Ada komentar tentang analisis berikut ini..
Pelajaran “Berharga” Peristiwa Monas [2]
Oleh: Fahmi Amhar *
Prolog:
Ketidakadilan media massa, provokasi kalangan liberal yang diback-up TV dan
“adu-domba” antar ormas Islam membuat umat Islam “tak berdaya” dalam kasus
Monas. Untungnya, kalangan
Assalamu'alaikum. Wr. Wb
rencananya pada tanggal 21 Juni 2008 tim silat tradisional banten aliran silat
bandrong di undang di padepokan silat taman mini oleh forum pecinta dan
plestari silat tradisional indonesia, bagi rekan2 milis yang tergugah hatinya
dan ihlas secara sukarela untuk
Yth. Bapak/Ibu d,
d telah mengirimkan sebuah link berita dari Kompas.Com :
Judul : Inilah Dialog Kemas Yahya dengan Artalyta
Link :
http://www.kompas.com/read/xml/2008/06/11/1342/inilah.dialog.kemas.yahya..dengan.artalyta
dengan pesan :
Musang berbulu domba
Memang aneh, setiap ada gerakan amar makruf nahi mungkar dan dakwah pemurnian
aqidah dimusuhi, dicemooh dan dicap sebagai kelompok yang jumud dan terbelakang.
Beginilah akhir zaman sebagaimana banyak dilansir dari hadits dari berbagai
riwayat, salah satunya adalah timbulnya FITNAH.
Fitnah yang
dari milis flp banten:
Mengungkap Dibalik Kejadian Sebenarnya Kekerasan di
Monas
Artikel panjang ini saya peroleh dari salah satu milis yang
disebarkan oleh Kang Robi Sugara yang beralamat email di [EMAIL PROTECTED]
Karena menarik dan memberikan penjelasan mengenai bentrok Monas beberapa
Kang, Nong telah membantah di berbagai media bahwa
e-mail itu bukan dari dia dan katanya sudah sangat
lama tidak mempergunakan email dari isai itu. Entahlah
mana yang benar. Yang pasti, isu soal BBM benar-benar
menguap entah ke mana gara-gara Insiden Monas.
--- Ibnu Adam Aviciena [EMAIL
ya..itulah berita apa saja sekarang bisa muncul...saya juga banyak menerima
email serupa,tapi ya cukup untuk dikaji sendiri saja,paling tidak buat selingan
ngobro di teras sambil minum kopi...tidak pernah saya jadikan rujukan..
di saat kondidsi sekarang ini, banyak isu-sisu politik yang bertebar
Hallo Bung Ibnu,
Artikel yg Anda posting ini pernah menjadi diskusi panas di milis [EMAIL
PROTECTED] (IAIN demokracy watch, milis alumni iain jkt). Mungkin kemudian sdr
Robi Sugara, kawan saya di Fakultas Adab bekas redaktur Majalah Forum,
memposting kembali ke email Anda. Nah di milis idewe
isu pengalihan isu
Kerusuhan pada
tanggal 1 Juni 2008 antara FPI dan
AKKBB, rupanya lebih memacu pemerintah kita untuk cepat mengambil keputusan
mengenai
keberadaan ahmadiah di negara kita (JAI). Surat Keputusan
Bersama 3 Menteri antara lain Menteri Agama,
Menteri Dalam Negeri Jaksa Agung
namabahin pelajaran berharga dari tragedi monas ahh:
makanya jangan main pukul, main gebuk hingga bikin
babak belur. akibatnya nilai yang dianggap benar dan
ingin diperjuangkan jadi gampang dipatahkan.
lakukan perjuangan dengan cantik, dengan jalan yg
benar...
--- Risyaf Ristiawan [EMAIL
Begitu kejadian Monas ...banyak pihak latah ...langsung ba bi bu ...
membombardir FPI dengan berbagai kecaman ...bahkan sebuah media massa
tanpa malu-malu memasang foto yang sangat tendensius ..yang belakangan
ternyata berita di foto tersebut TIDAK VALID ...(ooo...ketahuan deh...)
Seiring
11/06/2008 16:55 WIB
Hasyim: Tak Relevan Kaitkan Ahmadiyah dengan Pancasila
M. Rizal Maslan - detikcom
Jakarta - Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) menyatakan, tidak ada
relevansinya menghubungkan Pancasila dengan Ahmadiyah. Sebab, kasus
Ahmadiyah bukan soal kebebasan beragama, tapi
12 matches
Mail list logo