[wanita-muslimah] MEDIA (Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov)
Terima kasih banyak Mbak Ai, Anda benar sekali Mbak, memang itulah poin saya. tapi okelah, kalau Pak Satriyo menghendaki harus saya yang menjabarkan. Akan saya coba sebagai berikut; Pak Satriyo, untuk menghormati pertanyaan Anda, saya meng-klik situs Hidayatullah dotcom (walau tanpa mengklik pun sebenernya saya yakin sekali ini adalah saudara kandung majalah Hidayatullah, bukan?), dan walau dalam keseharian saya situs dan majalah ini sama sekali TIDAK menjadi preferensi bacaan saya. Semua itu saya lakukan semata utk crosscheck atawa tabayunn dan itu tadi, menghormati pertanyaan Anda. Alhamdulillah, memang benar dugaann saya sebelumnya. Situs Hidayatullah dotcom memang portal berita yang menjadi penjabaran online dari artikel yang sejenis di majalah tersebut. Bahkan secara kasatmata di situs Hidayatulah dotcom saya mendapati tulisan berikut ini sebagai pemandu menjelajahinya : (saya copy dan paste) Home | Login | Forum | Galeri | Webmail | Kolom | Adian Husaini | Syamsi Ali | Dzikrullah | Berita | Nasional | Internasional Artikel | Opini | Kajian | Wawancara | Feature | Cermin | Pustaka | Teori Evolusi Menanti Ajal | Laporan Khusus Jelas sekali formatnya yang format portal berita, seperti detik dotcom, tempointeraktif dan kompas dotcom. Plus, situs ini di- update setiap hari, dengan content utama berupa ARTIKEL dan BERITA yang sebagaimana kita semua pahami diperkenalkan dalam konteks jurnalisme pada media massa (media untuk umum/mass, jadi bukan media khusus, misalnya media berbentuk jurnal atau laporan ilmiah utk komunitas khusus misalnya jurnal kedokteran, jurnal hukum dll). Untuk content hari Minggu 27 Mei 2007, BERITA yang diturunkan portal berita Hidayatullah.com adalah (kembali, saya akan copy dan paste : ) 1. Pembantu Indonesia Di Malaysia Akan Diasuransikan Internasional Minggu, 27 Mei 2007 Agar tak sering terkena razia, pemerintah RI mendesak Malaysia mengeluarkan kartu identitas (ID Card) khusus untuk TKI. Selain itu, juga asuransi khusus PRT 2. Amerika Campur Ikut Tangan di Filipina Selatan Internasional Minggu, 27 Mei 2007 Asisten Menteri Luar Negeri Amerika, Christopher Hill membela kehadiran tentara AS di Filipina Selatan. Operasi khusus untuk Mindanao? 3. Helikopter Tempur AS Jatuh di Yordania Internasional Minggu, 27 Mei 2007 Sebuah helikopter tempur Amerika jatuh di Jordania. Sementara itu delapan marinir AS kembali tewas dalam serangan sporadis di Propinsi Baghdad, Diyali 4. Israel Akui Melanggar Hukum Internasional Internasional Minggu, 27 Mei 2007 Salinan memo rahasia yang diperoleh surat kabar Inggris The Independent tertulis bahwa pemerintah Israel sadar telah menduduki wilayah Palestina secara illegal 5. Gedung Putih Siap Kurangi Separo Pasukan Internasional Minggu, 27 Mei 2007 Sebagaimana dikutip The New York Times Washington akan mengurangi personel unit tempur AS hingga 50 persen tahun depan 6. Perang Melawan Teror Memecah Belah Dunia Internasional Jumat, 25 Mei 2007 Perang melawan teror yang kian gencar dilakukan Barat sejak serangan terhadap World Trade Center di New York dinilai justru semakin memecah belah dunia Keenam judul diatas adalah BERITA, bukan? Pada berita nomor lima secara jelas kita baca bagaimana redaksi Hidayatullah dotcom menyajikan berita yang sumbernya adalah dari NY Times, sebuah koran Amerika. Disini, dengan penjabaran saya diatas sebagai pendukung, maka argumen Pak Satriyo yang menyebut hidayatullah dotcom bukan media massa menjadi absurd bagi saya. Mungkin argumen Pak Satriyo (PCMIIW) adalah karena portal berita ini berbentuk world wide web dengan medium koneksi internet sementara Pak Satriyo berpendapat bahwa media massa hanyalah bentuk cetak saja? Padahal kan, seingat saya, Pak Satriyo menyebut warta berita di televisi (yang adalah media massa elektronik, bukan media massa cetak) juga dalam kelompok media massa. Sehingga dengan itu Pak Satriyo berpendapat siaran berita di TV (yang memperlihatkan betapa anarkisnya kelompok FPI tersebut secara sangat jelas) sebagai bukan sumber rujukan yang kredibel. Menurut saya, berita yang disampaikan melalui layar komputer, sepanjang ia didistribusikan sebagai berita dan artikel serta dilahirkan dari proses jurnalisme yang serupa, sama bobotnya dengan berita yang disampaikan melalui medium radio (disebut siaran radio), atau televisi (disebut siaran televisi) bukan? Itu sebabnya saya bilang argumen Pak Satriyo itu absurd. Portal berita dengan perantara World wide web menurut saya jelas adalah juga media massa, itu sebabnya kita mengenal detik.com, salah satu portal berita yang paling dinamis saat ini bersama Tempointeraktif. (Sekadar recheck, bisa dgn baca definisi sampai etimologi media massa di britanica ato yg gratisan tp cukup kumplit di wikipedia. Saya copy paste dikit nih dari wiki; Media --the plural of medium-- is a term referring to those organized means of
[wanita-muslimah] Pribahasa (Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov)
Subhanallah Mbak Ai, indah sekali rumah tangga Kakek dan Nenek Anda itu. Memang benar, tak banyak yang seberuntung itu, bisa menjaga keharmonisan rumah tangga hingga masa tua dengan tetap indah. Jadi inget nasehat alm ortu dulu, cinta kasih itu harus terus mnrus dipupuk, disiangi, dipiara dgn kerja kras and it takes two to tango. Artinya yg kerja keras ya kudu kedua blah pihak, kalo yg satu tau- tau nglepas tangn (ato meleng krn keasikan liat rumput tetangga yg lebih ijo :-)), ya susyah... salim, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehe... nulis surat cinta sekarang mah berarti nyari masalah, digebukin istrinya mas Sabri.:) BTW, minggu yang lalu ke rumah adiknya kakek, sepasang suami istri yang berusia 60-70 yang memang rambutnya sudah memutih, kulit mulai mengeriput dan tubuh yang tulangnya terlihat rapuh. Tapi hebatnya mereka masih mesra, di pintu lemari esnya ada kertas-kertas yang ditempel hiasan. Waktu saya ngambil air es, terbaca sebagian, wiiih ... surat cinta, tepatnya ungkapan cinta dalam satu dua kalimat. Ketika numpang shalat di kamarnya, di kaca rias nenek juga ada kertas-kertas yang bertuliskan kata-kata cinta, ternyata cinta mereka abadi, sejak muda sampai renta begitu. Jarang ya yang seperti itu? salam Aisha -- DD : Thu, 24 May 2007 09:14:34 +0700 From : Aisha [EMAIL PROTECTED] Halowww lagi mba Rita..:D Makasih untuk koreksiannya, salam aja untuk guru cakepnya hehehe, dulu guru bahasa Indonesia saya itu ibu-ibu yang galak banget, disuruh ngapalin aja, bosenin, bukannya praktek nulis surat cinta gitu or bikin cerpen cinta..:) ... -- Neng Ai mulai sekarang boleh praktek nulis surat cinta ke saya kok :=)) dont worry be happy [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] KENALAN SINGKATAN (Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov)
Pak Satriyo, terima kasih utk tanggapannya. Saya akan coba jelaskan argumen saya dan semoga penjelasan ini memadai karena--sebagaimana sudah saya sampaikan sebelumnya--saya tidak memiliki keleluasaan utk online. Nah, akhir kata, sampai berjumpa di lain waktu. Mengenai pernyataan saya bahwa saya TELAH mengenal Anda itu Begini, walau kita belum pernah berjumpa namun Anda adalah member yang tidak baru disini bukan? Sehingga saya (yang juga bukan member baru disini) merasa telah mengenal Anda, dalam arti mengenal sebagai sesama member WM ini, apalagi seingat saya dulu saya juga pernah menanggapi posting Anda di WM ini . Seperti dijelaskan Mbak Aisha dengan sangat jernih, WM ini adalah mailing list, ato list dari mail-mail yang difasilitasi oleh yahoogroups. Otomatis member dari list ini adalah pemilik mail- elektronik , para pengguna internet, dan karenanya berada di berbagai lokasi yang bisa melakukan koneksi internet, di mana saja di dunia ini (borderless). Dalam sudut pandang saya, ketika saya mengatakan mengenal Anda disini ya tentu berdasarkan pengalaman saya di list ini, bukan di dunia realita dimana, MUNGKIN salah satu syaratnya adalah, saya HARUS lebih dahulu BERTEMU dengan Anda. Jika berdasarkan dengan pendapat Anda--yang menurut saya tidak tepat itu--maka saya tentu jadi tidak boleh mengaku-ngaku mengenal member yang lain disini sementara saya merasa sudah mengenal mereka melalui mailing list WM ini. Jadi pendapat Anda tersebut tidak sesuai dengan pemahaman saya. Apalagi kalau sejalan dengan argumen Anda itu, konsekuensi logisnya nanti, saya jadi tidak bisa mengaku-aku mengenal Rasulullah SAW (waduuuh!) hanya karena secara realita saya belum pernah bertemu dengannya padahal saya merasa kenal betul beliau karena saya pelajari sejarahnya, saya rayakan hari-hari istimewanya dgn takzim, bahkan saya sebut-sebut melulu namanya setiap hari dan setiap malam dalam kegiatan saya yang sangat pribadi, beribadah. Itu sebabnya saya tidak sependapat dengan Anda. Tapi saya hargai pendapat Anda krn itu adalah hak Anda jadi mari kita sepakat utk tidak sepakat. Lalu, mngenai singkatan-singkatan dalam posting saya (sampai nulis nama pun disingkat :-))) Nah, kalo soal satu ini saya harus minta maaf, sorry for the inconvenience. Pembelaan diri saya hanya ini :-))...; Saya adalah produk budaya instan hasil rejim militer Orde Baru yang sangat sistemasis untuk menafikan proses dan sebaliknya; memberdayakan jalur instan. Perilaku suka singktan itu salah 1 produk rejim totalitarian yang kejam tsb (menafikan proses adalah kekejaman terhadap budidaya manusia, sangat kejam sekali menurut saya, karena hasil kerusakan manusia beridealiasme serba instan ini pada akhirnya akan lebih dirasakan oleh generasi berikutnya). Jadi, dulu itu, jaman saya remaja, kami terkondisi untuk mengikuti patron utama rejim orba, yaitu militer. Dalam militerism (cmiiw) Indonesia itu ada kecenderungan kuat untuk main singkatan. Dan kalau ada peneliti yang mencatat, kita pun kala di bawah rejim itu menjadi nation pecinta singkatan yang akut. Praktek (habit) inilah yang (diam-diam) terbawa oleh saya sampai kini. Maaf, saya sudah berusaha menghindari hal itu tapi old habit katanya kan dies hard...:-)) Mohon dimaklumi aja. Pokoknya, walo saya masih terpapar toksin rejim militer orba dalam tulisan yang nyingkat-nyingkat itu, tapi secara ideologi saya berdiri di baris depan dengan teman-teman yang ingin memberdayakan civil society di Indonesia sebagaimana yang dicita- citakan oleh founding fathers yang memerdekakan negeri ini. ( iya, bukan ideologi cemen oleh para pembonceng kemerdekaan dan reformasi yang cuma ingin menyalip di tikungan) salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: saya katakan salam kenal, karena memang kita belum kenal kan? Kalo pun dulu itu anda bilang 'sering' ya belum tentu secara quality accountable kan? Yang jelas saya hanya kenal dngan mba Mei di sini, yang lain ya maya gitu ... PS: rita apa rta siy?
[wanita-muslimah] Aturan
Oleh Suka Hardjana http://www.kompas. co.id/kompas- cetak/0705/ 27/naper/ 3557090.htm Bayangkan, bila dunia ini hanya dihuni para makhluk hidup yang tak punya aturan. Atau, bila hidup ini tak ada aturannya sama sekali. Sedangkan makhluk binatang yang dianggap liar dan buas pun punya aturan hidup. Jelek-jelek, semut si binatang kecil, dan macan, binatang yang dibilang buas pun, punya juga aturan hidup. Bahkan konon bila mereka sedang berkelahisaling terkam, saling bunuhpun ada aturan mainnya. Silakan pikir-pikir sendiri bila adu jotoss di ring tinju atau rebutan si bundar manis di lapangan tendang bola digelar tanpa aturan? Lhah, perang antarsuku, antarbangsa dan negara pun ternyata ada juga aturan mainnya. Dalam soal aturan buatan makhluk hidup, baik binatang maupun manusia sering sama-sama lucu dan aneh. Bedanya, binatang bikin aturan main karena naluri. Manusia bikin aturan konon karena naluri dan rekayasa akal budi. Akal sehat maupun akal bulus. Saya tak paham mana yang lebih baik. Akal sehat atau akal bulus? Yang sering saya dengar dari para cerdik pandai dan piawai hanyalah aturan itu penting dan perlu untuk menciptakan ketertiban hidup demi peradaban manusia yang harus terus dikembangkan. Waduh! Persoalan yang sering bikin gaduh adalah siapa pencipta aturan? Siapa pembuat dan penentu keputusan aturan? Untuk siapa dan dengan tujuan apa aturan dibuat? Bagaimana cara mengatur dan melaksanakannya? Siapa mengawasi (jalannya) aturan? Rumit dan panjang ceritanya. Ada aturan-aturan yang terbilang undang-undang dalam bentuk hukum. Ada aturan dalam khazanah adat. Ada aturan yang disebut tata tertib. Ada aturan yang disepakati sebagai etika. Ada tapres, keppres, bahkan tap thok yang dulu sering dibikin oleh MPR. Pendek kata, ada banyak sekali aturan dibuat di muka bumi dengan keragaman yang tak terbilang dan untuk tujuan-tujuan berbeda yang tak terbilang pula. Tertibkah manusia? Tak! Konon, Gusti Allah-lah pembuat aturan pertama dalam sejarah dan... dilanggar! Agaknya semua orang sudah hafal hikayat Adam dan Eva. Lantas, karena manusia terus saja bikin kisruh berkepanjangan di bumi dan para malaikat pun kewalahan mengatur perilaku cucu-cucu Adam dan Hawa, maka para nabi lantas dikirim dari langit untuk menertibkan bumi dan seisinya, terutama kelakuan manusia. Lebih baik? Tidak juga. Aturan-aturan dari langitdalam riwayatnyabanyak yang bertabrakan dengan aturan yang dibuat para penguasa bumi yang disebut raja, kaisar, presiden, kepala pemerintahan, para pemimpin negara yang terbilang sebagai eksekutor, para wakil rakyat di parlemen yang disebut legislator, para pelaksana, pengawas dan penegak hukum yang disebut Yang Berwajib dalam lembaga yudikatif. Semua lingkaran komunitas sosial-politik manusia dari RT, lurah, camat, bupati, wali kota, Wali Sanga, sampai gubernur, menteri, presiden, dan para preman bikin aturan sendiri-sendiri demi ketertiban yang semakin bikin tidak tertib. Mengapa? Dalam riwayatnya doeloe, manusia memang sudah tidak tertib dan menjadi pelanggar aturan secara asal-usul. Adam dan Hawa contoh utamanya. Agaknya, aturan dan pelanggaran lantas jadi drama permainan hidup turun-temurun yang tak terhindarkan, kecuali. Kecuali inilah yang belum ada bukti jawabnya yang bisa dipahami dan disepakati bersama. Seperti negeri seberang Amerika dan Timur Tengah, Indonesia pun menjadi semacam Taman Firdaus di bumi, tempat uji coba aneka permainan hidup Aturan dan Pelanggaran yang terus-menerus dilaksanakan dan gagal mencapai manfaat. Kata kunci persoalannya masih tetap klasik, yaitu siapa pencipta dan pembuat aturan. Di banyak tempat masih terimbas pengaruh sejarah perilaku para Firaun. Aturan publik yang dibikin untuk para umat ditentukan oleh siapa punya kekuatan, kekuasaan, dan kewenangan (kata kewenangan berasal dari bahasa Jawa wewenang, yang artinya yang dimenangkan ). Wewenang sangat sering menjadi alat manipulatif kekuasaan dan kekuatan dalam menciptakan, memutuskan, mengatur, melaksanakan, dan mengawasi aturan untuk kepentingan orang banyak yang terabaikan dan dianggap tidak penting. Prioritas sepihak yang subyektif (demi kepentingan nasional) dijadikan dalih utama. Politik perang Bush-Blair dan para sekutunya menjadi contoh paling aktual abad ke-21 dalam hal manipulasi aturan yang ditunjang sistem kekuatan, kekuasaan, dan wewenang. Israel menjadi duplikatornya dan para penguasa di Indonesia yang merasa punya kekuatan, kekuasaan, dan kewenangandalam konteks berbedamenjadi penyontek kecil-kecilan manipulator aturan yang menyengsarakan banyak orang. Beda dosa di Taman Firdaus dan di Bumi adalah Adam dan Eva menjadi pelanggar manusia pertama yang sendiri tak menciptakan aturan. Di bumi, kita menjadi manusia turunan yang bikin aturan sendiridan dilanggar sendiri. Dosanya lipat-dua-lipat, wis...! - Boardwalk for $500? In 2007? Ha! Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games. [Non-text
[wanita-muslimah] KABUKI �The Thief of Baghdad 29 - 05 - 2007
YISC AL AZHAR YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB = Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh DIVISI KAJIAN YISC AL AZHAR Mempersembahkan : Kajian Buku Ilmiah (KaBukI) Ahmad al Baghdadi sebagai pencuri dari Baghdad, mencari kebahagiaan melalui rangkaian petualangan dan bumbu asmara. Bersama tiga pangeran memperebutkan cinta putri Khalifah Baghdad, di tengah perseteruan cinta itu, kota Baghdad jatuh ke tangan bangsa Mongol. Sang Khalifah dan putrinya pun tertawan. Dalam kekacauan tersebut siapakah yang mampu merebut cinta sang putri sekaligus membebaskan Baghdad dari cengkraman bagsa Mongol? Inilah cinta sejati mewujud, dan menunjukkan kekuatannya. Judul Buku : The Thief of Baghdad:cinta sejati sang pangeran pencuri Karya Alexander Romanoff Pembedah : SuSaNTI eNi RahAyU (Mantan Ka. Redaksi BY 2004-2005 KaBid. Kajian 2006-2007) W a k t u : Selasa, 29 Mei 2007 Pukul 19.00-21.00 wwib T e m p a t : Taman Firdaus (Depan Sekretariat YISC Al-Azhar) Terbuka untuk seluruh Civitas YISC Al-Azhar informasi: Santi (0817844260) Karyono (70043725) Sugeng (08568190652)DIVISI KAJIAN YISC AL AZHAR Mempersembahkan : Kajian Buku Ilmiah (KaBukI) Ahmad al Baghdadi sebagai pencuri dari Baghdad, mencari kebahagiaan melalui rangkaian petualangan dan bumbu asmara. Bersama tiga pangeran memperebutkan cinta putri Khalifah Baghdad, di tengah perseteruan cinta itu, kota Baghdad jatuh ke tangan bangsa Mongol. Sang Khalifah dan putrinya pun tertawan. Dalam kekacauan tersebut siapakah yang mampu merebut cinta sang putri sekaligus membebaskan Baghdad dari cengkraman bagsa Mongol? Inilah cinta sejati mewujud, dan menunjukkan kekuatannya. Judul Buku : The Thief of Baghdad:cinta sejati sang pangeran pencuri Karya Alexander Romanoff Pembedah : SuSaNTI eNi RahAyU (Mantan Ka. Redaksi BY 2004-2005 KaBid. Kajian 2006-2007) W a k t u : Selasa, 29 Mei 2007 Pukul 19.00-21.00 wwib T e m p a t : Taman Firdaus (Depan Sekretariat YISC Al-Azhar) Terbuka untuk seluruh Civitas YISC Al-Azhar informasi: Santi (0817844260) Karyono (70043725) Sugeng (08568190652). wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh HUMAS YISC Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc.or.id . #ygrp-mlmsg { FONT-SIZE: small; FONT-FAMILY: arial,helvetica,clean,sans-serif } #ygrp-mlmsg TABLE { } #ygrp-mlmsg SELECT { FONT: 99% arial,helvetica,clean,sans-serif } INPUT { FONT: 99% arial,helvetica,clean,sans-serif } TEXTAREA { FONT: 99% arial,helvetica,clean,sans-serif } #ygrp-mlmsg PRE { FONT: 100% monospace } CODE { FONT: 100% monospace } #ygrp-mlmsg { LINE-HEIGHT: 1.22em } #ygrp-text { FONT-FAMILY: Georgia } #ygrp-text P { MARGIN: 0px 0px 1em } #ygrp-tpmsgs { CLEAR: both; FONT-FAMILY: Arial } #ygrp-vitnav { FONT-SIZE: 77%; MARGIN: 0px; PADDING-TOP: 10px; FONT-FAMILY: Verdana } #ygrp-vitnav A { PADDING-RIGHT: 1px; PADDING-LEFT: 1px; PADDING-BOTTOM: 0px; PADDING-TOP: 0px } #ygrp-actbar { CLEAR: both; MARGIN: 25px 0px; COLOR: #666; WHITE-SPACE: nowrap; TEXT-ALIGN: right } #ygrp-actbar .left { FLOAT: left; WHITE-SPACE: nowrap } .bld { FONT-WEIGHT: bold } #ygrp-grft { PADDING-RIGHT: 0px; PADDING-LEFT: 0px; FONT-SIZE: 77%; PADDING-BOTTOM: 15px; PADDING-TOP: 15px; FONT-FAMILY: Verdana } #ygrp-ft { PADDING-RIGHT: 0px; BORDER-TOP: #666 1px solid; PADDING-LEFT: 0px; FONT-SIZE: 77%; PADDING-BOTTOM: 5px; PADDING-TOP: 5px; FONT-FAMILY: verdana } #ygrp-mlmsg #logo { PADDING-BOTTOM: 10px } #ygrp-vital { PADDING-RIGHT: 0px; PADDING-LEFT: 8px; MARGIN-BOTTOM: 20px; PADDING-BOTTOM: 8px; PADDING-TOP: 2px; BACKGROUND-COLOR: #e0ecee } #ygrp-vital #vithd { FONT-WEIGHT: bold; FONT-SIZE: 77%; TEXT-TRANSFORM: uppercase; COLOR: #333; FONT-FAMILY: Verdana } #ygrp-vital UL { PADDING-RIGHT: 0px; PADDING-LEFT: 0px; PADDING-BOTTOM: 0px; MARGIN: 2px 0px; PADDING-TOP: 0px } #ygrp-vital UL LI { CLEAR: both; BORDER-RIGHT: #e0ecee 1px solid; BORDER-TOP: #e0ecee 1px solid; BORDER-LEFT: #e0ecee 1px solid; BORDER-BOTTOM: #e0ecee 1px solid; LIST-STYLE-TYPE: none } #ygrp-vital UL LI .ct { PADDING-RIGHT: 0.5em; FONT-WEIGHT: bold; FLOAT: right; WIDTH: 2em; COLOR: #ff7900; TEXT-ALIGN: right } #ygrp-vital UL LI .cat { FONT-WEIGHT: bold } #ygrp-vital A { TEXT-DECORATION: none } #ygrp-vital A:hover { TEXT-DECORATION: underline } #ygrp-sponsor #hd { FONT-SIZE: 77%; COLOR: #999 } #ygrp-sponsor #ov { PADDING-RIGHT: 13px; PADDING-LEFT: 13px; MARGIN-BOTTOM: 20px; PADDING-BOTTOM: 6px; PADDING-TOP: 6px; BACKGROUND-COLOR: #e0ecee }
[wanita-muslimah] Perpindahan dan Meditasi (Al Hijrah wal-Muraqabah)*
Perpindahan dan Meditasi (Al Hijrah wal-Muraqabah)* Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani* Terjemahan dari The Sufi Science of Self-Realization* Bagian Awal Bab: 10 Langkah Menjadi Murid (Al Khathuwat Al 'Asyar) www.mevlanasufi.blogspot.com Bismillah hirRohman nirRohim Apakah makna sesungguhnya dari perjalanan Haji atau perpindahan (migrasi)? Dapatkah makna sesungguhnya hanyalah perpindahan dari satu kota ke kota lainnya, atau antar negara atau memperoleh sebuah kewarga negaraan baru? Itu adalah makna fisik: meninggalkan satu tempat untuk pergi ke tempat lain. Kini, dunia sudah menjadi sebuah desa yang global. Kamu dapat berada di berbagai tempat, secara praktis pada waktu bersamaan. Dimana kamu berada -dibulan atau di sebuah gunung- kamu dapat berkomunikasi dengan orang dari setiap bagian belahan bumi menggunakan teknologi. Kalian dapat melakukan urusan kalian dari ketinggian Gunung Himalaya jika mempunyai sebuah komputer dan bisa dihubungkan ke sebuah satelit. Dunia ini menjadi sangat kecil sehingga manusia mencari cara memperbesar wilayah kekuasaan mereka. Itulah alasan mereka berusaha mencapai planet Mars, karena mereka membayangkan dapat pergi ke sana bahkan tinggal disana. Mungkin itulah sebuah perpindahan yang sesungguhnya, karena siapa pun yang pergi ke sana tidak akan pernah kembali lagi. Perpindahan menuntut agar kamu meninggalkan satu tempat tetapi tidak boleh kembali. Jika kamu kembali, itu bukanlah sebuah perpindahan yang benar. Perpindahan spiritual sejati, *hijrah*, adalah ketika Sang Nabi Muhammad (saw) memimpin para Shahabat beliau melaksanakannya. Inilah ajaran beliau. Ajaran Sang Nabi (saw) mengandung pemahaman tertinggi dari perpindahan; beliau memberikan kita prinsip-prinsip perpindahan yang sempurna. Jika kita amati, pengalaman dan perbuatan pada prinsip-prinsip ini, kita akan memperoleh perpindahan sejati yang dirindukan oleh setiap orang. Bukan sebuah perpindahakn dari Bumi ke Mars, atau dari Bumi ke Bulan. Perpindahan semacam itu akan tetap berada di perbatasan dunia ini, karena dunia ini termasuk seluruh yang dapat kamu lihat bintang-bintang, planet-planet dan galaksi-galaksi di angkasa. Apa yang Sang Nabi (saw) ajarkan kepada kita adalah perpindahan karakter, dari karakter korupsi menjadi karakter jujur, dari keburukan menjadi karunia, dari kegelapan menuju cahaya. Beliau mengajarkan kita untuk memahami nilai-nilai moral, dan itu diperoleh dengan kesempurnaan karakter sehingga kita dapat mendulang keridhoan Allah dan kebahagiaan. Ketika kalian melakukan perpindahan dari hasrat-hasrat dan perangai jelek ke karakter baik dan beradab, ketika kamu memperoleh tingkat tertinggi kebajikan moral, kamu mencapai kenaikan kekuatan spiritual dan kesadaran diri. Pada titik tersebut, ego kamu berada pada batasnya, tidak melanggar batas moralitas dan tata cara. Keajaiban akan dibukakan kepada kamu pada waktu tersebut. Namun, ketika kamu meraih tingkat itu, jangan berlagak bahwa kekuatan atau penglihatan tersebut adalah milik kamu; kenyataannya, hal itu berasal dari Allah. Kembalikan segala sesuatu kepada sumbernya: Nama-nama Illahiah (*Asmaul Husna*) dan Atribut-atribut Allah. Pada kesempatan itu, perpindahan sesungguhnya -tingkat tertinggi pemahaman- akan dibuka bagi kamu melalui meditasi kamu, *muraqabah*. Banyak orang merindukan tingkatan itu, dan berusaha berlatih meditasi dalam setiap kesempatan yang memungkinkan untuk melakukannya. Beberapa orang membayangkan bahwa mereka memperoleh tingkat tertinggi melalui meditasi mereka, karena telah mencapai apa pun yang mereka berusaha capai. Tetapi melampaui apa pun yang mereka peroleh, tetap ada tingkatan-tingkatan lebih tinggi yang tidak terbatas untuk dicapai. Mereka berkata, Kami melakukan meditasi. Tapi apa yang mereka meditasikan? Mereka berkata, Kami berusaha berhubungan dengan energi semesta yang tertinggi, dengan kosmos. Kami berusaha mencapai Hadirat Illahiah Meditasi (*muraqabah*) bukanlah sesuatu yang dapat kamu genggam. Ini seperti sebuah ibadah, sebuah bentuk permohonan. Sejujurnya, meditasi tidak mempunyai struktur, tidak berbentuk; tapi universal. Setiap orang berpikir, dan meditasi adalah sebuah pikiran. Benar, ini tidak lebih dari pikiran. Mungkin pikiran datang kepada kamu untuk menjadi seorang teknisi. Itulah meditasi. Belajar kedokteran adalah meditasi. Belajar perkayuan adalah meditasi. Belajar filosofi adalah meditasi. Belajar spiritualitas adalah juga meditasi. Meditasi bukanlah sesuatu yang dapat kamu peroleh, tapi lebih kepada sebuah cara untuk mendapat sesuatu. Saat kamu meraih apa yang kamu pikirkan, perenungan kamu ini bukan lagi meditasi, tetapi sesuatu hal yang lain sejak kamu meraih apa yang kamu renungkan. Meditasi hanya sebuah cara pencapaian, langkah demi langkah. Ini seperti sebuah tangga. Jika tangga hilang ketika kamu sedang menaikinya, kamu akan jatuh terjerembab. Demikianlah, sekali
[wanita-muslimah] Abu Rhoma Irama berdakwah ke Amerikun Kafirun.......
Alhamdulillahhirabbil'alamin, wa sholatu wa salamu'alal asyrofil anbiya-i wal mursalin, sayyidina, wa habibina, wa qudwatina, wa maulana Muhammad shalallahu'alaihi wassalam* Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Wahai ikhwan wa akhwat yang senantiasa tabayyun, Seorang sohib ana yang bekerja di manajemen Abu Rhoma Irama barusan kirim SMS. Ia berpesan kalau bossnya baru sahaja berangkat ke Amerikun Kafirun untuk berdakwah sekaligus pentas dangdut. Ana dan sohib-sohib ana yang tersebar dimana-mana tentu sahaja bergembira ria dan tak lupa kami semua bersujud syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya. Pemerintah AS yang kafir tentu akan gemetar mendengar dakwah yang didengungkan oleh Abu Rhoma. Mereka pasti akan insyaf untuk tidak lagi menerjunkan pasukan di Irak, dan tidak lagi membela Israel untuk meluluh lantakkan Palestina. Namun belum ada informasi sahih, apakah Wak Haji diundang ke Gedung Putih atawa tidak. Kehadiran Wak Haji tentu akan mendapat sambutan hangat dari seluruh warga Muslim yang mukim di AS sana. Karpet hijau digelar. Bendera bulan bintang dan pedang bersilang akan berkibar dengan indahnya di seluruh penjuru Amerikun. Masjid-masjid akan berlomba melantunkan salawat Nabi. Dari jauh ana cuma bisa berdoa, semoga kepulangan Wak Haji dari AS membawa ferempuan Amerikun untuk dipoligami sekaligus ditabalkan sebagai mualaf. Pesan khusus: Wahai ukthi Muskitawati, musuh bebuyutanmu telah tiba! Ukthi Mus yang musyrik binti kafirun tentu akan terkencing-kencing dibuatnya, terpesona oleh kharisma Wak Haji, dan segera sadar oleh kesalahan-kesalahan yang selama ini telah dibuatnya. *Jazakumullahu khairan katsira* Wassalammu'alaikum wr wb INDONEBIA (Indo-Arabia) Pendukung tegaknya Syariat Islam di Indonesia! blog punya ana: http://indonebia-online.blogspot.com - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] jangan sampe merugi
Peluang berbeda dengan nasib. Dua orang yang memiliki peluang sana belum tentu nasibnya sama. Banyak faktor yang menjadi penentu keberhasilan, ada faktor dibawah kendali dan ada faktor diluar kendali. Teori sederhana mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan intelektual (IQ) seseorang, semakin tinggi pula peluang mencapai keberhasilan. Akan tetpi penelitian menunjukkan bahwa banyak orang yang memiliki IQ sangat tinggi justru bekerja dibawah perusahaan yang dipimpin oleh orang yang IQ-nya sedang-sedang saja. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kecerdasan emosional ( EQ ) lebih signifikan menentukan keberhasilan dibandingkan IQ. mengapa ? karena hukum logika tidak selamanya relefan dengan problem solving. Carut marut masalah sering tidak mengikuti prinsip - prinsip logika, oleh karena itu dibutuhkan pendekatan lain. Diantara pendekatan lain yang relefan dengan problem solving dari keruwetan adalah kearifan dan kesabaran. Kearifan berasal dari kata arab arofa- ma'rifat-arifin- ma'ruf. yang mengandung arti bukan hanya tahu tapi juga mengenal. orang arif bukan hanya tahu masalah, tetapi juga mengenali karakterristik masalah, sehingga problem solving dengan pendekatan kearifan melahirkan penyelesaikan yang tuntas, bisa dipahami oleh semua pihak, bukan hanya logis. Hal-hal yang logis sering tidak bisa difahami oleh pihak yang kalah. Orang arif sering sengaja mengalah demi memperoleh kemenangan yang sesungguhnya, bukan kemenangan yang formal. Kesabaran atau sabar mempunyai devinisi yaitu: tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi cobaan dan rintangan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan. Jadi sabar itu ada batasnya dan berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai. Orang yang selalu ingat tujuan biasanya mampu bersabar, sementara orang yang lupa tujuan sering mengerjakan hal-hal yang justru membuat tujuan semakin susah dicapai. Sabar bukan kelemahan, tetapi kekuatan menahan hal-hal yang tidak disukai hingga tujuan tercapai. Sabar itu pahit tetapi buahnya manis. Bertindak reaksioner mengikuti hawa nafsu sepertinya memuaskan, tetapi buahnya pahit. Kunci keberhasilan Menurut Versi Hadist Nabi Kata nabi Muhamad SAW, Semua orang muslim berpotensi mengalami kegagalan, kecuali yang beriman. Semua yang beriman juga berpotensi mengalami kegagalan, kecuali yang membuktikan imannya dengan amal perbuatan. Tapi semua yang beramal juga memiliki potensi kegagalan kecuali yang beramal secara ikhlas. Nah, Ikhlas adalah kunci keberhasilan. Ikhlas adalah sikap tanpa pamrih, pamrihnya hanya kepada Tuhan. Seorang mukhlis mencintai seseorang semata-mata karena Alloh SWT, membenci juga semata-mata karena Alloh SWT, menerima pemberian juga semata-mata karena Alloh SWT, menolak tawaran juga semata-mata karena Alloh SWT. Orang ikhlas seperti ini (mukhlis) tidak memiliki beban ketika menerima akibat dari sikapnya, akibat nikmat atau akibat derita. Seorang pemimpin yang jujur dan lurus, karena kejujurannya dimusuhi oleh atasannya yang tidak setuju dan akhirnya direkayasa sehingga masuk penjara. Karena keikhlasannya , didalam penjara dia merasa menang, yaitu menang dari godaan tidak jujur. Ia merasa berhasil mempertahankan prinsip kebenarannya. Didalam penjara dia mengadu kepada Alloh SWT, robbi assijnu ahabbu ilayya, Ya Alloh penjara lebih aku sukai daripada aku harus bersekongkol dengan ketidakjujuran. Ketika waktu bergulir dan tiba saatnya kebenarannya terbuka, atasannya masuk penjara dan ia dikeluarkan.Nah, ketika itulah ia bertakbir mengagungkan Alloh SWT. mensyukuri keadilanNya. Sekali lagi ia merasa berhasil. Kunci Keberhasilan Menurut Versi Surah Wal' Asr Al-Qur'an surat Al-Asr terjemahnya demikian: 1. Demi Masa 'Asr, 2. Sesungguhnya semua manusia dalam posisi rugi, 3. Kecuali mereka yang beriman dan membuktikan Imannya dalam bentuk amal sholeh, serta aktif mengingatkan orang lain tentang kebenaran dan kesabaran. Asar menurut perkspektif harian adalah saat yang tanggung karena sisa hari yang tinggal sedikit, sudah lelah dan sebentar lagi gelap malam. Asar menurut perspektif umur manusia adalah saat ketika orang sudah melampaui 75% usianya, sudah diusia senja. Asar menurut masa jabatan adalah tahun-tahun terakhir dari masa jabatannya, asar menurut perspektif dunia adalah ketika dunia sudah tua dan manusia hidup dimasa zaman akhir. Jadi menurut al-quran semua orang pada saat asar itu dalam posisi lebih banyak memiliki banyak potensi kerugian. Apakah semuanya? Tidak. Orang beriman yang mewujudkan imannya dalam karya nyata memiliki kepedulain sosial komitmen moral selalu beruntung. Tidak pernah rugi, meski sudah di sore hari, meski diusia senja, meski di akhir masa jabatannya, meski hidup di akhir zaman. Wassalam, agussyafii = = = === Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: KETIKA MENDENGARKAN SAUADARA-SAUDARA KAMI PKS DI JAKTV
Pak Satriyo, Begini lo - Sebenernya saya memang kurang suka memfwd. Tapi yg ini kekecualian. Karena materi yg ditulis G Suryaputra itu substansinya memang BENAR adanya. Tapi ya mengungkapkannya itu jadi terkesan menarik dramatisasinya itu loh, pake innalillahi segala :-) Selain itu, mengingat PKS lagi jadi primadona diskusian di WM maka saya kirimkan artikel yg sudah sebulan parkir di inbox saya. Selain di JakTV; dialog ini juga bisa di dengar di radio DELTA FM- 99.10 khz Jakarta acara jam 6- 10 WIB. Waktu itu harinya lupa; di acara 'Gubernur Kita' Yg menjadi hostnya Wimar Witoelar, Effendi Gozali, lantas siapa lagi tuh ya; maklum dengernya disambi nyapu :-) Acara ini memang direlay dari Jak TV kemudian juga direlay radio Trijaya. Makanya juga saya sertakan e-add G Suryaputra silakan kalo mau di konfirm; atau sekaligus ke radionya :-) Ada webnya. Kalo mau dengar lagi lanjutan dialognya ; kan ini bergantin antara calon2 yg sudah pasti. Stel saja radio Delta, harinya saya kurang jelas. Waktu itu kebetulan dikasih tau temen, 'coba deh dengerin delta' lagi seru2nya. Dalam hal ini gak ada salah informasi atau apalah seperti yg pak Satriyo sampaikan. Cagub dan Cawagub dari PKS yg ngomong sendiri. Bukan sekedar tim suksesnya atau laporan 'katanya' Bahkan Pak Adang menambahkan dan meyakinkan tak akan ada perda2 mirip di Tangerang yg membatasi gerak kaum perempuan. Cawagubnya [ orang PKS betulan] sih cuma diam saja sekedar mengamini :-) salam l.meilany [ katakanygbenarwalaupunmenyakitkan :-)] - Original Message - From: satriyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 23, 2007 9:02 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw: KETIKA MENDENGARKAN SAUADARA-SAUDARA KAMI PKS DI JAKTV Mba Mei yang saya hormati, saya setuju dengan apa yang mba sampaikan soal distorsi informasi yang mungkin mudah terjadi dan konsekuensinya mungkin tidak jarang terjadi di saat berkomunikasi, terlebih bila yang terjadi adalah penerusan/forwarding informasi, semacam 'pesan berantai' ... ya mulanya mungkin A, sampai di ujung bisa jadi Z. Tidak beda dengan periwayatan Hadis yang kemudian setelah banyak pemalsuan maka para ulama hadis membuat aturan yang jelas dan jadilah ulumul hadis ... Tapi satu hal yang saya tidak pernah lakukan, lepas dari dipercaya atau tidak, karena ini juga masalah kenal tidak kenal dan kredibilitas, saya tidak pernah memanipulasi data. Jadi data yang saya sampaikan ya apa adanya ... That's my word. Di thread yang isinya tanggapan dari teman saya buat mas Ary, mba bilang Maka dalam ngobrol dimilis saya selalu berusaha menghindari mengambil data dari 'fwd' dari 'katanya' ... tapi postingan ini adalah forward ... gimana tu mba? Buat isi postingan ini, saya kira apa yang mba sampaikan sangat nyambung. Pertanyaan saya adalah, terutama buat penulisnya, apakah ia sadar bahwa dalam komunikasi itu hampir selalu ketika konteksnya adalah forum yang bernuansi politis itu kata-kata yang digunakan tidaklah selalu memiliki makna denotatif? Artinya, bisa saja di sosok pks itu menggunakan kata xxx (saya tdk persis kata apa yang digunakan atau yang dimaksud oleh penulis) tapi tidak berarti bisa diartikan sebagai 'melanggengkan' atau 'membiarkan' suatu kemaksiatan. Yang lebih penting lagi, [1] apakah penulis sudah berusaha husnuzan dan mencari kemungkinan maksud yang ingin disampaikan oleh sosok pks itu, atau [2] apakah penulis sudah berusaha bertabayyun ke pihak yang tepat untuk hal ini, bisa langsung ke penuturnya via partai? Saya juga melihat bahwa apa yang menjadi kekhawatiran penulis besar kemungkinan juga dirasakan oleh banyak orang, at least pemirsa acara tersebut, dan ini harus menjadi pembelajaran berharga bagi pks dan siapa saja yang mengatas namakan pks, atau golongan manapun, bahwa pesan yang disampaikan itu harus pas dan tepat sasaran atau akan menjadi kontra produktif bahkan back-fire. salam, satriyo === --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: New Page 1Bagi khususnya warga DKI Jaya, kiriman dari seorang simpatisan PKS Salam l.meilany [bukan PKS bukan warga DKI Jaya] - Original Message - From: G Suryaputra KETIKA MENDENGARKAN SAUADAR-SAUDARA KAMI PKS DI JAKTV INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUUN . Itu yang pertama saya desahkan ketika mendengar pernyataan saudara2 kita dari Partai Keadilan Sejahtera di JakTV dalam acara Gubernur Kita Kamis 19 April 2007 ( yang juga dimuat di www.perspektif.net) , yang tetap akan membiarkan tempat-tempat maksiat seperti panti pijat, pelacuran, tempat minuman keras yang ada di Jakarta . Sebagai seorang muslim, saya tidak bisa mengerti bagaimana jalan fikiran saudara-saudara kita dijajaran partai, sehingga mereka dapat dengan mudah melegalkan tempat2 yang mungkin daharamkan oleh jutaan umat muslim . Saya tidak tahu
[wanita-muslimah] Algeria's quiet revolution: Gains by women
http://www.iht.com/articles/2007/05/26/africa/algeria.1-62108.php Soumeya Messous has been a traffic officer in Algeria for nine years. (Shawn Baldwin for The New York Times) Algeria's quiet revolution: Gains by women By Michael Slackman Published: May 26, 2007 ALGIERS: In this tradition-bound nation scarred by a brutal Islamist-led civil war that killed more than 100,000, a quiet revolution is under way: women are emerging as an economic and political force unheard of in the rest of the Arab world. Women make up 70 percent of Algeria's lawyers and 60 percent of its judges. Women dominate medicine. Increasingly, women contribute more to household income than men. Sixty percent of university students are women, university researchers say. In a region where women have a decidedly low public profile, Algerian women are visible everywhere. They are starting to drive buses and taxicabs. They pump gas and wait on tables. Although men still hold all of the formal levers of power and women still make up only 20 percent of the work force, that is more than twice their share a generation ago, and they seem to be taking over the machinery of state as well. If such a trend continues, said Daho Djerbal, editor and publisher of Naqd, a magazine of social criticism and analysis, we will see a new phenomenon where our public administration will also be controlled by women. The change seems to have sneaked up on Algerians who for years have focused more on the struggle between a governing party trying to stay in power and Islamists trying to take that power. Those who study the region say they are taken aback by the data but suggest that an explanation may lie in the educational system and the labor market. University studies are no longer viewed as a credible route toward a career or economic well-being, so men may well opt out and try to find work or to simply leave the country, suggested Hugh Roberts, a historian and the North Africa project director of the International Crisis Group. But for women, he added, university studies get them out of the house and allow them to position themselves better in society. The dividend may be social rather than in terms of career, he said. This generation of Algerian women has navigated a path between the secular state and the pull of extremist Islam, the two poles of the national crisis of recent years. The women are more religious than in previous generations, and more modern, sociologists here said. Women cover their heads and drape their bodies with traditional Islamic coverings. They pray. They go to the mosque - and they work, often alongside men, once considered taboo. Sociologists and many working women say that by adopting religion and wearing the Islamic head covering called the hijab, women here have in effect freed themselves from moral judgments and restrictions imposed by men. Uncovered women are rarely seen on the street late at night, but covered women can be seen strolling the city after attending the evening prayer at a mosque. They never criticize me, especially when they see I am wearing the hijab, said Denni Fatiha, 44, the first woman to drive a large city bus through the narrow, winding roads of Algiers. The impact has been far-reaching and profound. In some neighborhoods, for example, birth rates appear to have fallen and class sizes in elementary schools have dropped by nearly half. It appears that women are delaying marriage to complete their studies, though delayed marriage is also a function of high unemployment. In the past, women typically married at 17 or 18 but they now marry on average at 29, sociologists said. Fatima Oussedik, a sociologist, said, We in the '60s, we were progressive, but we did not achieve what is being achieved by this generation today. Oussedik, who works for the Research Center for Applied Economics and Development in Algiers, does not wear the hijab and prefers to speak in French. Researchers here say the change is not driven by demographics; women make up only a bit more than half of the population. They said it is driven by desire and opportunity. Algeria's young men reject school and try to earn money as traders in the informal sector, selling goods on the street, or they focus on leaving the country or just hanging out. There is a whole class of young men referred to as hittistes, - the word is a combination of French and Arabic for people who hold up walls. Increasingly, the people here have lost faith in their government, which draws its legitimacy from a revolution now more than five decades old, many political and social analysts said. In recent parliamentary elections, turnout was low and there were 970,000 protest votes - cast by people who intentionally destroyed their ballots - nearly as many as the 1.3 million votes cast in support of the governing party. There are regular protests, and riots, all over the country, with people
[wanita-muslimah] Undangan: Orasi Goenawan Mohamad dan Peluncuran Situs Jurnal Kalam
Salam, Bagi Anda yang tertarik menghadiri acara ini: Peluncuran situs Jurnal Kalam, dan pembukaan Pameran Rupa Kalam, yang didahului penyampaian sebuah orasi dari Goenawan Mohamad tentang Mencari Estetika Jeda. Acara dilaksanakan di Teater Utan Kayu, Jl. Utan Kayu No 68H, Jakarta, Selasa 29 Mei 2007, pukul 19.30 WIB. Pameran akan digelar di Galeri Lontar di komplek Komunitas Utan Kayu. Terima kasih -Guntur-Selasa, 29 Mei 2007, 19:30 WIB Pembukaan Pameran RUPA KALAM Sejak mulai terbit pada tahun 1994, Jurnal Kebudayaan Kalam telah menjalankan peran sebagai salah satu tempat persemaian dan pertukaran gagasan di Indonesia. Selain memuat esai, cerita, dan puisi dari pelbagai penjuru, Kalam pun menampung karya rupa, baik sebagai gambar sampul maupun ilustrasi di halaman dalam. Setelah lebih dari satu dasawarsa, kini telah terkumpul cukup banyak karya rupa yang layak ditengok kembali: sesuatu yang mungkin dapat menawarkan kemungkinan lebih lanjut bagi penjelajahan rupa perwajahan jurnal di negeri kita. Sembari memamerkan sepilihan karya rupa yang pernah tampil di Kalam, peristiwa ini sekaligus merupakan peluncuran situs www.jurnalkalam.org yang berniat meneruskan kerja sebagai forum pemikiran dan penciptaan ke ruang maya. Dalam acara ini akan disampaikan sebuah orasi oleh Goenawan Mohamad bertajuk Mencari Estetika Jeda: sebuah upaya menemukan pengalaman estetik dalam ruang dan waktu yang terus menjadi tanpa menyelesaikan diri. www.utankayu.org - Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware protection. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Ninih Menepis Gosip Cerai
Hehehehe... Mas, sampeyan mendeskripsikan teh ninih sebegitu detailnya. Seakan2 teh ninih ada di hadapan saya sambil ngedipin matanya. Tuik... Btw, Sampeyan tahu mulusnya teh ninih, emang udah salaman? :)) Kinantaka On 5/26/07, thegontors [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com, Flora Pamungkas [EMAIL PROTECTED] wrote: SEMPAT INGIN PISAH Namun Mukhsin yang juga pengasuh Pesantren Kalangsari, Cijulang, membenarkan putri keduanya (dari 5 bersaudara) itu sempat keceplosan ingin berpisah. Tepatnya saat Ninih mengabari Aa Gym sudah menikah lagi. Dia mengabari lewat telepon dan menangis. Semua itu saya anggap wajar. Wanita mana, sih, yang tidak sedih mengetahui suaminya menikah lagi? Walah, rupanya Teh Ninih sempat kepikir pisah toh? Karunya si Aa kalo ditinggal teteh. Kalo Teh Ninih sampe pisah, cowo-cowo pasti pada ngantri, sama kayak Maia Ahmad, kalo sampe pisah sama Dani, dijamin cowo-cowo bererot daftar. Teh Ninih nan rupawan, udah anak tujuh tapi tetap semlohei, kulitnya halus. Cewe umur 40-an spt teteh itu lagi matang-matangnya, pesonanya mantab seperti Gong Li. Eh, jangan Gong Li deh, ntar dibilang contohnya kok non muslim. Contohnya Siti Khadijah, waktu dinikahi Rasul usianya juga sama dgn Teh Ninih. Mungkin itu sebabnya Rasul tak bisa berpaling ke lain hati; karena cantiknya cewe usia 40 berbeda dgn usia 25, matang dan berisi. Hm nyam nyam, si teteh bikin deg-deg-an aja, aih aih [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Gambaran Indonesia Tanpa Kritik
Intermezzo banyak eh dikit ah.. Wassalam, Irwan.K -- From: Date: Subject: Fwd: Gambaran Indonesia Tanpa Kritik iseng banget sih ada temen yg nulis beginian hahaha --- L Teguh Pambudi wrote: Begini kira-kira jika Indonesia tanpa kritik dan parodi : 1. Pada saat pagi hari tiba dan koran sudah berada di beranda rumah, ketika membukanya maka hanya tertampang nama koran dan seluruh halaman berisi iklan kecik tanpa berita apapun. 2. Tiba-tiba semua jenis microphone (handphone, headset, megaphone, dll) ditarik dari peredaran dan diganti dengan satu jenis microphone dengan sensor otomatis (kalo ada nada kritik bakalan berbunti ttttt) 3. Semua saluran teve, tiap detik tiap lokasi hanya menyiarkan program Cara Efektif Menjadi Bisu 4. Semua perusahaan tanpa terkecuali meliburkan karyawan selama- lamanya karena manajemen tidak berjalan yang utamanya disebabkan tidak pernah ada kesimpulan dalam rapat. 5. Setiap anggota keluarga di rumah tiba-tiba wajahnya datar-datar saja serta tanpa ekspresi, hanya sesekali tertawa kemudian menjadi kusut karena menahan ungkapan isi hatinya. 6. Angka perceraian menjadi meningkat tajam setiap bulannya karena tiba-tiba tidak ada dinamika dalam berumahtangga dan anehnya setiap pengajuan gugatan cerai selalu diisi dengan kalimat : pernikahan terasa hambar dan tidak ada bedanya jika tidak memiliki pasangan. 7. Kantor-kantor pemerintahan setiap hari diisi dengan pesta pora karena terbebas dari kritikan apapun dari masyarakat. Namun pesta itu tetap penuh dengan wajah-wajah yang datar dan tanpa ekspresi. 8. Angka kenakalan remaja meningkat tajam karena tidak pernah ada kritikan yang mereka terima dari orang tuanya begitu juga sebaliknya angka kenakalan orang tua turut meningkat tajam. 9. Tiba-tiba penjara semakin sesak dan tidak kuat lagi menampung tahanan-tahanan baru karena kasus subversif. 10. Semua mahasiswa mengundurkan diri atau dipecat dari kampusnya karena sudah tidak bisa mengkritisi teori-teori buku akademis dan hampir pasti sudah tidak bisa menyelesaikan skripsi/thesis/disertasinya (lhah pada binun mo nulis apaan yak) 11. Tiba-tiba saja di KTP ada tambahan data yakni Spesies dan sebagian besar terisi Spesies : Malaikat 12. Tiba-tiba saja email ini langsung terhapus sebelum dibaca (kalo yang ini sih tambahan iseng2 doang..hehe) aseli bikinan pusan hehe semoga bermanfaat Salam L [Non-text portions of this message have been removed]