[wanita-muslimah] MEDIA (Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov)

2007-05-27 Terurut Topik ritajkt
Terima kasih banyak Mbak Ai,

Anda benar sekali Mbak, memang itulah poin saya. tapi okelah, kalau 
Pak Satriyo menghendaki harus saya yang menjabarkan. Akan saya coba 
sebagai berikut;

Pak Satriyo, untuk menghormati pertanyaan Anda, saya meng-klik situs 
Hidayatullah dotcom (walau tanpa mengklik pun sebenernya saya yakin 
sekali ini adalah saudara kandung majalah Hidayatullah, bukan?), dan 
walau dalam keseharian saya situs dan majalah ini sama sekali TIDAK 
menjadi preferensi bacaan saya. Semua itu saya lakukan semata  utk 
crosscheck atawa tabayunn dan itu tadi, menghormati pertanyaan Anda. 

Alhamdulillah, memang benar dugaann saya sebelumnya. Situs 
Hidayatullah dotcom memang portal berita yang menjadi penjabaran 
online dari artikel yang sejenis di majalah tersebut. Bahkan secara 
kasatmata di situs Hidayatulah dotcom saya  mendapati tulisan 
berikut ini sebagai pemandu menjelajahinya : (saya copy dan paste) 

 Home | Login | Forum | Galeri | Webmail | Kolom | Adian Husaini | 
Syamsi Ali | Dzikrullah | Berita | Nasional | Internasional 

Artikel | Opini | Kajian | Wawancara | Feature | Cermin | Pustaka | 
Teori Evolusi Menanti Ajal | Laporan Khusus 

Jelas sekali formatnya yang format portal berita, seperti detik 
dotcom,  tempointeraktif dan kompas dotcom. Plus, situs ini  di-
update setiap hari, dengan content utama berupa ARTIKEL dan BERITA 
yang sebagaimana kita semua pahami  diperkenalkan dalam konteks 
jurnalisme pada media massa (media untuk umum/mass, jadi bukan media 
khusus, misalnya  media berbentuk jurnal atau laporan ilmiah utk 
komunitas khusus misalnya jurnal kedokteran, jurnal hukum dll). 
Untuk  content hari Minggu 27 Mei 2007, BERITA yang diturunkan 
portal berita Hidayatullah.com adalah (kembali, saya akan  copy dan 
paste : )

1. Pembantu Indonesia Di Malaysia Akan Diasuransikan  
Internasional  
Minggu, 27 Mei 2007  
Agar tak sering terkena razia, pemerintah RI mendesak Malaysia 
mengeluarkan kartu identitas (ID Card) khusus untuk TKI. Selain itu, 
juga  asuransi khusus PRT

2. Amerika Campur Ikut Tangan di Filipina Selatan  
Internasional  
Minggu, 27 Mei 2007  
Asisten Menteri Luar Negeri Amerika, Christopher Hill membela 
kehadiran tentara AS di Filipina Selatan. Operasi khusus untuk 
Mindanao?
 
3. Helikopter Tempur AS Jatuh di Yordania  
Internasional  
Minggu, 27 Mei 2007  
Sebuah helikopter tempur Amerika jatuh di Jordania. Sementara itu 
delapan marinir AS kembali tewas dalam serangan sporadis di Propinsi 
Baghdad, Diyali
   
4. Israel Akui Melanggar Hukum Internasional  
Internasional  
Minggu, 27 Mei 2007  
Salinan memo rahasia yang diperoleh surat kabar Inggris The 
Independent tertulis bahwa pemerintah Israel sadar telah menduduki 
wilayah Palestina secara illegal
 
5. Gedung Putih Siap Kurangi Separo Pasukan  
Internasional  
Minggu, 27 Mei 2007  
Sebagaimana dikutip The New York Times Washington akan mengurangi 
personel unit tempur AS hingga 50 persen tahun depan 
   
6. Perang Melawan Teror Memecah Belah Dunia  
Internasional  
Jumat, 25 Mei 2007  
Perang melawan teror yang kian gencar dilakukan Barat sejak serangan 
terhadap World Trade Center di New York dinilai justru semakin 
memecah belah dunia 
 


Keenam judul diatas adalah BERITA, bukan? Pada berita nomor lima 
secara jelas kita baca bagaimana redaksi Hidayatullah dotcom 
menyajikan berita yang sumbernya adalah dari NY Times, sebuah koran 
Amerika. Disini, dengan penjabaran saya diatas sebagai pendukung, 
maka argumen Pak Satriyo yang menyebut hidayatullah dotcom  bukan 
media massa menjadi absurd bagi saya. 

Mungkin argumen Pak Satriyo (PCMIIW) adalah karena portal berita 
ini  berbentuk world wide web dengan medium koneksi internet 
sementara Pak Satriyo berpendapat bahwa media massa  hanyalah bentuk 
cetak saja? Padahal kan, seingat saya, Pak Satriyo menyebut warta 
berita di televisi (yang adalah media massa  elektronik, bukan media 
massa cetak) juga dalam kelompok media massa. Sehingga dengan itu 
Pak Satriyo berpendapat   siaran berita di TV (yang memperlihatkan 
betapa anarkisnya kelompok FPI tersebut secara sangat jelas) sebagai 
bukan  sumber rujukan yang kredibel. 

Menurut saya, berita yang disampaikan melalui layar komputer, 
sepanjang ia didistribusikan sebagai berita dan artikel serta 
dilahirkan dari proses jurnalisme yang serupa, sama bobotnya dengan 
berita yang disampaikan melalui medium radio (disebut siaran radio), 
atau televisi (disebut siaran televisi) bukan?  Itu sebabnya saya 
bilang argumen Pak  Satriyo itu absurd. Portal berita dengan 
perantara World wide web menurut saya jelas adalah juga media massa, 
itu  sebabnya kita mengenal detik.com, salah satu portal berita yang 
paling dinamis saat ini bersama Tempointeraktif.  

(Sekadar recheck, bisa dgn baca  definisi sampai etimologi media 
massa di britanica ato yg gratisan tp cukup kumplit di wikipedia. 
Saya copy paste dikit nih dari wiki;  Media --the plural of medium--
 is a term referring to those organized means of 

[wanita-muslimah] Pribahasa (Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov)

2007-05-27 Terurut Topik ritajkt
Subhanallah Mbak Ai, indah sekali rumah tangga Kakek dan Nenek Anda 
itu. Memang benar, tak banyak yang seberuntung itu, bisa menjaga 
keharmonisan rumah tangga hingga masa tua dengan tetap indah. 

Jadi inget nasehat alm ortu dulu, cinta kasih itu harus terus mnrus 
dipupuk, disiangi, dipiara dgn kerja kras and it takes two to tango. 
Artinya yg kerja keras ya kudu kedua blah pihak, kalo yg satu tau-
tau nglepas tangn (ato meleng krn keasikan liat rumput tetangga yg 
lebih ijo :-)), ya susyah...

salim,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hehehe... nulis surat cinta sekarang mah berarti nyari masalah, 
digebukin istrinya mas Sabri.:)
 BTW, minggu yang lalu ke rumah adiknya kakek, sepasang suami istri 
yang berusia 60-70 yang memang rambutnya sudah memutih, kulit mulai 
mengeriput dan tubuh yang tulangnya terlihat rapuh. Tapi hebatnya 
mereka masih mesra, di pintu lemari esnya ada kertas-kertas yang 
ditempel hiasan. Waktu saya ngambil air es, terbaca sebagian, 
wiiih ... surat cinta, tepatnya ungkapan cinta dalam satu dua 
kalimat. Ketika numpang shalat di kamarnya, di kaca rias nenek juga 
ada kertas-kertas yang bertuliskan kata-kata cinta, ternyata cinta 
mereka abadi, sejak muda sampai renta begitu. Jarang ya yang seperti 
itu?
 
 salam
 Aisha
 --
 DD : Thu, 24 May 2007 09:14:34 +0700
 From : Aisha [EMAIL PROTECTED]
 
 Halowww lagi mba Rita..:D
 Makasih untuk koreksiannya, salam aja untuk guru cakepnya hehehe, 
dulu guru bahasa Indonesia saya itu ibu-ibu yang galak banget, 
disuruh ngapalin aja, bosenin, bukannya praktek nulis surat cinta 
gitu or bikin cerpen cinta..:) ...
 --
 Neng Ai mulai sekarang boleh praktek nulis surat cinta ke saya 
kok :=)) dont worry be happy
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] KENALAN SINGKATAN (Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov)

2007-05-27 Terurut Topik ritajkt
Pak Satriyo, terima kasih utk tanggapannya. 

Saya akan coba jelaskan argumen saya dan semoga penjelasan ini 
memadai  karena--sebagaimana sudah saya sampaikan sebelumnya--saya 
tidak memiliki keleluasaan utk online.  Nah, akhir kata, sampai 
berjumpa di lain waktu. 

Mengenai pernyataan saya bahwa saya TELAH mengenal Anda itu 
Begini, walau kita belum pernah berjumpa namun Anda adalah member 
yang tidak baru disini bukan? Sehingga saya (yang juga bukan member 
baru disini) merasa telah mengenal Anda, dalam arti mengenal sebagai 
sesama member WM ini, apalagi seingat saya dulu saya juga pernah 
menanggapi posting Anda di  WM ini .

Seperti dijelaskan Mbak Aisha dengan sangat jernih, WM ini adalah 
mailing list, ato list dari mail-mail yang  difasilitasi oleh 
yahoogroups. Otomatis member dari list ini adalah pemilik mail-
elektronik , para pengguna internet, dan  karenanya berada di 
berbagai lokasi yang bisa melakukan koneksi internet, di mana saja 
di dunia ini (borderless). Dalam sudut pandang saya, ketika saya 
mengatakan mengenal Anda disini ya tentu berdasarkan pengalaman saya 
di list ini,  bukan di dunia realita dimana, MUNGKIN salah satu 
syaratnya adalah, saya HARUS lebih dahulu BERTEMU dengan Anda.  

Jika berdasarkan dengan pendapat Anda--yang menurut saya tidak tepat 
itu--maka saya tentu jadi tidak boleh  mengaku-ngaku mengenal member 
yang lain disini sementara saya merasa sudah mengenal mereka melalui 
mailing list   WM ini. Jadi pendapat Anda tersebut tidak sesuai 
dengan pemahaman saya. Apalagi kalau sejalan dengan argumen Anda 
itu,  konsekuensi logisnya nanti, saya jadi tidak bisa mengaku-aku 
mengenal Rasulullah SAW (waduuuh!) hanya karena secara realita saya 
belum pernah bertemu dengannya padahal saya merasa kenal betul 
beliau karena saya pelajari sejarahnya, saya rayakan  hari-hari 
istimewanya dgn takzim, bahkan saya sebut-sebut melulu namanya 
setiap hari dan setiap malam dalam kegiatan saya yang sangat 
pribadi, beribadah. Itu sebabnya saya tidak sependapat dengan Anda. 
Tapi saya hargai pendapat Anda krn itu adalah hak Anda jadi mari 
kita sepakat utk tidak sepakat.
 
Lalu, mngenai singkatan-singkatan dalam posting saya (sampai nulis 
nama pun disingkat :-)))

Nah, kalo soal satu ini saya harus minta maaf, sorry for the 
inconvenience. Pembelaan diri saya hanya ini :-))...; Saya adalah 
produk budaya instan hasil rejim militer Orde Baru yang sangat 
sistemasis untuk menafikan proses dan sebaliknya; memberdayakan 
jalur instan.  Perilaku suka singktan itu salah 1 produk rejim 
totalitarian yang kejam tsb (menafikan proses adalah kekejaman 
terhadap budidaya manusia, sangat kejam sekali menurut saya,  
karena hasil kerusakan manusia beridealiasme serba instan ini pada 
akhirnya akan lebih dirasakan oleh generasi berikutnya). 

Jadi, dulu itu, jaman saya remaja, kami terkondisi untuk mengikuti 
patron utama rejim orba, yaitu militer. Dalam militerism (cmiiw) 
Indonesia itu ada kecenderungan kuat untuk main singkatan. Dan kalau 
ada peneliti yang mencatat, kita pun kala di bawah rejim itu menjadi 
nation pecinta singkatan yang akut. Praktek (habit)  inilah yang  
(diam-diam) terbawa oleh saya sampai kini. Maaf, saya sudah berusaha 
menghindari hal itu tapi old habit katanya kan dies hard...:-)) 
Mohon dimaklumi aja. Pokoknya, walo saya masih terpapar toksin rejim 
militer orba dalam tulisan yang  nyingkat-nyingkat itu, tapi secara 
ideologi saya berdiri di baris depan dengan teman-teman yang ingin 
memberdayakan  civil society di Indonesia sebagaimana yang dicita-
citakan oleh founding fathers yang memerdekakan negeri ini. ( iya, 
bukan ideologi cemen oleh para pembonceng kemerdekaan dan reformasi 
yang cuma ingin menyalip di tikungan)

salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 saya katakan salam kenal, karena memang kita belum kenal 
 kan? Kalo pun dulu itu anda bilang 'sering' ya belum tentu secara 
 quality accountable kan? Yang jelas saya hanya kenal dngan mba Mei 
 di sini, yang lain ya maya gitu ...
 PS: rita apa rta siy?




[wanita-muslimah] Aturan

2007-05-27 Terurut Topik radityo djadjoeri
Oleh Suka Hardjana
http://www.kompas. co.id/kompas- cetak/0705/ 27/naper/ 3557090.htm
 

Bayangkan, bila dunia ini hanya dihuni para makhluk hidup yang tak
punya aturan. Atau, bila hidup ini tak ada aturannya sama sekali.
Sedangkan makhluk binatang yang dianggap liar dan buas pun punya
aturan hidup. Jelek-jelek, semut si binatang kecil, dan macan,
binatang yang dibilang buas pun, punya juga aturan hidup. Bahkan konon
bila mereka sedang berkelahi—saling terkam, saling bunuh—pun ada
aturan mainnya.

Silakan pikir-pikir sendiri bila adu jotoss di ring tinju atau rebutan
si bundar manis di lapangan tendang bola digelar tanpa aturan? Lhah,
perang antarsuku, antarbangsa dan negara pun ternyata ada juga aturan
mainnya.

Dalam soal aturan buatan makhluk hidup, baik binatang maupun manusia
sering sama-sama lucu dan aneh. Bedanya, binatang bikin aturan main
karena naluri. Manusia bikin aturan konon karena naluri dan rekayasa
akal budi. Akal sehat maupun akal bulus. Saya tak paham mana yang
lebih baik. Akal sehat atau akal bulus? Yang sering saya dengar dari
para cerdik pandai dan piawai hanyalah aturan itu penting dan perlu
untuk menciptakan ketertiban hidup demi peradaban manusia yang harus
terus dikembangkan. Waduh!

Persoalan yang sering bikin gaduh adalah siapa pencipta aturan? Siapa
pembuat dan penentu keputusan aturan? Untuk siapa dan dengan tujuan
apa aturan dibuat? Bagaimana cara mengatur dan melaksanakannya? Siapa
mengawasi (jalannya) aturan? Rumit dan panjang ceritanya.

Ada aturan-aturan yang terbilang undang-undang dalam bentuk hukum. Ada
aturan dalam khazanah adat. Ada aturan yang disebut tata tertib. Ada
aturan yang disepakati sebagai etika. Ada tapres, keppres, bahkan tap
thok yang dulu sering dibikin oleh MPR. Pendek kata, ada banyak sekali
aturan dibuat di muka bumi dengan keragaman yang tak terbilang dan
untuk tujuan-tujuan berbeda yang tak terbilang pula. Tertibkah
manusia? Tak!

Konon, Gusti Allah-lah pembuat aturan pertama dalam sejarah dan...
dilanggar! Agaknya semua orang sudah hafal hikayat Adam dan Eva.

Lantas, karena manusia terus saja bikin kisruh berkepanjangan di bumi
dan para malaikat pun kewalahan mengatur perilaku cucu-cucu Adam dan
Hawa, maka para nabi lantas dikirim dari langit untuk menertibkan bumi
dan seisinya, terutama kelakuan manusia. Lebih baik? Tidak juga.

Aturan-aturan dari langit—dalam riwayatnya—banyak yang bertabrakan
dengan aturan yang dibuat para penguasa bumi yang disebut raja,
kaisar, presiden, kepala pemerintahan, para pemimpin negara yang
terbilang sebagai eksekutor, para wakil rakyat di parlemen yang
disebut legislator, para pelaksana, pengawas dan penegak hukum yang
disebut Yang Berwajib dalam lembaga yudikatif.

Semua lingkaran komunitas sosial-politik manusia dari RT, lurah,
camat, bupati, wali kota, Wali Sanga, sampai gubernur, menteri,
presiden, dan para preman bikin aturan sendiri-sendiri demi ketertiban
yang semakin bikin tidak tertib. Mengapa?

Dalam riwayatnya doeloe, manusia memang sudah tidak tertib dan menjadi
pelanggar aturan secara asal-usul. Adam dan Hawa contoh utamanya.
Agaknya, aturan dan pelanggaran lantas jadi drama permainan hidup
turun-temurun yang tak terhindarkan, kecuali. Kecuali inilah yang
belum ada bukti jawabnya yang bisa dipahami dan disepakati bersama.
Seperti negeri seberang Amerika dan Timur Tengah, Indonesia pun
menjadi semacam Taman Firdaus di bumi, tempat uji coba aneka
permainan hidup Aturan dan Pelanggaran yang terus-menerus
dilaksanakan dan gagal mencapai manfaat.

Kata kunci persoalannya masih tetap klasik, yaitu siapa pencipta dan
pembuat aturan. Di banyak tempat masih terimbas pengaruh sejarah
perilaku para Firaun. Aturan publik yang dibikin untuk para umat
ditentukan oleh siapa punya kekuatan, kekuasaan, dan kewenangan (kata
kewenangan berasal dari bahasa Jawa wewenang, yang artinya yang
dimenangkan ).

Wewenang sangat sering menjadi alat manipulatif kekuasaan dan kekuatan
dalam menciptakan, memutuskan, mengatur, melaksanakan, dan mengawasi
aturan untuk kepentingan orang banyak yang terabaikan dan dianggap
tidak penting.

Prioritas sepihak yang subyektif (demi kepentingan nasional) dijadikan
dalih utama. Politik perang Bush-Blair dan para sekutunya menjadi
contoh paling aktual abad ke-21 dalam hal manipulasi aturan yang
ditunjang sistem kekuatan, kekuasaan, dan wewenang.

Israel menjadi duplikatornya dan para penguasa di Indonesia yang
merasa punya kekuatan, kekuasaan, dan kewenangan—dalam konteks
berbeda—menjadi penyontek kecil-kecilan manipulator aturan yang
menyengsarakan banyak orang.

Beda dosa di Taman Firdaus dan di Bumi adalah Adam dan Eva menjadi
pelanggar manusia pertama yang sendiri tak menciptakan aturan. Di
bumi, kita menjadi manusia turunan yang bikin aturan sendiri—dan
dilanggar sendiri. Dosanya lipat-dua-lipat, wis...! 

   
-
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.

[Non-text 

[wanita-muslimah] KABUKI �The Thief of Baghdad 29 - 05 - 2007

2007-05-27 Terurut Topik HUMAS YISC


 
YISC AL AZHAR
  YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB
  =
  Bismillahirrahmanirrahim
  Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
  
  
  
DIVISI KAJIAN YISC AL AZHAR
  Mempersembahkan :
  Kajian Buku Ilmiah (KaBukI)
   
  Ahmad al Baghdadi sebagai pencuri dari Baghdad, mencari kebahagiaan melalui 
rangkaian petualangan dan bumbu asmara. Bersama tiga pangeran memperebutkan 
cinta putri Khalifah Baghdad, di tengah perseteruan cinta itu, kota Baghdad 
jatuh ke tangan bangsa Mongol. Sang Khalifah dan putrinya pun tertawan. Dalam 
kekacauan tersebut siapakah yang mampu merebut cinta sang putri sekaligus 
membebaskan Baghdad dari cengkraman bagsa Mongol? Inilah cinta sejati mewujud, 
dan menunjukkan kekuatannya.
   
  Judul Buku :
   
  “The Thief of Baghdad:cinta sejati sang pangeran pencuri”
  Karya Alexander Romanoff
   
  Pembedah :
   
  SuSaNTI eNi RahAyU
  (Mantan Ka. Redaksi BY 2004-2005  KaBid. Kajian 2006-2007)
   
  W a k t u :
  Selasa, 29 Mei 2007  Pukul 19.00-21.00 wwib
   
   
  T e m p a t :
  Taman Firdaus
  (Depan Sekretariat YISC Al-Azhar)
   
  Terbuka untuk seluruh Civitas YISC Al-Azhar
   
  informasi:
Santi (0817844260) Karyono (70043725) Sugeng (08568190652)DIVISI KAJIAN YISC AL 
AZHAR
  Mempersembahkan :
  Kajian Buku Ilmiah (KaBukI)
   
  Ahmad al Baghdadi sebagai pencuri dari Baghdad, mencari kebahagiaan melalui 
rangkaian petualangan dan bumbu asmara. Bersama tiga pangeran memperebutkan 
cinta putri Khalifah Baghdad, di tengah perseteruan cinta itu, kota Baghdad 
jatuh ke tangan bangsa Mongol. Sang Khalifah dan putrinya pun tertawan. Dalam 
kekacauan tersebut siapakah yang mampu merebut cinta sang putri sekaligus 
membebaskan Baghdad dari cengkraman bagsa Mongol? Inilah cinta sejati mewujud, 
dan menunjukkan kekuatannya.
   
  Judul Buku :
   
  “The Thief of Baghdad:cinta sejati sang pangeran pencuri”
  Karya Alexander Romanoff
   
  Pembedah :
   
  SuSaNTI eNi RahAyU
  (Mantan Ka. Redaksi BY 2004-2005  KaBid. Kajian 2006-2007)
   
  W a k t u :
  Selasa, 29 Mei 2007  Pukul 19.00-21.00 wwib
   
   
  T e m p a t :
  Taman Firdaus
  (Depan Sekretariat YISC Al-Azhar)
   
  Terbuka untuk seluruh Civitas YISC Al-Azhar
   
  informasi:
Santi (0817844260) Karyono (70043725) Sugeng (08568190652).
  


  
  wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
   HUMAS YISC
  
  
  Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar
  Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan
  Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc.or.id
  

   

.

 
   #ygrp-mlmsg {   FONT-SIZE: small; FONT-FAMILY: 
arial,helvetica,clean,sans-serif  }  #ygrp-mlmsg TABLE { }  #ygrp-mlmsg 
SELECT {   FONT: 99% arial,helvetica,clean,sans-serif  }  INPUT {   FONT: 99% 
arial,helvetica,clean,sans-serif  }  TEXTAREA {   FONT: 99% 
arial,helvetica,clean,sans-serif  }  #ygrp-mlmsg PRE {   FONT: 100% monospace  
}  CODE {   FONT: 100% monospace  }  #ygrp-mlmsg  {   LINE-HEIGHT: 1.22em  }  
#ygrp-text {   FONT-FAMILY: Georgia  }  #ygrp-text P {   MARGIN: 0px 0px 1em  } 
 #ygrp-tpmsgs {   CLEAR: both; FONT-FAMILY: Arial  }  #ygrp-vitnav {   
FONT-SIZE: 77%; MARGIN: 0px; PADDING-TOP: 10px; FONT-FAMILY: Verdana  }  
#ygrp-vitnav A {   PADDING-RIGHT: 1px; PADDING-LEFT: 1px; PADDING-BOTTOM: 0px; 
PADDING-TOP: 0px  }  #ygrp-actbar {   CLEAR: both; MARGIN: 25px 0px; COLOR: 
#666; WHITE-SPACE: nowrap; TEXT-ALIGN: right  }  #ygrp-actbar .left {   FLOAT: 
left; WHITE-SPACE: nowrap  }  .bld {   FONT-WEIGHT: bold  }  #ygrp-grft {   
PADDING-RIGHT: 0px;
 PADDING-LEFT: 0px; FONT-SIZE: 77%; PADDING-BOTTOM: 15px; PADDING-TOP: 15px; 
FONT-FAMILY: Verdana  }  #ygrp-ft {   PADDING-RIGHT: 0px; BORDER-TOP: #666 1px 
solid; PADDING-LEFT: 0px; FONT-SIZE: 77%; PADDING-BOTTOM: 5px; PADDING-TOP: 
5px; FONT-FAMILY: verdana  }  #ygrp-mlmsg #logo {   PADDING-BOTTOM: 10px  }  
#ygrp-vital {   PADDING-RIGHT: 0px; PADDING-LEFT: 8px; MARGIN-BOTTOM: 20px; 
PADDING-BOTTOM: 8px; PADDING-TOP: 2px; BACKGROUND-COLOR: #e0ecee  }  
#ygrp-vital #vithd {   FONT-WEIGHT: bold; FONT-SIZE: 77%; TEXT-TRANSFORM: 
uppercase; COLOR: #333; FONT-FAMILY: Verdana  }  #ygrp-vital UL {   
PADDING-RIGHT: 0px; PADDING-LEFT: 0px; PADDING-BOTTOM: 0px; MARGIN: 2px 0px; 
PADDING-TOP: 0px  }  #ygrp-vital UL LI {   CLEAR: both; BORDER-RIGHT: #e0ecee 
1px solid; BORDER-TOP: #e0ecee 1px solid; BORDER-LEFT: #e0ecee 1px solid; 
BORDER-BOTTOM: #e0ecee 1px solid; LIST-STYLE-TYPE: none  }  #ygrp-vital UL LI 
.ct {   PADDING-RIGHT: 0.5em; FONT-WEIGHT: bold; FLOAT: right; WIDTH: 2em; 
COLOR:
 #ff7900; TEXT-ALIGN: right  }  #ygrp-vital UL LI .cat {   FONT-WEIGHT: bold  } 
 #ygrp-vital A {   TEXT-DECORATION: none  }  #ygrp-vital A:hover {   
TEXT-DECORATION: underline  }  #ygrp-sponsor #hd {   FONT-SIZE: 77%; COLOR: 
#999  }  #ygrp-sponsor #ov {   PADDING-RIGHT: 13px; PADDING-LEFT: 13px; 
MARGIN-BOTTOM: 20px; PADDING-BOTTOM: 6px; PADDING-TOP: 6px; BACKGROUND-COLOR: 
#e0ecee  }  

[wanita-muslimah] Perpindahan dan Meditasi (Al Hijrah wal-Muraqabah)*

2007-05-27 Terurut Topik arief dani
Perpindahan dan Meditasi (Al Hijrah wal-Muraqabah)*
  Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani*
  Terjemahan dari The Sufi Science of Self-Realization*
  Bagian Awal Bab: 10 Langkah Menjadi Murid (Al Khathuwat Al 'Asyar)
  www.mevlanasufi.blogspot.com
   
   
  Bismillah hirRohman nirRohim
   
  Apakah makna sesungguhnya dari perjalanan Haji atau perpindahan (migrasi)? 
Dapatkah makna sesungguhnya hanyalah perpindahan dari satu kota ke kota 
lainnya, atau antar negara atau memperoleh sebuah kewarga negaraan baru? Itu 
adalah makna fisik: meninggalkan satu tempat untuk pergi ke tempat lain. Kini, 
dunia sudah menjadi sebuah desa yang global. Kamu dapat berada di berbagai 
tempat, secara praktis pada waktu bersamaan. Dimana kamu berada -dibulan atau 
di sebuah gunung- kamu dapat berkomunikasi dengan orang dari setiap bagian 
belahan bumi menggunakan teknologi. 
   
  Kalian dapat melakukan urusan kalian dari ketinggian Gunung Himalaya jika 
mempunyai sebuah komputer dan bisa dihubungkan ke sebuah satelit. Dunia ini 
menjadi sangat kecil
  sehingga manusia mencari cara memperbesar wilayah kekuasaan mereka. Itulah 
alasan mereka berusaha mencapai planet Mars, karena mereka membayangkan dapat 
pergi ke sana –bahkan tinggal disana. Mungkin itulah sebuah perpindahan yang 
sesungguhnya, karena siapa pun yang pergi ke sana tidak akan pernah kembali 
lagi. Perpindahan menuntut agar kamu meninggalkan satu tempat tetapi tidak 
boleh kembali. Jika kamu kembali, itu bukanlah sebuah perpindahan yang benar.
   
  Perpindahan spiritual sejati, *hijrah*, adalah ketika Sang Nabi Muhammad 
(saw) memimpin para Shahabat beliau melaksanakannya. Inilah ajaran beliau. 
Ajaran Sang Nabi (saw) mengandung pemahaman tertinggi dari perpindahan; beliau 
memberikan kita prinsip-prinsip perpindahan yang sempurna. Jika kita amati, 
pengalaman dan perbuatan pada prinsip-prinsip ini, kita akan memperoleh 
perpindahan sejati yang dirindukan oleh setiap orang. Bukan sebuah perpindahakn 
dari Bumi ke Mars, atau dari Bumi ke Bulan. Perpindahan semacam itu akan tetap 
berada di perbatasan dunia ini, karena dunia ini
  termasuk seluruh yang dapat kamu lihat bintang-bintang, planet-planet dan 
galaksi-galaksi di angkasa. Apa yang Sang Nabi (saw) ajarkan kepada kita adalah 
perpindahan karakter, dari karakter korupsi menjadi karakter jujur, dari 
keburukan menjadi karunia, dari kegelapan menuju cahaya. Beliau mengajarkan 
kita untuk memahami nilai-nilai moral, dan itu diperoleh dengan kesempurnaan 
karakter sehingga kita dapat mendulang keridhoan Allah dan kebahagiaan.
   
  Ketika kalian melakukan perpindahan dari hasrat-hasrat dan perangai jelek ke 
karakter baik dan beradab, ketika kamu memperoleh tingkat tertinggi kebajikan 
moral, kamu mencapai kenaikan kekuatan spiritual dan kesadaran diri. Pada titik 
tersebut, ego kamu berada pada batasnya, tidak melanggar batas moralitas dan 
tata cara. Keajaiban akan dibukakan kepada kamu pada waktu tersebut. Namun, 
ketika kamu meraih tingkat itu, jangan berlagak bahwa kekuatan atau penglihatan 
tersebut adalah milik kamu; kenyataannya, hal itu berasal dari Allah. 
Kembalikan segala sesuatu kepada sumbernya: Nama-nama Illahiah (*Asmaul Husna*) 
dan Atribut-atribut Allah.
   
  Pada kesempatan itu, perpindahan sesungguhnya -tingkat tertinggi pemahaman- 
akan dibuka bagi kamu melalui meditasi kamu, *muraqabah*. Banyak orang 
merindukan tingkatan itu, dan berusaha berlatih meditasi dalam setiap 
kesempatan yang memungkinkan untuk melakukannya. Beberapa orang membayangkan 
bahwa mereka memperoleh tingkat tertinggi melalui meditasi mereka, karena telah 
mencapai apa pun yang mereka berusaha capai. Tetapi melampaui apa pun yang 
mereka peroleh, tetap ada tingkatan-tingkatan lebih tinggi yang tidak terbatas 
untuk dicapai.
   
  Mereka berkata, Kami melakukan meditasi. Tapi apa yang mereka meditasikan? 
Mereka berkata, Kami berusaha berhubungan dengan energi semesta yang 
tertinggi, dengan kosmos. Kami berusaha mencapai Hadirat Illahiah…
   
  Meditasi (*muraqabah*) bukanlah sesuatu yang dapat kamu genggam. Ini seperti 
sebuah ibadah, sebuah bentuk permohonan. Sejujurnya, meditasi tidak mempunyai 
struktur, tidak berbentuk; tapi universal. Setiap orang berpikir, dan meditasi 
adalah sebuah pikiran. Benar, ini tidak lebih dari pikiran. Mungkin pikiran 
datang kepada kamu untuk menjadi seorang teknisi. Itulah meditasi. Belajar 
kedokteran adalah meditasi. Belajar perkayuan adalah meditasi. Belajar filosofi 
adalah meditasi. Belajar spiritualitas adalah
  juga meditasi. Meditasi bukanlah sesuatu yang dapat kamu peroleh, tapi lebih 
kepada sebuah cara untuk mendapat sesuatu. Saat kamu meraih apa yang kamu 
pikirkan, perenungan kamu ini bukan lagi meditasi, tetapi sesuatu hal yang lain 
sejak kamu meraih apa yang kamu renungkan. Meditasi hanya sebuah cara 
pencapaian, langkah demi langkah. Ini seperti sebuah tangga. Jika tangga hilang 
ketika kamu sedang menaikinya, kamu akan jatuh terjerembab. Demikianlah, sekali 

[wanita-muslimah] Abu Rhoma Irama berdakwah ke Amerikun Kafirun.......

2007-05-27 Terurut Topik indonebia indonebia
Alhamdulillahhirabbil'alamin, wa sholatu wa salamu'alal asyrofil anbiya-i wal 
mursalin, sayyidina, wa habibina, wa qudwatina, wa maulana Muhammad 
shalallahu'alaihi wassalam*

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Wahai ikhwan wa akhwat yang senantiasa tabayyun,

  Seorang sohib ana yang bekerja di manajemen Abu Rhoma Irama barusan kirim 
SMS. Ia berpesan kalau bossnya baru sahaja berangkat ke Amerikun Kafirun untuk 
berdakwah sekaligus pentas dangdut. Ana dan sohib-sohib ana yang tersebar 
dimana-mana tentu sahaja bergembira ria dan tak lupa kami semua bersujud syukur 
 kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya. 
   
  Pemerintah AS yang kafir tentu akan gemetar mendengar dakwah yang 
didengungkan oleh Abu Rhoma.  Mereka pasti akan insyaf untuk tidak lagi 
menerjunkan pasukan di Irak, dan tidak lagi membela Israel untuk meluluh 
lantakkan Palestina. Namun belum ada informasi sahih, apakah Wak Haji diundang 
ke Gedung Putih atawa tidak. 
   
  Kehadiran Wak Haji tentu akan mendapat sambutan hangat dari seluruh warga 
Muslim yang mukim di AS sana. Karpet hijau digelar. Bendera bulan bintang dan 
pedang bersilang akan berkibar dengan indahnya di seluruh penjuru Amerikun. 
Masjid-masjid akan berlomba melantunkan salawat Nabi. 
   
  Dari jauh ana cuma bisa berdoa, semoga kepulangan Wak Haji dari AS membawa 
ferempuan Amerikun untuk dipoligami sekaligus ditabalkan sebagai mualaf.  
   
  Pesan khusus:
  Wahai ukthi Muskitawati, musuh bebuyutanmu telah tiba! Ukthi Mus yang musyrik 
binti kafirun tentu akan terkencing-kencing dibuatnya, terpesona oleh kharisma 
Wak Haji, dan segera sadar oleh kesalahan-kesalahan yang selama ini telah 
dibuatnya.
   
   
   
   *Jazakumullahu khairan katsira*

  
Wassalammu'alaikum wr wb

INDONEBIA (Indo-Arabia)
  Pendukung tegaknya Syariat Islam di Indonesia!



blog punya ana: 

http://indonebia-online.blogspot.com
   
-
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] jangan sampe merugi

2007-05-27 Terurut Topik mukmin _min
 Peluang berbeda dengan nasib. Dua orang yang memiliki peluang sana 
 belum tentu nasibnya sama. Banyak faktor yang menjadi penentu 
 keberhasilan, ada faktor dibawah kendali dan ada faktor diluar 
 kendali. Teori sederhana mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat 
 kecerdasan intelektual (IQ) seseorang, semakin tinggi pula peluang 
 mencapai keberhasilan. Akan tetpi penelitian menunjukkan bahwa banyak 
 orang yang memiliki IQ sangat tinggi justru bekerja dibawah 
 perusahaan yang dipimpin oleh orang yang IQ-nya sedang-sedang saja. 
 Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kecerdasan emosional ( EQ ) 
 lebih signifikan menentukan keberhasilan dibandingkan IQ. mengapa ? 
 karena hukum logika tidak selamanya relefan dengan problem solving. 
 Carut marut masalah sering tidak mengikuti prinsip - prinsip logika, 
 oleh karena itu dibutuhkan pendekatan lain. Diantara pendekatan lain 
 yang relefan dengan problem solving dari keruwetan adalah kearifan 
 dan kesabaran.
 
 Kearifan berasal dari kata arab arofa- ma'rifat-arifin- ma'ruf. yang 
 mengandung arti bukan hanya tahu tapi juga mengenal. orang arif bukan 
 hanya tahu masalah, tetapi juga mengenali karakterristik masalah, 
 sehingga problem solving dengan pendekatan kearifan melahirkan 
 penyelesaikan yang tuntas, bisa dipahami oleh semua pihak, bukan 
 hanya logis. Hal-hal yang logis sering tidak bisa difahami oleh pihak 
 yang kalah. Orang arif sering sengaja mengalah demi memperoleh 
 kemenangan yang sesungguhnya, bukan kemenangan yang formal. 
 
 Kesabaran atau sabar mempunyai devinisi yaitu: tabah hati tanpa 
 mengeluh dalam menghadapi cobaan dan rintangan dalam jangka waktu 
 tertentu dalam rangka  mencapai tujuan. Jadi sabar itu ada batasnya 
 dan berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai. Orang yang selalu 
 ingat tujuan biasanya mampu bersabar, sementara orang yang lupa 
 tujuan sering mengerjakan hal-hal yang justru membuat tujuan semakin 
 susah dicapai. Sabar bukan kelemahan, tetapi kekuatan menahan hal-hal 
 yang tidak disukai hingga tujuan tercapai. Sabar itu pahit tetapi 
 buahnya manis. Bertindak reaksioner mengikuti hawa nafsu sepertinya 
 memuaskan, tetapi buahnya pahit. 
 
 Kunci keberhasilan Menurut Versi Hadist Nabi
 Kata nabi Muhamad SAW, Semua orang muslim berpotensi mengalami 
 kegagalan, kecuali yang beriman. Semua yang beriman juga berpotensi 
 mengalami kegagalan, kecuali yang membuktikan imannya dengan amal 
 perbuatan. Tapi semua yang beramal juga memiliki potensi kegagalan 
 kecuali yang beramal secara ikhlas. Nah, Ikhlas  adalah kunci 
 keberhasilan. Ikhlas adalah sikap tanpa pamrih, pamrihnya hanya 
 kepada Tuhan. Seorang mukhlis mencintai seseorang semata-mata karena 
 Alloh SWT, membenci juga semata-mata karena Alloh SWT, menerima 
 pemberian juga semata-mata karena Alloh SWT, menolak tawaran juga 
 semata-mata karena Alloh SWT. 
 
 Orang ikhlas seperti ini (mukhlis) tidak memiliki beban ketika 
 menerima akibat dari sikapnya, akibat nikmat atau akibat derita. 
 Seorang pemimpin yang jujur dan lurus, karena kejujurannya dimusuhi 
 oleh atasannya yang tidak setuju dan akhirnya direkayasa sehingga 
 masuk penjara. Karena keikhlasannya , didalam penjara dia merasa 
 menang, yaitu menang dari godaan tidak jujur. Ia merasa berhasil 
 mempertahankan prinsip kebenarannya. 
 
 Didalam penjara dia mengadu kepada Alloh SWT,  robbi assijnu ahabbu 
 ilayya, Ya Alloh penjara lebih aku sukai daripada aku harus 
 bersekongkol dengan ketidakjujuran.  Ketika waktu bergulir dan tiba 
 saatnya kebenarannya terbuka, atasannya masuk penjara dan ia 
 dikeluarkan.Nah, ketika itulah ia bertakbir mengagungkan Alloh 
 SWT. mensyukuri keadilanNya. Sekali lagi ia merasa berhasil.
 
 Kunci Keberhasilan Menurut Versi Surah Wal' Asr
 Al-Qur'an surat Al-Asr terjemahnya demikian: 1. Demi Masa 'Asr, 2. 
 Sesungguhnya semua manusia dalam posisi rugi, 3. Kecuali mereka yang 
 beriman dan membuktikan Imannya dalam bentuk amal sholeh, serta aktif 
 mengingatkan orang lain tentang kebenaran dan kesabaran. 
 
 Asar menurut perkspektif harian adalah saat yang tanggung karena sisa 
 hari yang tinggal sedikit, sudah lelah dan sebentar lagi gelap malam. 
 Asar menurut perspektif umur manusia adalah saat ketika orang sudah 
 melampaui 75% usianya, sudah diusia senja. Asar menurut masa jabatan 
 adalah tahun-tahun terakhir dari masa jabatannya, asar menurut 
 perspektif dunia adalah ketika dunia sudah tua dan manusia hidup 
 dimasa zaman akhir. 
 
 Jadi menurut al-quran semua orang pada saat asar itu dalam posisi 
 lebih banyak memiliki banyak potensi kerugian. Apakah semuanya? 
 Tidak. Orang beriman yang mewujudkan imannya dalam karya nyata 
 memiliki kepedulain sosial komitmen moral selalu beruntung. Tidak 
 pernah rugi, meski sudah di sore hari, meski diusia senja, meski di 
 akhir masa jabatannya, meski hidup di akhir zaman. 
 
 Wassalam,
 agussyafii
  = = = ===
 Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui 
 

Re: [wanita-muslimah] Re: Fw: KETIKA MENDENGARKAN SAUADARA-SAUDARA KAMI PKS DI JAKTV

2007-05-27 Terurut Topik L.Meilany
Pak Satriyo,
Begini lo - Sebenernya saya memang kurang suka memfwd. Tapi yg ini kekecualian.
Karena materi yg ditulis G Suryaputra itu substansinya memang BENAR adanya.
Tapi ya mengungkapkannya itu jadi terkesan menarik dramatisasinya itu loh, pake 
innalillahi segala :-)
Selain itu, mengingat PKS lagi jadi primadona diskusian di WM maka saya 
kirimkan 
artikel yg sudah sebulan parkir di inbox saya.
Selain di JakTV; dialog ini juga bisa di dengar di radio DELTA FM- 99.10 khz 
Jakarta acara jam 6- 10 WIB.
Waktu itu harinya lupa; di acara 'Gubernur Kita' Yg menjadi hostnya Wimar 
Witoelar, Effendi Gozali, 
lantas siapa lagi tuh ya; maklum dengernya disambi nyapu :-)
Acara ini memang direlay dari Jak TV kemudian juga direlay radio Trijaya.
Makanya juga saya sertakan e-add G Suryaputra silakan kalo mau di konfirm; atau 
sekaligus ke radionya :-)
Ada webnya.

Kalo mau dengar lagi lanjutan dialognya ; kan ini bergantin antara calon2 yg 
sudah pasti. 
Stel saja radio Delta, harinya saya kurang jelas.
Waktu itu kebetulan dikasih tau temen, 'coba deh dengerin delta' lagi seru2nya.

Dalam hal ini gak ada salah informasi atau apalah seperti yg pak Satriyo 
sampaikan. 
Cagub dan Cawagub dari PKS yg ngomong sendiri. Bukan sekedar tim suksesnya atau 
laporan 'katanya'
Bahkan Pak Adang menambahkan dan meyakinkan tak akan ada perda2 mirip di 
Tangerang yg membatasi 
gerak kaum perempuan. Cawagubnya [ orang PKS betulan] sih cuma diam saja 
sekedar mengamini :-)

salam 
l.meilany
[ katakanygbenarwalaupunmenyakitkan :-)]
  - Original Message - 
  From: satriyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, May 23, 2007 9:02 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw: KETIKA MENDENGARKAN SAUADARA-SAUDARA KAMI 
PKS DI JAKTV


  Mba Mei yang saya hormati, saya setuju dengan apa yang mba sampaikan 
  soal distorsi informasi yang mungkin mudah terjadi dan konsekuensinya 
  mungkin tidak jarang terjadi di saat berkomunikasi, terlebih bila 
  yang terjadi adalah penerusan/forwarding informasi, semacam 'pesan 
  berantai' ... ya mulanya mungkin A, sampai di ujung bisa jadi Z. 
  Tidak beda dengan periwayatan Hadis yang kemudian setelah banyak 
  pemalsuan maka para ulama hadis membuat aturan yang jelas dan jadilah 
  ulumul hadis ...

  Tapi satu hal yang saya tidak pernah lakukan, lepas dari dipercaya 
  atau tidak, karena ini juga masalah kenal tidak kenal dan 
  kredibilitas, saya tidak pernah memanipulasi data. Jadi data yang 
  saya sampaikan ya apa adanya ... That's my word.

  Di thread yang isinya tanggapan dari teman saya buat mas Ary, mba 
  bilang Maka dalam ngobrol dimilis saya selalu berusaha menghindari 
  mengambil data dari 'fwd' dari 'katanya' ... tapi postingan ini 
  adalah forward ... gimana tu mba?

  Buat isi postingan ini, saya kira apa yang mba sampaikan sangat 
  nyambung. Pertanyaan saya adalah, terutama buat penulisnya, apakah ia 
  sadar bahwa dalam komunikasi itu hampir selalu ketika konteksnya 
  adalah forum yang bernuansi politis itu kata-kata yang digunakan 
  tidaklah selalu memiliki makna denotatif? Artinya, bisa saja di sosok 
  pks itu menggunakan kata xxx (saya tdk persis kata apa yang digunakan 
  atau yang dimaksud oleh penulis) tapi tidak berarti bisa diartikan 
  sebagai 'melanggengkan' atau 'membiarkan' suatu kemaksiatan. Yang 
  lebih penting lagi, [1] apakah penulis sudah berusaha husnuzan dan 
  mencari kemungkinan maksud yang ingin disampaikan oleh sosok pks itu, 
  atau [2] apakah penulis sudah berusaha bertabayyun ke pihak yang 
  tepat untuk hal ini, bisa langsung ke penuturnya via partai?

  Saya juga melihat bahwa apa yang menjadi kekhawatiran penulis besar 
  kemungkinan juga dirasakan oleh banyak orang, at least pemirsa acara 
  tersebut, dan ini harus menjadi pembelajaran berharga bagi pks dan 
  siapa saja yang mengatas namakan pks, atau golongan manapun, bahwa 
  pesan yang disampaikan itu harus pas dan tepat sasaran atau akan 
  menjadi kontra produktif bahkan back-fire.

  salam,
  satriyo

  ===

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  
   New Page 1Bagi khususnya warga DKI Jaya, kiriman dari seorang 
  simpatisan PKS
   Salam
   l.meilany
   [bukan PKS bukan warga DKI Jaya]
   
   - Original Message - 
   From: G Suryaputra 
   
   KETIKA MENDENGARKAN SAUADAR-SAUDARA KAMI PKS DI JAKTV
   
   INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUUN . Itu yang pertama saya 
  desahkan ketika mendengar pernyataan saudara2 kita dari Partai 
  Keadilan Sejahtera di JakTV dalam acara Gubernur Kita Kamis 19 April 
  2007 ( yang juga dimuat di www.perspektif.net) , yang tetap akan 
  membiarkan tempat-tempat maksiat seperti panti pijat, pelacuran, 
  tempat minuman keras yang ada di Jakarta . Sebagai seorang muslim, 
  saya tidak bisa mengerti bagaimana jalan fikiran saudara-saudara 
  kita dijajaran partai, sehingga mereka dapat dengan mudah melegalkan 
  tempat2 yang mungkin daharamkan oleh jutaan umat muslim . Saya 
  tidak tahu 

[wanita-muslimah] Algeria's quiet revolution: Gains by women

2007-05-27 Terurut Topik Sunny
http://www.iht.com/articles/2007/05/26/africa/algeria.1-62108.php

  
 
Soumeya Messous has been a traffic officer in Algeria for nine years. (Shawn 
Baldwin for The New York Times) 
Algeria's quiet revolution: Gains by women

By Michael Slackman Published: May 26, 2007



ALGIERS: In this tradition-bound nation scarred by a brutal Islamist-led civil 
war that killed more than 100,000, a quiet revolution is under way: women are 
emerging as an economic and political force unheard of in the rest of the Arab 
world.

Women make up 70 percent of Algeria's lawyers and 60 percent of its judges. 
Women dominate medicine. Increasingly, women contribute more to household 
income than men. Sixty percent of university students are women, university 
researchers say.

In a region where women have a decidedly low public profile, Algerian women are 
visible everywhere. They are starting to drive buses and taxicabs. They pump 
gas and wait on tables.

Although men still hold all of the formal levers of power and women still make 
up only 20 percent of the work force, that is more than twice their share a 
generation ago, and they seem to be taking over the machinery of state as well.

If such a trend continues, said Daho Djerbal, editor and publisher of Naqd, a 
magazine of social criticism and analysis, we will see a new phenomenon where 
our public administration will also be controlled by women.

The change seems to have sneaked up on Algerians who for years have focused 
more on the struggle between a governing party trying to stay in power and 
Islamists trying to take that power.
Those who study the region say they are taken aback by the data but suggest 
that an explanation may lie in the educational system and the labor market.

University studies are no longer viewed as a credible route toward a career or 
economic well-being, so men may well opt out and try to find work or to simply 
leave the country, suggested Hugh Roberts, a historian and the North Africa 
project director of the International Crisis Group.

But for women, he added, university studies get them out of the house and allow 
them to position themselves better in society. The dividend may be social 
rather than in terms of career, he said.

This generation of Algerian women has navigated a path between the secular 
state and the pull of extremist Islam, the two poles of the national crisis of 
recent years.

The women are more religious than in previous generations, and more modern, 
sociologists here said. Women cover their heads and drape their bodies with 
traditional Islamic coverings. They pray. They go to the mosque - and they 
work, often alongside men, once considered taboo.

Sociologists and many working women say that by adopting religion and wearing 
the Islamic head covering called the hijab, women here have in effect freed 
themselves from moral judgments and restrictions imposed by men. Uncovered 
women are rarely seen on the street late at night, but covered women can be 
seen strolling the city after attending the evening prayer at a mosque.

They never criticize me, especially when they see I am wearing the hijab, 
said Denni Fatiha, 44, the first woman to drive a large city bus through the 
narrow, winding roads of Algiers.

The impact has been far-reaching and profound.

In some neighborhoods, for example, birth rates appear to have fallen and class 
sizes in elementary schools have dropped by nearly half. It appears that women 
are delaying marriage to complete their studies, though delayed marriage is 
also a function of high unemployment. In the past, women typically married at 
17 or 18 but they now marry on average at 29, sociologists said.

Fatima Oussedik, a sociologist, said, We in the '60s, we were progressive, but 
we did not achieve what is being achieved by this generation today. Oussedik, 
who works for the Research Center for Applied Economics and Development in 
Algiers, does not wear the hijab and prefers to speak in French.

Researchers here say the change is not driven by demographics; women make up 
only a bit more than half of the population. They said it is driven by desire 
and opportunity.

Algeria's young men reject school and try to earn money as traders in the 
informal sector, selling goods on the street, or they focus on leaving the 
country or just hanging out. There is a whole class of young men referred to as 
hittistes, - the word is a combination of French and Arabic for people who hold 
up walls.

Increasingly, the people here have lost faith in their government, which draws 
its legitimacy from a revolution now more than five decades old, many political 
and social analysts said. In recent parliamentary elections, turnout was low 
and there were 970,000 protest votes - cast by people who intentionally 
destroyed their ballots - nearly as many as the 1.3 million votes cast in 
support of the governing party.

There are regular protests, and riots, all over the country, with people 

[wanita-muslimah] Undangan: Orasi Goenawan Mohamad dan Peluncuran Situs Jurnal Kalam

2007-05-27 Terurut Topik Mohamad Guntur Romli
Salam,
Bagi Anda yang tertarik menghadiri acara ini:
Peluncuran situs Jurnal Kalam, dan pembukaan Pameran  Rupa Kalam, yang 
didahului penyampaian sebuah orasi dari Goenawan Mohamad tentang Mencari 
Estetika Jeda. Acara dilaksanakan di Teater Utan Kayu, Jl. Utan Kayu No 68H, 
Jakarta, Selasa 29 Mei 2007, pukul 19.30 WIB. Pameran akan digelar di Galeri 
Lontar di komplek Komunitas Utan Kayu. 

Terima kasih

-Guntur-Selasa, 29 Mei 2007, 19:30 WIB
   Pembukaan Pameran RUPA KALAM
Sejak mulai terbit pada tahun 1994, Jurnal Kebudayaan Kalam telah menjalankan 
peran sebagai salah satu tempat persemaian dan pertukaran gagasan di Indonesia. 
Selain memuat esai, cerita, dan puisi dari pelbagai penjuru, Kalam pun 
menampung karya rupa, baik sebagai gambar sampul maupun ilustrasi di halaman 
dalam. Setelah lebih dari satu dasawarsa, kini telah terkumpul cukup banyak 
karya rupa yang layak ditengok kembali: sesuatu yang mungkin dapat menawarkan 
kemungkinan lebih lanjut bagi penjelajahan rupa perwajahan jurnal di negeri 
kita. Sembari memamerkan sepilihan karya rupa yang pernah tampil di Kalam, 
peristiwa ini sekaligus merupakan peluncuran situs www.jurnalkalam.org yang 
berniat meneruskan kerja sebagai forum pemikiran dan penciptaan ke ruang maya. 
Dalam acara ini akan disampaikan sebuah orasi oleh Goenawan Mohamad bertajuk 
“Mencari Estetika Jeda”: sebuah upaya menemukan pengalaman estetik dalam ruang 
dan waktu yang terus menjadi tanpa menyelesaikan diri.

www.utankayu.org

   
-
Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware 
protection. 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Ninih Menepis Gosip Cerai

2007-05-27 Terurut Topik Kinantaka
Hehehehe...

Mas, sampeyan mendeskripsikan teh ninih sebegitu detailnya. Seakan2 teh
ninih ada di hadapan saya sambil ngedipin matanya. Tuik...

Btw,
Sampeyan tahu mulusnya teh ninih, emang udah salaman? :))

Kinantaka


On 5/26/07, thegontors [EMAIL PROTECTED] wrote:

   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Flora Pamungkas
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  SEMPAT INGIN PISAH
  Namun Mukhsin yang juga pengasuh Pesantren Kalangsari, Cijulang,
 membenarkan
  putri keduanya (dari 5 bersaudara) itu sempat keceplosan ingin
 berpisah.
  Tepatnya saat Ninih mengabari Aa Gym sudah menikah lagi. Dia mengabari
  lewat telepon dan menangis. Semua itu saya anggap wajar. Wanita
 mana, sih,
  yang tidak sedih mengetahui suaminya menikah lagi?

 Walah, rupanya Teh Ninih sempat kepikir pisah toh? Karunya si Aa kalo
 ditinggal teteh. Kalo Teh Ninih sampe pisah, cowo-cowo pasti pada
 ngantri, sama kayak Maia Ahmad, kalo sampe pisah sama Dani, dijamin
 cowo-cowo bererot daftar.

 Teh Ninih nan rupawan, udah anak tujuh tapi tetap semlohei, kulitnya
 halus. Cewe umur 40-an spt teteh itu lagi matang-matangnya, pesonanya
 mantab seperti Gong Li. Eh, jangan Gong Li deh, ntar dibilang
 contohnya kok non muslim.

 Contohnya Siti Khadijah, waktu dinikahi Rasul usianya juga sama dgn
 Teh Ninih. Mungkin itu sebabnya Rasul tak bisa berpaling ke lain hati;
 karena cantiknya cewe usia 40 berbeda dgn usia 25, matang dan berisi.
 Hm… nyam…nyam, si teteh bikin deg-deg-an aja, aih… aih…

 



[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[wanita-muslimah] Re: Gambaran Indonesia Tanpa Kritik

2007-05-27 Terurut Topik IrwanK
Intermezzo banyak eh dikit ah..

Wassalam,

Irwan.K

--
From:
Date:
Subject: Fwd: Gambaran Indonesia Tanpa Kritik

iseng banget sih ada temen yg nulis beginian hahaha

--- L Teguh Pambudi wrote:

Begini kira-kira jika Indonesia tanpa kritik dan parodi :

1. Pada saat pagi hari tiba dan koran sudah berada di beranda rumah,
ketika membukanya maka hanya tertampang nama koran dan seluruh
halaman berisi iklan kecik tanpa berita apapun.
2. Tiba-tiba semua jenis microphone (handphone, headset, megaphone,
dll) ditarik dari peredaran dan diganti dengan satu jenis microphone
dengan sensor otomatis (kalo ada nada kritik bakalan berbunti
ttttt)
3. Semua saluran teve, tiap detik tiap lokasi hanya menyiarkan
program Cara Efektif Menjadi Bisu
4. Semua perusahaan tanpa terkecuali meliburkan karyawan selama-
lamanya karena manajemen tidak berjalan yang utamanya disebabkan
tidak pernah ada kesimpulan dalam rapat.
5. Setiap anggota keluarga di rumah tiba-tiba wajahnya datar-datar
saja serta tanpa ekspresi, hanya sesekali tertawa kemudian menjadi
kusut karena menahan ungkapan isi hatinya.
6. Angka perceraian menjadi meningkat tajam setiap bulannya karena
tiba-tiba tidak ada dinamika dalam berumahtangga dan anehnya setiap
pengajuan gugatan cerai selalu diisi dengan kalimat : pernikahan
terasa hambar dan tidak ada bedanya jika tidak memiliki pasangan.
7. Kantor-kantor pemerintahan setiap hari diisi dengan pesta pora
karena terbebas dari kritikan apapun dari masyarakat. Namun pesta itu
tetap penuh dengan wajah-wajah yang datar dan tanpa ekspresi.
8. Angka kenakalan remaja meningkat tajam karena tidak pernah ada
kritikan yang mereka terima dari orang tuanya begitu juga sebaliknya
angka kenakalan orang tua turut meningkat tajam.
9. Tiba-tiba penjara semakin sesak dan tidak kuat lagi menampung
tahanan-tahanan baru karena kasus subversif.
10. Semua mahasiswa mengundurkan diri atau dipecat dari kampusnya
karena sudah tidak bisa mengkritisi teori-teori buku akademis dan
hampir pasti sudah tidak bisa menyelesaikan
skripsi/thesis/disertasinya (lhah pada binun mo nulis apaan yak)
11. Tiba-tiba saja di KTP ada tambahan data yakni Spesies dan
sebagian besar terisi Spesies : Malaikat
12. Tiba-tiba saja email ini langsung terhapus sebelum dibaca (kalo
yang ini sih tambahan iseng2 doang..hehe)

aseli bikinan pusan hehe
semoga bermanfaat

Salam

L


[Non-text portions of this message have been removed]