Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
Ole sio sayange, nanti beta sampaikan kepada Abah. La Tando - Original Message - From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Milis wm" Sent: Saturday, March 29, 2008 9:20 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ? > > Halo hmna, > > Jadi, poligami bukan takdir, kan. > > Dan, cicak yg dapat dosa turunan supaya dikejer muslim sedunia untuk di habisi, takdir juga bukan ? > > > > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
Halo hmna, Jadi, poligami bukan takdir, kan. Dan, cicak yg dapat dosa turunan supaya dikejer muslim sedunia untuk di habisi, takdir juga bukan ? Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: "Tana Doang" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Sat, 29 Mar 2008 19:15:49 To: Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ? Ole sio sayange, ini beta posting artikelnya Abah HMNA tentang taqdir Salam La Tando ** BISMILLA-HIRRAHMANIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 275. Antara Taqdir Allah Dengan Ikhtiar Manusia Sebelum perang ada seorang muballigh keturunan Cina, sehingga ia lebih dikenal dengan nama kehormatan Guru Baba'. Ia pergi seorang diri bertabligh ke pelosok-pelosok, ke daerah-daerah rawan. Caranya berkomunikasi mudah dipahami. Di suatu tempat di perbatasan Bone dengan Camba, yang waktu itu masih rawan, ia menaklukkan seorang kepala rampok dalam pertarungan fisik. Setelah perampok itu mengakui kekalahannya, Guru Baba menjelaskan dengan cara sederhana tentang keterbatasan manusia. Ia berkata kepada perampok itu: "Coba angkat kaki kirimu", kata Guru Baba'. "Itu hal yang mudah," jawab perampok itu sambil dengan segera mengangkat kaki kirinya. "Sekarang," kata Guru Baba', "coba angkat kaki kananmu". Perampok itu menurunkan kaki kirinya, kemudian mengangkat kaki kanannya. "Angkat kaki kananmu tanpa menurunkan kaki kirimu," perintah Guru Baba'. Taqdir dalam bahasa Indonesia biasanya diterjemahkan dengan nasib. Sesungguhnya terjemahan itu tidak kena, terlalu simplistik. Taqdir berasal dari akar kata yang dibentuk oleh tiga huruf, Qaf, Dal dan Ra, QaDdaRa, yang berarti membuat sesuatu menurut ukuran ataupun kapasitas tertentu. Firman Allah: Sabbihi Sma Rabbika lA'lay. Alladziy Khalaqa faSawway. Walladziy Qaddara faHaday (S. Al A'lay, 1-3). Sucikanlah Nama Maha Pengaturmu. Yaitu Yang mencipta, lalu menyempurnakan. Yaitu Yang membuat menurut ukuran, lalu memberi petunjuk (87:1-3). Wa Khalaqa Kulla Syayin faQaddarahu Taqdiyran (S. Al Furqa-n, 2). Dan Dia menciptakan lalu menentukan ukuran tiap-tiap sesuatu (25:2). Allah menciptakan setiap benda langit, lalu menyempurnakan bentuknya. Allah menjadikan setiap benda langit dalam ukuran tertentu, lalu menunjukkan jalan benda-benda langit melalui medan gravitasi. Allah membuat ukuran dan kapasitas tertentu dalam DNA setiap benda hayati. (Untuk mengetahui apa itu DNA, silakan baca Seri 267, 6 April 1997, yang berjudul Cloning). DNA adalah blue print yang mengandung program Allah secara spesifik untuk setiap benda hayati. Apa akan menjadi pohon kurma, atau lebah, atau manusia. Jadi setiap benda hayati telah ditaqdirkan Allah sesuai program Allah dalam DNA. Allah telah mentaqdirkan lebah dapat terbang (Qaddara), kemudian Allah menunjuki lebah itu dengan naluri (faHaday) sehingga dapat membuat sarang yang indah dan mengumpulkan madu bunga-bungaan yang sedap rasanya, minuman yang berkhasiat menyembuhkan beberapa penyakit. Allah mentaqdirkan manusia tidak dapat terbang seperti lebah, sehingga kepala perampok itu tidak dapat mengangkat kaki kanannya sementara kaki kirinya tidak berjejak di atas bumi, seperti yang diperagakan Guru Baba dalam diri perampok itu. Setiap pohon kurma, setiap ekor lebah, setiap seorang manusia ditaqdirkan Allah dengan program secara spesifik yang di"print" dalam DNA-nya masing-masing. Itulah sebabnya tak ada seorang juapun yang sama dan sebangun bentuk fisik manusia. Usia setiap manusia telah ditaqdirkan Allah dalam ukuran tertentu. Kalau mengambil perumpamaan tabung gas, maka setiap orang telah ditakdirkan Allah volume tabung gasnya. Apabila gas dalam tabung telah habis terpakai maka sampailah pula pada saat ajalnya. Faidza- Ja-a Ajaluhum La- Yasta'khiruwna Sa-'atan wa La- Yastaqdimuwna (S. Al A'ra-f, 34). Apabila datang ajal mereka itu, tidaklah dapat mundur waktunya atau maju (7:34). Ikhtiar manusia dalam bingkai Taqdir Allah terletak dalam hal penghematan pengeluaran gas dari tabung. Orang yang hemat memakai gasnya dalam arti hidup teratur, menjaga kesehatan, tidak hura- hura, tidak suka balap, tidak mengobral sex, tidak minum XTC, heroin dan sebangsanya, maka rentang waktu hidupnya panjang. Sedangkan sebaliknya orang yang tidak berikhtiar menghemat gas kehidupannya, hidup tidak teratur, berhura-hura, mengobral sex dan seterusnya, gasnya akan lekas habis, rentang waktu hidupnya pendek. Artinya orang yang ditaqdirkan Allah kecil tabung gasnya tetapi hemat memakainya, umurnya lebih panjang dari orang yang ditaqdirkan besar tabung gasnya tetapi boros memakainya. Besar kecilnya volume tabung adalah Taqdir Allah, sedangkan panjang pendek rentang waktu hidupnya tergantung pada ikhtiar manus
Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
h manusia untuk beriman ataupun ingkar. Wa Quli lHaqqu min Rabbikum faMan Sya-a falYu'min wa Man Sya- a fa lYakfur (S. Al Kahf, 29). Katakanlah kebenaran dari Maha Pengaturmu, siapa yang mau berimanlah, siapa yang mau kafirlah (18:29). Allah mentaqdirkan manusia mempunyai ruh dan jasmani. Ruhnya diberi kebebasan memilih untuk beriman atau kafir, sedangkan jasmaninya diprogramkan Allah dalam DNA-nya. Ikhtiar manusia yang dibatasi oleh Taqdir Allah dapat pula diilustrasikan dalam Dinamika Teknik, khususnya dalam rancang bangun otomotif. Manusia dapat berikhtiar merancang bangun kapasitas mesin otomotif sekehendaknya. Namun bagaimanapun besar kapasitas mesin itu, percepatan (dinyatakan dalam simbol a) yang dihasilkannya dibatasi oleh Taqdir Allah yang berwujud koefisien gesek antara ban dengan permukaan jalan (dinyatakan dalam simbol f) dan percepatan gravitasi (dinyatakan dalam simbol g). Supaya lebih jelas dikemukakan di bawah ini rumus yang menyatakan hubungan besaran-besaran tersebut: a maximum = fcg/(b-fh), c = jarak antara titik berat mobil dengan titik tengah dari kedua ban depan, b = jarak antara titik tumpu ban belakang pada jalan dengan titik tumpu ban depan pada jalan, dan h = tinggi titik berat mobil di atas jalan. Bagaimanapun besarnya gaya dorong (F) mesin mobil, percepatan yang dihasilkan oleh mesin itu tidak dapat melebihi ungkapan sebelah kanan persamaan dalam rumus di atas. Ikhtiar manusia dapat menambah besar amaximum dengan membuat konstruksi rangka mobil dengan memperbesar h. Akan tetapi ikhtiar manusia dari segi konstruksi ini dibatasi Taqdir Allah sebatas mobil itu masih dalam keadaan stabil, sebab jika h diperbesar seenaknya maka mobil akan berjungkir balik, ibarat orang ber-kop rol. WaLlahu A'lamu bi shShawab. *** Makassar, 1 Juni 1997 [H.Muh.Nur Abdurrahman] http://waii-hmna.blogspot.com/1997/06/275-antara-taqdir-allah-dengan-ikhtiar.html + - Original Message ----- From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Saturday, March 29, 2008 5:47 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ? Nimbrung : - Praktek poligami dimasa sekarang adalah kejahatan, bukan takdir Poligami juga bukan pilihan. Masa sih berbuat kejahatan jadi pilihan? - Autis : Diantaranya adalah akibat ibu yg hamil. Antibodi dalam sel darah ibu ternyata terkait dengan perkembangan kesehatan otak janin. Cari situs, webnya Universitas John Hopkins, Dr Harvey S Singer atau dari Reuters Health. Jadi autis bukan takdir, di Qur'an telah disebutkan bahwa Allah menciptakan menusia dengan sempurna. Jadi kalo ada manusia yg mengsle [ baca; cacat] waktu dilahirkan artinya ada yg gak bener; di masa kehamilan atau dari bibitnya. [ makanya perlunya tes kesehatan waktu mau menikah dan mau punya anak] - Takdir : Adalah ketentuan Allah yg berupa usia, rejeki dan jodoh. Segala sesuatu yg berhubungan dengan hal tersebut baik dan buruk datangnya dari Allah [ An Nisa :78]. [Penumpang Adam Air yg mati di perairan Majene apakah bisa tahu akan saat kematiannya?] Tetapi Allah mendorong manusia untuk tidak menyerah begitu saja kepada takdir: Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka mengubah diri mereka sendiri. Kalo seseorang ditakdirkan umurnya 50, tapi ia kemudian merokok, jantungan kena serangan mendadak, trus mati mungkin cuma sampai 30. Tapi kalo ia hidup sehat mungkin umurnya bisa 70 tahun ketika umur 50 tahun mati suri, gitu misalnya :-)) Kalo dah tau ortunya alergi, maka ia akan juga alergi gimana gitu cari ilmu, usaha untuk bisa hidup sejahtera dan bahagia dengan alergi. Maka alergi itu takdir :-) - Kena tilang polisi juga bukan takdir, itu apes, musibah :-)) Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: Milis wm Sent: Friday, March 21, 2008 10:00 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ? Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir. Aly : Poligami takdir Autis bukan takdir Ari : Poligami pilihan Sampai saat ini : autis takdir Btw, suap polisi ketika ada tilang tilangan gak jelas takdir juga, bukan ;). Hehehehe... Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Muhammad Aly <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thu, 20 Mar 2008 19:18:09 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ? dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini hanya bisa kita katakan sebagai takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya bisa dikategorikan sebai pilihan. Dari sy : sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir sementara poligami tidak... Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa ata
Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
Nimbrung : - Praktek poligami dimasa sekarang adalah kejahatan, bukan takdir Poligami juga bukan pilihan. Masa sih berbuat kejahatan jadi pilihan? - Autis : Diantaranya adalah akibat ibu yg hamil. Antibodi dalam sel darah ibu ternyata terkait dengan perkembangan kesehatan otak janin. Cari situs, webnya Universitas John Hopkins, Dr Harvey S Singer atau dari Reuters Health. Jadi autis bukan takdir, di Qur'an telah disebutkan bahwa Allah menciptakan menusia dengan sempurna. Jadi kalo ada manusia yg mengsle [ baca; cacat] waktu dilahirkan artinya ada yg gak bener; di masa kehamilan atau dari bibitnya. [ makanya perlunya tes kesehatan waktu mau menikah dan mau punya anak] - Takdir : Adalah ketentuan Allah yg berupa usia, rejeki dan jodoh. Segala sesuatu yg berhubungan dengan hal tersebut baik dan buruk datangnya dari Allah [ An Nisa :78]. [Penumpang Adam Air yg mati di perairan Majene apakah bisa tahu akan saat kematiannya?] Tetapi Allah mendorong manusia untuk tidak menyerah begitu saja kepada takdir: Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka mengubah diri mereka sendiri. Kalo seseorang ditakdirkan umurnya 50, tapi ia kemudian merokok, jantungan kena serangan mendadak, trus mati mungkin cuma sampai 30. Tapi kalo ia hidup sehat mungkin umurnya bisa 70 tahun ketika umur 50 tahun mati suri, gitu misalnya :-)) Kalo dah tau ortunya alergi, maka ia akan juga alergi gimana gitu cari ilmu, usaha untuk bisa hidup sejahtera dan bahagia dengan alergi. Maka alergi itu takdir :-) - Kena tilang polisi juga bukan takdir, itu apes, musibah :-)) Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: Milis wm Sent: Friday, March 21, 2008 10:00 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ? Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir. Aly : Poligami takdir Autis bukan takdir Ari : Poligami pilihan Sampai saat ini : autis takdir Btw, suap polisi ketika ada tilang tilangan gak jelas takdir juga, bukan ;). Hehehehe... Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Muhammad Aly <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thu, 20 Mar 2008 19:18:09 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ? dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini hanya bisa kita katakan sebagai takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya bisa dikategorikan sebai pilihan. Dari sy : sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir sementara poligami tidak... Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa atas segala sesuatu... manusia hanya berusaha saja dan menyerahkan segala usaha dibarengi dengan do'a ..ingat usaha dan do'a mengupas Al-Quran dan Hadist bahwa semua kembali kepada yang punya yaitu Alloh SWT yang punya okey... Mas Ari.. alm. Ayah saya juga poligami .. alhamdulillah semua anak2nya jadi sarjana tujuh org .. yang satu msh kuliah S2 diunpad kecuali sy aja hanya smu he3.. bicara teori Gas.. jgn jauh2.. tubuh kita juga sdh mengeluarkan GAS tuh .. bisa dideteksi CO yg sgt berbahaya bisa mencapai kadar CO 40%... bisa di netral langsung oleh atmosfir ciptaan Alloh dlm sekejap waktu hilang tuh.. seandainya Gas manusia tdk bisa hilang.. asap mobil tdk bisa hilang wah manusia akan mati dengan cepat he3.. itulah Alloh Maha Kuasa dan Maha berkehendak... ganti2 judul saja Mas Ari.. alhamdulillah sy pas buka.. biasanya sy tdk sempat buka2 email semua... maaf terbatas waktunya.. Yuk Baca Al-Quran lagi .. kita resapi.. slm kalau buang Gas jgn deket2 he3..., ali --- Ari Condro <[EMAIL PROTECTED] <mailto:masarcon%40gmail.com> com> wrote: > Takdir itu apa? Ketentuan Allah. Apalah hidup > berpoligami adalah takdir Tuhan? > > Dalam kajian ttg takdir, ada istilah qodho dan qodr. > Qodho adalah > hukum alam, berlaku pada semua makhluk. Seperti > gaya gravitasi, > semua benda di bumi kalau dilempar akan jatuh turun > ke bumi. Itu pun > ada perkecualian, gas karena berat jenisnya yg > kecil, tetap menyebar, > kendati tidak bisa lepas dari atmosfer. > > Ada qodr, dimana suatu kejadian ada campur tangan > manusia. > > Urusan takdir ini, di jaman dulu juga membuat muslim > berbeda paham, > membuat berdirinya faham jabbariyah dan qodariyyah. > Kaum jabariyyah > menganggap semua kejadian diatur dan digariskan oleh > tuhan, sedangkan > qodariyyah menganggap intervensi manusia untuk > memilih sebagai sebab > utama. Belakangan keyakinan mutlak pada salah satu > paham di atas > justru dilarang dalam pandangan ash'ariyyah, madza
Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
Poligami bukan pilihan, tapi kalo kejadiannya begini, solusinya adalah kembali keniat, komitmen pernikahan pada awalnya. Karena pada dasarnya menikah hanya dengan 1 isteri , begitu kata ustad Abik. Poligami adalah 'pintu darurat' bukan untuk melanggengkan syahwat. Salam, l.meilany - Original Message - From: Ferona To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 25, 2008 3:15 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ? Jadi kepengen nimbrung ... Paling tidak ada dua perempuan dan satu laki-laki yang sedang berhadapan dengan pilihan ... Suami: apakah saya akan menikah lagi atau tetap dengan satu istri? Istri I: apakah saya mau menerima poligami atau memilih cerai Calon istri II (dst): apakah saya mau menjadi istri kedua atau memilih utk meninggalkan si laki2? Dan kalau pun akhirnya poligami terjadi maka: 1. Suami memilih utk menikah lagi 2. Istri I memilih utk menerima poligami 3. Calon istri II memilih untuk menjadi istri kedua (dst). Jadi akhirnya mereka telah memilih jalannya masing-masing ... :) di titik itu takdir menentukan mereka bertiga memilih untuk menjalani hidup poligami. Kasus di atas bisa tidak terjadi bila: 1. Suami memilih utk tidak menikahi perempuan lain, atau 2. Istri I memilih cerai atau 3. Calon istri II memilih untuk meninggalkan si laki2. Masing-masing orang punya pilihan. Selama kita masih bisa memilih, maka pilihlah sesuatu dengan baik dan bertanggungjawab. Saya secara sadar dan tidak sadar sempat "menyarankan" model poligami pada sahabat saya, seorang laki2 yang jatuh cinta berat pada seorang perempuan, padahal ia telah memiliki istri yang baik dan anak yang sehat. Kalau saja saya tak kenal baik dengan istrinya, mungkin saya akan setuju2 saja kalau sahabat saya ingin menceraikan istrinya. Tapi saya kenal baik keluarga itu, sehingga saya bingung harus bagaimana. Di satu sisi, sebagai pejuang cinta, saya juga paham, cinta bisa membuat orang mau melakukan segalanya, mau berkorban. Kekuatan cinta memang luar biasa. Tapi di sisi lain, saya prihatin dengan istri sahabat saya. Walau saya yakin, ia bisa tegak berdiri kalau diceraikan suaminya, tapi saya sedih, perempuan itu akan dicampakkan demi perempuan lain. Saya juga ga bisa marah dengan sahabat saya sebab ia jatuh cinta lagi pada perempuan lain. Saya tahu sahabat saya bukan tipe tebar pesona dan bukan tipe laki2 haus perhatian perempuan lain. Cinta itu hadir, dan ia tak kuasa menolaknya. Mungkin ada yg bilang, bisa kok cinta itu dihindari. Iya, mungkin anda bisa. Tapi kenyataannya dia tak bisa dan itu fakta sekarang. Saya udah berbusa-2 mengingatkannya mulai dari bahasa yang santun sampai saya maki2 dia, tapi ya cinta is cinta. Dia bilang dia ga mungkin memiliki keduanya. Dia harus memilih, dan dia memilih utk menceraikan istrinya. Duh! rasanya jantung saya sendiri yang ditikam belati. Seolah saya sendiri yang sedang dicampakkan suami saya sebab ia cinta pada perempuan lain dan ia tak punya opsi selain mencampakkan saya. Mungkin saya pun tak sanggup hidup bersama dengan perempuan lain yg dijadikan istri juga, namun sahabat saya juga bukan suami keparat. Dia suami yang baik, sayang anak, sayang keluarga, dan ga punya cacat cela. Cacatnya adalah dia jatuh cinta lagi sama perempuan lain. Dan dia harus memilih. Sedihnya dia memilih meneruskan kisah cintanya dngan perempuan lain dan membubarkan rumah tangga yg sudah dibinanya selama 8 tahun. Rasanya bukan seperti saya ketika dengan lemah saya bilang please jangan ceraikan istri kamu, Tidak bisakah kamu rangkul semuanya? ... Sedih hati saya membayangkan istrinya yang saya kenal baik harus menerima ia akan diceraikan. Kadang2 saya berpikir, mungkin ga siy mereka hidup bertiga. Mungkin rada sinting, tapi melihat sahabat saya dan istrinya yang baik, saya sangat menyayangkan bila mereka harus bercerai ... Hidup memang tidak selalu sesederhana hidup kita. Kadang2 kita harus pakai kacamata orang lain untuk memahami keputusan2 yang ia ambil dalam kehidupannya. Saya pun heran ketika dari marah akhirnya saya menjadi maklum dengan percintaan sahabat saya ini. Cinta memang selalu layak utk diperjuangkan. Konon katanya kebahagiaan itu adalah egois dan kebahagiaan hanya bisa dikejar, tanpa pernah bisa dimiliki. Maap jadi curhat.. tapi sungguh memang kisah sahabat saya sedang membebani hati saya. Saya yang jantungan menunggu akhir drama rumah tangga mereka. Saya mual membayangkan itu terjadi pada sahabat saya, namun sungguh luar biasa menyadari betapa saya bisa memaklumi kejadian itu. Memang pikiran manusia berevolusi dan semakin tua ternyata saya semakin menjadi manusia yang pengertian dan mau mencoba menerima kenyataan hidup dari kacamata orang lain, bukan dari kacamata saya sendiri yang kadang2 memang sok idealis. Fer! On 3/21/08, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]
Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
Au, anti sunnah Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tue, 25 Mar 2008 23:16:35 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ? Kang Akmal Pertanyaan kang Akmal pernah ditanyakan juga oleh teman saya..dan jawabannya seingat saya... 1. Berpoligaminya Rasul setelah wafatnya bunda Khatidjah...bukanlah bagian dari sunah Rasul tsb. 2. Berpoligaminya Rasul dengan para janda..bukanlah bagian dari sunah Rasul tsb. 3. Berpoligaminya Rasul dengan para janda dari sahabat Rasul...bukanlah bagian dari sunah Rasul tsb. 4. Berpoligaminya Rasul setelah Rasul berumur xxx... bukanlah bagian dari sunah Rasul tsb. 5. Berpoligaminya Rasul dengan mahar ...bukanlah termasuk bagian dari sunah Rasul tsb. Dan printilan2 lainnya...bukanlah bagian dari sunah Rasul. Jawaban ini logis juga sih..sebab kalau printilan2 tsb diatas dijadikan bagian dari sunah Rasul..maka konsekuensi logis untuk printilan2 yg menyertai setiap sunah Rasul harus juga dianggap bagian dari sunah Rasulngga kebayang deh ribetnya dan yg pasti itu mustahil bisa dilaksanakan. "akmal n. basral" <[EMAIL PROTECTED] <mailto:anb99%40yahoo.com> com> wrote: kalau saya ikutan komentar, nanti jadinya "tiga menguak takdir" bukan, ri? :) sebelum sharing soal takdir, saya mau tanya dulu, latar belakangnya begini: umat islam itukan umumnya berusaha sekuat tenaga agar melakukan apa yang dilakukan nabi, tentu sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. nah, rasul kan melakukan poligami setelah istri pertamanya, ibunda khadijah wafat, bukan pada saat khadijah masih ada. pada periode khadijah kan nabi itu monogami. pertanyaan saya (terutama untuk pelaku poligami): mengapa kalau tetap melakukan poligami tidak mengikuti laku yang dicontohkan rasulullah? yang artinya, dilakukan setelah istri pertama meninggal dunia? itu satu. yang kedua, menurut saya kasus-kasus poligami itu tak bisa dipukul rata, harus dilihat per kasus juga. jadi jangan karena ari condro punya pengalaman kurang menyenangkan di lingkungan keluarga besarnya, otomatis jadi antipati terhadap poligami. salam, ~a~ bukan pelaku poligami, tapi juga tidak anti terhadap yang melakukannya. Ari Condro <[EMAIL PROTECTED] <mailto:masarcon%40gmail.com> com> wrote: Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir. Aly : Poligami takdir Autis bukan takdir Ari : Poligami pilihan Sampai saat ini : autis takdir Btw, suap polisi ketika ada tilang tilangan gak jelas takdir juga, bukan ;). Hehehehe... Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Muhammad Aly Date: Thu, 20 Mar 2008 19:18:09 To:wanita-muslimah@ <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ? dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini hanya bisa kita katakan sebagai takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya bisa dikategorikan sebai pilihan. Dari sy : sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir sementara poligami tidak... Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa atas segala sesuatu... manusia hanya berusaha saja dan menyerahkan segala usaha dibarengi dengan do'a ..ingat usaha dan do'a mengupas Al-Quran dan Hadist bahwa semua kembali kepada yang punya yaitu Alloh SWT yang punya okey... Mas Ari.. alm. Ayah saya juga poligami .. alhamdulillah semua anak2nya jadi sarjana tujuh org .. yang satu msh kuliah S2 diunpad kecuali sy aja hanya smu he3.. bicara teori Gas.. jgn jauh2.. tubuh kita juga sdh mengeluarkan GAS tuh .. bisa dideteksi CO yg sgt berbahaya bisa mencapai kadar CO 40%... bisa di netral langsung oleh atmosfir ciptaan Alloh dlm sekejap waktu hilang tuh.. seandainya Gas manusia tdk bisa hilang.. asap mobil tdk bisa hilang wah manusia akan mati dengan cepat he3.. itulah Alloh Maha Kuasa dan Maha berkehendak... ganti2 judul saja Mas Ari.. alhamdulillah sy pas buka.. biasanya sy tdk sempat buka2 email semua... maaf terbatas waktunya.. Yuk Baca Al-Quran lagi .. kita resapi.. slm kalau buang Gas jgn deket2 he3..., ali --- Ari Condro com> wrote: > Takdir itu apa? Ketentuan Allah. Apalah hidup > berpoligami adalah takdir Tuhan? > > Dalam kajian ttg takdir, ada istilah qodho dan qodr. > Qodho adalah > hukum alam, berlaku pada semua makhluk. Seperti > gaya gravitasi, > semua benda di bumi kalau dilempar akan jatuh turun > ke bumi. Itu pun > ada perkecualian, gas karena berat jenisnya yg > kecil, tetap menyebar, > kendati tidak bisa lepas dari atmosfer. > > Ada qodr, dimana suatu keja
Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
Kang Akmal Pertanyaan kang Akmal pernah ditanyakan juga oleh teman saya..dan jawabannya seingat saya... 1. Berpoligaminya Rasul setelah wafatnya bunda Khatidjah...bukanlah bagian dari sunah Rasul tsb. 2. Berpoligaminya Rasul dengan para janda..bukanlah bagian dari sunah Rasul tsb. 3. Berpoligaminya Rasul dengan para janda dari sahabat Rasul...bukanlah bagian dari sunah Rasul tsb. 4. Berpoligaminya Rasul setelah Rasul berumur xxx... bukanlah bagian dari sunah Rasul tsb. 5. Berpoligaminya Rasul dengan mahar ...bukanlah termasuk bagian dari sunah Rasul tsb. Dan printilan2 lainnya...bukanlah bagian dari sunah Rasul. Jawaban ini logis juga sih..sebab kalau printilan2 tsb diatas dijadikan bagian dari sunah Rasul..maka konsekuensi logis untuk printilan2 yg menyertai setiap sunah Rasul harus juga dianggap bagian dari sunah Rasulngga kebayang deh ribetnya dan yg pasti itu mustahil bisa dilaksanakan. "akmal n. basral" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: kalau saya ikutan komentar, nanti jadinya "tiga menguak takdir" bukan, ri? :) sebelum sharing soal takdir, saya mau tanya dulu, latar belakangnya begini: umat islam itukan umumnya berusaha sekuat tenaga agar melakukan apa yang dilakukan nabi, tentu sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. nah, rasul kan melakukan poligami setelah istri pertamanya, ibunda khadijah wafat, bukan pada saat khadijah masih ada. pada periode khadijah kan nabi itu monogami. pertanyaan saya (terutama untuk pelaku poligami): mengapa kalau tetap melakukan poligami tidak mengikuti laku yang dicontohkan rasulullah? yang artinya, dilakukan setelah istri pertama meninggal dunia? itu satu. yang kedua, menurut saya kasus-kasus poligami itu tak bisa dipukul rata, harus dilihat per kasus juga. jadi jangan karena ari condro punya pengalaman kurang menyenangkan di lingkungan keluarga besarnya, otomatis jadi antipati terhadap poligami. salam, ~a~ bukan pelaku poligami, tapi juga tidak anti terhadap yang melakukannya. Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir. Aly : Poligami takdir Autis bukan takdir Ari : Poligami pilihan Sampai saat ini : autis takdir Btw, suap polisi ketika ada tilang tilangan gak jelas takdir juga, bukan ;). Hehehehe... Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Muhammad Aly Date: Thu, 20 Mar 2008 19:18:09 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ? dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini hanya bisa kita katakan sebagai takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya bisa dikategorikan sebai pilihan. Dari sy : sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir sementara poligami tidak... Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa atas segala sesuatu... manusia hanya berusaha saja dan menyerahkan segala usaha dibarengi dengan do'a ..ingat usaha dan do'a mengupas Al-Quran dan Hadist bahwa semua kembali kepada yang punya yaitu Alloh SWT yang punya okey... Mas Ari.. alm. Ayah saya juga poligami .. alhamdulillah semua anak2nya jadi sarjana tujuh org .. yang satu msh kuliah S2 diunpad kecuali sy aja hanya smu he3.. bicara teori Gas.. jgn jauh2.. tubuh kita juga sdh mengeluarkan GAS tuh .. bisa dideteksi CO yg sgt berbahaya bisa mencapai kadar CO 40%... bisa di netral langsung oleh atmosfir ciptaan Alloh dlm sekejap waktu hilang tuh.. seandainya Gas manusia tdk bisa hilang.. asap mobil tdk bisa hilang wah manusia akan mati dengan cepat he3.. itulah Alloh Maha Kuasa dan Maha berkehendak... ganti2 judul saja Mas Ari.. alhamdulillah sy pas buka.. biasanya sy tdk sempat buka2 email semua... maaf terbatas waktunya.. Yuk Baca Al-Quran lagi .. kita resapi.. slm kalau buang Gas jgn deket2 he3..., ali --- Ari Condro com> wrote: > Takdir itu apa? Ketentuan Allah. Apalah hidup > berpoligami adalah takdir Tuhan? > > Dalam kajian ttg takdir, ada istilah qodho dan qodr. > Qodho adalah > hukum alam, berlaku pada semua makhluk. Seperti > gaya gravitasi, > semua benda di bumi kalau dilempar akan jatuh turun > ke bumi. Itu pun > ada perkecualian, gas karena berat jenisnya yg > kecil, tetap menyebar, > kendati tidak bisa lepas dari atmosfer. > > Ada qodr, dimana suatu kejadian ada campur tangan > manusia. > > Urusan takdir ini, di jaman dulu juga membuat muslim > berbeda paham, > membuat berdirinya faham jabbariyah dan qodariyyah. > Kaum jabariyyah > menganggap semua kejadian diatur dan digariskan oleh > tuhan, sedangkan > qodariyyah menganggap intervensi manusia untuk > memilih sebagai sebab > utama. Belakangan keyakinan mutlak pada salah satu > paham di atas > justru dilarang dalam pandangan ash'ariyyah, mad
Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
Kang Ari... Takdir setahu saya adalah kehendak Allah yang telah terjadi pada manusia. Didalam pengertian takdir tersebut ada 3 unsur yaitu Allah sebagai subyek yang memiliki kehendak mutlak, waktu yaitu telah terjadi, dan manusia sebagai obyek. Jadi dari pengertian tersebut maka tidaklah bisa disebut sebagai takdir seperti : 1. Penyuapan seorang pengendara kepada polisi - seperti yang kang Ari katakan -...mengapa? karena penyuapan itu sendiri suatu perbuatan yang dilarang oleh Allah..mana mungkin sesuatu yang dilarang Allah tapi Allah juga yang menyuruh melakukannya...mustahil kan?jadi pada penyuapan itu tidak ada kesertaan kehendak Allah tp murni 100% atas pilihan pengendarapengendara itu yang memilih untuk melanggar larangan Allah. 2. Perkawinan nia zulkarnain dgn ari sahelae - spt yg mbak Herni katakan -..mengapa? karena nia telah melanggar larangan Allah. Allah melarang seorang muslimah kawin dengan laki2 non muslim...jadi mana mungkin bisa di katakan perkawinan nia-ari atas dasar kehendak Allah..Allah yang melarang tp Allah juga yang menyuruh...itu mustahil! Jadi pada perkawinan nia itu tidak ada kesertaan kehendak Allah tp murni 100% pilihan nia 100%...nia yang memilih untuk melanggar larangan Allah sadar atau tdk sadar. Ada juga peristiwa2 yang tdk bisa dikatagorikan sebagai takdir selain karena tidak adanya kesertaan kehendak Allah...tetapi terjadi sebagai akibat kelalaian dan atau kecerobohan manusia. Sebagai contoh : 1. Anak balita menarik kain taplak meja tamu dimana diatas taplak tersebut ada gunting..anak itu kakinya tertusuk gunting yang ikut jatuh dan menimpa kaki anak tersebut. Terlukanya anak ini bukan karena kehendak Allah tapi karena adanya unsur kelalainan orang tua yang tidak menempatkan gunting pada tempatnya. Meja tamu bukanlah tempat yang aman untuk meletakkan atau menyimpan benda2 tajam terlebih dirumah itu ada anak balita. 2. Beberapa hari yang lalu diberitakan diTV ada mobil tangki meledak saat dilas...kalau ngga salah ingat isi amoniak...peristiwa ini terjadi sebagai akibat kecerobohan manusia. Lalu bagaimana dengan poligami?...menurut saya sih poligami/monogami memang takdir karena didalamnya ada unsur mutlak kehendak Allah dan bukan semata mata adanya keinginan manusianya terlebih keinginan tersebut - poligami/monogami - bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah. Seberapa kuat apapun keinginan manusia untuk bermonogami/ berpoligami pada akhirnya tetap saja kehendak Allah lah yang akan berlaku. Artinya boleh2 aja kang Ari mengklaim bahwa monogaminya kang Ari saat ini sebagai pilihan yang telah kang ari pilih tp memang sesungguhnya kang Ari memang ditakdirkan oleh Allah bermonogami. Suatu saat boleh jadi kang ari berpoligami karena Allah mentakdirkan demikian dengan mendatangkan sebab2nya terlebih dahulu. Hal lain dalam membicarakan takdir adalah bahwa dibalik takdir itu ada ujian dan pahaladan itu tergantung dari pensikapannya. Ada orang yang diuji dengan mentakdirkan dia sebagai anak dari keluarga poligami / monogami..ada juga wanita yg ditakdirkan sebagai istri ke-1, 2, 3, 4 atau sbg istri satu2nya...ada juga pria yg ditakdirkan sebagai suami dari 1, 2, 3, 4 istri...semuanya itu takdir dalam rangka ujian bagi dia dan pahala akan diberikan bagi yg lulus ujianbukankah hidup ini memang selalu bertautan dengan ujian Allah...dan ujian itu tdk melulu sesuatu yg menyedihkan tp juga sesuatu yg menyenangkan...iya kan ? Autis?saya pilih itu takdir aja deh..hehehe Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir. Aly : Poligami takdir Autis bukan takdir Ari : Poligami pilihan Sampai saat ini : autis takdir Btw, suap polisi ketika ada tilang tilangan gak jelas takdir juga, bukan ;). Hehehehe... Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Muhammad Aly Date: Thu, 20 Mar 2008 19:18:09 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ? dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini hanya bisa kita katakan sebagai takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya bisa dikategorikan sebai pilihan. Dari sy : sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir sementara poligami tidak... Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa atas segala sesuatu... manusia hanya berusaha saja dan menyerahkan segala usaha dibarengi dengan do'a ..ingat usaha dan do'a mengupas Al-Quran dan Hadist bahwa semua kembali kepada yang punya yaitu Alloh SWT yang punya okey... Mas Ari.. alm. Ayah saya juga poligami .. alhamdulillah semua anak2nya jadi sarjana tujuh org .. yang satu msh kuliah S2 diunpad kecuali sy aja hanya smu he3.. bicara teori Gas.. jgn jauh2.. tubuh kita juga sdh mengeluarkan GAS tuh .. bisa dideteksi CO
Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
he he menarik juga tuh soal laki2 yang jatuh cinta sama perempuan lain yang bukan istrinya ... padahal aktivis2 islam banyak yang berprinsip bahwa tidak ada pacaran sebelum menikah dan tidak boleh mencintai orang lain yang bukan pasangan sahnya. lha ini kok bisa2-nya sampe mencintai orang lain yang bukan (belum) jadi pasangannya, apa gak keblinger dan bertentangan dengan prinsip dasarnya. jangan2 ini malah gara2 kemakan sama prinsipnya sendiri. beranggapan bahwa cinta akan tumbuh dengan sendirinya, seiring dengan pernikahan, maka sepasang aktivis menikah tanpa cinta antar keduanya. yang penting cinta pada Allah, gitu anggapannya. seiring dengan waktu berjalan, ternyata cinta di antara keduanya nggak tumbuh juga, malah sebaliknya, masing2 malah menemukan cintanya dengan yang lain. yang wanita biasanya bisa lebih bertahan, apalagi setelah punya anak. tapi yang laki2 mana tahan? manakala menemukan cinta sejatinya, maka diapun berpaling ke lain hati. prinsip2 yang dulu ditanamkan dalam hati2 kuat, mulai pudar bahkan seakan mendapatkan pembenaran dengan munculnya ide poligami. jadi ke mana kesetiaan kepada janji dan prinsip yang dulu? salam, -- wikan 2008/3/25 Ferona <[EMAIL PROTECTED]>: > > > > > > > Jadi kepengen nimbrung ... > > Paling tidak ada dua perempuan dan satu laki-laki yang sedang > berhadapan dengan pilihan ... > > Suami: apakah saya akan menikah lagi atau tetap dengan satu istri? > Istri I: apakah saya mau menerima poligami atau memilih cerai > Calon istri II (dst): apakah saya mau menjadi istri kedua atau memilih > utk meninggalkan si laki2? > > Dan kalau pun akhirnya poligami terjadi maka: > 1. Suami memilih utk menikah lagi > 2. Istri I memilih utk menerima poligami > 3. Calon istri II memilih untuk menjadi istri kedua (dst). > > Jadi akhirnya mereka telah memilih jalannya masing-masing ... :) di > titik itu takdir menentukan mereka bertiga memilih untuk menjalani > hidup poligami.
Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
mau nimbrung dikit aja.. sharing jaman dulu waktu abg sempat (berkali2? :P) ngecengin cowo' imut tapi tak berbalas.. hehehe.. waktu itu sih yg saya pikir (dan terapkan), cinta itu bakal ada terus kalau terus2an dipikir. coba kita cuekin, cari aktifitas lain, cari bahan pikiran lain, lama2 hilang jg tuh perasaan itu. terlupakan seiring waktu. sama lah, cinta dan duka jg begitu, klo gak terus2an dipupuk dan dihayati, lama2 jg menipis seiring waktu.. maap klo gak berkenan :) -iin 2008/3/25 Ferona <[EMAIL PROTECTED]>: > Mungkin ada yg bilang, bisa kok cinta itu dihindari. Iya, mungkin anda > bisa. Tapi kenyataannya dia tak bisa dan itu fakta sekarang. Saya udah > berbusa-2 mengingatkannya mulai dari bahasa yang santun sampai saya > maki2 dia, tapi ya cinta is cinta.
Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
Jadi kepengen nimbrung ... Paling tidak ada dua perempuan dan satu laki-laki yang sedang berhadapan dengan pilihan ... Suami: apakah saya akan menikah lagi atau tetap dengan satu istri? Istri I: apakah saya mau menerima poligami atau memilih cerai Calon istri II (dst): apakah saya mau menjadi istri kedua atau memilih utk meninggalkan si laki2? Dan kalau pun akhirnya poligami terjadi maka: 1. Suami memilih utk menikah lagi 2. Istri I memilih utk menerima poligami 3. Calon istri II memilih untuk menjadi istri kedua (dst). Jadi akhirnya mereka telah memilih jalannya masing-masing ... :) di titik itu takdir menentukan mereka bertiga memilih untuk menjalani hidup poligami. Kasus di atas bisa tidak terjadi bila: 1. Suami memilih utk tidak menikahi perempuan lain, atau 2. Istri I memilih cerai atau 3. Calon istri II memilih untuk meninggalkan si laki2. Masing-masing orang punya pilihan. Selama kita masih bisa memilih, maka pilihlah sesuatu dengan baik dan bertanggungjawab. Saya secara sadar dan tidak sadar sempat "menyarankan" model poligami pada sahabat saya, seorang laki2 yang jatuh cinta berat pada seorang perempuan, padahal ia telah memiliki istri yang baik dan anak yang sehat. Kalau saja saya tak kenal baik dengan istrinya, mungkin saya akan setuju2 saja kalau sahabat saya ingin menceraikan istrinya. Tapi saya kenal baik keluarga itu, sehingga saya bingung harus bagaimana. Di satu sisi, sebagai pejuang cinta, saya juga paham, cinta bisa membuat orang mau melakukan segalanya, mau berkorban. Kekuatan cinta memang luar biasa. Tapi di sisi lain, saya prihatin dengan istri sahabat saya. Walau saya yakin, ia bisa tegak berdiri kalau diceraikan suaminya, tapi saya sedih, perempuan itu akan dicampakkan demi perempuan lain. Saya juga ga bisa marah dengan sahabat saya sebab ia jatuh cinta lagi pada perempuan lain. Saya tahu sahabat saya bukan tipe tebar pesona dan bukan tipe laki2 haus perhatian perempuan lain. Cinta itu hadir, dan ia tak kuasa menolaknya. Mungkin ada yg bilang, bisa kok cinta itu dihindari. Iya, mungkin anda bisa. Tapi kenyataannya dia tak bisa dan itu fakta sekarang. Saya udah berbusa-2 mengingatkannya mulai dari bahasa yang santun sampai saya maki2 dia, tapi ya cinta is cinta. Dia bilang dia ga mungkin memiliki keduanya. Dia harus memilih, dan dia memilih utk menceraikan istrinya. Duh! rasanya jantung saya sendiri yang ditikam belati. Seolah saya sendiri yang sedang dicampakkan suami saya sebab ia cinta pada perempuan lain dan ia tak punya opsi selain mencampakkan saya. Mungkin saya pun tak sanggup hidup bersama dengan perempuan lain yg dijadikan istri juga, namun sahabat saya juga bukan suami keparat. Dia suami yang baik, sayang anak, sayang keluarga, dan ga punya cacat cela. Cacatnya adalah dia jatuh cinta lagi sama perempuan lain. Dan dia harus memilih. Sedihnya dia memilih meneruskan kisah cintanya dngan perempuan lain dan membubarkan rumah tangga yg sudah dibinanya selama 8 tahun. Rasanya bukan seperti saya ketika dengan lemah saya bilang please jangan ceraikan istri kamu, Tidak bisakah kamu rangkul semuanya? ... Sedih hati saya membayangkan istrinya yang saya kenal baik harus menerima ia akan diceraikan. Kadang2 saya berpikir, mungkin ga siy mereka hidup bertiga. Mungkin rada sinting, tapi melihat sahabat saya dan istrinya yang baik, saya sangat menyayangkan bila mereka harus bercerai ... Hidup memang tidak selalu sesederhana hidup kita. Kadang2 kita harus pakai kacamata orang lain untuk memahami keputusan2 yang ia ambil dalam kehidupannya. Saya pun heran ketika dari marah akhirnya saya menjadi maklum dengan percintaan sahabat saya ini. Cinta memang selalu layak utk diperjuangkan. Konon katanya kebahagiaan itu adalah egois dan kebahagiaan hanya bisa dikejar, tanpa pernah bisa dimiliki. Maap jadi curhat.. tapi sungguh memang kisah sahabat saya sedang membebani hati saya. Saya yang jantungan menunggu akhir drama rumah tangga mereka. Saya mual membayangkan itu terjadi pada sahabat saya, namun sungguh luar biasa menyadari betapa saya bisa memaklumi kejadian itu. Memang pikiran manusia berevolusi dan semakin tua ternyata saya semakin menjadi manusia yang pengertian dan mau mencoba menerima kenyataan hidup dari kacamata orang lain, bukan dari kacamata saya sendiri yang kadang2 memang sok idealis. Fer! On 3/21/08, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir. > > Aly : > Poligami takdir > Autis bukan takdir > > > Ari : > Poligami pilihan > Sampai saat ini : autis takdir >
Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
kalau saya ikutan komentar, nanti jadinya "tiga menguak takdir" bukan, ri? :) sebelum sharing soal takdir, saya mau tanya dulu, latar belakangnya begini: umat islam itukan umumnya berusaha sekuat tenaga agar melakukan apa yang dilakukan nabi, tentu sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. nah, rasul kan melakukan poligami setelah istri pertamanya, ibunda khadijah wafat, bukan pada saat khadijah masih ada. pada periode khadijah kan nabi itu monogami. pertanyaan saya (terutama untuk pelaku poligami): mengapa kalau tetap melakukan poligami tidak mengikuti laku yang dicontohkan rasulullah? yang artinya, dilakukan setelah istri pertama meninggal dunia? itu satu. yang kedua, menurut saya kasus-kasus poligami itu tak bisa dipukul rata, harus dilihat per kasus juga. jadi jangan karena ari condro punya pengalaman kurang menyenangkan di lingkungan keluarga besarnya, otomatis jadi antipati terhadap poligami. salam, ~a~ bukan pelaku poligami, tapi juga tidak anti terhadap yang melakukannya. Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir. Aly : Poligami takdir Autis bukan takdir Ari : Poligami pilihan Sampai saat ini : autis takdir Btw, suap polisi ketika ada tilang tilangan gak jelas takdir juga, bukan ;). Hehehehe... Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Muhammad Aly Date: Thu, 20 Mar 2008 19:18:09 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ? dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini hanya bisa kita katakan sebagai takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya bisa dikategorikan sebai pilihan. Dari sy : sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir sementara poligami tidak... Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa atas segala sesuatu... manusia hanya berusaha saja dan menyerahkan segala usaha dibarengi dengan do'a ..ingat usaha dan do'a mengupas Al-Quran dan Hadist bahwa semua kembali kepada yang punya yaitu Alloh SWT yang punya okey... Mas Ari.. alm. Ayah saya juga poligami .. alhamdulillah semua anak2nya jadi sarjana tujuh org .. yang satu msh kuliah S2 diunpad kecuali sy aja hanya smu he3.. bicara teori Gas.. jgn jauh2.. tubuh kita juga sdh mengeluarkan GAS tuh .. bisa dideteksi CO yg sgt berbahaya bisa mencapai kadar CO 40%... bisa di netral langsung oleh atmosfir ciptaan Alloh dlm sekejap waktu hilang tuh.. seandainya Gas manusia tdk bisa hilang.. asap mobil tdk bisa hilang wah manusia akan mati dengan cepat he3.. itulah Alloh Maha Kuasa dan Maha berkehendak... ganti2 judul saja Mas Ari.. alhamdulillah sy pas buka.. biasanya sy tdk sempat buka2 email semua... maaf terbatas waktunya.. Yuk Baca Al-Quran lagi .. kita resapi.. slm kalau buang Gas jgn deket2 he3..., ali --- Ari Condro com> wrote: > Takdir itu apa? Ketentuan Allah. Apalah hidup > berpoligami adalah takdir Tuhan? > > Dalam kajian ttg takdir, ada istilah qodho dan qodr. > Qodho adalah > hukum alam, berlaku pada semua makhluk. Seperti > gaya gravitasi, > semua benda di bumi kalau dilempar akan jatuh turun > ke bumi. Itu pun > ada perkecualian, gas karena berat jenisnya yg > kecil, tetap menyebar, > kendati tidak bisa lepas dari atmosfer. > > Ada qodr, dimana suatu kejadian ada campur tangan > manusia. > > Urusan takdir ini, di jaman dulu juga membuat muslim > berbeda paham, > membuat berdirinya faham jabbariyah dan qodariyyah. > Kaum jabariyyah > menganggap semua kejadian diatur dan digariskan oleh > tuhan, sedangkan > qodariyyah menganggap intervensi manusia untuk > memilih sebagai sebab > utama. Belakangan keyakinan mutlak pada salah satu > paham di atas > justru dilarang dalam pandangan ash'ariyyah, madzab > teologi yg banyak > dianut di indonesia. Kalangan ash'ary mengambil > jalan tengah dgn > qodho dan qodr, dgn takdir besar dan takdir kecil. > > Ingatlah kepada riwayat umar r.a yang ketika > berperang memilih mundur > dahulu, untuk maju lagi kemudian. Ketika diprotes, > bukankah kalau > sekarang ini muslim kalah itu adalah takdir? Umar > berkata bahwa dia > berpindah dari satu takdir ke takdir yang lain. > > Silakan di check redaksi haditsnya yg lebih detail. > > Mari kita berangkat dgn contoh yang lebih keseharian > kita. Kalau > ngomongin poligami banyak yg terkooptasi soale. > Mari kita masuk pada > ditilang pak polisi. > > Ketika di tilang, banyak orang kita yg pilih menyuap > polisi. Padahal > seharusnya dia bisa memilih cara yang jujurm. Tetep > ditilang, dan > bayar dendanya, masuk kas negara. > > Apa pilihan antara menyuap polisi dgn bayar tilang &g
Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir. Aly : Poligami takdir Autis bukan takdir Ari : Poligami pilihan Sampai saat ini : autis takdir Btw, suap polisi ketika ada tilang tilangan gak jelas takdir juga, bukan ;). Hehehehe... Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Muhammad Aly <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thu, 20 Mar 2008 19:18:09 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ? dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini hanya bisa kita katakan sebagai takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya bisa dikategorikan sebai pilihan. Dari sy : sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir sementara poligami tidak... Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa atas segala sesuatu... manusia hanya berusaha saja dan menyerahkan segala usaha dibarengi dengan do'a ..ingat usaha dan do'a mengupas Al-Quran dan Hadist bahwa semua kembali kepada yang punya yaitu Alloh SWT yang punya okey... Mas Ari.. alm. Ayah saya juga poligami .. alhamdulillah semua anak2nya jadi sarjana tujuh org .. yang satu msh kuliah S2 diunpad kecuali sy aja hanya smu he3.. bicara teori Gas.. jgn jauh2.. tubuh kita juga sdh mengeluarkan GAS tuh .. bisa dideteksi CO yg sgt berbahaya bisa mencapai kadar CO 40%... bisa di netral langsung oleh atmosfir ciptaan Alloh dlm sekejap waktu hilang tuh.. seandainya Gas manusia tdk bisa hilang.. asap mobil tdk bisa hilang wah manusia akan mati dengan cepat he3.. itulah Alloh Maha Kuasa dan Maha berkehendak... ganti2 judul saja Mas Ari.. alhamdulillah sy pas buka.. biasanya sy tdk sempat buka2 email semua... maaf terbatas waktunya.. Yuk Baca Al-Quran lagi .. kita resapi.. slm kalau buang Gas jgn deket2 he3..., ali --- Ari Condro <[EMAIL PROTECTED] <mailto:masarcon%40gmail.com> com> wrote: > Takdir itu apa? Ketentuan Allah. Apalah hidup > berpoligami adalah takdir Tuhan? > > Dalam kajian ttg takdir, ada istilah qodho dan qodr. > Qodho adalah > hukum alam, berlaku pada semua makhluk. Seperti > gaya gravitasi, > semua benda di bumi kalau dilempar akan jatuh turun > ke bumi. Itu pun > ada perkecualian, gas karena berat jenisnya yg > kecil, tetap menyebar, > kendati tidak bisa lepas dari atmosfer. > > Ada qodr, dimana suatu kejadian ada campur tangan > manusia. > > Urusan takdir ini, di jaman dulu juga membuat muslim > berbeda paham, > membuat berdirinya faham jabbariyah dan qodariyyah. > Kaum jabariyyah > menganggap semua kejadian diatur dan digariskan oleh > tuhan, sedangkan > qodariyyah menganggap intervensi manusia untuk > memilih sebagai sebab > utama. Belakangan keyakinan mutlak pada salah satu > paham di atas > justru dilarang dalam pandangan ash'ariyyah, madzab > teologi yg banyak > dianut di indonesia. Kalangan ash'ary mengambil > jalan tengah dgn > qodho dan qodr, dgn takdir besar dan takdir kecil. > > Ingatlah kepada riwayat umar r.a yang ketika > berperang memilih mundur > dahulu, untuk maju lagi kemudian. Ketika diprotes, > bukankah kalau > sekarang ini muslim kalah itu adalah takdir? Umar > berkata bahwa dia > berpindah dari satu takdir ke takdir yang lain. > > Silakan di check redaksi haditsnya yg lebih detail. > > Mari kita berangkat dgn contoh yang lebih keseharian > kita. Kalau > ngomongin poligami banyak yg terkooptasi soale. > Mari kita masuk pada > ditilang pak polisi. > > Ketika di tilang, banyak orang kita yg pilih menyuap > polisi. Padahal > seharusnya dia bisa memilih cara yang jujurm. Tetep > ditilang, dan > bayar dendanya, masuk kas negara. > > Apa pilihan antara menyuap polisi dgn bayar tilang > dan datang ke > pengadilan tilang itu takdir ? Ingat bahwa itu > pilihan kita manusia > untuk memilih. > > Sama seperti urusan kawin. Apakah cara monogami > atau poligami? Itu > kita manusia yang memilih. > > Saya kira sekarang kita bisa memilah, mana tadir > allahb yang merupakah > sunatullah, hukum alam, dan mana kejadian yang > sifatnya intervensi > manusia. Ada takdir di mana manusia mendapatkan > pilihan atau mencari > pilihan lain. > > Jgn sampai merasa bahwa poligami adalah takdir Allah > SWT yang tidak > bisa dirubah. Pemahaman bahwa poligami dikaitkan > dgn takdir justru > tidak islami, bahkan pandagan ini dalah salah. > > Anak menderita sakit Àutis, adakah kita bisa memilih > ? Apakah kalau > kita tidak mengimunisasinya maka autisnya tidak akan > nampak? Ketika > autisnya muncul sekarang atau nanti, apa kita bisa >
Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini hanya bisa kita katakan sebagai takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya bisa dikategorikan sebai pilihan. Dari sy : sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir sementara poligami tidak... Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa atas segala sesuatu... manusia hanya berusaha saja dan menyerahkan segala usaha dibarengi dengan do'a ..ingat usaha dan do'a mengupas Al-Quran dan Hadist bahwa semua kembali kepada yang punya yaitu Alloh SWT yang punya okey... Mas Ari.. alm. Ayah saya juga poligami .. alhamdulillah semua anak2nya jadi sarjana tujuh org .. yang satu msh kuliah S2 diunpad kecuali sy aja hanya smu he3.. bicara teori Gas.. jgn jauh2.. tubuh kita juga sdh mengeluarkan GAS tuh .. bisa dideteksi CO yg sgt berbahaya bisa mencapai kadar CO 40%... bisa di netral langsung oleh atmosfir ciptaan Alloh dlm sekejap waktu hilang tuh.. seandainya Gas manusia tdk bisa hilang.. asap mobil tdk bisa hilang wah manusia akan mati dengan cepat he3.. itulah Alloh Maha Kuasa dan Maha berkehendak... ganti2 judul saja Mas Ari.. alhamdulillah sy pas buka.. biasanya sy tdk sempat buka2 email semua... maaf terbatas waktunya.. Yuk Baca Al-Quran lagi .. kita resapi.. slm kalau buang Gas jgn deket2 he3..., ali --- Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Takdir itu apa? Ketentuan Allah. Apalah hidup > berpoligami adalah takdir Tuhan? > > Dalam kajian ttg takdir, ada istilah qodho dan qodr. > Qodho adalah > hukum alam, berlaku pada semua makhluk. Seperti > gaya gravitasi, > semua benda di bumi kalau dilempar akan jatuh turun > ke bumi. Itu pun > ada perkecualian, gas karena berat jenisnya yg > kecil, tetap menyebar, > kendati tidak bisa lepas dari atmosfer. > > Ada qodr, dimana suatu kejadian ada campur tangan > manusia. > > Urusan takdir ini, di jaman dulu juga membuat muslim > berbeda paham, > membuat berdirinya faham jabbariyah dan qodariyyah. > Kaum jabariyyah > menganggap semua kejadian diatur dan digariskan oleh > tuhan, sedangkan > qodariyyah menganggap intervensi manusia untuk > memilih sebagai sebab > utama. Belakangan keyakinan mutlak pada salah satu > paham di atas > justru dilarang dalam pandangan ash'ariyyah, madzab > teologi yg banyak > dianut di indonesia. Kalangan ash'ary mengambil > jalan tengah dgn > qodho dan qodr, dgn takdir besar dan takdir kecil. > > Ingatlah kepada riwayat umar r.a yang ketika > berperang memilih mundur > dahulu, untuk maju lagi kemudian. Ketika diprotes, > bukankah kalau > sekarang ini muslim kalah itu adalah takdir? Umar > berkata bahwa dia > berpindah dari satu takdir ke takdir yang lain. > > Silakan di check redaksi haditsnya yg lebih detail. > > Mari kita berangkat dgn contoh yang lebih keseharian > kita. Kalau > ngomongin poligami banyak yg terkooptasi soale. > Mari kita masuk pada > ditilang pak polisi. > > Ketika di tilang, banyak orang kita yg pilih menyuap > polisi. Padahal > seharusnya dia bisa memilih cara yang jujurm. Tetep > ditilang, dan > bayar dendanya, masuk kas negara. > > Apa pilihan antara menyuap polisi dgn bayar tilang > dan datang ke > pengadilan tilang itu takdir ? Ingat bahwa itu > pilihan kita manusia > untuk memilih. > > Sama seperti urusan kawin. Apakah cara monogami > atau poligami? Itu > kita manusia yang memilih. > > Saya kira sekarang kita bisa memilah, mana tadir > allahb yang merupakah > sunatullah, hukum alam, dan mana kejadian yang > sifatnya intervensi > manusia. Ada takdir di mana manusia mendapatkan > pilihan atau mencari > pilihan lain. > > Jgn sampai merasa bahwa poligami adalah takdir Allah > SWT yang tidak > bisa dirubah. Pemahaman bahwa poligami dikaitkan > dgn takdir justru > tidak islami, bahkan pandagan ini dalah salah. > > Anak menderita sakit Àutis, adakah kita bisa memilih > ? Apakah kalau > kita tidak mengimunisasinya maka autisnya tidak akan > nampak? Ketika > autisnya muncul sekarang atau nanti, apa kita bisa > memilih. Ingatlah > bahwa penelitian terakhir hanya bisa menduga bahwa > anak yang autis, > gejalanya bisa terpicu lebih awal karena thimerosal > dgn bahan raksa. > > Jadi kalau menyalahkan imunisasi jenis lainnya, > bahkan menyatakan > bahwa autisnya disebabkan karena imunisasi semata. > Maka itu adalah > overklaim dari sisi yg sebaliknya dgn urusan > poligami sebagai takdir. > > Autis atau tidak, sampai saat ini hanya bisa kita > katakan sebagai > takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya > bisa dikategorikan > sebai pilihan. > > Monggo ... Mari ... Mari ... > > > > > > > > > > On 3/21/08, Muhammad Aly > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > masya Alloh.. sebaiknya al-quran tuh di baca, di > > renungkan .. di cium sujud bersimpuh ke Alloh > dech... > > Mau punya bini 1 atau 2 .. atau ngebujang aja.. > atau > > jadi perawan tua aja.. silahkan aja .. tapi jgn > claim > > Al-Quran... > > > > Ada keluarga yan