iya neng Herni..:) Inti agama itu kan petunjuk hidup kita di dunia supaya selamat dunia akhirat. Petunjuk hidup supaya kita punya budi pekerti yang baik (ini istilah eyang kakung), yang bahasa agamanya itu kita harus punya akhlak baik. Akhlak ke siapa? Akhlak ke Allah + akhlak ke ciptaan Allah. Misalnya ada petunjuk kita harus hidup di dunia ini dengan jujur, itu artinya kita tidak boleh korupsi, tidak boleh selingkuh, dll.
Kalau selingkuh, apalagi nikah diam-diam (nikah sirri) itu artinya tidak punya akhlak baik terhadap ciptaan Allah yang namanya pasangan kita. Kalau kita korupsi, itu juga artinya tidak punya akhlak baik terhadap ciptaan Allah dengan mengambil hak orang lain. Yang sedang tinggal di Indonesia, beberapa hari terakhir di tv dan koran ramai berita tentang kematian pak Sophan Sophiaan. Termasuk berita begitu sayangnya blio ini ke anak istrinya, kabarnya tidak ada ceritanya mereka saling selingkuh apalagi nikah lagi. Almarhum begitu lembut mencintai istrinya, tidak ada pikiran untuk melakukan hubungan seks atau nikah lagi dengan wanita lainnya untuk memenuhi nafsu seksnya (apalagi dengan alasan agama supaya namanya tetap baik). Pengakuan istrinya, sampai hari-hari terakhirnya sang suami selalu memeluk dan mesra ke istri yang dinikahi selama puluhan tahun. Tidak ada ceritanya menyakiti istri, padahal suaminya itu hidup sebagai pemain film. sinetron dan sutradara yang penuh dengan wanita cantik dan lebih muda dari istrinya. Dia juga pernah masuk dunia politik dan jadi anggota DPR, tapi mundur karena penuh dengan uang tidak halal dan perbuatan tidak jujur yang menyesengsarakan rakyat. Jadi orang beragama tentunya tidak membuat seseorang merasa paling pinter beragama lalu teriak sesat ke orang lain yang dianggap salah dan melakukan kekerasan, penghancuran dengan perasaan paling tahu agama dan jadi wakil Allah untuk membinasakan yang dianggapnya salah. Ini mungkin penafsiran bahwa beragama itu artinya menyelesaikan masalah dengan OTOT dan bukan otak yang diberikan Allah supaya kita pantas disebut khalifah Allah, mewakili Allah untuk kebaikan kehidupan di bumi ini. Tapi tentu saja ini harus kita terima, bahwa ada orang-orang yang penafsiran agamanya seperti itu. Fasih berbahasa Arab, hapal Qur'an dan hadis, tapi menafsirkan dan hidup keseharian dengan hanya menilai orang lain, si X salah, si Y sesat, si Z ahli neraka, dll. Lalu dengan gagahnya mencaci maki orang lain atau malah menghancurkan yang dianggap salah di dunia nyata. Itulah kenyataannya, mereka hanya belajar ayat-ayat Allah yang ada dalam kitab suci saja tapi lupa atau tidak mampu mempelajari ayat-ayat Allah yang terhampar di alam semesta ini. Padahal mempelajari alam semesta ini dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah syarat untuk mampu jadi khalifah allah yang mampu mensejahterakan bumi, termasuk umat manusia. Sayang sekali, maka hidup umat Islam banyak yang di bawah kemiskinan, berkubang dalam kebodohan, pendidikan rendah dan melarat, ditambah beringas ke ciptaan Allah lainnya, baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan. salam aisha -------------- >From : Herni Kalau kata pearl jam, "I know i was born, i know i will die.. but in between is mine". Kalau kata belinda carlisle, "heaven is a place on earth" :-) Jangan2, justru dunia yg penting... kita kan gak tau akherat nantinya gimana. Cuma bisa menebak-nebak dan mengira-ngira saja. Tapi yg menentukan justru relasi kita dng seisi dunia, Relasi dng sesama manusia. Relasi dengan alam/lingkungan. Inti agama kan disini? Kalau relasi vertikal sih, silakan masing2 pribadi sendiri aja gimana. Tiap orang punya pengalaman unik dan spesial dng Tuhannya masing2. Wassalam, Herni ----------------- From: Khalid Walid banyak manusia hari ini pintar dunia tapi bodoh akhirat.. tak paham kubur... tak paham masyar.. tak paham shirath.. tak paham mizan.. tak paham api neraka jahanam.. tak paham syurga... cinta dunia.. mabok dunia... gila dunia.. padahal dunia hanya sebentar... dan akan ditinggalkan... tinggal cerita.. hari ini kita semua sedang berjalan menuju kubur... sudah siapkah menghadapi kematian..? sudah ada persiapan kah..? kehidupan dunia cuma 65-75 tahun ( itupun kalo nyampe).. kubur 40.000 tahun.. masyar 40.000 tahun.. shirath 1500 tahun.. neraka..jutaan tahun...( dan bahkan ada yang ekekal selamanya..) syurga..abadi selamnya ( penuh kenikmatan yang tak pernah terbayangkan).. so..dunia betul2 kecil... menipu saja..( Al Qur'an dan hadis) kesenangan yang memperdayakan (Al Qur'an)... tidak dibawa mati.. dunia dikumpulkan untuk ditinggalkan.. akhirat dikumpulkan untuk didatangi... so akhirat jauh lebih penting dari pada dunia.. jauh dan jauh lebih penting daripada dunia.. ahiart besar...dunia kecil.. seperti setes air di lautan yang luas.. apakah anda mau memprjuangkan mati2an sesuatu yang kecil (setets air) ???? dengan meninggalkan sesuatu yang besar ( autan yang luas)..??? pikirkan dan renungkanlah.. dan yang lebih penting lagi mari segera kita amalkan dan sampaikan lagi kepada saudaara2 kita.... jangan sekedar buat dibahas/didebat/didiskusikan semata untuk mendapatkan kepuasan nafsu semata..(berbangga diri).. semoga bermanfaat buat ita semua.. amin... --------- From: sakinah syauqi termasuk nggak buku biologi, fisika, elektro yang dikarang oleh orang kafir? sempit amat sih cara berfikirmu lid...cabe.. .de...moderator mesti diwaspadai orang2 seperti Khalid ini, karena sarannya adalah upaya pembodohan umat...... [Non-text portions of this message have been removed]