[wanita-muslimah] Nih arti Budak & hamba->Re: Beramai-ramai
Bung Aly memang memiliki banyak perbandingan dg Qatar, yaitu bangsa Arab moderen. Yg kita pertanyakan dari awal ialah apakah Al-Qur'an mengenal konsep perbudakan? Bagi saya tidak heran jika demikian karena di abad ke 7 pasti ada perbudakan dalam masyarakat di dunia ini. Kalau tidak salah perbudakan itupun belum terhapus benar sampai saat ini. Dalam Al-Qur'an juga dianjurkan agar budak dibebaskan, artinya Al-Qur'an esensinya anti perbudakan. Inilah kalau memang kalam Allah maka pasti sejuk dan benar. Yg penting apa sikap kita sekarang thd perbudakan? Seharusnya sesuai dg esensi Al-Qur'an yaitu anti perbudakan. Kalau masih ada sisa2 sikap perbudakan maka harus dihapus. Kalau ada praktek2 perbudakan modern spt human trafficking atau pembantu yg tereksploitasi ya harus dihapus. Perlu sikap dan niat awal yg sesuai dg Al-Qur'an. Hukum akhlak harus kita tegakkan dalam diri kita sendiri. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > sebenarnya sy ingin tertawa ramai2 mempermasalahkan > arti budak hi3... > > sy belajar bhs arab di pesantren modern "budak artinya > ya khoodim" eh sy mampir ke qatar juga org2 qatar > manggil "khoodim" artinya bagi org arab ya budak atau > terjemahan santunnya pembantu... > sy pernah tanya ke org qatar ketika di depan > supermarket..Ya hag../baba man he..? bahasa arab > pasaran kalau bhs arab intlnya Ya haaj man huwa? dia > jawab.. "khoodim" budak/pembantu saya .. begitu loh... > > maaf tdk ada kaitannya dengan P Choodim ya... > > slm weleh he3.. jd ketawa aku he3 > > ali > --- "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Pak HMNA, > > Setahu saya waktu belajar bahasa disekolah di SMP > > lantas juga disambung dengan agama. > > Hamba itu lain dengan budak. > > Saya =sahaya > > Hamba sahaya= hambanya saya= budak. > > Senada dengan yg dijelaskan Pak Chodjim. > > Hamba itu kemauannya sendiri, orang yg merdeka > > tetapi memilih mengabdi/menghamba pada sesuatu, > > sedangkan budak/hamba sahaya adalah orang yg tidak > > merdeka, adalah orang2 yg jadi komoditi, di > > jualbelikan > > kayak hewan. Budajk menjadi kepemilikan seperti > > harta. waktu perang bisa jadi tebusan. > > Di Amerika kalo baca buku seperti "Pondoknya Paman > > Tom" , budak2 berasal dari Afrika yg di jual belikan > > untuk > > mengelola lahan atau seperti fim Argentina di TVRI > > zaman baheula, 'Missy' > > Kalo kaitannya dengan Islam saya pikir budak itu > > pengertiannya adalah hamba sahaya, orang2 yg tidak > > merdeka. > > Islam menganjurkan memerdekakannya. > > > > salam > > l.meilany > > - Original Message - > > From: H. M. Nur Abdurrahman > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Sent: Sunday, March 11, 2007 9:32 PM > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: > > Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami > > > > > > "L.Meilany" wrote: > > Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun > > posisinya sama. Hamba: orang yg > > merasa rendah/merendahkan diri.Kalimat2 di novel2 > > kesusasteraan melayu. > > Sebagai kata ganti; saya > > = > > HMNA: > > Hamba sinonim dengan sahaya. Bahkan tidak jarang > > dijadikan kata majemuk > > untuk menyatakan plural, hamba-sahaya. Hamba dan > > sahaya menjadi kata ganti > > orang pertama tunggal, kata hamba tidak berubah, > > namun kata sahaya hilang > > ha, lalu menjadi saya. > > > > Wassalam > > > > > > > > > - Original Message - > > From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> > > To: > > Sent: Sunday, March 11, 2007 18:23 > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: > > Beramai-ramai > > Mempersoalkan Poligami > > > > > Nimbrung : > > > Ini masalah pengertian bahasa Indonesia. > > > > > > Budak itu selain artinya anak2 dalam bahasa > > Sunda dan Melayu. > > > Budak juga artinya orang yg terpaksa, dipaksa > > melakukan sesuatu yg ia > > tidak sukai. > > > Budak itu suatu komoditi bisa diperjualbelikan, > > overpakai, dipinjam, > > terserah deh mau diapain oleh majikannya. > > > Budak nafsu, saya waktu itu memakai istilah ini > > terinspirasi film > > indonesia jaman kuda gigit besi; > > > dengan judul yg sama dibintangi oleh El Manik > > dan Yenny Rahman. > > > Menjadi budak nafsu si pemiliknya, u urusan > > syahwat, digamparin, diomelin, > > disakiti, dilecehkan, dihina. > > > Budak zaman dulu itu penampakannya jugun ianfu, > > romusha, kuli perkebunan > > seperti romannya Pramudya Ananta Toer. > > > Atau sebagian TKW yg dianggap budak di TimTeng > > sana. > > > Kalo ada kalimat diperbudak nafsunya itu lain > > lagi. :-) > > > > > > Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun > > posisinya sama. Hamba: orang yg > > merasa rendah/merendahkan diri. > > > Kalimat2 di novel2 kesusasteraan melayu. Sebagai > > kata ganti; saya. > > > Hamba/menghamba lebih pada keikhlasan, ke > > ridhoan, kecintaan, ketaatan si > >
Re: [wanita-muslimah] Re: [keluarga-sejahtera] Vaksin = Racun ? Silakan pilih aensiri
Universal vaccination di negara maju memang menjadi kontroversi. Ketika kasus penyakit infeksi sudah ditekan hingga level yang dianggap bisa diabaikan, maka pemberian vaksinasi mungkin juga menjadi kegiatan yang membuang-buang duit saja. Yang menarik adalah di negara maju justru kasus2 alergi menjadi lebih dominan diantara anak2, sehingga ada hipotesis bahwa kurangnya paparan infeksi pada anak2 tersebut, menyebabkan sistem imunitas pada anak menjadi tidak well developed. Karena itu, ada pemikiran bahwa vaksinasi di seting negara maju bukan dimaksudkan sebagai perlindungan terhadap penyakit infeksi, tetapi sebagai semacam pemicu terhadap perkembangan sistem imunitas anak2. all and all, vaksinasi masih dilakukan di negara maju, terutama untuk mereka yang sering berpergian ke negara berkembang. regards, Donnie On 13 Mar 07, at 22:40, Wikan Danar Sunindyo wrote: > siapa bilang vaksinasi di barat sudah gak ada? > di jerman, anak saya masih diimunisasi sampe sekarang. imunisasinya > juga macem2, malah ada tambahan imunisasi buat pneumonia dan > meningitis, saya gak tahu di Indonesia sudah ada atau belum. > memang beberapa vaksin sudah dihilangkan misal vaksin BCG buat > mencegah TBC. karena TBC sudah tidak ada di jerman. berarti kalau > pulang ke indonesia nanti anak saya harus disuntik BCG di sana. > demikian juga penyakit typhus sudah tidak ada di jerman. sampe2 kalau > ada orang kena penyakit typhus langsung masuk ruang karantina yang > dijaga oleh polisi 24 jam karena dianggap penyakit berbahaya dan kalau > dia kontak dengan dunia luar bakal bisa menyebarkan penyakitnya. > > di sini anak saya dikasih buku sertifikat vaksinasi yang diterbitkan > oleh WHO. di situ ada datanya, vaksinasi apa saja, tanggal berapa, > dilakukan di mana oleh dokter siapa. terus sticker label vaksinasinya > juga ditempel di buku, biar bisa dilacak vaksinnya jenis apa, > diproduksi oleh perusahaan apa, di negara mana, nomor serinya berapa > (tiap vaksin punya nomor seri sendiri2 yang sifatnya unik). jadi kalau > mau ke negara mana2, buku vaksin itu bisa dibawa biar dicek sama > dokternya dia udah divaksin apa saja. selain itu, tiap negara juga > punya penyakit2 lokal yang belum tentu sama dengan negara lain. yah, > semoga standardisasi kayak gini bisa diterapkan pula di indonesia. > > salam, > -- > wikan > http://wikan.multiply.com > > On 3/13/07, miftahalzaman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > > Kenapa penyakit ini tumbuh byk di generasi yg lahir > > > tahun 1998..? belum lagi SCTV akhir2 ini yg meliput > > > imunisasi gratisan.. ada yg meninggal setelah > > > dimunisasi ..tdk satu case tp ada beberapa yg > > > diliput.. sy sdh paste email liputan6.com beberapa > > > hari yg lalu... > > > > Sedikit komentar: > > > > Bisa jadi pasien sudah terpapar dan sedang masa inkubasi tak lama > > sebelum diimunisasi sehingga imunisasi justru malah menjadi semacam > > reinforcing factor. Apa mekanisme demikian bisa terjadi, Pak > Kartono? > > > > Teman saya cerita, dia pernah baca suatu buletin (HT?) yang > mengatakan > > sebaiknya umat Islam jangan ikut vaksinasi, karena ada kasus seperti > > dikemukakan Pak Aly di atas. Kata mereka, vaksinasi itu sengaja > > dilakukan untuk melemahkan umat Islam. Buktinya, di Barat (Kristen) > > sudah tidak ada program vaksinasi, tapi vaksinasi hanya dilakukan di > > negara berkembang yang mayoritas orang Islam. Hehehe ... Very-very > > typical Islamists' susspicion. > > [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Nih arti Budak & hamba->Re: Beramai-ramai
Oh begitu Pak Aly? Terus terang saya tidak mengerti bahasa Arab. Apakah arti "khoodim" itu sama dengan kata "slave" dalam bahasa Inggris atau beda?. Di beberapa bahasa daerah di Indonesia, tidak dikenal kata yang mengandung arti "slave" (budak). Contohnya dalam bahasa Sunda, menterjemahkan "slave" atau "budak" ke bahasa Sunda akan pusing tujuh-keliling, karena tidak ada kata padanannya. "budak" dalam bahasa Sunda artinya anak kecil. Karena itu kuat dugaan, budaya perbudakan seperti di Timur-Tengah dan di Eropa, tidak dikenal di sebagian etnik-etnik di Indonesia. Sebaliknya, jika informasi dari Pak Aly benar, hanya ada satu kata ("khoodim") dalam bahasa Arab untuk seorang pembantu, apakah pembantu itu seorang yang merdeka (orang yang digaji tapi statusna orang bebas, bisa berhenti jadi pembantu kapan saja dia mau) atau sebagai seorang budak (yang tidak punya pilihan). Ini menunjukkan bahwa dijaman dulu, orang Arab tidak mengenal pembantu/pekerja yang dibayar/digaji seperti di kita. Yang namanya pembantu/pekerja pasti manusia tidak merdeka, manusia yang tidak bisa memilih, selain terus jadi budak. Mudah2an dugaan saya ini salah . Salam, WALUYA --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > sebenarnya sy ingin tertawa ramai2 mempermasalahkan > arti budak hi3... > > sy belajar bhs arab di pesantren modern "budak artinya > ya khoodim" eh sy mampir ke qatar juga org2 qatar > manggil "khoodim" artinya bagi org arab ya budak atau > terjemahan santunnya pembantu... > sy pernah tanya ke org qatar ketika di depan > supermarket..Ya hag../baba man he..? bahasa arab > pasaran kalau bhs arab intlnya Ya haaj man huwa? dia > jawab.. "khoodim" budak/pembantu saya .. begitu loh... > > maaf tdk ada kaitannya dengan P Choodim ya... > > slm weleh he3.. jd ketawa aku he3 > > ali > --- "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Pak HMNA, > > Setahu saya waktu belajar bahasa disekolah di SMP > > lantas juga disambung dengan agama. > > Hamba itu lain dengan budak. > > Saya =sahaya > > Hamba sahaya= hambanya saya= budak. > > Senada dengan yg dijelaskan Pak Chodjim. > > Hamba itu kemauannya sendiri, orang yg merdeka > > tetapi memilih mengabdi/menghamba pada sesuatu, > > sedangkan budak/hamba sahaya adalah orang yg tidak > > merdeka, adalah orang2 yg jadi komoditi, di > > jualbelikan > > kayak hewan. Budajk menjadi kepemilikan seperti > > harta. waktu perang bisa jadi tebusan. > > Di Amerika kalo baca buku seperti "Pondoknya Paman > > Tom" , budak2 berasal dari Afrika yg di jual belikan > > untuk > > mengelola lahan atau seperti fim Argentina di TVRI > > zaman baheula, 'Missy' > > Kalo kaitannya dengan Islam saya pikir budak itu > > pengertiannya adalah hamba sahaya, orang2 yg tidak > > merdeka. > > Islam menganjurkan memerdekakannya. > > > > salam > > l.meilany > > - Original Message - > > From: H. M. Nur Abdurrahman > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Sent: Sunday, March 11, 2007 9:32 PM > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: > > Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami > > > > > > "L.Meilany" wrote: > > Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun > > posisinya sama. Hamba: orang yg > > merasa rendah/merendahkan diri.Kalimat2 di novel2 > > kesusasteraan melayu. > > Sebagai kata ganti; saya > > = > > HMNA: > > Hamba sinonim dengan sahaya. Bahkan tidak jarang > > dijadikan kata majemuk > > untuk menyatakan plural, hamba-sahaya. Hamba dan > > sahaya menjadi kata ganti > > orang pertama tunggal, kata hamba tidak berubah, > > namun kata sahaya hilang > > ha, lalu menjadi saya. > > > > Wassalam > > > > > > > > > - Original Message - > > From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> > > To: > > Sent: Sunday, March 11, 2007 18:23 > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: > > Beramai-ramai > > Mempersoalkan Poligami > > > > > Nimbrung : > > > Ini masalah pengertian bahasa Indonesia. > > > > > > Budak itu selain artinya anak2 dalam bahasa > > Sunda dan Melayu. > > > Budak juga artinya orang yg terpaksa, dipaksa > > melakukan sesuatu yg ia > > tidak sukai. > > > Budak itu suatu komoditi bisa diperjualbelikan, > > overpakai, dipinjam, > > terserah deh mau diapain oleh majikannya. > > > Budak nafsu, saya waktu itu memakai istilah ini > > terinspirasi film > > indonesia jaman kuda gigit besi; > > > dengan judul yg sama dibintangi oleh El Manik > > dan Yenny Rahman. > > > Menjadi budak nafsu si pemiliknya, u urusan > > syahwat, digamparin, diomelin, > > disakiti, dilecehkan, dihina. > > > Budak zaman dulu itu penampakannya jugun ianfu, > > romusha, kuli perkebunan > > seperti romannya Pramudya Ananta Toer. > > > Atau sebagian TKW yg dianggap budak di TimTeng > > sana. > > > Kalo ada kalimat diperbudak nafsunya itu lain > > lagi. :-) > > > > > > Ka
Re: [wanita-muslimah] Nih arti Budak & hamba->Re: Beramai-ramai
sebenarnya sy ingin tertawa ramai2 mempermasalahkan arti budak hi3... sy belajar bhs arab di pesantren modern "budak artinya ya khoodim" eh sy mampir ke qatar juga org2 qatar manggil "khoodim" artinya bagi org arab ya budak atau terjemahan santunnya pembantu... sy pernah tanya ke org qatar ketika di depan supermarket..Ya hag../baba man he..? bahasa arab pasaran kalau bhs arab intlnya Ya haaj man huwa? dia jawab.. "khoodim" budak/pembantu saya .. begitu loh... maaf tdk ada kaitannya dengan P Choodim ya... slm weleh he3.. jd ketawa aku he3 ali --- "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak HMNA, > Setahu saya waktu belajar bahasa disekolah di SMP > lantas juga disambung dengan agama. > Hamba itu lain dengan budak. > Saya =sahaya > Hamba sahaya= hambanya saya= budak. > Senada dengan yg dijelaskan Pak Chodjim. > Hamba itu kemauannya sendiri, orang yg merdeka > tetapi memilih mengabdi/menghamba pada sesuatu, > sedangkan budak/hamba sahaya adalah orang yg tidak > merdeka, adalah orang2 yg jadi komoditi, di > jualbelikan > kayak hewan. Budajk menjadi kepemilikan seperti > harta. waktu perang bisa jadi tebusan. > Di Amerika kalo baca buku seperti "Pondoknya Paman > Tom" , budak2 berasal dari Afrika yg di jual belikan > untuk > mengelola lahan atau seperti fim Argentina di TVRI > zaman baheula, 'Missy' > Kalo kaitannya dengan Islam saya pikir budak itu > pengertiannya adalah hamba sahaya, orang2 yg tidak > merdeka. > Islam menganjurkan memerdekakannya. > > salam > l.meilany > - Original Message - > From: H. M. Nur Abdurrahman > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Sunday, March 11, 2007 9:32 PM > Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: > Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami > > > "L.Meilany" wrote: > Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun > posisinya sama. Hamba: orang yg > merasa rendah/merendahkan diri.Kalimat2 di novel2 > kesusasteraan melayu. > Sebagai kata ganti; saya > = > HMNA: > Hamba sinonim dengan sahaya. Bahkan tidak jarang > dijadikan kata majemuk > untuk menyatakan plural, hamba-sahaya. Hamba dan > sahaya menjadi kata ganti > orang pertama tunggal, kata hamba tidak berubah, > namun kata sahaya hilang > ha, lalu menjadi saya. > > Wassalam > > > > - Original Message - > From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Sunday, March 11, 2007 18:23 > Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: > Beramai-ramai > Mempersoalkan Poligami > > > Nimbrung : > > Ini masalah pengertian bahasa Indonesia. > > > > Budak itu selain artinya anak2 dalam bahasa > Sunda dan Melayu. > > Budak juga artinya orang yg terpaksa, dipaksa > melakukan sesuatu yg ia > tidak sukai. > > Budak itu suatu komoditi bisa diperjualbelikan, > overpakai, dipinjam, > terserah deh mau diapain oleh majikannya. > > Budak nafsu, saya waktu itu memakai istilah ini > terinspirasi film > indonesia jaman kuda gigit besi; > > dengan judul yg sama dibintangi oleh El Manik > dan Yenny Rahman. > > Menjadi budak nafsu si pemiliknya, u urusan > syahwat, digamparin, diomelin, > disakiti, dilecehkan, dihina. > > Budak zaman dulu itu penampakannya jugun ianfu, > romusha, kuli perkebunan > seperti romannya Pramudya Ananta Toer. > > Atau sebagian TKW yg dianggap budak di TimTeng > sana. > > Kalo ada kalimat diperbudak nafsunya itu lain > lagi. :-) > > > > Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun > posisinya sama. Hamba: orang yg > merasa rendah/merendahkan diri. > > Kalimat2 di novel2 kesusasteraan melayu. Sebagai > kata ganti; saya. > > Hamba/menghamba lebih pada keikhlasan, ke > ridhoan, kecintaan, ketaatan si > pelaku. Hamba Allah, misalnya. > > Ia menghamba pada suaminya, misalnya > > Bahasa indonesianya zaman sekarang itu > "mengabdi". Abdi dalem, pegawai > keraton yg dibayar 1000 perak sebulan. > > Abdi dalem bahasa indonesianya:hamba sahaya. > Abdi masyarakat =PNS = Public > servant > > Kalo di lagu yg jadi wajib bagi duet di karaoke > adalah 'devoted to you nya > Everly Brothers' > > Lagu tentang penghambaan yg cengeng, tapi > beatnya manis, mudah > dinyanyiin.:-) > > > > Kalo menghamba istilah inggrisnya servant, bukan > slave. [cmiiw] > > Kalo di istilah agama nasrani 'pelayan Tuhan' > para penginjil, evangelis > sering membahasakan diri mereka pelayannya Tuhan. > > Kalo Allahs slave kesannya ia di diperlakukan > buruk/diperbudak oleh Allah > SWT. Padahal Allah itu Maha Pengasih dan > Penyayang. > > Jadi yg bener kiranya adalah: Allahsservant. > Pelayan Allah untuk menebar > kebajikan di dunia > > :-) > > > > Salam > > l.meilany > > > > - Original Message - > > From: Ari Condrowahono > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Sent: Friday, March 09, 2007 4:30 PM > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & > hamba->Re: Beramai-ramai > Mempe
Re: [wanita-muslimah] Re: Vaksin = Racun ?
sudahlah biar dokter yg comment.. ingin tahu sy komment dokter indonesia... slm, --- "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Nimbrung : > Pak Aly, vaksinasi itu diberikan pada orang yg > benar2 sehat jasmani. > Kalo sakit ndak boleh di vaksin. > Masih banyak orang tua yg kurang pengetahuan atau > menganggap remeh. > Anaknya demam juga ndak ngerti; baru tahu kalo sudah > kejang, panik. > > Beberapa waktu lalu di angkot saya bersama seorang > Ibu yg akan membawa anaknya vaksin campak. > Saya bilang tapi anak ibu sakit [ matanya merah > seperti berair, ingusnya mengalir terus]. > Ibu itu bilang; 'ah ini biasa, pilek melulu, tapi > kalo dah di rumah juga main2, lari2-an' > Masa sih pilek, batuk itu biasa? Apalagi kalo > ingusnya sudah kental jadi warna hijau atau kuning [ > mohon maaf jijayy] > Itu kan artinya sudah infeksi, masa dianggap nggak > sakit? > Saya percaya begitu sampai di puskesmas pasti > anaknya ditolak untuk vaksinansi. > Tapi bagaimana -anak2 yg gak ketahuan sakit-? > Bahkan: > Terhadap hewan juga begitu, vaksin2 kucing setahun > sekali/6 bulan sekali dengan syarat jika kucing itu > "sehat walafiat". > Sekarang masalahnya bagaimana kita tahu kucing itu > sakit atau sehat? Kucing kan gak bisa ngomong? > > Sama seperti anak kecil nggak bisa ngomong kalo > sakit/rasa gak enak di tubuhnya, bisa nya cuma > gelisah dan rewel. > Tapi kalo rewel, cengeng malahan ibunya marah2, > anaknya di cubit, diomelin, ditakut2-i supaya diam. > Bukannya diselidiki kenapa si anak jadi rewel, > gelisah, nggak suka makan. > :-( > > salam > l.meilany > > - Original Message - > From: Muhammad Aly > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Saturday, March 10, 2007 7:05 PM > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Vaksin = Racun > ? > > > wah ketemu juga jawabannya.. Aisha sure 100% masih > single .. he3.. > > okey lah nanti mungkin ada dokter di WM ini bisa > menjelaskannya.. imunisasi MMR tahun 1998 ada > apa..? > kenapa sales2 obat menawarkan dagangannya di waktu > jam > praktek doktet yg mengganggu antrian pasien..? > sales > pasien tsb tdk daftar antri menyerobot saja..gak > mikir ada pasien sakit. > Perlu di tengok ada apa dengan depkes skrng..? > jauh > sekali berubah perjuangan para dokter di masa > kemerdekaan dengan jaman skrng.. pelopornya dulu > hebat > spt bung Tomo. > > slm, > > --- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Pak Ali ini saudara-an dengan pak Jano? Soale > sama > > ya, suka nanya status nikah dari anggota milis:) > > > > Untuk bicara apapun kan tidak harus menikah > dulu, > > apa kaitannya nikah dengan imunisasi? Banyak > > teman-teman yang jadi dokter muda dan belum > menikah > > tapi tidak saja bicara tentang imunisasi tapi > mereka > > mengurus imunisasi. Atau ada juga orang-orang > muda > > yang ngurus pembuatan vaksin untuk imunisasi. > > Apalagi sekedar ngobrol di milis tentang > imunisasi, > > apa susahnya sih? Kita bisa membaca di koran, > > jurnal, buku, dll atau nonton acara kesehatan di > tv, > > atau mendengar pengalaman orang lain. Kita bisa > > menggunakan mata, telinga, hati, otak, dll yang > > diberikan Allah kepada kita untuk bisa memahami > > sesuatu termasuk tentang imunisasi. Jadi apa > > kaitannya nikah dengan imunisasi?:) > > > > Tentang perkembangan anak, saya membandingkan > teman > > saya menghadapi kehamilan pertama dan kedua yang > > beda sehingga dia mengalami keguguran sementara > anak > > keduanya karena perawatan lebih baik sejak hamil > > sampai anaknya lahir dan tumbuh bagus. Hal itu > untuk > > memperlihatkan bahwa kesehatan anak itu tidak > hanya > > tergantung pada imunisasi saja. Sekarang pak Ali > > bisa memahaminya? Atau masih belum mengerti juga > > bahwa tiap orang termasuk anak-anak pak Ali itu > > beda-beda kondisi tubuhnya, mungkin anak kedua > pak > > Ali itu lebih kuat dari anak pertama, tidak > setiap > > anak yang lahir itu sehat, malah seperti teman > saya, > > bayinya tidak sempat lahir karena tubuhnya > > benar-benar tidak sehat dan akhirnya mati di > rahim > > ibunya. > > > > Tentang kecerdasan anak, apa betul tolok ukurnya > itu > > hanya dari mampu jawab ponsel, tidur teratur, > mau > > main dengan siapa saja? Saya rasa itu hanya > masalah > > pembiasaan saja, tidur teratur mah semuanya juga > > tidur teratur. Jawab ponsel, kalau dibiasakan > > didekatkan ke ponsel dan melihat orang lain > bicara > > di ponsel, anak kan niru juga. Main dengan siapa > > saja, kalau biasa ketemu orang lain bukan > sesuatu > > yang aneh. Tapi anak yang bisa membaca di usia 3 > > tahun dengan pembendaharaan kata-kata yang > banyak > > sehingga dia bisa menceritakan satu cerita itu > > kemampuan di atas rata-rata. Rasanya saya pernah > > baca di setiap tahap umur anak-anak itu ada > jumlah > > kata yang dikuasainya, misalnya anak umur 2 > tahun > > yang normal tahu sekian kata, yang 3 tahun > sekian > >
[wanita-muslimah] Paket Qolbun Salim "Perjalanan Menuju Kesempurnaan Jiwa" (18 Mar-15 Apr 07)
YISC AL AZHAR YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB === Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh PAKET KAJIAN QOLBUN SALIM YISC AL AZHAR Perjalanan Menuju Kesempurnaan Jiwa Salah satu fitrah manusia adalah ingin meraih kesempurnaan, dan itu tentu saja adalah kesempurnaan jiwa. Lalu bagaimanakah kita dapat menggapainya? Tahap-tahap apa saja yang harus dilaluinya? Temukan jawabannya dalam Paket Kajian Qolbun Salim YISC Al-Azhar kali ini yang mengangkat tema Perjalanan Menuju Kesempurnaan Jiwa Materi / Subtema: Marifatunnaas 4. Musyahadatullah Marifaatullah 5. Khalifatullah Ibadatullah Dosen / Pengajar: Muhammad Rusli Malik Fuad Hadi Taufiq Ali Yahya, Huttaqi Umar Shahab Waktu : Setiap Ahad, 18 Maret 15 April 2007 (5 kali pertemuan) Pukul: 10.00 s/d 12.00 Wib Biaya Kontribusi per paket : Rp.90.000 per peserta Informasi Lebih Lanjut, Hubungi: Sekretariat YISC AL- Azhar Komp. Masjid Agung Al Azhar, Jln. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp./ Fax. : (021) 724 7444 Contact Person : Diah (021-70538936) Santi (0817844260) Karyono (021-70043725) Sugeng (08568190652) Akhir kata kami mengucapkan Jazakumullahu khairan katsiran dan mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh HUMAS YISC === Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc.or.id - Don't get soaked. Take a quick peek at the forecast with theYahoo! Search weather shortcut. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Problematika Keluarga Nabi Ibrahim, Mas MAS - Definisi Mitos
Pak Kartono Mohamad berkata = Intinya mas MAS juga mengakui bahwa dalam Al Qur an ada bagian yang bersifat mitos. Soal mengimani (mempercayai atau meyakini) itu soal lain. Banyak orang Yogya yang yakin (mengimani, mempercayai) bahwa Sultan Yogya benar bersiterikan Nyai loro kidul. == Jano - ko = Supaya tidak kebablasen, and ini sudah menyangkut masalah Al Qur'an sebagai kitab suci umat Islam seluruh dunia, maka jano-ko minta kepada 'MA_SURYAWAN" untuk menjelaskan definisi mitos itu apa, kalau tidak keberatan silahkan Pak Kartono Mohamad juga menjelaskan apa definisi mitos, tentunya bukan berdasarkan definisi dari pendapat pribadi tapi dari kamus yang sudah diakui secara umum Ditunggu definisinya Selamat pagi aja. --ooo0ooo-- Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Intinya mas MAS juga mengakui bahwa dalam Al Qur an ada bagian yang bersifat mitos. Soal mengimani (mempercayai atau meyakini) itu soal lain. Banyak orang Yogya yang yakin (mengimani, mempercayai) bahwa Sultan Yogya benar bersiterikan Nyai loro kidul. Salam KM --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu'alaikum, > > Pak Kartono, > > Begini pak, apa yang dipercayai/diimani dengan apa yang disebut > sebagai myth (mitos) adalah dua hal yang berjalan beriringan. > > Mitos/legenda adalah sebuah cerita di masa lalu yang dibuat untuk > menjelaskan kejadian alam atau menjustifikasi kepercayaan atas agama > tertentu, dan banyak orang yang percaya cerita tersebut, namun > sebenarnya tidaklah selalu benar atau selalu salah cerita itu. > > Jadi, ketika kita bicara tentang mitos, kita bicara tentang cerita. > Nah, jika cerita tentang ashabul kahfi, bidadari, khamr yang tidak > memabukkan, Nabi Musa a.s. yang mengetukkan tongkat ke batu - memang > benar bahwa orang lain bisa melihatnya hanya sebagai mitos. > Menganggapnya hanya sebagai mitos yang bisa benar bisa salah. > > Anggapan itulah yang menjadikan cerita itu sebagai mitos/legenda yang > ada di kitab suci. > > Anggapan itu adalah tafsir, dan tafsir itu adalah opini (pendapat). > > Karena cerita itu terdapat dalam al-Qur'an, maka saya wajib > mengimaninya, namun dengan pengertian yang berbeda dengan KEBANYAKAN > orang, dan kebanyakan orang punya pengertian yang sama dan percaya > atas cerita tersebut. Terkadang cerita tersebut diterima secara > harfiah dan ditelan bulat-bulat, terkadang cerita tersebut diterima > dengan cara pandang metafora/kiasan. > > Buat saya, selama tidak bertentangan dengan hukum alam seperti yang > telah ditetapkan oleh-Nya, maka cerita tersebut akan saya amalkan. > Namun, jika cerita itu kemudian dikelilingi oleh cerita takhayul yang > tidak masuk akal, maka saya akan simpan dalam gudang. > > Misalnya ashabul kahfi yang tidur jasmani selama 300 tahun. Coba > bayangkan, bagaimana mungkin orang bisa tidur selama > 300 tahun > tanpa makan dan minum, tanpa mandi, tanpa shalat. Cerita seperti ini > akan saya simpan dalam gudang dan suatu saat ketika bersih-bersih > gudang, akan saya buang. > > Jadi, yang penting dg adanya cerita dalam kitab suci adalah bagaimana > cara kita memandangnya, dan yang paling penting adalah pemahaman atas > suatu cerita yang berbeda TIDAK BOLEH dihakimi atau dipersekusi. > > Salam, > MAS > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" > wrote: > > > > Sekaligus menjawab pertanyaan mas MAS yang lalu. Ada beberapa ayat > yang > > mengindikasikan atau dapat disebut sebagai mitos, misalnya kisah > tentang > > sejumlah pemuda yang bersembunyi di gua selama 300 tahun tambah 9 > tahun lagi > > (Al Kahfi). Ada cerita tentang bidadari yang matanya tidak liar > serta khamr > > yang diambil dari sungai yang mengalir serta tidak memabukkan > (Yaasiin), ada > > kisah tentang Nabi Musa mengetukkan tongkat ke batu sehingga keluar > air, dsb > > Mas MAS mungkin menafsirkan itu metafora, atau parabel, tapi itu > kan tafsir > > mas MAS. Orang lain bisa saja melihatnya sebagai mitos > (mitologi)/legenda. > > Cerita tentang sorga sangat mirip dengan mitologi Yunani. Bukan saya > > mengatakan bahwa Qur an meniru mtiologi Yunani tapi saya hanya > mengatakan > > bahwa cerita seperti itu membuka peluang penafsiran orang tentang > ada > > sisi-sisi mitologi dalam Qur an. > > KM > > > > ---Original Message--- > > > > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Date: 03/10/07 09:52:03 > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Problematika Keluarga Nabi Ibrahim > > > > Mbak Chae, > > > > Itu bukan mitos. > > > > Penggambaran surga adalah bentuk metafora. Bahasa al-Qur'an banyak > > menggunakan bahasa metafora/majazi. > > > > Surga bukan mitos, sebab surga bisa dirasakan di dunia ini juga. > > > > Salam, > > MAS > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" > > wrote: > > > > > > bagaimana dengan mitos pen
Re: [wanita-muslimah] Re: Vaksin = Racun ?
Nimbrung : Pak Aly, vaksinasi itu diberikan pada orang yg benar2 sehat jasmani. Kalo sakit ndak boleh di vaksin. Masih banyak orang tua yg kurang pengetahuan atau menganggap remeh. Anaknya demam juga ndak ngerti; baru tahu kalo sudah kejang, panik. Beberapa waktu lalu di angkot saya bersama seorang Ibu yg akan membawa anaknya vaksin campak. Saya bilang tapi anak ibu sakit [ matanya merah seperti berair, ingusnya mengalir terus]. Ibu itu bilang; 'ah ini biasa, pilek melulu, tapi kalo dah di rumah juga main2, lari2-an' Masa sih pilek, batuk itu biasa? Apalagi kalo ingusnya sudah kental jadi warna hijau atau kuning [ mohon maaf jijayy] Itu kan artinya sudah infeksi, masa dianggap nggak sakit? Saya percaya begitu sampai di puskesmas pasti anaknya ditolak untuk vaksinansi. Tapi bagaimana -anak2 yg gak ketahuan sakit-? Bahkan: Terhadap hewan juga begitu, vaksin2 kucing setahun sekali/6 bulan sekali dengan syarat jika kucing itu "sehat walafiat". Sekarang masalahnya bagaimana kita tahu kucing itu sakit atau sehat? Kucing kan gak bisa ngomong? Sama seperti anak kecil nggak bisa ngomong kalo sakit/rasa gak enak di tubuhnya, bisa nya cuma gelisah dan rewel. Tapi kalo rewel, cengeng malahan ibunya marah2, anaknya di cubit, diomelin, ditakut2-i supaya diam. Bukannya diselidiki kenapa si anak jadi rewel, gelisah, nggak suka makan. :-( salam l.meilany - Original Message - From: Muhammad Aly To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 10, 2007 7:05 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Vaksin = Racun ? wah ketemu juga jawabannya.. Aisha sure 100% masih single .. he3.. okey lah nanti mungkin ada dokter di WM ini bisa menjelaskannya.. imunisasi MMR tahun 1998 ada apa..? kenapa sales2 obat menawarkan dagangannya di waktu jam praktek doktet yg mengganggu antrian pasien..? sales pasien tsb tdk daftar antri menyerobot saja..gak mikir ada pasien sakit. Perlu di tengok ada apa dengan depkes skrng..? jauh sekali berubah perjuangan para dokter di masa kemerdekaan dengan jaman skrng.. pelopornya dulu hebat spt bung Tomo. slm, --- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Pak Ali ini saudara-an dengan pak Jano? Soale sama > ya, suka nanya status nikah dari anggota milis:) > > Untuk bicara apapun kan tidak harus menikah dulu, > apa kaitannya nikah dengan imunisasi? Banyak > teman-teman yang jadi dokter muda dan belum menikah > tapi tidak saja bicara tentang imunisasi tapi mereka > mengurus imunisasi. Atau ada juga orang-orang muda > yang ngurus pembuatan vaksin untuk imunisasi. > Apalagi sekedar ngobrol di milis tentang imunisasi, > apa susahnya sih? Kita bisa membaca di koran, > jurnal, buku, dll atau nonton acara kesehatan di tv, > atau mendengar pengalaman orang lain. Kita bisa > menggunakan mata, telinga, hati, otak, dll yang > diberikan Allah kepada kita untuk bisa memahami > sesuatu termasuk tentang imunisasi. Jadi apa > kaitannya nikah dengan imunisasi?:) > > Tentang perkembangan anak, saya membandingkan teman > saya menghadapi kehamilan pertama dan kedua yang > beda sehingga dia mengalami keguguran sementara anak > keduanya karena perawatan lebih baik sejak hamil > sampai anaknya lahir dan tumbuh bagus. Hal itu untuk > memperlihatkan bahwa kesehatan anak itu tidak hanya > tergantung pada imunisasi saja. Sekarang pak Ali > bisa memahaminya? Atau masih belum mengerti juga > bahwa tiap orang termasuk anak-anak pak Ali itu > beda-beda kondisi tubuhnya, mungkin anak kedua pak > Ali itu lebih kuat dari anak pertama, tidak setiap > anak yang lahir itu sehat, malah seperti teman saya, > bayinya tidak sempat lahir karena tubuhnya > benar-benar tidak sehat dan akhirnya mati di rahim > ibunya. > > Tentang kecerdasan anak, apa betul tolok ukurnya itu > hanya dari mampu jawab ponsel, tidur teratur, mau > main dengan siapa saja? Saya rasa itu hanya masalah > pembiasaan saja, tidur teratur mah semuanya juga > tidur teratur. Jawab ponsel, kalau dibiasakan > didekatkan ke ponsel dan melihat orang lain bicara > di ponsel, anak kan niru juga. Main dengan siapa > saja, kalau biasa ketemu orang lain bukan sesuatu > yang aneh. Tapi anak yang bisa membaca di usia 3 > tahun dengan pembendaharaan kata-kata yang banyak > sehingga dia bisa menceritakan satu cerita itu > kemampuan di atas rata-rata. Rasanya saya pernah > baca di setiap tahap umur anak-anak itu ada jumlah > kata yang dikuasainya, misalnya anak umur 2 tahun > yang normal tahu sekian kata, yang 3 tahun sekian > kata, dll. Mungkin ada anggota lainnya yang tahu > tentang mengukur kecerdasan anak ini. > > BTW, anak-anak pak Ali ini tidak pakai ASI? Pakai > susu kaleng/ susu formula? Setahu saya ASI itu > minuman terbaik untuk bayi yang mengandung zat > penangkal banyak penyakit. Dan susu kaleng, sebaik > apapun kan terbuat dari susu sapi, cocoknya untuk > bayi sapi ya?:) > > Susu Indomilk? apa su
Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami
Nimbrung : Saya pernah dengar ceramah Pak Quraish Shihab, berkenaan dengan sifat Allah. Sifat Allah yg 'kejam' ibarat sifat orang tua, terhadap anaknya. Sifat Allah yg 'kejam' adalah upaya peringatan/warning terhadap manusia yg berbuat mencelakakan dirinya sendiri. Semua orang tua pasti sayang pada anaknya. Tapi jika anaknya nakal pasti akan diperingatkan, dimarahi, dihukum. Apakah artinya orang tua itu tidak sayang sama anaknya? Ibu yg membunuh anak2nya, yg bunuh diri bersama anak2nya alasannya juga rasa sayang yg berlebihan takut anaknya semakin menderita hidup di dunia. salam l.meilany - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 08, 2007 5:50 PM Subject: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" > wrote: > > > Lina: Bukan sepertinya lagi mbak. Kata "memperbudak" disandingkan > > dengan "ar-Rahman dan ar-Rahim" jelas dua kata yang berlawanan. Satu > > sifat manusia (budak), sedang yang satu sifat Allah (Rahman dan > > Rahim). Antara Khalik dan makhluk. > > Chae: Allah kan bersifat Rahman dan Rahim masa sih kemudian > memperbudak makhluk-Nya, tapi kalau gambaran Allah'nya Mba Lina begitu> ya ndak apa-apa tapi tidak dalam gambaran saya;)) Lina: Sifat Allah kan bukan Rahman dan Rahim doang. SifaNya yang lainnya adalah Merajai (artinya Dia mempunyai budak/hamba), Merendahkan (siapa saja yang Dia ingin rendahkan), Meyiksa,. Menggambarkan Allah hendaknya mengenal semua Sifat-SifatNya. > > > Lina: Kamus mana yang mengatakan hamba memiliki kekuasaan atas > > dirinya??. Kalau dikatakan "hamba nafsu", "hamba syaitan", "hamba > > Allah", apa bedanya dengan "budak nafsu", dll?? > > Chae: ini sih memang pendapat pribadi, enggak sependapat juga ndak > apa-apa. Menurut saya hamba lebih ke bentuk hasil dari usaha, seperti> menghambakan diri...ini kan semacam hasil dari bentuk pilihan> seseorang dan hasil dari usaha...jadi hamba Allah juga kan hasil usaha> bukan bleg...gedebleg...begitu saja. > > Beda dengan budak, jadi budak ndak pake usaha...ngono toh Mba;)) > Lina: Yak susah kalo bicara tanpa rujukan. Bagaikan orang tuli yang sok denger ato orang buta yang sok liat. Ada seorang buta menyanyikan lagu anak anak "Bintang Kecil": "Bintang kecilkatanya-katanya" "Dilangit yang tinggi ...katanya-katanya" "Amat Banyak ...katanya-katanya" "menghias angkasa...katanya-katanya" > > > Lina: Allah yang TOP dan keren gak bisa dilihat dengan mata dan alat > > bantu sekalipun. Gak tau juga kalo Allah punya bungkus...:- ). Bener > > or gak, bukan urusan kita. Mau gak jadi budak Allah? Jawab saja. > > > > Jangan suka bermain kata macam orang orientalis itu. Boleh pakai > > kata apa saja, tapi ambil esensinya yang terpenting. Seperti > > kata "pelacur" dan "psk". Esensinya kan kedua kata itu sama saja, > > tapi begitu diucapkan kok kayaknya satu lebih sopan dari yang > > lainnya. Cuma 'rasa-rasa'nya aja beda. > > > Chae: Sejak kemunduran masyarakat Islam, banyak retorika yang pake > nama Allah, Muhammad, Qur'an, Hadis yang kalau di ucapkan terdengar > keren...TOP Dec tapi sayangnya cuman sekedar pepesan kosong > doang..makanya sampe sekarang umat Islam masih terpuruk dan terbelakang. > > Jadi maksud saya bukan ke Allahnya, Jelas Allah adalah Tuhan Yang Maha> Besar, Maha Kuasa dan tiada yang menandingi-Nya. Sayangnya banyak dari> kita cukup puas hanya sekedar tahu tanpa bisa mengerti dan> memahami...seperti retorika..."menjadi budak Allah"...memang menjadi> budak Allah itu bagaimana > > saya sih sekedar mengingatkan saya jangan sampai gede rasa hanya > karena menggandengkan sesuatu dengan nama Tuhan terus dirasa-rasa > absolutly bener...gitu;)) Lina: Loh emangnya membawa nama Allah SWT, Muhammad SAW, Qur'an dan Hadist cuma boleh diucapkan kalo masyarakat Islam lagi maju aja? Adakalanya membawa nama-nama tsb itu tidak menjadi keren dan TOP kalau yang membawakannya gak PeDe. Bahkan menjadi pepesanpun tidak. Menggandengkan sesuatu dengan nama Tuhan, kalau yang menggandengkannya orang gak pake ilmu, itu baru 'dirasa-rasa'. Saya sih gak dirasa-rasa! Bawalah selalu Dia dalam setiap desah nafasmu. Bagaimana menjadi budak Allah, bagi tiap orang aplikasinya akan beda karena masing2 punya persepsi sendiri akan Allah. Ini akan menjadikan manusia mempunyai level or golongannya. Digolongan mana kah kita berada? Semoga disuatu saat akan sampai kepada titik yang bisa mengaplikasikan 'kami dengar dan kami taat', sehingga kita mencapai akhir kehidupan yang khusnul khotimah. Bukankah manusia dan jin diciptakan untuk meng'abdi' kepada Allah (QS51:56). Jadilah abdi Allah. Jadilah
Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami
Linadear, Mungkin salah pengertian. Seperti saya sudah tulis juga di mail Pak HMNA. Langsung saja di pengertian Islam/Qur'an yg bisa saya pahami. Budak tidak sama dengan hamba tapi = hamba sahaya. Hamba Allah apakah artinya apakah orang tersebut tidak merdeka? Sedangkan Islam, justru budak itu orang2 yg harus dimerdekakan. Karena budak itu adalah komoditi, kepemilikan. Jadi tebusan ketika perang, di jual dipasar. Hamba itu abdi/pelayan. Keloyalan seseorang. Seperti misalnya 'Abdi dalem'; orang luar boleh saja menyebutnya 'hamba sahaya'. tapi ia orang merdeka, suatu ketika Sultan pernah diwawancara, kok memperkerjakan orang2 dengan gaji yg sangat tidak berperikemanusiaan, tidak standar UMR. Lantas Sultan bilang ; abdi dalem itu orang yg merdeka bukan budak. Mereka maunya sendiri mengabdi di keraton, loyal, tanpa di minta, tanpa disuruh, tanpa dipaksa. Karena pengabdian itu ,membuatnya hidupnya bahagia. PNS=abdi masyarakat juga orang yg merdeka, bukan komoditas masyarakat :-) Sama halnya dengan yg mengaku 'hamba Allah'. Dia mengaku sendirinya untuk mengabdi pada Allah karena membuatnya bahagia. Salam bahagia l.meilany - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, March 12, 2007 1:43 PM Subject: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami Betul sekali mbak Mei: ini masalah pengertian bahasa Indonesia. Kalau merujuk pada bahasa arab: budak dan hamba ya sama aja asal katanya ya 'abd' aja. Entah jadiannya jadi abdi, abdu, a'bud, ubdan,...etc. Tentu ketika diterjemahkan ke Indonesia pake yang dirasa-rasa di Indonesia lah antara hamba dan budak. Saya tidak menyangkal adanya perbedaan rasa dalam bahasa Indonesia akan kedua kata itu, sama seperti pelacur dan psk tsb. Tapi tetap saja esensinya sama. Apalagi kalau mengacu kepada kalimat/konteks awal mbak itu""budak nafsu". Apakah ada beda makna "budak nafsu" dan "hamba nafsu" pada kalimat "istri menjadi 'hamba nafsu' suaminya"? Itu masalah pengertian bahasa Indonesia. Nah yang di rujuk pak Chodjim, yth, ialah dalam bahasa arabnya, yakni ayat QS89:29 "Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,". Andai kata 'hamba' dalam terjemahan tsb diganti 'budak', apakah merubah makna?. Mungkin perasaan kita yang menolak,"kok Allah kasar banget?" tapi tidak merubah makna sama sekali. Sebab ayat tsb ajakan Allah kpd manusia untuk menjadi jamaah golonganNya,menjadi budakNya, menjadi hambaNya bukan budak or hamba syeitan. Analoginya adalah kata "rumah sakit korban lelaki"nya Malaysia dengan "sumah sakit bersalin"nya Indonesia. Kalo pake rasa-rasanya orang Indonesia kan..gimana gitu ya bhs malaysia utk rumah sakit- bersalin itu. Tapi kalau kita tau esensinya, ya akhirnya sama aja. Andaikan saja di Malaysia tidak mengenal kata 'hamba', mereka hanya kenal kata 'budak'. Lalu kita baca terjemahan Malaysia akan ayat QS89:29 tsb...lagi2 perasaan kita gak terima. Repot ya kalo berdasarkan perasaan. Jadi, ini semua diskusi yang katanya-katanya. Katanya Lina, Katanya Chae, katanya pak Chodjim, katanya Mei. Karena gak ada yang merujuk ke kamus ato mungkin kamusnya juga dianggap gak berkompetensi dijadikan rujukan...;-) soale dikamus gak membedakan keduanya kali ya? Saya cuma lihat di wikipedia bhw hamba itu ya sama saja dgn budak. http://ms.wikipedia.org/wiki/Hamba_abdi. That is all. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Nimbrung : > Ini masalah pengertian bahasa Indonesia. > > Budak itu selain artinya anak2 dalam bahasa Sunda dan Melayu. > Budak juga artinya orang yg terpaksa, dipaksa melakukan sesuatu yg ia tidak sukai. > Budak itu suatu komoditi bisa diperjualbelikan, overpakai, dipinjam, terserah deh mau diapain oleh majikannya. > Budak nafsu, saya waktu itu memakai istilah ini terinspirasi film indonesia jaman kuda gigit besi; > dengan judul yg sama dibintangi oleh El Manik dan Yenny Rahman. > Menjadi budak nafsu si pemiliknya, u urusan syahwat, digamparin, diomelin, disakiti, dilecehkan, dihina. > Budak zaman dulu itu penampakannya jugun ianfu, romusha, kuli perkebunan seperti romannya Pramudya Ananta Toer. > Atau sebagian TKW yg dianggap budak di TimTeng sana. > Kalo ada kalimat diperbudak nafsunya itu lain lagi. :-) > > Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun posisinya sama. Hamba: orang yg merasa rendah/merendahkan diri. > Kalimat2 di novel2 kesusasteraan melayu. Sebagai kata ganti; saya. > Hamba/menghamba lebih pada keikhlasan, ke ridhoan, kecintaan, ketaatan si pelaku. Hamba Allah, misalnya. > Ia menghamba pada suaminya, misalnya > Bahasa indonesianya zaman sekarang itu "mengabdi". Abdi dalem, pegawai keraton yg dibayar 1000 perak sebulan. > Abdi dalem bahasa indonesianya:hamba sahaya. Abdi masyarakat =PNS = Public servant > Kalo di lagu yg
Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami
Pak HMNA, Setahu saya waktu belajar bahasa disekolah di SMP lantas juga disambung dengan agama. Hamba itu lain dengan budak. Saya =sahaya Hamba sahaya= hambanya saya= budak. Senada dengan yg dijelaskan Pak Chodjim. Hamba itu kemauannya sendiri, orang yg merdeka tetapi memilih mengabdi/menghamba pada sesuatu, sedangkan budak/hamba sahaya adalah orang yg tidak merdeka, adalah orang2 yg jadi komoditi, di jualbelikan kayak hewan. Budajk menjadi kepemilikan seperti harta. waktu perang bisa jadi tebusan. Di Amerika kalo baca buku seperti "Pondoknya Paman Tom" , budak2 berasal dari Afrika yg di jual belikan untuk mengelola lahan atau seperti fim Argentina di TVRI zaman baheula, 'Missy' Kalo kaitannya dengan Islam saya pikir budak itu pengertiannya adalah hamba sahaya, orang2 yg tidak merdeka. Islam menganjurkan memerdekakannya. salam l.meilany - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, March 11, 2007 9:32 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami "L.Meilany" wrote: Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun posisinya sama. Hamba: orang yg merasa rendah/merendahkan diri.Kalimat2 di novel2 kesusasteraan melayu. Sebagai kata ganti; saya = HMNA: Hamba sinonim dengan sahaya. Bahkan tidak jarang dijadikan kata majemuk untuk menyatakan plural, hamba-sahaya. Hamba dan sahaya menjadi kata ganti orang pertama tunggal, kata hamba tidak berubah, namun kata sahaya hilang ha, lalu menjadi saya. Wassalam - Original Message - From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Sunday, March 11, 2007 18:23 Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami > Nimbrung : > Ini masalah pengertian bahasa Indonesia. > > Budak itu selain artinya anak2 dalam bahasa Sunda dan Melayu. > Budak juga artinya orang yg terpaksa, dipaksa melakukan sesuatu yg ia tidak sukai. > Budak itu suatu komoditi bisa diperjualbelikan, overpakai, dipinjam, terserah deh mau diapain oleh majikannya. > Budak nafsu, saya waktu itu memakai istilah ini terinspirasi film indonesia jaman kuda gigit besi; > dengan judul yg sama dibintangi oleh El Manik dan Yenny Rahman. > Menjadi budak nafsu si pemiliknya, u urusan syahwat, digamparin, diomelin, disakiti, dilecehkan, dihina. > Budak zaman dulu itu penampakannya jugun ianfu, romusha, kuli perkebunan seperti romannya Pramudya Ananta Toer. > Atau sebagian TKW yg dianggap budak di TimTeng sana. > Kalo ada kalimat diperbudak nafsunya itu lain lagi. :-) > > Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun posisinya sama. Hamba: orang yg merasa rendah/merendahkan diri. > Kalimat2 di novel2 kesusasteraan melayu. Sebagai kata ganti; saya. > Hamba/menghamba lebih pada keikhlasan, ke ridhoan, kecintaan, ketaatan si pelaku. Hamba Allah, misalnya. > Ia menghamba pada suaminya, misalnya > Bahasa indonesianya zaman sekarang itu "mengabdi". Abdi dalem, pegawai keraton yg dibayar 1000 perak sebulan. > Abdi dalem bahasa indonesianya:hamba sahaya. Abdi masyarakat =PNS = Public servant > Kalo di lagu yg jadi wajib bagi duet di karaoke adalah 'devoted to you nya Everly Brothers' > Lagu tentang penghambaan yg cengeng, tapi beatnya manis, mudah dinyanyiin.:-) > > Kalo menghamba istilah inggrisnya servant, bukan slave. [cmiiw] > Kalo di istilah agama nasrani 'pelayan Tuhan' para penginjil, evangelis sering membahasakan diri mereka pelayannya Tuhan. > Kalo Allahs slave kesannya ia di diperlakukan buruk/diperbudak oleh Allah SWT. Padahal Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang. > Jadi yg bener kiranya adalah: Allahsservant. Pelayan Allah untuk menebar kebajikan di dunia > :-) > > Salam > l.meilany > > - Original Message - > From: Ari Condrowahono > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Friday, March 09, 2007 4:30 PM > Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami > > > yg suka pakai kata slave segala macam tuh, kayaknya orang barat deh. > contohnya temen yg pakai nickname leo imanov di jerman ini. > > "Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal" > > Leo Imanov > Abdu-lLah > AllahsSlave > phone: +49 241 1 89 93 69 > mobile: +49 1 76 63 01 56 79 > > === > yg di indoensia abdullah adalah hamba Allah, oleh si mas leo ini [sok > manggil mas, tapi kok udah 40an tahun heheheh], diterjemahkan jadi > Allah's slave. jadi ya gitulah, konsep barat [yg masuk dalam jantung > darah orang islam] masih punya kecenderungan dengan masalah perbudakan. > > Chae wrote: > > > > > > > Lina: Sifat Allah kan bukan Rahman dan Rahim doang. SifaNya yang > > > lainnya adalah Merajai (artinya Dia mempunyai budak/hamba) , > > > Merendahkan (siapa saja yang Dia ingin rendahkan),
Re: [wanita-muslimah] Re: Problematika Keluarga Nabi Ibrahim, Mas MAS
Pak KM Mungkin ada diantara penduduk yang pernah lihat Sri Sultan main-main di tempat Nyai Loro Kidul. Salam SA - Original Message - From: Kartono Mohamad To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 13, 2007 9:26 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Problematika Keluarga Nabi Ibrahim, Mas MAS Intinya mas MAS juga mengakui bahwa dalam Al Qur an ada bagian yang bersifat mitos. Soal mengimani (mempercayai atau meyakini) itu soal lain. Banyak orang Yogya yang yakin (mengimani, mempercayai) bahwa Sultan Yogya benar bersiterikan Nyai loro kidul. Salam KM --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu'alaikum, > > Pak Kartono, > > Begini pak, apa yang dipercayai/diimani dengan apa yang disebut > sebagai myth (mitos) adalah dua hal yang berjalan beriringan. > > Mitos/legenda adalah sebuah cerita di masa lalu yang dibuat untuk > menjelaskan kejadian alam atau menjustifikasi kepercayaan atas agama > tertentu, dan banyak orang yang percaya cerita tersebut, namun > sebenarnya tidaklah selalu benar atau selalu salah cerita itu. > > Jadi, ketika kita bicara tentang mitos, kita bicara tentang cerita. > Nah, jika cerita tentang ashabul kahfi, bidadari, khamr yang tidak > memabukkan, Nabi Musa a.s. yang mengetukkan tongkat ke batu - memang > benar bahwa orang lain bisa melihatnya hanya sebagai mitos. > Menganggapnya hanya sebagai mitos yang bisa benar bisa salah. > > Anggapan itulah yang menjadikan cerita itu sebagai mitos/legenda yang > ada di kitab suci. > > Anggapan itu adalah tafsir, dan tafsir itu adalah opini (pendapat). > > Karena cerita itu terdapat dalam al-Qur'an, maka saya wajib > mengimaninya, namun dengan pengertian yang berbeda dengan KEBANYAKAN > orang, dan kebanyakan orang punya pengertian yang sama dan percaya > atas cerita tersebut. Terkadang cerita tersebut diterima secara > harfiah dan ditelan bulat-bulat, terkadang cerita tersebut diterima > dengan cara pandang metafora/kiasan. > > Buat saya, selama tidak bertentangan dengan hukum alam seperti yang > telah ditetapkan oleh-Nya, maka cerita tersebut akan saya amalkan. > Namun, jika cerita itu kemudian dikelilingi oleh cerita takhayul yang > tidak masuk akal, maka saya akan simpan dalam gudang. > > Misalnya ashabul kahfi yang tidur jasmani selama 300 tahun. Coba > bayangkan, bagaimana mungkin orang bisa tidur selama > 300 tahun > tanpa makan dan minum, tanpa mandi, tanpa shalat. Cerita seperti ini > akan saya simpan dalam gudang dan suatu saat ketika bersih-bersih > gudang, akan saya buang. > > Jadi, yang penting dg adanya cerita dalam kitab suci adalah bagaimana > cara kita memandangnya, dan yang paling penting adalah pemahaman atas > suatu cerita yang berbeda TIDAK BOLEH dihakimi atau dipersekusi. > > Salam, > MAS > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" > wrote: > > > > Sekaligus menjawab pertanyaan mas MAS yang lalu. Ada beberapa ayat > yang > > mengindikasikan atau dapat disebut sebagai mitos, misalnya kisah > tentang > > sejumlah pemuda yang bersembunyi di gua selama 300 tahun tambah 9 > tahun lagi > > (Al Kahfi). Ada cerita tentang bidadari yang matanya tidak liar > serta khamr > > yang diambil dari sungai yang mengalir serta tidak memabukkan > (Yaasiin), ada > > kisah tentang Nabi Musa mengetukkan tongkat ke batu sehingga keluar > air, dsb > > Mas MAS mungkin menafsirkan itu metafora, atau parabel, tapi itu > kan tafsir > > mas MAS. Orang lain bisa saja melihatnya sebagai mitos > (mitologi)/legenda. > > Cerita tentang sorga sangat mirip dengan mitologi Yunani. Bukan saya > > mengatakan bahwa Qur an meniru mtiologi Yunani tapi saya hanya > mengatakan > > bahwa cerita seperti itu membuka peluang penafsiran orang tentang > ada > > sisi-sisi mitologi dalam Qur an. > > KM > > > > ---Original Message--- > > > > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Date: 03/10/07 09:52:03 > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Problematika Keluarga Nabi Ibrahim > > > > Mbak Chae, > > > > Itu bukan mitos. > > > > Penggambaran surga adalah bentuk metafora. Bahasa al-Qur'an banyak > > menggunakan bahasa metafora/majazi. > > > > Surga bukan mitos, sebab surga bisa dirasakan di dunia ini juga. > > > > Salam, > > MAS > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" > > wrote: > > > > > > bagaimana dengan mitos penggambaran surga???:)) > > > > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" > > > wrote: > > > > > > > > Assalamu'alaikum, > > > > > > > > Pak Kartono, > > > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" > > > > wrote: > > > > > >
[wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami
Seseorang itu berstatus budak dan tidaknya bisa dilihat apakah haknya sama dan setara dg manusia bebas lainnya. Kalau tidak berarti memang mereka adalah budak. Perbudakan bisa sukarela bisa paksaan, tetapi faktanya ialah hak seorang budak tidak sama dan setara dg manusia bebas. Ini persoalan yg harus dibahas bukan soal istilah bahasanya. Yg penting bukan hubungan manusia dg Allah tetapi hubungan manusia dg manusia lainnya. Kalau ada ketidak setaraan dalam hak maka artinya ada pelanggaran HAM. Dan ini harus dikoreksi secara hukum. Pernah dibahas bahwa jam kerja dan gaji pembantu harus mematuhi UU Ketenagakerjaan. Tentu akan sukar diterima oleh masyarakat, tetapi memang suatu fakta bahwa pembantu adalah budak setengah sukarela. Kondisi dan gaji mereka sangat dibawah standar kelayakan manusia di banyak keluarga. Kedepannya issue ini harus dituntaskan. Konsep anti-perbudakan adalah konsep Islam. Barat telah banyak melakukan kesalahan dg jual beli budak sampai abad ke 19 pun masih ada. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > "L.Meilany" wrote: > Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun posisinya sama. Hamba: orang yg > merasa rendah/merendahkan diri.Kalimat2 di novel2 kesusasteraan melayu. > Sebagai kata ganti; saya > = > HMNA: > Hamba sinonim dengan sahaya. Bahkan tidak jarang dijadikan kata majemuk > untuk menyatakan plural, hamba-sahaya. Hamba dan sahaya menjadi kata ganti > orang pertama tunggal, kata hamba tidak berubah, namun kata sahaya hilang > ha, lalu menjadi saya. > > Wassalam > > > - Original Message - > From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> > To: > Sent: Sunday, March 11, 2007 18:23 > Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai > Mempersoalkan Poligami > > > > Nimbrung : > > Ini masalah pengertian bahasa Indonesia. > > > > Budak itu selain artinya anak2 dalam bahasa Sunda dan Melayu. > > Budak juga artinya orang yg terpaksa, dipaksa melakukan sesuatu yg ia > tidak sukai. > > Budak itu suatu komoditi bisa diperjualbelikan, overpakai, dipinjam, > terserah deh mau diapain oleh majikannya. > > Budak nafsu, saya waktu itu memakai istilah ini terinspirasi film > indonesia jaman kuda gigit besi; > > dengan judul yg sama dibintangi oleh El Manik dan Yenny Rahman. > > Menjadi budak nafsu si pemiliknya, u urusan syahwat, digamparin, diomelin, > disakiti, dilecehkan, dihina. > > Budak zaman dulu itu penampakannya jugun ianfu, romusha, kuli perkebunan > seperti romannya Pramudya Ananta Toer. > > Atau sebagian TKW yg dianggap budak di TimTeng sana. > > Kalo ada kalimat diperbudak nafsunya itu lain lagi. :-) > > > > Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun posisinya sama. Hamba: orang yg > merasa rendah/merendahkan diri. > > Kalimat2 di novel2 kesusasteraan melayu. Sebagai kata ganti; saya. > > Hamba/menghamba lebih pada keikhlasan, ke ridhoan, kecintaan, ketaatan si > pelaku. Hamba Allah, misalnya. > > Ia menghamba pada suaminya, misalnya > > Bahasa indonesianya zaman sekarang itu "mengabdi". Abdi dalem, pegawai > keraton yg dibayar 1000 perak sebulan. > > Abdi dalem bahasa indonesianya:hamba sahaya. Abdi masyarakat =PNS = Public > servant > > Kalo di lagu yg jadi wajib bagi duet di karaoke adalah 'devoted to you nya > Everly Brothers' > > Lagu tentang penghambaan yg cengeng, tapi beatnya manis, mudah > dinyanyiin.:-) > > > > Kalo menghamba istilah inggrisnya servant, bukan slave. [cmiiw] > > Kalo di istilah agama nasrani 'pelayan Tuhan' para penginjil, evangelis > sering membahasakan diri mereka pelayannya Tuhan. > > Kalo Allahs slave kesannya ia di diperlakukan buruk/diperbudak oleh Allah > SWT. Padahal Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang. > > Jadi yg bener kiranya adalah: Allahsservant. Pelayan Allah untuk menebar > kebajikan di dunia > > :-) > > > > Salam > > l.meilany > > > > - Original Message - > > From: Ari Condrowahono > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Sent: Friday, March 09, 2007 4:30 PM > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai > Mempersoalkan Poligami > > > > > > yg suka pakai kata slave segala macam tuh, kayaknya orang barat deh. > > contohnya temen yg pakai nickname leo imanov di jerman ini. > > > > "Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal" > > > > Leo Imanov > > Abdu-lLah > > AllahsSlave > > phone: +49 241 1 89 93 69 > > mobile: +49 1 76 63 01 56 79 > > > > === > > yg di indoensia abdullah adalah hamba Allah, oleh si mas leo ini [sok > > manggil mas, tapi kok udah 40an tahun heheheh], diterjemahkan jadi > > Allah's slave. jadi ya gitulah, konsep barat [yg masuk dalam jantung > > darah orang islam] masih punya kecenderungan dengan masalah perbudakan. > > > > Chae wrote: > > > > > > > > > > Lina: Sifat Allah kan bukan Rahman dan Rahim doang. SifaNya yang > > > > lainnya adalah Merajai (artinya Dia mempunyai budak/ham
[wanita-muslimah] Re: Problematika Keluarga Nabi Ibrahim, Mas MAS
Intinya mas MAS juga mengakui bahwa dalam Al Qur an ada bagian yang bersifat mitos. Soal mengimani (mempercayai atau meyakini) itu soal lain. Banyak orang Yogya yang yakin (mengimani, mempercayai) bahwa Sultan Yogya benar bersiterikan Nyai loro kidul. Salam KM --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu'alaikum, > > Pak Kartono, > > Begini pak, apa yang dipercayai/diimani dengan apa yang disebut > sebagai myth (mitos) adalah dua hal yang berjalan beriringan. > > Mitos/legenda adalah sebuah cerita di masa lalu yang dibuat untuk > menjelaskan kejadian alam atau menjustifikasi kepercayaan atas agama > tertentu, dan banyak orang yang percaya cerita tersebut, namun > sebenarnya tidaklah selalu benar atau selalu salah cerita itu. > > Jadi, ketika kita bicara tentang mitos, kita bicara tentang cerita. > Nah, jika cerita tentang ashabul kahfi, bidadari, khamr yang tidak > memabukkan, Nabi Musa a.s. yang mengetukkan tongkat ke batu - memang > benar bahwa orang lain bisa melihatnya hanya sebagai mitos. > Menganggapnya hanya sebagai mitos yang bisa benar bisa salah. > > Anggapan itulah yang menjadikan cerita itu sebagai mitos/legenda yang > ada di kitab suci. > > Anggapan itu adalah tafsir, dan tafsir itu adalah opini (pendapat). > > Karena cerita itu terdapat dalam al-Qur'an, maka saya wajib > mengimaninya, namun dengan pengertian yang berbeda dengan KEBANYAKAN > orang, dan kebanyakan orang punya pengertian yang sama dan percaya > atas cerita tersebut. Terkadang cerita tersebut diterima secara > harfiah dan ditelan bulat-bulat, terkadang cerita tersebut diterima > dengan cara pandang metafora/kiasan. > > Buat saya, selama tidak bertentangan dengan hukum alam seperti yang > telah ditetapkan oleh-Nya, maka cerita tersebut akan saya amalkan. > Namun, jika cerita itu kemudian dikelilingi oleh cerita takhayul yang > tidak masuk akal, maka saya akan simpan dalam gudang. > > Misalnya ashabul kahfi yang tidur jasmani selama 300 tahun. Coba > bayangkan, bagaimana mungkin orang bisa tidur selama > 300 tahun > tanpa makan dan minum, tanpa mandi, tanpa shalat. Cerita seperti ini > akan saya simpan dalam gudang dan suatu saat ketika bersih-bersih > gudang, akan saya buang. > > Jadi, yang penting dg adanya cerita dalam kitab suci adalah bagaimana > cara kita memandangnya, dan yang paling penting adalah pemahaman atas > suatu cerita yang berbeda TIDAK BOLEH dihakimi atau dipersekusi. > > Salam, > MAS > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" > wrote: > > > > Sekaligus menjawab pertanyaan mas MAS yang lalu. Ada beberapa ayat > yang > > mengindikasikan atau dapat disebut sebagai mitos, misalnya kisah > tentang > > sejumlah pemuda yang bersembunyi di gua selama 300 tahun tambah 9 > tahun lagi > > (Al Kahfi). Ada cerita tentang bidadari yang matanya tidak liar > serta khamr > > yang diambil dari sungai yang mengalir serta tidak memabukkan > (Yaasiin), ada > > kisah tentang Nabi Musa mengetukkan tongkat ke batu sehingga keluar > air, dsb > > Mas MAS mungkin menafsirkan itu metafora, atau parabel, tapi itu > kan tafsir > > mas MAS. Orang lain bisa saja melihatnya sebagai mitos > (mitologi)/legenda. > > Cerita tentang sorga sangat mirip dengan mitologi Yunani. Bukan saya > > mengatakan bahwa Qur an meniru mtiologi Yunani tapi saya hanya > mengatakan > > bahwa cerita seperti itu membuka peluang penafsiran orang tentang > ada > > sisi-sisi mitologi dalam Qur an. > > KM > > > > ---Original Message--- > > > > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Date: 03/10/07 09:52:03 > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Problematika Keluarga Nabi Ibrahim > > > > Mbak Chae, > > > > Itu bukan mitos. > > > > Penggambaran surga adalah bentuk metafora. Bahasa al-Qur'an banyak > > menggunakan bahasa metafora/majazi. > > > > Surga bukan mitos, sebab surga bisa dirasakan di dunia ini juga. > > > > Salam, > > MAS > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" > > wrote: > > > > > > bagaimana dengan mitos penggambaran surga???:)) > > > > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" > > > wrote: > > > > > > > > Assalamu'alaikum, > > > > > > > > Pak Kartono, > > > > > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" > > > > wrote: > > > > > > > > > > Di dalam semua kitab suci ada bagian yang berisi mitos dan > > legenda, > > > > ada > > > > > bagian yang berisi sejarah (ada bukti-bukti arkeologis), dan > > ada > > > > ajaran > > > > > tentang bagaimana hidup di dunia. Kemudian semua itu > dibungkus > > jadi > > > > satu > > > > > menjadi satu keyakinan yang dianggap pasti oleh pengikutnya > dan > > > > tidak boleh > > > > > dikritisi atau dipersoalkan. > > > > > > > > Bisa tolong dijelaskan, di sebelah mana dalam al-Qur'an ada > > bagian > > > > yang berisi mitos dan legenda? > > > > > > > > Matur nuwun. >
[wanita-muslimah] Re: Are Raped Women Asked to bring Four Witnesses?
Biasanya ditangani polisi wanita yg lebih sensitif thd malapetaka yg diderita perempuan. Dalam pemeriksaan kalau perlu didampingi pengacara yg perempuan juga. Pertanyaan2 dalam pemeriksaan tidak boleh bernada melecehkan. Harus netral dan faktual. Kalau pertanyaannya dianggap oleh si korban melecehkan maka yg memeriksa bisa diusut dan dituntut. Sebenarnya prosedur yg membela kepentingan perempuan ini sudah lengkap kalau di Barat. Tinggal dipelajari dan dicontoh saja. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > menarik sekali, karena yang menjawab adalah ulama Kanada (CMIIW). > mungkin kalau yang menjawab ulama Arab Saudi jawabannya bisa beda. > > kedua, soal sumpah li'an ini menarik juga. Misal ada wanita mengaku > diperkosa sama X, terus X menyanggah, maka X harus membuat sumpah > li'an, si wanita juga. Akhirnya keduanya bakal perang sumpah. > > ketiga, perkara perkosaan ini memang susah sekali kok kalau mau > disidang juga. pertama si wanita harus melapor perkara ke polisi, dia > harus menceritakan bagaimana diperkosa (ini sudah sangat menyakitkan). > habis itu jika kasusnya dibawa ke pengadilan, maka dia juga harus > menceritakan berulang2 kali. hakim, jaksa dan pengacara bakal menanyai > dia tentang kasusnya, belum lagi harus ketemu pelaku, wah berat sekali > beban psikologisnya. kalau gak orang yang tegar susah rasanya bisa > menyelesaikan kasus ini, kecuali ada penanganan khusus. > > ada yang bisa kasih tahu bagaimana biasanya penanganan kasus perkosaan? > > salam, > -- > wikan > http://wikan.multiply.com > > On 3/13/07, Flora Pamungkas <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > > > > > > > http://www.islamonline > > net/servlet/Satellite?cid=1119503548970&pagename=IslamOnline-English-Ask_Scho > > ar%2FFatwaE%2FFatwaEAskTheScholar > > > > Are Raped Women Asked to Bring Four Witnesses? > > > > Question > > Dear scholars, As-Salamu `alaykum. When it says to bring four witnesses > > against a woman who has committed indecency, is it for the woman who has > > been raped or this is for a married woman whose husband is in doubt about > > her indecency? Please explain in detail. > > > > Date > > 29/Aug/2004 > > > > Name of Mufti : Ahmad Kutty > > > > Topic > > Misconceptions > > > > > > Answer: > > > > Wa `alaykum As-Salamu wa Rahmatullahi wa Barakatuh. > > > > In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. > > > > All praise and thanks are due to Allah, and peace and blessings be upon His > > Messenger. > > > > Dear brother in Islam, thanks a lot for your question which reflects your > > care to have a clear view of the teachings of Islam. Allah commands Muslims > > to refer to people of knowledge to get themselves well-acquainted with the > > teachings of Islam as well as all aspects of life. >
[wanita-muslimah] GKJ gelar "Pesta Kesenian Anak 2007"
GKJ gelar "Pesta Kesenian Anak 2007", klik: http://media-jakarta.blogspot.com/2007/03/gkj-gelar-pesta-kesenian-anak-anak-2007.html - Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] surat sutera putih: "jampi-jampi" sebagai pola pikir dan mentalitas [3--selesai]
Surat Sutera Putih: "JAMPI-JAMPI" SEBAGAI POLA PIKIR DAN MENTALITAS 3. Pola pikir dan mentalitas adalah salah satu urusan langsung para sastrawan-seniman yang pernah dinamakan sebagai "insinyur jiwa" dengan peran membidas, paling tidak, berdiri selangkah di depan kejamakan. Apa yang bisa dilakukan oleh yang terakhir ini sebagai anak negeri dan bangsa, walau pun secara pemikiran dan semangat, barangkali sastrawan-seniman itu bertanahairkan kehidupan dan bumi melampaui tonggak-tonggak batas republik politik. Pertanyaan ini muncul di benakku karena teringat akan apa yang pernah dituliskan oleh seorang penyair Tiongkok bahwa "Kita, kitalah yang menjadi penanggungjawab timbul-tenggelamnya negeri ini". Yang dimaksudkan dengan "kita", tentu saja, tidak lain dari putera-puteri negeri itu sendiri, termasuk para sastrawan-senimannya. Artinya, tanggungjawab sastrawan-seniman Indonesia, ditagih baik dari segi kesenimanan itu sendiri, mau pun dari segi sebagai warganegara dan anak negeri. Sehubungan dengan tanggungjawab anak negeri dan bangsa ini, aku jadi teringat akan kata-kata mantan Perdana Menteri Malaysia, Dr. Mahatir Muhamad;: "jika kau sudah ditaklukkan secara pemikiran , maka penjajahan fisik tidak lagi diperlukan". Kata-kata Mahatir ini, kukira, menunjukkan arti menentukan masalah pola pikir dan mentalitas bagi "timbul-tenggelamnya" suatu nasion dan negeri. Penaklukan pikir dan jiwa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui pendidikan, kekerasan verbal, bahasa dan yang disebut agama. Tak kalah pentingnya adalah sastra-seni. Berhadapan dengan keadaan begini, terutama di negeri-negeri yang oleh Alfred Sauvy, demograf Perancis, disebut sebagai "Dunia Ketiga" seperti Indonesia yang penuh ketergantungan dan masih sangat berorientasi Amerika dalam bidang pendidikan, kebudayaan dan lain-lain... maka gawatnya masalah "pencaplokan pemkiran" dan spiritual ini akan makin menonjol. Barangkali karena itu, sering kita dengar pendapat di negeri ini bahwa kemerdekaan kita bukanlah kemerdekaan intrinsik tapi justru ketiadaan kemerdekaan. Bahkan ada yang menilai keadaan kita sekarang sebagai negeri yang berada di bawah neo-kolonialisme seperti yang secara teorisitis, diisyaratkan oleh Mahatir dari Malaysia. Negeri kita mrnjadi penyedia tenaga murah, pasar pelemparan produk-produk asing dalam berbagai bentuk termasuk di bidang kebudayaan, penyedia bahan mentah murah. Secara pola pikir dan mentalitas penuh dengan kompleks misalnya dengan lahirnya "bahasa gado-gado" dengan kosakata separo bahasa Inggris, untuk menunjukkan diri sebagai orang "bermatabat". Dan masih banyak contoh lagi yang jika dideretkan akan menjadi suatu rangkaian panjang. Di hadapan keadaan begini, apa bagimana dan di mana tanggungjawab sastrawan-seniman sebagai lapisan termasuk paling sadar karena berpikir? Entah kalau sastrawan-seniman dipandang sebagai keasyikan dengan diri sendiri, tanpa segan mengiklankan diri penuh kebanggaan karena telah menerbitkan tiga-empat karyanya yang "ecek-ecek" dan bersifat egostik diwarnai oleh nihilisme, jika menggunakan istilah Todorov ketika mengkritik karya sastra Perancis dewasa ini. Tentu saja, sikap begini adalah suatu tingkat kesadaran. Sedangkan aku sendiri memandang sikap begini sebagai sikap dan tanggungjawab tidak selayaknya bagi seorang sastrawan-seniman sebagai warga dari "Republik Berdaulat Sastra-Seni". Sastra-seni adalah suatu dunia artistik. Dengan sarana artistik mereka mencoba berbicara sebagai anak manusia untuk memanusiawikan manusia, kehidupan dan masyarakat serta diri sendiri. Dengan demikian, kupahami, pada dasarnya istilah artistik, indah, sesungguhnya adalah paduan harmoni antara bentuk, kebenaran, keadilan dan tanggungjawab. Indah, artistik adalah cakupan dari hakiki, keadilan dan kebenaran yang tertuang dalam bentuk yang menyentuh. Keindahan begini, kiranya tak terlepas dari tanggungjawab manusiawi. Tanggungjawab manusiawi menagih kesanggupan membela dan mewujudkannya hingga tidak mengherankan jika tidak sedikit sastrawan-seniman sanggup pula menggadaikan kepala demi setianya pada keindahan, sebagai mimpi, cinta, dan prinsip pemanusiaan. Sastrawan-seniman sebagai manusia sadar tidak bisa dibayangkan jika tanpa tanggungjawab manusiawi, hanya asyik dengan diri sendiri sebagai "pangeran" dan "putera raja" jika menggunakan istilah penyair Perancis Paul Eluard. Makin sadar ia, makin tinggi tanggungjawabnya, makin ia akan melengkap diri secara wawasan dan pengetahuan serta menyatukan diri dengan kehidupan nyata. Penyatuan diri dengan kehidupan nyata, dan tidak melihatnya dari menara gading "anak raja" dan "pangeran" memungkinkan ia menangkap serta mengenal permasalahan mayoritas penduduk negerinya. Permasalahan nyata membuatnya berpikir dan bersikap untuk mencari serta menawarkan suatu jalan keluar. Karena masalah, pertama-tama, bukan untuk ditonton tapi untuk
[wanita-muslimah] lowongan krj di HSBC Qatar
HSBC Bank di Qatar lg memerlukan karyawan nich... baru diterbitkan tadi pagi...info dari kawan... - Deputy area Manager - Direct Sales Officer - Sales & Services Manager - Corporate Bank Manager - Personal Bank Representative - Corporate Banking Officer Syaratnya biasa saja..: minimal 5 tahun berpengalaman bhs inggris, bisa bhs arab akan lebih dipertimbangkan.. tp gak usah khawatir. bhs inggris saja cukup... Py sense of humor lebih dipertimbangkan .. beda khan di cari yg seneng & py rasa humor he3... Umumnya lamaran ke qatar lebih suka pakai email ...Kali2 ada yg minat bisa kirim ke personalia hsbc di qatar : Email to : [EMAIL PROTECTED] gaji dan fasilitas dijamin okey didunia perbankan qatar mereka para pengelola bank saling ciduk yg high skill baik dari inggris, jerman dll dan siap membayar mahal - Nego demi kompetitif... terlebih HSBC belum dpt memikat byk hati konsumen di qatar...pasti cari2 kandidate yg top... ada juga pernah org indonesia jadi manager di salah satu bank di qatar... Tuk deputy gaji bulanan sekitar 70 jutaan/bulan. semua posisi bisa bawa keluarga. Bagi karyawan Bank Swasta yang lesu dengan perbankan indonesia.. coba aja email gratis... semua test interview dll dijamin dari qatar. kalau pegawai bank negeri (PNS) tentu tdk mau... sdh eeenaak he3... slm, al We won't tell. Get more on shows you hate to love (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list. http://tv.yahoo.com/collections/265
Re: [wanita-muslimah] Re: [keluarga-sejahtera] Vaksin = Racun ? Silakan pilih aensiri
P Wikan.. yg bilang kalimat dibwh bukan sy loh... "siapa bilang vaksinasi di barat sudah gak ada?" kalau vaksin nya terkontrol spt negara maju why not.. semua komputerisasi.. dokter di negara2 maju melayani imunisasi & pengobatan umum dengan menggunakan layar komputer .. semua data pasien on-line walau berobat ke dokter manapun... demikian obat2nya terkontrol komputerisasi... berbeda diindonesia masih byk manual.. suntik jas-jus.. obat ini-itu kasih saja.. dan telen aja glek.. ada obat/vaksin imunisasi gak ke kontrol expire dll...apalagi imunisasi gratis.. dengan dailh kasihan rakyat eh malah sebagian generasi bukan jadi generasi kuat.. malah sakit yg enggak2!. slm vaksin kalau mendarat diindo...smg tambah nyakin dengan vaksin diindo ??..yes - No he3 slm bingung...he3... --- Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > siapa bilang vaksinasi di barat sudah gak ada? > di jerman, anak saya masih diimunisasi sampe > sekarang. imunisasinya > juga macem2, malah ada tambahan imunisasi buat > pneumonia dan > meningitis, saya gak tahu di Indonesia sudah ada > atau belum. > memang beberapa vaksin sudah dihilangkan misal > vaksin BCG buat > mencegah TBC. karena TBC sudah tidak ada di jerman. > berarti kalau > pulang ke indonesia nanti anak saya harus disuntik > BCG di sana. > demikian juga penyakit typhus sudah tidak ada di > jerman. sampe2 kalau > ada orang kena penyakit typhus langsung masuk ruang > karantina yang > dijaga oleh polisi 24 jam karena dianggap penyakit > berbahaya dan kalau > dia kontak dengan dunia luar bakal bisa menyebarkan > penyakitnya. > > di sini anak saya dikasih buku sertifikat vaksinasi > yang diterbitkan > oleh WHO. di situ ada datanya, vaksinasi apa saja, > tanggal berapa, > dilakukan di mana oleh dokter siapa. terus sticker > label vaksinasinya > juga ditempel di buku, biar bisa dilacak vaksinnya > jenis apa, > diproduksi oleh perusahaan apa, di negara mana, > nomor serinya berapa > (tiap vaksin punya nomor seri sendiri2 yang sifatnya > unik). jadi kalau > mau ke negara mana2, buku vaksin itu bisa dibawa > biar dicek sama > dokternya dia udah divaksin apa saja. selain itu, > tiap negara juga > punya penyakit2 lokal yang belum tentu sama dengan > negara lain. yah, > semoga standardisasi kayak gini bisa diterapkan pula > di indonesia. > > salam, > -- > wikan > http://wikan.multiply.com > > On 3/13/07, miftahalzaman <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad > Aly > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > > > Kenapa penyakit ini tumbuh byk di generasi yg > lahir > > > tahun 1998..? belum lagi SCTV akhir2 ini yg > meliput > > > imunisasi gratisan.. ada yg meninggal setelah > > > dimunisasi ..tdk satu case tp ada beberapa yg > > > diliput.. sy sdh paste email liputan6.com > beberapa > > > hari yg lalu... > > > > Sedikit komentar: > > > > Bisa jadi pasien sudah terpapar dan sedang masa > inkubasi tak lama > > sebelum diimunisasi sehingga imunisasi justru > malah menjadi semacam > > reinforcing factor. Apa mekanisme demikian bisa > terjadi, Pak Kartono? > > > > Teman saya cerita, dia pernah baca suatu buletin > (HT?) yang mengatakan > > sebaiknya umat Islam jangan ikut vaksinasi, > karena ada kasus seperti > > dikemukakan Pak Aly di atas. Kata mereka, > vaksinasi itu sengaja > > dilakukan untuk melemahkan umat Islam. Buktinya, > di Barat (Kristen) > > sudah tidak ada program vaksinasi, tapi vaksinasi > hanya dilakukan di > > negara berkembang yang mayoritas orang Islam. > Hehehe ... Very-very > > typical Islamists' susspicion. > Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097
Re: [wanita-muslimah] Re: [keluarga-sejahtera] Vaksin = Racun ? Silakan pilih aensiri
siapa bilang vaksinasi di barat sudah gak ada? di jerman, anak saya masih diimunisasi sampe sekarang. imunisasinya juga macem2, malah ada tambahan imunisasi buat pneumonia dan meningitis, saya gak tahu di Indonesia sudah ada atau belum. memang beberapa vaksin sudah dihilangkan misal vaksin BCG buat mencegah TBC. karena TBC sudah tidak ada di jerman. berarti kalau pulang ke indonesia nanti anak saya harus disuntik BCG di sana. demikian juga penyakit typhus sudah tidak ada di jerman. sampe2 kalau ada orang kena penyakit typhus langsung masuk ruang karantina yang dijaga oleh polisi 24 jam karena dianggap penyakit berbahaya dan kalau dia kontak dengan dunia luar bakal bisa menyebarkan penyakitnya. di sini anak saya dikasih buku sertifikat vaksinasi yang diterbitkan oleh WHO. di situ ada datanya, vaksinasi apa saja, tanggal berapa, dilakukan di mana oleh dokter siapa. terus sticker label vaksinasinya juga ditempel di buku, biar bisa dilacak vaksinnya jenis apa, diproduksi oleh perusahaan apa, di negara mana, nomor serinya berapa (tiap vaksin punya nomor seri sendiri2 yang sifatnya unik). jadi kalau mau ke negara mana2, buku vaksin itu bisa dibawa biar dicek sama dokternya dia udah divaksin apa saja. selain itu, tiap negara juga punya penyakit2 lokal yang belum tentu sama dengan negara lain. yah, semoga standardisasi kayak gini bisa diterapkan pula di indonesia. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 3/13/07, miftahalzaman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > Kenapa penyakit ini tumbuh byk di generasi yg lahir > > tahun 1998..? belum lagi SCTV akhir2 ini yg meliput > > imunisasi gratisan.. ada yg meninggal setelah > > dimunisasi ..tdk satu case tp ada beberapa yg > > diliput.. sy sdh paste email liputan6.com beberapa > > hari yg lalu... > > Sedikit komentar: > > Bisa jadi pasien sudah terpapar dan sedang masa inkubasi tak lama > sebelum diimunisasi sehingga imunisasi justru malah menjadi semacam > reinforcing factor. Apa mekanisme demikian bisa terjadi, Pak Kartono? > > Teman saya cerita, dia pernah baca suatu buletin (HT?) yang mengatakan > sebaiknya umat Islam jangan ikut vaksinasi, karena ada kasus seperti > dikemukakan Pak Aly di atas. Kata mereka, vaksinasi itu sengaja > dilakukan untuk melemahkan umat Islam. Buktinya, di Barat (Kristen) > sudah tidak ada program vaksinasi, tapi vaksinasi hanya dilakukan di > negara berkembang yang mayoritas orang Islam. Hehehe ... Very-very > typical Islamists' susspicion.
Re: [wanita-muslimah] Are Raped Women Asked to bring Four Witnesses?
menarik sekali, karena yang menjawab adalah ulama Kanada (CMIIW). mungkin kalau yang menjawab ulama Arab Saudi jawabannya bisa beda. kedua, soal sumpah li'an ini menarik juga. Misal ada wanita mengaku diperkosa sama X, terus X menyanggah, maka X harus membuat sumpah li'an, si wanita juga. Akhirnya keduanya bakal perang sumpah. ketiga, perkara perkosaan ini memang susah sekali kok kalau mau disidang juga. pertama si wanita harus melapor perkara ke polisi, dia harus menceritakan bagaimana diperkosa (ini sudah sangat menyakitkan). habis itu jika kasusnya dibawa ke pengadilan, maka dia juga harus menceritakan berulang2 kali. hakim, jaksa dan pengacara bakal menanyai dia tentang kasusnya, belum lagi harus ketemu pelaku, wah berat sekali beban psikologisnya. kalau gak orang yang tegar susah rasanya bisa menyelesaikan kasus ini, kecuali ada penanganan khusus. ada yang bisa kasih tahu bagaimana biasanya penanganan kasus perkosaan? salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 3/13/07, Flora Pamungkas <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > http://www.islamonline > net/servlet/Satellite?cid=1119503548970&pagename=IslamOnline-English-Ask_Scho > ar%2FFatwaE%2FFatwaEAskTheScholar > > Are Raped Women Asked to Bring Four Witnesses? > > Question > Dear scholars, As-Salamu `alaykum. When it says to bring four witnesses > against a woman who has committed indecency, is it for the woman who has > been raped or this is for a married woman whose husband is in doubt about > her indecency? Please explain in detail. > > Date > 29/Aug/2004 > > Name of Mufti : Ahmad Kutty > > Topic > Misconceptions > > > Answer: > > Wa `alaykum As-Salamu wa Rahmatullahi wa Barakatuh. > > In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. > > All praise and thanks are due to Allah, and peace and blessings be upon His > Messenger. > > Dear brother in Islam, thanks a lot for your question which reflects your > care to have a clear view of the teachings of Islam. Allah commands Muslims > to refer to people of knowledge to get themselves well-acquainted with the > teachings of Islam as well as all aspects of life.
[wanita-muslimah] Re: Garuda ; Kisah Firdaus - Reny, Sikap Hatta R & kajian Tim keselamatan trans
Yg penting terlebih dahulu direksi perusahaan penerbangan itu yg harus bertanggung jawab. Kalau terbukti lalai masukkan ke penjara dan bayar denda miliaran. Kalau menteri cuma dicopot sih kurang menggigit. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > On 3/13/07, sarinesia <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > kalau mundur bagaimana bisa memperbaiki keadaan .. lha itu siapapun yb > > jadi menteri keadaannya sama saja kok :)) > > saya setuju, menteri mundur gak memperbaiki keadaan. bahkan malah > mungkin memperburuk keadaan atau sama saja, karena menteri yang baru > harus mempelajari lagi situasinya apalagi kalau menterinya dari orang > parpol. udah gitu malah jadi kebanyakan seremonial, lepas sambut > menteri dll. pak hatta sih udah bagus, cuman jajaran bawah yang tidak > bekerja sesuai prosedur. lha ini yang repot. masak pak menteri harus > ngecekin satu satu setiap pesawat, kapal, kereta api, bus, dll di > seluruh penjuru indonesia? kan gak mungkin. apalagi kalau kayak > kasusnya adam air, dibackingi sama ketua DPRnya sendiri, tambah ruwet > deh ... bukan semata masalah teknis, tapi merembet ke politis. > kebayang kan, misalnya Adam Air ditutup, terus Agung Laksono marah, > menggalang petisi ke presiden. Presiden diboikot begini begitu ... > Pokoknya ada aja alasan buat melegalkan kepentingan pribadi. Makanya > nggak mudah buat menteri buat memberesi hal2 yang kayak ginian. > > > walau penyebab kecelakaan GA 200 belum keluar saya memperkirakan > > 1) kerusakan di flap yg tidak mau keluar sehingga ketika mendarat > > pesawat tersebut kecepatannya masih tinggi. sebab kalau diperlambat > > akan kehilangan gaya angkat sehingga jatuh dgn keras. > > 2) ketika menyentuh landasan revers trust nya gak jalan sehingga > > ketika melaju di landasan sulit di rem. > > 3) pilotnya kurang canggih. seharusnya ketika tahu ada kerusakan, dia > > pergi aja ke Solo sana. karena pesawat Garuda yg dulu yg mati mesin > > bisa mendarat selamat di Bengawan Solo :) > > kalau poin 3 ini menurut saya nggak bisa disalahkan. > karena tahunya pilot ada kerusakan kapan, dan keputusan untuk > melakukan suatu tindakan itu memang hanya sepersekian detik. (makanya > pekerjaan pilot itu berat, beda sama engineer pesawat. pilot harus > memutuskan dalam waktu yang sangat singkat, berhadapan dengan > instrumen yang suangat buanyak yang diciptakan oleh engineer, udah > gitu ratusan nyawa bergantung padanya. kebayang kalau pilot lagi > banyak pikiran, bete, berantem sama istrinya, anaknya belum bayar > sekolah, bisa2 pilotnya nabrak. makanya pilot digaji tinggi biar > kondisi hati dan pikirannya tentram dan bisa fokus ke pesawat. kalau > gak gitu mending lari ke maskapai lain deh :) ) > > oke, kalau ada pengalaman pesawat Garuda mendarat selamat di Bengawan > Solo, belum tentu juga kalau si pilot GA 200 membawa ke Solo bakal > selamat juga. Siapa tahu meledak di udara, atau crash di Bengawan > Solo, siapa tahu? Nanti Mbak Sarinesia bakal ngomongin pilot nggak > canggih juga :) > > salam, > -- > wikan > http://wikan.multiply.com >
[wanita-muslimah] Are Raped Women Asked to bring Four Witnesses?
http://www.islamonline net/servlet/Satellite?cid=1119503548970&pagename=IslamOnline-English-Ask_Scho ar%2FFatwaE%2FFatwaEAskTheScholar Are Raped Women Asked to Bring Four Witnesses? Question Dear scholars, As-Salamu `alaykum. When it says to bring four witnesses against a woman who has committed indecency, is it for the woman who has been raped or this is for a married woman whose husband is in doubt about her indecency? Please explain in detail. Date 29/Aug/2004 Name of Mufti : Ahmad Kutty Topic Misconceptions Answer: Wa `alaykum As-Salamu wa Rahmatullahi wa Barakatuh. In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. All praise and thanks are due to Allah, and peace and blessings be upon His Messenger. Dear brother in Islam, thanks a lot for your question which reflects your care to have a clear view of the teachings of Islam. Allah commands Muslims to refer to people of knowledge to get themselves well-acquainted with the teachings of Islam as well as all aspects of life. In Islam, we are not allowed to tarnish the honor of anyone. One is required to produce four witnesses when making an allegation of adultery against another person; otherwise, one will be guilty of slandering. A raped woman is a victim that must be treated with honor and kindness. She is not required to produce four witnesses to prove the crime done against her, nor is she punished for the crime done against her. In his response to your question, Sheikh Ahmad Kutty, a senior lecturer and Islamic scholar at the Islamic Institute of Toronto, Ontario, Canada, states: If a person makes an allegation of adultery against another person (male or female) he or she must produce four witnesses to support such an allegation; otherwise, he or she is guilty of slandering, which is a grave offense in Islam, for we are not to tarnish the honor of anyone. A woman who has been raped cannot be asked to produce witnesses; her claim shall be accepted unless there are tangible grounds to prove otherwise. To insist that she provide witnesses is akin to inflicting further pain on her. If anyone refutes her claim of innocence, the onus is on him to provide evidence, and she may simply deny the claim by making a solemn oath, thus clearing herself in public. The Prophet (peace and blessings be upon him) said, The onus to provide evidence falls on the one who makes a claim, and the one who denies (the same) can absolve himself or herself by making a solemn oath to the contrary. As for a spouse who witnesses his or her partner committing adultery and the other party denies it and they are unable to provide witnesses, they are, if they so desire, to part company by repudiating each other by engaging in what is known as a solemn oath and prayer of curse (li`an). It is described thus in the Quran: And those who accuse their wives, and have no witnesses but themselves, then the testimony of each of them shall be a testimony sworn by God repeated four times, that he is indeed truthful. And the fifth (oath) is that Gods curse be upon him if he is lying. And it shall avert punishment from her that she testify a testimony repeated and sworn by God four times, that he is lying. And a fifth (oath) that the wrath of God be upon her, if he has spoken the truth (An-Nur: 6-9). Excerpted, with slight modifications, from: www.muslims.ca You can also read: Are raped women punished in Islam? Public Imprecation (Al-Li`an) Allah Almighty knows best. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair
Apakah Arab identik dg Islam? Bagaimana dg Arab Kristen yg ada di Lebanon? Mereka pakai jubah juga tapi bukan Islam. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "sarinesia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > pernah seorang ustadz mengatakan, "barangsiapa meniru-niru suatu kaum > maka dia termasuk dalam golongannya". > maka memakai jas dan dasi ... haram. > memakai celana levis ... haram. > memakai kopiyah.. haram.. karena bukan pakean Islam. > memakai Baju Koko.. haram karena pakean orang China. > pake tesbeh.. haram karena budaya Budha. > yg islami pake jubah.. ke arab-araban hehehe > > juga pernah seorang tidak mau sholat tahiyatul masjid di mushola.. > karena katanya bukan masjid dan tidak ada tahiyatul mushola. juga > tidak mau sholat tahiyatul masjid sebelum masjidnya diwakafkan karena > masih milik pribadi bukan milik Allah. Sehingga tahiyatul masjid di > masjid Jami' Yogya haram juga karena masih milik Sultan (Raja Yogya).. > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono > wrote: > > > > pak chodjim, > > > > yg dibubarkan itu antara lain, juga konser Chrisye dalam rangka konser > > amal untuk Tsunami di Aceh. bahkan rekan saya yg anak HT dan kerja di > > bagian humasnya rektorat IPB pun mendukung aksi pembubaran itu. weleh > > weleh weleh ... > > > > salam weleh weleh, > > ari condro > > http://papabonbon.wordpress.com > > > > > > Achmad Chodjim wrote: > > > > > > > > > > > > Lucu, di IPB (Institut Pertanian Bogor) tahun lalu, dalam upaya > > > peringatan Harlah IPB ada yang menyelenggarakan pagelaran musik > (band, > > > dangdut). Ee... pada waktu siap manggung beberapa truk mahasiswa (?) > > > membubarkan acara itu, alasan haram band dan dangdut di IPB. Tapi, > > > kalau nasyidan bahkan hanya musik mulud belaka tanpa instrimun musik > > > malah dipaksakan kehadirannya. Lho, apa tumon? > > > > > > > > > Wassalam, > > > chodjim > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > >
Re: [wanita-muslimah] Re: Garuda ; Kisah Firdaus - Reny, Sikap Hatta R & kajian Tim keselamatan tran
he he ... seandainya segala bisa se-predictable itu ya, mbak ... ya teoritis sih demikian, di lapangan ternyata kondisi berkata lain (mungkin mbak sari perlu ambil kursus menyopir pesawat terbang :) ) seandainya semua penerbangan kayak gitu, gak usah pake pilot aja, ganti aja dengan komputer yang bisa mengendali secara otomatis. si pilot marwoto aja sampai sekarang masih bilang "kenapa bisa begini ... kenapa bisa begini ..." (http://gatra.com/artikel.php?id=102858) padahal dia sudah pengalaman terbang ribuan kali, bukan penerbang kemarin sore. menunjukkan bahwa banyak faktor yang gak bisa ditebak. kalau nonton bola, komentator emang suka emosi ... wah payah nih si Beckham, nendang gitu aja gak becus, masak bola di depan gawang gitu aja gak masuk :)) NB: soal ban oleng kalau naik motor jelas beda dibanding pesawat di udara, kalau motor kan tinggal rem, parkir bentar, cek ban, kalau ada bengkel dituntun ke sana. lha kalau pesawat, mau parkir di mana :) .. anyway saya bukan pakar avionics jadi soal pesawat meledak gara2 flaps anggap saja sebagai contoh. menurut saya pengalihan ke bandara lain tidak serta merta menyelesaikan permasalahan (misal penumpangnya jadi komplain, lha wong saya mau turun di jogja kok malah diturunin di kali Bengawan Solo :) ) salam canda, -- wikan http://wikan.multiply.com On 3/13/07, sarinesia <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > kalo menurut saya, pesawat adalah kendaraan yg cukup aman dgn catatan > semua prosedur perawatan dan operasonal dipatuhi. > misalnya kalau sebelum berangkat mesinnya batuk-batuk ya gak usah > berangkat. pada saat ganti olie melalui perosedur yg benar dan dicek > oleh pengawas yg benar. ketika ada kerusakan di perjalanan ikuti > prosedur yg benar. misalnya ketika mau terbang tiba2 satu mesinnya > mati, pada saat tertentu bisa aja direm atau tetap terbangin aja, > semuanya ada persyaratan tertentu walau pengambilan keputusannya > memang harus cepat. > > lha untuk kasus flap gak keluar pas mau mendarat. saya yakin pilot > pasti tahulah. karena rasanya pasti beda. kayak kalo kita naek motor > kemudian bannya oleng pasti terasa. dan kalau cuman itu masalahnya gak > mungkin lah yauw sampe meledak di udara.
[wanita-muslimah] Re: Garuda ; Kisah Firdaus - Reny, Sikap Hatta R & kajian Tim keselamatan trans
kalo menurut saya, pesawat adalah kendaraan yg cukup aman dgn catatan semua prosedur perawatan dan operasonal dipatuhi. misalnya kalau sebelum berangkat mesinnya batuk-batuk ya gak usah berangkat. pada saat ganti olie melalui perosedur yg benar dan dicek oleh pengawas yg benar. ketika ada kerusakan di perjalanan ikuti prosedur yg benar. misalnya ketika mau terbang tiba2 satu mesinnya mati, pada saat tertentu bisa aja direm atau tetap terbangin aja, semuanya ada persyaratan tertentu walau pengambilan keputusannya memang harus cepat. lha untuk kasus flap gak keluar pas mau mendarat. saya yakin pilot pasti tahulah. karena rasanya pasti beda. kayak kalo kita naek motor kemudian bannya oleng pasti terasa. dan kalau cuman itu masalahnya gak mungkin lah yauw sampe meledak di udara. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > kalau poin 3 ini menurut saya nggak bisa disalahkan. > karena tahunya pilot ada kerusakan kapan, dan keputusan untuk > melakukan suatu tindakan itu memang hanya sepersekian detik. (makanya > pekerjaan pilot itu berat, beda sama engineer pesawat. pilot harus > memutuskan dalam waktu yang sangat singkat, berhadapan dengan > instrumen yang suangat buanyak yang diciptakan oleh engineer, udah > gitu ratusan nyawa bergantung padanya. kebayang kalau pilot lagi > banyak pikiran, bete, berantem sama istrinya, anaknya belum bayar > sekolah, bisa2 pilotnya nabrak. makanya pilot digaji tinggi biar > kondisi hati dan pikirannya tentram dan bisa fokus ke pesawat. kalau > gak gitu mending lari ke maskapai lain deh :) ) > > oke, kalau ada pengalaman pesawat Garuda mendarat selamat di Bengawan > Solo, belum tentu juga kalau si pilot GA 200 membawa ke Solo bakal > selamat juga. Siapa tahu meledak di udara, atau crash di Bengawan > Solo, siapa tahu? Nanti Mbak Sarinesia bakal ngomongin pilot nggak > canggih juga :) > > salam, > -- > wikan > http://wikan.multiply.com