Ass, wr.wbr,
Mak Ngah n.a.h
Io sumber berita tu nan ingin awak tahu, sia kolah nan maambuihan:
“Kok Mentawai ingin lapeh dari DIM, bialah kito agiahkan sajo …“
“Atau dipalapeh sajo”
“Atau kalau DIM terbentuk Mentawai akan dikaluakan”
Awak ingin tahu dari mano barita ko
Ambo ra*so
Hormat saya kepada Pak MN
Salam kenal Pak Mochtar Naim. Saya kenal Anda lewat karya2 yang mengagumkan
tentang konsep merantau Minangkabau. dan juga salut terhadap semangat yang
masih menyala di usia tua. Patut diteladani anak muda. Perkenalkan, saya
Yose Hendra; masih muda dan masih banyak belaja
Salut kita kepada Raja Saudi Arabia, Salman bin Abdulaziz, begitu
kumandang azan terdengar semua aktifitas stop, takm terkecualu penyambutan
Presiden Negara Adi Daya , Obama, Presiden Amerika Serikat.
Di awak, sebagian apak-apak umat islam, antah ko ambo salah liek, kadang
siaran live, wawa
Angku ANB,
Ambo nan kurang paham banyak tantang ,istilah teknik Agamo, minta tunjuak
apo aratinyo "istikharah" dalam konteks iko dan baa caronyo malakukannyo "Kalau
perlu Pak Dt beristikharahlah. Mohon petunjuk kepada Allah," ko? Mintak
ampun, tobat? Sumbayang tangah malam? Bakaroban mandabiah
Mak Ngah, n ah
Ass ww
Mungkin gagasan beliau untuk menjadikan Sumbar sebagai DIM, indak
memikirkan dampak negatif seperti yang dikemukakan dalam tulisan di koran
Haluan itu. Pak MN dalam pen jelasannya menegaskan tidak ada wilayah Sumbar
yang dikurangi. Mentawai tetap sebagai bagian dari DIM .
Pada 28 Januari 2015 16.15, 'Mochtar Naim' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:
> Pak Azmi Dt Bagindo yth,
>
> ...
>
> Mari, Pak Dt, kita sepakati DIM ini agar ABS-SBK tidak haya
> disebut-sebut tapi dipraktekkan dalam kehidupan nyata. Kalau perlu Pak Dt
> beristikharahlah
Bung mm*** , setuju panuah. Sia nan jadi panguruih LPM Marapalam paling akhir ?
Wassalam ,
SB, 78, sadang di Surabaya .
Sent from my iPad
> On 4 Okt 2014, at 06.13, 'ZulTan' via RantauNet
> wrote:
>
>
> "LPM MARAPALAM, BALIAKAN PITIH KAMI.!" [mm***]
>
> Pepatah-petitih nan diko
Kepulauan Mentawai. Quo Vadis Mentawai baserak dalam tanggapan, mungkin
"dilapehkan ka Bengkulu", "bagabuang jo Nias", atau manjadi DIM ("Daerah
Istimewa Mentawai") sendiri...
Di bawah ko kito salin tanpa izin dari Harian Haluan dibaco khusus untuak
Rang Lapau demi panambah suaro nan balain jo
Pak Azmi Dt Bagindo yth,
Dengan apa yang saya sampaikan dan yang Pak Dt juga sampaikan, rasanya kan
cukup alasan bagi Pak Dt untuk menyetujui dan bersama kita memperjuangkan
tegaknya DIM itu. Selain matrilini yang utama bagi kita kan filosofi ABS-SBK
itu. Justru karena kita tidak ingin hany
Pak Azmi Dt Bagindo yth,
Dengan apa yang saya sampaikan dan yang Pak Dt juga sampaikan, rasanya kan
cukup alasan bagi Pak Dt untuk menyetujui dan bersama kita memperjuangkan
tegaknya DIM itu. Selain matrilini yang utama bagi kita kan filosofi ABS-SBK
itu. Justru karena kita tidak ingin hany
ENAM PRINSIP DASAR DIM
Pengantar:
Dasar berpijak kita dalam menegakkan DIM ini adalah isi dari Pasal 18 B
UUD1945 yang memberi peluang kepada daerah2 provinsi yang merasa memiliki
sifat2 khusus atau istimewa untuk menjadi Provinsi Daerah Istimewa. Sejauh ini
sudah ada empat daerah prov
11 matches
Mail list logo