Maaf mbak, kata akhlaq dan moral pada dasarnya sama. Al Farabi menggunakan kata akhlaq ketika menerjemahkan kata "moral" dari buku-buku Yunani (Aristoteles, dsb). Agama memang menganjurkan orang agar bermoral (akhlaq) baik, seperti kata Nabi Muhammad bahwa beliau diutus untuk memperbaiki akhlaq manusia. Tetapi dalam kenyataan sering terlihat bahwa orang yang mahir dalam agama belum tentu berakhlaq (bermoral) baik. Bahkan ada yang mempersoalkan bahwa agama (kitab suci), baik Yahudi, Keristen atau Islam, sering mengajarkan dan menganjurkan perbuatan yang bertentangan dengan moral (akhlaq). Ini dapat menjadi bahan diskusi (intekectual exercise) tersendiri. Kembali kepada soal kondom, pada saat ini di Indonesia (dan juga banyak negara lain di dunia) penularan HIV terutama terjadi melalui hubungan seks dan pengguna narkoba dengan jarujm suntik. Jumlah pengguna narkoba lewat jarum suntik yang tertulari dan menularkan HIV di Indonesia meningkat pesat. Kalau kemudian mereka juga melakukan hubungan seks (termasuk dengan isterinya), ia akan berpotensi menularkan HIV ke isterinya. Dan kemudian dari isteri ke bayi yang dilahirkannya. Jumlah anak yang sudah tertulari HIV sejak lahir di Indonesia ini makin banyak, meskipun belum seburuk negara-negara Afrika. Kepada merekalah program penggunaan kondom dan jarum suntik steril ditujukan Mengajari mereka agar kembali ke agama akan sangat sulit. Bagi mereka, agama adalah soal ketika mau kawin atau ketika mati. Tanah Abang terkenal sebagai tempat agamis (Islam), tetapi di sana juga terdapat tempat pengguna dan pengedar narkoba yang besar. Kondom juga ditujukan kepada laki-laki yang gemar berganti pasangan seks, termasuk doyan ke tempat pelacuran. Menghapus lokalisasi tidak akan pernah menghilangkan praktik pelacuran. Saya yakin anda tahu itu. Menangkapi para PSK juga tidak menghilangkan pelacuran. Selama masih ada laki-laki yang mencari mereka, selama itu pula mereka akan hadir, terutama dalam situasi ekonomi, tingkat pendidikan, dan kesempatan kerja yang rendah. Kalau mau menghilangkan pelacuran, yang seharusnya ditangkapi dan dikarantina adalah kaum laki-laki yang suka "jajan". Bukan para PSK-nya. Kan yang aktif para laki-lakinya. Selama masih ada laki-laki yang demikian, anjuran menggunakan kondom untuk mencegah penularan penyakit kelamin (termasuk HIV) merupakan salah satu cara yang efektif. Tentu saja selain itu banyak program lain yang harus dilakukan termasuk mengingatkan akan ajaran agama. Tetapi jangan lupa bahwa ada juga da'i yang terkena penyakut kelamin, karena mereka manusia biasa yang adakalanya tidak tahan godaan. Ketika berdakwah atau sholat, banyak orang yang merasa dekat dengan Tuhan, tetapi begitu syahwat sedang meningkat, mereka lebih senang dekat dengan Setan. Salam KM -------Original Message------- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: 02/07/07 15:14:01 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: [wanita-muslimah] RE: {Disarmed} [keluarga-sejahtera] Kondom dan alat suntik gratis
Pak KM yang saya hormati, Maafkan, saya salah menggunakan kata-kata moral di bawah. Seharusnya saya memilih kata akhlaq 'kali ya ? Karena akhlaq selalu dikaitkan dengan syariat Islam. Kondomisasi yang saya ceritakan bukan kondomisasi yang bapak katakan, antara suami dan isteri. Tahukan bapak, bahwa ada kondomisasi di lokalisasi pelacuran? Atau - seperti yang mbak Aisha ceritakan - dibagikan pada orang-orang yang memang suka "jajan" ? Saya rasa memang sulit untuk membuktikan bahwa kondom itu mendorong perzinahan, kalau yang bapak maksud adalah angka statistik-nya. Karena pasti sulit sekali melakukan survey tentang perzinahan. Gambaran mudahnya begini. Orang-orang yang tidak melakukan perzinahan kita bagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama: orang-orang yang memang memiliki akhlaq yang baik, yang mampu mengontrol diri dan memang tidak ingin berzinah. Kelompok kedua: orang-orang yang sebetulnya memiliki keinginan untuk berzinah, tetapi takut tertular penyakit berbahaya. Kelompok ketiga: Karena alasan-alasan lain. Dengan adanya kondom, atau pemberian kondom, orang-orang di kelompok kedua bukan mustahil akan pindah group , dari yang TIDAK melakukan perzinahan --> menjadi orang-orang yang melakukan perzinahan. Logis bukan? Meskipun demikian, bukan logika yang di atas itu yang membuat saya mengkaitkan kondomisasi dan akhlaq (ralat, bukan moral). Sesuatu yang menuju kepada yang haram itu hukumnya haram, Pak. Jadi, bila kita memberikan kondom, yang jelas-jelas dipakai untuk melakukan sesuatu yang haram, maka hukumnya haram juga, Pak. Itu yang saya pahami. Pemberantasan HIV/AIDS memang hal yang kompleks. Saya rasa, tidak mungkin kalau hanya dilakukan oleh LSM, apalagi dengan cara kondomisasi seperti yang mbak Aisha ceritakan. Peran Negara harus lebih tegas. Selama pelacuran dibiarkan, pelaku perzinahan terbuka tidak ditindak tegas, mustahil HIV/AIDS ini bisa diatasi. Seperti yang mas Donnie bilang, penyuluhan moral saja, sulit atau tidak mungkin berhasil. Maafkan bila kata-kata saya menyinggung. Wallahu'alam bishowab. Wassalaam, -Ning -----Original Message----- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kartono Mohamad Sent: Wednesday, February 07, 2007 12:07 PM To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com; wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] RE: {Disarmed} [keluarga-sejahtera] Kondom dan alat suntik gratis Hari gini masih ada saja yang menuduh AIDS adalah penyakit laknat. Bagaimana pendapat anda dengan hepatitis yang cara penularannya persis sama dengan HIV? Adakah ia juga penyakit laknat? Kalau begitu seharusnya jangan diberikan vaksinasi hepatitis terhadap bayi-bayi. Menganjurkan menggunakan kondom bukan untuk memberantas HIV/AIDS tetapi mencegah penularan lebih jauh dari orang yang sudah terkena HIV kepada orang yang belum. Termasuk dianjurkan kepada pasangan suami isteri yang salah satunya sudah tertulati HIV. Jangan isteri yang setia dan mungkin taat berjilbab akan tertulari oleh suaminya yang memperolehnya dari orang lain. Mbak Ning malah menanyakan tentang "moralitas". Apa sih definisi moral? Menurut mbak Ning, mana lebih bermoral: mencegah jangan sampai orang menularkan atau tertulari HIV atau membiarkan mereka terjerumus? Anggapan bahwa kondom mendorong perzinahan tidak ada bukti-buktinya. Tidak ada bukti bahwa karena ada kondom maka perzinahan jadi meningkat. Salam KM -------Original Message------- From: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Date: 02/07/07 08:09:06 To: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com; wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: RE: {Disarmed} [keluarga-sejahtera] Kondom dan alat suntik gratis Memberantas AIDS dng menyebarkan Kondom sama saja memberantas AIDS dng membolehkan per - ZINAHAN, JELAS HARAM HUKUM-nya dalam Islam.. ".....Jangalah kamu tolong menolong dalam hal keburuka-an...." Orang-orang beriman InsyaALlah TIDAK AKAN PERNAH terkena penyakit KUTUK-an & Penyakit LAKNAT AIDS... Salam AL-Pacitan -----Original Message----- From: keluarga-sejahtera@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Aisha Sent: 06 Februari 2007 17:06 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Subject: {Disarmed} [keluarga-sejahtera] Kondom dan alat suntik gratis Mba Ning, Saya tertarik dengan urusan kondom dan alat suntik gratis ini, tiba-tiba muncul saat membahas menjaga pandangan dan aurat:) Dulu ketika seorang aktivis AIDS menceritakan dalam satu wawancara bahwa dia ditertawakan orang ketika dia di pintu tol membagikan kondom untuk sopir truk, saya merasa ikut sedih juga. Karena memang sampai saat ini pemerintah kok adem ayem saja masalah AIDS ini, lalu ketika seseorang melakukan perbuatan yang dengan kemampuan terbatasnya berusaha mengurangi penyebaran virus ini, malah ditertawakan. Padahal sudah jelas bahwa umumnya alias mayoritas pengemudi truk itu suka jajan padahal dia punya istri, apa salahnya jika lalu ada orang yang membagi kondom untuk mengurangi sebaran penyakit kelamin juga HIV/AIDS ke orang-orang yang tidak bersalah, dalam hal ini istri-istri sopir truk ini! Juga bayi-bayi! Sebab bisa saja terjadi istri-istri sopir itu hamil dan jika dia tertular, maka bayinya pun tertular Tidak ada jaminan bahwa dengan kondom pun bisa terhindar dari AIDS, tapi sampai saat ini penyakit ini belum ada obatnya, baru ARV yang bukan solusi tuntas. Tapi setidaknya manusia berusaha mengurangi resiko penyebaran sebelum laki-laki hidung belang sadar, kita harus mengakui bahwa ada laki-laki (termasuk muslim juga) yang suka jajan atau berperilaku seks bebas Mba Ning, ada remaja yang biasa menggunakan narkoba suntik dan sudah tertular HIV, dia mengakui jika mengonsumsi narkoba itu biasanya 30-an remaja ngumpul memakai alat suntik yang sama, dan dia sudah melakukannya beberapa tahun, jadi dia juga tidak bisa membayangkan berapa banyak teman-temannya ini yang sudah tertular HIV menyebarkan virus ini jika mereka punya pacar yang berseks bebas atau punya istri. Apa salahnya membagikan jarum suntik gratis untuk mengurangi resiko penyebaran, selama masih banyak remaja yang mengonsumsi narkoba suntik, jangan lupa pula bahwa remaja itu juga banyak remaja muslim! Apakah semua remaja muslim terbebas dari kasus narkoba atau free sex? Kita tahu mba Ning bahwa jika seseorang tertular HIV, maka tidak seketika dia menjadi pengidap AIDS. Ada prosesnya, kata para ahli 5-10 tahun, dan selama itu penderita HIV segar bugar sehat tidak terlihat sakit tapi dia bisa menularkan ke banyak orang melalui cairan tubuh. Tapi menurut para ahli pula, waktu ini semakin pendek, mungkin karena kondisi lingkungan atau asupan gizi seseorang, sehingga menurut aktivis AIDS, waktu dari penderita HIV menjadi penderita AIDS yang sudah kehilangan kekebalan tubuhnya itu semakin pendek. Dan jika seseorang sudah tertular HIV, tidak ada jalan kembali karena belum ada obatnya, dia menuju ke AIDS, saat tubuh hilang kekebalannya dan penyakit apapun bisa merusak atau mematikan! Jika di seputar kehidupan mba Ning (di keluarga atau diantara teman atau tetangga) tidak ada yang kena HIV/AIDS, itu bukan berarti bahwa di lingkungan atau di keluarga lainnya tidak ada yang terkena, lalu kalau sudah ada yang terkena, menurut mba Ning apa solusinya kalau bukan kondom dan alat suntik gratis? salam Aisha -------- From: Tri Budi Lestyaningsih Khas solusi liberalis. Seperti solusi untuk penyebaran HIV AIDS adalah kondomisasi dan pembagian GRATIS alat suntik bersih bagi pengguna narkoba. Moral seperti apa yang diharapkan dari solusi seperti ini ? :-( Sedih deh :-( [Non-text portions of this message have been removed] -- This message has been scanned for viruses and dangerous content by <http://www.mailscanner.info/> MailScanner, and is believed to be clean. -- This message has been scanned for viruses and dangerous content by MailScanner, and is believed to be clean. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ..... Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed]