--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Abah, > > Terima kasih atas informasinya;) > > Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai > keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah > penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai > manusia??
Anakku, Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari seluruh penjuru dunia :=)) Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, tapi bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak absolut yg bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses kehidupan berjalan dan selalu berjalan. salam