Setuju!
mungkin pemakaian kata2 "nggak enak"nya mesti diilangin. saya pribadi tadinya udah
enak baca argumennya tiba2 ada kata2 tsb jadi mengurangi nilai argumentasinya.
faran
>Date: Fri, 7 Apr 2000 14:09:42 -0700
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>From: Budi
Bener,
yang di contoh dari amerika cukup teknologi dan proffesionalismenya aja. Kalo masalah
ketuhanan sih nggak usah di ikutin. :)
FAran
>Date: Fri, 7 Apr 2000 11:21:16 -0400
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>From: Mahendra Siregar <[EMAIL PROTECTED]>
>Subj
Dari pemantauan saya thd keluarga2 yang kuat, biasanya mereka aktif dan rajin di
kegiatan2 agamanya.
Tentang pelajaran capitalism dan liberlism saya nggak tau pasti. tapi kayaknya mereka
ngajarin deh. paling nggak di kelas "sejarah" mereka.
faran
>Date: Fri, 7 Apr 2000 14:18:28 EDT
>Re
hehehe..
repot2 amet ngurusin orang. kenapa kalo nggak sependat yah dibales dengan argumen
juga. kenapa malah nyuruh ke phisikolog juga.
kecuali kalo emang mo bayarin.. :)
faran
>Date: Sat, 8 Apr 2000 18:28:57 EDT
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>From: Arya
As always
Memang belang FNU Brawijaya itu apa sih?
Memang apa sih hubungan antara FNU BRAWIJAYA dengan PERMIAS, dan hubungan
antara MARIANUS DATUBARA dengan PERMIAS sampai disebut dengan belang?
Anda mengangkat diri sendiri sebagai pahlawan PERMIAS. That's fine. Silakan
pahlawan kesiangan...
In a message dated 4/8/00 1:32:44 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
> Hehehe..ternyata lae Irwan jeli juga ya melihat munculnya nama "Jaya" di
> sela-sela 4 email beralamat 'Jeffrey' tertanggal 28 Maret 2000 yl.
Irwan:
Lae Dharma, sebenarnya hal itu hanya kebetulan saja.
Kebe
See as usual
Nih, Datubara akan memainkan sosok pribadi di milis lagi. Datubara masih
tetap terperosok dengan ENTITY. Grown up my man. This is a part of
cyberspace. Pikiran lebih memainkan peran dari jati diri. Saya peringatkan
lagi jangan suka membuat asumsi atas diri orang lain dengan u
Moko, sudah banyak yang mengenal saya secara pribadi. Saya juga sempat tulis
bahwa tidak sulit untuk men-trace jati diri. Selanjutnya saya sudah tulis yg
jadi permasalahan apa perlu sih? Sebetulnya pula banyak yang menulis secara
pribadi secara bolak-balik. So?
Tulisan anda atau tulisan Datubara
Terima kasih. Kesan posting anda ini kok mengesankan saya ingin proses
rekonsiliasi dengan PKI lho? Saya ini terpaksa set back berbicara latar
belakang sejarah komunisme dunia karena ada yg tanya. Tadinya saya pikir
nge-tes, tetapi saya pikir lagi tak ada salahnya bila saya tulis kembali.
Mengena
Ah, anda cuman numpang saja saya kira.
Pola pikir anda sebenarnya masih 'amburadul'.
Disain operasional informasi yang and sering sebutkan sebenarnya hanya satu
aspek dari metodologi penelitian seperti yang pernah saya sebutkan,
sayangnya, anda tidak pernah mencoba mempelajari metodologi penelitia
Tolong unsuscribe...sudah kebanyakan.
makasih.
Budi Haryanto wrote:
>
> Ah, anda cuman numpang saja saya kira.
> Pola pikir anda sebenarnya masih 'amburadul'.
> Disain operasional informasi yang and sering sebutkan sebenarnya hanya satu
> aspek dari metodologi penelitian seperti yang pernah saya
Dear All,
Sudahlah, lebih baik kita jaga sikap masing-masing, hindari sifat saling
menuding dan saling menjatuhkan. Kalau misalnya tulisan FNU Brawijaya atau
Jeffrey Anjasmara atau siapa saja yang mengganggu anda, lebih baik e-mailnya
di delete or disaring saja.
Saya pribadi lebih senang menghin
On 4/9/00, Jeffrey Anjasmara wrote:
| Moko, sudah banyak yang mengenal saya secara pribadi. Saya juga sempat tulis
| bahwa tidak sulit untuk men-trace jati diri. Selanjutnya saya sudah tulis yg
| jadi permasalahan apa perlu sih? Sebetulnya pula banyak yang menulis secara
| pribadi secara bolak-ba
Mbak Ida,
Saya juga melihatnya begitu, kenapa "perseteruan
pribadi" dikemukakan di milis umum, apalagi milis
Permias@. Brawijaya (seorang kawan saya juga), atau
Sdr. Anjasmara memang salah karena sering menggunakan
kata2 yang tidak senonoh dalam menulis opininya. Tapi,
saya rasa salah juga kawan2
Indonesia memang unik dan serba paradoks. Di mana-mana menteri itu manut sama
presiden-- paling tidak enggan membangkang di depan umum lah. Tapi Menkumdang
Yusril malah berani nantang Presiden Gus Dur berdebat terbuka. Di satu sisi,
ini bisa bikin orang sinis: Ini lah reformasi yang kebablasan!
In a message dated 4/8/00 7:37:54 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:
> Saya sangat menganjurkan agar Irwan merenungkan 100 kali lebih banyak dari
> orang lain. Silakan dibaca terutama baris pertama, yaitu tentang history.
Irwan:
Pak Jaya, saya tadinya mau coba merenung sampai l
Pak Ramadhan dan juga rekan2 lainnya,
artikel yang di forwardkan oleh Pak Ramadhan
menurut saya yang menarik bukan keberanian menteri
untuk bicara berbeda dengan Presiden tapi ada
pada paragraf terakhir dalam artikel tersebut yang
bisa dilihat di:
http://detik.com/peristiwa/2000/04/10/2000410-0929
17 matches
Mail list logo