[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
Alaikumsalam Wr. Wb., Saya mau tanya mas Sutiyoso, dibawah aja ya:) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass wr wb Salam sejahtera, Supaya diskusi masalah zikir / mengingat Allah tidak melebar terlalu jauh yang membuat teman-teman makin tambah engga ngeh / bingung sebaiknya saya perlu sampaikan juga hasil riset ilmiah dari Pak Vilyamur Ramachandran Ahli Otak yang mengatakan adanya GOD SPOT dalam otak manusia ketika melaporkan kasus melihat tuhan yang ketika itu dialami oleh Dr. Michael Persinger ( neoro - psikolog dari Canda - seorang sekuler ), otak beliau dipasangi kabel-kabel magnetik perekam aktifitas LOBUS TERMPORAL-NYA, nah dengan merangsang LOBUS TEMPORAL dari otak beliau maka beliau dapat melihat TUHAN, melihatnya bukan secara obyektif dengan inderanya tapi adanya PERASAAN MISTIS yang dialaminya. Kalau yang saya baca sainstis neurotheology yang mengkaji aspek hayat saraf dan agama yaitu lietral kerohanianan otak, menyimpulkan bahwa ada titik yang dipanggil God Spot (Titik Ilahi) yaitu pusat kerohanian di dalam Lobus Temporal. Sehingga menurut Dr Ebrahim Kazim, pakar saraf dari Trinidad, setiap orang akan mampu merasakan kehadiran Tuhan. Titik Ilahi ini akan menjadi penting apabila seseorang kuat dalam beragama. Namun agama yang bagaimana?:) Menurut Dr Kazim, Al-Quran menjelaskan perihal kepintaran akal agar ia senantiasa terbuka dan tidaklah pekak, tuli dan buta (Summun Bukmunn 'Ummyunn - Al-Baqarah: 18) :) So, adanya riset dari Pak Vilyamur Ramachandran yang melaporkan kasus melihat Tuhan yang dialami Dr. Michael Persinger,:) saya pengen tahu lanjutannya, melihat Tuhan dengan perasaan mistis ?:) Maksud saya, perasaan mistis yang dimaksud dan dirasakan itu gimana?:) Wassalam, Fiyyah Aktifitas lobus temporal itu juga meningkat dan terangsang karena seseorang melakukan ibadah, termasuk pada saat seorang islam melakukan ibadah zikir / mengingat Allah ( dengan cara yang benar ) akan lebih baik kalau saat menyebut Asma Allah diucapkan. Nah teman-teman yang terhormat, seyogyanya kita memakai kata-kata yang indah untuk menamai hal-hal yang sifatnya GHAIB ( diluar logika ) , sebut aja perasaan mistis ( PM )untuk zikir, jadi seseorang muslim / muslimah atau majelis muslim / muslimah bisa atau akan bisa merasakan PERASAAN MISTIS , ...bukan menjadi gila atau bukan perasaan gila karena zikir / mengingat Allah. Enggak usah takut zikir / menginbat Allah karena dalam majelis zikir para Malaikat ( atas kehendak Allah ) juga mendengarkan majelis zikir dan memberikan syafaat kepada majelis zikir atas ijin Allah. Jadi indah kan Zikir / mengingat Allah di jaga oleh Malaikat?! Untuk saudaraku yang mengatakan saat zikir maka jin akan datang dalam majelis zikir mohon dipikirkan lagi pendapatnya, karena antara jin dan malaikat belum tentu bisa bergabung dalam majelis zikir. Untuk saudaraku - saudariku, Selamat berzikir dan mengingat Allah sepanjang hari saat anda melakukan aktifitas anda sehari-hari ( zikir diaplikasikan juga dalam kehidupan sosial / sehari-hari ). Semoga SPIRITUAL EMOTIONAL MORAL INTELEGNET - QUOTIEN - NYA makin meningkat dan makin dicintai oleh Allah. Untuk Mbak Chae, ijinkan saya berbagi definisi SQ ( Spiritual Quotient ). SQ adalah kecerdasan yang berkaitan dengan hal - hal yang transenden. Kalau bangsa Amerka, Jepang, Indonesia pada menggali potensi SQ apakah berkaitan dengan agama atau tidak, monggo silahkan ditafsrikan sendiri. Untuk Pak DWS, Apakah bangsa Amerka itu sudah mempelajari islam atau belum, silahkan bertanya kepada bangsa Amerika apakah mereka menggali potensi SQ, EQ, MQ, IQ atau tidak. Note: GOD SPOT adalah piranti pemberian Allah yang sudah built up ( seperti CPU dalam komputer ) dengan manusia sejak lahir ( dalam otaknya ) tidak memandang pria dan wanita dan juga tidak memandang bangsa, semua dapat GOD SPOT . Dengan GOD SPOT tersebut manusia bisa menemukan Allah dengan Akalnya dimana saja dan kapan saja. InsyaAllah. Contoh : Pak Albert Einstein. Semoga Allah selalu mengabulkan doa-doa kita yang baik dan melindungi kita dari gangguan mahluk halus yang selalu mengganggu kita. Amin bersambung.. salam. --- Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Penjelasan yang indah, subhanalLah Memperjelas apa yang selama ini saya raba raba saja. Keep the good work, bro n sis salam, Ari Condro - Original Message - From: Aman FatHa To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Saya aja yang jawab ya, minta izin. Mas Sutiyoso, Persoalan zikir kepada Allah itu bisa membuat seseorang gila memang tidak ada secara teori, tapi ada dalam kenyataan. Salah seorang adik kelas saya, setelah mengamalkan zikir selama seminggu secara rutin, tiba-tiba dia menjadi kacau. Otaknya melayang-layang seperti orang yang tidak menginjak bumi lagi. Susah bagi saya
[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
Pak Sutiyoso, Perasaan mistis ini juga bisa timbul kalau kita lagi uji keberanian di acara dunia lain h hi ceremmm;) Dengan kondisi meditasi biasanya seseorang akan mempunyai perasaan yang lebih peka, jika meditasi di mesjid pasti beda dengan medistasi di kuburan. Perlu di re-confirm nih, yang saya maksud bisa menimbulkan ketidak seimbangan atau kasanya gila adalah ketika dzikir secara berlebihan. Saya sepakat dengan Pak Sutiyoso atau Mba Shafiyyah bahwa kita harus memperbanyak dzikir tapi bukan berlebih-lebihan karena sesuatu yang melampaui batas itu namanya kedzaliman. Kenapa kok bisa Gila seandainya dzikir berlebihan? karena menyalahi design dari manusia itu sendiri. Kata Nabi kalau tidak salah manusia itu terdiri dari 3 komponen waktu..1/3 untuk Allah, 1/3 untuk dunia, 1/3 untuk egonya sendiri. Jika ada penyimpangan dari ketiga komponen waktu tersebut, akan menyebabkan manusia tsb tidak sehat baik jasmani maupun rohaninya. Gila yang saya maksud adalah 2 sifat, pertama lupa yang kedua terisolasi (terkurung). Orang yang berlebihan dalam berdzikir bisa mengakibatkan dia lupa akan sisi kemanusiawianya. Padahal untuk menjadi manusia yang sehat dan sempurna sudah seharusnya dia membumi tidak menghilangkan sisi kemanusiawinya. Yang kedua adalah sifay terisolasi (tertutup) dimana seseorang yang berlebiihan dengan dzikir maka akan hidup dalam dunianya sendiri, dia tidak bisa berinteraksi dengan orang lain dan orang lain pun tidak bisa masuk dalam dunianya. Pak Sutiyoso, anda ini bagaimana sih...katanya mau berbagi SQ tp disuruh menafsirkan sendiri.piye toh Pak? Chae --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] wrote: Nah teman-teman yang terhormat, seyogyanya kita memakai kata-kata yang indah untuk menamai hal-hal yang sifatnya GHAIB ( diluar logika ) , sebut aja perasaan mistis ( PM )untuk zikir, jadi seseorang muslim / muslimah atau majelis muslim / muslimah bisa atau akan bisa merasakan PERASAAN MISTIS , . Untuk Mbak Chae, ijinkan saya berbagi definisi SQ ( Spiritual Quotient ). SQ adalah kecerdasan yang berkaitan dengan hal - hal yang transenden. Kalau bangsa Amerka, Jepang, Indonesia pada menggali potensi SQ apakah berkaitan dengan agama atau tidak, monggo silahkan ditafsrikan sendiri. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
Setuju masarcon. Penjelasan indah. Saya juga pernah diajakin dzikir. Kebetulan tempatnya itu di suatu rumah dan ruangannya ada dibawah rumah tersebut. Remang-remang. Rada lembab. Instruktur/ustadznyanya bersorban dan pake jubah ijo. Wajahnya juga gak kincrong...:-) Wanita ada dibarisan belakang. Waktu dimulai kita disuruh memejamkan mata dan sambil mengacungkan jari telunjuk keatas trus dzikir. Saya tidak memejamkan mata, saya ngintip kedepan kayak gimana sih mengacungkan jari telunjuk itu. Sampe berakhir acara itu dzikir, saya cuma jadi penonton karena saya bingung melihat orang didepan itu sampai doyong kiri dan doyong kanan bahkan ada yang mental- mental (untung aja kepalanya gak ngejeledak kebelakang). Ketika acara selesai ada makanan kecil sambil minum-minum dibuka sesi tanya jawab. Kayaknya sang ustadz tau kalo ada pendatang baru. Saya bertanya kenapa ada yang sampe mental-mental kayak orang kerasukan gitu, apa artinya? (he..he..ketauan saya gak ikut dzikir). Kata sang ustadz begitu lah kalau orang sudah khusyuk! Kan orang beriman itu kalau mendengar nama Allah saja sudah bergetar hatinya, apalagi kalau dia dzikir???...Waduh! Meski saya gak terlalu faham soal dzikir, sufisme tapi saya merasa dzikir tsb rada aneh. Gak lagi dateng deh. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Penjelasan yang indah, subhanalLah Memperjelas apa yang selama ini saya raba raba saja. Keep the good work, bro n sis salam, Ari Condro - Original Message - From: Aman FatHa To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Saya aja yang jawab ya, minta izin. Mas Sutiyoso, Persoalan zikir kepada Allah itu bisa membuat seseorang gila memang tidak ada secara teori, tapi ada dalam kenyataan. Salah seorang adik kelas saya, setelah mengamalkan zikir selama seminggu secara rutin, tiba-tiba dia menjadi kacau. Otaknya melayang-layang seperti orang yang tidak menginjak bumi lagi. Susah bagi saya menjelaskan kondisinya, karena disebut gila juga tidak tepat. Itu bukan gila. Namun kesadaran duniawinya atau kesadaran kemanusiaannya lenyap. Saya menduga saja awalnya, ini disebabkan mentalnya tidak siap dan belum kuat. Secara teori saya membayangkan bahwa orang yang rutin melakukan zikir dengan segala keikhlasan dan penghayatannya akan membawa seseorang ke kondisi yang tenang secara batin. Namun tidak terbatas itu saja, dalam rumusan sufi ada yang disebut dengan terbuka hijab. Dinding penghalang yang bersifat duniawi atau manusiawi itu terbuka dan kepadanya diperlihatkan kebesaran Tuhan yang sangat besar dan luas. Pada kasus adik kelas saya itu, saya menduga hijab itu dibukakan untuknya. Ketika itu dia tidak akan merasakan lagi nikmatnya makanan ketika makan. Dia tidak lagi melihat apa yang ada di depannya seperti yang biasa kita lihat. Pandangannya sudah menembus rahasia di balik sesuatu dan itu bukan kehendaknya sendiri. Ketika kesiapan mental masih lemah, pada saat itulah kondisi seperti gila itu muncul. Dia masih belum bisa memahami lebih jauh apa yang sedang terpampang di depannya. Dia masih belum bisa menafsirkan rahasia yang terbuka untuknya itu. Dalam setiap detik hembusan nafas dan setiap pandangannya, yang ia lihat hanya Allah semata. Dari mulutnya pun akan keluar secara refleks dan terus menerus, Allah.. Allah.. Allah.. Akhirnya kawan-kawan saya membawanya ke rumah Habib Abdullah al- Habsyi, ustazd di Pondok kami. Beliau menyarankan kepadanya untuk berhenti berzikir. Bagi orang yang konseptual mainded, ini adalah saran yang lucu dan aneh. Bukankah setiap muslim dianjurkan untuk berzikir? Namun itulah kenyataannya. Bayangkan saja, menyampaikan saran ini saja sangat susah. Dia hanya mendengarkan Allah. Dia seperti tidak sadar kalau secara nyata sebenarnya dia sedang mendengarkan saran Ustadz kami itu. Karena saran itu agak aneh sehingga susah untuk dilaksanakan, akhirnya diminta kepadanya untuk memperbanyak shalawat. Pesannya, shalawat harus lebih banyak dari zikir yang ia ucapkan. Pesan memperbanyak shalawat ini juga yang sering disampaikan oleh ustazd-ustadz kami. Kalau saya ingin menafsirkan rahasia pesan itu, sebenarnya adalah ingatlah pada Nabi yang Manusia itu dan Dia sebagai manusia adalah orang yang paling dekat kepada Allah; Imamul Muttaqin. Tujuannya, mendudukkan kembali posisi sebagai manusia sebagaimana Nabi adalah manusia. Atau dengan kata lain, menumbuhkan kesadaran manusiawi secara sempurna ketika (sebelum) menggapai Dzat yang abstrak yang tidak bisa ditembus karena ketidak-sempurnaan manusia itu sendiri. Istilah sufi, wal 'ajzu 'anil idraki idraakun. Itulah fungsi utama shalawat dalam pemahaman saya. Alhamdulillah, anak itu perlahan-lahan bisa menginjakkan kembali kakinya di bumi, tidak seperti al-Hallaj -:) Itulah maksudnya perkataan ulama, zikir itu panas dan harus diimbangi dengan shalawat untuk mendinginkannya. Tentu saja, ini
Re: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
nah, kalau sudah masalah praktek, ini masalah kecocokan. dan terkait dengan pengalaman dan budaya yang diajarkan ketika kita kecil. saya yang juga gak biasa dzikir sambil menggeleng gelengkan kepala dan melafalkan dengan keras dan cepat, juga sulit menikmatinya, kok. buat yang awam awam gini, ikut yang kayak aa gym aja dech he he he ... salam, Ari Condro - Original Message - From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] Wanita ada dibarisan belakang. Waktu dimulai kita disuruh memejamkan mata dan sambil mengacungkan jari telunjuk keatas trus dzikir. Saya tidak memejamkan mata, saya ngintip kedepan kayak gimana sih mengacungkan jari telunjuk itu. Sampe berakhir acara itu dzikir, saya cuma jadi penonton karena saya bingung melihat orang didepan itu sampai doyong kiri dan doyong kanan bahkan ada yang mental- mental (untung aja kepalanya gak ngejeledak kebelakang). Ketika acara selesai ada makanan kecil sambil minum-minum dibuka sesi tanya jawab. Kayaknya sang ustadz tau kalo ada pendatang baru. Saya bertanya kenapa ada yang sampe mental-mental kayak orang kerasukan gitu, apa artinya? (he..he..ketauan saya gak ikut dzikir). Kata sang ustadz begitu lah kalau orang sudah khusyuk! Kan orang beriman itu kalau mendengar nama Allah saja sudah bergetar hatinya, apalagi kalau dia dzikir???...Waduh! Meski saya gak terlalu faham soal dzikir, sufisme tapi saya merasa dzikir tsb rada aneh. Gak lagi dateng deh. wassalam, Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
Saya tidak tahu dari mana kesimpulan Mbak yang memastikan bahwa orang yang tidak menyalahkan iblis berarti suudzhan kepada Allah. Wallahu khalaqakum wa maa ta'maluun. Waqad ahsantul adaba maa'ahu hatta la azhunna fi makhluqihi haadza syaian illa husnaz zhanni bihi fanaquulu annahu laisa bimajnuunin kajunuunil basyar. Innama huwa ni'matun kubra la tasta'iddu bashiratuhu litalaqqiha. Persoalan itu mungkin karena Mbak sudah menilai yang terjadi padanya adalah sesuatu yang negatif (negatif dalam makna kejahatan atau buruk dalam sudut pandang agama) sehingga dikatakan itu ghurur setan. Dan sudah merasa husnuzhan kepada Tuhan dengan menegaskan bahwa apa yang ada padanya adalah dari setan. Saya tidak menilainya dalam lingkup seperti itu selain hanya sesuatu yang tidak normal. Tidak normal bukan berarti selalu buruk. Salah seorang guru saya yang mendapatkan uang di bawah sejadahnya adalah tidak normal dalam ukuran kita. Ceritanya, dia mempunyai sejumblah uang (jutaan deh) lalu tiba-tiba datang orang yang meminta bantuan kepada beliau karena sesuatu yang sangat mendesak (kalau tidak salah ketika itu, istri atau anak orang itu harus operasi). Tanpa ragu beliau berikan semua uang itu. Selanjutnya beliau mendapatkan uang dalam jumblah yang sama di bawah sejadahnya sehabis shalat. Ini aneh.. ini tidak normal, tp bukan sesuatu yang negatif. Mas Sutioyoso mengatakannya, anugrah. Persoalan kita, sampai di mana kesiapan kita menerima kenyataan seperti itu? Kenyataan-kenyataan seperti itu tidak bisa kita pastikan apakah ghurur setan atau bukan. Sikap kita terhadap itu yang semestinya berdasarkan husnuzhan. Kan menjadi aneh kalau saya yang menyaksikan kondisi adik kelas saya, lalu Mbak memastikan itu ghurur setan. Mbak mengatakan, perkokoh syariah. Saya mengatakan, tumbuhkan kesadaran manusiawi. Renungkan kesamaan maksud dan kedalaman makna yang ingin saya sampaikan sebenarnya. Satu hal lagi, saya sudah sampaikan paham ittihad sufi dengan bahasa yang sederhana dan sangat mudah dicerna. Itu yang saya sebutkan tentang Musyahadah al-Wahdah fi al-Kastrah dan Musyahadah al-Kastrah fil Wahdah. Masih ada tiga tahapan dibawahnya. Saya langsung ke poin itu untuk memberikan gambaran kesalahpahaman yang selama ini terjadi dalam memahami Wahdatul Wujud. Dulu di milist ini juga saya sering memberikan gambaran, Indonesia bersatu itu bukan berarti Pulau Kalimantan ya Pulau Jawa, Pulau Jawa ya Pulau Kalimantan. Saya pikir itu saja sudah cukup untuk memberikan gambaran sederhana. Salah satu konsep amaliyahnya juga sudah saya jelaskan sedikit dalam cerita tentang al-Hallaj pada prasa kedua sebagai pro orang-orang tertindas. Bukan riwayat pertama tentang al-Hallaj yang penuh dengan tudingan dan tuduhan. Secara konsep global memang gampang bagi kita untuk mengatakan bahwa yang buruk dan jahat itu adalah ghurur setan sedang yang baik adalah nur ilahiyah. Namun saya pikir, ketika pembicaraan sudah menyangkut person seseorang, seyogyanya kita bisa menjaga jarak dengan memeriksa lebih lanjut. Bukankah itu termasuk bagian memperkokoh syariah? (saya pinjam istilah Mbak deh -:)) Dalam lingkup seperti apa kalimat sakti al-Hallaj itu? Benarkah ia mengatakannya dalam makna dan maksud yang sebenarnya? Atau itu tudingan padanya sehingga aktivitasnya bisa diredam dengan menghukumnya dengan dalih tudingan itu? Begitu juga Abu Yazid al-Busthami, Sang Quthbul Ahwal. Kalau tidak salah Imam Ghazali dalam Ihya Ulumiddin pernah menjelaskan tentang perkataan ini. Dalam bahasa Arab, disebut 'ala sabilil hikayah. Gambarannya yang mudah dicerna, sama seperti kita yang sedang membaca ayat, laa ilaaha illa ana fa'budni (Artinya, tidak ada tuhan selain Aku maka sembahlah Aku, duh lupa ayat dan surah apa ya, al-Ra'ad 47 apa ya, check lagi deh). Saat membaca ayat itu, bukan berarti kita mengatakan perkataan itu sebagai perkataan kita. Barangkali Abu Yazid ketika mengucapkannya, tidak berada dalam keadaan seperti kita mengaji (membaca) al-Qur`an lalu sejak awal sudah diketahui memang sedang tadarus, sehingga dikira dia sedang mengucapkan perkataannya sendiri. (penjelasan selengkapnya lihat Ihya Ulumuddin, saya lupa halaman berapa dan juz berapa, tapi ada di sana). Segitu aja dulu, Wassalam Aman - Original Message - From: shafiyyah77 [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, September 18, 2005 4:40 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu Assalamualaikum, saya respon perpargraf aja mas ya...:) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak ingin membicarakan lebih jauh tentang syariat, hakikat, thariqat dan makrifat ini. Namun ada dua tanggapan yang perlu saya utarakan: Pertama, beberapa kasus keanehan yang dialami orang-orang seperti kasus adik kelas saya itu, kesimpulan yang kita berikan selalu bersifat spekulatif. Karena itu, dasar utama ketika saya mencoba melihat fenomena dia adalah
[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
haadza syaian illa husnaz zhanni bihi fanaquulu annahu laisa bimajnuunin kajunuunil basyar. Innama huwa ni'matun kubra la tasta'iddu bashiratuhu litalaqqiha. Persoalan itu mungkin karena Mbak sudah menilai yang terjadi padanya adalah sesuatu yang negatif (negatif dalam makna kejahatan atau buruk dalam sudut pandang agama) sehingga dikatakan itu ghurur setan. Dan sudah merasa husnuzhan kepada Tuhan dengan menegaskan bahwa apa yang ada padanya adalah dari setan. Saya tidak menilainya dalam lingkup seperti itu selain hanya sesuatu yang tidak normal. Tidak normal bukan berarti selalu buruk. Salah seorang guru saya yang mendapatkan uang di bawah sejadahnya adalah tidak normal dalam ukuran kita. Ceritanya, dia mempunyai sejumblah uang (jutaan deh) lalu tiba-tiba datang orang yang meminta bantuan kepada beliau karena sesuatu yang sangat mendesak (kalau tidak salah ketika itu, istri atau anak orang itu harus operasi). Tanpa ragu beliau berikan semua uang itu. Selanjutnya beliau mendapatkan uang dalam jumblah yang sama di bawah sejadahnya sehabis shalat. Ini aneh.. ini tidak normal, tp bukan sesuatu yang negatif. Mas Sutioyoso mengatakannya, anugrah. Persoalan kita, sampai di mana kesiapan kita menerima kenyataan seperti itu? Kenyataan- kenyataan seperti itu tidak bisa kita pastikan apakah ghurur setan atau bukan. Sikap kita terhadap itu yang semestinya berdasarkan husnuzhan. Kan menjadi aneh kalau saya yang menyaksikan kondisi adik kelas saya, lalu Mbak memastikan itu ghurur setan. Mbak mengatakan, perkokoh syariah. Saya mengatakan, tumbuhkan kesadaran manusiawi. Renungkan kesamaan maksud dan kedalaman makna yang ingin saya sampaikan sebenarnya. Satu hal lagi, saya sudah sampaikan paham ittihad sufi dengan bahasa yang sederhana dan sangat mudah dicerna. Itu yang saya sebutkan tentang Musyahadah al-Wahdah fi al-Kastrah dan Musyahadah al-Kastrah fil Wahdah. Masih ada tiga tahapan dibawahnya. Saya langsung ke poin itu untuk memberikan gambaran kesalahpahaman yang selama ini terjadi dalam memahami Wahdatul Wujud. Dulu di milist ini juga saya sering memberikan gambaran, Indonesia bersatu itu bukan berarti Pulau Kalimantan ya Pulau Jawa, Pulau Jawa ya Pulau Kalimantan. Saya pikir itu saja sudah cukup untuk memberikan gambaran sederhana. Salah satu konsep amaliyahnya juga sudah saya jelaskan sedikit dalam cerita tentang al-Hallaj pada prasa kedua sebagai pro orang-orang tertindas. Bukan riwayat pertama tentang al-Hallaj yang penuh dengan tudingan dan tuduhan. Secara konsep global memang gampang bagi kita untuk mengatakan bahwa yang buruk dan jahat itu adalah ghurur setan sedang yang baik adalah nur ilahiyah. Namun saya pikir, ketika pembicaraan sudah menyangkut person seseorang, seyogyanya kita bisa menjaga jarak dengan memeriksa lebih lanjut. Bukankah itu termasuk bagian memperkokoh syariah? (saya pinjam istilah Mbak deh -:)) Dalam lingkup seperti apa kalimat sakti al-Hallaj itu? Benarkah ia mengatakannya dalam makna dan maksud yang sebenarnya? Atau itu tudingan padanya sehingga aktivitasnya bisa diredam dengan menghukumnya dengan dalih tudingan itu? Begitu juga Abu Yazid al-Busthami, Sang Quthbul Ahwal. Kalau tidak salah Imam Ghazali dalam Ihya Ulumiddin pernah menjelaskan tentang perkataan ini. Dalam bahasa Arab, disebut 'ala sabilil hikayah. Gambarannya yang mudah dicerna, sama seperti kita yang sedang membaca ayat, laa ilaaha illa ana fa'budni (Artinya, tidak ada tuhan selain Aku maka sembahlah Aku, duh lupa ayat dan surah apa ya, al-Ra'ad 47 apa ya, check lagi deh). Saat membaca ayat itu, bukan berarti kita mengatakan perkataan itu sebagai perkataan kita. Barangkali Abu Yazid ketika mengucapkannya, tidak berada dalam keadaan seperti kita mengaji (membaca) al-Qur`an lalu sejak awal sudah diketahui memang sedang tadarus, sehingga dikira dia sedang mengucapkan perkataannya sendiri. (penjelasan selengkapnya lihat Ihya Ulumuddin, saya lupa halaman berapa dan juz berapa, tapi ada di sana). Segitu aja dulu, Wassalam Aman - Original Message - From: shafiyyah77 [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, September 18, 2005 4:40 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu Assalamualaikum, saya respon perpargraf aja mas ya...:) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak ingin membicarakan lebih jauh tentang syariat, hakikat, thariqat dan makrifat ini. Namun ada dua tanggapan yang perlu saya utarakan: Pertama, beberapa kasus keanehan yang dialami orang-orang seperti kasus adik kelas saya itu, kesimpulan yang kita berikan selalu bersifat spekulatif. Karena itu, dasar utama ketika saya mencoba melihat fenomena dia adalah husnuzhan. Saya tidak tahu kapan Iblis itu datang atau seperti apa sehingga tidak mungkin bagi
Re: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
Ayat yang ada dalam contoh saya, di surah Thaha ayat 14. Terima kasih banyak Mbak atas rekomendasinya, semoga ada waktu untuk membacanya lagi. Nama kitabnya Imam Ghazali itu, bidayatul hidayah. Selain al-Adzkar Nawawi, ada satu lagi yang juga bagus, A'mal al-yaum wa Lailah, Imam Nasa'i. Wassalam Aman - Original Message - From: shafiyyah77 [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, September 18, 2005 6:45 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu Assalamualaikum, makasih mas Aman:) saya dilarang suami saya membahs lebih detail tentang tasawuf nih:) dia membaca email2 saya dan menjewer saya sudah kelewatan bersurat, menulis iblis, mengklaim al-hallaj, al- bustami dll:) Saya kasih rekomendasi buku2 suami saya saja ya dan saya sendiri kadang2 sempat2in membacanya:) Kitab tasawuf yang paling baik, benar Ihya Ulumuddin-nya Imam al-Ghazali. Isi bukunya sesuai dengan judulnya, menghidupkan Ilmu Agama. Banyak manfaat dan barokah dari membaca karya beliau. Salah satu ciri tulisan Imam al-Ghazali adalah dia selalu berbicara dengan bertingkat-tingkat. Pertama-tama dalam membahas satu topik dia mulai dari yang paling umum, lalu mendalam dan makin mendalam:) Lainnya untuk mendapatkan hidayah, karya Imam Ghazali yang berjudul menjelang hidayah atau bidayatul (lupa judul arabnya... :) Kata Imam Ghazali, hidayah memang dari Allah, tetapi kita juga harus aktif mempersiapkan diri untuk menerima hidayah, atau sedikit berkorban agar Allah berkenan memberi kita hidayah:) Nikmat yang sungguh besar adalah mendapat hidayah Allah kan?:) Dalam buku itu diuraikan banyak amalan agar kapasitas ruhani kita siap menjemput hidayah, yang sesungguhnya senantiasa ditebar Allah di setiap tarikan nafas kita --- mulai dari amalan bangun tidur sampai mau tidur lagi, dan semuanya berdasarkan Qur'an dan hadits:) Untuk memahami lebih baik tentang hakikat syukur, karya salah seorang mursyid tarikat Sadziliyah, yang bernama Ibn Ronda (Surat2 sang Sufi) :) Ibn Ronda dalam surat2nya mengajarkan bahwa selalu ada alasan untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun - Alhamdulillah ala kulli hal, demikian dzikirnya. Syukur adalah sesuatu yang mulia meski berat pada kondisi tertentu. Boleh juga baca kitab yang sangat terkenal, al-Hikam karangan Syaikh Attailah as-Askandari, yang juga dari tarikat syadiziliyah. Aa Gym mengajarkan kitab ini di pesantrennya:) dan dia mendapatkan berkah dari ketekunannya mendalami al-Hikam. Lalu karya2 Sulthanul awliya Gautsil Adham Syaikh Abdul Qadir al-Jailani qs. Untuk keutamaan amal dzikir, karya Imam Nawawi ra, yakni al-Azkar (fadilah zikir dan doa) , adalah karya yang sangat baik, karena berisi banyak doa dan dzikir yang masyhur dan mu'tabar:) Banyak amalan tarikat bersumber dari karya ini. Atau kitab fadilah amal karya Imam Kandahlawi - seperti fadilah dzikir, puasa, membaca qur'an, sedekah, haji, dan tabligh:) Ada yang sudah dijadikan satu buku, diterbitkan oleh Ramadani (kalau nggak salah, coba nanti dicek lagi) dan terjemahannya sangat bagus:) Sebenarnya ada banyak sekali kitab tasawuf lainnya seperti Kasyful Mahjub,ar-Risalah, al-Luma', Sirr al-Asror, dll. Silahkan pilih sendiri. Tetapi sebaiknya, carilah kitab yang lebih mentiikberatkan pada amaliah dan perbaikan akhlak. Tasawuf Filosofis, semisal karya Ibn 'Arabi, Suhrawardi al-Maqtul, al-Hallaj, Mulla Sadra, Ayn Qudhat, dsb, boleh-boleh saja dibaca, tetapi harus dengan rendah hati dan hati-hati. Untuk kajian yang filosifis, kita butuh lebih dari sekedar pengetahuan, tetapi juga butuh pengetahuan filsafat, irfan, epistemologi, ontologi, logika, dsb. Dulu suami saya hobi dengan hal seperti ini, tetapi sekarang dia kurangi, karena alasan tertentu yang bersifat pribadi dan teramat panjang untuk dijelaskan:) Ada baiknya juga membaca kisah-kisah dan hikmah sufistik, seperti kisah2 lucu Nasrudin Hoja, cerita-cerita kehidupan Sufi, seperti Tazkiratul Awliya karya Attar, atau novel Manthiq at-Tayr (Musyawarah Burung), juga karya Attar (semua sudah diterjemahkan ke bhs Indonesia).. Karya2 sastra sufistik amat berguna untuk melembutkan hati. Jgn lupa musik dan puisi.. ;) musik yang baik bisa melembutkan hati... tarikat chistiyah dan Mawliyah, menggunakan musik dan sajak untuk membangkitkan rasa cinta dan kelembutan hati... banyak sufi yang bersyair juga kan? :) puji-pujian kepada Nabi Muhammad saw, seperti shalawat, barzanji, dalailul khairat, semuanya dibaca dengan berirama, untuk membangkitan rasa cinta kita kepada Rasul. Ingat nggak sajak Taufik Ismail yang dimusikalisasi oleh Bimbo, Rindu Rasul, menyentuh, bukan? untuk meneladani sunnah nabi, Riyadus Shalihin karya Imam Nawawi juga amat dianjurkan. Karya ini banyak diajarkan di pesantren-pesantren. kalau untuk iseng- iseng bisa baca2 kajian tasawuf dari penulis kontemporer, seperti psikologi sufistik, zikir dan peradaban, dan sebagainya. sekedar memperluas wawasan kan boleh2 aja
[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
Assalamualaikum, Terimakasih korekisnya mas Aman:) Wassalam, Fiyyah --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] wrote: Ayat yang ada dalam contoh saya, di surah Thaha ayat 14. Terima kasih banyak Mbak atas rekomendasinya, semoga ada waktu untuk membacanya lagi. Nama kitabnya Imam Ghazali itu, bidayatul hidayah. Selain al-Adzkar Nawawi, ada satu lagi yang juga bagus, A'mal al- yaum wa Lailah, Imam Nasa'i. Wassalam Aman - Original Message - From: shafiyyah77 [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, September 18, 2005 6:45 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu Assalamualaikum, makasih mas Aman:) saya dilarang suami saya membahs lebih detail tentang tasawuf nih:) dia membaca email2 saya dan menjewer saya sudah kelewatan bersurat, menulis iblis, mengklaim al-hallaj, al- bustami dll:) Saya kasih rekomendasi buku2 suami saya saja ya dan saya sendiri kadang2 sempat2in membacanya:) Kitab tasawuf yang paling baik, benar Ihya Ulumuddin-nya Imam al-Ghazali. Isi bukunya sesuai dengan judulnya, menghidupkan Ilmu Agama. Banyak manfaat dan barokah dari membaca karya beliau. Salah satu ciri tulisan Imam al-Ghazali adalah dia selalu berbicara dengan bertingkat-tingkat. Pertama-tama dalam membahas satu topik dia mulai dari yang paling umum, lalu mendalam dan makin mendalam:) Lainnya untuk mendapatkan hidayah, karya Imam Ghazali yang berjudul menjelang hidayah atau bidayatul (lupa judul arabnya... :) Kata Imam Ghazali, hidayah memang dari Allah, tetapi kita juga harus aktif mempersiapkan diri untuk menerima hidayah, atau sedikit berkorban agar Allah berkenan memberi kita hidayah:) Nikmat yang sungguh besar adalah mendapat hidayah Allah kan?:) Dalam buku itu diuraikan banyak amalan agar kapasitas ruhani kita siap menjemput hidayah, yang sesungguhnya senantiasa ditebar Allah di setiap tarikan nafas kita --- mulai dari amalan bangun tidur sampai mau tidur lagi, dan semuanya berdasarkan Qur'an dan hadits:) Untuk memahami lebih baik tentang hakikat syukur, karya salah seorang mursyid tarikat Sadziliyah, yang bernama Ibn Ronda (Surat2 sang Sufi) :) Ibn Ronda dalam surat2nya mengajarkan bahwa selalu ada alasan untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun - Alhamdulillah ala kulli hal, demikian dzikirnya. Syukur adalah sesuatu yang mulia meski berat pada kondisi tertentu. Boleh juga baca kitab yang sangat terkenal, al-Hikam karangan Syaikh Attailah as-Askandari, yang juga dari tarikat syadiziliyah. Aa Gym mengajarkan kitab ini di pesantrennya:) dan dia mendapatkan berkah dari ketekunannya mendalami al-Hikam. Lalu karya2 Sulthanul awliya Gautsil Adham Syaikh Abdul Qadir al-Jailani qs. Untuk keutamaan amal dzikir, karya Imam Nawawi ra, yakni al-Azkar (fadilah zikir dan doa) , adalah karya yang sangat baik, karena berisi banyak doa dan dzikir yang masyhur dan mu'tabar:) Banyak amalan tarikat bersumber dari karya ini. Atau kitab fadilah amal karya Imam Kandahlawi - seperti fadilah dzikir, puasa, membaca qur'an, sedekah, haji, dan tabligh:) Ada yang sudah dijadikan satu buku, diterbitkan oleh Ramadani (kalau nggak salah, coba nanti dicek lagi) dan terjemahannya sangat bagus:) Sebenarnya ada banyak sekali kitab tasawuf lainnya seperti Kasyful Mahjub,ar-Risalah, al-Luma', Sirr al-Asror, dll. Silahkan pilih sendiri. Tetapi sebaiknya, carilah kitab yang lebih mentiikberatkan pada amaliah dan perbaikan akhlak. Tasawuf Filosofis, semisal karya Ibn 'Arabi, Suhrawardi al-Maqtul, al-Hallaj, Mulla Sadra, Ayn Qudhat, dsb, boleh-boleh saja dibaca, tetapi harus dengan rendah hati dan hati-hati. Untuk kajian yang filosifis, kita butuh lebih dari sekedar pengetahuan, tetapi juga butuh pengetahuan filsafat, irfan, epistemologi, ontologi, logika, dsb. Dulu suami saya hobi dengan hal seperti ini, tetapi sekarang dia kurangi, karena alasan tertentu yang bersifat pribadi dan teramat panjang untuk dijelaskan:) Ada baiknya juga membaca kisah-kisah dan hikmah sufistik, seperti kisah2 lucu Nasrudin Hoja, cerita-cerita kehidupan Sufi, seperti Tazkiratul Awliya karya Attar, atau novel Manthiq at-Tayr (Musyawarah Burung), juga karya Attar (semua sudah diterjemahkan ke bhs Indonesia).. Karya2 sastra sufistik amat berguna untuk melembutkan hati. Jgn lupa musik dan puisi.. ;) musik yang baik bisa melembutkan hati... tarikat chistiyah dan Mawliyah, menggunakan musik dan sajak untuk membangkitkan rasa cinta dan kelembutan hati... banyak sufi yang bersyair juga kan? :) puji-pujian kepada Nabi Muhammad saw, seperti shalawat, barzanji, dalailul khairat, semuanya dibaca dengan berirama, untuk membangkitan rasa cinta kita kepada Rasul. Ingat nggak sajak Taufik Ismail yang dimusikalisasi oleh Bimbo, Rindu Rasul, menyentuh, bukan? untuk meneladani sunnah nabi, Riyadus Shalihin karya Imam
Re: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
Ass wr wb. Kalau boleh tahu itu metode zikir yang seperti apa ya mbak? Apakah itu pendapat pribadi atau pendapat siapa ya ? salam --- Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang enak membaca tulisan Pak Aman Fatha jadi tambah ngeh;) Kalau saya berpendapat begini Pak Sutiyoso.. Ketika Allah memberitahukan kepada malaikat bahwa Allah akan menciptakan manusia dan menjadikanya sebagai kahlifah di muka bumi maka para malaikat protes bagaimana mungkin manusia dengan potensi merusak yang dimiliknya bisa menjadi khalifah di muka bumi..kenapa enggak malaikat aja bukankah malaikat adalah makhluk yang senantiasa bertasbih memuji Allah SWT. dan Allah mengatakan bahwa Allah lebih Maha mengetahui masalah tsb. Ternyata manusia dengan potensi merusak ini bisa mencapai kedudukan lebih tinggi daripada malaikat (jelas bisa jadi khalifah sedangkan malaikat aja kagak bisa;) tapi disisi lain dengan potensi meruskanya manusia pun bisa lebih rendah daripada binatang. Maka ketika kita melepas sisi manusiawi kita semisal dengan berdzikir melampau batas maka terjadi kekacauan.. di satu sisi dia bukan lagi manusia tapi disisi lain dia masih terperangkap dalam keterbatasan manusia.timbulah ketidak seimbangan yang kalau dalam bahsa gaul orang sunda mah rada miring saeutik (tidak seimbang) alias sedeng. Chae --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass wr wb, Terimakasih mas atas penjelasannya yang cukup cantik dan indah. Respect untuk anda yang berbicara memakai dasar dan landasan yang mutu dan masuk nurani. Pertanyaan saya kepada dimas He-man sangat sederhana, Apa betul nich mengingat Allah membuat orang yang mengingat Allah bisa jadi gila Mas, tolong dilihat kronologis kenapa diskusi mengenia zikir / mengingat Allah itu muncul , supaya mas bisa mendapatkan gambaran yang lengkap:) oke. Kalau kemarin saya menggunakan perumpamaan gambar piramida ( keimanan, syariat, tarikat, hakekat , makrifat ) dalam menempuh makrifatulah karena saat itu saya berbicara dengan person yang sudah dewasa dan cukup matang, tapi dalam menghadapi kasus yang anda kemukakan tersebut saya harus menggunakan perumpamaan lift yang ada disebuah rumah yang bertingkat ..dalam mencapai makrifatulah harus melalui tahapan step by step yaitu tahap pertama adalah tahap keimanan, tahap syariat, tahap tarekat, tahap hakekat baru tahap makrifat. Kita bicara yang ringan-ringan aja yach supaya tidak melanggar kode etik ... Ini hanya perumpamaan , mungkin bisa juga tidak tepat untuk perumpamaan kasus yang anda lihat tapi bisa dijadikan untuk perbandingan, saya ingin bertanya kepada mas Aman mungkin engga anak yang baru usia 6 tahun yang harusnya belajar di sekolah Dasar diberi ilmunya Mahasiswa?...pusing yang akan dialami anak tersebut. Bisa terjadi atau mungkin saja anak itu keimanannya, syariatnya , tarekatnya belum kuat lalu dia tiba-tiba masuk dunia hakekat nah jadinya kaya orang bingung, tapi saya mencoba untuk positif thinking, saya anggap anak itu anak yang beruntung mendapatkan karunia Allah ( Allah berhak memilih siapapun yang jadi kekasihnya ). Ini pendapat saya ya mas, versi saya, kalau saya dihadapkan pada pengalaman ruhani yang dialami adik kelas mas Aman sebenarnya kita tidak perlu bingung, itu bukan gila atau ayan atau apa, itu suatu kondisi dimana anak tersebut mendapat karunia dari Allah ( ujud karunia ada beberapa jenis - kalau bahasanya mas Aman adalah terbukanya hijab ) , bisa aja and InsyaAllah keadaan semacam itu seperti keadaan yang dialami Nabi Muhammad saat mendapatkan wahyu ( sehingga oleh istrinya lalu Nabi diselimuti - orang Barat menilai nabi itu ayan karena saat menerima wayu nabi gemetar ) tapi tentunya dalam level yang sangat-sangat kecil sekali karena anak tersebut adalah manusia biasa sedangkan Muhammad adalah rasul. Keadaan seperti itu tidak bisa terjadi kepada sembarang orang karena itu Hak Allah. Dan keadaan seperti itu hanya sementara aja, sedangkan kalau gila itu kan permanen mas, betul engga? Kalau menurut saya bisa saja kita ini yang melakukan kesalahan interpretasi saat seseorang lagi kebuka hijabnya atau baru mendapatkan salah satu dari karunia Allah karena kita hidup dalam dunia materi rasionalitas jadi kita selalu heran dengan fenomena- fenomena seperti itu, padahal dalam hidup kita ini sering kita melakukan hal-hal yang hampir sama seperti saat orang terbuka hijabnya yaitu pada saat kita sedih kemudian menangis atau tertawa sendiri , karena hal ini jadi konsumsi tiap hari jadi sudah tidak aneh lagi. Jadi menurut versi saya kalau ada orang yang mengatakan mengingat Allah bisa membuat gokil maka saya perlu dan ingin tahu cara berfikir orang itu bagaimana. Tidak ada dalam sejarah orang yang mengingat
Re: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
Mbak Ustadzah Chae, Bener nich Mbak Chae udah yakin dengan cerita tersebut?...boleh dibilang kaya dzikir...kaya apa ya mbak...mohon dijelaskan lebih detail.apakah itu betul-betul dzikir, mantra, primbon, kejawentolong dijelaskan yach mbakkalau engga salah ceritanya...itu juga belum jelas mbak, bisa aja pemuda itu gila karena saat itu ada KRISMON bukan karena dzikir:) Anywayitu pendapat Mbak Chae yachyang belum saya dengar dan saya lihat adalah pendapat Dimas He-Manyang ini dulu dong Mohon saya minta ijin tolong ditunjukkan dasar-dasar Al Qur'an dan Hadist-nya kalau orang banyak mengingat Allah itu bisa menjadi gila ( saya tahu di Al Qur'an justru kita dianjurkan untuk banyak dzikir ), mungkin saja dimas He-Man punya Al Qur'an versi-nya sendiri... Kalau orang yang banyak mengingat Allah disebut oleh orang lain gila itu mungkin saja karena jaman sekarang jaman apa hayo?... Puncak hubungan transenden umat/seseorang islam adalah hubungan dia dengan Allah ( mengingat Allah / dzikir, sholat etc ), Nabi pernah bersabda : .kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman, kalian belum beriman sebelum kalian saling mencintai, kamu ingin tahu apa itu saling mencintai ?..yaitu mengucapakan salam Disini kita bisa melihat bahwa surga, iman yang abstrak dan bersivat transenden diaplikasikan dalam kehidupan sosial yaitu dalam bentuk salam ( salam adalah aplikasi dzikir / mengingat kepada Allah ) Kalau dikatakan kalau mengingat Allah bisa membuat gila lalu gimana?...saya mengucap salam kepada mbak Chae disebut gila, mbak chae mengucap salam kepada saya juga disebut gila, kita shalat disebut gila, kita berdoa saat mau makan, mandi, tidur juga disebut gilajadi semua warga milis disini yang setiap akhir menulis kalimat salam juga gila semua?lhah kepiye iki?ENGGAK MUTU...kalau dalam bahasa JAWA-NYA adalah Ngoyo woro. Dimas He-man bolehlah bebas untuk berfikir tapi yang mutu dong, kalau ingin ngetop ya jadi bintang film atau sinetron...saya ada chanel dijakarta,,,saya bisa bantu dimas untuk jadi bintang filmgimana? salam. Note: Sekalian saya jawab yach pertanyaan Mbak Chae yang kemarin, nah yang kaya-kaya gini ini yang membuat Indonesia tidak maju. Di Eropa sana orang menggali potensi SQ ( Spiritual Quotient ) supaya jadi cerdas secara spiritual ( karena terjadi krisis sosial/split personality, rasionalitas tidak mampu lagi ) tapi di indonesia orang mau DZIKIR/MENGINGAT ALLAH/MENGGALI SQ PRIBADINYA diobok-obok, harusnya mbak Chae ngingetin Dimas He-man kalau engga nanti dia selalu merasa benar gitu lho.. Kita menganut faham apa mbak?...Qadariyah atau Jabariyah? salam, ( Mohon saya jangan dianggap orang.. karena mengucap salam ) --- Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Syahdan Pak sutiyoso, ketika Nabi Isa sedang berjalan ada seorang pemuda yang meminta kepada Nabi Isa agar ia diberikan Allah cinta yang begitu besar kepada-Nya (boleh dibilang kaya dzikir lah!!!) Kemudian Nabi Isa berdoa dan do'a itu dikabulkan, ketika Nabi Isa ingin tahu kabar si pemuda itu.. orang2 di kampungnya mengatakan bahwa pemuda itu sudah menjadi gila dan kabur ke puncak gunung. Ketika di temui oleh Nabi Isa..kondisi si pemuda itu pemprihatinkan..dan kalau enggak salah akhir ceritanya si pemuda itu mati karena cinta yang berlebih.. Ini cerita sufi yang saya baca,mengajarkan kita untuk bersikap adil, tengah2 dan tidak berlebih-lebihan karena apapun yang melampau batas itu tidak baik:) Chae --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] wrote: He-man,he-man...eman-eman Dzikir itu mengingat Allah, apa betul nih mengingat Allah membuat orang yang mengingat Allah jadi gila?.ini joke atau serious? atau hanya mau cari sensasi...? atau berpolitik? salam He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Baca An Naas aja cukup , source nya buku pak Miftah itu kebanyakan dari Adzkar Imam Nawawi mending langsung aja ke sumbernya lebih komplit , terjemahannya ada banyak koq di toko kitab.Cuma ada beberapa dzikir atau wirid disana yang emang kudu hati-hati ngamalinnya nggak bisa sembarangan. Entahlah dulu gw kira dzikir itu cuma ibadah biasa aja , jadi enteng aja ngamalin dzikir dari kitab , ternyata rada bahaya juga. Baca ayat suci kayak ayat kursi banyak-banyak ternyata efeknya cukup bahaya juga bukannya ngusir jin malah ngumpulin jin. Makanya di lingkungan NU ada adabnya sebelum ngamalin dzikir atau wirid banyak-banyak , misal tawassul dulu baca sholawat , istighfar dll.Dzikir itu amalan berat termasuk kelas tinggi, kalo baca dikit sih nggak bakalan kerasa coba baca banyak.Makanya gak usah heran misal liat orang ngelayang ketika berzikir , jadi beneran terangkat dari duduknya dan sebaliknya ada juga orang jadi gila gara-gara kebanyakan dzikir atau nge wirid. - Original Message -
[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
Assalamualaikum:) Waduh... panjang juga ya diskusi tentang dzikir dan gila:) Jadi ingat Majnun (gila) dan Laila:) Keduanya, menurut persepsi kaum sufi adalah simbol cinta yg abadi laksana romeo dan juliet. juga menjadi simbol cinta yang tulus kepada-Nya. Lalu seorang gembala yang mabuk kepayang kepada Allah sehingga dia dicap gila oleh Nabi Musa:) ah... ini lain kasus yha?:) Focus in discuss, hakikat dzikir bukan gila, bukan juga orang jadi gila karena dzikir. Menurut saya, apa yang menimpa adik kelas mas Aman, dia sedang kemasukan iblis atau ghurur, tipu daya iblis yang ampuh untuk mengacaukan seseorang. Ada teman suami saya murid Anand Krishna yang mengaku merasa lebih dekat dengan Tuhan setelah mengamalkan ajarannya (ajaran Anand). Dia kalau berwudhu bisa sampai menangis, katanya. Tetapi, menurut seorang sufi yang sudah kasyaf, itu adalah tangisan yang menipu (seperit pernah dikatakan Imam al- Ghazali) - artinya tangisan itu tidak keluar dari ruhnya yang merindukan Allah, tetapi dari nafs-nya, yang menyamar.. wallahu a'lam. Tetapi menurut suami saya sufi itu benar, sebab jika kita mencampuradukkan agama (Islam dengan ajaran Anand Krisnah), hasinya adalah sesuatu yang tidak selaras dengan jalur Islam. Bisa jadi yang membisikkan adalah jin yang musyrik (seperti kasus Lia Aminudin). Memang dalam sufi ada banyak bahayanya. Yang kita hadapi bukan lagi konsep abstrak tetapi kenyataan. Dalam Qur'an dikatakan bahwa sesunggunya setan itu musuhmu yg nyata. Kata seorang sufi, jika kita sudah kasyaf, maka benar-benar menghadapi setan secara nyata, hadir, face-to-face dan tipu dayanya lebih mengerikan karena orang yg naik maqamnya itu dia akan mulai merambah alam di atas alam jasmani (ruhani) - di dunia lain ini yg dihadapi bukan lagi sekedar yuwas wisufi sudurinas, tetapi langsung tipu daya yg makin bahaya. Syaikh Abdul Qadir Jailani juga pernah dicoba oleh Iblis, yang mengambil bentuk cahaya dan mengaku Tuhan. Tetapi selama syariat kokoh, biasanya Allah-lah yg akan melindungi kita. Tapi kalau seseorang jadi kepanasan karena terlalu banyak dizkir, saya kira Rosulullah dulu engga:) beliau malah kedingingan ketika wahyu itu disampaikan padanya. Sedang Nabi Musa sendiri malah diperlihatkan loncatan api (gunung yang terbelah) ketika beliau ingin melihat Allah. Jadi nggak slalu bisa disebut panas itu kaerna dekat dengan Allah, atopun sebaliknya dingin itu karena lagi dekat degnan Allah :) Oh ya tentang Al-Hallaj , beliau itu pembela iblis. Sebenarnay dalam bersufi (menurut teori diceritakan suami saya lho) yang paling penting untuk dipahami dulu adalah perkokoh syari'at. Kadang orang tergesa-gesa menyelami hakikat padahal cuma sekedar membaca buku, merenungkannya, atau merenungkan kejiwaannya, atau merenungkan pikirannya sendiri. Dzikir belum lagi dawam dan istiqamah, tahajud belum setiap malam, tetapi sudah buru-buru bicara soal asma, soal wahdatul wujud, dan seterusnya. Benar bahwa hal-hal seperti itu bisa menjadi kajian filosofis yang menarik, dan itu tidak mengapa, tetapi jika tidak hati-hati dan rendah hati, pengetahuan itu bisa membangkitkan api dalam dirinya, atau membangkitkan kesadaran nar dalam dirinya. Padahal, dalam tradisi sufi, tujuan sebenarnya adalah mengubah kesadaran nar itu menjadi kesadaran nur dari api (neraka/nar) menjadi cahaya/nur, sebab bukankah Allah berfirman bahwa Allah adalah cahaya (nur) langit dan bumi? Kita ingat bahwa bahan bakar neraka (nar) adalah manusia dan batu. Dalam konteks ini kita sesungguhnya telah menjadi bahan bakar nar, kecuali kita mau mengubahnya menjadi nur. Syariat adalah informatif, tarekat adalah transformatif dan hakikat adalah afirmatif. selama kita belum menekuni syariat dan menjalani transformasi kesadaran melalui tarekat (dalam arti yg luas), bagaimana mungkin kita bisa mengafirmasikan hakikat? Begitulah yang selalu disalahfahami dan terlalu buru2 sehingga iblis mudah memasuki ruhaniyah seseorang. sufi memang pada kebanyakan sudah dicampuradukan dengan spiritualisme, padahal sufi itu Islam. Ini pulalah yang membuat sufi menjadi borok, terkesan mistik, sesat, dll.maaf jadi ikut2an panjang nih:) Wassalam, Fiyyah --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya aja yang jawab ya, minta izin. Mas Sutiyoso, Persoalan zikir kepada Allah itu bisa membuat seseorang gila memang tidak ada secara teori, tapi ada dalam kenyataan. Salah seorang adik kelas saya, setelah mengamalkan zikir selama seminggu secara rutin, tiba-tiba dia menjadi kacau. Otaknya melayang-layang seperti orang yang tidak menginjak bumi lagi. Susah bagi saya menjelaskan kondisinya, karena disebut gila juga tidak tepat. Itu bukan gila. Namun kesadaran duniawinya atau kesadaran kemanusiaannya lenyap. Saya menduga saja awalnya, ini disebabkan mentalnya tidak siap dan belum kuat. Secara teori saya membayangkan bahwa orang yang rutin melakukan zikir dengan segala keikhlasan dan
[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
sendiri berpendapat bahwa manusia berbuat kejahatan karena kehendak Allah, semua yang terjadi atas izin-Nya, iblis dan lain- lain itu cuma perantara aja:) gitu:) Wassalam, Fiyyah Wassalam Aman - Original Message - From: shafiyyah77 [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, September 17, 2005 8:12 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu Assalamualaikum:) Waduh... panjang juga ya diskusi tentang dzikir dan gila:) Jadi ingat Majnun (gila) dan Laila:) Keduanya, menurut persepsi kaum sufi adalah simbol cinta yg abadi laksana romeo dan juliet. juga menjadi simbol cinta yang tulus kepada-Nya. Lalu seorang gembala yang mabuk kepayang kepada Allah sehingga dia dicap gila oleh Nabi Musa:) ah... ini lain kasus yha?:) Focus in discuss, hakikat dzikir bukan gila, bukan juga orang jadi gila karena dzikir. Menurut saya, apa yang menimpa adik kelas mas Aman, dia sedang kemasukan iblis atau ghurur, tipu daya iblis yang ampuh untuk mengacaukan seseorang. Ada teman suami saya murid Anand Krishna yang mengaku merasa lebih dekat dengan Tuhan setelah mengamalkan ajarannya (ajaran Anand). Dia kalau berwudhu bisa sampai menangis, katanya. Tetapi, menurut seorang sufi yang sudah kasyaf, itu adalah tangisan yang menipu (seperit pernah dikatakan Imam al- Ghazali) - artinya tangisan itu tidak keluar dari ruhnya yang merindukan Allah, tetapi dari nafs-nya, yang menyamar.. wallahu a'lam. Tetapi menurut suami saya sufi itu benar, sebab jika kita mencampuradukkan agama (Islam dengan ajaran Anand Krisnah), hasinya adalah sesuatu yang tidak selaras dengan jalur Islam. Bisa jadi yang membisikkan adalah jin yang musyrik (seperti kasus Lia Aminudin). Memang dalam sufi ada banyak bahayanya. Yang kita hadapi bukan lagi konsep abstrak tetapi kenyataan. Dalam Qur'an dikatakan bahwa sesunggunya setan itu musuhmu yg nyata. Kata seorang sufi, jika kita sudah kasyaf, maka benar-benar menghadapi setan secara nyata, hadir, face-to-face dan tipu dayanya lebih mengerikan karena orang yg naik maqamnya itu dia akan mulai merambah alam di atas alam jasmani (ruhani) - di dunia lain ini yg dihadapi bukan lagi sekedar yuwas wisufi sudurinas, tetapi langsung tipu daya yg makin bahaya. Syaikh Abdul Qadir Jailani juga pernah dicoba oleh Iblis, yang mengambil bentuk cahaya dan mengaku Tuhan. Tetapi selama syariat kokoh, biasanya Allah-lah yg akan melindungi kita. Tapi kalau seseorang jadi kepanasan karena terlalu banyak dizkir, saya kira Rosulullah dulu engga:) beliau malah kedingingan ketika wahyu itu disampaikan padanya. Sedang Nabi Musa sendiri malah diperlihatkan loncatan api (gunung yang terbelah) ketika beliau ingin melihat Allah. Jadi nggak slalu bisa disebut panas itu kaerna dekat dengan Allah, atopun sebaliknya dingin itu karena lagi dekat degnan Allah :) Oh ya tentang Al-Hallaj , beliau itu pembela iblis. Sebenarnay dalam bersufi (menurut teori diceritakan suami saya lho) yang paling penting untuk dipahami dulu adalah perkokoh syari'at. Kadang orang tergesa-gesa menyelami hakikat padahal cuma sekedar membaca buku, merenungkannya, atau merenungkan kejiwaannya, atau merenungkan pikirannya sendiri. Dzikir belum lagi dawam dan istiqamah, tahajud belum setiap malam, tetapi sudah buru-buru bicara soal asma, soal wahdatul wujud, dan seterusnya. Benar bahwa hal-hal seperti itu bisa menjadi kajian filosofis yang menarik, dan itu tidak mengapa, tetapi jika tidak hati-hati dan rendah hati, pengetahuan itu bisa membangkitkan api dalam dirinya, atau membangkitkan kesadaran nar dalam dirinya. Padahal, dalam tradisi sufi, tujuan sebenarnya adalah mengubah kesadaran nar itu menjadi kesadaran nur - dari api (neraka/nar) menjadi cahaya/nur, sebab bukankah Allah berfirman bahwa Allah adalah cahaya (nur) langit dan bumi? Kita ingat bahwa bahan bakar neraka (nar) adalah manusia dan batu. Dalam konteks ini kita sesungguhnya telah menjadi bahan bakar nar, kecuali kita mau mengubahnya menjadi nur. Syariat adalah informatif, tarekat adalah transformatif dan hakikat adalah afirmatif. selama kita belum menekuni syariat dan menjalani transformasi kesadaran melalui tarekat (dalam arti yg luas), bagaimana mungkin kita bisa mengafirmasikan hakikat? Begitulah yang selalu disalahfahami dan terlalu buru2 sehingga iblis mudah memasuki ruhaniyah seseorang. sufi memang pada kebanyakan sudah dicampuradukan dengan spiritualisme, padahal sufi itu Islam. Ini pulalah yang membuat sufi menjadi borok, terkesan mistik, sesat, dll.maaf jadi ikut2an panjang nih:) Wassalam, Fiyyah --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya aja yang jawab ya, minta izin. Mas Sutiyoso, Persoalan zikir kepada Allah itu bisa membuat seseorang gila memang tidak ada secara teori, tapi ada dalam kenyataan. Salah seorang adik kelas saya, setelah mengamalkan zikir selama seminggu secara rutin, tiba
[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
Syahdan Pak sutiyoso, ketika Nabi Isa sedang berjalan ada seorang pemuda yang meminta kepada Nabi Isa agar ia diberikan Allah cinta yang begitu besar kepada-Nya (boleh dibilang kaya dzikir lah!!!) Kemudian Nabi Isa berdoa dan do'a itu dikabulkan, ketika Nabi Isa ingin tahu kabar si pemuda itu.. orang2 di kampungnya mengatakan bahwa pemuda itu sudah menjadi gila dan kabur ke puncak gunung. Ketika di temui oleh Nabi Isa..kondisi si pemuda itu pemprihatinkan..dan kalau enggak salah akhir ceritanya si pemuda itu mati karena cinta yang berlebih.. Ini cerita sufi yang saya baca,mengajarkan kita untuk bersikap adil, tengah2 dan tidak berlebih-lebihan karena apapun yang melampau batas itu tidak baik:) Chae --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO [EMAIL PROTECTED] wrote: He-man,he-man...eman-eman Dzikir itu mengingat Allah, apa betul nih mengingat Allah membuat orang yang mengingat Allah jadi gila?.ini joke atau serious? atau hanya mau cari sensasi...? atau berpolitik? salam He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote: Baca An Naas aja cukup , source nya buku pak Miftah itu kebanyakan dari Adzkar Imam Nawawi mending langsung aja ke sumbernya lebih komplit , terjemahannya ada banyak koq di toko kitab.Cuma ada beberapa dzikir atau wirid disana yang emang kudu hati-hati ngamalinnya nggak bisa sembarangan. Entahlah dulu gw kira dzikir itu cuma ibadah biasa aja , jadi enteng aja ngamalin dzikir dari kitab , ternyata rada bahaya juga. Baca ayat suci kayak ayat kursi banyak-banyak ternyata efeknya cukup bahaya juga bukannya ngusir jin malah ngumpulin jin. Makanya di lingkungan NU ada adabnya sebelum ngamalin dzikir atau wirid banyak-banyak , misal tawassul dulu baca sholawat , istighfar dll.Dzikir itu amalan berat termasuk kelas tinggi, kalo baca dikit sih nggak bakalan kerasa coba baca banyak.Makanya gak usah heran misal liat orang ngelayang ketika berzikir , jadi beneran terangkat dari duduknya dan sebaliknya ada juga orang jadi gila gara-gara kebanyakan dzikir atau nge wirid. - Original Message - From: Abdi M.U [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; wanita-muslimah@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; media-dakwah@yahoogroups.com Sent: Friday, September 16, 2005 1:59 PM Subject: [wanita-muslimah] Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu Ass.wr.wb., Berhubung ada beberapa peserta milis yang minta dikirim ulang file 'bacaan dzikir sesudah sholat fardhu' dan ada yang minta huruf nya dibesarkan ukurannya, maka maaf ana kirim ulang. Ini diringkas teman ana dengan sumber dari buku doa dzikir oleh Dr.Miftah Faridl dan dikombinasi dengan sumber dari buku sholat Achmad Sunarto. Semoga bermanfaat bagi yang ingin menghafal dzikir tersebut, atau yg ingin membacanya dalam ukuran saku (bila di print) Wassalam, abdi Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita- muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment SPONSORED LINKS Women Different religions beliefs Islam Muslimah - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group wanita-muslimah on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - - Yahoo! for Good Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is