from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
-Original Message-
From: "Toko"
Date: Mon, 27 Dec 2010 07:00:03
Subject: [assunnah] Re:>>Bonus untuk dokter<<
Assalamu Alaikum
Afwan ana sedikit terdorong untuk ikut menjawab problem antum
Assalamu Alaikum
Afwan ana sedikit terdorong untuk ikut menjawab problem antum ini,
mudah-mudahan ada manfaatnya. Ana sendiri pernah bekerja di beberapa perusahaan
farmasi PMDN maupun PMA seperti PT. Interbat, PT. Dexa Medica, Fresenius Kabi,
dan terakhir di Pfizer.
Dokter bukanlah konsumen sesu
:
Reply-To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: [assunnah] Re: Bonus untuk dokter
Soal reputasi,memang benar dokter tdk akan mempertaruhkan namanya dg
memakai obat ecek ecek utk kejar komisi. Tapi dlm praktek,khasiat
obat2 dlm satu jenis tidaklah berbeda secara signifikan. Secara
teoritis obat paten
Sedikit menanggapi komentar akh Firmansyah, coba diperhatikan lagi
artikel ttg risywah (suap) termasuk ghulul, begitupula hadits pemungut
zakat yg diperintahkan oleh rasulullah dan yg menjadi hadits pokok dlm
masalah risywah dan ghulul.
dalam masalah ini harus dibedakan status pegawai dgn status u
Soal reputasi,memang benar dokter tdk akan mempertaruhkan namanya dg
memakai obat ecek ecek utk kejar komisi. Tapi dlm praktek,khasiat
obat2 dlm satu jenis tidaklah berbeda secara signifikan. Secara
teoritis obat paten lbh manjur drpd obat me too atau generik,tp banyak
dokter memakai obat me too kr
Menarik jika kita melihat komentar saudara akh Hanif. Ana dapat
gambaran yg cukup jelas dari beliau jazakumullahu khairan.
Terlepas bekerja di sebuah instansi pemerintah atau swasta, praktek
dokter saat ini bisa dikategorikan sebagai usaha pribadi, dengan kata
lain sang dokter menjual jasa kepada o
Pak Hanif,
Saya rasa menggambarkan hubungan antara dist. farmasi - dokter = owner 1 -
owner 2 tidak lah terlalu tepat.
Pemberian hadiah kepada dokter oleh dist. farmasi sudah jelas-jelas adalah
bentuk dari suap. Karena iming-iming akan diberikan hadiah itu *"bisa
mempengaruhi keputusan dokter"*. I
Pertanyaannya, pasien mana yg mau dibohongi dokter saat ini?
Ada dokter yg laku keras dan ada yg nggak laku. Pasien itu kan konsumen. Dia
akan pilih dokter yg beruptasi baik dan nggak asal pilih.
Dokter yg cerdas, akan tahu obat mana yg cocok utk penyakit X. Dan nggak asal
comot. Jika dia asal
sebagai tambahan, secara internal,perusahaan farmasi punya hitungan pd
bonus yg diberikan. Perusahaan farmasi adalah perusahan bisnis,profit
oriented. Setiap rupiah yg dikeluarkan akan dihitung return of
investmentnya. Maka apapun judul bonusnya,uang atau sympo ilmiah utk
upgrade knowledge dokter,p
Sales obat tentu terikat gaji dg perusahaannya. Dan perusahaanlah yg
membayar bonus tsb,bkn dr uang pribadi. Itu memang bagian dana promosi
obat. Kalau di consumer good dana itu biasa dialokasikan ke iklan atau
hadiah utk toko dg jumlah pembelian tertentu.
Masalahnya bkn pd hubungan sales dan peru
10 matches
Mail list logo