Ass wR. wB.

Mas Satriyo, 
Kayanya mbak Chae itu sebenarnya ingin tahu tanggapan mas Satriyo
terhadap pernyataan2 pak Chodjim. Jadi tolong ditanggapi. Gitu
maksudnya, mas. Saya sudah sebulan ini ngga sempat posting di sini. Tapi
saya baca terus. Saya senang dengan tulisan-tulisan mas Satriyo, cerdas,
logis dan mudah dicerna, menurut saya lho... (Mbak Mia mungkin akan
bilang lagi : "apa gw kate..." hehehe.. Saya tidak nge-gank dengan mas
Satriyo lho, mbak... Wong kenal aja nggak.)

Salam kenal buat mas Satriyo.
Wassalaam,
-Ning


 

-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of satriyo
Sent: Monday, April 23, 2007 3:38 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: The Name of Allah

Ibu Chairunisa,

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas masukan dan perhatian ibu,
dan itu sangat saya hargai, setidaknya bagi saya menunjuukkan ciri teman
yang baik ...

Tolong jika berkenan ibu tunjukkan dan jelaskan pada saya bagian yang
ibu maksud itu.

Maksud ibu satu gank itu apa? Ini agar saya tidak salah 'tafsir' ...

Sebelum saya teruskan ingin saya terlebih dulu utarakan di sini bahwa
saya berhak menerima masukan ibu dalam konteks apa yang saya komentari
atas komentar pak Chodjim bisa juga saya abaikan mengingat yang
berdialog di sini adalah saya dan pak Chodjim. Sehingga untuk
menghindari kesan ibu sebagai wasit apalagi jubir, maka saya akan
tanggapi sejauh menurut saya pada tempatnya. Dengan kata lain, saya
menunggu komentar langsung dari pak Chodjim atas komentar saya thd
pernyataan beliau.

Soal data-data yang diungkapkan oleh pak Chodjim, saya sebenarnya
tersirat menginginkan fairness dari pak Chodjim yang terlihat implisit
dari komentar saya, yaitu silakan pak Chodjim sertakan sumber data yang
disampaikan agar jelas dan tidak sekadar seolah "Oh itu kan memang
karena tingginya ilmu pak Achmad Chodjim" padahal jelas ada rujukan yang
beliau pegang.

Lalu untuk ibu Chairunisa, mengapa kutipan ayat yang dilakukan oleh pak
Chodjim jadi tidak terkesan self-claim, lain ketika saya yang mengutip
ayat? Ada apa ini?

salam,
satriyo


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Satriyo,
> 
> Justru saya melihat lagi jenis postingan dari anda yang lebih
membidik
> si pembawa berita daripada membidik beritanya itu sendiri (kok jadi 
> kebiasaan sich Pak???;)
> 
> Coba anda tela'ah lagi (jangan ada asumsi bahwa ini semua karena
kita
> satu gank loh!!!:))
> 
> pertama Pak Chodjim memberikan data sbb:
> 
> 1. Dalam Alkitab yang berbahasa Arab, Tuhan disebut Allah. 
> > Artinya, Allah yang disebut oleh Nasrani Arab atau orang Islam ya 
> > sama saja. Rabb dalam bahasa Arab bukan hanya untuk Allah, tapi
juga 
> > untuk bos, majikan atau jeragan. 
> 
> Coba di di counter dengan argumentasi lagi, kira-kira ada tidak data 
> yang bisa menyangkal hal tsb..
> 
> 2.Dalam QS 17:110 menyatakan bahwa DIA tidak memiliki nama
> > khusus, maka kita diperintah menyebut Allah, atau al-Rahman, atau 
> > nama apa pun asalkan masih termasuk dalam "asma' al-husna".
> 
> Silahkan di counter dengan argumentasi lagi, anda tela'ah benar
tidak
> berdasarkan Qs.17:110 ada data seperti yang disajikan oleh Pak
Chodjim
> atau anda bisa membuktikannya lain...
> 
> 3.Sedangkan Allah di QS
> > 24:25 disebut "al-Haqq al-mubiin", Yang Maha Nyata sekali, atau
Yang 
> > Mahabenar sekaligus mahaterang/mahajelas. Oleh karena Dia itu 
> > mahajelas maka Dia niscaya tidak membutuhkan nama, karena nama 
> > hanyalah tanda untuk membedakan!
> 
> Silahkan di counter juga , adalah anda menemukan sebaliknya
bedasarkan
> Qur'an??
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <efikoe@> wrote:
> >
> > Ketika saya membaca ada pak Achmad Chodjim ikut memberikan
komentar, 
> > pasti ada sesuatu yang menarik hingga membuat pak Achmad Chodjim 
> > sedemikian terusik untuk berkomentar ... dan ternyata komentarnya 
> > tidak terlalu kuat mengingat tidak ada landasan yang kuat
tentunya 
> > yang mendukung argumentasi dan klaim pak Achmad Chodjim. Walau
tentu 
> > sabda pak Achmad Chodjim akan sangat diperhatikan oleh pengikut 
> > pengajian beliau.
> > 
> > Semua yang pak Achmad Chodjim sangat terasa beraroma 'menurut
logika 
> > saya' dan bernada 'memangnya Arab itu siapa sih? kok mereka 
> > diistimewakan begitu?' atau yang semisalnya, setidaknya menurut
saya 
> > yang dhaif ini.
> > 
> > Tapi yang paling mengusik adalah pernyataan di akhir komentar pak 
> > Achmad Chodjim yang makin menambah kuat aroma dari asumsi saya di 
> > atas, (kutipannya)
> > > Jika masih tidak percaya bahwa Allah itu aslinya tak bernama,
maka 
> > silakan bertanya sendiri secara langsung kepada DIA! Tidak perlu 
> > ngotot lagi, karena Dia maha hidup, maha mendengar, dan maha
hadir. 
> > Pasti Dia bisa ditanyai!
> > > 
> > Wah selamat ya, pak Achamd Chodjim, karena bisa punya direct 
> > connection dengan DIA (department of Internal Affairs?) sehingga 
> > yakin kalo yang lain pasti tidak sehebat njenengan dan pasti nda 
> > mampu seperti njenengan. Ah jadi teringat ada yang berkomentar 
> > serupa. Soooooo sure of himself. Tapi nda mengapa, krn itu HAM
anda 
> > dan saya nda mungkin menyatakan anda salah atau sesat karena 
> > berkomentar yang salah dan sesat. hehehe ...
> > 
> > Njenengan ga usah kalap lho nda baik. Konon menambah %
kemungkinan 
> > kena penyempitan pembuluh darah atau sama dengan bunuh diri ... 
ehm.
> > 
> > Saya setuju dengan komentar singkat abah, karena kalo ngotot pake 
> > Tuhan dengan T kapital bagaimana menerjemahkan Syahadat ya? ah
tapi 
> > tentu mudah bagi njenengan atau siapa saja yang sepakat dengan 
> > njenengan, kan? Gitu aja ko repot.
> > 
> > Mas Prihatmanto, Wikan, dll gimana ni komentar mbah Achmad
Chodjim? 
> > Mba Aisha, Chairunisa? Self-claim nda? Truth claim nda?
> > 
> > salam,
> > satriyo
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Achmad Chodjim" 
> > <chodjim@> wrote:
> > >
> > > Ketika saya membaca tulisan di milis ini, nama Allah sedang
> > diributkan. Malah ada yang menyebut bahwa sebagian ulama
memandang 
> > nama Allah sebagai nama pribadi Tuhan dan sebagian yang lain 
> > mengatakan itu panggilan Tuhan dalam bahasa Arab.
> > > 
> > > Yang jelas:
> > > (1) Nama atau sebutan Allah bagi Tuhan sudah ada jauh sebelum
agama 
> > Islam dibawa oleh Kanjeng Nabi Muhammad.
> > > 
> > > (2) Dalam Alkitab yang berbahasa Arab, Tuhan disebut Allah. 
> > Artinya, Allah yang disebut oleh Nasrani Arab atau orang Islam ya 
> > sama saja. Rabb dalam bahasa Arab bukan hanya untuk Allah, tapi
juga 
> > untuk bos, majikan atau jeragan. Rabb dalam bahasa Inggris sama 
> > dengan "Lord", alias Tuan. Dalam bahasa Melayu lama, tak ada kosa 
> > kata "tuhan". Kosa kata ini muncul di masa pendudukan Belanda di
abad 
> > 17. Orang kita diperintah oleh Belanda menyebut dirinya "tuan". 
Tapi, 
> > ketika Yesus juga dipanggil "Tuan Yesus", orang Belanda kurang 
> > berkenan, dan panggilan itu harus dibunyikan secara mantap dengan 
> > sisipan huruf "h", jadilah "tu...h....an"
> > > 
> > > (3) Dalam QS 17:110 menyatakan bahwa DIA tidak memiliki nama
> > khusus, maka kita diperintah menyebut Allah, atau al-Rahman, atau 
> > nama apa pun asalkan masih termasuk dalam "asma' al-husna".
Tentunya 
> > ada jutaan nama-nama baik Tuhan jika dikumpulkan dari berbagai 
> > bahasa. Dan, kita sah-sah saja menyebut dengan Gusti Kang Murbeng 
> > Dumadi, atau Sang Hyang Manon, atau Gusti Kang Paring Gesang dan
lain-
> > lainnya. 
> > > 
> > > Kisah Musa dalam QS 20:14 menyebutkan bahwa Tuhan mengenalkan
> > dengan "Innanii anallaah". Tapi ini kisah Musa dalam bahasa Arab 
> > Alquran. Sedangkan kisah Musa dalam Alkitab berbahasa Arab menyebut,

> > "Fa ajabahullah (ilaa Musa): Ahyah alladzii Ahyah (I am
who 
> > I am).
> > > 
> > > (4) Allah tidak pernah memperkenalkan dirinya bahwa nama-Nya
itu 
> > ALLAH. Lantaran Allah bukanlah sosok makhluk yang berbangsa Arab. 
> > Nama "Allah" itu diberikan oleh manusia kepada-NYA. Jadi,
manusialah 
> > pencipta nama-nama bagi semuanya. Nama diberikan untuk membedakan 
> > antara sesuatu dengan sesuatu yang lainnya. Sedangkan Allah di QS
> > 24:25 disebut "al-Haqq al-mubiin", Yang Maha Nyata sekali, atau
Yang 
> > Mahabenar sekaligus mahaterang/mahajelas. Oleh karena Dia itu 
> > mahajelas maka Dia niscaya tidak membutuhkan nama, karena nama 
> > hanyalah tanda untuk membedakan!
> > > 
> > > Jika masih tidak percaya bahwa Allah itu aslinya tak bernama,
maka 
> > silakan bertanya sendiri secara langsung kepada DIA! Tidak perlu 
> > ngotot lagi, karena Dia maha hidup, maha mendengar, dan maha
hadir. 
> > Pasti Dia bisa ditanyai!
> > > 
> > > Wassalam,
> > > chodjim
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>




=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
.... 
Yahoo! Groups Links



Kirim email ke