maksud saya, agama tidak bisa di generalisir, ada perbedaan yang
mencolok, terutama dalam bidang hukum dan sangsi dalam menjalankan
agama untuk hidup bermasyarakat , setelah pengakuan adanya Keesaan
dari sang Pencipta dan seharusnya di laksanakan secara konsisten aturan
hidup yang telah
[EMAIL PROTECTED] schrieb:
maksud saya, agama tidak bisa di generalisir, ada perbedaan yang
mencolok, terutama dalam bidang hukum dan sangsi dalam menjalankan
agama untuk hidup bermasyarakat , setelah pengakuan adanya Keesaan
dari sang Pencipta dan seharusnya di laksanakan secara konsisten
memang melihat agama dari sisi keyakinan dan ilmu pengetahuan
sangatlah berbeda, orang menjalankan perintah agama karena yakin
akan kebenaran ajaran agama itu, tetapi apabila seseorang melihat
agama dari segi ilmu pengetahuan, maka sering dalam melaksanakan
perintah agama selalu ragu-ragu, karena
[EMAIL PROTECTED] schrieb:
tapi kalau semakin uzur hidup kita tanpa menemukan kebenaran agama,
mungkin hidup kita tak akan bermakna ... apalagi dengan pengetahuan
kita yang sedikit ini, tentu harus mempunyai pegangan dalam melangkah
DH: Terutama, keyakinan, bahwa kita akan mencapai
Korupsi kan halal, kalau dibersihkan secara teratur di mesjid, gereja, kuil,
dan berderma?
DH
partogi samosir [EMAIL PROTECTED] schrieb:
lho, kan itu yang sekarang mewabah di Indonesia. Rajin beragama (ke gereja, ke
mesjid, ke kuil dll) sambil rajin korupsi.
togi
Lina Dahlan [EMAIL
Saya tidak tahu kalau ajaran Kristen korupsi itu
halal, karena saya bukan orang Kristen.
Tapi dalam Islam, korupsi tetap saja haram, apa pun
tujuannya.
--- Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:
Korupsi kan halal, kalau dibersihkan secara teratur
di mesjid, gereja, kuil, dan berderma?
Lho, yang katakan korupsi itu halal dalam Kristen siapa?
Tapi nyatanya, umat, ya Kristen, ya Buddha, ya Islam, ya entah apa lagi
dinegeri ini, JALAN terus berkorupsi ria, pokoknya ibadah. Ya kan? Anda
katakan, dalam Islam korupsi hukumnya haram. Kok sebagian BESAR umat Islam
dinegeri ini
banyak orang melihat agama dari perilaku pemeluknya itu
sendiri, apakah hal ini bisa di ambil sebagai patokan
untuk menentukan kebenaran agama itu sendiri ?
saya pikir tidak bisa di generalisir seperti itu, seorang
yang mandi dengan air yang bersihpun akan tetap
kotor kalau kotorannya sudah
[EMAIL PROTECTED] schrieb:
banyak orang melihat agama dari perilaku pemeluknya itu
sendiri, apakah hal ini bisa di ambil sebagai patokan
untuk menentukan kebenaran agama itu sendiri ?
DH: Bukan KEBENARAN agama, yang kita pasalkan disini. Kebenaran agama adalah
terletak pada penganut masing
Lalu air mana lagi yang anda harapkan untuk membersihkan bangsa kita? Semua
air telah kita coba bukan? Milyardan rupiah sudah kita keluarkan untuk ke
Mekkah dalam mensucikan diri bukan? Hasilnya? Bukankah orang Depag yang
cemerlang bagaikan emas (isi kantongnya)...
===
yust. di sinilah
[EMAIL PROTECTED] schrieb:
di sinilah salahnya penilaian kita terhadap agama,
kalau di umpamakan mutu product, maka kwalitas yang di capai
ternyata masih kurang dari 50 % sehingga, uang milyaran rupiah
masih saja di tilep ...
DH: Tak ada yang salah menilai agama ,mas. Lha wong kita semua
11 matches
Mail list logo