[wanita-muslimah] Nih arti Budak & hamba->Re: Beramai-ramai

2007-03-13 Thread Dan
Bung Aly memang memiliki banyak perbandingan dg Qatar, yaitu bangsa
Arab moderen.

Yg kita pertanyakan dari awal ialah apakah Al-Qur'an mengenal konsep
perbudakan?  

Bagi saya tidak heran jika demikian karena di abad ke 7 pasti ada
perbudakan dalam masyarakat di dunia ini.  Kalau tidak salah
perbudakan itupun belum terhapus benar sampai saat ini.

Dalam Al-Qur'an juga dianjurkan agar budak dibebaskan, artinya
Al-Qur'an esensinya anti perbudakan.  Inilah kalau memang kalam Allah
maka pasti sejuk dan benar.

Yg penting apa sikap kita sekarang thd perbudakan?  Seharusnya sesuai
dg esensi Al-Qur'an yaitu anti perbudakan.  Kalau masih ada sisa2
sikap perbudakan maka harus dihapus.  Kalau ada praktek2 perbudakan
modern spt human trafficking atau pembantu yg tereksploitasi ya harus
dihapus.

Perlu sikap dan niat awal yg sesuai dg Al-Qur'an. Hukum akhlak harus
kita tegakkan dalam diri kita sendiri.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> sebenarnya sy ingin tertawa ramai2 mempermasalahkan
> arti budak hi3...
> 
> sy belajar bhs arab di pesantren modern "budak artinya
> ya khoodim" eh sy mampir ke qatar juga org2 qatar
> manggil "khoodim" artinya bagi org arab ya budak atau
> terjemahan santunnya pembantu...
> sy pernah tanya ke org qatar ketika di depan
> supermarket..Ya hag../baba man he..? bahasa arab
> pasaran kalau bhs arab intlnya Ya haaj man huwa? dia
> jawab.. "khoodim" budak/pembantu saya .. begitu loh...
> 
> maaf tdk ada kaitannya dengan P Choodim ya...
> 
> slm weleh he3.. jd ketawa aku he3
> 
> ali
> --- "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Pak HMNA, 
> > Setahu saya waktu belajar bahasa disekolah di SMP
> > lantas juga disambung dengan agama.
> > Hamba itu lain dengan budak.
> > Saya =sahaya
> > Hamba sahaya= hambanya saya= budak.
> > Senada dengan yg dijelaskan Pak Chodjim.
> > Hamba itu kemauannya sendiri, orang yg merdeka
> > tetapi memilih mengabdi/menghamba pada sesuatu, 
> > sedangkan budak/hamba sahaya adalah orang yg tidak
> > merdeka, adalah orang2 yg jadi komoditi, di
> > jualbelikan
> > kayak hewan. Budajk menjadi kepemilikan seperti
> > harta. waktu perang bisa jadi tebusan.
> > Di Amerika kalo baca buku seperti "Pondoknya Paman
> > Tom" , budak2 berasal dari Afrika yg di jual belikan
> > untuk 
> > mengelola lahan atau seperti fim Argentina di TVRI
> > zaman baheula, 'Missy'
> > Kalo kaitannya dengan Islam saya pikir budak itu
> > pengertiannya adalah hamba sahaya, orang2 yg tidak
> > merdeka. 
> > Islam menganjurkan memerdekakannya.
> > 
> > salam 
> > l.meilany
> >   - Original Message - 
> >   From: H. M. Nur Abdurrahman 
> >   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> >   Sent: Sunday, March 11, 2007 9:32 PM
> >   Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re:
> > Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami
> > 
> > 
> >   "L.Meilany" wrote:
> >   Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun
> > posisinya sama. Hamba: orang yg
> >   merasa rendah/merendahkan diri.Kalimat2 di novel2
> > kesusasteraan melayu.
> >   Sebagai kata ganti; saya
> >   =
> >   HMNA:
> >   Hamba sinonim dengan sahaya. Bahkan tidak jarang
> > dijadikan kata majemuk
> >   untuk menyatakan plural, hamba-sahaya. Hamba dan
> > sahaya menjadi kata ganti
> >   orang pertama tunggal, kata hamba tidak berubah,
> > namun kata sahaya hilang
> >   ha, lalu menjadi saya.
> > 
> >   Wassalam
> >  
> >
> 
> > 
> >   - Original Message - 
> >   From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>
> >   To: 
> >   Sent: Sunday, March 11, 2007 18:23
> >   Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re:
> > Beramai-ramai
> >   Mempersoalkan Poligami
> > 
> >   > Nimbrung :
> >   > Ini masalah pengertian bahasa Indonesia.
> >   >
> >   > Budak itu selain artinya anak2 dalam bahasa
> > Sunda dan Melayu.
> >   > Budak juga artinya orang yg terpaksa, dipaksa
> > melakukan sesuatu yg ia
> >   tidak sukai.
> >   > Budak itu suatu komoditi bisa diperjualbelikan,
> > overpakai, dipinjam,
> >   terserah deh mau diapain oleh majikannya.
> >   > Budak nafsu, saya waktu itu memakai istilah ini
> > terinspirasi film
> >   indonesia jaman kuda gigit besi;
> >   > dengan judul yg sama dibintangi oleh El Manik
> > dan Yenny Rahman.
> >   > Menjadi budak nafsu si pemiliknya, u urusan
> > syahwat, digamparin, diomelin,
> >   disakiti, dilecehkan, dihina.
> >   > Budak zaman dulu itu penampakannya jugun ianfu,
> > romusha, kuli perkebunan
> >   seperti romannya Pramudya Ananta Toer.
> >   > Atau sebagian TKW yg dianggap budak di TimTeng
> > sana.
> >   > Kalo ada kalimat diperbudak nafsunya itu lain
> > lagi. :-)
> >   >
> >   > Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun
> > posisinya sama. Hamba: orang yg
> >   merasa rendah/merendahkan diri.
> >   > Kalimat2 di novel2 kesusasteraan melayu. Sebagai
> > kata ganti; saya.
> >   > Hamba/menghamba lebih pada keikhlasan, ke
> > ridhoan, kecintaan, ketaatan si
> >   

Re: [wanita-muslimah] Re: [keluarga-sejahtera] Vaksin = Racun ? Silakan pilih aensiri

2007-03-13 Thread Donnie
Universal vaccination di negara maju memang menjadi kontroversi.   
Ketika kasus penyakit infeksi sudah ditekan hingga level yang  
dianggap bisa diabaikan, maka pemberian vaksinasi mungkin juga  
menjadi kegiatan yang membuang-buang duit  saja.

Yang menarik adalah di negara maju justru kasus2 alergi menjadi lebih  
dominan diantara anak2, sehingga ada hipotesis bahwa kurangnya  
paparan infeksi pada anak2 tersebut, menyebabkan sistem imunitas pada  
anak menjadi tidak well developed.

Karena itu, ada pemikiran bahwa vaksinasi di seting negara maju bukan  
dimaksudkan sebagai perlindungan terhadap penyakit infeksi, tetapi  
sebagai semacam pemicu terhadap perkembangan sistem imunitas anak2.

all and all, vaksinasi masih dilakukan di negara maju,  terutama  
untuk mereka yang sering berpergian ke negara berkembang.

regards,
Donnie



On 13 Mar 07, at 22:40, Wikan Danar Sunindyo wrote:

> siapa bilang vaksinasi di barat sudah gak ada?
> di jerman, anak saya masih diimunisasi sampe sekarang. imunisasinya
> juga macem2, malah ada tambahan imunisasi buat pneumonia dan
> meningitis, saya gak tahu di Indonesia sudah ada atau belum.
> memang beberapa vaksin sudah dihilangkan misal vaksin BCG buat
> mencegah TBC. karena TBC sudah tidak ada di jerman. berarti kalau
> pulang ke indonesia nanti anak saya harus disuntik BCG di sana.
> demikian juga penyakit typhus sudah tidak ada di jerman. sampe2 kalau
> ada orang kena penyakit typhus langsung masuk ruang karantina yang
> dijaga oleh polisi 24 jam karena dianggap penyakit berbahaya dan kalau
> dia kontak dengan dunia luar bakal bisa menyebarkan penyakitnya.
>
> di sini anak saya dikasih buku sertifikat vaksinasi yang diterbitkan
> oleh WHO. di situ ada datanya, vaksinasi apa saja, tanggal berapa,
> dilakukan di mana oleh dokter siapa. terus sticker label vaksinasinya
> juga ditempel di buku, biar bisa dilacak vaksinnya jenis apa,
> diproduksi oleh perusahaan apa, di negara mana, nomor serinya berapa
> (tiap vaksin punya nomor seri sendiri2 yang sifatnya unik). jadi kalau
> mau ke negara mana2, buku vaksin itu bisa dibawa biar dicek sama
> dokternya dia udah divaksin apa saja. selain itu, tiap negara juga
> punya penyakit2 lokal yang belum tentu sama dengan negara lain. yah,
> semoga standardisasi kayak gini bisa diterapkan pula di indonesia.
>
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
>
> On 3/13/07, miftahalzaman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
> > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > >
> > > Kenapa penyakit ini tumbuh byk di generasi yg lahir
> > > tahun 1998..? belum lagi SCTV akhir2 ini yg meliput
> > > imunisasi gratisan.. ada yg meninggal setelah
> > > dimunisasi ..tdk satu case tp ada beberapa yg
> > > diliput.. sy sdh paste email liputan6.com beberapa
> > > hari yg lalu...
> >
> > Sedikit komentar:
> >
> > Bisa jadi pasien sudah terpapar dan sedang masa inkubasi tak lama
> > sebelum diimunisasi sehingga imunisasi justru malah menjadi semacam
> > reinforcing factor. Apa mekanisme demikian bisa terjadi, Pak  
> Kartono?
> >
> > Teman saya cerita, dia pernah baca suatu buletin (HT?) yang  
> mengatakan
> > sebaiknya umat Islam jangan ikut vaksinasi, karena ada kasus seperti
> > dikemukakan Pak Aly di atas. Kata mereka, vaksinasi itu sengaja
> > dilakukan untuk melemahkan umat Islam. Buktinya, di Barat (Kristen)
> > sudah tidak ada program vaksinasi, tapi vaksinasi hanya dilakukan di
> > negara berkembang yang mayoritas orang Islam. Hehehe ... Very-very
> > typical Islamists' susspicion.
>
> 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Nih arti Budak & hamba->Re: Beramai-ramai

2007-03-13 Thread waluya56
Oh begitu Pak Aly? Terus terang saya tidak mengerti bahasa Arab. 
Apakah arti "khoodim" itu sama dengan kata "slave" dalam bahasa 
Inggris atau beda?. Di beberapa bahasa daerah di Indonesia, tidak 
dikenal kata yang mengandung arti "slave" (budak). Contohnya dalam 
bahasa Sunda, menterjemahkan "slave" atau "budak" ke bahasa Sunda 
akan pusing tujuh-keliling, karena tidak ada kata 
padanannya. "budak" dalam bahasa Sunda artinya anak kecil. Karena 
itu kuat dugaan, budaya perbudakan seperti di Timur-Tengah dan di 
Eropa, tidak dikenal di sebagian etnik-etnik di Indonesia.   

Sebaliknya, jika informasi dari Pak Aly benar, hanya ada satu kata 
("khoodim") dalam bahasa Arab untuk seorang pembantu, apakah 
pembantu itu seorang yang merdeka (orang yang digaji tapi statusna 
orang bebas, bisa berhenti jadi pembantu kapan saja dia mau) atau 
sebagai seorang budak (yang tidak punya pilihan). Ini menunjukkan 
bahwa dijaman dulu, orang Arab tidak mengenal pembantu/pekerja yang 
dibayar/digaji seperti di kita. Yang namanya pembantu/pekerja pasti 
manusia tidak merdeka, manusia yang tidak bisa memilih, selain terus 
jadi budak.

Mudah2an dugaan saya ini salah .

Salam,
WALUYA
 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> sebenarnya sy ingin tertawa ramai2 mempermasalahkan
> arti budak hi3...
> 
> sy belajar bhs arab di pesantren modern "budak artinya
> ya khoodim" eh sy mampir ke qatar juga org2 qatar
> manggil "khoodim" artinya bagi org arab ya budak atau
> terjemahan santunnya pembantu...
> sy pernah tanya ke org qatar ketika di depan
> supermarket..Ya hag../baba man he..? bahasa arab
> pasaran kalau bhs arab intlnya Ya haaj man huwa? dia
> jawab.. "khoodim" budak/pembantu saya .. begitu loh...
> 
> maaf tdk ada kaitannya dengan P Choodim ya...
> 
> slm weleh he3.. jd ketawa aku he3
> 
> ali
> --- "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Pak HMNA, 
> > Setahu saya waktu belajar bahasa disekolah di SMP
> > lantas juga disambung dengan agama.
> > Hamba itu lain dengan budak.
> > Saya =sahaya
> > Hamba sahaya= hambanya saya= budak.
> > Senada dengan yg dijelaskan Pak Chodjim.
> > Hamba itu kemauannya sendiri, orang yg merdeka
> > tetapi memilih mengabdi/menghamba pada sesuatu, 
> > sedangkan budak/hamba sahaya adalah orang yg tidak
> > merdeka, adalah orang2 yg jadi komoditi, di
> > jualbelikan
> > kayak hewan. Budajk menjadi kepemilikan seperti
> > harta. waktu perang bisa jadi tebusan.
> > Di Amerika kalo baca buku seperti "Pondoknya Paman
> > Tom" , budak2 berasal dari Afrika yg di jual belikan
> > untuk 
> > mengelola lahan atau seperti fim Argentina di TVRI
> > zaman baheula, 'Missy'
> > Kalo kaitannya dengan Islam saya pikir budak itu
> > pengertiannya adalah hamba sahaya, orang2 yg tidak
> > merdeka. 
> > Islam menganjurkan memerdekakannya.
> > 
> > salam 
> > l.meilany
> >   - Original Message - 
> >   From: H. M. Nur Abdurrahman 
> >   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> >   Sent: Sunday, March 11, 2007 9:32 PM
> >   Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re:
> > Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami
> > 
> > 
> >   "L.Meilany" wrote:
> >   Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun
> > posisinya sama. Hamba: orang yg
> >   merasa rendah/merendahkan diri.Kalimat2 di novel2
> > kesusasteraan melayu.
> >   Sebagai kata ganti; saya
> >   =
> >   HMNA:
> >   Hamba sinonim dengan sahaya. Bahkan tidak jarang
> > dijadikan kata majemuk
> >   untuk menyatakan plural, hamba-sahaya. Hamba dan
> > sahaya menjadi kata ganti
> >   orang pertama tunggal, kata hamba tidak berubah,
> > namun kata sahaya hilang
> >   ha, lalu menjadi saya.
> > 
> >   Wassalam
> >  
> >
> 

> > 
> >   - Original Message - 
> >   From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>
> >   To: 
> >   Sent: Sunday, March 11, 2007 18:23
> >   Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re:
> > Beramai-ramai
> >   Mempersoalkan Poligami
> > 
> >   > Nimbrung :
> >   > Ini masalah pengertian bahasa Indonesia.
> >   >
> >   > Budak itu selain artinya anak2 dalam bahasa
> > Sunda dan Melayu.
> >   > Budak juga artinya orang yg terpaksa, dipaksa
> > melakukan sesuatu yg ia
> >   tidak sukai.
> >   > Budak itu suatu komoditi bisa diperjualbelikan,
> > overpakai, dipinjam,
> >   terserah deh mau diapain oleh majikannya.
> >   > Budak nafsu, saya waktu itu memakai istilah ini
> > terinspirasi film
> >   indonesia jaman kuda gigit besi;
> >   > dengan judul yg sama dibintangi oleh El Manik
> > dan Yenny Rahman.
> >   > Menjadi budak nafsu si pemiliknya, u urusan
> > syahwat, digamparin, diomelin,
> >   disakiti, dilecehkan, dihina.
> >   > Budak zaman dulu itu penampakannya jugun ianfu,
> > romusha, kuli perkebunan
> >   seperti romannya Pramudya Ananta Toer.
> >   > Atau sebagian TKW yg dianggap budak di TimTeng
> > sana.
> >   > Kalo ada kalimat diperbudak nafsunya itu lain
> > lagi. :-)
> >   >
> >   > Ka

Re: [wanita-muslimah] Nih arti Budak & hamba->Re: Beramai-ramai

2007-03-13 Thread Muhammad Aly
sebenarnya sy ingin tertawa ramai2 mempermasalahkan
arti budak hi3...

sy belajar bhs arab di pesantren modern "budak artinya
ya khoodim" eh sy mampir ke qatar juga org2 qatar
manggil "khoodim" artinya bagi org arab ya budak atau
terjemahan santunnya pembantu...
sy pernah tanya ke org qatar ketika di depan
supermarket..Ya hag../baba man he..? bahasa arab
pasaran kalau bhs arab intlnya Ya haaj man huwa? dia
jawab.. "khoodim" budak/pembantu saya .. begitu loh...

maaf tdk ada kaitannya dengan P Choodim ya...

slm weleh he3.. jd ketawa aku he3

ali
--- "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pak HMNA, 
> Setahu saya waktu belajar bahasa disekolah di SMP
> lantas juga disambung dengan agama.
> Hamba itu lain dengan budak.
> Saya =sahaya
> Hamba sahaya= hambanya saya= budak.
> Senada dengan yg dijelaskan Pak Chodjim.
> Hamba itu kemauannya sendiri, orang yg merdeka
> tetapi memilih mengabdi/menghamba pada sesuatu, 
> sedangkan budak/hamba sahaya adalah orang yg tidak
> merdeka, adalah orang2 yg jadi komoditi, di
> jualbelikan
> kayak hewan. Budajk menjadi kepemilikan seperti
> harta. waktu perang bisa jadi tebusan.
> Di Amerika kalo baca buku seperti "Pondoknya Paman
> Tom" , budak2 berasal dari Afrika yg di jual belikan
> untuk 
> mengelola lahan atau seperti fim Argentina di TVRI
> zaman baheula, 'Missy'
> Kalo kaitannya dengan Islam saya pikir budak itu
> pengertiannya adalah hamba sahaya, orang2 yg tidak
> merdeka. 
> Islam menganjurkan memerdekakannya.
> 
> salam 
> l.meilany
>   - Original Message - 
>   From: H. M. Nur Abdurrahman 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Sunday, March 11, 2007 9:32 PM
>   Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re:
> Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami
> 
> 
>   "L.Meilany" wrote:
>   Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun
> posisinya sama. Hamba: orang yg
>   merasa rendah/merendahkan diri.Kalimat2 di novel2
> kesusasteraan melayu.
>   Sebagai kata ganti; saya
>   =
>   HMNA:
>   Hamba sinonim dengan sahaya. Bahkan tidak jarang
> dijadikan kata majemuk
>   untuk menyatakan plural, hamba-sahaya. Hamba dan
> sahaya menjadi kata ganti
>   orang pertama tunggal, kata hamba tidak berubah,
> namun kata sahaya hilang
>   ha, lalu menjadi saya.
> 
>   Wassalam
>  
>

> 
>   - Original Message - 
>   From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>
>   To: 
>   Sent: Sunday, March 11, 2007 18:23
>   Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re:
> Beramai-ramai
>   Mempersoalkan Poligami
> 
>   > Nimbrung :
>   > Ini masalah pengertian bahasa Indonesia.
>   >
>   > Budak itu selain artinya anak2 dalam bahasa
> Sunda dan Melayu.
>   > Budak juga artinya orang yg terpaksa, dipaksa
> melakukan sesuatu yg ia
>   tidak sukai.
>   > Budak itu suatu komoditi bisa diperjualbelikan,
> overpakai, dipinjam,
>   terserah deh mau diapain oleh majikannya.
>   > Budak nafsu, saya waktu itu memakai istilah ini
> terinspirasi film
>   indonesia jaman kuda gigit besi;
>   > dengan judul yg sama dibintangi oleh El Manik
> dan Yenny Rahman.
>   > Menjadi budak nafsu si pemiliknya, u urusan
> syahwat, digamparin, diomelin,
>   disakiti, dilecehkan, dihina.
>   > Budak zaman dulu itu penampakannya jugun ianfu,
> romusha, kuli perkebunan
>   seperti romannya Pramudya Ananta Toer.
>   > Atau sebagian TKW yg dianggap budak di TimTeng
> sana.
>   > Kalo ada kalimat diperbudak nafsunya itu lain
> lagi. :-)
>   >
>   > Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun
> posisinya sama. Hamba: orang yg
>   merasa rendah/merendahkan diri.
>   > Kalimat2 di novel2 kesusasteraan melayu. Sebagai
> kata ganti; saya.
>   > Hamba/menghamba lebih pada keikhlasan, ke
> ridhoan, kecintaan, ketaatan si
>   pelaku. Hamba Allah, misalnya.
>   > Ia menghamba pada suaminya, misalnya
>   > Bahasa indonesianya zaman sekarang itu
> "mengabdi". Abdi dalem, pegawai
>   keraton yg dibayar 1000 perak sebulan.
>   > Abdi dalem bahasa indonesianya:hamba sahaya.
> Abdi masyarakat =PNS = Public
>   servant
>   > Kalo di lagu yg jadi wajib bagi duet di karaoke
> adalah 'devoted to you nya
>   Everly Brothers'
>   > Lagu tentang penghambaan yg cengeng, tapi
> beatnya manis, mudah
>   dinyanyiin.:-)
>   >
>   > Kalo menghamba istilah inggrisnya servant, bukan
> slave. [cmiiw]
>   > Kalo di istilah agama nasrani 'pelayan Tuhan'
> para penginjil, evangelis
>   sering membahasakan diri mereka pelayannya Tuhan.
>   > Kalo Allahs slave kesannya ia di diperlakukan
> buruk/diperbudak oleh Allah
>   SWT. Padahal Allah itu Maha Pengasih dan
> Penyayang.
>   > Jadi yg bener kiranya adalah: Allahsservant.
> Pelayan Allah untuk menebar
>   kebajikan di dunia
>   > :-)
>   >
>   > Salam
>   > l.meilany
>   >
>   > - Original Message - 
>   > From: Ari Condrowahono
>   > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>   > Sent: Friday, March 09, 2007 4:30 PM
>   > Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak &
> hamba->Re: Beramai-ramai
>   Mempe

Re: [wanita-muslimah] Re: Vaksin = Racun ?

2007-03-13 Thread Muhammad Aly
sudahlah biar dokter yg comment.. ingin tahu sy
komment dokter indonesia...

slm,
--- "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Nimbrung :
> Pak Aly, vaksinasi itu diberikan pada orang yg
> benar2 sehat jasmani.
> Kalo sakit ndak boleh di vaksin.
> Masih banyak orang tua yg kurang pengetahuan atau
> menganggap remeh.
> Anaknya demam juga ndak ngerti; baru tahu kalo sudah
> kejang, panik.
> 
> Beberapa waktu lalu di angkot saya bersama seorang
> Ibu yg akan membawa anaknya vaksin campak.
> Saya bilang tapi anak ibu sakit [ matanya merah
> seperti berair, ingusnya mengalir terus].
> Ibu itu bilang; 'ah ini biasa, pilek melulu, tapi
> kalo dah di rumah juga main2, lari2-an'
> Masa sih pilek, batuk itu biasa? Apalagi kalo
> ingusnya sudah kental jadi warna hijau atau kuning [
> mohon maaf jijayy]
> Itu kan artinya sudah infeksi, masa dianggap nggak
> sakit?
> Saya percaya begitu sampai di puskesmas pasti
> anaknya ditolak untuk vaksinansi.
> Tapi bagaimana -anak2 yg gak ketahuan sakit-?
> Bahkan:
> Terhadap hewan juga begitu, vaksin2 kucing setahun
> sekali/6 bulan sekali dengan syarat jika kucing itu
> "sehat walafiat".
> Sekarang masalahnya bagaimana kita tahu kucing itu
> sakit atau sehat? Kucing kan gak bisa ngomong?
> 
> Sama seperti anak kecil nggak bisa ngomong kalo
> sakit/rasa gak enak di tubuhnya, bisa nya cuma
> gelisah dan rewel.
> Tapi kalo rewel, cengeng malahan ibunya marah2,
> anaknya di cubit, diomelin, ditakut2-i supaya diam.
> Bukannya diselidiki kenapa si anak jadi rewel,
> gelisah, nggak suka makan.
> :-(
> 
> salam 
> l.meilany
> 
>   - Original Message - 
>   From: Muhammad Aly 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Saturday, March 10, 2007 7:05 PM
>   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Vaksin = Racun
> ?
> 
> 
>   wah ketemu juga jawabannya.. Aisha sure 100% masih
>   single .. he3..
> 
>   okey lah nanti mungkin ada dokter di WM ini bisa
>   menjelaskannya.. imunisasi MMR tahun 1998 ada
> apa..?
>   kenapa sales2 obat menawarkan dagangannya di waktu
> jam
>   praktek doktet yg mengganggu antrian pasien..?
> sales
>   pasien tsb tdk daftar antri menyerobot saja..gak
>   mikir ada pasien sakit.
>   Perlu di tengok ada apa dengan depkes skrng..?
> jauh
>   sekali berubah perjuangan para dokter di masa
>   kemerdekaan dengan jaman skrng.. pelopornya dulu
> hebat
>   spt bung Tomo.
> 
>   slm,
> 
>   --- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
>   > Pak Ali ini saudara-an dengan pak Jano? Soale
> sama
>   > ya, suka nanya status nikah dari anggota milis:)
>   > 
>   > Untuk bicara apapun kan tidak harus menikah
> dulu,
>   > apa kaitannya nikah dengan imunisasi? Banyak
>   > teman-teman yang jadi dokter muda dan belum
> menikah
>   > tapi tidak saja bicara tentang imunisasi tapi
> mereka
>   > mengurus imunisasi. Atau ada juga orang-orang
> muda
>   > yang ngurus pembuatan vaksin untuk imunisasi.
>   > Apalagi sekedar ngobrol di milis tentang
> imunisasi,
>   > apa susahnya sih? Kita bisa membaca di koran,
>   > jurnal, buku, dll atau nonton acara kesehatan di
> tv,
>   > atau mendengar pengalaman orang lain. Kita bisa
>   > menggunakan mata, telinga, hati, otak, dll yang
>   > diberikan Allah kepada kita untuk bisa memahami
>   > sesuatu termasuk tentang imunisasi. Jadi apa
>   > kaitannya nikah dengan imunisasi?:)
>   > 
>   > Tentang perkembangan anak, saya membandingkan
> teman
>   > saya menghadapi kehamilan pertama dan kedua yang
>   > beda sehingga dia mengalami keguguran sementara
> anak
>   > keduanya karena perawatan lebih baik sejak hamil
>   > sampai anaknya lahir dan tumbuh bagus. Hal itu
> untuk
>   > memperlihatkan bahwa kesehatan anak itu tidak
> hanya
>   > tergantung pada imunisasi saja. Sekarang pak Ali
>   > bisa memahaminya? Atau masih belum mengerti juga
>   > bahwa tiap orang termasuk anak-anak pak Ali itu
>   > beda-beda kondisi tubuhnya, mungkin anak kedua
> pak
>   > Ali itu lebih kuat dari anak pertama, tidak
> setiap
>   > anak yang lahir itu sehat, malah seperti teman
> saya,
>   > bayinya tidak sempat lahir karena tubuhnya
>   > benar-benar tidak sehat dan akhirnya mati di
> rahim
>   > ibunya.
>   > 
>   > Tentang kecerdasan anak, apa betul tolok ukurnya
> itu
>   > hanya dari mampu jawab ponsel, tidur teratur,
> mau
>   > main dengan siapa saja? Saya rasa itu hanya
> masalah
>   > pembiasaan saja, tidur teratur mah semuanya juga
>   > tidur teratur. Jawab ponsel, kalau dibiasakan
>   > didekatkan ke ponsel dan melihat orang lain
> bicara
>   > di ponsel, anak kan niru juga. Main dengan siapa
>   > saja, kalau biasa ketemu orang lain bukan
> sesuatu
>   > yang aneh. Tapi anak yang bisa membaca di usia 3
>   > tahun dengan pembendaharaan kata-kata yang
> banyak
>   > sehingga dia bisa menceritakan satu cerita itu
>   > kemampuan di atas rata-rata. Rasanya saya pernah
>   > baca di setiap tahap umur anak-anak itu ada
> jumlah
>   > kata yang dikuasainya, misalnya anak umur 2
> tahun
>   > yang normal tahu sekian kata, yang 3 tahun
> sekian
>   >

[wanita-muslimah] Paket Qolbun Salim "Perjalanan Menuju Kesempurnaan Jiwa" (18 Mar-15 Apr 07)

2007-03-13 Thread HUMAS YISC
YISC AL AZHAR
  YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB
  ===
  Bismillahirrahmanirrahim
  Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
   
  PAKET KAJIAN QOLBUN SALIM YISC AL AZHAR
  “Perjalanan Menuju Kesempurnaan Jiwa”
   
  Salah satu fitrah  manusia adalah ingin meraih kesempurnaan, dan itu tentu 
saja adalah kesempurnaan jiwa. Lalu bagaimanakah kita dapat menggapainya? 
Tahap-tahap apa saja yang harus dilaluinya?
  Temukan jawabannya dalam Paket Kajian Qolbun Salim YISC Al-Azhar kali ini 
yang mengangkat tema “Perjalanan Menuju Kesempurnaan Jiwa”
   
  Materi / Subtema:

   Ma’rifatunnaas  4. Musyahadatullah  
   Ma’rifaatullah   5. Khalifatullah  
   Ibadatullah
  
  Dosen / Pengajar:

   Muhammad Rusli Malik  
   Fuad Hadi  
   Taufiq Ali Yahya,   
   Huttaqi   
   Umar Shahab
  
  Waktu : Setiap Ahad, 18 Maret – 15 April 2007 (5 kali pertemuan)
  Pukul: 10.00 s/d 12.00 Wib
  Biaya Kontribusi per paket : Rp.90.000 per peserta
   
  Informasi Lebih Lanjut, Hubungi:
   
  Sekretariat YISC AL- Azhar
  Komp. Masjid Agung Al Azhar,
  Jln. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
  Telp./ Fax. : (021) 724 7444
   
  Contact Person :
  Diah (021-70538936)
  Santi (0817844260)
  Karyono (021-70043725)
  Sugeng (08568190652)
   
  Akhir kata kami mengucapkan Jazakumullahu khairan katsiran dan mohon maaf 
atas segala kekurangan dan kesalahan.
   
   
   
  wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
   HUMAS YISC
  ===
   
  Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar
  Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan
  Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc.or.id

 
-
Don't get soaked.  Take a quick peek at the forecast 
 with theYahoo! Search weather shortcut.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Problematika Keluarga Nabi Ibrahim, Mas MAS - Definisi Mitos

2007-03-13 Thread jano ko
Pak Kartono Mohamad berkata =
   
  Intinya mas MAS juga mengakui bahwa dalam Al Qur an ada bagian yang 
bersifat mitos. Soal mengimani (mempercayai atau meyakini) itu soal 
lain. Banyak orang Yogya yang yakin (mengimani, mempercayai) bahwa 
Sultan Yogya benar bersiterikan Nyai loro kidul.
==
   
  Jano - ko =
   
  Supaya tidak kebablasen, and ini sudah menyangkut masalah  Al Qur'an sebagai 
kitab suci umat Islam seluruh dunia, maka jano-ko minta kepada 'MA_SURYAWAN" 
untuk menjelaskan definisi mitos itu apa, kalau tidak keberatan silahkan Pak 
Kartono Mohamad juga menjelaskan apa definisi mitos, tentunya bukan berdasarkan 
definisi dari pendapat pribadi tapi dari kamus yang sudah diakui secara umum
   
  Ditunggu definisinya
   
  Selamat pagi aja.
   
   
  --ooo0ooo--


  Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Intinya mas MAS juga mengakui bahwa dalam Al Qur an ada bagian yang 
bersifat mitos. Soal mengimani (mempercayai atau meyakini) itu soal 
lain. Banyak orang Yogya yang yakin (mengimani, mempercayai) bahwa 
Sultan Yogya benar bersiterikan Nyai loro kidul.
Salam
KM

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu'alaikum,
> 
> Pak Kartono,
> 
> Begini pak, apa yang dipercayai/diimani dengan apa yang disebut 
> sebagai myth (mitos) adalah dua hal yang berjalan beriringan.
> 
> Mitos/legenda adalah sebuah cerita di masa lalu yang dibuat untuk 
> menjelaskan kejadian alam atau menjustifikasi kepercayaan atas 
agama 
> tertentu, dan banyak orang yang percaya cerita tersebut, namun 
> sebenarnya tidaklah selalu benar atau selalu salah cerita itu.
> 
> Jadi, ketika kita bicara tentang mitos, kita bicara tentang cerita. 
> Nah, jika cerita tentang ashabul kahfi, bidadari, khamr yang tidak 
> memabukkan, Nabi Musa a.s. yang mengetukkan tongkat ke batu - 
memang 
> benar bahwa orang lain bisa melihatnya hanya sebagai mitos. 
> Menganggapnya hanya sebagai mitos yang bisa benar bisa salah.
> 
> Anggapan itulah yang menjadikan cerita itu sebagai mitos/legenda 
yang 
> ada di kitab suci.
> 
> Anggapan itu adalah tafsir, dan tafsir itu adalah opini (pendapat). 
> 
> Karena cerita itu terdapat dalam al-Qur'an, maka saya wajib 
> mengimaninya, namun dengan pengertian yang berbeda dengan 
KEBANYAKAN 
> orang, dan kebanyakan orang punya pengertian yang sama dan percaya 
> atas cerita tersebut. Terkadang cerita tersebut diterima secara 
> harfiah dan ditelan bulat-bulat, terkadang cerita tersebut diterima 
> dengan cara pandang metafora/kiasan.
> 
> Buat saya, selama tidak bertentangan dengan hukum alam seperti yang 
> telah ditetapkan oleh-Nya, maka cerita tersebut akan saya amalkan. 
> Namun, jika cerita itu kemudian dikelilingi oleh cerita takhayul 
yang 
> tidak masuk akal, maka saya akan simpan dalam gudang.
> 
> Misalnya ashabul kahfi yang tidur jasmani selama 300 tahun. Coba 
> bayangkan, bagaimana mungkin orang bisa tidur selama > 300 tahun 
> tanpa makan dan minum, tanpa mandi, tanpa shalat. Cerita seperti 
ini 
> akan saya simpan dalam gudang dan suatu saat ketika bersih-bersih 
> gudang, akan saya buang.
> 
> Jadi, yang penting dg adanya cerita dalam kitab suci adalah 
bagaimana 
> cara kita memandangnya, dan yang paling penting adalah pemahaman 
atas 
> suatu cerita yang berbeda TIDAK BOLEH dihakimi atau dipersekusi. 
> 
> Salam,
> MAS
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" 
>  wrote:
> >
> > Sekaligus menjawab pertanyaan mas MAS yang lalu. Ada beberapa 
ayat 
> yang
> > mengindikasikan atau dapat disebut sebagai mitos, misalnya kisah 
> tentang
> > sejumlah pemuda yang bersembunyi di gua selama 300 tahun tambah 9 
> tahun lagi
> > (Al Kahfi). Ada cerita tentang bidadari yang matanya tidak liar 
> serta khamr
> > yang diambil dari sungai yang mengalir serta tidak memabukkan 
> (Yaasiin), ada
> > kisah tentang Nabi Musa mengetukkan tongkat ke batu sehingga 
keluar 
> air, dsb
> > Mas MAS mungkin menafsirkan itu metafora, atau parabel, tapi itu 
> kan tafsir
> > mas MAS. Orang lain bisa saja melihatnya sebagai mitos 
> (mitologi)/legenda.
> > Cerita tentang sorga sangat mirip dengan mitologi Yunani. Bukan 
saya
> > mengatakan bahwa Qur an meniru mtiologi Yunani tapi saya hanya 
> mengatakan
> > bahwa cerita seperti itu membuka peluang penafsiran orang tentang 
> ada
> > sisi-sisi mitologi dalam Qur an.
> > KM
> > 
> > ---Original Message---
> > 
> > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Date: 03/10/07 09:52:03
> > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Subject: [wanita-muslimah] Re: Problematika Keluarga Nabi Ibrahim
> > 
> > Mbak Chae,
> > 
> > Itu bukan mitos.
> > 
> > Penggambaran surga adalah bentuk metafora. Bahasa al-Qur'an 
banyak 
> > menggunakan bahasa metafora/majazi.
> > 
> > Surga bukan mitos, sebab surga bisa dirasakan di dunia ini juga.
> > 
> > Salam,
> > MAS
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
> >  wrote:
> > >
> > > bagaimana dengan mitos pen

Re: [wanita-muslimah] Re: Vaksin = Racun ?

2007-03-13 Thread L.Meilany
Nimbrung :
Pak Aly, vaksinasi itu diberikan pada orang yg benar2 sehat jasmani.
Kalo sakit ndak boleh di vaksin.
Masih banyak orang tua yg kurang pengetahuan atau menganggap remeh.
Anaknya demam juga ndak ngerti; baru tahu kalo sudah kejang, panik.

Beberapa waktu lalu di angkot saya bersama seorang Ibu yg akan membawa anaknya 
vaksin campak.
Saya bilang tapi anak ibu sakit [ matanya merah seperti berair, ingusnya 
mengalir terus].
Ibu itu bilang; 'ah ini biasa, pilek melulu, tapi kalo dah di rumah juga main2, 
lari2-an'
Masa sih pilek, batuk itu biasa? Apalagi kalo ingusnya sudah kental jadi warna 
hijau atau kuning [ mohon maaf jijayy]
Itu kan artinya sudah infeksi, masa dianggap nggak sakit?
Saya percaya begitu sampai di puskesmas pasti anaknya ditolak untuk vaksinansi.
Tapi bagaimana -anak2 yg gak ketahuan sakit-?
Bahkan:
Terhadap hewan juga begitu, vaksin2 kucing setahun sekali/6 bulan sekali dengan 
syarat jika kucing itu "sehat walafiat".
Sekarang masalahnya bagaimana kita tahu kucing itu sakit atau sehat? Kucing kan 
gak bisa ngomong?

Sama seperti anak kecil nggak bisa ngomong kalo sakit/rasa gak enak di 
tubuhnya, bisa nya cuma gelisah dan rewel.
Tapi kalo rewel, cengeng malahan ibunya marah2, anaknya di cubit, diomelin, 
ditakut2-i supaya diam.
Bukannya diselidiki kenapa si anak jadi rewel, gelisah, nggak suka makan.
:-(

salam 
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Muhammad Aly 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, March 10, 2007 7:05 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Vaksin = Racun ?


  wah ketemu juga jawabannya.. Aisha sure 100% masih
  single .. he3..

  okey lah nanti mungkin ada dokter di WM ini bisa
  menjelaskannya.. imunisasi MMR tahun 1998 ada apa..?
  kenapa sales2 obat menawarkan dagangannya di waktu jam
  praktek doktet yg mengganggu antrian pasien..? sales
  pasien tsb tdk daftar antri menyerobot saja..gak
  mikir ada pasien sakit.
  Perlu di tengok ada apa dengan depkes skrng..? jauh
  sekali berubah perjuangan para dokter di masa
  kemerdekaan dengan jaman skrng.. pelopornya dulu hebat
  spt bung Tomo.

  slm,

  --- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  > Pak Ali ini saudara-an dengan pak Jano? Soale sama
  > ya, suka nanya status nikah dari anggota milis:)
  > 
  > Untuk bicara apapun kan tidak harus menikah dulu,
  > apa kaitannya nikah dengan imunisasi? Banyak
  > teman-teman yang jadi dokter muda dan belum menikah
  > tapi tidak saja bicara tentang imunisasi tapi mereka
  > mengurus imunisasi. Atau ada juga orang-orang muda
  > yang ngurus pembuatan vaksin untuk imunisasi.
  > Apalagi sekedar ngobrol di milis tentang imunisasi,
  > apa susahnya sih? Kita bisa membaca di koran,
  > jurnal, buku, dll atau nonton acara kesehatan di tv,
  > atau mendengar pengalaman orang lain. Kita bisa
  > menggunakan mata, telinga, hati, otak, dll yang
  > diberikan Allah kepada kita untuk bisa memahami
  > sesuatu termasuk tentang imunisasi. Jadi apa
  > kaitannya nikah dengan imunisasi?:)
  > 
  > Tentang perkembangan anak, saya membandingkan teman
  > saya menghadapi kehamilan pertama dan kedua yang
  > beda sehingga dia mengalami keguguran sementara anak
  > keduanya karena perawatan lebih baik sejak hamil
  > sampai anaknya lahir dan tumbuh bagus. Hal itu untuk
  > memperlihatkan bahwa kesehatan anak itu tidak hanya
  > tergantung pada imunisasi saja. Sekarang pak Ali
  > bisa memahaminya? Atau masih belum mengerti juga
  > bahwa tiap orang termasuk anak-anak pak Ali itu
  > beda-beda kondisi tubuhnya, mungkin anak kedua pak
  > Ali itu lebih kuat dari anak pertama, tidak setiap
  > anak yang lahir itu sehat, malah seperti teman saya,
  > bayinya tidak sempat lahir karena tubuhnya
  > benar-benar tidak sehat dan akhirnya mati di rahim
  > ibunya.
  > 
  > Tentang kecerdasan anak, apa betul tolok ukurnya itu
  > hanya dari mampu jawab ponsel, tidur teratur, mau
  > main dengan siapa saja? Saya rasa itu hanya masalah
  > pembiasaan saja, tidur teratur mah semuanya juga
  > tidur teratur. Jawab ponsel, kalau dibiasakan
  > didekatkan ke ponsel dan melihat orang lain bicara
  > di ponsel, anak kan niru juga. Main dengan siapa
  > saja, kalau biasa ketemu orang lain bukan sesuatu
  > yang aneh. Tapi anak yang bisa membaca di usia 3
  > tahun dengan pembendaharaan kata-kata yang banyak
  > sehingga dia bisa menceritakan satu cerita itu
  > kemampuan di atas rata-rata. Rasanya saya pernah
  > baca di setiap tahap umur anak-anak itu ada jumlah
  > kata yang dikuasainya, misalnya anak umur 2 tahun
  > yang normal tahu sekian kata, yang 3 tahun sekian
  > kata, dll. Mungkin ada anggota lainnya yang tahu
  > tentang mengukur kecerdasan anak ini.
  > 
  > BTW, anak-anak pak Ali ini tidak pakai ASI? Pakai
  > susu kaleng/ susu formula? Setahu saya ASI itu
  > minuman terbaik untuk bayi yang mengandung zat
  > penangkal banyak penyakit. Dan susu kaleng, sebaik
  > apapun kan terbuat dari susu sapi, cocoknya untuk
  > bayi sapi ya?:)
  > 
  > Susu Indomilk? apa su

Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami

2007-03-13 Thread L.Meilany
Nimbrung :
Saya pernah dengar ceramah Pak Quraish Shihab, berkenaan dengan sifat Allah.
Sifat Allah yg 'kejam' ibarat sifat orang tua, terhadap anaknya.
Sifat Allah yg 'kejam' adalah upaya peringatan/warning terhadap manusia yg 
berbuat
mencelakakan dirinya sendiri.

Semua orang tua pasti sayang pada anaknya.
Tapi jika anaknya nakal pasti akan diperingatkan, dimarahi, dihukum.
Apakah artinya orang tua itu tidak sayang sama anaknya?

Ibu yg membunuh anak2nya, yg bunuh diri bersama anak2nya alasannya juga rasa 
sayang 
yg berlebihan takut anaknya semakin menderita hidup di dunia.

salam 
l.meilany



  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, March 08, 2007 5:50 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan 
Poligami


  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" 
  > wrote:
  > 
  > > Lina: Bukan sepertinya lagi mbak. Kata "memperbudak" 
  disandingkan 
  > > dengan "ar-Rahman dan ar-Rahim" jelas dua kata yang berlawanan. 
  Satu 
  > > sifat manusia (budak), sedang yang satu sifat Allah (Rahman dan 
  > > Rahim). Antara Khalik dan makhluk.
  > 
  > Chae: Allah kan bersifat Rahman dan Rahim masa sih kemudian
  > memperbudak makhluk-Nya, tapi kalau gambaran Allah'nya Mba Lina 
  begitu> ya ndak apa-apa tapi tidak dalam gambaran saya;))

  Lina: Sifat Allah kan bukan Rahman dan Rahim doang. SifaNya yang 
  lainnya adalah Merajai (artinya Dia mempunyai budak/hamba), 
  Merendahkan (siapa saja yang Dia ingin rendahkan), Meyiksa,. 
  Menggambarkan Allah hendaknya mengenal semua Sifat-SifatNya.
  > 
  > > Lina: Kamus mana yang mengatakan hamba memiliki kekuasaan atas 
  > > dirinya??. Kalau dikatakan "hamba nafsu", "hamba 
  syaitan", "hamba > > Allah", apa bedanya dengan "budak nafsu", dll??
  > 
  > Chae: ini sih memang pendapat pribadi, enggak sependapat juga ndak
  > apa-apa. Menurut saya hamba lebih ke bentuk hasil dari usaha, 
  seperti> menghambakan diri...ini kan semacam hasil dari bentuk 
  pilihan> seseorang dan hasil dari usaha...jadi hamba Allah juga kan 
  hasil usaha> bukan bleg...gedebleg...begitu saja.
  > 
  > Beda dengan budak, jadi budak ndak pake usaha...ngono toh Mba;))
  > 
  Lina: Yak susah kalo bicara tanpa rujukan. Bagaikan orang tuli yang 
  sok denger ato orang buta yang sok liat. 
  Ada seorang buta menyanyikan lagu anak anak "Bintang Kecil":
  "Bintang kecilkatanya-katanya"
  "Dilangit yang tinggi ...katanya-katanya"
  "Amat Banyak ...katanya-katanya"
  "menghias angkasa...katanya-katanya"
  > 
  > > Lina: Allah yang TOP dan keren gak bisa dilihat dengan mata dan 
  alat > > bantu sekalipun. Gak tau juga kalo Allah punya bungkus...:-
  ). Bener > > or gak, bukan urusan kita. Mau gak jadi budak Allah? 
  Jawab saja.
  > > 
  > > Jangan suka bermain kata macam orang orientalis itu. Boleh pakai 
  > > kata apa saja, tapi ambil esensinya yang terpenting. Seperti 
  > > kata "pelacur" dan "psk". Esensinya kan kedua kata itu sama 
  saja, > > tapi begitu diucapkan kok kayaknya satu lebih sopan dari 
  yang > > lainnya. Cuma 'rasa-rasa'nya aja beda.
  > 
  > 
  > Chae: Sejak kemunduran masyarakat Islam, banyak retorika yang pake
  > nama Allah, Muhammad, Qur'an, Hadis yang kalau di ucapkan terdengar
  > keren...TOP Dec tapi sayangnya cuman sekedar pepesan kosong
  > doang..makanya sampe sekarang umat Islam masih terpuruk dan 
  terbelakang.
  > 
  > Jadi maksud saya bukan ke Allahnya, Jelas Allah adalah Tuhan Yang 
  Maha> Besar, Maha Kuasa dan tiada yang menandingi-Nya. Sayangnya 
  banyak dari> kita cukup puas hanya sekedar tahu tanpa bisa mengerti 
  dan> memahami...seperti retorika..."menjadi budak Allah"...memang 
  menjadi> budak Allah itu bagaimana
  > 
  > saya sih sekedar mengingatkan saya jangan sampai gede rasa hanya
  > karena menggandengkan sesuatu dengan nama Tuhan terus dirasa-rasa
  > absolutly bener...gitu;)) 

  Lina: Loh emangnya membawa nama Allah SWT, Muhammad SAW, Qur'an dan 
  Hadist cuma boleh diucapkan kalo masyarakat Islam lagi maju aja? 
  Adakalanya membawa nama-nama tsb itu tidak menjadi keren dan TOP 
  kalau yang membawakannya gak PeDe. Bahkan menjadi pepesanpun tidak.
  Menggandengkan sesuatu dengan nama Tuhan, kalau yang 
  menggandengkannya orang gak pake ilmu, itu baru 'dirasa-rasa'.
  Saya sih gak dirasa-rasa! Bawalah selalu Dia dalam setiap desah 
  nafasmu.

  Bagaimana menjadi budak Allah, bagi tiap orang aplikasinya akan beda 
  karena masing2 punya persepsi sendiri akan Allah. Ini akan 
  menjadikan manusia mempunyai level or golongannya. Digolongan mana 
  kah kita berada? Semoga disuatu saat akan sampai kepada titik yang 
  bisa mengaplikasikan 'kami dengar dan kami taat', sehingga kita 
  mencapai akhir kehidupan yang khusnul khotimah.

  Bukankah manusia dan jin diciptakan untuk meng'abdi' kepada Allah 
  (QS51:56). Jadilah abdi Allah. Jadilah

Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami

2007-03-13 Thread L.Meilany
Linadear,
Mungkin salah pengertian.
Seperti saya sudah tulis juga di mail Pak HMNA.
Langsung saja di pengertian Islam/Qur'an yg bisa saya pahami.
Budak tidak sama dengan hamba tapi = hamba sahaya.

Hamba Allah apakah artinya apakah orang tersebut tidak merdeka?
Sedangkan Islam, justru budak itu orang2 yg harus dimerdekakan. Karena budak 
itu adalah komoditi, kepemilikan.
Jadi tebusan ketika perang, di jual dipasar.

Hamba itu abdi/pelayan. Keloyalan seseorang. Seperti misalnya 'Abdi dalem'; 
orang luar boleh saja menyebutnya 'hamba sahaya'.
tapi ia orang merdeka, suatu ketika Sultan pernah diwawancara, kok 
memperkerjakan orang2 dengan gaji yg sangat
tidak berperikemanusiaan, tidak standar UMR. Lantas Sultan bilang ; abdi dalem 
itu orang yg merdeka bukan budak.
Mereka maunya sendiri mengabdi di keraton, loyal, tanpa di minta, tanpa 
disuruh, tanpa dipaksa. Karena pengabdian 
itu ,membuatnya hidupnya bahagia.
PNS=abdi masyarakat juga orang yg merdeka, bukan komoditas masyarakat :-)

Sama halnya dengan yg mengaku 'hamba Allah'. Dia mengaku sendirinya untuk 
mengabdi pada Allah karena membuatnya bahagia.

Salam bahagia
l.meilany
 


  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 12, 2007 1:43 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan 
Poligami


  Betul sekali mbak Mei: ini masalah pengertian bahasa Indonesia.

  Kalau merujuk pada bahasa arab: budak dan hamba ya sama aja asal 
  katanya ya 'abd' aja. Entah jadiannya jadi abdi, abdu, a'bud, 
  ubdan,...etc. Tentu ketika diterjemahkan ke Indonesia pake yang 
  dirasa-rasa di Indonesia lah antara hamba dan budak.

  Saya tidak menyangkal adanya perbedaan rasa dalam bahasa Indonesia 
  akan kedua kata itu, sama seperti pelacur dan psk tsb. Tapi tetap 
  saja esensinya sama. Apalagi kalau mengacu kepada kalimat/konteks 
  awal mbak itu""budak nafsu". Apakah ada beda makna "budak nafsu" 
  dan "hamba nafsu" pada kalimat "istri menjadi 'hamba nafsu' 
  suaminya"?

  Itu masalah pengertian bahasa Indonesia. 

  Nah yang di rujuk pak Chodjim, yth, ialah dalam bahasa arabnya, 
  yakni ayat QS89:29 "Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,". 
  Andai kata 'hamba' dalam terjemahan tsb diganti 'budak', apakah 
  merubah makna?. Mungkin perasaan kita yang menolak,"kok Allah kasar 
  banget?" tapi tidak merubah makna sama sekali. Sebab ayat tsb ajakan 
  Allah kpd manusia untuk menjadi jamaah golonganNya,menjadi budakNya, 
  menjadi hambaNya bukan budak or hamba syeitan.

  Analoginya adalah kata "rumah sakit korban lelaki"nya Malaysia 
  dengan "sumah sakit bersalin"nya Indonesia. Kalo pake rasa-rasanya 
  orang Indonesia kan..gimana gitu ya bhs malaysia utk rumah sakit- 
  bersalin itu. Tapi kalau kita tau esensinya, ya akhirnya sama aja.

  Andaikan saja di Malaysia tidak mengenal kata 'hamba', mereka hanya 
  kenal kata 'budak'. Lalu kita baca terjemahan Malaysia akan ayat 
  QS89:29 tsb...lagi2 perasaan kita gak terima. Repot ya kalo 
  berdasarkan perasaan.

  Jadi, ini semua diskusi yang katanya-katanya. Katanya Lina, Katanya 
  Chae, katanya pak Chodjim, katanya Mei. Karena gak ada yang merujuk 
  ke kamus ato mungkin kamusnya juga dianggap gak berkompetensi 
  dijadikan rujukan...;-) soale dikamus gak membedakan keduanya kali 
  ya? Saya cuma lihat di wikipedia bhw hamba itu ya sama saja dgn 
  budak. http://ms.wikipedia.org/wiki/Hamba_abdi. That is all.

  wassalam,
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
  wrote:
  >
  > Nimbrung :
  > Ini masalah pengertian bahasa Indonesia.
  > 
  > Budak itu selain artinya anak2 dalam bahasa Sunda dan Melayu.
  > Budak juga artinya orang yg terpaksa, dipaksa melakukan sesuatu yg 
  ia tidak sukai.
  > Budak itu suatu komoditi bisa diperjualbelikan, overpakai, 
  dipinjam, terserah deh mau diapain oleh majikannya.
  > Budak nafsu, saya waktu itu memakai istilah ini terinspirasi film 
  indonesia jaman kuda gigit besi;
  > dengan judul yg sama dibintangi oleh El Manik dan Yenny Rahman.
  > Menjadi budak nafsu si pemiliknya, u urusan syahwat, digamparin, 
  diomelin, disakiti, dilecehkan, dihina.
  > Budak zaman dulu itu penampakannya jugun ianfu, romusha, kuli 
  perkebunan seperti romannya Pramudya Ananta Toer.
  > Atau sebagian TKW yg dianggap budak di TimTeng sana.
  > Kalo ada kalimat diperbudak nafsunya itu lain lagi. :-)
  > 
  > Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun posisinya sama. Hamba: 
  orang yg merasa rendah/merendahkan diri.
  > Kalimat2 di novel2 kesusasteraan melayu. Sebagai kata ganti; saya.
  > Hamba/menghamba lebih pada keikhlasan, ke ridhoan, kecintaan, 
  ketaatan si pelaku. Hamba Allah, misalnya.
  > Ia menghamba pada suaminya, misalnya
  > Bahasa indonesianya zaman sekarang itu "mengabdi". Abdi dalem, 
  pegawai keraton yg dibayar 1000 perak sebulan.
  > Abdi dalem bahasa indonesianya:hamba sahaya. Abdi masyarakat =PNS 
  = Public servant
  > Kalo di lagu yg

Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami

2007-03-13 Thread L.Meilany
Pak HMNA, 
Setahu saya waktu belajar bahasa disekolah di SMP lantas juga disambung dengan 
agama.
Hamba itu lain dengan budak.
Saya =sahaya
Hamba sahaya= hambanya saya= budak.
Senada dengan yg dijelaskan Pak Chodjim.
Hamba itu kemauannya sendiri, orang yg merdeka tetapi memilih 
mengabdi/menghamba pada sesuatu, 
sedangkan budak/hamba sahaya adalah orang yg tidak merdeka, adalah orang2 yg 
jadi komoditi, di jualbelikan
kayak hewan. Budajk menjadi kepemilikan seperti harta. waktu perang bisa jadi 
tebusan.
Di Amerika kalo baca buku seperti "Pondoknya Paman Tom" , budak2 berasal dari 
Afrika yg di jual belikan untuk 
mengelola lahan atau seperti fim Argentina di TVRI zaman baheula, 'Missy'
Kalo kaitannya dengan Islam saya pikir budak itu pengertiannya adalah hamba 
sahaya, orang2 yg tidak merdeka. 
Islam menganjurkan memerdekakannya.

salam 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: H. M. Nur Abdurrahman 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, March 11, 2007 9:32 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan 
Poligami


  "L.Meilany" wrote:
  Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun posisinya sama. Hamba: orang yg
  merasa rendah/merendahkan diri.Kalimat2 di novel2 kesusasteraan melayu.
  Sebagai kata ganti; saya
  =
  HMNA:
  Hamba sinonim dengan sahaya. Bahkan tidak jarang dijadikan kata majemuk
  untuk menyatakan plural, hamba-sahaya. Hamba dan sahaya menjadi kata ganti
  orang pertama tunggal, kata hamba tidak berubah, namun kata sahaya hilang
  ha, lalu menjadi saya.

  Wassalam
  

  - Original Message - 
  From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: 
  Sent: Sunday, March 11, 2007 18:23
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai
  Mempersoalkan Poligami

  > Nimbrung :
  > Ini masalah pengertian bahasa Indonesia.
  >
  > Budak itu selain artinya anak2 dalam bahasa Sunda dan Melayu.
  > Budak juga artinya orang yg terpaksa, dipaksa melakukan sesuatu yg ia
  tidak sukai.
  > Budak itu suatu komoditi bisa diperjualbelikan, overpakai, dipinjam,
  terserah deh mau diapain oleh majikannya.
  > Budak nafsu, saya waktu itu memakai istilah ini terinspirasi film
  indonesia jaman kuda gigit besi;
  > dengan judul yg sama dibintangi oleh El Manik dan Yenny Rahman.
  > Menjadi budak nafsu si pemiliknya, u urusan syahwat, digamparin, diomelin,
  disakiti, dilecehkan, dihina.
  > Budak zaman dulu itu penampakannya jugun ianfu, romusha, kuli perkebunan
  seperti romannya Pramudya Ananta Toer.
  > Atau sebagian TKW yg dianggap budak di TimTeng sana.
  > Kalo ada kalimat diperbudak nafsunya itu lain lagi. :-)
  >
  > Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun posisinya sama. Hamba: orang yg
  merasa rendah/merendahkan diri.
  > Kalimat2 di novel2 kesusasteraan melayu. Sebagai kata ganti; saya.
  > Hamba/menghamba lebih pada keikhlasan, ke ridhoan, kecintaan, ketaatan si
  pelaku. Hamba Allah, misalnya.
  > Ia menghamba pada suaminya, misalnya
  > Bahasa indonesianya zaman sekarang itu "mengabdi". Abdi dalem, pegawai
  keraton yg dibayar 1000 perak sebulan.
  > Abdi dalem bahasa indonesianya:hamba sahaya. Abdi masyarakat =PNS = Public
  servant
  > Kalo di lagu yg jadi wajib bagi duet di karaoke adalah 'devoted to you nya
  Everly Brothers'
  > Lagu tentang penghambaan yg cengeng, tapi beatnya manis, mudah
  dinyanyiin.:-)
  >
  > Kalo menghamba istilah inggrisnya servant, bukan slave. [cmiiw]
  > Kalo di istilah agama nasrani 'pelayan Tuhan' para penginjil, evangelis
  sering membahasakan diri mereka pelayannya Tuhan.
  > Kalo Allahs slave kesannya ia di diperlakukan buruk/diperbudak oleh Allah
  SWT. Padahal Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang.
  > Jadi yg bener kiranya adalah: Allahsservant. Pelayan Allah untuk menebar
  kebajikan di dunia
  > :-)
  >
  > Salam
  > l.meilany
  >
  > - Original Message - 
  > From: Ari Condrowahono
  > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  > Sent: Friday, March 09, 2007 4:30 PM
  > Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai
  Mempersoalkan Poligami
  >
  >
  > yg suka pakai kata slave segala macam tuh, kayaknya orang barat deh.
  > contohnya temen yg pakai nickname leo imanov di jerman ini.
  >
  > "Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal"
  >
  > Leo Imanov
  > Abdu-lLah
  > AllahsSlave
  > phone: +49 241 1 89 93 69
  > mobile: +49 1 76 63 01 56 79
  >
  > ===
  > yg di indoensia abdullah adalah hamba Allah, oleh si mas leo ini [sok
  > manggil mas, tapi kok udah 40an tahun heheheh], diterjemahkan jadi
  > Allah's slave. jadi ya gitulah, konsep barat [yg masuk dalam jantung
  > darah orang islam] masih punya kecenderungan dengan masalah perbudakan.
  >
  > Chae wrote:
  > >
  > >
  > > > Lina: Sifat Allah kan bukan Rahman dan Rahim doang. SifaNya yang
  > > > lainnya adalah Merajai (artinya Dia mempunyai budak/hamba) ,
  > > > Merendahkan (siapa saja yang Dia ingin rendahkan), 

Re: [wanita-muslimah] Re: Problematika Keluarga Nabi Ibrahim, Mas MAS

2007-03-13 Thread Sunny
Pak KM
Mungkin ada diantara penduduk yang pernah lihat Sri Sultan main-main di tempat 
Nyai Loro Kidul.

Salam
SA

  - Original Message - 
  From: Kartono Mohamad 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 13, 2007 9:26 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Problematika Keluarga Nabi Ibrahim, Mas MAS


  Intinya mas MAS juga mengakui bahwa dalam Al Qur an ada bagian yang 
  bersifat mitos. Soal mengimani (mempercayai atau meyakini) itu soal 
  lain. Banyak orang Yogya yang yakin (mengimani, mempercayai) bahwa 
  Sultan Yogya benar bersiterikan Nyai loro kidul.
  Salam
  KM

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" 
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Assalamu'alaikum,
  > 
  > Pak Kartono,
  > 
  > Begini pak, apa yang dipercayai/diimani dengan apa yang disebut 
  > sebagai myth (mitos) adalah dua hal yang berjalan beriringan.
  > 
  > Mitos/legenda adalah sebuah cerita di masa lalu yang dibuat untuk 
  > menjelaskan kejadian alam atau menjustifikasi kepercayaan atas 
  agama 
  > tertentu, dan banyak orang yang percaya cerita tersebut, namun 
  > sebenarnya tidaklah selalu benar atau selalu salah cerita itu.
  > 
  > Jadi, ketika kita bicara tentang mitos, kita bicara tentang cerita. 
  > Nah, jika cerita tentang ashabul kahfi, bidadari, khamr yang tidak 
  > memabukkan, Nabi Musa a.s. yang mengetukkan tongkat ke batu - 
  memang 
  > benar bahwa orang lain bisa melihatnya hanya sebagai mitos. 
  > Menganggapnya hanya sebagai mitos yang bisa benar bisa salah.
  > 
  > Anggapan itulah yang menjadikan cerita itu sebagai mitos/legenda 
  yang 
  > ada di kitab suci.
  > 
  > Anggapan itu adalah tafsir, dan tafsir itu adalah opini (pendapat). 
  > 
  > Karena cerita itu terdapat dalam al-Qur'an, maka saya wajib 
  > mengimaninya, namun dengan pengertian yang berbeda dengan 
  KEBANYAKAN 
  > orang, dan kebanyakan orang punya pengertian yang sama dan percaya 
  > atas cerita tersebut. Terkadang cerita tersebut diterima secara 
  > harfiah dan ditelan bulat-bulat, terkadang cerita tersebut diterima 
  > dengan cara pandang metafora/kiasan.
  > 
  > Buat saya, selama tidak bertentangan dengan hukum alam seperti yang 
  > telah ditetapkan oleh-Nya, maka cerita tersebut akan saya amalkan. 
  > Namun, jika cerita itu kemudian dikelilingi oleh cerita takhayul 
  yang 
  > tidak masuk akal, maka saya akan simpan dalam gudang.
  > 
  > Misalnya ashabul kahfi yang tidur jasmani selama 300 tahun. Coba 
  > bayangkan, bagaimana mungkin orang bisa tidur selama > 300 tahun 
  > tanpa makan dan minum, tanpa mandi, tanpa shalat. Cerita seperti 
  ini 
  > akan saya simpan dalam gudang dan suatu saat ketika bersih-bersih 
  > gudang, akan saya buang.
  > 
  > Jadi, yang penting dg adanya cerita dalam kitab suci adalah 
  bagaimana 
  > cara kita memandangnya, dan yang paling penting adalah pemahaman 
  atas 
  > suatu cerita yang berbeda TIDAK BOLEH dihakimi atau dipersekusi. 
  > 
  > Salam,
  > MAS
  > 
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" 
  >  wrote:
  > >
  > > Sekaligus menjawab pertanyaan mas MAS yang lalu. Ada beberapa 
  ayat 
  > yang
  > > mengindikasikan atau dapat disebut sebagai mitos, misalnya kisah 
  > tentang
  > > sejumlah pemuda yang bersembunyi di gua selama 300 tahun tambah 9 
  > tahun lagi
  > > (Al Kahfi). Ada cerita tentang bidadari yang matanya tidak liar 
  > serta khamr
  > > yang diambil dari sungai yang mengalir serta tidak memabukkan 
  > (Yaasiin), ada
  > > kisah tentang Nabi Musa mengetukkan tongkat ke batu sehingga 
  keluar 
  > air, dsb
  > > Mas MAS mungkin menafsirkan itu metafora, atau parabel, tapi itu 
  > kan tafsir
  > > mas MAS. Orang lain bisa saja melihatnya sebagai mitos 
  > (mitologi)/legenda.
  > > Cerita tentang sorga sangat mirip dengan mitologi Yunani. Bukan 
  saya
  > > mengatakan bahwa Qur an meniru mtiologi Yunani tapi saya hanya 
  > mengatakan
  > > bahwa cerita seperti itu membuka peluang penafsiran orang tentang 
  > ada
  > > sisi-sisi mitologi dalam Qur an.
  > > KM
  > > 
  > > ---Original Message---
  > > 
  > > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  > > Date: 03/10/07 09:52:03
  > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Problematika Keluarga Nabi Ibrahim
  > > 
  > > Mbak Chae,
  > > 
  > > Itu bukan mitos.
  > > 
  > > Penggambaran surga adalah bentuk metafora. Bahasa al-Qur'an 
  banyak 
  > > menggunakan bahasa metafora/majazi.
  > > 
  > > Surga bukan mitos, sebab surga bisa dirasakan di dunia ini juga.
  > > 
  > > Salam,
  > > MAS
  > > 
  > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
  > >  wrote:
  > > >
  > > > bagaimana dengan mitos penggambaran surga???:))
  > > > 
  > > > 
  > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan"
  > > >  wrote:
  > > > >
  > > > > Assalamu'alaikum,
  > > > > 
  > > > > Pak Kartono,
  > > > > 
  > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" 
  > > > >  wrote:
  > > > > >
  > 

[wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai Mempersoalkan Poligami

2007-03-13 Thread Dan
Seseorang itu berstatus budak dan tidaknya bisa dilihat apakah haknya
sama dan setara dg manusia bebas lainnya.  Kalau tidak berarti memang
mereka adalah budak.  Perbudakan bisa sukarela bisa paksaan, tetapi
faktanya ialah hak seorang budak tidak sama dan setara dg manusia bebas.

Ini persoalan yg harus dibahas bukan soal istilah bahasanya.  Yg
penting bukan hubungan manusia dg Allah tetapi hubungan manusia dg
manusia lainnya.  

Kalau ada ketidak setaraan dalam hak maka artinya ada pelanggaran HAM.
Dan ini harus dikoreksi secara hukum.

Pernah dibahas bahwa jam kerja dan gaji pembantu harus mematuhi UU
Ketenagakerjaan.  Tentu akan sukar diterima oleh masyarakat, tetapi
memang suatu fakta bahwa pembantu adalah budak setengah sukarela. 
Kondisi dan gaji mereka sangat dibawah standar kelayakan manusia di
banyak keluarga.  Kedepannya issue ini harus dituntaskan.

Konsep anti-perbudakan adalah konsep Islam.  Barat telah banyak
melakukan kesalahan dg jual beli budak sampai abad ke 19 pun masih ada.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> "L.Meilany" wrote:
> Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun posisinya sama. Hamba:
orang yg
> merasa rendah/merendahkan diri.Kalimat2 di novel2 kesusasteraan melayu.
> Sebagai kata ganti; saya
> =
> HMNA:
> Hamba sinonim dengan sahaya. Bahkan tidak jarang dijadikan kata majemuk
> untuk menyatakan plural, hamba-sahaya. Hamba dan sahaya menjadi kata
ganti
> orang pertama tunggal, kata hamba tidak berubah, namun kata sahaya
hilang
> ha, lalu menjadi saya.
> 
> Wassalam
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Sunday, March 11, 2007 18:23
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai
> Mempersoalkan Poligami
> 
> 
> > Nimbrung :
> > Ini masalah pengertian bahasa Indonesia.
> >
> > Budak itu selain artinya anak2 dalam bahasa Sunda dan Melayu.
> > Budak juga artinya orang yg terpaksa, dipaksa melakukan sesuatu yg ia
> tidak sukai.
> > Budak itu suatu komoditi bisa diperjualbelikan, overpakai, dipinjam,
> terserah deh mau diapain oleh majikannya.
> > Budak nafsu, saya waktu itu memakai istilah ini terinspirasi film
> indonesia jaman kuda gigit besi;
> > dengan judul yg sama dibintangi oleh El Manik dan Yenny Rahman.
> > Menjadi budak nafsu si pemiliknya, u urusan syahwat, digamparin,
diomelin,
> disakiti, dilecehkan, dihina.
> > Budak zaman dulu itu penampakannya jugun ianfu, romusha, kuli
perkebunan
> seperti romannya Pramudya Ananta Toer.
> > Atau sebagian TKW yg dianggap budak di TimTeng sana.
> > Kalo ada kalimat diperbudak nafsunya itu lain lagi. :-)
> >
> > Kalo hamba itu lain dengan budak meskipun posisinya sama. Hamba:
orang yg
> merasa rendah/merendahkan diri.
> > Kalimat2 di novel2 kesusasteraan melayu. Sebagai kata ganti; saya.
> > Hamba/menghamba lebih pada keikhlasan, ke ridhoan, kecintaan,
ketaatan si
> pelaku. Hamba Allah, misalnya.
> > Ia menghamba pada suaminya, misalnya
> > Bahasa indonesianya zaman sekarang itu "mengabdi". Abdi dalem, pegawai
> keraton yg dibayar 1000 perak sebulan.
> > Abdi dalem bahasa indonesianya:hamba sahaya. Abdi masyarakat =PNS
= Public
> servant
> > Kalo di lagu yg jadi wajib bagi duet di karaoke adalah 'devoted to
you nya
> Everly Brothers'
> > Lagu tentang penghambaan yg cengeng, tapi beatnya manis, mudah
> dinyanyiin.:-)
> >
> > Kalo menghamba istilah inggrisnya servant, bukan slave. [cmiiw]
> > Kalo di istilah agama nasrani 'pelayan Tuhan' para penginjil,
evangelis
> sering membahasakan diri mereka pelayannya Tuhan.
> > Kalo Allahs slave kesannya ia di diperlakukan buruk/diperbudak
oleh Allah
> SWT. Padahal Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang.
> > Jadi yg bener kiranya adalah:  Allahsservant. Pelayan Allah untuk
menebar
> kebajikan di dunia
> > :-)
> >
> > Salam
> > l.meilany
> >
> >   - Original Message - 
> >   From: Ari Condrowahono
> >   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> >   Sent: Friday, March 09, 2007 4:30 PM
> >   Subject: Re: [wanita-muslimah] Budak & hamba->Re: Beramai-ramai
> Mempersoalkan Poligami
> >
> >
> >   yg suka pakai kata slave segala macam tuh, kayaknya orang barat deh.
> >   contohnya temen yg pakai nickname leo imanov di jerman ini.
> >
> >   "Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal"
> >
> >   Leo Imanov
> >   Abdu-lLah
> >   AllahsSlave
> >   phone: +49 241 1 89 93 69
> >   mobile: +49 1 76 63 01 56 79
> >
> >   ===
> >   yg di indoensia abdullah adalah hamba Allah, oleh si mas leo ini
[sok
> >   manggil mas, tapi kok udah 40an tahun heheheh], diterjemahkan jadi
> >   Allah's slave. jadi ya gitulah, konsep barat [yg masuk dalam jantung
> >   darah orang islam] masih punya kecenderungan dengan masalah
perbudakan.
> >
> >   Chae wrote:
> >   >
> >   >
> >   > > Lina: Sifat Allah kan bukan Rahman dan Rahim doang. SifaNya yang
> >   > > lainnya adalah Merajai (artinya Dia mempunyai budak/ham

[wanita-muslimah] Re: Problematika Keluarga Nabi Ibrahim, Mas MAS

2007-03-13 Thread Kartono Mohamad
Intinya mas MAS juga mengakui bahwa dalam Al Qur an ada bagian yang 
bersifat mitos. Soal mengimani (mempercayai atau meyakini) itu soal 
lain. Banyak orang Yogya yang yakin (mengimani, mempercayai) bahwa 
Sultan Yogya benar bersiterikan Nyai loro kidul.
Salam
KM

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu'alaikum,
> 
> Pak Kartono,
> 
> Begini pak, apa yang dipercayai/diimani dengan apa yang disebut 
> sebagai myth (mitos) adalah dua hal yang berjalan beriringan.
> 
> Mitos/legenda adalah sebuah cerita di masa lalu yang dibuat untuk 
> menjelaskan kejadian alam atau menjustifikasi kepercayaan atas 
agama 
> tertentu, dan banyak orang yang percaya cerita tersebut, namun 
> sebenarnya tidaklah selalu benar atau selalu salah cerita itu.
> 
> Jadi, ketika kita bicara tentang mitos, kita bicara tentang cerita. 
> Nah, jika cerita tentang ashabul kahfi, bidadari, khamr yang tidak 
> memabukkan, Nabi Musa a.s. yang mengetukkan tongkat ke batu - 
memang 
> benar bahwa orang lain bisa melihatnya hanya sebagai mitos. 
> Menganggapnya hanya sebagai mitos yang bisa benar bisa salah.
> 
> Anggapan itulah yang menjadikan cerita itu sebagai mitos/legenda 
yang 
> ada di kitab suci.
> 
> Anggapan itu adalah tafsir, dan tafsir itu adalah opini (pendapat). 
> 
> Karena cerita itu terdapat dalam al-Qur'an, maka saya wajib 
> mengimaninya, namun dengan pengertian yang berbeda dengan 
KEBANYAKAN 
> orang, dan kebanyakan orang punya pengertian yang sama dan percaya 
> atas cerita tersebut. Terkadang cerita tersebut diterima secara 
> harfiah dan ditelan bulat-bulat, terkadang cerita tersebut diterima 
> dengan cara pandang metafora/kiasan.
> 
> Buat saya, selama tidak bertentangan dengan hukum alam seperti yang 
> telah ditetapkan oleh-Nya, maka cerita tersebut akan saya amalkan. 
> Namun, jika cerita itu kemudian dikelilingi oleh cerita takhayul 
yang 
> tidak masuk akal, maka saya akan simpan dalam gudang.
> 
> Misalnya ashabul kahfi yang tidur jasmani selama 300 tahun. Coba 
> bayangkan, bagaimana mungkin orang bisa tidur selama > 300 tahun 
> tanpa makan dan minum, tanpa mandi, tanpa shalat. Cerita seperti 
ini 
> akan saya simpan dalam gudang dan suatu saat ketika bersih-bersih 
> gudang, akan saya buang.
> 
> Jadi, yang penting dg adanya cerita dalam kitab suci adalah 
bagaimana 
> cara kita memandangnya, dan yang paling penting adalah pemahaman 
atas 
> suatu cerita yang berbeda TIDAK BOLEH dihakimi atau dipersekusi. 
> 
> Salam,
> MAS
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" 
>  wrote:
> >
> > Sekaligus menjawab pertanyaan mas MAS yang lalu. Ada beberapa 
ayat 
> yang
> > mengindikasikan atau dapat disebut sebagai mitos, misalnya kisah 
> tentang
> > sejumlah pemuda yang bersembunyi di gua selama 300 tahun tambah 9 
> tahun lagi
> > (Al Kahfi). Ada cerita tentang bidadari yang matanya tidak liar 
> serta khamr
> > yang diambil dari sungai yang mengalir serta tidak memabukkan 
> (Yaasiin), ada
> > kisah tentang Nabi Musa mengetukkan tongkat ke batu sehingga 
keluar 
> air, dsb
> >  Mas MAS mungkin menafsirkan itu metafora, atau parabel, tapi itu 
> kan tafsir
> > mas MAS. Orang lain bisa saja melihatnya sebagai mitos 
> (mitologi)/legenda.
> > Cerita tentang sorga sangat mirip dengan mitologi Yunani. Bukan 
saya
> > mengatakan bahwa Qur an meniru mtiologi Yunani tapi saya hanya 
> mengatakan
> > bahwa cerita seperti itu membuka peluang penafsiran orang tentang 
> ada
> > sisi-sisi mitologi dalam Qur an.
> > KM
> >  
> > ---Original Message---
> >  
> > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Date: 03/10/07 09:52:03
> > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Subject: [wanita-muslimah] Re: Problematika Keluarga Nabi Ibrahim
> >  
> > Mbak Chae,
> > 
> > Itu bukan mitos.
> > 
> > Penggambaran surga adalah bentuk metafora. Bahasa al-Qur'an 
banyak 
> > menggunakan bahasa metafora/majazi.
> > 
> > Surga bukan mitos, sebab surga bisa dirasakan di dunia ini juga.
> > 
> > Salam,
> > MAS
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
> >  wrote:
> > >
> > > bagaimana dengan mitos penggambaran surga???:))
> > > 
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan"
> > >  wrote:
> > > >
> > > > Assalamu'alaikum,
> > > > 
> > > > Pak Kartono,
> > > > 
> > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Kartono Mohamad" 
> > > >  wrote:
> > > > >
> > > > > Di dalam semua kitab suci ada bagian yang berisi mitos dan 
> > legenda, 
> > > > ada
> > > > > bagian yang berisi sejarah (ada bukti-bukti arkeologis), 
dan 
> > ada 
> > > > ajaran
> > > > > tentang bagaimana hidup di dunia. Kemudian semua itu 
> dibungkus 
> > jadi 
> > > > satu
> > > > > menjadi satu keyakinan yang dianggap pasti oleh pengikutnya 
> dan 
> > > > tidak boleh
> > > > > dikritisi atau dipersoalkan. 
> > > > 
> > > > Bisa tolong dijelaskan, di sebelah mana dalam al-Qur'an ada 
> > bagian 
> > > > yang berisi mitos dan legenda?
> > > > 
> > > > Matur nuwun.
> 

[wanita-muslimah] Re: Are Raped Women Asked to bring Four Witnesses?

2007-03-13 Thread Dan
Biasanya ditangani polisi wanita yg lebih sensitif thd malapetaka yg
diderita perempuan.  Dalam pemeriksaan kalau perlu didampingi
pengacara yg perempuan juga.  Pertanyaan2 dalam pemeriksaan tidak
boleh bernada melecehkan. Harus netral dan faktual.  Kalau
pertanyaannya dianggap oleh si korban melecehkan maka yg memeriksa
bisa diusut dan dituntut.  

Sebenarnya prosedur yg membela kepentingan perempuan ini sudah lengkap
kalau di Barat.  Tinggal dipelajari dan dicontoh saja.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> menarik sekali, karena yang menjawab adalah ulama Kanada (CMIIW).
> mungkin kalau yang menjawab ulama Arab Saudi jawabannya bisa beda.
> 
> kedua, soal sumpah li'an ini menarik juga. Misal ada wanita mengaku
> diperkosa sama X, terus X menyanggah, maka X harus membuat sumpah
> li'an, si wanita juga. Akhirnya keduanya bakal perang sumpah.
> 
> ketiga, perkara perkosaan ini memang susah sekali kok kalau mau
> disidang juga. pertama si wanita harus melapor perkara ke polisi, dia
> harus menceritakan bagaimana diperkosa (ini sudah sangat menyakitkan).
> habis itu jika kasusnya dibawa ke pengadilan, maka dia juga harus
> menceritakan berulang2 kali. hakim, jaksa dan pengacara bakal menanyai
> dia tentang kasusnya, belum lagi harus ketemu pelaku, wah berat sekali
> beban psikologisnya. kalau gak orang yang tegar susah rasanya bisa
> menyelesaikan kasus ini, kecuali ada penanganan khusus.
> 
> ada yang bisa kasih tahu bagaimana biasanya penanganan kasus perkosaan?
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 3/13/07, Flora Pamungkas <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > http://www.islamonline
> > 
net/servlet/Satellite?cid=1119503548970&pagename=IslamOnline-English-Ask_Scho
> >  ar%2FFatwaE%2FFatwaEAskTheScholar
> >
> >  Are Raped Women Asked to Bring Four Witnesses?
> >
> >   Question
> >   Dear scholars, As-Salamu `alaykum. When it says to bring four
witnesses
> >  against a woman who has committed indecency, is it for the woman
who has
> >  been raped or this is for a married woman whose husband is in
doubt about
> >  her indecency? Please explain in detail.
> >
> >   Date
> >   29/Aug/2004
> >
> >   Name of Mufti :  Ahmad Kutty
> >
> >   Topic
> >   Misconceptions
> >
> >
> >   Answer:
> >
> >   Wa `alaykum As-Salamu wa Rahmatullahi wa Barakatuh.
> >
> >  In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.
> >
> >  All praise and thanks are due to Allah, and peace and blessings
be upon His
> >  Messenger.
> >
> >  Dear brother in Islam, thanks a lot for your question which
reflects your
> >  care to have a clear view of the teachings of Islam. Allah
commands Muslims
> >  to refer to people of knowledge to get themselves well-acquainted
with the
> >  teachings of Islam as well as all aspects of life.
>




[wanita-muslimah] GKJ gelar "Pesta Kesenian Anak 2007"

2007-03-13 Thread radityo djadjoeri
 
  GKJ gelar "Pesta Kesenian Anak 2007", klik:
   
  
http://media-jakarta.blogspot.com/2007/03/gkj-gelar-pesta-kesenian-anak-anak-2007.html
   
   
   
   

 
-
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] surat sutera putih: "jampi-jampi" sebagai pola pikir dan mentalitas [3--selesai]

2007-03-13 Thread sangumang kusni
Surat Sutera Putih:
   
   
  "JAMPI-JAMPI" SEBAGAI POLA PIKIR DAN MENTALITAS 
   
   
  3.


   
  Pola pikir dan mentalitas adalah salah satu urusan langsung para 
sastrawan-seniman yang pernah dinamakan sebagai "insinyur jiwa" dengan peran 
membidas, paling tidak, berdiri selangkah di depan kejamakan. Apa yang bisa 
dilakukan oleh yang terakhir ini  sebagai anak negeri dan bangsa, walau pun 
secara pemikiran dan semangat, barangkali  sastrawan-seniman itu bertanahairkan 
kehidupan dan bumi melampaui tonggak-tonggak batas republik  politik. 
Pertanyaan ini muncul di benakku karena teringat akan apa yang pernah 
dituliskan oleh seorang penyair Tiongkok bahwa "Kita, kitalah yang menjadi 
penanggungjawab timbul-tenggelamnya negeri ini".  Yang dimaksudkan dengan 
"kita",  tentu saja, tidak lain dari putera-puteri negeri itu  sendiri, 
termasuk para sastrawan-senimannya.  Artinya,  tanggungjawab  sastrawan-seniman 
Indonesia, ditagih  baik dari segi kesenimanan itu sendiri,  mau pun dari segi 
sebagai warganegara dan anak negeri. Sehubungan dengan tanggungjawab anak 
negeri dan bangsa
 ini, aku jadi teringat akan kata-kata mantan Perdana Menteri Malaysia, Dr. 
Mahatir Muhamad;: "jika kau sudah ditaklukkan secara pemikiran , maka 
penjajahan fisik tidak lagi diperlukan". Kata-kata Mahatir ini, kukira, 
menunjukkan arti menentukan masalah pola pikir dan mentalitas bagi 
"timbul-tenggelamnya" suatu nasion dan negeri. Penaklukan pikir dan jiwa 
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui pendidikan, kekerasan 
verbal,  bahasa dan yang disebut agama. Tak kalah pentingnya adalah 
sastra-seni. 
   
   
  Berhadapan dengan keadaan begini, terutama di negeri-negeri yang oleh Alfred 
Sauvy, demograf Perancis,  disebut sebagai "Dunia Ketiga" seperti Indonesia 
yang penuh ketergantungan dan masih sangat berorientasi Amerika dalam bidang 
pendidikan, kebudayaan dan lain-lain... maka gawatnya masalah "pencaplokan 
pemkiran" dan spiritual ini akan makin menonjol. Barangkali karena itu, sering 
kita dengar pendapat di negeri ini bahwa kemerdekaan kita bukanlah kemerdekaan 
intrinsik tapi justru ketiadaan kemerdekaan. Bahkan ada yang menilai keadaan 
kita sekarang sebagai negeri yang berada di bawah neo-kolonialisme seperti yang 
secara teorisitis, diisyaratkan oleh Mahatir dari Malaysia. Negeri kita mrnjadi 
penyedia tenaga murah,  pasar pelemparan produk-produk asing dalam berbagai 
bentuk termasuk di bidang kebudayaan,  penyedia bahan mentah murah. Secara pola 
pikir dan mentalitas penuh dengan kompleks misalnya dengan lahirnya "bahasa 
gado-gado" dengan kosakata separo bahasa Inggris,
 untuk menunjukkan diri sebagai orang "bermatabat". Dan masih banyak contoh 
lagi yang jika dideretkan akan menjadi suatu rangkaian panjang.
   
   
  Di hadapan keadaan begini, apa bagimana dan di mana tanggungjawab 
sastrawan-seniman sebagai lapisan termasuk paling sadar karena berpikir? Entah 
kalau sastrawan-seniman dipandang sebagai keasyikan dengan diri sendiri, tanpa 
segan mengiklankan diri penuh kebanggaan karena telah menerbitkan  tiga-empat 
karyanya yang "ecek-ecek" dan bersifat egostik diwarnai oleh nihilisme, jika 
menggunakan istilah Todorov ketika mengkritik karya sastra Perancis dewasa ini. 
  Tentu saja, sikap begini adalah suatu tingkat kesadaran. Sedangkan aku 
sendiri memandang sikap begini sebagai sikap dan tanggungjawab tidak selayaknya 
bagi seorang sastrawan-seniman sebagai warga dari "Republik Berdaulat 
Sastra-Seni". Sastra-seni adalah suatu dunia artistik. Dengan sarana artistik 
mereka mencoba berbicara sebagai anak manusia untuk memanusiawikan manusia, 
kehidupan dan masyarakat serta diri sendiri. Dengan demikian, kupahami, pada 
dasarnya istilah artistik, indah, sesungguhnya adalah paduan harmoni
 antara bentuk, kebenaran, keadilan dan tanggungjawab. Indah, artistik adalah 
cakupan dari hakiki, keadilan dan kebenaran yang tertuang dalam bentuk yang 
menyentuh. Keindahan begini, kiranya tak terlepas dari tanggungjawab manusiawi. 
Tanggungjawab manusiawi menagih kesanggupan membela dan mewujudkannya hingga 
tidak mengherankan jika tidak sedikit sastrawan-seniman sanggup pula 
menggadaikan kepala demi setianya pada keindahan, sebagai mimpi, cinta,  dan 
prinsip pemanusiaan. Sastrawan-seniman sebagai manusia sadar tidak bisa 
dibayangkan jika tanpa tanggungjawab manusiawi, hanya asyik dengan diri sendiri 
sebagai "pangeran" dan "putera raja" jika menggunakan istilah penyair Perancis 
Paul Eluard. Makin sadar ia, makin tinggi tanggungjawabnya, makin ia akan 
melengkap diri secara wawasan dan pengetahuan serta menyatukan diri dengan 
kehidupan nyata. Penyatuan diri dengan kehidupan nyata, dan tidak melihatnya 
dari menara gading "anak raja" dan "pangeran" memungkinkan ia menangkap
 serta mengenal permasalahan mayoritas penduduk negerinya. Permasalahan nyata 
membuatnya berpikir dan bersikap untuk mencari serta menawarkan suatu jalan 
keluar. Karena masalah, pertama-tama,  bukan untuk ditonton tapi untuk 

[wanita-muslimah] lowongan krj di HSBC Qatar

2007-03-13 Thread Muhammad Aly
HSBC Bank di Qatar
lg memerlukan karyawan nich... baru diterbitkan tadi
pagi...info dari kawan...

- Deputy area Manager
- Direct Sales Officer
- Sales & Services Manager
- Corporate Bank Manager
- Personal Bank Representative
- Corporate Banking Officer

Syaratnya biasa saja..:
minimal 5 tahun berpengalaman 
bhs inggris, bisa bhs arab akan lebih
dipertimbangkan.. tp gak usah khawatir. bhs inggris
saja cukup...
Py sense of humor lebih dipertimbangkan .. beda khan
di cari yg seneng & py rasa humor he3...

Umumnya lamaran ke qatar lebih suka pakai email
...Kali2 ada yg minat bisa kirim ke personalia hsbc di
qatar : 
Email to :  [EMAIL PROTECTED]


gaji dan fasilitas dijamin okey didunia perbankan
qatar mereka para pengelola bank saling ciduk yg
high skill baik dari inggris, jerman dll dan siap
membayar mahal - Nego demi kompetitif... terlebih HSBC
belum dpt memikat byk hati konsumen di qatar...pasti
cari2 kandidate yg top... ada juga pernah org
indonesia jadi manager di salah satu bank di qatar...
Tuk deputy gaji bulanan sekitar 70 jutaan/bulan. semua
posisi bisa bawa keluarga. Bagi karyawan Bank Swasta
yang lesu dengan perbankan indonesia.. coba aja email
gratis... semua test interview dll dijamin dari qatar.
 
kalau pegawai bank negeri (PNS) tentu tdk mau... sdh
eeenaak he3...

slm,
al


 

We won't tell. Get more on shows you hate to love 
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.
http://tv.yahoo.com/collections/265 


Re: [wanita-muslimah] Re: [keluarga-sejahtera] Vaksin = Racun ? Silakan pilih aensiri

2007-03-13 Thread Muhammad Aly
P Wikan..
yg bilang kalimat dibwh bukan sy loh...

"siapa bilang vaksinasi di barat sudah gak ada?"

kalau vaksin nya terkontrol spt negara maju why not..
semua komputerisasi.. dokter di negara2 maju melayani
imunisasi & pengobatan umum dengan menggunakan layar
komputer .. semua data pasien on-line walau berobat ke
dokter manapun... demikian obat2nya terkontrol
komputerisasi... berbeda diindonesia masih byk
manual.. suntik jas-jus.. obat ini-itu kasih saja..
dan telen aja glek.. ada obat/vaksin imunisasi gak ke
kontrol expire dll...apalagi imunisasi gratis.. dengan
dailh kasihan rakyat eh malah sebagian  generasi bukan
jadi generasi kuat.. malah sakit yg enggak2!. 

slm vaksin kalau mendarat diindo...smg tambah nyakin
dengan vaksin diindo ??..yes - No he3 
slm bingung...he3...

--- Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> siapa bilang vaksinasi di barat sudah gak ada?
> di jerman, anak saya masih diimunisasi sampe
> sekarang. imunisasinya
> juga macem2, malah ada tambahan imunisasi buat
> pneumonia dan
> meningitis, saya gak tahu di Indonesia sudah ada
> atau belum.
> memang beberapa vaksin sudah dihilangkan misal
> vaksin BCG buat
> mencegah TBC. karena TBC sudah tidak ada di jerman.
> berarti kalau
> pulang ke indonesia nanti anak saya harus disuntik
> BCG di sana.
> demikian juga penyakit typhus sudah tidak ada di
> jerman. sampe2 kalau
> ada orang kena penyakit typhus langsung masuk ruang
> karantina yang
> dijaga oleh polisi 24 jam karena dianggap penyakit
> berbahaya dan kalau
> dia kontak dengan dunia luar bakal bisa menyebarkan
> penyakitnya.
> 
> di sini anak saya dikasih buku sertifikat vaksinasi
> yang diterbitkan
> oleh WHO. di situ ada datanya, vaksinasi apa saja,
> tanggal berapa,
> dilakukan di mana oleh dokter siapa. terus sticker
> label vaksinasinya
> juga ditempel di buku, biar bisa dilacak vaksinnya
> jenis apa,
> diproduksi oleh perusahaan apa, di negara mana,
> nomor serinya berapa
> (tiap vaksin punya nomor seri sendiri2 yang sifatnya
> unik). jadi kalau
> mau ke negara mana2, buku vaksin itu bisa dibawa
> biar dicek sama
> dokternya dia udah divaksin apa saja. selain itu,
> tiap negara juga
> punya penyakit2 lokal yang belum tentu sama dengan
> negara lain. yah,
> semoga standardisasi kayak gini bisa diterapkan pula
> di indonesia.
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 3/13/07, miftahalzaman <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad
> Aly
> >  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >  >
> >  >
> >  > Kenapa penyakit ini tumbuh byk di generasi yg
> lahir
> >  > tahun 1998..? belum lagi SCTV akhir2 ini yg
> meliput
> >  > imunisasi gratisan.. ada yg meninggal setelah
> >  > dimunisasi ..tdk satu case tp ada beberapa yg
> >  > diliput.. sy sdh paste email liputan6.com
> beberapa
> >  > hari yg lalu...
> >
> >  Sedikit komentar:
> >
> >  Bisa jadi pasien sudah terpapar dan sedang masa
> inkubasi tak lama
> >  sebelum diimunisasi sehingga imunisasi justru
> malah menjadi semacam
> >  reinforcing factor. Apa mekanisme demikian bisa
> terjadi, Pak Kartono?
> >
> >  Teman saya cerita, dia pernah baca suatu buletin
> (HT?) yang mengatakan
> >  sebaiknya umat Islam jangan ikut vaksinasi,
> karena ada kasus seperti
> >  dikemukakan Pak Aly di atas. Kata mereka,
> vaksinasi itu sengaja
> >  dilakukan untuk melemahkan umat Islam. Buktinya,
> di Barat (Kristen)
> >  sudah tidak ada program vaksinasi, tapi vaksinasi
> hanya dilakukan di
> >  negara berkembang yang mayoritas orang Islam.
> Hehehe ... Very-very
> >  typical Islamists' susspicion.
> 



 

Now that's room service!  Choose from over 150,000 hotels
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097


Re: [wanita-muslimah] Re: [keluarga-sejahtera] Vaksin = Racun ? Silakan pilih aensiri

2007-03-13 Thread Wikan Danar Sunindyo
siapa bilang vaksinasi di barat sudah gak ada?
di jerman, anak saya masih diimunisasi sampe sekarang. imunisasinya
juga macem2, malah ada tambahan imunisasi buat pneumonia dan
meningitis, saya gak tahu di Indonesia sudah ada atau belum.
memang beberapa vaksin sudah dihilangkan misal vaksin BCG buat
mencegah TBC. karena TBC sudah tidak ada di jerman. berarti kalau
pulang ke indonesia nanti anak saya harus disuntik BCG di sana.
demikian juga penyakit typhus sudah tidak ada di jerman. sampe2 kalau
ada orang kena penyakit typhus langsung masuk ruang karantina yang
dijaga oleh polisi 24 jam karena dianggap penyakit berbahaya dan kalau
dia kontak dengan dunia luar bakal bisa menyebarkan penyakitnya.

di sini anak saya dikasih buku sertifikat vaksinasi yang diterbitkan
oleh WHO. di situ ada datanya, vaksinasi apa saja, tanggal berapa,
dilakukan di mana oleh dokter siapa. terus sticker label vaksinasinya
juga ditempel di buku, biar bisa dilacak vaksinnya jenis apa,
diproduksi oleh perusahaan apa, di negara mana, nomor serinya berapa
(tiap vaksin punya nomor seri sendiri2 yang sifatnya unik). jadi kalau
mau ke negara mana2, buku vaksin itu bisa dibawa biar dicek sama
dokternya dia udah divaksin apa saja. selain itu, tiap negara juga
punya penyakit2 lokal yang belum tentu sama dengan negara lain. yah,
semoga standardisasi kayak gini bisa diterapkan pula di indonesia.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 3/13/07, miftahalzaman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
>  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>  >
>  >
>  > Kenapa penyakit ini tumbuh byk di generasi yg lahir
>  > tahun 1998..? belum lagi SCTV akhir2 ini yg meliput
>  > imunisasi gratisan.. ada yg meninggal setelah
>  > dimunisasi ..tdk satu case tp ada beberapa yg
>  > diliput.. sy sdh paste email liputan6.com beberapa
>  > hari yg lalu...
>
>  Sedikit komentar:
>
>  Bisa jadi pasien sudah terpapar dan sedang masa inkubasi tak lama
>  sebelum diimunisasi sehingga imunisasi justru malah menjadi semacam
>  reinforcing factor. Apa mekanisme demikian bisa terjadi, Pak Kartono?
>
>  Teman saya cerita, dia pernah baca suatu buletin (HT?) yang mengatakan
>  sebaiknya umat Islam jangan ikut vaksinasi, karena ada kasus seperti
>  dikemukakan Pak Aly di atas. Kata mereka, vaksinasi itu sengaja
>  dilakukan untuk melemahkan umat Islam. Buktinya, di Barat (Kristen)
>  sudah tidak ada program vaksinasi, tapi vaksinasi hanya dilakukan di
>  negara berkembang yang mayoritas orang Islam. Hehehe ... Very-very
>  typical Islamists' susspicion.


Re: [wanita-muslimah] Are Raped Women Asked to bring Four Witnesses?

2007-03-13 Thread Wikan Danar Sunindyo
menarik sekali, karena yang menjawab adalah ulama Kanada (CMIIW).
mungkin kalau yang menjawab ulama Arab Saudi jawabannya bisa beda.

kedua, soal sumpah li'an ini menarik juga. Misal ada wanita mengaku
diperkosa sama X, terus X menyanggah, maka X harus membuat sumpah
li'an, si wanita juga. Akhirnya keduanya bakal perang sumpah.

ketiga, perkara perkosaan ini memang susah sekali kok kalau mau
disidang juga. pertama si wanita harus melapor perkara ke polisi, dia
harus menceritakan bagaimana diperkosa (ini sudah sangat menyakitkan).
habis itu jika kasusnya dibawa ke pengadilan, maka dia juga harus
menceritakan berulang2 kali. hakim, jaksa dan pengacara bakal menanyai
dia tentang kasusnya, belum lagi harus ketemu pelaku, wah berat sekali
beban psikologisnya. kalau gak orang yang tegar susah rasanya bisa
menyelesaikan kasus ini, kecuali ada penanganan khusus.

ada yang bisa kasih tahu bagaimana biasanya penanganan kasus perkosaan?

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 3/13/07, Flora Pamungkas <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> http://www.islamonline
>  net/servlet/Satellite?cid=1119503548970&pagename=IslamOnline-English-Ask_Scho
>  ar%2FFatwaE%2FFatwaEAskTheScholar
>
>  Are Raped Women Asked to Bring Four Witnesses?
>
>   Question
>   Dear scholars, As-Salamu `alaykum. When it says to bring four witnesses
>  against a woman who has committed indecency, is it for the woman who has
>  been raped or this is for a married woman whose husband is in doubt about
>  her indecency? Please explain in detail.
>
>   Date
>   29/Aug/2004
>
>   Name of Mufti :  Ahmad Kutty
>
>   Topic
>   Misconceptions
>
>
>   Answer:
>
>   Wa `alaykum As-Salamu wa Rahmatullahi wa Barakatuh.
>
>  In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.
>
>  All praise and thanks are due to Allah, and peace and blessings be upon His
>  Messenger.
>
>  Dear brother in Islam, thanks a lot for your question which reflects your
>  care to have a clear view of the teachings of Islam. Allah commands Muslims
>  to refer to people of knowledge to get themselves well-acquainted with the
>  teachings of Islam as well as all aspects of life.


[wanita-muslimah] Re: Garuda ; Kisah Firdaus - Reny, Sikap Hatta R & kajian Tim keselamatan trans

2007-03-13 Thread Dan
Yg penting terlebih dahulu direksi perusahaan penerbangan itu yg harus
bertanggung jawab.  Kalau terbukti lalai masukkan ke penjara dan bayar
denda miliaran.  

Kalau menteri cuma dicopot sih kurang menggigit.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> On 3/13/07, sarinesia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > kalau mundur bagaimana bisa memperbaiki keadaan .. lha itu siapapun yb
> >  jadi menteri keadaannya sama saja kok :))
> 
> saya setuju, menteri mundur gak memperbaiki keadaan. bahkan malah
> mungkin memperburuk keadaan atau sama saja, karena menteri yang baru
> harus mempelajari lagi situasinya apalagi kalau menterinya dari orang
> parpol. udah gitu malah jadi kebanyakan seremonial, lepas sambut
> menteri dll. pak hatta sih udah bagus, cuman jajaran bawah yang tidak
> bekerja sesuai prosedur. lha ini yang repot. masak pak menteri harus
> ngecekin satu satu setiap pesawat, kapal, kereta api, bus, dll di
> seluruh penjuru indonesia? kan gak mungkin. apalagi kalau kayak
> kasusnya adam air, dibackingi sama ketua DPRnya sendiri, tambah ruwet
> deh ... bukan semata masalah teknis, tapi merembet ke politis.
> kebayang kan, misalnya Adam Air ditutup, terus Agung Laksono marah,
> menggalang petisi ke presiden. Presiden diboikot begini begitu ...
> Pokoknya ada aja alasan buat melegalkan kepentingan pribadi. Makanya
> nggak mudah buat menteri buat memberesi hal2 yang kayak ginian.
> 
> >  walau penyebab kecelakaan GA 200 belum keluar saya memperkirakan
> >  1) kerusakan di flap yg tidak mau keluar sehingga ketika mendarat
> >  pesawat tersebut kecepatannya masih tinggi. sebab kalau diperlambat
> >  akan kehilangan gaya angkat sehingga jatuh dgn keras.
> >  2) ketika menyentuh landasan revers trust nya gak jalan sehingga
> >  ketika melaju di landasan sulit di rem.
> >  3) pilotnya kurang canggih. seharusnya ketika tahu ada kerusakan, dia
> >  pergi aja ke Solo sana. karena pesawat Garuda yg dulu yg mati mesin
> >  bisa mendarat selamat di Bengawan Solo :)
> 
> kalau poin 3 ini menurut saya nggak bisa disalahkan.
> karena tahunya pilot ada kerusakan kapan, dan keputusan untuk
> melakukan suatu tindakan itu memang hanya sepersekian detik. (makanya
> pekerjaan pilot itu berat, beda sama engineer pesawat. pilot harus
> memutuskan dalam waktu yang sangat singkat, berhadapan dengan
> instrumen yang suangat buanyak yang diciptakan oleh engineer, udah
> gitu ratusan nyawa bergantung padanya. kebayang kalau pilot lagi
> banyak pikiran, bete, berantem sama istrinya, anaknya belum bayar
> sekolah, bisa2 pilotnya nabrak. makanya pilot digaji tinggi biar
> kondisi hati dan pikirannya tentram dan bisa fokus ke pesawat. kalau
> gak gitu mending lari ke maskapai lain deh :) )
> 
> oke, kalau ada pengalaman pesawat Garuda mendarat selamat di Bengawan
> Solo, belum tentu juga kalau si pilot GA 200 membawa ke Solo bakal
> selamat juga. Siapa tahu meledak di udara, atau crash di Bengawan
> Solo, siapa tahu? Nanti Mbak Sarinesia bakal ngomongin pilot nggak
> canggih juga :)
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
>




[wanita-muslimah] Are Raped Women Asked to bring Four Witnesses?

2007-03-13 Thread Flora Pamungkas
http://www.islamonline
net/servlet/Satellite?cid=1119503548970&pagename=IslamOnline-English-Ask_Scho
ar%2FFatwaE%2FFatwaEAskTheScholar
 
Are Raped Women Asked to Bring Four Witnesses? 
 
 Question
 Dear scholars, As-Salamu `alaykum. When it says to bring four witnesses
against a woman who has committed indecency, is it for the woman who has
been raped or this is for a married woman whose husband is in doubt about
her indecency? Please explain in detail. 
 
 Date
 29/Aug/2004
 
 Name of Mufti :  Ahmad Kutty
 
 Topic
 Misconceptions
 
 
 Answer:
   
 Wa `alaykum As-Salamu wa Rahmatullahi wa Barakatuh. 
 
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 
 
All praise and thanks are due to Allah, and peace and blessings be upon His
Messenger. 
 
Dear brother in Islam, thanks a lot for your question which reflects your
care to have a clear view of the teachings of Islam. Allah commands Muslims
to refer to people of knowledge to get themselves well-acquainted with the
teachings of Islam as well as all aspects of life. 
 
In Islam, we are not allowed to tarnish the honor of anyone. One is required
to produce four witnesses when making an allegation of adultery against
another person; otherwise, one will be guilty of slandering. 
 
A raped woman is a victim that must be treated with honor and kindness. She
is not required to produce four witnesses to prove the crime done against
her, nor is she punished for the crime done against her. 
 
In his response to your question, Sheikh Ahmad Kutty, a senior lecturer and
Islamic scholar at the Islamic Institute of Toronto, Ontario, Canada,
states: 
 
If a person makes an allegation of adultery against another person (male or
female) he or she must produce four witnesses to support such an allegation;
otherwise, he or she is guilty of slandering, which is a grave offense in
Islam, for we are not to tarnish the honor of anyone. 
 
A woman who has been raped cannot be asked to produce witnesses; her claim
shall be accepted unless there are tangible grounds to prove otherwise. To
insist that she provide witnesses is akin to inflicting further pain on her.
If anyone refutes her claim of innocence, the onus is on him to provide
evidence, and she may simply deny the claim by making a solemn oath, thus
clearing herself in public. The Prophet (peace and blessings be upon him)
said, “The onus to provide evidence falls on the one who makes a claim, and
the one who denies (the same) can absolve himself or herself by making a
solemn oath to the contrary.” 
 
As for a spouse who witnesses his or her partner committing adultery and the
other party denies it and they are unable to provide witnesses, they are, if
they so desire, to part company by repudiating each other by engaging in
what is known as a solemn oath and prayer of curse (li`an). It is described
thus in the Qur’an: “And those who accuse their wives, and have no witnesses
but themselves, then the testimony of each of them shall be a testimony
sworn by God repeated four times, that he is indeed truthful. And the fifth
(oath) is that God’s curse be upon him if he is lying. And it shall avert
punishment from her that she testify a testimony repeated and sworn by God
four times, that he is lying. And a fifth (oath) that the wrath of God be
upon her, if he has spoken the truth” (An-Nur: 6-9).
Excerpted, with slight modifications, from: www.muslims.ca 
 
You can also read: 
 
Are raped women punished in Islam? 
Public Imprecation (Al-Li`an) 
 
   
 Allah Almighty knows best.
 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-13 Thread Dan
Apakah Arab identik dg Islam? Bagaimana dg Arab Kristen yg ada di
Lebanon?  Mereka pakai jubah juga tapi bukan Islam.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "sarinesia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> pernah seorang ustadz mengatakan, "barangsiapa meniru-niru suatu kaum
> maka dia termasuk dalam golongannya".
> maka memakai jas dan dasi ... haram.
> memakai celana levis ... haram.
> memakai kopiyah.. haram.. karena bukan pakean Islam.
> memakai Baju Koko.. haram karena pakean orang China.
> pake tesbeh.. haram karena budaya Budha. 
> yg islami pake jubah.. ke arab-araban hehehe
> 
> juga pernah seorang tidak mau sholat tahiyatul masjid di mushola..
> karena katanya bukan masjid dan tidak ada tahiyatul mushola. juga
> tidak mau sholat tahiyatul masjid sebelum masjidnya diwakafkan karena
> masih milik pribadi bukan milik Allah. Sehingga tahiyatul masjid di
> masjid Jami' Yogya haram juga karena masih milik Sultan (Raja Yogya)..
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
>  wrote:
> >
> > pak chodjim,
> > 
> > yg dibubarkan itu antara lain, juga konser Chrisye dalam rangka
konser 
> > amal untuk Tsunami di Aceh.  bahkan rekan saya yg anak HT dan
kerja di 
> > bagian humasnya rektorat IPB pun mendukung aksi pembubaran itu. 
weleh 
> > weleh weleh ... 
> > 
> > salam weleh weleh,
> > ari condro
> > http://papabonbon.wordpress.com
> > 
> > 
> > Achmad Chodjim wrote:
> > >
> > >
> > >
> > > Lucu, di IPB (Institut Pertanian Bogor) tahun lalu, dalam upaya 
> > > peringatan Harlah IPB ada yang menyelenggarakan pagelaran musik
> (band, 
> > > dangdut). Ee... pada waktu siap manggung beberapa truk mahasiswa
(?) 
> > > membubarkan acara itu, alasan haram band dan dangdut di IPB. Tapi, 
> > > kalau nasyidan bahkan hanya musik mulud belaka tanpa instrimun
musik 
> > > malah dipaksakan kehadirannya. Lho, apa tumon?
> > >
> > >
> > > Wassalam,
> > > chodjim
> > >
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Garuda ; Kisah Firdaus - Reny, Sikap Hatta R & kajian Tim keselamatan tran

2007-03-13 Thread Wikan Danar Sunindyo
he he ... seandainya segala bisa se-predictable itu ya, mbak ...
ya teoritis sih demikian, di lapangan ternyata kondisi berkata lain
(mungkin mbak sari perlu ambil kursus menyopir pesawat terbang :) )
seandainya semua penerbangan kayak gitu, gak usah pake pilot aja,
ganti aja dengan komputer yang bisa mengendali secara otomatis.

si pilot marwoto aja sampai sekarang masih bilang "kenapa bisa begini
... kenapa bisa begini ..." (http://gatra.com/artikel.php?id=102858)
padahal dia sudah pengalaman terbang ribuan kali, bukan penerbang kemarin sore.
menunjukkan bahwa banyak faktor yang gak bisa ditebak.

kalau nonton bola, komentator emang suka emosi ... wah payah nih si
Beckham, nendang gitu aja gak becus, masak bola di depan gawang gitu
aja gak masuk :))

NB:
soal ban oleng kalau naik motor jelas beda dibanding pesawat di udara,
kalau motor kan tinggal rem, parkir bentar, cek ban, kalau ada bengkel
dituntun ke sana. lha kalau pesawat, mau parkir di mana :) .. anyway
saya bukan pakar avionics jadi soal pesawat meledak gara2 flaps anggap
saja sebagai contoh. menurut saya pengalihan ke bandara lain tidak
serta merta menyelesaikan permasalahan (misal penumpangnya jadi
komplain, lha wong saya mau turun di jogja kok malah diturunin di kali
Bengawan Solo :) )

salam canda,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 3/13/07, sarinesia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> kalo menurut saya, pesawat adalah kendaraan yg cukup aman dgn catatan
>  semua prosedur perawatan dan operasonal dipatuhi.
>  misalnya kalau sebelum berangkat mesinnya batuk-batuk ya gak usah
>  berangkat. pada saat ganti olie melalui perosedur yg benar dan dicek
>  oleh pengawas yg benar. ketika ada kerusakan di perjalanan ikuti
>  prosedur yg benar. misalnya ketika mau terbang tiba2 satu mesinnya
>  mati, pada saat tertentu bisa aja direm atau tetap terbangin aja,
>  semuanya ada persyaratan tertentu walau pengambilan keputusannya
>  memang harus cepat.
>
>  lha untuk kasus flap gak keluar pas mau mendarat. saya yakin pilot
>  pasti tahulah. karena rasanya pasti beda. kayak kalo kita naek motor
>  kemudian bannya oleng pasti terasa. dan kalau cuman itu masalahnya gak
>  mungkin lah yauw sampe meledak di udara.


[wanita-muslimah] Re: Garuda ; Kisah Firdaus - Reny, Sikap Hatta R & kajian Tim keselamatan trans

2007-03-13 Thread sarinesia
kalo menurut saya, pesawat adalah kendaraan yg cukup aman dgn catatan
semua prosedur perawatan dan operasonal dipatuhi.
misalnya kalau sebelum berangkat mesinnya batuk-batuk ya gak usah
berangkat. pada saat ganti olie melalui perosedur yg benar dan dicek
oleh pengawas yg benar. ketika ada kerusakan di perjalanan ikuti
prosedur yg benar. misalnya ketika mau terbang tiba2 satu mesinnya
mati, pada saat tertentu bisa aja direm atau tetap terbangin aja,
semuanya ada persyaratan tertentu walau pengambilan keputusannya
memang harus cepat.

lha untuk kasus flap gak keluar pas mau mendarat. saya yakin pilot
pasti tahulah. karena rasanya pasti beda. kayak kalo kita naek motor
kemudian bannya oleng pasti terasa. dan kalau cuman itu masalahnya gak
mungkin lah yauw sampe meledak di udara.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> kalau poin 3 ini menurut saya nggak bisa disalahkan.
> karena tahunya pilot ada kerusakan kapan, dan keputusan untuk
> melakukan suatu tindakan itu memang hanya sepersekian detik. (makanya
> pekerjaan pilot itu berat, beda sama engineer pesawat. pilot harus
> memutuskan dalam waktu yang sangat singkat, berhadapan dengan
> instrumen yang suangat buanyak yang diciptakan oleh engineer, udah
> gitu ratusan nyawa bergantung padanya. kebayang kalau pilot lagi
> banyak pikiran, bete, berantem sama istrinya, anaknya belum bayar
> sekolah, bisa2 pilotnya nabrak. makanya pilot digaji tinggi biar
> kondisi hati dan pikirannya tentram dan bisa fokus ke pesawat. kalau
> gak gitu mending lari ke maskapai lain deh :) )
> 
> oke, kalau ada pengalaman pesawat Garuda mendarat selamat di Bengawan
> Solo, belum tentu juga kalau si pilot GA 200 membawa ke Solo bakal
> selamat juga. Siapa tahu meledak di udara, atau crash di Bengawan
> Solo, siapa tahu? Nanti Mbak Sarinesia bakal ngomongin pilot nggak
> canggih juga :)
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com