Bung Rizal, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Sesuai dengan jawaban Pak Suryawan di bawah, > > saya kutip, > > "Mirza Ghulam Ahmad tidak pernah membuat "buku kumpulan wahyu." Mirza > Ghulam Ahmad memang banyak menulis buku (> 80 buah buku), yang mana > di dalam buku-bukunya itu beliau tuliskan wahyu-wahyu yang ia terima." > > Jadi tidak ada buku/kitab kumpulan wahyu itu. "Kitab wahyu lain" pun mesti dikoreksi menjadi "kitab yang ada memuat 'wahyu' yang beliau terima". Betul pak?
Benar. Dan ini bukanlah hal yang aneh, sebab ada para waliullah juga menerima wahyu yang kemudian dimuat/diinformasikan dalam karya tulisnya. Tolong jawab pertanyaan saya: Apakah anda ingin katakan bahwa Jemaat Ahmadiyah memiliki kitab suci lain selain al- Qur'an? > Lalu pertanyaannya, apakah "wahyu" yang MAG terima itu bukan pesan ilahiah yang suci sehingga perlu diperlakukan sebagaimana mestinya, yaitu diimani, dibaca, dihayati dan diamalkan oleh pengikut- pengikutnya? Wahyu yang diterima oleh Mirza Ghulam Ahmad - bukan MAG, adalah pengalaman ruhani beliau sendiri. Tujuan ditulisnya wahyu yang beliau terima, dalam buku-bukunya, adalah untuk menunjukkan sifat mutakallim-Nya. Sebab, Tuhannya orang Islam bukanlah Tuhan yang mengakhiri hidupnya di atas tiang salib, sehingga tidak mampu berbicara lagi. Tuhannya orang Islam adalah Tuhan Yang Maha Hidup, Yang Maha Berbicara, Yang Maha Perkasa, dan itu kekal adanya. Wahyu, kasyaf serta mimpi yang diterima oleh Hz. Mirza Ghulam Ahmad merupakan manifestasi dari sifat mutakallim Allah Ta'ala, sebagaimana kita meyakini dan mengimani sifat-sifat Allah Ta'ala yang lain itu kekal adanya. Kalau dahulu Dia bercakap-cakap dengan hamba yang dikehendaki-Nya, maka sampai akhir dunia ini pun Dia akan terus bercakap-cakap dengan hamba-hamba pilihan-Nya. Bentuk percakapan Tuhan dengan hamba pilihan-Nya bisa dalam bentuk wahyu secara lisan, kasyaf atau mimpi, dan kepada siapa Tuhan memilih untuk menyampaikan wahyu (bercakap-cakap), pilihan itu merupakan hak prerogatif Tuhan semata bukan urusan manusia. > Lalu bagaimana kedudukannya dengan Al Quran? Bukankah sudah dinyatakan bahwa agama sudah sempurna? Wahyu takkan turun lagi? Kedudukan al-Qur'an tidak berubah. Al-Qur'an adalah kitab suci bagi Jemaat Ahmadiyah. Ya, Islam adalah agama yang sempurna, namun adanya orang Islam pilihan-Nya yang menerima wahyu dari Allah tidaklah mengurangi kesempurnaan Islam sebagai agama. Dan, menurut ajaran Islam wahyu dari Allah tidak akan pernah berhenti, sebab Allah tidak bisu dan wahyu adalah cara berkomunikasi Allah dengan hamba pilihan-Nya. Kalau anda mengatakan wahyu takkan turun lagi, itu adalah tafsir. Anda berhak meyakini tafsir yang anda pilih. > Masalahnya adalah digunakannya kata-kata wahyu itu. Tapi itu juga menjadi keniscayaan, sebab MAG ini mengaku dirinya nabi. Jadi tentu saja pesan gaibnya dinamakan "wahyu". Kenapa menjadi masalah buat anda kalau ada orang yang menerima wahyu, apakah menurut anda orang yang menerima wahyu harus selalu jadi nabi? Salam, MAS > > > -Rizal- > > > ma_suryawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Pertama. > > Benar, penafsiran atas ayat-ayat al-Qur'an lah yang lain. Hal ini > (beda penafsiran) adalah hal yang sangat umum dan biasa dalam dunia > Islam atau dunia agama lainnya. > > Penafsiran adalah opini, dan opini itu tidak bisa disalahkan sebab > yang memiliki al-Qur'an adalah Allah Ta'ala, bukan anda atau manusia > lainnya. Oleh sebab itu, manusia tidak boleh menghakimi/mempersekusi > manusia lainnya karena memiliki pemahaman/penafsiran/keyakinan yang > berbeda terhadap beberapa ayat-ayat al-Qur'an. > > Laa ikraaha fiddiyn. > > Kedua. > > Mirza Ghulam Ahmad tidak pernah membuat "buku kumpulan wahyu." Mirza > Ghulam Ahmad memang banyak menulis buku (> 80 buah buku), yang mana > di dalam buku-bukunya itu beliau tuliskan wahyu-wahyu yang ia terima. > > > Saya perbaiki statement saya: > > > > Jadi yang lain adalah penafsirannya dan selain Quran mereka punya > kitab wahyu lain. > > Bisa tolong jelaskan, apa yang dimaksud "kitab wahyu lain" - apakah > anda ingin katakan bahwa Ahmadiyah memiliki kitab suci lain selain al- > Qur'an? > > > Terima kasih atas ingatannya tentang dosa tersebut. Sungguh, kalau > tidak takut ditanya ALLAH di hari berbangkit nanti, saya tidak akan > postingkan email ini. > > > > Sekali lagi mohon maaf atas kesalahan saya. > > Apology accepted. Semoga Allah Ta'ala memberkahi Anda. > > Salam, > MAS > > > > --------------------------------- > Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. > > [Non-text portions of this message have been removed] >