Re: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
Ole sio sayange, beta kopi-tempel dari Seri 816 = http://waii-hmna.blogspot.com/2008/02/816-serba-serbi-hari-valentine.html Adalah fakta bahwa secara global perayaan Hari Valentin itu lebih banyak dipengaruhi oleh perayaan Lupercalia bangsa Romawi berupa pesta seksual/hura-hura/mabuk-mabukan tersebut. Bahkan ditimba dari URL artikel: http://www.oyr79.com/news/semarakkan-valentine-new-york-bagi-kondom-gratis/, pemerintah kota New York menyemarakkan Valentines day dengan membagi-bagi kondom gratis, pakai bungkus resmi Pemda. Disain bungkusnya disertai kalimat pemikat, Get Some. Demikian tampilan baru Kondom NYC (New York City) yang meliputi disain bungkus yang lebih segar Beta garis bawahi: Adalah fakta bahwa secara global perayaan Hari Valentin itu LEBIH BANYAK dipengaruhi oleh perayaan Lupercalia bangsa Romawi berupa pesta seksual/hura-hura/mabuk-mabukan. L. Meilany menulis: kalo masuk Indonesia bisa saja di sesuaikan dengan kondisi setempat La Tnado menulis lagi: bisa saja disesuaikan, itu adalah dalam bahasa Ambon baru das Sollen, baru keinginan, tetapi dalam bahasa Ambon masih das Sein, kenyataannya. Faktanya secara global perayaan Hari Valentine itu LEBIH BANYAK dipengaruhi oleh perayaan Lupercalia bangsa Romawi. Menurut beta punya kenalan wartawan, ada juga pada 14 Feb.itu yang bawa-bawa jasmani (bukan berarti body, tubuh) melanikan jas-mani, jas untuk menahan mani, yang bahasa Seminole-nya kondom.. Salam - Original Message - From: L.Meilany To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 26, 2008 1:30 PM Subject: Re: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam Saya komentarin untuk Tana Doang juga : Memang itu berasal dari barat tapi kan kalo masuk Indonesia bisa saja di sesuaikan dengan kondisi setempat. Salahnya sendiri yg terlalu ngeres pikirannya :-) Valentine itu momen kasih sayang yg universal , yg sudah jadi milik semua orang yg agamanya berlainan, nggak cuma seperti yg diceritakan di bawah atau oleh Pak HMNA. Analoginya setiap tahun baru 1/1 kelahiran Isa begitu kepercayaan nasrani, toh orang islam juga merayakannya. Besar2-an pula pake kembang api di Ancol sana, pentas dangdut semalam suntuk. Di masjid juga ada tausyiah, sampai jam 12 malam, rampak gendang. Waktu tahun baru islam malahan sunyi senyap. Di Aceh sempat dilarang, orang2 yg bunyikan terompet, pasang kembang api, petasan ditangkapi polisi. Tapi di kantor gubernuran pak Irwandy malahan masang kembang api. Hern. Salam, l.meilany - Original Message - From: Muhammad Aly To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, February 23, 2008 9:54 AM Subject: Re: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam mbak meilani.. valentine itu virus budaya barat loh... ada tradisi nih biar tau... di acara valentine beberapa pasangan bule berdansa bersama2 lalu mereka memakai busana tertutup semuanya sampai mata kaki dan bertopeng mata tertutup..mereka minum2 yang agak memabukkan dan berdansa lagi.. katakan 3 pasangan suami-istri ..bebas memilih berdansa dan bebas memilih pasangannya dengan mata tertutup dan maaf esek2 di satu hall yang sama dengan istri/suami temannya bule kagak kenal dosa.. just enjoy life.. ABG2 - mhs/i dan org2 dewasa yang kurang ingat arti dosa kita waduh byk yang gak karuan deh penuh hotel2... Naudzubilah min dzaalik.. Semoga sy, meilani dkk terhindar dari virus budaya barat yang merugikan ummat islam tdk mengenal dosa.. kalau virus iptek itu bagus apalagi tranfer kode2 tekhnologinya silahkan dicaplok kalau bisa .. slm, ali --- L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Valentine day itu dah jadi tradisi/budaya yg gak usah di ributkan hingga menguras enerji kita. Segala sesuatu yg berasal dari barat selalu diasosiasikan dengan agama kristen Segala sesuatu yg berasal dari Arab selalu diasosiasikan dengan agama Islam. Padahal kan gak gitu, setiap bangsa punya tradisi/budayanya sendiri2 mungkin berdasarkan agama yg dianutnya yg kemudian menjadi bagian kehidupan/yg mungkin diadopsi bangsa lain yg lain agama.. Kenapa cuma valentine yg diributkan? Kenapa promnite, halowen, sinterklas, paskah cari telur, pesta imlek, capgomeh, pesta tahun baru 1/1, pesta ultah, enggak ada yg seheboh valentine pembahasannya? Sekatenan dalam rangka menyambut tahun baru islam, Yaa Qowiyyu menyambut bulan Saffar, pesta2 sunatan, khatam Qur'an, aqiqah, slamatan kematian seminggu, 40 hari, 100 hari, acara halal bilhalal gak ada yg ribut. Di Qur'an di hadith gak ada ketentuan itu. Sementara umat islam lain bilang itu bid'ah. Apakah karena ngundang ustad jadi ada nuansa Islamnya, jadi sah2 saja? Ini kan kekayaan budaya bangsa nggak ada hubungannya sama agama. Begitu juga valentine, minggu lalu pas valentine pengajian di masjid komplek saya serba bernuansa pink
Re: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
wah, saya sendiri nggak ngrayain valentine jadi gak tahu seberapa besar signifikansi valentine buat orang lain kalau orang lain mau beryayang-yayangan di hari valentine sih menurut saya boleh2 saja, asal pada orang yang tepat bukan misalnya pada istri tetangga atau suami atasan salam, == wikan 2008/2/25 lasykar5 [EMAIL PROTECTED]: Wikan dan member lain yang sependapat, bagaimana dengan pernyataan masarcon ini (http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/112837): #112837 From: masarcon [EMAIL PROTECTED] Date: Wed Feb 20, 2008 6:06 am Subject: Balasan: Re: Valentine's Day dan Islam masarcon mbakyu hardiawan, saya nggak tahu sejarahnya valentin dan merasa tidak perlu tahu sejarahnya. itu kan wilayah agama orang lain. tapi memanfaatkan momen buat menunjukkan kasih sayang pada istri, sepertinya boleh juga. contohnya seperti yg dilakukan mas anjar kepada mbak nungqi berikut ini. salam, ari di sini masarcon malah bersikap untuk tidak terlalu peduli soal Valentin karena buat dia ini wilayah agama orang lain ... tapi tetap memanfaatkan momentum yang ada untuk menunjukkan sikap kepada orang yang kita kasihi. kalo tidak salah sikap ini juga ditunjukkan mia yang mengharapkan bingkisan dari anak-anaknya tapi yang saya tidak jelas, masarcon tetap setuju merayakan Valentine, walau dalam arti khusus, atau tidak ya? enewei, ada si Val atau tidak, kasih sayang buat yang halal kita kasihi dan sayangi tentu harus itu ...! ;-]
Re: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
Wikan dan member lain yang sependapat, bagaimana dengan pernyataan masarcon ini (http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/112837): #112837 From: masarcon [EMAIL PROTECTED] Date: Wed Feb 20, 2008 6:06 am Subject: Balasan: Re: Valentine's Day dan Islam masarcon mbakyu hardiawan, saya nggak tahu sejarahnya valentin dan merasa tidak perlu tahu sejarahnya. itu kan wilayah agama orang lain. tapi memanfaatkan momen buat menunjukkan kasih sayang pada istri, sepertinya boleh juga. contohnya seperti yg dilakukan mas anjar kepada mbak nungqi berikut ini. salam, ari di sini masarcon malah bersikap untuk tidak terlalu peduli soal Valentin karena buat dia ini wilayah agama orang lain ... tapi tetap memanfaatkan momentum yang ada untuk menunjukkan sikap kepada orang yang kita kasihi. kalo tidak salah sikap ini juga ditunjukkan mia yang mengharapkan bingkisan dari anak-anaknya tapi yang saya tidak jelas, masarcon tetap setuju merayakan Valentine, walau dalam arti khusus, atau tidak ya? enewei, ada si Val atau tidak, kasih sayang buat yang halal kita kasihi dan sayangi tentu harus itu ...! ;-] /satriyo 2008/2/24 Dan [EMAIL PROTECTED]: Apakah benar bahwa budaya Islam/Arab itu setandus padang pasir sehingga sentuhan2 manis dalam kehidupan antar manusia diharamkan. Jika seni budaya itu dikebiri bagaimana dg kualitas kehidupan? Saya mengamati juga terjadi penandusan budaya di pulau Jawa akibat dari Arabisasi dan Islamisasi. Apakah memang ajaran Islam itu begitu tandus budaya atau ini cuma pengaruh budaya Arab. Jika orang pada ikut merayakan Valentine's day atau Natal sebenarnya orang bahagia dengan adanya sentuhan2 manis dalam perayaan itu spt menyatakan cinta atau tukar-menukar hadiah. Hal ini adalah bagian dari habluminannaas. Kalau budaya Arab tidak memilikinya ya mari kita ciptakan sentuhan2 manis yg pasti ada dalam budaya bangsa Indonesia. Apakah beragama itu harus menghapus kehidupan seni dan budaya? Jangan begitu paranoidnya sampai apa2 haram, jadi yg tersisa halal itu apa? Makin kaya kehidupan budaya suatu bangsa makin menyenangkan dan tinggi kualitasnya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Yah, bagian dari budaya kita adalah terbuka, plural dan eksesnya gampang meniruape mo dikate? Kalo aku, tiap valentine day, aku slalu ngarepin anakku kirim happy valentine, gitu..kalo nggak nagih deh...:-( happy belated valentine..! salam Mia -- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com, L.Meilany wpamungk@ wrote: Valentine day itu dah jadi tradisi/budaya yg gak usah di ributkan hingga menguras enerji kita. Segala sesuatu yg berasal dari barat selalu diasosiasikan dengan agama kristen Segala sesuatu yg berasal dari Arab selalu diasosiasikan dengan agama Islam. - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 4:32 PM Subject: RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam Pernah baca buku Jangan Jadi Bebek karangan Iwan Januar ? Ada juga dijelaskan tentang Valentine di situ. Tapi saya tidak hendak membahas masalah hukum perayaan Valentine-nya di sini. Saya ingin sampaikan keprihatinan saya pada remaja dan masyarakat Indonesia yang banyak menjadi bebek saja. -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
Happy belated valentine, Miadear! Salam, l.meilany - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, February 23, 2008 11:41 PM Subject: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam Yah, bagian dari budaya kita adalah terbuka, plural dan eksesnya gampang meniruape mo dikate? Kalo aku, tiap valentine day, aku slalu ngarepin anakku kirim happy valentine, gitu..kalo nggak nagih deh...:-( happy belated valentine..! salam Mia -- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Valentine day itu dah jadi tradisi/budaya yg gak usah di ributkan hingga menguras enerji kita. Segala sesuatu yg berasal dari barat selalu diasosiasikan dengan agama kristen Segala sesuatu yg berasal dari Arab selalu diasosiasikan dengan agama Islam. - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 4:32 PM Subject: RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam Pernah baca buku Jangan Jadi Bebek karangan Iwan Januar ? Ada juga dijelaskan tentang Valentine di situ. Tapi saya tidak hendak membahas masalah hukum perayaan Valentine-nya di sini. Saya ingin sampaikan keprihatinan saya pada remaja dan masyarakat Indonesia yang banyak menjadi bebek saja. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
Saya komentarin untuk Tana Doang juga : Memang itu berasal dari barat tapi kan kalo masuk Indonesia bisa saja di sesuaikan dengan kondisi setempat. Salahnya sendiri yg terlalu ngeres pikirannya :-) Valentine itu momen kasih sayang yg universal , yg sudah jadi milik semua orang yg agamanya berlainan, nggak cuma seperti yg diceritakan di bawah atau oleh Pak HMNA. Analoginya setiap tahun baru 1/1 kelahiran Isa begitu kepercayaan nasrani, toh orang islam juga merayakannya. Besar2-an pula pake kembang api di Ancol sana, pentas dangdut semalam suntuk. Di masjid juga ada tausyiah, sampai jam 12 malam, rampak gendang. Waktu tahun baru islam malahan sunyi senyap. Di Aceh sempat dilarang, orang2 yg bunyikan terompet, pasang kembang api, petasan ditangkapi polisi. Tapi di kantor gubernuran pak Irwandy malahan masang kembang api. Hern. Salam, l.meilany - Original Message - From: Muhammad Aly To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, February 23, 2008 9:54 AM Subject: Re: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam mbak meilani.. valentine itu virus budaya barat loh... ada tradisi nih biar tau... di acara valentine beberapa pasangan bule berdansa bersama2 lalu mereka memakai busana tertutup semuanya sampai mata kaki dan bertopeng mata tertutup..mereka minum2 yang agak memabukkan dan berdansa lagi.. katakan 3 pasangan suami-istri ..bebas memilih berdansa dan bebas memilih pasangannya dengan mata tertutup dan maaf esek2 di satu hall yang sama dengan istri/suami temannya bule kagak kenal dosa.. just enjoy life.. ABG2 - mhs/i dan org2 dewasa yang kurang ingat arti dosa kita waduh byk yang gak karuan deh penuh hotel2... Naudzubilah min dzaalik.. Semoga sy, meilani dkk terhindar dari virus budaya barat yang merugikan ummat islam tdk mengenal dosa.. kalau virus iptek itu bagus apalagi tranfer kode2 tekhnologinya silahkan dicaplok kalau bisa .. slm, ali --- L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Valentine day itu dah jadi tradisi/budaya yg gak usah di ributkan hingga menguras enerji kita. Segala sesuatu yg berasal dari barat selalu diasosiasikan dengan agama kristen Segala sesuatu yg berasal dari Arab selalu diasosiasikan dengan agama Islam. Padahal kan gak gitu, setiap bangsa punya tradisi/budayanya sendiri2 mungkin berdasarkan agama yg dianutnya yg kemudian menjadi bagian kehidupan/yg mungkin diadopsi bangsa lain yg lain agama.. Kenapa cuma valentine yg diributkan? Kenapa promnite, halowen, sinterklas, paskah cari telur, pesta imlek, capgomeh, pesta tahun baru 1/1, pesta ultah, enggak ada yg seheboh valentine pembahasannya? Sekatenan dalam rangka menyambut tahun baru islam, Yaa Qowiyyu menyambut bulan Saffar, pesta2 sunatan, khatam Qur'an, aqiqah, slamatan kematian seminggu, 40 hari, 100 hari, acara halal bilhalal gak ada yg ribut. Di Qur'an di hadith gak ada ketentuan itu. Sementara umat islam lain bilang itu bid'ah. Apakah karena ngundang ustad jadi ada nuansa Islamnya, jadi sah2 saja? Ini kan kekayaan budaya bangsa nggak ada hubungannya sama agama. Begitu juga valentine, minggu lalu pas valentine pengajian di masjid komplek saya serba bernuansa pink. Peserta pengajian hampir semuanya berkerudung, berjilbab, berbusana yg ada unsur pinknya. Haramkah?, Bid'ahkah? Cuma gara2 tradisi/budaya ini berasal dari barat [ baca;kristen]? -- Sedikit renungan Tanpa disadari kita umat islam indonesia telah lama mengadopsi tradisi/budaya barat- kristen dan nggak ada yg ribut. Kita libur pada hari sabtu dan minggu. Kenapa gak liburnya hari Jum'at dan Sabtu misalnya. Di indonesia kan mayoritas islam. Di kalender nasional kebanyakan mencantumkan hari Senin sebagai hari pertama, kenapa? Bukankah minggu/ahad adalah semestinya hari pertama. Kalo Senin hari pertama, inikan nyontek tradisi kristen. Kalo suruh nyebut hari kita selalu masih mengatakan, senin, slasa. rabu...dst Mustinya kan minggu, senin, slasa..dst Padahal nama2 hari dalam bahasa indonesia niru dari kosakata Arab, mengapa menyebutkan/mengurutkannya ikut kebiasaan barat/kristen ? Dan pula, mengapa minggu kenapa bukan ahad? :-))) Bahkan perusahaan/bank2 yg berjudul syariah, minggu libur, jum'at hari bersantai, sabtu libur. Coba gimana indonesia mau maju, kalo libur/santainya hampir separuh dari pekan yg mustinya produktif. Ditambah pula acara libur bersama nasional, kita ini bangsa yg penuh sukaria, hepi2 sekaligus mudah tersulut. Masalah valentine saja sampai di seminarkan, mau difatwakan pula :-) Di pesantren orang2 duafa dekat saya tinggal, hari Minggu/Ahad justru belajar penuh sampai sore. Jum'at libur, Sabtu kadang2 libur. salam, l.meilany - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih
Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
Apakah benar bahwa budaya Islam/Arab itu setandus padang pasir sehingga sentuhan2 manis dalam kehidupan antar manusia diharamkan. Jika seni budaya itu dikebiri bagaimana dg kualitas kehidupan? Saya mengamati juga terjadi penandusan budaya di pulau Jawa akibat dari Arabisasi dan Islamisasi. Apakah memang ajaran Islam itu begitu tandus budaya atau ini cuma pengaruh budaya Arab. Jika orang pada ikut merayakan Valentine's day atau Natal sebenarnya orang bahagia dengan adanya sentuhan2 manis dalam perayaan itu spt menyatakan cinta atau tukar-menukar hadiah. Hal ini adalah bagian dari habluminannaas. Kalau budaya Arab tidak memilikinya ya mari kita ciptakan sentuhan2 manis yg pasti ada dalam budaya bangsa Indonesia. Apakah beragama itu harus menghapus kehidupan seni dan budaya? Jangan begitu paranoidnya sampai apa2 haram, jadi yg tersisa halal itu apa? Makin kaya kehidupan budaya suatu bangsa makin menyenangkan dan tinggi kualitasnya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Yah, bagian dari budaya kita adalah terbuka, plural dan eksesnya gampang meniruape mo dikate? Kalo aku, tiap valentine day, aku slalu ngarepin anakku kirim happy valentine, gitu..kalo nggak nagih deh...:-( happy belated valentine..! salam Mia -- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany wpamungk@ wrote: Valentine day itu dah jadi tradisi/budaya yg gak usah di ributkan hingga menguras enerji kita. Segala sesuatu yg berasal dari barat selalu diasosiasikan dengan agama kristen Segala sesuatu yg berasal dari Arab selalu diasosiasikan dengan agama Islam. - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 4:32 PM Subject: RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam Pernah baca buku Jangan Jadi Bebek karangan Iwan Januar ? Ada juga dijelaskan tentang Valentine di situ. Tapi saya tidak hendak membahas masalah hukum perayaan Valentine-nya di sini. Saya ingin sampaikan keprihatinan saya pada remaja dan masyarakat Indonesia yang banyak menjadi bebek saja.
Re: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
salah satu pemain industri cinta yang memanfaatkan momen Valentine untuk bisnis anda? Kepada ummat Islam, terutama generasi muda terkait yang ikut-ikutan merayakan Valentine's Day, yang secara faktual telah mengglobal mengikuti cara perayaan Lupercalia Bangsa Romawi pesta pora seksual/hura-hura/mabuk-mabukan, diingatkan Firman Allah: -- WLA TQF MA LYS LK BH 'ALM AN ALSM'A WALBShR WALFaWAD KL AWLaK KAN 'ANH MSaWLA (S. ALASRY, 17:36), dibaca: -- wala- taqfu ma- laysa laka bihi- 'ilmun innas sam'a walbashara walfua-da kullun ula-ika ka-na 'anhu mas.u-lan, artinya: -- Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. WaLlahu a'lamu bisshawab. *** Makassar, 24 Februari 2008 [H.Muh.Nur Abdurrahman] http://waii-hmna.blogspot.com/2008/02/816-serba-serbi-hari-valentine.html... - Original Message - From: Dan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, February 25, 2008 12:06 AM Subject: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam Apakah benar bahwa budaya Islam/Arab itu setandus padang pasir sehingga sentuhan2 manis dalam kehidupan antar manusia diharamkan. Jika seni budaya itu dikebiri bagaimana dg kualitas kehidupan? Saya mengamati juga terjadi penandusan budaya di pulau Jawa akibat dari Arabisasi dan Islamisasi. Apakah memang ajaran Islam itu begitu tandus budaya atau ini cuma pengaruh budaya Arab. Jika orang pada ikut merayakan Valentine's day atau Natal sebenarnya orang bahagia dengan adanya sentuhan2 manis dalam perayaan itu spt menyatakan cinta atau tukar-menukar hadiah. Hal ini adalah bagian dari habluminannaas. Kalau budaya Arab tidak memilikinya ya mari kita ciptakan sentuhan2 manis yg pasti ada dalam budaya bangsa Indonesia. Apakah beragama itu harus menghapus kehidupan seni dan budaya? Jangan begitu paranoidnya sampai apa2 haram, jadi yg tersisa halal itu apa? Makin kaya kehidupan budaya suatu bangsa makin menyenangkan dan tinggi kualitasnya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Yah, bagian dari budaya kita adalah terbuka, plural dan eksesnya gampang meniruape mo dikate? Kalo aku, tiap valentine day, aku slalu ngarepin anakku kirim happy valentine, gitu..kalo nggak nagih deh...:-( happy belated valentine..! salam Mia -- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany wpamungk@ wrote: Valentine day itu dah jadi tradisi/budaya yg gak usah di ributkan hingga menguras enerji kita. Segala sesuatu yg berasal dari barat selalu diasosiasikan dengan agama kristen Segala sesuatu yg berasal dari Arab selalu diasosiasikan dengan agama Islam. - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 4:32 PM Subject: RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam Pernah baca buku Jangan Jadi Bebek karangan Iwan Januar ? Ada juga dijelaskan tentang Valentine di situ. Tapi saya tidak hendak membahas masalah hukum perayaan Valentine-nya di sini. Saya ingin sampaikan keprihatinan saya pada remaja dan masyarakat Indonesia yang banyak menjadi bebek saja. Recent Activity a.. 22New Members Visit Your Group Y! Messenger Instant smiles Share photos while you IM friends. Popular Y! Groups Is your group one? Check it out and see. Do-It-Yourselfers Find Y! Groups on Lawn garden, homes and autos. . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
Valentine day itu dah jadi tradisi/budaya yg gak usah di ributkan hingga menguras enerji kita. Segala sesuatu yg berasal dari barat selalu diasosiasikan dengan agama kristen Segala sesuatu yg berasal dari Arab selalu diasosiasikan dengan agama Islam. Padahal kan gak gitu, setiap bangsa punya tradisi/budayanya sendiri2 mungkin berdasarkan agama yg dianutnya yg kemudian menjadi bagian kehidupan/yg mungkin diadopsi bangsa lain yg lain agama.. Kenapa cuma valentine yg diributkan? Kenapa promnite, halowen, sinterklas, paskah cari telur, pesta imlek, capgomeh, pesta tahun baru 1/1, pesta ultah, enggak ada yg seheboh valentine pembahasannya? Sekatenan dalam rangka menyambut tahun baru islam, Yaa Qowiyyu menyambut bulan Saffar, pesta2 sunatan, khatam Qur'an, aqiqah, slamatan kematian seminggu, 40 hari, 100 hari, acara halal bilhalal gak ada yg ribut. Di Qur'an di hadith gak ada ketentuan itu. Sementara umat islam lain bilang itu bid'ah. Apakah karena ngundang ustad jadi ada nuansa Islamnya, jadi sah2 saja? Ini kan kekayaan budaya bangsa nggak ada hubungannya sama agama. Begitu juga valentine, minggu lalu pas valentine pengajian di masjid komplek saya serba bernuansa pink. Peserta pengajian hampir semuanya berkerudung, berjilbab, berbusana yg ada unsur pinknya. Haramkah?, Bid'ahkah? Cuma gara2 tradisi/budaya ini berasal dari barat [ baca;kristen]? -- Sedikit renungan Tanpa disadari kita umat islam indonesia telah lama mengadopsi tradisi/budaya barat- kristen dan nggak ada yg ribut. Kita libur pada hari sabtu dan minggu. Kenapa gak liburnya hari Jum'at dan Sabtu misalnya. Di indonesia kan mayoritas islam. Di kalender nasional kebanyakan mencantumkan hari Senin sebagai hari pertama, kenapa? Bukankah minggu/ahad adalah semestinya hari pertama. Kalo Senin hari pertama, inikan nyontek tradisi kristen. Kalo suruh nyebut hari kita selalu masih mengatakan, senin, slasa. rabu...dst Mustinya kan minggu, senin, slasa..dst Padahal nama2 hari dalam bahasa indonesia niru dari kosakata Arab, mengapa menyebutkan/mengurutkannya ikut kebiasaan barat/kristen ? Dan pula, mengapa minggu kenapa bukan ahad? :-))) Bahkan perusahaan/bank2 yg berjudul syariah, minggu libur, jum'at hari bersantai, sabtu libur. Coba gimana indonesia mau maju, kalo libur/santainya hampir separuh dari pekan yg mustinya produktif. Ditambah pula acara libur bersama nasional, kita ini bangsa yg penuh sukaria, hepi2 sekaligus mudah tersulut. Masalah valentine saja sampai di seminarkan, mau difatwakan pula :-) Di pesantren orang2 duafa dekat saya tinggal, hari Minggu/Ahad justru belajar penuh sampai sore. Jum'at libur, Sabtu kadang2 libur. salam, l.meilany - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 4:32 PM Subject: RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam Pernah baca buku Jangan Jadi Bebek karangan Iwan Januar ? Ada juga dijelaskan tentang Valentine di situ. Tapi saya tidak hendak membahas masalah hukum perayaan Valentine-nya di sini. Saya ingin sampaikan keprihatinan saya pada remaja dan masyarakat Indonesia yang banyak menjadi bebek saja. Mungkin bisa ditanyakan pada para remaja atau masyarakat yang merayakan valentine itu, tahu kah mereka sejarahnya ? Atau mereka hanya sekedar membebek saja ? Kalau memang mereka sekedar membebek, betapa menyedihkannya Remaja dan masyarakat Indonesia bermental bebek yang sekedar ikut-ikutan ini lah yang sebenarnya inferior, tidak punya jati diri. Mereka ingin kelihatan gaul dengan tidak lagi memilah, mana yang haram dan mana yang tidak, yang penting tampak gaul dan tampak menjadi bagian dari masyarakat dunia. Mereka tidak PD untuk tampak berbeda (khas). Menyedihkan, bukan ? Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of noni marlini Sent: Tuesday, February 19, 2008 9:53 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam mas, beri juga komentar di bloh penulisnya. biar dia juga tahu. ini blognya http://www.buyaku.blogspot.com/ http://www.buyaku.blogspot.com/ Sunny [EMAIL PROTECTED] mailto:ambon%40tele2.se wrote: Valention day ini sudah lama diadakan, kalau di Filipnina sduah puluhan tahun, tetapi tidak dirayakan secara global. Komersialisme yang dengan aggresive marketing dalam era globalisasi dagang perusahaan mnc maka di rayakan di berbagai pelosok dunia. Di Swedia baru dua atau 3 tahun terakhir ini banyak dihebohkan dengan adpertensi choklat, bunga dsb. Tidak ada hubungan dengan agama apa, hanya dagang yang maju. Di Indonesia dirubutkan seperti dunia mau kiamat. - Original Message - From: noni marlini To: wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent
Re: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
mbak meilani.. valentine itu virus budaya barat loh... ada tradisi nih biar tau... di acara valentine beberapa pasangan bule berdansa bersama2 lalu mereka memakai busana tertutup semuanya sampai mata kaki dan bertopeng mata tertutup..mereka minum2 yang agak memabukkan dan berdansa lagi.. katakan 3 pasangan suami-istri ..bebas memilih berdansa dan bebas memilih pasangannya dengan mata tertutup dan maaf esek2 di satu hall yang sama dengan istri/suami temannya bule kagak kenal dosa.. just enjoy life.. ABG2 - mhs/i dan org2 dewasa yang kurang ingat arti dosa kita waduh byk yang gak karuan deh penuh hotel2... Naudzubilah min dzaalik.. Semoga sy, meilani dkk terhindar dari virus budaya barat yang merugikan ummat islam tdk mengenal dosa.. kalau virus iptek itu bagus apalagi tranfer kode2 tekhnologinya silahkan dicaplok kalau bisa .. slm, ali --- L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Valentine day itu dah jadi tradisi/budaya yg gak usah di ributkan hingga menguras enerji kita. Segala sesuatu yg berasal dari barat selalu diasosiasikan dengan agama kristen Segala sesuatu yg berasal dari Arab selalu diasosiasikan dengan agama Islam. Padahal kan gak gitu, setiap bangsa punya tradisi/budayanya sendiri2 mungkin berdasarkan agama yg dianutnya yg kemudian menjadi bagian kehidupan/yg mungkin diadopsi bangsa lain yg lain agama.. Kenapa cuma valentine yg diributkan? Kenapa promnite, halowen, sinterklas, paskah cari telur, pesta imlek, capgomeh, pesta tahun baru 1/1, pesta ultah, enggak ada yg seheboh valentine pembahasannya? Sekatenan dalam rangka menyambut tahun baru islam, Yaa Qowiyyu menyambut bulan Saffar, pesta2 sunatan, khatam Qur'an, aqiqah, slamatan kematian seminggu, 40 hari, 100 hari, acara halal bilhalal gak ada yg ribut. Di Qur'an di hadith gak ada ketentuan itu. Sementara umat islam lain bilang itu bid'ah. Apakah karena ngundang ustad jadi ada nuansa Islamnya, jadi sah2 saja? Ini kan kekayaan budaya bangsa nggak ada hubungannya sama agama. Begitu juga valentine, minggu lalu pas valentine pengajian di masjid komplek saya serba bernuansa pink. Peserta pengajian hampir semuanya berkerudung, berjilbab, berbusana yg ada unsur pinknya. Haramkah?, Bid'ahkah? Cuma gara2 tradisi/budaya ini berasal dari barat [ baca;kristen]? -- Sedikit renungan Tanpa disadari kita umat islam indonesia telah lama mengadopsi tradisi/budaya barat- kristen dan nggak ada yg ribut. Kita libur pada hari sabtu dan minggu. Kenapa gak liburnya hari Jum'at dan Sabtu misalnya. Di indonesia kan mayoritas islam. Di kalender nasional kebanyakan mencantumkan hari Senin sebagai hari pertama, kenapa? Bukankah minggu/ahad adalah semestinya hari pertama. Kalo Senin hari pertama, inikan nyontek tradisi kristen. Kalo suruh nyebut hari kita selalu masih mengatakan, senin, slasa. rabu...dst Mustinya kan minggu, senin, slasa..dst Padahal nama2 hari dalam bahasa indonesia niru dari kosakata Arab, mengapa menyebutkan/mengurutkannya ikut kebiasaan barat/kristen ? Dan pula, mengapa minggu kenapa bukan ahad? :-))) Bahkan perusahaan/bank2 yg berjudul syariah, minggu libur, jum'at hari bersantai, sabtu libur. Coba gimana indonesia mau maju, kalo libur/santainya hampir separuh dari pekan yg mustinya produktif. Ditambah pula acara libur bersama nasional, kita ini bangsa yg penuh sukaria, hepi2 sekaligus mudah tersulut. Masalah valentine saja sampai di seminarkan, mau difatwakan pula :-) Di pesantren orang2 duafa dekat saya tinggal, hari Minggu/Ahad justru belajar penuh sampai sore. Jum'at libur, Sabtu kadang2 libur. salam, l.meilany - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 4:32 PM Subject: RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam Pernah baca buku Jangan Jadi Bebek karangan Iwan Januar ? Ada juga dijelaskan tentang Valentine di situ. Tapi saya tidak hendak membahas masalah hukum perayaan Valentine-nya di sini. Saya ingin sampaikan keprihatinan saya pada remaja dan masyarakat Indonesia yang banyak menjadi bebek saja. Mungkin bisa ditanyakan pada para remaja atau masyarakat yang merayakan valentine itu, tahu kah mereka sejarahnya ? Atau mereka hanya sekedar membebek saja ? Kalau memang mereka sekedar membebek, betapa menyedihkannya Remaja dan masyarakat Indonesia bermental bebek yang sekedar ikut-ikutan ini lah yang sebenarnya inferior, tidak punya jati diri. Mereka ingin kelihatan gaul dengan tidak lagi memilah, mana yang haram dan mana yang tidak, yang penting tampak gaul dan tampak menjadi bagian dari masyarakat dunia. Mereka tidak PD untuk tampak berbeda (khas). Menyedihkan, bukan ? Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL
Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
Yah, bagian dari budaya kita adalah terbuka, plural dan eksesnya gampang meniruape mo dikate? Kalo aku, tiap valentine day, aku slalu ngarepin anakku kirim happy valentine, gitu..kalo nggak nagih deh...:-( happy belated valentine..! salam Mia -- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Valentine day itu dah jadi tradisi/budaya yg gak usah di ributkan hingga menguras enerji kita. Segala sesuatu yg berasal dari barat selalu diasosiasikan dengan agama kristen Segala sesuatu yg berasal dari Arab selalu diasosiasikan dengan agama Islam. - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 4:32 PM Subject: RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam Pernah baca buku Jangan Jadi Bebek karangan Iwan Januar ? Ada juga dijelaskan tentang Valentine di situ. Tapi saya tidak hendak membahas masalah hukum perayaan Valentine-nya di sini. Saya ingin sampaikan keprihatinan saya pada remaja dan masyarakat Indonesia yang banyak menjadi bebek saja.
RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
Pernah baca buku Jangan Jadi Bebek karangan Iwan Januar ? Ada juga dijelaskan tentang Valentine di situ. Tapi saya tidak hendak membahas masalah hukum perayaan Valentine-nya di sini. Saya ingin sampaikan keprihatinan saya pada remaja dan masyarakat Indonesia yang banyak menjadi bebek saja. Mungkin bisa ditanyakan pada para remaja atau masyarakat yang merayakan valentine itu, tahu kah mereka sejarahnya ? Atau mereka hanya sekedar membebek saja ? Kalau memang mereka sekedar membebek, betapa menyedihkannya Remaja dan masyarakat Indonesia bermental bebek yang sekedar ikut-ikutan ini lah yang sebenarnya inferior, tidak punya jati diri. Mereka ingin kelihatan gaul dengan tidak lagi memilah, mana yang haram dan mana yang tidak, yang penting tampak gaul dan tampak menjadi bagian dari masyarakat dunia. Mereka tidak PD untuk tampak berbeda (khas). Menyedihkan, bukan ? Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of noni marlini Sent: Tuesday, February 19, 2008 9:53 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam mas, beri juga komentar di bloh penulisnya. biar dia juga tahu. ini blognya http://www.buyaku.blogspot.com/ http://www.buyaku.blogspot.com/ Sunny [EMAIL PROTECTED] mailto:ambon%40tele2.se wrote: Valention day ini sudah lama diadakan, kalau di Filipnina sduah puluhan tahun, tetapi tidak dirayakan secara global. Komersialisme yang dengan aggresive marketing dalam era globalisasi dagang perusahaan mnc maka di rayakan di berbagai pelosok dunia. Di Swedia baru dua atau 3 tahun terakhir ini banyak dihebohkan dengan adpertensi choklat, bunga dsb. Tidak ada hubungan dengan agama apa, hanya dagang yang maju. Di Indonesia dirubutkan seperti dunia mau kiamat. - Original Message - From: noni marlini To: wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 2:30 PM Subject: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=g azebo http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih= gazebo Kamis, 14 Februari 2008, 08:27:57 WIB Valentine's Day dan Islam Oleh: Buya Abdul Aziz Aru Bone Perayaan Valentine's Day yang jatuh pada setiap 14 Februari menjadi tradisi banyak orang di berbagai belahan dunia untuk merayakan perwujudan cinta erotis (meminjam istilah Eric Fromm dalam the Art of Loving) bersama orang-orang yang dicintai. Tradisi ini pun jamak ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Sebagai momentum merayakan cinta erotis, maka Valentine's Day bukan hanya dirayakan oleh sepasang muda-mudi yang sedang jatuh cinta. Namun juga perayaan cinta kasih terhadap sesama, pasangan suami istri, orangtua anak, kakak terhadap adik dan seterusnya. Meski Valentine's Day telah menjadi tradisi mendunia, tetapi beberapa kelompok keislaman di sejumlah negara berpenduduk mayoritas muslim melarang perayaan Valentine's Day. Reuters memberitakan, polisi syariah Arab Saudi melarang peredaran mawar merah di Valentine's Day (Kompas.com, Selasa, 12 Februari 2008). Bahkan siang ini (Rabu, 13 Februari 2008, sekitar pukul 11.00 WIB), program infotainment SILET di stasiun televisi RCTI juga menayangkan pernyataan Ketua MUI Umar Shihab yang mengharamkan perayaan Valentine's Day. Dalam pelarangan tersebut, Umar Shihab menggunakan argumen yang kerap diulang-ulang. Pertama, Islam melarang jalinan cinta erotis antara dua insan berlainan jenis kelamin di luar ikatan pernikahan (Umar Shihab menyebutnya pacaran). Kedua, perayaan Valentine's Day bukahlah tradisi Islam, melainkan Katolik Roma (baca: Kristen). Karena itu, adalah sebuah kesesatan jika kaum muslimin merayakan tradisi Valentine's Day, karena merayakannya berarti membenarkan ajaran Kristen. *** Menurut saya, adalah sama sekali tidak berdasar jika dikatakan, Islam melarang umatnya berpacaran, jika term pacaran didefinisikan sebagai, sebuah komitmen cinta erotis dua anak manusia berlainan jenis kelamin sebagai fase saling mengenal dengan niat melembagakan hubungan cinta dalam mahligai pernikahan. Karena jika yang dilarang oleh agama adalah perbuatan asusila (baca: kemaksiatan) , maka sama sekali tidak berdasar jika dijadikan pertimbangan untuk melarang berpacaran, lantaran berpacaran tidak identik dengan berbuat maksiat. Lebih dari itu, pengharaman terhadap jalinan cinta erotis justeru bertentangan dengan kemanusiaan dan tujuan Allah menciptakan cinta erotis pada perasaan tiap kita seperti yang Allah memproklamerkan dalam Al Qur'an -saya terjemahkan- : Dan dari tanda-tanda kebesaran-Nya, Dia menciptakan kamu berpasangan dari jenis mu sendiri. Agar kamu merasa tenteram dengan pasangan mu. Dan Dia menjadikan antara kalian rasa kasih dan sayang (cinta). Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir
Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
mbakyu hardiawan, saya nggak tahu sejarahnya valentin dan merasa tidak perlu tahu sejarahnya. itu kan wilayah agama orang lain. tapi memanfaatkan momen buat menunjukkan kasih sayang pada istri, sepertinya boleh juga. contohnya seperti yg dilakukan mas anjar kepada mbak nungqi berikut ini. salam, ari === http://nungqee.wordpress.com/2008/02/15/kado-kasih-sayang/ Kado kasih sayang :) 14 februari 2008 saat semua orang merayakan hari valentine.. duh aku aja nggak kenal siapa sih si valentine ituhh?? ngrayain?? ah nggak lah, bukan budaya kita juga bukannya ahri kasih sayang itu setiap hari tappi ternyata hari itu aku dapet kejutan special dari suami.. karena aku lagi cuti gak masuk kantor, jadi si mas pulang pergi naek motor sendirian, ujan sepanjang hari gak brenti2 seharian di rumah aku nikmati dengan tidur, berbenah, belanja, dan masak yang special buat buka puasa si mas, hmm menunya biasa aja sih, cuman niyatnya insyaAllah tulus, buat nyenengin suami, hehehe begitu si mas pulang, dengan basah kuyup kena hujan .meski dah pake jas hujan tetep aja basah, namanya juga naek motor yah dindaaa . ini buat dindaa wah apa nih? hadiah palintin buat dinda, lup yu ndaa.. aku liyat sekuntum mawar merah di tangannya yang basah kuyup kena hujan . wuaah .. suamiku . hujan2 gini masih sempet mampir thanx yaa ini adalah bunga kedua ku . loh, kok yang kedua? yang pertama dari siapa? si mas mulai dag dig dug yang pertama dari abah, dulu waktu dinda wisuda, hehehe, kan abah orangnya romantis juga hehehe dah suudzon aja sih ini gara2 aku dah gak boleh makan coklat sih, demi baby biar gak kegemukan, biasanya si mas suka bawain coklat, hehehe.. jadi cukup surprise dibawain sekuntum mawar merah yah gpp deh, yang penting masih ada tanda sayang hehehe.. thanx yu hunny . --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote: Pernah baca buku Jangan Jadi Bebek karangan Iwan Januar ? Ada juga dijelaskan tentang Valentine di situ. Tapi saya tidak hendak membahas masalah hukum perayaan Valentine-nya di sini. Saya ingin sampaikan keprihatinan saya pada remaja dan masyarakat Indonesia yang banyak menjadi bebek saja. Mungkin bisa ditanyakan pada para remaja atau masyarakat yang merayakan valentine itu, tahu kah mereka sejarahnya ?
Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam
mbakyu hardiawan, saya nggak tahu sejarahnya valentin dan merasa tidak perlu tahu sejarahnya. itu kan wilayah agama orang lain. tapi memanfaatkan momen buat menunjukkan kasih sayang pada istri, sepertinya boleh juga. contohnya seperti yg dilakukan mas anjar kepada mbak nungqi berikut ini. salam, ari === http://nungqee.wordpress.com/2008/02/15/kado-kasih-sayang/ Kado kasih sayang :) 14 februari 2008 saat semua orang merayakan hari valentine.. duh aku aja nggak kenal siapa sih si valentine ituhh?? ngrayain?? ah nggak lah, bukan budaya kita juga bukannya ahri kasih sayang itu setiap hari tappi ternyata hari itu aku dapet kejutan special dari suami.. karena aku lagi cuti gak masuk kantor, jadi si mas pulang pergi naek motor sendirian, ujan sepanjang hari gak brenti2 seharian di rumah aku nikmati dengan tidur, berbenah, belanja, dan masak yang special buat buka puasa si mas, hmm menunya biasa aja sih, cuman niyatnya insyaAllah tulus, buat nyenengin suami, hehehe begitu si mas pulang, dengan basah kuyup kena hujan .meski dah pake jas hujan tetep aja basah, namanya juga naek motor yah dindaaa . ini buat dindaa wah apa nih? hadiah palintin buat dinda, lup yu ndaa.. aku liyat sekuntum mawar merah di tangannya yang basah kuyup kena hujan . wuaah .. suamiku . hujan2 gini masih sempet mampir thanx yaa ini adalah bunga kedua ku . loh, kok yang kedua? yang pertama dari siapa? si mas mulai dag dig dug yang pertama dari abah, dulu waktu dinda wisuda, hehehe, kan abah orangnya romantis juga hehehe dah suudzon aja sih ini gara2 aku dah gak boleh makan coklat sih, demi baby biar gak kegemukan, biasanya si mas suka bawain coklat, hehehe.. jadi cukup surprise dibawain sekuntum mawar merah yah gpp deh, yang penting masih ada tanda sayang hehehe.. thanx yu hunny . --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) [EMAIL PROTECTED] wrote: Pernah baca buku Jangan Jadi Bebek karangan Iwan Januar ? Ada juga dijelaskan tentang Valentine di situ. Tapi saya tidak hendak membahas masalah hukum perayaan Valentine-nya di sini. Saya ingin sampaikan keprihatinan saya pada remaja dan masyarakat Indonesia yang banyak menjadi bebek saja. Mungkin bisa ditanyakan pada para remaja atau masyarakat yang merayakan valentine itu, tahu kah mereka sejarahnya ?