Mungkin ya Mba Mia, sebenarnya sistem hitung berhitung..tabung
menabung pahala ini ndak cocok dengan kondisi dan keadaan budaya asli
dari masyarakat kita.

Masyarakat arab kan kental banget dengan bentuk masyarakat komunalnya
dimana hampir tidak ada hak kepemilikan dan kepentingan secara
individu. Nah dimana-mana yang namanya "bersifat ekstrim" itu kan
tidak baik..makanya muncul sistem hitung berhitung pahala dan tabung
menabung pahala secara per indvidu untuk menciptakan suasana balance
terhadap situasi dan kondisi yang ada.

Sedangkan masyarakat kita ini pada dasarnya sudah bersifat
seimbang...dengan sistem itung berhitung pahala malah jadi "miring".

Kalau saya pikir banyak sekali akbat yang tidak baik dari sistem
hitung-menghitung  pahala ini bermunculan...seperti yang banyak kita
ketahui begitu banyak di dalam masyarakat kita orang-orang yang hanya
mengejar keshalehan pribadi....yang berujung hanya berangan-angan semata.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ya mba Chae, dalam ceritanya kupikir pak Kinan sudah menyiratkan itu, 
> apa artinya 'pahala-dosa' buat kita jaman sekarang, apa artinya lika-
> liku hubungan kita dengan isteri tercinta yang lagi kerepotan.
> 
> KEMANA kita mentransformasikan diri kita (i.e. mendapat pahala, 
> hablumminallah) vs DARIMANA kita mentransformasikan diri kita 
> (hubungan dengan isteri, hablumminan-nas). Walaupun nggak bisa di-
> clear-cut gitu juga sih, karena solat ke mesjid itu bisa juga jadi 
> dalih dari kerepotan menghadapi rumah bocor isteri ngomel - mendingan 
> ke musola donks..cari aman..
> 
> Tapi jelas dari tutur ceritanya Pak Kinan mempertanyakan lagi apa 
> arti konsep pahala-dosa itu buat kita sekarang, yang keliatannya kita 
> lebih males mikir males berinisiatif, 'pahala oriented' -  ketimbang 
> menjalani proses ke arah itu - sehingga bukannya mengubah karakter 
> dan kehidupan kita, tapi cuman dapet itung2annya doang, bahkan jadi 
> ngleyer kemana-mana, atau kurang empatik terhadap kebutuhan pasangan 
> sendiri.
> 
> salam
> Mia
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
> <chairunisa_mahadewi@> wrote:
> >
> > Gimana enggak jengah dong Jeng:) wong dulunya sistem pahala ini kan
> > buat masyarakat tingkat pedagang zaman kuda ngegel besi...apa masih
> > keukeuh wae mau dilestarikan terus menerus??? walah kapan bisa maju
> > atuh masyarakat beragama teh..pantesan kalah sama masyarakat yang
> > tidak beragama...
> > 
> > Banyak sekali orang yang jadi keblinger gara-gara masalah
> > pahala...niat mendapat pahala malah menzalimi orang lain.
> > 
> > * lagi bete nunggu avatar sesion 3 DOBS hiks..hiks..kapan kau
> > tayangggggg;P
> > 
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <linadahlan@>
>


Kirim email ke