Menyikapi issue aliran sesat yang sedang panasnya, kalo boleh 
saya memberikan pencerahan lain, melihat dr kacamata positif, 
seperti halnya sikap nabi Isa ketika melihat bangkai hewan dgn 
mengatakan " Lihatlah giginya yang putih",
 kondisi muslim saat ini yang diserang dan terpuruk dari berabagai 
sendi baik segi ekonomi, akidah, dan sisi multidimensi lainny oleh 
musuh islam, berbagai musibah yg menimpa, seharusnya memberikan 
pelajaran pada kita dan mengingatkan dimana Rasul pernah mengatakan 
umat Islam sekarang imi bagaikan buih,banyak perpecahan dan begitu 
sulitnya untuk bersatu.
andaikata sebuah kejahatan yg terorganisir apakah bisa dikalahakan 
dgn kebaikan yg tdk terorganir? tentu tidak
kadang untuk mengatakan sebuah kebenaran ,  seseorang harus 
merasakana sebuah kesalahan, karna seakan-akan orang bosan dengan 
kata kebenaran itu sendiri, karna mereka akan lebih reaktif jika ada 
kejahatan, coba bgm kita bisa merasakan nikmatnya hidayah jika tidak 
ada yang merasakan sebuah kesesatan. karena manusia butuh suatu 
dinamika hidup.manusia butuh pemacu dan motivasi untuk perbaikan 
diri menjadi lebih baik, Dan Allah ingin menguji keimanan kita 
dengan kejahatanlah yang bertebaran dimuka bumi ini

Kalu perang uhud saja yang penuh fasilitas lengakap saja kalah 
dengan kehendak Allah, tidak yakinkah kita dengan pertolongan Allah 
saat pada perang badar Allah memenangkan kita.
jadi bukanlah kekuatan fisik ataupun cercaan yang menang tapi 
seberapa besar kita dekat dengan Allah
itu yang akan menjadi kekuatan menuju kemenagan.

Yang jadi pertanyaan adalah ada seseorang yg melakukan sebuah 
kesalahan tapi dia begitu istiqomah dan memiliki persatuan yang 
sangat kuat dalam memegang prinsip yang salah apalagi ini 
berhubungan dengan akidah

tapi kenapa ketika prinsip akidah yang kita pegang benar tapi begitu 
susah untuk istiqomah dan bersatu, bahkan untuk penentuan idul fitri 
saja beragam dan saling meenjudge mana salah yang benar.
tidakkah kita malu pada Rasul Muhammad yang saat sakaratul mautnya 
mengatakan : umatku, umatku, umatku
tidakkah kita ingin menjadi golongan yang sampai membuat iri para 
nabi dan syuhada, dimana karena ketika kita bersaudara karena Allah 
dan membuat Islam tegak kembali seperti dulu dan berjaya.
 kemenangan Islam adalah keniscayaan, dan semoga kita menjadi bagian 
dari kemenangan itu...dan bukan merupakan golongan orang 
munafik...amien
sehingga kita menjadi seseorang yang mati syahid dijalannya dan 
Khusnul Khotimah serta berkumpul di Jannahnnya
kalaupun kita merasakan sedih dan duka sampai berurai air mata 
biarlah itu menjadi saksi diakhirat nanti sehingga ketika menghadap 
Allah dalam keadaan suci lahir batin dan bebas dari dosa.
bukankah Allah tempat bermuaranya segala harapan

mengawali suatu hal dengan baik adalah penting tapi lebih penting 
lagi mengakhirinya dengan sempurna
saat kita dilahirkan dimuka bumi ini begitu banyak org tertawa 
bahagia karena kehadiran kita, tidakkah kita ingin pergi ditangisi 
oleh orang-orang yg kita cintai karna Allah karena kepergian kita . 

Kalau seandainyasaja ukhuwah karena Allah itu ada maka dimana 
persatuan umat Islam kini
ketika kita dihadapkan pada nasionalisme yang akhirnya memisahkan 
pada saudara seakidah sendiri

Ingatlah persaudaraan Anshar dan Muhajirin

Apalah kita, kita hanya manusia yang tidak tahu kapan kita mati, 
muda dan tua bukan ukuran dlm menentukan siapa yg cepat mati

tapi apa yg sebenarnya sudah kita persembahkan untuk Islam itu 
sendiri...semoga kita tidak masuk dalam golongan org yg tertipu

semoga Allah selalu meluruskan niat kita dan menunjukkan selalu 
kejalannya yang lurus dan istiqomah.....amien

Ya Allah Karuniakan Kami Cintamu, Cinta orang2 yang mencintaimu dan 
segala sesuatu yang mendekatkan pada Cintamu



 
















--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau saya memandangnya harus dipisahkan antara MENYIKAPI aliran2 
> tsb dengan MENILAI/MENGHAKIMI. 
> 
>  Dalam BERSIKAP  tentu saja kita gak boleh menyakiti mereka secara 
> fisik. Biarkan saja dan doakan semoga Allah swt menunjukkan jalan 
> yang lurus kepada mereka. Dan kita tetap BERSIKAP  baik terhadap 
> mereka.
> 
> Menilai/Menghakimi dibagi secara INDIVIDU ato GOL. Kalo Gol harus 
> lihat apakah kelompok ini berkompeten memberikan 
> penilaian/penghakiman¡Kƒº. Kalo secara Pribadi sih bebas-bebas 
aja. 
> Secara pribadi, sebagai orang yang beriman, kita harus niatkan 
> karena Allah dalam menilai atau menghakimi. Jadi, posisi kita 
tetep 
> sebagai manusia yang mempunyai sifat ilahi yang ¡§yaa Hakiim dan 
yaa 
> Hakam¡¨. Ibaratnya sebagai seorang hakim di pengadilan yang harus 
> memutuskan suatu perkara atau seorang pemimpin yang harus 
> mengeluarkan fatwa. Sang hakim/pemimpin gak bisa bilang ¡§ini 
haknya 
> Allah tuk menghakimi.¡¨ Tentu saja, manusia bisa 
menilai/menghakimi 
> (apapun) tapi tidak bisa maha menilai/menghakimi. Kalo dah 
¡§maha¡¨ 
> urusannya ntar di akherat.itu. Masalahnya adalah kita hanya takut 
> menyinggung perasaan. Ini manusiawi sekali. 
> 
> Kalau ada suatu ajaran yang keluar dari AlQur¡¦an dan Hadist, 
apalagi 
> katanya kalo denger di TV, AlQur¡¦an boleh diduduki, ada gambar 
> manusia di salib, ya jelas kesesatan islamnya. Kenapa harus takut 
> mengatakan itu sesat?? Merekapun sudah tau akibatnya kalo akan 
> dikatakan sesat kok?? Saya yakin itu. 
> 
> Kalo kita harus mengikuti junjungan Nabi SAW, apa iya Nabi SAW gak 
> pernah ¡¥marah¡¦ dan mengatakan ¡§kafirlah (sesat?) orang yang 
> mengatakan Tuhan itu tiga¡K¡¨. 
> 
> Jadi biasakanlah cuek dikatakan sesat, dan biasakanlah cuek 
menilai 
> sesat asal punya alasan.  Belajarlah menjadi cuek saat ini. Jadi, 
> bisa hidup damai¡Kƒº) Toh yang penting sikap kita tidak menyakiti 
> secara fisik. Sepertinya dari tulisan mbak Ning, juga gak 
dikatakan 
> bahwa yang beda faham or sesat sekalipun mesti diteror or 
> diintimidasi deh.
> 
> Intinya sih, kalo emang sesat ya katakan sesat. ¡§Sesungguhnya 
telah 
> jelas antara yang Haq dan yang Batil¡¨. Jangan jadi hakim bingung 
> kayak Nasaruddin Hoja¡Kƒº
> Ato..sesama aliran sesat gak boleh saling menyesatkan¡Khe..he¡K
> 
> 
> Wassalam,
>


Kirim email ke