Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:    
1. Karena itu harus ada yang mendahwahkan bahwa islam itu tidak kompatible 
dengan poligami
   
  --------------------------------------
  ~a~:
   
  kenapa "harus ada yang mendakwahkan" arcon? bukankah itu tugas setiap lelaki 
(muslim). bukan hanya dengan perkataan, juga perbuatan.
   
  jika memang yakin melakukan poligami, lakukan dengan adil. jangan melakukan 
hal-hal yang membuat, maaf jika saya keliru, kesan yang terjadi pada keluarga 
besar arcon misalnya. 
   
  bukankah kekecewaan arcon pada pernikahan poligami terjadi karena melihat 
langsung bagaimana pernikahan poligami itu berlangsung tidak seperti apa yang 
diomongkan oleh pelakunya?
   
  jika memang berkukuh melakukan monogami, jalankan juga dengan adil.
  ketidakadilan dalam rumah tangga bukan monopoli suami yang melakukan poligami 
lho. jangan-jangan lebih banyak perkawinan monogamis yang memberlakukan 
ketidakadilan lebih parah terhadap sang istri dibandingkan pernikahan poligami.
   
  -------------------------------------
  
2. Bahwa sunnah nabi adalah monogami
   
  ----------------------------
   
  ~a~:
  ini pertanyaan, sekaligus keheranan saya sejak dulu. meski saya tidak 
mengecam orang-orang yang melakukan poligami (lihat jawaban saya untuk mbak 
her), saya tetap "curious" mengapa para pelaku poligami tidak melihat bahwa 
nabi yang mulia TIDAK MELAKUKAN POLIGAMI TERHADAP ISTRI PERTAMA, atau lebih 
tepatnya, KETIKA ISTRI PERTAMA BELIAU MASIH HIDUP.
   
  apakah ada proses "tutup mata" terhadap fakta penting ini yang semata-mata 
karena kekurangcermatan dalam membaca sejarah? atau memang fakta periode 
monogami rasulullah itu dianggap hal yang tidak relevan?
   
  ini betul-betul pertanyaan saya. mohon jawaban dari para ustadz yang 
terhormat di majelis ini: ustadz chodjim, ustadz satriyo, ustadz ari condro, 
ustadz ma suryawan (adakah di ahmadiyah isu poligami ini juga jadi hot topic, 
mas?) ustadz wikan, ustadz ole sio sayange, dll. juga para ustadzah yang saya 
hormati: ustadzah lina, ustadzah her... dst.
   
  --------------------------------
  
3. Bahwa islam justru memakruhkan poligami, bahkan kalau bisa sebenarnya islam 
ingin menolak poligami sekeras kerasnya.
   
   
  --------------------------------
  ~a~:
  kalau islam "ingin menolak poligami sekeras-kerasnya", kenapa al-qur'an 
membolehkan ya, arcon? apakah hal itu tidak menjadi lebih sulit dipahami?
   
  kalau agama sudah membolehkan, ya dibolehkan adanya. it is as it is. yang 
perlu dikritisi, menurut saya lho, adalah praktik dalam perkawinan poligami itu.
   
  masalahnya, seperti seloroh seorang kawan saya (halo mprie, gabung juga di 
sini?): "lelaki itu buaya, untungnya perempuan itu ... penyayang binatang".
   
  ("lelaki itu buaya" sebenarnya metafor amburadul yang dipopulerkan dari 
generasi ke generasi, karena dalam kenyataannya buaya itu justru hewan 
monogamis sejati). 
   
  --------------------------- 
  
4. Poligami bukan takdir, bahkan sebagai pilihan, dia pun pilihan yang 
unfavorable, yang menyedihkan.
   
  ---------------------------------
  ~a~:
  jangan terlalu sinis begitulah arcon. seorang figur publik lain, intelektual 
yang cukup terpandang, yang jauh sebelum ini terang-terangan menunjukkan 
kecenderungan anti-poligami lewat tulisan-tulisannya, belakangan malah 
melakukan itu.
  ----------------------------------

Perda poligami ?

Olala, bikin orang jadi mual dan pengen pindah agama ajah :) minimal masuk 
atheis atau kepercayaan :) . Sayangnya ktp itu perlu dan jadi mayoritas di 
negara ini enak banget. Bisa bakar bakar gereja misalnya :)

  ------------------------
~a~:
  ide membuat perda poligami itu, bahkan saat dalam pikiran saja, menurut saya 
satu kemunduran besar yang tak alang kepalang. banyak soal lain yang lebih 
penting untuk kemaslahatan umat.
  -------------------------
   
  Islam identik dengan kemajuan ? Byeeeh byeeeh .... Kepala kok senut senut 
sekedar bisa meyakinkan diri ini. Hohoho
   
  ---------------------------
  ~a~:
  islamnya sih tetap identik dengan kemajuan, tapi umat islamnya yang 
"konsisten" menunjukkan "ketidakkonsistenan" dalam segala bidang. )
   
  salam,
   
  ~a~
  sent from my WhiteHeart wireless device from XL UI network.* :)
   
  *XL UI = extra large ukhuwwah islamiyah 
   
  


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-----Original Message-----
From: "Herni Sri Nurbayanti" 

Date: Sat, 22 Mar 2008 07:33:57 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Apakah poligami itu takdir ?


Yg dibicarakan disini adalah poligami sbg suatu kebijakan dan poligami
sbg suatu 'nilai sosial' yg diterima masyarakat. Saya memahami kenapa
ada beberapa orang yg tidak anti terhadap mereka yg poligami, tapi
bukan itu inti masalahnya.

Ribut2 soal AAC yg hanya "sekedar" film biasa bukan sekedar ribut2
sambal doang. Ada rasa kekhawatiran disitu bahwa poligami mulai
disosialisasikan sbg nilai sosial yg perlu diterima begitu saja dan
bahkan, sebuah takdir atau peristiwa/hal yg harus diterima.

Ketika ada yg bicara takdir sekalipun, kalau saya tidak salah
menangkap, takdir itu adalah sesuatu yg terjadi manakala usaha sudah
dilakukan, tapi ada satu 'kekuatan' yg lebih besar yg menentukan lain.
Tapi apakah itu takdir atau bukan, ya tergantung yg menerimanya, mau
stop dan menerima "takdir" itu atau masih mau 'membandel'. Contoh yg
paling nyata (pake dunia seleb aja kali ya hehehe), nia zulkarnaen yg
dulu pacaran sama ari sihasale (sama2 ari tapi jelas lebih keren
dibanding ari condro hihihi), lantas putus krn beda agama, nikah sama
yg lain eeeeeeeh meninggal, menikahlah dia dng ari sihasale. 

Itu takdir apa bukan? Bisa ya, bisa tidak. Bisa saja Nia beranggapan
bahwa mungkin sudah 'takdir'nya utk menikah dng ari sihasale yg beda
agama.. kalau ya begini, saya usil berpikir, bagaimana kalau kemudian
Nia memilih utk tidak menikah dng ari sihasale, masihkah Allah akan
punya cara lain utk mempertemukan mereka ini? hehehe... Ataukah takdir
itu, ya tergantung kita juga... ada kontribusi kita, untuk bilang:
oke, stop.. saya terima "takdir"-Mu ya Allah. Saya udah usaha, eh
ketemunya die-die juga, mungkin emang akyu harus menikahi ari
sihasale. Atau sebenarnya masih ada pilihan kita untuk memilih? Toh
sepertinya Allah tidak protes, mau kita terima atau tidak. Jangan2
hanya kita yg BERASUMSI bahwa itu takdir.

Rasa kekhawatiran akan poligami ini adalah di level kebijakan. Okelah
kalau itu pilihan. Okelah kalau itu pilihan yg baru dilakukan dng
pembatasan2 tertentu dan harus memenuhi ketentuan yg ada di Qur'an utk
bersikap adil dan sunnah Rasul. Tapi buat yg tidak anti poligamor
(kalau tidak mau disebut pro-poligami), tetap tidak memberikan jawaban
bagaimana dampak2 NEGATIF dari poligami bisa diatasi dan dihilangkan. 

Ketika dia dijadikan pilihan yg terbatas dan dng cara2 yg dilakukan
oleh Rasulullah aja, semua orang tau bahwa para poligamor itu tidak
sesuai dng ketentuan di Qur'an, sunnah dan ketentuan peraturan
perundang-undangan, apalagi kalau itu ditempatkan sbg suatu
nilai/tindakan yg diterima begitu saja? Atau memang itu niatnya? 

Kebetulan libur panjang ini saya kerja, menggantikan teman yg tidak
bisa pergi jauh karena masih dalam masa penyembuhan setelah tulang
punggungnya di operasi. Kebetulan daerahnya 3 jam naik pesawat
disambung 7 jam naik mobil lewat jalan berkelok2 yg bisa bikin
punggung rontok :-) tapi hebatnya ada koneksi internet :-) Kebetulan
pesertanya anggota DPRD dan stafnya. Dan kebetulan pula, salah satu
dari mereka mengusulkan utk membuat.... PERDA POLIGAMI. Alhamdulillah
masih sebuah ide yg dilontarkan dlm pelatihan, belum benar2 nyata
diturunkan dalam rancangan peraturan. 

Ini cara berpikir si anggota dewan itu (yg laki2 dan punya istri 2)
setelah lewat diskusi (idenya dibantah oleh peserta yg lain, laki2 dan
perempuan). Alasannya dia:

- Kenapa perlu? Sbg solusi karena katanya dia, banyak perempuan2 di
desanya yg belum menikah dan butuh 'sentuhan laki2' (tapi dia tidak
bisa memberikan data statistik, lagi2 ini hanya asumsi).
- Poligami itu sunnah Rasul, ada dalam Qur'an.
- Istri2 itu dipimpin oleh suami. Jadi, mereka harus nurut manakala
suaminya mau poligami. Kalau tidak setuju, berarti istri yg tidak nurut. 
- Adalah tugas suami untuk memberikan penjelasan baik bagi istri
pertama maupun calon istri ke-2 dst, bahwa poligami itu adalah
ketentuan Qur'an dan sunnah Rasul yg harus dijalankan.
- Nanti pas dihisab, lantas laki2 cuma punya 1 istri, Allah akan
bertanya dan meminta pertanggungjawabannya: kok istrinya cuma 1?

Coba kalau anda jadi saya, anda mau merespon apa? :-)

Kalau kebetulan anda laki2, bener gak sih laki2 spt itu? Kok mau aja
sih, laki2 digeneralisasi spt itu? Konstruksi sosial itu kan tidak
hanya berpengaruh thd perempuan, tapi juga laki2. Jadi ketika kita
bicara 'konstruksi sosial poligami', maka kita tidak bicara soal
konsep perempuan aja yg coba dikonstruksikan, tapi juga laki2. Apa iya
laki2 begitu? Mas akmal mungkiiin tidak akan poligami, tapi ini
ketentuan yg berlaku utk semua laki2 lho, mas :-) Meskipun mungkin mas
Akmal tidak poligami meski ada ketentuan ini, tapi mas sudah mengamini
konsep laki2 yg spt ini lho. Itu pointnya.

salam,
H

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups.com, "akmal n. basral" 
wrote:

kalau saya ikutan komentar, nanti jadinya "tiga menguak takdir" bukan,
ri? :)

sebelum sharing soal takdir, saya mau tanya dulu, latar belakangnya
begini:

umat islam itukan umumnya berusaha sekuat tenaga agar melakukan apa
yang dilakukan nabi, tentu sesuai dengan kondisi dan kemampuan
masing-masing.

nah, rasul kan melakukan poligami setelah istri pertamanya, ibunda
khadijah wafat, bukan pada saat khadijah masih ada. pada periode
khadijah kan nabi itu monogami.

pertanyaan saya (terutama untuk pelaku poligami): mengapa kalau tetap
melakukan poligami tidak mengikuti laku yang dicontohkan rasulullah?
yang artinya, dilakukan setelah istri pertama meninggal dunia?

itu satu.

yang kedua, menurut saya kasus-kasus poligami itu tak bisa dipukul
rata, harus dilihat per kasus juga. jadi jangan karena ari condro
punya pengalaman kurang menyenangkan di lingkungan keluarga besarnya,
otomatis jadi antipati terhadap poligami.


salam,

~a~
bukan pelaku poligami, tapi juga tidak anti terhadap yang melakukannya.


------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
....Yahoo! Groups Links







minds are like parachutes. they work best when open.
       
---------------------------------
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke