Bung Satriyo,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Inilah wajah santri kita (versi intri lebih lengkap):
> 
> [1] "santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. Tasikmalaya, 
> Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
> Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
> menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> (19/6)"

Berita dari harian Pikiran Rakyat adalah fakta, betapa kekerasan atas 
nama agama memang diajarkan oleh para kyai/mullah/ulama. FPI, FPUI, 
dll adalah contoh nyata hasil pendidikan para kyai/mullah/ulama yang 
doyan melakukan kekerasan atas nama agama.

> [2] santri "Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> dengan Alquran". 

Kata siapa yang menganggap ada nabi lagi bertentangan dengan al-
Qur'an?

Al-Qur'an justru mengajarkan bahwa nabi/rasul/utusan Allah dapat 
terus datang dan diutus sesuai kehendak Allah. 

> Jadi jelas mengapa santri ahmadiyah itu sesat, 

Menurut ajaran al-Qur'an, yang berhak menentukan sesat atau tidak 
sesatnya orang hanyalah Allah Ta'ala.

Hebat nian Anda ketika menunjuk hidung santri Ahmadiyah sebagai 
sesat...

Kanjeng Nabi s.a.w. saja tidak pernah menunjuk hidung orang/kaum 
sebagai sesat...

> karena tidak mengimani Qur'an dan Hadis yang menyatakan bahwa 
> Rasulullah Muhammad saw itu Rasul dan Nabi terakhir buat manusia.

Ngawur...

Orang Ahmadiyah mengimani al-Qur'an dan Hadits.

Nah, demi untuk membuktikan omongan Anda, coba tunjukkan di sebelah 
mana dalam al-Qur'an dan Hadits bahwa Muhammad s.a.w. adalah nabi 
terakhir (aakhirul anbiya).

> [3] santri "Tempat hiburan" jelas sesat dan menyesatkan, sebab 
> tempat "itu sebelumnya sempat diprotes oleh warga sekitar karena 
> diduga menyalahi izin peruntukan. Semula izin rumah makan dan 
biliar, 
> tetapi menjadi pub. Tempat hiburan itu mengganggu masyarakat 
sekitar 
> karena setiap malam ada pentas musik dangdut dan kerap terjadi 
> keributan". Jadi santri dengan wajah ini jelas sesat dan 
menyesatkan.

Urusan tempat hiburan yang menyalahi izin adalah urusan pemda dan 
polisi, bukan urusan FPI dan ormas yang sejenisnya. Paham?

Salam,
MAS

> 
> Anda masuk yang mana?
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ma_suryawan" 
> <ma_suryawan@> wrote:
> >
> > Inilah wajah santri kita ...
> > 
> > =================
> > 
> > Kantor Ahmadiyah Diserbu Santri
> > Tempat Hiburan Jadi Sasaran Pelemparan Batu 
> >  
> > http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/062007/20/0310.htm
> >  
> > TASIKMALAYA, (PR).-
> > Ratusan santri dari sejumlah pesantren di daerah Kab. 
Tasikmalaya, 
> > Front Pembela Islam (FPI) Leuwisari (Tasikmalaya), serta FPI Kab. 
> > Ciamis yang tergabung dalam Forum Penyelamat Ummat Islam (FPUI), 
> > menyerbu Kantor Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya, Selasa 
> > (19/6) 
> >  
> > RATUSAN santri dari berbagai daerah di Kab. Tasikmalaya dan 
Ciamis, 
> > Selasa (19/6) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor dan 
masjid 
> > Ahmadiyah, Singaparna, Kab. Tasikmalaya. Mereka meminta Ahmadiyah 
> > dibubarkan atau membubarkan diri, karena mengaku ada nabi lain 
> > setelah Nabi Muhammad saw.* UNDANG SUDRAJAT/"PR" 
> > 
> > Aksi massa itu sempat ditandai dengan pencopotan plang nama 
tempat 
> > ibadah Ahmadiyah dan dua lampu besar di gedung itu rusak dilempar 
> > batu. Massa juga berusaha masuk ke gedung Ahmadiyah, namun 
dihadang 
> > oleh puluhan anggota kepolisian. 
> > 
> > Satu orang santri sempat masuk ke daerah Ahmadiyah dengan 
memanjat 
> > pagar. Namun, ia oleh polisi diminta kembali keluar area bangunan 
> > Ahmadiyah di Jln. Raya Timur No. 26 Badak Paeh, Singaparna. Gagal 
> > masuk ke area tempat ibadah, dari jalan raya massa melempari 
> bangunan 
> > itu dengan batu dan botol minuman mineral. 
> > 
> > Suasana di daerah sekitar kantor Ahmadiyah terlihat tegang. Massa 
> > terus berusaha untuk menerobos barikade polisi. Para santri 
> > meneriakkan agar Ahmadiyah dibubarkan.
> > 
> > Koordinator aksi santri, Dudung Akasah mengatakan, keberadaan 
> > Ahmadiyah harus segera dibubarkan. Pemerintah dan polisi mesti 
> segera 
> > tegas menutup aktivitas Ahmadiyah. 
> > 
> > Sekitar pukul 14.00 WIB, Ketua Komisi IV DPRD Kab. Tasikmalaya, 
> Dede 
> > Saeful Anwar bersama beberapa anggota dewan menemui massa di 
depan 
> > kantor Ahmadiyah. 
> > 
> > Dede Saeful Anwar mendukung sikap santri untuk melarang 
Ahmadiyah. 
> > Alasannya, secara tegas dalam Alquran, tidak ada nabi setelah 
> > Muhammad. "Rasulullah Muhammad adalah nabi terakhir. Tidak ada 
> lagi. 
> > Jadi kalau Ahmadiyah menganggap ada nabi lagi, itu bertentangan 
> > dengan Alquran," katanya. 
> > 
> > Usai anggota dewan berbicara, massa kembali merengek untuk 
meminta 
> > masuk ke gedung Ahmadiyah. Alasannya, mereka mau menyita dokumen 
> > ajaran Ahmadiyah untuk dibakar. Namun, keinginan itu tidak bisa 
> > dipenuhi oleh polisi, yang dipimpin langsung Waka Polres Kab. 
> > Tasikmalaya, Kombes Aprianto. Setelah itu, massa membubarkan diri 
> > sambil menunggu sikap pemerintah dan MUI Kab. Tasikmalaya. 
> > 
> > Menyalahi izin
> > 
> > Sebagian massa yang pulang dari Singaparna ketika masuk ke Kota 
> > Tasikmalaya sempat melempari pub (tempat hiburan) Purnama di 
> kompleks 
> > Pasar Pancasila, Kota Tasikmalaya. Di antara mereka ada yang 
> > melempari kaca jendela serta merusak bagian depan tempat itu 
hingga 
> > berantakan. 
> > 
> > Tempat hiburan itu sebelumnya sempat diprotes oleh warga sekitar 
> > karena diduga menyalahi izin peruntukan. Semula izin rumah makan 
> dan 
> > biliar, tetapi menjadi pub. Tempat hiburan itu mengganggu 
> masyarakat 
> > sekitar karena setiap malam ada pentas musik dangdut dan kerap 
> > terjadi keributan. 
> > 
> > Aksi perusakan itu berlangsung cepat. Massa membubarkan diri 
> setelah 
> > bangunan yang menjadi sasaran pelemparan sudah rusak. (A-97)***
> >
>


Kirim email ke