[wanita-muslimah] Undangan Kongkow Bareng Gus Dur Soal Pembebasan Muchdi

2009-01-01 Terurut Topik MGR
Undangan Kongkow Bareng Gus Dur Soal Pembebasan Muchdi

Salam,

Acara rutin Kongkow Bareng Gus Dur besok Sabtu 3 Januari 2009 akan membahas 
dibebaskannya Muchdi Pr di Pengadilan Jakarta Selatan. Kordinator Kontras Usman 
Hamid akan menemani Gus Dur berbincang-bincang tentang masa depan kasus 
pembunuhan terhadap aktivis HAM Munir. 

Untuk itu kami mengundang anda, dan teman-teman media untuk hadir dalam acara 
tersebut besok di Kedai Tempo, Jl Utan Kayu No 68H Jakarta pukul 10.00 WIB

Untuk anda yang berada di kawasan Jabodetabek, acara ini disiarkan secara 
langsung oleh Green Radio 89.2 FM

Salam

Mohamad Guntur Romli

===

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/01/02/headline/krn.20090102.152537.id.html

Aktivis Ungkap Empat Penyebab Bebasnya Muchdi

Deputi Koordinator Human Rights Working
Group, Chairul Anam, mensinyalir ada empat unsur penyebab bebasnya
Muchdi Purwoprandjono dalam kasus pembunuhan Munir.


JAKARTA--Deputi Koordinator Human
Rights Working Group, Chairul Anam, mensinyalir ada empat unsur
penyebab bebasnya Muchdi Purwoprandjono dalam kasus pembunuhan Munir.
Keempat hal itu meliputi aspek dendam, surat, uang, dan call data record yang 
tidak ditelusuri serius oleh majelis hakim.

"Aspek dendam, hakim tidak mempertanyakan kenapa Muchdi
mempunyai dendam terhadap Munir. Dendam itu yang harus dibuktikan,"
kata Chairul di kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak
Kekerasan kemarin. Menurut dia, Badan Intelijen Negara sudah punya
rencana terhadap Munir. Sejak 1998, kata dia, "Suciwati yang tengah
mengandung saja pernah diintimidasi. Itu dibuktikan dari keterangan
saksi anggota Komando Pasukan Khusus."

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu lalu,
membebaskan Muchdi, mantan Deputi V Badan Intelijen Negara, dalam kasus
pembunuhan Munir. Mereka berpendapat jaksa tak dapat membuktikan
dakwaannya, baik primer maupun subsider. Berkaitan dengan aspek surat, Chairul 
melanjutkan, kejanggalan
terlihat dari tidak adanya penelusuran yang cukup terhadap paspor
Muchdi yang menyatakan ia berada di Malaysia. "Tiba-tiba hakim menulis,
paspor itu sah adanya," kata dia.

Mengenai masalah uang, menurut Chairul, terpidana kasus Munir,
Pollycarpus, disebutkan pernah diberi uang oleh Muchdi sebanyak dua
kali lewat Budi Santoso. Namun, majelis hakim menyatakan kesaksian Budi
tidak memiliki nilai, dan justru mengambil kesaksian Pollycarpus yang
mengaku tidak pernah diberi. "Padahal Pollycarpus dipidana karena
peristiwa tersebut," kata Chairul.

Adapun terkait dengan call data record, masih menurut
Chairul, majelis hakim sendiri mementahkan pembicaraan yang diduga
terjadi antara Pollycarpus dan Muchdi. Alasannya, tak ada saksi yang
memperkuat perbincangan tersebut. Padahal, kata Anam, "Muchdi pernah
mengakui kebenaran nomor handphone-nya, juga alamat rumahnya."

Sementara itu, Soeripto, Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan
Perwakilan Rakyat, menilai bebasnya Muchdi akibat dakwaan jaksa dan
alat bukti yang diajukan tidak kuat. "Jaksa kurang profesional,"
katanya saat dihubungi Tempo kemarin, "Penyiapan dakwaan dan alat bukti harus 
lebih teliti. Jangan sampai hal itu terulang." DIANING SARI | EKO ARI | RONALD 
| ELIK | DWI WIYANA
http://www.kontras.org/index.php?hal=siaran_pers&id=822
PUTUSAN  BEBAS MUCHDI :

  Intervensi  Sistematis dalam Pengadilan Muchdi
Komite Solidaritas Aksi untuk Munir mempertanyakan
kredibilitas putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Selatan yang membebaskan
Muchdi Purwopranjono sebagai terdakwa pembunuh Munir. Putusan ini telah
melukai rasa keadilan dan tidak sesuai dengan komitmen pemerintah dalam
menegakkan hukum dan HAM.

Kami menengarai putusan ini sarat intervensi
politik. Kami mengkawatirkan jaksa penuntut umum dan majelis hakim
bekerja dibawah tekanan berbagai pihak yang berkuasa sehingga
independensi dan objektivitas pengadilan dengan mudah digadaikan.
Ironis, karena berdasarkan hasil pemantauan persidangan yang kami
lakukan, telah terurai benang merah keterlibatan Muchdi PR selaku
penggerak/penganjur atas terbunuhnya Munir. Majelis hakim telah dengan
sengaja bersikap parsial dengan memilih fakta-fakta yang menjadi
pertimbangan dalam mengambil keputusan.

Beberapa  catatan kami terhadap proses persidangan ini adalah sebagai berikut :

Pertama, sejak awal jaksa penuntut umum
telah membuat dakwaan dan tuntutan yang lemah. JPU memasukan motif
pembunuhan dalam dakwaan dan sejak awal politik penuntutan telah
cidera, dengan hanya 15 tahun.

Kedua, fakta-fakta di persidangan
membuktikan adanya operasi intelejen illegal yang juga melibatkan
beberapa anggota BIN. Sebagai bagian dari operasi intelejen, tentunya
berbagai tindakan kejahatan dibuat secara tertutup sehingga bukti-bukti
petunjuk yang ada seharusnya dapat menjadi pertimbangan untuk membuka
kebenaran.

Ketiga, pembunuhan Munir merupakan kasus
konspirasi. Namun metode pembuktian yang dilakukan oleh Majelis hakim
tidak dengan cermat meneliti keterlibatan berbagai pihak tersebut untuk
menarik jelas rangkaian 

[wanita-muslimah] Sisi Lain Gaza [Yang Tak Pernah Mengerti Beda antara Hamas dan Fatah]

2009-01-01 Terurut Topik cak lis
Klik saja di sini:

http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8303:aquarium-kemanusiaan-bernama-gaza-1&catid=94:ragam&Itemid=88

“Aquarium Kemanusiaan” Bernama Gaza [1] 


















Written by Administrator
  






Thursday, 01 January 2009 06:43 






Hidayatullah.com—AWALNYA,
dunia terperanjat ketika Hamas secara tiba-tiba menduduki kantor
Kepresidenan Mahmoud Abbas di Gaza, awal 14 Juni 2007 lalu. Hamas telah
menguasai sepenuhnya Jalur Gaza, beberapa jam setelah Presiden Mahmoud
Abbas membubarkan parlemen dan menyatakan keadaan darurat.  Kisah
ini, adalah akhir dari gesekan antara dua pejuang pembebasan Palestina,
Hamas dan Fatah, pimpinan Mahmoud Abbas. Kabarnya, akibat konflik tak
ada ujungnya itu, sedikitnya telah menewaskan 100 warga Palestina.  Sehari
Hamas berkuasa, sepanjang malam, bendera Hijau (bendera Hamas) berkibar
sebagian wilayah Gaza. Para pendukung Hamas merayakannya di
jalan-jalan. Sementara itu,  pejuang Fatah terlihat diikat dan dibawa
dengan mobil.  "Semua markas di layanan keamanan Jalur Gaza berada di bawah 
kontrol Brigade Izuddin al-Qassam, termasuk kompleks presiden," kata seorang 
jurubicara sayap bersenjata Hamas kepada kantor berita AFP. Brigade Izuddin 
al-Qassam adalah sayap militer bentukan Hamas paling ditakuti Israel.  Keputusan
Hamas menguasai markas presiden adalah cara terakhir mencari
konsilisasi dengan Fatah setelah beberapa kali usaha menyatukan
pandangan tak berhasil. Namun Ismail Haniyah menolak anggapan
terpisahnya Gaza dan Tepi Barat. "Jalur Gaza merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dan bagian integral dari ibu pertiwi rakyat
Palestina," tuturnya.  Liputan
media massa asing kontan seragam. Bahkan, media massa Indonesia –yang
sering hanya mengutip pers Barat—lebih membela Mahmoud Abbas dan
kelompok Fatah yang justru berlindung pada Amerika dan Israel.  
 >> Mahmoud Abbas: Akrab dengan Israel 
Semenjak Jalur Gaza dikuasai Brigade Izzuddin Al-Qasam, kota
kecil yang padat ini nyaris terkendali. Sejumlah pendunduk dari
berbagai tingkatan mengungkapkan dengan gembira ketenangan yang mereka
rasakan, yang telah hilang sejak beberapa tahun.  Adalah Syakir Ashfur.
Pelajar dari Khan Yunis Gaza selatan yang juga mahasiswa di Universitas
Islam Gaza mengungkapkan bahwa dia bisa aktif kembali untuk pergi ke
universitas setelah sebelumnya hal itu tidak bisa ia lakukan
dikarenakan ia berjenggot. Selain itu, ujarnya, posisi Universitas
Islam Gaza sendiri berada di tengah-tengah titik konflik.  ”Aku
menghadapi kesulitan yang amat sangat ketika pergi untuk melaksanakan
shalat Subuh dan isya di masjid. Aku merasa tidak akan kembali dalam
keadaan hidup setelah shalat, kami merasa tidak aman sama sekali.”  Namun
kekhawatiran itu ternyata tak terjadi. Yang terjadi adalah hancurnya
kelompok Dahlani. Yang dimaksud dengan Dahlani ada pengikut setia
pasukan Ahmad Dahlan,  dari Fatah, kelompok bersenjata di bawah
Presiden Mahmood Abbad.  Menurut
Ashfur,  hancurnya sempalan Dahlani adalah bentuk murka Allah terhadap
mereka, dikarenakan pembangkangan mereka terhadap Allah, ulama dan para
imam masjid.  ”Istriku
sudah tidak menanantiku lagi di depan pintu setelah hancurnya sempalan
Dahlani, dikarenakan dia sudah tidak mencemaskan keselamatanku lagi
setelah kembali dari masjid,” ujarnya sembari tersenyum.  Padahal,
menurutnya, dulu,  rumah sakit-rumah sakit pun tidak pernah berhenti
mengumumkan keadaan darurat, dan beberapa rumah sakit yang berada di
jalur Gaza pun tidak mampu lagi menampung jumlah korban yang disebabkan
vakumnya keamanan. Unit darurat terbuka di setiap rumah sakit, hingga
seakan-akan tempat itu telah berubah menjadi barak militer.  Sebuah
organisasi independen untuk Hak-Hak Penduduk Palestina dalam data
statistiknya pada tahun 2007 menunjukakkan bahwa dalam satu bulan
rata-rata 54 orang tewas di jalur Gaza dikarenakan perselisihan
keluarga, pencurian dan sebab-sebab lainnya yang menyebabkan hilangnya
rasa aman.  Sekarang, hanya dalam waktu dua minggu Gaza di bawah kontrol 
al-Qasam beberapa
sumber dari kalangan medis menyebutkan bahwa seluruh rumah sakit yang
berada di penjuru Gaza tidak didatangi seorang pasien pun yang sakit
atau terluka dikarenakan hilangnya kontrol keamanan.  Juga
tidak tersiar lagi dari radio-radio setempat berita jatuhnya korban
akibat keamanan yang tidak terkendali, sebagaimana yang biasa tersiar
sebelum al-Qasam berkuasa, dimana beberapa keluarga jika ada
perselisihan mereka tidak segan-segan untuk menggunakan senjata api dan
peluru

[wanita-muslimah] Info eBook Gratis

2009-01-01 Terurut Topik syamsuri149
Info eBook Gratis

Assalamu'alaikum wr.wb
Bagi Bpk/Ibu yang berminat beberapa eBook penting:
1.  Doa Ziarah Asyura dan doa sesudah ziarah Asyura, dilengkapi teks
arab, bacaan teks latin dan terjemahan.
2.  Antologi Islam, 15 Bab, 4 Bab sdh diupload. 
3.  Doa Cepat Diijabah, dilengkapi teks arab, bacaan teks latin dan
terjemahan.
4.  Istighatsah dengan Imam Mahdi (sa), dilengkapi teks arab, bacaan
teks latin dan terjemahan.
5.  Doa Ziarah Kubur, dilengkapi teks arab, bacaan teks latin dan
terjemahan.

silahkan download di bagian  FILE Milis berikut ini:
http://groups.google.co.id/group/diskusi-al-islam
http://groups.yahoo.com/group/Islamdiskusi
Cara download, klik kanan File yang diinginkan lalu klik "Save Link
As.." Kemudian save ke HardDisk.

Semua eBook tersebut dikemas dengan software WinRar. Jika blm install
WinRar, ada kemungkinan eBook tsb tdk bisa dibuka. Bagi yg tidak punya
Software WinRar bisa download di bagian File Milis berikut ini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Wassalam
Syamsuri Rifai
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com





[wanita-muslimah] Peristiwa-peristiwa alam saat dan sesudah Al-Husein (sa) terbunuh di Karbala

2009-01-01 Terurut Topik syamsuri149
Peristiwa-peristiwa alam saat dan sesudah Al-Husein (sa) terbunuh di
Karbala

Dalam Sunan Al-Baihaqi 3: 337, hadis ke 6352:
Abu Qubail berkata: "Ketika Al-Husein bin Ali (as) terbunuh, terjadi
gerhana matahari dan semua bintang nampak di siang hari, sehingga kami
mengira hal itu terjadi demikian." (juga dalam  Majma' Az-Zawaid 9: 197).

Dalam Tahdzib At-Tahdzib 2: 354, hadis ke 615:
Khalaf bin Khalifah berkata: "Ketika Al-Husein (as) terbunuh, langit
menghitam dan bintang-bintang nampak di siang hari."

Dalam Ash-Shawa'iq Al-Muhriqah, Ibnu hajar: 116, hadis ke 30:
"Terjadi gerhana matahari sehingga bintang-bintang nampak di siang
hari, manusia mengira bahwa kiamat akan segera terjadi."

Dalam Dzakhair Al-`Uqba, halaman 145:
Ummu Salim berkata: "Ketika Al-Husein (as) terbunuh, turun hujan
seperti darah ke rumah-rumah kami..."

Ummu Salamah berkata: "Ketika Al-Husein (as) terbunuh turun hujan
darah kepada kami."

Dalam tafsir Ibnu Jarir 25: 740, hadis ke 31120, tentang firman Allah: 
"Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka" (Ad-Dukhkhan: 29):
As-Sudi berkata: "Ketika Husein bin Ali (as) terbunuh, langit
menangisinya, tangisannya adalah kemerah-merahannya."  

 Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur, Jalaluddin As-Suyuthi, tentang firman
Allah:
"Rasa kasih sayang yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian, dan ia
adalah seorang yang bertakwa," (Maryam: 13): Qurrah berkata: "Langit
tidak pernah menangisi siapapun kecuali Yahya bin Zakariya dan Husein
bin Ali (as), dan tangisannya adalah kemerah-merahannya."

Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur, Jalaluddin As-Suyuthi,  tentang surat
Ad-Dukhkhan, 29:
Ibrahim berkata: "Langit tidak pernah menangis sejak dunia diciptakan
kecuali atas dua orang. Tahukah kamu tangisan langit? Ia menjawab:
Tidak. Tangisan langit adalah berwarna kemerah-merahan dan nampak
seperti asap. Sungguh ketikaYahya bin Zakiya (as) terbunuh langit
memerah dan meneteskan darah, dan sungguh ketika Al-Husein (as)
terbunuh langit memerah. Zaid bin Ziyad berkata: "Ketika Al-Husein
(as) terbunuh ufuk-ufuk langit memerah selama empat bulan." 

Dalam Hilyatul Awliya', Abu Na'im, 2: 276, hadis ke 193:
Dari Hisyam dari Muhammad, ia berkata: Tidakkah kamu melihat ufuk-ufuk
langit berwarna kemerahan-merahan saat Al-Husein (as) terbunuh…"

Lebih detail, silahkan klik di sini:
http://tafsirtematis.wordpress.com/2009/01/02/peristiwa-peristiwa-alam-saat-dan-sesudah-imam-husein-as-terbunuh/

Wassalam
Syamsuri Rifai
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com
http://id-id.facebook.com/people/Syamsuri_Rifai/1071108775
Group Pecinta Keluarga Bahagia
http://www.facebook.com/group.php?gid=37020211895

Links khusus edisi Asyura
Video dan Parade Asyura, musik2 duka Asyura + animasi, foto2 dan
lukisan2 kreasi indah:
http://islampraktis.multiply.com
Film Kartun Perang di Karbala (13 seri):
http://ifadah2.multiply.com





[wanita-muslimah] Forum: Can Muslims say 'Merry Christmas'?

2009-01-01 Terurut Topik Sunny
http://www.thejakartapost.com/news/2008/12/31/forum-can-muslims-say-039merry-christmas039.html

Forum: Can Muslims say 'Merry Christmas'?
Wed, 12/31/2008 10:50 AM  |  Reader's Forum 

I only have one question. Why on earth does it take a doctorate degree holder 
from Syarif Hidayatullah State Islamic University and a lecturer from the 
University of Indonesia to answer the question as to whether or not Muslims can 
say "Merry Christmas"?! 
FRANS HUNEKER
Ubud, Bali


There are so many religions in the world and it is not wise to say which one is 
the best. But it should be wise to measure any individual with their character 
and attitude and how they relate these toward harmonious living in the 
communities. 

I'm a Muslim, but my closest friend is a Christian. And I once lived in the 
U.S. where I made friends with a Jew. As a matter of fact, I had a wonderful 
Jewish roommate. And one of my good friend is an atheist  So What? We are 
all humans. 

So, you can say Merry Christmas, Happy Hanukkah, Happy this religious 
celebration, and so on and so on. Common sense should be the measurement here 
to deal with global diversity, as that is what God has created humans with -- 
making us different from animals.
EL
Jakarta


What is not forbidden is allowed. The importance of an issue is proportional to 
the number of mentions it receives in The Holy Koran or Haddith. All things in 
Islam depend on the niat (intention). 

By the above principles, it seems to me that this issue is not a major one for 
faithful Muslims who wish to convey good wishes to a Christian celebrating the 
birth of Prophet Isa. 

The line to be drawn is clear as a person named Prophet Isa was born, as stated 
in the Koran. Clearly, a good Muslim cannot, in good faith, pass good wishes at 
some other times -- Easter is much more complicated as the Christian beliefs 
differ from what is written in the Koran. 

Such is the tolerance of the majority of Indonesian Muslims, that Easter passes 
without discussions about the differences in belief. My personal view is that 
most Indonesians value tolerance and harmony. 

Hence they have a desire to know if they can give a Christmas greeting without 
being contrary to their religion. That is, behind the question there is good 
will. In my opinion, acknowledging points of common belief can do no harm. 

Indeed both giver and receiver of the greeting benefit, even with momentary 
human warmth resulting from the good will passed back and forth. 

Regarding Christians knowledge of Islam, my belief is that neither Catholic nor 
Protestant church leadership encourage that Christians look into Islam, or 
indeed any other religion. That is natural in any human group. 

However, on a larger scale, the world is not helped by an ignorance of Islam 
that is found in influential people, such as world leaders and opinion formers. 

Also it is not one monolithic "thing" to be understood easily in a short time. 
There are basic large differences in religious practice and beliefs between, 
say, Saudi Wahhabis, Indonesian Sunnis, Nigerian Sunnis and Iranian Shia, more 
related to the cultural differences "hard wired" into the people. 
ANDREW WATSON
Jakarta


As a Muslim I do not have any problem at all in wishing someone Merry 
Christmas. Why can't we? As far as I am concerned Christmas is celebrating the 
birth of Jesus which is also our second most beloved prophet.
SYAM
Jakarta



Do to others as you would want others to do to you. So, if a non-Muslim says 
"Happy Idul Fitri", you would appreciate it. Why should that be different to 
you greeting them on their special days? 

It's about being courteous, it doesn't mean you are converting to their 
religion or believe what they believe. It is so sad this is even an issue you 
need to think about.
IAIN
Jakarta


This is indeed an issue that should be clarified by the Ulemas and experts of 
this area in this country, so that the same question will not come up again and 
again every year. 

As a layman, I understand the hesitation Muslims have in wishing Merry 
Christmas because it somewhat touches the Tauhid side of religion which is very 
sensitive and also a principle. 

Wishing "Merry Christmas" is considered by some as acknowledging that Jesus is 
God and not a prophet, as believed by Muslims. However, there is also some that 
are wishing it just as a courtesy and it has nothing to do with acknowledging 
the above. 

There is one thing though that I would like to ask the writers, I stumbled 
across information that Dec. 25 is not really the date of birth of the Prophet 
Isa. If this is true, can we still wish it as if it were the celebration of the 
prophet that was born on that day? 

Many of my friends and acquaintances are non-Muslims, and as a courtesy I 
usually send them best wishes on their important days. I believe that 
everything depends on niat (intention).
HILDS
Jakarta


We have to differentiate between greetings, wishing, saluting and cursing. Wh

[wanita-muslimah] Israel Biadab, Arab Hipokrit! (ketetapan Allah swt ???)

2009-01-01 Terurut Topik encosid
mungkinkah ini sudah rencana Allah swt, yang tertulis pada QS Al Israa : 4
   
  Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: "Sesungguhnya 
kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan 
menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar."
   
  Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua 
(kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai 
kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah 
ketetapan yang pasti terlaksana.
   
  Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan 
Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu 
kelompok yang lebih besar.

  Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan 
jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan apabila 
datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang 
lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, 
sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan 
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.


Sunny  wrote:  
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009010123594416

Jum'at, 2 Januari 2009


Israel Biadab, Arab Hipokrit! 

H.Bambang Eka Wijaya

"TAHUN 2009 dimasuki dunia dengan 'pesta pora' Israel melumat habis Jalur Gaza, 
memuaskan tekad PM Ehud Olmert untuk menghabisi Hamas sampai orang terakhir!" 
ujar Umar. "Karena Jalur Gaza sejak medio 2007 sepenuhnya dikuasai Hamas, 
berarti membasmi sampai habis warga Palestina di Gaza!"

"Pernyataan para pemimpin Israel--Olmert, Ehud Barack, Livni--secara tegas dan 
jelas menunjukkan Israel sedang melakukan pembunuhan massal, membantai habis 
suatu kaum seperti Hitler di Jerman atau Slobodan Milosevic dan Radovan 
Karazick di Bosnia!" sambut Amir. "Tapi reaksi Liga Arab cuma sebatas kecaman 
diplomatis, tidak sebanding dengan realitas aksi militer Israel di Gaza dan 
desakan warga Arab di berbagai negara yang histeris turun ke jalan agar para 
pemimpinnya menghentikan kebiadaban Israel!"

"Memang terlihat, perlakuan brutal Israel terhadap warga Palestina cuma 
direspons dengan hipokrisi para pemimpin Arab yang berdarah dingin!" timpal 
Umar. "Di tengah histeria massa Arab meratapi malangnya nasib warga Palestina, 
misalnya, Menlu Arab Saudi malah nyucuh--menyalahkan--ketidakkompakan Hamas dan 
Fatah sebagai penyebabnya! Padahal, di Arab Saudi ada triliunan dolar aset 
pertambangan Amerika Serikat, yang bisa dijadikan dasar Saudi menekan sejawat 
Israel yang sok pendekar hak-hak asasi manusia itu dari sikapnya tidak peduli 
pada kebiadaban di Gaza, dan memveto DK PBB atas setiap resolusi menekan 
Israel! Begitu pula Hosni Mubarak, menafikan histeria massa merusak Kedubes 
Mesir di negara-negara Arab sebagai desakan menutup kedubesnya di Israel, 
berkilah itu diperlukan untuk jembatan membangun saling pengertian antara Arab 
dan Yahudi, impian yang tidak digubris--apalagi dihargai--oleh Israel!"

"Sikap hipokrit pemimpin Arab itu mengecewakan dunia Islam di luar Arab, yang 
menggebu-gebu membela Palestina!" tukas Amir. "Seperti Indonesia, selain para 
relawan mendaftar jadi martir di front Palestina, pemerintahnya mengirim 
delegasi tenaga kemanusiaan dan obat-obatan ratusan ribu dolar dan uang satu 
juta dolar AS untuk pangan dan lainnya, tapi jalur masuk ke Gaza lewat gerbang 
maupun terowongan di perbatasan dengan Mesir yang selama ini digunakan 
menyelundupkan pangan membantu rakyat Palestina, telah ditutup Israel lewat 
bombardir tanpa henti! Bahkan hari ini, genap sepekan serangan Israel, warga 
Gaza kehabisan pangan, terancam kelaparan!"

"Dengan semua kenyataan itu, peran Indonesia selaku negara terbesar umat 
Islamnya dituntut lebih besar lagi!" tegas Umar. "Yakni, melalui OKI yang telah 
merangkum Liga Arab, menggalang dunia beradab di PBB untuk menyeret Ehud Olmert 
dan begundalnya ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang dan 
pembunuhan massal terhadap bangsa Palestina--sekaligus menghimpun kekuatan PBB 
memerangi Israel--seperti dilakukan PBB terhadap Serbia atau Irak ketika 
menganeksasi Kuwait! Itu kifayah bagi pemimpin atas nama umat sedunia!"


[Non-text portions of this message have been removed]



   

   
-
 Pamer gaya dengan skin baru yang keren.
  Coba Yahoo! Messenger 9.0 baru sekarang! 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Israel Biadab, Arab Hipokrit!

2009-01-01 Terurut Topik Sunny
  http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009010123594416

  Jum'at, 2 Januari 2009
 
 
Israel Biadab, Arab Hipokrit! 

   
  H.Bambang Eka Wijaya



  "TAHUN 2009 dimasuki dunia dengan 'pesta pora' Israel melumat habis Jalur 
Gaza, memuaskan tekad PM Ehud Olmert untuk menghabisi Hamas sampai orang 
terakhir!" ujar Umar. "Karena Jalur Gaza sejak medio 2007 sepenuhnya dikuasai 
Hamas, berarti membasmi sampai habis warga Palestina di Gaza!"

  "Pernyataan para pemimpin Israel--Olmert, Ehud Barack, Livni--secara 
tegas dan jelas menunjukkan Israel sedang melakukan pembunuhan massal, 
membantai habis suatu kaum seperti Hitler di Jerman atau Slobodan Milosevic dan 
Radovan Karazick di Bosnia!" sambut Amir. "Tapi reaksi Liga Arab cuma sebatas 
kecaman diplomatis, tidak sebanding dengan realitas aksi militer Israel di Gaza 
dan desakan warga Arab di berbagai negara yang histeris turun ke jalan agar 
para pemimpinnya menghentikan kebiadaban Israel!"

  "Memang terlihat, perlakuan brutal Israel terhadap warga Palestina cuma 
direspons dengan hipokrisi para pemimpin Arab yang berdarah dingin!" timpal 
Umar. "Di tengah histeria massa Arab meratapi malangnya nasib warga Palestina, 
misalnya, Menlu Arab Saudi malah nyucuh--menyalahkan--ketidakkompakan Hamas dan 
Fatah sebagai penyebabnya! Padahal, di Arab Saudi ada triliunan dolar aset 
pertambangan Amerika Serikat, yang bisa dijadikan dasar Saudi menekan sejawat 
Israel yang sok pendekar hak-hak asasi manusia itu dari sikapnya tidak peduli 
pada kebiadaban di Gaza, dan memveto DK PBB atas setiap resolusi menekan 
Israel! Begitu pula Hosni Mubarak, menafikan histeria massa merusak Kedubes 
Mesir di negara-negara Arab sebagai desakan menutup kedubesnya di Israel, 
berkilah itu diperlukan untuk jembatan membangun saling pengertian antara Arab 
dan Yahudi, impian yang tidak digubris--apalagi dihargai--oleh Israel!"

  "Sikap hipokrit pemimpin Arab itu mengecewakan dunia Islam di luar Arab, 
yang menggebu-gebu membela Palestina!" tukas Amir. "Seperti Indonesia, selain 
para relawan mendaftar jadi martir di front Palestina, pemerintahnya mengirim 
delegasi tenaga kemanusiaan dan obat-obatan ratusan ribu dolar dan uang satu 
juta dolar AS untuk pangan dan lainnya, tapi jalur masuk ke Gaza lewat gerbang 
maupun terowongan di perbatasan dengan Mesir yang selama ini digunakan 
menyelundupkan pangan membantu rakyat Palestina, telah ditutup Israel lewat 
bombardir tanpa henti! Bahkan hari ini, genap sepekan serangan Israel, warga 
Gaza kehabisan pangan, terancam kelaparan!"

  "Dengan semua kenyataan itu, peran Indonesia selaku negara terbesar umat 
Islamnya dituntut lebih besar lagi!" tegas Umar. "Yakni, melalui OKI yang telah 
merangkum Liga Arab, menggalang dunia beradab di PBB untuk menyeret Ehud Olmert 
dan begundalnya ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang dan 
pembunuhan massal terhadap bangsa Palestina--sekaligus menghimpun kekuatan PBB 
memerangi Israel--seperti dilakukan PBB terhadap Serbia atau Irak ketika 
menganeksasi Kuwait! Itu kifayah bagi pemimpin atas nama umat sedunia!"
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Anti-apartheid icon Suzman dies

2009-01-01 Terurut Topik Sunny
http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/7807070.stm

Page last updated at 15:19 GMT, Thursday, 1 January 2009


  Anti-apartheid icon Suzman dies  

  Helen Suzman's battle for racial equality in South Africa

  Helen Suzman, a celebrated South African MP and anti-apartheid 
campaigner, has died at the age of 91. 

  Mrs Suzman, a member of parliament first for the opposition United Party 
and later the Progressive Party, was an outspoken critic of apartheid. 

  For 13 years, Mrs Suzman, the daughter of Jewish Lithuanian immigrants, 
was the only MP to openly condemn South Africa's whites-only apartheid regime. 

  She was made an honorary dame by the Queen in 1989. 

  She was also twice-nominated for the Nobel Peace Prize. 

  The family plans to follow a private funeral this weekend with a public 
memorial in February, the SAPA news agency reported. 

  Mandela supporter 

  The former MP, who had been in a frail condition recently, died at her 
home in Johannesburg early on Thursday. 



  Archbishop Desmond Tutu said his country owed her an enormous debt in the 
struggle against apartheid. 

  "She really was indomitable," he said. 

  Nelson Mandela Foundation chief executive Achmat Dangor told the 
Associated Press news agency that she was a "great patriot and a fearless 
fighter against apartheid". 

  Mrs Suzman, who first entered the South African parliament in 1953, was a 
thorn in the side of the apartheid regime, says the BBC's Peter Biles, in 
Johannesburg. 

  She was a frequent visitor of jailed African National Congress (ANC) 
leader Nelson Mandela when he was held on Robben Island prison for 18 years. 

 
Mrs Suzman campaigned against the cruelty of South Africa's race 
laws 

  Mr Mandela wrote of her in his biography: "It was an odd and wonderful 
sight to see this courageous woman peering into our cells and strolling around 
our courtyard. She was the first and only woman ever to grace our cells." 

  Former President PW Botha once referred to her as a "vicious little cat". 
For her part, she said that if he were a woman, "he would arrive in parliament 
on a broomstick". 

  Despite her frailty in recent years, Mrs Suzman, who stepped down from 
parliament in 1989, continued to speak out against what she saw as the failings 
of South Africa's post-apartheid ANC administration. 

  Mrs Suzman was born in Germiston, Gauteng, on 7 November 1917 to Jewish 
Lithuanian immigrants. 

  In 1937, at the age of 19, she married doctor Moses Meyer Suzman. The 
couple later had two daughters. 

  Mrs Suzman received honorary doctorates from leading universities across 
the globe, including Oxford, Cambridge, Columbia (New York), Harvard, 
Witwatersrand and Cape Town. 

  She was also awarded an honorary Fellowship of the London School of 
Economics (LSE). 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fw: [Dok. Tercecer 1965/1966]: REVOLUSI ADALAH MENDJEBOL DAN MEMBANGUN

2009-01-01 Terurut Topik heri latief
semoga kita tak lupa istilah "jas merah".

salam, heri latief




http://progind.net/
kolektif info coup d'etat 65: kebenaran untuk keadilan
http://herilatief.wordpress.com/
http://akarrumputliar.wordpress.com/




--- On Fri, 1/2/09, Mira Wijaya Kusuma  wrote:
From: Mira Wijaya Kusuma 
Subject: [Dok. Tercecer 1965/1966]: REVOLUSI ADALAH MENDJEBOL DAN MEMBANGUN
To: herilat...@yahoo.com, "A.Alham" , "Setiwan 2007" 
, "K.Prawira" , "Chalik Hamid" 
, "A.Supardi" , "Magili" 

Date: Friday, January 2, 2009, 1:33 AM


REVOLUSI ADALAH MENDJEBOL DAN MEMBANGUN

PIDATO BUNG KARNO DI DEPAN GMNI, 3 DESEMBER 1966

Saudara-saudara,
Di kalanganmu itu aku melihat tadi Pak Mukarto. Tapi kok sekarang
nyisih ya. Aku melihat Pak Adam Malik, belakang. Aku melihat Pak
Tjokro. Dan di hadapanmu, engkau melihat aku.

Baik Pak Mukarto, maupun Pak Tjokro, maupun Pak Adam Malik, maupun
aku, dulu, muda, dulu ikut-ikut muda. Sekarang saja sudah ada yang
sudah ubanan rambutnya seperti Pak Mukarto. Yang tadi aku ceritakan
waktu physical revolution mulai, beliau adalah, kita, penyeludup,
smokkelaar untuk mendapatkan senjata. Physical revolution untuk
mendapat pembiayaan, uang buat perwakilan kita di luar
 negeri.
Kemudian pula bapak-bapak itu di waktu muda ikut-ikut giat di dalam
pergerakan nasional ataupun di dalam physical revolution.

Demikian pula aku.

Engkau telah sering mendengar mengenai diriku, bahwa aku ini sejak
umur 16 tahun, 16 tahun, telah mencemplungkan diri dalam gerakan
untuk tanah air, bangsa, cita-cita. Pada waktu aku umur 16 tahun,
aku adalah siswa daripada sekolah menengah Belanda di Surabaya HBS,
Hogere Burger School. Siswa. Pada waktu itu aku karena telah ikut
bercita-cita, menjadi anggota daripada satu organisasi pemuda Jawa,
pemuda dan pemudi Jawa. Namanya Trikoro Darmo. Trikoro Darmo.

Demikian pula bapak-bapak tua sekarang ini dulu semuanya, pada waktu
masih muda telah ikut berkecimpung di dalam gerakan-gerakan. Ada
yang seperti Bapak menjadi anggota Trikoro Darmo. Pak Leimena yang
duduk di sana, dedengkot tua Pak Leimena, dulu pun menjadi anggota
daripada satu gerakan
 pemuda Ambon.

Bung Hatta juga pada waktu masih muda menjadi anggota daripada satu
serikat siswa Sumatera, Jong Sumatranen Bond.

Pak Leimena punya organisasi namanya Jong Ambon.

Nah, kita sekarang dedengkot-dedengkot tua. Sejak dari muda kita
telah bukan saja ikut, ya nak, jangan lihat itu, lihat hidungnya
Bapak. Bapak itu kalau pidato dilihat mata anak anggota GMNI itu
lantas Bapak ikut menyala-nyala.

Ha, dedengkot-dedengkot itu sekarang ada, ada lo, di kalangan
mahasiswa yang waduh, memaki-maki kepada kami, mencerca kami. Sampai
tempo hari itu, sampai Bapak itu setengah menangis.

Pak Leimena yang sejak dari mudanya telah berkecimpung
mencemplungkan diri dalam gerakan untuk kepentingan bangsa dan tanah
air, cita-cita. Sekarang di kalangan mahasiswa ada yang waduh,
bahkan mengucapkan kata-kata yang tidak baik: Kami tidak sudi
orang "cap", atau "cap Leimena", "semacam Leimena". Masya
 Allah,
pemuda-pemuda zaman sekarang ini bagaimana. Dan engkau tahu Bapak
sendiri sekarang ini ada yang waduh sudah habis-habisan lah, habis-
habisan.

Padahal, padahal, Bapak, Pak Leimena, Pak Mukarto, Pak Adam Malik,
Pak Tjokro, dan macam-macam banyak sekali Pak, Pak, Pak itu, sedari
mudanya boleh dikatakan menyerahkan diri, bahkan mengorbankan
kebahagiaan hidup untuk kepentingan tanah air, bangsa dan cita-cita.

Nah, sekarang engkau pemuda-pemuda. Bukan saja engkau jangan ikut
pemuda-pemuda yang begitu itu tadi, yang mencerca kepada Pak
Leimena, Pak Mukarto, dan lain-lain sebagainya, tetapi aku
menghendaki supaya engkau pun mengetahui tugas dan kewajiban sebagai
pemuda. Tugas kewajibanmu sebagai mahasiswa.

Pernah kukatakan, menjadi mahasiswa zaman sekarang ini tugasnya
adalah dua, tugasnya dua. Satu, untuk terus ikut menjadi pelopor
daripada revolusi kita sekarang ini. Kan menjadi pelopor
 itu
berarti, bukan saja berjalan di muka, tetapi yaitu sebagai kukatakan
berulang-ulang, jangan meninggalkan sumber daripada revolusi, jangan
menyeleweng daripada riilnya revolusi. itu satu.

Kedua, untuk menjadi unsur mutlak di dalam pembinaan. Sebab,
revolusi kataku, kemarin pun diterangkan panjang lebar dihadapan
anggota MPP PNI, revolusi adalah di satu pihak menjebol, di lain
pihak membina. Menjebol kepada imperialisme, menjebol kepada sistem
yang tidak sesuai dengan revolusi, sistem sosial yang tidak sesuai
dengan revolusi. Tegasnya menjebol sistem feodalisme, menjebol
sistem kapitalisme. Di samping itu membina, membina, membangun satu
barang baru yang memberi kebahagiaan kepada rakyat Indonesia
seluruhnya. Dus di satu pihak menjebol, di lain pihak membina.
Karena itu aku, sejak daripada pecahnya revolusi fisik kita, telah
kuterangkan, revolusi adalah satu simfoni. Simfoni itu adalah lagu
yang merdu
 dikeluarkan oleh rombongan bersama. Ada yang memegang
biola, ada yang memegang gitar, ada yang memegang drek, dek, dek,
dek, dek, tambur, ada yang memegang macam-ma

[wanita-muslimah] jurnal toddopuli: dari konsert daniel bôhren, l'h omme de révolte

2009-01-01 Terurut Topik sangumang kusni
JURNAL TODDOPULI:
 
 
DARI  KONSET  DANIEL BÖHREN, L'HOMME DE REVOLT
 
 
 
Dalam rangka acara menyambut Tahun  Baru 2009, FR2, salah satu terus tivi 
Perancis, menyiarkan konser Philharmoni Wina, Austria yang kali ini khusus 
menggelarkan karya-karya Johan Strauss. Ruang konser yang megah dihiasi 
bunga-bunga diselenggarakan dengan penuh ritual sebagai "sahabat musisi 
klasik" . Ritual, sebagai suatu penghargaan Austria kepada para seniman-seniman 
yang mengangat nama bangsa dan negeri segi kebudayaan. 
 
Saya bukanlah orang  yang mengerti musik tapi menyukai musik, termasuk menyukai 
Strauss dan walsanya. Saya mengaggumi juga bagaimana penyelenggara negara dan 
suatu bangsa menghargai seniman-senimannya. Jasa dan karya-karya mereka. 
Menghargai dan mengenang seseorang sesuai tempatnya.  Jika masalah penghargaan 
ini diluaskan lingkup masalahnya, maka kita akan sampâi pada masalah ingat dan 
lupa dalam sejarah. Masalah kejujuran. Apabila kejujuran ini  ada, kita tidak 
akan lupa orang-orang yang berjasa bagi kemausiaan dan pemanusiawian manusia;, 
kehidupan dan masyarakat. Kita tidak akan membunuh pahlawan sampai 
berkali-kali, apa pun corak pemikiran mereka. Kita tidak akan  
menjungkirbalikkan sejarah bangsa kita sendiri .
 
Kesan inilah yang saya dapatkan mlihat konser dan ritualitas ketika 
menggelarkan karya-karya Strquss hari ini di bawah pimpinan Daniel  Böhren.
 
Konser Philharmoni Wina kali ini juga melayangkan kenangan saya akan peringatan 
ulta Brahms yang ke-100 di Paris bebrapa tahun silam. Dalam rangka peringatan 
seabad lahirnya kompo,is ini, Perancis menerbitkan dalam jumlah besar, 
karya-karya Brahms dalam bentuk CD. Di berbagai tempat, mumai dari gedung 
kesenian tertetup memalui taman-taman sampai ke kuburan, dselenggarakan 
konser-knser yang memperagakan karya Brahms. Konser-konser ini senantiasa penuh 
sesak dengan pengunjung. CD nya pun segera terjual habis. Melihat keadaan 
begini, saya menyaksikan betapa karya-karya komponis ini dinikmati oleh 
masyarakat dan menjadi keperluan masyarakat.  Saya lalu teringat akan arahan 
Lekra tentang dua tinggi: "tinggumutu ideologi dan tinggi mutu artistik" serta 
"meluas dan meninggi". Laris habisnya CD karya-karya Brahms dan konser-konser 
terbuka serta tertutup yang selalu dipadati pengunjungi,   bartangkali bisa 
menunjukkan bahwa masyarakat ketika sampai pada
 tingkat apresiasi sastra-seni tertentu bisa menikmati karya-karya "dua 
tinggi".  Hal ini juga saya saksikan ketika untuk menyaksikan pamaera van Gogh 
dan Picasso , jauh-jauh hari diperlukan pemesanan tempat atau  karcis masuk. 
Keadaan begini pun perah saya saksikan dalam bidang saastra  ketika saya berada 
di Republik Rakyat Tiongkok -- negeri yang bisa dibilang tingkat buta aksaranya 
sudah samai pada tingkat nol. "Nyanyian Remaja" karya Yang Mo, atau Ouyang Hai, 
sekalipun dicetak dalam jumlah berjuta-juta eksemplar segera habis terjual. 
 
Adanya tingkat minat pada saastra-seni begini barangkali tak lepas dari tingkat 
minat baca, tingkat buta aksara dan apresiasi sastra-seni.  Ketika berbicara 
soal apresiasi barangkali tak terlepaskan peran kritikus astra-seni dan 
pendidikan apresiasi. Dalam konteks ini, saya melihat arti penting karya 
Nurhady Sirimorok "Laskar Pemimpi, Andrea Hirata. Pembacanya Dan Modernisasi 
Indonesia" [Insist Press, November 2008,  191 hlm.]. Lepas dari sepakat 
tidaknya kita dengan pendapat Nurhady Simorok,  saya kira karya Nurhady mengisi 
lengang dunia kritik sastra- seni yang serius. Nurhady berusaha membahas karya 
Andrea secara menyeluruh, bertanggungjawab, meggunakan pembanding dan acuan . 
Bukan dengan metode celetukan atas nama apresiasi dan kritik yang sering 
mengesankan berangkat dari penilaian diri berkelebihan yang tidak diperlukan 
oleh kritik sastra serius apalagi jika dihubungkan dengan ilmu yang memerlukan 
kerendahan hati dan kejujuran. Kritik sastra
 serius barangkali dekat dengan usaha medapatkan batu giok dengan melempar batu 
bata.
 
Konser Philharmoni dengan Daniel Böhren  yang kocak dan komunikatif  sebagai 
konduktur meningggalkan kesan lain dalam soal keberpihakan. Ia mempunyai kaitan 
keluarga dengan Israel tapi  memegang paspor Palestina --dan  negara-negara 
lain seperti Amerika Serikat. Untuk menganjurkan ide perdamaian langgeng 
antara  Palestina-Israel,  Daniel pernah menyelenggarakan konsert bersama 
antara musisi Palestina dan Israel untuk perdamaian. Perdamaian antara 
Plestina-Israel merupakan komitmen manusiawi Daniel sebagai seniman. Daniel 
bukan seorang seniman setril yang tak acuh pada politik. Seni tidak dipisahkan 
oleh Daniel dari politik. Daniel tidak ia tabukan dan menjadi alergi. Komitmen 
manusiawi ini dengan tandas ditunjukan oleh Daniel saat ia bermain sebagai 
konduktur Philharmoni Wina hari ini. Ia menyla konser dengan pidato singkat 
yang menggarisbawahi perlunya hidup berdampingan damai antara Palestina-Israel. 
Sesudah pidato singkatnya, seluruh
 manusiawi Philharmoni berdiri serentak dengan mengacun

[wanita-muslimah] [Dok. Tercecer 1965/1966]: REVOLUSI ADALAH MENDJEBOL DAN MEMBANGUN

2009-01-01 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma









REVOLUSI ADALAH
MENDJEBOL DAN MEMBANGUN
PIDATO BUNG KARNO DI DEPAN GMNI, 3
DESEMBER 1966

Saudara-saudara, 
Di kalanganmu itu aku
melihat tadi Pak Mukarto. Tapi kok sekarang 
nyisih ya. Aku
melihat Pak Adam Malik, belakang. Aku melihat Pak 
Tjokro. Dan di
hadapanmu, engkau melihat aku.

Baik Pak Mukarto, maupun Pak
Tjokro, maupun Pak Adam Malik, maupun 
aku, dulu, muda, dulu
ikut-ikut muda. Sekarang saja sudah ada yang 
sudah ubanan
rambutnya seperti Pak Mukarto. Yang tadi aku ceritakan 
waktu
physical revolution mulai, beliau adalah, kita, penyeludup,

smokkelaar untuk mendapatkan senjata. Physical revolution untuk

mendapat pembiayaan, uang buat perwakilan kita di luar negeri.

Kemudian pula bapak-bapak itu di waktu muda ikut-ikut giat di
dalam 
pergerakan nasional ataupun di dalam physical
revolution.

Demikian pula aku.

Engkau telah sering
mendengar mengenai diriku, bahwa aku ini sejak 
umur 16 tahun, 16
tahun, telah mencemplungkan diri dalam gerakan 
untuk tanah air,
bangsa, cita-cita. Pada waktu aku umur 16 tahun, 
aku adalah siswa
daripada sekolah menengah Belanda di Surabaya HBS, 
Hogere Burger
School. Siswa. Pada waktu itu aku karena telah ikut 
bercita-cita,
menjadi anggota daripada satu organisasi pemuda Jawa, 
pemuda dan
pemudi Jawa. Namanya Trikoro Darmo. Trikoro Darmo.

Demikian
pula bapak-bapak tua sekarang ini dulu semuanya, pada waktu 
masih
muda telah ikut berkecimpung di dalam gerakan-gerakan. Ada 
yang
seperti Bapak menjadi anggota Trikoro Darmo. Pak Leimena yang 
duduk
di sana, dedengkot tua Pak Leimena, dulu pun menjadi anggota

daripada satu gerakan pemuda Ambon.

Bung Hatta juga pada
waktu masih muda menjadi anggota daripada satu 
serikat siswa
Sumatera, Jong Sumatranen Bond.

Pak Leimena punya organisasi
namanya Jong Ambon.

Nah, kita sekarang dedengkot-dedengkot
tua. Sejak dari muda kita 
telah bukan saja ikut, ya nak, jangan
lihat itu, lihat hidungnya 
Bapak. Bapak itu kalau pidato dilihat
mata anak anggota GMNI itu 
lantas Bapak ikut menyala-nyala.

Ha,
dedengkot-dedengkot itu sekarang ada, ada lo, di kalangan 
mahasiswa
yang waduh, memaki-maki kepada kami, mencerca kami. Sampai 
tempo
hari itu, sampai Bapak itu setengah menangis.

Pak Leimena yang
sejak dari mudanya telah berkecimpung 
mencemplungkan diri dalam
gerakan untuk kepentingan bangsa dan tanah 
air, cita-cita.
Sekarang di kalangan mahasiswa ada yang waduh, 
bahkan mengucapkan
kata-kata yang tidak baik: Kami tidak sudi 
orang "cap",
atau "cap Leimena", "semacam Leimena". Masya
Allah, 
pemuda-pemuda zaman sekarang ini bagaimana. Dan engkau
tahu Bapak 
sendiri sekarang ini ada yang waduh sudah
habis-habisan lah, habis-
habisan.

Padahal, padahal, Bapak,
Pak Leimena, Pak Mukarto, Pak Adam Malik, 
Pak Tjokro, dan
macam-macam banyak sekali Pak, Pak, Pak itu, sedari 
mudanya boleh
dikatakan menyerahkan diri, bahkan mengorbankan 
kebahagiaan hidup
untuk kepentingan tanah air, bangsa dan cita-cita.

Nah,
sekarang engkau pemuda-pemuda. Bukan saja engkau jangan ikut

pemuda-pemuda yang begitu itu tadi, yang mencerca kepada Pak

Leimena, Pak Mukarto, dan lain-lain sebagainya, tetapi aku

menghendaki supaya engkau pun mengetahui tugas dan kewajiban
sebagai 
pemuda. Tugas kewajibanmu sebagai mahasiswa. 

Pernah
kukatakan, menjadi mahasiswa zaman sekarang ini tugasnya 
adalah
dua, tugasnya dua. Satu, untuk terus ikut menjadi pelopor 
daripada
revolusi kita sekarang ini. Kan menjadi pelopor itu 
berarti,
bukan saja berjalan di muka, tetapi yaitu sebagai kukatakan

berulang-ulang, jangan meninggalkan sumber daripada revolusi,
jangan 
menyeleweng daripada riilnya revolusi. itu satu. 

Kedua,
untuk menjadi unsur mutlak di dalam pembinaan. Sebab, 
revolusi
kataku, kemarin pun diterangkan panjang lebar dihadapan 
anggota
MPP PNI, revolusi adalah di satu pihak menjebol, di lain 
pihak
membina. Menjebol kepada imperialisme, menjebol kepada sistem 
yang
tidak sesuai dengan revolusi, sistem sosial yang tidak sesuai 
dengan
revolusi. Tegasnya menjebol sistem feodalisme, menjebol 
sistem
kapitalisme. Di samping itu membina, membina, membangun satu 
barang
baru yang memberi kebahagiaan kepada rakyat Indonesia 
seluruhnya.
Dus di satu pihak menjebol, di lain pihak membina. 
Karena itu
aku, sejak daripada pecahnya revolusi fisik kita, telah 
kuterangkan,
revolusi adalah satu simfoni. Simfoni itu adalah lagu 
yang merdu
dikeluarkan oleh rombongan bersama. Ada yang memegang 
biola, ada
yang memegang gitar, ada yang memegang drek, dek, dek, 
dek, dek,
tambur, ada yang memegang macam-macam pesawat. Tetapi 
bersama-sama
mengeluarkan satu simfoni yang merdu. Dan aku berkata, 
revolusi
adalah simfoni daripada destructie dan constructie. 
Destructie
yaitu menghancurkan, atau dengan perkataan yang baru tadi 
kuucapkan
menjebol. Constructie, membangun, membina, mencipta, to 
create,
scheppen, kata orang Belanda.

Nah, ini untuk to create, kamu
orang semuanya mahasiswa mengerti 
perkataan create. Scheppen, itu
tidak semua kamu menge

[wanita-muslimah] Ibu rumah tangga di Inggris paling demen ngenet

2009-01-01 Terurut Topik Dwi Soegardi
Rata-rata ibu rumah tangga di Inggris berinternet ria selama 47% dari
waktu luangnya.

http://www.techradar.com/news/internet/british-housewives-are-world-s-biggest-surfers-497548?src=rss&attr=all


British housewives are world's biggest surfers
Average UK housewife spends 47% of her free time on the internet


A huge internet survey has discovered that British housewives are the
world's biggest surfers - spending close to half of their leisure time
online.

A massive poll by TNS of over 27,000 people in 16 countries came up
with the startling suggestion that the average UK housewife spends 47%
of their free time on the internet.

That knocks students, with a meagre 39% of their leisure time online,
into a cocked hat.

Online, offline

TNS also discovered that 58% of the 2,500 British respondents claimed
to have met up with someone in real life that they had made contact
with for the first time online, lagging behind the more trusting
Germans (79%).

A few other facts include Brits insisting that 25% of their friends
were 'online-only', and the revelation that we have an average of 17
friends that we have met online.

So, statistically at least some of you out there reading this must be
housewives who we've only met over social networks.

So we'd better wish you a Happy New Year and add you to our friends list.
By Patrick Goss


[wanita-muslimah] Re: Selamat Tahun Baru 2009

2009-01-01 Terurut Topik werkuwer
selamat tahun baru. semalam di depan petronas, rakyat kuala lumpur 
mengadakan pesta kembang api di seluruh kota. cahayanya pating 
glebyar dan pating pentalit saat rakyat kuala lumpur menyambut tahun 
baru 2009 ini. ternyata mereka jauh lebih liberal dan terecrahkan 
daripada rakyat indonesia terutama di dalam menyikapi dan merayakan 
tahun baru masehi. 

banyak orang arab perempuan yang menggunakan rok mini dengan rambut 
tergerai bersama suami-suami mereka yang juga liberal. mereka nampak 
cantik luar biasa meskipun tanpa jilbab. namun, banyak juga 
perempuan yang berjilbab merayakan dan menonton pesta kembang api.

saat ini, kuala lumpur diguyur hujan dan airnya gemrujug sebesar 
kucing dan anjing, pating gedebug berjatuhan dari langit. suara 
bledek ditimpali cahaya petir menyambar-nyambar langit merayakan 
hari pertama tahun 2009.

oleh karenanya, melihat keanekaragaman bangsa di kuala lumpur ini 
saya sangat bahagia dan karenanya ingin sekali mengucapkan selamat 
tahun baru masehi kepada semua warga dunia! semoga tahun baru ini  
membawa berkah dan pencerahan bagi kita semua... 




[wanita-muslimah] Fatah postpones convention

2009-01-01 Terurut Topik Sunny
http://weekly.ahram.org.eg/2008/927/re51.htm

Fatah postpones convention
With no achievements in the peace process, Fatah's high leadership decides 
against gathering the movement, writes Khaled Amayreh in the West Bank 


   Click to view caption 
  A Palestinian protester dressed as Santa Claus holds his country's flag 
and flashes the victory sign as Israeli soldiers look on during a demonstration 
against Israel's separation wall in the village of Maasarah near the West Bank 
town of Bethlehem 
--
 
With the "peace process" going nowhere, and beset by chronic internal 
divisions, Fatah has once again postponed convening its long-overdue Sixth 
Congress. The last time Fatah held its general congress was in Algiers nearly 
20 years ago.

Fatah leaders, including Palestinian Authority President (PA) Mahmoud Abbas, 
had been vowing ad nauseam to hold the convention before the end of 2008. 
However, Fatah's inability to put its house in order and the lingering showdown 
with Hamas, which is in control of the Gaza Strip, have made the holding of a 
successful congress virtually impossible.

There are numerous reasons and factors contributing to the latest postponement 
of the Fatah convention. The top Fatah leadership in Ramallah, let alone the 
movement's overall leadership, is itself far from united. The two top Fatah 
leaders, Abbas and Ahmed Qurei, have not been on speaking terms for sometime 
due to "differences" over the peace process with Israel. This week, there were 
reports that Abbas was trying to sack Qurei as chief Palestinian negotiator 
with Israel. 

Al-Ahram Weekly asked Palestinian political analyst Hani Al-Masri, who is close 
to the Palestinian leadership, if the split between Abbas and Qurei was serious 
and what ramifications it could have on the unity of Fatah. Al-Masri said Qurei 
was disillusioned with the way Abbas had been conducting peace talks with 
Israel as well as with the general performance of the Salam Fayyad government. 

"Ahmed Qurei is now the main address of Fatah," while Abbas is increasingly 
perceived by many Fatah rank and file as being aloof. "Qurei is also angry with 
Abbas for appointing another parallel negotiating team, headed by [Saab] 
Erekat." 

According to Fatah insiders, Qurei complained that Abbas was not briefing him 
on his meetings and contacts with the Israelis and that the PA president was 
"effectively crossing Palestinian national constants". These constants are 
total Israeli withdrawal from the Palestinian territories that Israel occupied 
in 1967, including East Jerusalem, and a just solution to the plight of 
refugees based on UN General Assembly Resolution 194.

It seems, however, that the most contentious point between Abbas and Qurei has 
to do with widespread and growing opposition within Fatah to the US-backed 
government of Salam Fayyad. Many Fatah leaders, especially at the intermediate 
level, have been complaining that the Fayyad government is undermining Fatah by 
following a policy based on appeasement towards the US and Israel.

"Fayyad is slowly but definitively destroying the image of Fatah by refusing to 
actively challenge Israeli policies, including continued settlement expansion. 
And the Palestinian masses think that Fatah is running the government," said a 
high-ranking Fatah official in the Hebron region who spoke on condition of 
anonymity. "And when Fatah tries to raise its voice in opposition to Fayyad's 
policies, President Abbas sides with the prime minister. Hence the 
frustration," he added.

In addition to the bad chemistry between Abbas and Qurei, there is the old 
split between the Ramallah leadership and Farouk Qaddumi over the peace process 
with Israel and the status of Qaddumi within the Fatah hierarchy.

Qaddumi recently accused Ramallah Fatah leaders of being "cowards" and "too 
obsequious" with Israel. Qaddumi also called for "terminating this absurdity," 
a reference to the peace process, accusing the Ramallah leadership of violating 
"all red lines and constants and references."

Normally in such instances Hakam Balawi, a chief spokesman of Fatah, responds 
to Qaddumi, often accusing him of "senility" and "not knowing what he is 
talking about".

Then, of course, there is the "peace process" with Israel itself, which despite 
numerous meetings between Israeli and Palestinian leaders and intensive US 
intervention has effectively remained deadlocked over the central defining 
issues of the Palestinian problem, namely Israeli withdrawal from the occupied 
territories, the issue of Jerusalem and the issue of the refugees.

"Holding the Fatah congress under the present circumstances, namely the failure 
of the peace process, would be a disaster for the current leadership of the 
movement... And we must remember that Abbas has nearly completely tie

[wanita-muslimah] Compilation of the Qur'an

2009-01-01 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=5§ion=0&article=117534&d=1&m=1&y=2009

Friday 26 December 2008 (28 Dhul Hijjah 1429) 
 


  Compilation of the Qur'an
  Adil Salahi, Arab News
 

  I read your article about the compilation of the Qur'an. May I seek 
further clarification about the arrangement of verses in a long surah. For 
example, Surah 2 contains 286 verses and tackles many subjects. How was it 
arranged and why does it have the title, Al-Baqarah? (Nawaz)

  The arrangement of the Qur'anic verses is part of the revelation of the 
Qur'an. It is true that many surahs were not revealed on the same occasion. 
Indeed the Prophet (peace be upon him) used to receive revelations from 
different surahs during the same period. None of these surahs would have been 
completed yet, as some passages were initially revealed to deal with certain 
occasions and events. For example, 60 verses in Surah 3 comment on the events 
of the Battle of Uhud. Its other parts, comprising 140 verse, deal with other 
subjects and were not revealed on the same occasion. Nor was a surah 
necessarily revealed in its final order. Some later passages might be revealed 
before earlier ones. The final arrangement was determined by God. When the 
Angel Gabriel brought the Prophet a passage or a verse, he told him its 
position in its surah. He would say to him: "This goes after verse so and so in 
such and such surah." The Prophet read out each surah as it was at the time. 
When a surah was complete, he would read it out in its final form and his 
companions would learn it in that order. 

  Each year in Ramadan, the Angel Gabriel would come to the Prophet at 
night and both of them would read the Qur'an together. In the last year of the 
Prophet's life, they read it in full twice, in its present order. Thus, the 
arrangement of the surahs is also part of the revelation. As for titles, these 
are taken from each surah, referring to an important issue it discusses. This 
may be in one verse or in a long passage. An example of the first type is Surah 
10, Jonah, where the Prophet Jonah is mentioned in one verse. An example of the 
first type is Surah 10, Jonah, where the Prophet Jonah (peace be upon him) is 
mentioned in one verse. An example of the second type is Surah 2, where the Cow 
story is discussed in a long passage. Some surahs have more than one title, but 
one of these is inevitably better known, because it is the one mentioned in the 
printed copies of the Qur'an. 

  Is it obligatory in Islam that women should always wear a black dress 
when they go out? We are told that this is so by some people posing as 
scholars. Please explain. (M. Amin)


  No, there is no Islamic requirement that women should wear black when 
they go out. What they should wear is what maintains a proper standard of 
decency, according to Islamic values and the traditions of society. The color 
of their garments is not an issue as long as they do not appear in eye catching 
attire. In many Muslim countries, people use a wide range of colors and these 
are acceptable if they do not violate Islamic values and standards of 
propriety. 

  We should also recognize that standards differ from one society to 
another. In North Africa, for example, women wear white when they are in 
mourning. This is considered odd in other Arab countries. Following local 
traditions that do not violate Islamic values is acceptable in such cases. 

  It is unfortunate that some people, particularly among those who think 
that they are guardians of Islamic values, feel that they should impose plain 
black as the only color of women's clothes in public. Such people are often 
very rigid in their views. You often discover that the best way to deal with 
them is to thank them for their advice. If you are certain that they are in the 
wrong, then you need only to ignore them.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] (OOT) Review Empat Tempat Makan

2009-01-01 Terurut Topik adindatitiana
[Review Tempat Makan] Sroto Eling-Eling, Ikan Tude Manado, Martabak 
Kubang dan "Mamink" Daeng Tata.

Oleh: Titiana Adinda

Mengawali tahun ini aku mau nulis review terhadap tempat makan yang 
kebetulan aku datangi ketika libur natal dan tahun baru ini. Daripada 
sayang informasi kulupakan mendingan ditulis aja. Siapa tahu bisa jadi 
bahan referensi teman-teman semua. Aku datang dan makan di empat 
tempat yaitu Sroto Eling-Eling, Ikan Tude Manado, Martabak Kubang dan 
"Mamink" Daeng Tata. Ok kubahas satu-satu ya:

1.  Sroto Eling-Eling
Lokasinya ada di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Tepatnya di Jl. KH. 
Abdullah Syafei, Casablanca. Menu makanannya terdiri dari Sroto khas 
Sokaraja, Banyumas. Bisa dipadukan dengan nasi atau ketupat. Aku pilih 
pake ketupat. Rasanya enak banget. Apalagi ketupatnya lembut banget 
dimulut. Untuk minumnya bisa pesan dawet ayu khas soto eling-eling. 
Enak dan murah koq. Jangan lupa pesan mendoannya. Mendoannya itu yang 
paling enak. Rasanya pingin balik lagi deh makan disini. Harga makan 
sroto 1 porsi, es dawet, 3 buah mendoan kira-kira harganya sebesar Rp 
31.500/orang deh. Suasana makannya lumayan enak, pelayanannya juga 
cepat dan baik.

2.  Ikan Tude Manado
Lokasinya ada di Jl.Blora No.29, Jakarta Pusat Telp: 021-3903109, 390 
3148. Ada layanan deliverynya juga lho buat yang punya rumah di 
sekitar Menteng, Jak-Pus kali ya yang bisa order ke restoran ini. Menu 
yang ditawarkan semuanya khas Manado, ada ikan, bubur manado, dsb. Aku 
memesan ikan tude bakar, sayur buah papaya, perkedel tude dan Pekedel 
jagung ( Satu porsi terdiri dari 5 perkedel jagung) dan tentu saja 
dengan nasi putih. Ketika dihidangkan tak lupa disediakan sambal pedas 
dan sambal tomat. Rasanya enaak banget. Jangan lupa ya kalo kesana 
cobain kue khas Manado misalnya kaya kue Balapis, Lalampa dan Panada. 
Kalau minumnya nggak ada yang khas paling kaya es Kelapa, es Jeruk 
atau teh botol aja. Biaya yang dikeluarkan untuk makan dan minum di 
tempat itu kira-kira sebesar Rp 60.000 – 75.000/orang. Suasana rumah 
makannya lumayan enak, pelayanannya juga cepat dan baik.  

3.  Martabak Kubang
Lokasinya ada di Jl. Saharjo, No.98 Jak-Sel. Telp: 021-8295328. Sudah 
punya cabang di 4 lokasi lainnya yaitu di Depok, Kalimalang, Serpong, 
dan Padang-Sum-Bar. Disini ada menu pilihan ada martabak kubang, kari 
ayam, kari kambing, nasi goreng, mie goreng, sate padang. Kalau untuk 
minum sih nggak ada yang istimewa sama kaya restoran lain seperti es 
teler, es campur, soft drink, dsb. Aku pesan kari kambing dengan roti 
cane. Roti cane itu sebagai pengganti nasi. Rasanya kari kambing sama 
roti canenya enak banget deh. Pokoknya bikin ketagihan deh. Sayang 
makan satu porsi aja udah kenyang betul. Makan disitu kira-kira habis 
Rp 45.000/orang deh. Suasana rumah makannya lumayan enak, pelayanannya 
juga cepat dan baik.

4.  "Mamink" Daeng Tata
Lokasinya ada di Jl.K.H. Abdullah Syafei, Casablanca  nggak begitu 
jauh dengan lokasi rumah makan Sroto Eling-Eling deh. Biasanya kalau 
makan disitu cari parkirnya susah sekali. Tetapi berhubung aku 
kesitunya pas tanggal 1 Januari saat orang-orang pada acara tahun baru 
jadi sepi banget deh. Cari parkirnyapun gampang. Menu yang ada khas 
Makassar. Ada tata ribs, soto makassar dan minuman khas Makasar 
seperti es pisang hijau, es palubutung, soft drink, dan teh botol. Aku 
memesan tata ribs, dan es pisang hijau. Makan tata ribsnya dengan 
ketupat. Selain itu ada kue-kue khas Makassar. Rasa tata ribsnya enak 
banget apalagi ditambah bumbu kacangnya. Dijamin bikin ketagihan deh. 
Biaya makan di restoran ini kira-kira Rp 40.000/orang deh. Suasana 
rumah makannya lumayan enak, pelayanannya juga baik dan cepat.

Ok sekian dulu reviewku atas 4 lokasi rumah makan tersebut. Review ini 
berdasarkan pengalamanku lho. Boleh dijadikan referensi untuk cari 
makan di tempat makan yang enak. Kalau anda merasa biasa aja rasanya 
tidak sama denganku penilaiannya. Ya maaf aja, mungkin itu berdasarkan 
penilaian subjektifku saja terhadap rasa makanan di tempat makan itu. 
Sebenarnya sih makanan dan minuman diatas aku foto dengan kamera di 
handphoneku. Sayang foto makanan tersebut di handphoneku belum sempat 
aku transfer ke komputer. Jadi ya hanya bisa menikmati tulisan ini aja 
deh. Maaf banget ya
===
Kunjungi blogku di:
http://titiana-adinda.blogspot.com
http://buku-buku-dinda.blogspot.com