Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal
kolom mas adhian yang mana mas? di mana maksudnya ... On 11/29/05, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: satriyo [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, November 29, 2005 7:06 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal (deleted) 2. yang mba tonton di tv menghalalkan darah itu mas adhian husaini atau ustad athian ali dai ya? mas adhian itu wong jowo yang adem dan lembut tutur bahasanya walau tegas dan keras sikapnya. itu yang selama ini saya kenal. mungkin mba bisa baca buku karya beliau terbitan GIP, seputar pemikiran islam (nanti saya cek lagi judul persisnya). Saya kenal mas Adhian Husaini hanya dari kolom-kolomnya. Terus terang mas satriyo, IMHO nggak baik ulama menulis seperti di kolom-kolomnya itu. Isinya hanya memberi banyak cap-cap emosional ttg orang lain walaupun niatnya mungkin baik Kalau Pak Athian, pernah kenal dekat dulu, memang sepertinya Pak Athian itu awet muda dari dulu orangnya nggak berubah ya begitu. Kalo sedang marah Sueereeem... ^_^ Salam Ary Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment -- YAHOO! GROUPS LINKS - Visit your group wanita-muslimahhttp://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah on the web. - To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] - Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service http://docs.yahoo.com/info/terms/. -- [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal
Yang catatan akhir pekan di Hidayatullah. Yang kita bicarakan kan Adian Husaini yang itu kan? Salam Ary . - Original Message - From: satriyo [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, November 29, 2005 9:14 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal kolom mas adhian yang mana mas? di mana maksudnya ... On 11/29/05, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: satriyo [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, November 29, 2005 7:06 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal (deleted) 2. yang mba tonton di tv menghalalkan darah itu mas adhian husaini atau ustad athian ali dai ya? mas adhian itu wong jowo yang adem dan lembut tutur bahasanya walau tegas dan keras sikapnya. itu yang selama ini saya kenal. mungkin mba bisa baca buku karya beliau terbitan GIP, seputar pemikiran islam (nanti saya cek lagi judul persisnya). Saya kenal mas Adhian Husaini hanya dari kolom-kolomnya. Terus terang mas satriyo, IMHO nggak baik ulama menulis seperti di kolom-kolomnya itu. Isinya hanya memberi banyak cap-cap emosional ttg orang lain walaupun niatnya mungkin baik Kalau Pak Athian, pernah kenal dekat dulu, memang sepertinya Pak Athian itu awet muda dari dulu orangnya nggak berubah ya begitu. Kalo sedang marah Sueereeem... ^_^ Salam Ary Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment -- YAHOO! GROUPS LINKS - Visit your group wanita-muslimahhttp://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah on the web. - To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] ogroups.com?subject=Unsubscribe - Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service http://docs.yahoo.com/info/terms/. -- [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal
yup ... 'tul! On 11/29/05, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang catatan akhir pekan di Hidayatullah. Yang kita bicarakan kan Adian Husaini yang itu kan? Salam Ary . - Original Message - From: satriyo [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, November 29, 2005 9:14 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal kolom mas adhian yang mana mas? di mana maksudnya ... On 11/29/05, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: satriyo [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, November 29, 2005 7:06 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Undangan Peluncuran dan Diskusi Buku Menjadi Muslim Liberal (deleted) 2. yang mba tonton di tv menghalalkan darah itu mas adhian husaini atau ustad athian ali dai ya? mas adhian itu wong jowo yang adem dan lembut tutur bahasanya walau tegas dan keras sikapnya. itu yang selama ini saya kenal. mungkin mba bisa baca buku karya beliau terbitan GIP, seputar pemikiran islam (nanti saya cek lagi judul persisnya). Saya kenal mas Adhian Husaini hanya dari kolom-kolomnya. Terus terang mas satriyo, IMHO nggak baik ulama menulis seperti di kolom-kolomnya itu. Isinya hanya memberi banyak cap-cap emosional ttg orang lain walaupun niatnya mungkin baik Kalau Pak Athian, pernah kenal dekat dulu, memang sepertinya Pak Athian itu awet muda dari dulu orangnya nggak berubah ya begitu. Kalo sedang marah Sueereeem... ^_^ Salam Ary Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment -- YAHOO! GROUPS LINKS - Visit your group wanita-muslimahhttp://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah on the web. - To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] ogroups.com?subject=Unsubscribe - Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service http://docs.yahoo.com/info/terms/. -- [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment -- YAHOO! GROUPS LINKS - Visit your group wanita-muslimahhttp://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah on the web. - To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] - Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service http://docs.yahoo.com/info/terms/. -- [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special
[wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan
benar sekali Mba Mei, akar budaya kita ini jelas-jelas lebih baik daripada akar budaya arab (kenyataanya memang demikian) tapi kenapa kalau soal menjadi muslim kita sering kali minder dengan orang-orang arab. Takut enggak kelihatan muslim atau dipandang islamnya kurang afdol sering kali di embel-embeli dengan budaya arab kalau tidak cara berpakaian maka dari bahasa yang digunakan campur dengan arab-araban. Seharusnya kita bangga untuk jadi muslim Indonesia dengan segala akar budaya kita sendiri. Semisal yang dicontohkan Mba meilany dalam akar budaya kita ini kedudukan ayah dan ibu itu sudah berimbang, yang saya tahu ada dalam pribahasa sunda yang kira-kira bunyinya seperti ini..munjung ulah ka gunung..muja ulah ka sagara tapi munjung mah kudu ka indung muja kudu ka bapa. Atau pribahasa lainya seperti..Indung tangkal rahayu Bapa tangkal darajat.. Beda dengan akar budaya arab dimana Ibu itu tidak mempunyai nilai dan kedudukan apapun bahkan seorang Ibu bisa diwariskan menjadi hak milik seorang anak. Maka dari itu Nabi mengadakan perubahan atau koreksi terhadap akar budaya bangsa arab pada waktu itu. Qur'an sendiri menyatakan bahwa kedudukan Bapa dan Ibu itu sama (Qs.2:83,4:36 dll). Tapi tentu saja tidak bisa serta merta Nabi mengatakan bahwa kedudukan Ibu dan ayah sama, mengingat kedudukan Ibu sendiri di dalam budaya arab begitu terpuruk maka kemudian Nabi mensosialisasikan persamaan kedudukan Ibu dan Bapa ini dengan sabda2 Beliau yang lebih menonjolkan/meninggikan kedudukan Ibu dibandingkan kedudukan Ayah. Semisal hadis tentang seseorang yang bertanya kepada Rasul mana yang harus di dahulukan, maka kemudian Nabi menjawab sampe 3 kali Ibumu.. kemudian baru Bapa mu. Atau dengan hadis tentang surga di telapak kaki Ibu dll Chae --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Nimbrung sdikit saja. untuk nambahin Di kosakata bahasa indonesia, penghargaan terhadap kata 'ibu'- perempuan itu tinggi. Ibu kota, biang gula, pasar induk, ibu pertiwi, bahasa ibu sebenernya bahasa indonesia sudah mencerminkan seperti apa yg di katakan hadist 'surga itu ditelapak kaki ibu' :-) Maksud saya, kalo dah gini knapa juga sangat semangat pindah ke budaya Arab. kita kan orang indonesia. Budaya indonesia bagus, bahasa indonesia juga bagus, :-))) salam l.meilany - cinta tanah air Indonesia. - Original Message - From: Chae To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, November 28, 2005 3:14 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan Ki Sabri, memang betul kultur budaya kita sendiri ternyata berbeda dengan kultur budaya arab, kalau di bilang jujurnya budaya asli arab itu baik sebelum dan sesudah islam datang tidak lebih baik daripada kultur budaya kita sendiri. Makanya suka rada-rada ngeri juga kalau ada yang semangat mau meng-SI kan negri tercinta karena bukan SI yang hendak di wujudkan tapi SA yang hendak di wujudkan alias Syariat Arab. Suka muncul tuh pertanyaan kenapa ajaran yang dibawa kanjeng Nabi Muhammad saw di turunkan di tanah arab, dan banyak jawaban katanya karena masyarakat arab itu masyarakat paling ancur alias bobrok. Karena sebiadabnya bangsa Indonesia ini enggak ada sejarah ngubur anak sendiri atau menjadikan Ibu atau istri sebagai barang taruhan di meja judi. Jadi kalau diumpakan penyakit, di arab sana tuh penyakitnya udah kronis semacam kanker dan kalau di Indonesia kemungkinan masih berupa bisul. Nah.. yang gawatkan kalau obat buat penderita kanker diberikan kepada penderita bisul, bukanya sembuh bisulnya malah keracunan obat. Ketika Qur'an sebagai rujukan hukum bagi umat islam yang diturunkan kepada masyarakat arab sendiri kan tidak terlepas dari budaya setempat. Semisal ketika seorang wanita mengadu kepada Nabi Muhammad saw bahwa ia telah di pukul oleh suaminya, seketika merah padam wajah Nabi karena menahan marah (emang sih Nabi ini termasuk manusia yang keluar dari zamanya;) dan kemudian Nabi memerintakan wanita itu untuk membalas perlakuan suaminya. Seketika protes datang dari kalangan masyarakat atas keputusan Nabi tsb di nilai tidak proposional mengingat perbedaan kedudukan antara laki-laki dan perempuan di dalam masyrakat arab pada waktu itu. Kemudian Turunlah Qs.4:34 yang tetap dalam budaya masyarakat arab, tidak keluar dari budaya yang ada dimana ditekankan kepemimpinan laki-laki terhadap perempuan karena pada saat itu kaum laki-laki dominan menjadi pencari nafkah dan penjaga kabilah. Tentu sekarang ini kita tidak bisa berhenti hanya sebatas pembacaan terhadap teks Qur'an dan hadis karena teks Qur'an dan hadis sudah berhenti. Apa jadinya ketika kita berhenti hanya sebatas membaca teks Qur'an padahal zaman telah berubah. Kita menjadikan Qur'an yang secara teks sedang berdialog dengan budaya yang berumur 1400 tahun yang lalu kemudian kita bawa untuk dijadikan dialog dalam
Re: [wanita-muslimah] Re: harus nikahd ulu? [was: Salazar]
Monggo, Selamat datang, Apa kabar Jeng Retno Wulandari, Nah gitu dong, female harus progresif kaya Jeng Retno ini, sangat betul eksistensi kita tidak ditentukan oleh pendidikan dengan biaya yang tinggi, bakul kacang aja bisa jadi Presiden Amerikii and mendapat nobel Tahun 2002 ( Jimy Carter ), nah ayo kita dukung Jeng Retno dengan program-programnya, di sharing dong program Jeng Retno dalam rangka memajukan Bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintai ini. Uhuiii, dulu sebelum nikah, modal saya cuma modal dengkul, nikah juga membiayai sendiri, cuma menyembelih kambing 2 dan ayam 3, nglamar juga nglamar sendiri...sekarang anak sudah 3, kebesaran Gusti Allah, nikah itu mendatangkan rejeki koq:) salam. Retno Wulandari [EMAIL PROTECTED] wrote: ikut nimbrung.. keknya ga harus nika dolo buat ngerasain biaya hidup yang mahal deh om yos buat sayah yang masi single, tapi punya tanggungan plus ngantor masi naek kopaja berjubelan juga berasa kok dari taripnya cuman 1200 sampe sekarang jadi dua kalinya hehehe... keknya demen banget euy nyuru nika orang masi miskin, disuru nika biar kaya buat ngerasain biaya hidup makin tinggi disuru nika jugak imho, apa yang salah dengan sekolah kelas embek? saya liyat sekolah2 yang bayaran bulanannya di atas lima digit juga ga menjamin lulusannya bagus, kecuali kalo dari segi fasilitas emang iya tetangga sayah ada tuw yang cukup tajir *untuk ukuran perumnas* tapi anaknya disekolain di esde inpres biasa kalo lagi jalan2 ke klien yang sekola2 kaya, malah jadi perih-hatiin euy selain penampilannya yang kinyis2 bersih segar merona bebas polusi *karena antar-jemput mopri ber-ac dan jarang kena debu jakarta*, keknya gada yang bisa dibangain de kreatif? hummm apa ukuran kreatif? kalo cuman nge-band2 anak2 jalanan juga bisa nge-band pake galon bekas akua paling2 jago bikin kompetisi dance ama ngundang seleb aja ^_^ jadilah orang kaya, dengan memiliki usaha jadinya bisa bantu sodar2 kitah yang pendidikan pas2an ato kuasailah posisi penting di perus2h gede sehingga gada storinya pegawe cw berjilbab punya hak buat teteup berjilbab dan pegawe cowo teteup bisa jum'atan fyuuh bisa juga gw posting di milis ini ya? hehehe f(^_^') --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] wrote: PENGUMUMAN : Bodoh banget kalau kita jadi miskin, makanya dimas He-man segera berkeluarga biar merasakan betapa mahalnya pendidikan, okesegeralah menikah. Kalau dimas He-man menikah dan punya putera-puteri, baru akan merasakan betapa pentingnya materi ( sebagai alat ) , tanpa materi / uang, putera-puteri anda hanya akan sekolah di kelas embek. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Women in islam Women in islam - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group wanita-muslimah on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah Mentari.
Semoga Allah selalu membimbing saya, Allah adalah Allah yang menjadi sesembahan dan tempat minta pertolongan manusia. Manusia adalah mahluk yang diciptakan oleh Allah, manusia harus menyembah kepada Allah. salam. [EMAIL PROTECTED] wrote: Lho, justru saya bertanya kepada sampeyan apanya yang harus dibedakan bila hamba-hamba-Nya sudah berada di jannah-Nya. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO Sent: Sunday, November 27, 2005 5:45 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah Mentari. Pak Guru yang selalu mendapatkan cahaya dari Allah, Mohon pencerahannya, Apanya yang harus dibedakan apanya, ananda koq belum jelas and dong.mohon penejlasan sejelas-jelasnya. salam [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Yos ingkang minulya, [1] Jangan menjadi Fir'aun. Mas.., Fir'aun itu mengatakan ana rabbukum al-a'laa, saya adalah tuhanmu yang maha tinggi. Wah ini bahaya, Mas. Kita ini cuma hamba, itu lho yang ayatnya begini: 89: (27) Yaa ayyatuha al-nafs al-muthmainnah, (28) Irji'ii ilaa rabbiki raadhiyatan mardhiyyah, (29) fadkhulii fii ibaadii wadkhulii jannatii Bahasa Indonesianya: Wahai JIWA yang muthmainnah, kembalilah kepada TUHANmu dengan rela dan direlakan, masuklah kamu ke dalam kumpulan hamba-hamba-KU, dan masuklah ke dalam surga-KU. Lho, kalau kita sudah masuk kumpulan hamba-NYA, sudah kumpul dengan Sang Raja, apanya yang harus dibedakan? Ayat tersebut memohon kita sekarang ini, yang masih hidup ini yang dipanggil. Tapi siapa yang dipanggil oleh-NYA? Ternyata yang dipanggil JIWA yang sudah muthmainnah. Jadi, kita tidak boleh GeeR dulu :) [2] Akal Tunduk terhadap WAHYU berarti diam. Lho, mas saya ingin tahu dengan jujur, yang mana yang tunduk kepada wahyu itu? Wong nyatanya sampeyan saja ingin menjelaskan wahyu menurut akal sampeyan... hehehe... Kalau akal tunduk kepada wahyu, kita tak usah menjelaskan bunyi wahyu itu.., nanti malah salah besar, Mas... Iya kalau yang kita jelaskan itu benar seperti yang dikehendaki Allah, kalau cuma sebatas pengertian kita... kan berabe? [3] Kelemahan AKAL? Lho, lho, lho sampeyan keliru menjelaskan kelemahan akal, dengan mengambil contoh dari ayat itu. Justru Tuhan memerintahkan kepada manusia yang dikaruniai akal itu untuk mengerti kandungan ayat itu. Kalau akal lemah, ya tidak perlu lagi Mas diperintahkan dalam kata mengapa mereka tidak berpikir, tidak memahaminya, tidak menggunakan akalnya...dll. Lha, Tuhan mana sih Mas yang memerintahkan sesuatu yang tidak mungkin dipahami? Justru wahyu itu trigger agar manusia mengeksplorasi alam semesta ini. Namun demikian, pengertian 7 langit itu bukan hanya atmofer yang terdiri 7 lapisan itu. Ada yang mengupas 7 langit itu dengan pengertian ruang, yaitu (1) ruang antara bumi dan rembulan, (2) ruang antar planet, (3) ruang antar tatasurya, (4) ruang antar galaksi, (5) ruang antar kelompok galaksi, (6) ruang antar kluster galaksi, dan (7) ruang antar superkluster galaksi. Ada lagi, yang memahami 7 lapisan energi yang melingkupi manusia yang di mulai dari aura yanng langsung membungkus badan kita ini, lalu di luarnya ada lagi hingga banyaknya 7 lapis. Lha, kalau menempatkan akal di bawah wahyu, ya bunyi ayat tidak perlu dikotak-katik lagi toh Mas Yos. Kalau dikotak-katik ya bisa bermacam-macam pehamannya... :)) Maka baca QS 39:18, nanti kita akan semakin tahu makna Alquran... sehingga sesuai dengan bunyi QS 2:185, Diturunkan Alquran sebagi petunjuk untuk umat manusia, dan penjelasan tentang petunjuk itu, serta Alfurqan. Karena Alquran itu petunjuk, maka akal kita harus bekerja untuk memahami dengan benar petunjuk itu. Kalau ada bulatan merah dan ada tanda miring dalam bulatan itu, akal mengerti bahwa kita dilarang terus :) Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO Sent: Wednesday, November 23, 2005 11:23 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah Mentari. Pak Guru yang saya hormati, Sebelumnya saya mohon maaf, dari uraian Pak Guru saya mengambil kesimpulan apakah kegaiban Gaib dan gaibnya Aku terhadap atau untuk 'aku berarti tidak ada ?, ini tidak masuk akal guru, lalu bedanya mahluk dengan Allah apa dong. Saya coba beri contoh : misalnya Pak Guru jadi bos saya disebuah perusahaan dan kebetulan saya jadi office boy Pak Guru, lalu Pak Guru memberikan sedikit wewenang kepada saya sebagai office boy Pak Guru, sedikit saja wewenang, misalnya saja saya diberi wewenang untuk membersihkan kamar mandi, apakah dengan wewenang sedikit yang diberikan Pak Guru kepada saya itu berarti saya mempunyai seluruh wewenang yang dipunyai Pak
Re: Balasan: [wanita-muslimah] Ketidaksetaraan Vs Kesetaraan
Bang Yos, Dalam satu komunitas, kita - tim moderator dan anggota, idealnya saling mengingatkan dengan cara yang baik, tidak dengan makian atau kata2 jelek atau sinis. Lebih banyak pendapat lebih baik lagi, apakah seseorang itu memang meng-olok2 atau melecehkan sesuatu karena menurut seseorang akan beda dengan pendapat lainnya, hal ini kalau kita merujuk ke kenyataan bahwa manusia itu tidak tumbuh di ruang vakum. Masing2 tumbuh di lingkungan yang berbeda, jadi ketika seseorang yang tumbuh di lingkungan yang demokratis bisa bertanya secara kritis lalu berhadapan dengan orang yang tumbuh di lingkungan yang tidak boleh bertanya hanya boleh menerima perkataan orang lainnya yang lebih tua dan tidak terbiasa bertanya, maka ketika seseorang mengatakan pendapat seorang ulama bisa salah - tentunya bagi yang terbiasa hanya menerima dan menganggap semua ulama itu bersih dan selalu benar akan merasa itu satu pelecehan. salam Aisha -- From: SUTIYOSO WIJANARKO Pertanyaan, Bagaimana seandainya ada moderator yang sadar atau tanpa sadar mengolok-olok dan melecehkan Allah, Nabi Muhammad, Al Qur'an, Hadis dan para ulama, siapa yang harus mengingatkan moderator? ini hanya misalnya saja. salam A Yasmina [EMAIL PROTECTED] wrote: Pendapat duo Ari ...:-) Memang hak untuk nge-ban atau nge-moderasi itu ada di tangan moderator, tapi akan lebih baik jika moderator 'melepas' postingan yang dianggap melanggar tata tertib - mungkin tadinya moderator tidak mau ngisi milis ini dengan postingan yang isinya penuh caci maki, atau istilah mas He-Man 'tensi tinggi', setinggi apa sih? ini kan satu hal yang relatif - ketika saya cerita pasien yang saya tunggu di RS ke orang yang melayat bahwa tensinya tinggi banget karena sudah 200, pelayat itu tersenyum karena ibunya malah 240. Jadi pembelajaran untuk kita2 yang anggota lainnya, jadi kalau baca postingan yang bertensi tinggi dan kata2 sa-kebon binatang keluar atau penuh kata2 aneh, yang lain tahu bahwa yang seperti itu tidak layak masuk milis. salam Aisha -- From: Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan
Kok jadi ngarab lagi :=)) Sesungguhnya kita semua wajib untuk napak tilas jejak nenek moyang kita. Seperti yg di posting Bung Ary [bukan arcon] sesepuh kita sudah membuat langkah bagus dengan mengadaptasi masalah hukum waris. Norma agama [islam] diikuti, namun negosiasi-negosiasi dan kesepakatan demi kemshlahatan orang banyak dilakukan. Hanya saja istilah 'KAFFAH' sering dimaknai sangat kaku, kalo ndak 'phlek' seperti langkah Kanjeng Nabi, artinya bid'ah, salah, perlu dieliminir, minimal dicaci maki atau dihujat. Kanjeng Nabi yang berperilaku dan bersikap flamboyan dan agung diyakini tidak menghendaki demikian. Beliau adalah sosok yg arif bijaksana, luwes dan penuh pengertian. Jaman nenek kita, tidak kurang manusia berpengetahuan agama sangat luas, mereka berangkat belajar ke tanah suci Makkah naik kapal api [bukan kopi lho...] pulang tidak serta merta merazia jilbab, ndak mau salaman dengan lawan jenis dan kelakuan aneh lainnya. Di aceh, gambar2 ratu kesohor ndak ada yg pake jilbab, padahal dengan pasti bisa dijejaki mereka menjalankan syariat Islam dengan teguh. sudah saatnya dikembangkan Islam Nusantara yg humanis, berwajah penuh senyum persahabatan, cinta damai dan cinta kemerdekaan. salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] ... wrote: benar sekali Mba Mei, akar budaya kita ini jelas-jelas lebih baik daripada akar budaya arab (kenyataanya memang demikian) tapi kenapa kalau soal menjadi muslim kita sering kali minder dengan orang-orang arab. Takut enggak kelihatan muslim atau dipandang islamnya kurang afdol sering kali di embel-embeli dengan budaya arab kalau tidak cara berpakaian maka dari bahasa yang digunakan campur dengan arab- araban. Seharusnya kita bangga untuk jadi muslim Indonesia dengan segala akar budaya kita sendiri. Semisal yang dicontohkan Mba meilany dalam akar budaya kita ini kedudukan ayah dan ibu itu sudah berimbang, yang saya tahu ada dalam pribahasa sunda yang kira-kira bunyinya seperti ini..munjung ulah ka gunung..muja ulah ka sagara tapi munjung mah kudu ka indung muja kudu ka bapa. Atau pribahasa lainya seperti..Indung tangkal rahayu Bapa tangkal darajat.. Beda dengan akar budaya arab dimana Ibu itu tidak mempunyai nilai dan kedudukan apapun bahkan seorang Ibu bisa diwariskan menjadi hak milik seorang anak. Maka dari itu Nabi mengadakan perubahan atau koreksi terhadap akar budaya bangsa arab pada waktu itu. Qur'an sendiri menyatakan bahwa kedudukan Bapa dan Ibu itu sama (Qs.2:83,4:36 dll). Tapi tentu saja tidak bisa serta merta Nabi mengatakan bahwa kedudukan Ibu dan ayah sama, mengingat kedudukan Ibu sendiri di dalam budaya arab begitu terpuruk maka kemudian Nabi mensosialisasikan persamaan kedudukan Ibu dan Bapa ini dengan sabda2 Beliau yang lebih menonjolkan/meninggikan kedudukan Ibu dibandingkan kedudukan Ayah. Semisal hadis tentang seseorang yang bertanya kepada Rasul mana yang harus di dahulukan, maka kemudian Nabi menjawab sampe 3 kali Ibumu.. kemudian baru Bapa mu. Atau dengan hadis tentang surga di telapak kaki Ibu dll Chae Yahoo! Groups Sponsor ~-- Fair play? Video games influencing politics. Click and talk back! http://us.click.yahoo.com/u8TY5A/tzNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Mi Basah di Yogya Pakai Formalin
Republika: Jumat, 25 Nopember 2005 Mi Basah di Yogya Pakai Formalin Formalin bisa menyebabkan kanker dan kerusakan hati. YOGYAKARTA -- Mie basah yang dijual di empat pasar terbesar di Kotamadya Yogyakarta semuanya positif mengandung formalin dengan konsentrasi tinggi. Padahal formalin ini biasa digunakan untuk mengawetkan mayat dan hewan-hewan untuk penelitian atau percobaan. ''Dari hasil penelitian yang dilakukan Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian (Intan) Yogyakarta, Anik Wulandari pada awal 2005, ditemukan bahwa rata-rata formalin pada pasar I sebesar 2263,3 ppm, pasar II sebesar 945,2 ppm, pasar III sebesar 2.606,5 ppm dan pasar IV sebesar 2.059 ppm,'' kata Dosen Fakultas Teknologi Pertanian INTAN, Maherawati, pada Republika. Digunakannya formalin sebagai pengawet mie basah kemungkinan karena selain harganya murah, juga sangat efektif. ''Hanya dengan menggunakan sedikit formalin sudah bisa untuk mengawetkan,'' kata Sekretaris Kelompok Pemerhati Keamanan Mikrobiologis Produk Pangan ini. Padahal formalin ini tidak boleh sama ! sekali digunakan untuk bahan makanan. Karena bisa membahayakan tubuh jika dikonsumsi terus menerus dalam jangka panjang, di antaranya kanker, kata Maherawati yang juga pembimbing Anik. Formalin ini bahayanya tidak secara langsung terlihat, melainkan secara kumulatif. Berbeda halnya bila seseorang keracunan mikrobia biasanya langsung tampak gejalanya yaitu mual, muntah, dan diare. Kecuali, bila seseorang yang keracunan formalin dalam dosis tinggi seperti halnya orang yang keracunan arsenik akan mengalami mual, muntah, dan diare. Menurut Maherawati, tanda-tanda mie basah yang mengandung formalin antara lain tidak dikerubungi lalat dan teksturnya lebih kenyal dibandingkan yang tidak menggunakan formalin. Penggunaan formalin dengan kadar yang sedikit biasanya baunya tidak tercium. Di tempat terpisah Dr Ernawati Sinaga dari Indonesian Pharmaceutical Watch (IPhW) mengatakan mie basah yang mengandung formalin itu masalah serius. Apalagi dosisnya cukup tinggi. Form! alin biasa digunakan sebagai bahan pengawet mayat dan untuk me! ngawetka n hewan-hewan untuk studi. Formalin bisa merusak struktur jaringan atau sel. Dalam penelitian di hewan, formalin ini positif menyebabkan kanker dan merusak hati. Sementara itu Kepala Seksi Layanan Informasi Konsumen, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Yogyakarta, Rahayu Lasmintosasi mengatakan, sejak 10 tahun yang lalu BBPOM Yogyakarta sudah membina produsen mie basah di Yogyakarta. Mereka sudah menandatangani surat pernyataan di atas meterai untuk tidak menambahkan formalin. BBPOM juga sudah mengamankan formalin untuk dimusnahkan. Bahkan, Produsen mie basah yang ada di Yogya juga sudah membentuk organisasi Paguyuban Mie Mataram, kata Rahayu. Pada waktu itu, kata dia, mereka betul-betul tidak menggunakan. Tetapi kendalanya, distributornya mengambil mie basah yang diproduksi di luar Yogyakarta yang mengandung formalin. Karena, kalau tidak mengandung formalin tidak bisa tahan lama. Apalagi untuk penjual mie dibutuhkan mie yang tahan lama dari pa! gi hingga malam. ''Sehingga produsen mie basah di Yogya menggunakan formalin lagi dan bahkan ada yang ditambah dengan boraks,'' tuturnya. Meskipun demikian Balai POM tetap melakukan pembinaan. Tetapi, lanjutnya, BBPOM tidak bisa bekerja sendiri, melainkan harus ada kerja sama dengan pihak kepolisian dan kejaksaan untuk menindak mereka. ''Saya prihatin dengan hal tersebut karena terus saja produsen mie basah menambahkan formalin. Selama saya di bagian pemeriksaan makanan, pihak aparat penegak hukum tidak melakukan tindakan terhadap produsen mie basah,'' tuturnya. Padahal peraturannya sudah jelas. Di dalam Pasal 10 ayat 1 UU No 7 Tahun 1996 tentang Pangan dan Permenkes 722/Menkes/Per/88 tentang Bahan Tambahan Makanan sudah ada larangan tentang penggunakan formalin dan boraks untuk makanan maupun minuman. Bagi yang menggunakan dengan sengaja menggunakan bahan tambahan makanan yang dilarang termasuk formalin dan boraks dipidana paling lama lima tahun dan atau ! denda paling banyak Rp 600 juta. Karena itu, Yayuk m! endorong masyarakat konsumen untuk supaya dilakukan tindakan terhadap produsen mie basah yang menggunakan bahan formalin maupun boraks. Ia juga menghimbau kepada masyarakat supaya berhati-hati dalam mengonsumsi mie. Sebetulnya, ujarnya, kuncinya ada di pemerintah khususnya Deperindag yang mengatur penjualan bahan tambahan berbahaya termasuk boraks dan formalin. Seharusnya tata niaga bahan tambahan yang berbahaya yang disalahgunakan untuk bahan tambahan makanan dan minuman diatur dan pedagang besarnya hanya satu sehingga mudah dikontrol. Lebih lanjut Yayuk mengatakan sebetulnya penggunaan formalin dalam mie basah itu lebih berbahaya daripada narkoba. Karena, kalau narkoba hanya dikonsumsi oleh orang-orang tertentu. Sedangkan mie basah dikonsumsi oleh semua orang dari seluruh lapisan masyarakat. Sekarang ini Balai POM sudah sampai batas
RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah Mentari.
Mas Yos, Allah pasti memberi petunjuk kepada hamba-Nya yang mau kembali kepada-Nya (QS 13:27). Itu janji Allah sendiri di dalam Alquran. Namun, jangan lupa..., bahwa Allah pun bisa hanya berupa kata yang diucapkan dan merupakan produk pikiran manusia. Nah, apa tidak bahaya... kalau cuma menyembah pikiran, dan, bukan mengabdi kepada Allah yang sebenarnya, Yang Haqq al-Mubiin, Yang Maha Nyata dan jelas sekali (QS 24:25); Yang Maha Batin dan Lahir sekaligus (QS 57:3) dan yang ke mana saja kita hadapkan diri kita, pasti kita menghadap kepada WAJAHNYA (QS 2:115). Coba bayangkan, berapa banyak orang mengucapkan iyya ka na'budu, hanya kepada Engkau kami beribadah. Tapi, itu cuma ungkapan orang yang lagi nyanyi.. hehehe Jadi, Mas Yos saya doakan agar tidak menyembah Allah yang merupakan produk angan-angan, tapi beribadah --bukan menyembah-- kepada Allah semata. Kita harus beriman kepada Allah yang kita saksikan, kata Imam Ali bin Abu Thalib kw. Artinya..., kalau kita beribadah kepada Allah yang cuma kata, yang tidak dapat disaksikan, waduh... jangan-jangan wewe gombel yang kita ibadahi... :-D Tapi, tidak usah takut... Allah memang Maha rahman dan rahim, dan saya juga telah menulis tafsir ALFATIHAH yang hampir 290 halaman (skg cetakan ke-6). Alhamdulilaah di situ diuraikan apa yang dimaksud dengan iyya ka na'budu wa iyya ka nasta'in. Selamat terus mengaji, supaya tidak berkubang di angan-angan terus Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO Sent: Tuesday, November 29, 2005 7:44 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah Mentari. Semoga Allah selalu membimbing saya, Allah adalah Allah yang menjadi sesembahan dan tempat minta pertolongan manusia. Manusia adalah mahluk yang diciptakan oleh Allah, manusia harus menyembah kepada Allah. salam. [EMAIL PROTECTED] wrote: Lho, justru saya bertanya kepada sampeyan apanya yang harus dibedakan bila hamba-hamba-Nya sudah berada di jannah-Nya. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO Sent: Sunday, November 27, 2005 5:45 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah Mentari. Pak Guru yang selalu mendapatkan cahaya dari Allah, Mohon pencerahannya, Apanya yang harus dibedakan apanya, ananda koq belum jelas and dong.mohon penejlasan sejelas-jelasnya. salam [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Yos ingkang minulya, [1] Jangan menjadi Fir'aun. Mas.., Fir'aun itu mengatakan ana rabbukum al-a'laa, saya adalah tuhanmu yang maha tinggi. Wah ini bahaya, Mas. Kita ini cuma hamba, itu lho yang ayatnya begini: 89: (27) Yaa ayyatuha al-nafs al-muthmainnah, (28) Irji'ii ilaa rabbiki raadhiyatan mardhiyyah, (29) fadkhulii fii ibaadii wadkhulii jannatii Bahasa Indonesianya: Wahai JIWA yang muthmainnah, kembalilah kepada TUHANmu dengan rela dan direlakan, masuklah kamu ke dalam kumpulan hamba-hamba-KU, dan masuklah ke dalam surga-KU. Lho, kalau kita sudah masuk kumpulan hamba-NYA, sudah kumpul dengan Sang Raja, apanya yang harus dibedakan? Ayat tersebut memohon kita sekarang ini, yang masih hidup ini yang dipanggil. Tapi siapa yang dipanggil oleh-NYA? Ternyata yang dipanggil JIWA yang sudah muthmainnah. Jadi, kita tidak boleh GeeR dulu :) [2] Akal Tunduk terhadap WAHYU berarti diam. Lho, mas saya ingin tahu dengan jujur, yang mana yang tunduk kepada wahyu itu? Wong nyatanya sampeyan saja ingin menjelaskan wahyu menurut akal sampeyan... hehehe... Kalau akal tunduk kepada wahyu, kita tak usah menjelaskan bunyi wahyu itu.., nanti malah salah besar, Mas... Iya kalau yang kita jelaskan itu benar seperti yang dikehendaki Allah, kalau cuma sebatas pengertian kita... kan berabe? [3] Kelemahan AKAL? Lho, lho, lho sampeyan keliru menjelaskan kelemahan akal, dengan mengambil contoh dari ayat itu. Justru Tuhan memerintahkan kepada manusia yang dikaruniai akal itu untuk mengerti kandungan ayat itu. Kalau akal lemah, ya tidak perlu lagi Mas diperintahkan dalam kata mengapa mereka tidak berpikir, tidak memahaminya, tidak menggunakan akalnya...dll. Lha, Tuhan mana sih Mas yang memerintahkan sesuatu yang tidak mungkin dipahami? Justru wahyu itu trigger agar manusia mengeksplorasi alam semesta ini. Namun demikian, pengertian 7 langit itu bukan hanya atmofer yang terdiri 7 lapisan itu. Ada yang mengupas 7 langit itu dengan pengertian ruang, yaitu (1) ruang antara bumi dan rembulan, (2) ruang antar planet, (3) ruang antar tatasurya, (4) ruang antar galaksi, (5) ruang antar kelompok galaksi, (6) ruang antar kluster galaksi, dan (7) ruang antar superkluster galaksi. Ada lagi, yang memahami 7 lapisan energi yang melingkupi
Re: [wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan
Semoga pembicaraan ini tidak mengarah kepada ajakan untuk membenci bahasa Arab karena Al Qur'an diwahyukan dengan bahasa Arab. Gebyah uyah membenci suatu bangsa, kebudayaan juga kurang bijaksana, mohon direnungkan. salam. st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: Kok jadi ngarab lagi :=)) Sesungguhnya kita semua wajib untuk napak tilas jejak nenek moyang kita. Seperti yg di posting Bung Ary [bukan arcon] sesepuh kita sudah membuat langkah bagus dengan mengadaptasi masalah hukum waris. Norma agama [islam] diikuti, namun negosiasi-negosiasi dan kesepakatan demi kemshlahatan orang banyak dilakukan. Hanya saja istilah 'KAFFAH' sering dimaknai sangat kaku, kalo ndak 'phlek' seperti langkah Kanjeng Nabi, artinya bid'ah, salah, perlu dieliminir, minimal dicaci maki atau dihujat. Kanjeng Nabi yang berperilaku dan bersikap flamboyan dan agung diyakini tidak menghendaki demikian. Beliau adalah sosok yg arif bijaksana, luwes dan penuh pengertian. Jaman nenek kita, tidak kurang manusia berpengetahuan agama sangat luas, mereka berangkat belajar ke tanah suci Makkah naik kapal api [bukan kopi lho...] pulang tidak serta merta merazia jilbab, ndak mau salaman dengan lawan jenis dan kelakuan aneh lainnya. Di aceh, gambar2 ratu kesohor ndak ada yg pake jilbab, padahal dengan pasti bisa dijejaki mereka menjalankan syariat Islam dengan teguh. sudah saatnya dikembangkan Islam Nusantara yg humanis, berwajah penuh senyum persahabatan, cinta damai dan cinta kemerdekaan. salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] ... wrote: benar sekali Mba Mei, akar budaya kita ini jelas-jelas lebih baik daripada akar budaya arab (kenyataanya memang demikian) tapi kenapa kalau soal menjadi muslim kita sering kali minder dengan orang-orang arab. Takut enggak kelihatan muslim atau dipandang islamnya kurang afdol sering kali di embel-embeli dengan budaya arab kalau tidak cara berpakaian maka dari bahasa yang digunakan campur dengan arab- araban. Seharusnya kita bangga untuk jadi muslim Indonesia dengan segala akar budaya kita sendiri. Semisal yang dicontohkan Mba meilany dalam akar budaya kita ini kedudukan ayah dan ibu itu sudah berimbang, yang saya tahu ada dalam pribahasa sunda yang kira-kira bunyinya seperti ini..munjung ulah ka gunung..muja ulah ka sagara tapi munjung mah kudu ka indung muja kudu ka bapa. Atau pribahasa lainya seperti..Indung tangkal rahayu Bapa tangkal darajat.. Beda dengan akar budaya arab dimana Ibu itu tidak mempunyai nilai dan kedudukan apapun bahkan seorang Ibu bisa diwariskan menjadi hak milik seorang anak. Maka dari itu Nabi mengadakan perubahan atau koreksi terhadap akar budaya bangsa arab pada waktu itu. Qur'an sendiri menyatakan bahwa kedudukan Bapa dan Ibu itu sama (Qs.2:83,4:36 dll). Tapi tentu saja tidak bisa serta merta Nabi mengatakan bahwa kedudukan Ibu dan ayah sama, mengingat kedudukan Ibu sendiri di dalam budaya arab begitu terpuruk maka kemudian Nabi mensosialisasikan persamaan kedudukan Ibu dan Bapa ini dengan sabda2 Beliau yang lebih menonjolkan/meninggikan kedudukan Ibu dibandingkan kedudukan Ayah. Semisal hadis tentang seseorang yang bertanya kepada Rasul mana yang harus di dahulukan, maka kemudian Nabi menjawab sampe 3 kali Ibumu.. kemudian baru Bapa mu. Atau dengan hadis tentang surga di telapak kaki Ibu dll Chae Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Islam Muslimah Women in islam - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group wanita-muslimah on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah Mentari.
Pak Guru yang ingin menjadi gerbang ilmu yang saya hormati, Rasa hormat saya tujukan kepada Pak Guru yang mempunyai niat yang mulia seperti itu :), semoga tercapai cita-cita Pak Guru. Salam. [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Yos, Allah pasti memberi petunjuk kepada hamba-Nya yang mau kembali kepada-Nya (QS 13:27). Itu janji Allah sendiri di dalam Alquran. Namun, jangan lupa..., bahwa Allah pun bisa hanya berupa kata yang diucapkan dan merupakan produk pikiran manusia. Nah, apa tidak bahaya... kalau cuma menyembah pikiran, dan, bukan mengabdi kepada Allah yang sebenarnya, Yang Haqq al-Mubiin, Yang Maha Nyata dan jelas sekali (QS 24:25); Yang Maha Batin dan Lahir sekaligus (QS 57:3) dan yang ke mana saja kita hadapkan diri kita, pasti kita menghadap kepada WAJAHNYA (QS 2:115). Coba bayangkan, berapa banyak orang mengucapkan iyya ka na'budu, hanya kepada Engkau kami beribadah. Tapi, itu cuma ungkapan orang yang lagi nyanyi.. hehehe Jadi, Mas Yos saya doakan agar tidak menyembah Allah yang merupakan produk angan-angan, tapi beribadah --bukan menyembah-- kepada Allah semata. Kita harus beriman kepada Allah yang kita saksikan, kata Imam Ali bin Abu Thalib kw. Artinya..., kalau kita beribadah kepada Allah yang cuma kata, yang tidak dapat disaksikan, waduh... jangan-jangan wewe gombel yang kita ibadahi... :-D Tapi, tidak usah takut... Allah memang Maha rahman dan rahim, dan saya juga telah menulis tafsir ALFATIHAH yang hampir 290 halaman (skg cetakan ke-6). Alhamdulilaah di situ diuraikan apa yang dimaksud dengan iyya ka na'budu wa iyya ka nasta'in. Selamat terus mengaji, supaya tidak berkubang di angan-angan terus Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO Sent: Tuesday, November 29, 2005 7:44 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah Mentari. Semoga Allah selalu membimbing saya, Allah adalah Allah yang menjadi sesembahan dan tempat minta pertolongan manusia. Manusia adalah mahluk yang diciptakan oleh Allah, manusia harus menyembah kepada Allah. salam. [EMAIL PROTECTED] wrote: Lho, justru saya bertanya kepada sampeyan apanya yang harus dibedakan bila hamba-hamba-Nya sudah berada di jannah-Nya. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO Sent: Sunday, November 27, 2005 5:45 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Akal VS Wahyu was Aku Cermin, Engkaulah Mentari. Pak Guru yang selalu mendapatkan cahaya dari Allah, Mohon pencerahannya, Apanya yang harus dibedakan apanya, ananda koq belum jelas and dong.mohon penejlasan sejelas-jelasnya. salam [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Yos ingkang minulya, [1] Jangan menjadi Fir'aun. Mas.., Fir'aun itu mengatakan ana rabbukum al-a'laa, saya adalah tuhanmu yang maha tinggi. Wah ini bahaya, Mas. Kita ini cuma hamba, itu lho yang ayatnya begini: 89: (27) Yaa ayyatuha al-nafs al-muthmainnah, (28) Irji'ii ilaa rabbiki raadhiyatan mardhiyyah, (29) fadkhulii fii ibaadii wadkhulii jannatii Bahasa Indonesianya: Wahai JIWA yang muthmainnah, kembalilah kepada TUHANmu dengan rela dan direlakan, masuklah kamu ke dalam kumpulan hamba-hamba-KU, dan masuklah ke dalam surga-KU. Lho, kalau kita sudah masuk kumpulan hamba-NYA, sudah kumpul dengan Sang Raja, apanya yang harus dibedakan? Ayat tersebut memohon kita sekarang ini, yang masih hidup ini yang dipanggil. Tapi siapa yang dipanggil oleh-NYA? Ternyata yang dipanggil JIWA yang sudah muthmainnah. Jadi, kita tidak boleh GeeR dulu :) [2] Akal Tunduk terhadap WAHYU berarti diam. Lho, mas saya ingin tahu dengan jujur, yang mana yang tunduk kepada wahyu itu? Wong nyatanya sampeyan saja ingin menjelaskan wahyu menurut akal sampeyan... hehehe... Kalau akal tunduk kepada wahyu, kita tak usah menjelaskan bunyi wahyu itu.., nanti malah salah besar, Mas... Iya kalau yang kita jelaskan itu benar seperti yang dikehendaki Allah, kalau cuma sebatas pengertian kita... kan berabe? [3] Kelemahan AKAL? Lho, lho, lho sampeyan keliru menjelaskan kelemahan akal, dengan mengambil contoh dari ayat itu. Justru Tuhan memerintahkan kepada manusia yang dikaruniai akal itu untuk mengerti kandungan ayat itu. Kalau akal lemah, ya tidak perlu lagi Mas diperintahkan dalam kata mengapa mereka tidak berpikir, tidak memahaminya, tidak menggunakan akalnya...dll. Lha, Tuhan mana sih Mas yang memerintahkan sesuatu yang tidak mungkin dipahami? Justru wahyu itu trigger agar manusia mengeksplorasi alam semesta ini. Namun demikian, pengertian 7 langit itu bukan hanya atmofer yang terdiri 7 lapisan itu. Ada yang mengupas 7 langit itu dengan pengertian ruang, yaitu (1) ruang antara bumi
RE: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
Pada masa Pra-Islam, orang-orang Arab membeli kapur barus (kaffuur), menyan, dan kayu gaharu yang dibawa pedagang Nusantara dari Kepulauan Nusantara. Ingat, nenek-moyang kita itu orang pelaut yang gemar mengarungi lautan dengan kapal buatan sendiri. Produk-produk tersebut dibawa langsung ke Jazirah Arabia. Salah satu kata dari Nusantara yang diabadikan di Alquran adalah kaffuur. Setelah Islam datang, dan ekspansi Islam keluar Jazirah, perdagangan semakin intens. Orang-orang Arab juga melakukan perdagangan internasional. Sentuhan dengan bangsa lain tak bisa dihindarkan karena adanya penaklukan dan perdagangan. Sentuhan dengan India membuat mereka mengenal teknologi rekayasa bangunan, dan ilmu pengetahuan. Sentuhan dengan Yunanni dan Romawi membawa Daulat Arab Islam kepuncak kejayaan ilmu pengetahuan. Penerjemahan besar-besaran dilakukan di masa daulat bani Abbasiyah. Tapi, jangan lupa, para ahli ilmu pengetahuan itu hampir semuanya berasal dari keturunan Persia dan keturunan bangsa-bangsa Asia Tengah. Jadi, yang ahli matematika, kimia, kedokteran, dll itu bukan ORANG ARAB. Bahkan para perawi hadis yang handal pun hanya satu yang berasal dari keturunan Arab yaitu Abu Dawud. Oleh karena kemajuan peradaban itu tidak dihasilkan oleh keturunan Arab, maka jangan heran ketika kekuasaan Abbasiyah di baghdad dan Umayyah di Andalusia runtuh, runtuh pula kejayaan dunia Islam. Maka, kita harus melakukan pribumisasi Islam dan bukan Arabisasi. Ini kalau kita ingin maju dan tidak tertinggal dalam gelanggang dunia ini. Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of He-Man Sent: Sunday, November 20, 2005 6:56 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: SI yang mana? Bangsa Arab itu bangsa Barbar, mereka bukan bangsa yang berbudaya.Tidak ada literatur Arab pra islam karena bangsa Arab itu berbudaya lisan bukan tulisan (yang jadi ukuran peradaban) ingat masalah hadis.Al Qur'an pertama pun kan dicetak bukan oleh orang Arab. Perdagangannya pun kebanyakan pakai sistim barter , dinar dan dirham pada dasarnya bukan mata uang Arab tapi mata uang Parsi dan Byzantium. Kemajuan peradaban bangsa Arab terjadi setelah mereka menaklukkan negri-negri yang berperadaban lebih tinggi seperti persia , india juga romawi dimana kemudian mereka juga menemukan ghanimah berupa ilmu pengetahuan. Sementara di sisi lain ilmu pengetahuan Eropa meredup dimulai dari penutupan Akademi Plato pada tahun 529 sehingga banyak ilmuwan Eropa yang pergi ke wilayah lain dan menyebarkan ilmu pengetahuannya. Jadi kebangkitan pengetahuan di dunia Islam tidak muncul begitu saja tapi dimulai dengan pendirian-pendirian perpustakaan dimana disana dihimpun buku dari berbagai negri kemudian diterjemahkan dan disalin dalam bahasa Arab. Contoh ilmu kedokteran asalnya dari Yunani dan Parsi sementara bangsa Arab masih pakai metode jampi-jampi (baca sejumlah hadis).Begitu juga pengetahuan astronomi , bangunan dll, kubah masjid yang kayak bawang itu sebenarnya adalah gaya Byzantium bukan Arab liat aja gereja dan kadhetral di Russia dan Ukraina , ka'bah waktu itu cuma bangunan persegi empat biasa yang dikelilingi tembok tanah liat nggak ada nilai arsitekturnya sama sekali (makanya ada hadis orang badui kencing di masjid atau sahabat yang sholat menghamparkan sorbannya di tanah karena panas). Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Salazar
Assalamu'alaikum pak Chodjim, Mohon pencerahan seperti apa sih budaya Indonesia itu? Saya berharap dengan membaca uraian Bapak, semangat saya utk hidup bernegara hidup kembali...:-)). Soalnya sekarang ini saya gak peduli budaya/bangsa ini mau lenyap atau gak. Ganti dengan budaya baru, oke- oke saja...kan semua budaya awalnya pasti baik, tapi gak mau ganti agama meski agama jg baik awalnya. Wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Donnie, Budaya itu harus terus-menerus diperbaharui bila sudah mengarah ke hal-hal yang merugikan warga. Kita tahu, menurut ilmu antropologi budaya sebenarnya merupakan produk brilian bagi keselamatan manusia yang hidup dalam suatu masyarakat. Dari titik awalnya, semua budaya pasti baik, seperti agama. Namun, dalam perkembangannya, terjadilah sentuhan antar budaya. Jika terjadi demikian, akan terjadi kemungkinan sebagai berikut: a. Budaya pendatang hilang karena kalah dengan budaya setempat. b. Budaya pendatang sama kuatnya dengan budaya setempat sehingga terjadi akulturasi. Hal ini banyak terjadi di Indonesia seperti budaya selamatan untuk orang yang sudah meninggal. Selamatan adalah budaya asli Jawa, tapi di Indonesia diadopsi oleh agama Hindu, Buddha, Islam, Kristen dan Katholik. Selamatannya tetap, tapi isinya [spt doa, tata ritual dsb] yang diganti. c. Budaya pendatang kuat, tapi oleh budaya setempat disaring, diambil yang bermanfaat saja bagi budaya setempat sehingga timbul asimilasi. Di sini unsur-unsur asalnya sudah lebur dan timbul kreasi baru, seperti sekaten di Solo. Sebenarnya sekaten berasal dari syahadat ain yang dilakukan ketika raja hendak mengislamkan warganya. Agar tidak timbul resistensi masyarakat, maka raja pada bulan Maulud (ini pun kreasi baru untuk bulan rabi' al- awwal) melakukan pesta dengan gending Jawa agar masyarakat datang menontonnya. Lalu, di situ daya tarik Islam ditawarkan. d. Budaya lokal hilang ditelan oleh budaya pendatang. Kalau ini terjadi, tinggal tunggu saja kiamatnya masyarakat tersebut! Maka, jika Islam hendak mendirikan kekhalifahan di Indonesia, ya tinggal tunggu saja lenyapnya bangsa ini, bangsa Indonesia ini. Mengapa? Karena, budaya merupakan ibu kandung atau jatidiri suatu masyarakat. Jika budayanya runtuh, maka masyarakat pun akan runtuh. Kekuatan asing akan datang melumat masyarakat yang sudah kehilangan jatidirinya. Maka, kita harus selalu waspada! Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Donnie Sent: Tuesday, November 29, 2005 9:56 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Salazar Mas Heman, Kemewahan disamping sebagai pilihan, saya pikir juga sebagai produk budaya. Kalau kita mencontoh swedia, Secara budaya memang mereka lebih egaliter, inequality sangat kecil, jurang antar kelas juga minimal. Entah ini karena negara mereka sosialis, atau budaya ini yang menyebabkan mereka memilih sistem pemerintahan yang sosialis. Di Indonesia sebaliknya budaya kelas kita sangat kental dan masih diwariskan hingga sekarang. Priyayi, ataupun Kyai merupakan kelas yang lebih tinggi dengan berbagai previlegenya, terlepas dari sisi apa kita memandangnya. Sehingga masalah besaran secara nominal (ekonomi) menjadi sesuatu yang relatif. Menurut mereka mungkin hal itu sudah menjadi sebuah kesederhanaan, melihat konstruksi sosial disekelilingnya yang memang lebih dari yang dia pilih saat ini. Sori, bukan membela HNW, saya tetep setuju kalau semua pejabat pakai Kijang. Toh lebih menunjukan Nasionalisme (meskipun tetep merek jepang). donnie --- He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Makanya saya ambil contoh Salazar seorang diktator yang cukup lama berkuasa di Portugal dengan kekuasaan mutlak ditangannya tapi toh dia tidak malu tinggal di rumah sempit dengan cuma 3 kamar, makan di pinggir jalan dll padahal kalau ia mau dia bisa mendapatkan semuanya. Seperti saya katakan kemewahan itu bukan kebutuhan tapi hanya sebuah pilihan.Jadi tinggal di komplek pejabat yang mewah lalu naik sedan mewah dan berbagai macam kemewahan lainnya itu bukanlah sebuah kebutuhan bagi HNW tapi cuma sebuah pilihan dan dia telah memilihnya, dia telah memilih kehidupan mewah yang jauh dari kehidupan mayoritas rakyat Indonesia. - Original Message - From: Ambar cahyani [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, November 28, 2005 7:55 AM Subject: Balasan: [wanita-muslimah] Salazar Pak He-Man, Mungkin di negeri ini perlu dibuat suatu definisi : pejabat miskin dan pejabat kaya. Malah untuk lebih memperjelas kelasnya, bisa dibuat : pejabat sangat miskin, pejabat miskin, pejabat sedang, pejabat kaya, pejabat kaya raya, dan pejabat luar biasa kaya raya. Menilik budaya rasan-rasan kita, rasanya agak manusiawi jika pada
[wanita-muslimah] Pseudoscience
Dari diskusi pseudoscience di milis sebelah. salam, Ari Condro === Dear Milliser, Saya justru beranggapan bahwa di Indonesia orang yang seharusnya mampu menjunjung tinggi sumpahnya saat mendapatkan gelar dari perguruan tinggi, kini tengah ramai-ramai melecehkan ilmunya sendiri dan berkutat dalam pseudoscience. Bukan hanya ilmu fisika, tetapi juga paling ramai dalam ilmu kedokteran, ilmu psikologi, dan ilmu pendidikan. Publikasi yang diluncurkan oleh fihak-fihak profesi tersebut di berbagai media, baik cetak, televisi, radio maupun media online. Ini sedikit contoh publikasi itu. http://www.pdpersi.co.id/pdpersi/news/artikel.php3?id=200 http://www.kompas.com/kompas-cetak/0308/14/inspirasi/490040.htm http://www.glorianet.org/berita/b3196.html http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0505/08/hikmah/utama02.htm http://www.wrm-indonesia.org/index.php? option=contenttask=viewid=612Itemid=157 Yang ini yang terbaru, minggu lalu di Kompas, sangat spekulatif: http://www.kompas.com//kesehatan/news/0511/21/074052.htm Yang antara lain mengatakan bahwa amalgam yang dimiliki para ibu karena sehari-hari terkena sinar UV dari matahari (yg katanya kini UV makin besar karena ada lubang ozon), maka merkuri dalam amalgam itu akan keluar dari amalgam lalu terhirup oleh ibu hamil, masuk ke otak janin, meracuni, dan kelak lahir menjadi anak autis. Lalu perlu didetoksifikasi supaya berbagai logam berat keluar dari tubuh dengan cara pembaluran protein. Autis pun akan sembuh. Ini adalah bohong yang berlipat-lipat mulai dari amalgam terkena UV, masuk otak, di detoksifikasi, dan kesembuhan. Mana ada autisme sembuh. Masih banyak lagi kalau mau disebut satu-satu, berbagai pseudoscience yang keluar masuk universitas dan himpunan profesi (bahkan dipublish oleh pembesarnya), misalnya berbagai publikasi tentang mengelus perut ibu hamil, memberi musik perut hamil, ngajak ngomong perut hamil, begitu lahir disuguhi sign language kayak di film Meet The Focker, masih bayi merah diajar matematika dan membaca, agar bayinya kelak jadi smart baby unggul dengan multiple inteligence. Multiple Intelligence ala Howard Gardner yang menolak IQ saja masih pseudoscience karena project zeronya sudah belasan tahun gak pernah menghasilkan bukti empiris. Lagi pula ia bertentangan dengan temuan-temuan ilmiah tentang keberbakatan karena Gardner menyatakan bahwa setiap anak adalah anak berbakat yang perlu distimulasi. Belum lagi kepingan-kepingan multiple intelligence nya yang tidak menunjukkan adanya bukti yang terukur, jadi menyebabkan miskonsepsi tentang inteligensia itu sendiri. Misalnya kecerdasan motorik jadi kecerdasan menurutnya juga ada di otot, padahal di otak. Kecerdasan emosional, emosional bukan kecerdasan, tapi kematangan. Yang masih pseudoscience begini justru jadi kembangan promosi sekolah-sekolah masa kini di Indonesia, dan dibiar-biarkan berkembang gak ada yang nggubris baik dari kelompok pemerintah maupun MPR/DPR, undang-undang pendidikan yang disusun pun malah gak ngikutin trend pendidikan masa kini dan gak mendasarkan diri sedikitpun pada deklarasi salamanca yang diundangkan tahun 1994. Lha jelas saja dasarnya pada mikir otak anak bisa diprogram. Bahkan gara-gara ada publikasi pijit bayi supaya cerdas, muscle touch brain gym yang percaya bahwa jika otot diolah maka akan memperbaiki struktur otak, maka sekarang banyak sekolah yang mewajibkan muridnya datang jam 5 pagi saat orang masih mimpi (bangun jam 4 pagi), buat lari-lari pagi. Setiap hari atau 2-3 kali seminggu. Gara-gara Gardner ini, bukan cuma banyak pekerjaan sia-sia, tapi justru mengundang abusing pada anak-anak. Dalam kongresnya di China tahun lalu, teori Gardner yang landasananya behaviuorisme (nurture. yang lalu jadi debat nature vs nurture itu, sementara itu trend pendidikan kini adalah nature + nurture) malah ingin merambah anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan ditambah aplikasi teori Amstrong, maka kini banyak publikasi, jika bakat anak distimulasi maka anak-anak yang mengalami gangguan itu (disablilities) dengan sednirinya akan dapat mengatasi masalahnya. jadi anak-anak yang mustinya bisa sekolah di sekolah SLB, malah dikeluarkan, cuma buat distimulasi bakatnya agar bisa hebring kayak Nadia anak autis savant yang idiot tetapi bisa menggambar luar biasa (sementara itu kondisi Nadia yang begitu adalah karena bawaan/congenital). Lho apa ini bukan dampak pseudoscience yang justru menjerumuskan? Gara-gara teori Gardner dan derivatnya sudah merajai kalangan kesehatan dan pendidikan di Indonesië, maka para dokter dan pendidik, bukannya repot membuat penelitian bagiamana pola tumbuh kembang anak Indonesia, dan membuat tatalaksana pemeriksaan balita secara lengkap (fisik, psikis, sosial, emosional, kognitif, dan motorik), tetapi malah pada memperdalam pseudoscience yang dasarnya memang sudah gak cocok dengan body of knowledgenya. Jadi balita Indonesia malah tidak terpantau, bahkan para orang tua terprovokasi gak boleh memvaksin anaknya nanti jadi autis. Karena
RE: [wanita-muslimah] Re: Salazar
Wa 'alaykum assalaam wr. wb., Mbak Lina. Budaya Indonesia tentunya bersumber dari budaya suku masing-masing. Dari budaya yang ada yang pernah diangkat ke tataran nasional adalah budaya GR (gotong royong). GR ini bisa terjadi bila kita memahami tepa slira, bisa memahami keadaan orang lain. Jadi, dalam hal ini tepa slira mencakup rasa toleransi dan apresiasi terhadap pandangan atau cara hidup orang lain. GR juga harus ditopang oleh sikap hidup mulat sarira angrasa wani, senantiasa melakukan introspeksi terhadap diri sendiri, dan adanya keberanian untuk memberikan keteladanan dalam hidup ini. Maka, jangan heran bila pada mulanya GR itu dikembangkan menjadi 5 sila daripada sila-sila Pancasila yang sudah diangkat sebagai dasar negara kesatuan RI, dan sampai hari ini tidak pernah dicabut atau dihapus dari UUD 1945. Kelima sila itu sudah pasti ada di dalam budaya suku-suku yang ada di Indonesia. Kalau saya, yang berbudaya Jawa, kelimanya bisa diterjemahkan lagi dalam berbagai sikap hidup seperti: (1) Aja dumeh, yang artinya jangan merebdahkan orang lain. (2) Aja gumunan, artinya jangan mudah heran terhadap sesuatu yang baru. (3) Aja melik, artinya jangan punya perasaan ingin memiliki apa yang sudah dimiliki orang lain. (4) Aja iri, artinya jangan membenci orang yang dianugerahi Tuhan rezeki yang lebih daripada yang kita punya. (5) Aja sirik, artinya jangan sakit hati dan menyakiti orang lain yang mendapatkan anugerah Tuhan. (6) Aja sombong, artinya jangan merasa dan berperilaku lebih tinggi dari orang lain. (7) Aja loba, artinya jangan terus-menerus menambah pemilikan, akhirnya punya orang pun disikat. (8) Aja dendam, jangan melakukan balas dendam. dan masih banyak lagi pelarangan. Lalu, ada perintah positif seperti: 1. Sing sugih pangapura, artinya pandai memaafkan. 2. Ing ngarsa sung tuladha, artinya kita kalau lagi dijadikan atasan harus bisa memberikan keteladanan bagi anak buah. 3. Ing madya mangun karsa, artinya dalam kehidupan bersama kita harus bisa turut serta alias berpartisipasi dalam kehidupan sosial. 4. Tut wuri handayani, artinya ketika kita sebagai orang dewasa, maka kita harus rela memberikan tempat yang muda, dan dari belakang kita mendorong mereka maju. 5. Menang tanpa ngasorake, artinya kita harus bisa menunjukkan keunggulan atau kejayaan tanpa mempermalukan pihak lain. 6. Sekti tanpa aji, artinya dalam hidup ini kita harus bisa unggul tanpa harus menunjukkan kekuatan yang membuat orang lain ketakutan. 7. Nglurug tanpa bala, artinya dalam menyelesaikan persoalan di antara sesama kita tidak perlu membawa bala bantuan yang pada akhirnya memicu keributan. 8. Melu andarbeni, artinya semua hak milik masyarakat harus dijaga baik-baik seolah-olah itu kepunyaan kita sendiri. Dan, masih banyak lagi yang jika diuraikan bisa memerlukan satu kitab suci tersendiri... :) Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan Sent: Wednesday, November 30, 2005 11:42 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar Assalamu'alaikum pak Chodjim, Mohon pencerahan seperti apa sih budaya Indonesia itu? Saya berharap dengan membaca uraian Bapak, semangat saya utk hidup bernegara hidup kembali...:-)). Soalnya sekarang ini saya gak peduli budaya/bangsa ini mau lenyap atau gak. Ganti dengan budaya baru, oke- oke saja...kan semua budaya awalnya pasti baik, tapi gak mau ganti agama meski agama jg baik awalnya. Wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Donnie, Budaya itu harus terus-menerus diperbaharui bila sudah mengarah ke hal-hal yang merugikan warga. Kita tahu, menurut ilmu antropologi budaya sebenarnya merupakan produk brilian bagi keselamatan manusia yang hidup dalam suatu masyarakat. Dari titik awalnya, semua budaya pasti baik, seperti agama. Namun, dalam perkembangannya, terjadilah sentuhan antar budaya. Jika terjadi demikian, akan terjadi kemungkinan sebagai berikut: a. Budaya pendatang hilang karena kalah dengan budaya setempat. b. Budaya pendatang sama kuatnya dengan budaya setempat sehingga terjadi akulturasi. Hal ini banyak terjadi di Indonesia seperti budaya selamatan untuk orang yang sudah meninggal. Selamatan adalah budaya asli Jawa, tapi di Indonesia diadopsi oleh agama Hindu, Buddha, Islam, Kristen dan Katholik. Selamatannya tetap, tapi isinya [spt doa, tata ritual dsb] yang diganti. c. Budaya pendatang kuat, tapi oleh budaya setempat disaring, diambil yang bermanfaat saja bagi budaya setempat sehingga timbul asimilasi. Di sini unsur-unsur asalnya sudah lebur dan timbul kreasi baru, seperti sekaten di Solo. Sebenarnya sekaten berasal dari syahadat ain yang dilakukan ketika raja hendak mengislamkan warganya. Agar tidak timbul resistensi masyarakat, maka raja pada bulan Maulud (ini pun kreasi baru untuk bulan rabi' al- awwal) melakukan pesta dengan gending Jawa agar masyarakat
[wanita-muslimah] Re: SI yang mana?
Di antara akhir abad 18 dan awal 19, di tengah sakitnya Turki Ottoman terjadilah 'reformasi Islam' di jazirah Arab, yang pada kenyataannnya merupakan 'reformasi Arab jazirah'. Apapun pendapat kita sekarang ini tentang KSA dan Wahabi, kenyataannya pada waktu itu gerakan tsb dianggap sebagai gerakan reformasi di kawasan yang dianggap paling bersih di dunia Islam - dibandingkan dengan kerajaan Islam (Turki) yang korup. Bahkan saya ingat di salah satu pelem tua karya Asrul Sani (?), di akhir cerita 'jagoan Minang' itu berlayar ke Saudi Arabia. Dalam konteksnya seolah-olah keberangkatannya ke Saudi Arabia merupakan jawaban atau solusi dari problem penjajah dan adat. Gerakan reformasi Wahabi, walaupun menyegarkan, tapi sudah terbaca dari awal, yaitu gerakan konservatism keagamaan (i.e ortodox). Konservatisme agama nggak pernah sehat dalam jangka panjang, karena semangat agama pada dasarnya anti kemapanan (status quo). Lesson learned: Gerakan reformasi (Islam) di Indonesia nggak boleh terlena dalam konservatism, contohnya kiprah semacam HTI - kasih contoh langsung saja supaya pada nggak salah paham, dengan konsep Khalifah dan SI-nya yang konservatif dan di awang-awang itu. Apalagi kalau disertai dengan strategi organisatoris dan social engineering - ini jadi runyam. Kalau gerakan Hitler di Jerman itu bahaya, maka gerakan HTI di Indonesia itu runyam - soale aku nggak percaya orang Indonesia bisa disiplin dalam implementasi kayak Jerman..hahaha... Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Oleh karena kemajuan peradaban itu tidak dihasilkan oleh keturunan Arab, maka jangan heran ketika kekuasaan Abbasiyah di baghdad dan Umayyah di Andalusia runtuh, runtuh pula kejayaan dunia Islam. Maka, kita harus melakukan pribumisasi Islam dan bukan Arabisasi. Ini kalau kita ingin maju dan tidak tertinggal dalam gelanggang dunia ini. Wassalam, chodjim Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Salazar
lho sejak kapan pak Chojim jadi Penatar P4 (pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila) ??? Salam Abdul Mu'iz --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa 'alaykum assalaam wr. wb., Mbak Lina. Budaya Indonesia tentunya bersumber dari budaya suku masing-masing. Dari budaya yang ada yang pernah diangkat ke tataran nasional adalah budaya GR (gotong royong). GR ini bisa terjadi bila kita memahami tepa slira, bisa memahami keadaan orang lain. Jadi, dalam hal ini tepa slira mencakup rasa toleransi dan apresiasi terhadap pandangan atau cara hidup orang lain. GR juga harus ditopang oleh sikap hidup mulat sarira angrasa wani, senantiasa melakukan introspeksi terhadap diri sendiri, dan adanya keberanian untuk memberikan keteladanan dalam hidup ini. Maka, jangan heran bila pada mulanya GR itu dikembangkan menjadi 5 sila daripada sila-sila Pancasila yang sudah diangkat sebagai dasar negara kesatuan RI, dan sampai hari ini tidak pernah dicabut atau dihapus dari UUD 1945. Kelima sila itu sudah pasti ada di dalam budaya suku-suku yang ada di Indonesia. Kalau saya, yang berbudaya Jawa, kelimanya bisa diterjemahkan lagi dalam berbagai sikap hidup seperti: (1) Aja dumeh, yang artinya jangan merebdahkan orang lain. (2) Aja gumunan, artinya jangan mudah heran terhadap sesuatu yang baru. (3) Aja melik, artinya jangan punya perasaan ingin memiliki apa yang sudah dimiliki orang lain. (4) Aja iri, artinya jangan membenci orang yang dianugerahi Tuhan rezeki yang lebih daripada yang kita punya. (5) Aja sirik, artinya jangan sakit hati dan menyakiti orang lain yang mendapatkan anugerah Tuhan. (6) Aja sombong, artinya jangan merasa dan berperilaku lebih tinggi dari orang lain. (7) Aja loba, artinya jangan terus-menerus menambah pemilikan, akhirnya punya orang pun disikat. (8) Aja dendam, jangan melakukan balas dendam. dan masih banyak lagi pelarangan. Lalu, ada perintah positif seperti: 1. Sing sugih pangapura, artinya pandai memaafkan. 2. Ing ngarsa sung tuladha, artinya kita kalau lagi dijadikan atasan harus bisa memberikan keteladanan bagi anak buah. 3. Ing madya mangun karsa, artinya dalam kehidupan bersama kita harus bisa turut serta alias berpartisipasi dalam kehidupan sosial. 4. Tut wuri handayani, artinya ketika kita sebagai orang dewasa, maka kita harus rela memberikan tempat yang muda, dan dari belakang kita mendorong mereka maju. 5. Menang tanpa ngasorake, artinya kita harus bisa menunjukkan keunggulan atau kejayaan tanpa mempermalukan pihak lain. 6. Sekti tanpa aji, artinya dalam hidup ini kita harus bisa unggul tanpa harus menunjukkan kekuatan yang membuat orang lain ketakutan. 7. Nglurug tanpa bala, artinya dalam menyelesaikan persoalan di antara sesama kita tidak perlu membawa bala bantuan yang pada akhirnya memicu keributan. 8. Melu andarbeni, artinya semua hak milik masyarakat harus dijaga baik-baik seolah-olah itu kepunyaan kita sendiri. Dan, masih banyak lagi yang jika diuraikan bisa memerlukan satu kitab suci tersendiri... :) Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan Sent: Wednesday, November 30, 2005 11:42 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar Assalamu'alaikum pak Chodjim, Mohon pencerahan seperti apa sih budaya Indonesia itu? Saya berharap dengan membaca uraian Bapak, semangat saya utk hidup bernegara hidup kembali...:-)). Soalnya sekarang ini saya gak peduli budaya/bangsa ini mau lenyap atau gak. Ganti dengan budaya baru, oke- oke saja...kan semua budaya awalnya pasti baik, tapi gak mau ganti agama meski agama jg baik awalnya. Wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Donnie, Budaya itu harus terus-menerus diperbaharui bila sudah mengarah ke hal-hal yang merugikan warga. Kita tahu, menurut ilmu antropologi budaya sebenarnya merupakan produk brilian bagi keselamatan manusia yang hidup dalam suatu masyarakat. Dari titik awalnya, semua budaya pasti baik, seperti agama. Namun, dalam perkembangannya, terjadilah sentuhan antar budaya. Jika terjadi demikian, akan terjadi kemungkinan sebagai berikut: a. Budaya pendatang hilang karena kalah dengan budaya setempat. b. Budaya pendatang sama kuatnya dengan budaya setempat sehingga terjadi akulturasi. Hal ini banyak terjadi di Indonesia seperti budaya selamatan untuk orang yang sudah meninggal. Selamatan adalah budaya asli Jawa, tapi di Indonesia diadopsi oleh agama Hindu, Buddha, Islam, Kristen dan Katholik. Selamatannya tetap, tapi isinya [spt doa, tata ritual dsb] yang diganti. c. Budaya pendatang kuat, tapi oleh budaya setempat disaring, diambil yang bermanfaat saja bagi budaya setempat sehingga timbul asimilasi. Di sini unsur-unsur asalnya sudah lebur dan timbul kreasi baru, seperti sekaten di Solo.
RE: [wanita-muslimah] Re: Salazar
Baru saja, karena Mbak Lina bertanya tentang budaya. Kalau yang ini sih bukan P-4 tapi pengajaran akhlak yang sudah membumi di Nusantara umumnya, dan di Jawa khususnya sebelumnya... :) Salam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of muizof Sent: Wednesday, November 30, 2005 1:02 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar lho sejak kapan pak Chodjim jadi Penatar P4 (pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila) ??? Salam Abdul Mu'iz --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa 'alaykum assalaam wr. wb., Mbak Lina. Budaya Indonesia tentunya bersumber dari budaya suku masing-masing. Dari budaya yang ada yang pernah diangkat ke tataran nasional adalah budaya GR (gotong royong). GR ini bisa terjadi bila kita memahami tepa slira, bisa memahami keadaan orang lain. Jadi, dalam hal ini tepa slira mencakup rasa toleransi dan apresiasi terhadap pandangan atau cara hidup orang lain. GR juga harus ditopang oleh sikap hidup mulat sarira angrasa wani, senantiasa melakukan introspeksi terhadap diri sendiri, dan adanya keberanian untuk memberikan keteladanan dalam hidup ini. Maka, jangan heran bila pada mulanya GR itu dikembangkan menjadi 5 sila daripada sila-sila Pancasila yang sudah diangkat sebagai dasar negara kesatuan RI, dan sampai hari ini tidak pernah dicabut atau dihapus dari UUD 1945. Kelima sila itu sudah pasti ada di dalam budaya suku-suku yang ada di Indonesia. Kalau saya, yang berbudaya Jawa, kelimanya bisa diterjemahkan lagi dalam berbagai sikap hidup seperti: (1) Aja dumeh, yang artinya jangan merebdahkan orang lain. (2) Aja gumunan, artinya jangan mudah heran terhadap sesuatu yang baru. (3) Aja melik, artinya jangan punya perasaan ingin memiliki apa yang sudah dimiliki orang lain. (4) Aja iri, artinya jangan membenci orang yang dianugerahi Tuhan rezeki yang lebih daripada yang kita punya. (5) Aja sirik, artinya jangan sakit hati dan menyakiti orang lain yang mendapatkan anugerah Tuhan. (6) Aja sombong, artinya jangan merasa dan berperilaku lebih tinggi dari orang lain. (7) Aja loba, artinya jangan terus-menerus menambah pemilikan, akhirnya punya orang pun disikat. (8) Aja dendam, jangan melakukan balas dendam. dan masih banyak lagi pelarangan. Lalu, ada perintah positif seperti: 1. Sing sugih pangapura, artinya pandai memaafkan. 2. Ing ngarsa sung tuladha, artinya kita kalau lagi dijadikan atasan harus bisa memberikan keteladanan bagi anak buah. 3. Ing madya mangun karsa, artinya dalam kehidupan bersama kita harus bisa turut serta alias berpartisipasi dalam kehidupan sosial. 4. Tut wuri handayani, artinya ketika kita sebagai orang dewasa, maka kita harus rela memberikan tempat yang muda, dan dari belakang kita mendorong mereka maju. 5. Menang tanpa ngasorake, artinya kita harus bisa menunjukkan keunggulan atau kejayaan tanpa mempermalukan pihak lain. 6. Sekti tanpa aji, artinya dalam hidup ini kita harus bisa unggul tanpa harus menunjukkan kekuatan yang membuat orang lain ketakutan. 7. Nglurug tanpa bala, artinya dalam menyelesaikan persoalan di antara sesama kita tidak perlu membawa bala bantuan yang pada akhirnya memicu keributan. 8. Melu andarbeni, artinya semua hak milik masyarakat harus dijaga baik-baik seolah-olah itu kepunyaan kita sendiri. Dan, masih banyak lagi yang jika diuraikan bisa memerlukan satu kitab suci tersendiri... :) Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan Sent: Wednesday, November 30, 2005 11:42 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar Assalamu'alaikum pak Chodjim, Mohon pencerahan seperti apa sih budaya Indonesia itu? Saya berharap dengan membaca uraian Bapak, semangat saya utk hidup bernegara hidup kembali...:-)). Soalnya sekarang ini saya gak peduli budaya/bangsa ini mau lenyap atau gak. Ganti dengan budaya baru, oke- oke saja...kan semua budaya awalnya pasti baik, tapi gak mau ganti agama meski agama jg baik awalnya. Wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Donnie, Budaya itu harus terus-menerus diperbaharui bila sudah mengarah ke hal-hal yang merugikan warga. Kita tahu, menurut ilmu antropologi budaya sebenarnya merupakan produk brilian bagi keselamatan manusia yang hidup dalam suatu masyarakat. Dari titik awalnya, semua budaya pasti baik, seperti agama. Namun, dalam perkembangannya, terjadilah sentuhan antar budaya. Jika terjadi demikian, akan terjadi kemungkinan sebagai berikut: a. Budaya pendatang hilang karena kalah dengan budaya setempat. b. Budaya pendatang sama kuatnya dengan budaya setempat sehingga terjadi akulturasi. Hal ini banyak terjadi di Indonesia seperti budaya selamatan untuk orang yang sudah meninggal.
[wanita-muslimah] Re: Makanya enggak cocok was Ketidaksetaraan
Pak Sutiyoso, Tidaklah demikian, ini sekedar menjelaskan bahwa seandainya keinginan untuk berSI mau di wujudkan harus benar-benar SI yang berlandaskan akar budaya kita sendiri. Karena hanya dengan akar budaya kita sendiri maka SI itu akan benar-benar sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Faktanya kan sudah di urai baik oleh Mba Meilany, Pak Sabri dan juga Pak Chodjim bahwa Syariat Islam yang di implemntasikan di zaman Rasul sendiri tidak terlepas dari pengaruh dan berasal dari akar budaya arab. Mencontoh secara membabi buta model dan bentuk SI dari zaman Rasul sama saja kita menghapur akar budaya bangsa kita sendiri dan menggantikan nya dengan akar budaya arab. Sedangkan akar budaya adalah sesuatu yang lahir dari kondisi, keadaan, pengalaman bangsa itu sendiri dan ini merupakan jati diri yang tidak boleh dihilangkan. Menghilangkan jati diri bangsa justru akan memusnahkan keberadaan bangsanya, enggak heran jika penerapan SI di Aceh yang berakar dari budaya di luar Aceh malah membuat susah rakyat aceh sendiri bisa-bisa bangsa aceh hancur dengan SI yang diterapkan sekarang ini. Aceh memang terkenal dengan gelar serambi Mekah yang menandakan bahwa ajaran Islam berkembang dengan pesar dan menjadi bagian dari sebagian besar rakyat Aceh. Hanya saja sejak Islam datang ke Aceh tidak serta merta menggusur akar budaya aceh, tetap aceh bertahan dengan jati dirinya, dengan akar budayanya sendiri aceh mampu bertahan dan menjadi bangsa yang kuat. Coba dilihat walau ajaran Islam betul-betul menjadi bagian hidup rakyat aceh tapi tidak serta merta perempuan aceh langsung di jilbabin model wanita arab. Cut nya dien salah seorang pahlawan dari aceh pun tidak berjilbab, berkerudung memang betul tapi tidak serta berjilbab karena jilbab tidak ada dalam akar budaya aceh. Chae --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] wrote: Semoga pembicaraan ini tidak mengarah kepada ajakan untuk membenci bahasa Arab karena Al Qur'an diwahyukan dengan bahasa Arab. Gebyah uyah membenci suatu bangsa, kebudayaan juga kurang bijaksana, mohon direnungkan. salam. st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: Kok jadi ngarab lagi :=)) Sesungguhnya kita semua wajib untuk napak tilas jejak nenek moyang kita. Seperti yg di posting Bung Ary [bukan arcon] sesepuh kita sudah membuat langkah bagus dengan mengadaptasi masalah hukum waris. Norma agama [islam] diikuti, namun negosiasi-negosiasi dan kesepakatan demi kemshlahatan orang banyak dilakukan. Hanya saja istilah 'KAFFAH' sering dimaknai sangat kaku, kalo ndak 'phlek' seperti langkah Kanjeng Nabi, artinya bid'ah, salah, perlu dieliminir, minimal dicaci maki atau dihujat. Kanjeng Nabi yang berperilaku dan bersikap flamboyan dan agung diyakini tidak menghendaki demikian. Beliau adalah sosok yg arif bijaksana, luwes dan penuh pengertian. Jaman nenek kita, tidak kurang manusia berpengetahuan agama sangat luas, mereka berangkat belajar ke tanah suci Makkah naik kapal api [bukan kopi lho...] pulang tidak serta merta merazia jilbab, ndak mau salaman dengan lawan jenis dan kelakuan aneh lainnya. Di aceh, gambar2 ratu kesohor ndak ada yg pake jilbab, padahal dengan pasti bisa dijejaki mereka menjalankan syariat Islam dengan teguh. sudah saatnya dikembangkan Islam Nusantara yg humanis, berwajah penuh senyum persahabatan, cinta damai dan cinta kemerdekaan. salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] ... wrote: benar sekali Mba Mei, akar budaya kita ini jelas-jelas lebih baik daripada akar budaya arab (kenyataanya memang demikian) tapi kenapa kalau soal menjadi muslim kita sering kali minder dengan orang-orang arab. Takut enggak kelihatan muslim atau dipandang islamnya kurang afdol sering kali di embel-embeli dengan budaya arab kalau tidak cara berpakaian maka dari bahasa yang digunakan campur dengan arab- araban. Seharusnya kita bangga untuk jadi muslim Indonesia dengan segala akar budaya kita sendiri. Semisal yang dicontohkan Mba meilany dalam akar budaya kita ini kedudukan ayah dan ibu itu sudah berimbang, yang saya tahu ada dalam pribahasa sunda yang kira-kira bunyinya seperti ini..munjung ulah ka gunung..muja ulah ka sagara tapi munjung mah kudu ka indung muja kudu ka bapa. Atau pribahasa lainya seperti..Indung tangkal rahayu Bapa tangkal darajat.. Beda dengan akar budaya arab dimana Ibu itu tidak mempunyai nilai dan kedudukan apapun bahkan seorang Ibu bisa diwariskan menjadi hak milik seorang anak. Maka dari itu Nabi mengadakan perubahan atau koreksi terhadap akar budaya bangsa arab pada waktu itu. Qur'an sendiri menyatakan bahwa kedudukan Bapa dan Ibu itu sama (Qs.2:83,4:36 dll). Tapi tentu saja tidak bisa serta merta Nabi mengatakan bahwa kedudukan Ibu dan ayah sama, mengingat kedudukan Ibu sendiri di dalam budaya arab begitu terpuruk maka kemudian Nabi mensosialisasikan persamaan kedudukan Ibu dan Bapa ini
Re: [wanita-muslimah] Re: Salazar
Pak Muiz memang jagoan nyentil - wahai jagoan pos, lama banar tak basuo ... :)) Btw, saya jadi ingat pelajaran Kenusantaraan dan Bela Negara jaman SLTA dulu, ada prinsip prinsip yg dilestarikan menjadi pribadi prajurit dan korpri ... saya membuat jembatan keledai - TIITWASBAPRAGELA lebih dari separuhnya sudah diungkap oleh cak chodjim ... Tut Wuri Handayani Ing Madyo Mangun Karso Ing Ngarso Sung Tulodo Waspada Balaka Prasojo Gemi Nastiti La . haiyyah lupa ... :P Pramuka banget deh kesehariannya sih, pelajaran yg diberikan secara ideologis, doktriner dan hapalan gak bisa masuk ke hati. Meskipun di jaman itu ada semangat baca sampai ngelotok riwayat hidup sudirman, ki hajar dewantoro plus special concern pada sosok wahidin sudirohusodo dan dr cipto mangunkusumo. Dalam keseharian kita belajar kesederhanaan, kekerasan hati untuk mencapai tujuan dan kesabaran seorang yg lebih senior pada yg masih ijo lumut, lewat kisah hidup, pergaulan dan cerita cerita dari para tentara senior eks pelatih yg beberapa diantaranya punya pengalaman asam garam di front depat dalam pertempuran dan penyusupan di Irian jaya, perbatasan kalimantan malaysia ketika masa konfrontasi, hal hal semacam itu. Belakangan ketika memperdalam konsep kepemimpinan jawa kita akan bertemu astabrata [ yg justru tidak diajarkan di pelajaran kenusantaraan heran kan ... yg diajarkan dalam kepemimpinan justru konsep konsep barat model nature and nurture - apakah pemimpin diciptakan, apakah pemimpin itu given, apakah merupakan proses dari kedua hal itu ..?] - yg penamaannya dicontek oleh ideolog tentara untuk kewaspadaan dan ketahanan nasional - konsep tri gatra dan panca gatra. eniwei, astabrata, berisikan penjabaran sifat sifat 8 benda alam - namun dirujuk pula pada personifikasi sifat dewa dewa tertentu sesuai mitologi jawa. ada sifat api, air, tanah, langit, udara, gitu gitulah ... jadi ingat herni yg pengen makein sifat sifat unsur alam buat anak nya he he he ... Jaman sekarang ada dua konsep kepemimpinan yg menurut saya sangat menarik - thick face, black heart ala kiasu .. dan model kepemimpinan dan pionir kewirausahaan ala rich dad, poor dad nya Kiyosaki, dare to success nya Billi P.S Lim ... Yg kalau dalam kisah kisah lokal bisa kita temukan dalam perwajahan joko tingkir, sutowijoyo, [thick face, black heart], sementara kalau msalah pembangunan empire bisnis kayaknya masih berkutat tangan para taipan modelnya yusuf kalla, bakri dan siapa tuh yg jadi gub gorontalo ? belum bisa menghasilkan wacana yg mencerahkan. jadi konsultan semcam bondan winarno, gede prama, hermawan kertajaya, rhenald kasali masih leading dalam hal ini. salam, Ari Condro - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] Baru saja, karena Mbak Lina bertanya tentang budaya. Kalau yang ini sih bukan P-4 tapi pengajaran akhlak yang sudah membumi di Nusantara umumnya, dan di Jawa khususnya sebelumnya... :) Salam, chodjim Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Salazar
Assalamu'alaikum pak Chodjim, Makasih, sangat menyejukkan dan pelajaran falsafah hidup yang tinggi. Sayangnya saya kurang baca cerita2 literatur Jawa jadi kurang bisa 'ngebayangin' kayak kalau saya baca bukunya Kho Ping Hoo yang juga penuh pelajaran falsafah hidup...:-). Sayangnya juga, ini tidak membantu saya tuk menghidupkan semangat saya hidup bernegara, kecuali semangat mempelajari falsafah jawa...:-) Jadi, memang sulit ya memberi definisi apa itu Budaya Indonesia. Kalau budaya dari suku Jawa ini lenyap, gak berarti Indonesia ini lenyap kan?. Begitu juga, andai kekhalifahan ini berdiri di Indonesia, gak berarti Indonesia ini lenyap karena budaya kekhalifahan (yang akan didirikan oleh Islam ???) ini akan menggusur budaya Indonesia dan ini juga karena budaya Indonesia itu gak bisa dirumuskan dengan mudah. Mengapa ya kita takut dengan kekhalifahan? Apakah dengan budaya sekarang yang ada di Indonesia ini, Budaya Indonesia itu dianggap ada? Duh bingung nih merumuskan kebingunganku sendiri...:-) Sapa yang bisa bantu menghilangkan kebingungan saya ini, tolong dong? wassalam, orangbingung --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa 'alaykum assalaam wr. wb., Mbak Lina. Budaya Indonesia tentunya bersumber dari budaya suku masing- masing. Dari budaya yang ada yang pernah diangkat ke tataran nasional adalah budaya GR (gotong royong). GR ini bisa terjadi bila kita memahami tepa slira, bisa memahami keadaan orang lain. Jadi, dalam hal ini tepa slira mencakup rasa toleransi dan apresiasi terhadap pandangan atau cara hidup orang lain. GR juga harus ditopang oleh sikap hidup mulat sarira angrasa wani, senantiasa melakukan introspeksi terhadap diri sendiri, dan adanya keberanian untuk memberikan keteladanan dalam hidup ini. Maka, jangan heran bila pada mulanya GR itu dikembangkan menjadi 5 sila daripada sila-sila Pancasila yang sudah diangkat sebagai dasar negara kesatuan RI, dan sampai hari ini tidak pernah dicabut atau dihapus dari UUD 1945. Kelima sila itu sudah pasti ada di dalam budaya suku-suku yang ada di Indonesia. Kalau saya, yang berbudaya Jawa, kelimanya bisa diterjemahkan lagi dalam berbagai sikap hidup seperti: (1) Aja dumeh, yang artinya jangan merebdahkan orang lain. (2) Aja gumunan, artinya jangan mudah heran terhadap sesuatu yang baru. (3) Aja melik, artinya jangan punya perasaan ingin memiliki apa yang sudah dimiliki orang lain. (4) Aja iri, artinya jangan membenci orang yang dianugerahi Tuhan rezeki yang lebih daripada yang kita punya. (5) Aja sirik, artinya jangan sakit hati dan menyakiti orang lain yang mendapatkan anugerah Tuhan. (6) Aja sombong, artinya jangan merasa dan berperilaku lebih tinggi dari orang lain. (7) Aja loba, artinya jangan terus-menerus menambah pemilikan, akhirnya punya orang pun disikat. (8) Aja dendam, jangan melakukan balas dendam. dan masih banyak lagi pelarangan. Lalu, ada perintah positif seperti: 1. Sing sugih pangapura, artinya pandai memaafkan. 2. Ing ngarsa sung tuladha, artinya kita kalau lagi dijadikan atasan harus bisa memberikan keteladanan bagi anak buah. 3. Ing madya mangun karsa, artinya dalam kehidupan bersama kita harus bisa turut serta alias berpartisipasi dalam kehidupan sosial. 4. Tut wuri handayani, artinya ketika kita sebagai orang dewasa, maka kita harus rela memberikan tempat yang muda, dan dari belakang kita mendorong mereka maju. 5. Menang tanpa ngasorake, artinya kita harus bisa menunjukkan keunggulan atau kejayaan tanpa mempermalukan pihak lain. 6. Sekti tanpa aji, artinya dalam hidup ini kita harus bisa unggul tanpa harus menunjukkan kekuatan yang membuat orang lain ketakutan. 7. Nglurug tanpa bala, artinya dalam menyelesaikan persoalan di antara sesama kita tidak perlu membawa bala bantuan yang pada akhirnya memicu keributan. 8. Melu andarbeni, artinya semua hak milik masyarakat harus dijaga baik-baik seolah-olah itu kepunyaan kita sendiri. Dan, masih banyak lagi yang jika diuraikan bisa memerlukan satu kitab suci tersendiri... :) Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan Sent: Wednesday, November 30, 2005 11:42 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar Assalamu'alaikum pak Chodjim, Mohon pencerahan seperti apa sih budaya Indonesia itu? Saya berharap dengan membaca uraian Bapak, semangat saya utk hidup bernegara hidup kembali...:-)). Soalnya sekarang ini saya gak peduli budaya/bangsa ini mau lenyap atau gak. Ganti dengan budaya baru, oke- oke saja...kan semua budaya awalnya pasti baik, tapi gak mau ganti agama meski agama jg baik awalnya. Wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Donnie, Budaya itu harus terus-menerus diperbaharui bila sudah mengarah ke hal-hal yang merugikan warga. Kita tahu, menurut ilmu
[wanita-muslimah] Re: Kebutuhan adalah dasar syariat
Kebutuhan itu tidak terlepas dari keinginan tapi keinginan kan belum tentu kebutuhan..iya kan Mba Mei?;) Lagi pula keinginan itu kan pilihan sedangkan kebutuhan bukan pilihan tapi keharusan. Kalau jilbab itu menjadi keinginan maka dasarnya adalah pilihan tapi apakah jilbab itu suatu kebutuhan sehingga dasarnya keharusan??? Jilbab khusus di sawah..boleh juga tapi tetap pilihan ya Mba;) Chae --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Nisadear, Ini kok seperti membandingkan antara 'kebutuhan' dan 'keinginan' Antara yg 'penting' dengan yg 'mendesak' - seperti kata Edward de Bono. :-) Memeluk agama, memegang teguh tradisi, adat istiadat, etika itu menyangkut soal kepercayaan - keyakinan. Agama sebenernya lebih kepada kepentingan diri sendiri, ketenangan batin pribadi. Jika kita sendirian, solat nggak pake mukena, ambil air sembahyang juga ngirit karena hemat air, rokaatnya ngaco kan ndak apa2, ndak ada yg akan protes : Sholatnya gak sah! Allah juga gak akan menghukum. Seperti orang betawi bilang : dosa itu gak bejendol :-) Apakah kita akan jadi seperti pinokio ? Allah itu Maha Pemaaf , Maha Pengasih, Maha Penyayang :-) Tapi kalo sudah menyangkut kehidupan bermasyarakat -horisontal - hablun minannaas, ini yg repot. Ada sanksi [sosial] yg di timpakan pada kita, rasanya jauh lebih sakit daripada nggak solat, nggak puasa yg gak ketauan. Hal2 yg gak logis, nggak praktis, mengada-ada bisa jadi masalah. Makanya hal2 yg kita anggap bukan kebutuhan mendasar bisa saja jadi kewajiban, keharusan jika sudah hidup bermasyarakat. Melanggar adat, diusir Melanggar syariah agama, dibilang JIL :-) - nanti ditakut2-i, rumahnya di rusak. Melanggar etika -sopansantun, diomongin sekampung Kalo orang minang bilang : Di mana bumi dipijak, langit dijunjung, air disauk, ranting di patah, disitu adat dipakai, lazim dituruti Begitu kan? Btw, sekarang kan juga ada jilbab yg praktis tinggal di selongsongin ke kepala. Kebutuhan akan jilbab yg gak ribet, pake peniti segala : menumbuhkan kreatifitas, pasar baru, ide baru :-)) Mengapa gak diciptakan juga pakaian untuk para petani yg muslimah. Pangsa pasarnya ada, di NAD Salam l.meilany - Original Message - From: Chae To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, November 28, 2005 10:24 AM Subject: [wanita-muslimah] Kebutuhan adalah dasar syariat Mba Meilany, Memang bisa saja di buat kostum khusus yang memenuhi syarat jilbab untuk para ibu-ibu yang beraktifitas di sawah, hanya saja apa kostum ini memang diperlukan atau dibutuhkan oleh para Ibu-ibu. Setuju enggak kalau dasar dari syariat adalah faktor kebutuhan. Tanpa adanya faktor kebutuhan maka syariat itu gugur dengan sendirinya atau mengalami expire dalam bentuknya;) Chae Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Second International Conference on Islamic Banking:Risk Management, Regulation and Supervision organised by Bank Negara Malaysia, the Islamic Development Bank, Islamic Research and T
Second International Conference on Islamic Banking:Risk Management, Regulation and Supervision organised by Bank Negara Malaysia, the Islamic Development Bank, Islamic Research and Training Institute, Jeddah and IFSB Venue : Le Meridien, Kuala Lumpur, MalaysiaDate : 7 Feb 2006 - 8 Feb 2006 For further details, please contact: Mr. Ahmad Hafiz Othman Tel: +603 26984248 ext. 117 Fax: +603 26984280 E-mail: [EMAIL PROTECTED] Islamic Financial Services Board 3rd Floor Block A, Bank Negara Malaysia Building Jalan Dato Onn, 50480 Kuala Lumpur, Malaysia http://ifsb.org/lemeridien/ DAY 1: February 7, 2006 (Tuesday) Registration Opening Session KEYNOTE ADDRESS ISLAMIC FINANCIAL SERVICES INDUSTRY; KEY ISSUES IN RISK MANAGEMENT SESSION 1: ISLAMIC FINANCIAL INFRASTRUCTURE AND ARCHITECTURE AND FINANCIAL STABILITY Islamic Financial Infrastructure: Development and Challenges The Experience of Malaysia in Developing Islamic Financial Infrastructure Stability of Deposits in Interest-based and Interest-free Banking Systems: Some empirical results SESSION 2: CASE STUDIES IN REGULATION AND SUPERVISION OF ISLAMIC BANKSSESSION 3: 10 YEAR MASTERPLAN FOR THE ISLAMIC FINANCIAL INDUSTRY PANEL DISCUSSION DAY 2: February 8, 2006 (Wednesday) SESSION 4: AN OVERVIEW OF EXPOSURE DRAFTS OF IFSB STANDARDS Capital Adequacy Risk Management Corporate Governance Transparency and Market Discipline SESSION 5: RISK MEASUREMENT AND MANAGEMENT (PART ONE) Using RAROC in Islamic Banks: Value Creation and Risk Management An Integrated Risk Measurement Approach for Islamic Banks Risk Measurement from a Downside Perspective: Cases of Islamic and Ethical Funds SESSION 6: RISK MEASUREMENT AND MANAGEMENT (PART TWO) Evaluation of Risk Management: Some Empirical Results An Integrated Risk Management System for Islamic Banks Empirical Results About Default and Recovery Rates on Islamic Banks Financing: Implications for New Capital Adequacy Standard SESSION 7: RISKS OF ISLAMIC CAPITAL MARKET PRODUCTS Sukuk Securitization by banks and Basel I II: An Introductory Study An Evaluation of Islamic Bonds Rating Methodology in Indonesia Mitigating Legal Risk Pertaining to the Issuance of Islamic Asset Securitization Concluding Session - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- 1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery. http://us.click.yahoo.com/WpTY2A/izNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Salazar
Ini berkaitan dengan maskulinitas dan feminitas budaya . Kayaknya saya pernah kirim masalah ini di milis ppiindia dech ... penelitian hofstede itu lho. konteks diskui masalah itu memang dalam lingkup sempit dunia kerja, multicultural working place. budaya arab - konsep khilafah - yg terefleksi dalam upaya penegakan syariah dengan pendekatan strukturalisme dan social engineering, suatu pendekatan yg identik dengan pendekatan yg keras, dingin, gersang upaya pendekatan kemanusiaan, top down, btw, kristenitas ketika disebarkan dari barat ke asia dan amerika banyak memakai metode ini. dan korbannya banyak. Pan dalam diskusi kita, ttg hal ini sudah ada anggota milis yg mewanti wanti. Kata pak Dana budaya arab itu gersang - ini adalah makna ekspresif dari maskulinitas budaya arab. Dan banyak sisi arab dalam keislaman seringkali dimaknai oleh wacana ini. Penolakan dan ekspresi egaliter dalam masyarakat jawa yg fit dengan keislaman, bahkan sudah diterbitkan pencerahannya oleh pak sabri dengan kisah emes memes belio. masalah ini juga seringkali disinggung [ meski dalam konteks yg disalahpahami dan diekspresikan dengan sudut berbeda sehingga lagi lagi salah penerimaan oleh publik] oleh den mas sutiyoso. salam, Ari Condro - Original Message - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Begitu juga, andai kekhalifahan ini berdiri di Indonesia, gak berarti Indonesia ini lenyap karena budaya kekhalifahan (yang akan didirikan oleh Islam ???) ini akan menggusur budaya Indonesia dan ini juga karena budaya Indonesia itu gak bisa dirumuskan dengan mudah. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Fair play? Video games influencing politics. Click and talk back! http://us.click.yahoo.com/u8TY5A/tzNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Salazar
- Original Message - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, November 30, 2005 7:46 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Salazar Assalamu'alaikum pak Chodjim, Makasih, sangat menyejukkan dan pelajaran falsafah hidup yang tinggi. Sayangnya saya kurang baca cerita2 literatur Jawa jadi kurang bisa 'ngebayangin' kayak kalau saya baca bukunya Kho Ping Hoo yang juga penuh pelajaran falsafah hidup...:-). Sayangnya juga, ini tidak membantu saya tuk menghidupkan semangat saya hidup bernegara, kecuali semangat mempelajari falsafah jawa...:-) Jadi, memang sulit ya memberi definisi apa itu Budaya Indonesia. Kalau budaya dari suku Jawa ini lenyap, gak berarti Indonesia ini lenyap kan?. Begitu juga, andai kekhalifahan ini berdiri di Indonesia, gak berarti Indonesia ini lenyap karena budaya kekhalifahan (yang akan didirikan oleh Islam ???) ini akan menggusur budaya Indonesia dan ini juga karena budaya Indonesia itu gak bisa dirumuskan dengan mudah. mbak Lina Dahlan ysh., Ikuta nimbrung ya... Bukankah itu yang harus kita pastikan? Kita harus pastikan bahwa Islam yang kita praktekkan itu betul-betul Islam, iaitu Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam, dan bukan hanya sekedar budaya Arab yang secara sosial malah bisa jadi bencana. Dan jangan mudah tertipu dengan cover, bungkus atau apapun yang mengklaim sebagai representasi dari Islam Sejati. Jadi bukan karena pake label Islam pasti jadi rahmat bagi seluruh alam. Tapi yang menjadi rahmat bagi seluruh alam itulah yang kemungkinan besar Islam sejati. Itu kalau kita yakin thd nilai-nilai universal dari Islam sejati. Mengapa ya kita takut dengan kekhalifahan? Apakah dengan budaya sekarang yang ada di Indonesia ini, Budaya Indonesia itu dianggap ada? Mungkin perlu juga mbak Lina bertanya sebaliknya. Apa karena kehidupan di Indonesia sekarang seperti ini, lalu kita bisa anggap budaya Indonesia tidak ada? Lalu dengan standar nilai yang sama, apakah budaya Amerika itu tidak ada? apakah budaya Arab itu tidak ada? Salam Ary Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/