang sepertinya Pak Athian
  itu
  awet muda dari dulu orangnya nggak berubah ya begitu. Kalo sedang marah
  Sueereeem... ^_^
 
  Salam
  Ary
 
 
 
 
   Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment

 
 
   --
  YAHOO! GROUPS LINKS
 
 
 -  Visit your group
wanita-muslimahhttp://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah
 on the web.
 
 -  To unsubscribe from this group, send an email to:
 
[EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED]
ogroups.com?subject=Unsubscribe
 
 -  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
 Service http://docs.yahoo.com/info/terms/.
 
 
   --
 


 [Non-text portions of this message have been removed]




 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links









 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal

2005-11-29 Terurut Topik satriyo
yup ... 'tul!

On 11/29/05, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Yang catatan akhir pekan di Hidayatullah.
 Yang kita bicarakan kan  Adian Husaini yang itu kan?

 Salam
 Ary
 .

 - Original Message -
 From: satriyo [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, November 29, 2005 9:14 AM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku
 Menjadi
 Muslim Liberal


  kolom mas adhian yang mana mas? di mana maksudnya ...
 
  On 11/29/05, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  
   - Original Message -
   From: satriyo [EMAIL PROTECTED]
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Tuesday, November 29, 2005 7:06 AM
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku
   Menjadi
   Muslim Liberal
  
  
   (deleted)
2. yang mba tonton di tv menghalalkan darah itu mas adhian husaini
 atau
ustad athian ali dai ya? mas adhian itu wong jowo yang adem dan
 lembut
   tutur
bahasanya walau tegas dan keras sikapnya. itu yang selama ini saya
   kenal.
mungkin mba bisa baca buku karya beliau terbitan GIP, seputar
 pemikiran
islam (nanti saya cek lagi judul persisnya).
   
  
   Saya kenal mas Adhian Husaini hanya dari kolom-kolomnya.
   Terus terang mas satriyo, IMHO nggak baik ulama menulis seperti di
   kolom-kolomnya itu.
   Isinya hanya memberi banyak cap-cap emosional ttg orang lain
 walaupun
   niatnya mungkin baik
  
   Kalau Pak Athian, pernah kenal dekat dulu, memang sepertinya Pak
 Athian
   itu
   awet muda dari dulu orangnya nggak berubah ya begitu. Kalo sedang
 marah
   Sueereeem... ^_^
  
   Salam
   Ary
  
  
  
  
Milis Wanita Muslimah
   Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
 masyarakat.
   Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
   ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
   Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
   Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
   Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
  
   This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
 
  
  
--
   YAHOO! GROUPS LINKS
  
  
  -  Visit your group
 wanita-muslimahhttp://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah
  on the web.
  
  -  To unsubscribe from this group, send an email to:
  
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 ogroups.com?subject=Unsubscribe
  
  -  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
  Service http://docs.yahoo.com/info/terms/.
  
  
--
  
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
 
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 



  Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 


  --
 YAHOO! GROUPS LINKS


-  Visit your group 
 wanita-muslimahhttp://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah
on the web.

-  To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED]

-  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service http://docs.yahoo.com/info/terms/.


  --



[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special 

[wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan

2005-11-29 Terurut Topik Chae
benar sekali Mba Mei, akar budaya kita ini jelas-jelas lebih baik
daripada akar budaya arab (kenyataanya memang demikian) tapi kenapa
kalau soal menjadi muslim kita sering kali minder dengan orang-orang
arab. Takut enggak kelihatan muslim atau dipandang islamnya kurang
afdol sering kali di embel-embeli dengan budaya arab kalau tidak cara
berpakaian maka dari bahasa yang digunakan campur dengan arab-araban.
Seharusnya kita bangga untuk jadi muslim Indonesia dengan segala akar
budaya kita sendiri.

Semisal yang dicontohkan Mba meilany dalam akar budaya kita ini
kedudukan ayah dan ibu itu sudah berimbang, yang saya tahu ada dalam
pribahasa sunda yang kira-kira bunyinya seperti ini..munjung ulah ka
gunung..muja ulah ka sagara tapi munjung mah kudu ka indung muja kudu
ka bapa. Atau pribahasa lainya seperti..Indung tangkal rahayu Bapa
tangkal darajat..

Beda dengan akar budaya arab dimana Ibu itu tidak mempunyai nilai dan
kedudukan apapun bahkan seorang Ibu bisa diwariskan menjadi hak milik
seorang anak. Maka dari itu Nabi mengadakan perubahan atau koreksi
terhadap akar budaya bangsa arab pada waktu itu. Qur'an sendiri
menyatakan bahwa kedudukan Bapa dan Ibu itu sama (Qs.2:83,4:36 dll).
Tapi tentu saja tidak bisa serta merta Nabi mengatakan bahwa kedudukan
Ibu dan ayah sama, mengingat kedudukan Ibu sendiri di dalam budaya
arab begitu terpuruk maka kemudian Nabi mensosialisasikan persamaan
kedudukan Ibu dan Bapa ini dengan sabda2 Beliau yang lebih
menonjolkan/meninggikan kedudukan Ibu dibandingkan kedudukan Ayah.

Semisal hadis tentang seseorang yang bertanya kepada Rasul mana yang
harus di dahulukan, maka kemudian Nabi menjawab sampe 3 kali Ibumu..
kemudian baru Bapa mu. Atau dengan hadis tentang surga di telapak kaki
Ibu dll

Chae

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Nimbrung sdikit saja. untuk nambahin
 Di kosakata bahasa indonesia, penghargaan terhadap kata 'ibu'-
perempuan itu tinggi.
 Ibu kota, biang gula, pasar induk, ibu pertiwi, bahasa ibu
 sebenernya bahasa indonesia sudah mencerminkan seperti apa yg di
katakan hadist
 'surga itu ditelapak kaki ibu'
 :-)
 
 Maksud saya, kalo dah gini knapa juga sangat semangat pindah ke
budaya Arab. 
 kita kan orang indonesia.
 Budaya indonesia bagus, bahasa indonesia juga bagus, :-)))
 
 
 salam
 l.meilany - cinta tanah air Indonesia.
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Chae 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, November 28, 2005 3:14 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was
Ketidaksetaraan
 
 
   Ki Sabri, memang betul kultur budaya kita sendiri ternyata berbeda
   dengan kultur budaya arab, kalau di bilang jujurnya budaya asli arab
   itu baik sebelum dan sesudah islam datang tidak lebih baik daripada
   kultur budaya kita sendiri.
 
   Makanya suka rada-rada ngeri juga kalau ada yang semangat mau meng-SI
   kan negri tercinta karena bukan SI yang hendak di wujudkan tapi SA
   yang hendak di wujudkan alias Syariat Arab.
 
   Suka muncul tuh pertanyaan kenapa ajaran yang dibawa kanjeng Nabi
   Muhammad saw di turunkan di tanah arab, dan banyak jawaban katanya
   karena masyarakat arab itu masyarakat paling ancur alias bobrok.
   Karena sebiadabnya bangsa Indonesia ini enggak ada sejarah ngubur anak
   sendiri atau menjadikan Ibu atau istri sebagai barang taruhan di meja
   judi. Jadi kalau diumpakan penyakit, di arab sana tuh penyakitnya udah
   kronis semacam kanker dan kalau di Indonesia kemungkinan masih berupa
   bisul. Nah.. yang gawatkan kalau obat buat penderita kanker diberikan
   kepada penderita bisul, bukanya sembuh bisulnya malah keracunan obat.
 
   Ketika Qur'an sebagai rujukan hukum bagi umat islam yang diturunkan
   kepada masyarakat arab sendiri kan tidak terlepas dari budaya
   setempat. Semisal ketika seorang wanita mengadu kepada Nabi Muhammad
   saw bahwa ia telah di pukul oleh suaminya, seketika merah padam wajah
   Nabi karena menahan marah (emang sih Nabi ini termasuk manusia yang
   keluar dari zamanya;) dan kemudian Nabi memerintakan wanita itu untuk
   membalas perlakuan suaminya. Seketika protes datang dari kalangan
   masyarakat atas keputusan Nabi tsb di nilai tidak proposional
   mengingat perbedaan kedudukan antara laki-laki dan perempuan di dalam
   masyrakat arab pada waktu itu. Kemudian Turunlah Qs.4:34 yang tetap
   dalam budaya masyarakat arab, tidak keluar dari budaya yang ada dimana
   ditekankan kepemimpinan laki-laki terhadap perempuan karena pada saat
   itu kaum laki-laki dominan menjadi pencari nafkah dan penjaga kabilah.
 
   Tentu sekarang ini kita tidak bisa berhenti hanya sebatas pembacaan
   terhadap teks Qur'an dan hadis karena teks Qur'an dan hadis sudah
   berhenti. Apa jadinya ketika kita berhenti hanya sebatas membaca teks
   Qur'an padahal zaman telah berubah. Kita menjadikan Qur'an yang secara
   teks sedang berdialog dengan budaya yang berumur 1400 tahun yang lalu
   kemudian kita bawa untuk dijadikan dialog dalam 

Re: [wanita-muslimah] Re: harus nikahd ulu? [was: Salazar]

2005-11-29 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
Monggo, 
   
  Selamat datang,
   
  Apa kabar Jeng Retno Wulandari, 
   
  Nah gitu dong, female harus progresif kaya Jeng Retno ini,  sangat betul 
eksistensi kita tidak ditentukan oleh pendidikan dengan biaya yang tinggi, 
bakul kacang aja bisa jadi Presiden Amerikii and mendapat nobel Tahun 2002 ( 
Jimy Carter ), 
  nah ayo kita dukung Jeng Retno dengan program-programnya, di sharing dong 
program Jeng Retno dalam rangka memajukan Bangsa dan Negara Indonesia yang kita 
cintai ini.
   
  Uhuiii, dulu sebelum nikah, modal saya cuma modal dengkul, nikah juga 
membiayai sendiri, cuma menyembelih kambing 2 dan ayam 3, nglamar juga nglamar 
sendiri...sekarang anak sudah 3, kebesaran Gusti Allah, nikah itu mendatangkan 
rejeki koq:)
   
  salam. 
   
   
  

Retno Wulandari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  ikut nimbrung..
keknya ga harus nika dolo buat ngerasain biaya hidup yang mahal deh om yos
buat sayah yang masi single, tapi punya tanggungan plus ngantor masi
naek kopaja berjubelan juga berasa kok 
dari taripnya cuman 1200 sampe sekarang jadi dua kalinya 

hehehe... keknya demen banget euy nyuru nika
orang masi miskin, disuru nika biar kaya
buat ngerasain biaya hidup makin tinggi disuru nika jugak

imho, apa yang salah dengan sekolah kelas embek?
saya liyat sekolah2 yang bayaran bulanannya di atas lima digit juga ga
menjamin lulusannya bagus, kecuali kalo dari segi fasilitas emang iya
tetangga sayah ada tuw yang cukup tajir *untuk ukuran perumnas* tapi
anaknya disekolain di esde inpres biasa
kalo lagi jalan2 ke klien yang sekola2 kaya, malah jadi perih-hatiin euy
selain penampilannya yang kinyis2 bersih segar merona bebas polusi
*karena antar-jemput mopri ber-ac dan jarang kena debu jakarta*,
keknya gada yang bisa dibangain de
kreatif? hummm apa ukuran kreatif?
kalo cuman nge-band2 anak2 jalanan juga bisa nge-band pake galon bekas
akua
paling2 jago bikin kompetisi dance ama ngundang seleb aja ^_^

jadilah orang kaya, dengan memiliki usaha
jadinya bisa bantu sodar2 kitah yang pendidikan pas2an
ato kuasailah posisi penting di perus2h gede sehingga gada storinya
pegawe cw berjilbab punya hak buat teteup berjilbab
dan pegawe cowo teteup bisa jum'atan 

fyuuh bisa juga gw posting di milis ini ya?
hehehe f(^_^')

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 PENGUMUMAN :

   Bodoh banget kalau kita jadi miskin,  makanya dimas He-man segera
berkeluarga biar merasakan betapa mahalnya pendidikan,
okesegeralah menikah.
   Kalau dimas He-man menikah dan punya putera-puteri, baru akan
merasakan betapa pentingnya materi ( sebagai alat ) , tanpa materi /
uang, putera-puteri anda hanya akan sekolah di kelas embek.







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  



  SPONSORED LINKS 
Women   Islam   Women in islam Women in islam 

-
  YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group wanita-muslimah on the web.

To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-
  

  



-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah Mentari.

2005-11-29 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
Semoga Allah selalu membimbing saya,
   
  Allah adalah Allah yang menjadi sesembahan dan tempat minta pertolongan 
manusia.
  Manusia adalah mahluk yang diciptakan oleh Allah,  manusia harus menyembah 
kepada Allah.
   
  salam.
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Lho, justru saya bertanya kepada sampeyan apanya yang harus dibedakan bila 
hamba-hamba-Nya sudah berada di jannah-Nya. 

Wassalam, 
chodjim 


-Original Message- 
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO 
WIJANARKO 
Sent: Sunday, November 27, 2005 5:45 PM 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, 
Engkaulah Mentari. 


Pak Guru yang selalu mendapatkan cahaya dari Allah, 
   
  Mohon pencerahannya, 
  Apanya yang harus dibedakan apanya, ananda  koq belum jelas and 
dong.mohon penejlasan sejelas-jelasnya. 
   
  salam 

[EMAIL PROTECTED] wrote: 
  Mas Yos ingkang minulya, 

[1] Jangan menjadi Fir'aun. 
Mas.., Fir'aun itu mengatakan ana rabbukum al-a'laa, saya adalah tuhanmu 
yang maha tinggi. Wah ini bahaya, Mas. Kita ini cuma hamba, itu lho yang 
ayatnya begini: 

89: (27) Yaa ayyatuha al-nafs al-muthmainnah, (28) Irji'ii ilaa rabbiki 
raadhiyatan mardhiyyah, (29) fadkhulii fii ibaadii wadkhulii jannatii 

Bahasa Indonesianya: 
Wahai JIWA yang muthmainnah, kembalilah kepada TUHANmu dengan rela dan 
direlakan, masuklah kamu ke dalam kumpulan hamba-hamba-KU, dan masuklah ke 
dalam surga-KU. 

Lho, kalau kita sudah masuk kumpulan hamba-NYA, sudah kumpul dengan Sang Raja, 
apanya yang harus dibedakan? Ayat tersebut memohon kita sekarang ini, yang 
masih hidup ini yang dipanggil. Tapi siapa yang dipanggil oleh-NYA? Ternyata 
yang dipanggil JIWA yang sudah muthmainnah. Jadi, kita tidak boleh GeeR 
dulu :) 

[2] Akal Tunduk terhadap WAHYU berarti diam. 
Lho, mas saya ingin tahu dengan jujur, yang mana yang tunduk kepada wahyu itu? 
Wong nyatanya sampeyan saja ingin menjelaskan wahyu menurut akal sampeyan... 
hehehe... Kalau akal tunduk kepada wahyu, kita tak usah menjelaskan bunyi wahyu 
itu.., nanti malah salah besar, Mas... Iya kalau yang kita jelaskan itu benar 
seperti yang dikehendaki Allah, kalau cuma sebatas pengertian kita... kan 
berabe? 

[3] Kelemahan AKAL? 

Lho, lho, lho sampeyan keliru menjelaskan kelemahan akal, dengan mengambil 
contoh dari ayat itu. Justru Tuhan memerintahkan kepada manusia yang dikaruniai 
akal itu untuk mengerti kandungan ayat itu. Kalau akal lemah, ya tidak perlu 
lagi Mas diperintahkan dalam kata mengapa mereka tidak berpikir, tidak 
memahaminya, tidak menggunakan akalnya...dll. 

Lha, Tuhan mana sih Mas yang memerintahkan sesuatu yang tidak mungkin dipahami? 
Justru wahyu itu trigger agar manusia mengeksplorasi alam semesta ini. Namun 
demikian, pengertian 7 langit itu bukan hanya atmofer yang terdiri 7 lapisan 
itu. Ada yang mengupas 7 langit itu dengan pengertian ruang, yaitu (1) ruang 
antara bumi dan rembulan, (2) ruang antar planet, (3) ruang antar tatasurya, 
(4) ruang antar galaksi, (5) ruang antar kelompok galaksi, (6) ruang antar 
kluster galaksi, dan (7) ruang antar superkluster galaksi. Ada lagi, yang 
memahami 7 lapisan energi yang melingkupi manusia yang di mulai dari aura yanng 
langsung membungkus badan kita ini, lalu di luarnya ada lagi hingga banyaknya 7 
lapis. 

Lha, kalau menempatkan akal di bawah wahyu, ya bunyi ayat tidak perlu 
dikotak-katik lagi toh Mas Yos. Kalau dikotak-katik ya bisa bermacam-macam 
pehamannya... :)) 
Maka baca QS 39:18, nanti kita akan semakin tahu makna Alquran... sehingga 
sesuai dengan bunyi QS 2:185, Diturunkan Alquran sebagi petunjuk untuk umat 
manusia, dan penjelasan tentang petunjuk itu, serta Alfurqan. 

Karena Alquran itu petunjuk, maka akal kita harus bekerja untuk memahami dengan 
benar petunjuk itu. Kalau ada bulatan merah dan ada tanda miring dalam bulatan 
itu, akal mengerti bahwa kita dilarang terus :) 

Wassalam, 
chodjim 


  

-Original Message- 
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO 
WIJANARKO 
Sent: Wednesday, November 23, 2005 11:23 PM 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, 
Engkaulah Mentari. 


Pak Guru yang saya hormati, 
   
  Sebelumnya saya mohon maaf, dari uraian Pak Guru saya mengambil kesimpulan 
apakah kegaiban Gaib dan gaibnya Aku  terhadap atau  untuk 'aku berarti 
tidak ada ?, ini tidak masuk akal guru,  lalu bedanya mahluk dengan Allah apa 
dong. 
   
  Saya  coba beri contoh : misalnya Pak Guru jadi bos saya disebuah perusahaan 
dan kebetulan saya jadi office boy Pak Guru,  lalu Pak Guru memberikan sedikit 
wewenang kepada saya sebagai office boy Pak Guru, sedikit saja wewenang, 
misalnya saja saya diberi wewenang untuk membersihkan kamar mandi, apakah 
dengan wewenang sedikit yang diberikan Pak Guru kepada saya itu berarti saya 
mempunyai seluruh wewenang yang dipunyai Pak 

Re: Balasan: [wanita-muslimah] Ketidaksetaraan Vs Kesetaraan

2005-11-29 Terurut Topik A Yasmina
Bang Yos,
Dalam satu komunitas, kita - tim moderator dan anggota, idealnya saling
mengingatkan dengan cara yang baik, tidak dengan makian atau kata2 jelek
atau sinis.  Lebih banyak pendapat lebih baik lagi, apakah seseorang itu
memang meng-olok2 atau melecehkan sesuatu karena menurut seseorang akan beda
dengan pendapat lainnya, hal ini kalau kita merujuk ke kenyataan bahwa
manusia itu tidak tumbuh di ruang vakum.  Masing2 tumbuh di lingkungan yang
berbeda, jadi ketika seseorang yang tumbuh di lingkungan yang demokratis
bisa bertanya secara kritis lalu berhadapan dengan orang yang tumbuh di
lingkungan yang tidak boleh bertanya hanya boleh menerima perkataan orang
lainnya yang lebih tua dan tidak terbiasa bertanya, maka ketika seseorang
mengatakan pendapat seorang ulama bisa salah - tentunya bagi yang terbiasa
hanya menerima dan menganggap semua ulama itu bersih dan selalu benar akan
merasa itu satu pelecehan.

salam
Aisha
--
From: SUTIYOSO WIJANARKO
 Pertanyaan,

   Bagaimana seandainya ada moderator yang sadar atau tanpa sadar
mengolok-olok dan melecehkan Allah,  Nabi Muhammad, Al Qur'an, Hadis dan
para ulama, siapa yang harus mengingatkan moderator?  ini hanya misalnya
saja.

   salam

 A Yasmina [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Pendapat duo Ari ...:-)
 Memang hak untuk nge-ban atau nge-moderasi itu ada di tangan moderator,
tapi
 akan lebih baik jika moderator 'melepas' postingan yang dianggap melanggar
 tata tertib - mungkin tadinya moderator tidak mau ngisi milis ini dengan
 postingan yang isinya penuh caci maki, atau istilah mas He-Man 'tensi
 tinggi', setinggi apa sih? ini kan satu hal yang relatif - ketika saya
 cerita pasien yang saya tunggu di RS ke orang yang melayat bahwa tensinya
 tinggi banget karena sudah 200, pelayat itu tersenyum karena ibunya malah
 240.

 Jadi pembelajaran untuk kita2 yang anggota lainnya, jadi kalau baca
 postingan yang bertensi tinggi dan kata2 sa-kebon binatang keluar atau
penuh
 kata2 aneh, yang lain tahu bahwa yang seperti itu tidak layak masuk milis.

 salam
 Aisha
 --
 From: Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED]

Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan

2005-11-29 Terurut Topik st sabri
Kok jadi ngarab lagi :=))

Sesungguhnya kita semua wajib untuk napak tilas jejak nenek moyang 
kita. Seperti yg di posting Bung Ary [bukan arcon] sesepuh kita sudah 
membuat langkah bagus dengan mengadaptasi masalah hukum waris. Norma 
agama [islam] diikuti, namun negosiasi-negosiasi dan kesepakatan demi 
kemshlahatan orang banyak dilakukan.

Hanya saja istilah 'KAFFAH' sering dimaknai sangat kaku, kalo ndak 
'phlek' seperti langkah Kanjeng Nabi, artinya bid'ah, salah, perlu 
dieliminir, minimal dicaci maki atau dihujat. Kanjeng Nabi yang 
berperilaku dan bersikap flamboyan dan agung diyakini tidak 
menghendaki demikian. Beliau adalah sosok yg arif bijaksana, luwes dan 
penuh pengertian.

Jaman nenek kita, tidak kurang manusia berpengetahuan agama sangat 
luas, mereka berangkat belajar ke tanah suci Makkah naik kapal api 
[bukan kopi lho...] pulang tidak serta merta merazia jilbab, ndak mau 
salaman dengan lawan jenis dan kelakuan aneh lainnya. Di aceh, gambar2 
ratu kesohor ndak ada yg pake jilbab, padahal dengan pasti bisa 
dijejaki mereka menjalankan syariat Islam dengan teguh.

sudah saatnya dikembangkan Islam Nusantara yg humanis, berwajah penuh 
senyum persahabatan, cinta damai dan cinta kemerdekaan.

salam



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED]
... wrote:

 benar sekali Mba Mei, akar budaya kita ini jelas-jelas lebih baik
 daripada akar budaya arab (kenyataanya memang demikian) tapi kenapa
 kalau soal menjadi muslim kita sering kali minder dengan orang-orang
 arab. Takut enggak kelihatan muslim atau dipandang islamnya kurang
 afdol sering kali di embel-embeli dengan budaya arab kalau tidak 
cara
 berpakaian maka dari bahasa yang digunakan campur dengan arab-
araban.
 Seharusnya kita bangga untuk jadi muslim Indonesia dengan segala 
akar
 budaya kita sendiri.
 
 Semisal yang dicontohkan Mba meilany dalam akar budaya kita ini
 kedudukan ayah dan ibu itu sudah berimbang, yang saya tahu ada dalam
 pribahasa sunda yang kira-kira bunyinya seperti ini..munjung ulah 
ka
 gunung..muja ulah ka sagara tapi munjung mah kudu ka indung muja 
kudu
 ka bapa. Atau pribahasa lainya seperti..Indung tangkal rahayu Bapa
 tangkal darajat..
 
 Beda dengan akar budaya arab dimana Ibu itu tidak mempunyai nilai 
dan
 kedudukan apapun bahkan seorang Ibu bisa diwariskan menjadi hak 
milik
 seorang anak. Maka dari itu Nabi mengadakan perubahan atau koreksi
 terhadap akar budaya bangsa arab pada waktu itu. Qur'an sendiri
 menyatakan bahwa kedudukan Bapa dan Ibu itu sama (Qs.2:83,4:36 dll).
 Tapi tentu saja tidak bisa serta merta Nabi mengatakan bahwa 
kedudukan
 Ibu dan ayah sama, mengingat kedudukan Ibu sendiri di dalam budaya
 arab begitu terpuruk maka kemudian Nabi mensosialisasikan persamaan
 kedudukan Ibu dan Bapa ini dengan sabda2 Beliau yang lebih
 menonjolkan/meninggikan kedudukan Ibu dibandingkan kedudukan Ayah.
 
 Semisal hadis tentang seseorang yang bertanya kepada Rasul mana yang
 harus di dahulukan, maka kemudian Nabi menjawab sampe 3 kali Ibumu..
 kemudian baru Bapa mu. Atau dengan hadis tentang surga di telapak 
kaki
 Ibu dll
 
 Chae
 






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Fair play? Video games influencing politics. Click and talk back!
http://us.click.yahoo.com/u8TY5A/tzNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Mi Basah di Yogya Pakai Formalin

2005-11-29 Terurut Topik Ari Condro

Republika: Jumat, 25 Nopember 2005

Mi Basah di Yogya Pakai Formalin


Formalin bisa menyebabkan kanker dan kerusakan hati.


YOGYAKARTA -- Mie basah yang dijual di empat pasar terbesar di Kotamadya
Yogyakarta semuanya positif mengandung formalin dengan konsentrasi tinggi.
Padahal formalin ini biasa digunakan untuk mengawetkan mayat dan
hewan-hewan untuk penelitian atau percobaan.


''Dari hasil penelitian yang dilakukan Mahasiswa Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian (Intan) Yogyakarta, Anik Wulandari pada awal
2005, ditemukan bahwa rata-rata formalin pada pasar I sebesar 2263,3 ppm,
pasar II sebesar 945,2 ppm, pasar III sebesar 2.606,5 ppm dan pasar IV
sebesar 2.059 ppm,'' kata Dosen Fakultas Teknologi Pertanian INTAN,
Maherawati, pada Republika.


Digunakannya formalin sebagai pengawet mie basah kemungkinan karena selain
harganya murah, juga sangat efektif. ''Hanya dengan menggunakan sedikit
formalin sudah bisa untuk mengawetkan,'' kata Sekretaris Kelompok Pemerhati
Keamanan Mikrobiologis Produk Pangan ini.


Padahal formalin ini tidak boleh sama ! sekali digunakan untuk bahan
makanan. Karena bisa membahayakan tubuh jika dikonsumsi terus menerus dalam
jangka panjang, di antaranya kanker, kata Maherawati yang juga pembimbing
Anik.


Formalin ini bahayanya tidak secara langsung terlihat, melainkan secara
kumulatif. Berbeda halnya bila seseorang keracunan mikrobia biasanya
langsung tampak gejalanya yaitu mual, muntah, dan diare. Kecuali, bila
seseorang yang keracunan formalin dalam dosis tinggi seperti halnya orang
yang keracunan arsenik akan mengalami mual, muntah, dan diare. Menurut
Maherawati, tanda-tanda mie basah yang mengandung formalin antara lain
tidak dikerubungi lalat dan teksturnya lebih kenyal dibandingkan yang tidak
menggunakan formalin. Penggunaan formalin dengan kadar yang sedikit
biasanya baunya tidak tercium.


Di tempat terpisah Dr Ernawati Sinaga dari Indonesian Pharmaceutical Watch
(IPhW) mengatakan mie basah yang mengandung formalin itu masalah serius.
Apalagi dosisnya cukup tinggi. Form! alin biasa digunakan sebagai bahan
pengawet mayat dan untuk me! ngawetka n hewan-hewan untuk studi.


Formalin bisa merusak struktur jaringan atau sel. Dalam penelitian di
hewan, formalin ini positif menyebabkan kanker dan merusak hati. Sementara
itu Kepala Seksi Layanan Informasi Konsumen, Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan (BBPOM) di Yogyakarta, Rahayu Lasmintosasi mengatakan, sejak 10
tahun yang lalu BBPOM Yogyakarta sudah membina produsen mie basah di
Yogyakarta. Mereka sudah menandatangani surat pernyataan di atas meterai
untuk tidak menambahkan formalin. BBPOM juga sudah mengamankan formalin
untuk dimusnahkan.


Bahkan, Produsen mie basah yang ada di Yogya juga sudah membentuk
organisasi Paguyuban Mie Mataram, kata Rahayu. Pada waktu itu, kata dia,
mereka betul-betul tidak menggunakan. Tetapi kendalanya, distributornya
mengambil mie basah yang diproduksi di luar Yogyakarta yang mengandung
formalin. Karena, kalau tidak mengandung formalin tidak bisa tahan lama.
Apalagi untuk penjual mie dibutuhkan mie yang tahan lama dari pa! gi hingga
malam. ''Sehingga produsen mie basah di Yogya menggunakan formalin lagi dan
bahkan ada yang ditambah dengan boraks,'' tuturnya.


Meskipun demikian Balai POM tetap melakukan pembinaan. Tetapi, lanjutnya,
BBPOM tidak bisa bekerja sendiri, melainkan harus ada kerja sama dengan
pihak kepolisian dan kejaksaan untuk menindak mereka. ''Saya prihatin
dengan hal tersebut karena terus saja produsen mie basah menambahkan
formalin. Selama saya di bagian pemeriksaan makanan, pihak aparat penegak
hukum tidak melakukan tindakan terhadap produsen mie basah,'' tuturnya.


Padahal peraturannya sudah jelas. Di dalam Pasal 10 ayat 1 UU No 7 Tahun
1996 tentang Pangan dan Permenkes 722/Menkes/Per/88 tentang Bahan Tambahan
Makanan sudah ada larangan tentang penggunakan formalin dan boraks untuk
makanan maupun minuman. Bagi yang menggunakan dengan sengaja menggunakan
bahan tambahan makanan yang dilarang termasuk formalin dan boraks dipidana
paling lama lima tahun dan atau ! denda paling banyak Rp 600 juta.


Karena itu, Yayuk m! endorong masyarakat konsumen untuk supaya dilakukan
tindakan terhadap produsen mie basah yang menggunakan bahan formalin maupun
boraks. Ia juga menghimbau kepada masyarakat supaya berhati-hati dalam
mengonsumsi mie. Sebetulnya, ujarnya, kuncinya ada di pemerintah khususnya
Deperindag yang mengatur penjualan bahan tambahan berbahaya termasuk boraks
dan formalin. Seharusnya tata niaga bahan tambahan yang berbahaya yang
disalahgunakan untuk bahan tambahan makanan dan minuman diatur dan pedagang
besarnya hanya satu sehingga mudah dikontrol.


Lebih lanjut Yayuk mengatakan sebetulnya penggunaan formalin dalam mie
basah itu lebih berbahaya daripada narkoba. Karena, kalau narkoba hanya
dikonsumsi oleh orang-orang tertentu. Sedangkan mie basah dikonsumsi oleh
semua orang dari seluruh lapisan masyarakat.


Sekarang ini Balai POM sudah sampai batas 

RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah Mentari.

2005-11-29 Terurut Topik achmad.chodjim
Mas Yos,

Allah pasti memberi petunjuk kepada hamba-Nya yang mau kembali kepada-Nya (QS 
13:27). Itu janji Allah sendiri di dalam Alquran.

Namun, jangan lupa..., bahwa Allah pun bisa hanya berupa kata yang 
diucapkan dan merupakan produk pikiran manusia. Nah, apa tidak bahaya... kalau 
cuma menyembah pikiran, dan, bukan mengabdi kepada Allah yang sebenarnya, 
Yang Haqq al-Mubiin, Yang Maha Nyata dan jelas sekali (QS 24:25); Yang Maha 
Batin dan Lahir sekaligus (QS 57:3) dan yang ke mana saja kita hadapkan diri 
kita, pasti kita menghadap kepada WAJAHNYA (QS 2:115).

Coba bayangkan, berapa banyak orang mengucapkan iyya ka na'budu, hanya kepada 
Engkau kami beribadah. Tapi, itu cuma ungkapan orang yang lagi nyanyi.. 
hehehe

Jadi, Mas Yos saya doakan agar tidak menyembah Allah yang merupakan produk 
angan-angan, tapi beribadah --bukan menyembah-- kepada Allah semata. Kita 
harus beriman kepada Allah yang kita saksikan, kata Imam Ali bin Abu Thalib 
kw. Artinya..., kalau kita beribadah kepada Allah yang cuma kata, yang tidak 
dapat disaksikan, waduh... jangan-jangan wewe gombel yang kita ibadahi... :-D

Tapi, tidak usah takut... Allah memang Maha rahman dan rahim, dan saya juga 
telah menulis tafsir ALFATIHAH yang hampir 290 halaman (skg cetakan ke-6). 
Alhamdulilaah di situ diuraikan apa yang dimaksud dengan iyya ka na'budu wa 
iyya ka nasta'in. 

Selamat terus mengaji, supaya tidak berkubang di angan-angan terus 

Wassalam,
chodjim 



-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO
WIJANARKO
Sent: Tuesday, November 29, 2005 7:44 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin,
Engkaulah Mentari.


Semoga Allah selalu membimbing saya,
   
  Allah adalah Allah yang menjadi sesembahan dan tempat minta pertolongan 
manusia.
  Manusia adalah mahluk yang diciptakan oleh Allah,  manusia harus menyembah 
kepada Allah.
   
  salam.
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Lho, justru saya bertanya kepada sampeyan apanya yang harus dibedakan bila 
hamba-hamba-Nya sudah berada di jannah-Nya. 

Wassalam, 
chodjim 


-Original Message- 
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO 
WIJANARKO 
Sent: Sunday, November 27, 2005 5:45 PM 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, 
Engkaulah Mentari. 


Pak Guru yang selalu mendapatkan cahaya dari Allah, 
   
  Mohon pencerahannya, 
  Apanya yang harus dibedakan apanya, ananda  koq belum jelas and 
dong.mohon penejlasan sejelas-jelasnya. 
   
  salam 

[EMAIL PROTECTED] wrote: 
  Mas Yos ingkang minulya, 

[1] Jangan menjadi Fir'aun. 
Mas.., Fir'aun itu mengatakan ana rabbukum al-a'laa, saya adalah tuhanmu 
yang maha tinggi. Wah ini bahaya, Mas. Kita ini cuma hamba, itu lho yang 
ayatnya begini: 

89: (27) Yaa ayyatuha al-nafs al-muthmainnah, (28) Irji'ii ilaa rabbiki 
raadhiyatan mardhiyyah, (29) fadkhulii fii ibaadii wadkhulii jannatii 

Bahasa Indonesianya: 
Wahai JIWA yang muthmainnah, kembalilah kepada TUHANmu dengan rela dan 
direlakan, masuklah kamu ke dalam kumpulan hamba-hamba-KU, dan masuklah ke 
dalam surga-KU. 

Lho, kalau kita sudah masuk kumpulan hamba-NYA, sudah kumpul dengan Sang Raja, 
apanya yang harus dibedakan? Ayat tersebut memohon kita sekarang ini, yang 
masih hidup ini yang dipanggil. Tapi siapa yang dipanggil oleh-NYA? Ternyata 
yang dipanggil JIWA yang sudah muthmainnah. Jadi, kita tidak boleh GeeR 
dulu :) 

[2] Akal Tunduk terhadap WAHYU berarti diam. 
Lho, mas saya ingin tahu dengan jujur, yang mana yang tunduk kepada wahyu itu? 
Wong nyatanya sampeyan saja ingin menjelaskan wahyu menurut akal sampeyan... 
hehehe... Kalau akal tunduk kepada wahyu, kita tak usah menjelaskan bunyi wahyu 
itu.., nanti malah salah besar, Mas... Iya kalau yang kita jelaskan itu benar 
seperti yang dikehendaki Allah, kalau cuma sebatas pengertian kita... kan 
berabe? 

[3] Kelemahan AKAL? 

Lho, lho, lho sampeyan keliru menjelaskan kelemahan akal, dengan mengambil 
contoh dari ayat itu. Justru Tuhan memerintahkan kepada manusia yang dikaruniai 
akal itu untuk mengerti kandungan ayat itu. Kalau akal lemah, ya tidak perlu 
lagi Mas diperintahkan dalam kata mengapa mereka tidak berpikir, tidak 
memahaminya, tidak menggunakan akalnya...dll. 

Lha, Tuhan mana sih Mas yang memerintahkan sesuatu yang tidak mungkin dipahami? 
Justru wahyu itu trigger agar manusia mengeksplorasi alam semesta ini. Namun 
demikian, pengertian 7 langit itu bukan hanya atmofer yang terdiri 7 lapisan 
itu. Ada yang mengupas 7 langit itu dengan pengertian ruang, yaitu (1) ruang 
antara bumi dan rembulan, (2) ruang antar planet, (3) ruang antar tatasurya, 
(4) ruang antar galaksi, (5) ruang antar kelompok galaksi, (6) ruang antar 
kluster galaksi, dan (7) ruang antar superkluster galaksi. Ada lagi, yang 
memahami 7 lapisan energi yang melingkupi 

Re: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan

2005-11-29 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
Semoga pembicaraan ini tidak mengarah kepada ajakan untuk membenci bahasa Arab 
karena Al Qur'an diwahyukan dengan bahasa Arab. Gebyah uyah membenci suatu 
bangsa, kebudayaan juga kurang bijaksana, mohon direnungkan.
   
  salam.

st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kok jadi ngarab lagi :=))

Sesungguhnya kita semua wajib untuk napak tilas jejak nenek moyang 
kita. Seperti yg di posting Bung Ary [bukan arcon] sesepuh kita sudah 
membuat langkah bagus dengan mengadaptasi masalah hukum waris. Norma 
agama [islam] diikuti, namun negosiasi-negosiasi dan kesepakatan demi 
kemshlahatan orang banyak dilakukan.

Hanya saja istilah 'KAFFAH' sering dimaknai sangat kaku, kalo ndak 
'phlek' seperti langkah Kanjeng Nabi, artinya bid'ah, salah, perlu 
dieliminir, minimal dicaci maki atau dihujat. Kanjeng Nabi yang 
berperilaku dan bersikap flamboyan dan agung diyakini tidak 
menghendaki demikian. Beliau adalah sosok yg arif bijaksana, luwes dan 
penuh pengertian.

Jaman nenek kita, tidak kurang manusia berpengetahuan agama sangat 
luas, mereka berangkat belajar ke tanah suci Makkah naik kapal api 
[bukan kopi lho...] pulang tidak serta merta merazia jilbab, ndak mau 
salaman dengan lawan jenis dan kelakuan aneh lainnya. Di aceh, gambar2 
ratu kesohor ndak ada yg pake jilbab, padahal dengan pasti bisa 
dijejaki mereka menjalankan syariat Islam dengan teguh.

sudah saatnya dikembangkan Islam Nusantara yg humanis, berwajah penuh 
senyum persahabatan, cinta damai dan cinta kemerdekaan.

salam



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED]
... wrote:

 benar sekali Mba Mei, akar budaya kita ini jelas-jelas lebih baik
 daripada akar budaya arab (kenyataanya memang demikian) tapi kenapa
 kalau soal menjadi muslim kita sering kali minder dengan orang-orang
 arab. Takut enggak kelihatan muslim atau dipandang islamnya kurang
 afdol sering kali di embel-embeli dengan budaya arab kalau tidak 
cara
 berpakaian maka dari bahasa yang digunakan campur dengan arab-
araban.
 Seharusnya kita bangga untuk jadi muslim Indonesia dengan segala 
akar
 budaya kita sendiri.
 
 Semisal yang dicontohkan Mba meilany dalam akar budaya kita ini
 kedudukan ayah dan ibu itu sudah berimbang, yang saya tahu ada dalam
 pribahasa sunda yang kira-kira bunyinya seperti ini..munjung ulah 
ka
 gunung..muja ulah ka sagara tapi munjung mah kudu ka indung muja 
kudu
 ka bapa. Atau pribahasa lainya seperti..Indung tangkal rahayu Bapa
 tangkal darajat..
 
 Beda dengan akar budaya arab dimana Ibu itu tidak mempunyai nilai 
dan
 kedudukan apapun bahkan seorang Ibu bisa diwariskan menjadi hak 
milik
 seorang anak. Maka dari itu Nabi mengadakan perubahan atau koreksi
 terhadap akar budaya bangsa arab pada waktu itu. Qur'an sendiri
 menyatakan bahwa kedudukan Bapa dan Ibu itu sama (Qs.2:83,4:36 dll).
 Tapi tentu saja tidak bisa serta merta Nabi mengatakan bahwa 
kedudukan
 Ibu dan ayah sama, mengingat kedudukan Ibu sendiri di dalam budaya
 arab begitu terpuruk maka kemudian Nabi mensosialisasikan persamaan
 kedudukan Ibu dan Bapa ini dengan sabda2 Beliau yang lebih
 menonjolkan/meninggikan kedudukan Ibu dibandingkan kedudukan Ayah.
 
 Semisal hadis tentang seseorang yang bertanya kepada Rasul mana yang
 harus di dahulukan, maka kemudian Nabi menjawab sampe 3 kali Ibumu..
 kemudian baru Bapa mu. Atau dengan hadis tentang surga di telapak 
kaki
 Ibu dll
 
 Chae
 






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  



  SPONSORED LINKS 
Women   Islam   Muslimah Women in islam 

-
  YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group wanita-muslimah on the web.

To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-
  

  



-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com

RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah Mentari.

2005-11-29 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
Pak Guru yang ingin menjadi gerbang ilmu yang saya hormati,
   
  Rasa hormat saya tujukan kepada Pak Guru yang mempunyai niat yang mulia 
seperti itu  :), semoga tercapai cita-cita Pak Guru.
   
   
  Salam.
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mas Yos, 

Allah pasti memberi petunjuk kepada hamba-Nya yang mau kembali kepada-Nya (QS 
13:27). Itu janji Allah sendiri di dalam Alquran. 

Namun, jangan lupa..., bahwa Allah pun bisa hanya berupa kata yang 
diucapkan dan merupakan produk pikiran manusia. Nah, apa tidak bahaya... kalau 
cuma menyembah pikiran, dan, bukan mengabdi kepada Allah yang sebenarnya, 
Yang Haqq al-Mubiin, Yang Maha Nyata dan jelas sekali (QS 24:25); Yang Maha 
Batin dan Lahir sekaligus (QS 57:3) dan yang ke mana saja kita hadapkan diri 
kita, pasti kita menghadap kepada WAJAHNYA (QS 2:115). 

Coba bayangkan, berapa banyak orang mengucapkan iyya ka na'budu, hanya kepada 
Engkau kami beribadah. Tapi, itu cuma ungkapan orang yang lagi nyanyi.. 
hehehe 

Jadi, Mas Yos saya doakan agar tidak menyembah Allah yang merupakan produk 
angan-angan, tapi beribadah --bukan menyembah-- kepada Allah semata. Kita 
harus beriman kepada Allah yang kita saksikan, kata Imam Ali bin Abu Thalib 
kw. Artinya..., kalau kita beribadah kepada Allah yang cuma kata, yang tidak 
dapat disaksikan, waduh... jangan-jangan wewe gombel yang kita ibadahi... :-D 

Tapi, tidak usah takut... Allah memang Maha rahman dan rahim, dan saya juga 
telah menulis tafsir ALFATIHAH yang hampir 290 halaman (skg cetakan ke-6). 
Alhamdulilaah di situ diuraikan apa yang dimaksud dengan iyya ka na'budu wa 
iyya ka nasta'in. 

Selamat terus mengaji, supaya tidak berkubang di angan-angan terus 

Wassalam, 
chodjim 



-Original Message- 
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO 
WIJANARKO 
Sent: Tuesday, November 29, 2005 7:44 PM 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, 
Engkaulah Mentari. 


Semoga Allah selalu membimbing saya, 
   
  Allah adalah Allah yang menjadi sesembahan dan tempat minta pertolongan 
manusia. 
  Manusia adalah mahluk yang diciptakan oleh Allah,  manusia harus menyembah 
kepada Allah. 
   
  salam. 
  

[EMAIL PROTECTED] wrote: 
  Lho, justru saya bertanya kepada sampeyan apanya yang harus dibedakan bila 
hamba-hamba-Nya sudah berada di jannah-Nya. 

Wassalam, 
chodjim 


-Original Message- 
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO 
WIJANARKO 
Sent: Sunday, November 27, 2005 5:45 PM 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, 
Engkaulah Mentari. 


Pak Guru yang selalu mendapatkan cahaya dari Allah, 
   
  Mohon pencerahannya, 
  Apanya yang harus dibedakan apanya, ananda  koq belum jelas and 
dong.mohon penejlasan sejelas-jelasnya. 
   
  salam 

[EMAIL PROTECTED] wrote: 
  Mas Yos ingkang minulya, 

[1] Jangan menjadi Fir'aun. 
Mas.., Fir'aun itu mengatakan ana rabbukum al-a'laa, saya adalah tuhanmu 
yang maha tinggi. Wah ini bahaya, Mas. Kita ini cuma hamba, itu lho yang 
ayatnya begini: 

89: (27) Yaa ayyatuha al-nafs al-muthmainnah, (28) Irji'ii ilaa rabbiki 
raadhiyatan mardhiyyah, (29) fadkhulii fii ibaadii wadkhulii jannatii 

Bahasa Indonesianya: 
Wahai JIWA yang muthmainnah, kembalilah kepada TUHANmu dengan rela dan 
direlakan, masuklah kamu ke dalam kumpulan hamba-hamba-KU, dan masuklah ke 
dalam surga-KU. 

Lho, kalau kita sudah masuk kumpulan hamba-NYA, sudah kumpul dengan Sang Raja, 
apanya yang harus dibedakan? Ayat tersebut memohon kita sekarang ini, yang 
masih hidup ini yang dipanggil. Tapi siapa yang dipanggil oleh-NYA? Ternyata 
yang dipanggil JIWA yang sudah muthmainnah. Jadi, kita tidak boleh GeeR 
dulu :) 

[2] Akal Tunduk terhadap WAHYU berarti diam. 
Lho, mas saya ingin tahu dengan jujur, yang mana yang tunduk kepada wahyu itu? 
Wong nyatanya sampeyan saja ingin menjelaskan wahyu menurut akal sampeyan... 
hehehe... Kalau akal tunduk kepada wahyu, kita tak usah menjelaskan bunyi wahyu 
itu.., nanti malah salah besar, Mas... Iya kalau yang kita jelaskan itu benar 
seperti yang dikehendaki Allah, kalau cuma sebatas pengertian kita... kan 
berabe? 

[3] Kelemahan AKAL? 

Lho, lho, lho sampeyan keliru menjelaskan kelemahan akal, dengan mengambil 
contoh dari ayat itu. Justru Tuhan memerintahkan kepada manusia yang dikaruniai 
akal itu untuk mengerti kandungan ayat itu. Kalau akal lemah, ya tidak perlu 
lagi Mas diperintahkan dalam kata mengapa mereka tidak berpikir, tidak 
memahaminya, tidak menggunakan akalnya...dll. 

Lha, Tuhan mana sih Mas yang memerintahkan sesuatu yang tidak mungkin dipahami? 
Justru wahyu itu trigger agar manusia mengeksplorasi alam semesta ini. Namun 
demikian, pengertian 7 langit itu bukan hanya atmofer yang terdiri 7 lapisan 
itu. Ada yang mengupas 7 langit itu dengan pengertian ruang, yaitu (1) ruang 
antara bumi 

RE: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?

2005-11-29 Terurut Topik achmad.chodjim
Pada masa Pra-Islam, orang-orang Arab membeli kapur barus (kaffuur), menyan, 
dan kayu gaharu yang dibawa pedagang Nusantara dari Kepulauan Nusantara. Ingat, 
nenek-moyang kita itu orang pelaut yang gemar mengarungi lautan dengan kapal 
buatan sendiri. Produk-produk tersebut dibawa langsung ke Jazirah Arabia. Salah 
satu kata dari Nusantara yang diabadikan di Alquran adalah kaffuur.

Setelah Islam datang, dan ekspansi Islam keluar Jazirah, perdagangan semakin 
intens. Orang-orang Arab juga melakukan perdagangan internasional. Sentuhan 
dengan bangsa lain tak bisa dihindarkan karena adanya penaklukan dan 
perdagangan. Sentuhan dengan India membuat mereka mengenal teknologi rekayasa 
bangunan, dan ilmu pengetahuan. Sentuhan dengan Yunanni dan Romawi membawa 
Daulat Arab Islam kepuncak kejayaan ilmu pengetahuan. Penerjemahan 
besar-besaran dilakukan di masa daulat bani Abbasiyah. Tapi, jangan lupa, para 
ahli ilmu pengetahuan itu hampir semuanya berasal dari keturunan Persia dan 
keturunan bangsa-bangsa Asia Tengah. Jadi, yang ahli matematika, kimia, 
kedokteran, dll itu bukan ORANG ARAB. Bahkan para perawi hadis yang handal pun 
hanya satu yang berasal dari keturunan Arab yaitu Abu Dawud.

Oleh karena kemajuan peradaban itu tidak dihasilkan oleh keturunan Arab, maka 
jangan heran ketika kekuasaan Abbasiyah di baghdad dan Umayyah di Andalusia 
runtuh, runtuh pula kejayaan dunia Islam.

Maka, kita harus melakukan pribumisasi Islam dan bukan Arabisasi. Ini kalau 
kita ingin maju dan tidak tertinggal dalam gelanggang dunia ini.

Wassalam,
chodjim



-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of He-Man
Sent: Sunday, November 20, 2005 6:56 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?



Bangsa Arab itu bangsa Barbar, mereka bukan bangsa yang berbudaya.Tidak
ada literatur Arab pra islam karena bangsa Arab itu berbudaya lisan bukan
tulisan (yang jadi ukuran peradaban) ingat masalah hadis.Al Qur'an pertama
pun kan dicetak bukan oleh orang Arab.

Perdagangannya pun kebanyakan pakai sistim barter , dinar dan dirham
pada dasarnya bukan mata uang Arab tapi mata uang Parsi dan Byzantium.

Kemajuan peradaban bangsa Arab terjadi setelah mereka menaklukkan
negri-negri yang berperadaban lebih tinggi seperti persia , india juga
romawi
dimana kemudian mereka juga menemukan ghanimah berupa ilmu pengetahuan.
Sementara di sisi lain ilmu pengetahuan Eropa meredup dimulai dari penutupan
Akademi Plato pada tahun 529 sehingga banyak ilmuwan Eropa yang pergi
ke wilayah lain dan menyebarkan ilmu pengetahuannya.

Jadi kebangkitan pengetahuan di dunia Islam tidak muncul begitu saja
tapi dimulai dengan pendirian-pendirian perpustakaan dimana disana
dihimpun buku dari berbagai negri kemudian diterjemahkan dan disalin
dalam bahasa Arab.

Contoh ilmu kedokteran asalnya dari Yunani dan Parsi sementara bangsa
Arab masih pakai metode jampi-jampi (baca sejumlah hadis).Begitu juga
pengetahuan astronomi , bangunan dll, kubah masjid yang kayak bawang
itu sebenarnya adalah gaya Byzantium bukan Arab liat aja gereja dan
kadhetral di Russia dan Ukraina , ka'bah waktu itu cuma bangunan persegi
empat biasa yang dikelilingi tembok tanah liat nggak ada nilai arsitekturnya
sama sekali (makanya ada hadis orang badui kencing di masjid atau sahabat
yang sholat menghamparkan sorbannya di tanah karena panas).



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Salazar

2005-11-29 Terurut Topik Lina Dahlan
Assalamu'alaikum pak Chodjim,
Mohon pencerahan seperti apa sih budaya Indonesia itu?

Saya berharap dengan membaca uraian Bapak, semangat saya utk hidup 
bernegara hidup kembali...:-)). Soalnya sekarang ini saya gak peduli 
budaya/bangsa ini mau lenyap atau gak. Ganti dengan budaya baru, oke-
oke saja...kan semua budaya awalnya pasti baik, tapi gak mau ganti 
agama meski agama jg baik awalnya.

Wassalam,



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Donnie,
 
 Budaya itu harus terus-menerus diperbaharui bila sudah mengarah ke 
hal-hal yang merugikan warga. Kita tahu, menurut ilmu antropologi 
budaya sebenarnya merupakan produk brilian bagi keselamatan manusia 
yang hidup dalam suatu masyarakat. Dari titik awalnya, semua budaya 
pasti baik, seperti agama. Namun, dalam perkembangannya, terjadilah 
sentuhan antar budaya. Jika terjadi demikian, akan terjadi 
kemungkinan sebagai berikut:
 
 a. Budaya pendatang hilang karena kalah dengan budaya setempat.
 
 b. Budaya pendatang sama kuatnya dengan budaya setempat sehingga 
terjadi akulturasi. Hal ini banyak terjadi di Indonesia seperti 
budaya selamatan untuk orang yang sudah meninggal. Selamatan 
adalah budaya asli Jawa, tapi di Indonesia diadopsi oleh agama 
Hindu, Buddha, Islam, Kristen dan Katholik. Selamatannya tetap, tapi 
isinya [spt doa, tata ritual dsb] yang diganti.
 
 c. Budaya pendatang kuat, tapi oleh budaya setempat disaring, 
diambil yang bermanfaat saja bagi budaya setempat sehingga 
timbul asimilasi. Di sini unsur-unsur asalnya sudah lebur dan 
timbul kreasi baru, seperti sekaten di Solo. Sebenarnya sekaten 
berasal dari syahadat ain yang dilakukan ketika raja hendak 
mengislamkan warganya. Agar tidak timbul resistensi masyarakat, maka 
raja pada bulan Maulud (ini pun kreasi baru untuk bulan rabi' al-
awwal) melakukan pesta dengan gending Jawa agar masyarakat datang 
menontonnya. Lalu, di situ daya tarik Islam ditawarkan. 
 
 d. Budaya lokal hilang ditelan oleh budaya pendatang. Kalau ini 
terjadi, tinggal tunggu saja kiamatnya masyarakat tersebut!
 
 Maka, jika Islam hendak mendirikan kekhalifahan di Indonesia, ya 
tinggal tunggu saja lenyapnya bangsa ini, bangsa Indonesia ini. 
Mengapa? Karena, budaya merupakan ibu kandung atau jatidiri suatu 
masyarakat. Jika budayanya runtuh, maka masyarakat pun akan runtuh. 
Kekuatan asing akan datang melumat masyarakat yang sudah kehilangan 
jatidirinya. 
 
 Maka, kita harus selalu waspada!
 
 Wassalam,
 chodjim
 
 
 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Donnie
 Sent: Tuesday, November 29, 2005 9:56 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Salazar
 
 
 
 
 Mas Heman,
 
 Kemewahan disamping sebagai pilihan, saya pikir juga
 sebagai produk budaya.
 Kalau kita mencontoh swedia, Secara budaya memang
 mereka lebih egaliter, inequality sangat kecil, jurang
 antar kelas juga minimal.  Entah ini karena negara
 mereka sosialis, atau budaya ini yang menyebabkan
 mereka memilih sistem pemerintahan yang sosialis.
 Di Indonesia sebaliknya budaya kelas kita sangat
 kental dan masih diwariskan hingga sekarang.  Priyayi,
 ataupun Kyai merupakan kelas yang lebih tinggi dengan
 berbagai previlegenya, terlepas dari sisi apa kita
 memandangnya.   Sehingga masalah besaran secara
 nominal (ekonomi) menjadi sesuatu yang relatif. 
 Menurut mereka mungkin hal itu sudah menjadi sebuah
 kesederhanaan, melihat konstruksi sosial
 disekelilingnya yang memang lebih dari yang dia pilih
 saat ini.
 Sori, bukan membela HNW, saya tetep setuju kalau semua
 pejabat pakai Kijang.  Toh lebih menunjukan
 Nasionalisme (meskipun tetep merek jepang).
 
 donnie
 
 --- He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  Makanya saya ambil contoh Salazar seorang diktator
  yang cukup lama
  berkuasa di Portugal dengan kekuasaan mutlak
  ditangannya tapi toh dia
  tidak malu tinggal di rumah sempit dengan cuma 3
  kamar, makan di pinggir
  jalan dll padahal kalau ia mau dia bisa mendapatkan
  semuanya.
  
  Seperti saya katakan kemewahan itu bukan kebutuhan
  tapi hanya sebuah
  pilihan.Jadi tinggal di komplek pejabat yang mewah
  lalu naik sedan
  mewah dan berbagai macam kemewahan lainnya itu
  bukanlah sebuah
  kebutuhan bagi HNW tapi cuma sebuah pilihan dan dia
  telah memilihnya,
  dia telah memilih kehidupan mewah yang jauh dari
  kehidupan mayoritas
  rakyat Indonesia.
  
  - Original Message -
  From: Ambar cahyani [EMAIL PROTECTED]
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Monday, November 28, 2005 7:55 AM
  Subject: Balasan: [wanita-muslimah] Salazar
  
  
   Pak He-Man,
  
 Mungkin di negeri ini  perlu dibuat suatu
  definisi : pejabat miskin dan
  pejabat kaya. Malah untuk lebih memperjelas
  kelasnya, bisa dibuat : pejabat
  sangat miskin, pejabat miskin, pejabat sedang,
  pejabat kaya, pejabat kaya
  raya, dan pejabat luar biasa kaya raya.
  
 Menilik budaya rasan-rasan kita, rasanya agak
  manusiawi jika pada

[wanita-muslimah] Pseudoscience

2005-11-29 Terurut Topik Ari Condro
Dari diskusi pseudoscience di milis sebelah.

salam,
Ari Condro

===

Dear Milliser,

Saya justru beranggapan bahwa di Indonesia orang yang seharusnya
mampu menjunjung tinggi sumpahnya saat mendapatkan gelar dari
perguruan tinggi, kini tengah ramai-ramai melecehkan ilmunya sendiri
dan berkutat dalam pseudoscience. Bukan hanya ilmu fisika, tetapi
juga  paling ramai dalam ilmu kedokteran, ilmu psikologi, dan ilmu
pendidikan. Publikasi yang diluncurkan oleh fihak-fihak profesi
tersebut di berbagai media, baik cetak, televisi, radio maupun media
online. Ini sedikit contoh publikasi itu.
http://www.pdpersi.co.id/pdpersi/news/artikel.php3?id=200
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0308/14/inspirasi/490040.htm
http://www.glorianet.org/berita/b3196.html
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0505/08/hikmah/utama02.htm
http://www.wrm-indonesia.org/index.php?
option=contenttask=viewid=612Itemid=157

Yang ini yang terbaru, minggu lalu di Kompas, sangat spekulatif:
http://www.kompas.com//kesehatan/news/0511/21/074052.htm

Yang antara lain mengatakan bahwa amalgam yang dimiliki para ibu
karena sehari-hari terkena sinar UV dari matahari (yg katanya kini
UV makin besar karena ada lubang ozon), maka merkuri dalam amalgam
itu akan keluar dari amalgam lalu  terhirup oleh ibu hamil,  masuk
ke otak janin, meracuni, dan kelak lahir menjadi anak autis. Lalu
perlu didetoksifikasi supaya berbagai logam berat keluar dari tubuh
dengan cara pembaluran protein. Autis pun akan sembuh. Ini adalah
bohong yang berlipat-lipat mulai dari amalgam terkena UV, masuk
otak, di detoksifikasi, dan kesembuhan. Mana ada autisme sembuh.

Masih banyak lagi kalau mau disebut  satu-satu, berbagai
pseudoscience yang keluar masuk universitas dan himpunan profesi
(bahkan dipublish oleh pembesarnya), misalnya berbagai publikasi
tentang mengelus perut ibu hamil, memberi musik perut hamil, ngajak
ngomong perut hamil, begitu lahir disuguhi sign language kayak di
film Meet The Focker, masih bayi merah diajar matematika dan
membaca, agar bayinya kelak jadi smart baby  unggul dengan multiple
inteligence. Multiple Intelligence ala Howard Gardner yang menolak
IQ saja masih pseudoscience karena project zeronya sudah belasan
tahun gak pernah menghasilkan bukti empiris. Lagi pula ia
bertentangan dengan temuan-temuan ilmiah tentang keberbakatan karena
Gardner menyatakan bahwa setiap anak adalah anak berbakat yang perlu
distimulasi. Belum lagi kepingan-kepingan multiple intelligence nya
yang tidak menunjukkan adanya bukti yang terukur, jadi menyebabkan
miskonsepsi tentang inteligensia itu sendiri. Misalnya kecerdasan
motorik jadi kecerdasan menurutnya juga ada di otot, padahal di
otak. Kecerdasan emosional, emosional bukan kecerdasan, tapi
kematangan.

Yang masih pseudoscience begini justru jadi kembangan promosi
sekolah-sekolah masa kini di Indonesia, dan dibiar-biarkan
berkembang gak ada yang nggubris baik dari kelompok pemerintah
maupun MPR/DPR, undang-undang pendidikan yang disusun pun malah gak
ngikutin trend pendidikan masa kini dan gak mendasarkan diri
sedikitpun pada deklarasi salamanca yang diundangkan tahun 1994. Lha
jelas saja dasarnya pada mikir otak anak bisa diprogram.

Bahkan gara-gara ada publikasi pijit bayi supaya cerdas, muscle
touch  brain gym yang percaya bahwa jika otot diolah maka akan
memperbaiki struktur otak, maka sekarang banyak sekolah yang
mewajibkan muridnya datang jam 5 pagi saat orang masih mimpi (bangun
jam 4 pagi), buat lari-lari pagi. Setiap hari atau 2-3 kali
seminggu.

Gara-gara Gardner ini,  bukan cuma banyak pekerjaan sia-sia, tapi
justru mengundang abusing pada anak-anak.

Dalam kongresnya di China tahun lalu, teori Gardner yang
landasananya behaviuorisme (nurture. yang lalu jadi debat nature
vs nurture itu, sementara itu trend pendidikan kini adalah nature +
nurture) malah ingin merambah anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan
ditambah aplikasi teori Amstrong, maka kini banyak publikasi, jika
bakat anak distimulasi maka anak-anak yang mengalami gangguan itu
(disablilities) dengan sednirinya akan dapat mengatasi masalahnya.
jadi anak-anak yang mustinya bisa sekolah di sekolah SLB, malah
dikeluarkan, cuma buat distimulasi bakatnya agar bisa hebring kayak
Nadia anak autis savant yang idiot tetapi bisa menggambar luar biasa
(sementara itu kondisi Nadia yang begitu adalah karena
bawaan/congenital). Lho apa ini bukan dampak pseudoscience yang
justru menjerumuskan?

Gara-gara teori Gardner dan derivatnya sudah merajai kalangan
kesehatan dan pendidikan di Indonesië, maka para dokter dan
pendidik, bukannya repot membuat penelitian bagiamana pola tumbuh
kembang anak Indonesia, dan membuat tatalaksana pemeriksaan balita
secara lengkap (fisik, psikis, sosial, emosional, kognitif, dan
motorik), tetapi malah pada memperdalam pseudoscience yang dasarnya
memang sudah gak cocok dengan body of knowledgenya. Jadi balita
Indonesia malah tidak terpantau, bahkan para orang tua terprovokasi
gak boleh memvaksin anaknya nanti jadi autis.

Karena 

RE: [wanita-muslimah] Re: Salazar

2005-11-29 Terurut Topik achmad.chodjim
Wa 'alaykum assalaam wr. wb., Mbak Lina.

Budaya Indonesia tentunya bersumber dari budaya suku masing-masing. Dari budaya 
yang ada yang pernah diangkat ke tataran nasional adalah budaya GR (gotong 
royong). GR ini bisa terjadi bila kita memahami tepa slira, bisa memahami 
keadaan orang lain. Jadi, dalam hal ini tepa slira mencakup rasa toleransi dan 
apresiasi terhadap pandangan atau cara hidup orang lain.

GR juga harus ditopang oleh sikap hidup mulat sarira angrasa wani, senantiasa 
melakukan introspeksi terhadap diri sendiri, dan adanya keberanian untuk 
memberikan keteladanan dalam hidup ini.

Maka, jangan heran bila pada mulanya GR itu dikembangkan menjadi 5 sila 
daripada sila-sila Pancasila yang sudah diangkat sebagai dasar negara kesatuan 
RI, dan sampai hari ini tidak pernah dicabut atau dihapus dari UUD 1945.

Kelima sila itu sudah pasti ada di dalam budaya suku-suku yang ada di 
Indonesia. Kalau saya, yang berbudaya Jawa, kelimanya bisa diterjemahkan lagi 
dalam berbagai sikap hidup seperti:

(1) Aja dumeh, yang artinya jangan merebdahkan orang lain.

(2) Aja gumunan, artinya jangan mudah heran terhadap sesuatu yang baru.

(3) Aja melik, artinya jangan punya perasaan ingin memiliki apa yang sudah 
dimiliki orang lain.

(4) Aja iri, artinya jangan membenci orang yang dianugerahi Tuhan rezeki yang 
lebih daripada yang kita punya.

(5) Aja sirik, artinya jangan sakit hati dan menyakiti orang lain yang 
mendapatkan anugerah Tuhan.

(6) Aja sombong, artinya jangan merasa dan berperilaku lebih tinggi dari orang 
lain.

(7) Aja loba, artinya jangan terus-menerus menambah pemilikan, akhirnya punya 
orang pun disikat.

(8) Aja dendam, jangan melakukan balas dendam.

dan masih banyak lagi pelarangan. Lalu, ada perintah positif seperti:

1. Sing sugih pangapura, artinya pandai memaafkan.
2. Ing ngarsa sung tuladha, artinya kita kalau lagi dijadikan atasan harus bisa 
memberikan keteladanan bagi anak buah.
3. Ing madya mangun karsa, artinya dalam kehidupan bersama kita harus bisa 
turut serta alias berpartisipasi dalam kehidupan sosial.
4. Tut wuri handayani, artinya ketika kita sebagai orang dewasa, maka kita 
harus rela memberikan tempat yang muda, dan dari belakang kita mendorong mereka 
maju.
5. Menang tanpa ngasorake, artinya kita harus bisa menunjukkan keunggulan atau 
kejayaan tanpa mempermalukan pihak lain.
6. Sekti tanpa aji, artinya dalam hidup ini kita harus bisa unggul tanpa harus 
menunjukkan kekuatan yang membuat orang lain ketakutan.
7. Nglurug tanpa bala, artinya dalam menyelesaikan persoalan di antara sesama 
kita tidak perlu membawa bala bantuan yang pada akhirnya memicu keributan.
8. Melu andarbeni, artinya semua hak milik masyarakat harus dijaga baik-baik 
seolah-olah itu kepunyaan kita sendiri.
Dan, masih banyak lagi yang jika diuraikan bisa memerlukan satu kitab suci 
tersendiri... :)

Wassalam,
chodjim



-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan
Sent: Wednesday, November 30, 2005 11:42 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar


Assalamu'alaikum pak Chodjim,
Mohon pencerahan seperti apa sih budaya Indonesia itu?

Saya berharap dengan membaca uraian Bapak, semangat saya utk hidup 
bernegara hidup kembali...:-)). Soalnya sekarang ini saya gak peduli 
budaya/bangsa ini mau lenyap atau gak. Ganti dengan budaya baru, oke-
oke saja...kan semua budaya awalnya pasti baik, tapi gak mau ganti 
agama meski agama jg baik awalnya.

Wassalam,



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Donnie,
 
 Budaya itu harus terus-menerus diperbaharui bila sudah mengarah ke 
hal-hal yang merugikan warga. Kita tahu, menurut ilmu antropologi 
budaya sebenarnya merupakan produk brilian bagi keselamatan manusia 
yang hidup dalam suatu masyarakat. Dari titik awalnya, semua budaya 
pasti baik, seperti agama. Namun, dalam perkembangannya, terjadilah 
sentuhan antar budaya. Jika terjadi demikian, akan terjadi 
kemungkinan sebagai berikut:
 
 a. Budaya pendatang hilang karena kalah dengan budaya setempat.
 
 b. Budaya pendatang sama kuatnya dengan budaya setempat sehingga 
terjadi akulturasi. Hal ini banyak terjadi di Indonesia seperti 
budaya selamatan untuk orang yang sudah meninggal. Selamatan 
adalah budaya asli Jawa, tapi di Indonesia diadopsi oleh agama 
Hindu, Buddha, Islam, Kristen dan Katholik. Selamatannya tetap, tapi 
isinya [spt doa, tata ritual dsb] yang diganti.
 
 c. Budaya pendatang kuat, tapi oleh budaya setempat disaring, 
diambil yang bermanfaat saja bagi budaya setempat sehingga 
timbul asimilasi. Di sini unsur-unsur asalnya sudah lebur dan 
timbul kreasi baru, seperti sekaten di Solo. Sebenarnya sekaten 
berasal dari syahadat ain yang dilakukan ketika raja hendak 
mengislamkan warganya. Agar tidak timbul resistensi masyarakat, maka 
raja pada bulan Maulud (ini pun kreasi baru untuk bulan rabi' al-
awwal) melakukan pesta dengan gending Jawa agar masyarakat 

[wanita-muslimah] Re: SI yang mana?

2005-11-29 Terurut Topik Mia
Di antara akhir abad 18 dan awal 19, di tengah sakitnya Turki 
Ottoman terjadilah 'reformasi Islam' di jazirah Arab, yang pada 
kenyataannnya merupakan 'reformasi Arab jazirah'.  Apapun pendapat 
kita sekarang ini tentang KSA dan Wahabi, kenyataannya pada waktu 
itu gerakan tsb dianggap sebagai gerakan reformasi di kawasan yang 
dianggap paling bersih di dunia Islam - dibandingkan dengan kerajaan 
Islam (Turki) yang korup. 

Bahkan saya ingat di salah satu pelem tua karya Asrul Sani (?), di 
akhir cerita 'jagoan Minang' itu berlayar ke Saudi Arabia. Dalam 
konteksnya seolah-olah keberangkatannya ke Saudi Arabia merupakan 
jawaban atau solusi dari problem penjajah dan adat.

Gerakan reformasi Wahabi, walaupun menyegarkan, tapi sudah terbaca 
dari awal, yaitu gerakan konservatism keagamaan (i.e ortodox).  
Konservatisme agama nggak pernah sehat dalam jangka panjang, karena 
semangat agama pada dasarnya anti kemapanan (status quo). 

Lesson learned: Gerakan reformasi (Islam) di Indonesia nggak boleh 
terlena dalam konservatism, contohnya kiprah semacam HTI - kasih 
contoh langsung saja supaya pada nggak salah paham, dengan konsep 
Khalifah dan SI-nya yang konservatif dan di awang-awang itu. Apalagi 
kalau disertai dengan strategi organisatoris dan social engineering -
ini jadi runyam. Kalau gerakan Hitler di Jerman itu bahaya, maka 
gerakan HTI di Indonesia itu runyam - soale aku nggak percaya orang 
Indonesia bisa disiplin dalam implementasi kayak Jerman..hahaha...

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Oleh karena kemajuan peradaban itu tidak dihasilkan oleh keturunan 
Arab, maka jangan heran ketika kekuasaan Abbasiyah di baghdad dan 
Umayyah di Andalusia runtuh, runtuh pula kejayaan dunia Islam.
 
 Maka, kita harus melakukan pribumisasi Islam dan bukan Arabisasi. 
Ini kalau kita ingin maju dan tidak tertinggal dalam gelanggang 
dunia ini.
 
 Wassalam,
 chodjim
 






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Salazar

2005-11-29 Terurut Topik muizof
lho sejak kapan pak Chojim jadi Penatar P4 (pedoman penghayatan dan 
pengamalan pancasila) ???

Salam
Abdul Mu'iz

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wa 'alaykum assalaam wr. wb., Mbak Lina.
 
 Budaya Indonesia tentunya bersumber dari budaya suku masing-masing. 
Dari budaya yang ada yang pernah diangkat ke tataran nasional adalah 
budaya GR (gotong royong). GR ini bisa terjadi bila kita 
memahami tepa slira, bisa memahami keadaan orang lain. Jadi, dalam 
hal ini tepa slira mencakup rasa toleransi dan apresiasi terhadap 
pandangan atau cara hidup orang lain.
 
 GR juga harus ditopang oleh sikap hidup mulat sarira angrasa 
wani, senantiasa melakukan introspeksi terhadap diri sendiri, dan 
adanya keberanian untuk memberikan keteladanan dalam hidup ini.
 
 Maka, jangan heran bila pada mulanya GR itu dikembangkan menjadi 5 
sila daripada sila-sila Pancasila yang sudah diangkat sebagai dasar 
negara kesatuan RI, dan sampai hari ini tidak pernah dicabut atau 
dihapus dari UUD 1945.
 
 Kelima sila itu sudah pasti ada di dalam budaya suku-suku yang ada 
di Indonesia. Kalau saya, yang berbudaya Jawa, kelimanya bisa 
diterjemahkan lagi dalam berbagai sikap hidup seperti:
 
 (1) Aja dumeh, yang artinya jangan merebdahkan orang lain.
 
 (2) Aja gumunan, artinya jangan mudah heran terhadap sesuatu yang 
baru.
 
 (3) Aja melik, artinya jangan punya perasaan ingin memiliki apa 
yang sudah dimiliki orang lain.
 
 (4) Aja iri, artinya jangan membenci orang yang dianugerahi Tuhan 
rezeki yang lebih daripada yang kita punya.
 
 (5) Aja sirik, artinya jangan sakit hati dan menyakiti orang lain 
yang mendapatkan anugerah Tuhan.
 
 (6) Aja sombong, artinya jangan merasa dan berperilaku lebih tinggi 
dari orang lain.
 
 (7) Aja loba, artinya jangan terus-menerus menambah pemilikan, 
akhirnya punya orang pun disikat.
 
 (8) Aja dendam, jangan melakukan balas dendam.
 
 dan masih banyak lagi pelarangan. Lalu, ada perintah positif 
seperti:
 
 1. Sing sugih pangapura, artinya pandai memaafkan.
 2. Ing ngarsa sung tuladha, artinya kita kalau lagi dijadikan 
atasan harus bisa memberikan keteladanan bagi anak buah.
 3. Ing madya mangun karsa, artinya dalam kehidupan bersama kita 
harus bisa turut serta alias berpartisipasi dalam kehidupan sosial.
 4. Tut wuri handayani, artinya ketika kita sebagai orang dewasa, 
maka kita harus rela memberikan tempat yang muda, dan dari belakang 
kita mendorong mereka maju.
 5. Menang tanpa ngasorake, artinya kita harus bisa menunjukkan 
keunggulan atau kejayaan tanpa mempermalukan pihak lain.
 6. Sekti tanpa aji, artinya dalam hidup ini kita harus bisa unggul 
tanpa harus menunjukkan kekuatan yang membuat orang lain ketakutan.
 7. Nglurug tanpa bala, artinya dalam menyelesaikan persoalan di 
antara sesama kita tidak perlu membawa bala bantuan yang pada 
akhirnya memicu keributan.
 8. Melu andarbeni, artinya semua hak milik masyarakat harus dijaga 
baik-baik seolah-olah itu kepunyaan kita sendiri.
 Dan, masih banyak lagi yang jika diuraikan bisa memerlukan satu 
kitab suci tersendiri... :)
 
 Wassalam,
 chodjim
 
 
 
 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan
 Sent: Wednesday, November 30, 2005 11:42 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar
 
 
 Assalamu'alaikum pak Chodjim,
 Mohon pencerahan seperti apa sih budaya Indonesia itu?
 
 Saya berharap dengan membaca uraian Bapak, semangat saya utk hidup 
 bernegara hidup kembali...:-)). Soalnya sekarang ini saya gak 
peduli 
 budaya/bangsa ini mau lenyap atau gak. Ganti dengan budaya baru, 
oke-
 oke saja...kan semua budaya awalnya pasti baik, tapi gak mau ganti 
 agama meski agama jg baik awalnya.
 
 Wassalam,
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Mas Donnie,
  
  Budaya itu harus terus-menerus diperbaharui bila sudah mengarah 
ke 
 hal-hal yang merugikan warga. Kita tahu, menurut ilmu antropologi 
 budaya sebenarnya merupakan produk brilian bagi keselamatan manusia 
 yang hidup dalam suatu masyarakat. Dari titik awalnya, semua budaya 
 pasti baik, seperti agama. Namun, dalam perkembangannya, terjadilah 
 sentuhan antar budaya. Jika terjadi demikian, akan terjadi 
 kemungkinan sebagai berikut:
  
  a. Budaya pendatang hilang karena kalah dengan budaya setempat.
  
  b. Budaya pendatang sama kuatnya dengan budaya setempat sehingga 
 terjadi akulturasi. Hal ini banyak terjadi di Indonesia seperti 
 budaya selamatan untuk orang yang sudah meninggal. Selamatan 
 adalah budaya asli Jawa, tapi di Indonesia diadopsi oleh agama 
 Hindu, Buddha, Islam, Kristen dan Katholik. Selamatannya tetap, 
tapi 
 isinya [spt doa, tata ritual dsb] yang diganti.
  
  c. Budaya pendatang kuat, tapi oleh budaya setempat disaring, 
 diambil yang bermanfaat saja bagi budaya setempat sehingga 
 timbul asimilasi. Di sini unsur-unsur asalnya sudah lebur dan 
 timbul kreasi baru, seperti sekaten di Solo. 

RE: [wanita-muslimah] Re: Salazar

2005-11-29 Terurut Topik achmad.chodjim
Baru saja, karena Mbak Lina bertanya tentang budaya. Kalau yang ini sih bukan 
P-4 tapi pengajaran akhlak yang sudah membumi di Nusantara umumnya, dan di Jawa 
khususnya sebelumnya...

:)

Salam,
chodjim


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of muizof
Sent: Wednesday, November 30, 2005 1:02 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar


lho sejak kapan pak Chodjim jadi Penatar P4 (pedoman penghayatan dan 
pengamalan pancasila) ???

Salam
Abdul Mu'iz

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wa 'alaykum assalaam wr. wb., Mbak Lina.
 
 Budaya Indonesia tentunya bersumber dari budaya suku masing-masing. 
Dari budaya yang ada yang pernah diangkat ke tataran nasional adalah 
budaya GR (gotong royong). GR ini bisa terjadi bila kita 
memahami tepa slira, bisa memahami keadaan orang lain. Jadi, dalam 
hal ini tepa slira mencakup rasa toleransi dan apresiasi terhadap 
pandangan atau cara hidup orang lain.
 
 GR juga harus ditopang oleh sikap hidup mulat sarira angrasa 
wani, senantiasa melakukan introspeksi terhadap diri sendiri, dan 
adanya keberanian untuk memberikan keteladanan dalam hidup ini.
 
 Maka, jangan heran bila pada mulanya GR itu dikembangkan menjadi 5 
sila daripada sila-sila Pancasila yang sudah diangkat sebagai dasar 
negara kesatuan RI, dan sampai hari ini tidak pernah dicabut atau 
dihapus dari UUD 1945.
 
 Kelima sila itu sudah pasti ada di dalam budaya suku-suku yang ada 
di Indonesia. Kalau saya, yang berbudaya Jawa, kelimanya bisa 
diterjemahkan lagi dalam berbagai sikap hidup seperti:
 
 (1) Aja dumeh, yang artinya jangan merebdahkan orang lain.
 
 (2) Aja gumunan, artinya jangan mudah heran terhadap sesuatu yang 
baru.
 
 (3) Aja melik, artinya jangan punya perasaan ingin memiliki apa 
yang sudah dimiliki orang lain.
 
 (4) Aja iri, artinya jangan membenci orang yang dianugerahi Tuhan 
rezeki yang lebih daripada yang kita punya.
 
 (5) Aja sirik, artinya jangan sakit hati dan menyakiti orang lain 
yang mendapatkan anugerah Tuhan.
 
 (6) Aja sombong, artinya jangan merasa dan berperilaku lebih tinggi 
dari orang lain.
 
 (7) Aja loba, artinya jangan terus-menerus menambah pemilikan, 
akhirnya punya orang pun disikat.
 
 (8) Aja dendam, jangan melakukan balas dendam.
 
 dan masih banyak lagi pelarangan. Lalu, ada perintah positif 
seperti:
 
 1. Sing sugih pangapura, artinya pandai memaafkan.
 2. Ing ngarsa sung tuladha, artinya kita kalau lagi dijadikan 
atasan harus bisa memberikan keteladanan bagi anak buah.
 3. Ing madya mangun karsa, artinya dalam kehidupan bersama kita 
harus bisa turut serta alias berpartisipasi dalam kehidupan sosial.
 4. Tut wuri handayani, artinya ketika kita sebagai orang dewasa, 
maka kita harus rela memberikan tempat yang muda, dan dari belakang 
kita mendorong mereka maju.
 5. Menang tanpa ngasorake, artinya kita harus bisa menunjukkan 
keunggulan atau kejayaan tanpa mempermalukan pihak lain.
 6. Sekti tanpa aji, artinya dalam hidup ini kita harus bisa unggul 
tanpa harus menunjukkan kekuatan yang membuat orang lain ketakutan.
 7. Nglurug tanpa bala, artinya dalam menyelesaikan persoalan di 
antara sesama kita tidak perlu membawa bala bantuan yang pada 
akhirnya memicu keributan.
 8. Melu andarbeni, artinya semua hak milik masyarakat harus dijaga 
baik-baik seolah-olah itu kepunyaan kita sendiri.
 Dan, masih banyak lagi yang jika diuraikan bisa memerlukan satu 
kitab suci tersendiri... :)
 
 Wassalam,
 chodjim
 
 
 
 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan
 Sent: Wednesday, November 30, 2005 11:42 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar
 
 
 Assalamu'alaikum pak Chodjim,
 Mohon pencerahan seperti apa sih budaya Indonesia itu?
 
 Saya berharap dengan membaca uraian Bapak, semangat saya utk hidup 
 bernegara hidup kembali...:-)). Soalnya sekarang ini saya gak 
peduli 
 budaya/bangsa ini mau lenyap atau gak. Ganti dengan budaya baru, 
oke-
 oke saja...kan semua budaya awalnya pasti baik, tapi gak mau ganti 
 agama meski agama jg baik awalnya.
 
 Wassalam,
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Mas Donnie,
  
  Budaya itu harus terus-menerus diperbaharui bila sudah mengarah 
ke 
 hal-hal yang merugikan warga. Kita tahu, menurut ilmu antropologi 
 budaya sebenarnya merupakan produk brilian bagi keselamatan manusia 
 yang hidup dalam suatu masyarakat. Dari titik awalnya, semua budaya 
 pasti baik, seperti agama. Namun, dalam perkembangannya, terjadilah 
 sentuhan antar budaya. Jika terjadi demikian, akan terjadi 
 kemungkinan sebagai berikut:
  
  a. Budaya pendatang hilang karena kalah dengan budaya setempat.
  
  b. Budaya pendatang sama kuatnya dengan budaya setempat sehingga 
 terjadi akulturasi. Hal ini banyak terjadi di Indonesia seperti 
 budaya selamatan untuk orang yang sudah meninggal. 

[wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan

2005-11-29 Terurut Topik Chae
Pak Sutiyoso,

Tidaklah demikian, ini sekedar menjelaskan bahwa seandainya keinginan
untuk berSI mau di wujudkan harus benar-benar SI yang berlandaskan
akar budaya kita sendiri. Karena hanya dengan akar budaya kita sendiri
maka SI itu akan benar-benar sesuai dengan apa yang kita butuhkan.

Faktanya kan sudah di urai baik oleh Mba Meilany, Pak Sabri dan juga
Pak Chodjim bahwa Syariat Islam yang di implemntasikan di zaman Rasul
sendiri tidak terlepas dari pengaruh dan berasal dari akar budaya
arab. Mencontoh secara membabi buta model dan bentuk SI dari zaman
Rasul sama saja kita menghapur akar budaya bangsa kita sendiri dan
menggantikan nya dengan akar budaya arab. Sedangkan akar budaya adalah
sesuatu yang lahir dari kondisi, keadaan, pengalaman bangsa itu
sendiri dan ini merupakan jati diri yang tidak boleh dihilangkan.

Menghilangkan jati diri bangsa justru akan memusnahkan keberadaan
bangsanya, enggak heran jika penerapan SI di Aceh yang berakar dari
budaya di luar Aceh malah membuat susah rakyat aceh sendiri bisa-bisa
bangsa aceh hancur dengan SI yang diterapkan sekarang ini.

Aceh memang terkenal dengan gelar serambi Mekah yang menandakan
bahwa ajaran Islam berkembang dengan pesar dan menjadi bagian dari
sebagian besar rakyat Aceh. Hanya saja sejak Islam datang ke Aceh
tidak serta merta menggusur akar budaya aceh, tetap aceh bertahan
dengan jati dirinya, dengan akar budayanya sendiri aceh mampu bertahan
dan menjadi bangsa yang kuat.

Coba dilihat walau ajaran Islam betul-betul menjadi bagian hidup
rakyat aceh tapi tidak serta merta perempuan aceh langsung di jilbabin
model wanita arab. Cut nya dien salah seorang pahlawan dari aceh pun
tidak berjilbab, berkerudung memang betul tapi tidak serta berjilbab
karena jilbab tidak ada dalam akar budaya aceh.

Chae 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Semoga pembicaraan ini tidak mengarah kepada ajakan untuk membenci
bahasa Arab karena Al Qur'an diwahyukan dengan bahasa Arab. Gebyah
uyah membenci suatu bangsa, kebudayaan juga kurang bijaksana, mohon
direnungkan.

   salam.
 
 st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Kok jadi ngarab lagi :=))
 
 Sesungguhnya kita semua wajib untuk napak tilas jejak nenek moyang 
 kita. Seperti yg di posting Bung Ary [bukan arcon] sesepuh kita sudah 
 membuat langkah bagus dengan mengadaptasi masalah hukum waris. Norma 
 agama [islam] diikuti, namun negosiasi-negosiasi dan kesepakatan demi 
 kemshlahatan orang banyak dilakukan.
 
 Hanya saja istilah 'KAFFAH' sering dimaknai sangat kaku, kalo ndak 
 'phlek' seperti langkah Kanjeng Nabi, artinya bid'ah, salah, perlu 
 dieliminir, minimal dicaci maki atau dihujat. Kanjeng Nabi yang 
 berperilaku dan bersikap flamboyan dan agung diyakini tidak 
 menghendaki demikian. Beliau adalah sosok yg arif bijaksana, luwes dan 
 penuh pengertian.
 
 Jaman nenek kita, tidak kurang manusia berpengetahuan agama sangat 
 luas, mereka berangkat belajar ke tanah suci Makkah naik kapal api 
 [bukan kopi lho...] pulang tidak serta merta merazia jilbab, ndak mau 
 salaman dengan lawan jenis dan kelakuan aneh lainnya. Di aceh, gambar2 
 ratu kesohor ndak ada yg pake jilbab, padahal dengan pasti bisa 
 dijejaki mereka menjalankan syariat Islam dengan teguh.
 
 sudah saatnya dikembangkan Islam Nusantara yg humanis, berwajah penuh 
 senyum persahabatan, cinta damai dan cinta kemerdekaan.
 
 salam
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED]
 ... wrote:
 
  benar sekali Mba Mei, akar budaya kita ini jelas-jelas lebih baik
  daripada akar budaya arab (kenyataanya memang demikian) tapi kenapa
  kalau soal menjadi muslim kita sering kali minder dengan orang-orang
  arab. Takut enggak kelihatan muslim atau dipandang islamnya kurang
  afdol sering kali di embel-embeli dengan budaya arab kalau tidak 
 cara
  berpakaian maka dari bahasa yang digunakan campur dengan arab-
 araban.
  Seharusnya kita bangga untuk jadi muslim Indonesia dengan segala 
 akar
  budaya kita sendiri.
  
  Semisal yang dicontohkan Mba meilany dalam akar budaya kita ini
  kedudukan ayah dan ibu itu sudah berimbang, yang saya tahu ada dalam
  pribahasa sunda yang kira-kira bunyinya seperti ini..munjung ulah 
 ka
  gunung..muja ulah ka sagara tapi munjung mah kudu ka indung muja 
 kudu
  ka bapa. Atau pribahasa lainya seperti..Indung tangkal rahayu Bapa
  tangkal darajat..
  
  Beda dengan akar budaya arab dimana Ibu itu tidak mempunyai nilai 
 dan
  kedudukan apapun bahkan seorang Ibu bisa diwariskan menjadi hak 
 milik
  seorang anak. Maka dari itu Nabi mengadakan perubahan atau koreksi
  terhadap akar budaya bangsa arab pada waktu itu. Qur'an sendiri
  menyatakan bahwa kedudukan Bapa dan Ibu itu sama (Qs.2:83,4:36 dll).
  Tapi tentu saja tidak bisa serta merta Nabi mengatakan bahwa 
 kedudukan
  Ibu dan ayah sama, mengingat kedudukan Ibu sendiri di dalam budaya
  arab begitu terpuruk maka kemudian Nabi mensosialisasikan persamaan
  kedudukan Ibu dan Bapa ini 

Re: [wanita-muslimah] Re: Salazar

2005-11-29 Terurut Topik Ari Condro
Pak Muiz memang jagoan nyentil - wahai jagoan pos, lama banar tak basuo ...
:))

Btw, saya jadi ingat pelajaran Kenusantaraan dan Bela Negara jaman SLTA
dulu, ada prinsip prinsip yg dilestarikan menjadi pribadi prajurit dan
korpri ...  saya membuat jembatan keledai - TIITWASBAPRAGELA   lebih
dari separuhnya sudah diungkap oleh cak chodjim ...

Tut Wuri Handayani
Ing Madyo Mangun Karso
Ing Ngarso Sung Tulodo
Waspada
Balaka
Prasojo
Gemi Nastiti
La .  haiyyah lupa ...  :P

Pramuka banget deh   kesehariannya sih, pelajaran yg diberikan secara
ideologis, doktriner dan hapalan gak bisa masuk ke hati.  Meskipun di jaman
itu ada semangat baca sampai ngelotok riwayat hidup sudirman, ki hajar
dewantoro plus special concern pada sosok wahidin sudirohusodo dan dr cipto
mangunkusumo.  Dalam keseharian kita belajar kesederhanaan, kekerasan hati
untuk mencapai tujuan dan kesabaran seorang yg lebih senior pada yg masih
ijo lumut, lewat kisah hidup, pergaulan dan cerita cerita dari para tentara
senior eks pelatih yg beberapa diantaranya punya pengalaman asam garam di
front depat dalam pertempuran dan penyusupan di Irian jaya, perbatasan
kalimantan malaysia ketika masa konfrontasi, hal hal semacam itu.




Belakangan ketika memperdalam konsep kepemimpinan jawa kita akan bertemu
astabrata [ yg justru tidak diajarkan di pelajaran kenusantaraan heran kan
... yg diajarkan dalam kepemimpinan justru konsep konsep barat model nature
and nurture - apakah pemimpin diciptakan, apakah pemimpin itu given, apakah
merupakan proses dari kedua hal itu ..?] - yg penamaannya dicontek oleh
ideolog tentara untuk kewaspadaan dan ketahanan nasional -  konsep tri gatra
dan panca gatra.  eniwei, astabrata, berisikan penjabaran sifat sifat 8
benda alam - namun dirujuk pula pada personifikasi sifat dewa dewa tertentu
sesuai mitologi jawa.  ada sifat api, air, tanah, langit, udara,    gitu
gitulah ... jadi ingat herni yg pengen makein sifat sifat unsur alam buat
anak nya he he he ...

Jaman sekarang ada dua konsep kepemimpinan yg menurut saya sangat menarik -
thick face, black heart ala kiasu ..  dan model kepemimpinan dan pionir
kewirausahaan ala rich dad, poor dad nya Kiyosaki, dare to success nya Billi
P.S Lim ...

Yg kalau dalam kisah kisah lokal bisa kita temukan dalam perwajahan joko
tingkir, sutowijoyo, [thick face, black heart], sementara kalau msalah
pembangunan empire bisnis kayaknya masih berkutat tangan para taipan 
modelnya yusuf kalla, bakri dan siapa tuh yg jadi gub gorontalo ?  belum
bisa menghasilkan wacana yg mencerahkan.  jadi konsultan semcam bondan
winarno, gede prama, hermawan kertajaya, rhenald kasali masih leading dalam
hal ini.


salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]

Baru saja, karena Mbak Lina bertanya tentang budaya. Kalau yang ini sih
bukan P-4 tapi pengajaran akhlak yang sudah membumi di Nusantara umumnya,
dan di Jawa khususnya sebelumnya...

:)

Salam,
chodjim





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Salazar

2005-11-29 Terurut Topik Lina Dahlan
Assalamu'alaikum pak Chodjim,
Makasih, sangat menyejukkan dan pelajaran falsafah hidup yang 
tinggi. Sayangnya saya kurang baca cerita2 literatur Jawa jadi 
kurang bisa 'ngebayangin' kayak kalau saya baca bukunya Kho Ping Hoo 
yang juga penuh pelajaran falsafah hidup...:-). Sayangnya juga, ini 
tidak membantu saya tuk menghidupkan semangat saya hidup bernegara, 
kecuali semangat mempelajari falsafah jawa...:-)

Jadi, memang sulit ya memberi definisi apa itu Budaya Indonesia. 
Kalau budaya dari suku Jawa ini lenyap, gak berarti Indonesia ini 
lenyap kan?.

Begitu juga, andai kekhalifahan ini berdiri di Indonesia, gak 
berarti Indonesia ini lenyap karena budaya kekhalifahan (yang akan 
didirikan oleh Islam ???) ini akan menggusur budaya Indonesia dan 
ini juga karena budaya Indonesia itu gak bisa dirumuskan dengan 
mudah. 

Mengapa ya kita takut dengan kekhalifahan? Apakah dengan budaya 
sekarang yang ada di Indonesia ini, Budaya Indonesia itu dianggap 
ada?

Duh bingung nih merumuskan kebingunganku sendiri...:-)
Sapa yang bisa bantu menghilangkan kebingungan saya ini, tolong dong?

wassalam,
orangbingung

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wa 'alaykum assalaam wr. wb., Mbak Lina.
 
 Budaya Indonesia tentunya bersumber dari budaya suku masing-
masing. Dari budaya yang ada yang pernah diangkat ke tataran 
nasional adalah budaya GR (gotong royong). GR ini bisa terjadi 
bila kita memahami tepa slira, bisa memahami keadaan orang lain. 
Jadi, dalam hal ini tepa slira mencakup rasa toleransi dan apresiasi 
terhadap pandangan atau cara hidup orang lain.
 
 GR juga harus ditopang oleh sikap hidup mulat sarira angrasa 
wani, senantiasa melakukan introspeksi terhadap diri sendiri, dan 
adanya keberanian untuk memberikan keteladanan dalam hidup ini.
 
 Maka, jangan heran bila pada mulanya GR itu dikembangkan menjadi 5 
sila daripada sila-sila Pancasila yang sudah diangkat sebagai dasar 
negara kesatuan RI, dan sampai hari ini tidak pernah dicabut atau 
dihapus dari UUD 1945.
 
 Kelima sila itu sudah pasti ada di dalam budaya suku-suku yang ada 
di Indonesia. Kalau saya, yang berbudaya Jawa, kelimanya bisa 
diterjemahkan lagi dalam berbagai sikap hidup seperti:
 
 (1) Aja dumeh, yang artinya jangan merebdahkan orang lain.
 
 (2) Aja gumunan, artinya jangan mudah heran terhadap sesuatu yang 
baru.
 
 (3) Aja melik, artinya jangan punya perasaan ingin memiliki apa 
yang sudah dimiliki orang lain.
 
 (4) Aja iri, artinya jangan membenci orang yang dianugerahi Tuhan 
rezeki yang lebih daripada yang kita punya.
 
 (5) Aja sirik, artinya jangan sakit hati dan menyakiti orang lain 
yang mendapatkan anugerah Tuhan.
 
 (6) Aja sombong, artinya jangan merasa dan berperilaku lebih 
tinggi dari orang lain.
 
 (7) Aja loba, artinya jangan terus-menerus menambah pemilikan, 
akhirnya punya orang pun disikat.
 
 (8) Aja dendam, jangan melakukan balas dendam.
 
 dan masih banyak lagi pelarangan. Lalu, ada perintah positif 
seperti:
 
 1. Sing sugih pangapura, artinya pandai memaafkan.
 2. Ing ngarsa sung tuladha, artinya kita kalau lagi dijadikan 
atasan harus bisa memberikan keteladanan bagi anak buah.
 3. Ing madya mangun karsa, artinya dalam kehidupan bersama kita 
harus bisa turut serta alias berpartisipasi dalam kehidupan sosial.
 4. Tut wuri handayani, artinya ketika kita sebagai orang dewasa, 
maka kita harus rela memberikan tempat yang muda, dan dari belakang 
kita mendorong mereka maju.
 5. Menang tanpa ngasorake, artinya kita harus bisa menunjukkan 
keunggulan atau kejayaan tanpa mempermalukan pihak lain.
 6. Sekti tanpa aji, artinya dalam hidup ini kita harus bisa unggul 
tanpa harus menunjukkan kekuatan yang membuat orang lain ketakutan.
 7. Nglurug tanpa bala, artinya dalam menyelesaikan persoalan di 
antara sesama kita tidak perlu membawa bala bantuan yang pada 
akhirnya memicu keributan.
 8. Melu andarbeni, artinya semua hak milik masyarakat harus dijaga 
baik-baik seolah-olah itu kepunyaan kita sendiri.
 Dan, masih banyak lagi yang jika diuraikan bisa memerlukan satu 
kitab suci tersendiri... :)
 
 Wassalam,
 chodjim
 
 
 
 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan
 Sent: Wednesday, November 30, 2005 11:42 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar
 
 
 Assalamu'alaikum pak Chodjim,
 Mohon pencerahan seperti apa sih budaya Indonesia itu?
 
 Saya berharap dengan membaca uraian Bapak, semangat saya utk hidup 
 bernegara hidup kembali...:-)). Soalnya sekarang ini saya gak 
peduli 
 budaya/bangsa ini mau lenyap atau gak. Ganti dengan budaya baru, 
oke-
 oke saja...kan semua budaya awalnya pasti baik, tapi gak mau ganti 
 agama meski agama jg baik awalnya.
 
 Wassalam,
 
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 
  Mas Donnie,
  
  Budaya itu harus terus-menerus diperbaharui bila sudah mengarah 
ke 
 hal-hal yang merugikan warga. Kita tahu, menurut ilmu 

[wanita-muslimah] Re: Kebutuhan adalah dasar syariat

2005-11-29 Terurut Topik Chae
Kebutuhan itu tidak terlepas dari keinginan tapi keinginan kan belum
tentu kebutuhan..iya kan Mba Mei?;) Lagi pula keinginan itu kan
pilihan sedangkan kebutuhan bukan pilihan tapi keharusan.

Kalau jilbab itu menjadi keinginan maka dasarnya adalah pilihan tapi
apakah jilbab itu suatu kebutuhan sehingga dasarnya keharusan???

Jilbab khusus di sawah..boleh juga tapi tetap pilihan ya Mba;)

Chae


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Nisadear,
 Ini kok seperti membandingkan antara 'kebutuhan' dan 'keinginan'
 Antara yg 'penting' dengan yg 'mendesak'  - seperti kata Edward de Bono.
 :-)
 
 Memeluk agama, memegang teguh tradisi, adat istiadat, etika itu
menyangkut 
 soal kepercayaan - keyakinan.
 Agama sebenernya lebih kepada kepentingan diri sendiri, ketenangan
batin pribadi.
 Jika kita sendirian, solat nggak pake mukena, ambil air sembahyang
juga ngirit karena hemat 
 air, rokaatnya ngaco kan ndak apa2, ndak ada yg akan protes :
Sholatnya gak sah!
 Allah juga gak akan menghukum. Seperti orang betawi bilang : dosa
itu gak bejendol :-)
 Apakah kita akan jadi seperti pinokio ? Allah itu Maha Pemaaf , Maha
Pengasih, Maha Penyayang :-)  
 
 Tapi kalo sudah menyangkut kehidupan bermasyarakat -horisontal -
hablun minannaas,
 ini yg repot. Ada sanksi [sosial] yg di timpakan pada kita, rasanya
jauh lebih sakit daripada 
 nggak solat, nggak puasa yg gak ketauan.
 Hal2 yg gak logis, nggak praktis, mengada-ada bisa jadi masalah.
 
 Makanya hal2 yg kita anggap bukan kebutuhan mendasar bisa saja jadi
kewajiban, keharusan
 jika sudah hidup bermasyarakat.
 Melanggar adat, diusir
 Melanggar syariah agama, dibilang JIL :-) - nanti ditakut2-i,
rumahnya di rusak.
 Melanggar etika -sopansantun, diomongin sekampung
 
 Kalo orang minang bilang : Di mana bumi dipijak, langit dijunjung,
air disauk, ranting di patah, disitu adat
 dipakai, lazim dituruti
 Begitu kan?
 Btw,
 sekarang kan juga ada jilbab yg praktis tinggal di selongsongin ke
kepala.
 Kebutuhan akan jilbab yg gak ribet, pake peniti segala : menumbuhkan
kreatifitas, pasar baru, ide baru :-))
 Mengapa gak diciptakan juga pakaian untuk para petani yg muslimah.
Pangsa pasarnya ada, di NAD
 
 Salam
 l.meilany
   - Original Message - 
   From: Chae 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, November 28, 2005 10:24 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Kebutuhan adalah dasar syariat
 
 
   Mba Meilany,
 
   Memang bisa saja di buat kostum khusus yang memenuhi syarat jilbab
   untuk para ibu-ibu yang beraktifitas di sawah, hanya saja apa kostum
   ini memang diperlukan atau dibutuhkan oleh para Ibu-ibu. Setuju enggak
   kalau dasar dari syariat adalah faktor kebutuhan. Tanpa adanya faktor
   kebutuhan maka syariat itu gugur dengan sendirinya atau mengalami
   expire dalam bentuknya;)
 
   Chae
 
 
 
 
 
 
   Milis Wanita Muslimah
   Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
masyarakat.
   Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
   ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
   Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
   Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
   Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
   This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment  
   Yahoo! Groups Links
 
 
 

 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Second International Conference on Islamic Banking:Risk Management, Regulation and Supervision organised by Bank Negara Malaysia, the Islamic Development Bank, Islamic Research and T

2005-11-29 Terurut Topik Dodik S
Second International Conference on Islamic Banking:Risk Management, Regulation 
and Supervision organised by Bank Negara Malaysia, the Islamic Development 
Bank, Islamic Research and Training Institute, Jeddah and IFSB  
   Venue :  Le Meridien, Kuala Lumpur, MalaysiaDate :  7 Feb 2006 - 
8 Feb 2006
   
  For further details, please contact: 
  Mr. Ahmad Hafiz Othman 
Tel: +603 26984248 ext. 117
Fax: +603 26984280
E-mail: [EMAIL PROTECTED]
  Islamic Financial Services Board
3rd Floor Block A, 
Bank Negara Malaysia Building
Jalan Dato’ Onn, 50480 
Kuala Lumpur, Malaysia
   
  http://ifsb.org/lemeridien/
   
  DAY 1: February 7, 2006 (Tuesday) Registration Opening 
Session KEYNOTE ADDRESS 
ISLAMIC FINANCIAL SERVICES INDUSTRY; KEY ISSUES IN RISK MANAGEMENT  SESSION 
1: 
ISLAMIC FINANCIAL INFRASTRUCTURE AND ARCHITECTURE AND FINANCIAL STABILITY

   Islamic Financial Infrastructure: Development and Challenges   
   The Experience of Malaysia in Developing Islamic Financial Infrastructure   
   Stability of Deposits in Interest-based and Interest-free Banking Systems: 
Some empirical results 
SESSION 2: 
CASE STUDIES IN REGULATION AND SUPERVISION OF ISLAMIC BANKSSESSION 3: 
10 YEAR MASTERPLAN FOR THE ISLAMIC FINANCIAL INDUSTRY PANEL DISCUSSION 
DAY 2: February 8, 2006 (Wednesday)   SESSION 4: 
AN OVERVIEW OF EXPOSURE DRAFTS OF IFSB STANDARDS

   Capital Adequacy   
   Risk Management   
   Corporate Governance   
   Transparency and Market Discipline 
  SESSION 5: 
RISK MEASUREMENT AND MANAGEMENT (PART ONE) 

   Using RAROC in Islamic Banks: Value Creation and Risk Management   
   An Integrated Risk Measurement Approach for Islamic Banks   
   Risk Measurement from a Downside Perspective: Cases of Islamic and Ethical 
Funds 
  SESSION 6: 
RISK MEASUREMENT AND MANAGEMENT (PART TWO) 

   Evaluation of Risk Management: Some Empirical Results   
   An Integrated Risk Management System for Islamic Banks   
   Empirical Results About Default and Recovery Rates on Islamic Banks 
Financing: Implications for New Capital Adequacy Standard 
  SESSION 7:
RISKS OF ISLAMIC CAPITAL MARKET PRODUCTS 

   Sukuk Securitization by banks and Basel I  II: An Introductory Study   
   An Evaluation of Islamic Bonds Rating Methodology in Indonesia   
   Mitigating Legal Risk Pertaining to the Issuance of Islamic Asset 
Securitization Concluding Session 




-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery.
http://us.click.yahoo.com/WpTY2A/izNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Salazar

2005-11-29 Terurut Topik Ari Condro
Ini berkaitan dengan maskulinitas dan feminitas budaya .  Kayaknya saya
pernah kirim masalah ini di milis ppiindia dech ...  penelitian hofstede itu
lho.  konteks diskui masalah itu memang dalam lingkup sempit dunia kerja,
multicultural working place.

budaya arab - konsep khilafah - yg terefleksi dalam upaya penegakan syariah
dengan pendekatan strukturalisme dan social engineering, suatu pendekatan yg
identik dengan pendekatan yg keras, dingin, gersang upaya pendekatan
kemanusiaan, top down, btw, kristenitas ketika disebarkan dari barat ke asia
dan amerika banyak memakai metode ini.  dan korbannya banyak.

Pan dalam diskusi kita, ttg hal ini sudah ada anggota milis yg mewanti
wanti. Kata pak Dana budaya arab itu gersang - ini adalah makna ekspresif
dari maskulinitas budaya arab.  Dan banyak sisi arab dalam keislaman
seringkali dimaknai oleh wacana ini.  Penolakan dan ekspresi egaliter dalam
masyarakat jawa yg fit dengan keislaman, bahkan sudah diterbitkan
pencerahannya oleh pak sabri dengan kisah emes memes belio.  masalah ini
juga seringkali disinggung [ meski dalam konteks yg disalahpahami dan
diekspresikan dengan sudut berbeda sehingga lagi lagi salah penerimaan oleh
publik] oleh den mas sutiyoso.

salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Begitu juga, andai kekhalifahan ini berdiri di Indonesia, gak
berarti Indonesia ini lenyap karena budaya kekhalifahan (yang akan
didirikan oleh Islam ???) ini akan menggusur budaya Indonesia dan
ini juga karena budaya Indonesia itu gak bisa dirumuskan dengan
mudah.






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Fair play? Video games influencing politics. Click and talk back!
http://us.click.yahoo.com/u8TY5A/tzNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Salazar

2005-11-29 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto

- Original Message -
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, November 30, 2005 7:46 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar


 Assalamu'alaikum pak Chodjim,
 Makasih, sangat menyejukkan dan pelajaran falsafah hidup yang
 tinggi. Sayangnya saya kurang baca cerita2 literatur Jawa jadi
 kurang bisa 'ngebayangin' kayak kalau saya baca bukunya Kho Ping Hoo
 yang juga penuh pelajaran falsafah hidup...:-). Sayangnya juga, ini
 tidak membantu saya tuk menghidupkan semangat saya hidup bernegara,
 kecuali semangat mempelajari falsafah jawa...:-)

 Jadi, memang sulit ya memberi definisi apa itu Budaya Indonesia.
 Kalau budaya dari suku Jawa ini lenyap, gak berarti Indonesia ini
 lenyap kan?.

 Begitu juga, andai kekhalifahan ini berdiri di Indonesia, gak
 berarti Indonesia ini lenyap karena budaya kekhalifahan (yang akan
 didirikan oleh Islam ???) ini akan menggusur budaya Indonesia dan
 ini juga karena budaya Indonesia itu gak bisa dirumuskan dengan
 mudah.


mbak Lina Dahlan ysh.,

Ikuta nimbrung ya...

Bukankah itu yang harus kita pastikan?
Kita harus pastikan bahwa Islam yang kita praktekkan itu betul-betul Islam,
iaitu Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam, dan bukan hanya sekedar
budaya Arab yang secara sosial malah bisa jadi bencana. Dan jangan mudah
tertipu dengan cover, bungkus atau apapun yang mengklaim sebagai
representasi dari Islam Sejati.

Jadi bukan karena pake label Islam pasti jadi rahmat bagi seluruh alam.
Tapi yang menjadi rahmat bagi seluruh alam itulah yang kemungkinan besar
Islam sejati.
Itu kalau kita yakin thd nilai-nilai universal dari Islam sejati.

 Mengapa ya kita takut dengan kekhalifahan? Apakah dengan budaya
 sekarang yang ada di Indonesia ini, Budaya Indonesia itu dianggap
 ada?


Mungkin perlu juga mbak Lina bertanya sebaliknya.
Apa karena kehidupan di Indonesia sekarang seperti ini,
lalu kita bisa anggap budaya Indonesia tidak ada?

Lalu dengan standar nilai yang sama,
apakah budaya Amerika itu tidak ada?
apakah budaya Arab itu tidak ada?


Salam

Ary



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/