[wanita-muslimah] Undangan Kongkow Bareng Gus Dur Soal Pembebasan Muchdi
Undangan Kongkow Bareng Gus Dur Soal Pembebasan Muchdi Salam, Acara rutin Kongkow Bareng Gus Dur besok Sabtu 3 Januari 2009 akan membahas dibebaskannya Muchdi Pr di Pengadilan Jakarta Selatan. Kordinator Kontras Usman Hamid akan menemani Gus Dur berbincang-bincang tentang masa depan kasus pembunuhan terhadap aktivis HAM Munir. Untuk itu kami mengundang anda, dan teman-teman media untuk hadir dalam acara tersebut besok di Kedai Tempo, Jl Utan Kayu No 68H Jakarta pukul 10.00 WIB Untuk anda yang berada di kawasan Jabodetabek, acara ini disiarkan secara langsung oleh Green Radio 89.2 FM Salam Mohamad Guntur Romli === http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/01/02/headline/krn.20090102.152537.id.html Aktivis Ungkap Empat Penyebab Bebasnya Muchdi Deputi Koordinator Human Rights Working Group, Chairul Anam, mensinyalir ada empat unsur penyebab bebasnya Muchdi Purwoprandjono dalam kasus pembunuhan Munir. JAKARTA--Deputi Koordinator Human Rights Working Group, Chairul Anam, mensinyalir ada empat unsur penyebab bebasnya Muchdi Purwoprandjono dalam kasus pembunuhan Munir. Keempat hal itu meliputi aspek dendam, surat, uang, dan call data record yang tidak ditelusuri serius oleh majelis hakim. "Aspek dendam, hakim tidak mempertanyakan kenapa Muchdi mempunyai dendam terhadap Munir. Dendam itu yang harus dibuktikan," kata Chairul di kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan kemarin. Menurut dia, Badan Intelijen Negara sudah punya rencana terhadap Munir. Sejak 1998, kata dia, "Suciwati yang tengah mengandung saja pernah diintimidasi. Itu dibuktikan dari keterangan saksi anggota Komando Pasukan Khusus." Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu lalu, membebaskan Muchdi, mantan Deputi V Badan Intelijen Negara, dalam kasus pembunuhan Munir. Mereka berpendapat jaksa tak dapat membuktikan dakwaannya, baik primer maupun subsider. Berkaitan dengan aspek surat, Chairul melanjutkan, kejanggalan terlihat dari tidak adanya penelusuran yang cukup terhadap paspor Muchdi yang menyatakan ia berada di Malaysia. "Tiba-tiba hakim menulis, paspor itu sah adanya," kata dia. Mengenai masalah uang, menurut Chairul, terpidana kasus Munir, Pollycarpus, disebutkan pernah diberi uang oleh Muchdi sebanyak dua kali lewat Budi Santoso. Namun, majelis hakim menyatakan kesaksian Budi tidak memiliki nilai, dan justru mengambil kesaksian Pollycarpus yang mengaku tidak pernah diberi. "Padahal Pollycarpus dipidana karena peristiwa tersebut," kata Chairul. Adapun terkait dengan call data record, masih menurut Chairul, majelis hakim sendiri mementahkan pembicaraan yang diduga terjadi antara Pollycarpus dan Muchdi. Alasannya, tak ada saksi yang memperkuat perbincangan tersebut. Padahal, kata Anam, "Muchdi pernah mengakui kebenaran nomor handphone-nya, juga alamat rumahnya." Sementara itu, Soeripto, Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, menilai bebasnya Muchdi akibat dakwaan jaksa dan alat bukti yang diajukan tidak kuat. "Jaksa kurang profesional," katanya saat dihubungi Tempo kemarin, "Penyiapan dakwaan dan alat bukti harus lebih teliti. Jangan sampai hal itu terulang." DIANING SARI | EKO ARI | RONALD | ELIK | DWI WIYANA http://www.kontras.org/index.php?hal=siaran_pers&id=822 PUTUSAN BEBAS MUCHDI : Intervensi Sistematis dalam Pengadilan Muchdi Komite Solidaritas Aksi untuk Munir mempertanyakan kredibilitas putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Selatan yang membebaskan Muchdi Purwopranjono sebagai terdakwa pembunuh Munir. Putusan ini telah melukai rasa keadilan dan tidak sesuai dengan komitmen pemerintah dalam menegakkan hukum dan HAM. Kami menengarai putusan ini sarat intervensi politik. Kami mengkawatirkan jaksa penuntut umum dan majelis hakim bekerja dibawah tekanan berbagai pihak yang berkuasa sehingga independensi dan objektivitas pengadilan dengan mudah digadaikan. Ironis, karena berdasarkan hasil pemantauan persidangan yang kami lakukan, telah terurai benang merah keterlibatan Muchdi PR selaku penggerak/penganjur atas terbunuhnya Munir. Majelis hakim telah dengan sengaja bersikap parsial dengan memilih fakta-fakta yang menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan. Beberapa catatan kami terhadap proses persidangan ini adalah sebagai berikut : Pertama, sejak awal jaksa penuntut umum telah membuat dakwaan dan tuntutan yang lemah. JPU memasukan motif pembunuhan dalam dakwaan dan sejak awal politik penuntutan telah cidera, dengan hanya 15 tahun. Kedua, fakta-fakta di persidangan membuktikan adanya operasi intelejen illegal yang juga melibatkan beberapa anggota BIN. Sebagai bagian dari operasi intelejen, tentunya berbagai tindakan kejahatan dibuat secara tertutup sehingga bukti-bukti petunjuk yang ada seharusnya dapat menjadi pertimbangan untuk membuka kebenaran. Ketiga, pembunuhan Munir merupakan kasus konspirasi. Namun metode pembuktian yang dilakukan oleh Majelis hakim tidak dengan cermat meneliti keterlibatan berbagai pihak tersebut untuk menarik jelas rangkaian
[wanita-muslimah] Sisi Lain Gaza [Yang Tak Pernah Mengerti Beda antara Hamas dan Fatah]
Klik saja di sini: http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8303:aquarium-kemanusiaan-bernama-gaza-1&catid=94:ragam&Itemid=88 Aquarium Kemanusiaan Bernama Gaza [1] Written by Administrator Thursday, 01 January 2009 06:43 Hidayatullah.comAWALNYA, dunia terperanjat ketika Hamas secara tiba-tiba menduduki kantor Kepresidenan Mahmoud Abbas di Gaza, awal 14 Juni 2007 lalu. Hamas telah menguasai sepenuhnya Jalur Gaza, beberapa jam setelah Presiden Mahmoud Abbas membubarkan parlemen dan menyatakan keadaan darurat. Kisah ini, adalah akhir dari gesekan antara dua pejuang pembebasan Palestina, Hamas dan Fatah, pimpinan Mahmoud Abbas. Kabarnya, akibat konflik tak ada ujungnya itu, sedikitnya telah menewaskan 100 warga Palestina. Sehari Hamas berkuasa, sepanjang malam, bendera Hijau (bendera Hamas) berkibar sebagian wilayah Gaza. Para pendukung Hamas merayakannya di jalan-jalan. Sementara itu, pejuang Fatah terlihat diikat dan dibawa dengan mobil. "Semua markas di layanan keamanan Jalur Gaza berada di bawah kontrol Brigade Izuddin al-Qassam, termasuk kompleks presiden," kata seorang jurubicara sayap bersenjata Hamas kepada kantor berita AFP. Brigade Izuddin al-Qassam adalah sayap militer bentukan Hamas paling ditakuti Israel. Keputusan Hamas menguasai markas presiden adalah cara terakhir mencari konsilisasi dengan Fatah setelah beberapa kali usaha menyatukan pandangan tak berhasil. Namun Ismail Haniyah menolak anggapan terpisahnya Gaza dan Tepi Barat. "Jalur Gaza merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan bagian integral dari ibu pertiwi rakyat Palestina," tuturnya. Liputan media massa asing kontan seragam. Bahkan, media massa Indonesia yang sering hanya mengutip pers Baratlebih membela Mahmoud Abbas dan kelompok Fatah yang justru berlindung pada Amerika dan Israel. >> Mahmoud Abbas: Akrab dengan Israel Semenjak Jalur Gaza dikuasai Brigade Izzuddin Al-Qasam, kota kecil yang padat ini nyaris terkendali. Sejumlah pendunduk dari berbagai tingkatan mengungkapkan dengan gembira ketenangan yang mereka rasakan, yang telah hilang sejak beberapa tahun. Adalah Syakir Ashfur. Pelajar dari Khan Yunis Gaza selatan yang juga mahasiswa di Universitas Islam Gaza mengungkapkan bahwa dia bisa aktif kembali untuk pergi ke universitas setelah sebelumnya hal itu tidak bisa ia lakukan dikarenakan ia berjenggot. Selain itu, ujarnya, posisi Universitas Islam Gaza sendiri berada di tengah-tengah titik konflik. Aku menghadapi kesulitan yang amat sangat ketika pergi untuk melaksanakan shalat Subuh dan isya di masjid. Aku merasa tidak akan kembali dalam keadaan hidup setelah shalat, kami merasa tidak aman sama sekali. Namun kekhawatiran itu ternyata tak terjadi. Yang terjadi adalah hancurnya kelompok Dahlani. Yang dimaksud dengan Dahlani ada pengikut setia pasukan Ahmad Dahlan, dari Fatah, kelompok bersenjata di bawah Presiden Mahmood Abbad. Menurut Ashfur, hancurnya sempalan Dahlani adalah bentuk murka Allah terhadap mereka, dikarenakan pembangkangan mereka terhadap Allah, ulama dan para imam masjid. Istriku sudah tidak menanantiku lagi di depan pintu setelah hancurnya sempalan Dahlani, dikarenakan dia sudah tidak mencemaskan keselamatanku lagi setelah kembali dari masjid, ujarnya sembari tersenyum. Padahal, menurutnya, dulu, rumah sakit-rumah sakit pun tidak pernah berhenti mengumumkan keadaan darurat, dan beberapa rumah sakit yang berada di jalur Gaza pun tidak mampu lagi menampung jumlah korban yang disebabkan vakumnya keamanan. Unit darurat terbuka di setiap rumah sakit, hingga seakan-akan tempat itu telah berubah menjadi barak militer. Sebuah organisasi independen untuk Hak-Hak Penduduk Palestina dalam data statistiknya pada tahun 2007 menunjukakkan bahwa dalam satu bulan rata-rata 54 orang tewas di jalur Gaza dikarenakan perselisihan keluarga, pencurian dan sebab-sebab lainnya yang menyebabkan hilangnya rasa aman. Sekarang, hanya dalam waktu dua minggu Gaza di bawah kontrol al-Qasam beberapa sumber dari kalangan medis menyebutkan bahwa seluruh rumah sakit yang berada di penjuru Gaza tidak didatangi seorang pasien pun yang sakit atau terluka dikarenakan hilangnya kontrol keamanan. Juga tidak tersiar lagi dari radio-radio setempat berita jatuhnya korban akibat keamanan yang tidak terkendali, sebagaimana yang biasa tersiar sebelum al-Qasam berkuasa, dimana beberapa keluarga jika ada perselisihan mereka tidak segan-segan untuk menggunakan senjata api dan peluru
[wanita-muslimah] Info eBook Gratis
Info eBook Gratis Assalamu'alaikum wr.wb Bagi Bpk/Ibu yang berminat beberapa eBook penting: 1. Doa Ziarah Asyura dan doa sesudah ziarah Asyura, dilengkapi teks arab, bacaan teks latin dan terjemahan. 2. Antologi Islam, 15 Bab, 4 Bab sdh diupload. 3. Doa Cepat Diijabah, dilengkapi teks arab, bacaan teks latin dan terjemahan. 4. Istighatsah dengan Imam Mahdi (sa), dilengkapi teks arab, bacaan teks latin dan terjemahan. 5. Doa Ziarah Kubur, dilengkapi teks arab, bacaan teks latin dan terjemahan. silahkan download di bagian FILE Milis berikut ini: http://groups.google.co.id/group/diskusi-al-islam http://groups.yahoo.com/group/Islamdiskusi Cara download, klik kanan File yang diinginkan lalu klik "Save Link As.." Kemudian save ke HardDisk. Semua eBook tersebut dikemas dengan software WinRar. Jika blm install WinRar, ada kemungkinan eBook tsb tdk bisa dibuka. Bagi yg tidak punya Software WinRar bisa download di bagian File Milis berikut ini: http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa Wassalam Syamsuri Rifai http://syamsuri149.wordpress.com http://shalatdoa.blogspot.com
[wanita-muslimah] Peristiwa-peristiwa alam saat dan sesudah Al-Husein (sa) terbunuh di Karbala
Peristiwa-peristiwa alam saat dan sesudah Al-Husein (sa) terbunuh di Karbala Dalam Sunan Al-Baihaqi 3: 337, hadis ke 6352: Abu Qubail berkata: "Ketika Al-Husein bin Ali (as) terbunuh, terjadi gerhana matahari dan semua bintang nampak di siang hari, sehingga kami mengira hal itu terjadi demikian." (juga dalam Majma' Az-Zawaid 9: 197). Dalam Tahdzib At-Tahdzib 2: 354, hadis ke 615: Khalaf bin Khalifah berkata: "Ketika Al-Husein (as) terbunuh, langit menghitam dan bintang-bintang nampak di siang hari." Dalam Ash-Shawa'iq Al-Muhriqah, Ibnu hajar: 116, hadis ke 30: "Terjadi gerhana matahari sehingga bintang-bintang nampak di siang hari, manusia mengira bahwa kiamat akan segera terjadi." Dalam Dzakhair Al-`Uqba, halaman 145: Ummu Salim berkata: "Ketika Al-Husein (as) terbunuh, turun hujan seperti darah ke rumah-rumah kami..." Ummu Salamah berkata: "Ketika Al-Husein (as) terbunuh turun hujan darah kepada kami." Dalam tafsir Ibnu Jarir 25: 740, hadis ke 31120, tentang firman Allah: "Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka" (Ad-Dukhkhan: 29): As-Sudi berkata: "Ketika Husein bin Ali (as) terbunuh, langit menangisinya, tangisannya adalah kemerah-merahannya." Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur, Jalaluddin As-Suyuthi, tentang firman Allah: "Rasa kasih sayang yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian, dan ia adalah seorang yang bertakwa," (Maryam: 13): Qurrah berkata: "Langit tidak pernah menangisi siapapun kecuali Yahya bin Zakariya dan Husein bin Ali (as), dan tangisannya adalah kemerah-merahannya." Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur, Jalaluddin As-Suyuthi, tentang surat Ad-Dukhkhan, 29: Ibrahim berkata: "Langit tidak pernah menangis sejak dunia diciptakan kecuali atas dua orang. Tahukah kamu tangisan langit? Ia menjawab: Tidak. Tangisan langit adalah berwarna kemerah-merahan dan nampak seperti asap. Sungguh ketikaYahya bin Zakiya (as) terbunuh langit memerah dan meneteskan darah, dan sungguh ketika Al-Husein (as) terbunuh langit memerah. Zaid bin Ziyad berkata: "Ketika Al-Husein (as) terbunuh ufuk-ufuk langit memerah selama empat bulan." Dalam Hilyatul Awliya', Abu Na'im, 2: 276, hadis ke 193: Dari Hisyam dari Muhammad, ia berkata: Tidakkah kamu melihat ufuk-ufuk langit berwarna kemerahan-merahan saat Al-Husein (as) terbunuh " Lebih detail, silahkan klik di sini: http://tafsirtematis.wordpress.com/2009/01/02/peristiwa-peristiwa-alam-saat-dan-sesudah-imam-husein-as-terbunuh/ Wassalam Syamsuri Rifai http://syamsuri149.wordpress.com http://shalatdoa.blogspot.com http://id-id.facebook.com/people/Syamsuri_Rifai/1071108775 Group Pecinta Keluarga Bahagia http://www.facebook.com/group.php?gid=37020211895 Links khusus edisi Asyura Video dan Parade Asyura, musik2 duka Asyura + animasi, foto2 dan lukisan2 kreasi indah: http://islampraktis.multiply.com Film Kartun Perang di Karbala (13 seri): http://ifadah2.multiply.com
[wanita-muslimah] Forum: Can Muslims say 'Merry Christmas'?
http://www.thejakartapost.com/news/2008/12/31/forum-can-muslims-say-039merry-christmas039.html Forum: Can Muslims say 'Merry Christmas'? Wed, 12/31/2008 10:50 AM | Reader's Forum I only have one question. Why on earth does it take a doctorate degree holder from Syarif Hidayatullah State Islamic University and a lecturer from the University of Indonesia to answer the question as to whether or not Muslims can say "Merry Christmas"?! FRANS HUNEKER Ubud, Bali There are so many religions in the world and it is not wise to say which one is the best. But it should be wise to measure any individual with their character and attitude and how they relate these toward harmonious living in the communities. I'm a Muslim, but my closest friend is a Christian. And I once lived in the U.S. where I made friends with a Jew. As a matter of fact, I had a wonderful Jewish roommate. And one of my good friend is an atheist So What? We are all humans. So, you can say Merry Christmas, Happy Hanukkah, Happy this religious celebration, and so on and so on. Common sense should be the measurement here to deal with global diversity, as that is what God has created humans with -- making us different from animals. EL Jakarta What is not forbidden is allowed. The importance of an issue is proportional to the number of mentions it receives in The Holy Koran or Haddith. All things in Islam depend on the niat (intention). By the above principles, it seems to me that this issue is not a major one for faithful Muslims who wish to convey good wishes to a Christian celebrating the birth of Prophet Isa. The line to be drawn is clear as a person named Prophet Isa was born, as stated in the Koran. Clearly, a good Muslim cannot, in good faith, pass good wishes at some other times -- Easter is much more complicated as the Christian beliefs differ from what is written in the Koran. Such is the tolerance of the majority of Indonesian Muslims, that Easter passes without discussions about the differences in belief. My personal view is that most Indonesians value tolerance and harmony. Hence they have a desire to know if they can give a Christmas greeting without being contrary to their religion. That is, behind the question there is good will. In my opinion, acknowledging points of common belief can do no harm. Indeed both giver and receiver of the greeting benefit, even with momentary human warmth resulting from the good will passed back and forth. Regarding Christians knowledge of Islam, my belief is that neither Catholic nor Protestant church leadership encourage that Christians look into Islam, or indeed any other religion. That is natural in any human group. However, on a larger scale, the world is not helped by an ignorance of Islam that is found in influential people, such as world leaders and opinion formers. Also it is not one monolithic "thing" to be understood easily in a short time. There are basic large differences in religious practice and beliefs between, say, Saudi Wahhabis, Indonesian Sunnis, Nigerian Sunnis and Iranian Shia, more related to the cultural differences "hard wired" into the people. ANDREW WATSON Jakarta As a Muslim I do not have any problem at all in wishing someone Merry Christmas. Why can't we? As far as I am concerned Christmas is celebrating the birth of Jesus which is also our second most beloved prophet. SYAM Jakarta Do to others as you would want others to do to you. So, if a non-Muslim says "Happy Idul Fitri", you would appreciate it. Why should that be different to you greeting them on their special days? It's about being courteous, it doesn't mean you are converting to their religion or believe what they believe. It is so sad this is even an issue you need to think about. IAIN Jakarta This is indeed an issue that should be clarified by the Ulemas and experts of this area in this country, so that the same question will not come up again and again every year. As a layman, I understand the hesitation Muslims have in wishing Merry Christmas because it somewhat touches the Tauhid side of religion which is very sensitive and also a principle. Wishing "Merry Christmas" is considered by some as acknowledging that Jesus is God and not a prophet, as believed by Muslims. However, there is also some that are wishing it just as a courtesy and it has nothing to do with acknowledging the above. There is one thing though that I would like to ask the writers, I stumbled across information that Dec. 25 is not really the date of birth of the Prophet Isa. If this is true, can we still wish it as if it were the celebration of the prophet that was born on that day? Many of my friends and acquaintances are non-Muslims, and as a courtesy I usually send them best wishes on their important days. I believe that everything depends on niat (intention). HILDS Jakarta We have to differentiate between greetings, wishing, saluting and cursing. Wh
[wanita-muslimah] Israel Biadab, Arab Hipokrit! (ketetapan Allah swt ???)
mungkinkah ini sudah rencana Allah swt, yang tertulis pada QS Al Israa : 4 Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Sunny wrote: http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009010123594416 Jum'at, 2 Januari 2009 Israel Biadab, Arab Hipokrit! H.Bambang Eka Wijaya "TAHUN 2009 dimasuki dunia dengan 'pesta pora' Israel melumat habis Jalur Gaza, memuaskan tekad PM Ehud Olmert untuk menghabisi Hamas sampai orang terakhir!" ujar Umar. "Karena Jalur Gaza sejak medio 2007 sepenuhnya dikuasai Hamas, berarti membasmi sampai habis warga Palestina di Gaza!" "Pernyataan para pemimpin Israel--Olmert, Ehud Barack, Livni--secara tegas dan jelas menunjukkan Israel sedang melakukan pembunuhan massal, membantai habis suatu kaum seperti Hitler di Jerman atau Slobodan Milosevic dan Radovan Karazick di Bosnia!" sambut Amir. "Tapi reaksi Liga Arab cuma sebatas kecaman diplomatis, tidak sebanding dengan realitas aksi militer Israel di Gaza dan desakan warga Arab di berbagai negara yang histeris turun ke jalan agar para pemimpinnya menghentikan kebiadaban Israel!" "Memang terlihat, perlakuan brutal Israel terhadap warga Palestina cuma direspons dengan hipokrisi para pemimpin Arab yang berdarah dingin!" timpal Umar. "Di tengah histeria massa Arab meratapi malangnya nasib warga Palestina, misalnya, Menlu Arab Saudi malah nyucuh--menyalahkan--ketidakkompakan Hamas dan Fatah sebagai penyebabnya! Padahal, di Arab Saudi ada triliunan dolar aset pertambangan Amerika Serikat, yang bisa dijadikan dasar Saudi menekan sejawat Israel yang sok pendekar hak-hak asasi manusia itu dari sikapnya tidak peduli pada kebiadaban di Gaza, dan memveto DK PBB atas setiap resolusi menekan Israel! Begitu pula Hosni Mubarak, menafikan histeria massa merusak Kedubes Mesir di negara-negara Arab sebagai desakan menutup kedubesnya di Israel, berkilah itu diperlukan untuk jembatan membangun saling pengertian antara Arab dan Yahudi, impian yang tidak digubris--apalagi dihargai--oleh Israel!" "Sikap hipokrit pemimpin Arab itu mengecewakan dunia Islam di luar Arab, yang menggebu-gebu membela Palestina!" tukas Amir. "Seperti Indonesia, selain para relawan mendaftar jadi martir di front Palestina, pemerintahnya mengirim delegasi tenaga kemanusiaan dan obat-obatan ratusan ribu dolar dan uang satu juta dolar AS untuk pangan dan lainnya, tapi jalur masuk ke Gaza lewat gerbang maupun terowongan di perbatasan dengan Mesir yang selama ini digunakan menyelundupkan pangan membantu rakyat Palestina, telah ditutup Israel lewat bombardir tanpa henti! Bahkan hari ini, genap sepekan serangan Israel, warga Gaza kehabisan pangan, terancam kelaparan!" "Dengan semua kenyataan itu, peran Indonesia selaku negara terbesar umat Islamnya dituntut lebih besar lagi!" tegas Umar. "Yakni, melalui OKI yang telah merangkum Liga Arab, menggalang dunia beradab di PBB untuk menyeret Ehud Olmert dan begundalnya ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang dan pembunuhan massal terhadap bangsa Palestina--sekaligus menghimpun kekuatan PBB memerangi Israel--seperti dilakukan PBB terhadap Serbia atau Irak ketika menganeksasi Kuwait! Itu kifayah bagi pemimpin atas nama umat sedunia!" [Non-text portions of this message have been removed] - Pamer gaya dengan skin baru yang keren. Coba Yahoo! Messenger 9.0 baru sekarang! [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Israel Biadab, Arab Hipokrit!
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009010123594416 Jum'at, 2 Januari 2009 Israel Biadab, Arab Hipokrit! H.Bambang Eka Wijaya "TAHUN 2009 dimasuki dunia dengan 'pesta pora' Israel melumat habis Jalur Gaza, memuaskan tekad PM Ehud Olmert untuk menghabisi Hamas sampai orang terakhir!" ujar Umar. "Karena Jalur Gaza sejak medio 2007 sepenuhnya dikuasai Hamas, berarti membasmi sampai habis warga Palestina di Gaza!" "Pernyataan para pemimpin Israel--Olmert, Ehud Barack, Livni--secara tegas dan jelas menunjukkan Israel sedang melakukan pembunuhan massal, membantai habis suatu kaum seperti Hitler di Jerman atau Slobodan Milosevic dan Radovan Karazick di Bosnia!" sambut Amir. "Tapi reaksi Liga Arab cuma sebatas kecaman diplomatis, tidak sebanding dengan realitas aksi militer Israel di Gaza dan desakan warga Arab di berbagai negara yang histeris turun ke jalan agar para pemimpinnya menghentikan kebiadaban Israel!" "Memang terlihat, perlakuan brutal Israel terhadap warga Palestina cuma direspons dengan hipokrisi para pemimpin Arab yang berdarah dingin!" timpal Umar. "Di tengah histeria massa Arab meratapi malangnya nasib warga Palestina, misalnya, Menlu Arab Saudi malah nyucuh--menyalahkan--ketidakkompakan Hamas dan Fatah sebagai penyebabnya! Padahal, di Arab Saudi ada triliunan dolar aset pertambangan Amerika Serikat, yang bisa dijadikan dasar Saudi menekan sejawat Israel yang sok pendekar hak-hak asasi manusia itu dari sikapnya tidak peduli pada kebiadaban di Gaza, dan memveto DK PBB atas setiap resolusi menekan Israel! Begitu pula Hosni Mubarak, menafikan histeria massa merusak Kedubes Mesir di negara-negara Arab sebagai desakan menutup kedubesnya di Israel, berkilah itu diperlukan untuk jembatan membangun saling pengertian antara Arab dan Yahudi, impian yang tidak digubris--apalagi dihargai--oleh Israel!" "Sikap hipokrit pemimpin Arab itu mengecewakan dunia Islam di luar Arab, yang menggebu-gebu membela Palestina!" tukas Amir. "Seperti Indonesia, selain para relawan mendaftar jadi martir di front Palestina, pemerintahnya mengirim delegasi tenaga kemanusiaan dan obat-obatan ratusan ribu dolar dan uang satu juta dolar AS untuk pangan dan lainnya, tapi jalur masuk ke Gaza lewat gerbang maupun terowongan di perbatasan dengan Mesir yang selama ini digunakan menyelundupkan pangan membantu rakyat Palestina, telah ditutup Israel lewat bombardir tanpa henti! Bahkan hari ini, genap sepekan serangan Israel, warga Gaza kehabisan pangan, terancam kelaparan!" "Dengan semua kenyataan itu, peran Indonesia selaku negara terbesar umat Islamnya dituntut lebih besar lagi!" tegas Umar. "Yakni, melalui OKI yang telah merangkum Liga Arab, menggalang dunia beradab di PBB untuk menyeret Ehud Olmert dan begundalnya ke Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang dan pembunuhan massal terhadap bangsa Palestina--sekaligus menghimpun kekuatan PBB memerangi Israel--seperti dilakukan PBB terhadap Serbia atau Irak ketika menganeksasi Kuwait! Itu kifayah bagi pemimpin atas nama umat sedunia!" [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Anti-apartheid icon Suzman dies
http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/7807070.stm Page last updated at 15:19 GMT, Thursday, 1 January 2009 Anti-apartheid icon Suzman dies Helen Suzman's battle for racial equality in South Africa Helen Suzman, a celebrated South African MP and anti-apartheid campaigner, has died at the age of 91. Mrs Suzman, a member of parliament first for the opposition United Party and later the Progressive Party, was an outspoken critic of apartheid. For 13 years, Mrs Suzman, the daughter of Jewish Lithuanian immigrants, was the only MP to openly condemn South Africa's whites-only apartheid regime. She was made an honorary dame by the Queen in 1989. She was also twice-nominated for the Nobel Peace Prize. The family plans to follow a private funeral this weekend with a public memorial in February, the SAPA news agency reported. Mandela supporter The former MP, who had been in a frail condition recently, died at her home in Johannesburg early on Thursday. Archbishop Desmond Tutu said his country owed her an enormous debt in the struggle against apartheid. "She really was indomitable," he said. Nelson Mandela Foundation chief executive Achmat Dangor told the Associated Press news agency that she was a "great patriot and a fearless fighter against apartheid". Mrs Suzman, who first entered the South African parliament in 1953, was a thorn in the side of the apartheid regime, says the BBC's Peter Biles, in Johannesburg. She was a frequent visitor of jailed African National Congress (ANC) leader Nelson Mandela when he was held on Robben Island prison for 18 years. Mrs Suzman campaigned against the cruelty of South Africa's race laws Mr Mandela wrote of her in his biography: "It was an odd and wonderful sight to see this courageous woman peering into our cells and strolling around our courtyard. She was the first and only woman ever to grace our cells." Former President PW Botha once referred to her as a "vicious little cat". For her part, she said that if he were a woman, "he would arrive in parliament on a broomstick". Despite her frailty in recent years, Mrs Suzman, who stepped down from parliament in 1989, continued to speak out against what she saw as the failings of South Africa's post-apartheid ANC administration. Mrs Suzman was born in Germiston, Gauteng, on 7 November 1917 to Jewish Lithuanian immigrants. In 1937, at the age of 19, she married doctor Moses Meyer Suzman. The couple later had two daughters. Mrs Suzman received honorary doctorates from leading universities across the globe, including Oxford, Cambridge, Columbia (New York), Harvard, Witwatersrand and Cape Town. She was also awarded an honorary Fellowship of the London School of Economics (LSE). [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fw: [Dok. Tercecer 1965/1966]: REVOLUSI ADALAH MENDJEBOL DAN MEMBANGUN
semoga kita tak lupa istilah "jas merah". salam, heri latief http://progind.net/ kolektif info coup d'etat 65: kebenaran untuk keadilan http://herilatief.wordpress.com/ http://akarrumputliar.wordpress.com/ --- On Fri, 1/2/09, Mira Wijaya Kusuma wrote: From: Mira Wijaya Kusuma Subject: [Dok. Tercecer 1965/1966]: REVOLUSI ADALAH MENDJEBOL DAN MEMBANGUN To: herilat...@yahoo.com, "A.Alham" , "Setiwan 2007" , "K.Prawira" , "Chalik Hamid" , "A.Supardi" , "Magili" Date: Friday, January 2, 2009, 1:33 AM REVOLUSI ADALAH MENDJEBOL DAN MEMBANGUN PIDATO BUNG KARNO DI DEPAN GMNI, 3 DESEMBER 1966 Saudara-saudara, Di kalanganmu itu aku melihat tadi Pak Mukarto. Tapi kok sekarang nyisih ya. Aku melihat Pak Adam Malik, belakang. Aku melihat Pak Tjokro. Dan di hadapanmu, engkau melihat aku. Baik Pak Mukarto, maupun Pak Tjokro, maupun Pak Adam Malik, maupun aku, dulu, muda, dulu ikut-ikut muda. Sekarang saja sudah ada yang sudah ubanan rambutnya seperti Pak Mukarto. Yang tadi aku ceritakan waktu physical revolution mulai, beliau adalah, kita, penyeludup, smokkelaar untuk mendapatkan senjata. Physical revolution untuk mendapat pembiayaan, uang buat perwakilan kita di luar negeri. Kemudian pula bapak-bapak itu di waktu muda ikut-ikut giat di dalam pergerakan nasional ataupun di dalam physical revolution. Demikian pula aku. Engkau telah sering mendengar mengenai diriku, bahwa aku ini sejak umur 16 tahun, 16 tahun, telah mencemplungkan diri dalam gerakan untuk tanah air, bangsa, cita-cita. Pada waktu aku umur 16 tahun, aku adalah siswa daripada sekolah menengah Belanda di Surabaya HBS, Hogere Burger School. Siswa. Pada waktu itu aku karena telah ikut bercita-cita, menjadi anggota daripada satu organisasi pemuda Jawa, pemuda dan pemudi Jawa. Namanya Trikoro Darmo. Trikoro Darmo. Demikian pula bapak-bapak tua sekarang ini dulu semuanya, pada waktu masih muda telah ikut berkecimpung di dalam gerakan-gerakan. Ada yang seperti Bapak menjadi anggota Trikoro Darmo. Pak Leimena yang duduk di sana, dedengkot tua Pak Leimena, dulu pun menjadi anggota daripada satu gerakan pemuda Ambon. Bung Hatta juga pada waktu masih muda menjadi anggota daripada satu serikat siswa Sumatera, Jong Sumatranen Bond. Pak Leimena punya organisasi namanya Jong Ambon. Nah, kita sekarang dedengkot-dedengkot tua. Sejak dari muda kita telah bukan saja ikut, ya nak, jangan lihat itu, lihat hidungnya Bapak. Bapak itu kalau pidato dilihat mata anak anggota GMNI itu lantas Bapak ikut menyala-nyala. Ha, dedengkot-dedengkot itu sekarang ada, ada lo, di kalangan mahasiswa yang waduh, memaki-maki kepada kami, mencerca kami. Sampai tempo hari itu, sampai Bapak itu setengah menangis. Pak Leimena yang sejak dari mudanya telah berkecimpung mencemplungkan diri dalam gerakan untuk kepentingan bangsa dan tanah air, cita-cita. Sekarang di kalangan mahasiswa ada yang waduh, bahkan mengucapkan kata-kata yang tidak baik: Kami tidak sudi orang "cap", atau "cap Leimena", "semacam Leimena". Masya Allah, pemuda-pemuda zaman sekarang ini bagaimana. Dan engkau tahu Bapak sendiri sekarang ini ada yang waduh sudah habis-habisan lah, habis- habisan. Padahal, padahal, Bapak, Pak Leimena, Pak Mukarto, Pak Adam Malik, Pak Tjokro, dan macam-macam banyak sekali Pak, Pak, Pak itu, sedari mudanya boleh dikatakan menyerahkan diri, bahkan mengorbankan kebahagiaan hidup untuk kepentingan tanah air, bangsa dan cita-cita. Nah, sekarang engkau pemuda-pemuda. Bukan saja engkau jangan ikut pemuda-pemuda yang begitu itu tadi, yang mencerca kepada Pak Leimena, Pak Mukarto, dan lain-lain sebagainya, tetapi aku menghendaki supaya engkau pun mengetahui tugas dan kewajiban sebagai pemuda. Tugas kewajibanmu sebagai mahasiswa. Pernah kukatakan, menjadi mahasiswa zaman sekarang ini tugasnya adalah dua, tugasnya dua. Satu, untuk terus ikut menjadi pelopor daripada revolusi kita sekarang ini. Kan menjadi pelopor itu berarti, bukan saja berjalan di muka, tetapi yaitu sebagai kukatakan berulang-ulang, jangan meninggalkan sumber daripada revolusi, jangan menyeleweng daripada riilnya revolusi. itu satu. Kedua, untuk menjadi unsur mutlak di dalam pembinaan. Sebab, revolusi kataku, kemarin pun diterangkan panjang lebar dihadapan anggota MPP PNI, revolusi adalah di satu pihak menjebol, di lain pihak membina. Menjebol kepada imperialisme, menjebol kepada sistem yang tidak sesuai dengan revolusi, sistem sosial yang tidak sesuai dengan revolusi. Tegasnya menjebol sistem feodalisme, menjebol sistem kapitalisme. Di samping itu membina, membina, membangun satu barang baru yang memberi kebahagiaan kepada rakyat Indonesia seluruhnya. Dus di satu pihak menjebol, di lain pihak membina. Karena itu aku, sejak daripada pecahnya revolusi fisik kita, telah kuterangkan, revolusi adalah satu simfoni. Simfoni itu adalah lagu yang merdu dikeluarkan oleh rombongan bersama. Ada yang memegang biola, ada yang memegang gitar, ada yang memegang drek, dek, dek, dek, dek, tambur, ada yang memegang macam-ma
[wanita-muslimah] jurnal toddopuli: dari konsert daniel bôhren, l'h omme de révolte
JURNAL TODDOPULI: DARI KONSET DANIEL BÖHREN, L'HOMME DE REVOLT Dalam rangka acara menyambut Tahun Baru 2009, FR2, salah satu terus tivi Perancis, menyiarkan konser Philharmoni Wina, Austria yang kali ini khusus menggelarkan karya-karya Johan Strauss. Ruang konser yang megah dihiasi bunga-bunga diselenggarakan dengan penuh ritual sebagai "sahabat musisi klasik" . Ritual, sebagai suatu penghargaan Austria kepada para seniman-seniman yang mengangat nama bangsa dan negeri segi kebudayaan. Saya bukanlah orang yang mengerti musik tapi menyukai musik, termasuk menyukai Strauss dan walsanya. Saya mengaggumi juga bagaimana penyelenggara negara dan suatu bangsa menghargai seniman-senimannya. Jasa dan karya-karya mereka. Menghargai dan mengenang seseorang sesuai tempatnya. Jika masalah penghargaan ini diluaskan lingkup masalahnya, maka kita akan sampâi pada masalah ingat dan lupa dalam sejarah. Masalah kejujuran. Apabila kejujuran ini ada, kita tidak akan lupa orang-orang yang berjasa bagi kemausiaan dan pemanusiawian manusia;, kehidupan dan masyarakat. Kita tidak akan membunuh pahlawan sampai berkali-kali, apa pun corak pemikiran mereka. Kita tidak akan menjungkirbalikkan sejarah bangsa kita sendiri . Kesan inilah yang saya dapatkan mlihat konser dan ritualitas ketika menggelarkan karya-karya Strquss hari ini di bawah pimpinan Daniel Böhren. Konser Philharmoni Wina kali ini juga melayangkan kenangan saya akan peringatan ulta Brahms yang ke-100 di Paris bebrapa tahun silam. Dalam rangka peringatan seabad lahirnya kompo,is ini, Perancis menerbitkan dalam jumlah besar, karya-karya Brahms dalam bentuk CD. Di berbagai tempat, mumai dari gedung kesenian tertetup memalui taman-taman sampai ke kuburan, dselenggarakan konser-knser yang memperagakan karya Brahms. Konser-konser ini senantiasa penuh sesak dengan pengunjung. CD nya pun segera terjual habis. Melihat keadaan begini, saya menyaksikan betapa karya-karya komponis ini dinikmati oleh masyarakat dan menjadi keperluan masyarakat. Saya lalu teringat akan arahan Lekra tentang dua tinggi: "tinggumutu ideologi dan tinggi mutu artistik" serta "meluas dan meninggi". Laris habisnya CD karya-karya Brahms dan konser-konser terbuka serta tertutup yang selalu dipadati pengunjungi, bartangkali bisa menunjukkan bahwa masyarakat ketika sampai pada tingkat apresiasi sastra-seni tertentu bisa menikmati karya-karya "dua tinggi". Hal ini juga saya saksikan ketika untuk menyaksikan pamaera van Gogh dan Picasso , jauh-jauh hari diperlukan pemesanan tempat atau karcis masuk. Keadaan begini pun perah saya saksikan dalam bidang saastra ketika saya berada di Republik Rakyat Tiongkok -- negeri yang bisa dibilang tingkat buta aksaranya sudah samai pada tingkat nol. "Nyanyian Remaja" karya Yang Mo, atau Ouyang Hai, sekalipun dicetak dalam jumlah berjuta-juta eksemplar segera habis terjual. Adanya tingkat minat pada saastra-seni begini barangkali tak lepas dari tingkat minat baca, tingkat buta aksara dan apresiasi sastra-seni. Ketika berbicara soal apresiasi barangkali tak terlepaskan peran kritikus astra-seni dan pendidikan apresiasi. Dalam konteks ini, saya melihat arti penting karya Nurhady Sirimorok "Laskar Pemimpi, Andrea Hirata. Pembacanya Dan Modernisasi Indonesia" [Insist Press, November 2008, 191 hlm.]. Lepas dari sepakat tidaknya kita dengan pendapat Nurhady Simorok, saya kira karya Nurhady mengisi lengang dunia kritik sastra- seni yang serius. Nurhady berusaha membahas karya Andrea secara menyeluruh, bertanggungjawab, meggunakan pembanding dan acuan . Bukan dengan metode celetukan atas nama apresiasi dan kritik yang sering mengesankan berangkat dari penilaian diri berkelebihan yang tidak diperlukan oleh kritik sastra serius apalagi jika dihubungkan dengan ilmu yang memerlukan kerendahan hati dan kejujuran. Kritik sastra serius barangkali dekat dengan usaha medapatkan batu giok dengan melempar batu bata. Konser Philharmoni dengan Daniel Böhren yang kocak dan komunikatif sebagai konduktur meningggalkan kesan lain dalam soal keberpihakan. Ia mempunyai kaitan keluarga dengan Israel tapi memegang paspor Palestina --dan negara-negara lain seperti Amerika Serikat. Untuk menganjurkan ide perdamaian langgeng antara Palestina-Israel, Daniel pernah menyelenggarakan konsert bersama antara musisi Palestina dan Israel untuk perdamaian. Perdamaian antara Plestina-Israel merupakan komitmen manusiawi Daniel sebagai seniman. Daniel bukan seorang seniman setril yang tak acuh pada politik. Seni tidak dipisahkan oleh Daniel dari politik. Daniel tidak ia tabukan dan menjadi alergi. Komitmen manusiawi ini dengan tandas ditunjukan oleh Daniel saat ia bermain sebagai konduktur Philharmoni Wina hari ini. Ia menyla konser dengan pidato singkat yang menggarisbawahi perlunya hidup berdampingan damai antara Palestina-Israel. Sesudah pidato singkatnya, seluruh manusiawi Philharmoni berdiri serentak dengan mengacun
[wanita-muslimah] [Dok. Tercecer 1965/1966]: REVOLUSI ADALAH MENDJEBOL DAN MEMBANGUN
REVOLUSI ADALAH MENDJEBOL DAN MEMBANGUN PIDATO BUNG KARNO DI DEPAN GMNI, 3 DESEMBER 1966 Saudara-saudara, Di kalanganmu itu aku melihat tadi Pak Mukarto. Tapi kok sekarang nyisih ya. Aku melihat Pak Adam Malik, belakang. Aku melihat Pak Tjokro. Dan di hadapanmu, engkau melihat aku. Baik Pak Mukarto, maupun Pak Tjokro, maupun Pak Adam Malik, maupun aku, dulu, muda, dulu ikut-ikut muda. Sekarang saja sudah ada yang sudah ubanan rambutnya seperti Pak Mukarto. Yang tadi aku ceritakan waktu physical revolution mulai, beliau adalah, kita, penyeludup, smokkelaar untuk mendapatkan senjata. Physical revolution untuk mendapat pembiayaan, uang buat perwakilan kita di luar negeri. Kemudian pula bapak-bapak itu di waktu muda ikut-ikut giat di dalam pergerakan nasional ataupun di dalam physical revolution. Demikian pula aku. Engkau telah sering mendengar mengenai diriku, bahwa aku ini sejak umur 16 tahun, 16 tahun, telah mencemplungkan diri dalam gerakan untuk tanah air, bangsa, cita-cita. Pada waktu aku umur 16 tahun, aku adalah siswa daripada sekolah menengah Belanda di Surabaya HBS, Hogere Burger School. Siswa. Pada waktu itu aku karena telah ikut bercita-cita, menjadi anggota daripada satu organisasi pemuda Jawa, pemuda dan pemudi Jawa. Namanya Trikoro Darmo. Trikoro Darmo. Demikian pula bapak-bapak tua sekarang ini dulu semuanya, pada waktu masih muda telah ikut berkecimpung di dalam gerakan-gerakan. Ada yang seperti Bapak menjadi anggota Trikoro Darmo. Pak Leimena yang duduk di sana, dedengkot tua Pak Leimena, dulu pun menjadi anggota daripada satu gerakan pemuda Ambon. Bung Hatta juga pada waktu masih muda menjadi anggota daripada satu serikat siswa Sumatera, Jong Sumatranen Bond. Pak Leimena punya organisasi namanya Jong Ambon. Nah, kita sekarang dedengkot-dedengkot tua. Sejak dari muda kita telah bukan saja ikut, ya nak, jangan lihat itu, lihat hidungnya Bapak. Bapak itu kalau pidato dilihat mata anak anggota GMNI itu lantas Bapak ikut menyala-nyala. Ha, dedengkot-dedengkot itu sekarang ada, ada lo, di kalangan mahasiswa yang waduh, memaki-maki kepada kami, mencerca kami. Sampai tempo hari itu, sampai Bapak itu setengah menangis. Pak Leimena yang sejak dari mudanya telah berkecimpung mencemplungkan diri dalam gerakan untuk kepentingan bangsa dan tanah air, cita-cita. Sekarang di kalangan mahasiswa ada yang waduh, bahkan mengucapkan kata-kata yang tidak baik: Kami tidak sudi orang "cap", atau "cap Leimena", "semacam Leimena". Masya Allah, pemuda-pemuda zaman sekarang ini bagaimana. Dan engkau tahu Bapak sendiri sekarang ini ada yang waduh sudah habis-habisan lah, habis- habisan. Padahal, padahal, Bapak, Pak Leimena, Pak Mukarto, Pak Adam Malik, Pak Tjokro, dan macam-macam banyak sekali Pak, Pak, Pak itu, sedari mudanya boleh dikatakan menyerahkan diri, bahkan mengorbankan kebahagiaan hidup untuk kepentingan tanah air, bangsa dan cita-cita. Nah, sekarang engkau pemuda-pemuda. Bukan saja engkau jangan ikut pemuda-pemuda yang begitu itu tadi, yang mencerca kepada Pak Leimena, Pak Mukarto, dan lain-lain sebagainya, tetapi aku menghendaki supaya engkau pun mengetahui tugas dan kewajiban sebagai pemuda. Tugas kewajibanmu sebagai mahasiswa. Pernah kukatakan, menjadi mahasiswa zaman sekarang ini tugasnya adalah dua, tugasnya dua. Satu, untuk terus ikut menjadi pelopor daripada revolusi kita sekarang ini. Kan menjadi pelopor itu berarti, bukan saja berjalan di muka, tetapi yaitu sebagai kukatakan berulang-ulang, jangan meninggalkan sumber daripada revolusi, jangan menyeleweng daripada riilnya revolusi. itu satu. Kedua, untuk menjadi unsur mutlak di dalam pembinaan. Sebab, revolusi kataku, kemarin pun diterangkan panjang lebar dihadapan anggota MPP PNI, revolusi adalah di satu pihak menjebol, di lain pihak membina. Menjebol kepada imperialisme, menjebol kepada sistem yang tidak sesuai dengan revolusi, sistem sosial yang tidak sesuai dengan revolusi. Tegasnya menjebol sistem feodalisme, menjebol sistem kapitalisme. Di samping itu membina, membina, membangun satu barang baru yang memberi kebahagiaan kepada rakyat Indonesia seluruhnya. Dus di satu pihak menjebol, di lain pihak membina. Karena itu aku, sejak daripada pecahnya revolusi fisik kita, telah kuterangkan, revolusi adalah satu simfoni. Simfoni itu adalah lagu yang merdu dikeluarkan oleh rombongan bersama. Ada yang memegang biola, ada yang memegang gitar, ada yang memegang drek, dek, dek, dek, dek, tambur, ada yang memegang macam-macam pesawat. Tetapi bersama-sama mengeluarkan satu simfoni yang merdu. Dan aku berkata, revolusi adalah simfoni daripada destructie dan constructie. Destructie yaitu menghancurkan, atau dengan perkataan yang baru tadi kuucapkan menjebol. Constructie, membangun, membina, mencipta, to create, scheppen, kata orang Belanda. Nah, ini untuk to create, kamu orang semuanya mahasiswa mengerti perkataan create. Scheppen, itu tidak semua kamu menge
[wanita-muslimah] Ibu rumah tangga di Inggris paling demen ngenet
Rata-rata ibu rumah tangga di Inggris berinternet ria selama 47% dari waktu luangnya. http://www.techradar.com/news/internet/british-housewives-are-world-s-biggest-surfers-497548?src=rss&attr=all British housewives are world's biggest surfers Average UK housewife spends 47% of her free time on the internet A huge internet survey has discovered that British housewives are the world's biggest surfers - spending close to half of their leisure time online. A massive poll by TNS of over 27,000 people in 16 countries came up with the startling suggestion that the average UK housewife spends 47% of their free time on the internet. That knocks students, with a meagre 39% of their leisure time online, into a cocked hat. Online, offline TNS also discovered that 58% of the 2,500 British respondents claimed to have met up with someone in real life that they had made contact with for the first time online, lagging behind the more trusting Germans (79%). A few other facts include Brits insisting that 25% of their friends were 'online-only', and the revelation that we have an average of 17 friends that we have met online. So, statistically at least some of you out there reading this must be housewives who we've only met over social networks. So we'd better wish you a Happy New Year and add you to our friends list. By Patrick Goss
[wanita-muslimah] Re: Selamat Tahun Baru 2009
selamat tahun baru. semalam di depan petronas, rakyat kuala lumpur mengadakan pesta kembang api di seluruh kota. cahayanya pating glebyar dan pating pentalit saat rakyat kuala lumpur menyambut tahun baru 2009 ini. ternyata mereka jauh lebih liberal dan terecrahkan daripada rakyat indonesia terutama di dalam menyikapi dan merayakan tahun baru masehi. banyak orang arab perempuan yang menggunakan rok mini dengan rambut tergerai bersama suami-suami mereka yang juga liberal. mereka nampak cantik luar biasa meskipun tanpa jilbab. namun, banyak juga perempuan yang berjilbab merayakan dan menonton pesta kembang api. saat ini, kuala lumpur diguyur hujan dan airnya gemrujug sebesar kucing dan anjing, pating gedebug berjatuhan dari langit. suara bledek ditimpali cahaya petir menyambar-nyambar langit merayakan hari pertama tahun 2009. oleh karenanya, melihat keanekaragaman bangsa di kuala lumpur ini saya sangat bahagia dan karenanya ingin sekali mengucapkan selamat tahun baru masehi kepada semua warga dunia! semoga tahun baru ini membawa berkah dan pencerahan bagi kita semua...
[wanita-muslimah] Fatah postpones convention
http://weekly.ahram.org.eg/2008/927/re51.htm Fatah postpones convention With no achievements in the peace process, Fatah's high leadership decides against gathering the movement, writes Khaled Amayreh in the West Bank Click to view caption A Palestinian protester dressed as Santa Claus holds his country's flag and flashes the victory sign as Israeli soldiers look on during a demonstration against Israel's separation wall in the village of Maasarah near the West Bank town of Bethlehem -- With the "peace process" going nowhere, and beset by chronic internal divisions, Fatah has once again postponed convening its long-overdue Sixth Congress. The last time Fatah held its general congress was in Algiers nearly 20 years ago. Fatah leaders, including Palestinian Authority President (PA) Mahmoud Abbas, had been vowing ad nauseam to hold the convention before the end of 2008. However, Fatah's inability to put its house in order and the lingering showdown with Hamas, which is in control of the Gaza Strip, have made the holding of a successful congress virtually impossible. There are numerous reasons and factors contributing to the latest postponement of the Fatah convention. The top Fatah leadership in Ramallah, let alone the movement's overall leadership, is itself far from united. The two top Fatah leaders, Abbas and Ahmed Qurei, have not been on speaking terms for sometime due to "differences" over the peace process with Israel. This week, there were reports that Abbas was trying to sack Qurei as chief Palestinian negotiator with Israel. Al-Ahram Weekly asked Palestinian political analyst Hani Al-Masri, who is close to the Palestinian leadership, if the split between Abbas and Qurei was serious and what ramifications it could have on the unity of Fatah. Al-Masri said Qurei was disillusioned with the way Abbas had been conducting peace talks with Israel as well as with the general performance of the Salam Fayyad government. "Ahmed Qurei is now the main address of Fatah," while Abbas is increasingly perceived by many Fatah rank and file as being aloof. "Qurei is also angry with Abbas for appointing another parallel negotiating team, headed by [Saab] Erekat." According to Fatah insiders, Qurei complained that Abbas was not briefing him on his meetings and contacts with the Israelis and that the PA president was "effectively crossing Palestinian national constants". These constants are total Israeli withdrawal from the Palestinian territories that Israel occupied in 1967, including East Jerusalem, and a just solution to the plight of refugees based on UN General Assembly Resolution 194. It seems, however, that the most contentious point between Abbas and Qurei has to do with widespread and growing opposition within Fatah to the US-backed government of Salam Fayyad. Many Fatah leaders, especially at the intermediate level, have been complaining that the Fayyad government is undermining Fatah by following a policy based on appeasement towards the US and Israel. "Fayyad is slowly but definitively destroying the image of Fatah by refusing to actively challenge Israeli policies, including continued settlement expansion. And the Palestinian masses think that Fatah is running the government," said a high-ranking Fatah official in the Hebron region who spoke on condition of anonymity. "And when Fatah tries to raise its voice in opposition to Fayyad's policies, President Abbas sides with the prime minister. Hence the frustration," he added. In addition to the bad chemistry between Abbas and Qurei, there is the old split between the Ramallah leadership and Farouk Qaddumi over the peace process with Israel and the status of Qaddumi within the Fatah hierarchy. Qaddumi recently accused Ramallah Fatah leaders of being "cowards" and "too obsequious" with Israel. Qaddumi also called for "terminating this absurdity," a reference to the peace process, accusing the Ramallah leadership of violating "all red lines and constants and references." Normally in such instances Hakam Balawi, a chief spokesman of Fatah, responds to Qaddumi, often accusing him of "senility" and "not knowing what he is talking about". Then, of course, there is the "peace process" with Israel itself, which despite numerous meetings between Israeli and Palestinian leaders and intensive US intervention has effectively remained deadlocked over the central defining issues of the Palestinian problem, namely Israeli withdrawal from the occupied territories, the issue of Jerusalem and the issue of the refugees. "Holding the Fatah congress under the present circumstances, namely the failure of the peace process, would be a disaster for the current leadership of the movement... And we must remember that Abbas has nearly completely tie
[wanita-muslimah] Compilation of the Qur'an
http://www.arabnews.com/?page=5§ion=0&article=117534&d=1&m=1&y=2009 Friday 26 December 2008 (28 Dhul Hijjah 1429) Compilation of the Qur'an Adil Salahi, Arab News I read your article about the compilation of the Qur'an. May I seek further clarification about the arrangement of verses in a long surah. For example, Surah 2 contains 286 verses and tackles many subjects. How was it arranged and why does it have the title, Al-Baqarah? (Nawaz) The arrangement of the Qur'anic verses is part of the revelation of the Qur'an. It is true that many surahs were not revealed on the same occasion. Indeed the Prophet (peace be upon him) used to receive revelations from different surahs during the same period. None of these surahs would have been completed yet, as some passages were initially revealed to deal with certain occasions and events. For example, 60 verses in Surah 3 comment on the events of the Battle of Uhud. Its other parts, comprising 140 verse, deal with other subjects and were not revealed on the same occasion. Nor was a surah necessarily revealed in its final order. Some later passages might be revealed before earlier ones. The final arrangement was determined by God. When the Angel Gabriel brought the Prophet a passage or a verse, he told him its position in its surah. He would say to him: "This goes after verse so and so in such and such surah." The Prophet read out each surah as it was at the time. When a surah was complete, he would read it out in its final form and his companions would learn it in that order. Each year in Ramadan, the Angel Gabriel would come to the Prophet at night and both of them would read the Qur'an together. In the last year of the Prophet's life, they read it in full twice, in its present order. Thus, the arrangement of the surahs is also part of the revelation. As for titles, these are taken from each surah, referring to an important issue it discusses. This may be in one verse or in a long passage. An example of the first type is Surah 10, Jonah, where the Prophet Jonah is mentioned in one verse. An example of the first type is Surah 10, Jonah, where the Prophet Jonah (peace be upon him) is mentioned in one verse. An example of the second type is Surah 2, where the Cow story is discussed in a long passage. Some surahs have more than one title, but one of these is inevitably better known, because it is the one mentioned in the printed copies of the Qur'an. Is it obligatory in Islam that women should always wear a black dress when they go out? We are told that this is so by some people posing as scholars. Please explain. (M. Amin) No, there is no Islamic requirement that women should wear black when they go out. What they should wear is what maintains a proper standard of decency, according to Islamic values and the traditions of society. The color of their garments is not an issue as long as they do not appear in eye catching attire. In many Muslim countries, people use a wide range of colors and these are acceptable if they do not violate Islamic values and standards of propriety. We should also recognize that standards differ from one society to another. In North Africa, for example, women wear white when they are in mourning. This is considered odd in other Arab countries. Following local traditions that do not violate Islamic values is acceptable in such cases. It is unfortunate that some people, particularly among those who think that they are guardians of Islamic values, feel that they should impose plain black as the only color of women's clothes in public. Such people are often very rigid in their views. You often discover that the best way to deal with them is to thank them for their advice. If you are certain that they are in the wrong, then you need only to ignore them. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] (OOT) Review Empat Tempat Makan
[Review Tempat Makan] Sroto Eling-Eling, Ikan Tude Manado, Martabak Kubang dan "Mamink" Daeng Tata. Oleh: Titiana Adinda Mengawali tahun ini aku mau nulis review terhadap tempat makan yang kebetulan aku datangi ketika libur natal dan tahun baru ini. Daripada sayang informasi kulupakan mendingan ditulis aja. Siapa tahu bisa jadi bahan referensi teman-teman semua. Aku datang dan makan di empat tempat yaitu Sroto Eling-Eling, Ikan Tude Manado, Martabak Kubang dan "Mamink" Daeng Tata. Ok kubahas satu-satu ya: 1. Sroto Eling-Eling Lokasinya ada di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Tepatnya di Jl. KH. Abdullah Syafei, Casablanca. Menu makanannya terdiri dari Sroto khas Sokaraja, Banyumas. Bisa dipadukan dengan nasi atau ketupat. Aku pilih pake ketupat. Rasanya enak banget. Apalagi ketupatnya lembut banget dimulut. Untuk minumnya bisa pesan dawet ayu khas soto eling-eling. Enak dan murah koq. Jangan lupa pesan mendoannya. Mendoannya itu yang paling enak. Rasanya pingin balik lagi deh makan disini. Harga makan sroto 1 porsi, es dawet, 3 buah mendoan kira-kira harganya sebesar Rp 31.500/orang deh. Suasana makannya lumayan enak, pelayanannya juga cepat dan baik. 2. Ikan Tude Manado Lokasinya ada di Jl.Blora No.29, Jakarta Pusat Telp: 021-3903109, 390 3148. Ada layanan deliverynya juga lho buat yang punya rumah di sekitar Menteng, Jak-Pus kali ya yang bisa order ke restoran ini. Menu yang ditawarkan semuanya khas Manado, ada ikan, bubur manado, dsb. Aku memesan ikan tude bakar, sayur buah papaya, perkedel tude dan Pekedel jagung ( Satu porsi terdiri dari 5 perkedel jagung) dan tentu saja dengan nasi putih. Ketika dihidangkan tak lupa disediakan sambal pedas dan sambal tomat. Rasanya enaak banget. Jangan lupa ya kalo kesana cobain kue khas Manado misalnya kaya kue Balapis, Lalampa dan Panada. Kalau minumnya nggak ada yang khas paling kaya es Kelapa, es Jeruk atau teh botol aja. Biaya yang dikeluarkan untuk makan dan minum di tempat itu kira-kira sebesar Rp 60.000 75.000/orang. Suasana rumah makannya lumayan enak, pelayanannya juga cepat dan baik. 3. Martabak Kubang Lokasinya ada di Jl. Saharjo, No.98 Jak-Sel. Telp: 021-8295328. Sudah punya cabang di 4 lokasi lainnya yaitu di Depok, Kalimalang, Serpong, dan Padang-Sum-Bar. Disini ada menu pilihan ada martabak kubang, kari ayam, kari kambing, nasi goreng, mie goreng, sate padang. Kalau untuk minum sih nggak ada yang istimewa sama kaya restoran lain seperti es teler, es campur, soft drink, dsb. Aku pesan kari kambing dengan roti cane. Roti cane itu sebagai pengganti nasi. Rasanya kari kambing sama roti canenya enak banget deh. Pokoknya bikin ketagihan deh. Sayang makan satu porsi aja udah kenyang betul. Makan disitu kira-kira habis Rp 45.000/orang deh. Suasana rumah makannya lumayan enak, pelayanannya juga cepat dan baik. 4. "Mamink" Daeng Tata Lokasinya ada di Jl.K.H. Abdullah Syafei, Casablanca nggak begitu jauh dengan lokasi rumah makan Sroto Eling-Eling deh. Biasanya kalau makan disitu cari parkirnya susah sekali. Tetapi berhubung aku kesitunya pas tanggal 1 Januari saat orang-orang pada acara tahun baru jadi sepi banget deh. Cari parkirnyapun gampang. Menu yang ada khas Makassar. Ada tata ribs, soto makassar dan minuman khas Makasar seperti es pisang hijau, es palubutung, soft drink, dan teh botol. Aku memesan tata ribs, dan es pisang hijau. Makan tata ribsnya dengan ketupat. Selain itu ada kue-kue khas Makassar. Rasa tata ribsnya enak banget apalagi ditambah bumbu kacangnya. Dijamin bikin ketagihan deh. Biaya makan di restoran ini kira-kira Rp 40.000/orang deh. Suasana rumah makannya lumayan enak, pelayanannya juga baik dan cepat. Ok sekian dulu reviewku atas 4 lokasi rumah makan tersebut. Review ini berdasarkan pengalamanku lho. Boleh dijadikan referensi untuk cari makan di tempat makan yang enak. Kalau anda merasa biasa aja rasanya tidak sama denganku penilaiannya. Ya maaf aja, mungkin itu berdasarkan penilaian subjektifku saja terhadap rasa makanan di tempat makan itu. Sebenarnya sih makanan dan minuman diatas aku foto dengan kamera di handphoneku. Sayang foto makanan tersebut di handphoneku belum sempat aku transfer ke komputer. Jadi ya hanya bisa menikmati tulisan ini aja deh. Maaf banget ya === Kunjungi blogku di: http://titiana-adinda.blogspot.com http://buku-buku-dinda.blogspot.com