Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-19 Terurut Topik Ari Condro
Kan sistemnya gini :

Tuhan elo boleh aja kasih blessing ama ane (belom tentu ane terima juga 
seh),Tapi, sementara itu, tuhan ane yah hanya kasih blessing untuk kaum ane 
sajah.  

*ada beberapa tuhan yg respon standarnya egois punya*

Tanpa menyebut nama lho yah ...  Jadi, ampun DJ ... Wkkwkwkwkw






Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Mon, 20 Oct 2008 11:21:06 
To: 
Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab 
Resesi Dunia


Ada teman karib saya yg jadi evangelist -daiyah.
Kalo nelpon, ketemu selalu mengucapkan 'syalooom' kemudian saya menjawabnya, 
'salam'
Kemudian kalo dia tanya 'apa kabar?'
Saya jawab, 'Alhamdulillah, puji Tuhan saya baik2 saja, trimakasih'
Tapi kalo saya yg mulai menanyai  'apa kabar?'
Ia menjawab; 'Alhamdulillah, Jesus bless you too'

Saya suka mikir senang, Tuhannya teman saya juga memberkati saya.
Betapa kayanya saya 
:-))

Salam, 
l.meilany


  - Original Message - 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 10:42 AM
  Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab 
Resesi Dunia


  pokoknya kalau pake bahasa Arab jadi (terlihat) Islami deh :)
  kayak cerita Jeffrey Lang, mualaf dari Amerika
  dia ketemu sama orang muslim lain dan dia nanya, how are you
  Pak Jeffrey jawab Thanks God, I'm fine ...
  tapi kayaknya si muslim satu ini gak puas, dan penginnya Pak Jeffrey
  jawab Alhamdulillah
  padahal secara arti sama aja ...

  salam,
  --
  wikan

  On 10/14/08, monyongsexy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya
  > mengurusi perbedaan istilah doang :(


   

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-19 Terurut Topik L.Meilany
Ada teman karib saya yg jadi evangelist -daiyah.
Kalo nelpon, ketemu selalu mengucapkan 'syalooom' kemudian saya menjawabnya, 
'salam'
Kemudian kalo dia tanya 'apa kabar?'
Saya jawab, 'Alhamdulillah, puji Tuhan saya baik2 saja, trimakasih'
Tapi kalo saya yg mulai menanyai  'apa kabar?'
Ia menjawab; 'Alhamdulillah, Jesus bless you too'

Saya suka mikir senang, Tuhannya teman saya juga memberkati saya.
Betapa kayanya saya 
:-))

Salam, 
l.meilany


  - Original Message - 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 10:42 AM
  Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab 
Resesi Dunia


  pokoknya kalau pake bahasa Arab jadi (terlihat) Islami deh :)
  kayak cerita Jeffrey Lang, mualaf dari Amerika
  dia ketemu sama orang muslim lain dan dia nanya, how are you
  Pak Jeffrey jawab Thanks God, I'm fine ...
  tapi kayaknya si muslim satu ini gak puas, dan penginnya Pak Jeffrey
  jawab Alhamdulillah
  padahal secara arti sama aja ...

  salam,
  --
  wikan

  On 10/14/08, monyongsexy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya
  > mengurusi perbedaan istilah doang :(


   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-15 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
mbak Ning, 
coba dibaca pelan-pelan mbak. Semua yang ditanyakan itu sudah dijawab.
Tahun 1998 itu terjadi karena pemerintahan yang tidak adil.

1. Sudah diceritakan, dalam uang dinar pun, pemerintah yang mencetak.
Nilai nominalnya pasti > dari nilai kandungan emasnya.

2. Temen mbak yang tiba-tiba miskin overnight. 
Negara ini sebetulnya dulu ya memang miskin, tapi tidak terasa sebelunnya. 
Hanya terasanya sekaligus saat itu dan semua konsekuensinya ditimpakan ke 
masyarakat.
Jika pake dinar emas, ya sama saja. Jika aturannya masih seperti sekarang, ya 
Investor tinggal bawa uangnya keluar.

3. Nah bayangkan ketika uang dinar rupiah dibawa keluar, yang tersisa di 
Indonesia lebih sedikit dari biasanya.
Karena jumlah uang lebih sedikit:
* harga barang yang diproduksi dalam negeri menjadi lebih murah 
* jumlah sebaran uang menjadi lebih sempit, banyak orang tidak mendapatkan 
distribusi uang yang cukup. 
Pengrajin, Industriawan mendapatkan uang yang lebih sedikit
Ibu-ibu tidak dapat uang/gaji turun atau malah kehilangan pekerjaan.
Adilkah?
Kecuali uang dinarnya dioplos dengan logam lain, sehingga jumlah uang beredar 
jadi lebih banyak 
perbedaan nilai nominal dan kandungan emasnya semakin besar --> nilai intrinsik 
uang menurun

4. Soal hadits itu setahu saya terkait dengan konteks riba, bukan mata uang. 

HR Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibn Majah, dengan teks Muslim dari 
'Ubadah bin Shamit, Nabi s.a.w bersabda: "(Juallah) emas dengan emas, perak 
dengan perak, gandum dengan gandum, sya'ir dengan sya'ir, kurma dengan kurma, 
dan garam dengan garam (denga syarat harus) sama dan sejenis serta secara 
tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara 
tunai.".

Jadi: emas, perak, gandum, sya'ir, kurma, garam.
Jika jenisnya berbeda: semaunya. 

Hadis Nabi riwayat Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri, Nabi s.a.w bersabda: 
Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama (nilainya) dan janganlah 
menambahkan sebagian atas sebagian yang lain; janganlah menjual perak dengan 
perak kecuali sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagaian atas sebagian 
yang lain; dan janganlah menjual emas dan perak tersebut yang tidak tunai 
dengan yang tunai.

Nah Umar ra. ingin nambahin kulit unta sbg. mata uang...nah gimana tuh? masak 
Umar nambah-nambah yang tidak syar'i?



  - Original Message - 
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, October 16, 2008 8:37 AM
  Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab 
Resesi Dunia



  Mas Arcon dan mas Ary,
  Negara kita itu kaya, mas. Rakyatnya yang miskin atau "dibuat" miskin.
  Salah satu kontrol yang dipegang penguasa adalah pencetakan uang
  (kertas), yang dengannya penguasa bisa membuat rakyat menjadi miskin
  atau kaya karena nilai uangnya bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan. Yah
  mungkin dengan mempertimbangkan export/import seperti yang mas Ary
  ceritakan di bawah itu, dan lain-lainnya juga, mungkin. Yang pasti
  sebagian besar rakyat yang tidak tahu menahu masalah export/import dan
  investasi terkena dampaknya juga.

  Itu sebabnya orang sekarang lebih suka berinvestasi di emas, karena
  menyimpan uang kertas itu beresiko. Banyak yang di luar kontrol si
  pemilik yang menentukan nilainya. 

  Mas Ary : Investasi banyak masuk, tapi orang asing bisa mengambil uang
  investasi begitu saja, sehingga memang tiba-tiba uang rupiah kita
  menjadi murah.

  Nah kan ? Tiba-tiba uang kita jadi murah ? Apa yang terjadi kalau kita
  pakai dinar emas pada saat itu ?

  Tahun 98 kemarin banyak orang menjadi miskin overnight itu memang
  benar-benar fakta. Salah seorang kontraktor konstruksi di Balikpapan
  sini bangkrut mendadak karena transaksi menggunakan dollar untuk memberi
  berbagai keperluannya, padahal PO sudah dikeluarkan oleh penyedia
  barang, barang sudah dia terima juga, belum bayar. Tapi ada juga yang
  ambil keuntungan dari hal ini. Salah seorang kenalan saya mendapat
  pinjaman dari kantor untuk pembelian rumah. Harga ruma waktu itu 100
  juta, pinjaman kantor sekitar 80 juta rupiah kalau tidak salah, dalam
  waktu 1-2 minggu dia sempat tukarkan uangnya ke dollar, yang waktu itu
  sudah mencapai 8000 rupiah per dollarnya. Kemudian dalam 1 minggu dollar
  menyentuh 13000 rupiah/dollar, dia jual kembali saat dia akan melunasi
  rumah. Bukan hanya dia tidak perlu nombok beli rumah, tapi dia bisa
  tambah ganti mobil juga. Adilkah ini ?

  Oh ya, ternyata benar, pencetakan dinar itu bukan jaman Rasulullah. Tapi
  pada jaman salah satu Kulafaurrasyidin. Hanya memang Rasulullah
  meneruskan kebiasaan sebelumnya yang menggunakan emas sebagai salah satu
  alat tukar bersama 5 lainnya. Lupa tadi nanyain ke SME masalah ini, yang
  5 lagi itu apa. 

  Wallahua'lam bishowab.
  Wassalaam,
  -Ning

  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] O

RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-15 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)

Mas Arcon dan mas Ary,
Negara kita itu kaya, mas. Rakyatnya yang miskin atau "dibuat" miskin.
Salah satu kontrol yang dipegang penguasa adalah pencetakan uang
(kertas), yang dengannya penguasa bisa membuat rakyat menjadi miskin
atau kaya karena nilai uangnya bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan. Yah
mungkin dengan mempertimbangkan export/import seperti yang mas Ary
ceritakan di bawah itu, dan lain-lainnya juga, mungkin. Yang pasti
sebagian besar rakyat yang tidak tahu menahu masalah export/import dan
investasi terkena dampaknya juga.

Itu sebabnya orang sekarang lebih suka berinvestasi di emas, karena
menyimpan uang kertas itu beresiko. Banyak yang di luar kontrol si
pemilik yang menentukan nilainya. 

Mas Ary : Investasi banyak masuk, tapi orang asing bisa mengambil uang
investasi begitu saja, sehingga memang tiba-tiba uang rupiah kita
menjadi murah.

Nah kan ? Tiba-tiba uang kita jadi murah ? Apa yang terjadi kalau kita
pakai dinar emas pada saat itu ?

Tahun 98 kemarin banyak orang menjadi miskin overnight itu memang
benar-benar fakta. Salah seorang kontraktor konstruksi di Balikpapan
sini bangkrut mendadak karena transaksi menggunakan dollar untuk memberi
berbagai keperluannya, padahal PO sudah dikeluarkan oleh penyedia
barang, barang sudah dia terima juga, belum bayar. Tapi ada juga yang
ambil keuntungan dari hal ini. Salah seorang kenalan saya mendapat
pinjaman dari kantor untuk pembelian rumah. Harga ruma waktu itu 100
juta, pinjaman kantor sekitar 80 juta rupiah kalau tidak salah, dalam
waktu 1-2 minggu dia sempat tukarkan uangnya ke dollar, yang waktu itu
sudah mencapai 8000 rupiah per dollarnya. Kemudian dalam 1 minggu dollar
menyentuh 13000 rupiah/dollar, dia jual kembali saat dia akan melunasi
rumah. Bukan hanya dia tidak perlu nombok beli rumah, tapi dia bisa
tambah ganti mobil juga. Adilkah ini ?

Oh ya, ternyata benar, pencetakan dinar itu bukan jaman Rasulullah. Tapi
pada jaman salah satu Kulafaurrasyidin. Hanya memang Rasulullah
meneruskan kebiasaan sebelumnya yang menggunakan emas sebagai salah satu
alat tukar bersama 5 lainnya. Lupa tadi nanyain ke SME masalah ini, yang
5 lagi itu apa. 

Wallahua'lam bishowab.
Wassalaam,
-Ning

  

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ari Condro
Sent: Wednesday, October 15, 2008 5:53 PM
To: Milis wm
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
Resesi Dunia



Mbak tri kerja di chevron texaco, boss.  Mungkin agak susah diajak
memahami kalau negara kita ini miskin :))



Soale yg dilihat melulu resource yg berkelimpahan dan project it yg
nilainya jutaan dollar :p









Sent from my BlackBerry wireless device from XL GPRS network



-Original Message-

From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]>



Date: Wed, 15 Oct 2008 16:34:53 

To: 

Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
Resesi Dunia





Seperti sudah saya ceritakan, nilai relatif uang kita itu secara umum
ditentukan berdasarkan perbandingan ekspor dan impor.

Artinya produktivitas kita sebagai bangsa menentukan.



Semakin banyak uang masuk(ekspor, investasi), semakin mahal uang rupiah
kita.

Semakin banyak uang keluar(impor, investasi ke luar), semakin murah uang
rupiah kita.



Kasus 1998 itu terjadi bukan karena ujuk-ujuk jadi miskin overnight.

tapi memang kita sebetulnya miskin tapi merasa kaya, padahal hutangnya
banyak.

Investasi banyak masuk, tapi orang asing bisa mengambil uang investasi
begitu saja, sehingga memang tiba-tiba uang rupiah kita menjadi murah.

Ditambah lagi ketergantungan kita terhadap barang-barang impor sangat
besar.



Bayangkan tahun 1998, rupiah kita pake emas dengan total senilai 30.000
ton emas.

Padahal 5000 ton emas itu hutang yang harus dibayar.

Lalu dalam semalam orang asing karena perlu uang cash membawa kembali
investasinya ke negerinya 10.000 ton emas.

Lalu ada yang bermain dipasar uang dengan skenario 1USD=1gr emas,
padahal yang beli orang dia juga.

Lalu ada yang bermain di pasar saham, dengan skenario saham indosat
dijual 50% harga padahal yang beli orang dia juga..

Lalu banyak pelaku ekonomi mengamini orang yang main-main itu dengan
ikut-ikutan panik atau malah ikut main.



Mampus juga lah itu negara islam indonesia dengan dinar emasnya.



uang dinar jika kita lihat nilai nominalnya tentu saja memiliki nilai
LEBIH KECIL dari kandungan emasnya.

Kenapa? karena mbuatnya juga butuh duit. Ini siapa yang bayar?

Kalo harus pake impor, biayanya makin lama, makin tinggi juga sehingga
disparitas nilai nominal dan nilai kandungan emasnya bisa jadi tinggi.
Kecuali terjadi seperti tahun 1998, ketika coin tembaga 1000 kita jadi
memiliki nilai kandungan tembaga yang lebih mahal dari nilai nominalnya
yang 1000 rupiah. Dan ini terjadi karena tembaga dilihat sebagai
tembaga, bukan mata uang.



Silahkan dipikir lagi.















  - Original Message - 

  From: Tri Budi Lestyaningsih

Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-15 Terurut Topik monyongsexy
Rasulullah tidak pernah menciptakan sistem ekonomi apalagi
memerintahkan membuat uang. Uang dinar itu uang bikinan raja Romawi
dan ada gambar Raja romawi di uang tsb. Artinya dalah hal
perekonomian, Rasulullah memanfaatkan sistem yg sudah ada.

Sistem keuangan sekarang juga dapat diakali demikian.
Misalkan ada yg pinjam uang. Ingat, saat ini harga emas di toko A
sekian lho yah. Nanti pada saat pengembalian dilihat lagi harga emas
di toko tsb. Kalau harga emas menjadi 2 kali lipat maka hutang
tersebut juga menjadi 2 kalinya.

Saya kira ini bukan Riba karena mengikuti cara2 Rasulullah.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih
(Ning)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  
> Riba itu haram. Jual beli itu mubah. Dari keduanya bisa saja kita
> sama-sama dapat margin. Bedanya, yang satu haram, yang satunya lagi
> mubah. Prakteknya juga beda mas. 
>  
> Dalam situasi ekonomi berbasis riba seperti sekarang ini, memang nilai
> uang kertas itu tidak sama dari waktu ke waktu. yang terbaik memang
> kembali ke alat tukar yang digunakan di jaman Rasulullah dahulu, yaitu
> Dinar(emas) dan Dirham(perak), di mana kekuasaan atas nilainya ada di si
> pemilik uang. Kalau uang kertas, saat kita tidur pun (nilai) uang kita
> "dicuri" secara halus, dan nilainya menurun tanpa si pemilik melakukan
> apa-apa padanya. Karenanya, pinjam meminjam uang kertas terutama dalam
> jangka waktu yang lama, bisa jadi merugikan si pemberi pinjaman.
>  
> Salah satu solusi, menurut saya, ya memberi pinjaman dalam bentuk dinar
> saja. Dan minta pengembalian dalam bentuk dinar juga. Insya Allah,
> nilainya tetap sepanjang masa. 
>  
> Wallahua'lam bishowab.
> Wassalaam,
> -Ning
>  
> 
> 
> 
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of monyongsexy
> Sent: Tuesday, October 14, 2008 11:38 AM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
> Penyebab Resesi Dunia
> 
> 
> 
> ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya 
> mengurusi perbedaan istilah doang :(
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "Ari Condro" 
> 
> wrote:
> >
> > Pake skema murobahah aja oom. Alias cost plus. Tambahan itu 
> dibenarkan dalam islam :))
> > 
> > 
> > 
> > Sent from my BlackBerry(r) wireless device from XL GPRS network
> > 
> > -Original Message-
> > From: "monyongsexy" 
> > 
> > Date: Tue, 14 Oct 2008 00:02:38 
> > To:  <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
> > Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi 
> Penyebab Resesi Dunia
> > 
> > 
> > bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan
> > merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan
> > mendapat kutukan dari Allah Swt.
> > 
> > Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt.
> > pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah 
> type 21
> > di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena
> > pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam 
> yaitu rp
> > 6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka 
> rumah
> > type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. 
> sedangkan
> > peminjam tentu saja akan untung besar.
> > 
> > walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika
> > mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi. 
> > 
> > sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen 
> sehingga
> > kedua belah pihak diuntungkan.
> > 
> > gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :) 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , priambudi  wrote:
> > >
> > > jadi???
> > > gimana perbandingan konsepnya? bisa ga?
> > > 
> > > tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya...
> > > hehe
> > > 
> > > 
> > > mprie
> > > 
> > > 
> > > - Pesan Asli 
> > > Dari: Dan 
> > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> 
> > > Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25
> > > Topik: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi 
> Penyebab
> > Resesi Dunia
> > > 
> > > 
> > > Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi 
> jangan
> > > terus merasa memi

Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-15 Terurut Topik Ari Condro

Mbak tri kerja di chevron texaco, boss.  Mungkin agak susah diajak memahami 
kalau negara kita ini miskin :))

Soale yg dilihat melulu resource yg berkelimpahan dan project it yg nilainya 
jutaan dollar :p




Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Wed, 15 Oct 2008 16:34:53 
To: 
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi 
Dunia


Seperti sudah saya ceritakan, nilai relatif uang kita itu secara umum 
ditentukan berdasarkan perbandingan ekspor dan impor.
Artinya produktivitas kita sebagai bangsa menentukan.

Semakin banyak uang masuk(ekspor, investasi), semakin mahal uang rupiah kita.
Semakin banyak uang keluar(impor, investasi ke luar), semakin murah uang rupiah 
kita.

Kasus 1998 itu terjadi bukan karena ujuk-ujuk jadi miskin overnight.
tapi memang kita sebetulnya miskin tapi merasa kaya, padahal hutangnya banyak.
Investasi banyak masuk, tapi orang asing bisa mengambil uang investasi begitu 
saja, sehingga memang tiba-tiba uang rupiah kita menjadi murah.
Ditambah lagi ketergantungan kita terhadap barang-barang impor sangat besar.

Bayangkan tahun 1998, rupiah kita pake emas dengan total senilai 30.000 ton 
emas.
Padahal 5000 ton emas itu hutang yang harus dibayar.
Lalu dalam semalam orang asing karena perlu uang cash membawa kembali 
investasinya ke negerinya 10.000 ton emas.
Lalu ada yang bermain dipasar uang dengan skenario 1USD=1gr emas, padahal yang 
beli orang dia juga.
Lalu ada yang bermain di pasar saham, dengan skenario saham indosat dijual 50% 
harga padahal yang beli orang dia juga..
Lalu banyak pelaku ekonomi mengamini orang yang main-main itu dengan 
ikut-ikutan panik atau malah ikut main.

Mampus juga lah itu negara islam indonesia dengan dinar emasnya.

uang dinar jika kita lihat nilai nominalnya tentu saja memiliki nilai LEBIH 
KECIL dari kandungan emasnya.
Kenapa? karena mbuatnya juga butuh duit. Ini siapa yang bayar?
Kalo harus pake impor, biayanya makin lama, makin tinggi juga sehingga 
disparitas nilai nominal dan nilai kandungan emasnya bisa jadi tinggi. Kecuali 
terjadi seperti tahun 1998, ketika coin tembaga 1000 kita jadi memiliki nilai 
kandungan tembaga yang lebih mahal dari nilai nominalnya yang 1000 rupiah. Dan 
ini terjadi karena tembaga dilihat sebagai tembaga, bukan mata uang.

Silahkan dipikir lagi.







  - Original Message - 
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, October 15, 2008 4:04 PM
  Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab 
Resesi Dunia




  Mas Ary,

  Kalau kenaikan dan penurunan harga diakibatkan karena keberadaan barang,
  berarti nilai barang yang berubah menjadi naik. Bukan nilai uangnya yang
  turun. Tapi kalau jumlah barang tidak ada perubahan significant, terus
  harga tiba-tiba naik, dan kita tiba-tiba jadi miskin, itu berarti nilai
  uang yang turun. Ini sangat berbeda.

  Coba pikirkan lagi mas.

  Wassalaam,
  -Ning 

  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi
  Prihatmanto
  Sent: Wednesday, October 15, 2008 4:50 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
  Resesi Dunia

  mbak Ning,

  Semua kasus yang mbak Ning ceritakan itu terkait dengan tidak adanya
  pemerintahan yang adil.
  Ini juga bukan sekedar bicara tapi memang begitulah pendapat para ahli.

  Kebetulan saya menemukan beberapa catatan yang pernah saya sengaja
  kumpulkan.

  Selain dengan logika dan akal sehat, eforia yang salah sasaran dalam
  konteks dinar dan dirham sebagai alat tukar yang islami tentu saja dapat
  juga ditelusur dengan sangat jelas dari sejarah Rasulullah sendiri dan
  sahabat-sahabat.

  1. Adanya Kasus Inflasi zaman Rasul walaupun menggunakan Dinar maupun
  DIrham.
  HR Anas RA, sehubungan dengan adanya kenaikan harga-harga barang di kota
  Madinah. Dalam hadits tersebut diriwayatkan sebagai berikut:"Harga
  melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan
  saran kepada Rasulullah dengan berkata: "ya Rasulullah hendaklah engkau
  menetukan harga". Rasulullah SAW. berkata:"Sesungguhnya Allah-lah yang
  menetukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat
  aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang
  pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta." 

  Jika dinar dan dirham sedemikian "hebat" mengapa ketika zaman rasul bisa
  terjadi kenaikan harga seperti itu?

  2. Ide Umar untuk menggunakan kulit unta sebagai mata uang.
  Umar r.a pernah berkata sebagai berikut: "Aku ingin menjadikan dirham
  dari kulit unta" Lalu dikatakan kepadanya, "Jika demikian, unta akan
  habis" maka beliau menahan diri. Masa

Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-15 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Seperti sudah saya ceritakan, nilai relatif uang kita itu secara umum 
ditentukan berdasarkan perbandingan ekspor dan impor.
Artinya produktivitas kita sebagai bangsa menentukan.

Semakin banyak uang masuk(ekspor, investasi), semakin mahal uang rupiah kita.
Semakin banyak uang keluar(impor, investasi ke luar), semakin murah uang rupiah 
kita.

Kasus 1998 itu terjadi bukan karena ujuk-ujuk jadi miskin overnight.
tapi memang kita sebetulnya miskin tapi merasa kaya, padahal hutangnya banyak.
Investasi banyak masuk, tapi orang asing bisa mengambil uang investasi begitu 
saja, sehingga memang tiba-tiba uang rupiah kita menjadi murah.
Ditambah lagi ketergantungan kita terhadap barang-barang impor sangat besar.

Bayangkan tahun 1998, rupiah kita pake emas dengan total senilai 30.000 ton 
emas.
Padahal 5000 ton emas itu hutang yang harus dibayar.
Lalu dalam semalam orang asing karena perlu uang cash membawa kembali 
investasinya ke negerinya 10.000 ton emas.
Lalu ada yang bermain dipasar uang dengan skenario 1USD=1gr emas, padahal yang 
beli orang dia juga.
Lalu ada yang bermain di pasar saham, dengan skenario saham indosat dijual 50% 
harga padahal yang beli orang dia juga..
Lalu banyak pelaku ekonomi mengamini orang yang main-main itu dengan 
ikut-ikutan panik atau malah ikut main.

Mampus juga lah itu negara islam indonesia dengan dinar emasnya.

uang dinar jika kita lihat nilai nominalnya tentu saja memiliki nilai LEBIH 
KECIL dari kandungan emasnya.
Kenapa? karena mbuatnya juga butuh duit. Ini siapa yang bayar?
Kalo harus pake impor, biayanya makin lama, makin tinggi juga sehingga 
disparitas nilai nominal dan nilai kandungan emasnya bisa jadi tinggi. Kecuali 
terjadi seperti tahun 1998, ketika coin tembaga 1000 kita jadi memiliki nilai 
kandungan tembaga yang lebih mahal dari nilai nominalnya yang 1000 rupiah. Dan 
ini terjadi karena tembaga dilihat sebagai tembaga, bukan mata uang.

Silahkan dipikir lagi.







  - Original Message - 
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, October 15, 2008 4:04 PM
  Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab 
Resesi Dunia




  Mas Ary,

  Kalau kenaikan dan penurunan harga diakibatkan karena keberadaan barang,
  berarti nilai barang yang berubah menjadi naik. Bukan nilai uangnya yang
  turun. Tapi kalau jumlah barang tidak ada perubahan significant, terus
  harga tiba-tiba naik, dan kita tiba-tiba jadi miskin, itu berarti nilai
  uang yang turun. Ini sangat berbeda.

  Coba pikirkan lagi mas.

  Wassalaam,
  -Ning 

  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi
  Prihatmanto
  Sent: Wednesday, October 15, 2008 4:50 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
  Resesi Dunia

  mbak Ning,

  Semua kasus yang mbak Ning ceritakan itu terkait dengan tidak adanya
  pemerintahan yang adil.
  Ini juga bukan sekedar bicara tapi memang begitulah pendapat para ahli.

  Kebetulan saya menemukan beberapa catatan yang pernah saya sengaja
  kumpulkan.

  Selain dengan logika dan akal sehat, eforia yang salah sasaran dalam
  konteks dinar dan dirham sebagai alat tukar yang islami tentu saja dapat
  juga ditelusur dengan sangat jelas dari sejarah Rasulullah sendiri dan
  sahabat-sahabat.

  1. Adanya Kasus Inflasi zaman Rasul walaupun menggunakan Dinar maupun
  DIrham.
  HR Anas RA, sehubungan dengan adanya kenaikan harga-harga barang di kota
  Madinah. Dalam hadits tersebut diriwayatkan sebagai berikut:"Harga
  melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan
  saran kepada Rasulullah dengan berkata: "ya Rasulullah hendaklah engkau
  menetukan harga". Rasulullah SAW. berkata:"Sesungguhnya Allah-lah yang
  menetukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat
  aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang
  pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta." 

  Jika dinar dan dirham sedemikian "hebat" mengapa ketika zaman rasul bisa
  terjadi kenaikan harga seperti itu?

  2. Ide Umar untuk menggunakan kulit unta sebagai mata uang.
  Umar r.a pernah berkata sebagai berikut: "Aku ingin menjadikan dirham
  dari kulit unta" Lalu dikatakan kepadanya, "Jika demikian, unta akan
  habis" maka beliau menahan diri. Masak Umar nggak islami sih...

  Think Again

  - Original Message -
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, October 15, 2008 6:25 AM
  Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
  Penyebab Resesi Dunia

  Orang yang punya uang 10 ribu sekarang ini mungkin bisa beli 1
  hamburger. Dia simpan uang itu, tidak diapa-apakan. 5 atau 10 tahun ke
  depan mungkin cuman bisa untuk beli bakwan. Adilnya di mana ?

  Tahun 97/98

Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-15 Terurut Topik Ari Condro
Khilafah islam juga beberapa kali melakukan sanering lho.

Gara garanya kilafah bikin dirham perak yg dicampur perunggu terlalu banyak 
sehingga tidak sesuai lagi dgn nilai intrinsiknya.  Maklum buat biaya perang, 
senang senang dan intrik politik.

Akibat ekonomi yg kacau balau itu, Jaman ibnu taimiyah sampai keluar idiom bad 
money drives out good money, yg malah banyak dipakai para ekonom klasik barat.


Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "Tri Budi Lestyaningsih (Ning)" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Wed, 15 Oct 2008 17:04:56 
To: 
Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi 
Dunia




Mas Ary,

Kalau kenaikan dan penurunan harga diakibatkan karena keberadaan barang,
berarti nilai barang yang berubah menjadi naik. Bukan nilai uangnya yang
turun. Tapi kalau jumlah barang tidak ada perubahan significant, terus
harga tiba-tiba naik, dan kita tiba-tiba jadi miskin, itu berarti nilai
uang yang turun. Ini sangat berbeda.

Coba pikirkan lagi mas.

Wassalaam,
-Ning 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi
Prihatmanto
Sent: Wednesday, October 15, 2008 4:50 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
Resesi Dunia

mbak Ning,

Semua kasus yang mbak Ning ceritakan itu terkait dengan tidak adanya
pemerintahan yang adil.
Ini juga bukan sekedar bicara tapi memang begitulah pendapat para ahli.

Kebetulan saya menemukan beberapa catatan yang pernah saya sengaja
kumpulkan.

Selain dengan logika dan akal sehat, eforia yang salah sasaran dalam
konteks dinar dan dirham sebagai alat tukar yang islami tentu saja dapat
juga ditelusur dengan sangat jelas dari sejarah Rasulullah sendiri dan
sahabat-sahabat.

1. Adanya Kasus Inflasi zaman Rasul walaupun menggunakan Dinar maupun
DIrham.
HR Anas RA, sehubungan dengan adanya kenaikan harga-harga barang di kota
Madinah. Dalam hadits tersebut diriwayatkan sebagai berikut:"Harga
melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan
saran kepada Rasulullah dengan berkata: "ya Rasulullah hendaklah engkau
menetukan harga". Rasulullah SAW. berkata:"Sesungguhnya Allah-lah yang
menetukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat
aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang
pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta." 

Jika dinar dan dirham sedemikian "hebat" mengapa ketika zaman rasul bisa
terjadi kenaikan harga seperti itu?

2. Ide Umar untuk menggunakan kulit unta sebagai mata uang.
Umar r.a pernah berkata sebagai berikut: "Aku ingin menjadikan dirham
dari kulit unta" Lalu dikatakan kepadanya, "Jika demikian, unta akan
habis" maka beliau menahan diri. Masak Umar nggak islami sih...


Think Again



  - Original Message -
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, October 15, 2008 6:25 AM
  Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
Penyebab Resesi Dunia



  Orang yang punya uang 10 ribu sekarang ini mungkin bisa beli 1
  hamburger. Dia simpan uang itu, tidak diapa-apakan. 5 atau 10 tahun ke
  depan mungkin cuman bisa untuk beli bakwan. Adilnya di mana ?

  Tahun 97/98 kemarin, banyak orang mendadak miskin karena menyimpan
uang
  kertas (FIAT). 

  Kasus pinjam meminjam yang dijelaskan di awal email ini. Di satu sisi
  tidak mau makan riba dan membungakan. Tapi kalau pinjaman dalam waktu
  lama, dengan uang kertas, malah jadi mendzolimi si pemberi pinjaman
  bukan ? 

  Di situlah tidak islaminya mas.

  Saya rasa, dengan logika yang mudah aja, kalau kita mau jujur, gampang
  kok memahaminya.

  Wassalaam,
  -Ning

  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi
  Prihatmanto
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 7:47 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
Penyebab
  Resesi Dunia

  Quote:
  "kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar
  itu. Bukankah itu adil ?"

  Komentar:
  Uang kertas saat ini diacu pada produktivitas masyarakatnya.
  Semakin produktif suatu masyarakat, maka semakin bernilai uang kertas
  dari masyarakat itu. Jika kita ingin nilai rupiah tinggi, maka selain
  produktivitas kita harus tinggi, kita pun harus juga punya
pemerintahan
  yang adil.

  Sehingga memang kekuasaan atas nilai alat tukar itu memang dimiliki
oleh
  pemilik alat tukar itu. Jadi dimana tidak islaminya?

  - Original Message -
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:09 PM
  Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
  Penyebab Resesi Dunia

  Memang bena

RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-15 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)


Mas Ary,

Kalau kenaikan dan penurunan harga diakibatkan karena keberadaan barang,
berarti nilai barang yang berubah menjadi naik. Bukan nilai uangnya yang
turun. Tapi kalau jumlah barang tidak ada perubahan significant, terus
harga tiba-tiba naik, dan kita tiba-tiba jadi miskin, itu berarti nilai
uang yang turun. Ini sangat berbeda.

Coba pikirkan lagi mas.

Wassalaam,
-Ning 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi
Prihatmanto
Sent: Wednesday, October 15, 2008 4:50 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
Resesi Dunia

mbak Ning,

Semua kasus yang mbak Ning ceritakan itu terkait dengan tidak adanya
pemerintahan yang adil.
Ini juga bukan sekedar bicara tapi memang begitulah pendapat para ahli.

Kebetulan saya menemukan beberapa catatan yang pernah saya sengaja
kumpulkan.

Selain dengan logika dan akal sehat, eforia yang salah sasaran dalam
konteks dinar dan dirham sebagai alat tukar yang islami tentu saja dapat
juga ditelusur dengan sangat jelas dari sejarah Rasulullah sendiri dan
sahabat-sahabat.

1. Adanya Kasus Inflasi zaman Rasul walaupun menggunakan Dinar maupun
DIrham.
HR Anas RA, sehubungan dengan adanya kenaikan harga-harga barang di kota
Madinah. Dalam hadits tersebut diriwayatkan sebagai berikut:"Harga
melambung pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan
saran kepada Rasulullah dengan berkata: "ya Rasulullah hendaklah engkau
menetukan harga". Rasulullah SAW. berkata:"Sesungguhnya Allah-lah yang
menetukan harga, yang menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat
aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak seorang
pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta." 

Jika dinar dan dirham sedemikian "hebat" mengapa ketika zaman rasul bisa
terjadi kenaikan harga seperti itu?

2. Ide Umar untuk menggunakan kulit unta sebagai mata uang.
Umar r.a pernah berkata sebagai berikut: "Aku ingin menjadikan dirham
dari kulit unta" Lalu dikatakan kepadanya, "Jika demikian, unta akan
habis" maka beliau menahan diri. Masak Umar nggak islami sih...


Think Again



  - Original Message -
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, October 15, 2008 6:25 AM
  Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
Penyebab Resesi Dunia



  Orang yang punya uang 10 ribu sekarang ini mungkin bisa beli 1
  hamburger. Dia simpan uang itu, tidak diapa-apakan. 5 atau 10 tahun ke
  depan mungkin cuman bisa untuk beli bakwan. Adilnya di mana ?

  Tahun 97/98 kemarin, banyak orang mendadak miskin karena menyimpan
uang
  kertas (FIAT). 

  Kasus pinjam meminjam yang dijelaskan di awal email ini. Di satu sisi
  tidak mau makan riba dan membungakan. Tapi kalau pinjaman dalam waktu
  lama, dengan uang kertas, malah jadi mendzolimi si pemberi pinjaman
  bukan ? 

  Di situlah tidak islaminya mas.

  Saya rasa, dengan logika yang mudah aja, kalau kita mau jujur, gampang
  kok memahaminya.

  Wassalaam,
  -Ning

  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi
  Prihatmanto
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 7:47 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
Penyebab
  Resesi Dunia

  Quote:
  "kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar
  itu. Bukankah itu adil ?"

  Komentar:
  Uang kertas saat ini diacu pada produktivitas masyarakatnya.
  Semakin produktif suatu masyarakat, maka semakin bernilai uang kertas
  dari masyarakat itu. Jika kita ingin nilai rupiah tinggi, maka selain
  produktivitas kita harus tinggi, kita pun harus juga punya
pemerintahan
  yang adil.

  Sehingga memang kekuasaan atas nilai alat tukar itu memang dimiliki
oleh
  pemilik alat tukar itu. Jadi dimana tidak islaminya?

  - Original Message -
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:09 PM
  Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
  Penyebab Resesi Dunia

  Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman
  Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu
  ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi
  prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh
  pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll
  dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga
  ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak
  salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli
  kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll.

  Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama,
  kalau
 

Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-15 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
mbak Ning,

Semua kasus yang mbak Ning ceritakan itu terkait dengan tidak adanya 
pemerintahan yang adil.
Ini juga bukan sekedar bicara tapi memang begitulah pendapat para ahli.

Kebetulan saya menemukan beberapa catatan yang pernah saya sengaja kumpulkan.

Selain dengan logika dan akal sehat, eforia yang salah sasaran dalam konteks 
dinar dan dirham sebagai alat tukar yang islami tentu saja dapat juga ditelusur 
dengan sangat jelas dari sejarah Rasulullah sendiri dan sahabat-sahabat.

1. Adanya Kasus Inflasi zaman Rasul walaupun menggunakan Dinar maupun DIrham.
HR Anas RA, sehubungan dengan adanya kenaikan harga-harga barang di kota 
Madinah. Dalam hadits tersebut diriwayatkan sebagai berikut:"Harga melambung 
pada zaman Rasulullah SAW. Orang-orang ketika itu mengajukan saran kepada 
Rasulullah dengan berkata: "ya Rasulullah hendaklah engkau menetukan harga". 
Rasulullah SAW. berkata:"Sesungguhnya Allah-lah yang menetukan harga, yang 
menahan dan melapangkan dan memberi rezeki. Sangat aku harapkan bahwa kelak aku 
menemui Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntutku tentang 
kezaliman dalam darah maupun harta." 

Jika dinar dan dirham sedemikian "hebat" mengapa ketika zaman rasul bisa 
terjadi kenaikan harga seperti itu?

2. Ide Umar untuk menggunakan kulit unta sebagai mata uang.
Umar r.a pernah berkata sebagai berikut: "Aku ingin menjadikan dirham dari 
kulit unta" Lalu dikatakan kepadanya, "Jika demikian, unta akan habis" maka 
beliau menahan diri. Masak Umar nggak islami sih...


Think Again



  - Original Message - 
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, October 15, 2008 6:25 AM
  Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab 
Resesi Dunia



  Orang yang punya uang 10 ribu sekarang ini mungkin bisa beli 1
  hamburger. Dia simpan uang itu, tidak diapa-apakan. 5 atau 10 tahun ke
  depan mungkin cuman bisa untuk beli bakwan. Adilnya di mana ?

  Tahun 97/98 kemarin, banyak orang mendadak miskin karena menyimpan uang
  kertas (FIAT). 

  Kasus pinjam meminjam yang dijelaskan di awal email ini. Di satu sisi
  tidak mau makan riba dan membungakan. Tapi kalau pinjaman dalam waktu
  lama, dengan uang kertas, malah jadi mendzolimi si pemberi pinjaman
  bukan ? 

  Di situlah tidak islaminya mas.

  Saya rasa, dengan logika yang mudah aja, kalau kita mau jujur, gampang
  kok memahaminya.

  Wassalaam,
  -Ning

  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi
  Prihatmanto
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 7:47 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
  Resesi Dunia

  Quote:
  "kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar
  itu. Bukankah itu adil ?"

  Komentar:
  Uang kertas saat ini diacu pada produktivitas masyarakatnya.
  Semakin produktif suatu masyarakat, maka semakin bernilai uang kertas
  dari masyarakat itu. Jika kita ingin nilai rupiah tinggi, maka selain
  produktivitas kita harus tinggi, kita pun harus juga punya pemerintahan
  yang adil.

  Sehingga memang kekuasaan atas nilai alat tukar itu memang dimiliki oleh
  pemilik alat tukar itu. Jadi dimana tidak islaminya?

  - Original Message -
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:09 PM
  Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
  Penyebab Resesi Dunia

  Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman
  Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu
  ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi
  prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh
  pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll
  dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga
  ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak
  salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli
  kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll.

  Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama,
  kalau
  tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di
  Turki.
  Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang
  kertas.

  Wassalaam,
  -Ning

  

  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar
  Sunindyo
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:43 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
  Penyebab
  Resesi Dunia

  ya kalau mau hidup seperti jaman Rasulullah dulu kebutuhan hidupnya
  emang gak terlalu banyak
  asal punya kebun kurma & sumur buat minum
  beternak unta, kuda &am

Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-14 Terurut Topik Ari Condro

Jadi kita tolak riba, dan kita sambut kartu kredit syariah dan obligasi syariah 
ya ?

Sayangnya masuk nasabah hsbc syariah kok harus setor dana 20 juta yah.

Mana kuat ?  :))




Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "Tri Budi Lestyaningsih (Ning)" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Wed, 15 Oct 2008 07:25:11 
To: 
Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi 
Dunia



Orang yang punya uang 10 ribu sekarang ini mungkin bisa beli 1
hamburger. Dia simpan uang itu, tidak diapa-apakan. 5 atau 10 tahun ke
depan mungkin cuman bisa untuk beli bakwan. Adilnya di mana ?

Tahun 97/98 kemarin, banyak orang mendadak miskin karena menyimpan uang
kertas (FIAT). 

Kasus pinjam meminjam yang dijelaskan di awal email ini. Di satu sisi
tidak mau makan riba dan membungakan. Tapi kalau pinjaman dalam waktu
lama, dengan uang kertas, malah jadi mendzolimi si pemberi pinjaman
bukan ? 

Di situlah tidak islaminya mas.

Saya rasa, dengan logika yang mudah aja, kalau kita mau jujur, gampang
kok memahaminya.

Wassalaam,
-Ning

 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi
Prihatmanto
Sent: Tuesday, October 14, 2008 7:47 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
Resesi Dunia

Quote:
"kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar
itu. Bukankah itu adil ?"

Komentar:
Uang kertas saat ini diacu pada produktivitas masyarakatnya.
Semakin produktif suatu masyarakat, maka semakin bernilai uang kertas
dari masyarakat itu. Jika kita ingin nilai rupiah tinggi, maka selain
produktivitas kita harus tinggi, kita pun harus juga punya pemerintahan
yang adil.

Sehingga memang kekuasaan atas nilai alat tukar itu memang dimiliki oleh
pemilik alat tukar itu. Jadi dimana tidak islaminya?




  - Original Message -
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:09 PM
  Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
Penyebab Resesi Dunia



  Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman
  Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu
  ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi
  prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh
  pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll
  dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga
  ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak
  salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli
  kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll.

  Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama,
kalau
  tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di
Turki.
  Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang
kertas.

  Wassalaam,
  -Ning



  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar
  Sunindyo
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:43 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
Penyebab
  Resesi Dunia

  ya kalau mau hidup seperti jaman Rasulullah dulu kebutuhan hidupnya
  emang gak terlalu banyak
  asal punya kebun kurma & sumur buat minum
  beternak unta, kuda & kambing
  kayaknya sudah cukup kok
  gak perlu transaksi besar2, cukup beberapa dinar dan dirham
  bikin komunitas sendiri hidup ala orang badui jaman Nabi
  gak usah mikirin henpon, pesawat terbang, resesi dunia, turun naik
saham
  yang penting bisa sholat, baca alquran, sedekah tiap hari, kalau gak
  ada makanan/minuman tinggal puasa
  kayaknya cukup deh ...

  orang jaman sekarang aja yang kebutuhannya terlalu banyak
  sehingga butuh instrumen dan perangkat ekonomi macam uang kertas,
  saham, deposito
  kalau gaya hidup yang primitif sih gak perlu itu semua

  saya pikir orang bisa kok hidup tanpa duit, saham segala macem
  malah gara2 ada duit dan emas orang jadi perang, bunuh2-an

  salam,
  --
  wikan

  On 10/14/08, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]
  <mailto:ary.setijadi%40gmail.com> > wrote:
  >
  >
  >
  >
  >
  >
  > mbak Ning,
  >
  > Eforia uang dinar dan dirham itu tidak berdasarkan syar'i kecuali
  emosi belaka.
  > Ketika dihadapkan pada hitung-hitungan malah jadinya ngawur luar
  biasa.
  >
  > 1. Uang dinar jaman Rasul itu juga bukan buatan Rasulullah atau
buatan
  komunitas muslim, malah buatan komunitas non-muslim.
  >
  > 2. Alih-alih membawa kemakmuran, penggunaan ekonomi yang hanya
  ditopang oleh uang yag nilainya terkait dengan kandungan emas hanya
akan
  membawa kesengsaraan umat manusia.
  > Hal itu disebabkan karen

RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-14 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
 
ALhamdulillah, mas setidaknya sudah tahu konsepnya e-dinar adalah
seperti di bawah itu. Saya tidak (atau belum ) mengatakan bahwa e-dinar
itu syar'i atau tidak. Saya sedang mempelajari lebih detail lagi. Saya
juga belum pakai kok. Tapi saya melihat ini sebagai suatu opportunity
untuk menggunakan dinar untuk transaksi yang besar, dari sekedar
transaksi jual beli kuda/onta/kurma dan sebagainya. Pembuktian bahwa dia
di backup oleh emas dst, ya itu memang harus dilakukan juga. Mungkin
memang perlu process untuk sampai ke situ. Tapi harus ada titik nol
untuk memulainya, kan ?
 
Mas WIkan benar, bahwa kita harus doublecheck ke suatu system yang
"sounds" syar'i. Soalnya ternyata banyak juga yang pakai kata-kata
syariah di belakangnya, kalau diteliti lebih mendalam malah tidak
syar'i. Just to share bahwa ada satu radio yang punya acara berlabel
Islam, ternyata di dalamnya dilakukan judi terselubung : yakni
mengundang pendengar untuk mengirimkan sms (2000 atau 1000 per sms kalau
tidak salah), dan nanti diundi untuk mendapatkan Alqur'an digital.
Mentang-mentang yang diperebutkan alqur'an, mungkin pendengar tidak
sadar bahwa mereka sedang berjudi di situ... :-(
 
Mengenai bid'ah, apa mas WIkan memahami segala tools yang tidak ada pada
jaman nabi itu bid'ah ? Saya tidak memahami demikian. Kalau sekedar
tools, maka itu tidak bisa dinilai bida'ah atau tidak. Makanya saya
internetan, pake email, pake henpon, pake ATM. Dan saya juga travelling
pake pesawat... Saya memahami kesemuanya itu bukan bid'ah.
 
Begitu mas.
 
Wassalaam,
-Ning



From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar
Sunindyo
Sent: Wednesday, October 15, 2008 10:42 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
Resesi Dunia



saya baca di http://www.e-dinar.com <http://www.e-dinar.com>  malah gak
ada dasar syar'i-nya
yang ada informasi soal dinar
dan informasi tentang e-dinar sendiri
tapi korelasi antara keduanya tidak terlihat
apakah kalau dinar-nya halal lalu e-dinar-nya sudah pasti halal? belum
tentu juga kan?
karena transaksi di jaman Nabi tidak ada transaksi elektronis
jadi berdasarkan sunnah Nabi, mestinya transaksi elektronis semacam
ini bisa saja digolongkan bid'ah ...

hal yang lain adalah e-dinar mengklaim dirinya halal tanpa didasari
pendapat ulama. Padahal kalau dalam bisnis syariah ini penting sekali.
Suatu bisnis syariah perlu didukung oleh dewan syariah, seperti
perbankan syariah. Kalau gak ada dewan syariah-nya apa bedanya dong
dengan bisnis konvensional.

Satu lagi, saya nemu di http://en.wikipedia.org/wiki/E-dinar
<http://en.wikipedia.org/wiki/E-dinar> 
"The amount of gold and silver held and in circulation in the e-dinar
system is currently unknown."

E-dinar mengklaim bahwa sistemnya di-backup oleh sejumlah emas dan
perak beneran. Tapi berapa jumlahnya kita nggak tahu, terus di mana
dan bagaimana penyimpanannya kita tidak tahu juga. Yang jelas
transaksi dengan e-dirham juga tidak terlalu menguntungkan juga,
karena kita harus membayar untuk membeli dan menyimpan tabungan dinar
dan dirham kita yang diasumsikan disimpan di suatu repository tertentu
entah di mana. Artinya kalau kita bayar 1 dirham misalnya, bakal kena
charge berapa persen. Jadi ada cost juga saat kita transaksi, suatu
hal yang sebenarnya sama saja pada transaksi konvensional.

Silakan bagaimana pendapatnya Mbak Ning?

salam,
--
wikan

On 10/15/08, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED]
<mailto:ninghdw%40chevron.com> > wrote:
>
> Coba pelajari dulu masalah e-dinar itu mas, baru kasih comments.


 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-14 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
saya baca di http://www.e-dinar.com malah gak ada dasar syar'i-nya
yang ada informasi soal dinar
dan informasi tentang e-dinar sendiri
tapi korelasi antara keduanya tidak terlihat
apakah kalau dinar-nya halal lalu e-dinar-nya sudah pasti halal? belum
tentu juga kan?
karena transaksi di jaman Nabi tidak ada transaksi elektronis
jadi berdasarkan sunnah Nabi, mestinya transaksi elektronis semacam
ini bisa saja digolongkan bid'ah ...

hal yang lain adalah e-dinar mengklaim dirinya halal tanpa didasari
pendapat ulama. Padahal kalau dalam bisnis syariah ini penting sekali.
Suatu bisnis syariah perlu didukung oleh dewan syariah, seperti
perbankan syariah. Kalau gak ada dewan syariah-nya apa bedanya dong
dengan bisnis konvensional.

Satu lagi, saya nemu di http://en.wikipedia.org/wiki/E-dinar
"The amount of gold and silver held and in circulation in the e-dinar
system is currently unknown."

E-dinar mengklaim bahwa sistemnya di-backup oleh sejumlah emas dan
perak beneran. Tapi berapa jumlahnya kita nggak tahu, terus di mana
dan bagaimana penyimpanannya kita tidak tahu juga. Yang jelas
transaksi dengan e-dirham juga tidak terlalu menguntungkan juga,
karena kita harus membayar untuk membeli dan menyimpan tabungan dinar
dan dirham kita yang diasumsikan disimpan di suatu repository tertentu
entah di mana. Artinya kalau kita bayar 1 dirham misalnya, bakal kena
charge berapa persen. Jadi ada cost juga saat kita transaksi, suatu
hal yang sebenarnya sama saja pada transaksi konvensional.

Silakan bagaimana pendapatnya Mbak Ning?

salam,
--
wikan

On 10/15/08, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Coba pelajari dulu masalah e-dinar itu mas, baru kasih comments.


RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-14 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
Coba pelajari dulu masalah e-dinar itu mas, baru kasih comments. 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar
Sunindyo
Sent: Tuesday, October 14, 2008 5:13 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
Resesi Dunia

e-dinar itu malah gak syar'i ... gak nyunah itu sih bisa-bisanya
othak-athik gathuk-nya ulama jaman sekarang biar kesannya dinar bisa
applicable dengan kehidupan modern padahal e-dinar kan gak ada barangnya
tho? emang ada kekuasaan atas nilai alat tukar terhadap e-dinar berupa
apa? lha wong mungkin bentuknya cuma kartu yang kalau dikilo-in ke
pedagang loak juga gak laku ...

btw, kekaisaran china sudah berlangsung lebih dari 2 millenium sebelum
akhirnya diruntuhkan oleh partai komunis china apa perlu kita bangkitkan
lagi ya? untuk menandingi emperium amerika mumpung amerika-nya lagi
kolaps ekonominya?

ayo ayo ... katanya anak turunnya laksamana cheng ho :)

salam,
--
wikan

On 10/14/08, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman  
> Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu

> ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi

> prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh  
> pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll  
> dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga

> ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak  
> salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli

> kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll.
>
>  Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama, 
> kalau  tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan
di Turki.
>  Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang
kertas.



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
Yahoo! Groups Links





RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-14 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)

Orang yang punya uang 10 ribu sekarang ini mungkin bisa beli 1
hamburger. Dia simpan uang itu, tidak diapa-apakan. 5 atau 10 tahun ke
depan mungkin cuman bisa untuk beli bakwan. Adilnya di mana ?

Tahun 97/98 kemarin, banyak orang mendadak miskin karena menyimpan uang
kertas (FIAT). 

Kasus pinjam meminjam yang dijelaskan di awal email ini. Di satu sisi
tidak mau makan riba dan membungakan. Tapi kalau pinjaman dalam waktu
lama, dengan uang kertas, malah jadi mendzolimi si pemberi pinjaman
bukan ? 

Di situlah tidak islaminya mas.

Saya rasa, dengan logika yang mudah aja, kalau kita mau jujur, gampang
kok memahaminya.

Wassalaam,
-Ning

 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi
Prihatmanto
Sent: Tuesday, October 14, 2008 7:47 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
Resesi Dunia

Quote:
"kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar
itu. Bukankah itu adil ?"

Komentar:
Uang kertas saat ini diacu pada produktivitas masyarakatnya.
Semakin produktif suatu masyarakat, maka semakin bernilai uang kertas
dari masyarakat itu. Jika kita ingin nilai rupiah tinggi, maka selain
produktivitas kita harus tinggi, kita pun harus juga punya pemerintahan
yang adil.

Sehingga memang kekuasaan atas nilai alat tukar itu memang dimiliki oleh
pemilik alat tukar itu. Jadi dimana tidak islaminya?




  - Original Message -
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:09 PM
  Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
Penyebab Resesi Dunia



  Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman
  Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu
  ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi
  prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh
  pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll
  dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga
  ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak
  salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli
  kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll.

  Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama,
kalau
  tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di
Turki.
  Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang
kertas.

  Wassalaam,
  -Ning

  

  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar
  Sunindyo
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:43 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
Penyebab
  Resesi Dunia

  ya kalau mau hidup seperti jaman Rasulullah dulu kebutuhan hidupnya
  emang gak terlalu banyak
  asal punya kebun kurma & sumur buat minum
  beternak unta, kuda & kambing
  kayaknya sudah cukup kok
  gak perlu transaksi besar2, cukup beberapa dinar dan dirham
  bikin komunitas sendiri hidup ala orang badui jaman Nabi
  gak usah mikirin henpon, pesawat terbang, resesi dunia, turun naik
saham
  yang penting bisa sholat, baca alquran, sedekah tiap hari, kalau gak
  ada makanan/minuman tinggal puasa
  kayaknya cukup deh ...

  orang jaman sekarang aja yang kebutuhannya terlalu banyak
  sehingga butuh instrumen dan perangkat ekonomi macam uang kertas,
  saham, deposito
  kalau gaya hidup yang primitif sih gak perlu itu semua

  saya pikir orang bisa kok hidup tanpa duit, saham segala macem
  malah gara2 ada duit dan emas orang jadi perang, bunuh2-an

  salam,
  --
  wikan

  On 10/14/08, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]
  <mailto:ary.setijadi%40gmail.com> > wrote:
  >
  >
  >
  >
  >
  >
  > mbak Ning,
  >
  > Eforia uang dinar dan dirham itu tidak berdasarkan syar'i kecuali
  emosi belaka.
  > Ketika dihadapkan pada hitung-hitungan malah jadinya ngawur luar
  biasa.
  >
  > 1. Uang dinar jaman Rasul itu juga bukan buatan Rasulullah atau
buatan
  komunitas muslim, malah buatan komunitas non-muslim.
  >
  > 2. Alih-alih membawa kemakmuran, penggunaan ekonomi yang hanya
  ditopang oleh uang yag nilainya terkait dengan kandungan emas hanya
akan
  membawa kesengsaraan umat manusia.
  > Hal itu disebabkan karena ukuran ekonomi akan menjadi terbatas pada
  ukuran besar cadangan emas.
  > Diestimasi seluruh total emas yang dapat ditambang kira-kira 145.000
  ton yang nilainya per juli 2008, sekitar 4,3Trillion Dolar.
  > Yang siap digunakan saat ini hanya 30.000 Ton.
  >
  > Bayangkan kesengsaraan umat manusia, ketika ekonomi dunia akan
  dibatasi maksimal pada level 4,3Trilion dolar tersebut.
  > GDP amerika 2007: 13 Trillion dolar (3 x ekonomi emas)
  > GDP

Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-14 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Quote:
"kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh pemilik alat tukar itu. 
Bukankah itu adil ?"

Komentar:
Uang kertas saat ini diacu pada produktivitas masyarakatnya.
Semakin produktif suatu masyarakat, maka semakin bernilai uang kertas dari 
masyarakat itu. Jika kita ingin nilai rupiah tinggi, maka selain produktivitas 
kita harus tinggi, kita pun harus juga punya pemerintahan yang adil.

Sehingga memang kekuasaan atas nilai alat tukar itu memang dimiliki oleh 
pemilik alat tukar itu. Jadi dimana tidak islaminya?




  - Original Message - 
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:09 PM
  Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab 
Resesi Dunia



  Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman
  Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu
  ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi
  prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh
  pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll
  dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga
  ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak
  salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli
  kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll.

  Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama, kalau
  tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di Turki.
  Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang kertas.

  Wassalaam,
  -Ning

  

  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar
  Sunindyo
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:43 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
  Resesi Dunia

  ya kalau mau hidup seperti jaman Rasulullah dulu kebutuhan hidupnya
  emang gak terlalu banyak
  asal punya kebun kurma & sumur buat minum
  beternak unta, kuda & kambing
  kayaknya sudah cukup kok
  gak perlu transaksi besar2, cukup beberapa dinar dan dirham
  bikin komunitas sendiri hidup ala orang badui jaman Nabi
  gak usah mikirin henpon, pesawat terbang, resesi dunia, turun naik saham
  yang penting bisa sholat, baca alquran, sedekah tiap hari, kalau gak
  ada makanan/minuman tinggal puasa
  kayaknya cukup deh ...

  orang jaman sekarang aja yang kebutuhannya terlalu banyak
  sehingga butuh instrumen dan perangkat ekonomi macam uang kertas,
  saham, deposito
  kalau gaya hidup yang primitif sih gak perlu itu semua

  saya pikir orang bisa kok hidup tanpa duit, saham segala macem
  malah gara2 ada duit dan emas orang jadi perang, bunuh2-an

  salam,
  --
  wikan

  On 10/14/08, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]
  <mailto:ary.setijadi%40gmail.com> > wrote:
  >
  >
  >
  >
  >
  >
  > mbak Ning,
  >
  > Eforia uang dinar dan dirham itu tidak berdasarkan syar'i kecuali
  emosi belaka.
  > Ketika dihadapkan pada hitung-hitungan malah jadinya ngawur luar
  biasa.
  >
  > 1. Uang dinar jaman Rasul itu juga bukan buatan Rasulullah atau buatan
  komunitas muslim, malah buatan komunitas non-muslim.
  >
  > 2. Alih-alih membawa kemakmuran, penggunaan ekonomi yang hanya
  ditopang oleh uang yag nilainya terkait dengan kandungan emas hanya akan
  membawa kesengsaraan umat manusia.
  > Hal itu disebabkan karena ukuran ekonomi akan menjadi terbatas pada
  ukuran besar cadangan emas.
  > Diestimasi seluruh total emas yang dapat ditambang kira-kira 145.000
  ton yang nilainya per juli 2008, sekitar 4,3Trillion Dolar.
  > Yang siap digunakan saat ini hanya 30.000 Ton.
  >
  > Bayangkan kesengsaraan umat manusia, ketika ekonomi dunia akan
  dibatasi maksimal pada level 4,3Trilion dolar tersebut.
  > GDP amerika 2007: 13 Trillion dolar (3 x ekonomi emas)
  > GDP Indonesia 2005: 899Milyar dolar (25% ekonomi emas)
  >
  > Lebih jauh lagi, kita bisa bilang yang menjadi pendukung uang dinar
  dan emas sebagai pendukung kolonialisme karena yang memegang sebagian
  besar emas siap pakai saat ini (30.000 ton) adalah Amerika, Jerman, IMF,
  Perancis, Itali, Swiss sebanyak ~66% (~20ribu ton).
  >
  > Kata NGC, Think Again.

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-14 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
e-dinar itu malah gak syar'i ... gak nyunah
itu sih bisa-bisanya othak-athik gathuk-nya ulama jaman sekarang biar
kesannya dinar bisa applicable dengan kehidupan modern
padahal e-dinar kan gak ada barangnya tho? emang ada kekuasaan atas
nilai alat tukar terhadap e-dinar berupa apa? lha wong mungkin
bentuknya cuma kartu yang kalau dikilo-in ke pedagang loak juga gak
laku ...

btw, kekaisaran china sudah berlangsung lebih dari 2 millenium sebelum
akhirnya diruntuhkan oleh partai komunis china
apa perlu kita bangkitkan lagi ya? untuk menandingi emperium amerika
mumpung amerika-nya lagi kolaps ekonominya?

ayo ayo ... katanya anak turunnya laksamana cheng ho :)

salam,
--
wikan

On 10/14/08, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman
>  Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu
>  ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi
>  prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh
>  pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll
>  dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga
>  ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak
>  salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli
>  kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll.
>
>  Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama, kalau
>  tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di Turki.
>  Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang kertas.


Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik Ari Condro

Saya lihat bisi internasional sahamnya masuk dalam jakarta islamic index. Dan 
10 perusahaan penerbit reksa dana syariah invest di sana. 

Padahal perusahaan ini fundamentalnya lemah.  Nilai perusahaan sebelum ipo 
hanya 300 m. Setelah ipo hnyaris 13 T.  Jadi nilai perusahaan naik hanya karena 
harga sahamnya yg naik 30 an kali dari harga ipo awal. Ujungnya rasio 
keuangannya terlihat mencolok. Dan bisa masuk indeks jii. 

Disaat saham rontok seperti sekarang, bisi ikut hancur, jakarta islamic index 
ikut berantakan.  What do you think ?

Apa ini islami ?  Ada yg bisa kasih pencerahan ?




Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "Tri Budi Lestyaningsih (Ning)" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Tue, 14 Oct 2008 14:09:51 
To: 
Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi 
Dunia


 
Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman
Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu
ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi
prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh
pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll
dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga
ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak
salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli
kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll.
 
Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama, kalau
tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di Turki.
Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang kertas.
 
Wassalaam,
-Ning



From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar
Sunindyo
Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:43 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
Resesi Dunia



ya kalau mau hidup seperti jaman Rasulullah dulu kebutuhan hidupnya
emang gak terlalu banyak
asal punya kebun kurma & sumur buat minum
beternak unta, kuda & kambing
kayaknya sudah cukup kok
gak perlu transaksi besar2, cukup beberapa dinar dan dirham
bikin komunitas sendiri hidup ala orang badui jaman Nabi
gak usah mikirin henpon, pesawat terbang, resesi dunia, turun naik saham
yang penting bisa sholat, baca alquran, sedekah tiap hari, kalau gak
ada makanan/minuman tinggal puasa
kayaknya cukup deh ...

orang jaman sekarang aja yang kebutuhannya terlalu banyak
sehingga butuh instrumen dan perangkat ekonomi macam uang kertas,
saham, deposito
kalau gaya hidup yang primitif sih gak perlu itu semua

saya pikir orang bisa kok hidup tanpa duit, saham segala macem
malah gara2 ada duit dan emas orang jadi perang, bunuh2-an

salam,
--
wikan

On 10/14/08, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]
<mailto:ary.setijadi%40gmail.com> > wrote:
>
>
>
>
>
>
> mbak Ning,
>
> Eforia uang dinar dan dirham itu tidak berdasarkan syar'i kecuali
emosi belaka.
> Ketika dihadapkan pada hitung-hitungan malah jadinya ngawur luar
biasa.
>
> 1. Uang dinar jaman Rasul itu juga bukan buatan Rasulullah atau buatan
komunitas muslim, malah buatan komunitas non-muslim.
>
> 2. Alih-alih membawa kemakmuran, penggunaan ekonomi yang hanya
ditopang oleh uang yag nilainya terkait dengan kandungan emas hanya akan
membawa kesengsaraan umat manusia.
> Hal itu disebabkan karena ukuran ekonomi akan menjadi terbatas pada
ukuran besar cadangan emas.
> Diestimasi seluruh total emas yang dapat ditambang kira-kira 145.000
ton yang nilainya per juli 2008, sekitar 4,3Trillion Dolar.
> Yang siap digunakan saat ini hanya 30.000 Ton.
>
> Bayangkan kesengsaraan umat manusia, ketika ekonomi dunia akan
dibatasi maksimal pada level 4,3Trilion dolar tersebut.
> GDP amerika 2007: 13 Trillion dolar (3 x ekonomi emas)
> GDP Indonesia 2005: 899Milyar dolar (25% ekonomi emas)
>
> Lebih jauh lagi, kita bisa bilang yang menjadi pendukung uang dinar
dan emas sebagai pendukung kolonialisme karena yang memegang sebagian
besar emas siap pakai saat ini (30.000 ton) adalah Amerika, Jerman, IMF,
Perancis, Itali, Swiss sebanyak ~66% (~20ribu ton).
>
> Kata NGC, Think Again.


 


[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
 
Memang benar, uang dinar itu bukan pertama kali dipakai jaman
Rasulullah. Namun Rasulullah mengatakan bahwa alat tukar yang syah itu
ada 6, dan emas adalah salah satunya. Saya lupa yang lainnya apa. Tapi
prinsipnya adalah, kekuasaan atas nilai alat tukar itu dimiliki oleh
pemilik alat tukar itu. Bukankah itu adil ? Saya beberapa waktu yll
dishare article mengenai hal ini, ntar saya cari dulu ya. Di situ juga
ada sharing mengenai transaksi electronic dengan dinar, kalau tidak
salah namanya e-dinar. Dan transaksinya tentu tidak terbatas jual beli
kuda, kambing, kurma dll. Tapi juga transaksi2 henpon, rumah, dll.
 
Penggunaan dinar emas sebagai mata uang juga bertahan sangat lama, kalau
tidak salah lebih dari 13 abad, sampai runtuhnya kekhilafahan di Turki.
Sebelum kekhilafahan runtuh, memang sudah diintroduce mata uang kertas.
 
Wassalaam,
-Ning



From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar
Sunindyo
Sent: Tuesday, October 14, 2008 1:43 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
Resesi Dunia



ya kalau mau hidup seperti jaman Rasulullah dulu kebutuhan hidupnya
emang gak terlalu banyak
asal punya kebun kurma & sumur buat minum
beternak unta, kuda & kambing
kayaknya sudah cukup kok
gak perlu transaksi besar2, cukup beberapa dinar dan dirham
bikin komunitas sendiri hidup ala orang badui jaman Nabi
gak usah mikirin henpon, pesawat terbang, resesi dunia, turun naik saham
yang penting bisa sholat, baca alquran, sedekah tiap hari, kalau gak
ada makanan/minuman tinggal puasa
kayaknya cukup deh ...

orang jaman sekarang aja yang kebutuhannya terlalu banyak
sehingga butuh instrumen dan perangkat ekonomi macam uang kertas,
saham, deposito
kalau gaya hidup yang primitif sih gak perlu itu semua

saya pikir orang bisa kok hidup tanpa duit, saham segala macem
malah gara2 ada duit dan emas orang jadi perang, bunuh2-an

salam,
--
wikan

On 10/14/08, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]
<mailto:ary.setijadi%40gmail.com> > wrote:
>
>
>
>
>
>
> mbak Ning,
>
> Eforia uang dinar dan dirham itu tidak berdasarkan syar'i kecuali
emosi belaka.
> Ketika dihadapkan pada hitung-hitungan malah jadinya ngawur luar
biasa.
>
> 1. Uang dinar jaman Rasul itu juga bukan buatan Rasulullah atau buatan
komunitas muslim, malah buatan komunitas non-muslim.
>
> 2. Alih-alih membawa kemakmuran, penggunaan ekonomi yang hanya
ditopang oleh uang yag nilainya terkait dengan kandungan emas hanya akan
membawa kesengsaraan umat manusia.
> Hal itu disebabkan karena ukuran ekonomi akan menjadi terbatas pada
ukuran besar cadangan emas.
> Diestimasi seluruh total emas yang dapat ditambang kira-kira 145.000
ton yang nilainya per juli 2008, sekitar 4,3Trillion Dolar.
> Yang siap digunakan saat ini hanya 30.000 Ton.
>
> Bayangkan kesengsaraan umat manusia, ketika ekonomi dunia akan
dibatasi maksimal pada level 4,3Trilion dolar tersebut.
> GDP amerika 2007: 13 Trillion dolar (3 x ekonomi emas)
> GDP Indonesia 2005: 899Milyar dolar (25% ekonomi emas)
>
> Lebih jauh lagi, kita bisa bilang yang menjadi pendukung uang dinar
dan emas sebagai pendukung kolonialisme karena yang memegang sebagian
besar emas siap pakai saat ini (30.000 ton) adalah Amerika, Jerman, IMF,
Perancis, Itali, Swiss sebanyak ~66% (~20ribu ton).
>
> Kata NGC, Think Again.


 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
ya kalau mau hidup seperti jaman Rasulullah dulu kebutuhan hidupnya
emang gak terlalu banyak
asal punya kebun kurma & sumur buat minum
beternak unta, kuda & kambing
kayaknya sudah cukup kok
gak perlu transaksi besar2, cukup beberapa dinar dan dirham
bikin komunitas sendiri hidup ala orang badui jaman Nabi
gak usah mikirin henpon, pesawat terbang, resesi dunia, turun naik saham
yang penting bisa sholat, baca alquran, sedekah tiap hari, kalau gak
ada makanan/minuman tinggal puasa
kayaknya cukup deh ...

orang jaman sekarang aja yang kebutuhannya terlalu banyak
sehingga butuh instrumen dan perangkat ekonomi macam uang kertas,
saham, deposito
kalau gaya hidup yang primitif sih gak perlu itu semua

saya pikir orang bisa kok hidup tanpa duit, saham segala macem
malah gara2 ada duit dan emas orang jadi perang, bunuh2-an

salam,
--
wikan

On 10/14/08, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> mbak Ning,
>
>  Eforia uang dinar dan dirham itu tidak berdasarkan syar'i kecuali emosi 
> belaka.
>  Ketika dihadapkan pada hitung-hitungan malah jadinya ngawur luar biasa.
>
>  1. Uang dinar jaman Rasul itu juga bukan buatan Rasulullah atau buatan 
> komunitas muslim, malah buatan komunitas non-muslim.
>
>  2. Alih-alih membawa kemakmuran, penggunaan ekonomi yang hanya ditopang oleh 
> uang yag nilainya terkait dengan kandungan emas hanya akan membawa 
> kesengsaraan umat manusia.
>  Hal itu disebabkan karena ukuran ekonomi akan menjadi terbatas pada ukuran 
> besar cadangan emas.
>  Diestimasi seluruh total emas yang dapat ditambang kira-kira 145.000 ton 
> yang nilainya per juli 2008, sekitar 4,3Trillion Dolar.
>  Yang siap digunakan saat ini hanya 30.000 Ton.
>
>  Bayangkan kesengsaraan umat manusia, ketika ekonomi dunia akan dibatasi 
> maksimal pada level 4,3Trilion dolar tersebut.
>  GDP amerika 2007: 13 Trillion dolar (3 x ekonomi emas)
>  GDP Indonesia 2005: 899Milyar dolar (25% ekonomi emas)
>
>  Lebih jauh lagi, kita bisa bilang yang menjadi pendukung uang dinar dan emas 
> sebagai pendukung kolonialisme karena yang memegang sebagian besar emas siap 
> pakai saat ini (30.000 ton) adalah Amerika, Jerman, IMF, Perancis, Itali, 
> Swiss sebanyak ~66% (~20ribu ton).
>
>  Kata NGC, Think Again.


Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
mbak Ning,

Eforia uang dinar dan dirham itu tidak berdasarkan syar'i kecuali emosi belaka.
Ketika dihadapkan pada hitung-hitungan malah jadinya ngawur luar biasa.

1. Uang dinar jaman Rasul itu juga bukan buatan Rasulullah atau buatan 
komunitas muslim, malah buatan komunitas non-muslim.

2. Alih-alih membawa kemakmuran, penggunaan ekonomi yang hanya ditopang oleh 
uang yag nilainya terkait dengan kandungan emas hanya akan membawa kesengsaraan 
umat manusia. 
Hal itu disebabkan karena ukuran ekonomi akan menjadi terbatas pada ukuran 
besar cadangan emas.
Diestimasi seluruh total emas yang dapat ditambang kira-kira 145.000 ton yang 
nilainya per juli 2008, sekitar 4,3Trillion Dolar.
Yang siap digunakan saat ini hanya 30.000 Ton.

Bayangkan kesengsaraan umat manusia, ketika ekonomi dunia akan dibatasi 
maksimal pada level 4,3Trilion dolar tersebut.
GDP amerika 2007: 13 Trillion dolar (3 x ekonomi emas)
GDP Indonesia 2005: 899Milyar dolar (25% ekonomi emas)

Lebih jauh lagi, kita bisa bilang yang menjadi pendukung uang dinar dan emas 
sebagai pendukung kolonialisme karena yang memegang sebagian besar emas siap 
pakai saat ini (30.000 ton) adalah Amerika, Jerman, IMF, Perancis, Itali, Swiss 
sebanyak ~66% (~20ribu ton).

Kata NGC, Think Again.


  - Original Message - 
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 10:50 AM
  Subject: RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab 
Resesi Dunia



  Riba itu haram. Jual beli itu mubah. Dari keduanya bisa saja kita
  sama-sama dapat margin. Bedanya, yang satu haram, yang satunya lagi
  mubah. Prakteknya juga beda mas. 

  Dalam situasi ekonomi berbasis riba seperti sekarang ini, memang nilai
  uang kertas itu tidak sama dari waktu ke waktu. yang terbaik memang
  kembali ke alat tukar yang digunakan di jaman Rasulullah dahulu, yaitu
  Dinar(emas) dan Dirham(perak), di mana kekuasaan atas nilainya ada di si
  pemilik uang. Kalau uang kertas, saat kita tidur pun (nilai) uang kita
  "dicuri" secara halus, dan nilainya menurun tanpa si pemilik melakukan
  apa-apa padanya. Karenanya, pinjam meminjam uang kertas terutama dalam
  jangka waktu yang lama, bisa jadi merugikan si pemberi pinjaman.

  Salah satu solusi, menurut saya, ya memberi pinjaman dalam bentuk dinar
  saja. Dan minta pengembalian dalam bentuk dinar juga. Insya Allah,
  nilainya tetap sepanjang masa. 

  Wallahua'lam bishowab.
  Wassalaam,
  -Ning


  

  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of monyongsexy
  Sent: Tuesday, October 14, 2008 11:38 AM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
  Penyebab Resesi Dunia

  ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya 
  mengurusi perbedaan istilah doang :(

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
  <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]>

  wrote:
  >
  > Pake skema murobahah aja oom. Alias cost plus. Tambahan itu 
  dibenarkan dalam islam :))
  > 
  > 
  > 
  > Sent from my BlackBerry(r) wireless device from XL GPRS network
  > 
  > -Original Message-
  > From: "monyongsexy" <[EMAIL PROTECTED]>
  > 
  > Date: Tue, 14 Oct 2008 00:02:38 
  > To: mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
  > Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi 
  Penyebab Resesi Dunia
  > 
  > 
  > bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan
  > merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan
  > mendapat kutukan dari Allah Swt.
  > 
  > Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt.
  > pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah 
  type 21
  > di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena
  > pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam 
  yaitu rp
  > 6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka 
  rumah
  > type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. 
  sedangkan
  > peminjam tentu saja akan untung besar.
  > 
  > walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika
  > mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi. 
  > 
  > sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen 
  sehingga
  > kedua belah pihak diuntungkan.
  > 
  > gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :) 
  > 
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
  <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , priambudi  wrote:
  > >
  > > jadi???
  > > gimana perbandingan konsepnya? bisa ga?
  > > 
  > > tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya...
  > > hehe
  > > 
  > > 
  &

RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)

Hehe.. Maksud saya, jangan pake uang kertas sebagai currency-nya gitu
mas. Kalau teknisnya mau pakai kartu, dan gesek model debit card itu ya
gak masalah. Tapi pakai currency-nya DINAR EMAS atau DIRHAM PERAK, gitu
mas. (Bukan Dinar Iraq lho ya..)

Sekarang ini ada yang mempopulerkan transaksi dengan dinar dirham secara
international, mas. Bahkan saya dengar salah satu state di malaysia
sudah mengakui dinar sebagai uang resmi, selain ringgit. Di Indonesia
juga sudah ada komunitas yang sudah bertransaksi menggunakan dinar. Yang
saya pernah tau sih untuk beli domba qurban, yaitu seharga 1 dinar.
Harga ini sama bila dibandingkan jaman Rasulullah dahulu, dimana 1 domba
qurban harganya 1 dinar juga.

Mas serius nanya saya dibayar pakai apa ? Pasti bukan dinar dirham lah
mas... Saya dibayar pakai rupiah...

Wassalaam,
-Ning

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wikan Danar
Sunindyo
Sent: Tuesday, October 14, 2008 12:07 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
Resesi Dunia

jaman sekarang duit gak lagi berupa uang logam atau uang kertas
bentuknya malah kartu kayak flazzcard gitu tinggal gesek sana sini buat
bayar barang ini itu jauh lebih mudah, simpel dan sekaligus aman
kebayang kalau jaman sekarang masih bawa dinar dan dirham ke mana2 mesti
bawa kantong berat mau bayar sesuatu harus buka kantongnya lha repotnya
kalau gak ada kembalian, mosok dinar dirhamnya mau dicuil?
lha jaman sekarang perbedaan harga meskipun kecil kan dicari sama ibu2
misal, harga beras sekilo di toko A 10.000 rupiah di toko B 9.500 rupiah
kalau pake dirham misalnya, 10.000  rupiah = 10 dirham, kalau 9.500 =
9.5 dirham, dirhamnya dibelah biar bisa dapet 0.5 ?
ekonomi didasarkan pada hukum alam kok mbak karena orang butuh simpel
dan aman lagian bukankah berdasar hukum syariah semua transaksi adalah
halal kecuali buat maksiat?

btw saya pengin nanya mbak ning di chevron digaji pake dollar apa pake
dinar dirham ya?

salam,
--
wikan

On 10/14/08, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  Riba itu haram. Jual beli itu mubah. Dari keduanya bisa saja kita  
> sama-sama dapat margin. Bedanya, yang satu haram, yang satunya lagi  
> mubah. Prakteknya juga beda mas.
>
>  Dalam situasi ekonomi berbasis riba seperti sekarang ini, memang 
> nilai  uang kertas itu tidak sama dari waktu ke waktu. yang terbaik 
> memang  kembali ke alat tukar yang digunakan di jaman Rasulullah 
> dahulu, yaitu
>  Dinar(emas) dan Dirham(perak), di mana kekuasaan atas nilainya ada di

> si  pemilik uang. Kalau uang kertas, saat kita tidur pun (nilai) uang 
> kita  "dicuri" secara halus, dan nilainya menurun tanpa si pemilik 
> melakukan  apa-apa padanya. Karenanya, pinjam meminjam uang kertas 
> terutama dalam  jangka waktu yang lama, bisa jadi merugikan si pemberi
pinjaman.
>
>  Salah satu solusi, menurut saya, ya memberi pinjaman dalam bentuk 
> dinar  saja. Dan minta pengembalian dalam bentuk dinar juga. Insya 
> Allah,  nilainya tetap sepanjang masa.



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
Yahoo! Groups Links





Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
benar sekali boss irwan ...
sama juga kalau dibilang "Allah mengharamkan riba dan menghalalkan perdagangan"
kalau misalnya ada orang melakukan monopoli perdagangan dan menjual
dengan harga yang sangat tinggi sehingga masyarakat di situ sulit
membeli, misal menjual air di daerah kering dengan harga tinggi
kalau ditinjau dari hukum syariah perdagangan tersebut bisa dianggap halal
tapi kalau akibatnya membuat orang lain sengsara ya mestinya tidak
dibenarkan dalam islam, dan bisa dianggap transaksi semacam itu haram
hukumnya karena menganiaya suatu pihak

btw, kalau pinjam meminjam tanpa bunga dimungkinkan kalau jumlahnya
sedikit, atau antar saudara atau teman yang akrab
misal pinjam duit 10.000 buat beli makan gitu mestinya gak usah pake
bunga, kan? :)

salam,
--
wikan

On 10/14/08, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mungkin tergantung niat pendirian bank-nya juga bos..
>  masih ingat kan banyak bank yang ambruk karena kredit macet akibat
>  penyaluran kredit ke grup usaha sendiri.. dengan menghimpun dana
>  dari publik..
>
>  Kalau dipikir", meminjamkan tanpa bunga sama sekali, hanya dimungkinkan
>  melalui lembaga non profit.. kalau perorangan, musti orang yang sudah kaya
>  sekali.. atau yang sudah tidak mementingkan dunia lagi.. cuma perlu baju
>  satu,
>  kering di badan, barangkali.. :-)


Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik IrwanK
Mungkin tergantung niat pendirian bank-nya juga bos..
masih ingat kan banyak bank yang ambruk karena kredit macet akibat
penyaluran kredit ke grup usaha sendiri.. dengan menghimpun dana
dari publik..

Kalau dipikir", meminjamkan tanpa bunga sama sekali, hanya dimungkinkan
melalui lembaga non profit.. kalau perorangan, musti orang yang sudah kaya
sekali.. atau yang sudah tidak mementingkan dunia lagi.. cuma perlu baju
satu,
kering di badan, barangkali.. :-)

CMIIW..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com

Pada 14 Oktober 2008 11:14, Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]>menulis:

>   pertanyaannya adalah apakah bunga bank itu riba seperti di jaman nabi?
> kalau jaman dulu, mungkin orang pinjam duit langsung ke orang
> kalau orangnya jahat alias rentenir maka dia memberikan riba pada
> peminjam yang mencekik leher
> jaman sekarang, bank adalah lembaga pengelola keuangan
> di mana orang menitipkan duit dan meminjam dari sana
> sebagai lembaga yang profesional, wajar dong kalau bank meminta bunga
> dari peminjam
> kan bank perlu bikin gedung, bayar pegawai, ongkos operasional dll
> itu semua didapat dari mana kalau gak dari bunga?
> emangnya njalanin bank gak pake duit apa?
>
> kalau banknya bagus yang dipromosikan adalah service/pelayanannya
> kalau kayak bank di luar negeri gitu jarang yang mengandalkan bunga
> sebagai penarik nasabah, biasanya mereka berkompetisi dalam hal
> service
> ada bunga bank tapi rendah
>
> beda sama bank di indonesia yang biasa jor-joran promosi soal bunga
> serta hadiah beraneka rupa
> saya juga heran dengan kondisi bank di indonesia kenapa jadi
> overkapitalis begitu
>
> salam,
> --
> wikan
>
>
> On 10/14/08, IrwanK <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Pernah baca dalam satu artikel, adab yang berhutang itu adalah memberi
> > kelebihan
> > (tanpa diminta) saat membayar hutang.. masalahnya, jaman sekarang orang
> > bayar
> > hutang pas aja kadang susah.. apalagi melebihkan begitu.. :-p
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
pertanyaannya adalah apakah bunga bank itu riba seperti di jaman nabi?
kalau jaman dulu, mungkin orang pinjam duit langsung ke orang
kalau orangnya jahat alias rentenir maka dia memberikan riba pada
peminjam yang mencekik leher
jaman sekarang, bank adalah lembaga pengelola keuangan
di mana orang menitipkan duit dan meminjam dari sana
sebagai lembaga yang profesional, wajar dong kalau bank meminta bunga
dari peminjam
kan bank perlu bikin gedung, bayar pegawai, ongkos operasional dll
itu semua didapat dari mana kalau gak dari bunga?
emangnya njalanin bank gak pake duit apa?

kalau banknya bagus yang dipromosikan adalah service/pelayanannya
kalau kayak bank di luar negeri gitu jarang yang mengandalkan bunga
sebagai penarik nasabah, biasanya mereka berkompetisi dalam hal
service
ada bunga bank tapi rendah

beda sama bank di indonesia yang biasa jor-joran promosi soal bunga
serta hadiah beraneka rupa
saya juga heran dengan kondisi bank di indonesia kenapa jadi
overkapitalis begitu

salam,
--
wikan

On 10/14/08, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> Pernah baca dalam satu artikel, adab yang berhutang itu adalah memberi
>  kelebihan
>  (tanpa diminta) saat membayar hutang.. masalahnya, jaman sekarang orang
>  bayar
>  hutang pas aja kadang susah.. apalagi melebihkan begitu.. :-p


Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik Donnie
mbak Ning apa memang emas dan perak tidak akan pernah berubah (naik  
atau turun) nilainya?
Kok saya masih belum paham yah... jangan2 itu sudah menjadi semacam  
mitos saja? :D
Bukankah justru ekonomi Islam yang salah satu memperkenalkan  
teknologi uang kertas (traveler cheque) yang memudahkan kabilah Islam  
melakukan transaksi perdagangan di dalam sebuah kekalifahan Islam  
yang membentang hampir separoh bumi. Abis nonton dokumentari di Metro  
TV Islam, the empire of faith.

Donnie
nb: Satu hal (fakta) yang lucu yang muncul dalam dokumentari tadi  
adalah: orang Eropa pada jaman itu sangat mengagumi kecanggihan  
teknologi dan kualitas textile orang Islam, sehingga mereka akan  
menggunakan bahan2 terbaik tersebut untuk mendandani orang2 penting  
mereka, sehingga tidak jarang ditemukan ada lafal syahadat di pakaian  
para Santo mereka.  :D




On Oct 14, 2008, at 10:50 AM, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) wrote:

>
> Riba itu haram. Jual beli itu mubah. Dari keduanya bisa saja kita
> sama-sama dapat margin. Bedanya, yang satu haram, yang satunya lagi
> mubah. Prakteknya juga beda mas.
>
> Dalam situasi ekonomi berbasis riba seperti sekarang ini, memang nilai
> uang kertas itu tidak sama dari waktu ke waktu. yang terbaik memang
> kembali ke alat tukar yang digunakan di jaman Rasulullah dahulu, yaitu
> Dinar(emas) dan Dirham(perak), di mana kekuasaan atas nilainya ada  
> di si
> pemilik uang. Kalau uang kertas, saat kita tidur pun (nilai) uang kita
> "dicuri" secara halus, dan nilainya menurun tanpa si pemilik melakukan
> apa-apa padanya. Karenanya, pinjam meminjam uang kertas terutama dalam
> jangka waktu yang lama, bisa jadi merugikan si pemberi pinjaman.
>
> Salah satu solusi, menurut saya, ya memberi pinjaman dalam bentuk  
> dinar
> saja. Dan minta pengembalian dalam bentuk dinar juga. Insya Allah,
> nilainya tetap sepanjang masa.
>
> Wallahua'lam bishowab.
> Wassalaam,
> -Ning
>
>
> 
>
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of monyongsexy
> Sent: Tuesday, October 14, 2008 11:38 AM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
> Penyebab Resesi Dunia
>
> ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya
> mengurusi perbedaan istilah doang :(
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "Ari Condro"  
> <[EMAIL PROTECTED]>
>
> wrote:
> >
> > Pake skema murobahah aja oom. Alias cost plus. Tambahan itu
> dibenarkan dalam islam :))
> >
> >
> >
> > Sent from my BlackBerry(r) wireless device from XL GPRS network
> >
> > -----Original Message-
> > From: "monyongsexy" <[EMAIL PROTECTED]>
> >
> > Date: Tue, 14 Oct 2008 00:02:38
> > To:  <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
> > Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
> Penyebab Resesi Dunia
> >
> >
> > bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan
> > merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan
> > mendapat kutukan dari Allah Swt.
> >
> > Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt.
> > pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah
> type 21
> > di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena
> > pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam
> yaitu rp
> > 6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka
> rumah
> > type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman.
> sedangkan
> > peminjam tentu saja akan untung besar.
> >
> > walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika
> > mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi.
> >
> > sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen
> sehingga
> > kedua belah pihak diuntungkan.
> >
> > gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :)
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , priambudi   
> wrote:
> > >
> > > jadi???
> > > gimana perbandingan konsepnya? bisa ga?
> > >
> > > tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya...
> > > hehe
> > >
> > >
> > > mprie
> > >
> > >
> > > - Pesan Asli 
> > > Dari: Dan 
> > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25
> > > Topik: 

Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
jaman sekarang duit gak lagi berupa uang logam atau uang kertas
bentuknya malah kartu kayak flazzcard gitu
tinggal gesek sana sini buat bayar barang ini itu
jauh lebih mudah, simpel dan sekaligus aman
kebayang kalau jaman sekarang masih bawa dinar dan dirham
ke mana2 mesti bawa kantong berat
mau bayar sesuatu harus buka kantongnya
lha repotnya kalau gak ada kembalian, mosok dinar dirhamnya mau dicuil?
lha jaman sekarang perbedaan harga meskipun kecil kan dicari sama ibu2
misal, harga beras sekilo di toko A 10.000 rupiah
di toko B 9.500 rupiah
kalau pake dirham misalnya, 10.000  rupiah = 10 dirham, kalau 9.500 =
9.5 dirham, dirhamnya dibelah biar bisa dapet 0.5 ?
ekonomi didasarkan pada hukum alam kok mbak
karena orang butuh simpel dan aman
lagian bukankah berdasar hukum syariah semua transaksi adalah halal
kecuali buat maksiat?

btw saya pengin nanya mbak ning di chevron digaji pake dollar apa pake
dinar dirham ya?

salam,
--
wikan

On 10/14/08, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  Riba itu haram. Jual beli itu mubah. Dari keduanya bisa saja kita
>  sama-sama dapat margin. Bedanya, yang satu haram, yang satunya lagi
>  mubah. Prakteknya juga beda mas.
>
>  Dalam situasi ekonomi berbasis riba seperti sekarang ini, memang nilai
>  uang kertas itu tidak sama dari waktu ke waktu. yang terbaik memang
>  kembali ke alat tukar yang digunakan di jaman Rasulullah dahulu, yaitu
>  Dinar(emas) dan Dirham(perak), di mana kekuasaan atas nilainya ada di si
>  pemilik uang. Kalau uang kertas, saat kita tidur pun (nilai) uang kita
>  "dicuri" secara halus, dan nilainya menurun tanpa si pemilik melakukan
>  apa-apa padanya. Karenanya, pinjam meminjam uang kertas terutama dalam
>  jangka waktu yang lama, bisa jadi merugikan si pemberi pinjaman.
>
>  Salah satu solusi, menurut saya, ya memberi pinjaman dalam bentuk dinar
>  saja. Dan minta pengembalian dalam bentuk dinar juga. Insya Allah,
>  nilainya tetap sepanjang masa.


RE: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
 
Riba itu haram. Jual beli itu mubah. Dari keduanya bisa saja kita
sama-sama dapat margin. Bedanya, yang satu haram, yang satunya lagi
mubah. Prakteknya juga beda mas. 
 
Dalam situasi ekonomi berbasis riba seperti sekarang ini, memang nilai
uang kertas itu tidak sama dari waktu ke waktu. yang terbaik memang
kembali ke alat tukar yang digunakan di jaman Rasulullah dahulu, yaitu
Dinar(emas) dan Dirham(perak), di mana kekuasaan atas nilainya ada di si
pemilik uang. Kalau uang kertas, saat kita tidur pun (nilai) uang kita
"dicuri" secara halus, dan nilainya menurun tanpa si pemilik melakukan
apa-apa padanya. Karenanya, pinjam meminjam uang kertas terutama dalam
jangka waktu yang lama, bisa jadi merugikan si pemberi pinjaman.
 
Salah satu solusi, menurut saya, ya memberi pinjaman dalam bentuk dinar
saja. Dan minta pengembalian dalam bentuk dinar juga. Insya Allah,
nilainya tetap sepanjang masa. 
 
Wallahua'lam bishowab.
Wassalaam,
-Ning
 



From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of monyongsexy
Sent: Tuesday, October 14, 2008 11:38 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi
Penyebab Resesi Dunia



ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya 
mengurusi perbedaan istilah doang :(

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
<mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]>

wrote:
>
> Pake skema murobahah aja oom. Alias cost plus. Tambahan itu 
dibenarkan dalam islam :))
> 
> 
> 
> Sent from my BlackBerry(r) wireless device from XL GPRS network
> 
> -Original Message-
> From: "monyongsexy" <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> Date: Tue, 14 Oct 2008 00:02:38 
> To: mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
> Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi 
Penyebab Resesi Dunia
> 
> 
> bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan
> merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan
> mendapat kutukan dari Allah Swt.
> 
> Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt.
> pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah 
type 21
> di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena
> pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam 
yaitu rp
> 6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka 
rumah
> type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. 
sedangkan
> peminjam tentu saja akan untung besar.
> 
> walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika
> mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi. 
> 
> sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen 
sehingga
> kedua belah pihak diuntungkan.
> 
> gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :) 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
<mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , priambudi  wrote:
> >
> > jadi???
> > gimana perbandingan konsepnya? bisa ga?
> > 
> > tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya...
> > hehe
> > 
> > 
> > mprie
> > 
> > 
> > ----- Pesan Asli 
> > Dari: Dan 
> > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
<mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> 
> > Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25
> > Topik: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi 
Penyebab
> Resesi Dunia
> > 
> > 
> > Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi 
jangan
> > terus merasa memiliki hak istimewa untuk menerapkan dengan paksa
> > secara non-demokratis konsep2 yg masih berupa khayalan tanpa 
bukti
> > telah sukses diterapkan.
> > 
> > Banyak yg merasa mereka memiliki hak istimewa dari Allah untuk 
memaksa
> > kehendak dan menzalimi orang lain padahal ilmu baru secuil.
> > 
> > Kejahiliyahan berlabel Islam ini adalah musuh masyarakat. Yang 
kita
> > dambakan ialah kecerdasan Islami yg koq belum muncul secara
> > meyakinkan, ya?
> > 
> > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, priambudi  
wrote:
> > >
> > > kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini,
> > > gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah??
> > > 
> > > mprie
> > > 
> > > 
> > > - Pesan Asli 
> > > Dari: Dan 
> > > Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
> > > Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23
> > > Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab 
Resesi
> > Dunia
> > > 
> > > 
> > > Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh 
suatu
> > 

Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik IrwanK
Pernah baca dalam satu artikel, adab yang berhutang itu adalah memberi
kelebihan
(tanpa diminta) saat membayar hutang.. masalahnya, jaman sekarang orang
bayar
hutang pas aja kadang susah.. apalagi melebihkan begitu.. :-p

-- 
Wassalam,

Irwan.K
"Better team works could lead us to better results"
http://irwank.blogspot.com

2008/10/14 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]>

>   Pake skema murobahah aja oom. Alias cost plus. Tambahan itu dibenarkan
> dalam islam :))
>
>
>
> Sent from my BlackBerry(R) wireless device from XL GPRS network
>
> -Original Message-
> From: "monyongsexy" <[EMAIL PROTECTED] >
>
> Date: Tue, 14 Oct 2008 00:02:38
> To: >
> Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
> Resesi Dunia
>
>
> bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan
> merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan
> mendapat kutukan dari Allah Swt.
>
> Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt.
> pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah type 21
> di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena
> pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam yaitu rp
> 6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka rumah
> type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. sedangkan
> peminjam tentu saja akan untung besar.
>
> walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika
> mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi.
>
> sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen sehingga
> kedua belah pihak diuntungkan.
>
> gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :)
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
> priambudi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > jadi???
> > gimana perbandingan konsepnya? bisa ga?
> >
> > tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya...
> > hehe
> >
> >
> > mprie
> >
> >
> > - Pesan Asli 
> > Dari: Dan <[EMAIL PROTECTED]>
> > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25
> > Topik: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
> Resesi Dunia
> >
> >
> > Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi jangan
> > terus merasa memiliki hak istimewa untuk menerapkan dengan paksa
> > secara non-demokratis konsep2 yg masih berupa khayalan tanpa bukti
> > telah sukses diterapkan.
> >
> > Banyak yg merasa mereka memiliki hak istimewa dari Allah untuk memaksa
> > kehendak dan menzalimi orang lain padahal ilmu baru secuil.
> >
> > Kejahiliyahan berlabel Islam ini adalah musuh masyarakat. Yang kita
> > dambakan ialah kecerdasan Islami yg koq belum muncul secara
> > meyakinkan, ya?
> >
> > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, priambudi  wrote:
> > >
> > > kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini,
> > > gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah??
> > >
> > > mprie
> > >
> > >
> > > - Pesan Asli 
> > > Dari: Dan 
> > > Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
> > > Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23
> > > Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi
> > Dunia
> > >
> > >
> > > Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh suatu
> > > perekonomian tanpa bunga yang dapat dibandingkan dengan perekonomian
> > > dengan bunga pada saat ini.
> > >
> > > Kita tidak mungkin dapat membandingkan perekonomian jaman Rasulullah
> > > dengan perekonomian abad ke 21. Kalau mau membandingkan harus pada
> > > masa yang sama.
> > >
> > > Kalau mau membandingkan perekonomian abad ke 7 - 10 di tanah Arab
> > > dengan perekonomian Indonesia atau Eropa pada abad yang sama pasti di
> > > tanah Arab lebih maju. Eropa pada abad ke 7 - 10 itu sangat barbar.
> > > Apalagi kita.
> > >
> > > Analisa Anda hanya hipotesa hipotesa karena belum didukung oleh data
> > > data dan analisa yang memadai untuk diterima secara ilmiah.
> > >
> > > Paling paling bisa diterima sebagai hikayat demi memperkuat iman.
> > > Apakah dapat diterapkan atau tidak ya wallahualam.
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "dadearinto"
> 
> > > wrote:
> > > >
> > > > Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
> > > >
> > > >
> > > >
> > >

Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
pokoknya kalau pake bahasa Arab jadi (terlihat) Islami deh :)
kayak cerita Jeffrey Lang, mualaf dari Amerika
dia ketemu sama orang muslim lain dan dia nanya, how are you
Pak Jeffrey jawab Thanks God, I'm fine ...
tapi kayaknya si muslim satu ini gak puas, dan penginnya Pak Jeffrey
jawab Alhamdulillah
padahal secara arti sama aja ...

salam,
--
wikan

On 10/14/08, monyongsexy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya
>  mengurusi perbedaan istilah doang :(


Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik monyongsexy
ternyata prakteknya sama yah. cuman beda istilah.. masak Islam hanya 
mengurusi perbedaan istilah doang :(

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Pake skema murobahah aja oom. Alias cost plus.  Tambahan itu 
dibenarkan dalam islam :))
> 
> 
> 
> Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
> 
> -Original Message-
> From: "monyongsexy" <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> Date: Tue, 14 Oct 2008 00:02:38 
> To: 
> Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi 
Penyebab Resesi Dunia
> 
> 
> bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan
> merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan
> mendapat kutukan dari Allah Swt.
> 
> Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt.
> pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah 
type 21
> di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena
> pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam 
yaitu rp
> 6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka 
rumah
> type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. 
sedangkan
> peminjam tentu saja akan untung besar.
> 
> walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika
> mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi. 
> 
> sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen 
sehingga
> kedua belah pihak diuntungkan.
> 
> gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :) 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, priambudi  wrote:
> >
> > jadi???
> > gimana perbandingan konsepnya? bisa ga?
> > 
> > tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya...
> > hehe
> > 
> > 
> > mprie
> > 
> > 
> > ----- Pesan Asli 
> > Dari: Dan 
> > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25
> > Topik: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi 
Penyebab
> Resesi Dunia
> > 
> > 
> > Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi 
jangan
> > terus merasa memiliki hak istimewa untuk menerapkan dengan paksa
> > secara non-demokratis konsep2 yg masih berupa khayalan tanpa 
bukti
> > telah sukses diterapkan.
> > 
> > Banyak yg merasa mereka memiliki hak istimewa dari Allah untuk 
memaksa
> > kehendak dan menzalimi orang lain padahal ilmu baru secuil.
> > 
> > Kejahiliyahan berlabel Islam ini adalah musuh masyarakat. Yang 
kita
> > dambakan ialah kecerdasan Islami yg koq belum muncul secara
> > meyakinkan, ya?
> > 
> > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, priambudi  
wrote:
> > >
> > > kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini,
> > > gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah??
> > > 
> > > mprie
> > > 
> > > 
> > > - Pesan Asli 
> > > Dari: Dan 
> > > Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
> > > Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23
> > > Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab 
Resesi
> > Dunia
> > > 
> > > 
> > > Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh 
suatu
> > > perekonomian tanpa bunga yang dapat dibandingkan dengan 
perekonomian
> > > dengan bunga pada saat ini.
> > > 
> > > Kita tidak mungkin dapat membandingkan perekonomian jaman 
Rasulullah
> > > dengan perekonomian abad ke 21.  Kalau mau membandingkan harus 
pada
> > > masa yang sama.
> > > 
> > > Kalau mau membandingkan perekonomian abad ke 7 - 10 di tanah 
Arab
> > > dengan perekonomian Indonesia atau Eropa pada abad yang sama 
pasti di
> > > tanah Arab lebih maju.  Eropa pada abad ke 7 - 10 itu sangat 
barbar. 
> > > Apalagi kita.
> > > 
> > > Analisa Anda hanya hipotesa hipotesa karena belum didukung 
oleh data
> > > data dan analisa yang memadai untuk diterima secara ilmiah.
> > > 
> > > Paling paling bisa diterima sebagai hikayat demi memperkuat 
iman. 
> > > Apakah dapat diterapkan atau tidak ya wallahualam.
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "dadearinto"
> 
> > > wrote:
> > > >
> > > > Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > Sesudah perang dunia kedua dapat dilihat badan-badan 
perbankan
> > > > memainkan peranan aktif dalam perekonomian dunia, walaupun
> > > > masing-masing negara 

Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik Ari Condro
Pake skema murobahah aja oom. Alias cost plus.  Tambahan itu dibenarkan dalam 
islam :))



Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "monyongsexy" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Tue, 14 Oct 2008 00:02:38 
To: 
Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab 
Resesi Dunia


bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan
merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan
mendapat kutukan dari Allah Swt.

Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt.
pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah type 21
di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena
pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam yaitu rp
6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka rumah
type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. sedangkan
peminjam tentu saja akan untung besar.

walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika
mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi. 

sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen sehingga
kedua belah pihak diuntungkan.

gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :) 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, priambudi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> jadi???
> gimana perbandingan konsepnya? bisa ga?
> 
> tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya...
> hehe
> 
> 
> mprie
> 
> 
> - Pesan Asli 
> Dari: Dan <[EMAIL PROTECTED]>
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25
> Topik: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
Resesi Dunia
> 
> 
> Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi jangan
> terus merasa memiliki hak istimewa untuk menerapkan dengan paksa
> secara non-demokratis konsep2 yg masih berupa khayalan tanpa bukti
> telah sukses diterapkan.
> 
> Banyak yg merasa mereka memiliki hak istimewa dari Allah untuk memaksa
> kehendak dan menzalimi orang lain padahal ilmu baru secuil.
> 
> Kejahiliyahan berlabel Islam ini adalah musuh masyarakat. Yang kita
> dambakan ialah kecerdasan Islami yg koq belum muncul secara
> meyakinkan, ya?
> 
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, priambudi  wrote:
> >
> > kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini,
> > gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah??
> > 
> > mprie
> > 
> > 
> > - Pesan Asli 
> > Dari: Dan 
> > Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
> > Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23
> > Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi
> Dunia
> > 
> > 
> > Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh suatu
> > perekonomian tanpa bunga yang dapat dibandingkan dengan perekonomian
> > dengan bunga pada saat ini.
> > 
> > Kita tidak mungkin dapat membandingkan perekonomian jaman Rasulullah
> > dengan perekonomian abad ke 21.  Kalau mau membandingkan harus pada
> > masa yang sama.
> > 
> > Kalau mau membandingkan perekonomian abad ke 7 - 10 di tanah Arab
> > dengan perekonomian Indonesia atau Eropa pada abad yang sama pasti di
> > tanah Arab lebih maju.  Eropa pada abad ke 7 - 10 itu sangat barbar. 
> > Apalagi kita.
> > 
> > Analisa Anda hanya hipotesa hipotesa karena belum didukung oleh data
> > data dan analisa yang memadai untuk diterima secara ilmiah.
> > 
> > Paling paling bisa diterima sebagai hikayat demi memperkuat iman. 
> > Apakah dapat diterapkan atau tidak ya wallahualam.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "dadearinto"

> > wrote:
> > >
> > > Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Sesudah perang dunia kedua dapat dilihat badan-badan perbankan
> > > memainkan peranan aktif dalam perekonomian dunia, walaupun
> > > masing-masing negara menjalankan sistim ekonomi yang berlainan.
Setiap
> > > bangsa bekerja untuk pembangunan dan kemajuan hingga usaha perbankan
> > > mendapat pasaran yang menguntungkan.
> > > 
> > > "... Kemajuan pembangunan yang dicapai 20 tahun terakhir ini
ternyata
> > > belum memenuhi harapan.
> > > Dalam laporan Bank Dunia 1978 diperhitungkan bahwa tahun 2000 jumlah
> > > manusia yang berada di bawah kemiskinan adalah 600 juta,
meskipun ada
> > > resolusi PBB untuk pembangunan menyeluruh mengangkat orang dari
> > > kemiskinan absolut. Apa artinya? Artinya ialah segala teori
> > > pembangunan ekonomi yang ada tidak dapat menyelamatkan masalah
> > >

Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-13 Terurut Topik monyongsexy
bunga tetap harus ada. sebab klo sebuah pinjaman tanpa bunga akan
merugikan (menzalimi) salah satu pihak. dan berbuat zalim akan
mendapat kutukan dari Allah Swt.

Contohnya begini, 6 tahun yang lalu seseorang pinjam uang Rp. 6jt.
pada saat itu uang segitu bisa digunakan untuk uang muka rumah type 21
di daerah Cimahi. saat ini peminjam berniyat mengembalikan. karena
pinjaman tanpa bunga, maka dikemlikan sama dengan yg dipinjam yaitu rp
6jt.. yah sekarang uang segitu gak bisa dipake untuk uang muka rumah
type yg sama. sehingga merugikan orang yg memberi pinjaman. sedangkan
peminjam tentu saja akan untung besar.

walau bunga tetap ada tapi juga tidak boleh mencekik peminjam. Jika
mencekik maka ada pihak lain yaitu peminjam yg dizalimi. 

sehingga harus ada kompromi. bunga yg manusiawi sekian persen sehingga
kedua belah pihak diuntungkan.

gitu dulu... hehehe pak Dana semakin arif bijaksana yah :) 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, priambudi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> jadi???
> gimana perbandingan konsepnya? bisa ga?
> 
> tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya...
> hehe
> 
> 
> mprie
> 
> 
> - Pesan Asli 
> Dari: Dan <[EMAIL PROTECTED]>
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25
> Topik: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab
Resesi Dunia
> 
> 
> Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi jangan
> terus merasa memiliki hak istimewa untuk menerapkan dengan paksa
> secara non-demokratis konsep2 yg masih berupa khayalan tanpa bukti
> telah sukses diterapkan.
> 
> Banyak yg merasa mereka memiliki hak istimewa dari Allah untuk memaksa
> kehendak dan menzalimi orang lain padahal ilmu baru secuil.
> 
> Kejahiliyahan berlabel Islam ini adalah musuh masyarakat. Yang kita
> dambakan ialah kecerdasan Islami yg koq belum muncul secara
> meyakinkan, ya?
> 
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, priambudi  wrote:
> >
> > kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini,
> > gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah??
> > 
> > mprie
> > 
> > 
> > - Pesan Asli 
> > Dari: Dan 
> > Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
> > Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23
> > Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi
> Dunia
> > 
> > 
> > Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh suatu
> > perekonomian tanpa bunga yang dapat dibandingkan dengan perekonomian
> > dengan bunga pada saat ini.
> > 
> > Kita tidak mungkin dapat membandingkan perekonomian jaman Rasulullah
> > dengan perekonomian abad ke 21.  Kalau mau membandingkan harus pada
> > masa yang sama.
> > 
> > Kalau mau membandingkan perekonomian abad ke 7 - 10 di tanah Arab
> > dengan perekonomian Indonesia atau Eropa pada abad yang sama pasti di
> > tanah Arab lebih maju.  Eropa pada abad ke 7 - 10 itu sangat barbar. 
> > Apalagi kita.
> > 
> > Analisa Anda hanya hipotesa hipotesa karena belum didukung oleh data
> > data dan analisa yang memadai untuk diterima secara ilmiah.
> > 
> > Paling paling bisa diterima sebagai hikayat demi memperkuat iman. 
> > Apakah dapat diterapkan atau tidak ya wallahualam.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "dadearinto"

> > wrote:
> > >
> > > Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Sesudah perang dunia kedua dapat dilihat badan-badan perbankan
> > > memainkan peranan aktif dalam perekonomian dunia, walaupun
> > > masing-masing negara menjalankan sistim ekonomi yang berlainan.
Setiap
> > > bangsa bekerja untuk pembangunan dan kemajuan hingga usaha perbankan
> > > mendapat pasaran yang menguntungkan.
> > > 
> > > "... Kemajuan pembangunan yang dicapai 20 tahun terakhir ini
ternyata
> > > belum memenuhi harapan.
> > > Dalam laporan Bank Dunia 1978 diperhitungkan bahwa tahun 2000 jumlah
> > > manusia yang berada di bawah kemiskinan adalah 600 juta,
meskipun ada
> > > resolusi PBB untuk pembangunan menyeluruh mengangkat orang dari
> > > kemiskinan absolut. Apa artinya? Artinya ialah segala teori
> > > pembangunan ekonomi yang ada tidak dapat menyelamatkan masalah
> > > kemiskinan absolut tersebut. Teori-teori pembangunan dari ideologi
> > > komunis, kapitalis, dan sosialis sendiri ternyata tidak dapat
mengatur
> > > dirinya sendiri.
> > > 
> > > Para negarawan dan teknoratnya tidak mampu melahirkan stabilitas
> > > sistem moneter nasionalnya.
> > > 
> > > Tidak ada t

Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-12 Terurut Topik priambudi
jadi???
gimana perbandingan konsepnya? bisa ga?

tulisannya panjang tapi ga dijawab pertanyaannya...
hehe


mprie


- Pesan Asli 
Dari: Dan <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Minggu, 12 Oktober, 2008 03:54:25
Topik: Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia


Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi jangan
terus merasa memiliki hak istimewa untuk menerapkan dengan paksa
secara non-demokratis konsep2 yg masih berupa khayalan tanpa bukti
telah sukses diterapkan.

Banyak yg merasa mereka memiliki hak istimewa dari Allah untuk memaksa
kehendak dan menzalimi orang lain padahal ilmu baru secuil.

Kejahiliyahan berlabel Islam ini adalah musuh masyarakat. Yang kita
dambakan ialah kecerdasan Islami yg koq belum muncul secara
meyakinkan, ya?

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, priambudi <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
>
> kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini,
> gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah??
> 
> mprie
> 
> 
> - Pesan Asli 
> Dari: Dan <[EMAIL PROTECTED] >
> Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
> Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23
> Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi
Dunia
> 
> 
> Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh suatu
> perekonomian tanpa bunga yang dapat dibandingkan dengan perekonomian
> dengan bunga pada saat ini.
> 
> Kita tidak mungkin dapat membandingkan perekonomian jaman Rasulullah
> dengan perekonomian abad ke 21.  Kalau mau membandingkan harus pada
> masa yang sama.
> 
> Kalau mau membandingkan perekonomian abad ke 7 - 10 di tanah Arab
> dengan perekonomian Indonesia atau Eropa pada abad yang sama pasti di
> tanah Arab lebih maju.  Eropa pada abad ke 7 - 10 itu sangat barbar. 
> Apalagi kita.
> 
> Analisa Anda hanya hipotesa hipotesa karena belum didukung oleh data
> data dan analisa yang memadai untuk diterima secara ilmiah.
> 
> Paling paling bisa diterima sebagai hikayat demi memperkuat iman. 
> Apakah dapat diterapkan atau tidak ya wallahualam.
> 
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "dadearinto" 
> wrote:
> >
> > Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
> > 
> > 
> > 
> > Sesudah perang dunia kedua dapat dilihat badan-badan perbankan
> > memainkan peranan aktif dalam perekonomian dunia, walaupun
> > masing-masing negara menjalankan sistim ekonomi yang berlainan. Setiap
> > bangsa bekerja untuk pembangunan dan kemajuan hingga usaha perbankan
> > mendapat pasaran yang menguntungkan.
> > 
> > "... Kemajuan pembangunan yang dicapai 20 tahun terakhir ini ternyata
> > belum memenuhi harapan.
> > Dalam laporan Bank Dunia 1978 diperhitungkan bahwa tahun 2000 jumlah
> > manusia yang berada di bawah kemiskinan adalah 600 juta, meskipun ada
> > resolusi PBB untuk pembangunan menyeluruh mengangkat orang dari
> > kemiskinan absolut. Apa artinya? Artinya ialah segala teori
> > pembangunan ekonomi yang ada tidak dapat menyelamatkan masalah
> > kemiskinan absolut tersebut. Teori-teori pembangunan dari ideologi
> > komunis, kapitalis, dan sosialis sendiri ternyata tidak dapat mengatur
> > dirinya sendiri.
> > 
> > Para negarawan dan teknoratnya tidak mampu melahirkan stabilitas
> > sistem moneter nasionalnya.
> > 
> > Tidak ada teori yang jelas dalam mengatur pembangunannya, seolah-olah
> > teori mengalami kemacetan dalam praktek. Di sinilah tampak
> > kebangkrutan ideologi-ideologi besar. Teori-teori yang tidak bisa
> > menyelamatkan persoalan di atas merupakan tantangan.
> > 
> > Tantangan bagi teori-teori pembangunan, tetapi harus bersandar pada
> > berbagai ketentuan agama
> > 
> > Sistim perekonomian yang berlaku kini tidak mempan untuk pembangunan
> > walaupun sudah berbentuk ekonomi bersama yang dilaksakan negara,
> > kecuali dalam demokrasi ketuhanan di mana perekonomian didasarkan dan
> > dilaksanakan atas hukum yang terkandung dalam Alquran.
> > 
> > Kenapa segala macam teori ekonomi dunia telah macet dalam prakteknya
> > hingga tidak mampu mengatur stabilitas moneter nasional sendiri?
> > 
> > Jawabnya yang paling tepat ialah karena ekonomi dunia itu, di
> > masing-masing negara, telah dipengaruhi perbankan dan perasuransian.
> > Kedua macam usaha ini sangat ditantang hukum Islam karena motifnya
> > yang sangat berbahaya yaitu pemerasan legal berbentuk rente atau bunga
> > uang dari sejumlah yang dipinjamkan.
> > 
> > Bank adalah lapangan pencaharian bagi para ahli ekonomi untuk mendapat
> > untung dari keadaan umumnya yang berlaku antara produsen dan konsumen,
> 

Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-11 Terurut Topik Dan
Boleh aja bandingkan konsep kalau menyenangkan hati, tetapi jangan
terus merasa memiliki hak istimewa untuk menerapkan dengan paksa
secara non-demokratis konsep2 yg masih berupa khayalan tanpa bukti
telah sukses diterapkan.

Banyak yg merasa mereka memiliki hak istimewa dari Allah untuk memaksa
kehendak dan menzalimi orang lain padahal ilmu baru secuil.

Kejahiliyahan berlabel Islam ini adalah musuh masyarakat. Yang kita
dambakan ialah kecerdasan Islami yg koq belum muncul secara
meyakinkan, ya?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, priambudi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini,
> gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah??
> 
> mprie
> 
> 
> - Pesan Asli 
> Dari: Dan <[EMAIL PROTECTED]>
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23
> Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi
Dunia
> 
> 
> Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh suatu
> perekonomian tanpa bunga yang dapat dibandingkan dengan perekonomian
> dengan bunga pada saat ini.
> 
> Kita tidak mungkin dapat membandingkan perekonomian jaman Rasulullah
> dengan perekonomian abad ke 21.  Kalau mau membandingkan harus pada
> masa yang sama.
> 
> Kalau mau membandingkan perekonomian abad ke 7 - 10 di tanah Arab
> dengan perekonomian Indonesia atau Eropa pada abad yang sama pasti di
> tanah Arab lebih maju.  Eropa pada abad ke 7 - 10 itu sangat barbar. 
> Apalagi kita.
> 
> Analisa Anda hanya hipotesa hipotesa karena belum didukung oleh data
> data dan analisa yang memadai untuk diterima secara ilmiah.
> 
> Paling paling bisa diterima sebagai hikayat demi memperkuat iman. 
> Apakah dapat diterapkan atau tidak ya wallahualam.
> 
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "dadearinto" 
> wrote:
> >
> > Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
> > 
> > 
> > 
> > Sesudah perang dunia kedua dapat dilihat badan-badan perbankan
> > memainkan peranan aktif dalam perekonomian dunia, walaupun
> > masing-masing negara menjalankan sistim ekonomi yang berlainan. Setiap
> > bangsa bekerja untuk pembangunan dan kemajuan hingga usaha perbankan
> > mendapat pasaran yang menguntungkan.
> > 
> > "... Kemajuan pembangunan yang dicapai 20 tahun terakhir ini ternyata
> > belum memenuhi harapan.
> > Dalam laporan Bank Dunia 1978 diperhitungkan bahwa tahun 2000 jumlah
> > manusia yang berada di bawah kemiskinan adalah 600 juta, meskipun ada
> > resolusi PBB untuk pembangunan menyeluruh mengangkat orang dari
> > kemiskinan absolut. Apa artinya? Artinya ialah segala teori
> > pembangunan ekonomi yang ada tidak dapat menyelamatkan masalah
> > kemiskinan absolut tersebut. Teori-teori pembangunan dari ideologi
> > komunis, kapitalis, dan sosialis sendiri ternyata tidak dapat mengatur
> > dirinya sendiri.
> > 
> > Para negarawan dan teknoratnya tidak mampu melahirkan stabilitas
> > sistem moneter nasionalnya.
> > 
> > Tidak ada teori yang jelas dalam mengatur pembangunannya, seolah-olah
> > teori mengalami kemacetan dalam praktek. Di sinilah tampak
> > kebangkrutan ideologi-ideologi besar. Teori-teori yang tidak bisa
> > menyelamatkan persoalan di atas merupakan tantangan.
> > 
> > Tantangan bagi teori-teori pembangunan, tetapi harus bersandar pada
> > berbagai ketentuan agama
> > 
> > Sistim perekonomian yang berlaku kini tidak mempan untuk pembangunan
> > walaupun sudah berbentuk ekonomi bersama yang dilaksakan negara,
> > kecuali dalam demokrasi ketuhanan di mana perekonomian didasarkan dan
> > dilaksanakan atas hukum yang terkandung dalam Alquran.
> > 
> > Kenapa segala macam teori ekonomi dunia telah macet dalam prakteknya
> > hingga tidak mampu mengatur stabilitas moneter nasional sendiri?
> > 
> > Jawabnya yang paling tepat ialah karena ekonomi dunia itu, di
> > masing-masing negara, telah dipengaruhi perbankan dan perasuransian.
> > Kedua macam usaha ini sangat ditantang hukum Islam karena motifnya
> > yang sangat berbahaya yaitu pemerasan legal berbentuk rente atau bunga
> > uang dari sejumlah yang dipinjamkan.
> > 
> > Bank adalah lapangan pencaharian bagi para ahli ekonomi untuk mendapat
> > untung dari keadaan umumnya yang berlaku antara produsen dan konsumen,
> > secara sah menurut hukum yang berlaku. Mereka bekerja secara birokrasi
> > dalam kalkulasi yang keluar masuk di mana mereka mendapat bahagian
> > tertentu. Dalam hal demikian mereka menjadi perantara atau penengah
> > yang sesungguhnya tidak produktif tetapi memegang peranan penting
> > dalam perekonomian masyarakat.
> > 
> > Jika ditinjau secara garis besarnya, maka tugas bank merupakan
> > aktivitas yang erat hubungannya dengan dunia perdagangan, dunia
> keuangan."
> > 
> > Diketahui adanya tiga kelompok orang yang terlibat langsung dalam
> > perbankan, yaitu:
> > 
> > 1. Kelompok yang menyimpan atau menabung uangnya dalam bank untuk
> > mendapat bunga uang atau tambahan dari jumlah yang ditabungkan, dengan
> > persentase lebih kecil.
> > Jika dikatakan untuk te

Bls: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia

2008-10-11 Terurut Topik priambudi
kalo ga ada 2 kondisi yg bisa dibandingkan saat ini,
gimana kalo dibandingkan konsepnya ajah??

mprie


- Pesan Asli 
Dari: Dan <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Sabtu, 11 Oktober, 2008 09:36:23
Topik: [wanita-muslimah] Re: Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia


Kelemahan dari analisa Anda ialah Anda tidak memberikan contoh suatu
perekonomian tanpa bunga yang dapat dibandingkan dengan perekonomian
dengan bunga pada saat ini.

Kita tidak mungkin dapat membandingkan perekonomian jaman Rasulullah
dengan perekonomian abad ke 21.  Kalau mau membandingkan harus pada
masa yang sama.

Kalau mau membandingkan perekonomian abad ke 7 - 10 di tanah Arab
dengan perekonomian Indonesia atau Eropa pada abad yang sama pasti di
tanah Arab lebih maju.  Eropa pada abad ke 7 - 10 itu sangat barbar. 
Apalagi kita.

Analisa Anda hanya hipotesa hipotesa karena belum didukung oleh data
data dan analisa yang memadai untuk diterima secara ilmiah.

Paling paling bisa diterima sebagai hikayat demi memperkuat iman. 
Apakah dapat diterapkan atau tidak ya wallahualam.

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "dadearinto" 
wrote:
>
> Bunga Bank dan Asuransi Penyebab Resesi Dunia
> 
> 
> 
> Sesudah perang dunia kedua dapat dilihat badan-badan perbankan
> memainkan peranan aktif dalam perekonomian dunia, walaupun
> masing-masing negara menjalankan sistim ekonomi yang berlainan. Setiap
> bangsa bekerja untuk pembangunan dan kemajuan hingga usaha perbankan
> mendapat pasaran yang menguntungkan.
> 
> "... Kemajuan pembangunan yang dicapai 20 tahun terakhir ini ternyata
> belum memenuhi harapan.
> Dalam laporan Bank Dunia 1978 diperhitungkan bahwa tahun 2000 jumlah
> manusia yang berada di bawah kemiskinan adalah 600 juta, meskipun ada
> resolusi PBB untuk pembangunan menyeluruh mengangkat orang dari
> kemiskinan absolut. Apa artinya? Artinya ialah segala teori
> pembangunan ekonomi yang ada tidak dapat menyelamatkan masalah
> kemiskinan absolut tersebut. Teori-teori pembangunan dari ideologi
> komunis, kapitalis, dan sosialis sendiri ternyata tidak dapat mengatur
> dirinya sendiri.
> 
> Para negarawan dan teknoratnya tidak mampu melahirkan stabilitas
> sistem moneter nasionalnya.
> 
> Tidak ada teori yang jelas dalam mengatur pembangunannya, seolah-olah
> teori mengalami kemacetan dalam praktek. Di sinilah tampak
> kebangkrutan ideologi-ideologi besar. Teori-teori yang tidak bisa
> menyelamatkan persoalan di atas merupakan tantangan.
> 
> Tantangan bagi teori-teori pembangunan, tetapi harus bersandar pada
> berbagai ketentuan agama
> 
> Sistim perekonomian yang berlaku kini tidak mempan untuk pembangunan
> walaupun sudah berbentuk ekonomi bersama yang dilaksakan negara,
> kecuali dalam demokrasi ketuhanan di mana perekonomian didasarkan dan
> dilaksanakan atas hukum yang terkandung dalam Alquran.
> 
> Kenapa segala macam teori ekonomi dunia telah macet dalam prakteknya
> hingga tidak mampu mengatur stabilitas moneter nasional sendiri?
> 
> Jawabnya yang paling tepat ialah karena ekonomi dunia itu, di
> masing-masing negara, telah dipengaruhi perbankan dan perasuransian.
> Kedua macam usaha ini sangat ditantang hukum Islam karena motifnya
> yang sangat berbahaya yaitu pemerasan legal berbentuk rente atau bunga
> uang dari sejumlah yang dipinjamkan.
> 
> Bank adalah lapangan pencaharian bagi para ahli ekonomi untuk mendapat
> untung dari keadaan umumnya yang berlaku antara produsen dan konsumen,
> secara sah menurut hukum yang berlaku. Mereka bekerja secara birokrasi
> dalam kalkulasi yang keluar masuk di mana mereka mendapat bahagian
> tertentu. Dalam hal demikian mereka menjadi perantara atau penengah
> yang sesungguhnya tidak produktif tetapi memegang peranan penting
> dalam perekonomian masyarakat.
> 
> Jika ditinjau secara garis besarnya, maka tugas bank merupakan
> aktivitas yang erat hubungannya dengan dunia perdagangan, dunia
keuangan."
> 
> Diketahui adanya tiga kelompok orang yang terlibat langsung dalam
> perbankan, yaitu:
> 
> 1. Kelompok yang menyimpan atau menabung uangnya dalam bank untuk
> mendapat bunga uang atau tambahan dari jumlah yang ditabungkan, dengan
> persentase lebih kecil.
> Jika dikatakan untuk terhindar dari perampokan dan pencurian, maka ini
> hanyalah topeng dan penghinaan terhadap pejabat keamanan.
> 
> 2. Kelompok pengusaha bank yang mendapat untung dari bunga uang yang
> dipinjamkan, dengan persentase lebih besar daripada yang diberikan
> kepada si penabung. Jika dikatakan untuk mencapai kesejahteraan
> rakyat, maka rakyat dimaksud hanyalah pengusaha bank itu sendiri.
> 
> 3. Kelompok peminjam uang dari bank, hanya karena terpaksa oleh
> kekurangan dana bagi keperluan tertentu, harus membayar kembali
> sebanyak uang yang dipinjamkan ditambah dengan bunga uang untuk
> kelompok 1 dan 2 sebanyak persentase dan selama watu yang disepakati.
> 
> 
> Tetapi ada lagi kelompok ke-4 yaitu kelompok yang dirugikan sebagai
> akibat tidak langsung dari perbankan. Kelompo