Bicara data, beberapa sumber: 1. artikel2 atau posting di WM ini, sila di browse. 2. di literatur, disertasi dan diskusi sejarah antropologi dan filologi budaya pra patriarki banyak didiskusikan, juga di bidang evolutionary psychology. silakan google. 3. di Indonesia sendiri, budaya matriarki/matrilineal tertinggal di SumBar. Di Baduy Dalam sebagai museum saksi sejarah, budaya patriarki jelas nggak mendominasi: - upacara melibatkan simbol Dewi Sri dan Ambu. - upacara tertentu, kalau bukan kebanyakan upacara adatnya, dipimpin perempuan. - wilayah domestik dan publik sama-sama dilakoni laki2 dan perempuan. Dengan kata lain nggak ada dikotomis antara domestik dan publik. - kalau isteri kepala adat meninggal, otomatis jabatan kepala adat copot atau dialihkan, kecuali dia kawin lagi. - nggak ada yang ngatur2 jilbab, malah masih boleh bertelanjang dada.
Di Nusantara, dulu banyak sekali raja/ratu perempuan. Suatu contoh lukisan dari abad 17 di Banten, ada gambar perempuan pedagang bertelanjang dada, di sampingnya pangeran Banten yang disunat. Quran sendiri mengangkat suatu jaman (peralihan) dimana Ratu Balqis yang adil bersepakat dengan raja adil Sulaiman memasuki jaman baru. Singgasana ratu Balqis disebut Arsy, yang sama istilahnya dengan arsy di ayat kursi. Di artikelnya bulan February 2007 Washington Post, Karen Armstrong bicara tentang sifat egalitarian masyarakat dibajak oleh para cowok atas nama agama. Dst, dsb. Dan jangan lupa, pemahaman utuh terhadap data terkait dengan persepsi kita sendiri yang sering menjadi persoalan tersendiri tentang bagaimana memahami suatu persoalan. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote : > > Satu hal saja yang menarik ingin saya tanyakan ke Mia, dari > pernyataannya ini ... > > Implikasinya, di dunia manusia modern sejak budaya patriarki > > mendominasi perempuan, cewek dandan atau didandanin itu lebih ke > > konstruk sosial, bukan instink per se. Ngejilbabin perempuan adalah > > konstruk sosial, namun perempuan yang pilih pake jilbab adalah > > menuruti kodrat pilihannya. > > Apakah Mia tahu persis datanya bahwa ada saatnya budaya patriarki > tidak mendominasi perempuan, dan budaya patriarki itu apa dan apakah > otomatis mendominasi perempuan? > > terima kasih, > > rsa >