[wanita-muslimah] Re: Trs: [Guyon-Yook] Celana Melorot
Bung Aly Kalau Madinah demikian, bersyukurlah kita bahwa ada masyarakat yg sangat Islami. Tapi yang saya bahas ialah mengapa contoh itu tidak banyak dan barangkali cuma satu2nya. Amerika sebagai suatu fenomena dan pelaku sejarah, sebagai suatu sistem, sebagai kelompok manusia dsb adalah unik sebagaimana kita bangsa Indonesia juga unik. Saya melihat Americaphobia ini rupanya sama dg Islamophobia, yaitu takut dan benci karena tidak kenal. Padahal AS itu banyak jasanya pada kemerdekaan kita. Mereka yg mendesak Belanda utk menyerahkan kedaulatan, mendesak Inggris utk melepaskan jajahan2nya yg lain. Saya berusaha netral karena saya tidak phobia thd siapa2. Boleh saya ulang lagi disini bahwa menurut Zainuddin MZ, da'i kondang itu bahwa ada sunnah Rasul yg belum sering kita dengar, yaitu mengenai rukun masyarakat Islam. Kita hafal kelima rukun Islam dan keenam rukun iman. Tapi apa saja rukun masyarakat Islam yg perlu kita tegakkan? Menurut pak Zainuddin, ada sunnah Rasul yg menyebutkan ada 4 rukun masyarakat Islam: 1. Ilmu 2. Pemimpin yg adil (keadilan) 3. Derma dan zakat orang kaya 4. Do'a bersama ummat. Wah, sampai merinding saya mendengarnya. Karena inilah rupanya salah satu the missing links dalam pemahaman Islam kita. Sekarang kita tanya siapa saja yg menjalankan sunnah Rasul ini dg terbaik? Jawabannya pasti Anda kaget: Amerika Serikat, disusul Eropa dan Jepang. 1. Ilmu, kita bisa lihat universitas terbaik di dunia ada di AS, kemudian Eropa dan Jepang. Pemenang hadiah Nobel dari sana semua. 2. Keadilan diciptakan dg sistem demokrasi dg trias politica di negara2 tsb. Pemimpin yg adil bukan lagi sosok manusia melainkan suatu sistem yg tidak tergantung pada manusia. 3. Sistem pajak baik dan bersih serta derma orang kaya luar biasa di AS, juga Eropa dan Jepang. Waktu Tsunami siapa yg paling banyak membantu? Timur Tengah? 4. Patriotisme sangat kuat. Mereka berdoa atau berjuang bersama dg kemajuan bersama. Negara2 maju lainnya juga sama rukun masyarakatnya dan semua ini adalah sunnah Rasul yg lucunya tidak pernah diajarkan pada kita waktu mengaji. Mengapa? Tentu saja mereka yg mencontoh dan menjalankan sunnah Rasul akan memperoleh berkah dan rahmatNya sedangkan yg tidak, ya tidak lah. Allah Maha Adil. Wassalam, DP --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Dana, Sy tdk menyebut KSA, tapi Kota Madinah.. anda seorang muslim sebaiknya mengunjungi kota Madinah ini..sekalian umroh atau visit dulu lah 1 hari di madinah. Smp sekarang 26 Feb 2008 kota Madinah menjiwai setiap muslim yang mengunjunginya.. Anda akan mengerti mengapa rosulullah hijrah dari Kota mekkah ke Kota Madinah melewati gurun dan gunung bebatuan dikejar2 kaum qurasy...dan Anda akan mengerti org2/rakyat madinah kenapa santun, polisinya santun dibanding kota Mekkah, tdk seperti amrik byk kriminalitas, busana melorot, president usa yg tdk pernah mendegar suara rakyat amrik sendiri termasuk bush.. Di Madinah Anda akan merasakan syariat islam dan kebaikan org2 disana termasuk busana muslim/muslimah.. sangat jauh dengan Amrik.. ke amrik aja susah cari mesjid mana tdk boleh adzan pakai speaker.. kalau peraturan mobil tdk boleh pakai klakson memang sdh di dunia intl dan dikenakan denda.. tapi adzan pakai speaker bisa kena sansi hukum di amrik??? Negara Islam yang masih exsist menerapkan syariat islam dan menghargai non muslim nih saya kasih : Qatar dan Oman. hanya dua negara kerajaan islam ini smp sekarang yang masih tegar dengan syariah islam semoga tdk pudar.. Org2 amrik di qatar maaf hanya sebagai tukang sekuriti aja tdk ada apa2 nya. Negara2 islam yang lain sdh habis dimakan ala demokrasi amrik termasuk KSA kecuali kota Madinah... silahkan berkunjung ke sana... saya kasih tiket balik ke indo kalau gak puas.. tapi kalau sadar saya gak minta apa2 hanya bersyukur semoga Mas Dan dibukakan anugerah Alloh 'petunjuk jalan lurus aamiin. slm, ali Tunjukkan bahwa ada sistem negara yg berbasis syariat Islam yg pernah ada dimuka bumi ini yg memiliki ketegaran sistemik sehingga tidak pernah lapuk oleh sejarah. Kalau ada mari kita berbondong2 pindah ke sana. --- Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf saya pernah tinggal di AS selama 10 tahun dan pandangan saya thd AS bukan dari kelakuan kepala sukunya. Saya termasuk yg tidak menyukai kebijakan Bush, contoh presiden terbodoh. AS memiliki suatu SISTEM yg tidak tergantung pada kepala sukunya. Sistem AS yg demokratis itu jauh lebih memuaskan bagi rakyatnya dari sistem otoriter di banyak negara2 berbasis syariat. Saya belum mendengar adanya negara berbasis syariat yg menyamai tingkat keadilan bagi SEMUA rakyatnya. Keadilan bukan utk the ruling class saja, bukan utk mayoritas tetapi juga harus utk minoritas dan perempuan. Saya belum pernah ke Kerajaan Saudi Arabia tapi saya dengar diskriminasinya thd minoritas
[wanita-muslimah] Re: Turki: Revisi Radikal atas Hadis
Salam, Di BBC, Felix Koerner disebut (hanya) sebagai 'an advisor to the project' ... tapi lain dengan berita dari RadioFreeEurope/RadioLiberty (RFE/RL) di bawah ini ... yang 'tayang' lebih dari 1 th lalu ... Berita usang didaur ulang? Nah apakah persamaan Proyek Ankara besutan 'Ankara School' dan CLDKHI yang dinakhodai Musda Mulia dkk di Indonesia yang mencatut nama Depag itu? Keduanya mendapat sokongan non-muslim yang ingin Islam juga direformasi sebagaimana dulu Katolik direformasi menjadi Protestan, dan sekarang masih berlanjut menjadi aliran Liberla dalam dua badan besar gereja nasrani dunia itu ... Sebagaimana Kakek Rasulullah yang 'menyerahkan' Kabah kepada Pemiliknya, Allah, saat pasukan Kristen Ethiopia bergajah Abrahah akan melumatkannya, maka ummat Islam pun pada titik tertentu hanya bisa menyerahkan Islam kepada Allah yang menjamin akan tetap menjaganya dari korupsi dan akal-akalan mereka yang tidak suka dengan isinya, termasuk terkait juga dengan Hadis Rasulullah. Sebelum itu maka ummat hanya dapat berbuat sebatas kemampuannya yaitu memastikan bahwa pesan-pesan Allah yang langsung muncul dalam Al-Qur'an, dan juga melalui tauladan Rasul dalam Hadis dan Sunnah Beliau, tetap bersih dari rekayasa berbagai pihak dengan beragam alasan dan dukungan penuh dari luar Islam. Allaahu a'lam ... salam, Satriyo Wednesday, November 29, 2006 Turkey: Islamic Reformers Look Back To Future By Jeffrey Donovan (epa) ANKARA, November 29, 2006 (RFE/RL) -- On a dusty road atop a hill in a working-class neighborhood of Ankara, a German Catholic priest meets regularly with Muslim theologians. Together, as friends, they drink tea and debate the meaning of life. Clash of civilizations? Not here. At first glance, Felix Koerner might appear to be an odd ambassador for Islam. Tall, blond, and German, Koerner is a Roman Catholic priest. But he also happens to be a leading authority on a burgeoning theological movement in the Turkish capital that aims to reconcile Islam with modernity. When Arabs ask, 'But can a Turk really be a good Muslim theologian, because he doesn't know Arabic?' Well, they all know Arabic very well, Koerner says. But they shed another light on Islam -- by bringing in [reflections from] Western philosophy, sometimes Christian theology, even. The result, according to Koerner and Turkish theologians and historians interviewed here, is not a distortion of Islam. Rather, it is a deeper view, based on a fuller appreciation of the religion's traditions and literature. The 'Ankara School' Koerner, who has lived here for several years, is a frequent guest of the Theological Faculty of Ankara University. Some of the theologians and historians there make up the so-called Ankara School, an informal group whose mission is to help forge a modern Islam that is also faithful Islamic tradition. Felix Koerner (RFE/RL)At the heart of their work, which has the approval of Turkey's state religious authorities, is a rejection of the literalist reading of the Koran. Some verses in the Koran are [about] war, says Nahide Bozkurt, an Islamic historian who has written a Turkish textbook about the life of the Prophet Muhammad. We can't understand the holy book in a literal way, because the name of the religion is Islam. 'Islam' means peace. Bozkurt is currently working on a project to demonstrate that Islam, by its very nature, rejects violence and terrorism. Some verses in the Koran are [about] war. We can't understand the holy book in a literal way, because the name of the religion is Islam. 'Islam' means peace. She is convinced that Islam's vast literature must be understood in its historical context. Bozkurt also thinks the narratives and biographies of Muhammad that appeared in the centuries after his death in 632 must also be carefully checked for accuracy and seen in their historical setting. Tradition Of Rethinking? But when many Muslims see the Koran as the literal word of God, interpretation can be a tricky business. To prove that rethinking is something traditional is a challenge they also face, which is important for themselves, for their critical friends in the non-Turkish world, but also in their own country, Koerner says. To Mehmet Pacaci, however, rethinking is clearly more traditional than literalism. Pacaci is among the leading theologians of the Ankara School. He also has studied in Germany and read the classics of Christianity and Judaism. He calls Koerner a friend and, together with others, they often meet over tea and debate the meaning of their faiths and ways of interpreting them. To Pacaci, literalism is a modern movement that began in Egypt in the 19th century. He calls it a superficial way of understanding Islam, one that rejects the centuries-old tradition of understanding not only from the Koran but also from the literature that followed Muhammad, as well as the consensus of the
[wanita-muslimah] PESAN-PESAN UNTUK ISTRI - ISTRI
Assalmualaikum, dari milis tetangga mudah2 an bermanfaat Thanks, Ihsan Santosa http://www.solusiberatbadan.com 08128 33 64 55 PESAN-PESAN UNTUK ISTRI - ISTRI Assalamu'alaikum ... artikel bagus untuk para istri dan diketahui pula oleh para suami dan kita semua :) semoga bermanfaat . PESAN-PESAN UNTUK ISTRI - ISTRI Artikel Muslimah - Tuesday, 11 September 2007 dari kafemuslimah Anas berkata, Para Sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam jika menyerahkan seorang wanita kepada suaminya, maka mereka memerintahkan isteri agar berkhidmat kepada suaminya dan memelihara haknya. Ummu Humaid berkata, Para wanita Madinah, jika hendak menyerahkan seorang wanita kepada suaminya, pertama-tama mereka datang kepada 'Aisyah dan memasukkannya di hadapannya, lalu dia meletakkan tangannya di atas kepalanya seraya mendo'a-kannya dan memerintahkannya agar bertakwa kepada Allah serta memenuhi hak suami[1] 'Abdullah bin Ja'far bin Abi Thalib berwasiat kepada puterinya, Janganlah engkau cemburu, sebab itu adalah kunci perceraian, dan janganlah engkau suka mencela, karena hal itu menimbulkan kemurkaan. Bercelaklah, karena hal itu adalah perhiasan paling indah, dan parfum yang paling baik adalah air. Abud Darda' berkata kepada isterinya, Jika engkau melihat-ku marah, maka redakanlah kemarahanku. Jika aku melihatmu marah kepadaku, maka aku meredakanmu. Jika tidak, kita tidak harmonis. Ambillah pemaafan dariku, maka engkau melanggengkan cintaku.Janganlah engkau berbicara dengan keras sepertiku, ketika aku sedang marah. Janganlah menabuhku (untuk memancing kemarahan) seperti engkau menabuh rebana, sekalipun. Sebab, engkau tidak tahu bagaimana orang yang ditinggal pergi Janganlah banyak mengeluh sehingga melenyapkan dayaku Lalu hatiku enggan terhadapmu; sebab hati itu berbolak-balik Sesungguhnya aku melihat cinta dan kebencian dalam hati Jika keduanya berhimpun, maka cinta pasti akan pergi 'Amr bin Hajar, Raja Kindah, meminang Ummu Ayyas binti 'Auf. Ketika dia akan dibawa kepada suaminya, ibunya, Umamah binti al-Haris menemui puterinya lalu berpesan kepadanya dengan suatu pesan yang menjelaskan dasar-dasar kehidupan yang bahagia dan kewajibannya kepada suaminya yang patut menjadi undang-undang bagi semua wanita. Ia berpesan: Wahai puteriku, engkau berpisah dengan suasana yang darinya engkau keluar, dan engkau beralih pada kehidupan yang di dalamnya engkau naik untuk orang yang lalai dan membantu orang yang berakal. Seandainya wanita tidak membutuhkan suami karena kedua orang tuanya masih cukup dan keduanya sangat membutuh-kanya, niscaya akulah orang yang paling tidak membutuhkannya. Tetapi kaum wanita diciptakan untuk laki-laki, dan karena mereka pula laki-laki diciptakan. Wahai puteriku, sesungguhnya engkau berpisah dengan suasana yang darinya engkau keluar dan engkau berganti kehidupan, di dalamnya engkau naik kepada keluarga yang belum engkau kenal dan teman yang engkau belum terbiasa dengannya. Ia dengan ke-kuasaannya menjadi pengawas dan raja atasmu, maka jadilah engkau sebagai abdi, niscaya ia menjadi abdimu pula. Peliharalah untuknya 10 perkara, niscaya ini akan menjadi kekayaan bagimu. Pertama dan kedua, tunduk kepadanya dengan qana'ah (merasa cukup), serta mendengar dan patuh kepadanya. Ketiga dan keempat, memperhatikan mata dan hidungnya. Jangan sampai matanya melihat suatu keburukan darimu, dan jangan sampai mencium darimu kecuali aroma yang paling harum. Kelima dan keenam, memperhatikan tidur dan makannya. Karena terlambat makan akan bergejolak dan menggagalkan tidur itu membuat orang marah. Ketujuh dan kedelapan, menjaga hartanya dan memelihara keluarga dan kerabatnya. Inti perkara berkenaan dengan harta ialah menghargainya dengan baik, sedangkan berkenaan dengan keluarga ialah mengaturnya dengan baik. Kesembilan dan kesepuluh, jangan menentang perintahnya dan jangan menyebarkan rahasianya. Karena jika engkau menyelisihi perintahnya, maka hatinya menjadi kesal dan jika engkau menyebar-kan rahasianya, maka engkau tidak merasa aman terhadap pengkhianatannya. Kemudian janganlah engkau bergembira di hadapannya ketika dia bersedih, dan jangan pula bersedih di hadapannya ketika dia bergembira[ 2] Seseorang menikahkan puterinya dengan keponakannya. Ketika ia hendak membawanya, maka dia berkata kepada ibunya, Perintahkan kepada puterimu agar tidak singgah di kediaman (suaminya) melainkan dalam keadaan telah mandi. Sebab, air itu dapat mencemerlangkan bagian atas dan membersihkan bagian bawah. Dan janganlah ia terlalu sering mencumbuinya. Sebab jika badan lelah, maka hati menjadi lelah. Jangan pula menghalangi syahwatnya, sebab keharmonisan itu terletak dalam kesesuaian. Ketika al-Farafishah bin al-Ahash membawa puterinya, Nailah, kepada Amirul Mukminin 'Utsman bin 'Affan Radhitallahu 'anhu, dan beliau telah menikahinya, maka ayahnya menasihatinya dengan ucapannya, Wahai puteriku, engkau didahulukan atas para wanita dari kaum wanita Quraisy
[wanita-muslimah] Re: Pemerkosa Pantas Dihukum Mati ... tanya ken apa?
Hehehe ... main-nya 'dalem' nih mba Fer! Kebiri itu persisnya bagaimana toh mba? Kalo yang dimaksud adalah mirip female genital mutilation, alias 'menghabisi' bagian utama alat reproduksi, dalam hal ini penis, tentu ekstrem dan lebih 'kejam' dari pembunuhan, ... :-) Kalo mengebiri artinya sekadar memutus saluran fas deferens, tempat lewatnya sperma ke penis, tentu hanya mencegah kehamilan, tapi si empunya 'peralatan' akan tetap bebas dan makin merajalela karena sesuka hati 'investasi' tapi tidak perlu khawatir akan ada bukti DNA karena memang investasinya semu. Ini pun tidak memecahkan masalah ... :-) Hukuman mati dalam kasus perkosaan tentu tidak bisa pukul rata, karena konteks perkosaan pun bisa beragam. Bayangkan ketika tuntatan sebagian kalangan dipenuhi untuk memasukkan perbuatan suami atau istri yang 'memaksa' hubungan badan dengan pasangan (resmi) nya itu dianggap perkosaan, kan langsung TALAK 4 tuh! salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ferona [EMAIL PROTECTED] wrote: Ndak usah dihukum mati-lah.. Bagaimana kalau hukumannya dikebiri aja? Si korban menderita seumur hidup, demikian pula si pemerkosa pun menderita seumur hidup dan menghilangkan kemungkinan si pemerkosa akan mengulangi tindak perkosaannya pada yang lain. Gimana kira2? Bisa bikin jera para pemerkosa dan orang2 yang berniat utk memperkosa ga? Fer! rsa wrote: Mas Irwan, Sebagai sesama lelaki (saya yakin betul sampai saat ini saya masih ber-gen lelaki dan pribadi lelaki) tentu sulit ya bisa mengerti perasaan perempuan, apalagi korban perkosaan. Jadi kalo saya boleh menanggapi pertanyaan ingin tahu anda, kira-kira begini: Bagi yang anti hukuman mati, coba saja rasakan diperkosa! salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK irwank2k6@ wrote: Bagaimana pendapat yang anti hukuman mati, ya? Wassalam, Irwan.K
[wanita-muslimah] Re: Trs: [Guyon-Yook] Celana Melorot
Tambahan, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Dana, Sy tdk menyebut KSA, tapi Kota Madinah.. anda seorang muslim sebaiknya mengunjungi kota Madinah ini..sekalian umroh atau visit dulu lah 1 hari di madinah. Smp sekarang 26 Feb 2008 kota Madinah menjiwai setiap muslim yang mengunjunginya.. Anda akan mengerti mengapa rosulullah hijrah dari Kota mekkah ke Kota Madinah melewati gurun dan gunung bebatuan dikejar2 kaum qurasy...dan Anda akan mengerti org2/rakyat madinah kenapa santun, polisinya santun dibanding kota Mekkah, tdk seperti amrik byk kriminalitas, busana melorot, president usa yg tdk pernah mendegar suara rakyat amrik sendiri termasuk bush.. Di AS ada kota yg aman dan nyaman tanpa harus kunci pintu rumah. Semua saling percaya, dsb. Waktu saya kuliah di Jacksonville, Alabama, saya kaget koq di sana orang percayaan amat sama orang lain. Tapi jeleknya sangat rasis. Dinamika demokrasi AS lebih transparan dari yg Anda ketahui. Dulu saya sampai kaget mendengar bahwa ada anak baru lulus SMA mencalonkan diri jadi walikota suatu kota kecil? Wah tidak ditunjuk presiden ya? Bakat2 ini dihargai. Busana melorot kan cuma soal selera. Kita tidak bisa memaksakan selera pribadi pada orang lain, kecuali memang konsensusnya demikian. Di Eropah lebih gila lagi: di pantai cewek2 tidak ber-BH. Orang Amerika mana berani. Jadi yg di Bali itu kebanyakan orang Eropah. Dapatkah Anda mulai menilai seseorang dari amal solehnya bukan dari simbol agamanya? Di Madinah Anda akan merasakan syariat islam dan kebaikan org2 disana termasuk busana muslim/muslimah.. sangat jauh dengan Amrik.. ke amrik aja susah cari mesjid mana tdk boleh adzan pakai speaker.. kalau peraturan mobil tdk boleh pakai klakson memang sdh di dunia intl dan dikenakan denda.. tapi adzan pakai speaker bisa kena sansi hukum di amrik??? Adzan dg speaker itu dianggap melalukan polusi suara. Ya pasti kena sanksi. Saya tidak menentang adzan dg speaker tapi ya kalau bisa jangan serempak adu besar2an watt dan dilakukan oleh mereka yg tidak terlatih menyerukan adzan dg merdu. Waktu ke Kendari kemarin, saya kagum bahwa adzan hanya berasal dari satu mesjid saja dan dilafazkan dg sangat merdu. Adzan menjadi suatu produk seni. Lain di Jakarta. Wah bukannya khusyuk memuja Tuhan melalui keindahan seni malah menimbulkan polusi suara dan kebisingan. Ini bukan Islam. Negara Islam yang masih exsist menerapkan syariat islam dan menghargai non muslim nih saya kasih : Qatar dan Oman. hanya dua negara kerajaan islam ini smp sekarang yang masih tegar dengan syariah islam semoga tdk pudar.. Org2 amrik di qatar maaf hanya sebagai tukang sekuriti aja tdk ada apa2 nya. Negara2 islam yang lain sdh habis dimakan ala demokrasi amrik termasuk KSA kecuali kota Madinah... silahkan berkunjung ke sana... saya kasih tiket balik ke indo kalau gak puas.. tapi kalau sadar saya gak minta apa2 hanya bersyukur semoga Mas Dan dibukakan anugerah Alloh 'petunjuk jalan lurus aamiin. Yg penting apakah keadilan dan kemakmuran ini bisa dinikmati secara merata dan setara tanpa pilih kasih atau hanya utk orang Arab saja? Setahu saya hak2 kewarganegaran utk orang asing lebih berkurang. Menurut saya hanya di Uni Eropa di mana HAMnya benar2 lebih tegak daripada AS dan Inggris. Oya saya lagi di Jakarta, terimakasih utk tawaran tiketnya. Ke Madinah memang belum sempat, tapi saya pernah ke Maroko, suatu negara gurun pasir juga. Baru saya sadar bahwa budaya Arab nomad adalah basis budaya Arab dimana merupakan konteks budaya pada saat turunnya agama Islam. Kami pernah mengingap di kemah badui tanpa air tanpa kamar mandi. Semua cuci tangan pakai pasir (tayamum). Kita ke sana naik onta selama 2 - 3 jam. Naik unta merupakan suatu pengalaman spritual tersendiri. Ingin sekali saya naik unta dari Mekah ke Madinah. Berapa hari ya? Hanya dg ini kita bisa meresapi perjuangan RasuluLlah waktu harus hijrah. Baiklah, saya hanya ingin mengemukakan bahwa komentar2 saya bukanlah anti-Islam tetapi anti-kejahiliyahan yg berlabel Islam.
[wanita-muslimah] Islamization of Knowledge
In the Name of God, the Beneficent, the Merciful INSTITUTE of ISLAMIC SCIENCES, TECHNOLOGY, and DEVELOPMENT (California. Out-sourced, Hyderabad, India). President: Prof. S. Waqar Ahmed Husaini IISTD: www.islamicscience.org. Books: www.IslamicSciencesBooks.com mail to: [EMAIL PROTECTED] Websites have Action Plans in 5 Languages to Islamize all knowledge and Education Systems; and demonstrate in the Books, English and translations in 4 languages, Islamization of Islamic Natural Social Sciences, Engineering, Laws, etc. English World: Non-Muslims Muslims; Islamic Scholars, Organizations; Others. 19th Safar 1429/ 26th February 2008 Assalamu alaikum... Muslim religious education and culture, their through their curricula and anti-worldism, became in recent centuries increasingly takhsisiyyah (restricted). Modern secular and mixed systems also marginalize Islam, making it irrelevant in mankinds quest for the best in the two worlds. Islam does and must cover every discipline and all areas of the two cultures, ideological and technological. Whoever does not judge by what God has revealed, they are wrong-doers evil-doers Rejectors/non-Muslims ( zalimuun, fasiquun, kafiruun, Quran 5:47, 45, 44 ). Ijtihad is Islamic rationalism and modernization in the light of the Quran and the good example presented in the Sayings and Life of Prophet Muhammad and the Early Centuries in the al-Kharaj and al-Amwal books. Islamization is a duty/fard and an urgent necessity for universal welfare (al-maslahah al-kaffah) since the existing systems have made Muslims incapable of promoting Islam, life, reason, posterity, wealth and honor (al-deen, hayaat, `aql, nasal, maal, `ird). Islam is din al-haq, the system of truth. Hence Islamization assimilates the truths of all systems, including the secular which is, historically and in modern times, partial Islamization. The methodology for Islamization must be based on the Prophets Saying, al-`ilm bit-ta`allum, Knowledge is by Self-Learning. Muslims must pursue it through parallel Self-Studies of Islamic discipline-oriented books and journals, and gradually institutionalize it in all schools and universities through Independent Study Courses, a Second Major or Minor, and new Courses on demand by students. Traditional 'Islamic' and Muslim mixed education systems should be early models for total Islamization, as-silm al-kaffah. Muslims must promote and utilize the secular and mixed education systems world wide, in cooperation with non-Muslims, through freedom of thought, ethnicity, multi-culturalism, and Quranic Arabic language. Such Courses and students research for Term Papers, and Masters and Ph.D. programs, must be used for Islamic and assimilative studies in every discipline. May God Almighty bless our efforts. Wassalam/And Peace be with you Internet Resource Executive [EMAIL PROTECTED] INSTITUTE OF ISLAMIC SCIENCES, TECHNOLOGY DEVELOPMENT, California, USA - Hyderabad , India www.islamicscience.org, www.islamicsciencesbooks.com 'Islamization of Knowledge' - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Poligami kenapa tidak?
Pak Chodjim, Terima kasih tanggapannya. Nuwun sewu juga, pak, tanpa mengurangi rasa hormat saya pada bapak baik dari segi usia dan ilmu, juga pengalaman, tapi saya lihat argumen bapak tidak dilengkapi dengan data yang mendukung. Misalnya, tafsir mana saja dari yang saja sebut sebagai karya ulama salaf dan khalaf itu yang dipaksakan. Artinya, apakah ini sekadar 'perasaan' Bapak saja atau ada dalil yang bisa Bapak sodorkan untuk data di sejumlah tafsir yang Bapak cap dipaksakan itu. Maaf jika ini akan menambah 'beban' Bapak tapi saya kira atmosfir akademis/ilmiah patut diteguhkan di milis tercinta ini, jadi patut untuk menjadi milis rujukan. Masih berkaitan dengan apa yang saya nyatakan di atas, bisakah sekalian Bapak jelaskan maksud Bapak lantaran budaya Timur Tengah itu misoginis alias membenci perempuan? Pertama, referensi Timur Tengah itu jelas mengacu ke konteks kekinian. Saat itu, jika maksud Bapak adalah Jazirah Arab, khususnya wilayah yang sekarang adalah KSA, yang saya tahu disebut dengan Hijaz. Kedua, bukankah dengan datangnya Islam, derajad perempuan menjadi dihormati? Jadi, mohon penjelasan Bapak soal ini, ya. Matur kesuwun sanget. salam, satriyo PS: porsi tanggapan pak Nashruddin sudah saya teruskan ke ybs, dan akan saya sampaikan balasan beliau ... :-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED] wrote: Satriyo: Pak Achmad Chodjim, mohon maaf, setahu saya hampir semua kitab Tafsir, baik karya ulama salaf dan khalaf, membahas poligami islam itu ketika sampai pada Annisa: 3. Apakah menurut Bapak semua Tafsir ini 'salah alamat'? = Mas Satriyo, Saya tidak mengatakan tafsir para ahli salaf dan khalaf itu salah alamat, tapi ya nuwun sewu tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada mereka, pembahasan poligami berdasarkan 4:3 itu dipaksakan. Di ayat itu, poligami sendiri hanya sebagai komplemen saja daripada pembahasan tentang keadilan terhadap anak yatim. Jadi, seharusnya yang menjadi fokus pembahasan dalam ayat itu ialah keadilan terhadap anak-anak yatim terutama yang menyangkut nasib anak yatim perempuan, dan bukan poligaminya. Cobalah baca secara total ayat-ayat pada surah An-Nisa' tersebut, bukankah surah itu ditujukan untuk memberikan perlindungan kepada nasib kaum perempuan? Ini fakta-fakta konkret dari ayat-ayatnya, lho Mas. Bahwa yang diambil hanya 4:3, itu lantaran budaya Timur Tengah itu misoginis alias membenci perempuan. ... Wassalam, chodjim [Non-text portions of this message have been removed]
Balasan: [wanita-muslimah] Re: Poligami kenapa tidak?
Pak Chodjim, si RSA or [EMAIL PROTECTED] ini belagu sekali dia. pake nanya rujukan tafsir klasik yg berbahasa arab gundul itu. kayak bisa baca aja. mana ada tamatan SMu bisa baca kitab kuning. yang lulusan pesantren bertahun2 aja banyak yg gak bisa. emangnya kalau Pak Chodjim sebutkan kamu bisa baca dikasih tahu yg benar kok malah ngeyel. kayak umat yahudi yg diceritakan al qur'an disuruh tuhan menyembelih sapi warna kuning, mereka tanya lagi, kuningnya yg bagaimana? bertanya untuk tidak melakukan. rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Chodjim, Terima kasih tanggapannya. Nuwun sewu juga, pak, tanpa mengurangi rasa hormat saya pada bapak baik dari segi usia dan ilmu, juga pengalaman, tapi saya lihat argumen bapak tidak dilengkapi dengan data yang mendukung. Misalnya, tafsir mana saja dari yang saja sebut sebagai karya ulama salaf dan khalaf itu yang dipaksakan. Artinya, apakah ini sekadar 'perasaan' Bapak saja atau ada dalil yang bisa Bapak sodorkan untuk data di sejumlah tafsir yang Bapak cap dipaksakan itu. Maaf jika ini akan menambah 'beban' Bapak tapi saya kira atmosfir akademis/ilmiah patut diteguhkan di milis tercinta ini, jadi patut untuk menjadi milis rujukan. Masih berkaitan dengan apa yang saya nyatakan di atas, bisakah sekalian Bapak jelaskan maksud Bapak lantaran budaya Timur Tengah itu misoginis alias membenci perempuan? Pertama, referensi Timur Tengah itu jelas mengacu ke konteks kekinian. Saat itu, jika maksud Bapak adalah Jazirah Arab, khususnya wilayah yang sekarang adalah KSA, yang saya tahu disebut dengan Hijaz. Kedua, bukankah dengan datangnya Islam, derajad perempuan menjadi dihormati? Jadi, mohon penjelasan Bapak soal ini, ya. Matur kesuwun sanget. salam, satriyo PS: porsi tanggapan pak Nashruddin sudah saya teruskan ke ybs, dan akan saya sampaikan balasan beliau ... :-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED] wrote: Satriyo: Pak Achmad Chodjim, mohon maaf, setahu saya hampir semua kitab Tafsir, baik karya ulama salaf dan khalaf, membahas poligami islam itu ketika sampai pada Annisa: 3. Apakah menurut Bapak semua Tafsir ini 'salah alamat'? = Mas Satriyo, Saya tidak mengatakan tafsir para ahli salaf dan khalaf itu salah alamat, tapi ya nuwun sewu tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada mereka, pembahasan poligami berdasarkan 4:3 itu dipaksakan. Di ayat itu, poligami sendiri hanya sebagai komplemen saja daripada pembahasan tentang keadilan terhadap anak yatim. Jadi, seharusnya yang menjadi fokus pembahasan dalam ayat itu ialah keadilan terhadap anak-anak yatim terutama yang menyangkut nasib anak yatim perempuan, dan bukan poligaminya. Cobalah baca secara total ayat-ayat pada surah An-Nisa' tersebut, bukankah surah itu ditujukan untuk memberikan perlindungan kepada nasib kaum perempuan? Ini fakta-fakta konkret dari ayat-ayatnya, lho Mas. Bahwa yang diambil hanya 4:3, itu lantaran budaya Timur Tengah itu misoginis alias membenci perempuan. ... Wassalam, chodjim [Non-text portions of this message have been removed] - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] 10 Alasan
10 ALASAN UNTUK TIDAK MEMAKAI JILBAB Oleh : Dr. Huwayda Ismaeel (Diterjemahkan dari artikel berbahasa Inggris) ALASAN I : Saya belum benar-benar yakin akan fungsi/kegunaan jilbab Kami kemudian menanyakan dua pertanyaan kepada saudari ini. Pertama apakah ia benar-benar percaya dan mengakui kebenaran agama Islam? Dengan alami ia berkata: Ya, sambil kemudian mengucap Laa Ilaa ha Illallah ! Yang menunjukkan ia taat pada aqidahnya dan Muhammadan rasullullah ! Yang menyatakan ia taat pada syariahnya. Dengan begitu ia yakin akan Islam beserta seluruh hukumnya. Kedua, kami menanyakan Bukankah memakai jilbab termasuk hukum dalam Islam? Apabila saudari ini jujur dan dan tulus dalam ke-Islamannya, ia akan berkata: Ya, itu adalah sebagian dari hukum Islam yang tertera di Al-Quran suci dan merupakan sunnah Rasulullah SAWW yang suci. Jadi kesimpulannya disini, apabila saudari ini percaya akan Islam dan meyakininya, mengapa ia tidak melaksanakan hukum dan perintahnya? ALASAN II : Saya yakin akan pentingnya jilbab namun Ibu saya melarangnya, dan apabila saya melanggar ibu, saya akan masuk neraka. Yang telah menjawab hal ini adalah ciptaan Allah Azza wa Jalla termulia, Rasulullah SAWW dalam nasihatnya yang sangat bijaksana: Tiada kepatuhan kepada suatu ciptaan diatas kepatuhan kepada Allah SWT. (Ahmad) Sesungguhnya, status orangtua dalam Islam, menempati posisi yang sangat tinggi dan terhormat. Dalam sebuah ayat disebutkan: æóÇÚúÈõÏõæÇ Çááøóåó æóáóÇ ÊõÔúÑößõæÇ Èöåö ÔóíúÆðÇ æóÈöÇáúæóÇáöÏóíúäö ÅöÍúÓóÇäðÇ Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan- Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang Ibu Bapak . (QS. An-Nisa:36). Kepatuhan terhadap orangtua tidak terbatas kecuali dalam satu aspek, yaitu apabila berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah SWT. Allah berfirman: æóÅöäú ÌóÇåóÏóÇßó Úóáì Ãóäú ÊõÔúÑößó Èöí ãóÇ áóíúÓó áóßó Èöåö Úöáúãñ ÝóáóÇ ÊõØöÚúåõãóÇ æóÕóÇÍöÈúåõãóÇ Ýöí ÇáÏøõäúíóÇ ãóÚúÑõæÝðÇ dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikutikeduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik (QS. Luqman : 15) Berbuat tidak patuh terhadap orangtua dalam menjalani perintah Allah SWT tidak menyebabkan kita dapat berbuat seenaknya terhadap mereka. Kita tetap harus hormat dan menyayangi mereka sepenuhnya. Allah berfirman di ayat yang sama, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik. Kesimpulannya, bagaimana mungkin kamu mematuhi ibumu namun melanggar Allah SWT yang menciptakan kamu dan ibumu. ALASAN III : Posisi dan lingkungan saya tidak membolehkan saya memakai jilbab. Saudari ini mungkin satu diantara dua tipe: dia tulus dan jujur, atau sebaliknya, ia seorang penipu yang mengatas namakan lingkungan pekerjaannya untuk tidak memakai jilbab. Kita akan memulai dengan menjawab tipe dia adalah wanita yang tulus dan jujur. Apakahanda tidak tidak menyadari saudariku tersayang, bahwa wanita muslim tidak diperbolehkan untuk meninggalkan rumah tanpa menutupi auratnya dengan hijab dan adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk mengetahuinya? Apabila engkau, saudariku, menghabiskan banyak waktu dan tenagamu untuk melakukan dan mempelajari berbagai macam hal di dunia ini, bagaimana mungkin engkau dapat sedemikian cerobohnya untuk tidak mempelajari hal-hal yang akan menyelamatkanmu dari kemarahan Allah dan kematianmu? Bukankah Allah SWT telah berfirman: ÝóÇÓúÃóáõæÇ Ãóåúáó ÇáÐøößúÑö Åöäú ßõäúÊõãú áóÇ ÊóÚúáóãõæäó Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui (QS An-Nahl : 43). Belajarlah untuk mengetahui hikmah menutup auratmu. Apabila kau harus keluar rumahmu, tutupilah auratmu dengan jilbab, carilah kesenangan Allah SWT daripada kesenangan syetan. Karena kejahatan dapat berawal dari pemandangan yang memabukkan dari seorang wanita. Saudariku tersayang!?, apabila kau benar-benar jujur dan tulus dalam menjalani sesuatu dan berusaha, kau akan menemukan ribuan tangan kebaikan siap membantumu, dan Allah SWT akan membuat segala permasalahan mudah untukmu. Bukankah Allah SWT telah berfirman : æóãóäú íóÊøóÞö Çááøóåó íóÌúÚóáú áóåõ ãóÎúÑóÌðÇ æóíóÑúÒõÞúåõ ãöäú ÍóíúËõ áóÇ íóÍúÊóÓöÈõ Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS. AtTalaq :2-3). Kedudukan dan kehormatan adalah sesuatu yang ditentukan oleh Allah SWT. Dan tidak bergantung pada kemewahan pakaian yang kita kenakan, warna yang mencolok, dan mengikuti trend yang sedang berlaku. Kehormatan dan kedudukan lebih kepada bersikap patuh pada Allah SWT dan Rasul-Nya SAW, dan bergantung pada hukum Allah SWT yang murni. Dengarkanlah kalimat Allah : ÃóßúÑóãóßõãú ÚöäúÏó Çááøóåö ÃóÊúÞóÇßõãú Åöäøó Çááøóåó Úóáöíãñ ÎóÈöíÑñ sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu (QS. Al-Hujurat:13) Kesimpulannya,
[wanita-muslimah] Mengatur Pemakaian Busana Muslim
http://www.ranesi.nl/tema/jendelaantarbangsa/ siapa_berhak_tentukan_burka Mengatur Pemakaian Busana Muslim Junito Drias 25-02-2008 Pemerintah Belanda tidak jadi membuat undang-undang melarang burka dan nikab. Sebagai gantinya, Den Haag menempuh cara lain. Yaitu mendorong agar lembaga-lembaga, seperti perusahaan angkutan umum, badan pendidikan hingga institusi negara, mengadakan peraturan sendiri membatasi pemakaian busana muslim tersebut. Sebenarnya siapa yang berhak mengatur pemakaian burka atau nikab: negara, dewan agama, atau si pengguna? Burka dan nikab sendiri jarang ditemui di Belanda. Busana muslimah lain, jilbab, lebih sering terlihat. Karena itu cenderung isu politik ketimbang kenyataan, ujar pakar Islam Karel Steenbrink. Masalah berawal dari seorang muslimah, peserta sekolah guru taman kanak-kanak, dilarang mengenakan busana yang menutupi seluruh tubuh dan wajah tersebut. Alasannya menghambat komunikasi dengan anak-anak kecil. Karena dilarang, sang muslimah mengajukan kasus itu ke pengadilan. Pengadilan kemudian memutuskan ia boleh melanjutkan kuliah sekalipun mengenakan nikab. Namun, bila kelak mengajar, ia harus memakai baju biasa. Sebuah keputusan kompromistis, ujar Steenbrink. Fobia Islam Sebenarnya di balik ide-ide pelarangan ada semacam ketakutan. Fobia Islam, begitu pakar Islam itu menegaskan. Media memupuk rasa takut sejak serangan teror 11 September 2001, lalu diperparah mereka yang berkepentingan. Muncul anggapan, Islamisasi terjadi di Eropa, termasuk Belanda. Kecemasan dimanfaatkan tokoh politik kanan untuk membesarkan partai mereka. Karel Steenbrink melihat situasi ini mirip Indonesia. Hanya yang terjadi sebaliknya. Kelompok pembela Islam sering mengatakan Islam di Indonesia terancam kristenisasi! urainya. Ketakutan-ketakutan tersebut pada gilirannya mendorong negara campur tangan. Misalnya wacana pelarangan burka atau nikab di Belanda ataupun peraturan- peraturan daerah di Indonesia yang kian berbau hukum agama. Peran penguasa dalam urusan-urusan keagamaan juga dibenarkan Dewi Candraningrum, peneliti Islam di Jerman. Itu kembali ke ruang sosio- politik dan budaya di mana Islam itu besar, pasti penguasa sudah tahu dong mana tafsiran yang akan dimainkan, ujarnya. Penguasa tiran jelas memilih tafsir yang membenci tubuh perempuan. Dewi menyanggah tudingan Islam membatasi hak perempuan. Pro perempuan Al-Quran mencatat peristiwa di mana terjadi perjuangan kesetaraan gender. Dikisahkan Nabi Muhammad melarang orang mengubur bayi perempuan, karena banyak keyakinan pada masa tersebut bahwa punya anak perempuan itu aib. Ia juga yang pertama kali mengubah kebijakan warisan terhadap anak perempuan. Awalnya anak perempuan dianggap bukan bibit unggul, tidak bisa menopang ekonomi keluarga, sehingga tidak layak mendapat warisan. Pada jaman Nabi Muhammad sistem warisan diubah dan anak perempuan juga punya hak waris. Pada jaman itu sangat revolusioner, Dia sangat pro perempuan, tapi memang setelah Nabi Muhammad wafat, kemudian setelah empat khalifah tidak ada, berlangsung pengambilalihan kekuasaan. Di situ mulai terjadi politisasi terhadap tubuh perempuan, kata Dewi. Menurut peneliti Islam tersebut, perempuanlah pada akhirnya berhak menentukan yang terbaik bagi dirinya sendiri. Jadi bukan negara ataupun para agamawan. Pilihan busana muslim itu ada di tangan perempuan. Kalau perempuan menggunakan jilbab sekarang itu berbeda maknanya dengan dulu. Kalau sekarang sebagai politik identitas, sebagai alat resistensi, sebagai alat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, mereka punya hak untuk itu. Tapi untuk nikab atau cadar(burka, red) saya tidak setuju, peneliti Islam Dewi Candraningrum menjelaskan.
[wanita-muslimah] Re: PESAN-PESAN UNTUK ISTRI - ISTRI
Supaya imbang, pesan2 untuk suami-suaminya maa ? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IHSAN SANTOSA [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalmualaikum, dari milis tetangga mudah2 an bermanfaat Thanks, Ihsan Santosa http://www.solusiberatbadan.com 08128 33 64 55 PESAN-PESAN UNTUK ISTRI - ISTRI Assalamu'alaikum ... artikel bagus untuk para istri dan diketahui pula oleh para suami dan kita semua :) semoga bermanfaat . PESAN-PESAN UNTUK ISTRI - ISTRI Artikel Muslimah - Tuesday, 11 September 2007 dari kafemuslimah Anas berkata, Para Sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam jika menyerahkan seorang wanita kepada suaminya, maka mereka memerintahkan isteri agar berkhidmat kepada suaminya dan memelihara haknya. Ummu Humaid berkata, Para wanita Madinah, jika hendak menyerahkan seorang wanita kepada suaminya, pertama-tama mereka datang kepada 'Aisyah dan memasukkannya di hadapannya, lalu dia meletakkan tangannya di atas kepalanya seraya mendo'a-kannya dan memerintahkannya agar bertakwa kepada Allah serta memenuhi hak suami[1] 'Abdullah bin Ja'far bin Abi Thalib berwasiat kepada puterinya, Janganlah engkau cemburu, sebab itu adalah kunci perceraian, dan janganlah engkau suka mencela, karena hal itu menimbulkan kemurkaan. Bercelaklah, karena hal itu adalah perhiasan paling indah, dan parfum yang paling baik adalah air. Abud Darda' berkata kepada isterinya, Jika engkau melihat-ku marah, maka redakanlah kemarahanku. Jika aku melihatmu marah kepadaku, maka aku meredakanmu. Jika tidak, kita tidak harmonis. Ambillah pemaafan dariku, maka engkau melanggengkan cintaku.Janganlah engkau berbicara dengan keras sepertiku, ketika aku sedang marah. Janganlah menabuhku (untuk memancing kemarahan) seperti engkau menabuh rebana, sekalipun. Sebab, engkau tidak tahu bagaimana orang yang ditinggal pergi Janganlah banyak mengeluh sehingga melenyapkan dayaku Lalu hatiku enggan terhadapmu; sebab hati itu berbolak-balik Sesungguhnya aku melihat cinta dan kebencian dalam hati Jika keduanya berhimpun, maka cinta pasti akan pergi 'Amr bin Hajar, Raja Kindah, meminang Ummu Ayyas binti 'Auf. Ketika dia akan dibawa kepada suaminya, ibunya, Umamah binti al- Haris menemui puterinya lalu berpesan kepadanya dengan suatu pesan yang menjelaskan dasar-dasar kehidupan yang bahagia dan kewajibannya kepada suaminya yang patut menjadi undang-undang bagi semua wanita. Ia berpesan: Wahai puteriku, engkau berpisah dengan suasana yang darinya engkau keluar, dan engkau beralih pada kehidupan yang di dalamnya engkau naik untuk orang yang lalai dan membantu orang yang berakal. Seandainya wanita tidak membutuhkan suami karena kedua orang tuanya masih cukup dan keduanya sangat membutuh-kanya, niscaya akulah orang yang paling tidak membutuhkannya. Tetapi kaum wanita diciptakan untuk laki-laki, dan karena mereka pula laki-laki diciptakan. Wahai puteriku, sesungguhnya engkau berpisah dengan suasana yang darinya engkau keluar dan engkau berganti kehidupan, di dalamnya engkau naik kepada keluarga yang belum engkau kenal dan teman yang engkau belum terbiasa dengannya. Ia dengan ke-kuasaannya menjadi pengawas dan raja atasmu, maka jadilah engkau sebagai abdi, niscaya ia menjadi abdimu pula. Peliharalah untuknya 10 perkara, niscaya ini akan menjadi kekayaan bagimu. Pertama dan kedua, tunduk kepadanya dengan qana'ah (merasa cukup), serta mendengar dan patuh kepadanya. Ketiga dan keempat, memperhatikan mata dan hidungnya. Jangan sampai matanya melihat suatu keburukan darimu, dan jangan sampai mencium darimu kecuali aroma yang paling harum. Kelima dan keenam, memperhatikan tidur dan makannya. Karena terlambat makan akan bergejolak dan menggagalkan tidur itu membuat orang marah. Ketujuh dan kedelapan, menjaga hartanya dan memelihara keluarga dan kerabatnya. Inti perkara berkenaan dengan harta ialah menghargainya dengan baik, sedangkan berkenaan dengan keluarga ialah mengaturnya dengan baik. Kesembilan dan kesepuluh, jangan menentang perintahnya dan jangan menyebarkan rahasianya. Karena jika engkau menyelisihi perintahnya, maka hatinya menjadi kesal dan jika engkau menyebar-kan rahasianya, maka engkau tidak merasa aman terhadap pengkhianatannya. Kemudian janganlah engkau bergembira di hadapannya ketika dia bersedih, dan jangan pula bersedih di hadapannya ketika dia bergembira[ 2] Seseorang menikahkan puterinya dengan keponakannya. Ketika ia hendak membawanya, maka dia berkata kepada ibunya, Perintahkan kepada puterimu agar tidak singgah di kediaman (suaminya) melainkan dalam keadaan telah mandi. Sebab, air itu dapat mencemerlangkan bagian atas dan membersihkan bagian bawah. Dan janganlah ia terlalu sering mencumbuinya. Sebab jika badan lelah, maka hati menjadi lelah. Jangan pula menghalangi syahwatnya, sebab keharmonisan itu terletak dalam kesesuaian. Ketika al-Farafishah bin al-Ahash membawa puterinya, Nailah, kepada
[wanita-muslimah] 17 Tahun Gendong Suami Pergi Mengajar
17 Tahun Gendong Suami Pergi Mengajar Sabtu, 23 Pebruari 2008 Seorang istri berjuang membantu suaminya seorang guru yang lumpuh dengan cara menggendong menuju tempat mengajar selama lebih dari 17 tahun Hidayatullah.com Du Chanyun adalah seorang guru di kampung Dakou kota Liushan, tepatnya di pedalaman pegunungan Tuniu. Chanyun adalah tumpuan harapan dari 500 KK yang tersebar di kampung Dakou. Tahun 1981, setelah lulus SMA, ketika itu usianya 19 tahun, Chanyun memutuskan menjadi seorang guru SD di kampung Dakou. Pria asal kampung Nancao, Provinsi Henan ini adalah seorang guru yang gigih. Selama sepuluh tahun, setiap bulan dia hanya memperoleh gaji guru sebesar RB. 6.5 (atau sekitar Rp. 7.000,-). Suatu hari, di tahun 1990, bencana datang menimpanya. Saat itu adalah musim panas. Hujan badai membasahi ruangan kelas sekolahnya. Biasanya, di liburan musim panas, orang-orang di kampung itu mengumpulkan uang untuk memperbaiki sekolah, Du Chanyun begitu bersemangat bekerja, kehujanan pun tetap kerja memindahkan batu, seluruh badan basah kuyup. Akhirnya pada suatu hari, dia jatuh sakit, sakit berat karena kehujanan dan capek. Sayangnya, setelah sembuh ia mendapatkan tubuhnya dia sudah tidak mampu dibuat berdiri lagi. Tubuh sisi kirinya tidak dapat digerakkan. Meski begitu, ia khawatir, mengajar akan menjadi sebuah mimpi yang jauh baginya. Istrinya, Li Zhengjie merasakan isi hati sang suami. Untuk menentramkannya, Li mengatakan, Kamu jangan kuatir, kamu tidak bisa jalan, sampai panggung pun saya akan menggendongmu, demikian ujar wanita dari kampung yang buta huruf ini. Menopang Suami Tak urung, Li memikul tanggung jawab keluarga. Setiap hari, ia harus menggendong suaminya menjadi seorang guru dari rumah sampai sekolah yang jaraknya 6 mil. Sejak 1 September 1990, jadwal hidup Li seperti ini. Setiap hari mulai pagi-pagi, Li Zhengjie bangun menanak nasi, membangunkan 4 anggota keluarganya dan menyiapkan mereka makanan. Setelah makan, ia harus menggendong suaminya berangkat mengajar. Di sepanjang jalan, Li meraba, merangkak jatuh bangun sampai tiba di sekolah. Di sekolah, Li menempatkan suaminya di kursi lalu menitip pesan ke beberapa murid yang agak besar lantas bergesa-gesa pulang. Maklum, di rumah masih ada sawah yang menunggunya untuk dikerjakan. Sejak memikul tanggung jawab mengendong suaminya, ada dua hal yang paling dia takuti adalah musim panas dan musim dingin. Rumah Du Chanyun berada pada Barat Selatan sekolah, walaupun jarak dari rumahnya ke sekolah hanya 3 mil, namun tidak ada jalan lain, selain dari jalan tikus, dengan batu-batuan yang berserakan, ranting- ranting pohon, sungai kecil. Pada suatu hari di musim panas, saat itu, baru saja turun hujan lebat, Li Zhengjie seperti hari biasa menggendong suaminya berangkat. Air sungai saat itu melimpah menutup batu injakkan kakinya. Li Zhengjie sudah hati-hati meraba-raba batu pijakan, namun tidak disangka ia tergelincir. Arus sungai yang deras menghanyutkan mereka sampai 10 meter lebih. Untung tertahan oleh ranting pohon yang melintang di hulu sungai. Setelah lebih kurang setengah jam, ayahnya yang merasa khawatir akhirnya datang mencari, mereka ditarik, anak dan menantunya baru berhasil diselamatkan. Li lolos dari ancaman maut. Dalam beberapa tahun ini, Li Zhengjie terus menggendong suaminya. Entah sudah berapa kali ia jatuh bangun. Pernah suaminya jatuh di posisi bawah. Kadang-kadang Li Zhengjie jatuh di posisi bawah. Suatu hari Li Zhengjie punya akal, setiap jatuh dia berusaha duluan menjatuhkan tubuhnya yang kekar menahan batu yang mengganjal. Li Zhengjie telah berjuang membantu suaminya siang dan malam. Ia bekerja keras dan capek. Sang suami, melihat dengan jelas perjuangan istrinya itu. Hati Du Chanyun merasa iba. Pada tahun 1993, Du Chanyun memulai rencana buruk agar sang istri meninggalkannya.Ia tak ini sang istri menderita. Untuk mencapai tujuan ini, dia mengubah karakternya, sengaja ia mencari gara-gara untuk bertengkar. Du Chanyun, mulai memakinya. Tentu saja Li Zhengjie merasa tertekan. Setelah 2 kali ribut besar, mereka sungguh-sungguh akan bercerai. Di hari perceraian yang ditunggu, Li Zhengjie menggendong suaminya naik sepeda. Ia sangat berhati-hati mendorong suaminya ke kelurahan setempat. Semua orang sangat mengenal sepasang suami-istri yang dikenal akrab ini. Begitu melihat tampang keduanya, semua orang makin gembira. Saya tidak pernah melihat wanita menggendong suaminya ke lurah minta cerai, kalian pulang saja, ujar pihak kelurahan. Setelah keributan minta perceraian tenang kembali, Li Zhengjie hanya mengucapkan sepatah kata pada suaminya. Walaupun nanti kamu tidak bisa bangun lagi, saya juga akan menggendong kamu sampai tua. Tidak Bolos Mengajar Kondisi di sekolah tempat Du Chanyun mengajar sangat parah. Meski demikian, kedua pasang suami istri bisa memberikan pendidikan yang baik buat anak-anak. Di sekolah itu, pendidikan sangat kurang bik. Tidak ada alat
Balasan: [wanita-muslimah] Re: Poligami kenapa tidak?
Bu Nonie Marlini, Terima kasih tanggapannya. Alhamdulillah, saya yang lulusan PTN ini masih ditanggapi oleh sosok spt anda. Sekalian koreksi, dan menambahkan bahwa saya sudah lulus TK, SD, SMP dan SMU juga loohh ... hehehe. Atau bocoran/bisikan ke anda salah ya, hanya bilang saya lulusan SMU? :-) Perkenalkan, spt tertera di tiap akhir postingan saya, nama saya adalah Satriyo. Siapa tahu anda sulit melihat 'ke bawah' jadi luput melihat nama saya yang konon katanya sulit diketik dng mudah ... :-) Wah, nampaknya hampir bisa dipastikan, dari kata-katanya, anda rupanya 'sewot' ya dengan diskusi saya dan pak Chodjim, sampai lupa etika kesantunan memberi salam dan nama ... :-) Santai saja Bu, toh memang apa yang saya sampaikan ini saya tujukan ke pak Chodjim yang konsekuensinya mungkin saja buat sebagian teman member yang tidak nyambung. Anda member lama? Kalo iya coba deh cek lagi, bahwa meminta data ini (apapun datanya) bukan sesuatu yang serata merta bisa dan layak diberi titel 'belagu' ... sekali, dua kali atau berkali-kali ... :-) Lagi pula, Bu, saya kan memang sudah jelaskan, bahwa niat saya adalah mengembangkan format diskusi yang matang, bertanggung jawab dan akademis/ilmiah, tidak 'asal mangap' saja (meminjam kata-kata khas member vokal di milis kita ini) ... jadi jelas ada proses pembelajaran. Soal membaca kitab, apakah memang jelas sec eksplisit yang saya maksud itu kitab kuning? Coba anda cek lagi. Saya mengacu kepada kitab Tafsir, dan saya kira Pak Chodjim tentu mengerti. Dan setahu saya sudah cukup banyak kitab tafsir ini yang sudah diterjemahkan jadi cukup mudah dikutip di sini. Nah jika itu kitab kuning, justru malah sulit, karena kitab kuning yang saya tahu menggunakan aksara Arab karena memang menggunakan bahasa Arab. Tapi tentu anda tahu ini kan Bu? :-) Wah, semoga saya bukan yahudi tulen ya yang suka berbantah-bantahan tanpa ilmu dan rujukan yang jelas, tanpa tanggung-jawab karena memutar balik fakta termasuk isi kitab ... naudzubillah! Sekali lagi, terima kasih atas tanggapan dan masukan serta nasihatnya Bu. salam hormat, satriyo http://peaceman.multiply.com --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, noni marlini [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Chodjim, si RSA or [EMAIL PROTECTED] ini belagu sekali dia. pake nanya rujukan tafsir klasik yg berbahasa arab gundul itu. kayak bisa baca aja. mana ada tamatan SMu bisa baca kitab kuning. yang lulusan pesantren bertahun2 aja banyak yg gak bisa. emangnya kalau Pak Chodjim sebutkan kamu bisa baca dikasih tahu yg benar kok malah ngeyel. kayak umat yahudi yg diceritakan al qur'an disuruh tuhan menyembelih sapi warna kuning, mereka tanya lagi, kuningnya yg bagaimana? bertanya untuk tidak melakukan. rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Chodjim, Terima kasih tanggapannya. Nuwun sewu juga, pak, tanpa mengurangi rasa hormat saya pada bapak baik dari segi usia dan ilmu, juga pengalaman, tapi saya lihat argumen bapak tidak dilengkapi dengan data yang mendukung. Misalnya, tafsir mana saja dari yang saja sebut sebagai karya ulama salaf dan khalaf itu yang dipaksakan. Artinya, apakah ini sekadar 'perasaan' Bapak saja atau ada dalil yang bisa Bapak sodorkan untuk data di sejumlah tafsir yang Bapak cap dipaksakan itu. Maaf jika ini akan menambah 'beban' Bapak tapi saya kira atmosfir akademis/ilmiah patut diteguhkan di milis tercinta ini, jadi patut untuk menjadi milis rujukan. Masih berkaitan dengan apa yang saya nyatakan di atas, bisakah sekalian Bapak jelaskan maksud Bapak lantaran budaya Timur Tengah itu misoginis alias membenci perempuan? Pertama, referensi Timur Tengah itu jelas mengacu ke konteks kekinian. Saat itu, jika maksud Bapak adalah Jazirah Arab, khususnya wilayah yang sekarang adalah KSA, yang saya tahu disebut dengan Hijaz. Kedua, bukankah dengan datangnya Islam, derajad perempuan menjadi dihormati? Jadi, mohon penjelasan Bapak soal ini, ya. Matur kesuwun sanget. salam, satriyo PS: porsi tanggapan pak Nashruddin sudah saya teruskan ke ybs, dan akan saya sampaikan balasan beliau ... :-)
Re: [wanita-muslimah] Re: PESAN-PESAN UNTUK ISTRI - ISTRI
Pesan untuk suami hanya satu: - sampaikanlah pesan-pesan berikut kepada istri(atau istri-istri)mu. :-) salam, 2008/2/27 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]: Supaya imbang, pesan2 untuk suami-suaminya maa ? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IHSAN SANTOSA [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalmualaikum, dari milis tetangga mudah2 an bermanfaat Thanks, Ihsan Santosa http://www.solusiberatbadan.com 08128 33 64 55 PESAN-PESAN UNTUK ISTRI - ISTRI Assalamu'alaikum ... artikel bagus untuk para istri dan diketahui pula oleh para suami dan kita semua :) semoga bermanfaat . PESAN-PESAN UNTUK ISTRI - ISTRI Artikel Muslimah - Tuesday, 11 September 2007 dari kafemuslimah
[wanita-muslimah] Ghibah vs Fitnah Meilany ... : Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya....
mba Mei, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Menurut yg saya tahu Ffitnah itu ngomongin sesuatu ygt bersifat menuduh tapi tidak terjadi, mengada ada: = mba benar. Kalo ghibah itu artinya ngegosip, bergunjing. Ngomongin sesuatu yg memang benar terjadi. Tapi terus2-an dibahas. = yang saya tahu, mba, ghibah adalah membicarakan orang atas kebenaran tentang dirinya (maksudnya bukan Fitnah) tapi orang yang bersangkutan tidak suka hal yang benar itu dibicarakan. Misalnya, buat sementara perempuan, soal umur, atau kecantikannya, atau sec umum buat suami-istri, soal sejarah asmara atau kehidupan rumah- tangga, santapan khas infotainment lah ... demikian yang saya tahu dari sebuah riwayat. maaf belum sempat cek sanad (rantai periwayatan)dan matan-nya (isi/redaksi-nya). jadi, jelas mengapa saya bersikap tegas, dan ga masalah mau dicap sewot atau apa, toh kebenaran sering nyelekit, karena saya tahu, sebagai manusia normal, bahwa ada hal-hal yang benar tapi tidak suka itu dibicarakan orang lain. di sini saya akal sehat dan empati saja dengan orang-orang yang dicatut oleh masarcon ... apa saya salah memakai akal sehat dan berusaha empati? bagaimana dengan pertanyaan saya yang ini mba: PS: (ada yang luput) Jadi Agama itu tidak di dunia nyata (mau infotenmen, kek, atau apa) ya mba? salam, (dik) satriyo :-)) Salam, l.meilany - Original Message - From: lasykar5 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, February 23, 2008 8:24 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya Jadi menurut mba Mei, ghibah itu oke-oke saja, dengan alur perpikir/logika yang mba sampaikan ini? Hanya karena apa, every one else melakukannya? Dalam Islam (maaf ya kalo gatel ga bawa-bawa Agama atau Tuhan) ghibah, apalagi fitnah jelas tidak boleh. Jadi bingung juga saya, kapan Agama boleh kita pakai, kapan 'kata orang' atau 'mencontoh perilaku kebanyakan orang' boleh dijadikan dalil melakukan sesuatu yang jelas dilarang Agama/Tuhan. Mohon maaf ya kalo saya tidak bisa sambil lalu, apalagi santai menanggapi ini ... Mohon masukannya, supaya tidak masuk kelompok yang mudah dan gemar di-ghibah-i ... :-) salam, satriyo PS: (ada yang luput) Jadi Agama itu tidak di dunia nyata (mau infotenmen, kek, atau apa) ya mba? 2008/2/24 L.Meilany [EMAIL PROTECTED]: Nimbrung: 1. Di urusan agama memng gak boleh berghibah. Tapi didunia nyata /kehidupan tayangan infotainment, gosip bahkan menduduki rating tertinggi u pemasukkan iklan. 2. Ngomongin pribadi seseorang apalagi jika ia pesohor/public figure, merupakan cermin untuk pembelajaran - diambil saripati/hikmahnya [ begitulah seharusnya disikapi ] Misalnya saja peristiwa poligaminya aa Gym banyak yg tulisan2, puisi yg justru dipahami sebagai tindakan aa Gym yg tak bisa memegang kata2, lain di mulut lain diprakteknya. Alasannya tentu banyak, sayangnya para pelaku seperti yg ditulis Pak Arcon sering tak sadar atau sering gak mau tahu. Mereka selalu merasa benar, tanpa mendengar pendapat orang lain. Perkara, materi ghibah menurut saya memang harus disimpan rapat2. Tapi jika pelakunya adalah 'tokoh' yg ditokohkan, segala persoalan pribadi bermanfaat untuk khalayak. Tokoh, ulama, pimpinan adalah panutan bagi masyarakat, jika perilakunya menyimpang dari tatanan kebanyakan orang pada umumnya masa sih gak boleh diomongin? Mereka kan juga manusia yg ada salah, khilafnya. :-)) Salam l.meilany - Original Message - From: rsa
[wanita-muslimah] Re: Poligami kenapa tidak?
Pak Chodjim, Maaf ni, saya juga ingin mencoba menanggapi balasan Bapak kepada pak Nashruddin ...: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED] wrote: Satriyo: Pak Achmad Chodjim, mohon maaf, setahu saya hampir semua kitab Tafsir, baik karya ulama salaf dan khalaf, membahas poligami islam itu ketika sampai pada Annisa: 3. Apakah menurut Bapak semua Tafsir ini 'salah alamat'? = Mas Satriyo, Saya tidak mengatakan tafsir para ahli salaf dan khalaf itu salah alamat, tapi ya nuwun sewu tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada mereka, pembahasan poligami berdasarkan 4:3 itu dipaksakan. Di ayat itu, poligami sendiri hanya sebagai komplemen saja daripada pembahasan tentang keadilan terhadap anak yatim. Jadi, seharusnya yang menjadi fokus pembahasan dalam ayat itu ialah keadilan terhadap anak-anak yatim terutama yang menyangkut nasib anak yatim perempuan, dan bukan poligaminya. Cobalah baca secara total ayat-ayat pada surah An-Nisa' tersebut, bukankah surah itu ditujukan untuk memberikan perlindungan kepada nasib kaum perempuan? Ini fakta-fakta konkret dari ayat-ayatnya, lho Mas. Bahwa yang diambil hanya 4:3, itu lantaran budaya Timur Tengah itu misoginis alias membenci perempuan. Nah, sekarang cobalah cara Sdr. Nashruddin dalam memberikan tanggapan, kan terasa sekali dipaksakan. Periksa tanggapa pertama, beliau menulis Apa qur'an-nya lain kali, dengan qur'an yg kita pakai? Bagaimana seseorang menanggapi suatu diskusi yang sudah diterakan ayatnya dengan pembukaan seperti itu? == Mohon maaf, Pak, saya kira tanggapan spt ini wajar saja karena ini berarti menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam melihat hal yang sama. Jadi sah-sah saja jika Bapak juga, misalnya, menyatakan hal yang sama. Karena toh yang dimaksud adalah 'mengapa hal yang jelas bisa dilihat berbeda.' Begitu. Tapi saya kira ini bukan fokus pembahasan ... jadi cukup sekian saja untuk ini. Kedua, bagaimana ayat yang dipotong atau disambung bisa tetap sama maknanya? Dalil apa yang digunakan untuk itu? Bagaimana kalau yang saya potong cuma ujung ayat wa in khiftum allaa ta'dilu fa waahidatan yang berarti bila kamu takut tidak akan berbuat adil, maka nikahilah SATU saja. == Saya tidak akan men-jubir-i pak Nashruddin, tapi bisa jadi maksudnya tentu 'memotong' bukan membuang melainkan hanya melihat bagian tertentu dari ayat, dan ini artinya tetap melihat keseluruhan ayat. Sekali lagi ini menurut saya. Jadi sekiranya for argument sake kita setuju dengan pemotongan Bapak di atas, tentu yang akan jadi pertanyaan adalah 'apa konteks' potongan ayatnya? Tentu harus melihat keseluruhan ayat. Jadi model potong memotong ini ternyata tidak bisa sembarangan ya Pak. Jadi ingat kutipan ayat 'plural', yaitu QS 2:62 yang dilepas (dipotong) dari keseluruhan isi Al-Quran, apalagi memotongnya dengan bersembunyi dibalik nama ulama sekadar untuk memastikan bahwa bukan ybs yang disalahkan, tapi ulama yang tafsirannya dicatut itu yang disalahkan ... :-) Pertanyaan saya pada Sdr. Nashruddin, siapa yang menjamin takut tidak akan berbuat adil lalu yang berpoligami pasti bertindak adil? Perangkat apakah yang digunakan untuk mengendalikan nafsu liar di balik justifikasi terhadap ayat? == Saya kira tidak ada bagian dari tanggapan pak Nashruddin seperti yang Bapak tafsirkan itu. Atau saya yang memang kurang jeli 'menafsirkan' pernyataan beliau? Tapi itu kembali ke bagaimana Bapak memandang pernyataan seseorang saya kira. Jadi wajar saja saya kira melihat betapa 'jauh' Bapak bisa menafsirkan tulisan orang, sehingga dalam menafsirkan ayat atau bahkan menafsirkan tafsir ulama juga bisa jadi berbeda. Allaahu a'lam ... Sekali lagi, saya kira, ini bukan bagian diskusi utama kita. Mengapa orang-orang menghilangkan ayat lanjutannya, bukankah mengimani satu ayat dan mengkafiri sebagian ayat itu dilarang dalam agama Islam? Coba baca penutup ayat dzaalika adna allaa ta'uuluu, yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat aniaya. Apa yang dimaksud dengan tindakan yang lebih dekat untuk tidak berbuat aniaya? Poligaminyakah atau perintah menikahi SATU perempuan saja meskipun itu budak, yang dimaksud oleh ujung ayat QS 4:3 ini? == Benar! Mengingkari sebagian ayat itu KAFIR. Tapi apakah memang demikian konteksnya untuk pembahasan kita ini, Pak? Apakah ini tidak menunjukkan kembali cara bapak menafsirkan pernyataan atau sikap orang lain soal QS 4:3 ini? Jadi untuk menjawab pertanyaan bapak di alinea ini, saya kira perlu bapak tunjukkan adanya tafsir yang berperilaku seperti yang Bapak klaim ini, spt di email saya sebelum ini ... atau sulit untuk menjawabnya. Sekian dulu, agar tidak lari dari fokus. == Ya sekian dulu. Tapi ko Bapak menambah dengan masalah baru ya? Coba lihat: [1] Dus, dalam hal ini kita tidak perlu lari ke kesempurnaan Islam atau menganggap orang lain lebih tahu dari Rasulullah. == lari dari
[wanita-muslimah] Re: Trs: [Guyon-Yook] Celana Melorot
Tuan Dana, Tolong baca lagi dengan seksama tanggapan saya jadi jelas opini saya tentang hal ini. Sayang jika anda mengabaikan himbauan ini dan hanya skimming atau scanning saja dan seolah dengan itu sudah jelas apa yang saya utarakan. Jelas terlihat dari tanggapan Tuan, Tuan tidak berusaha memahami isi tanggapan saya. Sekian dulu. Terima kasih, Tuan. salam, Satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Satriyo Memang betul sih demokrasi di AS sebagai yg pertama dan terkuat tetapi dalam perjalanan sejarahnya cuma baik bagi para bule itu saja. Dalam era abad ke 21 ini yg lebih baik implementasi demokrasinya adalah Uni Eropa, bagi saya. Ini contoh nyata. Kalau saya disuruh pilih di Uni Eropa atau di KSA yg mending UE dong. Kalau disuruh pilih KSA dan Indonesia, ya mending Indonesia dong. Yg ssya perjuangkan ialah jangan sampai Indonesia jadi KSA tapi lebih jadi Uni Eropa dimana kesetaraan dan HAM sangat terjaga. Oleh karena itu saya heran koq ada yg mau menjadikan Indonesia spt KSA. Uni Eropa tidak berpaham neo-liberalis spt AS dan Inggris jadi lebih OK. Setahu saya penerapan negara syariat yg terbaik waktu itu ada di Spanyol. Apakah pernah ada yg sebaik itu dalam perjalanan sejarah Islam di tempat lainnya pasca RasuluLlah? Tolong kasih tahu. Yg pasti saya sih ogah tinggal di negara yg memiliki prinsip diskriminasi struktural spt KSA. Kalau Anda lebih cocok dg sistem itu silahkan pindah ke sana. Kalau perlu saya beliin tiket pesswat satu arah tidak pulang pergi. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lasykar5 efikoe@ wrote: Pak Dan, Pernah 10 th tinggal di AS? So, what? Lha wong yang tinggal lebih lama dari sampeyan saja masih bingung melihat fenomena di negeri AS ini ko sampeyan merasa lebih tahu toh (lihat saja tumpukan buku berisi analisis politik dan kemasyarakatan oleh warga tulen AS tentang negerinya selama ini!)? Tanya tuh keadilan ala Demokrasi AS versi Dana Pamilih buat mereka yang 'dizalimi' selama ini, baik dari segi ras (afro-amerika dan KKK), agama (anti-islam), etnisitas (indian yang jutaan mati dibantai), dll. Anda yang pernah di AS 10 th sedikitnya tentu melihatlah hal-hal ini, setidaknya dari tangan kedua (bisa cerita orang, atau berita) jika tidak pernah dengan mata kepala sendiri (krn tdk mungkin lagi mencari kasus KKK yang linching orang 'negro' atau sepasukan tentara kavaleri AS membantai orang indian amerika di perkemahan mereka!) Sampai sini saja, jelas terlihat anda sudah buta mata dalam membandingkan policy pemerintahan AS dan KSA. Eh, sudah pernah tinggal berapa lama di KSA sehingga merasa pantas membandingkan perikehidupan antar AS dan KSA? Soal demokrasi a la AS, tidak usah terlalu muluk lah, Pak Dan. Kalo memang SISTEM bekerja, mengapa juga ada presiden Amerika yang (berusaha) dibunuh? Mulai dari Abe (Abraham Lincoln) yang notabene harusnya masih merasakan demokrasi 'khas' AS yang masih belum terlalu 'gado-gado' isi warga negaranya, yang menjadi tumbal pertarungan antara yang pro dan kontra BUDAK (apakah ada peristiwa sama di KSA?), hingga JFK (yang masih misterius seputar penembakannya ini) dan terakhir Reagan. Who's next? Mungkin Obama jika dia ternyata sec 'ajaib' bisa jadi the first Afro-American #1! Bukan mendoakan lho, meski Obama kafir, tapi sekadar puny logic saja, berdasar 'mulusnya' SISTEM demokrasi di AS! Dan jangan melulu one sided lah Boss, hanya demokrasi seputar pemilihan presiden, tapi tidak holistik. Tidak anda lihat, hasil karya demokrasi AS di penjuru dunia, mulai dari vietnam hingga sekarang iraq? Apanya yang demokrasi? Bagaimana dengan Guantanamo? Pasti Anda akan bilang: Ah itu kan Bush, bukan murni demokrasi AS! What a joke! Bush IS THE SYSTEM, man! Tentu sampe ada personifikasi SISTEM lain yang menggantikan posisi Bush ini! Anda bilang demokrasi yang sekarang ini mendunia dimulai dari AS? Baca lagi deh buku sejarahnya! FYI, teman saya yang asli amrik, alies bule totok, pernah masuk lingkaran dalam politik amrik via gereja (dulu dia minister, sekarang dah 'tobat'), demokrasi AS itu berasal dari prinsip ajaran Protestanism. Kalo tidak mengapa sedemikian prejudice 'SISTEM' di AS terhadap white catholics? Rata-rata #1 AS kan Protestan bukan? Jadi tidak usah malu-malu lah mengatakan bahwa sebenarnya AS itu negara agama, hanya balutannya saja yang halus jadi sulit buat yang awam dan ST (sok tahu) untuk bisa aware alias ngeh! Jelas sulit lah ketika mereka teriak 'demokarasi' sementara negara memakai sekulerisme, mana klop! Last but not least, dengan bersikap kritis atas demokrasi dan sistem pemerintahan serta kemasyarakatan di AS, tidak berarti saya memihak KSA! No way! KSA adalah contoh 'buruk' pelaksanaan syariat oleh segelintir orang yang merasa mewarisi hak berkuasa dengan berbagi antara mereka yang merasa sebagai
Re: [wanita-muslimah] Re: Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali
Nimbrung juga ah: Siapa bilang Harry Potter tidak penting? Tidak penting menurut siapa? Bukankah HP adalah salah satu fenomena tersendiri di dunia penulisan/fiksi/sastra kontemporer ...? Hehehe ... kadang ketika kita tidak bisa atau tidak terbiasa berpikir dan berinterkasi pluralistik-global, semua jadi hanya menurut kita, tidak tahu apa kata yang lain ... :-) salam, satriyo :-) 2008/2/26 L.Meilany [EMAIL PROTECTED]: Nimbrung : Menurut saya nggak semua bedah buku/disertasi harus mengundang penulisnya. Kecuali kalo materinya menyangkut hal2 yg prinsip. Misal, agama, perundangan, kesehatan, pokoknya ada inovasi terobosan itu memang seharusnya dihadirkan. Diundang kalo diluar kota dibayarin transport, dikasih biaya akomodasi, dikasih uang lelah. Paling gak daripada yg membedah saling debat kusir, kan sumbernya [ yg bikin gara2] itu yg lebih bisa kasih penjelasan, apalagi kalo orangnya masih hidup, sehat selamat sejahtera ngapain juga dicuekin, kan lebih baik diundang, daripada nanti menimbulkan fitnah Kalo cuma bedah buku Harry Potter sih kan nggak perlu2 amat ngundang JK Rowling misalnya. Kan itu cuma kisah fiksi :-)) salam, l.meilany - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Sunday, February 24, 2008 12:20 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali Keliatannya kebanyakan temen WM berpendapat bahwa diskusi bedah buku/disertasi adalah dengan menghadirkan penulisnya (konsekuensinya, kalau nggak hadir, berarti diskusi itu tertunda). Jadi mungkin mba Ning berbesar hati menghubungi INSIST dengan melangsungkan pendapat temen2 di WM ini, tentang krusialnya menghadirkan penulis buku. Demi menjaga silaturahmi, dan kecintaan kepada Allah dan Rasulnya (artinya mentaati persyaratan akademis yang tinggi etikanya). salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Mba Noni, Seingat saya, dari bedah buku yang saya hadiri di kampus, penulis bukunya hadir selain beberapa orang pembedah bukunya baik yang pro maupun yang kontra. Dengan cara itu memang adil dan adil itu bukannya salah satu petunjuk agama yang harus dilakukan untuk berbagai hal dalam hidup kita? Dalam kasus bedah buku seperti yang diposting mba Ning, penulisnya masih hidup dan tinggal di Jakarta juga ya? Saya sependapat juga jika sebaiknya penulisnya diundang dan bedah buku dilakukan di tempat yang netral. salam Aisha - From : Noni Marlini Wah, salah paham lagi. Tidak ada yg mengatakan membedah buku tanpa dihadiri penulisnya, apalagi hanya pihak yg kontra saja adalah ghibah. Tidak ada yg mengatakan itu, hanya saja menurut saya bedah buku seperti itu tidak adil. karena tidak memberikan kesempatan bagi penulisnya mempertahankan pikirannya atau karya akademiknya yg telah ditulis dengan susah payah. Karena itu, bedah buku yg dinilai kontroversial, sebaiknya menghadirkan dua pihak; yg pro dan kontra, juga penulisnya. selain itu, dilaksanakan di lokasi yg netral. misalkan, di kampus atau hotel, atau restoran, etc. ini alamat email Mas Dr Moqshit Ghozali, [EMAIL PROTECTED] kebetulan beliau juga satu milis dengan saya di milis tetangga. semoga bermanfaat dan bedah disertasinya mencerahkan, bukan menularkan kebencian [Non-text portions of this message have been removed] -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Trs: [Hukum-Online] Senjata Rahasia Obama
Saya hanya meneruskan email saja.apabila ada tanggapan mohon di tujukan ke pengirim aslinya. Thanks, Ihsan Santosa http://www.solusiberatbadan.com 08128 33 64 55 - Pesan Diteruskan Dari: Ferry [EMAIL PROTECTED] Kepada: [EMAIL PROTECTED] Terkirim: Rabu, 27 Febuari, 2008 9:25:12 Topik: Fw: [Hukum-Online] Senjata Rahasia Obama - Original Message - From: abu fajar To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 25, 2008 2:38 AM Subject: [Hukum-Online] Senjata Rahasia Obama Maya Soetoro, Senjata Rahasia Barack Obama Oleh A Jafar M. Sidik Jakarta (ANTARA News) - Sepanjang sejarah pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), baru sekarang nama Indonesia sangat kerap disebut oleh media massa setempat. Selasa (5/2), nama Indonesia disebut lagi secara luas setelah Barack Obama menang dalam pemungutan suara pemilih Partai Demokrat di Indonesia, kaukus suara di luar negeri yang sekarang menjadi salah satu yang amat menarik untuk diberitakan. Barack Obama-lah, calon Presiden AS dari Partai Demokrat, yang membuat Indonesia tiba-tiba begitu dekat dengan AS. Keterikatan Obama dan Indonesia bahkan lebih pekat dari yang diperkirakan setelah pemberitaan mengenai peran dan identitas adik perempuannya yang berdarah Jawa, Indonesia, Maya Soetoro Ng, semakin luas. Sebelumnya, orang Indonesia lebih mengenal Obama hanya sebagai seorang AS yang menghabiskan sebagian masa kecilnya di Indonesia. Kini, pengetahuan itu bertambah dengan kepopuleran Maya Soetoro. Ayah kandung Obama yang bernama Barack Hussein Obama adalah seorang Afrika berkewargnegaraan Kenya, sedangkan ayah kandung Maya adalah Lolo Soetoro, pria Jawa Timur tulen. Baik ayah kandung maupun ayah tiri Obama menganut keyakinan Islam. Obama dan Maya beribu sama, seorang perempuan kulit putih bernama Stanley Ann Dunham. Selama ini orang AS mengenal Michelle Obama, istri Obama, sebagai orang kuat di balik kampanye kecalonpresidenan dan karir politik Obama. Tapi, setelah kampanye itu memasuki babak terpanasnya, orang AS mulai ingin mengenal lebih dekat sosok Obama, terutama keluarganya. (selain Michelle) ada dua lagi senjata rahasia Barack Obama, yakni kakak perempuannya Auma Obama dan adik perempuannya Maya Soetoro Ng, tulis Amy Argetsinger dan Roxanne Roberts dari Washington Post (22/1). Kedua wartawati The Post itu menyebutkan, aset politik terbesar Obama adalah tradisi multikultur yang ada dalam keluarganya. Tradisi itu dikembangkan oleh para perempuan di sekitar Obama, mulai ibunya sampai Maya Soetoro. Begitu besarnya peran perempuan terhadap Obama tercermin dari perangai dan sikapnya yang lembut. Hampir semua orang terdekatnya adalah perempuan. Lima perempuan menjadi kekuatan inti pribadi Barack Obama, yaitu Michelle, ibundanya yang almarhum, sang nenek, Maya, dan Auma. Keluarga Obama yang unik, karena berkomposisi ras warna-warni, sungguh menarik perhatian banyak orang di AS. Auma adalah asli keturunan Kenya. Ibunda Auma adalah istri pertama dari Barack Obama Sr. Sedangkan, Maya, membawa darah campuran Asia (Jawa, Indonesia). Saudara-saudara Obama yang lain hidup tenteram di Iowa, New Hampshire, dan jauh dari publikasi media, sehingga menyembunyikan keunikan keluarga Obama yang sesungguhnya merangsang apresiasi publik AS itu.. Meski berbeda ayah, mereka selalu berdekatan dan berkomunikasi sangat rekat, khususnya hubungan antara Maya dengan Obama. Sampai sekarang Maya yang tumbuh besar bersama Obama di Indonesia dan Hawaii tetap mengenang masa kecil yang indah bersama sang abang. Berjam-jam ngobrol di telepon, menjadi tempat berkeluhkesah tatkala dibelit frustasi dan dirundung bingung, atau sebagai pelindung yang kadang terkesan protektif. Dia membantuku menentukan pilihan, kata Maya kepada Chicago Sun Times edisi 9 September 2007. Maya yang sering dikira orang Latin atau hispanik itu sekarang telah menjadi istri pria Kanada keturunan Cina, Konrad Ng. Mereka dikarunia anak perempuan berusia 3 tahun bernama Suhaila. Maya memeroleh gelar PhD dari Universitas Hawaii, dan sekarang mengajar pada sebuah sekolah di Honolulu, sedangkan suaminya adalah PhD ilmu politik yang aktif dalam kampanye kepresidenan Obama. Apakah anda akan berkampanye untuk kakak anda? tanya wartawati New York Times, Deborah Solomon, dalam satu wawancara dengam Maya pada 20 Januari 2008. Maya menjawab antusiastis, Ya. Di bemper mobil ku ada stiker bertuliskan, `1-20-09. End of an Error` (Akhir bagi Kekeliruan), kata Maya. Kombinasi angka 1-20-09 merujuk pada waktu pelaksanaan pemungutan suara untuk pemilihan Presiden AS pada 20 Januari 2009, sedangkan maksud kalimat akhir dari kekeliruan adalah bahwa kemenangan si abang menjadi Presiden AS akan mengakhiri kekeliruan bangsa AS, karena telah memilih rezim yang salah. Bersama para selebritis top, seperti Robert de Niro dan Oprah Winfrey, Maya kini aktif berkampanye bagi pencalonan Obama sebagai kandidat Presiden AS
[wanita-muslimah] Re: Turki: Revisi Radikal atas Hadis
Untuk memberikan gambaran sedikit lebih jauh tentang Islam di Turki, berikut yang ada di situs BBC New ol ... (http://news.bbc.co.uk/2/hi/talking_point/3192647.stm) Semoga bermanfaat. salam, satriyo Islam in Turkey: Odd one out By Roger Hardy BBC Islamic affairs analyst Turkey's modern history makes it virtually unique in the Muslim world. When the modern Turkish republic was born in 1923, its founding father Mustafa Kemal Ataturk pushed through what was arguably the most radical programme of secularisation ever attempted in any Muslim society, before or since. Ataturk believed secular nationalism was an essential hallmark of modernity and progress. But in Turkey today the tensions between religion and state are all too apparent. Polarisation Turks are culturally and historically Muslim. They live in a predominantly Muslim region. It is as hard to imagine Turkey without Islam as to think of Istanbul without its famous skyline of mosques and minarets. Secularists see the headscarf as a provocative political symbol Yet the country is polarised between, on the one hand, pious (and sometimes politically active) Muslims and, on the other, the secular urban elite, which includes the powerful military. One sign of this polarisation is the periodic controversy over how women should dress. Muslim women argue that wearing a headscarf is a human right and a religious duty. Secularists see the headscarf as a provocative political symbol, and have managed to get it banned from universities, state schools and government ministries. Islamists vs the generals Since the 1970s there have been a series of Muslim political parties, the latest of which, Justice and Development, came to power with a big majority last year. The military view the current prime minister, Recep Tayyip Erdogan, as an Islamist in disguise. They have bitter memories of the country's first Islamist prime minister, Necmettin Erbakan, whom they forced from power in 1997 after only a year in office. Attitudes to Islam colour the way the European Union sees Turkey's aspirations for membership Justice and Development reject the Islamist label. They say they accept the secular state, and claim to be Muslim Democrats rather like Europe's Christian Democrats. But the issue of religion refuses to go away, and is a visible or invisible factor in both domestic and foreign policy. Between East and West Attitudes to Islam colour the way the European Union sees Turkey's aspirations for membership, even though European politicians seldom mention it out loud. Under the EU's official criteria, the country must meet certain political and economic requirements, such as improving human rights. But lurking in the background is the cultural question. Is the EU, in reality, a Christian club? Or is it conceivable that a Muslim country, already a Nato member, could one day become a member? In its foreign relations, Turkey tries to face both ways. Wealthy Muslim states such as Saudi Arabia are important trading partners. But this does not stop the Turks having an important (if low-key) military partnership with Israel. Optimists see Turkey as a model for other Muslim societies - a pro- Western state, practising multi-party democracy, which has turned its back on Muslim radicalism. Others believe the Turks have yet to resolve a deep-seated crisis of identity. What do you think? Send us your comments using the form at the bottom of the page. Your comments: Turkey is a good example of what a Muslim country should be H.Mufti, Turkey I am a Muslim and have been living in Turkey for seven years. I find that it is the most moderate and comfortable Muslim country to live in. You can go to the bar or to the mosque, it is your choice. You can wear bikini on the beach or a headscarf in the street, no one will hold a stick to force you to pray or to fast in Ramadan (as in some Muslim countries). It is only when Muslims recognize each other's rights and freedoms that the Islamic world would really prosper and advance. Yes Turkey is a good example of what a Muslim country should be. H.Mufti, Turkey I went to Istanbul again this spring, the first time after 9 years. The difference was considerable. Girls in school uniforms, a common thing in 1994, have nearly disappeared from the streets, almost a third of women do now wear a headscarf. While turkey gave the impression of a lively Mediterranean country during my last stay, there was something new and quiet. Xenia, Austria Turkey will not have a great future as long it is continues oppressing it's own people as well as Islam. Democracy is absent in Turkey. Nima, USA People need to be a little more realistic in their praise of the Turkish Republic Sina Yousefi, USA If you are going to praise Turkey, don't do so because it supports the U.S. and Israel. I think Turkey's model of secular democracy has created
[wanita-muslimah] Re: PESAN-PESAN UNTUK ISTRI - ISTRI
Mas Ihsan, Rupanya 'muslimah' kita cukup assertive untuk lebih dulu dengan Wanita-Muslimah dan KafeMuslimah ... jadi kesannya ko kalo berusaha menyusul dengan Laki2-Muslimin atau KafeMuslimin jadi spt ngekor ...! hehehe salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Supaya imbang, pesan2 untuk suami-suaminya maa ? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IHSAN SANTOSA ihsanclbt@ wrote: Assalmualaikum, dari milis tetangga mudah2 an bermanfaat Thanks, Ihsan Santosa http://www.solusiberatbadan.com 08128 33 64 55 PESAN-PESAN UNTUK ISTRI - ISTRI Assalamu'alaikum ... artikel bagus untuk para istri dan diketahui pula oleh para suami dan kita semua :) semoga bermanfaat . PESAN-PESAN UNTUK ISTRI - ISTRI Artikel Muslimah - Tuesday, 11 September 2007 dari kafemuslimah ... Oleh Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin Abdir Razzaq [Disalin dari kitab Isyratun Nisaa Minal Alif Ilal Yaa, Edisi Indonesia Panduan Lengkap Nikah Dari A Sampai Z, Penulis Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin Abdir Razzaq, Penterjemah Ahmad Saikhu, Penerbit Pustaka Ibnu Katsair]
[wanita-muslimah] Mintalah Pengetahuan Surgawi !!.
Mintalah Pengetahuan Surgawi. Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani qs Lefke Cyprus, 4 Oktober 2007 Audhu bi-llahi mina shaitani rajim, Bismillahir Rahmanir Rahim! ( Sheikh Nazim Adil qs melaksanakan Dzikr pendek) Bismillahir Rahmanir Rahim, Bismillahir Rahmanir Rahim Ma sha Allah! Meded, ya Sultanu-l Awliya! Meded, ya Rijalallah! As-salamu alaikum, ibadu rahman, bagi saudara2, yang memohon agar Tuhan merasa senang kepada mereka!. Kita disini bukan untuk mengejar Dunia !. Kamu sudah memiliki Dunia, kalian kesini membutuhkan sesuatu... yang barangkali agak sulit untuk menerangkan kebutuhan itu. Tapi pasti itu adalah sesuatu ada dalam dirimu, yang mendorong, yang menarikmu untuk datang kesini. Selamat datang kepada kalian semua!. Saudara Salahuddin ada kejadian apa di Ibiza ?. Ada kejadian apa yang membuatmu datang kesini ?. Ini adalah majelis kebersamaan. Saya tidak mengklaim bahwa saya paham tentang sesuatu. Yang saya tahu adalah hamba-hamba terbaik Allah swt yang menuntun saya. Mengirim diri saya kesini dan memberi nasihat kepada orang2 yang datang kesini. Bahkan saya katakan saya tidak tahu apa yang akan saya katakan . Namun para pendatang itu menimpali; Kami tahu bahwa Mawlana tidak tahu, namun kami akan menghubungkan hati kami dengan hati Mawlana, karena dari hati Mawlana lah akan keluar nasihat2 !. Kami ingin bertaut dengan hatimu Mawlana, itu yang terpenting !. Kami mentautkan diri kepada Mawlana. Apabila kami hanya mendekatkan tubuh kami, Mawlana tidak akan bicara !. Namun apabila kami membuka hati kami, dan mendekat kepada dirimu, Mawlana akan mengetahui isi hati kami, dan sebaliknya, maka kami akan memperoleh pengetahuan tentang sesuatu . Dan Mawlana mengatakan; Aku doakan agar pertemuan ini merupakan pertemuan yang suci!. Saya sedang menggunakan teleskop sekarang ini, kadang-kadang saya menggunakan untuk melihat, memandang dan mengamati. Yes Sir! Subhanallahi-l Aliyu-l Adhim !. Ketika hati kita sedang dipenuhi dengan hal-hal dunia, maka sambungan spiritual hati kita akan terputus Pertautkan hatimu dengan hatiku!. Mina-l qalbi ila-l qalbi sabila...dari hati ke hati. Ada banyak cara sambungan atau hubungan. Kalian katakan, hubungan bisa dilakukan dengan menggunakan handphone ini misalnya. Tapi itu tidak tersambung secara spiritual seperti yang saya maksudkan. Ketika kamu sedang melihat, hatimu tidak tersambung dengan apa yang kamu lihat, suatu benda misalnya. Namun hubungan lewat handphone itu, kamu bisa mencapai siapapun baik di Timur maupun di Barat!. Sekarang hal ini sudah dianggap sangat sederhana, sudah dianggap kejadian biasa !. Semua orang ketika menggunakan handphone nya, sudah tidak berpikir; Bagaimana instrumen ini bisa bicara?. Bagaimana saya bisa mendengar?. Bagaimana suaraku dari sini bisa didengar di Timur Jauh dan di Barat Jauh?. Tidak lagi jadi pikiran !. Sekarang hal itu dianggap biasa saja. Dan sekarang saya diminta untuk bicara dalam saluran tersebut!. Mereka membuat begitu banyak saluran. Allah Yang Maha Suci memiliki saluran istimewa, tidak ada yang sama seperti saluranNya. Allah swt menciptakan semuanya tidak ada yang sama, hanya satu. Allah swt tidak membuat fotokopi, tidak!. Allah swt tidak pernah membuat salinan fotokopi, tidak!. Mubdi !. Nama Suci Nya Mubdi, yang artinya, semua yang DIA ciptakan, tidak pernah ada contohnya, semuanya baru!. Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Subhanallah !. Jadi ada begitu banyak saluran bagi orang-orang Suci, lalu bagaimana dengan orang-orang biasa ?. Orang-orang biasa, mereka tidak menyiapkan saluran mereka. Oleh karena itu mereka tidak bisa mendengar, tidak bisa mengamati, tidak bisa melihat, dan tidak bisa mendengar!. Bagaimana pendapatmu?. Ketika Baginda Nabi saw yang paling dihormati, sedang memberi pencerahan kepada umatnya, apakah beliau hanya ber-bicara?. Berbicara adalah seperti apa yang kita lakukan saat ini !. Pasti ada bedanya !. Nabi Muhammad salallahu alayhi wasalam ketika berbicara, hatinya selalu terpaut dengan Mahluk Surga, dengan Surga!. Ketika Baginda Nabi saw berbicara, sebagai mana dilakukan seorang professor, dia menuliskan sesuatu di-papan tulis, dan dari tulisan itu profesor menerangkan. Ini, itu,ini, itu... Apakah kalian pikir bahwa Baginda Nabi Muhammad saw hanya bicara saja ?. Ketika beliau berbicara, beliau membawa sesuatu dari Surga, beliau memanfaatkan saluran khusus untuk mereka amati !. Para Sahabat ra, mereka memandanginya, ketika Baginda Nabi saw sedang berbicara tentang Surga!. Beliau saw memperlihatkan surga sebanyak mungkin... atau juga sebatas kemampuan para Sahabat, Baginda Nabi saw memperlihatkannya !. Dan jangan kamu sangka bahwa para Sahabat memahaminya dalam tataran yang sama, tidak !!. Sayyidina Abu Bakar Siddiq ra melihat dan memahami sesuatu. Sayidina Umar ra juga melihat dan memandangi tetapi tentang hal yang berbeda. Sayidina
[wanita-muslimah] US Muslim women seek active faith role
Refleksi: Bila diobservasi di region dunia politik geografi yang disebut Barat, maka akan dijumpai bahwa pada umumnya para muslimah yang berkulit terang jarang memakai jilbab bila dibandingkan dengan mereka yang berkulit gelap. Sebagai contoh sederhana bisa dilihat pada gambar-gambar yang dilampirkan pada artikel ini. Apa sebab demikian? http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/7265021.stm Last Updated: Wednesday, 27 February 2008, 10:10 GMT US Muslim women seek active faith role By Robert Pigott Religious affairs correspondent, BBC News The Aktar daughters are following their mother into careers See the Akhtar family at a weekend lunch, and the renewal of Islam in America seems inevitable and irresistible. Shahid and Mino Akhtar were born in Pakistan and, like their son and three daughters, they are devout Muslims who attend the mosque regularly. Meeting them at their house in a quiet tree-lined street in Emerson, New Jersey, it soon seems clear that they, and their progressive Islam, are as perfectly adapted to life in modern America as their Christian neighbours. Shahid is a hands-on dad. While his wife pursued a career as a lawyer he took charge of raising the children. His son Reza, a hospital doctor, is following his example by being the one who cooks dinner and does the dishes as his wife, Amna, also works. The Aktar daughters are pursuing careers as a lawyer, businesswoman and dentist. Their emancipation has not diluted their sense of being Muslim, but it has changed it. Sheema wears shorts to play soccer, but sees no conflict with the duty to behave modestly. They feel bound by the duty to pray, for example, but not at five set times each day. Mino Akhtar says connection with God is what counts. In terms of the daily practices, when I travel on business I don't get to get to pray five times a day, she says. It's my connection with the creator that's more important than how I do it. Absolutely, says her daughter Sheema. We're just adapting to the surroundings. As long as you have the basic principles, and you abide by them and remember Allah every day. Women 'reclaiming Islam' American Muslims' determination to grasp the basic principles of their religion - rather than the sometimes harsh rules contributed by other cultures during its long history - grew out of the wreckage of the World Trade Center towers. We've been working with a variety of organisations on really taking the teachings of Islam and delivering them without the baggage of tradition Lena Alhusseini Islam series: Radical revision Shahnaz Taplin Chinoy stands on Brooklyn Heights and surveys the southern tip of Manhattan. She recalls the events of 11 September 2001, and the moment she made it her mission to reclaim the Islam of her childhood. I was bombarded by questions from friends, she says. They kept saying, 'why does Islam suppress women? Why does Islam condone violence?' I was flabbergasted at the Islam of the hijackers which was so disconnected with the Islam of my youth - which was not extremist at all. 'Baggage of tradition' Lena Alhusseini, whose origin is Palestinian, runs a family support centre for Arab-Americans in Brooklyn. She says women are leading the renewal of Islam because they have the most to gain. Oftentimes we get women who are illiterate. They come from tribal societies and in their understanding of Islam it's okay to be beaten by a man. Their role is to be subservient and that's the mark of a good Muslim woman - which is very different from what Islam teaches. So we've been working with a variety of organisations on really taking the teachings of Islam and delivering them without the baggage of tradition. And telling them this is what Islam is all about - Islam gives you rights, Islam doesn't allow you to be treated this way. Laleh Bakhtiar is a Muslim scholar who has translated the Koran, making controversial changes in standard translations which she says more accurately reflect the original spirit of the religion. Laleh Bakhtiar's translation of the Koran may upset traditionalists Dr Bhaktiar's English text has removed derogatory references to Christians and Jews. It changes many of the most important words, even substituting the word God for Allah, which she says is more inclusive. Most controversially, her Koran rejects the idea, in Chapter Four, verse 34, that men may beat their wives. The word for beat has 25 meanings, she says. We need to look therefore at what Muhammad did. He didn't beat but walked away. So why are we saying 'beat' when we can say 'go away' - which is what he did. Modern mosques Muslim women have also been demanding changes in the way mosques are run. Daisy Khan was among the designers contributing to the plans for Long Island Mosque in Westbury, a suburb of wide roads, trees and clap-boarded houses. She quickly
[wanita-muslimah] Jagalah Hatimu dengan Kemurnian Ketulusan
Jagalah Hatimu dengan Kemurnian Ketulusan Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil Al Qubrusi Al Haqqani qs Lefke Cyprus, 27 Januari 2008 As-salamu 'alaikum! Ya Rabbi, Syukr! Ya Rabbi, Syukr! Ya Rabbi, Syukr! Tauba, ya Rabbi, Tauba, ya Rabbi, Tauba, Astaghfirullah! Syukr, ya Rabbi! Syukr, ya Rabbi! Shukr, Alhamdulillah! A'udzu bi-llahi mina syaitani rajim, Bismillahir Rahmanir Rahim. Destur, ya Sayydi, ya Sultanu-l Awliya, Madad! Madad, ya Rijalallah! Madad! Perhatikan! Anak balita itu, anak kecil itu, dia sangat senang dengan satu permen Bonbon, Jika aku memberimu satu karung bon-bon, maka kalian akan berkata: Wah, apa yang akan aku lakukan dengan bon-bon sebanyak ini? Apa yang harus aku lakukan dengan ini semua...? ... Perhatikan! Dia juga senang, begitu senang... Tapi orang dewasa, mereka tidak puas hanya dengan satu karung permen bon-bon. Mereka akan bertanya untuk apakah permen itu? Bagaimana jika aku memberimu 20.000 Lira Turki?...Apa itu 20.000? Kasim Baba pengurus Dergah ini, dia memikirkannya, oooh 20.000 Lira? Aku bisa menghabiskannya dalam waktu 24 jam. Jika 20.000 Euro, ini lebih bagus Syaikh! Berapa banyak waktu untuk menghabiskan 20.000 Euro? Wahai Syaikh, dalam satu bulan aku bisa menghabiskannya untuk keperluan dergah. Benar, satu anak kecil, dia akan senang dengan satu Bonbon! Kita orang dewasa tidak. Kita tidak senang! Sampai kita mengubah perangai kita menjadi seperti anak kecil yang tanpa dosa, maka kita tidak akan diterima dalam Hadirat ilahiah! Anak kecil ( 1- 3 tahun ) tidak pernah berbuat atau melakukan sesuatu yang salah, tidak! Anak kecil tidak bersalah! Dan anak-anak kecil, mereka tidak memikirkan untuk melakukan sesuatu yang jahat, tidak, mereka tidak memikirkan itu. Anak kecil seperti dia tidak pernah iri, tidak cemburu! Tidak pernah mereka bertengkar dengan orang tuanya, atau anak kecil tidak berkata, Aku harus punya mainan yang seperti anak laki-laki itu punyai! Apa yang kita berikan kepada mereka, maka mereka senang. Dan mereka tidak memenuhi pikiran dan hati mereka dengan sesuatu yang Allah Maha Kuasa tidak senangi! Mereka tidak berlomba-lomba membangun gedung; mereka tidak berlomba-lomba mempunyai mobil Mercedes atau truk, tidak! Mereka tidak marah atau menyesal, jika seseorang meminta cincin berharga dari mereka: Berikan cincn permata itu kepadaku dan ambilah permen bonbon berwarna merah ini sebagai gantinya! Dengan cepat mereka berikan! Ya?... Adab yang baik! Kau dapat melakukan ini? Ooh.. Tidak, kami tidak bisa Syaikh! Kita orang dewasa memikirkan bahwa segala sesuatu harus untuk keuntungan diri kita sendiri! Benar, kau dapat memperoleh begitu banyak hal dari hidup ini dan kau dapat menyimpan milyaran atau trilyunan Euro di bank-bank, kau dapat memiliki dan menyimpan begitu banyak bebatuan berharga, permata, mutiara maka kau akan senang. Jika seseorang memintanya, Berikan hartamu demi kepentingan Allah, maka dia memberikan satu batu yang tidak disukainya, cincin atau gelang yang sangat murah sambil memikirkan, Apa yang kami simpan, maka itu untuk diri kami sendiri! Dan tidak seorang pun boleh mengambil apa yang mereka simpan. Seperti bangsa Mesir Kuno, ketika mereka meninggal dunia! dizaman kuno, ada ratusan Fir'aun. Mereka menyimpan harta-harta dan mereka menyiapkan harta itu bagi diri mereka ketika mereka meninggal dunia. Dan mereka percaya bahwa: Satu hari kami akan kembali dan harta-harta ini harus dibawah kendali kami, harus dimiliki oleh kami! Mereka menyimpan begitu banyak harta, sampai seperti bukit-bukit harta. Dan berkenaan dengan bangsanya, mereka menjaga jasad Fir'au, agar tidak membusuk, mereka melakukan sesuatu. Tapi setelah ratusan tahun, satu hari bahkan meskipun harta mereka disembunyikan, namun Allah yang Maha Kuasa mengutus manusia ke harta-harta mereka, ke kuburan-kuburan mereka, mencari cara agar dapat mencapai jasad-jasad busuk itu. Dan, mungkin kau juga dapat melihat mummi mereka? Jika kau melihat jasad-jasad busuk mereka yang berusia ratusan tahun, kau akan lari ketakutan, mungkin setelah waktu yang lama baru kau dapat memakan makananmu! Atau bahkan kau ketakutan dimalam hari dan disiang hari kau tidak bisa memakan sesuatu pun! Bagaimana mereka disana? Dan setelah ratusan tahun, apa yang terjadi dengan jasad mereka? Mereka berusaha selamanya berada disini, tetapi hal itu tidak mungkin dan harta-harta yang mereka simpan untuk diri mereka sendiri, akhirnya habis dijarah manusia. Lihat anak laki-laki kecil ini, dia tidak menganggap penting apapun pakaian yang dikenakannya atau apapun yang diberikan untuk dimakannya. Dia tidak pernah meminta mobil terbaik, tidak pernah meminta istana, tidak, mereka bahagia! Sampai kau datang lagi, itulah safa, ketulusan, kemurnian! Mereka murni, sedangkan kita tidak murni; oleh karenanya kita hidup dengan banyak masalah melalui penderitaan dan orang-orang berlarian dijalan, dimanapun, mereka
Re: [wanita-muslimah] Re: Trs: [Guyon-Yook] Celana Melorot
Bang Dana : Boleh saya ulang lagi disini bahwa menurut Zainuddin MZ, da'i kondang itu bahwa ada sunnah Rasul yg belum sering kita dengar, yaitu mengenai rukun masyarakat Islam. Kita hafal kelima rukun Islam dan keenam rukun iman. Tapi apa saja rukun masyarakat Islam yg perlu kita tegakkan? Menurut pak Zainuddin, ada sunnah Rasul yg menyebutkan ada 4 rukun masyarakat Islam: 1. Ilmu 2. Pemimpin yg adil (keadilan) 3. Derma dan zakat orang kaya 4. Do'a bersama ummat. --- Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Ali : Maaf Bang Dana sendiri sudah melaksanakan rukun 5 semuanya ..? termasuk Haji dan zakat rutin..? 1.ilmu.. setiap negara juga byk yang berilmu .. 2.apakah masyarakat amrik adil kepada org2 muslim..? 3.apakah masyarakat amrik/eropa melaksanakan zakat..? 4. apakah masyarakat amrik mendoakan korban tsunami..? org2 indonesia : 1. byk yang berilmu bahkan dpt penghargaan kejuaran di dunia intl dari SD-SMP-SMA dan byk yg lulus dengan nilai sgt memuaskan di univ LN amrik/eropa khan.. tapi pulang ke indonesia memble tdk berdaya.. apalagi dpt peluang kerja di BI berbaur di BI byk org pinter bisa2 tertular virus korupsi... memang BI sarang korupsi. Kita juga sedih melihat kemunduran2 ilmuwan kita : - pejabat korupsi - ulama2 byk ke parpol jd rusak - mhsw/i byk tawuran dan pornografi bgmn ilmuwan kita mau berbudaya khas indonesia dan apalagi bisa berbudaya islami yang baik ya...?? 2. Pemimpin yang adil (tegas dan bijaksana) spt penuntasan korupsi hukum mati di Cina, korsel sdh berjalan ampuh.. di indonesia masih byk toleransi karena masih famili/kwn dekat/teman team dll jd memble..tdk berani melaksanakan hukuman mati bagi korupsi kelas kakap!! 3. Pelaksanaan zis profesi tiap bulan sgt susah diindonesia.. hasil pajak yang disetorkan saja masih byk dikantongi alias dikorupsi.. jauh dengan timur tengah semua masuk zis dan sy dengar malaysa dn singapura sdh membudaya dengan baik pengumpulan zis profesi bulanan. 4. Do'a bersama nyaris luntur di muka bumi indonesia.. malah budaya valentine dsjnya dipublikasikan.. bgmn musibah2 gempa2 dan kekhawatiran tsunami akan datang kembali bisa dicegah kalau masyarakatnya tdk dekat dengan Alloh SWT Sang Pencipta Alam.. mari merenung... agar islam diindonesia maju.. yang dari amrik bawalah untuk kemajuan indonesia.. dari jerman bawalah kemajuan untuk indonesia.. dari timur tengah bawalah kemajuan untuk indonesia semuanya bersatu... jgnlah prof DR habibie dan sekelasnya dibiarkan kembali ke negeri asal.. coba kalau prof DR mengajar SMP-SMU juga akan maju seperti di Jepang-eropa. kalau semuanya bersatu bersama seperti sapu lidi akan kuat menyapu bersih virus2... termasuk virus celana melorot dari eropa/amrik he3... maklum sy tau persis kehidupan org2 bule dari sy berumur 2 tahun sebelah saya tetangga org2 bule2 manca.. kerja juga ama bule2 (austria-german-perancis-amrik texas-jepang byk lah.. byk mengurangi keimanankita.. hura2... happy2...; prinsip : working hard sexying ktnya he3... ) Slm bersama tuk indonesia, ali Bung Aly Kalau Madinah demikian, bersyukurlah kita bahwa ada masyarakat yg sangat Islami. Tapi yang saya bahas ialah mengapa contoh itu tidak banyak dan barangkali cuma satu2nya. Amerika sebagai suatu fenomena dan pelaku sejarah, sebagai suatu sistem, sebagai kelompok manusia dsb adalah unik sebagaimana kita bangsa Indonesia juga unik. Saya melihat Americaphobia ini rupanya sama dg Islamophobia, yaitu takut dan benci karena tidak kenal. Padahal AS itu banyak jasanya pada kemerdekaan kita. Mereka yg mendesak Belanda utk menyerahkan kedaulatan, mendesak Inggris utk melepaskan jajahan2nya yg lain. Saya berusaha netral karena saya tidak phobia thd siapa2. Boleh saya ulang lagi disini bahwa menurut Zainuddin MZ, da'i kondang itu bahwa ada sunnah Rasul yg belum sering kita dengar, yaitu mengenai rukun masyarakat Islam. Kita hafal kelima rukun Islam dan keenam rukun iman. Tapi apa saja rukun masyarakat Islam yg perlu kita tegakkan? Menurut pak Zainuddin, ada sunnah Rasul yg menyebutkan ada 4 rukun masyarakat Islam: 1. Ilmu 2. Pemimpin yg adil (keadilan) 3. Derma dan zakat orang kaya 4. Do'a bersama ummat. Wah, sampai merinding saya mendengarnya. Karena inilah rupanya salah satu the missing links dalam pemahaman Islam kita. Sekarang kita tanya siapa saja yg menjalankan sunnah Rasul ini dg terbaik? Jawabannya pasti Anda kaget: Amerika Serikat, disusul Eropa dan Jepang. 1. Ilmu, kita bisa lihat universitas terbaik di dunia ada di AS, kemudian Eropa dan Jepang. Pemenang hadiah Nobel dari sana semua. 2. Keadilan diciptakan dg sistem demokrasi dg trias politica di negara2 tsb. Pemimpin yg adil bukan lagi sosok manusia melainkan suatu sistem yg tidak tergantung pada manusia. 3. Sistem pajak baik dan bersih serta derma orang kaya luar biasa di AS, juga Eropa dan Jepang. Waktu Tsunami siapa yg paling banyak membantu? Timur Tengah? 4. Patriotisme sangat kuat. Mereka berdoa atau
Balasan: [wanita-muslimah] Re: Poligami kenapa tidak?
Rasanya Satriyo ini pernah bilang kalau dirinya adalah anaknya HMNA, apakah benar? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, rsa [EMAIL PROTECTED] wrote: Bu Nonie Marlini, Terima kasih tanggapannya. Alhamdulillah, saya yang lulusan PTN ini masih ditanggapi oleh sosok spt anda. Sekalian koreksi, dan menambahkan bahwa saya sudah lulus TK, SD, SMP dan SMU juga loohh ... hehehe. Atau bocoran/bisikan ke anda salah ya, hanya bilang saya lulusan SMU? :-) Perkenalkan, spt tertera di tiap akhir postingan saya, nama saya adalah Satriyo. Siapa tahu anda sulit melihat 'ke bawah' jadi luput melihat nama saya yang konon katanya sulit diketik dng mudah ... :-) Wah, nampaknya hampir bisa dipastikan, dari kata-katanya, anda rupanya 'sewot' ya dengan diskusi saya dan pak Chodjim, sampai lupa etika kesantunan memberi salam dan nama ... :-) Santai saja Bu, toh memang apa yang saya sampaikan ini saya tujukan ke pak Chodjim yang konsekuensinya mungkin saja buat sebagian teman member yang tidak nyambung. Anda member lama? Kalo iya coba deh cek lagi, bahwa meminta data ini (apapun datanya) bukan sesuatu yang serata merta bisa dan layak diberi titel 'belagu' ... sekali, dua kali atau berkali-kali ... :-) Lagi pula, Bu, saya kan memang sudah jelaskan, bahwa niat saya adalah mengembangkan format diskusi yang matang, bertanggung jawab dan akademis/ilmiah, tidak 'asal mangap' saja (meminjam kata-kata khas member vokal di milis kita ini) ... jadi jelas ada proses pembelajaran. Soal membaca kitab, apakah memang jelas sec eksplisit yang saya maksud itu kitab kuning? Coba anda cek lagi. Saya mengacu kepada kitab Tafsir, dan saya kira Pak Chodjim tentu mengerti. Dan setahu saya sudah cukup banyak kitab tafsir ini yang sudah diterjemahkan jadi cukup mudah dikutip di sini. Nah jika itu kitab kuning, justru malah sulit, karena kitab kuning yang saya tahu menggunakan aksara Arab karena memang menggunakan bahasa Arab. Tapi tentu anda tahu ini kan Bu? :-) Wah, semoga saya bukan yahudi tulen ya yang suka berbantah-bantahan tanpa ilmu dan rujukan yang jelas, tanpa tanggung-jawab karena memutar balik fakta termasuk isi kitab ... naudzubillah! Sekali lagi, terima kasih atas tanggapan dan masukan serta nasihatnya Bu. salam hormat, satriyo http://peaceman.multiply.com --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, noni marlini noniemarlini@ wrote: Pak Chodjim, si RSA or [EMAIL PROTECTED] ini belagu sekali dia. pake nanya rujukan tafsir klasik yg berbahasa arab gundul itu. kayak bisa baca aja. mana ada tamatan SMu bisa baca kitab kuning. yang lulusan pesantren bertahun2 aja banyak yg gak bisa. emangnya kalau Pak Chodjim sebutkan kamu bisa baca dikasih tahu yg benar kok malah ngeyel. kayak umat yahudi yg diceritakan al qur'an disuruh tuhan menyembelih sapi warna kuning, mereka tanya lagi, kuningnya yg bagaimana? bertanya untuk tidak melakukan. rsa efikoe@ wrote: Pak Chodjim, Terima kasih tanggapannya. Nuwun sewu juga, pak, tanpa mengurangi rasa hormat saya pada bapak baik dari segi usia dan ilmu, juga pengalaman, tapi saya lihat argumen bapak tidak dilengkapi dengan data yang mendukung. Misalnya, tafsir mana saja dari yang saja sebut sebagai karya ulama salaf dan khalaf itu yang dipaksakan. Artinya, apakah ini sekadar 'perasaan' Bapak saja atau ada dalil yang bisa Bapak sodorkan untuk data di sejumlah tafsir yang Bapak cap dipaksakan itu. Maaf jika ini akan menambah 'beban' Bapak tapi saya kira atmosfir akademis/ilmiah patut diteguhkan di milis tercinta ini, jadi patut untuk menjadi milis rujukan. Masih berkaitan dengan apa yang saya nyatakan di atas, bisakah sekalian Bapak jelaskan maksud Bapak lantaran budaya Timur Tengah itu misoginis alias membenci perempuan? Pertama, referensi Timur Tengah itu jelas mengacu ke konteks kekinian. Saat itu, jika maksud Bapak adalah Jazirah Arab, khususnya wilayah yang sekarang adalah KSA, yang saya tahu disebut dengan Hijaz. Kedua, bukankah dengan datangnya Islam, derajad perempuan menjadi dihormati? Jadi, mohon penjelasan Bapak soal ini, ya. Matur kesuwun sanget. salam, satriyo PS: porsi tanggapan pak Nashruddin sudah saya teruskan ke ybs, dan akan saya sampaikan balasan beliau ... :-)
[wanita-muslimah] Re: 10 Alasan
Menurut keterangan al-Qur'an Karim, perintah menutup aurat dan berjilbab adalah untuk orang beriman, bukan untuk orang Islam. Gimana ya jadinya, orang-orang Islam yang kemudian membuat peraturan/UU, yg diklaimnya sebagai syariat Islam, yg mewajibkan perempuan Muslim memakai jilbab? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, kru chil [EMAIL PROTECTED] wrote: 10 ALASAN UNTUK TIDAK MEMAKAI JILBAB Oleh : Dr. Huwayda Ismaeel (Diterjemahkan dari artikel berbahasa Inggris) ALASAN I : Saya belum benar-benar yakin akan fungsi/kegunaan jilbab Kami kemudian menanyakan dua pertanyaan kepada saudari ini. Pertama apakah ia benar-benar percaya dan mengakui kebenaran agama Islam? Dengan alami ia berkata: Ya, sambil kemudian mengucap Laa Ilaa ha Illallah ! Yang menunjukkan ia taat pada aqidahnya dan Muhammadan rasullullah ! Yang menyatakan ia taat pada syariahnya. Dengan begitu ia yakin akan Islam beserta seluruh hukumnya. Kedua, kami menanyakan Bukankah memakai jilbab termasuk hukum dalam Islam? Apabila saudari ini jujur dan dan tulus dalam ke-Islamannya, ia akan berkata: Ya, itu adalah sebagian dari hukum Islam yang tertera di Al-Quran suci dan merupakan sunnah Rasulullah SAWW yang suci. Jadi kesimpulannya disini, apabila saudari ini percaya akan Islam dan meyakininya, mengapa ia tidak melaksanakan hukum dan perintahnya? ALASAN II : Saya yakin akan pentingnya jilbab namun Ibu saya melarangnya, dan apabila saya melanggar ibu, saya akan masuk neraka. Yang telah menjawab hal ini adalah ciptaan Allah Azza wa Jalla termulia, Rasulullah SAWW dalam nasihatnya yang sangat bijaksana: Tiada kepatuhan kepada suatu ciptaan diatas kepatuhan kepada Allah SWT. (Ahmad) Sesungguhnya, status orangtua dalam Islam, menempati posisi yang sangat tinggi dan terhormat. Dalam sebuah ayat disebutkan: æóÇÚúÈõÏõæÇ Çááøóåó æóáóÇ ÊõÔúÑößõæÇ Èöåö ÔóíúÆðÇ æóÈöÇáúæóÇáöÏóíúäö ÅöÍúÓóÇäðÇ Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan- Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang Ibu Bapak . (QS. An-Nisa:36). Kepatuhan terhadap orangtua tidak terbatas kecuali dalam satu aspek, yaitu apabila berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah SWT. Allah berfirman: æóÅöäú ÌóÇåóÏóÇßó Úóáì Ãóäú ÊõÔúÑößó Èöí ãóÇ áóíúÓó áóßó Èöåö Úöáúãñ ÝóáóÇ ÊõØöÚúåõãóÇ æóÕóÇÍöÈúåõãóÇ Ýöí ÇáÏøõäúíóÇ ãóÚúÑõæÝðÇ dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikutikeduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik (QS. Luqman : 15) Berbuat tidak patuh terhadap orangtua dalam menjalani perintah Allah SWT tidak menyebabkan kita dapat berbuat seenaknya terhadap mereka. Kita tetap harus hormat dan menyayangi mereka sepenuhnya. Allah berfirman di ayat yang sama, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik. Kesimpulannya, bagaimana mungkin kamu mematuhi ibumu namun melanggar Allah SWT yang menciptakan kamu dan ibumu. ALASAN III : Posisi dan lingkungan saya tidak membolehkan saya memakai jilbab. Saudari ini mungkin satu diantara dua tipe: dia tulus dan jujur, atau sebaliknya, ia seorang penipu yang mengatas namakan lingkungan pekerjaannya untuk tidak memakai jilbab. Kita akan memulai dengan menjawab tipe dia adalah wanita yang tulus dan jujur. Apakahanda tidak tidak menyadari saudariku tersayang, bahwa wanita muslim tidak diperbolehkan untuk meninggalkan rumah tanpa menutupi auratnya dengan hijab dan adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk mengetahuinya? Apabila engkau, saudariku, menghabiskan banyak waktu dan tenagamu untuk melakukan dan mempelajari berbagai macam hal di dunia ini, bagaimana mungkin engkau dapat sedemikian cerobohnya untuk tidak mempelajari hal-hal yang akan menyelamatkanmu dari kemarahan Allah dan kematianmu? Bukankah Allah SWT telah berfirman: ÝóÇÓúÃóáõæÇ Ãóåúáó ÇáÐøößúÑö Åöäú ßõäúÊõãú áóÇ ÊóÚúáóãõæäó Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui (QS An-Nahl : 43). Belajarlah untuk mengetahui hikmah menutup auratmu. Apabila kau harus keluar rumahmu, tutupilah auratmu dengan jilbab, carilah kesenangan Allah SWT daripada kesenangan syetan. Karena kejahatan dapat berawal dari pemandangan yang memabukkan dari seorang wanita. Saudariku tersayang!?, apabila kau benar-benar jujur dan tulus dalam menjalani sesuatu dan berusaha, kau akan menemukan ribuan tangan kebaikan siap membantumu, dan Allah SWT akan membuat segala permasalahan mudah untukmu. Bukankah Allah SWT telah berfirman : æóãóäú íóÊøóÞö Çááøóåó íóÌúÚóáú áóåõ ãóÎúÑóÌðÇ æóíóÑúÒõÞúåõ ãöäú ÍóíúËõ áóÇ íóÍúÊóÓöÈõ Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS. AtTalaq :2-3). Kedudukan dan kehormatan adalah sesuatu yang ditentukan oleh Allah SWT. Dan tidak bergantung pada kemewahan pakaian yang kita kenakan, warna yang mencolok, dan mengikuti trend yang sedang berlaku. Kehormatan dan kedudukan lebih
Re: [wanita-muslimah] Re: Trs: [Guyon-Yook] Celana Melorot
dikit tambahan..: maroko tinggal sejarah saja... maroko mulai byk bermain magic demikian juga wanitanya suka magic.. hati2 mas dana cewek2 maroko lebih berani loh dari cewek2 lebanon he3... makanya main ke madinah dari mekkah ke madinah dan bw ustadnya minta diceritakan bgmn perjuangan Rosulullah hijrah dari mekkah ke madinah dan akan melihat musim dingin / musim panas disana dimasa perjuangan rosululloh dan kondisi masyarakat sekarang di madinah. Sholat jumat di amrik sgt susah cari mesjid, diperhotelan dijumpai ada kamar buat mushola didirikan oleh org2 pakistan kok tdk ada adzan.. sepi disana... jadi tanpa adzan sholat jumat dilaksanakan diamrik. apalagi pakai speaker kagak berani takut kena sanksi katanya, sementara pentas musik amrik dengan speaker das-dis-dus-menggelegar tdk masalah apakah ini keadilan diamrik..? Siapa bilang diqatar Oman tdk menghargai org2 pendatang..? tanyakan saja KBRInya tenaga2 ahli indonesia berapa kali lipat digaji disana bisa di banding dengan eropa.. walau hanya smu indonesia bisa mendapatkan 20 jutaan perbulan dengan fasilitas biaya pendidikan anak 2 jutaan perbulan, tiket keluarga, medis AXA dll. org amrik sendiri dibayar sgt mahal..belum biaya sekolah anaknya.. ada yang 100 juta lebih per 4 bulan padahal baru kelas 1 SD di qatar. kalau tdk percaya mampir saja ke qatar slm, ali --- Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Tambahan, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Dana, Sy tdk menyebut KSA, tapi Kota Madinah.. anda seorang muslim sebaiknya mengunjungi kota Madinah ini..sekalian umroh atau visit dulu lah 1 hari di madinah. Smp sekarang 26 Feb 2008 kota Madinah menjiwai setiap muslim yang mengunjunginya.. Anda akan mengerti mengapa rosulullah hijrah dari Kota mekkah ke Kota Madinah melewati gurun dan gunung bebatuan dikejar2 kaum qurasy...dan Anda akan mengerti org2/rakyat madinah kenapa santun, polisinya santun dibanding kota Mekkah, tdk seperti amrik byk kriminalitas, busana melorot, president usa yg tdk pernah mendegar suara rakyat amrik sendiri termasuk bush.. Di AS ada kota yg aman dan nyaman tanpa harus kunci pintu rumah. Semua saling percaya, dsb. Waktu saya kuliah di Jacksonville, Alabama, saya kaget koq di sana orang percayaan amat sama orang lain. Tapi jeleknya sangat rasis. Dinamika demokrasi AS lebih transparan dari yg Anda ketahui. Dulu saya sampai kaget mendengar bahwa ada anak baru lulus SMA mencalonkan diri jadi walikota suatu kota kecil? Wah tidak ditunjuk presiden ya? Bakat2 ini dihargai. Busana melorot kan cuma soal selera. Kita tidak bisa memaksakan selera pribadi pada orang lain, kecuali memang konsensusnya demikian. Di Eropah lebih gila lagi: di pantai cewek2 tidak ber-BH. Orang Amerika mana berani. Jadi yg di Bali itu kebanyakan orang Eropah. Dapatkah Anda mulai menilai seseorang dari amal solehnya bukan dari simbol agamanya? Di Madinah Anda akan merasakan syariat islam dan kebaikan org2 disana termasuk busana muslim/muslimah.. sangat jauh dengan Amrik.. ke amrik aja susah cari mesjid mana tdk boleh adzan pakai speaker.. kalau peraturan mobil tdk boleh pakai klakson memang sdh di dunia intl dan dikenakan denda.. tapi adzan pakai speaker bisa kena sansi hukum di amrik??? Adzan dg speaker itu dianggap melalukan polusi suara. Ya pasti kena sanksi. Saya tidak menentang adzan dg speaker tapi ya kalau bisa jangan serempak adu besar2an watt dan dilakukan oleh mereka yg tidak terlatih menyerukan adzan dg merdu. Waktu ke Kendari kemarin, saya kagum bahwa adzan hanya berasal dari satu mesjid saja dan dilafazkan dg sangat merdu. Adzan menjadi suatu produk seni. Lain di Jakarta. Wah bukannya khusyuk memuja Tuhan melalui keindahan seni malah menimbulkan polusi suara dan kebisingan. Ini bukan Islam. Negara Islam yang masih exsist menerapkan syariat islam dan menghargai non muslim nih saya kasih : Qatar dan Oman. hanya dua negara kerajaan islam ini smp sekarang yang masih tegar dengan syariah islam semoga tdk pudar.. Org2 amrik di qatar maaf hanya sebagai tukang sekuriti aja tdk ada apa2 nya. Negara2 islam yang lain sdh habis dimakan ala demokrasi amrik termasuk KSA kecuali kota Madinah... silahkan berkunjung ke sana... saya kasih tiket balik ke indo kalau gak puas.. tapi kalau sadar saya gak minta apa2 hanya bersyukur semoga Mas Dan dibukakan anugerah Alloh 'petunjuk jalan lurus aamiin. Yg penting apakah keadilan dan kemakmuran ini bisa dinikmati secara merata dan setara tanpa pilih kasih atau hanya utk orang Arab saja? Setahu saya hak2 kewarganegaran utk orang asing lebih berkurang. Menurut saya hanya di Uni Eropa di mana HAMnya benar2 lebih tegak daripada AS dan Inggris. Oya saya lagi di Jakarta, terimakasih utk tawaran tiketnya. Ke Madinah memang belum sempat, tapi saya pernah ke Maroko, suatu negara gurun pasir juga. Baru
[wanita-muslimah] Yang baru di BLOG WORDPRESS - KDP
1. http://denggleng.wordpress.com http://denggleng.wordpress.com/2008/02/27/paling-padat-spiritual-nya/ 2. http://propbiyang.wordpress.com http://propbiyang.wordpress.com/bulan-lalu/ -- barangkali tertarik
Re: [wanita-muslimah] Trs: [Guyon-Yook] Celana Melorot
Aisha : Saya, ibu saya, dan beberapa wanita lainnya kok tidak merasakan yang seperti itu ya... Ali : marilah pasang niat yang baik ikhlash karena Alloh saat menjalankan umroh atau haji.. agar mendapatkan kebahagian dlm ibadah... madinah adalah tempat ibadah yang berbeda dengan tempat2 lainnya.. Ahamdulillah sy dan teman2 50 org indonesia bahagia mengunjungi madinah sy tanyakan kepada mereka subhanalloh sangat puas dan ingin kembali lagi rombongan kami tdk ada kasus pemerkosaan, dicolek-colek pedagang... bahkan setelah ibadah bisa menikmati restaurant indonesia surabaya dan restaurant jakarta dan bisa beli kurma azwa (kurma nabi) yang langka dimana2 kecuali di madinah saja. kalau niat kurang kuat kdng hanya emosi negatif saja ... bgmn meresapi di dekat raudhah madinah (tempat istijabah do'a), gua rosul bersembunyi saat di kejar2 kaum qurasy mampir gak ? 5 Km dari makam hamzah.. kalau ikhlash mendekati apasaja insya Alloh dikasih kemudahan .. apalagi di Mekkah berjubel.. bisa megang ka'bah apalagi bisa nyium hajaraswad adalah kebahagian tak terukur dengan segala2nya... tentu niat ikhlash yang menjadi tolak ukur. Polisi wanita arab baik di madinah dan mekkah sama2 bersuara keras dan melotot he3.. tradisinya meng-identifikasi org, bwan ya begitu yang sy tau.. ibarat masa org medan mau di suruh bersuara spt org solo..he3.. . mereka khan menertibkan jamaah byk dan tempat sempit ke makam rosul jd cara tegas mereka spt itu.. Polisi pria kalem tapi tegas. lain-lain : - Mata Jangan lirik2 pedagang he3... cewek2 arab di madinah tdk ada lirik2 pedagang hanya melihat barang dagangannya dan transaksi harga selesai. karena byk pedagang pendatang asal india, pakistan, arab2 pendatang bisa berbahasa indonesia byk berbaur dengan TKW2 mereka menilai TKW2 indonesia sangat mudah diajak bicara dan kadang di colek...untuk membeli barang dagangannya... diluar itu saya tdk tau kasus kriminalitas dimana2.. alhamdulillah sy dan rombongan saat itu tdk ada menerima berita buruk/kasus ham dsjnya. Speaker perlu dong.. masa sembunyi2 .. zaman rosul diawali secara diam2 menyebarkan islam.. lalu stlh ummat islam cukup byk (tentu msh lebih byk kaum qurasynya) maka Bilal shahabat Rosul SAW pun beradzan keras...diperangi di mekkah ..akhirnya hijrah ke madinah dan terus mengumandangkan adzan.. masa mau diberhentikan oleh Mas dana dan Aisha org muslim itu sendiri.. bingung saya Hargai dong perjuangan Rosul kita jgn maunya org amrik lalu kita takut..??? dan mengatakan adzan pakai speaker dari mesjid mengganggu ..??? astagfirulloh ... slm mari berjuang tuk ummat islam bersama, ali --- Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Aly, Di tiap tempat tidak ada yang sepenuhnya hitam kelam dan tidak ada pula yang sepenuhnya putih bersih. Saya, ibu saya, dan beberapa wanita lainnya kok tidak merasakan yang seperti itu ya. Di Madinah pun ada penculikan dan pemerkosaan wanita, padahal tidak seperti di Jeddah yang bisa memakai kerudung terbuka - masih terlihat rambut dan ada non muslimnya, semua wanita di Mekah dan Madinah berjilbab. Dari beberapa TKW disana saat mengunjungi rumah-rumah penduduk asli, di Madinah pun ada kasus-kasus majikan memperkosa TKW. Masalahnya adalah data kriminalitas terhadap wanita tidak tercatat, jadi tidak bisa kita bandingkan kriminalitasnya dengan AS yang tercatat. Saya tidak pernah berurusan dengan polisi Madinah, tapi melihat petugas wanita Arab di mesjid Nabawi, sikapnya keras, kasar, berwajah garang saat memeriksa kaum wanita yang masuk mesjid, jauh dari sopan santun. Di pertokoannya memang saat tiba waktu shalat, semua menutup dagangannya, tapi masalah mata melotot kurang ajar dan colak colek, pelecehan seksual pedagang di Madinah, sama saja dengan pedagang di kota lainnya di negara itu. Walaupun kami datang rombongan dengan kaum laki-laki, mereka selalu mencari kesempatan untuk melakukan sesuatu yang tidak sopan. Tentang speaker, di masa Rasulullah memang dicontohkan pakai speaker? Saya saja tidak suka dengan speaker adzan yang keras, apalagi dengan pengajian yang speakernya begitu keras, waktu shalat kan bisa di set di komputer atau hp masing-masing. Mungkin tidak masalah jika di lingkungan pesantren yang penghuninya semua muslim. Di AS muslim kan minoritas, yang mayoritas kan tidak perlu diingatkan waktu shalat karena mereka nonmuslim. Intinya pelarangan yang mengganggu orang lain, bukan hanya speaker adzan, musik keras dari tetangga juga bisa ada sanksinya jika yang lain terganggu. Kenapa pak Dana dikasih tiket balik ke Indonesia, pak Dana rasanya tidak tinggal di Indonesia ya? salam Aisha --- From : M Aly Mas Dana, Sy tdk menyebut KSA, tapi Kota Madinah.. anda seorang muslim sebaiknya mengunjungi kota Madinah ini..sekalian umroh atau visit dulu lah 1 hari di madinah. Smp sekarang 26 Feb 2008 kota Madinah menjiwai setiap muslim yang mengunjunginya.. Anda akan mengerti mengapa rosulullah hijrah dari Kota mekkah ke Kota Madinah melewati