[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu

2005-09-19 Terurut Topik shafiyyah77
Alaikumsalam Wr. Wb.,
Saya mau tanya mas Sutiyoso, dibawah aja ya:)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Ass wr wb
 Salam sejahtera,
 
 Supaya diskusi masalah zikir / mengingat Allah tidak
 melebar terlalu jauh yang membuat teman-teman makin
 tambah engga ngeh / bingung sebaiknya saya perlu
 sampaikan juga hasil riset ilmiah dari Pak Vilyamur
 Ramachandran Ahli Otak yang mengatakan adanya GOD
 SPOT dalam otak manusia ketika melaporkan kasus
 melihat tuhan yang ketika itu dialami oleh Dr.
 Michael Persinger ( neoro - psikolog dari Canda -
 seorang sekuler ), otak beliau dipasangi kabel-kabel
 magnetik perekam aktifitas LOBUS TERMPORAL-NYA, nah
 dengan merangsang LOBUS TEMPORAL dari otak beliau maka
 beliau dapat melihat TUHAN, melihatnya bukan secara
 obyektif dengan inderanya tapi adanya  PERASAAN
 MISTIS  yang dialaminya. 

Kalau yang saya baca sainstis neurotheology yang mengkaji aspek 
hayat saraf dan agama yaitu lietral kerohanianan otak, menyimpulkan 
bahwa ada titik yang dipanggil God Spot (Titik Ilahi) yaitu pusat 
kerohanian di dalam Lobus Temporal. Sehingga menurut Dr Ebrahim 
Kazim, pakar saraf dari Trinidad, setiap orang akan mampu merasakan 
kehadiran Tuhan. Titik Ilahi ini akan menjadi penting apabila 
seseorang kuat dalam beragama. Namun agama yang bagaimana?:) Menurut 
Dr Kazim, Al-Quran menjelaskan perihal kepintaran akal agar 
ia senantiasa terbuka dan tidaklah pekak, tuli dan buta (Summun 
Bukmunn 'Ummyunn - Al-Baqarah: 18) :) So, adanya riset dari Pak 
Vilyamur Ramachandran yang melaporkan kasus melihat Tuhan yang 
dialami Dr. Michael Persinger,:) saya pengen tahu 
lanjutannya, melihat Tuhan dengan perasaan mistis ?:) Maksud 
saya, perasaan mistis yang dimaksud dan dirasakan itu gimana?:)
Wassalam,
Fiyyah
 
 Aktifitas lobus temporal itu juga meningkat dan
 terangsang karena seseorang melakukan ibadah, termasuk
 pada saat seorang islam melakukan ibadah zikir /
 mengingat Allah ( dengan cara yang benar ) akan lebih
 baik kalau saat menyebut Asma Allah diucapkan.
 
 Nah teman-teman yang terhormat, seyogyanya kita
 memakai kata-kata yang indah untuk menamai hal-hal
 yang sifatnya GHAIB ( diluar logika ) , sebut aja
 perasaan mistis ( PM )untuk zikir, jadi seseorang
 muslim / muslimah atau majelis muslim / muslimah bisa
 atau akan bisa merasakan PERASAAN MISTIS , ...bukan
 menjadi gila atau bukan perasaan gila karena zikir /
 mengingat Allah.
 Enggak usah takut zikir / menginbat Allah karena dalam
 majelis zikir para Malaikat ( atas kehendak Allah )
 juga mendengarkan majelis zikir dan memberikan syafaat
 kepada majelis zikir atas ijin Allah.
 Jadi indah kan Zikir / mengingat Allah di jaga oleh
 Malaikat?!
 
 Untuk saudaraku yang mengatakan saat zikir maka jin
 akan datang dalam majelis zikir mohon dipikirkan lagi
 pendapatnya, karena antara jin dan malaikat belum
 tentu bisa bergabung dalam majelis zikir.  
 
 Untuk saudaraku - saudariku,
 Selamat berzikir dan mengingat Allah sepanjang hari
 saat anda melakukan aktifitas anda sehari-hari ( zikir
 diaplikasikan juga dalam kehidupan sosial /
 sehari-hari ). 
 Semoga SPIRITUAL EMOTIONAL MORAL INTELEGNET - QUOTIEN
 - NYA makin meningkat dan makin dicintai oleh Allah. 
 
 Untuk Mbak Chae, 
 ijinkan saya berbagi definisi SQ ( Spiritual Quotient
 ). SQ adalah kecerdasan yang berkaitan dengan hal -
 hal yang transenden.
 Kalau bangsa Amerka, Jepang, Indonesia pada menggali
 potensi SQ apakah berkaitan dengan agama atau tidak,
 monggo silahkan ditafsrikan sendiri.
 
 Untuk Pak DWS,
 Apakah bangsa Amerka itu sudah mempelajari islam atau
 belum, silahkan bertanya kepada bangsa Amerika apakah
 mereka menggali potensi SQ, EQ, MQ, IQ atau tidak.
 Note: GOD SPOT adalah piranti pemberian Allah yang
 sudah built up ( seperti CPU  dalam komputer ) dengan
 manusia sejak lahir ( dalam otaknya )  tidak memandang
 pria dan wanita dan juga tidak memandang bangsa, semua
 dapat GOD SPOT . 
 Dengan GOD SPOT tersebut manusia bisa menemukan Allah
 dengan Akalnya dimana saja dan kapan saja. InsyaAllah.
  Contoh : Pak Albert Einstein. 
 
 Semoga Allah selalu mengabulkan doa-doa kita yang baik
 dan melindungi kita dari gangguan mahluk halus yang
 selalu mengganggu kita. Amin
 
 bersambung..
 
 
 salam.
 
 
 
 --- Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Penjelasan yang indah, subhanalLah   Memperjelas
  apa yang selama ini
  saya raba raba saja.
  Keep the good work, bro n sis 
  
  
  salam,
  Ari Condro
  
  - Original Message -
  From: Aman FatHa
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  
  
  Saya aja yang jawab ya, minta izin.
  
  Mas Sutiyoso,
  
  Persoalan zikir kepada Allah itu bisa membuat
  seseorang gila memang tidak
  ada secara teori, tapi ada dalam kenyataan.
  
  Salah seorang adik kelas saya, setelah mengamalkan
  zikir selama seminggu
  secara rutin, tiba-tiba dia menjadi kacau. Otaknya
  melayang-layang seperti
  orang yang tidak menginjak bumi lagi. Susah bagi
  saya 

[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu

2005-09-19 Terurut Topik Chae
Pak Sutiyoso,

Perasaan mistis ini juga bisa timbul kalau kita lagi uji keberanian di
acara dunia lain h hi ceremmm;)

Dengan kondisi meditasi biasanya seseorang akan mempunyai perasaan
yang lebih peka, jika meditasi di mesjid pasti beda dengan medistasi
di kuburan.

Perlu di re-confirm nih, yang saya maksud bisa menimbulkan ketidak
seimbangan atau kasanya gila adalah ketika dzikir secara berlebihan.
Saya sepakat dengan Pak Sutiyoso atau Mba Shafiyyah bahwa kita harus
memperbanyak dzikir tapi bukan berlebih-lebihan karena sesuatu yang
melampaui batas itu namanya kedzaliman.

Kenapa kok bisa Gila seandainya dzikir berlebihan? karena menyalahi
design dari manusia itu sendiri. Kata Nabi kalau tidak salah manusia
itu terdiri dari 3 komponen waktu..1/3 untuk Allah, 1/3 untuk dunia,
1/3 untuk egonya sendiri.

Jika ada penyimpangan dari ketiga komponen waktu tersebut, akan
menyebabkan manusia tsb tidak sehat baik jasmani maupun rohaninya.

Gila yang saya maksud adalah 2 sifat, pertama lupa yang kedua
terisolasi (terkurung). Orang yang berlebihan dalam berdzikir bisa
mengakibatkan dia lupa akan sisi kemanusiawianya. Padahal untuk
menjadi manusia yang sehat dan sempurna sudah seharusnya dia membumi
tidak menghilangkan sisi kemanusiawinya.

Yang kedua adalah sifay terisolasi (tertutup) dimana seseorang yang
berlebiihan dengan dzikir maka akan hidup dalam dunianya sendiri, dia
tidak bisa berinteraksi dengan orang lain dan orang lain pun tidak
bisa masuk dalam dunianya.

Pak Sutiyoso, anda ini bagaimana sih...katanya mau berbagi SQ tp
disuruh menafsirkan sendiri.piye toh Pak?

Chae

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Nah teman-teman yang terhormat, seyogyanya kita
 memakai kata-kata yang indah untuk menamai hal-hal
 yang sifatnya GHAIB ( diluar logika ) , sebut aja
 perasaan mistis ( PM )untuk zikir, jadi seseorang
 muslim / muslimah atau majelis muslim / muslimah bisa
 atau akan bisa merasakan PERASAAN MISTIS , .
 

 Untuk Mbak Chae, 
 ijinkan saya berbagi definisi SQ ( Spiritual Quotient
 ). SQ adalah kecerdasan yang berkaitan dengan hal -
 hal yang transenden.
 Kalau bangsa Amerka, Jepang, Indonesia pada menggali
 potensi SQ apakah berkaitan dengan agama atau tidak,
 monggo silahkan ditafsrikan sendiri.
 






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu

2005-09-19 Terurut Topik Lina Dahlan
Setuju masarcon. Penjelasan indah.
Saya juga pernah diajakin dzikir. Kebetulan tempatnya itu di suatu 
rumah dan ruangannya ada dibawah rumah tersebut. Remang-remang. Rada 
lembab. Instruktur/ustadznyanya bersorban dan pake jubah ijo. 
Wajahnya juga gak kincrong...:-)

Wanita ada dibarisan belakang. Waktu dimulai kita disuruh memejamkan 
mata dan sambil mengacungkan jari telunjuk keatas trus dzikir. Saya 
tidak memejamkan mata, saya ngintip kedepan kayak gimana sih 
mengacungkan jari telunjuk itu. Sampe berakhir acara itu dzikir, 
saya cuma jadi penonton karena saya bingung melihat orang didepan 
itu sampai doyong kiri dan doyong kanan bahkan ada yang mental-
mental (untung aja kepalanya gak ngejeledak kebelakang).

Ketika acara selesai ada makanan kecil sambil minum-minum dibuka 
sesi tanya jawab. Kayaknya sang ustadz tau kalo ada pendatang baru. 
Saya bertanya kenapa ada yang sampe mental-mental kayak orang 
kerasukan gitu, apa artinya? (he..he..ketauan saya gak ikut dzikir). 
Kata sang ustadz begitu lah kalau orang sudah khusyuk! Kan orang 
beriman itu kalau mendengar nama Allah saja sudah bergetar hatinya, 
apalagi kalau dia dzikir???...Waduh! Meski saya gak terlalu faham 
soal dzikir, sufisme tapi saya merasa dzikir tsb rada aneh.
Gak lagi dateng deh.

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 Penjelasan yang indah, subhanalLah   Memperjelas apa yang 
selama ini
 saya raba raba saja.
 Keep the good work, bro n sis 
 
 
 salam,
 Ari Condro
 
 - Original Message -
 From: Aman FatHa
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 
 
 Saya aja yang jawab ya, minta izin.
 
 Mas Sutiyoso,
 
 Persoalan zikir kepada Allah itu bisa membuat seseorang gila 
memang tidak
 ada secara teori, tapi ada dalam kenyataan.
 
 Salah seorang adik kelas saya, setelah mengamalkan zikir selama 
seminggu
 secara rutin, tiba-tiba dia menjadi kacau. Otaknya melayang-layang 
seperti
 orang yang tidak menginjak bumi lagi. Susah bagi saya menjelaskan
 kondisinya, karena disebut gila juga tidak tepat. Itu bukan gila. 
Namun
 kesadaran duniawinya atau kesadaran kemanusiaannya lenyap. Saya 
menduga saja
 awalnya, ini disebabkan mentalnya tidak siap dan belum kuat. 
Secara teori
 saya membayangkan bahwa orang yang rutin melakukan zikir dengan 
segala
 keikhlasan dan penghayatannya akan membawa seseorang ke kondisi 
yang tenang
 secara batin. Namun tidak terbatas itu saja, dalam rumusan sufi 
ada yang
 disebut dengan terbuka hijab. Dinding penghalang yang bersifat 
duniawi
 atau manusiawi itu terbuka dan kepadanya diperlihatkan kebesaran 
Tuhan yang
 sangat besar dan luas.
 
 Pada kasus adik kelas saya itu, saya menduga hijab itu dibukakan 
untuknya.
 Ketika itu dia tidak akan merasakan lagi nikmatnya makanan ketika 
makan. Dia
 tidak lagi melihat apa yang ada di depannya seperti yang biasa 
kita lihat.
 Pandangannya sudah menembus rahasia di balik sesuatu dan itu bukan
 kehendaknya sendiri. Ketika kesiapan mental masih lemah, pada saat 
itulah
 kondisi seperti gila itu muncul. Dia masih belum bisa memahami 
lebih jauh
 apa yang sedang terpampang di depannya. Dia masih belum bisa 
menafsirkan
 rahasia yang terbuka untuknya itu. Dalam setiap detik hembusan 
nafas dan
 setiap pandangannya, yang ia lihat hanya Allah semata. Dari 
mulutnya pun
 akan keluar secara refleks dan terus menerus, Allah.. Allah.. 
Allah..
 
 Akhirnya kawan-kawan saya membawanya ke rumah Habib Abdullah al-
Habsyi,
 ustazd di Pondok kami. Beliau menyarankan kepadanya untuk berhenti 
berzikir.
 Bagi orang yang konseptual mainded, ini adalah saran yang lucu dan 
aneh.
 Bukankah setiap muslim dianjurkan untuk berzikir? Namun itulah 
kenyataannya.
 Bayangkan saja, menyampaikan saran ini saja sangat susah. Dia hanya
 mendengarkan Allah. Dia seperti tidak sadar kalau secara nyata 
sebenarnya
 dia sedang mendengarkan saran Ustadz kami itu. Karena saran itu 
agak aneh
 sehingga susah untuk dilaksanakan, akhirnya diminta kepadanya untuk
 memperbanyak shalawat. Pesannya, shalawat harus lebih banyak dari 
zikir yang
 ia ucapkan.
 
 Pesan memperbanyak shalawat ini juga yang sering disampaikan oleh
 ustazd-ustadz kami. Kalau saya ingin menafsirkan rahasia pesan itu,
 sebenarnya adalah ingatlah pada Nabi yang Manusia itu dan Dia 
sebagai
 manusia adalah orang yang paling dekat kepada Allah; Imamul 
Muttaqin.
 Tujuannya, mendudukkan kembali posisi sebagai manusia sebagaimana 
Nabi
 adalah manusia. Atau dengan kata lain, menumbuhkan kesadaran 
manusiawi
 secara sempurna ketika (sebelum) menggapai Dzat yang abstrak yang 
tidak bisa
 ditembus karena ketidak-sempurnaan manusia itu sendiri. Istilah 
sufi, wal
 'ajzu 'anil idraki idraakun. Itulah fungsi utama shalawat dalam 
pemahaman
 saya. Alhamdulillah, anak itu perlahan-lahan bisa menginjakkan 
kembali
 kakinya di bumi, tidak seperti al-Hallaj -:)
 
 Itulah maksudnya perkataan ulama, zikir itu panas dan harus 
diimbangi dengan
 shalawat untuk mendinginkannya.
 Tentu saja, ini 

Re: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu

2005-09-19 Terurut Topik Ari Condro
nah, kalau sudah masalah praktek, ini masalah kecocokan.
dan terkait dengan pengalaman dan budaya yang diajarkan ketika kita kecil.

saya yang juga gak biasa dzikir sambil menggeleng gelengkan kepala
dan melafalkan dengan keras dan cepat, juga sulit menikmatinya, kok.

buat yang awam awam gini, ikut yang kayak aa gym aja dech he he he ...

salam,
Ari Condro

- Original Message - 
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Wanita ada dibarisan belakang. Waktu dimulai kita disuruh memejamkan 
mata dan sambil mengacungkan jari telunjuk keatas trus dzikir. Saya 
tidak memejamkan mata, saya ngintip kedepan kayak gimana sih 
mengacungkan jari telunjuk itu. Sampe berakhir acara itu dzikir, 
saya cuma jadi penonton karena saya bingung melihat orang didepan 
itu sampai doyong kiri dan doyong kanan bahkan ada yang mental-
mental (untung aja kepalanya gak ngejeledak kebelakang).

Ketika acara selesai ada makanan kecil sambil minum-minum dibuka 
sesi tanya jawab. Kayaknya sang ustadz tau kalo ada pendatang baru. 
Saya bertanya kenapa ada yang sampe mental-mental kayak orang 
kerasukan gitu, apa artinya? (he..he..ketauan saya gak ikut dzikir). 
Kata sang ustadz begitu lah kalau orang sudah khusyuk! Kan orang 
beriman itu kalau mendengar nama Allah saja sudah bergetar hatinya, 
apalagi kalau dia dzikir???...Waduh! Meski saya gak terlalu faham 
soal dzikir, sufisme tapi saya merasa dzikir tsb rada aneh.
Gak lagi dateng deh.

wassalam,





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu

2005-09-18 Terurut Topik Aman FatHa
Saya tidak tahu dari mana kesimpulan Mbak yang memastikan bahwa orang yang 
tidak menyalahkan iblis berarti suudzhan kepada Allah. Wallahu khalaqakum wa 
maa ta'maluun. Waqad ahsantul adaba maa'ahu hatta la azhunna fi makhluqihi 
haadza syaian illa husnaz zhanni bihi fanaquulu annahu laisa bimajnuunin 
kajunuunil basyar. Innama huwa ni'matun kubra la tasta'iddu bashiratuhu 
litalaqqiha.

Persoalan itu mungkin karena Mbak sudah menilai yang terjadi padanya adalah 
sesuatu yang negatif (negatif dalam makna kejahatan atau buruk dalam sudut 
pandang agama) sehingga dikatakan itu ghurur setan. Dan sudah merasa 
husnuzhan kepada Tuhan dengan menegaskan bahwa apa yang ada padanya adalah 
dari setan. Saya tidak menilainya dalam lingkup seperti itu selain hanya 
sesuatu yang tidak normal. Tidak normal bukan berarti selalu buruk. Salah 
seorang guru saya yang mendapatkan uang di bawah sejadahnya adalah tidak 
normal dalam ukuran kita. Ceritanya, dia mempunyai sejumblah uang (jutaan 
deh) lalu tiba-tiba datang orang yang meminta bantuan kepada beliau karena 
sesuatu yang sangat mendesak (kalau tidak salah ketika itu, istri atau anak 
orang itu harus operasi). Tanpa ragu beliau berikan semua uang itu. 
Selanjutnya beliau mendapatkan uang dalam jumblah yang sama di bawah 
sejadahnya sehabis shalat. Ini aneh.. ini tidak normal, tp bukan sesuatu 
yang negatif. Mas Sutioyoso mengatakannya, anugrah. Persoalan kita, sampai 
di mana kesiapan kita menerima kenyataan seperti itu? Kenyataan-kenyataan 
seperti itu tidak bisa kita pastikan apakah ghurur setan atau bukan. Sikap 
kita terhadap itu yang semestinya berdasarkan husnuzhan. Kan menjadi aneh 
kalau saya yang menyaksikan kondisi adik kelas saya, lalu Mbak memastikan 
itu ghurur setan. Mbak mengatakan, perkokoh syariah. Saya mengatakan, 
tumbuhkan kesadaran manusiawi. Renungkan kesamaan maksud dan kedalaman makna 
yang ingin saya sampaikan sebenarnya.

Satu hal lagi, saya sudah sampaikan paham ittihad sufi dengan bahasa yang 
sederhana dan sangat mudah dicerna. Itu yang saya sebutkan tentang 
Musyahadah al-Wahdah fi al-Kastrah dan Musyahadah al-Kastrah fil Wahdah. 
Masih ada tiga tahapan dibawahnya. Saya langsung ke poin itu untuk 
memberikan gambaran kesalahpahaman yang selama ini terjadi dalam memahami 
Wahdatul Wujud. Dulu di milist ini juga saya sering memberikan gambaran, 
Indonesia bersatu itu bukan berarti Pulau Kalimantan ya Pulau Jawa, Pulau 
Jawa ya Pulau Kalimantan. Saya pikir itu saja sudah cukup untuk memberikan 
gambaran sederhana. Salah satu konsep amaliyahnya juga sudah saya jelaskan 
sedikit dalam cerita tentang al-Hallaj pada prasa kedua sebagai pro 
orang-orang tertindas. Bukan riwayat pertama tentang al-Hallaj yang penuh 
dengan tudingan dan tuduhan.

Secara konsep global memang gampang bagi kita untuk mengatakan bahwa yang 
buruk dan jahat itu adalah ghurur setan sedang yang baik adalah nur 
ilahiyah. Namun saya pikir, ketika pembicaraan sudah menyangkut person 
seseorang, seyogyanya kita bisa menjaga jarak dengan memeriksa lebih lanjut. 
Bukankah itu termasuk bagian memperkokoh syariah? (saya pinjam istilah Mbak 
deh -:)) Dalam lingkup seperti apa kalimat sakti al-Hallaj itu? Benarkah ia 
mengatakannya dalam makna dan maksud yang sebenarnya? Atau itu tudingan 
padanya sehingga aktivitasnya bisa diredam dengan menghukumnya dengan dalih 
tudingan itu? Begitu juga Abu Yazid al-Busthami, Sang Quthbul Ahwal. Kalau 
tidak salah Imam Ghazali dalam Ihya Ulumiddin pernah menjelaskan tentang 
perkataan ini. Dalam bahasa Arab, disebut 'ala sabilil hikayah. Gambarannya 
yang mudah dicerna, sama seperti kita yang sedang membaca ayat, laa ilaaha 
illa ana fa'budni (Artinya, tidak ada tuhan selain Aku maka sembahlah Aku, 
duh lupa ayat dan surah apa ya, al-Ra'ad 47 apa ya, check lagi deh). Saat 
membaca ayat itu, bukan berarti kita mengatakan perkataan itu sebagai 
perkataan kita. Barangkali Abu Yazid ketika mengucapkannya, tidak berada 
dalam keadaan seperti kita mengaji (membaca) al-Qur`an lalu sejak awal sudah 
diketahui memang sedang tadarus, sehingga dikira dia sedang mengucapkan 
perkataannya sendiri. (penjelasan selengkapnya lihat Ihya Ulumuddin, saya 
lupa halaman berapa dan juz berapa, tapi ada di sana).

Segitu aja dulu,
Wassalam

Aman


- Original Message - 
From: shafiyyah77 [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Sunday, September 18, 2005 4:40 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu


 Assalamualaikum,
 saya respon perpargraf aja mas ya...:)

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 Saya tidak ingin membicarakan lebih jauh tentang syariat, hakikat,
 thariqat
 dan makrifat ini. Namun ada dua tanggapan yang perlu saya utarakan:

 Pertama, beberapa kasus keanehan yang dialami orang-orang seperti
 kasus adik
 kelas saya itu, kesimpulan yang kita berikan selalu bersifat
 spekulatif.
 Karena itu, dasar utama ketika saya mencoba melihat fenomena dia
 adalah

[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu

2005-09-18 Terurut Topik shafiyyah77
 
 haadza syaian illa husnaz zhanni bihi fanaquulu annahu laisa 
bimajnuunin 
 kajunuunil basyar. Innama huwa ni'matun kubra la tasta'iddu 
bashiratuhu 
 litalaqqiha.
 
 Persoalan itu mungkin karena Mbak sudah menilai yang terjadi 
padanya adalah 
 sesuatu yang negatif (negatif dalam makna kejahatan atau buruk 
dalam sudut 
 pandang agama) sehingga dikatakan itu ghurur setan. Dan sudah 
merasa 
 husnuzhan kepada Tuhan dengan menegaskan bahwa apa yang ada 
padanya adalah 
 dari setan. Saya tidak menilainya dalam lingkup seperti itu selain 
hanya 
 sesuatu yang tidak normal. Tidak normal bukan berarti selalu 
buruk. Salah 
 seorang guru saya yang mendapatkan uang di bawah sejadahnya adalah 
tidak 
 normal dalam ukuran kita. Ceritanya, dia mempunyai sejumblah uang 
(jutaan 
 deh) lalu tiba-tiba datang orang yang meminta bantuan kepada 
beliau karena 
 sesuatu yang sangat mendesak (kalau tidak salah ketika itu, istri 
atau anak 
 orang itu harus operasi). Tanpa ragu beliau berikan semua uang 
itu. 
 Selanjutnya beliau mendapatkan uang dalam jumblah yang sama di 
bawah 
 sejadahnya sehabis shalat. Ini aneh.. ini tidak normal, tp bukan 
sesuatu 
 yang negatif. Mas Sutioyoso mengatakannya, anugrah. Persoalan 
kita, sampai 
 di mana kesiapan kita menerima kenyataan seperti itu? Kenyataan-
kenyataan 
 seperti itu tidak bisa kita pastikan apakah ghurur setan atau 
bukan. Sikap 
 kita terhadap itu yang semestinya berdasarkan husnuzhan. Kan 
menjadi aneh 
 kalau saya yang menyaksikan kondisi adik kelas saya, lalu Mbak 
memastikan 
 itu ghurur setan. Mbak mengatakan, perkokoh syariah. Saya 
mengatakan, 
 tumbuhkan kesadaran manusiawi. Renungkan kesamaan maksud dan 
kedalaman makna 
 yang ingin saya sampaikan sebenarnya.
 
 Satu hal lagi, saya sudah sampaikan paham ittihad sufi dengan 
bahasa yang 
 sederhana dan sangat mudah dicerna. Itu yang saya sebutkan tentang 
 Musyahadah al-Wahdah fi al-Kastrah dan Musyahadah al-Kastrah fil 
Wahdah. 
 Masih ada tiga tahapan dibawahnya. Saya langsung ke poin itu untuk 
 memberikan gambaran kesalahpahaman yang selama ini terjadi dalam 
memahami 
 Wahdatul Wujud. Dulu di milist ini juga saya sering memberikan 
gambaran, 
 Indonesia bersatu itu bukan berarti Pulau Kalimantan ya Pulau 
Jawa, Pulau 
 Jawa ya Pulau Kalimantan. Saya pikir itu saja sudah cukup untuk 
memberikan 
 gambaran sederhana. Salah satu konsep amaliyahnya juga sudah saya 
jelaskan 
 sedikit dalam cerita tentang al-Hallaj pada prasa kedua sebagai 
pro 
 orang-orang tertindas. Bukan riwayat pertama tentang al-Hallaj 
yang penuh 
 dengan tudingan dan tuduhan.
 
 Secara konsep global memang gampang bagi kita untuk mengatakan 
bahwa yang 
 buruk dan jahat itu adalah ghurur setan sedang yang baik adalah 
nur 
 ilahiyah. Namun saya pikir, ketika pembicaraan sudah menyangkut 
person 
 seseorang, seyogyanya kita bisa menjaga jarak dengan memeriksa 
lebih lanjut. 
 Bukankah itu termasuk bagian memperkokoh syariah? (saya pinjam 
istilah Mbak 
 deh -:)) Dalam lingkup seperti apa kalimat sakti al-Hallaj itu? 
Benarkah ia 
 mengatakannya dalam makna dan maksud yang sebenarnya? Atau itu 
tudingan 
 padanya sehingga aktivitasnya bisa diredam dengan menghukumnya 
dengan dalih 
 tudingan itu? Begitu juga Abu Yazid al-Busthami, Sang Quthbul 
Ahwal. Kalau 
 tidak salah Imam Ghazali dalam Ihya Ulumiddin pernah menjelaskan 
tentang 
 perkataan ini. Dalam bahasa Arab, disebut 'ala sabilil hikayah. 
Gambarannya 
 yang mudah dicerna, sama seperti kita yang sedang membaca ayat, 
laa ilaaha 
 illa ana fa'budni (Artinya, tidak ada tuhan selain Aku maka 
sembahlah Aku, 
 duh lupa ayat dan surah apa ya, al-Ra'ad 47 apa ya, check lagi 
deh). Saat 
 membaca ayat itu, bukan berarti kita mengatakan perkataan itu 
sebagai 
 perkataan kita. Barangkali Abu Yazid ketika mengucapkannya, tidak 
berada 
 dalam keadaan seperti kita mengaji (membaca) al-Qur`an lalu sejak 
awal sudah 
 diketahui memang sedang tadarus, sehingga dikira dia sedang 
mengucapkan 
 perkataannya sendiri. (penjelasan selengkapnya lihat Ihya 
Ulumuddin, saya 
 lupa halaman berapa dan juz berapa, tapi ada di sana).
 
 Segitu aja dulu,
 Wassalam
 
 Aman
 
 
 - Original Message - 
 From: shafiyyah77 [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, September 18, 2005 4:40 AM
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
 
 
  Assalamualaikum,
  saya respon perpargraf aja mas ya...:)
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
  Saya tidak ingin membicarakan lebih jauh tentang syariat, 
hakikat,
  thariqat
  dan makrifat ini. Namun ada dua tanggapan yang perlu saya 
utarakan:
 
  Pertama, beberapa kasus keanehan yang dialami orang-orang 
seperti
  kasus adik
  kelas saya itu, kesimpulan yang kita berikan selalu bersifat
  spekulatif.
  Karena itu, dasar utama ketika saya mencoba melihat fenomena dia
  adalah
  husnuzhan. Saya tidak tahu kapan Iblis itu datang atau seperti 
apa
  sehingga
  tidak mungkin bagi

Re: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu

2005-09-18 Terurut Topik Aman FatHa
Ayat yang ada dalam contoh saya, di surah Thaha ayat 14.
Terima kasih banyak Mbak atas rekomendasinya, semoga ada waktu untuk 
membacanya lagi.
Nama kitabnya Imam Ghazali itu, bidayatul hidayah.
Selain al-Adzkar Nawawi, ada satu lagi yang juga bagus, A'mal al-yaum wa 
Lailah, Imam Nasa'i.

Wassalam

Aman

- Original Message - 
From: shafiyyah77 [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Sunday, September 18, 2005 6:45 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu


 Assalamualaikum,
 makasih mas Aman:) saya dilarang suami saya membahs lebih detail
 tentang tasawuf nih:) dia membaca email2 saya dan menjewer saya
 sudah kelewatan bersurat, menulis iblis, mengklaim al-hallaj, al-
 bustami dll:) Saya kasih rekomendasi buku2 suami saya saja ya dan
 saya sendiri kadang2 sempat2in membacanya:) Kitab tasawuf yang
 paling baik, benar Ihya Ulumuddin-nya Imam al-Ghazali. Isi bukunya
 sesuai dengan judulnya, menghidupkan Ilmu Agama. Banyak manfaat
 dan barokah dari membaca karya beliau. Salah satu ciri tulisan Imam
 al-Ghazali adalah dia selalu berbicara dengan bertingkat-tingkat.
 Pertama-tama dalam membahas satu topik dia mulai dari yang paling
 umum, lalu mendalam dan makin mendalam:) Lainnya untuk mendapatkan
 hidayah, karya Imam Ghazali yang berjudul menjelang hidayah atau
 bidayatul (lupa judul arabnya... :) Kata Imam Ghazali, hidayah
 memang dari Allah, tetapi kita juga harus aktif mempersiapkan diri
 untuk menerima hidayah, atau sedikit berkorban agar Allah berkenan
 memberi kita hidayah:) Nikmat yang sungguh besar adalah mendapat
 hidayah Allah kan?:) Dalam buku itu diuraikan banyak amalan agar
 kapasitas ruhani kita siap menjemput hidayah, yang sesungguhnya
 senantiasa ditebar Allah di setiap tarikan nafas kita --- mulai dari
 amalan bangun tidur sampai mau tidur lagi, dan semuanya berdasarkan
 Qur'an dan hadits:)

 Untuk memahami lebih baik tentang hakikat syukur, karya salah
 seorang mursyid tarikat Sadziliyah, yang bernama Ibn Ronda (Surat2
 sang Sufi) :) Ibn Ronda dalam surat2nya mengajarkan bahwa selalu ada
 alasan untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun - Alhamdulillah
 ala kulli hal, demikian dzikirnya. Syukur adalah sesuatu yang mulia
 meski berat pada kondisi tertentu.

 Boleh juga baca kitab yang sangat terkenal, al-Hikam karangan Syaikh
 Attailah as-Askandari, yang juga dari tarikat syadiziliyah. Aa Gym
 mengajarkan kitab ini di pesantrennya:) dan dia mendapatkan berkah
 dari ketekunannya mendalami al-Hikam. Lalu karya2 Sulthanul awliya
 Gautsil Adham Syaikh Abdul Qadir al-Jailani qs. Untuk keutamaan amal
 dzikir, karya Imam Nawawi ra, yakni al-Azkar (fadilah zikir dan
 doa) , adalah karya yang sangat baik, karena berisi banyak doa dan
 dzikir yang masyhur dan mu'tabar:) Banyak amalan tarikat bersumber
 dari karya ini. Atau kitab fadilah amal karya Imam Kandahlawi -
 seperti fadilah dzikir, puasa, membaca qur'an, sedekah, haji, dan
 tabligh:) Ada yang sudah dijadikan satu buku, diterbitkan oleh
 Ramadani (kalau nggak salah, coba nanti dicek lagi) dan
 terjemahannya sangat bagus:)

 Sebenarnya ada banyak sekali kitab tasawuf lainnya seperti Kasyful
 Mahjub,ar-Risalah, al-Luma', Sirr al-Asror,  dll. Silahkan pilih
 sendiri. Tetapi sebaiknya, carilah kitab yang lebih mentiikberatkan
 pada amaliah dan perbaikan akhlak. Tasawuf Filosofis, semisal karya
 Ibn 'Arabi, Suhrawardi al-Maqtul, al-Hallaj, Mulla Sadra, Ayn
 Qudhat, dsb, boleh-boleh saja dibaca, tetapi harus dengan rendah
 hati dan hati-hati. Untuk kajian yang filosifis, kita butuh lebih
 dari sekedar pengetahuan, tetapi juga butuh pengetahuan filsafat,
 irfan, epistemologi, ontologi, logika, dsb. Dulu suami saya hobi
 dengan hal seperti ini, tetapi sekarang dia kurangi, karena alasan
 tertentu yang bersifat pribadi dan teramat panjang untuk dijelaskan:)

 Ada baiknya juga membaca kisah-kisah dan hikmah sufistik, seperti
 kisah2 lucu Nasrudin Hoja, cerita-cerita kehidupan Sufi, seperti
 Tazkiratul Awliya karya Attar, atau novel Manthiq at-Tayr
 (Musyawarah Burung), juga karya Attar (semua sudah diterjemahkan ke
 bhs Indonesia).. Karya2 sastra sufistik amat berguna untuk
 melembutkan hati. Jgn lupa musik dan puisi.. ;) musik yang baik bisa
 melembutkan hati... tarikat chistiyah dan Mawliyah, menggunakan
 musik dan sajak untuk membangkitkan rasa cinta dan kelembutan
 hati... banyak sufi yang bersyair juga kan? :) puji-pujian kepada
 Nabi Muhammad saw, seperti shalawat, barzanji, dalailul khairat,
 semuanya dibaca dengan berirama, untuk membangkitan rasa cinta kita
 kepada Rasul. Ingat nggak sajak Taufik Ismail yang dimusikalisasi
 oleh Bimbo, Rindu Rasul, menyentuh, bukan? untuk meneladani sunnah
 nabi, Riyadus Shalihin karya Imam Nawawi juga amat dianjurkan. Karya
 ini banyak diajarkan di pesantren-pesantren. kalau untuk iseng-
 iseng bisa baca2 kajian tasawuf dari penulis kontemporer, seperti
 psikologi sufistik, zikir dan peradaban, dan sebagainya. sekedar
 memperluas wawasan kan boleh2 aja

[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu

2005-09-18 Terurut Topik shafiyyah77
Assalamualaikum,
Terimakasih korekisnya mas Aman:)
Wassalam,
Fiyyah

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 Ayat yang ada dalam contoh saya, di surah Thaha ayat 14.
 Terima kasih banyak Mbak atas rekomendasinya, semoga ada waktu 
untuk 
 membacanya lagi.
 Nama kitabnya Imam Ghazali itu, bidayatul hidayah.
 Selain al-Adzkar Nawawi, ada satu lagi yang juga bagus, A'mal al-
yaum wa 
 Lailah, Imam Nasa'i.
 
 Wassalam
 
 Aman
 
 - Original Message - 
 From: shafiyyah77 [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, September 18, 2005 6:45 PM
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
 
 
  Assalamualaikum,
  makasih mas Aman:) saya dilarang suami saya membahs lebih detail
  tentang tasawuf nih:) dia membaca email2 saya dan menjewer saya
  sudah kelewatan bersurat, menulis iblis, mengklaim al-hallaj, al-
  bustami dll:) Saya kasih rekomendasi buku2 suami saya saja ya dan
  saya sendiri kadang2 sempat2in membacanya:) Kitab tasawuf yang
  paling baik, benar Ihya Ulumuddin-nya Imam al-Ghazali. Isi 
bukunya
  sesuai dengan judulnya, menghidupkan Ilmu Agama. Banyak manfaat
  dan barokah dari membaca karya beliau. Salah satu ciri tulisan 
Imam
  al-Ghazali adalah dia selalu berbicara dengan bertingkat-tingkat.
  Pertama-tama dalam membahas satu topik dia mulai dari yang paling
  umum, lalu mendalam dan makin mendalam:) Lainnya untuk 
mendapatkan
  hidayah, karya Imam Ghazali yang berjudul menjelang hidayah 
atau
  bidayatul (lupa judul arabnya... :) Kata Imam Ghazali, hidayah
  memang dari Allah, tetapi kita juga harus aktif mempersiapkan 
diri
  untuk menerima hidayah, atau sedikit berkorban agar Allah 
berkenan
  memberi kita hidayah:) Nikmat yang sungguh besar adalah mendapat
  hidayah Allah kan?:) Dalam buku itu diuraikan banyak amalan agar
  kapasitas ruhani kita siap menjemput hidayah, yang sesungguhnya
  senantiasa ditebar Allah di setiap tarikan nafas kita --- mulai 
dari
  amalan bangun tidur sampai mau tidur lagi, dan semuanya 
berdasarkan
  Qur'an dan hadits:)
 
  Untuk memahami lebih baik tentang hakikat syukur, karya salah
  seorang mursyid tarikat Sadziliyah, yang bernama Ibn Ronda 
(Surat2
  sang Sufi) :) Ibn Ronda dalam surat2nya mengajarkan bahwa selalu 
ada
  alasan untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun - 
Alhamdulillah
  ala kulli hal, demikian dzikirnya. Syukur adalah sesuatu yang 
mulia
  meski berat pada kondisi tertentu.
 
  Boleh juga baca kitab yang sangat terkenal, al-Hikam karangan 
Syaikh
  Attailah as-Askandari, yang juga dari tarikat syadiziliyah. Aa 
Gym
  mengajarkan kitab ini di pesantrennya:) dan dia mendapatkan 
berkah
  dari ketekunannya mendalami al-Hikam. Lalu karya2 Sulthanul 
awliya
  Gautsil Adham Syaikh Abdul Qadir al-Jailani qs. Untuk keutamaan 
amal
  dzikir, karya Imam Nawawi ra, yakni al-Azkar (fadilah zikir dan
  doa) , adalah karya yang sangat baik, karena berisi banyak doa 
dan
  dzikir yang masyhur dan mu'tabar:) Banyak amalan tarikat 
bersumber
  dari karya ini. Atau kitab fadilah amal karya Imam Kandahlawi -
  seperti fadilah dzikir, puasa, membaca qur'an, sedekah, haji, dan
  tabligh:) Ada yang sudah dijadikan satu buku, diterbitkan oleh
  Ramadani (kalau nggak salah, coba nanti dicek lagi) dan
  terjemahannya sangat bagus:)
 
  Sebenarnya ada banyak sekali kitab tasawuf lainnya seperti 
Kasyful
  Mahjub,ar-Risalah, al-Luma', Sirr al-Asror,  dll. Silahkan pilih
  sendiri. Tetapi sebaiknya, carilah kitab yang lebih 
mentiikberatkan
  pada amaliah dan perbaikan akhlak. Tasawuf Filosofis, semisal 
karya
  Ibn 'Arabi, Suhrawardi al-Maqtul, al-Hallaj, Mulla Sadra, Ayn
  Qudhat, dsb, boleh-boleh saja dibaca, tetapi harus dengan rendah
  hati dan hati-hati. Untuk kajian yang filosifis, kita butuh lebih
  dari sekedar pengetahuan, tetapi juga butuh pengetahuan filsafat,
  irfan, epistemologi, ontologi, logika, dsb. Dulu suami 
saya hobi
  dengan hal seperti ini, tetapi sekarang dia kurangi, karena 
alasan
  tertentu yang bersifat pribadi dan teramat panjang untuk 
dijelaskan:)
 
  Ada baiknya juga membaca kisah-kisah dan hikmah sufistik, seperti
  kisah2 lucu Nasrudin Hoja, cerita-cerita kehidupan Sufi, seperti
  Tazkiratul Awliya karya Attar, atau novel Manthiq at-Tayr
  (Musyawarah Burung), juga karya Attar (semua sudah diterjemahkan 
ke
  bhs Indonesia).. Karya2 sastra sufistik amat berguna untuk
  melembutkan hati. Jgn lupa musik dan puisi.. ;) musik yang baik 
bisa
  melembutkan hati... tarikat chistiyah dan Mawliyah, menggunakan
  musik dan sajak untuk membangkitkan rasa cinta dan kelembutan
  hati... banyak sufi yang bersyair juga kan? :) puji-pujian kepada
  Nabi Muhammad saw, seperti shalawat, barzanji, dalailul khairat,
  semuanya dibaca dengan berirama, untuk membangkitan rasa cinta 
kita
  kepada Rasul. Ingat nggak sajak Taufik Ismail yang dimusikalisasi
  oleh Bimbo, Rindu Rasul, menyentuh, bukan? untuk meneladani 
sunnah
  nabi, Riyadus Shalihin karya Imam

Re: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu

2005-09-18 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO

Ass wr wb.

Kalau boleh tahu itu metode zikir yang seperti apa ya
mbak?
Apakah itu pendapat pribadi atau pendapat siapa ya ?

salam


--- Chae [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Memang enak membaca tulisan Pak Aman Fatha jadi
 tambah ngeh;)
 
 Kalau saya berpendapat begini Pak Sutiyoso..
 
 Ketika Allah memberitahukan kepada malaikat bahwa
 Allah akan 
 menciptakan manusia dan menjadikanya sebagai
 kahlifah di muka bumi 
 maka para malaikat protes bagaimana mungkin manusia
 dengan potensi 
 merusak yang dimiliknya bisa menjadi khalifah di
 muka bumi..kenapa 
 enggak malaikat aja bukankah malaikat adalah makhluk
 yang senantiasa 
 bertasbih memuji Allah SWT.
 
 dan Allah mengatakan bahwa Allah lebih Maha
 mengetahui masalah tsb. 
 Ternyata manusia dengan potensi merusak ini bisa
 mencapai 
 kedudukan lebih tinggi daripada malaikat (jelas bisa
 jadi khalifah 
 sedangkan malaikat aja kagak bisa;) tapi disisi lain
 dengan potensi 
 meruskanya manusia pun bisa lebih rendah daripada
 binatang.
 
 Maka ketika kita melepas sisi manusiawi kita semisal
 dengan 
 berdzikir melampau batas maka terjadi kekacauan.. di
 satu sisi dia 
 bukan lagi manusia tapi disisi lain dia masih
 terperangkap dalam 
 keterbatasan manusia.timbulah ketidak seimbangan
 yang kalau dalam 
 bahsa gaul orang sunda mah rada miring saeutik
 (tidak seimbang) 
 alias sedeng.
 
 Chae
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO
 WIJANARKO WIJANARKO 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Ass wr wb,
   
  Terimakasih mas atas penjelasannya yang cukup
 cantik dan indah.
  Respect untuk anda yang berbicara memakai dasar
 dan landasan  yang 
 mutu dan masuk nurani.
   
  Pertanyaan saya kepada dimas He-man sangat
 sederhana,  Apa betul 
 nich mengingat Allah membuat orang yang mengingat
 Allah bisa jadi 
 gila
   
  Mas, tolong dilihat kronologis kenapa diskusi
 mengenia zikir / 
 mengingat Allah itu muncul , supaya mas bisa
 mendapatkan gambaran 
 yang lengkap:)  oke.
   
  Kalau kemarin saya menggunakan perumpamaan gambar
 piramida ( 
 keimanan, syariat, tarikat, hakekat , makrifat ) 
 dalam menempuh 
 makrifatulah karena saat itu saya berbicara dengan
 person yang sudah 
 dewasa dan cukup matang, tapi dalam menghadapi kasus
 yang anda 
 kemukakan tersebut saya harus menggunakan
 perumpamaan lift yang ada 
 disebuah rumah yang bertingkat ..dalam mencapai
 makrifatulah harus 
 melalui tahapan step by step yaitu tahap pertama
 adalah tahap 
 keimanan, tahap syariat, tahap tarekat, tahap
 hakekat baru tahap 
 makrifat.
   
  Kita bicara yang ringan-ringan aja yach supaya
 tidak melanggar 
 kode etik ...
  Ini hanya perumpamaan , mungkin bisa juga tidak
 tepat untuk 
 perumpamaan kasus yang anda lihat tapi bisa
 dijadikan untuk 
 perbandingan,  saya ingin bertanya kepada mas Aman 
 mungkin engga 
 anak yang baru usia 6 tahun yang harusnya belajar di
 sekolah Dasar  
 diberi ilmunya Mahasiswa?...pusing yang akan dialami
 anak tersebut.
  Bisa terjadi atau mungkin saja anak itu
 keimanannya, syariatnya , 
 tarekatnya belum kuat lalu dia tiba-tiba masuk dunia
 hakekat nah 
 jadinya kaya orang bingung, tapi saya mencoba untuk
 positif 
 thinking, saya anggap anak itu anak yang beruntung
 mendapatkan 
 karunia Allah ( Allah berhak memilih siapapun yang
 jadi kekasihnya ).
   
  Ini pendapat saya ya mas, versi saya,  kalau saya
 dihadapkan pada 
 pengalaman ruhani yang dialami adik kelas mas Aman
 sebenarnya kita 
 tidak perlu bingung, itu bukan gila atau ayan atau
 apa, itu suatu 
 kondisi dimana anak tersebut mendapat karunia dari
 Allah ( ujud 
 karunia ada beberapa jenis - kalau bahasanya mas
 Aman adalah 
 terbukanya hijab ) , bisa aja and InsyaAllah keadaan
 semacam itu 
 seperti keadaan yang dialami Nabi Muhammad saat
 mendapatkan wahyu ( 
 sehingga oleh istrinya lalu Nabi diselimuti  - orang
 Barat menilai 
 nabi itu ayan karena saat menerima wayu nabi gemetar
  )  tapi 
 tentunya dalam level yang sangat-sangat kecil sekali
 karena anak 
 tersebut adalah manusia biasa sedangkan Muhammad
 adalah rasul. 
   Keadaan seperti itu tidak bisa terjadi kepada
 sembarang orang 
 karena itu Hak Allah. Dan keadaan seperti itu hanya
 sementara aja, 
 sedangkan kalau gila itu kan permanen mas, betul
 engga? 
   
  Kalau menurut saya bisa saja kita ini yang
 melakukan kesalahan 
 interpretasi saat seseorang lagi kebuka hijabnya
 atau baru 
 mendapatkan salah satu dari karunia Allah karena
 kita hidup dalam 
 dunia materi rasionalitas jadi kita selalu heran
 dengan fenomena-
 fenomena seperti itu, padahal dalam hidup kita ini
 sering kita 
 melakukan hal-hal yang hampir sama seperti saat
 orang terbuka 
 hijabnya yaitu pada saat kita sedih kemudian
 menangis atau tertawa 
 sendiri , karena hal ini jadi konsumsi tiap hari
 jadi sudah tidak 
 aneh lagi.
   
  Jadi menurut versi saya kalau ada orang yang
 mengatakan mengingat 
 Allah bisa membuat gokil maka saya perlu dan ingin
 tahu cara 
 berfikir orang itu bagaimana. Tidak ada dalam
 sejarah orang yang 
 mengingat 

Re: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu

2005-09-17 Terurut Topik SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO
Mbak Ustadzah Chae,

Bener nich Mbak Chae udah yakin dengan cerita
tersebut?...boleh dibilang kaya dzikir...kaya apa ya
mbak...mohon dijelaskan lebih detail.apakah itu
betul-betul dzikir, mantra, primbon, kejawentolong
dijelaskan yach mbakkalau engga salah
ceritanya...itu juga belum jelas mbak, bisa aja
pemuda itu gila karena saat itu ada KRISMON bukan
karena dzikir:)

Anywayitu pendapat Mbak Chae yachyang belum
saya dengar dan saya lihat adalah pendapat Dimas
He-Manyang ini dulu dong

Mohon saya minta ijin tolong ditunjukkan dasar-dasar
Al Qur'an dan Hadist-nya kalau orang banyak mengingat
Allah itu bisa menjadi gila ( saya tahu di Al Qur'an
justru kita dianjurkan untuk banyak dzikir ), mungkin
saja dimas He-Man punya Al Qur'an versi-nya
sendiri...

Kalau orang yang banyak mengingat Allah disebut oleh
orang lain gila itu mungkin saja karena jaman sekarang
jaman apa hayo?...

Puncak hubungan transenden umat/seseorang  islam
adalah hubungan dia dengan Allah ( mengingat Allah /
dzikir, sholat etc ), 

Nabi pernah bersabda : .kalian tidak akan masuk
surga sebelum kalian beriman, kalian belum beriman
sebelum kalian saling mencintai, kamu ingin tahu apa
itu saling mencintai ?..yaitu mengucapakan salam

Disini kita bisa melihat bahwa surga, iman yang
abstrak dan bersivat transenden diaplikasikan dalam
kehidupan sosial yaitu dalam bentuk salam ( salam
adalah aplikasi dzikir / mengingat kepada Allah )

Kalau dikatakan kalau mengingat Allah bisa membuat
gila lalu gimana?...saya mengucap salam kepada mbak
Chae disebut gila, mbak chae mengucap salam kepada
saya juga disebut gila, kita shalat disebut gila, kita
berdoa saat mau makan, mandi, tidur juga disebut
gilajadi semua warga milis disini yang setiap
akhir menulis kalimat salam juga gila semua?lhah
kepiye iki?ENGGAK MUTU...kalau dalam bahasa
JAWA-NYA adalah Ngoyo woro.

Dimas He-man bolehlah bebas untuk berfikir tapi yang
mutu dong, kalau ingin ngetop ya jadi bintang film
atau sinetron...saya ada chanel dijakarta,,,saya bisa
bantu dimas untuk jadi bintang filmgimana?

salam.

Note:
Sekalian saya jawab yach pertanyaan Mbak Chae yang
kemarin, nah yang kaya-kaya gini ini yang membuat
Indonesia tidak maju. 

Di Eropa sana orang menggali potensi SQ ( Spiritual
Quotient ) supaya jadi cerdas secara spiritual (
karena terjadi krisis sosial/split personality,
rasionalitas tidak mampu lagi ) tapi di indonesia
orang mau DZIKIR/MENGINGAT ALLAH/MENGGALI SQ
PRIBADINYA diobok-obok, harusnya mbak Chae ngingetin
Dimas He-man kalau engga nanti dia selalu merasa benar
gitu lho..
Kita menganut faham apa mbak?...Qadariyah atau
Jabariyah? 

salam,
( Mohon saya jangan dianggap orang.. karena
mengucap salam )




--- Chae [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Syahdan Pak sutiyoso, ketika Nabi Isa sedang
 berjalan ada seorang 
 pemuda yang meminta kepada Nabi Isa agar ia
 diberikan Allah cinta 
 yang begitu besar kepada-Nya (boleh dibilang kaya
 dzikir lah!!!)
 
 Kemudian Nabi Isa berdoa dan do'a itu dikabulkan,
 ketika Nabi Isa 
 ingin tahu kabar si pemuda itu.. orang2 di
 kampungnya mengatakan 
 bahwa pemuda itu sudah menjadi gila dan kabur ke
 puncak gunung. 
 Ketika di temui oleh Nabi Isa..kondisi si pemuda itu
 
 pemprihatinkan..dan kalau enggak salah akhir
 ceritanya si pemuda itu 
 mati karena cinta yang berlebih..
 
 Ini cerita sufi yang saya baca,mengajarkan kita
 untuk bersikap adil, 
 tengah2 dan tidak berlebih-lebihan karena apapun
 yang melampau batas 
 itu tidak baik:)
 
 Chae 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO
 WIJANARKO WIJANARKO 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  He-man,he-man...eman-eman
   
  Dzikir itu mengingat Allah,  apa betul nih
 mengingat Allah membuat 
 orang yang mengingat Allah jadi gila?.ini joke
 atau serious? 
 atau hanya mau cari sensasi...?  atau berpolitik?
   
  salam
  
  
  He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  Baca An Naas aja cukup , source nya buku pak
 Miftah itu kebanyakan 
 dari
  Adzkar Imam Nawawi mending langsung aja ke
 sumbernya lebih 
 komplit ,
  terjemahannya ada banyak koq di toko kitab.Cuma
 ada beberapa 
 dzikir atau
  wirid disana yang emang kudu hati-hati ngamalinnya
 nggak bisa 
 sembarangan.
  
  Entahlah dulu gw kira dzikir itu cuma ibadah biasa
 aja , jadi 
 enteng aja
  ngamalin dzikir dari kitab , ternyata rada bahaya
 juga.
  Baca ayat suci kayak ayat kursi banyak-banyak
 ternyata efeknya 
 cukup bahaya
  juga bukannya ngusir jin malah ngumpulin jin.
  
  Makanya di lingkungan NU ada adabnya sebelum
 ngamalin dzikir atau 
 wirid
  banyak-banyak , misal tawassul dulu baca sholawat
 , istighfar 
 dll.Dzikir itu
  amalan berat termasuk kelas tinggi, kalo baca
 dikit sih nggak 
 bakalan kerasa
  coba baca banyak.Makanya gak usah heran misal liat
 orang ngelayang 
 ketika
  berzikir , jadi beneran terangkat dari duduknya
 dan sebaliknya ada 
 juga
  orang
  jadi gila gara-gara kebanyakan dzikir atau nge
 wirid.
  
  - Original Message -
  

[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu

2005-09-17 Terurut Topik shafiyyah77
Assalamualaikum:)
Waduh... panjang juga ya diskusi tentang dzikir dan gila:)
Jadi ingat Majnun (gila) dan Laila:) Keduanya, menurut persepsi kaum 
sufi adalah simbol cinta yg abadi laksana romeo dan juliet. juga 
menjadi simbol cinta yang tulus kepada-Nya. Lalu seorang gembala 
yang mabuk kepayang kepada Allah sehingga dia dicap gila oleh Nabi 
Musa:) ah... ini lain kasus yha?:)

Focus in discuss, hakikat dzikir bukan gila, bukan juga orang jadi 
gila karena dzikir. Menurut saya, apa yang menimpa adik kelas mas 
Aman, dia sedang kemasukan iblis atau ghurur, tipu daya iblis yang 
ampuh untuk mengacaukan seseorang. Ada teman suami saya murid Anand 
Krishna yang mengaku merasa lebih dekat dengan Tuhan setelah 
mengamalkan ajarannya (ajaran Anand). Dia kalau berwudhu bisa sampai 
menangis, katanya. Tetapi, menurut seorang sufi yang sudah kasyaf, 
itu adalah tangisan yang menipu (seperit pernah dikatakan Imam al-
Ghazali) - artinya tangisan itu tidak keluar dari ruhnya yang 
merindukan Allah, tetapi dari nafs-nya, yang menyamar.. wallahu 
a'lam. Tetapi menurut suami saya sufi itu benar, sebab jika kita 
mencampuradukkan agama (Islam dengan ajaran Anand Krisnah), hasinya 
adalah sesuatu yang tidak selaras dengan jalur Islam. Bisa jadi yang 
membisikkan adalah jin yang musyrik (seperti kasus Lia Aminudin). 
Memang dalam sufi ada banyak bahayanya. Yang kita hadapi bukan lagi 
konsep abstrak tetapi kenyataan. Dalam Qur'an dikatakan bahwa 
sesunggunya setan itu musuhmu yg nyata. Kata seorang sufi, jika kita 
sudah kasyaf, maka benar-benar menghadapi setan secara nyata, 
hadir,  face-to-face dan tipu dayanya lebih mengerikan karena 
orang yg naik maqamnya itu dia akan mulai merambah alam di atas alam 
jasmani (ruhani) - di dunia lain ini yg dihadapi bukan lagi 
sekedar yuwas wisufi sudurinas, tetapi langsung tipu daya yg makin 
bahaya. Syaikh Abdul Qadir Jailani juga pernah dicoba oleh Iblis, 
yang mengambil bentuk cahaya dan mengaku Tuhan. Tetapi selama 
syariat kokoh, biasanya Allah-lah yg akan melindungi kita. 

Tapi kalau seseorang jadi kepanasan karena terlalu banyak dizkir, 
saya kira Rosulullah dulu engga:) beliau malah kedingingan ketika 
wahyu itu disampaikan padanya. Sedang Nabi Musa sendiri malah 
diperlihatkan loncatan api (gunung yang terbelah) ketika beliau 
ingin melihat Allah. Jadi nggak slalu bisa disebut panas itu kaerna 
dekat dengan Allah, atopun sebaliknya dingin itu karena lagi dekat 
degnan Allah :)

Oh ya tentang Al-Hallaj , beliau itu pembela iblis. Sebenarnay dalam 
bersufi (menurut teori diceritakan suami saya lho) yang paling 
penting untuk dipahami dulu adalah perkokoh syari'at. Kadang orang 
tergesa-gesa menyelami hakikat padahal cuma sekedar membaca buku, 
merenungkannya, atau merenungkan kejiwaannya, atau merenungkan 
pikirannya sendiri. Dzikir belum lagi dawam dan istiqamah, tahajud 
belum setiap malam, tetapi sudah buru-buru bicara soal asma, soal 
wahdatul wujud, dan seterusnya. Benar bahwa hal-hal seperti itu bisa 
menjadi kajian filosofis yang menarik, dan itu tidak mengapa, tetapi 
jika tidak hati-hati dan rendah hati, pengetahuan itu bisa 
membangkitkan api dalam dirinya, atau membangkitkan 
kesadaran nar dalam dirinya. Padahal, dalam tradisi sufi, tujuan 
sebenarnya adalah mengubah kesadaran nar itu menjadi 
kesadaran nur – dari api (neraka/nar) menjadi cahaya/nur, sebab 
bukankah Allah berfirman bahwa Allah adalah cahaya (nur) langit dan 
bumi? Kita ingat bahwa bahan bakar neraka (nar) adalah manusia dan 
batu. Dalam konteks ini kita sesungguhnya telah menjadi bahan bakar 
nar, kecuali kita mau mengubahnya menjadi nur. Syariat adalah 
informatif, tarekat adalah transformatif dan hakikat adalah 
afirmatif. selama kita belum menekuni syariat dan menjalani 
transformasi kesadaran melalui tarekat (dalam arti yg luas), 
bagaimana mungkin kita bisa mengafirmasikan hakikat?

Begitulah yang selalu disalahfahami dan terlalu buru2 sehingga iblis 
mudah memasuki ruhaniyah seseorang. sufi memang pada kebanyakan 
sudah dicampuradukan dengan spiritualisme, padahal sufi itu Islam. 
Ini pulalah yang membuat sufi menjadi borok, terkesan mistik, sesat, 
dll.maaf jadi ikut2an panjang nih:)
Wassalam,
Fiyyah
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 Saya aja yang jawab ya, minta izin.
 
 Mas Sutiyoso,
 Persoalan zikir kepada Allah itu bisa membuat seseorang gila 
memang tidak 
 ada secara teori, tapi ada dalam kenyataan.
 Salah seorang adik kelas saya, setelah mengamalkan zikir selama 
seminggu 
 secara rutin, tiba-tiba dia menjadi kacau. Otaknya melayang-layang 
seperti 
 orang yang tidak menginjak bumi lagi. Susah bagi saya menjelaskan 
 kondisinya, karena disebut gila juga tidak tepat. Itu bukan gila. 
Namun 
 kesadaran duniawinya atau kesadaran kemanusiaannya lenyap. Saya 
menduga saja 
 awalnya, ini disebabkan mentalnya tidak siap dan belum kuat. 
Secara teori 
 saya membayangkan bahwa orang yang rutin melakukan zikir dengan 
segala 
 keikhlasan dan 

[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu

2005-09-17 Terurut Topik shafiyyah77
 sendiri berpendapat bahwa manusia berbuat kejahatan karena 
kehendak Allah, semua yang terjadi atas izin-Nya, iblis dan lain-
lain itu cuma perantara aja:) gitu:)
Wassalam,
Fiyyah

 
 
 Wassalam
 
 Aman
 - Original Message - 
 From: shafiyyah77 [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Saturday, September 17, 2005 8:12 PM
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
 
 
 Assalamualaikum:)
 Waduh... panjang juga ya diskusi tentang dzikir dan gila:)
 Jadi ingat Majnun (gila) dan Laila:) Keduanya, menurut persepsi 
kaum
 sufi adalah simbol cinta yg abadi laksana romeo dan juliet. juga
 menjadi simbol cinta yang tulus kepada-Nya. Lalu seorang gembala
 yang mabuk kepayang kepada Allah sehingga dia dicap gila oleh Nabi
 Musa:) ah... ini lain kasus yha?:)
 
 Focus in discuss, hakikat dzikir bukan gila, bukan juga orang jadi
 gila karena dzikir. Menurut saya, apa yang menimpa adik kelas mas
 Aman, dia sedang kemasukan iblis atau ghurur, tipu daya iblis yang
 ampuh untuk mengacaukan seseorang. Ada teman suami saya murid Anand
 Krishna yang mengaku merasa lebih dekat dengan Tuhan setelah
 mengamalkan ajarannya (ajaran Anand). Dia kalau berwudhu bisa 
sampai
 menangis, katanya. Tetapi, menurut seorang sufi yang sudah kasyaf,
 itu adalah tangisan yang menipu (seperit pernah dikatakan Imam 
al-
 Ghazali) - artinya tangisan itu tidak keluar dari ruhnya yang
 merindukan Allah, tetapi dari nafs-nya, yang menyamar.. wallahu
 a'lam. Tetapi menurut suami saya sufi itu benar, sebab jika kita
 mencampuradukkan agama (Islam dengan ajaran Anand Krisnah), hasinya
 adalah sesuatu yang tidak selaras dengan jalur Islam. Bisa jadi 
yang
 membisikkan adalah jin yang musyrik (seperti kasus Lia Aminudin).
 Memang dalam sufi ada banyak bahayanya. Yang kita hadapi bukan lagi
 konsep abstrak tetapi kenyataan. Dalam Qur'an dikatakan bahwa
 sesunggunya setan itu musuhmu yg nyata. Kata seorang sufi, jika 
kita
 sudah kasyaf, maka benar-benar menghadapi setan secara nyata,
 hadir,  face-to-face dan tipu dayanya lebih mengerikan karena
 orang yg naik maqamnya itu dia akan mulai merambah alam di atas 
alam
 jasmani (ruhani) - di dunia lain ini yg dihadapi bukan lagi
 sekedar yuwas wisufi sudurinas, tetapi langsung tipu daya yg makin
 bahaya. Syaikh Abdul Qadir Jailani juga pernah dicoba oleh Iblis,
 yang mengambil bentuk cahaya dan mengaku Tuhan. Tetapi selama
 syariat kokoh, biasanya Allah-lah yg akan melindungi kita.
 
 Tapi kalau seseorang jadi kepanasan karena terlalu banyak dizkir,
 saya kira Rosulullah dulu engga:) beliau malah kedingingan ketika
 wahyu itu disampaikan padanya. Sedang Nabi Musa sendiri malah
 diperlihatkan loncatan api (gunung yang terbelah) ketika beliau
 ingin melihat Allah. Jadi nggak slalu bisa disebut panas itu kaerna
 dekat dengan Allah, atopun sebaliknya dingin itu karena lagi dekat
 degnan Allah :)
 
 Oh ya tentang Al-Hallaj , beliau itu pembela iblis. Sebenarnay 
dalam
 bersufi (menurut teori diceritakan suami saya lho) yang paling
 penting untuk dipahami dulu adalah perkokoh syari'at. Kadang orang
 tergesa-gesa menyelami hakikat padahal cuma sekedar membaca buku,
 merenungkannya, atau merenungkan kejiwaannya, atau merenungkan
 pikirannya sendiri. Dzikir belum lagi dawam dan istiqamah, tahajud
 belum setiap malam, tetapi sudah buru-buru bicara soal asma, soal
 wahdatul wujud, dan seterusnya. Benar bahwa hal-hal seperti itu 
bisa
 menjadi kajian filosofis yang menarik, dan itu tidak mengapa, 
tetapi
 jika tidak hati-hati dan rendah hati, pengetahuan itu bisa
 membangkitkan api dalam dirinya, atau membangkitkan
 kesadaran nar dalam dirinya. Padahal, dalam tradisi sufi, tujuan
 sebenarnya adalah mengubah kesadaran nar itu menjadi
 kesadaran nur - dari api (neraka/nar) menjadi cahaya/nur, sebab
 bukankah Allah berfirman bahwa Allah adalah cahaya (nur) langit dan
 bumi? Kita ingat bahwa bahan bakar neraka (nar) adalah manusia dan
 batu. Dalam konteks ini kita sesungguhnya telah menjadi bahan bakar
 nar, kecuali kita mau mengubahnya menjadi nur. Syariat adalah
 informatif, tarekat adalah transformatif dan hakikat adalah
 afirmatif. selama kita belum menekuni syariat dan menjalani
 transformasi kesadaran melalui tarekat (dalam arti yg luas),
 bagaimana mungkin kita bisa mengafirmasikan hakikat?
 
 Begitulah yang selalu disalahfahami dan terlalu buru2 sehingga 
iblis
 mudah memasuki ruhaniyah seseorang. sufi memang pada kebanyakan
 sudah dicampuradukan dengan spiritualisme, padahal sufi itu Islam.
 Ini pulalah yang membuat sufi menjadi borok, terkesan mistik, 
sesat,
 dll.maaf jadi ikut2an panjang nih:)
 Wassalam,
 Fiyyah
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aman FatHa [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
  Saya aja yang jawab ya, minta izin.
 
  Mas Sutiyoso,
  Persoalan zikir kepada Allah itu bisa membuat seseorang gila
 memang tidak
  ada secara teori, tapi ada dalam kenyataan.
  Salah seorang adik kelas saya, setelah mengamalkan zikir selama
 seminggu
  secara rutin, tiba

[wanita-muslimah] Re: Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu

2005-09-16 Terurut Topik Chae
Syahdan Pak sutiyoso, ketika Nabi Isa sedang berjalan ada seorang 
pemuda yang meminta kepada Nabi Isa agar ia diberikan Allah cinta 
yang begitu besar kepada-Nya (boleh dibilang kaya dzikir lah!!!)

Kemudian Nabi Isa berdoa dan do'a itu dikabulkan, ketika Nabi Isa 
ingin tahu kabar si pemuda itu.. orang2 di kampungnya mengatakan 
bahwa pemuda itu sudah menjadi gila dan kabur ke puncak gunung. 
Ketika di temui oleh Nabi Isa..kondisi si pemuda itu 
pemprihatinkan..dan kalau enggak salah akhir ceritanya si pemuda itu 
mati karena cinta yang berlebih..

Ini cerita sufi yang saya baca,mengajarkan kita untuk bersikap adil, 
tengah2 dan tidak berlebih-lebihan karena apapun yang melampau batas 
itu tidak baik:)

Chae 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 He-man,he-man...eman-eman
  
 Dzikir itu mengingat Allah,  apa betul nih mengingat Allah membuat 
orang yang mengingat Allah jadi gila?.ini joke atau serious? 
atau hanya mau cari sensasi...?  atau berpolitik?
  
 salam
 
 
 He-Man [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Baca An Naas aja cukup , source nya buku pak Miftah itu kebanyakan 
dari
 Adzkar Imam Nawawi mending langsung aja ke sumbernya lebih 
komplit ,
 terjemahannya ada banyak koq di toko kitab.Cuma ada beberapa 
dzikir atau
 wirid disana yang emang kudu hati-hati ngamalinnya nggak bisa 
sembarangan.
 
 Entahlah dulu gw kira dzikir itu cuma ibadah biasa aja , jadi 
enteng aja
 ngamalin dzikir dari kitab , ternyata rada bahaya juga.
 Baca ayat suci kayak ayat kursi banyak-banyak ternyata efeknya 
cukup bahaya
 juga bukannya ngusir jin malah ngumpulin jin.
 
 Makanya di lingkungan NU ada adabnya sebelum ngamalin dzikir atau 
wirid
 banyak-banyak , misal tawassul dulu baca sholawat , istighfar 
dll.Dzikir itu
 amalan berat termasuk kelas tinggi, kalo baca dikit sih nggak 
bakalan kerasa
 coba baca banyak.Makanya gak usah heran misal liat orang ngelayang 
ketika
 berzikir , jadi beneran terangkat dari duduknya dan sebaliknya ada 
juga
 orang
 jadi gila gara-gara kebanyakan dzikir atau nge wirid.
 
 - Original Message -
 From: Abdi M.U [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]; wanita-muslimah@yahoogroups.com;
 [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
 media-dakwah@yahoogroups.com
 Sent: Friday, September 16, 2005 1:59 PM
 Subject: [wanita-muslimah] Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Fardhu
 
 
 
  Ass.wr.wb.,
 
  Berhubung ada beberapa peserta milis yang minta dikirim ulang 
file 'bacaan
 dzikir sesudah sholat fardhu' dan ada yang minta huruf nya 
dibesarkan
 ukurannya, maka maaf ana kirim ulang.
 
  Ini diringkas teman ana dengan sumber dari buku doa  dzikir oleh
 Dr.Miftah Faridl dan dikombinasi dengan sumber dari buku sholat 
Achmad
 Sunarto.
 
  Semoga bermanfaat bagi yang ingin menghafal dzikir tersebut, 
atau yg ingin
 membacanya dalam ukuran saku (bila di print)
 
  Wassalam, abdi
 
 
 
 
 
 
 
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any 
attachment  
 
 
 
 SPONSORED LINKS 
 Women Different religions beliefs Islam Muslimah 
 
 -
 YAHOO! GROUPS LINKS 
 
 
 Visit your group wanita-muslimah on the web.
   
 To unsubscribe from this group, send an email to:
  [EMAIL PROTECTED]
   
 Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of 
Service. 
 
 
 -
 
 
 
   
 -
 Yahoo! for Good
  Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is