hehehehh...apakah benar tuh perlu dilibatkan hal spiritual utk hal- hal yg dalam prakteknya mungkin justru menjauhkan dr spiritual??
bagi mereka yg meyakininya, unsur spiritual memang menjadi bagian dr manusia...tapi pertanyaannya adalah apakah perlu unsur spiritual dilibatkan dalam hal-hal duniawi...seperti dalam hal ini adalah teknik/seni beladiri untuk hal spiritual sudah ada bagiannya dalam ritual-ritual khusus spiritual nah untuk beladiri, mungkin lebih tepat kiranya agar dilepaskan dari unsur tersebut, seperti yg terjadi di barat, sehingga teknik2 beladiri bisa di eksplorasi lebih maksimal dan fokus sesuai dgn tujuannya yaitu utk selamat/menang dalam membela diri tanpa harus di pusingkan dgn embel2 spiritual karena, apabila unsur spiritual di campuradukan dgn teknik beladiri, maka bisa aja seseorang jadi mempunyai pikiran bahwa, selama dia sudah tinggi derajat spiritualnya, ga perlu lagilah teknik2 beladiri...sehingga lambat laun maka teknik2 itu pun mandeg tak berkembang dan ketinggalan jaman, kalah dgn mereka yg berpikir taktis *sekedarramerameinmilis* --- In silatindonesia@yahoogroups.com, "Y a n w e k a" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > *nah pertanyaannya manakah yg sebaiknya dilakukan?? > - Tergantung pada diri masing2 sih mas > > *apakah memang melibatkan unsur spiritual itu perlu??? > - Perlu, krn pada dasarnya manusia itu terdiri dari unsur itu (dunia dan Spiritual/ketuhanan) > > *karena sesuai dengan tujuannya beladiri yah di tujukan utk menang kalo terjadi pertarungan??? > - Memang belum tentu, yang utama adalah selamat. makanya di jawa ada selametan dll > > *sementara kalo utk mencapai derajat spiritual yah pergunakan aja cara lain yg lebih tepat??? > - Betul sekali, namun menyadri dari itu bukankan setiap langkah ini nama kuasa tuhan tidak boleh dilupakan, setiap tarikan nafas, maksudnya ada formal dan informal, sama-sama mencapai derajat kedekatan pada yang Maha Kuasa. > > Yanweka > > > > > > ----- Original Message ----- > From: devil_buddy > To: silatindonesia@yahoogroups.com > Sent: Wednesday, March 14, 2007 11:34 AM > Subject: [silatindonesia] Re: new member (sarana silat ) > > > numpang nimbrung ah > > menurut saya...semua produk budaya timur itu pasti akan bermuara > kepada unsur spiritual/transendental...apapun produk budaya itu, baik > di bidang seni rupa, seni tari maupun seni beladiri > > di jepang utk meminum teh pun ada acara ritual tersendiri yg pada > ujung2nya untuk meningkatkan kesadaran spiritual, begitu juga di > tanah melayu sebelum memanen hasil bumi atau hasil laut pun ada > ritual spiritual > > itulah yg terjadi juga di bidang seni beladiri, beladiri jepan > (aikido, kempo, karate, judo dll) kental dengan unsur spiritual zen > budhism/shintoism, karena seni beladiri itu di fungsikan sebagai > jalan utk mendapatkan pencerahan spiritual > > di tanah melayu, seni beladiri silat, ini pun berakar budaya > spiritual, karena di tujukan antara lain untuk mencapat ketinggian > spiritual > > nah...sementara hal yg sebaliknya adalah yg terjadi di tanah barat, > budaya-budaya yg berasal dari barat, biasanya cenderung mengutamakan > logika...ini bisa diliat dari produk budayanya..contohnya beladiri > tinju, kraft maga atau beladiri pedang eropa...dimana dalam setiap > gerakannya adalah sistematis yg diperlukan sesuai utk tujuan > utamanya, yaitu memenangkan pertarungan, tanpa perlu pusing2 > memikirkan embel2 unsur spiritual dll > > nah pertanyaannya manakah yg sebaiknya dilakukan?? > apakah memang melibatkan unsur spiritual itu perlu??? > karena sesuai dengan tujuannya beladiri yah di tujukan utk menang > kalo terjadi pertarungan??? > sementara kalo utk mencapai derajat spiritual yah pergunakan aja cara > lain yg lebih tepat??? > > --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Ian Samsudin <kumalahijau@> > wrote: > > > > Selamat bergabung Mas/Bang Khaerul... > > Kalo mau latian Paseban ya bisa kontak langsung ke Mas Agus > Suprayogi ini ; latiannya juga di Depok.. > > Kalo mau latian di padepokan bisa kontak Mas Eko (cikalong) dan > MAs Iwan (cingkrik goning).. > > > > Sedikit mengomentari : Mas Agus Suprayogi...kupikir aku setuju > dengan pendapatnya. > > Silat memang salah satu usaha untuk mencapai Yang Tidak Terlihat. > > > > Dari olah fisik ke olah mental ke olah rasa ke olah spiritual dan > memang ilmu tertinggi ya pasrah atwa iklas pada Yang Maha > Kuasa...sesuai tradisi/filosofi dan juga adat istiadatnya dimana > silat itu berkembang... > > > > Memang tidak semua silat selengkap ini karena perbedaan pada > penekanan, ada yang lebih fokus ke sport, ke beladiri, ke rohani > sehingga unsur-unsur lain seringkali terabaikan... > > > > Ada yang pernah bilang kalo silat hanya sarana untuk mengenal > DIRI SENDIRI supaya bisa mengenal SANG PENCIPTA....mulai dari > mengenal tubuh fisik, otot-oto, kekuatan, kecepatan, > kelemahan ...trus masuk ke state of mind/mental..masuk lagi ke olah > rasa (yang sangat dalam dan banyak variannya; seperti dikembangkan di > cikalong pancer bumi)...menyatu dengan kesadaran alam semesta dan > mulai pelan-pelan lebih tinggi lagi ke Sang Maha Kekuatan.. > > > > Aku mulai berpikir , jangan-jangan pola ini sebenarnya juga > dipakai oleh beladiri lain seperti Kungfu dengan kuil shoalinnya, > sebagai alat untuk lebih dekat dengan Sang Budha, ato Karate/aikido > dengan Shinto ato Zen... > > Mungkin kapan-kapan kita bisa diskusi soal yang sudah pernah > ditulis oleh Kang O'ong tentang dimensi spiritual dalam silat... (kudu > bikin thread baru nih ) > > > > salam > > back to work ah.. > > > > Ian S > > > > Agus Suprayogi <asis@> wrote: > > Di depok ada latihan silat tapi kalo, tapi kalo mau ikut > gabung sama yang > > sudah ada latihannya malam minggu sekarang menjadi jam 21.00 s/d > 1.00 malam > > tapi kalo mau dibuat kelas terpisah, anda mungkin bisa > mengkoordinir waktu > > dengan beberapa teman2 anda yang didepok, nanti saya akn bilang > sama kong > > salim mengenai waktu yang anda inginkan. > > > > saya sedikit memberikan penjelasan mengenai latihan silat, > sepertinya semua > > latihan silat itu diawali dengan latihan fisik dahulu, saya rasa > tidak ada > > silat yang latihannya tanpa latihan fisik dahulu, mungkin jika ada > itu > > namanya bukan silat tapi kebatinan. > > setelah latihan fisik kita matang dan memadai barulah kita > mempelajari > > silat halusnya, yaitu berupa olah nafas, konsentrasi, serta > pengaturan rasa > > yang dikombinasikan dengan gerakan/jurus2 silat yang telah kita > pelajari. > > dan puncaknya adalah ilmu ikhlas yang dimana kita tidak perlu > memerlukan > > lagi yang namanya gerakan silat yang ada hanya kepasrahan kepada > SANG > > PENCIPTA, dan kalo saya ceritakan contohnya mungkin terlalu panjang > dan > > nanti saya bisa tidak kita kerja lagi...heee2x. Betul nggak KANG > > IWANS !!!, beberapa waktu yang lalu juga saya diskusi sama KANG > IWAN > > samapai larut malam tentang hal ini shg saya lupa pulang kerumah.. > heee3x. > > > > Intinya belajar silat adalah harus SABAR, ULET, dan puncaknya > adalah > > KEPASRAHAN kepada SANG PENCIPTA sehingga menumbuhkan rasa yang > tinggi. > > sehingga menjadikan silat sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa > tersebut. > > > > mungkin ada yang bisa komentari lebih lanjut. > > > > Terima Kasih > > > > Agus Suprayogi > > Sistem Informasi > > PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk > > Telp: 021-5360409, Ext.386 > > > > At 13-03-2007 09:54 +0000, you wrote: > > > > >nama saya khairul. saya tau milis ini dari kompas. saya dari dulu > suka > > >banget sama silat, dulu pernah waktu jaman smu sampai kuliah nyoba > > >beberapa jenis beladiri, awalnya sih saya ikut silat di sma saya. > tapi > > >entah kenapa saya lebih prefer ke silat. saya suka kehalusan > gerakannya. > > >btw lokasi saya didepok jawa barat. saya jadi kepikiran untuk ikut > > >silat lagi palagi saya jarang olah raga. dulu saya pernah ikutan > sin > > >lam ba di ui depok tapi cuman 6 bulan, saya enggak kuat sama pola > > >latihannya yang menurut saya terlalu keras. disilat yang saya suka > > >justru pengolahan nafasnya. btw ada yang tau gak didepok perguruan > > >yang membuka pendaftaran. kayaknya saya mau ikutan lagi deh. tapi > saya > > >enggak suka yang latihannya terlalu fisik. posisi saya tepatnya > > >dimargonda. > > >thx > > > > > > > > > > "Mengerti akan orang lain adalah pandai, mengerti akan diri sendiri > adalah > > bijaksana. Menaklukkan orang lain adalah kuat tubuhnya, menaklukkan > diri > > sendiri adalah kuat batinnya. Yang puas akan keadaan diri sendiri > adalah > > kaya raya, yang memaksakan kehendaknya adalah orang nekat. Yang > tahu akan > > kedudukannya akan berlangsung mati dalam kebenaran berarti panjang > usia" > > > > "Manusia utama mengerti mana yang benar, Manusia rendah mengerti > mana yang > > menguntungkan dirinya. Manusia utama menyayang jiwanya, Manusia > rendah > > menyayang hartanya. Manusia utama ingat akan hukuman dosa- dosanya, > Manusia > > rendah ingat akan hadiah jasa-jasanya. Manusia utama mencari > kesalahan diri > > sendiri, Manusia rendah mencari kesalahan orang lain." > > > > "Tiga puluh buah ruji berpusat pada poros roda di tempat yang > kosonglah > > terletak kegunaannya! Dengan tanah liat membuat mangkok bundar Di > tempat > > yang kosonglah terletak kegunaannya! Membobol pintu jendela pada > sebuah > > rumah Di tempat yang kosonglah terletak kegunaannya! Yang ada hanya > sebagai > > pegangan Yang kosong itulah yang berguna" > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > > > > > > --------------------------------- > > Sucker-punch spam with award-winning protection. > > Try the free Yahoo! Mail Beta. > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >