[wanita-muslimah] Fwd: Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
> --- "suhana032003" wrote: > untuk mba rita, > spt yg aku jelaskan pada email kedua, ayatnya ttg kerudung hingga > menutupi dada pada an-nur : 31, sedangkan jilbab pada al-ahzab : 59 yg > disana terdapat kata2 agar mudah dikenali yg merupakan kalimat pembeda > antara muslimah dan kafir. Terima kasih tanggapannya. Dalam surah Al Ahzaab ayat 59 itu (frasa yang kita perbincangkan itu menurut Quran yang saya miliki berbunyi demikian : "Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, maka mereka tidak diganggu"), itu asbabul nuzul-nya, setahu saya, adalah ditujukan pada para wanita dari kasta sosial yang lebih tinggi agar bisa dikenali dari wanita berstrata sosial di bawahnya, jadi sama sekali bukan mengacu pada wanita Muslim (agar mudah dikenali) dari wanita non Muslim... (oleh Anda, wanita berstrata sosial tinggi ini diistilahkan sebagai wanita TERHORMAT, suatu terminologi yang mengacu pada ajaran bahwa kehormatan seorang perempuan pada jaman itu HANYA berdasarkan status sosialnya, suatu pandangan yang JUSTRU direformasi oleh Nabi SAW karena kehormatan seorang manusia adalah ketaqwaannya, jadi bukan dari status sosialnya, apalagi bajunya...) Asbabul nuzulnya 33:59 itu, setahu saya, menjelaskan bahwa para wanita yang berstrata sosial tinggi itu terganggu aksesnya di ruang publik karena disangka bukan wanita dari strata sosial tinggi oleh para pemuda bahlul. Para bahlul itu mengganggu (melecehkan secara seksual?, pcmiiw) biasanya ketika para wanita itu sedang berhajat besar di ruang terbuka/semak-semak karena jaman itu belum ada jamban. Lalu ketika para bahlul itu dimarahi tetua desanya maka mereka beralasan bahwa mereka menyangka para wanita yang sedang pub di semak-semak itu adalah para budak perempuan jadi mereka main hajar bleh aja, gitu kan asbabul nuzulnya? Silakan saya dikoreksi. Disini jadi jelas sekali bahwa kata-kata MUDAH DIKENALI itu bukan berdasarkan dikenali agamanya, apakah si wanita adalah Islam atau Non Islam. Demikian asbabul nuzul ayat tersebut yang saya tahu. Bisa dilihat bahwa ayat tersebut diturunkan antara lain berfungsi sebagai tool/perangkat yang menjamin para perempuan untuk bisa memiliki akses di ruang publik, dimana para wanita berkasta sosial tinggi itu (apapun agamanya) harus berbusana yang berbeda dari budak-budaknya. Harap dipahami bahwa cara busana para wanita dari kasta sosial yang tinggi itu , yang berbeda dari busana para budaknya itu, SUDAH ADA sejak sebelum Islam ada. Busana mereka inilah yang kini di Indonesia dikenal sebagai "busana muslimah". Jadi Jelas bahwa klaim Anda itu (bahwa perempuan yang beragama Islam harus memakai busana seperti para perempuan tradisional Timur Tengah itu KARENA harus DIBEDAKAN dari wanita KAFIR) adalah KLAIM YANG SALAH dan KELIRU. Saya berharap Anda dan yang sudah menyebarluaskan klaim yang keliru itu untuk bisa bersikap ksatria, untuk mengkoreksi (manusia tak luput dari kesalahan, bukan?)klaim itu dan tidak lagi mengulangi kekeliruan yang fatal serta berpotensi membuat konflik horizontal yang mengerikan tsb. Menurut saya sangat tidak pada tempatnya jika Anda malah (entah atas dasar apa) memberikan argumen yang malah menghina wanita Non Muslim (sebagaimana tertulis dalam posting Anda sebelumnya,dan tidak saya tanggapi). Menurut saya Anda berhutang maaf (atas tuduhan mengundang birahi pada busana wanita Non Muslim ) itu. Semoga Allah SWT memberi Anda kekuatan untuk bisa menjadi Muslim yang bertanggung jawab, yang berani meminta maaf ketika melakukan kesalahan. Sekian tanggapan saya, salam, rita dan perbedaan antara kerudung yg digunakan > oleh bunda theresia maupun biarawati dan para suster sudah aku > jelaskan di email sebelum ini. jadi silahkan buka2 qur'an dech..kalau > masih punya..:) > > > salam manis untuk mba mei..:) > > hana > > --- In [EMAIL PROTECTED], "rsa" wrote: > > > > --- "ritajkt" wrote: > > > > --- "L.Meilany" > > wrote: > > > > > > Numpang nimbrung : > > > > > > Masalah jilbab selalu gak pernah bosan2nya dibahas. > > (deleted) > > > Produktif gak sih mendingan urusan soal perut, kemiskinan, akhlak > > yg seharusnya diprioritaskan. > > > > > > > Terima kasih atas tanggapan Anda > > > > Masalahnya, menurut saya, bukan soal produktif atau kontra > > produktifnya diskusi soal jilbab ini tapi lebih pada salah atau > > benarnya suatu KLAIM yang dipakai sebagai dasar argumen para > penyeru > > busana tradisional Timur Tengah ini yang menurut saya tidak > > proporsional. > > > > Ibu Hana melalui posting yang diforward Pak Satriyo mengklaim bahwa > > petunjuk memakai busana tradisional Timur Tengah itu KARENA > > perempuan Muslim harus berbusana yang sedemikian rupa > > sehingga "BERBEDA DARI PEREMPUAN KAFIR". > > > > Klaim itulah yang saya permasalahkan. Setahu saya klaim itu KELIRU > > karena JUSTRU sebaliknyalah, busana yang di Indonesia disebut > > sebagai "Busana Muslimah" itu adalah busana para wanita YAHUDI dan > > KRI
[wanita-muslimah] Fwd: Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
Alhamdulillah dah saya teruskan ka bu Hana. Bu Mia niatnya mengakhiri di sini tapi ko ditutup sama pertanyaan ya? salam, rsa --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Karena mba Hana bukan anggota milis ini, jadi komunikasinya rada > repot, ini terakhir saja kutanggapi. Tentu saja mba Hana boleh > menanggapinya. > > Mba Hana, jadi mana dasar tafsiran atau hukum 'jilbab untuk > membedakan muslimah-kafir'? > > Kok ditafsirkan begitu, padahal pada jaman Nabi perempuan kelas atas > non Muslim emang pake baju panjang, kerudung, penutup dada, bahkan > cadar? Dan sampe sekarang sebagian masih begitu? > > Katanya mesti baca sejarah apa adanya..:-) Masak kalau maksudnya > untuk 'membedakan muslimah - kafir' malah menyuruh pake baju sama > dengan mereka non muslim pada waktu itu? Wah, coba pikir2 dulu > nalarnya mba Hana di sini. > > Jadi 'mudah dikenali' di Quran bukan karena muslimah dan non muslimah > kan? Penjelasan yang lebih baik adalah mba Hana, mudah dikenali untuk > membedakan yang mana budak, yang mana perempuan (muslimah) yang > merdeka, supaya nggak diganggu. > > Bagaimana dengan tawaran saya terdahulu, bahwa sekarang lebih adil > rasanya memandang bahwa perempuan muslimah dan non muslimah di > TimTeng punya kesamaan sejarah tentang cara berbusana - ketimbang > menpersepsikan itu untuk membedakan antara muslim dan kafir? > > Lantaran tafsiran sempit begitu, mba Hana jadi bilang begini: > "...bunda theresiapun dan para biarawati juga suster2 > > mencontohkan.Sedangkan bagi wanita muslimah perintah untuk > mengenakan kerudung dan jilbab lebih mendetail dan diwasiatkan > sebagai pembeda antara muslimah dan kafir. Lha..kalau masih ada > wanita yg nda kenakankeduanya, lalu agamanya apa dong??? *_*" > > Maksud mba Hana, perempuan Muslim yang nggak pake jilbab, agamanya > bukan Islam? Astaghfirullah.kok jadi begini ya. > > Salam > Mia > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" wrote: > > > > HANA: > > oke aku jawab lagi dech..:) mudah2an mas io nda cape jadi kurir..*_^ > > soale banyak fans ku disana yg aku tinggalin, sptnya kangen sama > > celetukan2ku..hehehe jadi nda usah di edit ya..biar hilang rindunya > > sama aku..hehehehe > > > > > > perintah jilbab ada di al-ahzab : 59 > > > > "Hai Nabi katakanlah kepada istri2mu, anak2 perempuanmu, dan istri2 > > orang mukmin : "hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh > > tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk > > dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. dan Alah adalah maha > > pengampun lagi maha penyayang." > > > > jilbab yg dimaksud dalam ayat ini adalah baju kurung yg lapang dan > > dapat menutup kepala, muka dan dada. > > > > sedangkan kerudung hanya sebatas menutup kepala hingga ke dada (an- > Nur > > : 31) > > > > yg aku tahu, perintah memakai kerudungpun ada di perjanjian baru > > korintus 1, aku lupa bunyinya tapi silahkan dibuka dan baca sendiri. > > disana ada perintah untuk menutup kepala bagi wanita yg terhormat. > > hmm..jadi kalau memang nyadar diri merasa tidak terhormat, memang > > lebih baik nda usah ditutup lah..untuk memperjelas identitas > diri..:) > > hehehe > > > > nah..sept yg kamu jelaskan bahwa kebiasaan para biarawati nasrani > dan > > orang2 yahudi mereka membiasakan diri memakai pakaian berwarna > gelap, > > tapi..untuk wanita muslimah tidak ada perintah mengenai warna khusus > > dalam berpakaian. sedang menurut beberapa hadist yg pernah aku baca, > > aisyah lebih senang menggunakan warna2 cerah. > > > > terbukti kebenaran bunyi ayat al-ahzab : 59 yg memerintahkan wanita2 > > muslimah agar menggunakan jilbab untuk LEBIH MUDAH DIKENAL kata2 > UNTUK > > LEBIH MUDAH DIKENAL dalam al-ahzab : 59 tsb, itu merupakan > penjelasan > > dalam membedakan wanita muslimah dan wanita kafir. dan sudah > terbukti > > saat ini kan..? karena setahuku, tidak ada wanita kafir yg suka > > mengenakan jilbab (baju panjang) *_^ karena mereka lebih suka > > menggunakan tang top or yg mengundang hasrat birahi laki2..hehehe > > kecuali para biarawati dan suster2 itupun hanya mengenakan kerudung, > > dan kerudungnya tidak dijulurkan hingga ke dada, spt perintah > > al-qur'an untuk wanita2 beriman pada an-nur : 31, jadi..kalau memang > > merasa nda beriman, ya..nda usah pake kerudung lah..:) > > > > hmm..kalau hanya sekedar menutup dada yg dimaksud oleh mba rita, > > memang yg aku tahu baik muslim or kafir selama tidak terkena > gangguan > > kejiwaan or gangguan otak, mereka punya naluri untuk menutupinya dan > > naluri menutupi dada itu hanya dimiliki oleh manusia aja, sedangkan > > hewan tidak diberikan naluri spt ini. hmm..cara menutupinya bisa > > bermacam2, dengan menggunakan bra, pakaian dalam, kaos dalam, baju > > kemeja, kaos, dll dech.. > > > > nah..menutupi dada yg dimaksud oleh mba rita ini, jelas beda dengan > > perintah menjulurkan kerudung hingga ke dada, karena disamping sudah > > memakai bra, baju kemej
[wanita-muslimah] Fwd: Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
--- "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Karena mba Hana bukan anggota milis ini, jadi komunikasinya rada repot, ini terakhir saja kutanggapi. Tentu saja mba Hana boleh menanggapinya. Mba Hana, jadi mana dasar tafsiran atau hukum 'jilbab untuk membedakan muslimah-kafir'? Kok ditafsirkan begitu, padahal pada jaman Nabi perempuan kelas atas non Muslim emang pake baju panjang, kerudung, penutup dada, bahkan cadar? Dan sampe sekarang sebagian masih begitu? Katanya mesti baca sejarah apa adanya..:-) Masak kalau maksudnya untuk 'membedakan muslimah - kafir' malah menyuruh pake baju sama dengan mereka non muslim pada waktu itu? Wah, coba pikir2 dulu nalarnya mba Hana di sini. Jadi 'mudah dikenali' di Quran bukan karena muslimah dan non muslimah kan? Penjelasan yang lebih baik adalah mba Hana, mudah dikenali untuk membedakan yang mana budak, yang mana perempuan (muslimah) yang merdeka, supaya nggak diganggu. Bagaimana dengan tawaran saya terdahulu, bahwa sekarang lebih adil rasanya memandang bahwa perempuan muslimah dan non muslimah di TimTeng punya kesamaan sejarah tentang cara berbusana - ketimbang menpersepsikan itu untuk membedakan antara muslim dan kafir? Lantaran tafsiran sempit begitu, mba Hana jadi bilang begini: "...bunda theresiapun dan para biarawati juga suster2 > mencontohkan.Sedangkan bagi wanita muslimah perintah untuk mengenakan kerudung dan jilbab lebih mendetail dan diwasiatkan sebagai pembeda antara muslimah dan kafir. Lha..kalau masih ada wanita yg nda kenakankeduanya, lalu agamanya apa dong??? *_*" Maksud mba Hana, perempuan Muslim yang nggak pake jilbab, agamanya bukan Islam? Astaghfirullah.kok jadi begini ya. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" wrote: > > HANA: > oke aku jawab lagi dech..:) mudah2an mas io nda cape jadi kurir..*_^ > soale banyak fans ku disana yg aku tinggalin, sptnya kangen sama > celetukan2ku..hehehe jadi nda usah di edit ya..biar hilang rindunya > sama aku..hehehehe > > > perintah jilbab ada di al-ahzab : 59 > > "Hai Nabi katakanlah kepada istri2mu, anak2 perempuanmu, dan istri2 > orang mukmin : "hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh > tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk > dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. dan Alah adalah maha > pengampun lagi maha penyayang." > > jilbab yg dimaksud dalam ayat ini adalah baju kurung yg lapang dan > dapat menutup kepala, muka dan dada. > > sedangkan kerudung hanya sebatas menutup kepala hingga ke dada (an- Nur > : 31) > ... > > > salam > hana > > --- End forwarded message --- > --- End forwarded message ---
[wanita-muslimah] Fwd: Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
Karena mba Hana bukan anggota milis ini, jadi komunikasinya rada repot, ini terakhir saja kutanggapi. Tentu saja mba Hana boleh menanggapinya. Mba Hana, jadi mana dasar tafsiran atau hukum 'jilbab untuk membedakan muslimah-kafir'? Kok ditafsirkan begitu, padahal pada jaman Nabi perempuan kelas atas non Muslim emang pake baju panjang, kerudung, penutup dada, bahkan cadar? Dan sampe sekarang sebagian masih begitu? Katanya mesti baca sejarah apa adanya..:-) Masak kalau maksudnya untuk 'membedakan muslimah - kafir' malah menyuruh pake baju sama dengan mereka non muslim pada waktu itu? Wah, coba pikir2 dulu nalarnya mba Hana di sini. Jadi 'mudah dikenali' di Quran bukan karena muslimah dan non muslimah kan? Penjelasan yang lebih baik adalah mba Hana, mudah dikenali untuk membedakan yang mana budak, yang mana perempuan (muslimah) yang merdeka, supaya nggak diganggu. Bagaimana dengan tawaran saya terdahulu, bahwa sekarang lebih adil rasanya memandang bahwa perempuan muslimah dan non muslimah di TimTeng punya kesamaan sejarah tentang cara berbusana - ketimbang menpersepsikan itu untuk membedakan antara muslim dan kafir? Lantaran tafsiran sempit begitu, mba Hana jadi bilang begini: "...bunda theresiapun dan para biarawati juga suster2 > mencontohkan.Sedangkan bagi wanita muslimah perintah untuk mengenakan kerudung dan jilbab lebih mendetail dan diwasiatkan sebagai pembeda antara muslimah dan kafir. Lha..kalau masih ada wanita yg nda kenakankeduanya, lalu agamanya apa dong??? *_*" Maksud mba Hana, perempuan Muslim yang nggak pake jilbab, agamanya bukan Islam? Astaghfirullah.kok jadi begini ya. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > HANA: > oke aku jawab lagi dech..:) mudah2an mas io nda cape jadi kurir..*_^ > soale banyak fans ku disana yg aku tinggalin, sptnya kangen sama > celetukan2ku..hehehe jadi nda usah di edit ya..biar hilang rindunya > sama aku..hehehehe > > > perintah jilbab ada di al-ahzab : 59 > > "Hai Nabi katakanlah kepada istri2mu, anak2 perempuanmu, dan istri2 > orang mukmin : "hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh > tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk > dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. dan Alah adalah maha > pengampun lagi maha penyayang." > > jilbab yg dimaksud dalam ayat ini adalah baju kurung yg lapang dan > dapat menutup kepala, muka dan dada. > > sedangkan kerudung hanya sebatas menutup kepala hingga ke dada (an- Nur > : 31) > > yg aku tahu, perintah memakai kerudungpun ada di perjanjian baru > korintus 1, aku lupa bunyinya tapi silahkan dibuka dan baca sendiri. > disana ada perintah untuk menutup kepala bagi wanita yg terhormat. > hmm..jadi kalau memang nyadar diri merasa tidak terhormat, memang > lebih baik nda usah ditutup lah..untuk memperjelas identitas diri..:) > hehehe > > nah..sept yg kamu jelaskan bahwa kebiasaan para biarawati nasrani dan > orang2 yahudi mereka membiasakan diri memakai pakaian berwarna gelap, > tapi..untuk wanita muslimah tidak ada perintah mengenai warna khusus > dalam berpakaian. sedang menurut beberapa hadist yg pernah aku baca, > aisyah lebih senang menggunakan warna2 cerah. > > terbukti kebenaran bunyi ayat al-ahzab : 59 yg memerintahkan wanita2 > muslimah agar menggunakan jilbab untuk LEBIH MUDAH DIKENAL kata2 UNTUK > LEBIH MUDAH DIKENAL dalam al-ahzab : 59 tsb, itu merupakan penjelasan > dalam membedakan wanita muslimah dan wanita kafir. dan sudah terbukti > saat ini kan..? karena setahuku, tidak ada wanita kafir yg suka > mengenakan jilbab (baju panjang) *_^ karena mereka lebih suka > menggunakan tang top or yg mengundang hasrat birahi laki2..hehehe > kecuali para biarawati dan suster2 itupun hanya mengenakan kerudung, > dan kerudungnya tidak dijulurkan hingga ke dada, spt perintah > al-qur'an untuk wanita2 beriman pada an-nur : 31, jadi..kalau memang > merasa nda beriman, ya..nda usah pake kerudung lah..:) > > hmm..kalau hanya sekedar menutup dada yg dimaksud oleh mba rita, > memang yg aku tahu baik muslim or kafir selama tidak terkena gangguan > kejiwaan or gangguan otak, mereka punya naluri untuk menutupinya dan > naluri menutupi dada itu hanya dimiliki oleh manusia aja, sedangkan > hewan tidak diberikan naluri spt ini. hmm..cara menutupinya bisa > bermacam2, dengan menggunakan bra, pakaian dalam, kaos dalam, baju > kemeja, kaos, dll dech.. > > nah..menutupi dada yg dimaksud oleh mba rita ini, jelas beda dengan > perintah menjulurkan kerudung hingga ke dada, karena disamping sudah > memakai bra, baju kemeja, maka perintahnya masih harus ditutupi oleh > kerudung yg dijulurkan hingga ke dada, agar yg menjulang2 itu nda > terlihat bentuknya..kecuali jika dadanya mba rita rata..:)hehehehe > > jadi bedanya adalah dan terbukti saat ini menjadi pembeda antara > muslimah dan kafir yaitu : > > 1. saat ini tidak ada wanita kafir yg mau menggunakan kerudung yg > diperintahkan dalam korintus 1, dan menjulurkan kerudung h
[wanita-muslimah] Fwd: Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
--- "suhana032003" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: hmm..yg ini juga sudah dijawab keseluruhan di email pertama kan..:) salam mba mei..pha khabar..:) perbuatan baik yg mba mei sebutkan memang seharusnya spt itu, namun tidak bijak rasanya melakukan perbuatan sunnah namun meninggalkan yg wajib:) perintah mengenakan kerudung maupun jilbab bagi muslimah sebagi pembeda antara yg muslim dan kafir yaitu konsekuensi diri sebagai seorang muslimah, spt perintah sholat yg juga pembeda antara muslim dan kafir dan hukumnya adalah wajib. sedangkan perbuatan2 baik yg mba mei sebutkan hukumnya sunnah, dan naluri berbuat baik dimiliki oleh semua manusia, baik muslim maupun kafir juga atheis. sedangkan apapun yg dilakukan oleh muslim semuanya jelas yaitu berorientasi pada Allah yg memerintahkan dan bukan sekedar hanya mengharap imbalan atas kebaikan yg kita lakukan dari orang yg kita tolong. untuk mba rita, spt yg aku jelaskan pada email kedua, ayatnya ttg kerudung hingga menutupi dada pada an-nur : 31, sedangkan jilbab pada al-ahzab : 59 yg disana terdapat kata2 agar mudah dikenali yg merupakan kalimat pembeda antara muslimah dan kafir. dan perbedaan antara kerudung yg digunakan oleh bunda theresia maupun biarawati dan para suster sudah aku jelaskan di email sebelum ini. jadi silahkan buka2 qur'an dech..kalau masih punya..:) salam manis untuk mba mei..:) hana --- In [EMAIL PROTECTED], "rsa" wrote: > > --- "ritajkt" wrote: > > --- "L.Meilany" > wrote: > > > > Numpang nimbrung : > > > > Masalah jilbab selalu gak pernah bosan2nya dibahas. > (deleted) > > Produktif gak sih mendingan urusan soal perut, kemiskinan, akhlak > yg seharusnya diprioritaskan. > > > > Terima kasih atas tanggapan Anda > > Masalahnya, menurut saya, bukan soal produktif atau kontra > produktifnya diskusi soal jilbab ini tapi lebih pada salah atau > benarnya suatu KLAIM yang dipakai sebagai dasar argumen para penyeru > busana tradisional Timur Tengah ini yang menurut saya tidak > proporsional. > > Ibu Hana melalui posting yang diforward Pak Satriyo mengklaim bahwa > petunjuk memakai busana tradisional Timur Tengah itu KARENA > perempuan Muslim harus berbusana yang sedemikian rupa > sehingga "BERBEDA DARI PEREMPUAN KAFIR". > > Klaim itulah yang saya permasalahkan. Setahu saya klaim itu KELIRU > karena JUSTRU sebaliknyalah, busana yang di Indonesia disebut > sebagai "Busana Muslimah" itu adalah busana para wanita YAHUDI dan > KRISTIANI dari kasta sosial yang tinggi, dari kawasan Timur Tengah, > yang telah lahir (established) sejak sebelum Islam ada. > > Jejak-jejak tersebut masih diabadikan oleh (sebagian besar) > penganutnya yang saleh baik pada kegiatan rohani (dalam upacara > pemakaman, perkawinan dll) maupun keseharian (oleh para biarawati). > Terakhir saya melihat biarawati itu dalam film DaVinci Code dimana > ada seorang suster Katholik memakai busana yang tertutup sangat > rapat kecuali wajah dan telapak tangannya saja. > > Itu sebabnya saya minta pencerahan agar klaim dalam posting yang > disebarluaskan Pak Satriyo tersebut diberi DASAR HUKUMNYA. Jika dari > Quran, di surah manakah ia berada, dsb. Karena sebagai ummat Islam > yang (berusaha untuk bisa menjadi) baik, saya berusaha meluruskan > sesuatu yang tidak benar. Jika memang klaim Bu Hana itu secara > ilahiah benar, maka kita bisa meminta FPI (misalnya) agar segera > mengingatkan para biarawati yang telah mem-fait acompli "busana > Muslimah" sebagai "seragam" mereka toh? (dengan > ilustrasi "pengembangan" ini saya harap Ibu bisa lihat sekarang, > bahwa klaim ini bisa jadi soal yang sangat-sangat serius) . > > Dan sebaliknya, jika klaim tersebut KELIRU, sebagai umat Islam yang > baik, saya berharap para penyeru klaim yang keliru itu AGAR > MENGKOREKSINYA. > > Paham ya Bu, apa yang saya permasalahkan disini? > > salam, > rita > > --- End forwarded message --- > --- End forwarded message ---
[wanita-muslimah] Fwd: Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
HANA: oke aku jawab lagi dech..:) mudah2an mas io nda cape jadi kurir..*_^ soale banyak fans ku disana yg aku tinggalin, sptnya kangen sama celetukan2ku..hehehe jadi nda usah di edit ya..biar hilang rindunya sama aku..hehehehe perintah jilbab ada di al-ahzab : 59 "Hai Nabi katakanlah kepada istri2mu, anak2 perempuanmu, dan istri2 orang mukmin : "hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. dan Alah adalah maha pengampun lagi maha penyayang." jilbab yg dimaksud dalam ayat ini adalah baju kurung yg lapang dan dapat menutup kepala, muka dan dada. sedangkan kerudung hanya sebatas menutup kepala hingga ke dada (an-Nur : 31) yg aku tahu, perintah memakai kerudungpun ada di perjanjian baru korintus 1, aku lupa bunyinya tapi silahkan dibuka dan baca sendiri. disana ada perintah untuk menutup kepala bagi wanita yg terhormat. hmm..jadi kalau memang nyadar diri merasa tidak terhormat, memang lebih baik nda usah ditutup lah..untuk memperjelas identitas diri..:) hehehe nah..sept yg kamu jelaskan bahwa kebiasaan para biarawati nasrani dan orang2 yahudi mereka membiasakan diri memakai pakaian berwarna gelap, tapi..untuk wanita muslimah tidak ada perintah mengenai warna khusus dalam berpakaian. sedang menurut beberapa hadist yg pernah aku baca, aisyah lebih senang menggunakan warna2 cerah. terbukti kebenaran bunyi ayat al-ahzab : 59 yg memerintahkan wanita2 muslimah agar menggunakan jilbab untuk LEBIH MUDAH DIKENAL kata2 UNTUK LEBIH MUDAH DIKENAL dalam al-ahzab : 59 tsb, itu merupakan penjelasan dalam membedakan wanita muslimah dan wanita kafir. dan sudah terbukti saat ini kan..? karena setahuku, tidak ada wanita kafir yg suka mengenakan jilbab (baju panjang) *_^ karena mereka lebih suka menggunakan tang top or yg mengundang hasrat birahi laki2..hehehe kecuali para biarawati dan suster2 itupun hanya mengenakan kerudung, dan kerudungnya tidak dijulurkan hingga ke dada, spt perintah al-qur'an untuk wanita2 beriman pada an-nur : 31, jadi..kalau memang merasa nda beriman, ya..nda usah pake kerudung lah..:) hmm..kalau hanya sekedar menutup dada yg dimaksud oleh mba rita, memang yg aku tahu baik muslim or kafir selama tidak terkena gangguan kejiwaan or gangguan otak, mereka punya naluri untuk menutupinya dan naluri menutupi dada itu hanya dimiliki oleh manusia aja, sedangkan hewan tidak diberikan naluri spt ini. hmm..cara menutupinya bisa bermacam2, dengan menggunakan bra, pakaian dalam, kaos dalam, baju kemeja, kaos, dll dech.. nah..menutupi dada yg dimaksud oleh mba rita ini, jelas beda dengan perintah menjulurkan kerudung hingga ke dada, karena disamping sudah memakai bra, baju kemeja, maka perintahnya masih harus ditutupi oleh kerudung yg dijulurkan hingga ke dada, agar yg menjulang2 itu nda terlihat bentuknya..kecuali jika dadanya mba rita rata..:)hehehehe jadi bedanya adalah dan terbukti saat ini menjadi pembeda antara muslimah dan kafir yaitu : 1. saat ini tidak ada wanita kafir yg mau menggunakan kerudung yg diperintahkan dalam korintus 1, dan menjulurkan kerudung hingga ke dada (an-nur : 31) apalagi menggunakan jilbab (al-ahzab : 59) kecuali wanita2 muslimah. maka terbuktilah ayat al-ahzab : 59 yg diminta untuk menggunakan agar menjadi pembeda (mudah dikenali) 2. theresia, biarawati maupun suster2 hanya menggunakan kerudung (penutup kepala) yg tidak dijulurkan hingga ke dada, sedangkan baju panjang yg digunakannya dikhususkan yg berwarna2 gelap, sedangkan dalam islam tidak ada pengkhususan warna dalam berpakaian. nah..yg sekarang jadi pertanyaanku adalah jika masih ada wanita2 yg tidak kenakan kerudung or jilbab, hmm..kira2 agamanya apa ya..??karena di korintus ada perintah gunakan kerudung walau tidak ada kata2 menjulurkan, bunda theresiapun dan para biarawati juga suster2 mencontohkan. Sedangkan bagi wanita muslimah perintah untuk mengenakan kerudung dan jilbab lebih mendetail dan diwasiatkan sebagai pembeda antara muslimah dan kafir. Lha..kalau masih ada wanita yg nda kenakan keduanya, lalu agamanya apa dong??? *_* salam hana --- End forwarded message ---
[wanita-muslimah] Fwd: Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
Argumen mba Hana bahwa perempuan Muslim berjilbab agar dapat dibedakan dari para kafir/non Muslim, sementara ini terpatahkan. Mungkin rasanya lebih enak kalau dikatakan, ternyata busana jilbab Muslimah ada persamaannya dengan sejarah dan kebiasaan berpakaian sebagian non Muslim! Dan ini sama sekali nggak mengganggu kepada motivasi masing2 untuk berjilbab. Dalam dunia yang kenyataannya beragam ini, kan lebih enak berpegang pada the common ground, sinergi dan kesamaan2 seperti itu, ketimbang fokus pada persepsi yang salah tentang perbedaan? Gimana mba Hana? Salam Mia == HANA: hingga turunlah ayat itu, namun berhubung hanya diyakini oleh kaum muslimahnya saja yg kemudian langsung mengulurkan kerudungnya hingga ke dada, sedangkan wanita2 yahudi dan nasrani tetap dengan kebiasaannya, yaitu tidak menjulurkan kerudung itu hingga ke dada, namun hanya dilampirkan ke belakang saja. spt Bunda Theresia dan para suster2 -:) RITA: Terima kasih atas reply Anda tapi apakah jawaban Anda itu sudah berdasarkan data yang benar? Mohon saya diberikan pencerahan karena setahu saya Ibu Theresa memakai pendekatan baju sari India (untuk mendekatkan diri dengan kaum miskin di Calcutta yang menjadi tempat ia mengabdi) sebagai salah satu "Seragam" biarawatinya. Para biarawati Katholik kebanyakan memakai baju warna gelap yang tertutup dan kebanyakan hanya menunjukkan muka dan telapak tangan alias TIDAK MEMPERLIHATKAN sama sekali dadanya/cleaveage. Apalagi biarawati dari gereja Eastern Orthodox (PCMIIW) maka mereka ya memakai baju PERSIS dengan apa yang disebut BUSANA MUSLIMAH ala Nino Warisman alias bukan jilbab gaul model Ineke Kosherawati...:- Setahu saya, pada umumnya para biarawati memakai busana dan jubah hitam (disebut Isarosa menurut situs Search.com) lalu ditambah lagi dengan MENUTUPI seluruh dada dan leher hingga rambutnya dengan kain penutup warna putih sehingga hanya WAJAH dan TAPAK TANGAN yang nampak, lalu ditutup sekali lagi dengan kain hitam di kepala sampai sepanjang pundak. Memang ada biarawati yang memakai rok selutut (banyak dijumpai di negeri tropis) tapi setahu saya mereka menutup rapat-rapat DADANYA..:-))). =
[wanita-muslimah] Fwd: Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
Maaf ibu Rita, ini murni tulisan ibu Hana. Saya sekadar meneruskan saya mengingat di milis ini sedang hangat diskusi seputar jilbab. Jadi mohon dicatat bahwa saya tidak ada andil apapun selain meneruskan opini ibu Hana. Ibarat percetakan, saya tidak bertanggung jawab atas isi dari tulisan ibu Hana. Dengan demikian, saya harap jelas. Saya teruskan tanggapan ibu ke ibu Hana. salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ritajkt" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > WalaikumSalam Pak Satriyo, > > Terima kasih atas reply Anda tapi apakah jawaban Anda itu sudah > berdasarkan data yang benar? Mohon saya diberikan pencerahan karena > setahu saya Ibu Theresa memakai pendekatan baju sari India (untuk > mendekatkan diri dengan kaum miskin di Calcutta yang menjadi tempat > ia mengabdi) sebagai salah satu "Seragam" biarawatinya. > > Para biarawati Katholik kebanyakan memakai baju warna gelap yang > tertutup dan kebanyakan hanya menunjukkan muka dan telapak tangan > alias TIDAK MEMPERLIHATKAN sama sekali dadanya/cleaveage. > > Apalagi biarawati dari gereja Eastern Orthodox (PCMIIW) maka mereka > ya memakai baju PERSIS dengan apa yang disebut BUSANA MUSLIMAH ala > Nino Warisman alias bukan jilbab gaul model Ineke Kosherawati...:- )). > > Setahu saya, pada umumnya para biarawati memakai busana dan jubah > hitam (disebut Isarosa menurut situs Search.com) lalu ditambah lagi > dengan MENUTUPI seluruh dada dan leher hingga rambutnya dengan kain > penutup warna putih sehingga hanya WAJAH dan TAPAK TANGAN yang > nampak, lalu ditutup sekali lagi dengan kain hitam di kepala sampai > sepanjang pundak. Memang ada biarawati yang memakai rok selutut > (banyak dijumpai di negeri tropis) tapi setahu saya mereka menutup > rapat-rapat DADANYA..:-))). > > Lalu Data Anda itu darimana Pak Satriyo? > > Jika ternyata di Quran memang TIDAK ADA perintah berbusana "untuk > dibedakan dari wanita kafir" sebagaimana yang telah ditulis Ibu Hana > dan juga Anda yakini itu, maka sebagai orang Islam yang baik, saya > harap Ibu Hana dan Anda meralat klaim yang KELIRU itu. > > Terima kasih, > rita > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" wrote: > > > > Assalamu'alaykum wr.wb. > > > > aku jawab satu persatu dech.. > > mba rita pha khabar? > > memang benar, bahwa menggunakan baju panjang dan penutup kepala > adalah > > kebiasaan wanita bangsawan di timur tengah dahulu, termasuk wanita2 > > arab, yg didalamnya ada umat yahudi dan nasrani. > > > > aku mau mengutip penjelasan dari Dr. Eliwati Maliki, Ahli fiqh > lulusan > > madinah, yg menerangkan riwayat turunnya ayat (An-Nuur : 31) > > > > Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan > > pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan > > perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan > hendaklah > > mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan > > perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau > ayah > > suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami > > mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera > > saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, > > atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau > > pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap > > wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan > > janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang > > mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai > > orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. > > > > Ayat itu turun, karena kebiasaan wanita2 arab dahulu yg menutup > > kepalanya, namun tidak menjulurkannya hingga ke dada, namun > > mengikatkan kerudungnya ke belakang dan membiarkan dada dan > perhiasaan > > yg dipakai itu terlihat umum. > > > > hingga turunlah ayat itu, namun berhubung hanya diyakini oleh kaum > > muslimahnya saja yg kemudian langsung mengulurkan kerudungnya hingga > > ke dada, sedangkan wanita2 yahudi dan nasrani tetap dengan > > kebiasaannya, yaitu tidak menjulurkan kerudung itu hingga ke dada, > > namun hanya dilampirkan ke belakang saja. spt Bunda Theresia dan > para > > suster2 -:) > > > >> > > --- In [EMAIL PROTECTED], "rsa" wrote: > > > > > > Hana, > > > > > > ini ada tanggapa dari milis sebelah buat tulisanmu ini. tanggapi > > > ya ... > > > > > > salam, > > > satriyo > > > > > > === > > > > > > Tentu, setelah teman saya yang menulis "HARUS PAKE JILBAB > LAH..:)" > > > menerima tanggapan anda ini, bu sofie, bu Rita, pak Irwan. > > > > > > salam, > > > satriyo > > > > > > --- In [EMAIL PROTECTED], "ritajkt" wrote: > > > > > > Tolong dong saya dikasih pencerahan.., > > > apa bener frasa "untuk dibedakan" dalam konteks thread ini > > > adalah "untuk dibedakan dari wanita kafir/non muslim"? > > > > > > Setahu saya nih, baju yang disebut "busana Muslimah" tersebut > > adalah > > > busana par
[wanita-muslimah] Fwd: Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
WalaikumSalam Pak Satriyo, Terima kasih atas reply Anda tapi apakah jawaban Anda itu sudah berdasarkan data yang benar? Mohon saya diberikan pencerahan karena setahu saya Ibu Theresa memakai pendekatan baju sari India (untuk mendekatkan diri dengan kaum miskin di Calcutta yang menjadi tempat ia mengabdi) sebagai salah satu "Seragam" biarawatinya. Para biarawati Katholik kebanyakan memakai baju warna gelap yang tertutup dan kebanyakan hanya menunjukkan muka dan telapak tangan alias TIDAK MEMPERLIHATKAN sama sekali dadanya/cleaveage. Apalagi biarawati dari gereja Eastern Orthodox (PCMIIW) maka mereka ya memakai baju PERSIS dengan apa yang disebut BUSANA MUSLIMAH ala Nino Warisman alias bukan jilbab gaul model Ineke Kosherawati...:-)). Setahu saya, pada umumnya para biarawati memakai busana dan jubah hitam (disebut Isarosa menurut situs Search.com) lalu ditambah lagi dengan MENUTUPI seluruh dada dan leher hingga rambutnya dengan kain penutup warna putih sehingga hanya WAJAH dan TAPAK TANGAN yang nampak, lalu ditutup sekali lagi dengan kain hitam di kepala sampai sepanjang pundak. Memang ada biarawati yang memakai rok selutut (banyak dijumpai di negeri tropis) tapi setahu saya mereka menutup rapat-rapat DADANYA..:-))). Lalu Data Anda itu darimana Pak Satriyo? Jika ternyata di Quran memang TIDAK ADA perintah berbusana "untuk dibedakan dari wanita kafir" sebagaimana yang telah ditulis Ibu Hana dan juga Anda yakini itu, maka sebagai orang Islam yang baik, saya harap Ibu Hana dan Anda meralat klaim yang KELIRU itu. Terima kasih, rita --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu'alaykum wr.wb. > > aku jawab satu persatu dech.. > mba rita pha khabar? > memang benar, bahwa menggunakan baju panjang dan penutup kepala adalah > kebiasaan wanita bangsawan di timur tengah dahulu, termasuk wanita2 > arab, yg didalamnya ada umat yahudi dan nasrani. > > aku mau mengutip penjelasan dari Dr. Eliwati Maliki, Ahli fiqh lulusan > madinah, yg menerangkan riwayat turunnya ayat (An-Nuur : 31) > > Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan > pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan > perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah > mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan > perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah > suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami > mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera > saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, > atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau > pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap > wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan > janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang > mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai > orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. > > Ayat itu turun, karena kebiasaan wanita2 arab dahulu yg menutup > kepalanya, namun tidak menjulurkannya hingga ke dada, namun > mengikatkan kerudungnya ke belakang dan membiarkan dada dan perhiasaan > yg dipakai itu terlihat umum. > > hingga turunlah ayat itu, namun berhubung hanya diyakini oleh kaum > muslimahnya saja yg kemudian langsung mengulurkan kerudungnya hingga > ke dada, sedangkan wanita2 yahudi dan nasrani tetap dengan > kebiasaannya, yaitu tidak menjulurkan kerudung itu hingga ke dada, > namun hanya dilampirkan ke belakang saja. spt Bunda Theresia dan para > suster2 -:) > >> > --- In [EMAIL PROTECTED], "rsa" wrote: > > > > Hana, > > > > ini ada tanggapa dari milis sebelah buat tulisanmu ini. tanggapi > > ya ... > > > > salam, > > satriyo > > > > === > > > > Tentu, setelah teman saya yang menulis "HARUS PAKE JILBAB LAH..:)" > > menerima tanggapan anda ini, bu sofie, bu Rita, pak Irwan. > > > > salam, > > satriyo > > > > --- In [EMAIL PROTECTED], "ritajkt" wrote: > > > > Tolong dong saya dikasih pencerahan.., > > apa bener frasa "untuk dibedakan" dalam konteks thread ini > > adalah "untuk dibedakan dari wanita kafir/non muslim"? > > > > Setahu saya nih, baju yang disebut "busana Muslimah" tersebut > adalah > > busana para perempuan "saleh"/"terhormat"/"dari keluarga bangsawan" > > dari daratan Timur Tengah (terutama perempuan Yahudi)yang telah > > dikenakan jauh sebelum lahirnya agama Islam. Jadi ketika Ayat > Quran > > tentang "Untuk Dibedakan" itu lahir, setting sosial pada waktu itu > > ada orang Islam, Kristen dan Yahudi hidup bersama di suatu lokasi > > dimana para perempuan dari KASTA sosial yang tinggi memakai busana > > yang khas, berupa gaun panjang dan kerudung penutup kepala. Busana > > itu diabadikan oleh para perempuan saleh dalam agama Katholik > sampai > > sekarang (bisa dilihat dlm foto Ibu Theresa dll). Para perempuan > > Yahudi juga memakai penutup kepala pada
[wanita-muslimah] Fwd: Re: HARUS PAKE JILBAB LAH..:)
Assalamu'alaykum wr.wb. aku jawab satu persatu dech.. mba rita pha khabar? memang benar, bahwa menggunakan baju panjang dan penutup kepala adalah kebiasaan wanita bangsawan di timur tengah dahulu, termasuk wanita2 arab, yg didalamnya ada umat yahudi dan nasrani. aku mau mengutip penjelasan dari Dr. Eliwati Maliki, Ahli fiqh lulusan madinah, yg menerangkan riwayat turunnya ayat (An-Nuur : 31) Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. Ayat itu turun, karena kebiasaan wanita2 arab dahulu yg menutup kepalanya, namun tidak menjulurkannya hingga ke dada, namun mengikatkan kerudungnya ke belakang dan membiarkan dada dan perhiasaan yg dipakai itu terlihat umum. hingga turunlah ayat itu, namun berhubung hanya diyakini oleh kaum muslimahnya saja yg kemudian langsung mengulurkan kerudungnya hingga ke dada, sedangkan wanita2 yahudi dan nasrani tetap dengan kebiasaannya, yaitu tidak menjulurkan kerudung itu hingga ke dada, namun hanya dilampirkan ke belakang saja. spt Bunda Theresia dan para suster2 -:) pak irwan, penyebutan istilah kafir bagi orang2 di luar muslim, itu adalah hal yg biasa. bahkan orang2 quraish yg merupakan satu suku dengan Rasulullah pun di beri identitas kafir quraish, apabila mengingkari ketuhanan Allah dan ke Rasulan Muhammad. Yg tidak boleh adalah, menisbatkan label tersebut kepada sesama muslim yg masih mengakui Allah dan RasulNya, serta konsekuen di jalanNya-:) Hmm..dalam Islam yg diajarkan oleh Rasulullah dan diteruskan oleh para sahabat, semua identitas seseorang itu jelas..yaitu istilah kafir diberikan kepada orang2 yg menolak dan menentang Allah juga RasulNya, istilah Munafik diberikan kepada orang2 muslim yg enggan menjalankan perintah Allah dan RAsulNya, dan istilah Musyrik diberikan kepada orang2 yg melakukan penyembahan kepada berhala2 (tuhan2 selain Allah), dan Fasiq diberikan kepada orang2 yg malas/bodoh dalam ibadah. sedangkan, istilah non muslim dan kafir yg bapak sebutkan itu, hanya sebatas etika kebiasaan yg dilakukan oleh orang2 indonesia saat ini:) yg intinya sama saja, sedangkan aku pribadi lebih suka yg jelas2 -:) ibu sofie, Jika dalam berdakwah, kita selalu saja terhenti hanya karena komentar2 orang2 sekitar, lalu apa artinya dakwah itu?? menyampaikan kebenaran itu dasarnya adalah jelas yaitu Al-qur'an dan hadist, namun apabila kita mempertimbangkan kebenaran hanya karena ketidak enakan pendapat orang2 sekitar kita, lalu apakah kebenaran itu harus mengikuti kenyamanan orang2 sekitar?? hmm..menyampaikan kebenaran itu memang bukan spt menyampaikan sesuatu yg selalu enak di dengar dan di rasa, namun lebih banyak tidak enaknya untuk dilakukan karena dominan bertentangan dengan hawa nafsu yg ada dalam diri kita. Nabi Ibrahim terputus dengan ayahnya hanya karena menyampaikan kebenaran Allah (Tauhid). begitupun dengan Nabi Nuh, Nabi Luth yg harus terputus dengan semua keluarganya hanya untuk menyampaikan kebenaran Allah (Tauhid0. dan hal serupapun terjadi pada BAginda Rasulllah Muhammad SAW, yg harus terputus dengan pamanya Abu Tholib yg begitu dicintainya. ya..jika menyampaikan kebenaran harus dijauhi oleh sohib atau teman2 kita sendiri dan dilabeli sesuatu yg tidak enak di dengar oleh telinga kita, apalah artinya semua itu bila dibandingkan dengan sesuatu yg dialami oleh para NAbi dan Rasul juga kaum mukminin sebelum kita?? tugas kita sesama muslim adalah hanya sebatas saling mengingatkan, namun memasukkan hidayah untuk membuka mata hatinya adalah hak Allah, tapi..nda perlu takut kalau harus ditinggalkan oleh mereka lah..:) atau jadi risih dikatakan ini dan itu, yg penting..niat kita adalah tidak pernah melakukan hal2 yg mereka tuduhkan, selebihnya biarkan Allah yg menilai dan memutuskan:) salam hana --- In [EMAIL PROTECTED], "rsa" wrote: > > Hana, > > ini ada tanggapa dari milis sebelah buat tulisanmu ini. tanggapi > ya ... > > salam, > satriyo > > === > > Tentu, setelah teman saya yang menulis "HARUS PAKE JILBAB LAH..:)" > menerima tanggapan anda ini, bu sofie, bu Rita, pak Irwan. > > salam, > satriyo > > --- In [EMAIL PROTECTED], "ritajkt" wrote: > > Tolong dong saya dikasih