Setuju,di Jogja kemarin, ada deklarasi hari AIDS yang ditandatangani bersama oleh Depag, MUI, PKU dan UMY. Saya rasa sebagian ustad sudah ada yang mulai menyadari bahwa HIV/AIDS memang perlu ditanggulangi, dan stigma meskipun pelan mulai berubah Mungkin yang perlu didiskusikan adalah pada level intervensi dimana banyak ketidak setujuan di berbagai pihak
regards, Donnie Pada tanggal 03/12/07, rsa <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > > > 2. ya punya sikap sedemikian mungkin yang jelas yang si ustad yang > anda temui itu. lepas seberapa rinci pertanyaan anda yang anda > ajukan, atau mengapa anda tidak langsung tanggapi jawaban si ustad > itu, tidak sedikit ko para ustad yang tidak seperti ustad teman anda > itu dalam soal AIDS atau tema serupa. sebut saja para ustad yang > tergabung dalam partai-partai Islam, atau dalam berbagai organisasi > kemasyarakatan atau lsm-lsm spt bulan sabit merah dan mer-c, atau > perkumpulan dokter2 muslim indonesia (IMANI). > > 3. ini memang pr kita semua, ummat muslim yang peka terhadap AIDS dan > semacamnya untuk juga tidak segan memasyarakatkan pemahaman ini ke > sesama, termasuk menegur atau meralat (memberi masukan) kepada public > figure regardless sebagai religous figures atau bukan, untuk tidak > buta apalagi menutup mata. > > 4. kurangnya koordinasi antara aparat pemerintah, dalam hal > departemen kesehatan dan departeman agama, plus MUI dan jaringan > pesantren dan ulama tanah air akan hal sensitif spt ini. sekali lagi, > ini pr bersama. > > terima kasih buat sharing anda, Aisha. > > salam, > satriyo > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>, > "Aisha" > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Temans, > > Dua hari yang lalu saya diajak seorang teman ke satu pengajian, > katanya ustadz di pengajian itu hebat. Hari itu materi pengajian > tentang Haji dan Kurban. > > > > Setelah pengajian selesai dan anggota pengajian mulai pulang, saya > diajak teman untuk berkenalan dengan ustadz tersebut. Mengingat hari > itu tanggal 1 Desember, hari AIDS Sedunia, saya iseng tanya tentang > AIDS. > > > > "Tidak perlu dibahas. Itu penyakit wanita yang tidak beriman, calon > penghuni neraka," itu jawaban pendek pak ustadz tersebut. > > > > Saya terdiam bingung, apakah semua atau mayoritas ustadz di negara > ini punya pengetahuan tentang AIDS seperti itu? Jika iya, sayang > sekali ya. Padahal mereka banyak pengikutnya, akan lebih baik jika > ustadz-ustadz itu juga mempunyai pengetahuan tentang narkoba, AIDS, > dll sehingga mereka juga bisa membimbing pengikutnya supaya keluarga > pengikutnya tidak terkena AIDS atau jadi pecandu narkoba. > > > > Dari jawabannya, mungkin ustadz ini membayangkan WTS? Mungkin dia > tidak tahu di RS di Indonesia sudah ada bayi-bayi yang terkena > tertular virus HIV, mereka tertular dari ibunya. Ibu yang bukan WTS > tapi tertular dari suaminya yang mantan pecandu narkoba suntik atau > mungkin dari suami yang pernah berhubungan seks dengan wanita lain > (bisa WTS, atau non WTS) yang sudah tertular. > > > > Atau bagi ustadz-ustadz di negeri ini, ilmu tentang HIV/AIDS, > narkoba, dll itu tidak perlu. Mereka hanya cukup mempunyai ilmu > tentang agama saja? Ada yang mau mencerahkan saya? > > > > salam > > Aisha > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > [Non-text portions of this message have been removed]