WalaikumSalam Pak Satriyo,

Terima kasih atas reply Anda tapi apakah jawaban Anda itu sudah 
berdasarkan data yang benar? Mohon saya diberikan pencerahan karena 
setahu saya Ibu Theresa memakai pendekatan baju sari India (untuk 
mendekatkan diri dengan kaum miskin di Calcutta yang menjadi tempat 
ia mengabdi) sebagai salah satu "Seragam" biarawatinya. 

Para biarawati Katholik kebanyakan memakai baju warna gelap yang 
tertutup dan kebanyakan hanya menunjukkan muka dan telapak tangan 
alias TIDAK MEMPERLIHATKAN sama sekali dadanya/cleaveage. 

Apalagi biarawati dari gereja Eastern Orthodox (PCMIIW) maka mereka 
ya memakai baju PERSIS dengan apa yang disebut BUSANA MUSLIMAH ala 
Nino Warisman alias bukan jilbab gaul model Ineke Kosherawati...:-)). 

Setahu saya, pada umumnya para biarawati memakai busana dan jubah 
hitam (disebut Isarosa menurut situs Search.com) lalu ditambah lagi 
dengan MENUTUPI seluruh dada dan leher hingga rambutnya dengan kain 
penutup warna putih sehingga hanya WAJAH dan TAPAK TANGAN yang 
nampak, lalu ditutup sekali lagi dengan kain hitam di kepala sampai 
sepanjang pundak. Memang ada biarawati yang memakai rok selutut 
(banyak dijumpai di negeri tropis) tapi setahu saya mereka menutup 
rapat-rapat DADANYA..:-))). 

Lalu Data Anda itu darimana Pak Satriyo?

Jika ternyata di Quran memang TIDAK ADA perintah berbusana "untuk 
dibedakan dari wanita kafir" sebagaimana yang telah ditulis Ibu Hana 
dan juga Anda yakini itu, maka sebagai orang Islam yang baik, saya 
harap Ibu Hana dan Anda meralat klaim yang KELIRU itu. 

Terima kasih,
rita
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu'alaykum wr.wb.
> 
> aku jawab satu persatu dech..
> mba rita pha khabar?
> memang benar, bahwa menggunakan baju panjang dan penutup kepala 
adalah
> kebiasaan wanita bangsawan di timur tengah dahulu, termasuk wanita2
> arab, yg didalamnya ada umat yahudi dan nasrani.
> 
> aku mau mengutip penjelasan dari Dr. Eliwati Maliki, Ahli fiqh 
lulusan
> madinah, yg menerangkan riwayat turunnya ayat (An-Nuur : 31) 
> 
> Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
> pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
> perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan 
hendaklah
> mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
> perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau 
ayah
> suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami
> mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
> saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka,
> atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
> pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
> wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan
> janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang
> mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
> orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. 
>  
> Ayat itu turun, karena kebiasaan wanita2 arab dahulu yg menutup
> kepalanya, namun tidak menjulurkannya hingga ke dada, namun
> mengikatkan kerudungnya ke belakang dan membiarkan dada dan 
perhiasaan
> yg dipakai itu terlihat umum.
> 
> hingga turunlah ayat itu, namun berhubung hanya diyakini oleh kaum
> muslimahnya saja yg kemudian langsung mengulurkan kerudungnya hingga
> ke dada, sedangkan wanita2 yahudi dan nasrani tetap dengan
> kebiasaannya, yaitu tidak menjulurkan kerudung itu hingga ke dada,
> namun hanya dilampirkan ke belakang saja. spt Bunda Theresia dan 
para
> suster2 -:)
> 
>> 
> --- In [EMAIL PROTECTED], "rsa" <efikoe@> wrote:
> >
> > Hana,
> > 
> > ini ada tanggapa dari milis sebelah buat tulisanmu ini. tanggapi 
> > ya ...
> > 
> > salam,
> > satriyo
> > 
> > ===
> > 
> > Tentu, setelah teman saya yang menulis "HARUS PAKE JILBAB 
LAH..:)" 
> > menerima tanggapan anda ini, bu sofie, bu Rita, pak Irwan.
> > 
> > salam,
> > satriyo
> > 
> > --- In [EMAIL PROTECTED], "ritajkt" <ritajkt@> wrote:
> > 
> > Tolong dong saya dikasih pencerahan..,
> > apa bener frasa "untuk dibedakan" dalam konteks thread ini 
> > adalah "untuk dibedakan dari wanita kafir/non muslim"? 
> > 
> > Setahu saya nih, baju yang disebut "busana Muslimah" tersebut 
> adalah 
> > busana para perempuan "saleh"/"terhormat"/"dari keluarga 
bangsawan" 
> > dari daratan Timur Tengah (terutama perempuan Yahudi)yang telah 
> > dikenakan jauh sebelum  lahirnya agama Islam. Jadi ketika Ayat 
> Quran 
> > tentang "Untuk Dibedakan" itu lahir, setting sosial pada waktu 
itu 
> > ada orang Islam, Kristen dan Yahudi hidup bersama di suatu lokasi 
> > dimana para perempuan dari KASTA sosial yang tinggi memakai 
busana 
> > yang khas, berupa gaun panjang dan kerudung penutup kepala. 
Busana 
> > itu diabadikan oleh para perempuan saleh dalam agama Katholik 
> sampai 
> > sekarang (bisa dilihat dlm foto Ibu Theresa dll). Para perempuan 
> > Yahudi juga memakai penutup kepala pada hari besar mereka, antara 
> > lain saat  pemakaman dan upacara perkawnan karena itu memang 
> TRADISI 
> > mereka.
> > 
> > 
> 

Kirim email ke