Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: [INSISTS] Fwd: ....kekerasan agak surut? [salam dari Ulil Abshar]
Assalamualaikum, wr, wb, Mas satriyo, Kalo sumber buku hadis, kebetulan sy tidak pegang ditangan, kalo sumber online saya ambil dari sini (terjemahan), http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/841/toleransi-islam-dan-konsep-jihad Sebatas tanggapan sy di tread sebelumnya bahwa konteks yg beliau saw. ucapkan selaras dengan teladan amalan beliau saw.. dan apa yang diamalkan beliau s.a.w. adalah apa yang diajarkan oleh Al-Qur’an. terimakasih Wassalam, asshaf lasykar5 wrote: Mengingat tanggung jawab kita dalam mengutip ayat atau hadis, apakah mas Rahman bisa jelaskan maksud hadis ini, baik dari apa yang mas pahami, dari sejumlah sumber, baik orang atau buku, termasuk sababul wurud atau konteks hadis ini ...? terima kasih, satriyo On 9/1/07, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] com mailto:afrahman%40gmail.com wrote: rsa wrote: Wa alaikumussalam. .., mas Rahman, terima kasih atas tanggapan anda yang cukup panjang dan lebar. saat ini saya ingin tanggapi bagian yang saya sertakan di bawah dari tulisan anda itu, bisa anda berikan kelengkapan nasehat baginda Rasulullah saw yang anda singkat ke dalam frasa keamanan dan keselamatan di bawah? ini agar saya bisa lebih jauh mengomentarinya tanpa kesalahan pemahaman. terima kasih, satriyo --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.comwanita-muslimah% 40yahoogroups. com mailto:wanita- muslimah% 40yahoogroups. com, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] . wrote: Assalamualaikum, wr, wb, mas Satriyo, Anda sama2 sudah setuju bahwa gambaran seorang muslim tepatnya seperti nasehat Baginda Rasulullah saw. itu, keamanan dan keselamatan . . mas satriyo, maksudnya tread yg sebelumnya, On 8/23/07, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] com mailto:afrahman% afrahman%25 40gmail.com wrote: 'Seorang Muslim adalah seseorang yang dari tangan mau pun lidahnya semua orang menikmati keamanan dan keselamatan. ' (Bukhari). salam, asshaf -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: [INSISTS] Fwd: ....kekerasan agak surut? [salam dari Ulil Abshar]
Mengingat tanggung jawab kita dalam mengutip ayat atau hadis, apakah mas Rahman bisa jelaskan maksud hadis ini, baik dari apa yang mas pahami, dari sejumlah sumber, baik orang atau buku, termasuk sababul wurud atau konteks hadis ini ...? terima kasih, satriyo On 9/1/07, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] wrote: rsa wrote: Wa alaikumussalam..., mas Rahman, terima kasih atas tanggapan anda yang cukup panjang dan lebar. saat ini saya ingin tanggapi bagian yang saya sertakan di bawah dari tulisan anda itu, bisa anda berikan kelengkapan nasehat baginda Rasulullah saw yang anda singkat ke dalam frasa keamanan dan keselamatan di bawah? ini agar saya bisa lebih jauh mengomentarinya tanpa kesalahan pemahaman. terima kasih, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamualaikum, wr, wb, mas Satriyo, Anda sama2 sudah setuju bahwa gambaran seorang muslim tepatnya seperti nasehat Baginda Rasulullah saw. itu, keamanan dan keselamatan. . mas satriyo, maksudnya tread yg sebelumnya, On 8/23/07, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] com mailto:afrahman% afrahman%2540gmail.com wrote: 'Seorang Muslim adalah seseorang yang dari tangan mau pun lidahnya semua orang menikmati keamanan dan keselamatan. ' (Bukhari). salam, asshaf -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: [INSISTS] Fwd: ....kekerasan agak surut? [salam dari Ulil Abshar]
rsa wrote: Wa alaikumussalam..., mas Rahman, terima kasih atas tanggapan anda yang cukup panjang dan lebar. saat ini saya ingin tanggapi bagian yang saya sertakan di bawah dari tulisan anda itu, bisa anda berikan kelengkapan nasehat baginda Rasulullah saw yang anda singkat ke dalam frasa keamanan dan keselamatan di bawah? ini agar saya bisa lebih jauh mengomentarinya tanpa kesalahan pemahaman. terima kasih, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamualaikum, wr, wb, mas Satriyo, Anda sama2 sudah setuju bahwa gambaran seorang muslim tepatnya seperti nasehat Baginda Rasulullah saw. itu, keamanan dan keselamatan. . mas satriyo, maksudnya tread yg sebelumnya, On 8/23/07, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] com mailto:afrahman%40gmail.com wrote: 'Seorang Muslim adalah seseorang yang dari tangan mau pun lidahnya semua orang menikmati keamanan dan keselamatan. ' (Bukhari). salam, asshaf
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: [INSISTS] Fwd: ....kekerasan agak surut? [salam dari Ulil Abshar]
Assalamualaikum, wr, wb, mas Satriyo, Anda sama2 sudah setuju bahwa gambaran seorang muslim tepatnya seperti nasehat Baginda Rasulullah saw. itu, keamanan dan keselamatan. Pesan ayat ini merupakan jaminan keamanan bagi masyarakat. Islam mengajarkan supaya orang-orang muslim menciptakan perdamaian terhadap keselamatan diri, bahkan lebih jauh lagi keselamatan dan perlindungan penganut agama-agama lain. Setiap orang berhak untuk merdeka menjalankan Ibadah sesuai dengan pilihan hati nuraninya. mas Satriyo mungkin lebih tahu, Di zaman Baginda Rasulullah saw. memang terjadi peperangan, namun kekuatan Islam bukan terletak pada senjata pedang. Itu hanya kondisi terpaksa orang2 muslim pada saat itu untuk menyelamatkan diri mereka, agama mereka, dan wujud Rasulullah saw. dari kemusnahan kezaliman. Ajaran Islam selamanya menyebarkan keselamatan dan kasih sayang, ini terbukti beliau saw. dan pengikut2 beliau saw. menderita bertahun-tahun oleh paksaan dan penganiayaan di Mekkah, kemudian diusir dari sana dan tidak pula dibiarkan hidup dengan aman di tempat pembuangan mereka di Medinah. Begitu berharganya kemerdekaan nurani itu. Pembelaan kaum muslimin waktu itu bukan semata2 untuk keselamatan beliau saw. dan para pengikut beliau saw., tapi keselamatan penganut lain juga. Itu yg kita lihat pada pesan ayat berikutnya. Hikmah dari mempertahankan kemerdekaan nurani diizinkan karena kalau tidak, tempat ibadah agama-agama lain juga akan mengalami nasib yang sama, akan mengalami kehancuran akibat perlakuan zalim. Baginda Rasulullah saw. memperlihatkan gambaran kemerdekaan beragama dan beribadah saat itu dan untuk saat sekarang, tentunya ini juga usaha-usaha dari kalangan yg selama ini membela kelompok 'yg teraniaya', menghargai agama lain dan melindungi tempat-tempat peribadatannya. Sejauh mana tentang orang-orang Ahmadi, mereka tidak mungkin melakukan perlawanan balasan dengan cara yang sama dengan perlakuan jahat mereka. karena orang-orang Ahmadi telah beriman kepada Imam Zaman yang dijanjikan Baginda Rasulullah saw.. dinegeri manapun mereka tinggal akan tetap selamanya memperlihatkan ajaran kedamaian dan kasih sayang, karena kebutuhan zaman ini bukanlah menghunus pedang, tp medan perang sekarang adalah kekuatan Islam dg menampilkan keindahan Al-Quran lewat akhlak Baginda Rasulullah saw. Love For All, Hatred For None. salam, asshaf lasykar5 wrote: Wa alaikumussalam..., Mas Rahman, Terima kasih atas tabayyun nya dengan ayat 'perang', surah 22/al-Hajj: 39-40. Dan ini ingin saya komentari: [1] Apa relevansinya ayat yang berbicara perang ini dengan 'pembelaan' Ulil pada kelompok yang anda kategorikan 'yg teraniaya'? Dengan premis khas Ulil, apakah memang sekarang ini ada perang? Ayat ini jelas membolehkan orang yang diperangi untuk membela diri dengan balas memerangi karena pihak yang diperangi ini telah dianiaya. Jadi lain misalnya dengan pihak yang diperangi tapi dalam posisi yang kuat sehingga walau diperangi tapi tidak masuk kategori dianiaya. Dan sulit ya buat saya mencari konteks ini sekarang. [2] Sekedar teraniaya di negeri ini banyak ko mas, gak hanya ahmadiyah, dll (apa ini?). Tapi yang unik mengapa Ulil seolah hanya care dengan sebagian dan tidak yang lain? Itu pertanyaan saya yang belum terjawab. On 8/27/07, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] mailto:afrahman%40gmail.com wrote: Assalamualaikum, wr, wb, minoritas vs minoritas yang satu teraniaya dan yg satu menganiaya. Dari teror kekerasan personal sampai pada perusakan rumah2, mesjid2 ahmadiyah, dll. saya kira sudah jelas yg dibela oleh Ulil adalah yg teraniaya. 'Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: Tuhan kami hanyalah Allah. Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Al-Hajj, 39-40) lasykar5 wrote: Suryawan, Mohon baca lagi dengan seksama apa yang saya tulis, maka pasti tanggapan anda beda. Tapi baiklah saya ulangi saja jadi menghemat waktu juga. yang saya sampaikan adalah saya menyayangkan dan tidak suka dengan sikap ulil yang tertera dari postingan dia di icrc yaitu di satu sisi dia membela sebuah kelompok minoritas, di sisi lain dia menekan dan menistakan minoritas lain. Begitu ... jadi tambahan keterangan saya yang lalu anda tanggapi itu, bukan yang primer, tapi sekunder. apalagi sampai mengatakan dosa. apa saya bilang
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: [INSISTS] Fwd: ....kekerasan agak surut? [salam dari Ulil Abshar]
Assalamualaikum, wr, wb, minoritas vs minoritas yang satu teraniaya dan yg satu menganiaya. Dari teror kekerasan personal sampai pada perusakan rumah2, mesjid2 ahmadiyah, dll. saya kira sudah jelas yg dibela oleh Ulil adalah yg teraniaya. 'Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: Tuhan kami hanyalah Allah. Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Al-Hajj, 39-40) lasykar5 wrote: Suryawan, Mohon baca lagi dengan seksama apa yang saya tulis, maka pasti tanggapan anda beda. Tapi baiklah saya ulangi saja jadi menghemat waktu juga. yang saya sampaikan adalah saya menyayangkan dan tidak suka dengan sikap ulil yang tertera dari postingan dia di icrc yaitu di satu sisi dia membela sebuah kelompok minoritas, di sisi lain dia menekan dan menistakan minoritas lain. Begitu ... jadi tambahan keterangan saya yang lalu anda tanggapi itu, bukan yang primer, tapi sekunder. apalagi sampai mengatakan dosa. apa saya bilang demikian ...? mohon yang pas saja menanggapi ... bung! salam, satriyo On 8/23/07, ma_suryawan ma_suryawan@ yahoo.com mailto:ma_suryawan%40yahoo.com wrote: Satriyo, Anda nampaknya kurang senang kalau Ulil membela kelompok minoritas, dan saya makin yakin dengan melihat omongan anda di milis ini bahwa kelompok minoritas itu tidak punya tempat untuk hidup di negara yang terdapat kelompok mayoritas versi anda. Benar bung? Dan, kepercayaan adanya nabi/rasul/utusan Allah setelah Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah kepercayaan buta. Kepercayaan itu berdasarkan keterangan dari al-Qur'an dan al-Hadits. Rasulullah s.a.w. saja mengatakan ada nabi setelah beliau... Kata beliau s.a.w.: kaifa antum idza nazala ibnu maryama fiikum wa imamukum minkum (Bukhari) Kepercayaan/ keimanan adanya nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w. menurut ajaran al-Qur'an Karim dan ajaran Kanjeng Rasulullah s.a.w. bukanlah sebuah dosa atau kesalahan. Para kyai/mullah/ ulama lah yang mengatakan bahwa kepercayaan/ keimanan adanya nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w. adalah sebuah dosa atau kesalahan. Salam, MAS --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com wanita-muslimah% 40yahoogroups. com, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebuah 'liputan' simplistis dari Biang Intelektual Muslim Liberal yang nyantri di Pondok al-Bustuniyah al-Amrikiyah. Mengapa bingung hanya dengan fenomena yang berbilang kurang dari setahun, padahal agar lebih tajam setidaknya perlu waktu lebih dari setahun agar 'fenomena' yang diamati memang valid. Saya hanya prihatin bahwa sosok 'besar' ini hanya memakai kacamata dari sponsor tertentu, bukan dari hati nurani dan iman, sehingga lebih membela minoritas yang satu dari minoritas yang lain, padahal yang lain ini jelas muslimnya dari yang lain yang mengaku-aku ada nabi setelah Rasulullah. Wajar kalo ukhuwah memang terlihat sebagai khayalan tingkat tinggi di tangan sosok 'besar' ini, bahkan ukhuwah bagi dia menjadi ukhuwah insaniyah, meminjam opini dari kalangan minoritas lain. Ulil ... Ulil ... --- In pluralitas-icrp@ yahoogroups. com mailto:pluralitas-icrp%40yahoogroups.compluralitas- icrp%40yahoogrou ps.com pluralitas- icrp%40yahoogrou ps.com, Ulil Abshar-Abdalla wrote: Salam, Setelah beberapa saat di Jakarta, saya menangkap kesan, kiprah kelompok yang oleh Buya Syafii Maarif pernah disebut sebagai preman berjubah agak mulai pudar. Kekerasan yang mereka lakukan sudah mulai jarang muncul. Kemaren saya bertemu dengan seorang aktivis waria yang bercerita bahwa beberapa waktu lalu dia mengadakan pemilihan ratu waria seindonesia di Jakarta. Jika tahun sebelumnya, acara itu diganggu oleh kalangan preman berjubah, sekarang acara itu berlangsung dengan mulus, cantik, dan aman. Apakah ini pertanda bahwa telah terjadi perkembangan positif? Apakah kelompok ini sudah mulai lelah? Pendananya mulai berkurang? Atau usaha-usaha yang gigih dari kalangan pluralis untuk mengkritik setiap bentuk kekerasan atas nama agama sudah mulai menunjukkan buahnya? Salah satu perkembangan yang positif yang saya lihat adalah keberanian kelompok minoritas yang selama ini dipojokkan untuk tampil ke permukaan dan muncl agak sedikit lebih high profile untuk memperjuangkan hak-haknya. Ini saya lihat pada
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: [INSISTS] Fwd: ....kekerasan agak surut? [salam dari Ulil Abshar]
Wa alaikumussalam..., Mas Rahman, Terima kasih atas tabayyun nya dengan ayat 'perang', surah 22/al-Hajj: 39-40. Dan ini ingin saya komentari: [1] Apa relevansinya ayat yang berbicara perang ini dengan 'pembelaan' Ulil pada kelompok yang anda kategorikan 'yg teraniaya'? Dengan premis khas Ulil, apakah memang sekarang ini ada perang? Ayat ini jelas membolehkan orang yang diperangi untuk membela diri dengan balas memerangi karena pihak yang diperangi ini telah dianiaya. Jadi lain misalnya dengan pihak yang diperangi tapi dalam posisi yang kuat sehingga walau diperangi tapi tidak masuk kategori dianiaya. Dan sulit ya buat saya mencari konteks ini sekarang. [2] Sekedar teraniaya di negeri ini banyak ko mas, gak hanya ahmadiyah, dll (apa ini?). Tapi yang unik mengapa Ulil seolah hanya care dengan sebagian dan tidak yang lain? Itu pertanyaan saya yang belum terjawab. On 8/27/07, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamualaikum, wr, wb, minoritas vs minoritas yang satu teraniaya dan yg satu menganiaya. Dari teror kekerasan personal sampai pada perusakan rumah2, mesjid2 ahmadiyah, dll. saya kira sudah jelas yg dibela oleh Ulil adalah yg teraniaya. 'Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: Tuhan kami hanyalah Allah. Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Al-Hajj, 39-40) lasykar5 wrote: Suryawan, Mohon baca lagi dengan seksama apa yang saya tulis, maka pasti tanggapan anda beda. Tapi baiklah saya ulangi saja jadi menghemat waktu juga. yang saya sampaikan adalah saya menyayangkan dan tidak suka dengan sikap ulil yang tertera dari postingan dia di icrc yaitu di satu sisi dia membela sebuah kelompok minoritas, di sisi lain dia menekan dan menistakan minoritas lain. Begitu ... jadi tambahan keterangan saya yang lalu anda tanggapi itu, bukan yang primer, tapi sekunder. apalagi sampai mengatakan dosa. apa saya bilang demikian ...? mohon yang pas saja menanggapi ... bung! salam, satriyo On 8/23/07, ma_suryawan ma_suryawan@ yahoo.com mailto:ma_suryawan%40yahoo.com wrote: Satriyo, Anda nampaknya kurang senang kalau Ulil membela kelompok minoritas, dan saya makin yakin dengan melihat omongan anda di milis ini bahwa kelompok minoritas itu tidak punya tempat untuk hidup di negara yang terdapat kelompok mayoritas versi anda. Benar bung? Dan, kepercayaan adanya nabi/rasul/utusan Allah setelah Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah kepercayaan buta. Kepercayaan itu berdasarkan keterangan dari al-Qur'an dan al-Hadits. Rasulullah s.a.w. saja mengatakan ada nabi setelah beliau... Kata beliau s.a.w.: kaifa antum idza nazala ibnu maryama fiikum wa imamukum minkum (Bukhari) Kepercayaan/ keimanan adanya nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w. menurut ajaran al-Qur'an Karim dan ajaran Kanjeng Rasulullah s.a.w. bukanlah sebuah dosa atau kesalahan. Para kyai/mullah/ ulama lah yang mengatakan bahwa kepercayaan/ keimanan adanya nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w. adalah sebuah dosa atau kesalahan. Salam, MAS --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com wanita-muslimah% 40yahoogroups. com, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebuah 'liputan' simplistis dari Biang Intelektual Muslim Liberal yang nyantri di Pondok al-Bustuniyah al-Amrikiyah. Mengapa bingung hanya dengan fenomena yang berbilang kurang dari setahun, padahal agar lebih tajam setidaknya perlu waktu lebih dari setahun agar 'fenomena' yang diamati memang valid. Saya hanya prihatin bahwa sosok 'besar' ini hanya memakai kacamata dari sponsor tertentu, bukan dari hati nurani dan iman, sehingga lebih membela minoritas yang satu dari minoritas yang lain, padahal yang lain ini jelas muslimnya dari yang lain yang mengaku-aku ada nabi setelah Rasulullah. Wajar kalo ukhuwah memang terlihat sebagai khayalan tingkat tinggi di tangan sosok 'besar' ini, bahkan ukhuwah bagi dia menjadi ukhuwah insaniyah, meminjam opini dari kalangan minoritas lain. Ulil ... Ulil ... --- In pluralitas-icrp@ yahoogroups. com mailto:pluralitas-icrp%40yahoogroups.compluralitas- icrp%40yahoogrou ps.com pluralitas- icrp%40yahoogrou ps.com, Ulil Abshar-Abdalla wrote: Salam, Setelah beberapa saat di Jakarta, saya menangkap kesan,
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: [INSISTS] Fwd: ....kekerasan agak surut? [salam dari Ulil Abshar]
Suryawan, Mohon baca lagi dengan seksama apa yang saya tulis, maka pasti tanggapan anda beda. Tapi baiklah saya ulangi saja jadi menghemat waktu juga. yang saya sampaikan adalah saya menyayangkan dan tidak suka dengan sikap ulil yang tertera dari postingan dia di icrc yaitu di satu sisi dia membela sebuah kelompok minoritas, di sisi lain dia menekan dan menistakan minoritas lain. Begitu ... jadi tambahan keterangan saya yang lalu anda tanggapi itu, bukan yang primer, tapi sekunder. apalagi sampai mengatakan dosa. apa saya bilang demikian ...? mohon yang pas saja menanggapi ... bung! salam, satriyo On 8/23/07, ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Satriyo, Anda nampaknya kurang senang kalau Ulil membela kelompok minoritas, dan saya makin yakin dengan melihat omongan anda di milis ini bahwa kelompok minoritas itu tidak punya tempat untuk hidup di negara yang terdapat kelompok mayoritas versi anda. Benar bung? Dan, kepercayaan adanya nabi/rasul/utusan Allah setelah Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah kepercayaan buta. Kepercayaan itu berdasarkan keterangan dari al-Qur'an dan al-Hadits. Rasulullah s.a.w. saja mengatakan ada nabi setelah beliau... Kata beliau s.a.w.: kaifa antum idza nazala ibnu maryama fiikum wa imamukum minkum (Bukhari) Kepercayaan/keimanan adanya nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w. menurut ajaran al-Qur'an Karim dan ajaran Kanjeng Rasulullah s.a.w. bukanlah sebuah dosa atau kesalahan. Para kyai/mullah/ulama lah yang mengatakan bahwa kepercayaan/keimanan adanya nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w. adalah sebuah dosa atau kesalahan. Salam, MAS --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebuah 'liputan' simplistis dari Biang Intelektual Muslim Liberal yang nyantri di Pondok al-Bustuniyah al-Amrikiyah. Mengapa bingung hanya dengan fenomena yang berbilang kurang dari setahun, padahal agar lebih tajam setidaknya perlu waktu lebih dari setahun agar 'fenomena' yang diamati memang valid. Saya hanya prihatin bahwa sosok 'besar' ini hanya memakai kacamata dari sponsor tertentu, bukan dari hati nurani dan iman, sehingga lebih membela minoritas yang satu dari minoritas yang lain, padahal yang lain ini jelas muslimnya dari yang lain yang mengaku-aku ada nabi setelah Rasulullah. Wajar kalo ukhuwah memang terlihat sebagai khayalan tingkat tinggi di tangan sosok 'besar' ini, bahkan ukhuwah bagi dia menjadi ukhuwah insaniyah, meminjam opini dari kalangan minoritas lain. Ulil ... Ulil ... --- In [EMAIL PROTECTED]pluralitas-icrp%40yahoogroups.com pluralitas-icrp%40yahoogroups.com, Ulil Abshar-Abdalla wrote: Salam, Setelah beberapa saat di Jakarta, saya menangkap kesan, kiprah kelompok yang oleh Buya Syafii Maarif pernah disebut sebagai preman berjubah agak mulai pudar. Kekerasan yang mereka lakukan sudah mulai jarang muncul. Kemaren saya bertemu dengan seorang aktivis waria yang bercerita bahwa beberapa waktu lalu dia mengadakan pemilihan ratu waria seindonesia di Jakarta. Jika tahun sebelumnya, acara itu diganggu oleh kalangan preman berjubah, sekarang acara itu berlangsung dengan mulus, cantik, dan aman. Apakah ini pertanda bahwa telah terjadi perkembangan positif? Apakah kelompok ini sudah mulai lelah? Pendananya mulai berkurang? Atau usaha-usaha yang gigih dari kalangan pluralis untuk mengkritik setiap bentuk kekerasan atas nama agama sudah mulai menunjukkan buahnya? Salah satu perkembangan yang positif yang saya lihat adalah keberanian kelompok minoritas yang selama ini dipojokkan untuk tampil ke permukaan dan muncl agak sedikit lebih high profile untuk memperjuangkan hak-haknya. Ini saya lihat pada kelompok Ahmadiyah. Semalam saya bertemu dengan salah seorang tokoh Ahmadiyah, Pak Pontoh, yang bercerita bahwa dia berniat mendirikan semacam tempat kongkow-kongkow di kawasan masjid Ahmadiyah Petojo, untuk menjadi ajang pertemuan para aktivis pluralisme. Ini ide yang sangat baik dan perlu didukung. Saya kira, pelajarang terpenting yang bisa kita petik dari pengalaman pahit Ahmadiyah adalah bahwa untuk mengatasi problem yang dihadapi kaum minoritas, strategi yang tampaknya cespleng adalah dengan memperkuat jejaring masyarakat sipil lintas agama. Ulil Ulil Abshar-Abdalla Department of Religion Boston University --- End forwarded message --- [Non-text portions of this message have been removed] -- Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang [Non-text portions of this message have been removed]