1. Perlukah unsur spiritual dilibatkan dengan hal2 duniawi....???
2. perlukah spritual dicampur-adukkan dengan teknik beladiri....??
3. apakah dengan spiritual ilmu beladiri jadi mandeg...??

ada tiga pertanyaan tetapi pertanyaan tersebut bagus dan menggelitik kita 
untuk menjawabnya...
saya yang bodoh mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut...mungkin saya 
akan menjawab dengan contoh2 yang sederhana..

1. Perlu tidak unsur spiritual dilibatkan dengan hal2 duniawi....???
         bukankah kejujuran, kesabaran, welas asih, tolong menolong itu 
unsur2 pelajaran spritual, tapi kita memerlukannya dalam dalam kehidupan 
duniawi kita untuk membentuk komunitas yang diidamkan oleh mayoritas 
masyarakat. lalu kenapa tetap banyak korupsi di negara2 yang mayoritas 
beragama seperti Filipina menjadi negara no 1 terkorup di asia padahal 
mayoritas beragama Katolik, di Thailand menjadi terkorup no 2 padahal 
mayoritas beragama Buddha, di Indonesia menjadi terkorup no 2 bersama 
Thailand padahal mayoritas beragama Islam. kenapa terjadi seperti itu???, 
karena mayoritas penduduknya tidak menjalankan spiritual mereka sesuai 
dengan tuntunan keyakinannya, bagi mereka spiritual hanya label di KTP, 
PASPOR, bukan untuk dijalankan shingga menghancurkan diri mereka sendiri. 
kalo mereka mau menjalankan unsur2 spiritual didalam keyakinan mereka 
mungkin akan tercipta suatu tatanan komunitas yang diidamkan oleh seluruh 
mayoritas masyarakat tersebut. jadi jawabannnya PERLU.

2. perlukah spritual dicampur-adukkan dengan teknik beladiri....??
         didalam konsep dan teori spiritual, kita akan menemukan teori 
tentang MAHA TINGGI, MAHA KUAT, dan segala MAHA yang dimiliki oleh TUHAN. 
atau ada teori tentang yang kedudukan yang paling TINGGI dan kedudukan yang 
paling RENDAH dan didalam spiritual juga kita dianjurkan untuk memahami 
alam semesta ini dan ciptaan2-NYA, karena sebagai manusia yang beragama dan 
yang berspiritual kita meyakini bahwa setiap ciptaan-NYA itu tidak ada yang 
sia2 dan hal ini terdapat didalam kitab2 suci semua agama, sehingga dari 
hal perenungan tersebut muncullah jurus2 yang menyerupai binatang2, dan 
makhluk yang lain. didalam teori FISIKA ada teori MOMENTUM, didalam 
beladiri ada namanya teknik ISI dan KOSONG mungkin mas Alda lebih paham 
dari saya masalah ini. dan masih banyak teori spiritual yang tidak bisa 
diuraikan karena tidak cukup.
         sebenarnya bahasa yang digunakan bukan "DICAMPUR ADUKKAN" dan ini 
sangat tidak tepat tapi yang tepat adalah TEKNIK BELADIR lahir akibat dari 
perenungan para ahli spiritual tentang alam ini. Di BARAT beladiri hanya 
berkembang dalam jumlah orang yang belajr beladiri saja tapi mereka tidak 
berkembang dalam teknik beladiri karena mereka tidak pernah memahami dan 
mempunyai spiritual dari beladiri tersebut.

3. apakah dengan spiritual ilmu beladiri jadi mandeg...??
         justru ilmu beladiri mandeg karena tidak adanya spiritual didalm 
beladiri tersebut, kita hanya mengejar kuantitas jumlah anggota tapi 
kualitasnya mandeg. kalau jaman dahulu para pencipta silat, 1,2 jurus bisa 
berkembang ratusan jurus. Kita memang mermerlukan kuantitas tapi jangan 
pula melupakan kualitas. makanya kita perlu menggali seluruhnya baik teknik 
beladirinya maupun teknik spiritualnya. tapi perlu dicatat teknik spiritual 
disini adalah bukan sesaji2 dan ritual2 tertentu, tapi spiritual tentang 
perenungan alam semesta yang sudah digariskan oleh masing2 keyaakinan.

kalo diskusi seperti ini siih mendingan diskusi dalam offline karena bisa 
menghabiskan waktu ngetiknya...

salam
Agus Suprayogi


At 14-03-2007 08:00 +0000, you wrote:


>hehehehh...apakah benar tuh perlu dilibatkan hal spiritual utk hal-
>hal yg dalam prakteknya mungkin justru menjauhkan dr spiritual??
>
>bagi mereka yg meyakininya, unsur spiritual memang menjadi bagian dr
>manusia...tapi pertanyaannya adalah apakah perlu unsur spiritual
>dilibatkan dalam hal-hal duniawi...seperti dalam hal ini adalah
>teknik/seni beladiri
>
>untuk hal spiritual sudah ada bagiannya dalam ritual-ritual khusus
>spiritual
>
>nah untuk beladiri, mungkin lebih tepat kiranya agar dilepaskan dari
>unsur tersebut, seperti yg terjadi di barat, sehingga teknik2
>beladiri bisa di eksplorasi lebih maksimal dan fokus sesuai dgn
>tujuannya yaitu utk selamat/menang dalam membela diri tanpa harus di
>pusingkan dgn embel2 spiritual
>
>karena, apabila unsur spiritual di campuradukan dgn teknik beladiri,
>maka bisa aja seseorang jadi mempunyai pikiran bahwa, selama dia
>sudah tinggi derajat spiritualnya, ga perlu lagilah teknik2
>beladiri...sehingga lambat laun maka teknik2 itu pun mandeg tak
>berkembang dan ketinggalan jaman, kalah dgn mereka yg berpikir taktis
>
>*sekedarramerameinmilis*
>
>--- In 
><mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com>silatindonesia@yahoogroups.com, 
>"Y a n w e k a" <[EMAIL PROTECTED]>
>wrote:
> >
> > *nah pertanyaannya manakah yg sebaiknya dilakukan??
> > - Tergantung pada diri masing2 sih mas
> >
> > *apakah memang melibatkan unsur spiritual itu perlu???
> > - Perlu, krn pada dasarnya manusia itu terdiri dari unsur itu
>(dunia dan Spiritual/ketuhanan)
> >
> > *karena sesuai dengan tujuannya beladiri yah di tujukan utk menang
>kalo terjadi pertarungan???
> > - Memang belum tentu, yang utama adalah selamat. makanya di jawa
>ada selametan dll
> >
> > *sementara kalo utk mencapai derajat spiritual yah pergunakan aja
>cara lain yg lebih tepat???
> > - Betul sekali, namun menyadri dari itu bukankan setiap langkah ini
>nama kuasa tuhan tidak boleh dilupakan, setiap tarikan nafas,
>maksudnya ada formal dan informal, sama-sama mencapai derajat
>kedekatan pada yang Maha Kuasa.
> >
> > Yanweka
> >
> >
> >
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: devil_buddy
> > To: 
> <mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com>silatindonesia@yahoogroups.com
> > Sent: Wednesday, March 14, 2007 11:34 AM
> > Subject: [silatindonesia] Re: new member (sarana silat )
> >
> >
> > numpang nimbrung ah
> >
> > menurut saya...semua produk budaya timur itu pasti akan bermuara
> > kepada unsur spiritual/transendental...apapun produk budaya itu,
>baik
> > di bidang seni rupa, seni tari maupun seni beladiri
> >
> > di jepang utk meminum teh pun ada acara ritual tersendiri yg pada
> > ujung2nya untuk meningkatkan kesadaran spiritual, begitu juga di
> > tanah melayu sebelum memanen hasil bumi atau hasil laut pun ada
> > ritual spiritual
> >
> > itulah yg terjadi juga di bidang seni beladiri, beladiri jepan
> > (aikido, kempo, karate, judo dll) kental dengan unsur spiritual
>zen
> > budhism/shintoism, karena seni beladiri itu di fungsikan sebagai
> > jalan utk mendapatkan pencerahan spiritual
> >
> > di tanah melayu, seni beladiri silat, ini pun berakar budaya
> > spiritual, karena di tujukan antara lain untuk mencapat
>ketinggian
> > spiritual
> >
> > nah...sementara hal yg sebaliknya adalah yg terjadi di tanah
>barat,
> > budaya-budaya yg berasal dari barat, biasanya cenderung
>mengutamakan
> > logika...ini bisa diliat dari produk budayanya..contohnya
>beladiri
> > tinju, kraft maga atau beladiri pedang eropa...dimana dalam
>setiap
> > gerakannya adalah sistematis yg diperlukan sesuai utk tujuan
> > utamanya, yaitu memenangkan pertarungan, tanpa perlu pusing2
> > memikirkan embel2 unsur spiritual dll
> >
> > nah pertanyaannya manakah yg sebaiknya dilakukan??
> > apakah memang melibatkan unsur spiritual itu perlu???
> > karena sesuai dengan tujuannya beladiri yah di tujukan utk menang
> > kalo terjadi pertarungan???
> > sementara kalo utk mencapai derajat spiritual yah pergunakan aja
>cara
> > lain yg lebih tepat???
> >
> > --- In 
> <mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com>silatindonesia@yahoogroups.com, 
> Ian Samsudin
><kumalahijau@>
> > wrote:
> > >
> > > Selamat bergabung Mas/Bang Khaerul...
> > > Kalo mau latian Paseban ya bisa kontak langsung ke Mas Agus
> > Suprayogi ini ; latiannya juga di Depok..
> > > Kalo mau latian di padepokan bisa kontak Mas Eko (cikalong) dan
> > MAs Iwan (cingkrik goning)..
> > >
> > > Sedikit mengomentari : Mas Agus Suprayogi...kupikir aku setuju
> > dengan pendapatnya.
> > > Silat memang salah satu usaha untuk mencapai Yang Tidak
>Terlihat.
> > >
> > > Dari olah fisik ke olah mental ke olah rasa ke olah spiritual
>dan
> > memang ilmu tertinggi ya pasrah atwa iklas pada Yang Maha
> > Kuasa...sesuai tradisi/filosofi dan juga adat istiadatnya dimana
> > silat itu berkembang...
> > >
> > > Memang tidak semua silat selengkap ini karena perbedaan pada
> > penekanan, ada yang lebih fokus ke sport, ke beladiri, ke rohani
> > sehingga unsur-unsur lain seringkali terabaikan...
> > >
> > > Ada yang pernah bilang kalo silat hanya sarana untuk mengenal
> > DIRI SENDIRI supaya bisa mengenal SANG PENCIPTA....mulai dari
> > mengenal tubuh fisik, otot-oto, kekuatan, kecepatan,
> > kelemahan ...trus masuk ke state of mind/mental..masuk lagi ke
>olah
> > rasa (yang sangat dalam dan banyak variannya; seperti
>dikembangkan di
> > cikalong pancer bumi)...menyatu dengan kesadaran alam semesta dan
> > mulai pelan-pelan lebih tinggi lagi ke Sang Maha Kekuatan..
> > >
> > > Aku mulai berpikir , jangan-jangan pola ini sebenarnya juga
> > dipakai oleh beladiri lain seperti Kungfu dengan kuil shoalinnya,
> > sebagai alat untuk lebih dekat dengan Sang Budha, ato
>Karate/aikido
> > dengan Shinto ato Zen...
> > > Mungkin kapan-kapan kita bisa diskusi soal yang sudah pernah
> > ditulis oleh Kang O'ong tentang dimensi spiritual dalam silat...
>(kudu
> > bikin thread baru nih )
> > >
> > > salam
> > > back to work ah..
> > >
> > > Ian S
> > >
> > > Agus Suprayogi <asis@> wrote:
> > > Di depok ada latihan silat tapi kalo, tapi kalo mau ikut
> > gabung sama yang
> > > sudah ada latihannya malam minggu sekarang menjadi jam 21.00
>s/d
> > 1.00 malam
> > > tapi kalo mau dibuat kelas terpisah, anda mungkin bisa
> > mengkoordinir waktu
> > > dengan beberapa teman2 anda yang didepok, nanti saya akn bilang
> > sama kong
> > > salim mengenai waktu yang anda inginkan.
> > >
> > > saya sedikit memberikan penjelasan mengenai latihan silat,
> > sepertinya semua
> > > latihan silat itu diawali dengan latihan fisik dahulu, saya
>rasa
> > tidak ada
> > > silat yang latihannya tanpa latihan fisik dahulu, mungkin jika
>ada
> > itu
> > > namanya bukan silat tapi kebatinan.
> > > setelah latihan fisik kita matang dan memadai barulah kita
> > mempelajari
> > > silat halusnya, yaitu berupa olah nafas, konsentrasi, serta
> > pengaturan rasa
> > > yang dikombinasikan dengan gerakan/jurus2 silat yang telah kita
> > pelajari.
> > > dan puncaknya adalah ilmu ikhlas yang dimana kita tidak perlu
> > memerlukan
> > > lagi yang namanya gerakan silat yang ada hanya kepasrahan
>kepada
> > SANG
> > > PENCIPTA, dan kalo saya ceritakan contohnya mungkin terlalu
>panjang
> > dan
> > > nanti saya bisa tidak kita kerja lagi...heee2x. Betul nggak
>KANG
> > > IWANS !!!, beberapa waktu yang lalu juga saya diskusi sama KANG
> > IWAN
> > > samapai larut malam tentang hal ini shg saya lupa pulang
>kerumah..
> > heee3x.
> > >
> > > Intinya belajar silat adalah harus SABAR, ULET, dan puncaknya
> > adalah
> > > KEPASRAHAN kepada SANG PENCIPTA sehingga menumbuhkan rasa yang
> > tinggi.
> > > sehingga menjadikan silat sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa
> > tersebut.
> > >
> > > mungkin ada yang bisa komentari lebih lanjut.
> > >
> > > Terima Kasih
> > >
> > > Agus Suprayogi
> > > Sistem Informasi
> > > PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
> > > Telp: 021-5360409, Ext.386
> > >
> > > At 13-03-2007 09:54 +0000, you wrote:
> > >
> > > >nama saya khairul. saya tau milis ini dari kompas. saya dari
>dulu
> > suka
> > > >banget sama silat, dulu pernah waktu jaman smu sampai kuliah
>nyoba
> > > >beberapa jenis beladiri, awalnya sih saya ikut silat di sma
>saya.
> > tapi
> > > >entah kenapa saya lebih prefer ke silat. saya suka kehalusan
> > gerakannya.
> > > >btw lokasi saya didepok jawa barat. saya jadi kepikiran untuk
>ikut
> > > >silat lagi palagi saya jarang olah raga. dulu saya pernah
>ikutan
> > sin
> > > >lam ba di ui depok tapi cuman 6 bulan, saya enggak kuat sama
>pola
> > > >latihannya yang menurut saya terlalu keras. disilat yang saya
>suka
> > > >justru pengolahan nafasnya. btw ada yang tau gak didepok
>perguruan
> > > >yang membuka pendaftaran. kayaknya saya mau ikutan lagi deh.
>tapi
> > saya
> > > >enggak suka yang latihannya terlalu fisik. posisi saya tepatnya
> > > >dimargonda.
> > > >thx
> > > >
> > > >
> > >
> > > "Mengerti akan orang lain adalah pandai, mengerti akan diri
>sendiri
> > adalah
> > > bijaksana. Menaklukkan orang lain adalah kuat tubuhnya,
>menaklukkan
> > diri
> > > sendiri adalah kuat batinnya. Yang puas akan keadaan diri
>sendiri
> > adalah
> > > kaya raya, yang memaksakan kehendaknya adalah orang nekat. Yang
> > tahu akan
> > > kedudukannya akan berlangsung mati dalam kebenaran berarti
>panjang
> > usia"
> > >
> > > "Manusia utama mengerti mana yang benar, Manusia rendah
>mengerti
> > mana yang
> > > menguntungkan dirinya. Manusia utama menyayang jiwanya, Manusia
> > rendah
> > > menyayang hartanya. Manusia utama ingat akan hukuman dosa-
>dosanya,
> > Manusia
> > > rendah ingat akan hadiah jasa-jasanya. Manusia utama mencari
> > kesalahan diri
> > > sendiri, Manusia rendah mencari kesalahan orang lain."
> > >
> > > "Tiga puluh buah ruji berpusat pada poros roda di tempat yang
> > kosonglah
> > > terletak kegunaannya! Dengan tanah liat membuat mangkok bundar
>Di
> > tempat
> > > yang kosonglah terletak kegunaannya! Membobol pintu jendela
>pada
> > sebuah
> > > rumah Di tempat yang kosonglah terletak kegunaannya! Yang ada
>hanya
> > sebagai
> > > pegangan Yang kosong itulah yang berguna"
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > ---------------------------------
> > > Sucker-punch spam with award-winning protection.
> > > Try the free Yahoo! Mail Beta.
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>


"Mengerti akan orang lain adalah pandai, mengerti akan diri sendiri adalah 
bijaksana. Menaklukkan orang lain adalah kuat tubuhnya, menaklukkan diri 
sendiri adalah kuat batinnya. Yang puas akan keadaan diri sendiri adalah 
kaya raya, yang memaksakan kehendaknya adalah orang nekat. Yang tahu akan 
kedudukannya akan berlangsung mati dalam kebenaran berarti panjang usia"

"Manusia utama mengerti mana yang benar, Manusia rendah mengerti mana yang 
menguntungkan dirinya. Manusia utama menyayang jiwanya, Manusia rendah 
menyayang hartanya. Manusia utama ingat akan hukuman dosa-dosanya, Manusia 
rendah ingat akan hadiah jasa-jasanya. Manusia utama mencari kesalahan diri 
sendiri, Manusia rendah mencari kesalahan orang lain."

"Tiga puluh buah ruji berpusat pada poros roda di tempat yang kosonglah
terletak kegunaannya! Dengan tanah liat membuat mangkok bundar Di tempat
yang kosonglah terletak kegunaannya! Membobol pintu jendela pada sebuah
rumah Di tempat yang kosonglah terletak kegunaannya! Yang ada hanya sebagai
pegangan Yang kosong itulah yang berguna"



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke