Halo semua, saya mau ikut urun rembug soal ini. Kebetulan saya punya pengalaman di 2 alam :-). Di satu sisi saya praktisi MMA dan dulu sering bantu2 coaching di TPI fighting dan RCTI Duel, saya juga latihan BJJ dan rutin ikut kompetisi submission grappling. Di sisi lain saya juga latihan silat tradisional seperti cingkrik dan cikalong.
Menurut pandangan saya aspek spirituil jelas penting, tidak peduli beladiri apa yang kita pelajari. Yang jadi masalah ialah ketika aspek spirituil tersebut menutup pikiran kita, membuat kita tidak kritis, dan membuat kita tidak mau belajar lebih jauh dan belajar dari orang lain. Jiwa kesatria (bushido?) bisa ada pada siapa saja. Orang sering salah mengira bahwa praktisi MMA / Vale Tudo adalah orang-orang brutal/brangasan, sok jagoan, dan mengesampingkan aspek spiritual. Saya pernah bertemu fighter MMA yang aspek spirituil nya sangat dalam, tingkah lakunya santun dan betul-betul kesatria. Di sisi lain saya juga pernah bertemu praktisi bela diri tradisional yang brutal dan keji. Jiwa kesatria itu tidak ada nempel di Gi, Kimono, Baju silat, hakama, ataupun spandex. Kalau menurut bahasa Imanul Hakim Sensei, adanya di "Kokoro" (hati), hehehe Sebelum semakin ngelantur, saya sudahi saja dulu. Semoga ada manfaatnya Ery nugroho _____ From: silatindonesia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of kumalahijau Sent: Thursday, March 15, 2007 10:29 AM To: silatindonesia@yahoogroups.com Subject: [silatindonesia] Re: new member (sarana silat ) Balik lagi ke 3 pertanyaan awal menarik, yang dilontarkan oleh Devil_Buddy (Btw eh gimana kalo nulis message, tulis dong nama pengirimnya di bagian bawah pesen, supaya tau siapa nih yang nulis, jangan cuman anak ikan, ato nama-nama gak jelas :), kan sekalian kita kenalan dengan yang laen di milis..ok?) Perlu gak spiritual/mental dalam silat...menurutku sih, tergantung gimana dan siapa serta kepentingan yang melihatnya. Kalo dari sisi penemu ato pengembang ato perumus suatu aliran, umumnya spiritualitas sangat penting. Aikido dikembangkan secara lebih maksimal setelah Morihei Oeshiba mendapat pencerahan. Cikalong juga demikian setelah Haji Ibrahim berkhalwat di Gua di Cikalong. Bagi mereka silat itu Jalan hidup, The way of life ato dalam istilah jepang: Budo. Mas Devil Buddy mungkin bisa jelasin soal ini... Semakin tua semakin uzur, tenaga semakin kurang, segala macam tehnik kurang bisa diaplikasikan secara maksimal kalo pake kekuatan fisik/oto semata. Semua pendekar (silat) juga sadar akan hal ini. Juga kesadaran yang muncul, kalo sudah hebat tehniknya, bisa bunuh orang dalam sekejab, trus apa? bisa bunuh oran tapi bisa gak bikin dia hidup lagi? kalo jaman sekarangnya ya kalo rajin bunuh orang paling-paling berakhir di penjara,ya kalo kebal peluru jadi buronanlah , hidup dikejar-kejar polisi, hidup gak tenang. Lagian kita kan kalo bunuh orang pertangggungjawabannya tidak cuman di dunia ini..tapi juga di 'dunia lain'. Kita bisa matahin tangan ato hidung orang dalam sekejab, tapi bisa gak dalam sekejab juga kita bikin balik ato baek lagi...ini sutau perdebatan etis bahkan rohani.. Dari sini muncul kesadaran akan pentingnya nilai/etika/spritualitas untuk menjadi gagang bagi pisau beladiri yang tajam itu. Tapi ini dari satu segi, mungkin dari segi penemu/perumus lairan yang lebih spiritualits dan melihat serta mengembangkan beladiri dari segi yang lebih luas dan menyeluruh, tidak hanya satu aspek.. Tapi kan manusia juga beda-beda, punya pendapat yang beda-beda...Ada yang cuman mau dan tertarik dengan beladiri saja ato sport/pertandingan maka dibuatlah beladiri seperti itu : seperti tinju/kragmada, dll...ya sah sah saja.. Ada juga orang yang lebih suka unsur seni mendapat tekanan ya dibuatlah perguruan yang banyak latihan dan penekanan soal seni ini semacam perguruan panglipur..ya sah sah saja.. Tinggal kitanya mau apa? mau cari yang mana? minat dan tertariknya kemana? Kemana ujungnya semua latian beladiri kita ? mau jadi nomer satu? mau jadi pembunuh tak terkalahkan di jagad ini?..ato apa? Ada yang ditawarkan secara lengkap oleh perumus aliran, ada pilihan yang lebih pada seni, spiritualitas, pernafasan,dll... Kurang tepat kalo kita menyalahkan mereka karena pilihan tersebut. Mungkin memang itu yang mereka cari atau buat (oleh pembuat aliran tsb)... Hanya sja bagi pesilat sejati yang berpikiran luas, jangka panjang mungkin mesti juga melihat dan menghayati silat sebagaimana yang dinginkan leh perumusnya: sebagai jalan hidup. Btw, tetap saja tergantung pada konteksnya: kalo kita bikin pelatihan beladiri praktis bagi eksekutif (mislanya) dalam satu paket 3 bulan, beberapa kali pertemuan, ya kurang tepat kalo banyak soal spiritualitas yang dibahas; karena tujuan pelatihan tersebut adalah bisa beladiri praktis dalam segala situasi di kantor ato di jalan. Jika tujuannya ingin menang kejuaran semacam valetudo, ya jangan belajar soal seni ato spirtualitas, tapi banyakin latihan tehnik yang efektif dalam pertarungan jarak dekat,jauh maupun grounding.. Nah anda ada dimana? apa yang anda cari dari Silat? Ini semua renungan kita .. Dengan tetap ingat bahwa semua tehnik ada kelemahan dan kelebihannya, bahwa tidak da yang bisa melawan usia dan ketuaan, bahwa semua manusia pasti akan mati, bahwa semakin tua ya semakin lemah... IAN SAMSUDIN yang lagi seneng merenung ..nung nung... nyelem lagi ah --- In silatindonesia@ <mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com> yahoogroups.com, "R. Wijaya" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Keluarga Gracie gak siprituil???? Wah...wah... Mohon di cek lagi bro info yang diterima! yang jelas memang media barat tidak pernah atau jarang mengungkap sisi spiritual dari obyek yang diliput. Tapi sebagai masukan aja nih bro, ingat keluarga Gracie itu tinggal di Brazil, dan masyarakat disana kental sekali sis spiritualnya. Hanya saja aplikasinya mungkin berbeda dengan orang Timur. > > CMIIW > > > ----- Original Message ---- > From: devil_buddy <[EMAIL PROTECTED]> > To: silatindonesia@ <mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com> yahoogroups.com > Sent: Thursday, March 15, 2007 9:31:56 AM > Subject: [silatindonesia] Re: new member (sarana silat ) > > wah...diskusinya menarik juga nihhh > > saya cuma mau kasih contoh tambahan > > semua pasti pada kenal dengan beladiri jepun, yaitu judo atau > leluhurnya jujutsu > > dua jenis beladiri sangat kental dengan filosofi dan spiritual zen > budhisme ala jepang > > tapi di abad ini ada fenomena mencengangkan dari brasil, yaitu > beladiri gubagan helio gracie, yang dinamakan brazilian jujutsu > (gracie jujutsu), > > perlu diketahui kalo keluarga gracie ini awalnya belajar ilmu > beladiri judo dari seorang jepang yg ada di brazil > > lalu dengan sentuhan ala barat (yg tentunya boleh di bilang jauh dari > unsur filosofi atau spiritual), maka teknik2 judo dan jujutsu itu di > kembangkan sedemikian rupa > > dan hasilnya adalah keluarga gracie dgn teknik mixnya itu bisa > menjuarai berbagai kejuaraan mix martial art, bahkan bisa menang > melawan pejudo atau pejujutsu dari jepannya > > moral of the storynya adalah, contoh diatas itu (judo-->brazilian > jujutsu) pada saat beladiri itu dilepaskan dari unsur yg mengikatnya > (dalam hal ini spiritual/filosofi) dan kemudian fokus utk > mengembangkan teknik2 dan mental agar dapat diaplikasikan pada > kondisi sebenarnya, akan dapat di capai suatu pencapaian sesuai dgn > tujuan dari beladiri itu sendiri yaitu bisa membela diri, ketimbang > terus berkutat pada urusan spiritual/filosofis > > ada komentar???? > > --- In silatindonesia@ yahoogroups. com, "R. Wijaya" > <chow_fang_2000@ ...> wrote: > > > > IMHO > > > > Sangat sayang sekali kalai kita sebagai pesilat hanya mengkotakan > ilmu silat hanya sebatas olah tehnik dan olah tenaga. Ini seperti > kisah seekor kutu yang ditaruh dalam kotak korek api, setelah > beberapa saat maka loncatan kutu tersebut tidak lebih tinggi dari > batas korek api, berbeda dengan kutu yang berada dalam ruang yang > bebas. > > > > Kutu yang loncatanya pendek adalah gambaran pesilat yang membuat > kotak atau batasan bagi keilmuannya sendiri. Baginya silat hanyalah > kumpulan jurus2 untuk berkelahi saja. Padahal dalam hal belajar silat > banyak sisi-sisi yang harusnya bisa kita pahami dan aplikasikan dalam > hidup. IPSI sendiri membuat kategori seperti ini; > > 1. Bela diri. > > 2. Olah raga. > > 3. Seni. > > 4. Mental Spritual. > > > > Pesilat yang terfokus hanya pada poin 1 & 2 maka hanyalah itu yang > dia dapat dan sukar untuk dikembangkan lagi keilmuannya. Pada > akhirnya pesilat seperti ini menjadi apatis, berpikiran sempit, tidak > bisa menerima secara terbuka pada pesilat lain yang mempunyai > kemampuan di luar nalar. Dia pun tidak mampu memahami hukum2 alam > yang ada di tubuhnya dan aplikasinya dalam pertarungan maupun > kehidupan sehari-hari. > > > > Pendapat saya pribadi, layaknya kita pesilat selalu berpikiran > terbuka dan mampu menerima perbedaan apapun dengan semangat positif, > jangan kita apriori dan cenderung tertutup. > > > > Bicara mental spiritual pastinya sukar melepaskannya dari unsur > bela diri. Secara historis, bela diri timbul karena usaha > mempertahankan hidup dari kematian dan bicara hidup dan mati tak > lepas dari konteks mental spiritual.. > > > > CMIIW > > > > regards > > > > > > > > ----- Original Message ---- > > From: devil_buddy <devil_buddy@ ...> > > To: silatindonesia@ yahoogroups. com > > Sent: Wednesday, March 14, 2007 6:21:38 PM > > Subject: [silatindonesia] Re: new member (sarana silat ) > > > > --- In silatindonesia@ yahoogroups. com, "R. Wijaya" > <chow_fang_2000@ ...> > > wrote: > > > > > > mental itu kan bagian dr spritual... > > > > > > > > > > mental itu sama dengan nyali gak??? > > > > yg jelas sih banyak orang yg ga kenal urusan spiritual tapi > > mental/nyalinya gede bgt...heheheh > > > > > > > > > > > > > > > ____________ _________ _________ _________ _________ _________ _ > ____________ __ > > No need to miss a message. Get email on-the-go > > with Yahoo! Mail for Mobile. Get started. > > http://mobile. yahoo.com/ mail > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > > __________________________________________________________ _______________ > The fish are biting. > Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing. > http://searchmarket <http://searchmarketing.yahoo.com/arp/sponsoredsearch_v2.php> ing.yahoo.com/arp/sponsoredsearch_v2.php > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]