Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: [INSISTS] Fwd: ....kekerasan agak surut? [salam dari Ulil Abshar]

2007-09-05 Terurut Topik Asshaf Rahman
Assalamualaikum, wr, wb,

Mas satriyo,
Kalo sumber buku hadis, kebetulan sy tidak pegang ditangan, kalo sumber 
online saya ambil dari sini (terjemahan),
http://www.ahmadiyya.or.id/page/index.php/pustaka/841/toleransi-islam-dan-konsep-jihad
 


Sebatas tanggapan sy di tread sebelumnya bahwa konteks yg beliau saw. 
ucapkan selaras dengan teladan amalan beliau saw.. dan apa yang 
diamalkan beliau s.a.w. adalah apa yang diajarkan oleh Al-Qur’an.

terimakasih
Wassalam,
asshaf

lasykar5 wrote:

 Mengingat tanggung jawab kita dalam mengutip ayat atau hadis, apakah mas
 Rahman bisa jelaskan maksud hadis ini, baik dari apa yang mas pahami, dari
 sejumlah sumber, baik orang atau buku, termasuk sababul wurud atau konteks
 hadis ini ...?

 terima kasih,
 satriyo

 On 9/1/07, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] com 
 mailto:afrahman%40gmail.com wrote:
 
  rsa wrote:
  
   Wa alaikumussalam. ..,
  
   mas Rahman, terima kasih atas tanggapan anda yang cukup panjang dan
   lebar.
  
   saat ini saya ingin tanggapi bagian yang saya sertakan di bawah dari
   tulisan anda itu, bisa anda berikan kelengkapan nasehat baginda
   Rasulullah saw yang anda singkat ke dalam frasa keamanan dan
   keselamatan di bawah? ini agar saya bisa lebih jauh mengomentarinya
   tanpa kesalahan pemahaman.
  
   terima kasih,
  
   satriyo
  
   --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.comwanita-muslimah% 
 40yahoogroups. com
   mailto:wanita- muslimah% 40yahoogroups. com, Asshaf Rahman 
 [EMAIL PROTECTED] .
   wrote:
   
Assalamualaikum, wr, wb,
mas Satriyo,
Anda sama2 sudah setuju bahwa gambaran seorang muslim tepatnya
   seperti
nasehat Baginda Rasulullah saw. itu, keamanan dan keselamatan .
   
  
   .
  mas satriyo, maksudnya tread yg sebelumnya,
 
  On 8/23/07, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] com
  mailto:afrahman% afrahman%25 40gmail.com  wrote:
  'Seorang Muslim adalah seseorang yang dari tangan mau pun lidahnya
  semua orang menikmati keamanan dan keselamatan. ' (Bukhari).
 
  salam,
  asshaf
 
 
 

 -- 
 Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: [INSISTS] Fwd: ....kekerasan agak surut? [salam dari Ulil Abshar]

2007-09-03 Terurut Topik lasykar5
Mengingat tanggung jawab kita dalam mengutip ayat atau hadis, apakah mas
Rahman bisa jelaskan maksud hadis ini, baik dari apa yang mas pahami, dari
sejumlah sumber, baik orang atau buku, termasuk sababul wurud atau konteks
hadis ini ...?

terima kasih,
satriyo


On 9/1/07, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] wrote:

   rsa wrote:
 
  Wa alaikumussalam...,
 
  mas Rahman, terima kasih atas tanggapan anda yang cukup panjang dan
  lebar.
 
  saat ini saya ingin tanggapi bagian yang saya sertakan di bawah dari
  tulisan anda itu, bisa anda berikan kelengkapan nasehat baginda
  Rasulullah saw yang anda singkat ke dalam frasa keamanan dan
  keselamatan di bawah? ini agar saya bisa lebih jauh mengomentarinya
  tanpa kesalahan pemahaman.
 
  terima kasih,
 
  satriyo
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
  mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Asshaf Rahman [EMAIL 
  PROTECTED]
  wrote:
  
   Assalamualaikum, wr, wb,
   mas Satriyo,
   Anda sama2 sudah setuju bahwa gambaran seorang muslim tepatnya
  seperti
   nasehat Baginda Rasulullah saw. itu, keamanan dan keselamatan.
  
 
  .
 mas satriyo, maksudnya tread yg sebelumnya,

 On 8/23/07, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] com
 mailto:afrahman% afrahman%2540gmail.com wrote:
 'Seorang Muslim adalah seseorang yang dari tangan mau pun lidahnya
 semua orang menikmati keamanan dan keselamatan. ' (Bukhari).

 salam,
 asshaf

 




-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: [INSISTS] Fwd: ....kekerasan agak surut? [salam dari Ulil Abshar]

2007-09-01 Terurut Topik Asshaf Rahman
rsa wrote:

 Wa alaikumussalam...,

 mas Rahman, terima kasih atas tanggapan anda yang cukup panjang dan
 lebar.

 saat ini saya ingin tanggapi bagian yang saya sertakan di bawah dari
 tulisan anda itu, bisa anda berikan kelengkapan nasehat baginda
 Rasulullah saw yang anda singkat ke dalam frasa keamanan dan
 keselamatan di bawah? ini agar saya bisa lebih jauh mengomentarinya
 tanpa kesalahan pemahaman.

 terima kasih,

 satriyo

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Assalamualaikum, wr, wb,
  mas Satriyo,
  Anda sama2 sudah setuju bahwa gambaran seorang muslim tepatnya
 seperti
  nasehat Baginda Rasulullah saw. itu, keamanan dan keselamatan.
 

 .
mas satriyo, maksudnya tread yg sebelumnya,

On 8/23/07, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] com 
mailto:afrahman%40gmail.com wrote:
 'Seorang Muslim adalah seseorang yang dari tangan mau pun lidahnya 
semua orang menikmati keamanan dan keselamatan. ' (Bukhari).


salam,
asshaf



Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: [INSISTS] Fwd: ....kekerasan agak surut? [salam dari Ulil Abshar]

2007-08-29 Terurut Topik Asshaf Rahman
Assalamualaikum, wr, wb,
mas Satriyo,
Anda sama2 sudah setuju bahwa gambaran seorang muslim tepatnya seperti 
nasehat Baginda Rasulullah saw. itu, keamanan dan keselamatan.

Pesan ayat ini merupakan jaminan keamanan bagi masyarakat. Islam 
mengajarkan supaya orang-orang muslim menciptakan perdamaian terhadap 
keselamatan diri, bahkan lebih jauh lagi keselamatan dan perlindungan 
penganut agama-agama lain. Setiap orang berhak untuk merdeka menjalankan 
Ibadah sesuai dengan pilihan hati nuraninya.

mas Satriyo mungkin lebih tahu, Di zaman Baginda Rasulullah saw. memang 
terjadi peperangan, namun kekuatan Islam bukan terletak pada senjata 
pedang. Itu hanya kondisi terpaksa orang2 muslim pada saat itu untuk 
menyelamatkan diri mereka, agama mereka, dan wujud Rasulullah saw. dari 
kemusnahan kezaliman. Ajaran Islam selamanya menyebarkan keselamatan dan 
kasih sayang, ini terbukti beliau saw. dan pengikut2 beliau saw. 
menderita bertahun-tahun oleh paksaan dan penganiayaan di Mekkah, 
kemudian diusir dari sana dan tidak pula dibiarkan hidup dengan aman di 
tempat pembuangan mereka di Medinah. Begitu berharganya kemerdekaan 
nurani itu. Pembelaan kaum muslimin waktu itu bukan semata2 untuk 
keselamatan beliau saw. dan para pengikut beliau saw., tapi keselamatan 
penganut lain juga. Itu yg kita lihat pada pesan ayat berikutnya. Hikmah 
dari mempertahankan kemerdekaan nurani diizinkan karena kalau tidak, 
tempat ibadah agama-agama lain juga akan mengalami nasib yang sama, akan 
mengalami kehancuran akibat perlakuan zalim. Baginda Rasulullah saw. 
memperlihatkan gambaran kemerdekaan beragama dan beribadah saat itu dan 
untuk saat sekarang, tentunya ini juga usaha-usaha dari kalangan yg 
selama ini membela kelompok 'yg teraniaya', menghargai agama lain dan 
melindungi tempat-tempat peribadatannya.

Sejauh mana tentang orang-orang Ahmadi, mereka tidak mungkin melakukan 
perlawanan balasan dengan cara yang sama dengan perlakuan jahat mereka. 
karena orang-orang Ahmadi telah beriman kepada Imam Zaman yang 
dijanjikan Baginda Rasulullah saw.. dinegeri manapun mereka tinggal akan 
tetap selamanya memperlihatkan ajaran kedamaian dan kasih sayang, karena 
kebutuhan zaman ini bukanlah menghunus pedang, tp medan perang sekarang 
adalah kekuatan Islam dg menampilkan keindahan Al-Quran lewat akhlak 
Baginda Rasulullah saw.   Love For All, Hatred For None.

salam,
asshaf


lasykar5 wrote:

 Wa alaikumussalam...,
 Mas Rahman,
 Terima kasih atas tabayyun nya dengan ayat 'perang', surah 22/al-Hajj:
 39-40. Dan ini ingin saya komentari:

 [1] Apa relevansinya ayat yang berbicara perang ini dengan 'pembelaan' 
 Ulil
 pada kelompok yang anda kategorikan 'yg teraniaya'? Dengan premis khas 
 Ulil,
 apakah memang sekarang ini ada perang? Ayat ini jelas membolehkan 
 orang yang
 diperangi untuk membela diri dengan balas memerangi karena pihak yang
 diperangi ini telah dianiaya. Jadi lain misalnya dengan pihak yang 
 diperangi
 tapi dalam posisi yang kuat sehingga walau diperangi tapi tidak masuk
 kategori dianiaya. Dan sulit ya buat saya mencari konteks ini sekarang.

 [2] Sekedar teraniaya di negeri ini banyak ko mas, gak hanya 
 ahmadiyah, dll
 (apa ini?). Tapi yang unik mengapa Ulil seolah hanya care dengan sebagian
 dan tidak yang lain?

 Itu pertanyaan saya yang belum terjawab.

 On 8/27/07, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] 
 mailto:afrahman%40gmail.com wrote:
 
  Assalamualaikum, wr, wb,
  minoritas vs minoritas
  yang satu teraniaya dan yg satu menganiaya. Dari teror kekerasan
  personal sampai pada perusakan rumah2, mesjid2 ahmadiyah, dll.
  saya kira sudah jelas yg dibela oleh Ulil adalah yg teraniaya.
 
  'Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena
  sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar
  Maha Kuasa menolong mereka itu. (yaitu) orang-orang yang telah diusir
  dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena
  mereka berkata: Tuhan kami hanyalah Allah. Dan sekiranya Allah tiada
  menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah
  telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah
  orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama
  Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)
  -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
  (Al-Hajj, 39-40)
 
  lasykar5 wrote:
  
   Suryawan,
  
   Mohon baca lagi dengan seksama apa yang saya tulis, maka pasti 
 tanggapan
   anda beda. Tapi baiklah saya ulangi saja jadi menghemat waktu juga.
  
   yang saya sampaikan adalah saya menyayangkan dan tidak suka dengan 
 sikap
   ulil yang tertera dari postingan dia di icrc yaitu di satu sisi dia
   membela
   sebuah kelompok minoritas, di sisi lain dia menekan dan menistakan
   minoritas
   lain. Begitu ...
  
   jadi tambahan keterangan saya yang lalu anda tanggapi itu, bukan yang
   primer, tapi sekunder. apalagi sampai mengatakan dosa. apa saya bilang
   

Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: [INSISTS] Fwd: ....kekerasan agak surut? [salam dari Ulil Abshar]

2007-08-26 Terurut Topik Asshaf Rahman
Assalamualaikum, wr, wb,
minoritas vs minoritas
yang satu teraniaya dan yg satu menganiaya. Dari teror kekerasan 
personal sampai pada perusakan rumah2, mesjid2 ahmadiyah, dll.
saya kira sudah jelas yg dibela oleh Ulil adalah yg teraniaya.

'Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena 
sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar 
Maha Kuasa menolong mereka itu.  (yaitu) orang-orang yang telah diusir 
dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena 
mereka berkata: Tuhan kami hanyalah Allah. Dan sekiranya Allah tiada 
menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah 
telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah 
orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama 
Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) 
-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. 
(Al-Hajj, 39-40)


lasykar5 wrote:

 Suryawan,

 Mohon baca lagi dengan seksama apa yang saya tulis, maka pasti tanggapan
 anda beda. Tapi baiklah saya ulangi saja jadi menghemat waktu juga.

 yang saya sampaikan adalah saya menyayangkan dan tidak suka dengan sikap
 ulil yang tertera dari postingan dia di icrc yaitu di satu sisi dia 
 membela
 sebuah kelompok minoritas, di sisi lain dia menekan dan menistakan 
 minoritas
 lain. Begitu ...

 jadi tambahan keterangan saya yang lalu anda tanggapi itu, bukan yang
 primer, tapi sekunder. apalagi sampai mengatakan dosa. apa saya bilang
 demikian ...? mohon yang pas saja menanggapi ... bung!

 salam,
 satriyo

 On 8/23/07, ma_suryawan ma_suryawan@ yahoo.com 
 mailto:ma_suryawan%40yahoo.com wrote:
 
  Satriyo,
 
  Anda nampaknya kurang senang kalau Ulil membela kelompok minoritas,
  dan saya makin yakin dengan melihat omongan anda di milis ini bahwa
  kelompok minoritas itu tidak punya tempat untuk hidup di negara yang
  terdapat kelompok mayoritas versi anda. Benar bung?
 
  Dan, kepercayaan adanya nabi/rasul/utusan Allah setelah Nabi Muhammad
  s.a.w. bukanlah kepercayaan buta. Kepercayaan itu berdasarkan
  keterangan dari al-Qur'an dan al-Hadits.
 
  Rasulullah s.a.w. saja mengatakan ada nabi setelah beliau...
 
  Kata beliau s.a.w.: kaifa antum idza nazala ibnu maryama fiikum wa
  imamukum minkum (Bukhari)
 
  Kepercayaan/ keimanan adanya nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w. menurut
  ajaran al-Qur'an Karim dan ajaran Kanjeng Rasulullah s.a.w. bukanlah
  sebuah dosa atau kesalahan.
 
  Para kyai/mullah/ ulama lah yang mengatakan bahwa kepercayaan/ keimanan
  adanya nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w. adalah sebuah dosa atau
  kesalahan.
 
  Salam,
  MAS
 
  --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
 mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com wanita-muslimah% 
 40yahoogroups. com,
  lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Sebuah 'liputan' simplistis dari Biang Intelektual Muslim Liberal yang
   nyantri di Pondok al-Bustuniyah al-Amrikiyah. Mengapa bingung hanya
  dengan
   fenomena yang berbilang kurang dari setahun, padahal agar lebih tajam
   setidaknya perlu waktu lebih dari setahun agar 'fenomena' yang diamati
   memang valid.
  
   Saya hanya prihatin bahwa sosok 'besar' ini hanya memakai kacamata 
 dari
   sponsor tertentu, bukan dari hati nurani dan iman, sehingga lebih
  membela
   minoritas yang satu dari minoritas yang lain, padahal yang lain ini
  jelas
   muslimnya dari yang lain yang mengaku-aku ada nabi setelah Rasulullah.
  
   Wajar kalo ukhuwah memang terlihat sebagai khayalan tingkat tinggi
  di tangan
   sosok 'besar' ini, bahkan ukhuwah bagi dia menjadi ukhuwah insaniyah,
   meminjam opini dari kalangan minoritas lain.
  
   Ulil ... Ulil ...
  
  
   --- In pluralitas-icrp@ yahoogroups. com 
 mailto:pluralitas-icrp%40yahoogroups.compluralitas- 
 icrp%40yahoogrou ps.com
  pluralitas- icrp%40yahoogrou ps.com,
   Ulil Abshar-Abdalla
   wrote:
  
   Salam,
   Setelah beberapa saat di Jakarta, saya menangkap
   kesan, kiprah kelompok yang oleh Buya Syafii Maarif
   pernah disebut sebagai preman berjubah agak mulai
   pudar. Kekerasan yang mereka lakukan sudah mulai
   jarang muncul. Kemaren saya bertemu dengan seorang
   aktivis waria yang bercerita bahwa beberapa waktu lalu
   dia mengadakan pemilihan ratu waria seindonesia di
   Jakarta. Jika tahun sebelumnya, acara itu diganggu
   oleh kalangan preman berjubah, sekarang acara itu
   berlangsung dengan mulus, cantik, dan aman.
  
   Apakah ini pertanda bahwa telah terjadi perkembangan
   positif? Apakah kelompok ini sudah mulai lelah?
   Pendananya mulai berkurang? Atau usaha-usaha yang
   gigih dari kalangan pluralis untuk mengkritik setiap
   bentuk kekerasan atas nama agama sudah mulai
   menunjukkan buahnya?
  
   Salah satu perkembangan yang positif yang saya lihat
   adalah keberanian kelompok minoritas yang selama ini
   dipojokkan untuk tampil ke permukaan dan muncl agak
   sedikit lebih high profile untuk memperjuangkan
   hak-haknya. Ini saya lihat pada 

Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: [INSISTS] Fwd: ....kekerasan agak surut? [salam dari Ulil Abshar]

2007-08-26 Terurut Topik lasykar5
Wa alaikumussalam...,
Mas Rahman,
Terima kasih atas tabayyun nya dengan ayat 'perang', surah 22/al-Hajj:
39-40. Dan ini ingin saya komentari:

[1] Apa relevansinya ayat yang berbicara perang ini dengan 'pembelaan' Ulil
pada kelompok yang anda kategorikan 'yg teraniaya'? Dengan premis khas Ulil,
apakah memang sekarang ini ada perang? Ayat ini jelas membolehkan orang yang
diperangi untuk membela diri dengan balas memerangi karena pihak yang
diperangi ini telah dianiaya. Jadi lain misalnya dengan pihak yang diperangi
tapi dalam posisi yang kuat sehingga walau diperangi tapi tidak masuk
kategori dianiaya. Dan sulit ya buat saya mencari konteks ini sekarang.

[2] Sekedar teraniaya di negeri ini banyak ko mas, gak hanya ahmadiyah, dll
(apa ini?). Tapi yang unik mengapa Ulil seolah hanya care dengan sebagian
dan tidak yang lain?

Itu pertanyaan saya yang belum terjawab.


On 8/27/07, Asshaf Rahman [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Assalamualaikum, wr, wb,
 minoritas vs minoritas
 yang satu teraniaya dan yg satu menganiaya. Dari teror kekerasan
 personal sampai pada perusakan rumah2, mesjid2 ahmadiyah, dll.
 saya kira sudah jelas yg dibela oleh Ulil adalah yg teraniaya.

 'Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena
 sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar
 Maha Kuasa menolong mereka itu. (yaitu) orang-orang yang telah diusir
 dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena
 mereka berkata: Tuhan kami hanyalah Allah. Dan sekiranya Allah tiada
 menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah
 telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah
 orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama
 Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)
 -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
 (Al-Hajj, 39-40)

 lasykar5 wrote:
 
  Suryawan,
 
  Mohon baca lagi dengan seksama apa yang saya tulis, maka pasti tanggapan
  anda beda. Tapi baiklah saya ulangi saja jadi menghemat waktu juga.
 
  yang saya sampaikan adalah saya menyayangkan dan tidak suka dengan sikap
  ulil yang tertera dari postingan dia di icrc yaitu di satu sisi dia
  membela
  sebuah kelompok minoritas, di sisi lain dia menekan dan menistakan
  minoritas
  lain. Begitu ...
 
  jadi tambahan keterangan saya yang lalu anda tanggapi itu, bukan yang
  primer, tapi sekunder. apalagi sampai mengatakan dosa. apa saya bilang
  demikian ...? mohon yang pas saja menanggapi ... bung!
 
  salam,
  satriyo
 
  On 8/23/07, ma_suryawan ma_suryawan@ yahoo.com
  mailto:ma_suryawan%40yahoo.com wrote:
  
   Satriyo,
  
   Anda nampaknya kurang senang kalau Ulil membela kelompok minoritas,
   dan saya makin yakin dengan melihat omongan anda di milis ini bahwa
   kelompok minoritas itu tidak punya tempat untuk hidup di negara yang
   terdapat kelompok mayoritas versi anda. Benar bung?
  
   Dan, kepercayaan adanya nabi/rasul/utusan Allah setelah Nabi Muhammad
   s.a.w. bukanlah kepercayaan buta. Kepercayaan itu berdasarkan
   keterangan dari al-Qur'an dan al-Hadits.
  
   Rasulullah s.a.w. saja mengatakan ada nabi setelah beliau...
  
   Kata beliau s.a.w.: kaifa antum idza nazala ibnu maryama fiikum wa
   imamukum minkum (Bukhari)
  
   Kepercayaan/ keimanan adanya nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w. menurut
   ajaran al-Qur'an Karim dan ajaran Kanjeng Rasulullah s.a.w. bukanlah
   sebuah dosa atau kesalahan.
  
   Para kyai/mullah/ ulama lah yang mengatakan bahwa kepercayaan/
 keimanan
   adanya nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w. adalah sebuah dosa atau
   kesalahan.
  
   Salam,
   MAS
  
   --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com
  mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com wanita-muslimah%
  40yahoogroups. com,
   lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
Sebuah 'liputan' simplistis dari Biang Intelektual Muslim Liberal
 yang
nyantri di Pondok al-Bustuniyah al-Amrikiyah. Mengapa bingung hanya
   dengan
fenomena yang berbilang kurang dari setahun, padahal agar lebih
 tajam
setidaknya perlu waktu lebih dari setahun agar 'fenomena' yang
 diamati
memang valid.
   
Saya hanya prihatin bahwa sosok 'besar' ini hanya memakai kacamata
  dari
sponsor tertentu, bukan dari hati nurani dan iman, sehingga lebih
   membela
minoritas yang satu dari minoritas yang lain, padahal yang lain ini
   jelas
muslimnya dari yang lain yang mengaku-aku ada nabi setelah
 Rasulullah.
   
Wajar kalo ukhuwah memang terlihat sebagai khayalan tingkat tinggi
   di tangan
sosok 'besar' ini, bahkan ukhuwah bagi dia menjadi ukhuwah
 insaniyah,
meminjam opini dari kalangan minoritas lain.
   
Ulil ... Ulil ...
   
   
--- In pluralitas-icrp@ yahoogroups. com
  mailto:pluralitas-icrp%40yahoogroups.compluralitas-
  icrp%40yahoogrou ps.com
   pluralitas- icrp%40yahoogrou ps.com,
Ulil Abshar-Abdalla
wrote:
   
Salam,
Setelah beberapa saat di Jakarta, saya menangkap
kesan, 

Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: [INSISTS] Fwd: ....kekerasan agak surut? [salam dari Ulil Abshar]

2007-08-24 Terurut Topik lasykar5
Suryawan,

Mohon baca lagi dengan seksama apa yang saya tulis, maka pasti tanggapan
anda beda. Tapi baiklah saya ulangi saja jadi menghemat waktu juga.

yang saya sampaikan adalah saya menyayangkan dan tidak suka dengan sikap
ulil yang tertera dari postingan dia di icrc yaitu di satu sisi dia membela
sebuah kelompok minoritas, di sisi lain dia menekan dan menistakan minoritas
lain. Begitu ...

jadi tambahan keterangan saya yang lalu anda tanggapi itu, bukan yang
primer, tapi sekunder. apalagi sampai mengatakan dosa. apa saya bilang
demikian ...? mohon yang pas saja menanggapi ... bung!

salam,
satriyo


On 8/23/07, ma_suryawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Satriyo,

 Anda nampaknya kurang senang kalau Ulil membela kelompok minoritas,
 dan saya makin yakin dengan melihat omongan anda di milis ini bahwa
 kelompok minoritas itu tidak punya tempat untuk hidup di negara yang
 terdapat kelompok mayoritas versi anda. Benar bung?

 Dan, kepercayaan adanya nabi/rasul/utusan Allah setelah Nabi Muhammad
 s.a.w. bukanlah kepercayaan buta. Kepercayaan itu berdasarkan
 keterangan dari al-Qur'an dan al-Hadits.

 Rasulullah s.a.w. saja mengatakan ada nabi setelah beliau...

 Kata beliau s.a.w.: kaifa antum idza nazala ibnu maryama fiikum wa
 imamukum minkum (Bukhari)

 Kepercayaan/keimanan adanya nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w. menurut
 ajaran al-Qur'an Karim dan ajaran Kanjeng Rasulullah s.a.w. bukanlah
 sebuah dosa atau kesalahan.

 Para kyai/mullah/ulama lah yang mengatakan bahwa kepercayaan/keimanan
 adanya nabi setelah Nabi Muhammad s.a.w. adalah sebuah dosa atau
 kesalahan.

 Salam,
 MAS

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Sebuah 'liputan' simplistis dari Biang Intelektual Muslim Liberal yang
  nyantri di Pondok al-Bustuniyah al-Amrikiyah. Mengapa bingung hanya
 dengan
  fenomena yang berbilang kurang dari setahun, padahal agar lebih tajam
  setidaknya perlu waktu lebih dari setahun agar 'fenomena' yang diamati
  memang valid.
 
  Saya hanya prihatin bahwa sosok 'besar' ini hanya memakai kacamata dari
  sponsor tertentu, bukan dari hati nurani dan iman, sehingga lebih
 membela
  minoritas yang satu dari minoritas yang lain, padahal yang lain ini
 jelas
  muslimnya dari yang lain yang mengaku-aku ada nabi setelah Rasulullah.
 
  Wajar kalo ukhuwah memang terlihat sebagai khayalan tingkat tinggi
 di tangan
  sosok 'besar' ini, bahkan ukhuwah bagi dia menjadi ukhuwah insaniyah,
  meminjam opini dari kalangan minoritas lain.
 
  Ulil ... Ulil ...
 
 
  --- In [EMAIL PROTECTED]pluralitas-icrp%40yahoogroups.com
 pluralitas-icrp%40yahoogroups.com,
  Ulil Abshar-Abdalla
  wrote:
 
  Salam,
  Setelah beberapa saat di Jakarta, saya menangkap
  kesan, kiprah kelompok yang oleh Buya Syafii Maarif
  pernah disebut sebagai preman berjubah agak mulai
  pudar. Kekerasan yang mereka lakukan sudah mulai
  jarang muncul. Kemaren saya bertemu dengan seorang
  aktivis waria yang bercerita bahwa beberapa waktu lalu
  dia mengadakan pemilihan ratu waria seindonesia di
  Jakarta. Jika tahun sebelumnya, acara itu diganggu
  oleh kalangan preman berjubah, sekarang acara itu
  berlangsung dengan mulus, cantik, dan aman.
 
  Apakah ini pertanda bahwa telah terjadi perkembangan
  positif? Apakah kelompok ini sudah mulai lelah?
  Pendananya mulai berkurang? Atau usaha-usaha yang
  gigih dari kalangan pluralis untuk mengkritik setiap
  bentuk kekerasan atas nama agama sudah mulai
  menunjukkan buahnya?
 
  Salah satu perkembangan yang positif yang saya lihat
  adalah keberanian kelompok minoritas yang selama ini
  dipojokkan untuk tampil ke permukaan dan muncl agak
  sedikit lebih high profile untuk memperjuangkan
  hak-haknya. Ini saya lihat pada kelompok Ahmadiyah.
  Semalam saya bertemu dengan salah seorang tokoh
  Ahmadiyah, Pak Pontoh, yang bercerita bahwa dia
  berniat mendirikan semacam tempat kongkow-kongkow di
  kawasan masjid Ahmadiyah Petojo, untuk menjadi ajang
  pertemuan para aktivis pluralisme. Ini ide yang sangat
  baik dan perlu didukung.
 
  Saya kira, pelajarang terpenting yang bisa kita petik
  dari pengalaman pahit Ahmadiyah adalah bahwa untuk
  mengatasi problem yang dihadapi kaum minoritas,
  strategi yang tampaknya cespleng adalah dengan
  memperkuat jejaring masyarakat sipil lintas agama.
 
  Ulil
 
  Ulil Abshar-Abdalla
  Department of Religion
  Boston University
 
  --- End forwarded message ---
 
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 

 




-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang


[Non-text portions of this message have been removed]