di borneo sareng malaya mah, tokoh agama nu di lembur urang disebut
"kyai" atawa "ajengan" teh katelahna "tuan guru" atawa "tok guru".

(mh)

2009/5/12 H Surtiwa <surt...@gmail.com>:
>
>
> NYa ieu mah ngan ukur istilah2 di Urang..istilah Kyai pan ngan aya di
> urang...ari di batur mah eta ulama2 anu tos marifat teh ayana di wewengkon
> Universitas jaranten Guru besar atanapi di Institut Islam anu kakoncara...
>
> On 5/11/09, astrajingga hendian <astrajingg...@yahoo.com> wrote:
>>
>> Hapunteun pisan pa Haji, iyeu mah sanes kadinya maksadna. Sadayana anu
>> diciptakeun kenging Gusti Allah teh pan saling berpasangan. aya luhur aya
>> handap, aya kanan aya katuhu, aya istri aya pameget, aya langit aya bumi,
>> aya ca'ang aya poek, aya nu katingali jeung aya nu buni, aya lahir jeung aya
>> bathin,  Jeung aya Majaji aya nu Hakiki,  jeung aya Syareat dan Hakikat.
>> Jeung sajabana2..
>> Dina perkara Iman kumaha????
>>
>> Upami hoyong terang, Sumangga taroskeun ka Kyai-kyai anu tos dugi
>> (Ma'rifat) elmuna...
>>
>> Sabab aya ceuk keterangan. Sagala naon anu sanes tempat na (bukan
>> ahlinya), maka tunggu kehancurannya.
>>
>> Hapunteun, bilih aya kasalahan dina kecap jeung pamahaman anu teu
>> sapagados.
>>
>>
>>
>>
>> BAKTOS
>>
>> SUNDA JAYA
>>
>>
>> --- Pada Ming, 10/5/09, H Surtiwa <surt...@gmail.com> menulis:
>>
>> Dari: H Surtiwa <surt...@gmail.com>
>> Topik: Re: [Urang Sunda] Fw: <JIL> Mendudukkan Pluralisme Agama (Syafi'i
>> Ma'arif)
>> Kepada: urangsunda@yahoogroups.com
>> Tanggal: Minggu, 10 Mei, 2009, 5:09 PM
>>
>> Siga ngolebat aya kesan (naon Sundana)..hatos "iman" anu di Sakola..benten
>> sareng "iman" ti Pak Kyai? Naha ? pan aya UIN, UNiv Alazhar, jrrrd
>>
>> On 5/8/09, astrajingga hendian <astrajingga19@ yahoo.com> wrote:
>>>
>>> Syukur upami akang gaduh niatan kadinya mah...alhamdulillah .
>>> Ngan padah iyeu mah saukur ngomadkeun. Dina perkara iman teu bisa keur
>>> batur, sabab eta mah keur diri urang. Jeung Iman nu diterangkeun eta mah
>>> pelajaran urang keur disakola,
>>> Jeung iman nu aya umumna saukur tuturut munding. Komo deui iman ka Gusti
>>> Allah.
>>>
>>> Upami akang leres hoyong terang kana perkara IMAN, sumangga taroskeun ka
>>> kyai-kyai anu tos dugi elmu na.
>>>
>>> Sabab didinya aya keterangan  "tah ayeuna koma masing-masing hirup
>>> didinya keur didinya kuring keur kuring, ngan kuring dina hak iyeu hayang
>>> ngabejaan urang sunda supaya teu kabawa sukabakaba kabawa ku fikiran
>>> jahiliyah gaya modern,"
>>>
>>> Komo deui upami akang boga niatan sepertos kitu eta mah sae pisan.
>>>
>>> Haturnuhun, hapunteun dina cariosan anu teu kenging.
>>>
>>>
>>> Baktos
>>>
>>> ari ceuk didinya naon iman?
>>>
>>> punten teu disundakeun -
>>>
>>> Iman Adalah Kehidupan
>>>
>>>     Orang-orang yang sesungguhnya paling sengsara adalah mereka yang
>>> miskin iman dan mengalami krisis keyakinan. Mereka ini, selamanya akan
>>> berada dalam kesengsaraan, kepedihan, kemurkaan, dan kehinaan.
>>> {Dan, barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
>>> penghidupan yang sempit.}
>>> (QS. Thaha: 124)
>>>     Tak ada sesuatu yang dapat membahagiakan jiwa, membersibkannya,
>>> menyucikannya, membuatnya bahagia, dan mengusir kegundahan darinya, selain
>>> keimanan yang benar kepada Allah s.w.t., Rabb semesta alam. Singkatnya,
>>> kehidupan akan terasa hambar tanpa iman.
>>>     Dalam pandangan para pembangkang Allah yang sama sekali tidak
>>> beriman, cara terbaik untuk menenangkan jiwa adalah dengan bunuh diri.
>>> Menurut mereka, dengan bunuh diri orang akan terbebas dari segala tekanan,
>>> kegelapan, dan bencana dalam hidupnya. Betapa malangnya hidup yang miskin
>>> iman! Dan betapa pedihnya siksa dan azab yang akan dirasakan oleh
>>> orang-orang yang menyimpang dari tuntunan Allah di akherat kelak!
>>> {Dan, (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti
>>> mereka belum pernah beriman kepadanya (al-Quran) pada permulaannya, dan Kami
>>> biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat sesat.}
>>> (QS. Al-An'am: 110)
>>>     Kini, sudah saatnya dunia menerima dengan tulus ikhlas dan beriman
>>> dengan sesungguhnya bahwa "tidak ada llah selain Allah". Betapapun,
>>> pengalaman dan uji coba manusia sepanjang sejarah kehidupan dunia ini dari
>>> abad ke abad telah membuktikan banyak hal; menyadarkan akal bahwa
>>> berhala-berhala itu takhayul belaka, kekafiran itu sumber petaka,
>>> pembangkangan itu dusta, para rasul itu benar adanya, dan Allah benarbenar
>>> Sang Pemilik kerajaan bumi dan langit— segala puji bagi Allah dan Dia
>>> sungguh-sungguh Maha Kuasa atas segala sesuatu.
>>>     Seberapa besar — kuat atau lemah, hangat atau dingin — iman Anda,
>>> maka sebatas itu pula kebahagiaan, ketentraman, kedamaian dan ketenangan
>>> Anda.
>>> {Barangsiapa mengerjakan amal salih, baik laki-laki maupun perempuan
>>> dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
>>> kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
>>> dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.}
>>> (QS. An-Nahl: 97)
>>>     Maksud kehidupan yang baik (hayatan thayyibah) dalam ayat ini adalah
>>> ketenangan jiwa mereka dikarenakan janji baik Rabb mereka, keteguhan hati
>>> mereka dalam mencintai Dzat yang menciptakan mereka, kesucian nurani mereka
>>> dari unsur-unsur penyimpangan iman, ketenangan mereka dalam menghadapi
>>> setiap kenyataan hidup, kerelaan hati mereka dalam menerima dan menjalani
>>> ketentuan Allah, dan keikhlasan mereka dalam menerima takdir. Dan itu semua
>>> adalah karena mereka benar-benar yakin dan tulus menerima bahwa Allah adalah
>>> Rabb mereka, Islam agama mereka, dan Muhammad adalah nabi dan rasul yang
>>> diutus Allah untuk mereka.
>>>
>>>
>>> Tiga hal yang akan menjadikan seseorang merasakan manisnya iman, menurut
>>> sebuha hadits yang bersumber dari Anas ra, adalah:
>>>
>>> 1.     Mengutamakan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya dari yang
>>> lainnya;
>>>
>>> 2.     Tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah, dan
>>>
>>> 3.     Takut akan kembali kepada kekufuran sebagaimana takutnya
>>> dilemparkan    ke dalam neraka.
>>>
>>> Iman dan keyakinan bagi seseorang adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.
>>> Hidup tanpa iman akan terasa hampa, tiada arti dan makna. Sebab tanpa iman
>>> seseorang tidak tahu untuk apa dia hidup, mau diapakan kehidupan ini, dan
>>> bagaimana setelah hidup. Hidup jadi terombang-ambing oleh situasi dan
>>> keadaan. Ke mana arah angin bertiup ke sanalah mereka pergi.
>>>
>>> Oleh karena itu iman adalah sumber ketenangan, sumber kebahagiaan, sumber
>>> kenikmatan dan kelezatan. Orang yang tak memiliki iman hidupnya dipenuhi
>>> oleh kegoncangan. Tidak stabil. Kadang bergembira ria, tapi dalam waktu yang
>>> dekat bersedih hati hingga merana, meratap, menangis, histeris. Saat gembira
>>> lupa daratan, saat terkena musibah putus asa. Begitulah corak hidup orang
>>> yang tak memiliki iman.
>>>
>>> "Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah
>>> dia membelakangi dengan sikap sombong, dan apabila ditimpa kesusahan niscaya
>>> dia berputus asa." (QS. Al-Israa': 83)
>>>
>>> Sebaliknya, orang yang hatinya dipenuhi dengan iman hidupnya selalu
>>> tenang. Di saat mendapatkan karunia Allah, tidak lupa daratan, tetap
>>> merasakan bahwa kenikmatan ini semata-mata dari Allah, karenanya perlu
>>> dinikmati, juga disyukuri. Jika terkena musibah atau bencana, maka ia tetap
>>> menyadari bahwa semua ini datangnya dari Allah.
>>>
>>> Salah satu ciri dari kehidupan orang yang beriman itu adalah tenang.
>>> Hidupnya tidak diwarnai dengan kesedihan yang berlebihan, tidak juga
>>> kegembiraan yang luar biasa. Tetap optimis menghadapi setiap kondisi. Tidak
>>> lekas putus asa, sebab dia yakin bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu.
>>> Allah kuasa pula mengubah keadaan sewaktu-waktu. Kekuasaan itu terletak di
>>> tangan-Nya secara mutlak.
>>>
>>> "Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang
>>> mukmin supaya keimanan mereka bertambah, di samping keimanan mereka (yang
>>> sudah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi, dan adalah
>>> Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Fath: 4)
>>>
>>> Anatar iman dan ketenangan punya korelasi yang positip. Jika iman ada,
>>> ketenangan musti tumbuh. Jika ketenangan tumbuh di hati seseorang, maka iman
>>> akan semakin bertambah. Pertambahan iman akan menambah ketenangan. Dan
>>> begitu seterusnya.
>>
>> Karenanya iman itu pasti dapat dinikmati, bahkan iman adalah kenikmatan
>> yang paling tinggi. Tidak ada kenikmatan yang melebihi iman. Tiada kelezatan
>> yang mengungguli iman. Karenanya bersyukurlah kita yang telah memiliki iman.
>>
>> Adalah sesuatu yang tidak wajar bila ada orang yang mengaku beriman, tapi
>> hidupnya tidak tenang, tidak merasakan kenikmatan. Orang yang demikian
>> mungkin saja beriman secara salah, atau mungkin iman itu belum sampai
>> menancap dalam dada. Bibirnya saja yang mengaku beriman, sementara hatinya
>> kosong melompong.
>>
>> Berikut ini ada beberapa amalan utama yang menjadikan seseorang dapat
>> merasakan kelezatan iman. Barang siapa yang hatinya dipenuhi dengan
>> keutamaan ini, dipastikan dapat merasakan manisnya iman. Ada tiga hal yang
>> perlu kita upayakan.
>>
>>
>>
>> Mengutamakan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi yang lain.
>>
>> Cinta memang urusan perasaan, tetapi tanda-tandanya nampak dalam
>> perbuatan. Mengaku cinta tanpa memberikan bukti nyata, namanya cinta dusta.
>> Bila persoalannya dengan sesama manusia, kelanjutannya bisa ke pengadilan.
>> Tetapi dalam hubungan dengan Allah, bisa berakibat tertolaknya semua amalan,
>> karena disinyalir imannya bukan iman betulan. Bukti cinta di antaranya
>> adalah dengan menomorsatukan yang dicintai. Selama belum mengutamakan
>> syariat Allah dalam kehidupannya, pengakuan cinta seorang muslim terhadap
>> Allah masih diragukan.
>>
>> Padahal tanpa dilandasi cinta, pelaksanaan ibadah yang penuh pengabdian,
>> pengorbanan yang disertai keikhlasan tidak akan pernah terjadi. Tanpa cinta,
>> pelaksanaan syariat hanya akan terasa sebagai beban. Ibarat seseorang yang
>> harus memberikan pertolongan di saat terjadi kecelakaan, bila si korban
>> adalah orang yang dicintai, tentu pengorbanan yang diberikan akan terasa
>> lain dibanding bila terhadap orang lain. Begitulah seharusnya membuktikan
>> cinta kepada Allah, yakni dengan begitu gembira, dengan penuh semangat
>> menyambut segala aturan syariat. Tidak ada yang bisa menghalangi, untuk
>> urusan yang menyangkut terlaksananya aturan-aturan Allah dimuka bumi.
>>
>> Adapun cinta kepada Rasulullah, adalah manifestasi langsung dari kecintaan
>> kepada Allah. Karena lewat Rasul-Nya-lah ajaran Allah sampai kepada segenap
>> manusia. Dan, Rasulullah adalah syariat Allah yang hidup, yang bisa
>> diteladani, ditiru segala sesuatunya. Ajaran-ajaran Islam yang lebih detail,
>> tidak selalu termuat di dalam firman Allah, tetapi bisa dicontohkan langsung
>> pada kehidupan Rasul. Mencintai Rasulullah adalah juga salah satu bukti
>> kecintaan kepada Allah, dan merupakan syarat mutlak bisa terlaksananya
>> aturan-aturan syariat.
>>
>>
>>
>> Cinta karena Allah
>>
>> Setelah menempatkan Allah pada urutan pertama yang dicintai, sangatlah
>> wajar bila kelanjutannya adalah mencintai segala sesuatu karena Dia semata.
>> Segala hal yang tidak dicintai-Nya harus dibenci. Dan segala sesuatu yang
>> menjadi kecintaan-Nya, seharusnyalah dicintai. Sebab, bagaimana bisa
>> dikatakan cinta, bila ternyata yang dibenci-Nya itu justru yang menjadi
>> kesenangan kita.
>>
>> Mencintai segala sesuatu karena Allah, tidaklah akan menghalangi manusia
>> dari kehidupan yang wajar. Justru itulah cara hidup yang paling alamiah.
>> Karena Allah senantiasa menyukai yang baik-baik. Segala sesuatu yang
>> dicintai-Nya pasti baik dan membawa manfaat, bahkan bukan hanya untuk
>> pribadi melainkan juga untuk masyarakat banyak. Sementara yang dibenci Allah
>> adalah sebaliknya, yang tentu saja akan membawa bencana bagi kehidupan
>> manusia dan dunia.
>>
>> Kadang ada orang yang beralasan, secara fitrah ia sudah menyukai kebenaran
>> dan segala yang baik-baik. Lalu, dengan gegabah ia menyatakan sudah
>> menunjukkan bukti kecintaan kepada Tuhan tanpa harus bersusah payah
>> melaksanakan aturannya yang memberatkan. Orang demikian adalah omong kosong,
>> karena ia mencintai sesuatu bukan didasarkan pada cintanya kepada Allah
>> melainkan pada perasaannya sendiri, pada nafsunya. Nafsunya itulah yang
>> menjadi tuhannya. Buktinya, perintah Allah sekalipun, asal dirasa
>> memberatkan, tidak akan dilakukan. Inilah justru bukti kekafiran yang paling
>> jelas.
>>
>> Cinta kepada Allah akan melandasi segala tingkah laku seseorang dalam
>> bermasyarakat. Memilih sahabat, lingkungan, istri, pekerjaan, pemimpin, dan
>> semuanya selalu dilandasi pada kecintaan kepada Allah. Mereka yang termasuk
>> dalam kategori orang yang dibenci Allah, tidak akan diambil menjadi orang
>> dekat, apalagi dipentingkan.
>>
>>
>>
>> Takut kembali kepada kekufuran
>>
>> Begitu menjadi muslim, kita harus mengucapkan selamat tinggal kepada
>> kejahiliyahan, selamat tinggal tradisi lama, selamat tinggal segala yang
>> berbau budaya jahiliyah. Kita kubur dalam-dalam masa silam. Kini yang ada
>> hanya Islam. Kita mulai sejarah baru, hidup baru, ketentuan baru dan
>> segalanya yang serba baru.
>>
>> Tak perlu ragu-ragu, sebab kita yakin Islamlah yang akan mengantar kepada
>> kebahagiaan dunia dan akhirat. Kita mungkin satu saat bisa mengharapkan
>> keuntungan besar dari bisnis yang kita lakukan. Tetapi apalah gunanya bila
>> itu tidak bisa menolong nasib kita di akhirat?
>>
>> Untuk bisa berbisnis, berbuat, berkarya, mengajarkan ilmu, mendidik dan
>> lain-lain dengan sukses sekaligus punya arti untuk kehidupan akhirat,
>> Islamkan dulu perilaku kita. Tinggalkan kehidupan jahili selekas-lekasnya,
>> dan jangan kembali lagi. Takutlah kepada kekufuran sebagaimana takutnya kita
>> dimasukkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
>>
>> Di samping sebagai bukti cinta, sikap meninggalkan kekufuran itu juga akan
>> menjadikan kita mampu merasakan manisnya iman. Artinya, kita justru merasa
>> bahagia, beruntung, senang, dengan meninggalkannya. Selama kita masih merasa
>> eman meninggalkan kekufuran, maka cinta kita kepada Allah belum tulus. Dan,
>> itu akan mempengaruhi perasaan kita, yang justru merasa tertekan dengan
>> segala atribut Islam.
>>
>>
>> tah ayeuna koma masing-masing hirup didinya keur didinya kuring keur
>> kuring, ngan kuring dina hak iyeu hayang ngabejaan urang sunda supaya teu
>> kabawa sukabakaba kabawa ku fikiran jahiliyah gaya modern,
>>
>> cag....
>> Benerna ti gusti Allah swt
>> salahna ti Agus Pakusarakan
>>
>>
>>
>> 2009/4/29 astrajingga hendian <astrajingga19@ yahoo.com>
>>>
>>>
>>> Emang nu disebut iman teh nu kumaha kang???
>>> Jeung siga kumaha iman teh kang???
>>
>> ________________________________
>> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
>>
>> ________________________________
>> Cepat, Bebas Iklan, Kapasitas Tanpa Batas - Dengan Yahoo! Mail Anda bisa
>> mendapatkan semuanya.
>
>
> 

Reply via email to