Rekan
hem, asyiiik kita dengan segala macam yang sangat
liberal dan kapitalistis.
Saya jadi ingat theorinya BK .liberalisme itu akan menumbuhkan kapitalisme
dan kapitalisme akan menumbuhkan kolonialisme nah Pancasila mestinya tidak
mengadopt liberalisme ,
Kalau dulu
On Fri, May 27, 2011 9:47 pm, Awang Satyana wrote:
Pak Rovicky,
Apakah selama erupsi lumpur Sesar Watukosek bergerak juga: Ya. Banyak
buktinya berdasarkan banyak data yang telah diambil di sini seperti GPR,
microgravity, dll.
Pak Awang
Menarik sekali kalau memang bukti buktinya
Iya ya kok ujug ujug ada Hmanitus Foundation , yang belum terdenganr
sebelumnya (atau paling tidak si Abah belum dengar).
Janagn jangan si Dia yang mebiayai (heh si Abah kok prejudice mahaf)
si Abah
On Fri, May 27, 2011 8:19 pm, Nataniel Mangiwa wrote:
Perasaan saya jaman sekarang itu segala
Rekan-rekan ysh,
Perihal isyu potensi gempa 8.7 SR yang mengancam Jakarta kok tafsiran-nya
kesana-kemari yah?
Siapapun dan ngomong apapun kalau dilhat dengan kacamata minus dan tebal
prasangka pasti terlihat buruk.
Mari kita lebih positif menanggapinya. Saya akan bahas substansi
Warga Mandailing Natal Mengamuk, Bakar Perusahaan Tambang
*Khairul Ikhwan* -
Ratusan warga di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut)
mengamuk dan membakar kantor, ruang pertemuan, serta barak milik PT Sorik
Mas Mining (SMM). Tindakan itu dilakukan menyusul tertembaknya seorang warga
Kang Danny,
Apakah kalau Ruhut Sitompul si poltak raja minyak (oles) atau si udin
(nazaruddin) yg bicara ada potensi gempa 8.7SR masyarakat akan percaya?,
mungkin saja kebanyakan masyarakat akan mencibir dan malah melemahkan
kewaspadaan terhadap potensi gempa itu sendiri, masalahnya mind set
PT Sorik Mas Mining ini tak ubahnya seperti penjajah. Bedanya, dulu kita
dijajah
orang bule dari Eropa. Sekarang dijajah kawan sebangsa, sad to say... Yah,
pemegang saham mayoritas sih tetap investor luar negeri, tetapi operatornya di
lapangan adalah Jong Indonesia.
Ya, kita semua butuh
Istilah jong itu sebenarya ciptaan penjajah belanda, seperti jong jawa, jong
sumatra dll. Jadi kalau istilah tersebut dilekatkan untuk jong Indonesia,
lantas siapa sebenarnya yg mengadopsi tindakan penjajah? Masam-masam saza,
siapa yg pakai bambu runcing jadinya?
Powered by Telkomsel
Pak Danny
Tulisan yang bagus. Saya baru tahu bahwa maximum potensial gempa ternyata
bisa dihitung dan dimodelkan...
Terima kasih informasinya (mohon ijin, saya ganti judulnya biar suatu ketika
nanti mudah mencarinya..)
2011/5/29 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
Rekan-rekan
Rekan2 sekalian yang saya hormati,..
Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan
Terimakasih Mas Bambang. Ini baru komentar dan pencerahan yg berkualitas.
Mestinya milis IAGI diisi oleh pencerahan yg seperti ini. Kemarin2 hiruk pikuk
kurang ..
Wass,
Chairul Nas
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-Original Message-
From: Bambang P. Istadi
Beng, ma broer, yang saya kagumi,.
Saya juga tergelitik atas persepsi bahwa tidak bisa hadir dan memprotes itu
dianggap tidak akrab dan tidak biasa2 saja. Minimal, Awang, dirimu, dan mas
Pras BPLS yang dalam mengomentari berita2 seputar perbedaan konsep itu
mencoba memberikan ilustrasi betapa
Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry
picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua
data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya...
Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi,
2011/5/29 Ismail lia...@indo.net.id
Biasanya yang dilihat itu “ Siapa Yang Mengatakan“ daripada. “ Apa Yang
Dikatakannya“
Padahal subtansinya sami mawon
Kan sejak awal yang sering dipermasalahkan itu KOMUIKASI antara yang
berwenang dan yang ahli. Saya sendiri juga heran ketika Andi Arief aku
. Bang
Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan
pendapat yang berbeda itu , kita harus dan saya kira masih berada dalam
ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti bahwa korporasi sebesar
Bakrie memerlukan perbaikan company image , sehingga syah
sayah saja melakukan usaha kearah itu.
saya
Pak Bosman
Rakyat mengamuk membakar bahkan
membunuh untuk melampiaskan kekecewaannya bukan hal yang aneh dalam nehara
NKRI yamng katanya negara hukum ini.
Jadi bukan berita besar.Apapun
alasannya asal kita dapat mengumpulkan rakyat dalam jumlah
besar maka kita bisa berbuat aoa saja dangan
Waduh, nama saya kesenggol.. Tapi pesan spt itu kok buat saya sih abah?
Saya harus sampaikan ke rekans sekalian bahwa saya banyak melakukan komunikasi
offline terkait masalah LUSI ini, tujuannya adalah untuk menjaring pendapat
yang benar dan pas ttg bagaimana IAGI harus bersikap dan bertindak.
Dan sebaliknya, masih di NKRI yang katanya negara hukum ini, seorang pengusaha
atau perusahaan bisa bayar sana-bayar sini, suap sana suap sini, main paksa
nambang di tanah orang. bukan suatu berita yang besar pula. sepanjang punya
uang
untuk mengerjakan semuanya, maka bisa berbuat apa saja.
18 matches
Mail list logo