Re: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita

2007-01-29 Thread donnie ahmad
Mbak Meil,

Pelit belum tentu hemat, pelit itu menghargai sesuatu tidak sesuai harga
yang sewajarnya.  tapi orang pelit bisa boros untuk kebutuhan dirinya, cuman
ngasih harganya kalau bisa cari yang semurah2nya gak peduli kepentingan
orang lain.  :D

regards,
Donnie

=

Pada tanggal 07/01/29, L.Meilany <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>   Aisha , kita gak pernah tahu persis masalah sebenarnya.
> Kadang2 persoalan bagi artis itu sengaja di buat, sengaja diblow up [
> dibayar wartawannya]
> Biasanya bagi artis yg sedang menurun pamornya.
>
> Hemat belum tentu pelit, tapi pelit pasti hemat.
> :-)
>
> Kalo menurut pengamat musik, justru Dewa itu lagi kalah bersaing.
> Sekarang yg sedang ngetop band2 baru; Ungu, Nidji, Letto, Samson
> Sedangkan Ratu melejit kayak meteor tanpa ada pesaing dengan penghasilan
> yg tidak pernah
> dicapai Dewa sebelumnya.
> Dhani tidak menyangka bahwa Ratu akan secepat itu berhasil.
> Buah keberhasilan itu tentunya mengurangi waktu Maia dan Mulan bersama
> keluarganya.
> Banyak job, manggung di hari-2 dimana seharusnya mereka berkumpul.
> Anak2 protes pada ibunya; itulah mulanya.
>
> salam
> l.meilany
>
> - Original Message -
> From: Aisha
> To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Cc: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> Sent: Saturday, January 27, 2007 5:14 PM
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita
>
> Nah.. mas Arcon nih, memangnya setiap wanita itu kalau ribut pasti karena
> rebutan co? geer banget ye:)
>
> Meidear, di tv memang Mulan cerita sambil nangis, didampingi kakaknya (apa
> tantenya?), Vita tidak nangis tapi kusut, dan Maia bisa tenang bicara tapi
> pas mau manggung, Maia dan Mulan di ruangan yang berbeda, Maia sibuk
> merokok, apakah merokok untuk wanita itu pertanda perasaannya sedang tidak
> tenang? Laki-laki juga begitu?
>
> Rasanya tidak semua laki-laki tidak teliti masalah keuangan, temenku nikah
> dengan seorang akuntan, suaminya telit bin pelt katanya, eh teliti
> sama pelit beda ya?:)
>
> Sebenarnya ini kan masalah bisnis, kerjaan yang berbasis jual suara,
> penampilan atau mungkin lebih tepat show biz gitu, yang diributkan masalah
> pembagian hasil usaha. Ada pengamat musik yang menjelaskan di tv, bahwa Maia
> (dengan belajar dari Dhani) itu pegang peranan penting, karena dia yang
> menciptakan lagu dan musiknya, lalu di panggung dia juga pegang musiknya
> selain sebagai pengiring karena olah vokalnya utamanya di Mulan (dulu
> Pingkan). Jadi kalau begitu, honor Maia jauh lebih banyak dari Mulan itu
> adil. Tidak jelas juga yang adil itu berapa bagian masing-masing, sama
> dengan thread pembagian warisan untuk wanita dan laki-laki yang
> perbandingannya 2:1 itu.
>
> Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 ngetop
> banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani tentunya sibuk
> sekali. Maia sebagai istri tidak keberatan dengan kesibukan suaminya yang
> juga tentunya makin menggembungkan pundi-pundi uang mereka. Lalu Maia ingin
> tampil dan belajar cepat dari Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai
> penyanyi, laku di bidang nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang
> istri jarang di rumah. Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang
> wanita terkenal dan semakin kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami
> terkenal dan semakin kaya, istri tidak keberatan ya? Jadi kesimpulannya,
> wanita tidak boleh berhasil karena keberhasilan itu berkaitan dengan
> kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena dia harus banyak di rumah
> ngurus keluarga, begitu temans?:)
>
> salam
> Aisha
> -
> From: Ari Condro
> kirain awalnya, urusan rebutan cowok :D
> --
> On 1/27/07, L.Meilany wrote:
> Aishadear, biasanya :
> 1. Laki2 menyelesaikan masalah biasanya dengan fisik ; berkelahi,
> berantem, kroyokan.
> Perempuan dengan perasaan; menangis, ngember, dipendam sampai sakit ati.
> Laki2 nggak teliti untuk masalah keuangan; kalo perempuan suka nyatat2,
> berapa masuk berapa keluar.
> Billing2 saja suka masih disimpan-simpan dikasih catatan2; misalnya disini
> murah, pramurianya nggak judes. Setahu saya, kanker rahim ya perempuan; yg
> punya rahim kan perempuan. Kanker prostat tentu laki2; karena prostat itu
> berhubungan dengan hal kelamin laki2 :-)
>
> 2. Mulan itu rada2 di komporin sama tantenya karena katanya honor2 yg
> diberikan
> itu gak jelas perinciannya, kalo di potong, dipotong untuk apa, buktinya
> mana, hitungannya gimana? kalo ada yg baru dibayar sebagian perinciannya
> gimana?
> Dhani kan juga mengurus grupnya mungkin jadi overload; masalah
> administrasi diserahkan pada Maia. Jadi ia bilang itu 'persoalan perempuan'
> Tantenya Mulan kayaknya seorang akuntan atau pengacara?:-)
>
> salam
> l.meilany
> -
> From: Aisha
> Temans,
> Menarik juga komentar-komentar ...
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita

2007-01-29 Thread L.Meilany
Aisha , kita gak pernah tahu persis masalah sebenarnya.
Kadang2 persoalan bagi artis itu sengaja di buat, sengaja diblow up [ dibayar 
wartawannya]
Biasanya bagi artis yg sedang menurun pamornya.

Hemat belum tentu pelit, tapi pelit pasti hemat.
:-)

Kalo menurut pengamat musik, justru Dewa itu lagi kalah bersaing.
Sekarang yg sedang ngetop band2 baru; Ungu, Nidji, Letto, Samson
Sedangkan Ratu melejit kayak meteor tanpa ada pesaing dengan penghasilan yg 
tidak pernah 
dicapai Dewa sebelumnya. 
Dhani tidak menyangka bahwa Ratu akan secepat itu berhasil.
Buah keberhasilan itu tentunya mengurangi waktu Maia dan Mulan bersama 
keluarganya.
Banyak job, manggung di hari-2 dimana seharusnya mereka berkumpul.
Anak2 protes pada ibunya; itulah mulanya.

salam 
l.meilany
 
  - Original Message - 
  From: Aisha 
  To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com 
  Cc: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, January 27, 2007 5:14 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita


  Nah.. mas Arcon nih, memangnya setiap wanita itu kalau ribut pasti karena 
rebutan co? geer banget ye:)

  Meidear, di tv memang Mulan cerita sambil nangis, didampingi kakaknya (apa 
tantenya?), Vita tidak nangis tapi kusut, dan Maia bisa tenang bicara tapi pas 
mau manggung, Maia dan Mulan di ruangan yang berbeda, Maia sibuk merokok, 
apakah merokok untuk wanita itu pertanda perasaannya sedang tidak tenang? 
Laki-laki juga begitu?

  Rasanya tidak semua laki-laki tidak teliti masalah keuangan, temenku nikah 
dengan seorang akuntan, suaminya telit bin pelt katanya, eh teliti sama 
pelit beda ya?:)

  Sebenarnya ini kan masalah bisnis, kerjaan yang berbasis jual suara, 
penampilan atau mungkin lebih tepat show biz gitu, yang diributkan masalah 
pembagian hasil usaha. Ada pengamat musik yang menjelaskan di tv, bahwa Maia 
(dengan belajar dari Dhani) itu pegang peranan penting, karena dia yang 
menciptakan lagu dan musiknya, lalu di panggung dia juga pegang musiknya selain 
sebagai pengiring karena olah vokalnya utamanya di Mulan (dulu Pingkan). Jadi 
kalau begitu, honor Maia jauh lebih banyak dari Mulan itu adil. Tidak jelas 
juga yang adil itu berapa bagian masing-masing, sama dengan thread pembagian 
warisan untuk wanita dan laki-laki yang perbandingannya 2:1 itu.

  Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 ngetop 
banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani tentunya sibuk sekali. 
Maia sebagai istri tidak keberatan dengan kesibukan suaminya yang juga tentunya 
makin menggembungkan pundi-pundi uang mereka. Lalu Maia ingin tampil dan 
belajar cepat dari Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai penyanyi, laku di 
bidang nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang istri jarang di rumah. 
Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang wanita terkenal dan semakin 
kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami terkenal dan semakin kaya, istri 
tidak keberatan ya? Jadi kesimpulannya, wanita tidak boleh berhasil karena 
keberhasilan itu berkaitan dengan kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena 
dia harus banyak di rumah ngurus keluarga, begitu temans?:)

  salam
  Aisha
  -
  From: Ari Condro
  kirain awalnya, urusan rebutan cowok :D
  --
  On 1/27/07, L.Meilany wrote:
  Aishadear, biasanya :
  1. Laki2 menyelesaikan masalah biasanya dengan fisik ; berkelahi, berantem, 
kroyokan.
  Perempuan dengan perasaan; menangis, ngember, dipendam sampai sakit ati. 
Laki2 nggak teliti untuk masalah keuangan; kalo perempuan suka nyatat2, berapa 
masuk berapa keluar.
  Billing2 saja suka masih disimpan-simpan dikasih catatan2; misalnya disini 
murah, pramurianya nggak judes. Setahu saya, kanker rahim ya perempuan; yg 
punya rahim kan perempuan. Kanker prostat tentu laki2; karena prostat itu 
berhubungan dengan hal kelamin laki2 :-)

  2. Mulan itu rada2 di komporin sama tantenya karena katanya honor2 yg 
diberikan 
  itu gak jelas perinciannya, kalo di potong, dipotong untuk apa, buktinya 
mana, hitungannya gimana? kalo ada yg baru dibayar sebagian perinciannya gimana?
  Dhani kan juga mengurus grupnya mungkin jadi overload; masalah administrasi 
diserahkan pada Maia. Jadi ia bilang itu 'persoalan perempuan' Tantenya Mulan 
kayaknya seorang akuntan atau pengacara?:-)

  salam 
  l.meilany
  - 
  From: Aisha 
  Temans,
  Menarik juga komentar-komentar ...

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita

2007-01-28 Thread Ari Condro
belum tentu juga,

1. sitoresmi prabuningrat pendakwah sejati, tapi bukan pengelola bisnis dan
pesantren.  akhirnya ujung ujungnya berakhir jadi istri ke empat keenan
nasution, yg malah oang LDII.  padahal bu sitoresmi ini udah kenyang
pengalaman kawin cerai lho .. udah 4 apa lima kali gitu kalo gak salah.

2. apalagi urusan masuk partai politik.  kecuali kayak cewek cewek keluarga
gandi, model sapa tuh yg pernah jadi perdana menteri dan juga sonia gandhi,
yg emang partainya partai tunggal di india.  atau aquino, yg juga lawannya
jelas, oom marcos.  atau juga megawati.







On 1/28/07, ritajkt <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> "Aisha"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19
> > ngetop banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani
> > tentunya sibuk sekali. Maia sebagai istri tidak keberatan dengan
> > kesibukan suaminya yang juga tentunya makin menggembungkan pundi-
> > pundi uang mereka. Lalu Maia ingin tampil dan belajar cepat dari
> > Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai penyanyi, laku di bidang
> > nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang istri jarang di
> > rumah. Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang wanita
> > terkenal dan semakin kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami
> > terkenal dan semakin kaya, istri tidak keberatan ya? Jadi
> > kesimpulannya, wanita tidak boleh berhasil karena keberhasilan itu
> > berkaitan dengan kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena dia
> > harus banyak di rumah ngurus keluarga, begitu temans?:)
>
> Nampaknya yang sering terjadi di Indonesia ini memang begitu ya Mbak
> Ai? Setahu saya Nabi SAW ketika melihat potensi istrinya, kok justru
> memfasilitasinya ya, sehingga menjadi "lebih kuat", dalam hal ini
> Siti Aisya RA, yg jadi seorang thinker yg besar pada zamannya.
> Menurut saya, itu tak bisa diragukan lagi, adalah berkat di-
> encourage suami tercinta sehingga kemaksimalan beliau sebagai
> seorang manusia yang berguna bagi banyak orang bisa tersampaikan.
> cmiiw
>
> Lagipula, dibalik nama besar seorang perempuan, pasti ada keluarga
> yang mendukungnya. Begitu juga sebaliknya. Setiap lelaki hebat juga
> punya nama hebat yang mendukungnya dari belakang.
>
> Yang di belakang layar ini bisa berarti suami/istri, bisa juga
> orangtua atau anak-anak. kalau tak ada itu, saya rasa, orang-orang
> besar itu tidak akan mampu memaksimalkan dirinya untuk "berguna"
> dan "menjadi besar".
>
> Dengan pandangan seperti itu, saya jadi ingat kasus poligami Aa Gym.
> Saya kira, seandainya saja Teh Ninih berani bercerai, dan kemudian
> (dengan tidak melupakan bisnis dakwah DT yang omzetnya jutaan itu)
> tetap bekerja seperti sebelumnya dengan menjadi pendakwah maka saya
> yuakin banget,Teh Ninih pasti akan lebih sukses dari suaminya.
> Begitu juga dengan kasus Yahya Zaini. Seandainya saja Ny Yahya Zaini
> yg tegar, intelek, dan cuantik (jauh lebih cantik dari si ME kalo
> saya bilang :-))) itu maju berpolitik praktis, saya yakin ia pasti
> dengan mudah bisa melampaui posisi suaminya. Soalnya, "kebesaran" si
> Aa dan YZ selama ini ternyata terjadi karena di belakang layar itu
> mereka di-support oleh istri yang hebat.
>
> salam
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita

2007-01-28 Thread Aisha
Iya mba Rita,
Saya juga pernah mendengar Siti Aisyah itu istri yang paling cerdas, dan Rasul 
memang membimbing istrinya mengembangkan potensinya, tapi kabarnya yang paling 
dicintai tetep saja Siti Khadijah sehingga Rasulullah mampu bermonogami selama 
28 tahun pernikahannya dengan Siti Khadijah sampai istri tersayang ini 
meninggal, padahal saat itu budayanya budaya poligami gila-gilaan tanpa batas. 

Dan tentang Aa Gym jika saya menemani ibu nonton tv, beberapa kali saya lihat 
Aa Gym menjelaskan bahwa istrinya sangat rajin membaca dan memberi bahan untuk 
ceramah Aa Gym, dan memang teh Ninih ini yang anak ajengan (nama sunda dari 
kiai) dengan suara merdunya pinter ngaji, bukankah suara saat mengaji ini yang 
membuat Aa Gym jatuh cinta, tapi teh Rini membuat Aa jatuh cinta katanya 
pengakuannnya ke orang dalam DT karena putihnya, cantiknya dan smart katanya - 
urusan putih cantik memang terlihat, percaya lah mantan model. Lebih muda juga 
iya, ME juga kan lebih muda dari nyonya YZ, apa ini yang lebih dipentingkan 
untuk istri muda dan selingkuhan?:) 

Di iklan sms teh Ninih di tv, terlihat sekarang teh Ninih ini kurus, pipinya 
saja terlihat masuk ke dalam - istilah sundanya kewong, semua orang bisa enteng 
mengatakan ikhlas tapi dalamnya sih yang tahu hanya ybs dan Tuhan bukan?

salam
Aisha

From: ritajkt
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 
> ngetop banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani 
> tentunya sibuk sekali. Maia sebagai istri tidak keberatan dengan 
> kesibukan suaminya yang juga tentunya makin menggembungkan pundi-
> pundi uang mereka. Lalu Maia ingin tampil dan belajar cepat dari 
> Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai penyanyi, laku di bidang 
> nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang istri jarang di 
> rumah. Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang wanita 
> terkenal dan semakin kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami 
> terkenal dan semakin kaya, istri tidak keberatan ya? Jadi 
> kesimpulannya, wanita tidak boleh berhasil karena keberhasilan itu 
> berkaitan dengan kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena dia
> harus banyak di rumah ngurus keluarga, begitu temans?:)
Nampaknya yang sering terjadi di Indonesia ini memang begitu ya Mbak 
Ai? Setahu saya Nabi SAW ketika melihat potensi istrinya, kok justru 
memfasilitasinya ya, sehingga menjadi "lebih kuat", dalam hal ini 
Siti Aisya RA, yg jadi seorang thinker yg besar pada zamannya. 
Menurut saya, itu tak bisa diragukan lagi, adalah berkat di-
encourage suami tercinta sehingga kemaksimalan beliau sebagai 
seorang manusia yang berguna bagi banyak orang bisa tersampaikan. 
cmiiw

Lagipula, dibalik nama besar seorang perempuan, pasti ada keluarga 
yang mendukungnya. Begitu juga sebaliknya. Setiap lelaki hebat juga 
punya nama hebat yang mendukungnya dari belakang. 

Yang di belakang layar ini bisa berarti suami/istri, bisa juga 
orangtua atau anak-anak. kalau tak ada itu, saya rasa, orang-orang 
besar itu tidak akan mampu memaksimalkan dirinya untuk "berguna" 
dan "menjadi besar".

Dengan pandangan seperti itu, saya jadi ingat kasus poligami Aa Gym. 
Saya kira, seandainya saja Teh Ninih berani bercerai, dan kemudian 
(dengan tidak melupakan bisnis dakwah DT yang omzetnya jutaan itu) 
tetap bekerja seperti sebelumnya dengan menjadi pendakwah maka saya 
yuakin banget,Teh Ninih pasti akan lebih sukses dari suaminya. 
Begitu juga dengan kasus Yahya Zaini. Seandainya saja Ny Yahya Zaini 
yg tegar, intelek, dan cuantik (jauh lebih cantik dari si ME kalo 
saya bilang :-))) itu maju berpolitik praktis, saya yakin ia pasti 
dengan mudah bisa melampaui posisi suaminya. Soalnya, "kebesaran" si 
Aa dan YZ selama ini ternyata terjadi karena di belakang layar itu 
mereka di-support oleh istri yang hebat. 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita

2007-01-28 Thread total_sacrifice
Islam menganjurkan untuk menghormati IBU. sehingga dalam Hadist nama
IBU sampai diulang 3x.
Tapi anehnya kok ada pemahaman sebagian orang yg tidak menghargai
isterinya sama sekali. Baru ditinggal menstruasi sudah langsung
teriak2 minta poligami. 
padahal perjuangan seorang isteri sangat luar biasa. kalau orang kerja
kantoran paling kerja cuman 8 jam sehari, tapi seorang isteri bisa 15
jam lebih mulai dari bangun tidur sampe mau tidur lagi kerjaan gak ada
habis-habisnya. 
suami yang baik selalu membantu pekerjaan rumah,misalnya menyapu,
mengepel, cuci baju, setrika, dan lain-lain.. tidak berkolusi dgn para
jama'ah pengajian untuk menyusun strategi POLIGAMI.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ritajkt" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Nampaknya yang sering terjadi di Indonesia ini memang begitu ya Mbak 
> Ai? Setahu saya Nabi SAW ketika melihat potensi istrinya, kok justru 
> memfasilitasinya ya, sehingga menjadi "lebih kuat", dalam hal ini 
> Siti Aisya RA, yg jadi seorang thinker yg besar pada zamannya. 
> Menurut saya, itu tak bisa diragukan lagi, adalah berkat di-
> encourage suami tercinta sehingga kemaksimalan beliau sebagai 
> seorang manusia yang berguna bagi banyak orang bisa tersampaikan. 
> cmiiw
> 
> Lagipula, dibalik nama besar seorang perempuan, pasti ada keluarga 
> yang mendukungnya. Begitu juga sebaliknya. Setiap lelaki hebat juga 
> punya nama hebat yang mendukungnya dari belakang. 
> 
> Yang di belakang layar ini bisa berarti suami/istri, bisa juga 
> orangtua atau anak-anak. kalau tak ada itu, saya rasa, orang-orang 
> besar itu tidak akan mampu memaksimalkan dirinya untuk "berguna" 
> dan "menjadi besar".
> 
> Dengan pandangan seperti itu, saya jadi ingat kasus poligami Aa Gym. 
> Saya kira, seandainya saja Teh Ninih berani bercerai, dan kemudian 
> (dengan tidak melupakan bisnis dakwah DT yang omzetnya jutaan itu) 
> tetap bekerja seperti sebelumnya dengan menjadi pendakwah maka saya 
> yuakin banget,Teh Ninih pasti akan lebih sukses dari suaminya. 
> Begitu juga dengan kasus Yahya Zaini. Seandainya saja Ny Yahya Zaini 
> yg tegar, intelek, dan cuantik (jauh lebih cantik dari si ME kalo 
> saya bilang :-))) itu maju berpolitik praktis, saya yakin ia pasti 
> dengan mudah bisa melampaui posisi suaminya. Soalnya, "kebesaran" si 
> Aa dan YZ selama ini ternyata terjadi karena di belakang layar itu 
> mereka di-support oleh istri yang hebat. 
> 
> salam
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita

2007-01-28 Thread st sabri
Setubuh !!! eh Setuju :=))

Duluuu banget saya berpikir tidak pernah ada persoalan seperti itu,
sekarang saya tahu itu diberi nama :Gender Biased. Atau minimal hanya
ada di komik, majalah atau koran. Jaman saya masih suka berpikir tipi
dan sinetron bukan trend. Mungkin karena wawasan saya cuma di sekitar
kampung, lahir dan dibesarkan di lingkungan "egaliter". Ketika di gunung
ortu jadi petani, pas pindah ke kota jadi pembuat dan penjual sarung
palekat, bertetangga dengan nelayan. Kehidupan pembuat dan penjual
sarung di pekalongan boleh dikatakan malah di-dominasi perempuan, sangat
sedikit anak yg kalo butuh duit nguber bapak, selalu ibu yg diuber
karena kedua komunitas itu menempatkan perempuan sebagai pemegang
keuangan. Laki-laki hanya sebagai alat produksi (membeli benang,
pewarna, menenun, menjemur, melipat, mengangkut; para perempuan menjual
dan menyimpan uangnya. Nelayan laki2 bertugas melaut, memelihara alat
kerja spt kapal, jaring dll. Istri-istri mengolah ikan menjual dan lagi2
menyimpan uangnya). Apabila berkembang, maka pemilik usaha 90% perempuan
dan perempuan mengontrol ekonomi keluarga.

Kalangan yang mendomestikan permpuan justru dari keluarga "priyayi";
perempuan priyayi hanya bersolek, arisan, kumpul2 dan melakukan
aktifitas amal. Para suami mereka biasanya tuan tanah atau abdi negara
yg uangnya mengalir secara otomatis ;=)

di wilayah pantai pekalongan dan sekitarnya, sebuah pemandangan biasa
kalo lelaki menggendong balita dengan kain. Yang tidak mampu dilakukan
mereka hanya menyusui :=) kalo nangis baru nguber-nguber sang istri.
Jadi jangan heran kalo enterpreneur bidang perikanan dari jawa yg muncul
ke permukaan adalah perempuan, ikon-nya Ibu Susi dari pengandaran.
Penguasa jaringan perdagangan dan produksi bathik adalah perempuan.
Sehingga di wilayah ini mayoritas Kyai dipegang lelaki, karena
perempuannya pada sibuk cari duit :=)

nah lo



On Sun, 2007-01-28 at 08:59 +, ritajkt wrote:
> Nampaknya yang sering terjadi di Indonesia ini memang begitu ya Mbak 
> Ai? Setahu saya Nabi SAW ketika melihat potensi istrinya, kok justru 
> memfasilitasinya ya, sehingga menjadi "lebih kuat", dalam hal ini 
> Siti Aisya RA, yg jadi seorang thinker yg besar pada zamannya. 
> Menurut saya, itu tak bisa diragukan lagi, adalah berkat di-
> encourage suami tercinta sehingga kemaksimalan beliau sebagai 
> seorang manusia yang berguna bagi banyak orang bisa tersampaikan. 
> cmiiw
> 
> Lagipula, dibalik nama besar seorang perempuan, pasti ada keluarga 
> yang mendukungnya. Begitu juga sebaliknya. Setiap lelaki hebat juga 
> punya nama hebat yang mendukungnya dari belakang. 
> 
> Yang di belakang layar ini bisa berarti suami/istri, bisa juga 
> orangtua atau anak-anak. kalau tak ada itu, saya rasa, orang-orang 
> besar itu tidak akan mampu memaksimalkan dirinya untuk "berguna" 
> dan "menjadi besar".
> 
> Dengan pandangan seperti itu, saya jadi ingat kasus poligami Aa Gym. 
> Saya kira, seandainya saja Teh Ninih berani bercerai, dan kemudian 
> (dengan tidak melupakan bisnis dakwah DT yang omzetnya jutaan itu) 
> tetap bekerja seperti sebelumnya dengan menjadi pendakwah maka saya 
> yuakin banget,Teh Ninih pasti akan lebih sukses dari suaminya. 
> Begitu juga dengan kasus Yahya Zaini. Seandainya saja Ny Yahya Zaini 
> yg tegar, intelek, dan cuantik (jauh lebih cantik dari si ME kalo 
> saya bilang :-))) itu maju berpolitik praktis, saya yakin ia pasti 
> dengan mudah bisa melampaui posisi suaminya. Soalnya, "kebesaran" si 
> Aa dan YZ selama ini ternyata terjadi karena di belakang layar itu 
> mereka di-support oleh istri yang hebat. 
> 
> salam
> 

> 
> 

> 



Re: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita

2007-01-28 Thread Dwi W. Soegardi
nambah contoh yang kontemporer: Hillary Clinton.

dulu waktu suaminya nyalon presiden
kena isu WIL
dia selalu di samping suaminya.
Sudah jadi presiden, lagi-lagi isu WIL, Lewinskygate
tak bergeming dia.

Suaminya pensiun, giliran dia yang naik
dan bakal nyalon presiden.
Giliran Bill yang di belakang (entah apa masih "maen" di belakang :-) )

Mestinya posisinya Yahya Zaini digantikan saja oleh istrinya :-)

salam,
DWS

On 1/28/07, ritajkt <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>  Lagipula, dibalik nama besar seorang perempuan, pasti ada keluarga
>  yang mendukungnya. Begitu juga sebaliknya. Setiap lelaki hebat juga
>  punya nama hebat yang mendukungnya dari belakang.
>
>  Yang di belakang layar ini bisa berarti suami/istri, bisa juga
>  orangtua atau anak-anak. kalau tak ada itu, saya rasa, orang-orang
>  besar itu tidak akan mampu memaksimalkan dirinya untuk "berguna"
>  dan "menjadi besar".
>
>  Dengan pandangan seperti itu, saya jadi ingat kasus poligami Aa Gym.
>  Saya kira, seandainya saja Teh Ninih berani bercerai, dan kemudian
>  (dengan tidak melupakan bisnis dakwah DT yang omzetnya jutaan itu)
>  tetap bekerja seperti sebelumnya dengan menjadi pendakwah maka saya
>  yuakin banget,Teh Ninih pasti akan lebih sukses dari suaminya.
>  Begitu juga dengan kasus Yahya Zaini. Seandainya saja Ny Yahya Zaini
>  yg tegar, intelek, dan cuantik (jauh lebih cantik dari si ME kalo
>  saya bilang :-))) itu maju berpolitik praktis, saya yakin ia pasti
>  dengan mudah bisa melampaui posisi suaminya. Soalnya, "kebesaran" si
>  Aa dan YZ selama ini ternyata terjadi karena di belakang layar itu
>  mereka di-support oleh istri yang hebat.
>
>  salam
>


[wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita

2007-01-28 Thread ritajkt
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 
> ngetop banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani 
> tentunya sibuk sekali. Maia sebagai istri tidak keberatan dengan 
> kesibukan suaminya yang juga tentunya makin menggembungkan pundi-
> pundi uang mereka. Lalu Maia ingin tampil dan belajar cepat dari 
> Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai penyanyi, laku di bidang 
> nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang istri jarang di 
> rumah. Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang wanita 
> terkenal dan semakin kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami 
> terkenal dan semakin kaya, istri tidak keberatan ya? Jadi 
> kesimpulannya, wanita tidak boleh berhasil karena keberhasilan itu 
> berkaitan dengan kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena dia
> harus banyak di rumah ngurus keluarga, begitu temans?:)

Nampaknya yang sering terjadi di Indonesia ini memang begitu ya Mbak 
Ai? Setahu saya Nabi SAW ketika melihat potensi istrinya, kok justru 
memfasilitasinya ya, sehingga menjadi "lebih kuat", dalam hal ini 
Siti Aisya RA, yg jadi seorang thinker yg besar pada zamannya. 
Menurut saya, itu tak bisa diragukan lagi, adalah berkat di-
encourage suami tercinta sehingga kemaksimalan beliau sebagai 
seorang manusia yang berguna bagi banyak orang bisa tersampaikan. 
cmiiw

Lagipula, dibalik nama besar seorang perempuan, pasti ada keluarga 
yang mendukungnya. Begitu juga sebaliknya. Setiap lelaki hebat juga 
punya nama hebat yang mendukungnya dari belakang. 

Yang di belakang layar ini bisa berarti suami/istri, bisa juga 
orangtua atau anak-anak. kalau tak ada itu, saya rasa, orang-orang 
besar itu tidak akan mampu memaksimalkan dirinya untuk "berguna" 
dan "menjadi besar".

Dengan pandangan seperti itu, saya jadi ingat kasus poligami Aa Gym. 
Saya kira, seandainya saja Teh Ninih berani bercerai, dan kemudian 
(dengan tidak melupakan bisnis dakwah DT yang omzetnya jutaan itu) 
tetap bekerja seperti sebelumnya dengan menjadi pendakwah maka saya 
yuakin banget,Teh Ninih pasti akan lebih sukses dari suaminya. 
Begitu juga dengan kasus Yahya Zaini. Seandainya saja Ny Yahya Zaini 
yg tegar, intelek, dan cuantik (jauh lebih cantik dari si ME kalo 
saya bilang :-))) itu maju berpolitik praktis, saya yakin ia pasti 
dengan mudah bisa melampaui posisi suaminya. Soalnya, "kebesaran" si 
Aa dan YZ selama ini ternyata terjadi karena di belakang layar itu 
mereka di-support oleh istri yang hebat. 

salam



[wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita

2007-01-27 Thread Mia
Soal Maia dan Mulan, yah..perbedaan kan biasa, bubaran juga biasa. 
Tapi mestinya Mulan dengerin pendapat mba Ai, dan jangan mau 
dikomporin orang 
laen. Konsep Maia dah betul kok, so far it's working. Sepertinya 
Santana juga gitu deh, slalu ganti2 vokalis. Bukannya Manhattan 
Transfer gitu juga?

Baca wawancara Dhani di tabloid mana gitu...aku pikir ni orang mesti 
didaur ulang. Maia is sleeping with enemy.

Jalan teru Maia...keep cooljadiin Dhani piaraan aja..

looo sewot..hehehe...battle of the sexes ni

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Nah.. mas Arcon nih, memangnya setiap wanita itu kalau ribut pasti 
karena rebutan co? geer banget ye:)
> 
> Meidear, di tv memang Mulan cerita sambil nangis, didampingi 
kakaknya (apa tantenya?), Vita tidak nangis tapi kusut, dan Maia bisa 
tenang bicara tapi pas mau manggung, Maia dan Mulan di ruangan yang 
berbeda, Maia sibuk merokok, apakah merokok untuk wanita itu pertanda 
perasaannya sedang tidak tenang? Laki-laki juga begitu?
> 
> Rasanya tidak semua laki-laki tidak teliti masalah keuangan, 
temenku nikah dengan seorang akuntan, suaminya telit bin pelt 
katanya, eh teliti sama pelit beda ya?:)
> 
> Sebenarnya ini kan masalah bisnis, kerjaan yang berbasis jual 
suara, penampilan atau mungkin lebih tepat show biz gitu, yang 
diributkan masalah pembagian hasil usaha. Ada pengamat musik yang 
menjelaskan di tv, bahwa Maia (dengan belajar dari Dhani) itu pegang 
peranan penting, karena dia yang menciptakan lagu dan musiknya, lalu 
di panggung dia juga pegang musiknya selain sebagai pengiring karena 
olah vokalnya utamanya di Mulan (dulu Pingkan). Jadi kalau begitu, 
honor Maia jauh lebih banyak dari Mulan itu adil. Tidak jelas juga 
yang adil itu berapa bagian masing-masing, sama dengan thread 
pembagian warisan untuk wanita dan laki-laki yang perbandingannya 2:1 
itu.
> 
> Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 
ngetop banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani 
tentunya sibuk sekali. Maia sebagai istri tidak keberatan dengan 
kesibukan suaminya yang juga tentunya makin menggembungkan pundi-
pundi uang mereka. Lalu Maia ingin tampil dan belajar cepat dari 
Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai penyanyi, laku di bidang 
nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang istri jarang di rumah. 
Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang wanita terkenal dan 
semakin kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami terkenal dan 
semakin kaya, istri tidak keberatan ya? Jadi kesimpulannya, wanita 
tidak boleh berhasil karena keberhasilan itu berkaitan dengan 
kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena dia harus banyak di 
rumah ngurus keluarga, begitu temans?:)
> 
> salam
> Aisha
> -
> From: Ari Condro
> kirain awalnya, urusan rebutan cowok :D
> --
> On 1/27/07, L.Meilany wrote:
> Aishadear, biasanya :
> 1. Laki2 menyelesaikan masalah biasanya dengan fisik ; berkelahi, 
berantem, kroyokan.
> Perempuan dengan perasaan; menangis, ngember, dipendam sampai sakit 
ati. Laki2 nggak teliti untuk masalah keuangan; kalo perempuan suka 
nyatat2, berapa masuk berapa keluar.
> Billing2 saja suka masih disimpan-simpan dikasih catatan2; misalnya 
disini murah, pramurianya nggak judes. Setahu saya, kanker rahim ya 
perempuan; yg punya rahim kan perempuan. Kanker prostat tentu laki2; 
karena prostat itu berhubungan dengan hal kelamin laki2 :-)
> 
> 2. Mulan itu rada2 di komporin sama tantenya karena katanya honor2 
yg diberikan 
> itu gak jelas perinciannya, kalo di potong, dipotong untuk apa, 
buktinya mana, hitungannya gimana? kalo ada yg baru dibayar sebagian 
perinciannya gimana?
> Dhani kan juga mengurus grupnya mungkin jadi overload; masalah 
administrasi diserahkan pada Maia. Jadi ia bilang itu 'persoalan 
perempuan' Tantenya Mulan kayaknya seorang akuntan atau pengacara?:-)
> 
> salam 
> l.meilany
> - 
> From: Aisha 
>  Temans,
> Menarik juga komentar-komentar ...
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita

2007-01-27 Thread Ari Condro
setuju mbak aisha, ngobrol ke sana ke mari dengan banyak lelaki,
pandangannya di level pns, cukup jadi kepala seksie untk semumur idup dan
ndak usah pindah pindah tempat kerja [dan berbartimenolak promosi jabatan]
sudah mentoklah sebagai wanita.


aku mikir, kalo ini awalnya, masalah rebutan cowok, soale pernah ada rame
rame katanya ahmad dhani poligami ama mulan kwok.  yg disumpah serapahi
bapaknya si dhani. halah pusing amat ! capek deh ...hehehehhee




On 1/27/07, Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Nah.. mas Arcon nih, memangnya setiap wanita itu kalau ribut pasti
> karena rebutan co? geer banget ye:)
>
> Meidear, di tv memang Mulan cerita sambil nangis, didampingi kakaknya (apa
> tantenya?), Vita tidak nangis tapi kusut, dan Maia bisa tenang bicara tapi
> pas mau manggung, Maia dan Mulan di ruangan yang berbeda, Maia sibuk
> merokok, apakah merokok untuk wanita itu pertanda perasaannya sedang tidak
> tenang? Laki-laki juga begitu?
>
> Rasanya tidak semua laki-laki tidak teliti masalah keuangan, temenku nikah
> dengan seorang akuntan, suaminya telit bin pelt katanya, eh teliti
> sama pelit beda ya?:)
>
> Sebenarnya ini kan masalah bisnis, kerjaan yang berbasis jual suara,
> penampilan atau mungkin lebih tepat show biz gitu, yang diributkan masalah
> pembagian hasil usaha. Ada pengamat musik yang menjelaskan di tv, bahwa Maia
> (dengan belajar dari Dhani) itu pegang peranan penting, karena dia yang
> menciptakan lagu dan musiknya, lalu di panggung dia juga pegang musiknya
> selain sebagai pengiring karena olah vokalnya utamanya di Mulan (dulu
> Pingkan). Jadi kalau begitu, honor Maia jauh lebih banyak dari Mulan itu
> adil. Tidak jelas juga yang adil itu berapa bagian masing-masing, sama
> dengan thread pembagian warisan untuk wanita dan laki-laki yang
> perbandingannya 2:1 itu.
>
> Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 ngetop
> banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani tentunya sibuk
> sekali. Maia sebagai istri tidak keberatan dengan kesibukan suaminya yang
> juga tentunya makin menggembungkan pundi-pundi uang mereka. Lalu Maia ingin
> tampil dan belajar cepat dari Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai
> penyanyi, laku di bidang nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang
> istri jarang di rumah. Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang
> wanita terkenal dan semakin kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami
> terkenal dan semakin kaya, istri tidak keberatan ya? Jadi kesimpulannya,
> wanita tidak boleh berhasil karena keberhasilan itu berkaitan dengan
> kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena dia harus banyak di rumah
> ngurus keluarga, begitu temans?:)
>
> salam
> Aisha
> -
> From: Ari Condro
> kirain awalnya, urusan rebutan cowok :D
> --
> On 1/27/07, L.Meilany wrote:
> Aishadear, biasanya :
> 1. Laki2 menyelesaikan masalah biasanya dengan fisik ; berkelahi,
> berantem, kroyokan.
> Perempuan dengan perasaan; menangis, ngember, dipendam sampai sakit ati.
> Laki2 nggak teliti untuk masalah keuangan; kalo perempuan suka nyatat2,
> berapa masuk berapa keluar.
> Billing2 saja suka masih disimpan-simpan dikasih catatan2; misalnya disini
> murah, pramurianya nggak judes. Setahu saya, kanker rahim ya perempuan; yg
> punya rahim kan perempuan. Kanker prostat tentu laki2; karena prostat itu
> berhubungan dengan hal kelamin laki2 :-)
>
> 2. Mulan itu rada2 di komporin sama tantenya karena katanya honor2 yg
> diberikan
> itu gak jelas perinciannya, kalo di potong, dipotong untuk apa, buktinya
> mana, hitungannya gimana? kalo ada yg baru dibayar sebagian perinciannya
> gimana?
> Dhani kan juga mengurus grupnya mungkin jadi overload; masalah
> administrasi diserahkan pada Maia. Jadi ia bilang itu 'persoalan perempuan'
> Tantenya Mulan kayaknya seorang akuntan atau pengacara?:-)
>
> salam
> l.meilany
> -
> From: Aisha
> Temans,
> Menarik juga komentar-komentar ...
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita

2007-01-27 Thread Aisha
Nah.. mas Arcon nih, memangnya setiap wanita itu kalau ribut pasti karena 
rebutan co? geer banget ye:)

Meidear, di tv memang Mulan cerita sambil nangis, didampingi kakaknya (apa 
tantenya?), Vita tidak nangis tapi kusut, dan Maia bisa tenang bicara tapi pas 
mau manggung, Maia dan Mulan di ruangan yang berbeda, Maia sibuk merokok, 
apakah merokok untuk wanita itu pertanda perasaannya sedang tidak tenang? 
Laki-laki juga begitu?

Rasanya tidak semua laki-laki tidak teliti masalah keuangan, temenku nikah 
dengan seorang akuntan, suaminya telit bin pelt katanya, eh teliti sama 
pelit beda ya?:)

Sebenarnya ini kan masalah bisnis, kerjaan yang berbasis jual suara, penampilan 
atau mungkin lebih tepat show biz gitu, yang diributkan masalah pembagian hasil 
usaha. Ada pengamat musik yang menjelaskan di tv, bahwa Maia (dengan belajar 
dari Dhani) itu pegang peranan penting, karena dia yang menciptakan lagu dan 
musiknya, lalu di panggung dia juga pegang musiknya selain sebagai pengiring 
karena olah vokalnya utamanya di Mulan (dulu Pingkan). Jadi kalau begitu, honor 
Maia jauh lebih banyak dari Mulan itu adil. Tidak jelas juga yang adil itu 
berapa bagian masing-masing, sama dengan thread pembagian warisan untuk wanita 
dan laki-laki yang perbandingannya 2:1 itu.

Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 ngetop 
banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani tentunya sibuk sekali. 
Maia sebagai istri tidak keberatan dengan kesibukan suaminya yang juga tentunya 
makin menggembungkan pundi-pundi uang mereka. Lalu Maia ingin tampil dan 
belajar cepat dari Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai penyanyi, laku di 
bidang nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang istri jarang di rumah. 
Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang wanita terkenal dan semakin 
kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami terkenal dan semakin kaya, istri 
tidak keberatan ya? Jadi kesimpulannya, wanita tidak boleh berhasil karena 
keberhasilan itu berkaitan dengan kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena 
dia harus banyak di rumah ngurus keluarga, begitu temans?:)

salam
Aisha
-
From: Ari Condro
kirain awalnya, urusan rebutan cowok :D
--
On 1/27/07, L.Meilany wrote:
Aishadear, biasanya :
1. Laki2 menyelesaikan masalah biasanya dengan fisik ; berkelahi, berantem, 
kroyokan.
Perempuan dengan perasaan; menangis, ngember, dipendam sampai sakit ati. Laki2 
nggak teliti untuk masalah keuangan; kalo perempuan suka nyatat2, berapa masuk 
berapa keluar.
Billing2 saja suka masih disimpan-simpan dikasih catatan2; misalnya disini 
murah, pramurianya nggak judes. Setahu saya, kanker rahim ya perempuan; yg 
punya rahim kan perempuan. Kanker prostat tentu laki2; karena prostat itu 
berhubungan dengan hal kelamin laki2 :-)

2. Mulan itu rada2 di komporin sama tantenya karena katanya honor2 yg diberikan 
itu gak jelas perinciannya, kalo di potong, dipotong untuk apa, buktinya mana, 
hitungannya gimana? kalo ada yg baru dibayar sebagian perinciannya gimana?
Dhani kan juga mengurus grupnya mungkin jadi overload; masalah administrasi 
diserahkan pada Maia. Jadi ia bilang itu 'persoalan perempuan' Tantenya Mulan 
kayaknya seorang akuntan atau pengacara?:-)

salam 
l.meilany
- 
From: Aisha 
 Temans,
Menarik juga komentar-komentar ...

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita

2007-01-26 Thread Aisha
Pak Heru,
Gak dipikirin sih, hanya saja dari lontaran pendapat Dhani ini kita bisa tahu 
bahwa ternyata ada juga manusia yang berpendapat bahwa jika yang bermasalah 
wanita (dalam hal ini Mulan, Maia dan Vita) maka dengan entengnya orang 
berpendapat itu masalah wanita. 

Tentang otak yang dipartisi, maksudnya bagaimana? bukankah dalam menyelesaikan 
satu masalah memang kita menggunakan otak yang campur aduk, dalam arti kita 
memandang masalah itu dari berbagai sisi, dan bukan hanya otak saja, pakai 
perasaan juga.
Dhani dianggap tidak ada? Di sisi tertentu bagi saya pribadi, dia itu ada 
karena ada lagu-lagunya yang enak didengar dengan isi lumayan, misalnya lagu 
yang mempertanyakan jika tidak ada surga dan neraka apakah orang mau berbuat 
baik, apa memang tujuan manusia itu hanya sekedar mengejar surga saja? 
Bagaimana dengan posisi Allah disini? BTW, bahasa latin di bawah ini artinya 
apa?:)

salam
Aisha
--
From: Heru Hastowo
Omongan Dhani gak usah dipikirin mbak, anggap aja omongan orang yang merasa 
pintar tapi isi otaknya ternyata belum dipartisi sehingga ya campur aduk. Saya 
pribadi dari dulu menganggap Dhani TIDAK ADA! Betul kata mbak, persoalan wanita 
itu apa sich ? kalau "persoalan" aja di-dikotomi sedemikian rupa bagaimana 
Dhani memandang masalah lain ya ? Poor Dhani!!!
 
COGITO ERGO SUM
-
From: Aisha 
Temans,
Menarik juga komentar-komentar ..

[Non-text portions of this message have been removed]