m.c. cptrwn wrote: > > kalau tidak melakukan apa apa ( seperti sekarang ) alias status quo > juga gak apa apa koq. mau stop import juga tidak apa-apa. tidak ada > investor masuk juga tidak apa apa. tidak beri beasiswa juga bisa. > > it's your choice (zaki tm)
Haduh, sejak kapan di teknologia menerima paten? :-D Hidup sederhananya cuma memilih, dan setiap pilihan ada konsekuensinya. Berhubung diskusi semakin meruncing, saya mau nanggepin tapi keluar dari topik ah. Soalnya saya melihat ada kecenderungan semakin mendewakan teknologi disini. Karena saya masih pemula, sementara pembaca disini sudah pakar-kuadrat, perlu digarisbawahi dulu: saya bukan orang yang ketakutan teknologi maupun maniak teknologi tapi masih harus menyelesaikan kuliah di bidang teknologi. Teknologi mengubah kehidupan manusia, semoga semua sepakat. Mengubah ke arah positif/negatif, itu bisa jadi topik tersendiri. Orang-orang di Kampung Naga bisa jadi bahagia tanpa teknologi. Dengan rumah yang teratur menghadap utara-selatan, menyatu dengan alam, orang-orang di Kampung Naga hidup bahagia. Mahasiswa di ITB bisa juga mengalami kebahagiaan dalam bentuk yang lain. Bisa merasakan "the world is flat" dengan bayar internet cuma 10ribu/bulan. Jadi pendek kata, pilih aja yang membuat bahagia. Udah ah, jadi ngelantur kemana-mana kan. Harusnya rajin baca manual nih (dan novel A Beautiful Mind :-P ) . > > -mcp Zaki Akhmad