saya secara pribadi paling tdk sependepat jika peraturan ini di berlakukan, 
pakai logika paling sederhana saja masak org mau sedekah {berbuat baik} saja 
musti bayar 20 jt, terlepas dari masalah aktivitas mereka mengganggu atau tdk, 
namun jika di runut permasalahan sosial mendasar adalah tdk adanya lapangan 
kerja yg memadai, jika di dalami lagi mengapa lap kerja tdk memadai ? mengapa 
skillnya rendah ? dlsb ? itulah tugas semua warga bangsa wabil khusus pemimpin  
di negri ini untuk menciptakan kepemimpinan yg madani.....sehingga tercipta 
rasa aman berkeadilan sosial gemah riph loh jinawi dalam ikatan bhinneka tungal 
ika yg telah di visikan oleh founding father  negri ini...
   
  Salam berpuasa

Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Ada aktivitas mengemis, mengamen, mengasongkan dagangan & mengelap 
mobil saat lampu merah itu memang mengganggu, apalagi jika tidak diberi imbalan 
malah merusak mobil kita - judulnya jadi pemaksaan, yang menjengkelkan juga, 
mobil sudah dibersihkan, pakai lap kotor mereka malah jadi kotor. Bagi pelaku 
juga membahayakan, mereka harus bergerak gesit di antara kendaraan, kalau 
lengah - kaki tergilas roda kendaraan. Jadi ditertibkan bagus juga, tapi tidak 
sekedar menertibkan karena inti dari masalah ini kan kemiskinan, mereka jadi 
pengamen, pengasong atau mengelap mobil itu untuk mencari uang. Banyak masalah 
lainnya di antara orang-orang dan anak-anak jalanan ini, seperti kekerasan 
fisik, pemalakan oleh yang lebih kuat, pelecehan seksual sampai ke taraf 
pemerkosaan, sodomi, dll. Jika perda ini berjalan, lalu mereka mencari nafkah 
bagaimana? Melakukan tindakan2 kriminal?

narkoba itu apa sih? Apakah narkoba itu berbau? Kalimat "mulutnya bau narkoba" 
itu maksudnya bau minuman keras atau minuman beralkohol? Apakah minuman keras 
beralkohol masuk narkoba juga?

salam
Aisha
--------------
>From : [EMAIL PROTECTED]
Assalammu'alaikum
menanggapi tntang perda ini, tak masalah kalau DPRD mengeluarkan PERDA tersebut 
sisi positifnya bagus juga sihhh..., kalau memang hendak bersedekah masih 
banyak di tempat2 yang TEPAT untuk disalarkan..., bisa kanan kiri tetangga/ 
yayasan/ mushola atu daerah2 pelosok

lagi pula di jakarja ini susah untuk dibedakan mana yang benar2 pengemis dan 
mana yang hanya buat iseng pencandu narkoba ( bisa kita lihat di tiap bus Kota 
orang dengan se-enanknya menyebutkan ini itu tp mulutnya bau narkoba)
jadi paling nggak tujuan dari pada DPRD... untuk menertibkan kota patut di 
support

sisi negatif => mungkin bagi pengemis/pengamen yang ini merupakan mata 
pencaharian utama, akan sangat merasa kehilangan (tapi percaya..., Tuhan 
senantiasa akan membuka pintu Rezeki bagi hambaNya , selama mereka mau berusaha)

Wassalammu'alaikum

[Non-text portions of this message have been removed]



                         

       
---------------------------------
 For ideas on reducing your carbon footprint visit Yahoo! For Good this month.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke