Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Kan sistemnya gini : Tuhan elo boleh aja kasih blessing ama ane (belom tentu ane terima juga seh),Tapi, sementara itu, tuhan ane yah hanya kasih blessing untuk kaum ane sajah. *ada beberapa tuhan yg respon standarnya egois punya* Tanpa menyebut nama lho yah ... Jadi, ampun DJ ... Wkkwkwkwkw Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Mon, 20 Oct 2008 11:21:06 To: Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Ada teman karib saya yg jadi evangelist -daiyah. Kalo nelpon, ketemu selalu mengucapkan 'syalooom' kemudian saya menjawabnya, 'salam' Kemudian kalo dia tanya 'apa kabar?' Saya jawab, 'Alhamdulillah, puji Tuhan saya baik2 saja, trimakasih' Tapi kalo saya yg mulai menanyai 'apa kabar?' Ia menjawab; 'Alhamdulillah, Jesus bless you too' Saya suka mikir senang, Tuhannya teman saya juga memberkati saya. Betapa kayanya saya :-)) Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 14, 2008 10:42 AM Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia pokoknya kalau pake bahasa Arab jadi (terlihat) Islami deh :) kayak cerita Jeffrey Lang, mualaf dari Amerika dia ketemu sama orang muslim lain dan dia nanya, how are you Pak Jeffrey jawab Thanks God, I'm fine ... tapi kayaknya si muslim satu ini gak puas, dan penginnya Pak Jeffrey jawab Alhamdulillah padahal secara arti sama aja ... salam, -- wikan On 10/14/08, monyongsexy <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya > mengurusi perbedaan istilah doang :( [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Ada teman karib saya yg jadi evangelist -daiyah. Kalo nelpon, ketemu selalu mengucapkan 'syalooom' kemudian saya menjawabnya, 'salam' Kemudian kalo dia tanya 'apa kabar?' Saya jawab, 'Alhamdulillah, puji Tuhan saya baik2 saja, trimakasih' Tapi kalo saya yg mulai menanyai 'apa kabar?' Ia menjawab; 'Alhamdulillah, Jesus bless you too' Saya suka mikir senang, Tuhannya teman saya juga memberkati saya. Betapa kayanya saya :-)) Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 14, 2008 10:42 AM Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia pokoknya kalau pake bahasa Arab jadi (terlihat) Islami deh :) kayak cerita Jeffrey Lang, mualaf dari Amerika dia ketemu sama orang muslim lain dan dia nanya, how are you Pak Jeffrey jawab Thanks God, I'm fine ... tapi kayaknya si muslim satu ini gak puas, dan penginnya Pak Jeffrey jawab Alhamdulillah padahal secara arti sama aja ... salam, -- wikan On 10/14/08, monyongsexy <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya > mengurusi perbedaan istilah doang :( [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
mbak Ning, coba dibaca pelan-pelan mbak. Semua yang ditanyakan itu sudah dijawab. Tahun 1998 itu terjadi karena pemerintahan yang tidak adil. 1. Sudah diceritakan, dalam uang dinar pun, pemerintah yang mencetak. Nilai nominalnya pasti > dari nilai kandungan emasnya. 2. Temen mbak yang tiba-tiba miskin overnight. Negara ini sebetulnya dulu ya memang miskin, tapi tidak terasa sebelunnya. Hanya terasanya sekaligus saat itu dan semua konsekuensinya ditimpakan ke masyarakat. Jika pake dinar emas, ya sama saja. Jika aturannya masih seperti sekarang, ya Investor tinggal bawa uangnya keluar. 3. Nah bayangkan ketika uang dinar rupiah dibawa keluar, yang tersisa di Indonesia lebih sedikit dari biasanya. Karena jumlah uang lebih sedikit: * harga barang yang diproduksi dalam negeri menjadi lebih murah * jumlah sebaran uang menjadi lebih sempit, banyak orang tidak mendapatkan distribusi uang yang cukup. Pengrajin, Industriawan mendapatkan uang yang lebih sedikit Ibu-ibu tidak dapat uang/gaji turun atau malah kehilangan pekerjaan. Adilkah? Kecuali uang dinarnya dioplos dengan logam lain, sehingga jumlah uang beredar jadi lebih banyak perbedaan nilai nominal dan kandungan emasnya semakin besar --> nilai intrinsik uang menurun 4. Soal hadits itu setahu saya terkait dengan konteks riba, bukan mata uang. HR Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibn Majah, dengan teks Muslim dari 'Ubadah bin Shamit, Nabi s.a.w bersabda: "(Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya'ir dengan sya'ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (denga syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai.". Jadi: emas, perak, gandum, sya'ir, kurma, garam. Jika jenisnya berbeda: semaunya. Hadis Nabi riwayat Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri, Nabi s.a.w bersabda: Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain; janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagaian atas sebagian yang lain; dan janganlah menjual emas dan perak tersebut yang tidak tunai dengan yang tunai. Nah Umar ra. ingin nambahin kulit unta sbg. mata uang...nah gimana tuh? masak Umar nambah-nambah yang tidak syar'i? - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 16, 2008 8:37 AM Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Mas Arcon dan mas Ary, Negara kita itu kaya, mas. Rakyatnya yang miskin atau "dibuat" miskin. Salah satu kontrol yang dipegang penguasa adalah pencetakan uang (kertas), yang dengannya penguasa bisa membuat rakyat menjadi miskin atau kaya karena nilai uangnya bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan. Yah mungkin dengan mempertimbangkan export/import seperti yang mas Ary ceritakan di bawah itu, dan lain-lainnya juga, mungkin. Yang pasti sebagian besar rakyat yang tidak tahu menahu masalah export/import dan investasi terkena dampaknya juga. Itu sebabnya orang sekarang lebih suka berinvestasi di emas, karena menyimpan uang kertas itu beresiko. Banyak yang di luar kontrol si pemilik yang menentukan nilainya. Mas Ary : Investasi banyak masuk, tapi orang asing bisa mengambil uang investasi begitu saja, sehingga memang tiba-tiba uang rupiah kita menjadi murah. Nah kan ? Tiba-tiba uang kita jadi murah ? Apa yang terjadi kalau kita pakai dinar emas pada saat itu ? Tahun 98 kemarin banyak orang menjadi miskin overnight itu memang benar-benar fakta. Salah seorang kontraktor konstruksi di Balikpapan sini bangkrut mendadak karena transaksi menggunakan dollar untuk memberi berbagai keperluannya, padahal PO sudah dikeluarkan oleh penyedia barang, barang sudah dia terima juga, belum bayar. Tapi ada juga yang ambil keuntungan dari hal ini. Salah seorang kenalan saya mendapat pinjaman dari kantor untuk pembelian rumah. Harga ruma waktu itu 100 juta, pinjaman kantor sekitar 80 juta rupiah kalau tidak salah, dalam waktu 1-2 minggu dia sempat tukarkan uangnya ke dollar, yang waktu itu sudah mencapai 8000 rupiah per dollarnya. Kemudian dalam 1 minggu dollar menyentuh 13000 rupiah/dollar, dia jual kembali saat dia akan melunasi rumah. Bukan hanya dia tidak perlu nombok beli rumah, tapi dia bisa tambah ganti mobil juga. Adilkah ini ? Oh ya, ternyata benar, pencetakan dinar itu bukan jaman Rasulullah. Tapi pada jaman salah satu Kulafaurrasyidin. Hanya memang Rasulullah meneruskan kebiasaan sebelumnya yang menggunakan emas sebagai salah satu alat tukar bersama 5 lainnya. Lupa tadi nanyain ke SME masalah ini, yang 5 lagi itu apa. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] O
RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Mas Arcon dan mas Ary, Negara kita itu kaya, mas. Rakyatnya yang miskin atau "dibuat" miskin. Salah satu kontrol yang dipegang penguasa adalah pencetakan uang (kertas), yang dengannya penguasa bisa membuat rakyat menjadi miskin atau kaya karena nilai uangnya bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan. Yah mungkin dengan mempertimbangkan export/import seperti yang mas Ary ceritakan di bawah itu, dan lain-lainnya juga, mungkin. Yang pasti sebagian besar rakyat yang tidak tahu menahu masalah export/import dan investasi terkena dampaknya juga. Itu sebabnya orang sekarang lebih suka berinvestasi di emas, karena menyimpan uang kertas itu beresiko. Banyak yang di luar kontrol si pemilik yang menentukan nilainya. Mas Ary : Investasi banyak masuk, tapi orang asing bisa mengambil uang investasi begitu saja, sehingga memang tiba-tiba uang rupiah kita menjadi murah. Nah kan ? Tiba-tiba uang kita jadi murah ? Apa yang terjadi kalau kita pakai dinar emas pada saat itu ? Tahun 98 kemarin banyak orang menjadi miskin overnight itu memang benar-benar fakta. Salah seorang kontraktor konstruksi di Balikpapan sini bangkrut mendadak karena transaksi menggunakan dollar untuk memberi berbagai keperluannya, padahal PO sudah dikeluarkan oleh penyedia barang, barang sudah dia terima juga, belum bayar. Tapi ada juga yang ambil keuntungan dari hal ini. Salah seorang kenalan saya mendapat pinjaman dari kantor untuk pembelian rumah. Harga ruma waktu itu 100 juta, pinjaman kantor sekitar 80 juta rupiah kalau tidak salah, dalam waktu 1-2 minggu dia sempat tukarkan uangnya ke dollar, yang waktu itu sudah mencapai 8000 rupiah per dollarnya. Kemudian dalam 1 minggu dollar menyentuh 13000 rupiah/dollar, dia jual kembali saat dia akan melunasi rumah. Bukan hanya dia tidak perlu nombok beli rumah, tapi dia bisa tambah ganti mobil juga. Adilkah ini ? Oh ya, ternyata benar, pencetakan dinar itu bukan jaman Rasulullah. Tapi pada jaman salah satu Kulafaurrasyidin. Hanya memang Rasulullah meneruskan kebiasaan sebelumnya yang menggunakan emas sebagai salah satu alat tukar bersama 5 lainnya. Lupa tadi nanyain ke SME masalah ini, yang 5 lagi itu apa. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ari Condro Sent: Wednesday, October 15, 2008 5:53 PM To: Milis wm Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Mbak tri kerja di chevron texaco, boss. Mungkin agak susah diajak memahami kalau negara kita ini miskin :)) Soale yg dilihat melulu resource yg berkelimpahan dan project it yg nilainya jutaan dollar :p Sent from my BlackBerry wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed, 15 Oct 2008 16:34:53 To: Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Seperti sudah saya ceritakan, nilai relatif uang kita itu secara umum ditentukan berdasarkan perbandingan ekspor dan impor. Artinya produktivitas kita sebagai bangsa menentukan. Semakin banyak uang masuk(ekspor, investasi), semakin mahal uang rupiah kita. Semakin banyak uang keluar(impor, investasi ke luar), semakin murah uang rupiah kita. Kasus 1998 itu terjadi bukan karena ujuk-ujuk jadi miskin overnight. tapi memang kita sebetulnya miskin tapi merasa kaya, padahal hutangnya banyak. Investasi banyak masuk, tapi orang asing bisa mengambil uang investasi begitu saja, sehingga memang tiba-tiba uang rupiah kita menjadi murah. Ditambah lagi ketergantungan kita terhadap barang-barang impor sangat besar. Bayangkan tahun 1998, rupiah kita pake emas dengan total senilai 30.000 ton emas. Padahal 5000 ton emas itu hutang yang harus dibayar. Lalu dalam semalam orang asing karena perlu uang cash membawa kembali investasinya ke negerinya 10.000 ton emas. Lalu ada yang bermain dipasar uang dengan skenario 1USD=1gr emas, padahal yang beli orang dia juga. Lalu ada yang bermain di pasar saham, dengan skenario saham indosat dijual 50% harga padahal yang beli orang dia juga.. Lalu banyak pelaku ekonomi mengamini orang yang main-main itu dengan ikut-ikutan panik atau malah ikut main. Mampus juga lah itu negara islam indonesia dengan dinar emasnya. uang dinar jika kita lihat nilai nominalnya tentu saja memiliki nilai LEBIH KECIL dari kandungan emasnya. Kenapa? karena mbuatnya juga butuh duit. Ini siapa yang bayar? Kalo harus pake impor, biayanya makin lama, makin tinggi juga sehingga disparitas nilai nominal dan nilai kandungan emasnya bisa jadi tinggi. Kecuali terjadi seperti tahun 1998, ketika coin tembaga 1000 kita jadi memiliki nilai kandungan tembaga yang lebih mahal dari nilai nominalnya yang 1000 rupiah. Dan ini terjadi karena tembaga dilihat sebagai tembaga, bukan mata uang. Silahkan dipikir lagi. - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih
Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Rasulullah tidak pernah menciptakan sistem ekonomi apalagi memerintahkan membuat uang. Uang dinar itu uang bikinan raja Romawi dan ada gambar Raja romawi di uang tsb. Artinya dalah hal perekonomian, Rasulullah memanfaatkan sistem yg sudah ada. Sistem keuangan sekarang juga dapat diakali demikian. Misalkan ada yg pinjam uang. Ingat, saat ini harga emas di toko A sekian lho yah. Nanti pada saat pengembalian dilihat lagi harga emas di toko tsb. Kalau harga emas menjadi 2 kali lipat maka hutang tersebut juga menjadi 2 kalinya. Saya kira ini bukan Riba karena mengikuti cara2 Rasulullah. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih (Ning)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Riba itu haram. Jual beli itu mubah. Dari keduanya bisa saja kita > sama-sama dapat margin. Bedanya, yang satu haram, yang satunya lagi > mubah. Prakteknya juga beda mas. > > Dalam situasi ekonomi berbasis riba seperti sekarang ini, memang nilai > uang kertas itu tidak sama dari waktu ke waktu. yang terbaik memang > kembali ke alat tukar yang digunakan di jaman Rasulullah dahulu, yaitu > Dinar(emas) dan Dirham(perak), di mana kekuasaan atas nilainya ada di si > pemilik uang. Kalau uang kertas, saat kita tidur pun (nilai) uang kita > "dicuri" secara halus, dan nilainya menurun tanpa si pemilik melakukan > apa-apa padanya. Karenanya, pinjam meminjam uang kertas terutama dalam > jangka waktu yang lama, bisa jadi merugikan si pemberi pinjaman. > > Salah satu solusi, menurut saya, ya memberi pinjaman dalam bentuk dinar > saja. Dan minta pengembalian dalam bentuk dinar juga. Insya Allah, > nilainya tetap sepanjang masa. > > Wallahua'lam bishowab. > Wassalaam, > -Ning > > > > > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of monyongsexy > Sent: Tuesday, October 14, 2008 11:38 AM > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi > Penyebab Resesi Dunia > > > > ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya > mengurusi perbedaan istilah doang :( > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "Ari Condro" > > wrote: > > > > Pake skema murobahah aja oom. Alias cost plus. Tambahan itu > dibenarkan dalam islam :)) > > > > > > > > Sent from my BlackBerry(r) wireless device from XL GPRS network > > > > -Original Message- > > From: "monyongsexy" > > > > Date: Tue, 14 Oct 2008 00:02:38 > > To: <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > > > Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi > Penyebab Resesi Dunia > > > > > > bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan > > merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan > > mendapat kutukan dari Allah Swt. > > > > Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt. > > pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah > type 21 > > di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena > > pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam > yaitu rp > > 6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka > rumah > > type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. > sedangkan > > peminjam tentu saja akan untung besar. > > > > walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika > > mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi. > > > > sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen > sehingga > > kedua belah pihak diuntungkan. > > > > gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :) > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , priambudi wrote: > > > > > > jadi??? > > > gimana perbandingan konsepnya? bisa ga? > > > > > > tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya... > > > hehe > > > > > > > > > mprie > > > > > > > > > - Pesan Asli > > > Dari: Dan > > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > > > Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25 > > > Topik: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi > Penyebab > > Resesi Dunia > > > > > > > > > Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi > jangan > > > terus merasa memi
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Mbak tri kerja di chevron texaco, boss. Mungkin agak susah diajak memahami kalau negara kita ini miskin :)) Soale yg dilihat melulu resource yg berkelimpahan dan project it yg nilainya jutaan dollar :p Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed, 15 Oct 2008 16:34:53 To: Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Seperti sudah saya ceritakan, nilai relatif uang kita itu secara umum ditentukan berdasarkan perbandingan ekspor dan impor. Artinya produktivitas kita sebagai bangsa menentukan. Semakin banyak uang masuk(ekspor, investasi), semakin mahal uang rupiah kita. Semakin banyak uang keluar(impor, investasi ke luar), semakin murah uang rupiah kita. Kasus 1998 itu terjadi bukan karena ujuk-ujuk jadi miskin overnight. tapi memang kita sebetulnya miskin tapi merasa kaya, padahal hutangnya banyak. Investasi banyak masuk, tapi orang asing bisa mengambil uang investasi begitu saja, sehingga memang tiba-tiba uang rupiah kita menjadi murah. Ditambah lagi ketergantungan kita terhadap barang-barang impor sangat besar. Bayangkan tahun 1998, rupiah kita pake emas dengan total senilai 30.000 ton emas. Padahal 5000 ton emas itu hutang yang harus dibayar. Lalu dalam semalam orang asing karena perlu uang cash membawa kembali investasinya ke negerinya 10.000 ton emas. Lalu ada yang bermain dipasar uang dengan skenario 1USD=1gr emas, padahal yang beli orang dia juga. Lalu ada yang bermain di pasar saham, dengan skenario saham indosat dijual 50% harga padahal yang beli orang dia juga.. Lalu banyak pelaku ekonomi mengamini orang yang main-main itu dengan ikut-ikutan panik atau malah ikut main. Mampus juga lah itu negara islam indonesia dengan dinar emasnya. uang dinar jika kita lihat nilai nominalnya tentu saja memiliki nilai LEBIH KECIL dari kandungan emasnya. Kenapa? karena mbuatnya juga butuh duit. Ini siapa yang bayar? Kalo harus pake impor, biayanya makin lama, makin tinggi juga sehingga disparitas nilai nominal dan nilai kandungan emasnya bisa jadi tinggi. Kecuali terjadi seperti tahun 1998, ketika coin tembaga 1000 kita jadi memiliki nilai kandungan tembaga yang lebih mahal dari nilai nominalnya yang 1000 rupiah. Dan ini terjadi karena tembaga dilihat sebagai tembaga, bukan mata uang. Silahkan dipikir lagi. - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 15, 2008 4:04 PM Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Mas Ary, Kalau kenaikan dan penurunan harga diakibatkan karena keberadaan barang, berarti nilai barang yang berubah menjadi naik. Bukan nilai uangnya yang turun. Tapi kalau jumlah barang tidak ada perubahan significant, terus harga tiba-tiba naik, dan kita tiba-tiba jadi miskin, itu berarti nilai uang yang turun. Ini sangat berbeda. Coba pikirkan lagi mas. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto Sent: Wednesday, October 15, 2008 4:50 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia mbak Ning, Semua kasus yang mbak Ning ceritakan itu terkait dengan tidak adanya pemerintahan yang adil. Ini juga bukan sekedar bicara tapi memang begitulah pendapat para ahli. Kebetulan saya menemukan beberapa catatan yang pernah saya sengaja kumpulkan. Selain dengan logika dan akal sehat, eforia yang salah sasaran dalam konteks dinar dan dirham sebagai alat tukar yang islami tentu saja dapat juga ditelusur dengan sangat jelas dari sejarah Rasulullah sendiri dan sahabat-sahabat. 1. Adanya Kasus Inflasi zaman Rasul walaupun menggunakan Dinar maupun DIrham. HR Anas RA, sehubungan dengan adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah. Dalam hadits tersebut diriwayatkan sebagai berikut:"Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: "ya Rasulullah hendaklah engkau menetukan harga". Rasulullah SAW. berkata:"Sesungguhnya Allah-lah yang menetukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta." Jika dinar dan dirham sedemikian "hebat" mengapa ketika zaman rasul bisa terjadi kenaikan harga seperti itu? 2. Ide Umar untuk menggunakan kulit unta sebagai mata uang. Umar r.a pernah berkata sebagai berikut: "Aku ingin menjadikan dirham dari kulit unta" Lalu dikatakan kepadanya, "Jika demikian, unta akan habis" maka beliau menahan diri. Masa
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Seperti sudah saya ceritakan, nilai relatif uang kita itu secara umum ditentukan berdasarkan perbandingan ekspor dan impor. Artinya produktivitas kita sebagai bangsa menentukan. Semakin banyak uang masuk(ekspor, investasi), semakin mahal uang rupiah kita. Semakin banyak uang keluar(impor, investasi ke luar), semakin murah uang rupiah kita. Kasus 1998 itu terjadi bukan karena ujuk-ujuk jadi miskin overnight. tapi memang kita sebetulnya miskin tapi merasa kaya, padahal hutangnya banyak. Investasi banyak masuk, tapi orang asing bisa mengambil uang investasi begitu saja, sehingga memang tiba-tiba uang rupiah kita menjadi murah. Ditambah lagi ketergantungan kita terhadap barang-barang impor sangat besar. Bayangkan tahun 1998, rupiah kita pake emas dengan total senilai 30.000 ton emas. Padahal 5000 ton emas itu hutang yang harus dibayar. Lalu dalam semalam orang asing karena perlu uang cash membawa kembali investasinya ke negerinya 10.000 ton emas. Lalu ada yang bermain dipasar uang dengan skenario 1USD=1gr emas, padahal yang beli orang dia juga. Lalu ada yang bermain di pasar saham, dengan skenario saham indosat dijual 50% harga padahal yang beli orang dia juga.. Lalu banyak pelaku ekonomi mengamini orang yang main-main itu dengan ikut-ikutan panik atau malah ikut main. Mampus juga lah itu negara islam indonesia dengan dinar emasnya. uang dinar jika kita lihat nilai nominalnya tentu saja memiliki nilai LEBIH KECIL dari kandungan emasnya. Kenapa? karena mbuatnya juga butuh duit. Ini siapa yang bayar? Kalo harus pake impor, biayanya makin lama, makin tinggi juga sehingga disparitas nilai nominal dan nilai kandungan emasnya bisa jadi tinggi. Kecuali terjadi seperti tahun 1998, ketika coin tembaga 1000 kita jadi memiliki nilai kandungan tembaga yang lebih mahal dari nilai nominalnya yang 1000 rupiah. Dan ini terjadi karena tembaga dilihat sebagai tembaga, bukan mata uang. Silahkan dipikir lagi. - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 15, 2008 4:04 PM Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Mas Ary, Kalau kenaikan dan penurunan harga diakibatkan karena keberadaan barang, berarti nilai barang yang berubah menjadi naik. Bukan nilai uangnya yang turun. Tapi kalau jumlah barang tidak ada perubahan significant, terus harga tiba-tiba naik, dan kita tiba-tiba jadi miskin, itu berarti nilai uang yang turun. Ini sangat berbeda. Coba pikirkan lagi mas. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto Sent: Wednesday, October 15, 2008 4:50 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia mbak Ning, Semua kasus yang mbak Ning ceritakan itu terkait dengan tidak adanya pemerintahan yang adil. Ini juga bukan sekedar bicara tapi memang begitulah pendapat para ahli. Kebetulan saya menemukan beberapa catatan yang pernah saya sengaja kumpulkan. Selain dengan logika dan akal sehat, eforia yang salah sasaran dalam konteks dinar dan dirham sebagai alat tukar yang islami tentu saja dapat juga ditelusur dengan sangat jelas dari sejarah Rasulullah sendiri dan sahabat-sahabat. 1. Adanya Kasus Inflasi zaman Rasul walaupun menggunakan Dinar maupun DIrham. HR Anas RA, sehubungan dengan adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah. Dalam hadits tersebut diriwayatkan sebagai berikut:"Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: "ya Rasulullah hendaklah engkau menetukan harga". Rasulullah SAW. berkata:"Sesungguhnya Allah-lah yang menetukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta." Jika dinar dan dirham sedemikian "hebat" mengapa ketika zaman rasul bisa terjadi kenaikan harga seperti itu? 2. Ide Umar untuk menggunakan kulit unta sebagai mata uang. Umar r.a pernah berkata sebagai berikut: "Aku ingin menjadikan dirham dari kulit unta" Lalu dikatakan kepadanya, "Jika demikian, unta akan habis" maka beliau menahan diri. Masak Umar nggak islami sih... Think Again - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 15, 2008 6:25 AM Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Orang yang punya uang 10 ribu sekarang ini mungkin bisa beli 1 hamburger. Dia simpan uang itu, tidak diapa-apakan. 5 atau 10 tahun ke depan mungkin cuman bisa untuk beli bakwan. Adilnya di mana ? Tahun 97/98
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Khilafah islam juga beberapa kali melakukan sanering lho. Gara garanya kilafah bikin dirham perak yg dicampur perunggu terlalu banyak sehingga tidak sesuai lagi dgn nilai intrinsiknya. Maklum buat biaya perang, senang senang dan intrik politik. Akibat ekonomi yg kacau balau itu, Jaman ibnu taimiyah sampai keluar idiom bad money drives out good money, yg malah banyak dipakai para ekonom klasik barat. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: "Tri Budi Lestyaningsih (Ning)" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed, 15 Oct 2008 17:04:56 To: Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Mas Ary, Kalau kenaikan dan penurunan harga diakibatkan karena keberadaan barang, berarti nilai barang yang berubah menjadi naik. Bukan nilai uangnya yang turun. Tapi kalau jumlah barang tidak ada perubahan significant, terus harga tiba-tiba naik, dan kita tiba-tiba jadi miskin, itu berarti nilai uang yang turun. Ini sangat berbeda. Coba pikirkan lagi mas. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto Sent: Wednesday, October 15, 2008 4:50 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia mbak Ning, Semua kasus yang mbak Ning ceritakan itu terkait dengan tidak adanya pemerintahan yang adil. Ini juga bukan sekedar bicara tapi memang begitulah pendapat para ahli. Kebetulan saya menemukan beberapa catatan yang pernah saya sengaja kumpulkan. Selain dengan logika dan akal sehat, eforia yang salah sasaran dalam konteks dinar dan dirham sebagai alat tukar yang islami tentu saja dapat juga ditelusur dengan sangat jelas dari sejarah Rasulullah sendiri dan sahabat-sahabat. 1. Adanya Kasus Inflasi zaman Rasul walaupun menggunakan Dinar maupun DIrham. HR Anas RA, sehubungan dengan adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah. Dalam hadits tersebut diriwayatkan sebagai berikut:"Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: "ya Rasulullah hendaklah engkau menetukan harga". Rasulullah SAW. berkata:"Sesungguhnya Allah-lah yang menetukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta." Jika dinar dan dirham sedemikian "hebat" mengapa ketika zaman rasul bisa terjadi kenaikan harga seperti itu? 2. Ide Umar untuk menggunakan kulit unta sebagai mata uang. Umar r.a pernah berkata sebagai berikut: "Aku ingin menjadikan dirham dari kulit unta" Lalu dikatakan kepadanya, "Jika demikian, unta akan habis" maka beliau menahan diri. Masak Umar nggak islami sih... Think Again - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 15, 2008 6:25 AM Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Orang yang punya uang 10 ribu sekarang ini mungkin bisa beli 1 hamburger. Dia simpan uang itu, tidak diapa-apakan. 5 atau 10 tahun ke depan mungkin cuman bisa untuk beli bakwan. Adilnya di mana ? Tahun 97/98 kemarin, banyak orang mendadak miskin karena menyimpan uang kertas (FIAT). Kasus pinjam meminjam yang dijelaskan di awal email ini. Di satu sisi tidak mau makan riba dan membungakan. Tapi kalau pinjaman dalam waktu lama, dengan uang kertas, malah jadi mendzolimi si pemberi pinjaman bukan ? Di situlah tidak islaminya mas. Saya rasa, dengan logika yang mudah aja, kalau kita mau jujur, gampang kok memahaminya. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto Sent: Tuesday, October 14, 2008 7:47 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Quote: "kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ?" Komentar: Uang kertas saat ini diacu pada produktivitas masyarakatnya. Semakin produktif suatu masyarakat, maka semakin bernilai uang kertas dari masyarakat itu. Jika kita ingin nilai rupiah tinggi, maka selain produktivitas kita harus tinggi, kita pun harus juga punya pemerintahan yang adil. Sehingga memang kekuasaan atas nilai alat tukar itu memang dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Jadi dimana tidak islaminya? - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:09 PM Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Memang bena
RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Mas Ary, Kalau kenaikan dan penurunan harga diakibatkan karena keberadaan barang, berarti nilai barang yang berubah menjadi naik. Bukan nilai uangnya yang turun. Tapi kalau jumlah barang tidak ada perubahan significant, terus harga tiba-tiba naik, dan kita tiba-tiba jadi miskin, itu berarti nilai uang yang turun. Ini sangat berbeda. Coba pikirkan lagi mas. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto Sent: Wednesday, October 15, 2008 4:50 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia mbak Ning, Semua kasus yang mbak Ning ceritakan itu terkait dengan tidak adanya pemerintahan yang adil. Ini juga bukan sekedar bicara tapi memang begitulah pendapat para ahli. Kebetulan saya menemukan beberapa catatan yang pernah saya sengaja kumpulkan. Selain dengan logika dan akal sehat, eforia yang salah sasaran dalam konteks dinar dan dirham sebagai alat tukar yang islami tentu saja dapat juga ditelusur dengan sangat jelas dari sejarah Rasulullah sendiri dan sahabat-sahabat. 1. Adanya Kasus Inflasi zaman Rasul walaupun menggunakan Dinar maupun DIrham. HR Anas RA, sehubungan dengan adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah. Dalam hadits tersebut diriwayatkan sebagai berikut:"Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: "ya Rasulullah hendaklah engkau menetukan harga". Rasulullah SAW. berkata:"Sesungguhnya Allah-lah yang menetukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta." Jika dinar dan dirham sedemikian "hebat" mengapa ketika zaman rasul bisa terjadi kenaikan harga seperti itu? 2. Ide Umar untuk menggunakan kulit unta sebagai mata uang. Umar r.a pernah berkata sebagai berikut: "Aku ingin menjadikan dirham dari kulit unta" Lalu dikatakan kepadanya, "Jika demikian, unta akan habis" maka beliau menahan diri. Masak Umar nggak islami sih... Think Again - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 15, 2008 6:25 AM Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Orang yang punya uang 10 ribu sekarang ini mungkin bisa beli 1 hamburger. Dia simpan uang itu, tidak diapa-apakan. 5 atau 10 tahun ke depan mungkin cuman bisa untuk beli bakwan. Adilnya di mana ? Tahun 97/98 kemarin, banyak orang mendadak miskin karena menyimpan uang kertas (FIAT). Kasus pinjam meminjam yang dijelaskan di awal email ini. Di satu sisi tidak mau makan riba dan membungakan. Tapi kalau pinjaman dalam waktu lama, dengan uang kertas, malah jadi mendzolimi si pemberi pinjaman bukan ? Di situlah tidak islaminya mas. Saya rasa, dengan logika yang mudah aja, kalau kita mau jujur, gampang kok memahaminya. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto Sent: Tuesday, October 14, 2008 7:47 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Quote: "kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ?" Komentar: Uang kertas saat ini diacu pada produktivitas masyarakatnya. Semakin produktif suatu masyarakat, maka semakin bernilai uang kertas dari masyarakat itu. Jika kita ingin nilai rupiah tinggi, maka selain produktivitas kita harus tinggi, kita pun harus juga punya pemerintahan yang adil. Sehingga memang kekuasaan atas nilai alat tukar itu memang dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Jadi dimana tidak islaminya? - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:09 PM Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll. Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama, kalau
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
mbak Ning, Semua kasus yang mbak Ning ceritakan itu terkait dengan tidak adanya pemerintahan yang adil. Ini juga bukan sekedar bicara tapi memang begitulah pendapat para ahli. Kebetulan saya menemukan beberapa catatan yang pernah saya sengaja kumpulkan. Selain dengan logika dan akal sehat, eforia yang salah sasaran dalam konteks dinar dan dirham sebagai alat tukar yang islami tentu saja dapat juga ditelusur dengan sangat jelas dari sejarah Rasulullah sendiri dan sahabat-sahabat. 1. Adanya Kasus Inflasi zaman Rasul walaupun menggunakan Dinar maupun DIrham. HR Anas RA, sehubungan dengan adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah. Dalam hadits tersebut diriwayatkan sebagai berikut:"Harga melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan saran kepada Rasulullah dengan berkata: "ya Rasulullah hendaklah engkau menetukan harga". Rasulullah SAW. berkata:"Sesungguhnya Allah-lah yang menetukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta." Jika dinar dan dirham sedemikian "hebat" mengapa ketika zaman rasul bisa terjadi kenaikan harga seperti itu? 2. Ide Umar untuk menggunakan kulit unta sebagai mata uang. Umar r.a pernah berkata sebagai berikut: "Aku ingin menjadikan dirham dari kulit unta" Lalu dikatakan kepadanya, "Jika demikian, unta akan habis" maka beliau menahan diri. Masak Umar nggak islami sih... Think Again - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 15, 2008 6:25 AM Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Orang yang punya uang 10 ribu sekarang ini mungkin bisa beli 1 hamburger. Dia simpan uang itu, tidak diapa-apakan. 5 atau 10 tahun ke depan mungkin cuman bisa untuk beli bakwan. Adilnya di mana ? Tahun 97/98 kemarin, banyak orang mendadak miskin karena menyimpan uang kertas (FIAT). Kasus pinjam meminjam yang dijelaskan di awal email ini. Di satu sisi tidak mau makan riba dan membungakan. Tapi kalau pinjaman dalam waktu lama, dengan uang kertas, malah jadi mendzolimi si pemberi pinjaman bukan ? Di situlah tidak islaminya mas. Saya rasa, dengan logika yang mudah aja, kalau kita mau jujur, gampang kok memahaminya. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto Sent: Tuesday, October 14, 2008 7:47 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Quote: "kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ?" Komentar: Uang kertas saat ini diacu pada produktivitas masyarakatnya. Semakin produktif suatu masyarakat, maka semakin bernilai uang kertas dari masyarakat itu. Jika kita ingin nilai rupiah tinggi, maka selain produktivitas kita harus tinggi, kita pun harus juga punya pemerintahan yang adil. Sehingga memang kekuasaan atas nilai alat tukar itu memang dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Jadi dimana tidak islaminya? - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:09 PM Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll. Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama, kalau tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di Turki. Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang kertas. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:43 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia ya kalau mau hidup seperti jaman Rasulullah dulu kebutuhan hidupnya emang gak terlalu banyak asal punya kebun kurma & sumur buat minum beternak unta, kuda &am
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Jadi kita tolak riba, dan kita sambut kartu kredit syariah dan obligasi syariah ya ? Sayangnya masuk nasabah hsbc syariah kok harus setor dana 20 juta yah. Mana kuat ? :)) Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: "Tri Budi Lestyaningsih (Ning)" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed, 15 Oct 2008 07:25:11 To: Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Orang yang punya uang 10 ribu sekarang ini mungkin bisa beli 1 hamburger. Dia simpan uang itu, tidak diapa-apakan. 5 atau 10 tahun ke depan mungkin cuman bisa untuk beli bakwan. Adilnya di mana ? Tahun 97/98 kemarin, banyak orang mendadak miskin karena menyimpan uang kertas (FIAT). Kasus pinjam meminjam yang dijelaskan di awal email ini. Di satu sisi tidak mau makan riba dan membungakan. Tapi kalau pinjaman dalam waktu lama, dengan uang kertas, malah jadi mendzolimi si pemberi pinjaman bukan ? Di situlah tidak islaminya mas. Saya rasa, dengan logika yang mudah aja, kalau kita mau jujur, gampang kok memahaminya. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto Sent: Tuesday, October 14, 2008 7:47 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Quote: "kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ?" Komentar: Uang kertas saat ini diacu pada produktivitas masyarakatnya. Semakin produktif suatu masyarakat, maka semakin bernilai uang kertas dari masyarakat itu. Jika kita ingin nilai rupiah tinggi, maka selain produktivitas kita harus tinggi, kita pun harus juga punya pemerintahan yang adil. Sehingga memang kekuasaan atas nilai alat tukar itu memang dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Jadi dimana tidak islaminya? - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:09 PM Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll. Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama, kalau tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di Turki. Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang kertas. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:43 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia ya kalau mau hidup seperti jaman Rasulullah dulu kebutuhan hidupnya emang gak terlalu banyak asal punya kebun kurma & sumur buat minum beternak unta, kuda & kambing kayaknya sudah cukup kok gak perlu transaksi besar2, cukup beberapa dinar dan dirham bikin komunitas sendiri hidup ala orang badui jaman Nabi gak usah mikirin henpon, pesawat terbang, resesi dunia, turun naik saham yang penting bisa sholat, baca alquran, sedekah tiap hari, kalau gak ada makanan/minuman tinggal puasa kayaknya cukup deh ... orang jaman sekarang aja yang kebutuhannya terlalu banyak sehingga butuh instrumen dan perangkat ekonomi macam uang kertas, saham, deposito kalau gaya hidup yang primitif sih gak perlu itu semua saya pikir orang bisa kok hidup tanpa duit, saham segala macem malah gara2 ada duit dan emas orang jadi perang, bunuh2-an salam, -- wikan On 10/14/08, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED] <mailto:ary.setijadi%40gmail.com> > wrote: > > > > > > > mbak Ning, > > Eforia uang dinar dan dirham itu tidak berdasarkan syar'i kecuali emosi belaka. > Ketika dihadapkan pada hitung-hitungan malah jadinya ngawur luar biasa. > > 1. Uang dinar jaman Rasul itu juga bukan buatan Rasulullah atau buatan komunitas muslim, malah buatan komunitas non-muslim. > > 2. Alih-alih membawa kemakmuran, penggunaan ekonomi yang hanya ditopang oleh uang yag nilainya terkait dengan kandungan emas hanya akan membawa kesengsaraan umat manusia. > Hal itu disebabkan karen
RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
ALhamdulillah, mas setidaknya sudah tahu konsepnya e-dinar adalah seperti di bawah itu. Saya tidak (atau belum ) mengatakan bahwa e-dinar itu syar'i atau tidak. Saya sedang mempelajari lebih detail lagi. Saya juga belum pakai kok. Tapi saya melihat ini sebagai suatu opportunity untuk menggunakan dinar untuk transaksi yang besar, dari sekedar transaksi jual beli kuda/onta/kurma dan sebagainya. Pembuktian bahwa dia di backup oleh emas dst, ya itu memang harus dilakukan juga. Mungkin memang perlu process untuk sampai ke situ. Tapi harus ada titik nol untuk memulainya, kan ? Mas WIkan benar, bahwa kita harus doublecheck ke suatu system yang "sounds" syar'i. Soalnya ternyata banyak juga yang pakai kata-kata syariah di belakangnya, kalau diteliti lebih mendalam malah tidak syar'i. Just to share bahwa ada satu radio yang punya acara berlabel Islam, ternyata di dalamnya dilakukan judi terselubung : yakni mengundang pendengar untuk mengirimkan sms (2000 atau 1000 per sms kalau tidak salah), dan nanti diundi untuk mendapatkan Alqur'an digital. Mentang-mentang yang diperebutkan alqur'an, mungkin pendengar tidak sadar bahwa mereka sedang berjudi di situ... :-( Mengenai bid'ah, apa mas WIkan memahami segala tools yang tidak ada pada jaman nabi itu bid'ah ? Saya tidak memahami demikian. Kalau sekedar tools, maka itu tidak bisa dinilai bida'ah atau tidak. Makanya saya internetan, pake email, pake henpon, pake ATM. Dan saya juga travelling pake pesawat... Saya memahami kesemuanya itu bukan bid'ah. Begitu mas. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Wednesday, October 15, 2008 10:42 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia saya baca di http://www.e-dinar.com <http://www.e-dinar.com> malah gak ada dasar syar'i-nya yang ada informasi soal dinar dan informasi tentang e-dinar sendiri tapi korelasi antara keduanya tidak terlihat apakah kalau dinar-nya halal lalu e-dinar-nya sudah pasti halal? belum tentu juga kan? karena transaksi di jaman Nabi tidak ada transaksi elektronis jadi berdasarkan sunnah Nabi, mestinya transaksi elektronis semacam ini bisa saja digolongkan bid'ah ... hal yang lain adalah e-dinar mengklaim dirinya halal tanpa didasari pendapat ulama. Padahal kalau dalam bisnis syariah ini penting sekali. Suatu bisnis syariah perlu didukung oleh dewan syariah, seperti perbankan syariah. Kalau gak ada dewan syariah-nya apa bedanya dong dengan bisnis konvensional. Satu lagi, saya nemu di http://en.wikipedia.org/wiki/E-dinar <http://en.wikipedia.org/wiki/E-dinar> "The amount of gold and silver held and in circulation in the e-dinar system is currently unknown." E-dinar mengklaim bahwa sistemnya di-backup oleh sejumlah emas dan perak beneran. Tapi berapa jumlahnya kita nggak tahu, terus di mana dan bagaimana penyimpanannya kita tidak tahu juga. Yang jelas transaksi dengan e-dirham juga tidak terlalu menguntungkan juga, karena kita harus membayar untuk membeli dan menyimpan tabungan dinar dan dirham kita yang diasumsikan disimpan di suatu repository tertentu entah di mana. Artinya kalau kita bayar 1 dirham misalnya, bakal kena charge berapa persen. Jadi ada cost juga saat kita transaksi, suatu hal yang sebenarnya sama saja pada transaksi konvensional. Silakan bagaimana pendapatnya Mbak Ning? salam, -- wikan On 10/15/08, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED] <mailto:ninghdw%40chevron.com> > wrote: > > Coba pelajari dulu masalah e-dinar itu mas, baru kasih comments. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
saya baca di http://www.e-dinar.com malah gak ada dasar syar'i-nya yang ada informasi soal dinar dan informasi tentang e-dinar sendiri tapi korelasi antara keduanya tidak terlihat apakah kalau dinar-nya halal lalu e-dinar-nya sudah pasti halal? belum tentu juga kan? karena transaksi di jaman Nabi tidak ada transaksi elektronis jadi berdasarkan sunnah Nabi, mestinya transaksi elektronis semacam ini bisa saja digolongkan bid'ah ... hal yang lain adalah e-dinar mengklaim dirinya halal tanpa didasari pendapat ulama. Padahal kalau dalam bisnis syariah ini penting sekali. Suatu bisnis syariah perlu didukung oleh dewan syariah, seperti perbankan syariah. Kalau gak ada dewan syariah-nya apa bedanya dong dengan bisnis konvensional. Satu lagi, saya nemu di http://en.wikipedia.org/wiki/E-dinar "The amount of gold and silver held and in circulation in the e-dinar system is currently unknown." E-dinar mengklaim bahwa sistemnya di-backup oleh sejumlah emas dan perak beneran. Tapi berapa jumlahnya kita nggak tahu, terus di mana dan bagaimana penyimpanannya kita tidak tahu juga. Yang jelas transaksi dengan e-dirham juga tidak terlalu menguntungkan juga, karena kita harus membayar untuk membeli dan menyimpan tabungan dinar dan dirham kita yang diasumsikan disimpan di suatu repository tertentu entah di mana. Artinya kalau kita bayar 1 dirham misalnya, bakal kena charge berapa persen. Jadi ada cost juga saat kita transaksi, suatu hal yang sebenarnya sama saja pada transaksi konvensional. Silakan bagaimana pendapatnya Mbak Ning? salam, -- wikan On 10/15/08, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Coba pelajari dulu masalah e-dinar itu mas, baru kasih comments.
RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Coba pelajari dulu masalah e-dinar itu mas, baru kasih comments. -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Tuesday, October 14, 2008 5:13 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia e-dinar itu malah gak syar'i ... gak nyunah itu sih bisa-bisanya othak-athik gathuk-nya ulama jaman sekarang biar kesannya dinar bisa applicable dengan kehidupan modern padahal e-dinar kan gak ada barangnya tho? emang ada kekuasaan atas nilai alat tukar terhadap e-dinar berupa apa? lha wong mungkin bentuknya cuma kartu yang kalau dikilo-in ke pedagang loak juga gak laku ... btw, kekaisaran china sudah berlangsung lebih dari 2 millenium sebelum akhirnya diruntuhkan oleh partai komunis china apa perlu kita bangkitkan lagi ya? untuk menandingi emperium amerika mumpung amerika-nya lagi kolaps ekonominya? ayo ayo ... katanya anak turunnya laksamana cheng ho :) salam, -- wikan On 10/14/08, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman > Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu > ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi > prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh > pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll > dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga > ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak > salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli > kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll. > > Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama, > kalau tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di Turki. > Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang kertas. === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links
RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Orang yang punya uang 10 ribu sekarang ini mungkin bisa beli 1 hamburger. Dia simpan uang itu, tidak diapa-apakan. 5 atau 10 tahun ke depan mungkin cuman bisa untuk beli bakwan. Adilnya di mana ? Tahun 97/98 kemarin, banyak orang mendadak miskin karena menyimpan uang kertas (FIAT). Kasus pinjam meminjam yang dijelaskan di awal email ini. Di satu sisi tidak mau makan riba dan membungakan. Tapi kalau pinjaman dalam waktu lama, dengan uang kertas, malah jadi mendzolimi si pemberi pinjaman bukan ? Di situlah tidak islaminya mas. Saya rasa, dengan logika yang mudah aja, kalau kita mau jujur, gampang kok memahaminya. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi Prihatmanto Sent: Tuesday, October 14, 2008 7:47 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Quote: "kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ?" Komentar: Uang kertas saat ini diacu pada produktivitas masyarakatnya. Semakin produktif suatu masyarakat, maka semakin bernilai uang kertas dari masyarakat itu. Jika kita ingin nilai rupiah tinggi, maka selain produktivitas kita harus tinggi, kita pun harus juga punya pemerintahan yang adil. Sehingga memang kekuasaan atas nilai alat tukar itu memang dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Jadi dimana tidak islaminya? - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:09 PM Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll. Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama, kalau tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di Turki. Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang kertas. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:43 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia ya kalau mau hidup seperti jaman Rasulullah dulu kebutuhan hidupnya emang gak terlalu banyak asal punya kebun kurma & sumur buat minum beternak unta, kuda & kambing kayaknya sudah cukup kok gak perlu transaksi besar2, cukup beberapa dinar dan dirham bikin komunitas sendiri hidup ala orang badui jaman Nabi gak usah mikirin henpon, pesawat terbang, resesi dunia, turun naik saham yang penting bisa sholat, baca alquran, sedekah tiap hari, kalau gak ada makanan/minuman tinggal puasa kayaknya cukup deh ... orang jaman sekarang aja yang kebutuhannya terlalu banyak sehingga butuh instrumen dan perangkat ekonomi macam uang kertas, saham, deposito kalau gaya hidup yang primitif sih gak perlu itu semua saya pikir orang bisa kok hidup tanpa duit, saham segala macem malah gara2 ada duit dan emas orang jadi perang, bunuh2-an salam, -- wikan On 10/14/08, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED] <mailto:ary.setijadi%40gmail.com> > wrote: > > > > > > > mbak Ning, > > Eforia uang dinar dan dirham itu tidak berdasarkan syar'i kecuali emosi belaka. > Ketika dihadapkan pada hitung-hitungan malah jadinya ngawur luar biasa. > > 1. Uang dinar jaman Rasul itu juga bukan buatan Rasulullah atau buatan komunitas muslim, malah buatan komunitas non-muslim. > > 2. Alih-alih membawa kemakmuran, penggunaan ekonomi yang hanya ditopang oleh uang yag nilainya terkait dengan kandungan emas hanya akan membawa kesengsaraan umat manusia. > Hal itu disebabkan karena ukuran ekonomi akan menjadi terbatas pada ukuran besar cadangan emas. > Diestimasi seluruh total emas yang dapat ditambang kira-kira 145.000 ton yang nilainya per juli 2008, sekitar 4,3Trillion Dolar. > Yang siap digunakan saat ini hanya 30.000 Ton. > > Bayangkan kesengsaraan umat manusia, ketika ekonomi dunia akan dibatasi maksimal pada level 4,3Trilion dolar tersebut. > GDP amerika 2007: 13 Trillion dolar (3 x ekonomi emas) > GDP
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Quote: "kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ?" Komentar: Uang kertas saat ini diacu pada produktivitas masyarakatnya. Semakin produktif suatu masyarakat, maka semakin bernilai uang kertas dari masyarakat itu. Jika kita ingin nilai rupiah tinggi, maka selain produktivitas kita harus tinggi, kita pun harus juga punya pemerintahan yang adil. Sehingga memang kekuasaan atas nilai alat tukar itu memang dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Jadi dimana tidak islaminya? - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:09 PM Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll. Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama, kalau tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di Turki. Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang kertas. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:43 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia ya kalau mau hidup seperti jaman Rasulullah dulu kebutuhan hidupnya emang gak terlalu banyak asal punya kebun kurma & sumur buat minum beternak unta, kuda & kambing kayaknya sudah cukup kok gak perlu transaksi besar2, cukup beberapa dinar dan dirham bikin komunitas sendiri hidup ala orang badui jaman Nabi gak usah mikirin henpon, pesawat terbang, resesi dunia, turun naik saham yang penting bisa sholat, baca alquran, sedekah tiap hari, kalau gak ada makanan/minuman tinggal puasa kayaknya cukup deh ... orang jaman sekarang aja yang kebutuhannya terlalu banyak sehingga butuh instrumen dan perangkat ekonomi macam uang kertas, saham, deposito kalau gaya hidup yang primitif sih gak perlu itu semua saya pikir orang bisa kok hidup tanpa duit, saham segala macem malah gara2 ada duit dan emas orang jadi perang, bunuh2-an salam, -- wikan On 10/14/08, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED] <mailto:ary.setijadi%40gmail.com> > wrote: > > > > > > > mbak Ning, > > Eforia uang dinar dan dirham itu tidak berdasarkan syar'i kecuali emosi belaka. > Ketika dihadapkan pada hitung-hitungan malah jadinya ngawur luar biasa. > > 1. Uang dinar jaman Rasul itu juga bukan buatan Rasulullah atau buatan komunitas muslim, malah buatan komunitas non-muslim. > > 2. Alih-alih membawa kemakmuran, penggunaan ekonomi yang hanya ditopang oleh uang yag nilainya terkait dengan kandungan emas hanya akan membawa kesengsaraan umat manusia. > Hal itu disebabkan karena ukuran ekonomi akan menjadi terbatas pada ukuran besar cadangan emas. > Diestimasi seluruh total emas yang dapat ditambang kira-kira 145.000 ton yang nilainya per juli 2008, sekitar 4,3Trillion Dolar. > Yang siap digunakan saat ini hanya 30.000 Ton. > > Bayangkan kesengsaraan umat manusia, ketika ekonomi dunia akan dibatasi maksimal pada level 4,3Trilion dolar tersebut. > GDP amerika 2007: 13 Trillion dolar (3 x ekonomi emas) > GDP Indonesia 2005: 899Milyar dolar (25% ekonomi emas) > > Lebih jauh lagi, kita bisa bilang yang menjadi pendukung uang dinar dan emas sebagai pendukung kolonialisme karena yang memegang sebagian besar emas siap pakai saat ini (30.000 ton) adalah Amerika, Jerman, IMF, Perancis, Itali, Swiss sebanyak ~66% (~20ribu ton). > > Kata NGC, Think Again. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
e-dinar itu malah gak syar'i ... gak nyunah itu sih bisa-bisanya othak-athik gathuk-nya ulama jaman sekarang biar kesannya dinar bisa applicable dengan kehidupan modern padahal e-dinar kan gak ada barangnya tho? emang ada kekuasaan atas nilai alat tukar terhadap e-dinar berupa apa? lha wong mungkin bentuknya cuma kartu yang kalau dikilo-in ke pedagang loak juga gak laku ... btw, kekaisaran china sudah berlangsung lebih dari 2 millenium sebelum akhirnya diruntuhkan oleh partai komunis china apa perlu kita bangkitkan lagi ya? untuk menandingi emperium amerika mumpung amerika-nya lagi kolaps ekonominya? ayo ayo ... katanya anak turunnya laksamana cheng ho :) salam, -- wikan On 10/14/08, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman > Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu > ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi > prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh > pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll > dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga > ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak > salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli > kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll. > > Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama, kalau > tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di Turki. > Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang kertas.
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Saya lihat bisi internasional sahamnya masuk dalam jakarta islamic index. Dan 10 perusahaan penerbit reksa dana syariah invest di sana. Padahal perusahaan ini fundamentalnya lemah. Nilai perusahaan sebelum ipo hanya 300 m. Setelah ipo hnyaris 13 T. Jadi nilai perusahaan naik hanya karena harga sahamnya yg naik 30 an kali dari harga ipo awal. Ujungnya rasio keuangannya terlihat mencolok. Dan bisa masuk indeks jii. Disaat saham rontok seperti sekarang, bisi ikut hancur, jakarta islamic index ikut berantakan. What do you think ? Apa ini islami ? Ada yg bisa kasih pencerahan ? Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: "Tri Budi Lestyaningsih (Ning)" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tue, 14 Oct 2008 14:09:51 To: Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll. Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama, kalau tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di Turki. Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang kertas. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:43 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia ya kalau mau hidup seperti jaman Rasulullah dulu kebutuhan hidupnya emang gak terlalu banyak asal punya kebun kurma & sumur buat minum beternak unta, kuda & kambing kayaknya sudah cukup kok gak perlu transaksi besar2, cukup beberapa dinar dan dirham bikin komunitas sendiri hidup ala orang badui jaman Nabi gak usah mikirin henpon, pesawat terbang, resesi dunia, turun naik saham yang penting bisa sholat, baca alquran, sedekah tiap hari, kalau gak ada makanan/minuman tinggal puasa kayaknya cukup deh ... orang jaman sekarang aja yang kebutuhannya terlalu banyak sehingga butuh instrumen dan perangkat ekonomi macam uang kertas, saham, deposito kalau gaya hidup yang primitif sih gak perlu itu semua saya pikir orang bisa kok hidup tanpa duit, saham segala macem malah gara2 ada duit dan emas orang jadi perang, bunuh2-an salam, -- wikan On 10/14/08, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED] <mailto:ary.setijadi%40gmail.com> > wrote: > > > > > > > mbak Ning, > > Eforia uang dinar dan dirham itu tidak berdasarkan syar'i kecuali emosi belaka. > Ketika dihadapkan pada hitung-hitungan malah jadinya ngawur luar biasa. > > 1. Uang dinar jaman Rasul itu juga bukan buatan Rasulullah atau buatan komunitas muslim, malah buatan komunitas non-muslim. > > 2. Alih-alih membawa kemakmuran, penggunaan ekonomi yang hanya ditopang oleh uang yag nilainya terkait dengan kandungan emas hanya akan membawa kesengsaraan umat manusia. > Hal itu disebabkan karena ukuran ekonomi akan menjadi terbatas pada ukuran besar cadangan emas. > Diestimasi seluruh total emas yang dapat ditambang kira-kira 145.000 ton yang nilainya per juli 2008, sekitar 4,3Trillion Dolar. > Yang siap digunakan saat ini hanya 30.000 Ton. > > Bayangkan kesengsaraan umat manusia, ketika ekonomi dunia akan dibatasi maksimal pada level 4,3Trilion dolar tersebut. > GDP amerika 2007: 13 Trillion dolar (3 x ekonomi emas) > GDP Indonesia 2005: 899Milyar dolar (25% ekonomi emas) > > Lebih jauh lagi, kita bisa bilang yang menjadi pendukung uang dinar dan emas sebagai pendukung kolonialisme karena yang memegang sebagian besar emas siap pakai saat ini (30.000 ton) adalah Amerika, Jerman, IMF, Perancis, Itali, Swiss sebanyak ~66% (~20ribu ton). > > Kata NGC, Think Again. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll. Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama, kalau tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di Turki. Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang kertas. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:43 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia ya kalau mau hidup seperti jaman Rasulullah dulu kebutuhan hidupnya emang gak terlalu banyak asal punya kebun kurma & sumur buat minum beternak unta, kuda & kambing kayaknya sudah cukup kok gak perlu transaksi besar2, cukup beberapa dinar dan dirham bikin komunitas sendiri hidup ala orang badui jaman Nabi gak usah mikirin henpon, pesawat terbang, resesi dunia, turun naik saham yang penting bisa sholat, baca alquran, sedekah tiap hari, kalau gak ada makanan/minuman tinggal puasa kayaknya cukup deh ... orang jaman sekarang aja yang kebutuhannya terlalu banyak sehingga butuh instrumen dan perangkat ekonomi macam uang kertas, saham, deposito kalau gaya hidup yang primitif sih gak perlu itu semua saya pikir orang bisa kok hidup tanpa duit, saham segala macem malah gara2 ada duit dan emas orang jadi perang, bunuh2-an salam, -- wikan On 10/14/08, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED] <mailto:ary.setijadi%40gmail.com> > wrote: > > > > > > > mbak Ning, > > Eforia uang dinar dan dirham itu tidak berdasarkan syar'i kecuali emosi belaka. > Ketika dihadapkan pada hitung-hitungan malah jadinya ngawur luar biasa. > > 1. Uang dinar jaman Rasul itu juga bukan buatan Rasulullah atau buatan komunitas muslim, malah buatan komunitas non-muslim. > > 2. Alih-alih membawa kemakmuran, penggunaan ekonomi yang hanya ditopang oleh uang yag nilainya terkait dengan kandungan emas hanya akan membawa kesengsaraan umat manusia. > Hal itu disebabkan karena ukuran ekonomi akan menjadi terbatas pada ukuran besar cadangan emas. > Diestimasi seluruh total emas yang dapat ditambang kira-kira 145.000 ton yang nilainya per juli 2008, sekitar 4,3Trillion Dolar. > Yang siap digunakan saat ini hanya 30.000 Ton. > > Bayangkan kesengsaraan umat manusia, ketika ekonomi dunia akan dibatasi maksimal pada level 4,3Trilion dolar tersebut. > GDP amerika 2007: 13 Trillion dolar (3 x ekonomi emas) > GDP Indonesia 2005: 899Milyar dolar (25% ekonomi emas) > > Lebih jauh lagi, kita bisa bilang yang menjadi pendukung uang dinar dan emas sebagai pendukung kolonialisme karena yang memegang sebagian besar emas siap pakai saat ini (30.000 ton) adalah Amerika, Jerman, IMF, Perancis, Itali, Swiss sebanyak ~66% (~20ribu ton). > > Kata NGC, Think Again. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
ya kalau mau hidup seperti jaman Rasulullah dulu kebutuhan hidupnya emang gak terlalu banyak asal punya kebun kurma & sumur buat minum beternak unta, kuda & kambing kayaknya sudah cukup kok gak perlu transaksi besar2, cukup beberapa dinar dan dirham bikin komunitas sendiri hidup ala orang badui jaman Nabi gak usah mikirin henpon, pesawat terbang, resesi dunia, turun naik saham yang penting bisa sholat, baca alquran, sedekah tiap hari, kalau gak ada makanan/minuman tinggal puasa kayaknya cukup deh ... orang jaman sekarang aja yang kebutuhannya terlalu banyak sehingga butuh instrumen dan perangkat ekonomi macam uang kertas, saham, deposito kalau gaya hidup yang primitif sih gak perlu itu semua saya pikir orang bisa kok hidup tanpa duit, saham segala macem malah gara2 ada duit dan emas orang jadi perang, bunuh2-an salam, -- wikan On 10/14/08, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > mbak Ning, > > Eforia uang dinar dan dirham itu tidak berdasarkan syar'i kecuali emosi > belaka. > Ketika dihadapkan pada hitung-hitungan malah jadinya ngawur luar biasa. > > 1. Uang dinar jaman Rasul itu juga bukan buatan Rasulullah atau buatan > komunitas muslim, malah buatan komunitas non-muslim. > > 2. Alih-alih membawa kemakmuran, penggunaan ekonomi yang hanya ditopang oleh > uang yag nilainya terkait dengan kandungan emas hanya akan membawa > kesengsaraan umat manusia. > Hal itu disebabkan karena ukuran ekonomi akan menjadi terbatas pada ukuran > besar cadangan emas. > Diestimasi seluruh total emas yang dapat ditambang kira-kira 145.000 ton > yang nilainya per juli 2008, sekitar 4,3Trillion Dolar. > Yang siap digunakan saat ini hanya 30.000 Ton. > > Bayangkan kesengsaraan umat manusia, ketika ekonomi dunia akan dibatasi > maksimal pada level 4,3Trilion dolar tersebut. > GDP amerika 2007: 13 Trillion dolar (3 x ekonomi emas) > GDP Indonesia 2005: 899Milyar dolar (25% ekonomi emas) > > Lebih jauh lagi, kita bisa bilang yang menjadi pendukung uang dinar dan emas > sebagai pendukung kolonialisme karena yang memegang sebagian besar emas siap > pakai saat ini (30.000 ton) adalah Amerika, Jerman, IMF, Perancis, Itali, > Swiss sebanyak ~66% (~20ribu ton). > > Kata NGC, Think Again.
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
mbak Ning, Eforia uang dinar dan dirham itu tidak berdasarkan syar'i kecuali emosi belaka. Ketika dihadapkan pada hitung-hitungan malah jadinya ngawur luar biasa. 1. Uang dinar jaman Rasul itu juga bukan buatan Rasulullah atau buatan komunitas muslim, malah buatan komunitas non-muslim. 2. Alih-alih membawa kemakmuran, penggunaan ekonomi yang hanya ditopang oleh uang yag nilainya terkait dengan kandungan emas hanya akan membawa kesengsaraan umat manusia. Hal itu disebabkan karena ukuran ekonomi akan menjadi terbatas pada ukuran besar cadangan emas. Diestimasi seluruh total emas yang dapat ditambang kira-kira 145.000 ton yang nilainya per juli 2008, sekitar 4,3Trillion Dolar. Yang siap digunakan saat ini hanya 30.000 Ton. Bayangkan kesengsaraan umat manusia, ketika ekonomi dunia akan dibatasi maksimal pada level 4,3Trilion dolar tersebut. GDP amerika 2007: 13 Trillion dolar (3 x ekonomi emas) GDP Indonesia 2005: 899Milyar dolar (25% ekonomi emas) Lebih jauh lagi, kita bisa bilang yang menjadi pendukung uang dinar dan emas sebagai pendukung kolonialisme karena yang memegang sebagian besar emas siap pakai saat ini (30.000 ton) adalah Amerika, Jerman, IMF, Perancis, Itali, Swiss sebanyak ~66% (~20ribu ton). Kata NGC, Think Again. - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 14, 2008 10:50 AM Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Riba itu haram. Jual beli itu mubah. Dari keduanya bisa saja kita sama-sama dapat margin. Bedanya, yang satu haram, yang satunya lagi mubah. Prakteknya juga beda mas. Dalam situasi ekonomi berbasis riba seperti sekarang ini, memang nilai uang kertas itu tidak sama dari waktu ke waktu. yang terbaik memang kembali ke alat tukar yang digunakan di jaman Rasulullah dahulu, yaitu Dinar(emas) dan Dirham(perak), di mana kekuasaan atas nilainya ada di si pemilik uang. Kalau uang kertas, saat kita tidur pun (nilai) uang kita "dicuri" secara halus, dan nilainya menurun tanpa si pemilik melakukan apa-apa padanya. Karenanya, pinjam meminjam uang kertas terutama dalam jangka waktu yang lama, bisa jadi merugikan si pemberi pinjaman. Salah satu solusi, menurut saya, ya memberi pinjaman dalam bentuk dinar saja. Dan minta pengembalian dalam bentuk dinar juga. Insya Allah, nilainya tetap sepanjang masa. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of monyongsexy Sent: Tuesday, October 14, 2008 11:38 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya mengurusi perbedaan istilah doang :( --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pake skema murobahah aja oom. Alias cost plus. Tambahan itu dibenarkan dalam islam :)) > > > > Sent from my BlackBerry(r) wireless device from XL GPRS network > > -Original Message- > From: "monyongsexy" <[EMAIL PROTECTED]> > > Date: Tue, 14 Oct 2008 00:02:38 > To: mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > > Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia > > > bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan > merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan > mendapat kutukan dari Allah Swt. > > Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt. > pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah type 21 > di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena > pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam yaitu rp > 6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka rumah > type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. sedangkan > peminjam tentu saja akan untung besar. > > walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika > mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi. > > sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen sehingga > kedua belah pihak diuntungkan. > > gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :) > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , priambudi wrote: > > > > jadi??? > > gimana perbandingan konsepnya? bisa ga? > > > > tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya... > > hehe > > > > &
RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Hehe.. Maksud saya, jangan pake uang kertas sebagai currency-nya gitu mas. Kalau teknisnya mau pakai kartu, dan gesek model debit card itu ya gak masalah. Tapi pakai currency-nya DINAR EMAS atau DIRHAM PERAK, gitu mas. (Bukan Dinar Iraq lho ya..) Sekarang ini ada yang mempopulerkan transaksi dengan dinar dirham secara international, mas. Bahkan saya dengar salah satu state di malaysia sudah mengakui dinar sebagai uang resmi, selain ringgit. Di Indonesia juga sudah ada komunitas yang sudah bertransaksi menggunakan dinar. Yang saya pernah tau sih untuk beli domba qurban, yaitu seharga 1 dinar. Harga ini sama bila dibandingkan jaman Rasulullah dahulu, dimana 1 domba qurban harganya 1 dinar juga. Mas serius nanya saya dibayar pakai apa ? Pasti bukan dinar dirham lah mas... Saya dibayar pakai rupiah... Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Tuesday, October 14, 2008 12:07 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia jaman sekarang duit gak lagi berupa uang logam atau uang kertas bentuknya malah kartu kayak flazzcard gitu tinggal gesek sana sini buat bayar barang ini itu jauh lebih mudah, simpel dan sekaligus aman kebayang kalau jaman sekarang masih bawa dinar dan dirham ke mana2 mesti bawa kantong berat mau bayar sesuatu harus buka kantongnya lha repotnya kalau gak ada kembalian, mosok dinar dirhamnya mau dicuil? lha jaman sekarang perbedaan harga meskipun kecil kan dicari sama ibu2 misal, harga beras sekilo di toko A 10.000 rupiah di toko B 9.500 rupiah kalau pake dirham misalnya, 10.000 rupiah = 10 dirham, kalau 9.500 = 9.5 dirham, dirhamnya dibelah biar bisa dapet 0.5 ? ekonomi didasarkan pada hukum alam kok mbak karena orang butuh simpel dan aman lagian bukankah berdasar hukum syariah semua transaksi adalah halal kecuali buat maksiat? btw saya pengin nanya mbak ning di chevron digaji pake dollar apa pake dinar dirham ya? salam, -- wikan On 10/14/08, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Riba itu haram. Jual beli itu mubah. Dari keduanya bisa saja kita > sama-sama dapat margin. Bedanya, yang satu haram, yang satunya lagi > mubah. Prakteknya juga beda mas. > > Dalam situasi ekonomi berbasis riba seperti sekarang ini, memang > nilai uang kertas itu tidak sama dari waktu ke waktu. yang terbaik > memang kembali ke alat tukar yang digunakan di jaman Rasulullah > dahulu, yaitu > Dinar(emas) dan Dirham(perak), di mana kekuasaan atas nilainya ada di > si pemilik uang. Kalau uang kertas, saat kita tidur pun (nilai) uang > kita "dicuri" secara halus, dan nilainya menurun tanpa si pemilik > melakukan apa-apa padanya. Karenanya, pinjam meminjam uang kertas > terutama dalam jangka waktu yang lama, bisa jadi merugikan si pemberi pinjaman. > > Salah satu solusi, menurut saya, ya memberi pinjaman dalam bentuk > dinar saja. Dan minta pengembalian dalam bentuk dinar juga. Insya > Allah, nilainya tetap sepanjang masa. === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links
Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
benar sekali boss irwan ... sama juga kalau dibilang "Allah mengharamkan riba dan menghalalkan perdagangan" kalau misalnya ada orang melakukan monopoli perdagangan dan menjual dengan harga yang sangat tinggi sehingga masyarakat di situ sulit membeli, misal menjual air di daerah kering dengan harga tinggi kalau ditinjau dari hukum syariah perdagangan tersebut bisa dianggap halal tapi kalau akibatnya membuat orang lain sengsara ya mestinya tidak dibenarkan dalam islam, dan bisa dianggap transaksi semacam itu haram hukumnya karena menganiaya suatu pihak btw, kalau pinjam meminjam tanpa bunga dimungkinkan kalau jumlahnya sedikit, atau antar saudara atau teman yang akrab misal pinjam duit 10.000 buat beli makan gitu mestinya gak usah pake bunga, kan? :) salam, -- wikan On 10/14/08, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mungkin tergantung niat pendirian bank-nya juga bos.. > masih ingat kan banyak bank yang ambruk karena kredit macet akibat > penyaluran kredit ke grup usaha sendiri.. dengan menghimpun dana > dari publik.. > > Kalau dipikir", meminjamkan tanpa bunga sama sekali, hanya dimungkinkan > melalui lembaga non profit.. kalau perorangan, musti orang yang sudah kaya > sekali.. atau yang sudah tidak mementingkan dunia lagi.. cuma perlu baju > satu, > kering di badan, barangkali.. :-)
Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Mungkin tergantung niat pendirian bank-nya juga bos.. masih ingat kan banyak bank yang ambruk karena kredit macet akibat penyaluran kredit ke grup usaha sendiri.. dengan menghimpun dana dari publik.. Kalau dipikir", meminjamkan tanpa bunga sama sekali, hanya dimungkinkan melalui lembaga non profit.. kalau perorangan, musti orang yang sudah kaya sekali.. atau yang sudah tidak mementingkan dunia lagi.. cuma perlu baju satu, kering di badan, barangkali.. :-) CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K "Better team works could lead us to better results" http://irwank.blogspot.com Pada 14 Oktober 2008 11:14, Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]>menulis: > pertanyaannya adalah apakah bunga bank itu riba seperti di jaman nabi? > kalau jaman dulu, mungkin orang pinjam duit langsung ke orang > kalau orangnya jahat alias rentenir maka dia memberikan riba pada > peminjam yang mencekik leher > jaman sekarang, bank adalah lembaga pengelola keuangan > di mana orang menitipkan duit dan meminjam dari sana > sebagai lembaga yang profesional, wajar dong kalau bank meminta bunga > dari peminjam > kan bank perlu bikin gedung, bayar pegawai, ongkos operasional dll > itu semua didapat dari mana kalau gak dari bunga? > emangnya njalanin bank gak pake duit apa? > > kalau banknya bagus yang dipromosikan adalah service/pelayanannya > kalau kayak bank di luar negeri gitu jarang yang mengandalkan bunga > sebagai penarik nasabah, biasanya mereka berkompetisi dalam hal > service > ada bunga bank tapi rendah > > beda sama bank di indonesia yang biasa jor-joran promosi soal bunga > serta hadiah beraneka rupa > saya juga heran dengan kondisi bank di indonesia kenapa jadi > overkapitalis begitu > > salam, > -- > wikan > > > On 10/14/08, IrwanK <[EMAIL PROTECTED] > wrote: > > > > > > > > > > > > > > Pernah baca dalam satu artikel, adab yang berhutang itu adalah memberi > > kelebihan > > (tanpa diminta) saat membayar hutang.. masalahnya, jaman sekarang orang > > bayar > > hutang pas aja kadang susah.. apalagi melebihkan begitu.. :-p > [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
pertanyaannya adalah apakah bunga bank itu riba seperti di jaman nabi? kalau jaman dulu, mungkin orang pinjam duit langsung ke orang kalau orangnya jahat alias rentenir maka dia memberikan riba pada peminjam yang mencekik leher jaman sekarang, bank adalah lembaga pengelola keuangan di mana orang menitipkan duit dan meminjam dari sana sebagai lembaga yang profesional, wajar dong kalau bank meminta bunga dari peminjam kan bank perlu bikin gedung, bayar pegawai, ongkos operasional dll itu semua didapat dari mana kalau gak dari bunga? emangnya njalanin bank gak pake duit apa? kalau banknya bagus yang dipromosikan adalah service/pelayanannya kalau kayak bank di luar negeri gitu jarang yang mengandalkan bunga sebagai penarik nasabah, biasanya mereka berkompetisi dalam hal service ada bunga bank tapi rendah beda sama bank di indonesia yang biasa jor-joran promosi soal bunga serta hadiah beraneka rupa saya juga heran dengan kondisi bank di indonesia kenapa jadi overkapitalis begitu salam, -- wikan On 10/14/08, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > > > > Pernah baca dalam satu artikel, adab yang berhutang itu adalah memberi > kelebihan > (tanpa diminta) saat membayar hutang.. masalahnya, jaman sekarang orang > bayar > hutang pas aja kadang susah.. apalagi melebihkan begitu.. :-p
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
mbak Ning apa memang emas dan perak tidak akan pernah berubah (naik atau turun) nilainya? Kok saya masih belum paham yah... jangan2 itu sudah menjadi semacam mitos saja? :D Bukankah justru ekonomi Islam yang salah satu memperkenalkan teknologi uang kertas (traveler cheque) yang memudahkan kabilah Islam melakukan transaksi perdagangan di dalam sebuah kekalifahan Islam yang membentang hampir separoh bumi. Abis nonton dokumentari di Metro TV Islam, the empire of faith. Donnie nb: Satu hal (fakta) yang lucu yang muncul dalam dokumentari tadi adalah: orang Eropa pada jaman itu sangat mengagumi kecanggihan teknologi dan kualitas textile orang Islam, sehingga mereka akan menggunakan bahan2 terbaik tersebut untuk mendandani orang2 penting mereka, sehingga tidak jarang ditemukan ada lafal syahadat di pakaian para Santo mereka. :D On Oct 14, 2008, at 10:50 AM, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) wrote: > > Riba itu haram. Jual beli itu mubah. Dari keduanya bisa saja kita > sama-sama dapat margin. Bedanya, yang satu haram, yang satunya lagi > mubah. Prakteknya juga beda mas. > > Dalam situasi ekonomi berbasis riba seperti sekarang ini, memang nilai > uang kertas itu tidak sama dari waktu ke waktu. yang terbaik memang > kembali ke alat tukar yang digunakan di jaman Rasulullah dahulu, yaitu > Dinar(emas) dan Dirham(perak), di mana kekuasaan atas nilainya ada > di si > pemilik uang. Kalau uang kertas, saat kita tidur pun (nilai) uang kita > "dicuri" secara halus, dan nilainya menurun tanpa si pemilik melakukan > apa-apa padanya. Karenanya, pinjam meminjam uang kertas terutama dalam > jangka waktu yang lama, bisa jadi merugikan si pemberi pinjaman. > > Salah satu solusi, menurut saya, ya memberi pinjaman dalam bentuk > dinar > saja. Dan minta pengembalian dalam bentuk dinar juga. Insya Allah, > nilainya tetap sepanjang masa. > > Wallahua'lam bishowab. > Wassalaam, > -Ning > > > > > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of monyongsexy > Sent: Tuesday, October 14, 2008 11:38 AM > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi > Penyebab Resesi Dunia > > ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya > mengurusi perbedaan istilah doang :( > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "Ari Condro" > <[EMAIL PROTECTED]> > > wrote: > > > > Pake skema murobahah aja oom. Alias cost plus. Tambahan itu > dibenarkan dalam islam :)) > > > > > > > > Sent from my BlackBerry(r) wireless device from XL GPRS network > > > > -----Original Message- > > From: "monyongsexy" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > Date: Tue, 14 Oct 2008 00:02:38 > > To: <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > > > Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi > Penyebab Resesi Dunia > > > > > > bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan > > merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan > > mendapat kutukan dari Allah Swt. > > > > Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt. > > pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah > type 21 > > di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena > > pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam > yaitu rp > > 6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka > rumah > > type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. > sedangkan > > peminjam tentu saja akan untung besar. > > > > walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika > > mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi. > > > > sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen > sehingga > > kedua belah pihak diuntungkan. > > > > gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :) > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , priambudi > wrote: > > > > > > jadi??? > > > gimana perbandingan konsepnya? bisa ga? > > > > > > tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya... > > > hehe > > > > > > > > > mprie > > > > > > > > > - Pesan Asli > > > Dari: Dan > > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > > > Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25 > > > Topik:
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
jaman sekarang duit gak lagi berupa uang logam atau uang kertas bentuknya malah kartu kayak flazzcard gitu tinggal gesek sana sini buat bayar barang ini itu jauh lebih mudah, simpel dan sekaligus aman kebayang kalau jaman sekarang masih bawa dinar dan dirham ke mana2 mesti bawa kantong berat mau bayar sesuatu harus buka kantongnya lha repotnya kalau gak ada kembalian, mosok dinar dirhamnya mau dicuil? lha jaman sekarang perbedaan harga meskipun kecil kan dicari sama ibu2 misal, harga beras sekilo di toko A 10.000 rupiah di toko B 9.500 rupiah kalau pake dirham misalnya, 10.000 rupiah = 10 dirham, kalau 9.500 = 9.5 dirham, dirhamnya dibelah biar bisa dapet 0.5 ? ekonomi didasarkan pada hukum alam kok mbak karena orang butuh simpel dan aman lagian bukankah berdasar hukum syariah semua transaksi adalah halal kecuali buat maksiat? btw saya pengin nanya mbak ning di chevron digaji pake dollar apa pake dinar dirham ya? salam, -- wikan On 10/14/08, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Riba itu haram. Jual beli itu mubah. Dari keduanya bisa saja kita > sama-sama dapat margin. Bedanya, yang satu haram, yang satunya lagi > mubah. Prakteknya juga beda mas. > > Dalam situasi ekonomi berbasis riba seperti sekarang ini, memang nilai > uang kertas itu tidak sama dari waktu ke waktu. yang terbaik memang > kembali ke alat tukar yang digunakan di jaman Rasulullah dahulu, yaitu > Dinar(emas) dan Dirham(perak), di mana kekuasaan atas nilainya ada di si > pemilik uang. Kalau uang kertas, saat kita tidur pun (nilai) uang kita > "dicuri" secara halus, dan nilainya menurun tanpa si pemilik melakukan > apa-apa padanya. Karenanya, pinjam meminjam uang kertas terutama dalam > jangka waktu yang lama, bisa jadi merugikan si pemberi pinjaman. > > Salah satu solusi, menurut saya, ya memberi pinjaman dalam bentuk dinar > saja. Dan minta pengembalian dalam bentuk dinar juga. Insya Allah, > nilainya tetap sepanjang masa.
RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Riba itu haram. Jual beli itu mubah. Dari keduanya bisa saja kita sama-sama dapat margin. Bedanya, yang satu haram, yang satunya lagi mubah. Prakteknya juga beda mas. Dalam situasi ekonomi berbasis riba seperti sekarang ini, memang nilai uang kertas itu tidak sama dari waktu ke waktu. yang terbaik memang kembali ke alat tukar yang digunakan di jaman Rasulullah dahulu, yaitu Dinar(emas) dan Dirham(perak), di mana kekuasaan atas nilainya ada di si pemilik uang. Kalau uang kertas, saat kita tidur pun (nilai) uang kita "dicuri" secara halus, dan nilainya menurun tanpa si pemilik melakukan apa-apa padanya. Karenanya, pinjam meminjam uang kertas terutama dalam jangka waktu yang lama, bisa jadi merugikan si pemberi pinjaman. Salah satu solusi, menurut saya, ya memberi pinjaman dalam bentuk dinar saja. Dan minta pengembalian dalam bentuk dinar juga. Insya Allah, nilainya tetap sepanjang masa. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of monyongsexy Sent: Tuesday, October 14, 2008 11:38 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya mengurusi perbedaan istilah doang :( --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pake skema murobahah aja oom. Alias cost plus. Tambahan itu dibenarkan dalam islam :)) > > > > Sent from my BlackBerry(r) wireless device from XL GPRS network > > -Original Message- > From: "monyongsexy" <[EMAIL PROTECTED]> > > Date: Tue, 14 Oct 2008 00:02:38 > To: mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > > Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia > > > bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan > merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan > mendapat kutukan dari Allah Swt. > > Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt. > pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah type 21 > di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena > pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam yaitu rp > 6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka rumah > type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. sedangkan > peminjam tentu saja akan untung besar. > > walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika > mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi. > > sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen sehingga > kedua belah pihak diuntungkan. > > gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :) > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , priambudi wrote: > > > > jadi??? > > gimana perbandingan konsepnya? bisa ga? > > > > tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya... > > hehe > > > > > > mprie > > > > > > ----- Pesan Asli > > Dari: Dan > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> > > Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25 > > Topik: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab > Resesi Dunia > > > > > > Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi jangan > > terus merasa memiliki hak istimewa untuk menerapkan dengan paksa > > secara non-demokratis konsep2 yg masih berupa khayalan tanpa bukti > > telah sukses diterapkan. > > > > Banyak yg merasa mereka memiliki hak istimewa dari Allah untuk memaksa > > kehendak dan menzalimi orang lain padahal ilmu baru secuil. > > > > Kejahiliyahan berlabel Islam ini adalah musuh masyarakat. Yang kita > > dambakan ialah kecerdasan Islami yg koq belum muncul secara > > meyakinkan, ya? > > > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, priambudi wrote: > > > > > > kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini, > > > gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah?? > > > > > > mprie > > > > > > > > > - Pesan Asli > > > Dari: Dan > > > Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com > > > Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23 > > > Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi > > Dunia > > > > > > > > > Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh suatu > >
Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Pernah baca dalam satu artikel, adab yang berhutang itu adalah memberi kelebihan (tanpa diminta) saat membayar hutang.. masalahnya, jaman sekarang orang bayar hutang pas aja kadang susah.. apalagi melebihkan begitu.. :-p -- Wassalam, Irwan.K "Better team works could lead us to better results" http://irwank.blogspot.com 2008/10/14 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> > Pake skema murobahah aja oom. Alias cost plus. Tambahan itu dibenarkan > dalam islam :)) > > > > Sent from my BlackBerry(R) wireless device from XL GPRS network > > -Original Message- > From: "monyongsexy" <[EMAIL PROTECTED] > > > Date: Tue, 14 Oct 2008 00:02:38 > To: > > Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab > Resesi Dunia > > > bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan > merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan > mendapat kutukan dari Allah Swt. > > Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt. > pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah type 21 > di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena > pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam yaitu rp > 6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka rumah > type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. sedangkan > peminjam tentu saja akan untung besar. > > walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika > mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi. > > sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen sehingga > kedua belah pihak diuntungkan. > > gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :) > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com , > priambudi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > jadi??? > > gimana perbandingan konsepnya? bisa ga? > > > > tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya... > > hehe > > > > > > mprie > > > > > > - Pesan Asli > > Dari: Dan <[EMAIL PROTECTED]> > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25 > > Topik: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab > Resesi Dunia > > > > > > Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi jangan > > terus merasa memiliki hak istimewa untuk menerapkan dengan paksa > > secara non-demokratis konsep2 yg masih berupa khayalan tanpa bukti > > telah sukses diterapkan. > > > > Banyak yg merasa mereka memiliki hak istimewa dari Allah untuk memaksa > > kehendak dan menzalimi orang lain padahal ilmu baru secuil. > > > > Kejahiliyahan berlabel Islam ini adalah musuh masyarakat. Yang kita > > dambakan ialah kecerdasan Islami yg koq belum muncul secara > > meyakinkan, ya? > > > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, priambudi wrote: > > > > > > kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini, > > > gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah?? > > > > > > mprie > > > > > > > > > - Pesan Asli > > > Dari: Dan > > > Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com > > > Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23 > > > Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi > > Dunia > > > > > > > > > Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh suatu > > > perekonomian tanpa bunga yang dapat dibandingkan dengan perekonomian > > > dengan bunga pada saat ini. > > > > > > Kita tidak mungkin dapat membandingkan perekonomian jaman Rasulullah > > > dengan perekonomian abad ke 21. Kalau mau membandingkan harus pada > > > masa yang sama. > > > > > > Kalau mau membandingkan perekonomian abad ke 7 - 10 di tanah Arab > > > dengan perekonomian Indonesia atau Eropa pada abad yang sama pasti di > > > tanah Arab lebih maju. Eropa pada abad ke 7 - 10 itu sangat barbar. > > > Apalagi kita. > > > > > > Analisa Anda hanya hipotesa hipotesa karena belum didukung oleh data > > > data dan analisa yang memadai untuk diterima secara ilmiah. > > > > > > Paling paling bisa diterima sebagai hikayat demi memperkuat iman. > > > Apakah dapat diterapkan atau tidak ya wallahualam. > > > > > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "dadearinto" > > > > wrote: > > > > > > > > Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia > > > > > > > > > > > > > > >
Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
pokoknya kalau pake bahasa Arab jadi (terlihat) Islami deh :) kayak cerita Jeffrey Lang, mualaf dari Amerika dia ketemu sama orang muslim lain dan dia nanya, how are you Pak Jeffrey jawab Thanks God, I'm fine ... tapi kayaknya si muslim satu ini gak puas, dan penginnya Pak Jeffrey jawab Alhamdulillah padahal secara arti sama aja ... salam, -- wikan On 10/14/08, monyongsexy <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya > mengurusi perbedaan istilah doang :(
Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya mengurusi perbedaan istilah doang :( --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pake skema murobahah aja oom. Alias cost plus. Tambahan itu dibenarkan dalam islam :)) > > > > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network > > -Original Message- > From: "monyongsexy" <[EMAIL PROTECTED]> > > Date: Tue, 14 Oct 2008 00:02:38 > To: > Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia > > > bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan > merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan > mendapat kutukan dari Allah Swt. > > Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt. > pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah type 21 > di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena > pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam yaitu rp > 6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka rumah > type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. sedangkan > peminjam tentu saja akan untung besar. > > walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika > mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi. > > sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen sehingga > kedua belah pihak diuntungkan. > > gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :) > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, priambudi wrote: > > > > jadi??? > > gimana perbandingan konsepnya? bisa ga? > > > > tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya... > > hehe > > > > > > mprie > > > > > > ----- Pesan Asli > > Dari: Dan > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25 > > Topik: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab > Resesi Dunia > > > > > > Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi jangan > > terus merasa memiliki hak istimewa untuk menerapkan dengan paksa > > secara non-demokratis konsep2 yg masih berupa khayalan tanpa bukti > > telah sukses diterapkan. > > > > Banyak yg merasa mereka memiliki hak istimewa dari Allah untuk memaksa > > kehendak dan menzalimi orang lain padahal ilmu baru secuil. > > > > Kejahiliyahan berlabel Islam ini adalah musuh masyarakat. Yang kita > > dambakan ialah kecerdasan Islami yg koq belum muncul secara > > meyakinkan, ya? > > > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, priambudi wrote: > > > > > > kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini, > > > gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah?? > > > > > > mprie > > > > > > > > > - Pesan Asli > > > Dari: Dan > > > Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com > > > Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23 > > > Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi > > Dunia > > > > > > > > > Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh suatu > > > perekonomian tanpa bunga yang dapat dibandingkan dengan perekonomian > > > dengan bunga pada saat ini. > > > > > > Kita tidak mungkin dapat membandingkan perekonomian jaman Rasulullah > > > dengan perekonomian abad ke 21. Kalau mau membandingkan harus pada > > > masa yang sama. > > > > > > Kalau mau membandingkan perekonomian abad ke 7 - 10 di tanah Arab > > > dengan perekonomian Indonesia atau Eropa pada abad yang sama pasti di > > > tanah Arab lebih maju. Eropa pada abad ke 7 - 10 itu sangat barbar. > > > Apalagi kita. > > > > > > Analisa Anda hanya hipotesa hipotesa karena belum didukung oleh data > > > data dan analisa yang memadai untuk diterima secara ilmiah. > > > > > > Paling paling bisa diterima sebagai hikayat demi memperkuat iman. > > > Apakah dapat diterapkan atau tidak ya wallahualam. > > > > > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "dadearinto" > > > > wrote: > > > > > > > > Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia > > > > > > > > > > > > > > > > Sesudah perang dunia kedua dapat dilihat badan-badan perbankan > > > > memainkan peranan aktif dalam perekonomian dunia, walaupun > > > > masing-masing negara
Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Pake skema murobahah aja oom. Alias cost plus. Tambahan itu dibenarkan dalam islam :)) Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: "monyongsexy" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tue, 14 Oct 2008 00:02:38 To: Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan mendapat kutukan dari Allah Swt. Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt. pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah type 21 di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam yaitu rp 6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka rumah type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. sedangkan peminjam tentu saja akan untung besar. walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi. sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen sehingga kedua belah pihak diuntungkan. gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, priambudi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > jadi??? > gimana perbandingan konsepnya? bisa ga? > > tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya... > hehe > > > mprie > > > - Pesan Asli > Dari: Dan <[EMAIL PROTECTED]> > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25 > Topik: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia > > > Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi jangan > terus merasa memiliki hak istimewa untuk menerapkan dengan paksa > secara non-demokratis konsep2 yg masih berupa khayalan tanpa bukti > telah sukses diterapkan. > > Banyak yg merasa mereka memiliki hak istimewa dari Allah untuk memaksa > kehendak dan menzalimi orang lain padahal ilmu baru secuil. > > Kejahiliyahan berlabel Islam ini adalah musuh masyarakat. Yang kita > dambakan ialah kecerdasan Islami yg koq belum muncul secara > meyakinkan, ya? > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, priambudi wrote: > > > > kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini, > > gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah?? > > > > mprie > > > > > > - Pesan Asli > > Dari: Dan > > Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com > > Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23 > > Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi > Dunia > > > > > > Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh suatu > > perekonomian tanpa bunga yang dapat dibandingkan dengan perekonomian > > dengan bunga pada saat ini. > > > > Kita tidak mungkin dapat membandingkan perekonomian jaman Rasulullah > > dengan perekonomian abad ke 21. Kalau mau membandingkan harus pada > > masa yang sama. > > > > Kalau mau membandingkan perekonomian abad ke 7 - 10 di tanah Arab > > dengan perekonomian Indonesia atau Eropa pada abad yang sama pasti di > > tanah Arab lebih maju. Eropa pada abad ke 7 - 10 itu sangat barbar. > > Apalagi kita. > > > > Analisa Anda hanya hipotesa hipotesa karena belum didukung oleh data > > data dan analisa yang memadai untuk diterima secara ilmiah. > > > > Paling paling bisa diterima sebagai hikayat demi memperkuat iman. > > Apakah dapat diterapkan atau tidak ya wallahualam. > > > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "dadearinto" > > wrote: > > > > > > Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia > > > > > > > > > > > > Sesudah perang dunia kedua dapat dilihat badan-badan perbankan > > > memainkan peranan aktif dalam perekonomian dunia, walaupun > > > masing-masing negara menjalankan sistim ekonomi yang berlainan. Setiap > > > bangsa bekerja untuk pembangunan dan kemajuan hingga usaha perbankan > > > mendapat pasaran yang menguntungkan. > > > > > > "... Kemajuan pembangunan yang dicapai 20 tahun terakhir ini ternyata > > > belum memenuhi harapan. > > > Dalam laporan Bank Dunia 1978 diperhitungkan bahwa tahun 2000 jumlah > > > manusia yang berada di bawah kemiskinan adalah 600 juta, meskipun ada > > > resolusi PBB untuk pembangunan menyeluruh mengangkat orang dari > > > kemiskinan absolut. Apa artinya? Artinya ialah segala teori > > > pembangunan ekonomi yang ada tidak dapat menyelamatkan masalah > > >
Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan mendapat kutukan dari Allah Swt. Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt. pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah type 21 di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam yaitu rp 6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka rumah type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. sedangkan peminjam tentu saja akan untung besar. walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi. sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen sehingga kedua belah pihak diuntungkan. gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, priambudi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > jadi??? > gimana perbandingan konsepnya? bisa ga? > > tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya... > hehe > > > mprie > > > - Pesan Asli > Dari: Dan <[EMAIL PROTECTED]> > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25 > Topik: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia > > > Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi jangan > terus merasa memiliki hak istimewa untuk menerapkan dengan paksa > secara non-demokratis konsep2 yg masih berupa khayalan tanpa bukti > telah sukses diterapkan. > > Banyak yg merasa mereka memiliki hak istimewa dari Allah untuk memaksa > kehendak dan menzalimi orang lain padahal ilmu baru secuil. > > Kejahiliyahan berlabel Islam ini adalah musuh masyarakat. Yang kita > dambakan ialah kecerdasan Islami yg koq belum muncul secara > meyakinkan, ya? > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, priambudi wrote: > > > > kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini, > > gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah?? > > > > mprie > > > > > > - Pesan Asli > > Dari: Dan > > Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com > > Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23 > > Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi > Dunia > > > > > > Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh suatu > > perekonomian tanpa bunga yang dapat dibandingkan dengan perekonomian > > dengan bunga pada saat ini. > > > > Kita tidak mungkin dapat membandingkan perekonomian jaman Rasulullah > > dengan perekonomian abad ke 21. Kalau mau membandingkan harus pada > > masa yang sama. > > > > Kalau mau membandingkan perekonomian abad ke 7 - 10 di tanah Arab > > dengan perekonomian Indonesia atau Eropa pada abad yang sama pasti di > > tanah Arab lebih maju. Eropa pada abad ke 7 - 10 itu sangat barbar. > > Apalagi kita. > > > > Analisa Anda hanya hipotesa hipotesa karena belum didukung oleh data > > data dan analisa yang memadai untuk diterima secara ilmiah. > > > > Paling paling bisa diterima sebagai hikayat demi memperkuat iman. > > Apakah dapat diterapkan atau tidak ya wallahualam. > > > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "dadearinto" > > wrote: > > > > > > Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia > > > > > > > > > > > > Sesudah perang dunia kedua dapat dilihat badan-badan perbankan > > > memainkan peranan aktif dalam perekonomian dunia, walaupun > > > masing-masing negara menjalankan sistim ekonomi yang berlainan. Setiap > > > bangsa bekerja untuk pembangunan dan kemajuan hingga usaha perbankan > > > mendapat pasaran yang menguntungkan. > > > > > > "... Kemajuan pembangunan yang dicapai 20 tahun terakhir ini ternyata > > > belum memenuhi harapan. > > > Dalam laporan Bank Dunia 1978 diperhitungkan bahwa tahun 2000 jumlah > > > manusia yang berada di bawah kemiskinan adalah 600 juta, meskipun ada > > > resolusi PBB untuk pembangunan menyeluruh mengangkat orang dari > > > kemiskinan absolut. Apa artinya? Artinya ialah segala teori > > > pembangunan ekonomi yang ada tidak dapat menyelamatkan masalah > > > kemiskinan absolut tersebut. Teori-teori pembangunan dari ideologi > > > komunis, kapitalis, dan sosialis sendiri ternyata tidak dapat mengatur > > > dirinya sendiri. > > > > > > Para negarawan dan teknoratnya tidak mampu melahirkan stabilitas > > > sistem moneter nasionalnya. > > > > > > Tidak ada t
Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
jadi??? gimana perbandingan konsepnya? bisa ga? tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya... hehe mprie - Pesan Asli Dari: Dan <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25 Topik: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi jangan terus merasa memiliki hak istimewa untuk menerapkan dengan paksa secara non-demokratis konsep2 yg masih berupa khayalan tanpa bukti telah sukses diterapkan. Banyak yg merasa mereka memiliki hak istimewa dari Allah untuk memaksa kehendak dan menzalimi orang lain padahal ilmu baru secuil. Kejahiliyahan berlabel Islam ini adalah musuh masyarakat. Yang kita dambakan ialah kecerdasan Islami yg koq belum muncul secara meyakinkan, ya? --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, priambudi <[EMAIL PROTECTED] > wrote: > > kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini, > gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah?? > > mprie > > > - Pesan Asli > Dari: Dan <[EMAIL PROTECTED] > > Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com > Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23 > Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia > > > Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh suatu > perekonomian tanpa bunga yang dapat dibandingkan dengan perekonomian > dengan bunga pada saat ini. > > Kita tidak mungkin dapat membandingkan perekonomian jaman Rasulullah > dengan perekonomian abad ke 21. Kalau mau membandingkan harus pada > masa yang sama. > > Kalau mau membandingkan perekonomian abad ke 7 - 10 di tanah Arab > dengan perekonomian Indonesia atau Eropa pada abad yang sama pasti di > tanah Arab lebih maju. Eropa pada abad ke 7 - 10 itu sangat barbar. > Apalagi kita. > > Analisa Anda hanya hipotesa hipotesa karena belum didukung oleh data > data dan analisa yang memadai untuk diterima secara ilmiah. > > Paling paling bisa diterima sebagai hikayat demi memperkuat iman. > Apakah dapat diterapkan atau tidak ya wallahualam. > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "dadearinto" > wrote: > > > > Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia > > > > > > > > Sesudah perang dunia kedua dapat dilihat badan-badan perbankan > > memainkan peranan aktif dalam perekonomian dunia, walaupun > > masing-masing negara menjalankan sistim ekonomi yang berlainan. Setiap > > bangsa bekerja untuk pembangunan dan kemajuan hingga usaha perbankan > > mendapat pasaran yang menguntungkan. > > > > "... Kemajuan pembangunan yang dicapai 20 tahun terakhir ini ternyata > > belum memenuhi harapan. > > Dalam laporan Bank Dunia 1978 diperhitungkan bahwa tahun 2000 jumlah > > manusia yang berada di bawah kemiskinan adalah 600 juta, meskipun ada > > resolusi PBB untuk pembangunan menyeluruh mengangkat orang dari > > kemiskinan absolut. Apa artinya? Artinya ialah segala teori > > pembangunan ekonomi yang ada tidak dapat menyelamatkan masalah > > kemiskinan absolut tersebut. Teori-teori pembangunan dari ideologi > > komunis, kapitalis, dan sosialis sendiri ternyata tidak dapat mengatur > > dirinya sendiri. > > > > Para negarawan dan teknoratnya tidak mampu melahirkan stabilitas > > sistem moneter nasionalnya. > > > > Tidak ada teori yang jelas dalam mengatur pembangunannya, seolah-olah > > teori mengalami kemacetan dalam praktek. Di sinilah tampak > > kebangkrutan ideologi-ideologi besar. Teori-teori yang tidak bisa > > menyelamatkan persoalan di atas merupakan tantangan. > > > > Tantangan bagi teori-teori pembangunan, tetapi harus bersandar pada > > berbagai ketentuan agama > > > > Sistim perekonomian yang berlaku kini tidak mempan untuk pembangunan > > walaupun sudah berbentuk ekonomi bersama yang dilaksakan negara, > > kecuali dalam demokrasi ketuhanan di mana perekonomian didasarkan dan > > dilaksanakan atas hukum yang terkandung dalam Alquran. > > > > Kenapa segala macam teori ekonomi dunia telah macet dalam prakteknya > > hingga tidak mampu mengatur stabilitas moneter nasional sendiri? > > > > Jawabnya yang paling tepat ialah karena ekonomi dunia itu, di > > masing-masing negara, telah dipengaruhi perbankan dan perasuransian. > > Kedua macam usaha ini sangat ditantang hukum Islam karena motifnya > > yang sangat berbahaya yaitu pemerasan legal berbentuk rente atau bunga > > uang dari sejumlah yang dipinjamkan. > > > > Bank adalah lapangan pencaharian bagi para ahli ekonomi untuk mendapat > > untung dari keadaan umumnya yang berlaku antara produsen dan konsumen, >
Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi jangan terus merasa memiliki hak istimewa untuk menerapkan dengan paksa secara non-demokratis konsep2 yg masih berupa khayalan tanpa bukti telah sukses diterapkan. Banyak yg merasa mereka memiliki hak istimewa dari Allah untuk memaksa kehendak dan menzalimi orang lain padahal ilmu baru secuil. Kejahiliyahan berlabel Islam ini adalah musuh masyarakat. Yang kita dambakan ialah kecerdasan Islami yg koq belum muncul secara meyakinkan, ya? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, priambudi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini, > gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah?? > > mprie > > > - Pesan Asli > Dari: Dan <[EMAIL PROTECTED]> > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23 > Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia > > > Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh suatu > perekonomian tanpa bunga yang dapat dibandingkan dengan perekonomian > dengan bunga pada saat ini. > > Kita tidak mungkin dapat membandingkan perekonomian jaman Rasulullah > dengan perekonomian abad ke 21. Kalau mau membandingkan harus pada > masa yang sama. > > Kalau mau membandingkan perekonomian abad ke 7 - 10 di tanah Arab > dengan perekonomian Indonesia atau Eropa pada abad yang sama pasti di > tanah Arab lebih maju. Eropa pada abad ke 7 - 10 itu sangat barbar. > Apalagi kita. > > Analisa Anda hanya hipotesa hipotesa karena belum didukung oleh data > data dan analisa yang memadai untuk diterima secara ilmiah. > > Paling paling bisa diterima sebagai hikayat demi memperkuat iman. > Apakah dapat diterapkan atau tidak ya wallahualam. > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "dadearinto" > wrote: > > > > Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia > > > > > > > > Sesudah perang dunia kedua dapat dilihat badan-badan perbankan > > memainkan peranan aktif dalam perekonomian dunia, walaupun > > masing-masing negara menjalankan sistim ekonomi yang berlainan. Setiap > > bangsa bekerja untuk pembangunan dan kemajuan hingga usaha perbankan > > mendapat pasaran yang menguntungkan. > > > > "... Kemajuan pembangunan yang dicapai 20 tahun terakhir ini ternyata > > belum memenuhi harapan. > > Dalam laporan Bank Dunia 1978 diperhitungkan bahwa tahun 2000 jumlah > > manusia yang berada di bawah kemiskinan adalah 600 juta, meskipun ada > > resolusi PBB untuk pembangunan menyeluruh mengangkat orang dari > > kemiskinan absolut. Apa artinya? Artinya ialah segala teori > > pembangunan ekonomi yang ada tidak dapat menyelamatkan masalah > > kemiskinan absolut tersebut. Teori-teori pembangunan dari ideologi > > komunis, kapitalis, dan sosialis sendiri ternyata tidak dapat mengatur > > dirinya sendiri. > > > > Para negarawan dan teknoratnya tidak mampu melahirkan stabilitas > > sistem moneter nasionalnya. > > > > Tidak ada teori yang jelas dalam mengatur pembangunannya, seolah-olah > > teori mengalami kemacetan dalam praktek. Di sinilah tampak > > kebangkrutan ideologi-ideologi besar. Teori-teori yang tidak bisa > > menyelamatkan persoalan di atas merupakan tantangan. > > > > Tantangan bagi teori-teori pembangunan, tetapi harus bersandar pada > > berbagai ketentuan agama > > > > Sistim perekonomian yang berlaku kini tidak mempan untuk pembangunan > > walaupun sudah berbentuk ekonomi bersama yang dilaksakan negara, > > kecuali dalam demokrasi ketuhanan di mana perekonomian didasarkan dan > > dilaksanakan atas hukum yang terkandung dalam Alquran. > > > > Kenapa segala macam teori ekonomi dunia telah macet dalam prakteknya > > hingga tidak mampu mengatur stabilitas moneter nasional sendiri? > > > > Jawabnya yang paling tepat ialah karena ekonomi dunia itu, di > > masing-masing negara, telah dipengaruhi perbankan dan perasuransian. > > Kedua macam usaha ini sangat ditantang hukum Islam karena motifnya > > yang sangat berbahaya yaitu pemerasan legal berbentuk rente atau bunga > > uang dari sejumlah yang dipinjamkan. > > > > Bank adalah lapangan pencaharian bagi para ahli ekonomi untuk mendapat > > untung dari keadaan umumnya yang berlaku antara produsen dan konsumen, > > secara sah menurut hukum yang berlaku. Mereka bekerja secara birokrasi > > dalam kalkulasi yang keluar masuk di mana mereka mendapat bahagian > > tertentu. Dalam hal demikian mereka menjadi perantara atau penengah > > yang sesungguhnya tidak produktif tetapi memegang peranan penting > > dalam perekonomian masyarakat. > > > > Jika ditinjau secara garis besarnya, maka tugas bank merupakan > > aktivitas yang erat hubungannya dengan dunia perdagangan, dunia > keuangan." > > > > Diketahui adanya tiga kelompok orang yang terlibat langsung dalam > > perbankan, yaitu: > > > > 1. Kelompok yang menyimpan atau menabung uangnya dalam bank untuk > > mendapat bunga uang atau tambahan dari jumlah yang ditabungkan, dengan > > persentase lebih kecil. > > Jika dikatakan untuk te
Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini, gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah?? mprie - Pesan Asli Dari: Dan <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23 Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh suatu perekonomian tanpa bunga yang dapat dibandingkan dengan perekonomian dengan bunga pada saat ini. Kita tidak mungkin dapat membandingkan perekonomian jaman Rasulullah dengan perekonomian abad ke 21. Kalau mau membandingkan harus pada masa yang sama. Kalau mau membandingkan perekonomian abad ke 7 - 10 di tanah Arab dengan perekonomian Indonesia atau Eropa pada abad yang sama pasti di tanah Arab lebih maju. Eropa pada abad ke 7 - 10 itu sangat barbar. Apalagi kita. Analisa Anda hanya hipotesa hipotesa karena belum didukung oleh data data dan analisa yang memadai untuk diterima secara ilmiah. Paling paling bisa diterima sebagai hikayat demi memperkuat iman. Apakah dapat diterapkan atau tidak ya wallahualam. --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "dadearinto" wrote: > > Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia > > > > Sesudah perang dunia kedua dapat dilihat badan-badan perbankan > memainkan peranan aktif dalam perekonomian dunia, walaupun > masing-masing negara menjalankan sistim ekonomi yang berlainan. Setiap > bangsa bekerja untuk pembangunan dan kemajuan hingga usaha perbankan > mendapat pasaran yang menguntungkan. > > "... Kemajuan pembangunan yang dicapai 20 tahun terakhir ini ternyata > belum memenuhi harapan. > Dalam laporan Bank Dunia 1978 diperhitungkan bahwa tahun 2000 jumlah > manusia yang berada di bawah kemiskinan adalah 600 juta, meskipun ada > resolusi PBB untuk pembangunan menyeluruh mengangkat orang dari > kemiskinan absolut. Apa artinya? Artinya ialah segala teori > pembangunan ekonomi yang ada tidak dapat menyelamatkan masalah > kemiskinan absolut tersebut. Teori-teori pembangunan dari ideologi > komunis, kapitalis, dan sosialis sendiri ternyata tidak dapat mengatur > dirinya sendiri. > > Para negarawan dan teknoratnya tidak mampu melahirkan stabilitas > sistem moneter nasionalnya. > > Tidak ada teori yang jelas dalam mengatur pembangunannya, seolah-olah > teori mengalami kemacetan dalam praktek. Di sinilah tampak > kebangkrutan ideologi-ideologi besar. Teori-teori yang tidak bisa > menyelamatkan persoalan di atas merupakan tantangan. > > Tantangan bagi teori-teori pembangunan, tetapi harus bersandar pada > berbagai ketentuan agama > > Sistim perekonomian yang berlaku kini tidak mempan untuk pembangunan > walaupun sudah berbentuk ekonomi bersama yang dilaksakan negara, > kecuali dalam demokrasi ketuhanan di mana perekonomian didasarkan dan > dilaksanakan atas hukum yang terkandung dalam Alquran. > > Kenapa segala macam teori ekonomi dunia telah macet dalam prakteknya > hingga tidak mampu mengatur stabilitas moneter nasional sendiri? > > Jawabnya yang paling tepat ialah karena ekonomi dunia itu, di > masing-masing negara, telah dipengaruhi perbankan dan perasuransian. > Kedua macam usaha ini sangat ditantang hukum Islam karena motifnya > yang sangat berbahaya yaitu pemerasan legal berbentuk rente atau bunga > uang dari sejumlah yang dipinjamkan. > > Bank adalah lapangan pencaharian bagi para ahli ekonomi untuk mendapat > untung dari keadaan umumnya yang berlaku antara produsen dan konsumen, > secara sah menurut hukum yang berlaku. Mereka bekerja secara birokrasi > dalam kalkulasi yang keluar masuk di mana mereka mendapat bahagian > tertentu. Dalam hal demikian mereka menjadi perantara atau penengah > yang sesungguhnya tidak produktif tetapi memegang peranan penting > dalam perekonomian masyarakat. > > Jika ditinjau secara garis besarnya, maka tugas bank merupakan > aktivitas yang erat hubungannya dengan dunia perdagangan, dunia keuangan." > > Diketahui adanya tiga kelompok orang yang terlibat langsung dalam > perbankan, yaitu: > > 1. Kelompok yang menyimpan atau menabung uangnya dalam bank untuk > mendapat bunga uang atau tambahan dari jumlah yang ditabungkan, dengan > persentase lebih kecil. > Jika dikatakan untuk terhindar dari perampokan dan pencurian, maka ini > hanyalah topeng dan penghinaan terhadap pejabat keamanan. > > 2. Kelompok pengusaha bank yang mendapat untung dari bunga uang yang > dipinjamkan, dengan persentase lebih besar daripada yang diberikan > kepada si penabung. Jika dikatakan untuk mencapai kesejahteraan > rakyat, maka rakyat dimaksud hanyalah pengusaha bank itu sendiri. > > 3. Kelompok peminjam uang dari bank, hanya karena terpaksa oleh > kekurangan dana bagi keperluan tertentu, harus membayar kembali > sebanyak uang yang dipinjamkan ditambah dengan bunga uang untuk > kelompok 1 dan 2 sebanyak persentase dan selama watu yang disepakati. > > > Tetapi ada lagi kelompok ke-4 yaitu kelompok yang dirugikan sebagai > akibat tidak langsung dari perbankan. Kelompo