Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

2008-03-30 Terurut Topik Tana Doang
Ole sio sayange, nanti beta sampaikan kepada Abah.
La Tando

- Original Message - 
From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Milis wm" 
Sent: Saturday, March 29, 2008 9:20 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?


>
> Halo hmna,
>
> Jadi, poligami bukan takdir, kan.
>
> Dan, cicak yg dapat dosa turunan supaya dikejer muslim sedunia untuk di
habisi, takdir juga bukan ?
>
>
>
> Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

2008-03-29 Terurut Topik Ari Condro

Halo hmna,

Jadi, poligami bukan takdir, kan.

Dan, cicak yg dapat dosa turunan supaya dikejer muslim sedunia untuk di habisi, 
takdir juga bukan ?



Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "Tana Doang" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Sat, 29 Mar 2008 19:15:49 
To:
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?


Ole sio sayange, ini beta posting artikelnya Abah HMNA tentang taqdir
 Salam
 La Tando
 **
 
 BISMILLA-HIRRAHMANIRRAHIYM
 
 WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
 [Kolom Tetap Harian Fajar]
 275. Antara Taqdir Allah Dengan Ikhtiar Manusia
 
 Sebelum perang ada seorang muballigh keturunan Cina, sehingga
 ia lebih dikenal dengan nama kehormatan Guru Baba'. Ia pergi
 seorang diri bertabligh ke pelosok-pelosok, ke daerah-daerah
 rawan. Caranya berkomunikasi mudah dipahami. Di suatu tempat di
 perbatasan Bone dengan Camba, yang waktu itu masih rawan, ia
 menaklukkan seorang kepala rampok dalam pertarungan fisik.
 Setelah perampok itu mengakui kekalahannya, Guru Baba menjelaskan
 dengan cara sederhana tentang keterbatasan manusia. Ia berkata
 kepada perampok itu: "Coba angkat kaki kirimu", kata Guru Baba'.
 "Itu hal yang mudah," jawab perampok itu sambil dengan segera
 mengangkat kaki kirinya. "Sekarang," kata Guru Baba', "coba
 angkat kaki kananmu". Perampok itu menurunkan kaki kirinya,
 kemudian mengangkat kaki kanannya. "Angkat kaki kananmu tanpa
 menurunkan kaki kirimu," perintah Guru Baba'.
 
 Taqdir dalam bahasa Indonesia biasanya diterjemahkan dengan
 nasib. Sesungguhnya terjemahan itu tidak kena, terlalu
 simplistik. Taqdir berasal dari akar kata yang dibentuk oleh tiga
 huruf, Qaf, Dal dan Ra, QaDdaRa, yang berarti membuat sesuatu
 menurut ukuran ataupun kapasitas tertentu. Firman Allah:
 
 Sabbihi Sma Rabbika lA'lay. Alladziy Khalaqa faSawway.
 Walladziy Qaddara faHaday (S. Al A'lay, 1-3). Sucikanlah Nama
 Maha Pengaturmu. Yaitu Yang mencipta, lalu menyempurnakan. Yaitu
 Yang membuat menurut ukuran, lalu memberi petunjuk (87:1-3).
 
 Wa Khalaqa Kulla Syayin faQaddarahu Taqdiyran (S. Al Furqa-n,
 2). Dan Dia menciptakan lalu menentukan ukuran tiap-tiap sesuatu
 (25:2).
 
 Allah menciptakan setiap benda langit, lalu menyempurnakan
 bentuknya. Allah menjadikan setiap benda langit dalam ukuran
 tertentu, lalu menunjukkan jalan benda-benda langit melalui medan
 gravitasi. Allah membuat ukuran dan kapasitas tertentu dalam DNA
 setiap benda hayati. (Untuk mengetahui apa itu DNA, silakan baca
 Seri 267, 6 April 1997, yang berjudul Cloning). DNA adalah blue
 print yang mengandung program Allah secara spesifik untuk setiap
 benda hayati. Apa akan menjadi pohon kurma, atau lebah, atau
 manusia. Jadi setiap benda hayati telah ditaqdirkan Allah sesuai
 program Allah dalam DNA. Allah telah mentaqdirkan lebah dapat
 terbang (Qaddara), kemudian Allah menunjuki lebah itu dengan
 naluri (faHaday) sehingga dapat membuat sarang yang indah dan
 mengumpulkan madu bunga-bungaan yang sedap rasanya, minuman yang
 berkhasiat menyembuhkan beberapa penyakit. Allah mentaqdirkan
 manusia tidak dapat terbang seperti lebah, sehingga kepala
 perampok itu tidak dapat mengangkat kaki kanannya sementara kaki
 kirinya tidak berjejak di atas bumi, seperti yang diperagakan
 Guru Baba dalam diri perampok itu.
 
 Setiap pohon kurma, setiap ekor lebah, setiap seorang manusia
 ditaqdirkan Allah dengan program secara spesifik yang di"print"
 dalam DNA-nya masing-masing. Itulah sebabnya tak ada seorang
 juapun yang sama dan sebangun bentuk fisik manusia. Usia setiap
 manusia telah ditaqdirkan Allah dalam ukuran tertentu. Kalau
 mengambil perumpamaan tabung gas, maka setiap orang telah
 ditakdirkan Allah volume tabung gasnya. Apabila gas dalam tabung
 telah habis terpakai maka sampailah pula pada saat ajalnya.
 
 Faidza- Ja-a Ajaluhum La- Yasta'khiruwna Sa-'atan wa La-
 Yastaqdimuwna (S. Al A'ra-f, 34). Apabila datang ajal mereka itu,
 tidaklah dapat mundur waktunya atau maju (7:34).
 
 Ikhtiar manusia dalam bingkai Taqdir Allah terletak dalam hal
 penghematan pengeluaran gas dari tabung. Orang yang hemat memakai
 gasnya dalam arti hidup teratur, menjaga kesehatan, tidak hura-
 hura, tidak suka balap, tidak mengobral sex, tidak minum XTC,
 heroin dan sebangsanya, maka rentang waktu hidupnya panjang.
 Sedangkan sebaliknya orang yang tidak berikhtiar menghemat gas
 kehidupannya, hidup tidak teratur, berhura-hura, mengobral sex
 dan seterusnya, gasnya akan lekas habis, rentang waktu hidupnya
 pendek. Artinya orang yang ditaqdirkan Allah kecil tabung gasnya
 tetapi hemat memakainya, umurnya lebih panjang dari orang yang
 ditaqdirkan besar tabung gasnya tetapi boros memakainya. Besar
 kecilnya volume tabung adalah Taqdir Allah, sedangkan panjang
 pendek rentang waktu hidupnya tergantung pada ikhtiar manus

Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

2008-03-29 Terurut Topik Tana Doang
h manusia untuk beriman ataupun ingkar.

Wa Quli lHaqqu min Rabbikum faMan Sya-a falYu'min wa Man Sya-
a  fa  lYakfur (S. Al Kahf, 29). Katakanlah kebenaran  dari  Maha
Pengaturmu,  siapa yang mau berimanlah, siapa yang  mau  kafirlah
(18:29).

Allah mentaqdirkan manusia mempunyai ruh dan jasmani.  Ruhnya
diberi  kebebasan  memilih untuk beriman  atau  kafir,  sedangkan
jasmaninya diprogramkan Allah dalam DNA-nya.

Ikhtiar  manusia yang dibatasi oleh Taqdir Allah  dapat  pula
diilustrasikan  dalam  Dinamika Teknik, khususnya  dalam  rancang
bangun  otomotif.  Manusia  dapat  berikhtiar  merancang   bangun
kapasitas mesin otomotif sekehendaknya. Namun bagaimanapun  besar
kapasitas mesin itu, percepatan (dinyatakan dalam simbol a)  yang
dihasilkannya dibatasi oleh Taqdir Allah yang berwujud  koefisien
gesek antara ban dengan permukaan jalan (dinyatakan dalam  simbol
f)  dan percepatan gravitasi (dinyatakan dalam simbol g).  Supaya
lebih  jelas  dikemukakan  di bawah  ini  rumus  yang  menyatakan
hubungan  besaran-besaran  tersebut:

a maximum = fcg/(b-fh),

c  = jarak antara titik berat mobil dengan titik tengah  dari
kedua ban depan,
b  = jarak antara titik tumpu ban belakang pada jalan  dengan
titik tumpu ban depan pada jalan, dan
h = tinggi titik berat mobil di atas jalan.

Bagaimanapun besarnya gaya dorong (F) mesin mobil, percepatan
yang  dihasilkan  oleh mesin itu tidak  dapat  melebihi  ungkapan
sebelah  kanan  persamaan dalam rumus di  atas.  Ikhtiar  manusia
dapat  menambah besar amaximum dengan membuat  konstruksi  rangka
mobil dengan memperbesar h. Akan tetapi ikhtiar manusia dari segi
konstruksi  ini  dibatasi Taqdir Allah sebatas  mobil  itu  masih
dalam  keadaan  stabil, sebab jika h  diperbesar  seenaknya  maka
mobil  akan berjungkir balik,  ibarat orang ber-kop rol.  WaLlahu
A'lamu bi shShawab.

*** Makassar, 1 Juni 1997
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/1997/06/275-antara-taqdir-allah-dengan-ikhtiar.html

+

- Original Message ----- 
From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Saturday, March 29, 2008 5:47 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?


Nimbrung :
- Praktek poligami dimasa sekarang adalah kejahatan, bukan takdir
Poligami juga bukan pilihan. Masa sih berbuat kejahatan jadi pilihan?

- Autis : Diantaranya adalah akibat ibu yg hamil. Antibodi dalam sel darah
ibu
ternyata terkait dengan perkembangan kesehatan otak janin.
Cari situs, webnya Universitas John Hopkins, Dr Harvey S Singer atau dari
Reuters Health.
Jadi autis bukan takdir, di Qur'an telah disebutkan bahwa Allah menciptakan
menusia dengan sempurna.
Jadi kalo ada manusia yg mengsle [ baca; cacat] waktu dilahirkan artinya ada
yg gak bener; di masa kehamilan atau dari bibitnya.
[ makanya perlunya tes kesehatan waktu mau menikah dan mau punya anak]

- Takdir : Adalah ketentuan Allah yg berupa usia, rejeki dan jodoh.
Segala sesuatu yg berhubungan dengan hal tersebut baik dan buruk datangnya
dari Allah [ An Nisa :78].
[Penumpang Adam Air yg mati di perairan Majene apakah bisa tahu akan saat
kematiannya?]
Tetapi Allah mendorong manusia untuk tidak menyerah begitu saja kepada
takdir: Sesungguhnya Allah tidak mengubah
nasib suatu kaum kecuali mereka mengubah diri mereka sendiri.
Kalo seseorang ditakdirkan umurnya 50, tapi ia kemudian merokok, jantungan
kena serangan mendadak,
trus mati mungkin cuma sampai 30. Tapi kalo ia hidup sehat  mungkin umurnya
bisa 70 tahun ketika umur 50 tahun mati suri,
gitu misalnya :-))
Kalo dah tau ortunya alergi, maka ia akan juga alergi gimana gitu cari ilmu,
usaha untuk bisa hidup sejahtera dan bahagia dengan alergi.
Maka alergi itu takdir :-)

- Kena tilang polisi juga bukan takdir, itu apes, musibah :-))

Salam,
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Ari Condro
  To: Milis wm
  Sent: Friday, March 21, 2008 10:00 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?


  Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir.

  Aly :
  Poligami takdir
  Autis bukan takdir


  Ari :
  Poligami pilihan
  Sampai saat ini : autis takdir


  Btw,  suap polisi ketika ada tilang tilangan gak jelas takdir juga, bukan
;). Hehehehe...

  Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

  -Original Message-
  From: Muhammad Aly <[EMAIL PROTECTED]>

  Date: Thu, 20 Mar 2008 19:18:09
  To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?


  dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini
   hanya bisa kita katakan sebagai
   takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya
   bisa dikategorikan sebai pilihan.

   Dari sy :
   sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement
   taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir
   sementara poligami tidak...

   Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang
   bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa ata

Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

2008-03-29 Terurut Topik L.Meilany
Nimbrung : 
- Praktek poligami dimasa sekarang adalah kejahatan, bukan takdir
Poligami juga bukan pilihan. Masa sih berbuat kejahatan jadi pilihan?

- Autis : Diantaranya adalah akibat ibu yg hamil. Antibodi dalam sel darah ibu
ternyata terkait dengan perkembangan kesehatan otak janin.
Cari situs, webnya Universitas John Hopkins, Dr Harvey S Singer atau dari 
Reuters Health.
Jadi autis bukan takdir, di Qur'an telah disebutkan bahwa Allah menciptakan 
menusia dengan sempurna.
Jadi kalo ada manusia yg mengsle [ baca; cacat] waktu dilahirkan artinya ada yg 
gak bener; di masa kehamilan atau dari bibitnya.
[ makanya perlunya tes kesehatan waktu mau menikah dan mau punya anak]

- Takdir : Adalah ketentuan Allah yg berupa usia, rejeki dan jodoh.
Segala sesuatu yg berhubungan dengan hal tersebut baik dan buruk datangnya dari 
Allah [ An Nisa :78].
[Penumpang Adam Air yg mati di perairan Majene apakah bisa tahu akan saat 
kematiannya?]
Tetapi Allah mendorong manusia untuk tidak menyerah begitu saja kepada takdir: 
Sesungguhnya Allah tidak mengubah 
nasib suatu kaum kecuali mereka mengubah diri mereka sendiri.
Kalo seseorang ditakdirkan umurnya 50, tapi ia kemudian merokok, jantungan kena 
serangan mendadak, 
trus mati mungkin cuma sampai 30. Tapi kalo ia hidup sehat  mungkin umurnya 
bisa 70 tahun ketika umur 50 tahun mati suri, 
gitu misalnya :-))
Kalo dah tau ortunya alergi, maka ia akan juga alergi gimana gitu cari ilmu, 
usaha untuk bisa hidup sejahtera dan bahagia dengan alergi.
Maka alergi itu takdir :-)

- Kena tilang polisi juga bukan takdir, itu apes, musibah :-))

Salam, 
l.meilany 

  - Original Message - 
  From: Ari Condro 
  To: Milis wm 
  Sent: Friday, March 21, 2008 10:00 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?


  Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir.

  Aly :
  Poligami takdir
  Autis bukan takdir


  Ari :
  Poligami pilihan
  Sampai saat ini : autis takdir


  Btw,  suap polisi ketika ada tilang tilangan gak jelas takdir juga, bukan ;). 
Hehehehe...

  Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

  -Original Message-
  From: Muhammad Aly <[EMAIL PROTECTED]>

  Date: Thu, 20 Mar 2008 19:18:09 
  To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?


  dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini
   hanya bisa kita katakan sebagai
   takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya
   bisa dikategorikan sebai pilihan.
   
   Dari sy :
   sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement
   taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir
   sementara poligami tidak...
   
   Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang
   bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa atas segala
   sesuatu... manusia hanya berusaha saja dan menyerahkan
   segala usaha dibarengi dengan do'a ..ingat usaha dan
   do'a mengupas Al-Quran dan Hadist bahwa semua kembali
   kepada yang punya yaitu Alloh SWT yang punya okey... 
   
   Mas Ari.. alm. Ayah saya juga poligami ..
   alhamdulillah semua anak2nya jadi sarjana tujuh org ..
   yang satu msh kuliah S2 diunpad kecuali sy aja hanya
   smu he3.. 
   
   bicara teori Gas.. jgn jauh2.. tubuh kita juga sdh
   mengeluarkan GAS tuh .. bisa dideteksi CO yg sgt
   berbahaya bisa mencapai kadar CO 40%... bisa di netral
   langsung oleh atmosfir ciptaan Alloh dlm sekejap waktu
   hilang tuh.. seandainya Gas manusia tdk bisa hilang..
   asap mobil tdk bisa hilang wah manusia akan mati
   dengan cepat he3.. itulah Alloh Maha Kuasa dan Maha
   berkehendak...
   
   ganti2 judul saja Mas Ari.. alhamdulillah sy pas
   buka.. biasanya sy tdk sempat buka2 email semua...
   maaf terbatas waktunya..
   Yuk Baca Al-Quran lagi .. kita resapi..
   
   slm kalau buang Gas jgn deket2 he3...,
   ali
   --- Ari Condro <[EMAIL PROTECTED] <mailto:masarcon%40gmail.com> com> wrote:
   
   > Takdir itu apa? Ketentuan Allah. Apalah hidup
   > berpoligami adalah takdir Tuhan?
   > 
   > Dalam kajian ttg takdir, ada istilah qodho dan qodr.
   > Qodho adalah
   > hukum alam, berlaku pada semua makhluk. Seperti
   > gaya gravitasi,
   > semua benda di bumi kalau dilempar akan jatuh turun
   > ke bumi. Itu pun
   > ada perkecualian, gas karena berat jenisnya yg
   > kecil, tetap menyebar,
   > kendati tidak bisa lepas dari atmosfer.
   > 
   > Ada qodr, dimana suatu kejadian ada campur tangan
   > manusia.
   > 
   > Urusan takdir ini, di jaman dulu juga membuat muslim
   > berbeda paham,
   > membuat berdirinya faham jabbariyah dan qodariyyah. 
   > Kaum jabariyyah
   > menganggap semua kejadian diatur dan digariskan oleh
   > tuhan, sedangkan
   > qodariyyah menganggap intervensi manusia untuk
   > memilih sebagai sebab
   > utama. Belakangan keyakinan mutlak pada salah satu
   > paham di atas
   > justru dilarang dalam pandangan ash'ariyyah, madza

Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

2008-03-29 Terurut Topik L.Meilany
Poligami bukan pilihan, tapi kalo kejadiannya begini, solusinya 
adalah kembali keniat, komitmen pernikahan pada awalnya.

Karena pada dasarnya menikah hanya dengan 1 isteri , begitu kata ustad Abik.
Poligami adalah 'pintu darurat' bukan untuk melanggengkan syahwat.

Salam, 
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Ferona 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 25, 2008 3:15 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?


  Jadi kepengen nimbrung ...

  Paling tidak ada dua perempuan dan satu laki-laki yang sedang
  berhadapan dengan pilihan ...

  Suami: apakah saya akan menikah lagi atau tetap dengan satu istri?
  Istri I: apakah saya mau menerima poligami atau memilih cerai
  Calon istri II (dst): apakah saya mau menjadi istri kedua atau memilih
  utk meninggalkan si laki2?

  Dan kalau pun akhirnya poligami terjadi maka:
  1. Suami memilih utk menikah lagi
  2. Istri I memilih utk menerima poligami
  3. Calon istri II memilih untuk menjadi istri kedua (dst).

  Jadi akhirnya mereka telah memilih jalannya masing-masing ... :) di
  titik itu takdir menentukan mereka bertiga memilih untuk menjalani
  hidup poligami.

  Kasus di atas bisa tidak terjadi bila:
  1. Suami memilih utk tidak menikahi perempuan lain, atau
  2. Istri I memilih cerai atau
  3. Calon istri II memilih untuk meninggalkan si laki2.

  Masing-masing orang punya pilihan. Selama kita masih bisa memilih,
  maka pilihlah sesuatu dengan baik dan bertanggungjawab.

  Saya secara sadar dan tidak sadar sempat "menyarankan" model poligami
  pada sahabat saya, seorang laki2 yang jatuh cinta berat pada seorang
  perempuan, padahal ia telah memiliki istri yang baik dan anak yang
  sehat. Kalau saja saya tak kenal baik dengan istrinya, mungkin saya
  akan setuju2 saja kalau sahabat saya ingin menceraikan istrinya. Tapi
  saya kenal baik keluarga itu, sehingga saya bingung harus bagaimana.

  Di satu sisi, sebagai pejuang cinta, saya juga paham, cinta bisa
  membuat orang mau melakukan segalanya, mau berkorban. Kekuatan cinta
  memang luar biasa. Tapi di sisi lain, saya prihatin dengan istri
  sahabat saya. Walau saya yakin, ia bisa tegak berdiri kalau diceraikan
  suaminya, tapi saya sedih, perempuan itu akan dicampakkan demi
  perempuan lain.

  Saya juga ga bisa marah dengan sahabat saya sebab ia jatuh cinta lagi
  pada perempuan lain. Saya tahu sahabat saya bukan tipe tebar pesona
  dan bukan tipe laki2 haus perhatian perempuan lain. Cinta itu hadir,
  dan ia tak kuasa menolaknya.

  Mungkin ada yg bilang, bisa kok cinta itu dihindari. Iya, mungkin anda
  bisa. Tapi kenyataannya dia tak bisa dan itu fakta sekarang. Saya udah
  berbusa-2 mengingatkannya mulai dari bahasa yang santun sampai saya
  maki2 dia, tapi ya cinta is cinta.

  Dia bilang dia ga mungkin memiliki keduanya. Dia harus memilih, dan
  dia memilih utk menceraikan istrinya. Duh! rasanya jantung saya
  sendiri yang ditikam belati. Seolah saya sendiri yang sedang
  dicampakkan suami saya sebab ia cinta pada perempuan lain dan ia tak
  punya opsi selain mencampakkan saya. Mungkin saya pun tak sanggup
  hidup bersama dengan perempuan lain yg dijadikan istri juga, namun
  sahabat saya juga bukan suami keparat. Dia suami yang baik, sayang
  anak, sayang keluarga, dan ga punya cacat cela. Cacatnya adalah dia
  jatuh cinta lagi sama perempuan lain. Dan dia harus memilih. Sedihnya
  dia memilih meneruskan kisah cintanya dngan perempuan lain dan
  membubarkan rumah tangga yg sudah dibinanya selama 8 tahun.

  Rasanya bukan seperti saya ketika dengan lemah saya bilang please
  jangan ceraikan istri kamu, Tidak bisakah kamu rangkul semuanya? ...
  Sedih hati saya membayangkan istrinya yang saya kenal baik harus
  menerima ia akan diceraikan. Kadang2 saya berpikir, mungkin ga siy
  mereka hidup bertiga. Mungkin rada sinting, tapi melihat sahabat saya
  dan istrinya yang baik, saya sangat menyayangkan bila mereka harus
  bercerai ...

  Hidup memang tidak selalu sesederhana hidup kita. Kadang2 kita harus
  pakai kacamata orang lain untuk memahami keputusan2 yang ia ambil
  dalam kehidupannya. Saya pun heran ketika dari marah akhirnya saya
  menjadi maklum dengan percintaan sahabat saya ini. Cinta memang selalu
  layak utk diperjuangkan. Konon katanya kebahagiaan itu adalah egois
  dan kebahagiaan hanya bisa dikejar, tanpa pernah bisa dimiliki.

  Maap jadi curhat.. tapi sungguh memang kisah sahabat saya sedang
  membebani hati saya. Saya yang jantungan menunggu akhir drama rumah
  tangga mereka. Saya mual membayangkan itu terjadi pada sahabat saya,
  namun sungguh luar biasa menyadari betapa saya bisa memaklumi kejadian
  itu. Memang pikiran manusia berevolusi dan semakin tua ternyata saya
  semakin menjadi manusia yang pengertian dan mau mencoba menerima
  kenyataan hidup dari kacamata orang lain, bukan dari kacamata saya
  sendiri yang kadang2 memang sok idealis.

  Fer!

  On 3/21/08, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]

Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

2008-03-26 Terurut Topik Ari Condro
Au, anti sunnah 


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Tue, 25 Mar 2008 23:16:35 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?


Kang Akmal
 Pertanyaan kang Akmal pernah ditanyakan juga oleh teman saya..dan jawabannya 
seingat saya...
 1. Berpoligaminya Rasul setelah wafatnya bunda Khatidjah...bukanlah bagian 
dari sunah Rasul tsb.
 2. Berpoligaminya Rasul dengan para janda..bukanlah bagian dari sunah Rasul 
tsb.
 3. Berpoligaminya Rasul dengan para janda dari sahabat Rasul...bukanlah bagian 
dari sunah Rasul tsb.
 4. Berpoligaminya Rasul setelah Rasul berumur xxx... bukanlah bagian dari 
sunah Rasul tsb.
 5. Berpoligaminya Rasul dengan mahar ...bukanlah termasuk bagian dari 
sunah Rasul tsb.
 Dan printilan2 lainnya...bukanlah bagian dari sunah Rasul.
 
 Jawaban ini logis juga sih..sebab kalau printilan2 tsb diatas dijadikan bagian 
dari sunah Rasul..maka konsekuensi logis untuk printilan2 yg menyertai setiap 
sunah Rasul harus juga dianggap bagian dari sunah Rasulngga kebayang deh 
ribetnya dan yg pasti itu mustahil bisa dilaksanakan.
 
 
 
 "akmal n. basral" <[EMAIL PROTECTED] <mailto:anb99%40yahoo.com> com> wrote:
 kalau saya ikutan komentar, nanti jadinya "tiga menguak takdir" bukan, ri? :)
 
 sebelum sharing soal takdir, saya mau tanya dulu, latar belakangnya begini:
 
 umat islam itukan umumnya berusaha sekuat tenaga agar melakukan apa yang 
dilakukan nabi, tentu sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing.
 
 nah, rasul kan melakukan poligami setelah istri pertamanya, ibunda khadijah 
wafat, bukan pada saat khadijah masih ada. pada periode khadijah kan nabi itu 
monogami.
 
 pertanyaan saya (terutama untuk pelaku poligami): mengapa kalau tetap 
melakukan poligami tidak mengikuti laku yang dicontohkan rasulullah? yang 
artinya, dilakukan setelah istri pertama meninggal dunia?
 
 itu satu.
 
 yang kedua, menurut saya kasus-kasus poligami itu tak bisa dipukul rata, harus 
dilihat per kasus juga. jadi jangan karena ari condro punya pengalaman kurang 
menyenangkan di lingkungan keluarga besarnya, otomatis jadi antipati terhadap 
poligami.
 
 salam,
 
 ~a~
 bukan pelaku poligami, tapi juga tidak anti terhadap yang melakukannya.
 
 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED] <mailto:masarcon%40gmail.com> com> wrote:
 Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir.
 
 Aly :
 Poligami takdir
 Autis bukan takdir
 
 Ari :
 Poligami pilihan
 Sampai saat ini : autis takdir
 
 Btw, suap polisi ketika ada tilang tilangan gak jelas takdir juga, bukan ;). 
Hehehehe...
 
 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Muhammad Aly 
 
 Date: Thu, 20 Mar 2008 19:18:09 
 To:wanita-muslimah@ <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> yahoogroups.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?
 
 dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini
 hanya bisa kita katakan sebagai
 takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya
 bisa dikategorikan sebai pilihan.
 
 Dari sy :
 sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement
 taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir
 sementara poligami tidak...
 
 Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang
 bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa atas segala
 sesuatu... manusia hanya berusaha saja dan menyerahkan
 segala usaha dibarengi dengan do'a ..ingat usaha dan
 do'a mengupas Al-Quran dan Hadist bahwa semua kembali
 kepada yang punya yaitu Alloh SWT yang punya okey... 
 
 Mas Ari.. alm. Ayah saya juga poligami ..
 alhamdulillah semua anak2nya jadi sarjana tujuh org ..
 yang satu msh kuliah S2 diunpad kecuali sy aja hanya
 smu he3.. 
 
 bicara teori Gas.. jgn jauh2.. tubuh kita juga sdh
 mengeluarkan GAS tuh .. bisa dideteksi CO yg sgt
 berbahaya bisa mencapai kadar CO 40%... bisa di netral
 langsung oleh atmosfir ciptaan Alloh dlm sekejap waktu
 hilang tuh.. seandainya Gas manusia tdk bisa hilang..
 asap mobil tdk bisa hilang wah manusia akan mati
 dengan cepat he3.. itulah Alloh Maha Kuasa dan Maha
 berkehendak...
 
 ganti2 judul saja Mas Ari.. alhamdulillah sy pas
 buka.. biasanya sy tdk sempat buka2 email semua...
 maaf terbatas waktunya..
 Yuk Baca Al-Quran lagi .. kita resapi..
 
 slm kalau buang Gas jgn deket2 he3...,
 ali
 --- Ari Condro com> wrote:
 
 > Takdir itu apa? Ketentuan Allah. Apalah hidup
 > berpoligami adalah takdir Tuhan?
 > 
 > Dalam kajian ttg takdir, ada istilah qodho dan qodr.
 > Qodho adalah
 > hukum alam, berlaku pada semua makhluk. Seperti
 > gaya gravitasi,
 > semua benda di bumi kalau dilempar akan jatuh turun
 > ke bumi. Itu pun
 > ada perkecualian, gas karena berat jenisnya yg
 > kecil, tetap menyebar,
 > kendati tidak bisa lepas dari atmosfer.
 > 
 > Ada qodr, dimana suatu keja

Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

2008-03-25 Terurut Topik sriwening herpribadi
Kang Akmal
  Pertanyaan kang Akmal pernah ditanyakan juga oleh teman saya..dan jawabannya 
seingat saya...
  1. Berpoligaminya Rasul setelah wafatnya bunda Khatidjah...bukanlah bagian 
dari sunah Rasul tsb.
  2. Berpoligaminya Rasul dengan para janda..bukanlah bagian dari sunah Rasul 
tsb.
  3. Berpoligaminya Rasul dengan para janda dari sahabat Rasul...bukanlah 
bagian dari sunah Rasul tsb.
  4. Berpoligaminya Rasul setelah Rasul berumur xxx... bukanlah bagian dari 
sunah Rasul tsb.
  5. Berpoligaminya Rasul dengan mahar ...bukanlah termasuk bagian dari 
sunah Rasul tsb.
  Dan printilan2 lainnya...bukanlah bagian dari sunah Rasul.
   
  Jawaban ini logis juga sih..sebab kalau printilan2 tsb diatas dijadikan 
bagian dari sunah Rasul..maka konsekuensi logis untuk printilan2 yg menyertai 
setiap sunah Rasul harus juga dianggap bagian dari sunah Rasulngga kebayang 
deh ribetnya dan yg pasti itu mustahil bisa dilaksanakan.
   
   
  
"akmal n. basral" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  kalau saya ikutan komentar, nanti jadinya "tiga menguak takdir" 
bukan, ri? :)

sebelum sharing soal takdir, saya mau tanya dulu, latar belakangnya begini:

umat islam itukan umumnya berusaha sekuat tenaga agar melakukan apa yang 
dilakukan nabi, tentu sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing.

nah, rasul kan melakukan poligami setelah istri pertamanya, ibunda khadijah 
wafat, bukan pada saat khadijah masih ada. pada periode khadijah kan nabi itu 
monogami.

pertanyaan saya (terutama untuk pelaku poligami): mengapa kalau tetap melakukan 
poligami tidak mengikuti laku yang dicontohkan rasulullah? yang artinya, 
dilakukan setelah istri pertama meninggal dunia?

itu satu.

yang kedua, menurut saya kasus-kasus poligami itu tak bisa dipukul rata, harus 
dilihat per kasus juga. jadi jangan karena ari condro punya pengalaman kurang 
menyenangkan di lingkungan keluarga besarnya, otomatis jadi antipati terhadap 
poligami.


salam,

~a~
bukan pelaku poligami, tapi juga tidak anti terhadap yang melakukannya.



Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir.

Aly :
Poligami takdir
Autis bukan takdir

Ari :
Poligami pilihan
Sampai saat ini : autis takdir

Btw, suap polisi ketika ada tilang tilangan gak jelas takdir juga, bukan ;). 
Hehehehe...

Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Muhammad Aly 

Date: Thu, 20 Mar 2008 19:18:09 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini
hanya bisa kita katakan sebagai
takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya
bisa dikategorikan sebai pilihan.

Dari sy :
sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement
taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir
sementara poligami tidak...

Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang
bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa atas segala
sesuatu... manusia hanya berusaha saja dan menyerahkan
segala usaha dibarengi dengan do'a ..ingat usaha dan
do'a mengupas Al-Quran dan Hadist bahwa semua kembali
kepada yang punya yaitu Alloh SWT yang punya okey... 

Mas Ari.. alm. Ayah saya juga poligami ..
alhamdulillah semua anak2nya jadi sarjana tujuh org ..
yang satu msh kuliah S2 diunpad kecuali sy aja hanya
smu he3.. 

bicara teori Gas.. jgn jauh2.. tubuh kita juga sdh
mengeluarkan GAS tuh .. bisa dideteksi CO yg sgt
berbahaya bisa mencapai kadar CO 40%... bisa di netral
langsung oleh atmosfir ciptaan Alloh dlm sekejap waktu
hilang tuh.. seandainya Gas manusia tdk bisa hilang..
asap mobil tdk bisa hilang wah manusia akan mati
dengan cepat he3.. itulah Alloh Maha Kuasa dan Maha
berkehendak...

ganti2 judul saja Mas Ari.. alhamdulillah sy pas
buka.. biasanya sy tdk sempat buka2 email semua...
maaf terbatas waktunya..
Yuk Baca Al-Quran lagi .. kita resapi..

slm kalau buang Gas jgn deket2 he3...,
ali
--- Ari Condro com> wrote:

> Takdir itu apa? Ketentuan Allah. Apalah hidup
> berpoligami adalah takdir Tuhan?
> 
> Dalam kajian ttg takdir, ada istilah qodho dan qodr.
> Qodho adalah
> hukum alam, berlaku pada semua makhluk. Seperti
> gaya gravitasi,
> semua benda di bumi kalau dilempar akan jatuh turun
> ke bumi. Itu pun
> ada perkecualian, gas karena berat jenisnya yg
> kecil, tetap menyebar,
> kendati tidak bisa lepas dari atmosfer.
> 
> Ada qodr, dimana suatu kejadian ada campur tangan
> manusia.
> 
> Urusan takdir ini, di jaman dulu juga membuat muslim
> berbeda paham,
> membuat berdirinya faham jabbariyah dan qodariyyah. 
> Kaum jabariyyah
> menganggap semua kejadian diatur dan digariskan oleh
> tuhan, sedangkan
> qodariyyah menganggap intervensi manusia untuk
> memilih sebagai sebab
> utama. Belakangan keyakinan mutlak pada salah satu
> paham di atas
> justru dilarang dalam pandangan ash'ariyyah, mad

Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

2008-03-25 Terurut Topik sriwening herpribadi
Kang Ari...
   
  Takdir setahu saya adalah kehendak Allah yang telah terjadi pada manusia. 
Didalam pengertian takdir tersebut ada 3 unsur yaitu Allah sebagai subyek yang 
memiliki kehendak mutlak, waktu yaitu telah terjadi, dan manusia sebagai obyek. 
Jadi dari pengertian tersebut maka tidaklah bisa disebut sebagai takdir seperti 
:
  
1. Penyuapan seorang pengendara kepada polisi - seperti yang kang Ari katakan 
-...mengapa? karena penyuapan itu sendiri suatu perbuatan yang dilarang oleh 
Allah..mana mungkin sesuatu yang dilarang Allah tapi Allah juga yang menyuruh 
melakukannya...mustahil kan?jadi pada penyuapan itu tidak ada kesertaan 
kehendak Allah tp murni 100% atas pilihan pengendarapengendara itu yang 
memilih untuk melanggar larangan Allah.
   
  2. Perkawinan nia zulkarnain dgn ari sahelae - spt yg mbak Herni katakan 
-..mengapa? karena nia telah melanggar larangan Allah. Allah melarang seorang 
muslimah kawin dengan laki2 non muslim...jadi mana mungkin bisa di katakan 
perkawinan nia-ari atas dasar kehendak Allah..Allah yang melarang tp Allah juga 
yang menyuruh...itu mustahil! Jadi pada perkawinan nia itu tidak ada kesertaan 
kehendak Allah tp murni 100% pilihan nia 100%...nia yang memilih untuk 
melanggar larangan Allah sadar atau tdk sadar.
   
  Ada juga peristiwa2 yang tdk bisa dikatagorikan sebagai takdir selain karena 
tidak adanya kesertaan kehendak Allah...tetapi terjadi sebagai akibat kelalaian 
dan atau kecerobohan manusia. Sebagai contoh :
  1. Anak balita  menarik kain taplak meja tamu dimana diatas taplak tersebut 
ada gunting..anak itu kakinya tertusuk gunting yang ikut jatuh dan menimpa kaki 
anak tersebut. Terlukanya anak ini bukan karena kehendak Allah tapi karena 
adanya unsur kelalainan orang tua yang tidak menempatkan gunting pada 
tempatnya. Meja tamu bukanlah tempat yang aman untuk meletakkan atau menyimpan 
benda2 tajam terlebih dirumah itu ada anak balita.
  2. Beberapa hari yang lalu diberitakan diTV ada mobil tangki meledak saat 
dilas...kalau ngga salah ingat isi amoniak...peristiwa ini terjadi sebagai 
akibat kecerobohan manusia.
   
  Lalu bagaimana dengan poligami?...menurut saya sih poligami/monogami memang 
takdir karena didalamnya ada unsur mutlak kehendak Allah dan bukan semata mata 
adanya keinginan manusianya terlebih keinginan tersebut - poligami/monogami - 
bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah. Seberapa kuat apapun keinginan 
manusia untuk bermonogami/ berpoligami pada akhirnya tetap saja kehendak Allah 
lah yang akan berlaku. Artinya boleh2 aja kang Ari mengklaim bahwa monogaminya 
kang Ari saat ini sebagai pilihan yang telah kang ari pilih tp memang 
sesungguhnya kang Ari memang ditakdirkan oleh Allah bermonogami. Suatu saat 
boleh jadi kang ari berpoligami karena Allah mentakdirkan demikian dengan 
mendatangkan sebab2nya terlebih dahulu.
   
  Hal lain dalam membicarakan takdir adalah bahwa dibalik takdir itu ada ujian 
dan pahaladan itu tergantung dari pensikapannya. Ada orang yang diuji 
dengan mentakdirkan dia sebagai anak dari keluarga poligami / monogami..ada 
juga wanita yg ditakdirkan sebagai istri ke-1, 2, 3, 4 atau sbg istri 
satu2nya...ada juga pria yg ditakdirkan sebagai suami dari 1, 2, 3, 4 
istri...semuanya itu takdir dalam rangka ujian bagi dia dan pahala akan 
diberikan bagi yg lulus ujianbukankah hidup ini memang selalu bertautan 
dengan ujian Allah...dan ujian itu tdk melulu sesuatu yg menyedihkan tp juga 
sesuatu yg menyenangkan...iya kan ?
   
  Autis?saya pilih itu takdir aja deh..hehehe
   
   
   
  
Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir.

Aly :
Poligami takdir
Autis bukan takdir


Ari :
Poligami pilihan
Sampai saat ini : autis takdir


Btw, suap polisi ketika ada tilang tilangan gak jelas takdir juga, bukan ;). 
Hehehehe...

Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Muhammad Aly 

Date: Thu, 20 Mar 2008 19:18:09 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?


dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini
hanya bisa kita katakan sebagai
takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya
bisa dikategorikan sebai pilihan.

Dari sy :
sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement
taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir
sementara poligami tidak...

Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang
bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa atas segala
sesuatu... manusia hanya berusaha saja dan menyerahkan
segala usaha dibarengi dengan do'a ..ingat usaha dan
do'a mengupas Al-Quran dan Hadist bahwa semua kembali
kepada yang punya yaitu Alloh SWT yang punya okey... 

Mas Ari.. alm. Ayah saya juga poligami ..
alhamdulillah semua anak2nya jadi sarjana tujuh org ..
yang satu msh kuliah S2 diunpad kecuali sy aja hanya
smu he3.. 

bicara teori Gas.. jgn jauh2.. tubuh kita juga sdh
mengeluarkan GAS tuh .. bisa dideteksi CO 

Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

2008-03-25 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
he he menarik juga tuh soal laki2 yang jatuh cinta sama perempuan lain
yang bukan istrinya ...
padahal aktivis2 islam banyak yang berprinsip bahwa tidak ada pacaran
sebelum menikah
dan tidak boleh mencintai orang lain yang bukan pasangan sahnya.

lha ini kok bisa2-nya sampe mencintai orang lain yang bukan (belum)
jadi pasangannya, apa gak keblinger dan bertentangan dengan prinsip
dasarnya.
jangan2 ini malah gara2 kemakan sama prinsipnya sendiri.
beranggapan bahwa cinta akan tumbuh dengan sendirinya, seiring dengan
pernikahan, maka sepasang aktivis menikah tanpa cinta antar keduanya.
yang penting cinta pada Allah, gitu anggapannya.

seiring dengan waktu berjalan, ternyata cinta di antara keduanya nggak
tumbuh juga, malah sebaliknya, masing2 malah menemukan cintanya dengan
yang lain. yang wanita biasanya bisa lebih bertahan, apalagi setelah
punya anak. tapi yang laki2 mana tahan? manakala menemukan cinta
sejatinya, maka  diapun berpaling ke lain hati. prinsip2 yang dulu
ditanamkan dalam hati2 kuat, mulai pudar bahkan seakan mendapatkan
pembenaran dengan munculnya ide poligami. jadi ke mana kesetiaan
kepada janji dan prinsip yang dulu?

salam,
--
wikan

2008/3/25 Ferona <[EMAIL PROTECTED]>:
>
>
>
>
>
>
> Jadi kepengen nimbrung ...
>
>  Paling tidak ada dua perempuan dan satu laki-laki yang sedang
>  berhadapan dengan pilihan ...
>
>  Suami: apakah saya akan menikah lagi atau tetap dengan satu istri?
>  Istri I: apakah saya mau menerima poligami atau memilih cerai
>  Calon istri II (dst): apakah saya mau menjadi istri kedua atau memilih
>  utk meninggalkan si laki2?
>
>  Dan kalau pun akhirnya poligami terjadi maka:
>  1. Suami memilih utk menikah lagi
>  2. Istri I memilih utk menerima poligami
>  3. Calon istri II memilih untuk menjadi istri kedua (dst).
>
>  Jadi akhirnya mereka telah memilih jalannya masing-masing ... :) di
>  titik itu takdir menentukan mereka bertiga memilih untuk menjalani
>  hidup poligami.


Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

2008-03-25 Terurut Topik Iin Marlina
mau nimbrung dikit aja..
sharing jaman dulu waktu abg sempat (berkali2? :P) ngecengin cowo'
imut tapi tak berbalas.. hehehe..

waktu itu sih yg saya pikir (dan terapkan), cinta itu bakal ada terus
kalau terus2an dipikir. coba kita cuekin, cari aktifitas lain, cari
bahan pikiran lain, lama2 hilang jg tuh perasaan itu. terlupakan
seiring waktu.

sama lah, cinta dan duka jg begitu, klo gak terus2an dipupuk dan
dihayati, lama2 jg menipis seiring waktu..

maap klo gak berkenan :)
-iin

2008/3/25 Ferona <[EMAIL PROTECTED]>:


>  Mungkin ada yg bilang, bisa kok cinta itu dihindari. Iya, mungkin anda
>  bisa. Tapi kenyataannya dia tak bisa dan itu fakta sekarang. Saya udah
>  berbusa-2 mengingatkannya mulai dari bahasa yang santun sampai saya
>  maki2 dia, tapi ya cinta is cinta.


Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

2008-03-25 Terurut Topik Ferona
Jadi kepengen nimbrung ...

Paling tidak ada dua perempuan dan satu laki-laki yang sedang
berhadapan dengan pilihan ...

Suami: apakah saya akan menikah lagi atau tetap dengan satu istri?
Istri I: apakah saya mau menerima poligami atau memilih cerai
Calon istri II (dst): apakah saya mau menjadi istri kedua atau memilih
utk meninggalkan si laki2?

Dan kalau pun akhirnya poligami terjadi maka:
1. Suami memilih utk menikah lagi
2. Istri I memilih utk menerima poligami
3. Calon istri II memilih untuk menjadi istri kedua (dst).

Jadi akhirnya mereka telah memilih jalannya masing-masing ... :) di
titik itu takdir menentukan mereka bertiga memilih untuk menjalani
hidup poligami.

Kasus di atas bisa tidak terjadi bila:
1. Suami memilih utk tidak menikahi perempuan lain, atau
2. Istri I memilih cerai atau
3. Calon istri II memilih untuk meninggalkan si laki2.

Masing-masing orang punya pilihan. Selama kita masih bisa memilih,
maka pilihlah sesuatu dengan baik dan bertanggungjawab.

Saya secara sadar dan tidak sadar sempat "menyarankan" model poligami
pada sahabat saya, seorang laki2 yang jatuh cinta berat pada seorang
perempuan, padahal ia telah memiliki istri yang baik dan anak yang
sehat. Kalau saja saya tak kenal baik dengan istrinya, mungkin saya
akan setuju2 saja kalau sahabat saya ingin menceraikan istrinya. Tapi
saya kenal baik keluarga itu, sehingga saya bingung harus bagaimana.

Di satu sisi, sebagai pejuang cinta, saya juga paham, cinta bisa
membuat orang mau melakukan segalanya, mau berkorban. Kekuatan cinta
memang luar biasa. Tapi di sisi lain, saya prihatin dengan istri
sahabat saya. Walau saya yakin, ia bisa tegak berdiri kalau diceraikan
suaminya, tapi saya sedih, perempuan itu akan dicampakkan demi
perempuan lain.

Saya juga ga bisa marah dengan sahabat saya sebab ia jatuh cinta lagi
pada perempuan lain. Saya tahu sahabat saya bukan tipe tebar pesona
dan bukan tipe laki2 haus perhatian perempuan lain. Cinta itu hadir,
dan ia tak kuasa menolaknya.

Mungkin ada yg bilang, bisa kok cinta itu dihindari. Iya, mungkin anda
bisa. Tapi kenyataannya dia tak bisa dan itu fakta sekarang. Saya udah
berbusa-2 mengingatkannya mulai dari bahasa yang santun sampai saya
maki2 dia, tapi ya cinta is cinta.

Dia bilang dia ga mungkin memiliki keduanya. Dia harus memilih, dan
dia memilih utk menceraikan istrinya. Duh! rasanya jantung saya
sendiri yang ditikam belati. Seolah saya sendiri yang sedang
dicampakkan suami saya sebab ia cinta pada perempuan lain dan ia tak
punya opsi selain mencampakkan saya. Mungkin saya pun tak sanggup
hidup bersama dengan perempuan lain yg dijadikan istri juga, namun
sahabat saya juga bukan suami keparat. Dia suami yang baik, sayang
anak, sayang keluarga, dan ga punya cacat cela. Cacatnya adalah dia
jatuh cinta lagi sama perempuan lain. Dan dia harus memilih. Sedihnya
dia memilih meneruskan kisah cintanya dngan perempuan lain dan
membubarkan rumah tangga yg sudah dibinanya selama 8 tahun.

Rasanya bukan seperti saya ketika dengan lemah saya bilang please
jangan ceraikan istri kamu, Tidak bisakah kamu rangkul semuanya? ...
Sedih hati saya membayangkan istrinya yang saya kenal baik harus
menerima ia akan diceraikan. Kadang2 saya berpikir, mungkin ga siy
mereka hidup bertiga. Mungkin rada sinting, tapi melihat sahabat saya
dan istrinya yang baik, saya sangat menyayangkan bila mereka harus
bercerai ...

Hidup memang tidak selalu sesederhana hidup kita. Kadang2 kita harus
pakai kacamata orang lain untuk memahami keputusan2 yang ia ambil
dalam kehidupannya. Saya pun heran ketika dari marah akhirnya saya
menjadi maklum dengan percintaan sahabat saya ini. Cinta memang selalu
layak utk diperjuangkan. Konon katanya kebahagiaan itu adalah egois
dan kebahagiaan hanya bisa dikejar, tanpa pernah bisa dimiliki.

Maap jadi curhat.. tapi sungguh memang kisah sahabat saya sedang
membebani hati saya. Saya yang jantungan menunggu akhir drama rumah
tangga mereka. Saya mual membayangkan itu terjadi pada sahabat saya,
namun sungguh luar biasa menyadari betapa saya bisa memaklumi kejadian
itu. Memang pikiran manusia berevolusi dan semakin tua ternyata saya
semakin menjadi manusia yang pengertian dan mau mencoba menerima
kenyataan hidup dari kacamata orang lain, bukan dari kacamata saya
sendiri yang kadang2 memang sok idealis.


Fer!


On 3/21/08, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir.
>
> Aly :
> Poligami takdir
> Autis bukan takdir
>
>
> Ari :
> Poligami pilihan
> Sampai saat ini : autis takdir
>


Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

2008-03-21 Terurut Topik akmal n. basral
kalau saya ikutan komentar, nanti jadinya "tiga menguak takdir" bukan, ri? :)
   
  sebelum sharing soal takdir, saya mau tanya dulu, latar belakangnya begini:
   
  umat islam itukan umumnya berusaha sekuat tenaga agar melakukan apa yang 
dilakukan nabi, tentu sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing.
   
  nah, rasul kan melakukan poligami setelah istri pertamanya, ibunda khadijah 
wafat, bukan pada saat khadijah masih ada. pada periode khadijah kan nabi itu 
monogami.
   
  pertanyaan saya (terutama untuk pelaku poligami): mengapa kalau tetap 
melakukan poligami tidak mengikuti laku yang dicontohkan rasulullah? yang 
artinya, dilakukan setelah istri pertama meninggal dunia?
   
  itu satu.
   
  yang kedua, menurut saya kasus-kasus poligami itu tak bisa dipukul rata, 
harus dilihat per kasus juga. jadi jangan karena ari condro punya pengalaman 
kurang menyenangkan di lingkungan keluarga besarnya, otomatis jadi antipati 
terhadap poligami.
   
   
  salam,
   
  ~a~
  bukan pelaku poligami, tapi juga tidak anti terhadap yang melakukannya.
   
  

Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir.

Aly :
Poligami takdir
Autis bukan takdir


Ari :
Poligami pilihan
Sampai saat ini : autis takdir


Btw, suap polisi ketika ada tilang tilangan gak jelas takdir juga, bukan ;). 
Hehehehe...

Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Muhammad Aly 

Date: Thu, 20 Mar 2008 19:18:09 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?


dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini
hanya bisa kita katakan sebagai
takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya
bisa dikategorikan sebai pilihan.

Dari sy :
sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement
taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir
sementara poligami tidak...

Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang
bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa atas segala
sesuatu... manusia hanya berusaha saja dan menyerahkan
segala usaha dibarengi dengan do'a ..ingat usaha dan
do'a mengupas Al-Quran dan Hadist bahwa semua kembali
kepada yang punya yaitu Alloh SWT yang punya okey... 

Mas Ari.. alm. Ayah saya juga poligami ..
alhamdulillah semua anak2nya jadi sarjana tujuh org ..
yang satu msh kuliah S2 diunpad kecuali sy aja hanya
smu he3.. 

bicara teori Gas.. jgn jauh2.. tubuh kita juga sdh
mengeluarkan GAS tuh .. bisa dideteksi CO yg sgt
berbahaya bisa mencapai kadar CO 40%... bisa di netral
langsung oleh atmosfir ciptaan Alloh dlm sekejap waktu
hilang tuh.. seandainya Gas manusia tdk bisa hilang..
asap mobil tdk bisa hilang wah manusia akan mati
dengan cepat he3.. itulah Alloh Maha Kuasa dan Maha
berkehendak...

ganti2 judul saja Mas Ari.. alhamdulillah sy pas
buka.. biasanya sy tdk sempat buka2 email semua...
maaf terbatas waktunya..
Yuk Baca Al-Quran lagi .. kita resapi..

slm kalau buang Gas jgn deket2 he3...,
ali
--- Ari Condro com> wrote:

> Takdir itu apa? Ketentuan Allah. Apalah hidup
> berpoligami adalah takdir Tuhan?
> 
> Dalam kajian ttg takdir, ada istilah qodho dan qodr.
> Qodho adalah
> hukum alam, berlaku pada semua makhluk. Seperti
> gaya gravitasi,
> semua benda di bumi kalau dilempar akan jatuh turun
> ke bumi. Itu pun
> ada perkecualian, gas karena berat jenisnya yg
> kecil, tetap menyebar,
> kendati tidak bisa lepas dari atmosfer.
> 
> Ada qodr, dimana suatu kejadian ada campur tangan
> manusia.
> 
> Urusan takdir ini, di jaman dulu juga membuat muslim
> berbeda paham,
> membuat berdirinya faham jabbariyah dan qodariyyah. 
> Kaum jabariyyah
> menganggap semua kejadian diatur dan digariskan oleh
> tuhan, sedangkan
> qodariyyah menganggap intervensi manusia untuk
> memilih sebagai sebab
> utama. Belakangan keyakinan mutlak pada salah satu
> paham di atas
> justru dilarang dalam pandangan ash'ariyyah, madzab
> teologi yg banyak
> dianut di indonesia. Kalangan ash'ary mengambil
> jalan tengah dgn
> qodho dan qodr, dgn takdir besar dan takdir kecil.
> 
> Ingatlah kepada riwayat umar r.a yang ketika
> berperang memilih mundur
> dahulu, untuk maju lagi kemudian. Ketika diprotes,
> bukankah kalau
> sekarang ini muslim kalah itu adalah takdir? Umar
> berkata bahwa dia
> berpindah dari satu takdir ke takdir yang lain.
> 
> Silakan di check redaksi haditsnya yg lebih detail.
> 
> Mari kita berangkat dgn contoh yang lebih keseharian
> kita. Kalau
> ngomongin poligami banyak yg terkooptasi soale. 
> Mari kita masuk pada
> ditilang pak polisi.
> 
> Ketika di tilang, banyak orang kita yg pilih menyuap
> polisi. Padahal
> seharusnya dia bisa memilih cara yang jujurm. Tetep
> ditilang, dan
> bayar dendanya, masuk kas negara.
> 
> Apa pilihan antara menyuap polisi dgn bayar tilang
&g

Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

2008-03-20 Terurut Topik Ari Condro
Silakan yg lain sharing pandangannya tentang takdir.

Aly :
Poligami takdir
Autis bukan takdir


Ari :
Poligami pilihan
Sampai saat ini : autis takdir


Btw,  suap polisi ketika ada tilang tilangan gak jelas takdir juga, bukan ;). 
Hehehehe...

Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Muhammad Aly <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Thu, 20 Mar 2008 19:18:09 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?


dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini
 hanya bisa kita katakan sebagai
 takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya
 bisa dikategorikan sebai pilihan.
 
 Dari sy :
 sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement
 taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir
 sementara poligami tidak...
 
 Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang
 bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa atas segala
 sesuatu... manusia hanya berusaha saja dan menyerahkan
 segala usaha dibarengi dengan do'a ..ingat usaha dan
 do'a mengupas Al-Quran dan Hadist bahwa semua kembali
 kepada yang punya yaitu Alloh SWT yang punya okey... 
 
 Mas Ari.. alm. Ayah saya juga poligami ..
 alhamdulillah semua anak2nya jadi sarjana tujuh org ..
 yang satu msh kuliah S2 diunpad kecuali sy aja hanya
 smu he3.. 
 
 bicara teori Gas.. jgn jauh2.. tubuh kita juga sdh
 mengeluarkan GAS tuh .. bisa dideteksi CO yg sgt
 berbahaya bisa mencapai kadar CO 40%... bisa di netral
 langsung oleh atmosfir ciptaan Alloh dlm sekejap waktu
 hilang tuh.. seandainya Gas manusia tdk bisa hilang..
 asap mobil tdk bisa hilang wah manusia akan mati
 dengan cepat he3.. itulah Alloh Maha Kuasa dan Maha
 berkehendak...
 
 ganti2 judul saja Mas Ari.. alhamdulillah sy pas
 buka.. biasanya sy tdk sempat buka2 email semua...
 maaf terbatas waktunya..
 Yuk Baca Al-Quran lagi .. kita resapi..
 
 slm kalau buang Gas jgn deket2 he3...,
 ali
 --- Ari Condro <[EMAIL PROTECTED] <mailto:masarcon%40gmail.com> com> wrote:
 
 > Takdir itu apa? Ketentuan Allah. Apalah hidup
 > berpoligami adalah takdir Tuhan?
 > 
 > Dalam kajian ttg takdir, ada istilah qodho dan qodr.
 > Qodho adalah
 > hukum alam, berlaku pada semua makhluk. Seperti
 > gaya gravitasi,
 > semua benda di bumi kalau dilempar akan jatuh turun
 > ke bumi. Itu pun
 > ada perkecualian, gas karena berat jenisnya yg
 > kecil, tetap menyebar,
 > kendati tidak bisa lepas dari atmosfer.
 > 
 > Ada qodr, dimana suatu kejadian ada campur tangan
 > manusia.
 > 
 > Urusan takdir ini, di jaman dulu juga membuat muslim
 > berbeda paham,
 > membuat berdirinya faham jabbariyah dan qodariyyah. 
 > Kaum jabariyyah
 > menganggap semua kejadian diatur dan digariskan oleh
 > tuhan, sedangkan
 > qodariyyah menganggap intervensi manusia untuk
 > memilih sebagai sebab
 > utama. Belakangan keyakinan mutlak pada salah satu
 > paham di atas
 > justru dilarang dalam pandangan ash'ariyyah, madzab
 > teologi yg banyak
 > dianut di indonesia. Kalangan ash'ary mengambil
 > jalan tengah dgn
 > qodho dan qodr, dgn takdir besar dan takdir kecil.
 > 
 > Ingatlah kepada riwayat umar r.a yang ketika
 > berperang memilih mundur
 > dahulu, untuk maju lagi kemudian. Ketika diprotes,
 > bukankah kalau
 > sekarang ini muslim kalah itu adalah takdir? Umar
 > berkata bahwa dia
 > berpindah dari satu takdir ke takdir yang lain.
 > 
 > Silakan di check redaksi haditsnya yg lebih detail.
 > 
 > Mari kita berangkat dgn contoh yang lebih keseharian
 > kita. Kalau
 > ngomongin poligami banyak yg terkooptasi soale. 
 > Mari kita masuk pada
 > ditilang pak polisi.
 > 
 > Ketika di tilang, banyak orang kita yg pilih menyuap
 > polisi. Padahal
 > seharusnya dia bisa memilih cara yang jujurm. Tetep
 > ditilang, dan
 > bayar dendanya, masuk kas negara.
 > 
 > Apa pilihan antara menyuap polisi dgn bayar tilang
 > dan datang ke
 > pengadilan tilang itu takdir ? Ingat bahwa itu
 > pilihan kita manusia
 > untuk memilih.
 > 
 > Sama seperti urusan kawin. Apakah cara monogami
 > atau poligami? Itu
 > kita manusia yang memilih.
 > 
 > Saya kira sekarang kita bisa memilah, mana tadir
 > allahb yang merupakah
 > sunatullah, hukum alam, dan mana kejadian yang
 > sifatnya intervensi
 > manusia. Ada takdir di mana manusia mendapatkan
 > pilihan atau mencari
 > pilihan lain.
 > 
 > Jgn sampai merasa bahwa poligami adalah takdir Allah
 > SWT yang tidak
 > bisa dirubah. Pemahaman bahwa poligami dikaitkan
 > dgn takdir justru
 > tidak islami, bahkan pandagan ini dalah salah.
 > 
 > Anak menderita sakit Àutis, adakah kita bisa memilih
 > ? Apakah kalau
 > kita tidak mengimunisasinya maka autisnya tidak akan
 > nampak? Ketika
 > autisnya muncul sekarang atau nanti, apa kita bisa
 >

Re: [wanita-muslimah] Apakah poligami itu takdir ?

2008-03-20 Terurut Topik Muhammad Aly
dari Mas Ari...: Autis atau tidak, sampai saat ini
hanya bisa kita katakan sebagai
takdir. Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya
bisa dikategorikan sebai pilihan.

Dari sy :
sdh jelas Anda sendiri yang mengeluarkan statement
taqdir sesuai pikiran anda saja bahwa : autis takdir
sementara poligami tidak...

Kalau Alloh sdh berkehendak maka tdk ada satupun yang
bisa menghalangi.. Alloh Maha berkuasa atas segala
sesuatu... manusia hanya berusaha saja dan menyerahkan
segala usaha dibarengi dengan do'a ..ingat usaha dan
do'a mengupas Al-Quran dan Hadist bahwa semua kembali
kepada yang punya yaitu Alloh SWT yang punya okey... 

Mas Ari.. alm. Ayah saya juga poligami ..
alhamdulillah semua anak2nya jadi sarjana tujuh org ..
yang satu msh kuliah S2 diunpad kecuali sy aja hanya
smu he3..   

bicara teori Gas.. jgn jauh2.. tubuh kita juga sdh
mengeluarkan GAS tuh .. bisa dideteksi CO yg sgt
berbahaya bisa mencapai kadar CO 40%... bisa di netral
langsung oleh atmosfir ciptaan Alloh dlm sekejap waktu
hilang tuh.. seandainya Gas manusia tdk bisa hilang..
asap mobil tdk bisa hilang wah manusia akan mati
dengan cepat he3.. itulah Alloh Maha Kuasa dan Maha
berkehendak...

ganti2 judul saja Mas Ari.. alhamdulillah sy pas
buka.. biasanya sy tdk sempat buka2 email semua...
maaf terbatas waktunya..
Yuk Baca Al-Quran lagi .. kita resapi..

slm kalau buang Gas jgn deket2 he3...,
ali
--- Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Takdir itu apa? Ketentuan Allah.  Apalah hidup
> berpoligami adalah takdir Tuhan?
> 
> Dalam kajian ttg takdir, ada istilah qodho dan qodr.
>  Qodho adalah
> hukum alam, berlaku pada semua makhluk.  Seperti
> gaya gravitasi,
> semua benda di bumi kalau dilempar akan jatuh turun
> ke bumi.  Itu pun
> ada perkecualian, gas karena berat jenisnya yg
> kecil, tetap menyebar,
> kendati tidak bisa lepas dari atmosfer.
> 
> Ada qodr, dimana suatu kejadian ada campur tangan
> manusia.
> 
> Urusan takdir ini, di jaman dulu juga membuat muslim
> berbeda paham,
> membuat berdirinya faham jabbariyah dan qodariyyah. 
> Kaum jabariyyah
> menganggap semua kejadian diatur dan digariskan oleh
> tuhan, sedangkan
> qodariyyah menganggap intervensi manusia untuk
> memilih sebagai sebab
> utama.  Belakangan keyakinan mutlak pada salah satu
> paham di atas
> justru dilarang dalam pandangan ash'ariyyah, madzab
> teologi yg banyak
> dianut di indonesia.  Kalangan ash'ary mengambil
> jalan tengah dgn
> qodho dan qodr, dgn takdir besar dan takdir kecil.
> 
> Ingatlah kepada riwayat umar r.a yang ketika
> berperang memilih mundur
> dahulu, untuk maju lagi kemudian.  Ketika diprotes,
> bukankah kalau
> sekarang ini muslim kalah itu adalah takdir?  Umar
> berkata bahwa dia
> berpindah dari satu takdir ke takdir yang lain.
> 
> Silakan di check redaksi haditsnya yg lebih detail.
> 
> Mari kita berangkat dgn contoh yang lebih keseharian
> kita.  Kalau
> ngomongin poligami banyak yg terkooptasi soale. 
> Mari kita masuk pada
> ditilang pak polisi.
> 
> Ketika di tilang, banyak orang kita yg pilih menyuap
> polisi. Padahal
> seharusnya dia bisa memilih cara yang jujurm. Tetep
> ditilang, dan
> bayar dendanya, masuk kas negara.
> 
> Apa pilihan antara menyuap polisi dgn bayar tilang
> dan datang ke
> pengadilan tilang itu takdir ?  Ingat bahwa itu
> pilihan kita manusia
> untuk memilih.
> 
> Sama seperti urusan kawin.  Apakah cara monogami
> atau poligami?  Itu
> kita manusia yang memilih.
> 
> Saya kira sekarang kita bisa memilah, mana tadir
> allahb yang merupakah
> sunatullah, hukum alam, dan mana kejadian yang
> sifatnya intervensi
> manusia.  Ada takdir di mana manusia mendapatkan
> pilihan atau mencari
> pilihan lain.
> 
> Jgn sampai merasa bahwa poligami adalah takdir Allah
> SWT yang tidak
> bisa dirubah.  Pemahaman bahwa poligami dikaitkan
> dgn takdir justru
> tidak islami, bahkan pandagan ini dalah salah.
> 
> Anak menderita sakit Àutis, adakah kita bisa memilih
> ?  Apakah kalau
> kita tidak mengimunisasinya maka autisnya tidak akan
> nampak?  Ketika
> autisnya muncul sekarang atau nanti, apa kita bisa
> memilih.  Ingatlah
> bahwa penelitian terakhir hanya bisa menduga bahwa
> anak yang autis,
> gejalanya bisa terpicu lebih awal karena thimerosal
> dgn bahan raksa.
> 
> Jadi kalau menyalahkan imunisasi jenis lainnya,
> bahkan menyatakan
> bahwa autisnya disebabkan karena imunisasi semata. 
> Maka itu adalah
> overklaim dari sisi yg sebaliknya dgn urusan
> poligami sebagai takdir.
> 
> Autis atau tidak, sampai saat ini hanya bisa kita
> katakan sebagai
> takdir.  Sebaliknya, poligami sampai sekarang hanya
> bisa dikategorikan
> sebai pilihan.
> 
> Monggo ... Mari ... Mari ...
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> On 3/21/08, Muhammad Aly
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > masya Alloh.. sebaiknya al-quran tuh di baca, di
> > renungkan .. di cium sujud bersimpuh ke Alloh
> dech...
> > Mau punya bini 1 atau 2 .. atau ngebujang aja..
> atau
> > jadi perawan tua aja.. silahkan aja .. tapi jgn
> claim
> > Al-Quran...
> >
> > Ada keluarga yan