Re: [ccTLD-ID] Ada apa lagi dengan oom T?

2006-03-21 Terurut Topik Penicillin
Saran saya... itu klo diterima.. Klo kedua pihak (pak Irwan dan TAP) sama2 ngotot ga bersalah, brarti ada org ketiga yg bermain didalamnya. Jadi, mending bikin kesepakatan antar keduanya jika ingin mengambil jalan tengah yaitu semua request subscribe dari imelnya TAP di blok ama milis yg

[ccTLD-ID] Buat yg blon tau aja: Pajak Bandwidth Jalan Pintas Penuhi Target Ditjen Pajak

2006-02-23 Terurut Topik Penicillin
gimana Indonesia mau maju klo pemikiran cupet kaya gini dipelihara?? 'Pajak Bandwidth Jalan Pintas Penuhi Target Ditjen Pajak' Achmad Rouzni Noor II - detikInet Jakarta, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Sofyan Djalil mengatakan bahwa penetapan pajak atas bandwidth untuk internet

[ccTLD-ID] Siapa pembuat deklarasi inisiatif jogja? ada deh.... ^^

2006-02-06 Terurut Topik Penicillin
Kamis , 02/02/2006 17:20 WIB ISP Jogja Tidak Dukung Inisiatif Jogja Cyber? Oktoria Yulius Darmawan - detikInet Yogyakarta, Digital Government System (DGS) yang merupakan bagian inisiatif Jogja Cyber Province tampaknya tidak mendapat dukungan penuh dari pihak Internet Service Provider (ISP)

RE: [ccTLD-ID] OOT: Standard Waktu di website APJII

2005-12-11 Terurut Topik Penicillin
Klo zona waktu mah, pc saya di set ke GMT+7 Bangkok,Hanoi,Jakarta atuhh... Intinya sih, diperjelas donk itu standar waktu yg mana? waktu Indonesia atau world time ? klo waktu Indonesia, Indonesia bagian mana? barat, tengah or timur ? --- Agustinus Tan [EMAIL PROTECTED] wrote: Keliatan setting

[ccTLD-ID] OOT: Standard Waktu di website APJII

2005-12-08 Terurut Topik Penicillin
Mumpung masi dlm taraf lucu-lucuan, tadi isenk2 ke websitenya APJII, http://www.apjii.or.id/tools/date.php?lang=ind, wkt di click di bagian Tools = Standard Waktu, Yg tertampil: Fri, 09 th Dec,2005 09:43 pm Padahal jam di pc saya saat ini menunjukkan 02:42 PM So.. standard waktunya mengacu

RE: [ccTLD-ID] perkembangan baru dari apjii

2005-10-19 Terurut Topik Penicillin
[a] duduk diam (udahlah pak, capek ngurusin yang gini2) [b] lawan (yang artinya ribut, trus, untuk apa?) [c] ambil lagi saja pengelolaan domain (saya sudah males, regeneration) [d] sekalian pak, bubarkan apjii saja? (sayang, organisasi ini sebetulnya bisa banyak manfaat, gimana cara

Re: [ccTLD-ID] perkembangan baru dari apjii

2005-10-19 Terurut Topik Penicillin
membedakan antara Penyelenggara dng Pengusaha, bagi saya adl niatannya. Klo niatannya emank cari untung, so what gitu loh klo saya sebut sbg Pengusaha ?? :) --- Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote: On 10/19/05, Penicillin [EMAIL PROTECTED] wrote: Ketiga, kepanjangan dari APJII adl Asosiasi

Re: [ccTLD-ID] Kemana Kah Daftar

2005-09-09 Terurut Topik Penicillin
--- Darojatun Wijaya [EMAIL PROTECTED] wrote: Pendaftaran ulang dapat dilakukan mulai tgl 7 September 2005 melalui [EMAIL PROTECTED] nggilani, masak daftarnya lewat email? apa nggak tambah susah mereka kerjanya Yo ben lah nggilani, klo mereka pikir itu jalan terbaik yg mereka bisa pikir

Re: [ccTLD-ID] Kemana Kah Daftar

2005-09-07 Terurut Topik Penicillin
PENGUMUMAN PENGELOLAAN NAMA DOMAIN .ID Depkominfo telah menerima zone file berdasarkan batas akhir tanggal 31 Agustus 2005 yang mengacu pada Nota Kesepahaman tanggal 22 Juli 2005 antara Sekjen APJII dan Pengelola ccTLD tentang kelangsungan pelayanan pengelolaan nama domain .ID. Depkominfo

Re: [ccTLD-ID] Beberapa usulan

2005-09-07 Terurut Topik Penicillin
--- Budhi S. [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekedar usulan, agar pengelolaan domain .ID jadi jalan lagi. tambahin lagi nih: kasih jangka waktu sampai semuanya kembali seperti sebelum kisruh. Jika tidak terpenuhi, ajuin gugatan class action (ikut trend sekarang aja dah, apa2 pake class action :))

Re: [ccTLD-ID] Beberapa usulan

2005-09-07 Terurut Topik Penicillin
mengkhawatirkan hal-hal seperti yang mr. Penicillin alami. Dan potensi itu cukup besar, kalo masalah seperti ini berkepanjangan. Yah, client itu terkadang nggak mau tau dengan urusan APJII atau apalah namanya, yang penting urusannya tidak terganggu. salam damai, Marowa