Re: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita
Mbak Meil, Pelit belum tentu hemat, pelit itu menghargai sesuatu tidak sesuai harga yang sewajarnya. tapi orang pelit bisa boros untuk kebutuhan dirinya, cuman ngasih harganya kalau bisa cari yang semurah2nya gak peduli kepentingan orang lain. :D regards, Donnie = Pada tanggal 07/01/29, L.Meilany <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > > Aisha , kita gak pernah tahu persis masalah sebenarnya. > Kadang2 persoalan bagi artis itu sengaja di buat, sengaja diblow up [ > dibayar wartawannya] > Biasanya bagi artis yg sedang menurun pamornya. > > Hemat belum tentu pelit, tapi pelit pasti hemat. > :-) > > Kalo menurut pengamat musik, justru Dewa itu lagi kalah bersaing. > Sekarang yg sedang ngetop band2 baru; Ungu, Nidji, Letto, Samson > Sedangkan Ratu melejit kayak meteor tanpa ada pesaing dengan penghasilan > yg tidak pernah > dicapai Dewa sebelumnya. > Dhani tidak menyangka bahwa Ratu akan secepat itu berhasil. > Buah keberhasilan itu tentunya mengurangi waktu Maia dan Mulan bersama > keluarganya. > Banyak job, manggung di hari-2 dimana seharusnya mereka berkumpul. > Anak2 protes pada ibunya; itulah mulanya. > > salam > l.meilany > > - Original Message - > From: Aisha > To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com > Cc: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Saturday, January 27, 2007 5:14 PM > Subject: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita > > Nah.. mas Arcon nih, memangnya setiap wanita itu kalau ribut pasti karena > rebutan co? geer banget ye:) > > Meidear, di tv memang Mulan cerita sambil nangis, didampingi kakaknya (apa > tantenya?), Vita tidak nangis tapi kusut, dan Maia bisa tenang bicara tapi > pas mau manggung, Maia dan Mulan di ruangan yang berbeda, Maia sibuk > merokok, apakah merokok untuk wanita itu pertanda perasaannya sedang tidak > tenang? Laki-laki juga begitu? > > Rasanya tidak semua laki-laki tidak teliti masalah keuangan, temenku nikah > dengan seorang akuntan, suaminya telit bin pelt katanya, eh teliti > sama pelit beda ya?:) > > Sebenarnya ini kan masalah bisnis, kerjaan yang berbasis jual suara, > penampilan atau mungkin lebih tepat show biz gitu, yang diributkan masalah > pembagian hasil usaha. Ada pengamat musik yang menjelaskan di tv, bahwa Maia > (dengan belajar dari Dhani) itu pegang peranan penting, karena dia yang > menciptakan lagu dan musiknya, lalu di panggung dia juga pegang musiknya > selain sebagai pengiring karena olah vokalnya utamanya di Mulan (dulu > Pingkan). Jadi kalau begitu, honor Maia jauh lebih banyak dari Mulan itu > adil. Tidak jelas juga yang adil itu berapa bagian masing-masing, sama > dengan thread pembagian warisan untuk wanita dan laki-laki yang > perbandingannya 2:1 itu. > > Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 ngetop > banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani tentunya sibuk > sekali. Maia sebagai istri tidak keberatan dengan kesibukan suaminya yang > juga tentunya makin menggembungkan pundi-pundi uang mereka. Lalu Maia ingin > tampil dan belajar cepat dari Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai > penyanyi, laku di bidang nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang > istri jarang di rumah. Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang > wanita terkenal dan semakin kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami > terkenal dan semakin kaya, istri tidak keberatan ya? Jadi kesimpulannya, > wanita tidak boleh berhasil karena keberhasilan itu berkaitan dengan > kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena dia harus banyak di rumah > ngurus keluarga, begitu temans?:) > > salam > Aisha > - > From: Ari Condro > kirain awalnya, urusan rebutan cowok :D > -- > On 1/27/07, L.Meilany wrote: > Aishadear, biasanya : > 1. Laki2 menyelesaikan masalah biasanya dengan fisik ; berkelahi, > berantem, kroyokan. > Perempuan dengan perasaan; menangis, ngember, dipendam sampai sakit ati. > Laki2 nggak teliti untuk masalah keuangan; kalo perempuan suka nyatat2, > berapa masuk berapa keluar. > Billing2 saja suka masih disimpan-simpan dikasih catatan2; misalnya disini > murah, pramurianya nggak judes. Setahu saya, kanker rahim ya perempuan; yg > punya rahim kan perempuan. Kanker prostat tentu laki2; karena prostat itu > berhubungan dengan hal kelamin laki2 :-) > > 2. Mulan itu rada2 di komporin sama tantenya karena katanya honor2 yg > diberikan > itu gak jelas perinciannya, kalo di potong, dipotong untuk apa, buktinya > mana, hitungannya gimana? kalo ada yg baru dibayar sebagian perinciannya > gimana? > Dhani kan juga mengurus grupnya mungkin jadi overload; masalah > administrasi diserahkan pada Maia. Jadi ia bilang itu 'persoalan perempuan' > Tantenya Mulan kayaknya seorang akuntan atau pengacara?:-) > > salam > l.meilany > - > From: Aisha > Temans, > Menarik juga komentar-komentar ... > > [Non-text portions of this message have been removed] > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita
Aisha , kita gak pernah tahu persis masalah sebenarnya. Kadang2 persoalan bagi artis itu sengaja di buat, sengaja diblow up [ dibayar wartawannya] Biasanya bagi artis yg sedang menurun pamornya. Hemat belum tentu pelit, tapi pelit pasti hemat. :-) Kalo menurut pengamat musik, justru Dewa itu lagi kalah bersaing. Sekarang yg sedang ngetop band2 baru; Ungu, Nidji, Letto, Samson Sedangkan Ratu melejit kayak meteor tanpa ada pesaing dengan penghasilan yg tidak pernah dicapai Dewa sebelumnya. Dhani tidak menyangka bahwa Ratu akan secepat itu berhasil. Buah keberhasilan itu tentunya mengurangi waktu Maia dan Mulan bersama keluarganya. Banyak job, manggung di hari-2 dimana seharusnya mereka berkumpul. Anak2 protes pada ibunya; itulah mulanya. salam l.meilany - Original Message - From: Aisha To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Cc: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, January 27, 2007 5:14 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita Nah.. mas Arcon nih, memangnya setiap wanita itu kalau ribut pasti karena rebutan co? geer banget ye:) Meidear, di tv memang Mulan cerita sambil nangis, didampingi kakaknya (apa tantenya?), Vita tidak nangis tapi kusut, dan Maia bisa tenang bicara tapi pas mau manggung, Maia dan Mulan di ruangan yang berbeda, Maia sibuk merokok, apakah merokok untuk wanita itu pertanda perasaannya sedang tidak tenang? Laki-laki juga begitu? Rasanya tidak semua laki-laki tidak teliti masalah keuangan, temenku nikah dengan seorang akuntan, suaminya telit bin pelt katanya, eh teliti sama pelit beda ya?:) Sebenarnya ini kan masalah bisnis, kerjaan yang berbasis jual suara, penampilan atau mungkin lebih tepat show biz gitu, yang diributkan masalah pembagian hasil usaha. Ada pengamat musik yang menjelaskan di tv, bahwa Maia (dengan belajar dari Dhani) itu pegang peranan penting, karena dia yang menciptakan lagu dan musiknya, lalu di panggung dia juga pegang musiknya selain sebagai pengiring karena olah vokalnya utamanya di Mulan (dulu Pingkan). Jadi kalau begitu, honor Maia jauh lebih banyak dari Mulan itu adil. Tidak jelas juga yang adil itu berapa bagian masing-masing, sama dengan thread pembagian warisan untuk wanita dan laki-laki yang perbandingannya 2:1 itu. Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 ngetop banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani tentunya sibuk sekali. Maia sebagai istri tidak keberatan dengan kesibukan suaminya yang juga tentunya makin menggembungkan pundi-pundi uang mereka. Lalu Maia ingin tampil dan belajar cepat dari Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai penyanyi, laku di bidang nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang istri jarang di rumah. Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang wanita terkenal dan semakin kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami terkenal dan semakin kaya, istri tidak keberatan ya? Jadi kesimpulannya, wanita tidak boleh berhasil karena keberhasilan itu berkaitan dengan kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena dia harus banyak di rumah ngurus keluarga, begitu temans?:) salam Aisha - From: Ari Condro kirain awalnya, urusan rebutan cowok :D -- On 1/27/07, L.Meilany wrote: Aishadear, biasanya : 1. Laki2 menyelesaikan masalah biasanya dengan fisik ; berkelahi, berantem, kroyokan. Perempuan dengan perasaan; menangis, ngember, dipendam sampai sakit ati. Laki2 nggak teliti untuk masalah keuangan; kalo perempuan suka nyatat2, berapa masuk berapa keluar. Billing2 saja suka masih disimpan-simpan dikasih catatan2; misalnya disini murah, pramurianya nggak judes. Setahu saya, kanker rahim ya perempuan; yg punya rahim kan perempuan. Kanker prostat tentu laki2; karena prostat itu berhubungan dengan hal kelamin laki2 :-) 2. Mulan itu rada2 di komporin sama tantenya karena katanya honor2 yg diberikan itu gak jelas perinciannya, kalo di potong, dipotong untuk apa, buktinya mana, hitungannya gimana? kalo ada yg baru dibayar sebagian perinciannya gimana? Dhani kan juga mengurus grupnya mungkin jadi overload; masalah administrasi diserahkan pada Maia. Jadi ia bilang itu 'persoalan perempuan' Tantenya Mulan kayaknya seorang akuntan atau pengacara?:-) salam l.meilany - From: Aisha Temans, Menarik juga komentar-komentar ... [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita
belum tentu juga, 1. sitoresmi prabuningrat pendakwah sejati, tapi bukan pengelola bisnis dan pesantren. akhirnya ujung ujungnya berakhir jadi istri ke empat keenan nasution, yg malah oang LDII. padahal bu sitoresmi ini udah kenyang pengalaman kawin cerai lho .. udah 4 apa lima kali gitu kalo gak salah. 2. apalagi urusan masuk partai politik. kecuali kayak cewek cewek keluarga gandi, model sapa tuh yg pernah jadi perdana menteri dan juga sonia gandhi, yg emang partainya partai tunggal di india. atau aquino, yg juga lawannya jelas, oom marcos. atau juga megawati. On 1/28/07, ritajkt <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, > "Aisha" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 > > ngetop banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani > > tentunya sibuk sekali. Maia sebagai istri tidak keberatan dengan > > kesibukan suaminya yang juga tentunya makin menggembungkan pundi- > > pundi uang mereka. Lalu Maia ingin tampil dan belajar cepat dari > > Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai penyanyi, laku di bidang > > nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang istri jarang di > > rumah. Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang wanita > > terkenal dan semakin kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami > > terkenal dan semakin kaya, istri tidak keberatan ya? Jadi > > kesimpulannya, wanita tidak boleh berhasil karena keberhasilan itu > > berkaitan dengan kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena dia > > harus banyak di rumah ngurus keluarga, begitu temans?:) > > Nampaknya yang sering terjadi di Indonesia ini memang begitu ya Mbak > Ai? Setahu saya Nabi SAW ketika melihat potensi istrinya, kok justru > memfasilitasinya ya, sehingga menjadi "lebih kuat", dalam hal ini > Siti Aisya RA, yg jadi seorang thinker yg besar pada zamannya. > Menurut saya, itu tak bisa diragukan lagi, adalah berkat di- > encourage suami tercinta sehingga kemaksimalan beliau sebagai > seorang manusia yang berguna bagi banyak orang bisa tersampaikan. > cmiiw > > Lagipula, dibalik nama besar seorang perempuan, pasti ada keluarga > yang mendukungnya. Begitu juga sebaliknya. Setiap lelaki hebat juga > punya nama hebat yang mendukungnya dari belakang. > > Yang di belakang layar ini bisa berarti suami/istri, bisa juga > orangtua atau anak-anak. kalau tak ada itu, saya rasa, orang-orang > besar itu tidak akan mampu memaksimalkan dirinya untuk "berguna" > dan "menjadi besar". > > Dengan pandangan seperti itu, saya jadi ingat kasus poligami Aa Gym. > Saya kira, seandainya saja Teh Ninih berani bercerai, dan kemudian > (dengan tidak melupakan bisnis dakwah DT yang omzetnya jutaan itu) > tetap bekerja seperti sebelumnya dengan menjadi pendakwah maka saya > yuakin banget,Teh Ninih pasti akan lebih sukses dari suaminya. > Begitu juga dengan kasus Yahya Zaini. Seandainya saja Ny Yahya Zaini > yg tegar, intelek, dan cuantik (jauh lebih cantik dari si ME kalo > saya bilang :-))) itu maju berpolitik praktis, saya yakin ia pasti > dengan mudah bisa melampaui posisi suaminya. Soalnya, "kebesaran" si > Aa dan YZ selama ini ternyata terjadi karena di belakang layar itu > mereka di-support oleh istri yang hebat. > > salam > > > [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita
Iya mba Rita, Saya juga pernah mendengar Siti Aisyah itu istri yang paling cerdas, dan Rasul memang membimbing istrinya mengembangkan potensinya, tapi kabarnya yang paling dicintai tetep saja Siti Khadijah sehingga Rasulullah mampu bermonogami selama 28 tahun pernikahannya dengan Siti Khadijah sampai istri tersayang ini meninggal, padahal saat itu budayanya budaya poligami gila-gilaan tanpa batas. Dan tentang Aa Gym jika saya menemani ibu nonton tv, beberapa kali saya lihat Aa Gym menjelaskan bahwa istrinya sangat rajin membaca dan memberi bahan untuk ceramah Aa Gym, dan memang teh Ninih ini yang anak ajengan (nama sunda dari kiai) dengan suara merdunya pinter ngaji, bukankah suara saat mengaji ini yang membuat Aa Gym jatuh cinta, tapi teh Rini membuat Aa jatuh cinta katanya pengakuannnya ke orang dalam DT karena putihnya, cantiknya dan smart katanya - urusan putih cantik memang terlihat, percaya lah mantan model. Lebih muda juga iya, ME juga kan lebih muda dari nyonya YZ, apa ini yang lebih dipentingkan untuk istri muda dan selingkuhan?:) Di iklan sms teh Ninih di tv, terlihat sekarang teh Ninih ini kurus, pipinya saja terlihat masuk ke dalam - istilah sundanya kewong, semua orang bisa enteng mengatakan ikhlas tapi dalamnya sih yang tahu hanya ybs dan Tuhan bukan? salam Aisha From: ritajkt <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 > ngetop banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani > tentunya sibuk sekali. Maia sebagai istri tidak keberatan dengan > kesibukan suaminya yang juga tentunya makin menggembungkan pundi- > pundi uang mereka. Lalu Maia ingin tampil dan belajar cepat dari > Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai penyanyi, laku di bidang > nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang istri jarang di > rumah. Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang wanita > terkenal dan semakin kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami > terkenal dan semakin kaya, istri tidak keberatan ya? Jadi > kesimpulannya, wanita tidak boleh berhasil karena keberhasilan itu > berkaitan dengan kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena dia > harus banyak di rumah ngurus keluarga, begitu temans?:) Nampaknya yang sering terjadi di Indonesia ini memang begitu ya Mbak Ai? Setahu saya Nabi SAW ketika melihat potensi istrinya, kok justru memfasilitasinya ya, sehingga menjadi "lebih kuat", dalam hal ini Siti Aisya RA, yg jadi seorang thinker yg besar pada zamannya. Menurut saya, itu tak bisa diragukan lagi, adalah berkat di- encourage suami tercinta sehingga kemaksimalan beliau sebagai seorang manusia yang berguna bagi banyak orang bisa tersampaikan. cmiiw Lagipula, dibalik nama besar seorang perempuan, pasti ada keluarga yang mendukungnya. Begitu juga sebaliknya. Setiap lelaki hebat juga punya nama hebat yang mendukungnya dari belakang. Yang di belakang layar ini bisa berarti suami/istri, bisa juga orangtua atau anak-anak. kalau tak ada itu, saya rasa, orang-orang besar itu tidak akan mampu memaksimalkan dirinya untuk "berguna" dan "menjadi besar". Dengan pandangan seperti itu, saya jadi ingat kasus poligami Aa Gym. Saya kira, seandainya saja Teh Ninih berani bercerai, dan kemudian (dengan tidak melupakan bisnis dakwah DT yang omzetnya jutaan itu) tetap bekerja seperti sebelumnya dengan menjadi pendakwah maka saya yuakin banget,Teh Ninih pasti akan lebih sukses dari suaminya. Begitu juga dengan kasus Yahya Zaini. Seandainya saja Ny Yahya Zaini yg tegar, intelek, dan cuantik (jauh lebih cantik dari si ME kalo saya bilang :-))) itu maju berpolitik praktis, saya yakin ia pasti dengan mudah bisa melampaui posisi suaminya. Soalnya, "kebesaran" si Aa dan YZ selama ini ternyata terjadi karena di belakang layar itu mereka di-support oleh istri yang hebat. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita
Islam menganjurkan untuk menghormati IBU. sehingga dalam Hadist nama IBU sampai diulang 3x. Tapi anehnya kok ada pemahaman sebagian orang yg tidak menghargai isterinya sama sekali. Baru ditinggal menstruasi sudah langsung teriak2 minta poligami. padahal perjuangan seorang isteri sangat luar biasa. kalau orang kerja kantoran paling kerja cuman 8 jam sehari, tapi seorang isteri bisa 15 jam lebih mulai dari bangun tidur sampe mau tidur lagi kerjaan gak ada habis-habisnya. suami yang baik selalu membantu pekerjaan rumah,misalnya menyapu, mengepel, cuci baju, setrika, dan lain-lain.. tidak berkolusi dgn para jama'ah pengajian untuk menyusun strategi POLIGAMI. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ritajkt" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Nampaknya yang sering terjadi di Indonesia ini memang begitu ya Mbak > Ai? Setahu saya Nabi SAW ketika melihat potensi istrinya, kok justru > memfasilitasinya ya, sehingga menjadi "lebih kuat", dalam hal ini > Siti Aisya RA, yg jadi seorang thinker yg besar pada zamannya. > Menurut saya, itu tak bisa diragukan lagi, adalah berkat di- > encourage suami tercinta sehingga kemaksimalan beliau sebagai > seorang manusia yang berguna bagi banyak orang bisa tersampaikan. > cmiiw > > Lagipula, dibalik nama besar seorang perempuan, pasti ada keluarga > yang mendukungnya. Begitu juga sebaliknya. Setiap lelaki hebat juga > punya nama hebat yang mendukungnya dari belakang. > > Yang di belakang layar ini bisa berarti suami/istri, bisa juga > orangtua atau anak-anak. kalau tak ada itu, saya rasa, orang-orang > besar itu tidak akan mampu memaksimalkan dirinya untuk "berguna" > dan "menjadi besar". > > Dengan pandangan seperti itu, saya jadi ingat kasus poligami Aa Gym. > Saya kira, seandainya saja Teh Ninih berani bercerai, dan kemudian > (dengan tidak melupakan bisnis dakwah DT yang omzetnya jutaan itu) > tetap bekerja seperti sebelumnya dengan menjadi pendakwah maka saya > yuakin banget,Teh Ninih pasti akan lebih sukses dari suaminya. > Begitu juga dengan kasus Yahya Zaini. Seandainya saja Ny Yahya Zaini > yg tegar, intelek, dan cuantik (jauh lebih cantik dari si ME kalo > saya bilang :-))) itu maju berpolitik praktis, saya yakin ia pasti > dengan mudah bisa melampaui posisi suaminya. Soalnya, "kebesaran" si > Aa dan YZ selama ini ternyata terjadi karena di belakang layar itu > mereka di-support oleh istri yang hebat. > > salam >
Re: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita
Setubuh !!! eh Setuju :=)) Duluuu banget saya berpikir tidak pernah ada persoalan seperti itu, sekarang saya tahu itu diberi nama :Gender Biased. Atau minimal hanya ada di komik, majalah atau koran. Jaman saya masih suka berpikir tipi dan sinetron bukan trend. Mungkin karena wawasan saya cuma di sekitar kampung, lahir dan dibesarkan di lingkungan "egaliter". Ketika di gunung ortu jadi petani, pas pindah ke kota jadi pembuat dan penjual sarung palekat, bertetangga dengan nelayan. Kehidupan pembuat dan penjual sarung di pekalongan boleh dikatakan malah di-dominasi perempuan, sangat sedikit anak yg kalo butuh duit nguber bapak, selalu ibu yg diuber karena kedua komunitas itu menempatkan perempuan sebagai pemegang keuangan. Laki-laki hanya sebagai alat produksi (membeli benang, pewarna, menenun, menjemur, melipat, mengangkut; para perempuan menjual dan menyimpan uangnya. Nelayan laki2 bertugas melaut, memelihara alat kerja spt kapal, jaring dll. Istri-istri mengolah ikan menjual dan lagi2 menyimpan uangnya). Apabila berkembang, maka pemilik usaha 90% perempuan dan perempuan mengontrol ekonomi keluarga. Kalangan yang mendomestikan permpuan justru dari keluarga "priyayi"; perempuan priyayi hanya bersolek, arisan, kumpul2 dan melakukan aktifitas amal. Para suami mereka biasanya tuan tanah atau abdi negara yg uangnya mengalir secara otomatis ;=) di wilayah pantai pekalongan dan sekitarnya, sebuah pemandangan biasa kalo lelaki menggendong balita dengan kain. Yang tidak mampu dilakukan mereka hanya menyusui :=) kalo nangis baru nguber-nguber sang istri. Jadi jangan heran kalo enterpreneur bidang perikanan dari jawa yg muncul ke permukaan adalah perempuan, ikon-nya Ibu Susi dari pengandaran. Penguasa jaringan perdagangan dan produksi bathik adalah perempuan. Sehingga di wilayah ini mayoritas Kyai dipegang lelaki, karena perempuannya pada sibuk cari duit :=) nah lo On Sun, 2007-01-28 at 08:59 +, ritajkt wrote: > Nampaknya yang sering terjadi di Indonesia ini memang begitu ya Mbak > Ai? Setahu saya Nabi SAW ketika melihat potensi istrinya, kok justru > memfasilitasinya ya, sehingga menjadi "lebih kuat", dalam hal ini > Siti Aisya RA, yg jadi seorang thinker yg besar pada zamannya. > Menurut saya, itu tak bisa diragukan lagi, adalah berkat di- > encourage suami tercinta sehingga kemaksimalan beliau sebagai > seorang manusia yang berguna bagi banyak orang bisa tersampaikan. > cmiiw > > Lagipula, dibalik nama besar seorang perempuan, pasti ada keluarga > yang mendukungnya. Begitu juga sebaliknya. Setiap lelaki hebat juga > punya nama hebat yang mendukungnya dari belakang. > > Yang di belakang layar ini bisa berarti suami/istri, bisa juga > orangtua atau anak-anak. kalau tak ada itu, saya rasa, orang-orang > besar itu tidak akan mampu memaksimalkan dirinya untuk "berguna" > dan "menjadi besar". > > Dengan pandangan seperti itu, saya jadi ingat kasus poligami Aa Gym. > Saya kira, seandainya saja Teh Ninih berani bercerai, dan kemudian > (dengan tidak melupakan bisnis dakwah DT yang omzetnya jutaan itu) > tetap bekerja seperti sebelumnya dengan menjadi pendakwah maka saya > yuakin banget,Teh Ninih pasti akan lebih sukses dari suaminya. > Begitu juga dengan kasus Yahya Zaini. Seandainya saja Ny Yahya Zaini > yg tegar, intelek, dan cuantik (jauh lebih cantik dari si ME kalo > saya bilang :-))) itu maju berpolitik praktis, saya yakin ia pasti > dengan mudah bisa melampaui posisi suaminya. Soalnya, "kebesaran" si > Aa dan YZ selama ini ternyata terjadi karena di belakang layar itu > mereka di-support oleh istri yang hebat. > > salam > > > >
Re: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita
nambah contoh yang kontemporer: Hillary Clinton. dulu waktu suaminya nyalon presiden kena isu WIL dia selalu di samping suaminya. Sudah jadi presiden, lagi-lagi isu WIL, Lewinskygate tak bergeming dia. Suaminya pensiun, giliran dia yang naik dan bakal nyalon presiden. Giliran Bill yang di belakang (entah apa masih "maen" di belakang :-) ) Mestinya posisinya Yahya Zaini digantikan saja oleh istrinya :-) salam, DWS On 1/28/07, ritajkt <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Lagipula, dibalik nama besar seorang perempuan, pasti ada keluarga > yang mendukungnya. Begitu juga sebaliknya. Setiap lelaki hebat juga > punya nama hebat yang mendukungnya dari belakang. > > Yang di belakang layar ini bisa berarti suami/istri, bisa juga > orangtua atau anak-anak. kalau tak ada itu, saya rasa, orang-orang > besar itu tidak akan mampu memaksimalkan dirinya untuk "berguna" > dan "menjadi besar". > > Dengan pandangan seperti itu, saya jadi ingat kasus poligami Aa Gym. > Saya kira, seandainya saja Teh Ninih berani bercerai, dan kemudian > (dengan tidak melupakan bisnis dakwah DT yang omzetnya jutaan itu) > tetap bekerja seperti sebelumnya dengan menjadi pendakwah maka saya > yuakin banget,Teh Ninih pasti akan lebih sukses dari suaminya. > Begitu juga dengan kasus Yahya Zaini. Seandainya saja Ny Yahya Zaini > yg tegar, intelek, dan cuantik (jauh lebih cantik dari si ME kalo > saya bilang :-))) itu maju berpolitik praktis, saya yakin ia pasti > dengan mudah bisa melampaui posisi suaminya. Soalnya, "kebesaran" si > Aa dan YZ selama ini ternyata terjadi karena di belakang layar itu > mereka di-support oleh istri yang hebat. > > salam >
[wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 > ngetop banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani > tentunya sibuk sekali. Maia sebagai istri tidak keberatan dengan > kesibukan suaminya yang juga tentunya makin menggembungkan pundi- > pundi uang mereka. Lalu Maia ingin tampil dan belajar cepat dari > Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai penyanyi, laku di bidang > nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang istri jarang di > rumah. Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang wanita > terkenal dan semakin kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami > terkenal dan semakin kaya, istri tidak keberatan ya? Jadi > kesimpulannya, wanita tidak boleh berhasil karena keberhasilan itu > berkaitan dengan kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena dia > harus banyak di rumah ngurus keluarga, begitu temans?:) Nampaknya yang sering terjadi di Indonesia ini memang begitu ya Mbak Ai? Setahu saya Nabi SAW ketika melihat potensi istrinya, kok justru memfasilitasinya ya, sehingga menjadi "lebih kuat", dalam hal ini Siti Aisya RA, yg jadi seorang thinker yg besar pada zamannya. Menurut saya, itu tak bisa diragukan lagi, adalah berkat di- encourage suami tercinta sehingga kemaksimalan beliau sebagai seorang manusia yang berguna bagi banyak orang bisa tersampaikan. cmiiw Lagipula, dibalik nama besar seorang perempuan, pasti ada keluarga yang mendukungnya. Begitu juga sebaliknya. Setiap lelaki hebat juga punya nama hebat yang mendukungnya dari belakang. Yang di belakang layar ini bisa berarti suami/istri, bisa juga orangtua atau anak-anak. kalau tak ada itu, saya rasa, orang-orang besar itu tidak akan mampu memaksimalkan dirinya untuk "berguna" dan "menjadi besar". Dengan pandangan seperti itu, saya jadi ingat kasus poligami Aa Gym. Saya kira, seandainya saja Teh Ninih berani bercerai, dan kemudian (dengan tidak melupakan bisnis dakwah DT yang omzetnya jutaan itu) tetap bekerja seperti sebelumnya dengan menjadi pendakwah maka saya yuakin banget,Teh Ninih pasti akan lebih sukses dari suaminya. Begitu juga dengan kasus Yahya Zaini. Seandainya saja Ny Yahya Zaini yg tegar, intelek, dan cuantik (jauh lebih cantik dari si ME kalo saya bilang :-))) itu maju berpolitik praktis, saya yakin ia pasti dengan mudah bisa melampaui posisi suaminya. Soalnya, "kebesaran" si Aa dan YZ selama ini ternyata terjadi karena di belakang layar itu mereka di-support oleh istri yang hebat. salam
[wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita
Soal Maia dan Mulan, yah..perbedaan kan biasa, bubaran juga biasa. Tapi mestinya Mulan dengerin pendapat mba Ai, dan jangan mau dikomporin orang laen. Konsep Maia dah betul kok, so far it's working. Sepertinya Santana juga gitu deh, slalu ganti2 vokalis. Bukannya Manhattan Transfer gitu juga? Baca wawancara Dhani di tabloid mana gitu...aku pikir ni orang mesti didaur ulang. Maia is sleeping with enemy. Jalan teru Maia...keep cooljadiin Dhani piaraan aja.. looo sewot..hehehe...battle of the sexes ni salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Nah.. mas Arcon nih, memangnya setiap wanita itu kalau ribut pasti karena rebutan co? geer banget ye:) > > Meidear, di tv memang Mulan cerita sambil nangis, didampingi kakaknya (apa tantenya?), Vita tidak nangis tapi kusut, dan Maia bisa tenang bicara tapi pas mau manggung, Maia dan Mulan di ruangan yang berbeda, Maia sibuk merokok, apakah merokok untuk wanita itu pertanda perasaannya sedang tidak tenang? Laki-laki juga begitu? > > Rasanya tidak semua laki-laki tidak teliti masalah keuangan, temenku nikah dengan seorang akuntan, suaminya telit bin pelt katanya, eh teliti sama pelit beda ya?:) > > Sebenarnya ini kan masalah bisnis, kerjaan yang berbasis jual suara, penampilan atau mungkin lebih tepat show biz gitu, yang diributkan masalah pembagian hasil usaha. Ada pengamat musik yang menjelaskan di tv, bahwa Maia (dengan belajar dari Dhani) itu pegang peranan penting, karena dia yang menciptakan lagu dan musiknya, lalu di panggung dia juga pegang musiknya selain sebagai pengiring karena olah vokalnya utamanya di Mulan (dulu Pingkan). Jadi kalau begitu, honor Maia jauh lebih banyak dari Mulan itu adil. Tidak jelas juga yang adil itu berapa bagian masing-masing, sama dengan thread pembagian warisan untuk wanita dan laki-laki yang perbandingannya 2:1 itu. > > Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 ngetop banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani tentunya sibuk sekali. Maia sebagai istri tidak keberatan dengan kesibukan suaminya yang juga tentunya makin menggembungkan pundi- pundi uang mereka. Lalu Maia ingin tampil dan belajar cepat dari Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai penyanyi, laku di bidang nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang istri jarang di rumah. Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang wanita terkenal dan semakin kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami terkenal dan semakin kaya, istri tidak keberatan ya? Jadi kesimpulannya, wanita tidak boleh berhasil karena keberhasilan itu berkaitan dengan kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena dia harus banyak di rumah ngurus keluarga, begitu temans?:) > > salam > Aisha > - > From: Ari Condro > kirain awalnya, urusan rebutan cowok :D > -- > On 1/27/07, L.Meilany wrote: > Aishadear, biasanya : > 1. Laki2 menyelesaikan masalah biasanya dengan fisik ; berkelahi, berantem, kroyokan. > Perempuan dengan perasaan; menangis, ngember, dipendam sampai sakit ati. Laki2 nggak teliti untuk masalah keuangan; kalo perempuan suka nyatat2, berapa masuk berapa keluar. > Billing2 saja suka masih disimpan-simpan dikasih catatan2; misalnya disini murah, pramurianya nggak judes. Setahu saya, kanker rahim ya perempuan; yg punya rahim kan perempuan. Kanker prostat tentu laki2; karena prostat itu berhubungan dengan hal kelamin laki2 :-) > > 2. Mulan itu rada2 di komporin sama tantenya karena katanya honor2 yg diberikan > itu gak jelas perinciannya, kalo di potong, dipotong untuk apa, buktinya mana, hitungannya gimana? kalo ada yg baru dibayar sebagian perinciannya gimana? > Dhani kan juga mengurus grupnya mungkin jadi overload; masalah administrasi diserahkan pada Maia. Jadi ia bilang itu 'persoalan perempuan' Tantenya Mulan kayaknya seorang akuntan atau pengacara?:-) > > salam > l.meilany > - > From: Aisha > Temans, > Menarik juga komentar-komentar ... > > [Non-text portions of this message have been removed] >
Re: [wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita
setuju mbak aisha, ngobrol ke sana ke mari dengan banyak lelaki, pandangannya di level pns, cukup jadi kepala seksie untk semumur idup dan ndak usah pindah pindah tempat kerja [dan berbartimenolak promosi jabatan] sudah mentoklah sebagai wanita. aku mikir, kalo ini awalnya, masalah rebutan cowok, soale pernah ada rame rame katanya ahmad dhani poligami ama mulan kwok. yg disumpah serapahi bapaknya si dhani. halah pusing amat ! capek deh ...hehehehhee On 1/27/07, Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Nah.. mas Arcon nih, memangnya setiap wanita itu kalau ribut pasti > karena rebutan co? geer banget ye:) > > Meidear, di tv memang Mulan cerita sambil nangis, didampingi kakaknya (apa > tantenya?), Vita tidak nangis tapi kusut, dan Maia bisa tenang bicara tapi > pas mau manggung, Maia dan Mulan di ruangan yang berbeda, Maia sibuk > merokok, apakah merokok untuk wanita itu pertanda perasaannya sedang tidak > tenang? Laki-laki juga begitu? > > Rasanya tidak semua laki-laki tidak teliti masalah keuangan, temenku nikah > dengan seorang akuntan, suaminya telit bin pelt katanya, eh teliti > sama pelit beda ya?:) > > Sebenarnya ini kan masalah bisnis, kerjaan yang berbasis jual suara, > penampilan atau mungkin lebih tepat show biz gitu, yang diributkan masalah > pembagian hasil usaha. Ada pengamat musik yang menjelaskan di tv, bahwa Maia > (dengan belajar dari Dhani) itu pegang peranan penting, karena dia yang > menciptakan lagu dan musiknya, lalu di panggung dia juga pegang musiknya > selain sebagai pengiring karena olah vokalnya utamanya di Mulan (dulu > Pingkan). Jadi kalau begitu, honor Maia jauh lebih banyak dari Mulan itu > adil. Tidak jelas juga yang adil itu berapa bagian masing-masing, sama > dengan thread pembagian warisan untuk wanita dan laki-laki yang > perbandingannya 2:1 itu. > > Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 ngetop > banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani tentunya sibuk > sekali. Maia sebagai istri tidak keberatan dengan kesibukan suaminya yang > juga tentunya makin menggembungkan pundi-pundi uang mereka. Lalu Maia ingin > tampil dan belajar cepat dari Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai > penyanyi, laku di bidang nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang > istri jarang di rumah. Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang > wanita terkenal dan semakin kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami > terkenal dan semakin kaya, istri tidak keberatan ya? Jadi kesimpulannya, > wanita tidak boleh berhasil karena keberhasilan itu berkaitan dengan > kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena dia harus banyak di rumah > ngurus keluarga, begitu temans?:) > > salam > Aisha > - > From: Ari Condro > kirain awalnya, urusan rebutan cowok :D > -- > On 1/27/07, L.Meilany wrote: > Aishadear, biasanya : > 1. Laki2 menyelesaikan masalah biasanya dengan fisik ; berkelahi, > berantem, kroyokan. > Perempuan dengan perasaan; menangis, ngember, dipendam sampai sakit ati. > Laki2 nggak teliti untuk masalah keuangan; kalo perempuan suka nyatat2, > berapa masuk berapa keluar. > Billing2 saja suka masih disimpan-simpan dikasih catatan2; misalnya disini > murah, pramurianya nggak judes. Setahu saya, kanker rahim ya perempuan; yg > punya rahim kan perempuan. Kanker prostat tentu laki2; karena prostat itu > berhubungan dengan hal kelamin laki2 :-) > > 2. Mulan itu rada2 di komporin sama tantenya karena katanya honor2 yg > diberikan > itu gak jelas perinciannya, kalo di potong, dipotong untuk apa, buktinya > mana, hitungannya gimana? kalo ada yg baru dibayar sebagian perinciannya > gimana? > Dhani kan juga mengurus grupnya mungkin jadi overload; masalah > administrasi diserahkan pada Maia. Jadi ia bilang itu 'persoalan perempuan' > Tantenya Mulan kayaknya seorang akuntan atau pengacara?:-) > > salam > l.meilany > - > From: Aisha > Temans, > Menarik juga komentar-komentar ... > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita
Nah.. mas Arcon nih, memangnya setiap wanita itu kalau ribut pasti karena rebutan co? geer banget ye:) Meidear, di tv memang Mulan cerita sambil nangis, didampingi kakaknya (apa tantenya?), Vita tidak nangis tapi kusut, dan Maia bisa tenang bicara tapi pas mau manggung, Maia dan Mulan di ruangan yang berbeda, Maia sibuk merokok, apakah merokok untuk wanita itu pertanda perasaannya sedang tidak tenang? Laki-laki juga begitu? Rasanya tidak semua laki-laki tidak teliti masalah keuangan, temenku nikah dengan seorang akuntan, suaminya telit bin pelt katanya, eh teliti sama pelit beda ya?:) Sebenarnya ini kan masalah bisnis, kerjaan yang berbasis jual suara, penampilan atau mungkin lebih tepat show biz gitu, yang diributkan masalah pembagian hasil usaha. Ada pengamat musik yang menjelaskan di tv, bahwa Maia (dengan belajar dari Dhani) itu pegang peranan penting, karena dia yang menciptakan lagu dan musiknya, lalu di panggung dia juga pegang musiknya selain sebagai pengiring karena olah vokalnya utamanya di Mulan (dulu Pingkan). Jadi kalau begitu, honor Maia jauh lebih banyak dari Mulan itu adil. Tidak jelas juga yang adil itu berapa bagian masing-masing, sama dengan thread pembagian warisan untuk wanita dan laki-laki yang perbandingannya 2:1 itu. Kembali ke masalah persoalan wanita, lihat kasus ini, dulu Dewa 19 ngetop banget sehingga grup band ini jadwalnya penuh, dan Dhani tentunya sibuk sekali. Maia sebagai istri tidak keberatan dengan kesibukan suaminya yang juga tentunya makin menggembungkan pundi-pundi uang mereka. Lalu Maia ingin tampil dan belajar cepat dari Dhani, lalu melesat karir barunya sebagai penyanyi, laku di bidang nyanyi dan iklan, sang suami sewot karena sang istri jarang di rumah. Nah ini persoalan wanita, ternyata ketika seorang wanita terkenal dan semakin kaya, suami akan keberatan, tapi ketika suami terkenal dan semakin kaya, istri tidak keberatan ya? Jadi kesimpulannya, wanita tidak boleh berhasil karena keberhasilan itu berkaitan dengan kesibukan dan wanita tidak boleh sibuk karena dia harus banyak di rumah ngurus keluarga, begitu temans?:) salam Aisha - From: Ari Condro kirain awalnya, urusan rebutan cowok :D -- On 1/27/07, L.Meilany wrote: Aishadear, biasanya : 1. Laki2 menyelesaikan masalah biasanya dengan fisik ; berkelahi, berantem, kroyokan. Perempuan dengan perasaan; menangis, ngember, dipendam sampai sakit ati. Laki2 nggak teliti untuk masalah keuangan; kalo perempuan suka nyatat2, berapa masuk berapa keluar. Billing2 saja suka masih disimpan-simpan dikasih catatan2; misalnya disini murah, pramurianya nggak judes. Setahu saya, kanker rahim ya perempuan; yg punya rahim kan perempuan. Kanker prostat tentu laki2; karena prostat itu berhubungan dengan hal kelamin laki2 :-) 2. Mulan itu rada2 di komporin sama tantenya karena katanya honor2 yg diberikan itu gak jelas perinciannya, kalo di potong, dipotong untuk apa, buktinya mana, hitungannya gimana? kalo ada yg baru dibayar sebagian perinciannya gimana? Dhani kan juga mengurus grupnya mungkin jadi overload; masalah administrasi diserahkan pada Maia. Jadi ia bilang itu 'persoalan perempuan' Tantenya Mulan kayaknya seorang akuntan atau pengacara?:-) salam l.meilany - From: Aisha Temans, Menarik juga komentar-komentar ... [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Persoalan Wanita
Pak Heru, Gak dipikirin sih, hanya saja dari lontaran pendapat Dhani ini kita bisa tahu bahwa ternyata ada juga manusia yang berpendapat bahwa jika yang bermasalah wanita (dalam hal ini Mulan, Maia dan Vita) maka dengan entengnya orang berpendapat itu masalah wanita. Tentang otak yang dipartisi, maksudnya bagaimana? bukankah dalam menyelesaikan satu masalah memang kita menggunakan otak yang campur aduk, dalam arti kita memandang masalah itu dari berbagai sisi, dan bukan hanya otak saja, pakai perasaan juga. Dhani dianggap tidak ada? Di sisi tertentu bagi saya pribadi, dia itu ada karena ada lagu-lagunya yang enak didengar dengan isi lumayan, misalnya lagu yang mempertanyakan jika tidak ada surga dan neraka apakah orang mau berbuat baik, apa memang tujuan manusia itu hanya sekedar mengejar surga saja? Bagaimana dengan posisi Allah disini? BTW, bahasa latin di bawah ini artinya apa?:) salam Aisha -- From: Heru Hastowo Omongan Dhani gak usah dipikirin mbak, anggap aja omongan orang yang merasa pintar tapi isi otaknya ternyata belum dipartisi sehingga ya campur aduk. Saya pribadi dari dulu menganggap Dhani TIDAK ADA! Betul kata mbak, persoalan wanita itu apa sich ? kalau "persoalan" aja di-dikotomi sedemikian rupa bagaimana Dhani memandang masalah lain ya ? Poor Dhani!!! COGITO ERGO SUM - From: Aisha Temans, Menarik juga komentar-komentar .. [Non-text portions of this message have been removed]