Cenah, lamun engke dina pamilihan Presiden 1999, dibuka calon 
Independen (lain ti Partey) keur calon Presiden, bakal loba nu 
nyalonkeun para tokoh. Ayeuna oge geus rame nu nyalonkeun tokoh-
tokoh, saperi Habieb Rizieq jeung Ustadz Ba'asyir.

Ngan Ba'asyir mah nolak, da cenah hayang dakwah wungkul jeung embung 
mimpin nagara nu masih jahiliyah. Keur sang ustadz nagara nu nganut 
sistem demokrasi = nagara jahiliyah saperti nu diwartakeun dina 
detikcom poe kamari : 

05/07/2007 15:10 WIB 
Ba'asyir Tolak Pimpin Negara Jahiliyah
Indra Subagja - detikcom

Jakarta - Rencana Panitia Persiapan Kepemimpinan Nasional (PPKN) 
bersama LBH Pemimpin Pusat Gerakan Pemuda Islam (PP GPI) mengusung 
Abu Bakar Ba'asyir dalam Pilpres 2009 kandas. Ba'asyir menolak 
mentah-mentah rencana itu.

"Nama saya disebut-sebuit sebagai calon presiden. Saya tidak bisa 
mengurus negara, bisa bubar semua!" tandas Ba'asyir saat 
menyampaikan tausiyah peluncuran LBH PPP GPI di kantor PP GPI, Jalan 
Menteng Raya, Jakarta, Kamis (5/7/2007).

Menurut Ba'asyir, dia hanya bisa berdakwah dan mengurus ponpes saja 
dan hanya mencari ridha Allah.

"Saya tidak ada tujuan memimpin negara, menjadi presiden 
naudzubillah, apalagi memimpin negara jahiliyah!" cetus dia. 

Namun Ba'asyir menghargai usaha lembaga itu mencari pemimpin yang 
bersih. Hanya saja dia minta namanya jangan dikait-kaitkan. "Saya 
hanya ingin berdakwah," tegasnya.

Dalam tausiyah itu, Ba'asyir juga menyindir sistem demokrasi yang 
menurutnya kafir dan berbeda 180 derajat dengan ajaran 
Islam. "Demokrasi berbuat sesuai mayoritas, kalau Islam berbuat 
sesuai perintah Allah," tegasnya.
(umi/nrl)


Reply via email to