uing mah satuju ISLAM = SUNDASUNDA = ISLAM makana berdirilah REPUBLIK ISLAM SUNDA
baktos AP On Fri, Sep 12, 2008 at 7:45 PM, teddy sur <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > tetap beda kang...islam ya islam,tidak bisa disamakan.saya kira > penulisnya perlu memahami lagi tentang sunda lebih dalam lagi,khususnya > tentang sunda buhun. pada dasarnya jaman dahulu orang2 sunda menerima islam > bukan karna keinginan masing2,tapi karna di paksa masuk islam dalam tekanan > dan ancaman."sejarah runtagna pajajaran" urang sunda yang tidak mau masuk > islam di pencitan,sementara mereka urang sunda yang masuk islam,dengan > terpaksa harus menerima islam sebagai agama baru mereka, dibawah ancaman > kematian.dengan satu alasan yang kuat,orang-orang kafir yang tidak mau > mengakui islam sebagai agamanya,maka hukumnya wajib dibasmi. > > --- On *Wed, 9/10/08, Ato Riyanto <[EMAIL PROTECTED]>* wrote: > > From: Ato Riyanto <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: RE: [Urang Sunda] ISLAM & SUNDA > To: urangsunda@yahoogroups.com, "'kisunda'" <[EMAIL PROTECTED]>, > [EMAIL PROTECTED] > Date: Wednesday, September 10, 2008, 5:43 AM > > Tah aya batur euy uing: "Sunda teh Islam, Islam teh Sunda". Lain urang > Sunda > 'sajati' mun agamana lain Islam. Sok lenyepan ki dulur sadaya, hayu urang > 'lebetkeun' Islam ka sakabeh dada urang Sunda, aamiin ya Alloh Pangeran Nu > Murbeng Alam... > > -----Original Message----- > From: [EMAIL PROTECTED] ups.com <urangsunda%40yahoogroups.com> [mailto:[EMAIL > PROTECTED] > ups.com <urangsunda%40yahoogroups.com>] On > Behalf Of mh > Sent: Wednesday, September 10, 2008 5:21 AM > To: kisunda; baraya_sunda@ yahoogroups. com<baraya_sunda%40yahoogroups.com>; > [EMAIL PROTECTED] ups.com <urangsunda%40yahoogroups.com> > Subject: [Urang Sunda] ISLAM & SUNDA > > Nashihah Wanatijah > Keserasian Islam & Sunda > > Oleh Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi > > Kebudayaan, menurut Koentjoroningrat dalam konteks orang Sunda yang dikenal > sangat religius, adalah sistem religi. Mudah diterimanya agama Islam > diakulturasi dan diinternalisasi dalam perilaku dan kehidupan orang Sunda, > menjadi bagian tak terpisahkan dalam kebudayaan dan filosofi Sunda. Ini > karena terdapat perpaduan, kesamaan bahkan penguatan antara nilai-nilai > Sunda buhun dan ajaran agama Islam. > > Sikap religiositas orang Sunda itu seperti terungkap dalam peribahasa, > "diri > sasampiran awak sasampaian". Artinya, semuanya merupakan kepunyaan Allah > SWT > (Gusti nu murbeng alam). Oleh karena itu, manusia Sunda dalam kehidupannya > selalu menggunakan rasa (boga rasa rumasa, ngaji diri). Bahkan dalam banyak > hal, orang Sunda selalu bersyukur atas apa yang diterimanya, sehingga > "syukuran" bagian dari tradisi atas nikmat yang diperolehnya. > > Lebih dari itu, ketika ditimpa musibah ia selalu bersyukur dengan istilah > "untung". Bahkan, ketika musibah meninggal terjadi sekalipun tidak jarang > orang Sunda masih terucap kata "untung", "Untung maot coba mun hirup > meureun > karunya jadi tanpa daksa". Dalam terminologi Islam ini disebut qanaah, yang > artinya merasa cukup dengan yang ada khususnya masalah dunia sebagai > kebajikan yang dianjurkan. > > Jika dikategorikan, ada beberapa pandangan hidup orang Sunda tentang > berbagai hal tentang manusia sebagai pribadi, manusia dengan masyarakat, > dengan alam, dengan Tuhan dan hakikat manusia. Misalnya, dalam mencapai > tujuan hidup, orang Sunda harus mempunyai keseimbangan yang disebut sineger > tengah yang berarti wajar, tidak berlebihan. > Dalam bahasa Islam disebut ummatan wasathan umat yang pertengahan. > > Hal itu tertuang dalam ungkapan petuah, "jaga urang hees tamba tunduh, > nginum tuak tamba hanaang, nyatu tamba ponyo ulah urang kajongjonan" . > Artinya, hendaklah tidur sekadar menghilangkan kantuk, minum tuak sekadar > menghilangkan haus, makan sekadar menghilangkan lapar, jadi dalam > perikehidupan tidaklah berlebihan. > > Ini sejalan dengan ajaran Islam, sikap tamak merupakan sikap yang sangat > tercela. Bahkan, dalam hidup kita juga dianjurkan untuk adanya keseimbangan > di dunia dan akhirat, seperti diungkapkan dalam hadis, "carilah duniamu > seakan kamu akan hidup 1.000 tahun lagi, tapi ingatlah akhiratmu seakan > kamu > akan mati esok hari." > > Manusia Sunda sebagai pribadi digambarkan oleh tingkah laku dan budi > bahasanya. Oleh karena itu, dituntut "kudu hade gogog hade tagog (baik budi > bahasa dan tingkah laku) dan "nyaur kudu diukur, nyabda kudu diungang" > serta > manusia Sunda juga harus "sacangreud pageuh, sagolek pangkek" (teguh > pendirian tak pernah ingkar janji). Pandangan hidup orang Sunda terhadap > lingkungan sosialnya diungkapkan dalam peribahasa, silih asah, silih asih, > dan silih asuh serta "ulah ngaliarkeun taleus ateul". > > Ini juga merupakan nilai-nilai utama dalam Islam, seperti diungkapkan dalam > hadis, "seutama-utama manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia > lainnya". Artinya, kehadiran kita bukan saja tidak menimbulkan kerusakan > atau kesulitan bagi orang lain tetapi juga dapat memberikan manfaat dan > maslahat. > > Dalam filosofi ketuhanan, orang Sunda juga mempunyai keyakinan seperti > ajaran Islam, innalillaahi wainna ilaihi rojiun dengan ungkapan "mulih ka > jati mulang ka asal". Demikian juga dalam menjalani kehidupan, orang Sunda > mempunyai norma dan etika seperti "ulah pagirigiri calik pagirang-girang > tampian" (janganlah berebut kekuasaan dan jabatan) > > Dalam Islam malah ada hadis yang berbunyi, "jangan berikan jabatan kepada > orang yang memintanya". Hal ini berbeda dengan fenomena demokrasi sekarang, > di mana orang yang ingin jabatan harus pamer dan menyombongkan diri lewat > kampanye, istilah Sundanya, "agul ku payung butut". > > Nilai-nilai kesundaan yang islami lainnya seperti, "ulah nyaliksik ka buuk > leutik" (janganlah memeras rakyat kecil), "ulah kumeok memeh dipacok" > (janganlah mundur sebelum berusaha), "kudu bisa ka bala ka bale" (bisa > fleksibel dalam mengerjakan apa saja) dan mun teu ngakal moal mengkeul, mun > teu ngarah moal ngarih (menggunakan segala cara untuk mencari rezeki). > > Demikian juga dalam membangun lingkungan sosial yang damai dalam istilah > Islam rahmatan lil `alamin, orang Sunda mempunyai filosofi, "tiis ceuli > herang panon" (hidup damai dan tenteram) serta "kudu bisa mihapekeun maneh" > (tingkah laku sesuai dengan lingkungan). > > Nilai-nilai itu turunan atau tafsir terhadap nilai-nilai keislaman, tetapi > juga warisan budaya dan filosofi masyarakat Sunda bahkan sebelum datangnya > Islam. Ini tidak aneh, karena Islam sebagai agama fitrah pada dasarnya > saluran dan peringatan terhadap kecenderungan baik (hanif) dalam diri > manusia. Dengan begitu, tak berlebihan jika K.H. Endang Saefudin Anshari > (alm) secara retoris pernah mengatakan seperti dikutip Ajip Rosidi, "Sunda > teh Islam, Islam teh Sunda". *** > > Penulis, Rektor Unpas, Sekjen PB Paguyuban Pasundan dan Ketua Aptisi > Jabar-Banten. > > Citation: > http://newspaper. pikiran-rakyat. co.id/prprint. php?mib=beritade > tail&id=32289<http://newspaper.pikiran-rakyat.co.id/prprint.php?mib=beritadetail&id=32289> > > ------------ --------- --------- ------ > > Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang- Sunda.or. > id<http://www.Urang-Sunda.or.id>Yahoo! Groups Links > > ************ ********* ********* ********* ** > Flexi-Gratis bicara sepanjang waktu se-Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. > > Speedy-Gratis Internetan unlimited dari Pkl. 20.00 s/d 8.00 se-Jabodetabek, > Banten, Karawang dan Purwakarta. > ************ ********* ********* ********* ** > > ************ ********* ********* ********* ** > Flexi-Gratis bicara sepanjang waktu se-Jawa Barat, > Banten dan DKI Jakarta. > > Speedy-Gratis Internetan unlimited dari Pkl. 20.00 > s/d 8.00 se- Jabodetabek, Banten, Karawang dan > Purwakarta > ************ ********* ********* ********* ** > > > > -- ----------------------------------------------------------- AGUS PAKUSARAKAN 08128377662 www.smarthubtech.co.id----------------------------------------------------------- www.independen.wordpress.com www.inkas.wordpress.com www.garut0262.wordpress.com www.azzoman.indonetwork.net